Lapsus Sindrom Dispepsia

26
Laporan Kasus Sindrom Dispepsia dengan Melena dan Hematoskezia Oleh: Rijalullah Muhammad Qayyum I4A011046 Pembimbing: dr. A. Soefyani Sp.PD-KGEH

description

Laporan Kasus SIndrom DIspepsia dengan Melena dan Hematoskezia

Transcript of Lapsus Sindrom Dispepsia

Laporan KasusSindrom Dispepsia dengan Melena dan HematoskeziaOleh:

Rijalullah Muhammad QayyumI4A011046Pembimbing:

dr. A. Soefyani Sp.PD-KGEHBAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT DALAM

FAKULTAS KEDOKTERAN UNLAM/RSUD ULINBANJARMASIN

Maret, 2015LEMBAR PENGESAHANLaporan Kasus

Sindrom Dispepsia dengan Melena dan HematoskeziaOleh

Rijalullah Muhammad QayyumPembimbingdr. A. Soefyani Sp.PD-KGEHBanjarmasin, Maret 2015Telah setuju diajukan

..

dr. A. Soefyani Sp.PD-KGEHTelah selesai dipresentasikan.

dr. A. Soefyani Sp.PD-KGEHDAFTAR ISIHALAMAN JUDUL1HALAMAN PENGESAHAN..2DAFTAR ISI 3BAB I PENDAHULUAN4BAB II LAPORAN KASUS6BAB III PEMBAHASAN 13BAB IV PENUTUP17DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUANDispepsia biasanya ditujukan untuk kumpulan gejala klinis berupa rasa tidak nyaman atau nyeri pada epigastrium setelah makan, umumnya karena terganggunya daya atau fungsi pencernaan dengan disertai keluhan lain seperti perasaan panas di dada (heart burn), regurgitasi, kembung (flatulensi), disertai suara usus yang keras (borborigmi), perut terasa penuh, cepat kenyang, sendawa, anoreksia, mual, muntah, dan beberapa keluhan lainnya (1).Dispepsia dibagi menjadi dua jenis, yaitu dispepsia organik dan dispepsia nonorganik atau fungsional. Dispepsia organik apabila penyebabnya telah diketahui dengan jelas sedangkan dispepsia fungsional merupakan dispepsia yang tidak ada kelainan organik tetapi merupakan kelainan fungsi dari saluran makanan. (1)Hematokezia diartikan sebagai darah segar yang keluar melalui anus dan merupakan manifestasi tersering dari perdarahan saluran cerna bagian bawah. Hematokezia lazimnya menunjukan perdarahan kolon, meskipun perdarahan yang berasal dari usus halus atau saluran cerna bagian atas (bagian proksimal dari ligamentum treitz) melalui transit yang cepat dan banyak juga dapat menimbulkan hematokezia atau feses warna marun (2,3).

Berikut ini akan dilaporkan kasus seorang perempuan berusia 45 tahun yang didiagnosis dengan sindrom dyspepsia dengan melena dan hematoskezia. Pasien dirawat sejak tanggal 19 maret 2015 sebagai pasien rawat di bangsal Tulip (Penyakit Dalam Wanita) RSUD Ulin Banjarmasin.BAB II

LAPORAN KASUS1. Identitas pasienNama:Ny. TukiyahUmur:45 tahunAgama: IslamSuku: Jawa TengahPendidikan:SMPPekerjaan:Petani Kelapa SawitAlamat: PT. Minamas, KaltengMRS:19 maret 2015RMK: 1-14-42-282. ANAMNESISAnamnesis dilakukan pada tanggal 25 Maret 20153.2.I KELUHAN UTAMA

Nyeri Perut.3.2.IIRIWAYAT PENYAKIT SEKARANGPasien mengeluh sakit perut sejak 6 bulan yang lalu. Lokasi nyeri perut daerah perut bagian atas/ ulu hati dan juga menjalar ke bawah. Pasien mengeluhkan nyeri seperti perih dan panas, juga mengeluhkan seperti perih ada luka. Nyerinya muncul perlahan-lahan di awali dengan sering makan terlambat. Nyeri mengganggu aktivitas, namun pasien masih bisa tidur. Pasien mengatakan sudah pernah minum obat ada sedikit perubahan namun tidak begitu berarti. Sekarang pasien bekerja lebih ringan dan makan makanan yang lunak. Pasien juga mengeluhkan berak berdarah. Pasien mengatakan darah keluar duluan setelah itu baru berak keluar. Banyaknya biasanya setengah air aqua gelas. Berak dirasakan sakit. Pasien juga mengeluhkan berak hitam sekitar 6 bulan yang lalu. Tidak ada mual dan muntah. Buang air kecil terasa panas dan tidak ada demam. Pasien mengeluhkan badan lemas dan sakit kepala.3.2.III RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Riwayat penyakit serupa (-), Pemaiakaian Obat NSAID (-), Kebiasaan Minum Kopi (-), DM (-), Hipertensi (-)3.2.IVRIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Riwayat penyakit serupa (-), DM (-), Hipertensi (-)3. Pemeriksaan fisikKU:Tampak sakit ringanKesan gizi:Kesan gizi baikBerat badan: 52 kgKesadaran:Compos mentisGCS: 4-5-6

Tekanan darah:120/90 mmHg pada lengan kanan dengan tensimeter pegasLaju nadi:66 kali/menit, kuat angkat, teraturLaju nafas:19 kali/menitSuhu tubuh (aksiler):36,6 oCKepala dan leherKulit:turgor baikKepala:normosefaliLeher:pembesaran KGB (-/-), nyeri tekan (-/-),

JVP normalMata:konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-)

Telinga:nyeri tekan (-/-) serumen minimal (-/-)

Hidung:sekret (-/-)

Mulut:mukosa lembap, ulkus (-)ToraksParuIns:dada datar, tarikan nafas simetris

Pal:Fremitus vokal simetris

Per:Suara perkusi sonor (+/+)

Aus:Suara nafas vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)JantungIns:Ictus cordis tidak terlihat

Pal:Ictus cordis teraba di ICS IV linea midclavicula sinistra, getaran/ thrill (-)

Per:Suara perkusi redup, batas kanan ICS IV linea parasternalis dextra, batas kiri ICS V linea midclavicula sinistra

Aus:S1 dan S2 tunggal, reguler, dan tidak terdengar suara bisingAbdomenInspeksi:normalAuskultasi:Bising usus (+) normalPerkusi: Shifting dullness (-) undulasi (-)Palpasi:Turgor cepat kembali, nyeri tekan -+-

-+-

---

EksremitasAtas:Akral hangat (+/+), edema (-/-), parese (-/-)Bawah:Akral hangat (+/+), edema (-/-), parese (-/-)

4. Pemeriksaan PenunjangTabel 1. Hasil Pemeriksaan Laboratorium tanggal 19 Maret 2015 di RSUD Ulin BanjarmasinPemeriksaanHasilReferensiSatuan

Hematologi

Hemoglobin13,512,00-16,00g/dl

Lekosit6,04,0 -10,5ribu/ul

Eritrosit4,64,50 - 6,00juta/ul

Hematokrit 40,442,00 - 52,00vol%

Trombosit232150 - 450ribu/ul

RDW-CV13,611,5 14,7%

MCV, MCH, MCHC

MCV8880,0-97,0fl

MCH29,527,0-32,0pg

MCHC33,432,0-38,0%

KIMIA

Gula Darah

GDS92