Lapsus Kardio STEMI

download Lapsus Kardio STEMI

of 30

description

...

Transcript of Lapsus Kardio STEMI

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa :Nama :Vincent ThedyNim:C111 10 133Judul Laporan Kasus: ST Elevation Myocardial Infarction (STEMI) extensive anterior onset 2 bantal saat tidur tidak ada. Riwayat terbangun pada malam hari karena sesak tidak ada. Riwayat mual-muntah maupun nyeri ulu hati tidak ada. Riwayat demam tidak ada, riwayat batuk tidak ada. Buang air besar kesan normal, buang air kecil kesan lancar.Riwayat penyakit dahulu: Riwayat diabetes melitus tidak ada Riwayat hipertensi tidak ada Riwayat penyakit jantung sebelumnya tidak ada Riwayat merokok ada, kurang lebih 1 bungkus/hari Riwayat mengkonsumsi alkohol ada

C. PEMERIKSAAN FISISStatus generalisKeadaan umum : Sakit sedang/Gizi lebih/Compos mentis (GCS 15 E4M6V5)BB : 70 kg, Tb: 170 cm, IMT : 24,22 kg/m2

Tanda vital Tekanan darah : 130/80 MmHgNadi: 96 x/menitRR: 20 x/menitSuhu: 36,50CPemeriksaan Kepala dan Leher Mata : Anemis (-), ikterus (-) Bibir:Sianosis (-) Leher: JVP R+1 cm H2O, limfadenopati (-), pembesaran gondok (-)Pemeriksaan Thoraks Inspeksi: Simetris kiri dan kanan Palpasi:Massa tumor (-), nyeri tekan (-), vocal fremitus simetris kesan normal Perkusi: Paru kiri: SonorParu kanan: SonorBatas paru-hepar: ICS IV dekstraBatas paru belakang kanan: CV Th. VIII dekstraBatas paru belakang kiri: CV Th. IX sinistra Auskultasi: Bunyi pernapasan: vesikuler, Bunyi tambahan: ronki -/-, wheezing -/-Pemeriksaan Jantung Inspeksi: Apeks jantung tidak tampak Palpasi: Apeks jantung tidak teraba Perkusi: Batas jantung atas: ICS II Linea parasternalis sinistra Batas jantung kanan: ICS IV Linea parasternalis dextra Batas jantung kiri: ICS V Linea aksilaris anterior sinistra Auskultasi: Bunyi jantung: S I/II regular, murmur (-), gallop (-)Pemeriksaan Abdomen Inspeksi: Datar, ikut gerak nafas Auskultasi: Peristaltik (+) kesan normal Palpasi: Massa tumor (-), nyeri tekan (-), hepar dan limpa tidak teraba Perkusi: Timpani (+), ascites (-)Pemeriksaan Ekstremitas :Extremitas hangat, edema pretibial (-/-), edema dorsum pedis (-/-)

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG EKG (20-11-2015)

Interpretasi: Ritme: Sinus Ritmik Heart Rate: 105 bpm Axis : 1300 Gelombang P: 0,08s PR Interval : 0,16s QRS kompleks: 0,08s ST Segmen: ST elevasi pada lead I, aVL, V1-V6 Kesimpulan: Sinus takikardi, Heart Rate 105 bpm, RAD, acute extensive anterior MCI

Laboratorium (20-11-2015)PemeriksaanHasilNilai RujukanSatuan

WBC12,64.00-10.0103/uL

RBC4,944.00-6.00106/uL

PLT256150-400103/uL

HGB15,112.0-16.0g/dL

PT10,010-14detik

aPTT20,822.0-30.0detik

GDS97140mg/dL

Ur2710-50mg/dL

Kreatinin0,87L(65)mg/dL

LDL1003 direkomendasikan untuk dilakukan intervensi sedini mungkin. dan jika intervensi akan dilakukan maka pasien harus di angigrafi dalam 24 jam. 1

Terapi pada pasien dengan STEMIBerbeda dengan UA dan NSTEMI, pada STEMI pembuluh darah telah mengalami oklusi secara total. sehingga untuk mengurangi kerusakan miokardium maka fokus utama terapi adalah reperfusi dengan menggunakan obat fibrinolitik atau intervensi secara mekanik. Untuk keefetivan maka penanganan ini dilakukan sesegera mungkin dan keputusan harus diambil adalam beberapa menit berdasarkan hasil anamnesis dan ECG bahkan sebelum petanda nekrosis mengalami peningkatana. 1Obat fibrinolitik meningkatkan lisis dari oklusi pada STEMI, yang kemudian mengembalikan aliran darah pada daerah yang rusak. salah satu contohnya yaitu recombinant tissue-type plasminogen activator (alteplase, tPA), reteplase (rPA), dan tenecteplase (TNK-tPA). Streptokinase, merupakan salah satu fibrinolitik yang pertama kali dikenal, dan sat ini sudah jarang digunakan. Mekanisme kerjanya dengan mengubah plasminogen menjadi plasmin yang akan menghancurkan bekuan fibrin. Pemberian fibrinolitik dalam jam-jam pertama akan mengembalikan aliran sekitar 70-80%.1Adapun contoh agen fibrinolitik adalah : Non-specifi c thrombolytic: streptokinase (Streptase) Fibrin-specifi c agents: rtPA (recombinant tissue plasminogen activator): alteplase (Actilyse) single chain (double-chain duteplase no longer marketed) tenecteplase (TNK, Metalyse); compared with tPA in ASSENT-2 trial reteplase (rPA, Rapilysin); compared with tPA in GUSTO III trial lanoteplase (nPA); compared with tPA in the InTIME II trial urokinase and its inactive precursor pro-urokinase. 3

Gambar 14. 3

Primary Percutaneous Coronary InterventionAlternatif dari pemberian fibrinolitik pada pasien dengan STEMI adalah PCI. tujuannya adalah untuk reperfusi dan dilakukan dalam 90 menit setelah masuk ke rumah sakit. Selain itu PCI dilakukan pada pasien yang kontraindikasi diberikan fibrinolitik seperti pasien yang telah masuk dengan syok kardiogenik. Namun PCI juga dilakukan pada pasien yang telah diberikan fibrinolitik namun tidak adekuat. 1

VI. KOMPLIKASIDi United States, komplikasi kematian hingga 5%-10% atau progresif infark berkisar 10-20% perh hari hingga minggu. Ketika telah terjadi infark khususnya pada STEMI maka komplikasi terjadi abnormalitas dari inflamasi, mekanikal dan elektrikal yang menyebabkan kematian jaringan. Komplikasi dini merupakan hasil dari nekrosis jaringan. 1

Gambar 14. 1Beberapa komplikasi yang dapt timbul diantaranya adalah :a. Angina tidak stabil yang rekurenb. Bradikardia c. Takiaritmiad. Cardiac Arreste. Kegagalan fungsi LV

DAFTAR PUSTAKA

1. Lilly,LS.Phatophysiology of Heart Disease.5th ed. Library of Congress Cataloging-in-Publication Data.Philadelphia.2011

2. Fuster,V.AHA guidelines and scientific statement Handbook. American Heart Association.2009

3. Swanton,Sh dan Banerjee,S. Swanton's Cardiology.6th ed. Blackwell Science Ltd.2008

4. Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.Diktat Anatomi.Fakultas Kedokteran Universitas HAsanuddin.2012.

5. Kabo,P.Bagaimana menggunakan Obat-obat Kardiovaskuler secara Rasional.Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.Jakarta.2010

6. Runge,MS.et.al.Netter's Cardiology.2nd ed.Saunders, an imprint of Elsevier Inc.2010