LAPSUS JANTUNG.doc

download LAPSUS JANTUNG.doc

of 77

Transcript of LAPSUS JANTUNG.doc

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    1/77

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Gagal jantung menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama pada

    beberapa Negara industri maju dan Negara berkembang seperti Indonesia.1 Data

    epidemiologi untuk gagal jantung di Indonesia belum ada, namun pada Survei

    Kesehatan Nasional 2! dikatakan bah"a penyakit sistem sirkulasi merupakan

    penyebab kematian utama di Indonesia #2$,%&' dan pada (ro)il Kesehatan Indonesia

    2! disebutkan bah"a penyakit jantung berada di urutan ke*delapan #2,+&' pada 1

    penyakit penyebab kematian terbanyak di rumah sakit di Indonesia.2 Di antara 1

    penyakit terbanyak pada sistem sirkulasi darah, gagal jantung menempati urutan ke*pada tahun 2.!

    Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompakan darah

    dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh.1

    (enyakit jantung koroner merupakan penyebab tersering terjadinya gagal jantung di

    Negara -arat yaitu sekitar $*& kasus. /ipertensi mempunyai kontribusi untuk

    terjadinya gagal jantung sebesar & yang termasuk didalamnya bersamaan dengan

    penyakit jantung koroner. Gagal jantung dengan sebab yang tidak diketahui sebanyak

    2 0 !& kasus.!

    (enegakkan diagnosis yang baik sangat penting untuk penatalaksanaan gagal

    jantung baik akut maupun kronik. Diagnosis gagal jantung meliputi anamnesis,

    pemeriksaan )isik dan pemeriksaan penunjang. (enatalaksanaan gagal jantung

    meliputi penatalaksanaan seara umum atau non )armakologi dan )armakologi.

    (enatalaksanaan ini tergantung penyebab gagal jantung yang terjadi, dan )asilitas

    yang tersedia. Dengan penatalaksanaan yang baik diharapkan akan mengurangi angka

    morbiditas dan mortalitas karena gagal jantung.

    1

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    2/77

    BAB 2

    LAPORAN KASUS

    Seorang laki*laki datang ke IGD umah Sakit 3uhammadiyah 4amongan

    pada tanggal ! bulan 5ktober 21! pukul 1!. 6I-, dari anamnesis didapatkan 7

    I. Identitas pasien7

    Nama 7 8n. Kasno

    9mur 7 tahun

    (endidian 8erakhir 7 SD

    (ekerjaan 7 (etani

    :lamat 7 Gempol 8 ! 6 12 Genaharjo Semanding 8uban

    :gama 7 Islam

    II. Anamnesa:

    Keluhan Utama7 Sesak

    RPS7

    (asien datang dengan sesak na)as. Sesak sejak $ hari yang lalu dan memberat sejak !

    hari S3S. Sesak yang dirasakan terus menerus terutama pada malam hari. ;ika

    berjalan pasien ngongsrong. (ada saat istirahat, pasien sudah mengeluh sesak

    sehingga pasien lebih sering berada di tempat tidur. (asien sering tidur dengan

    menggunakan 2*! bantal. 9ntuk mengurangi sesaknya, pasien minum obat dari

    dokter, tetapi lupa nama obatnya. (asien juga mengeluh batuk tidak berdahak sejak !

    hari S3S, batuk terutama timbul saat sesak. (asien kadang 0 kadang mengeluh

    dadanya terasa panas beberapa saat, tetapi tidak menjalar dan mereda setelah

    2

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    3/77

    dikompres air hangat. -eberapa hari ini, na)su makan pasien juga menurun, pasien

    hanya mau minum air putih, kira*kira 1, liter lebih. 8erasa mual tiap kali makan

    hingga badannya lemas dan sering keringat dingin sehingga di ba"a ke S34. -:K

    ukup, -:- dalam batas normal.

    RPD:

    i"ayat /8 dan D3 disangkal. Sebelumnya, pada bulan ;anuari 21! pasien pernah

    3S di tuban selama 1 minggu karena sakit jantung dan dikatakan ada pembesaran

    jantung. Kemudian 2 minggu yang lalu pasien kembali 3S selama 1 minggu di

    tuban, dengan keluhan sesak, tetapi kemudian keluhannya membaik dan KS. ! hari

    setelah KS, pasien kembali mengalami sesak hebat dan akhirnya diba"a ke S34.

    RPK:i"ayat penyakit jantung disangkal.

    RPSos : Semasa muda, pasien memiliki kebiasaan merokok, kira 0 kira 1*2 pak per

    hari tetapi sudah berhenti merokok sejak ! tahun yang lalu. Selain itu, pasien juga

    sering mengkonsumsi kopi.

    III. (elius.

    !

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    4/77

    Kepala #D-N'

    -entuk normal

    -enjolan #*'

    ambut #D-N'

    3udah diabut #*'

    :lopesia #*'

    3ata #D-N'

    (-I !m?!m

    e)lek ahaya B?B

    (osisi sejajar

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    5/77

    Kulit #D-N'

    6arna normal, sianosis #*', ikterus #*', turgor ukup, 4esi #*'

    Kuku #D-N'

    6arna normal, sianosis #*?*', puat #*?*', bentuk normal, >lubbing #*?*'

    4eher #D-N'

    Inspeksi 7 jaringan parut #*', massa #*'

    (alpasi kelenjar lim)e7 pembesaran kelenjar lim)e aksila dan supralaviula

    #*', trakea tidak bergeser

    ;C( 7 B ! m

    8horak dan (ulmo

    Inspeksi 7 bentuk dada normal, pergerakan thorak simetris, )rekuensi na)as %kali?menit, pola pernapasan epat dan dalam, jaringan parut #*', massa #*'

    (alpasi 7 pergerakan dada simetris, pembesaran kelenjar getah bening #*?*',

    =remitus taktil simetris.

    (erkusi7 edup pada lapang pulmo

    :uskultasi7 Cesikuler menurun pada seluruh lapang pulmo. onhi #B'?#B'

    seluruh lapang paru, 6heeFing #B'?#*'.

    >or

    Inspeksi7 itus ordis terlihat di I>S linea midlaviula sinistra

    (erkusi7 #batas jantung' Kanan jantung 7 I>S % parasternalis deEtra. Kiri

    jantung 7 I>S linea midaEillaris. :tas jantung 7 I>S 2 linea sternalis sinistra.

    (inggang jantung 7 I>S ! linea parasternalis sinistra. :peE jantung I>S linea

    midlaviula sinistra.

    (alpasi7 Itus ordis teraba #B' 2 jari, kuat angkat #B'

    :uskultasi jantung7 -unyi jantung I, II regular, Gallop #B', 3urmur sistolik

    #B' terdengar paling keras di katup mitral.

    :bdomen

    Inspeksi7 bentuk )lat, jaringan parut bekas operasi #*' peristaltik #*'

    :uskultasi 7 -9 B N

    (alpasi7 Soepel, /epar tidak teraba, Ginjal tidak teraba, 4ien tidak membesar

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    6/77

    (erkusi 7 8ympani, shi)ting dullness #*'.

    8 %,2 %*%&

    (. /- 1, 1%,*1+, mg?dl

    ). 4lorida Serum 1+ *1+ mol?l

    '/. Kalium Serum %,% !,$*, m mol?l

    ''. Natrium Serum 1% 1!*1 m mol?l

    '2. 9rea !1 1* mg?dl

    '(. Serum >reatinin ,+ ,+*1, mg?dl

    '). >holesterol 1@$ 12*2% mg?dl

    '*. /D4 >holesterol !,+ !* mg?dl

    '+. 4D4 >holesterol 1%,2 1 mg?dl

    ',. 8rigliserida 1! 2 mg?dl

    '-. Gula Darah :ak 1$ 2 mg?dl

    '. >K 11 1% 9?I

    2/. >K*3- 1% 2 9?I

    2'. Kalium %,!1 !,*,1 mmol?4

    $

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    7/77

    22. Natrium 1% 1!$*1% mmol?4

    2(. -eb *1,$

    2). -ee) *%,1

    2*. />5! 1+,2 :rteri 22*2$ mmol?4

    2+. IsoniaFed >alium 1,2% :rteri 1,1*1,2 mmol?4

    2,. 52 Sat @+,! :rteri @%*@+&

    2-. p>52 2,$ :rteri !*%+ mm/g

    2. p/ ,@ :rteri ,!*,%

    (/. p52 11, :rteri +!*1+ mm/g

    ('. 8>52 1+,+ :rteri 1@*2% mmol?4

    =oto 8horaE

    Gambar 2.1 =oto 8horak

    /asil pemeriksaan )oto thoraE pada 8n. K terdapat ardiomegali dan gambaran opak

    linear seperti garis pada lobus ba"ah paru #Kerley-lines +'

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    8/77

    !. ASSES"EN

    >ongestive /eart =ailure B >ardiomegali

    8abel 2.2 S5:(

    an00al Su1e3t O1e3t Assesment Plannin0 4 "onito%in0

    +

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    9/77

    (/5'/52/'( * Sesak G>S 7 %$8D 7 11?+

    N 7 1!t 7 !$

    7 2+GD: 7 1$

    *>ongestive/eart =ailure

    *52 N3 1 lpm*In). asering*Inj anitidin 2E1*inj metamiFole !E1

    *inj lasiE 1E1*inj e)triaEon 2E1

    *DigoEin H tab po*ISDN 2E mg po

    *Spirola 1*1* po* 4asiE pump 2amp ?

    2% jam

    *GD:*-alane airan

    ('5'/52/'( * Sesak* Nyeri kepala

    G>S 7 %$

    8D 7 11?@2N 7 1@

    t 7 !$ 7 2@Sp52 7 @+&GD: 7 1%

    *>ongestive

    /eart =ailure*ephalgia

    *52 N3 1 lpm

    *In). asering*Inj anitidin 2E1

    *inj metamiFole !E1*inj e)triaEon 2E1*DigoEin H tab po*ISDN 2E mg po

    *Spirola 1*1* po*4asiE pump 2 amp ?

    2%jam,2

    *Dobutamin 2 mikro ?

    kg--1,!

    *GD:

    *-alane airan

    '5''52/'( * 3asih sesak G>S 7 %$8D 7 1?+

    N 7 $1t 7 !$,$

    7 2+Sp52 7 @+&

    GD: 7 11

    *>ongestive/eart =ailure

    52 N3 1 lpm*In). asering*Inj anitidin 2E1*inj metamiFole !E1

    *inj e)triaEon 2E1*DigoEin H tab po

    *ISDN 2E mg po*Spirola 1*1* po

    *4asiE pump 2 amp ?

    2%jam,2*Dobutamin 2 mikro ?

    kg--1,!* :minophilin H ampdlm asering

    *GD:*D4*-9N, reatinin*Serum

    elektrolit*-alane airan

    25''52/'( * 3asih sesak* Na)su makan

    menurun* -adan lemas

    G>S 7 %$

    8D 7 1?+N 7 12+t 7 !$,! 7 2+

    GD: 7 112

    *>ongestive

    /eart =ailure

    *8E tetap *GD:

    *-alane airan

    (5''52/'( * Sesakberkurang

    * 3asih lemasbadan

    G>S 7 %$8D 7 11?

    N 7 112t 7 !$,+ 7 2%

    GD: 7 12

    *>ongestive/eart =ailure

    * 8E tetap* In)us D&

    *GD:*-alane airan

    )5''52/'( * Sesakberkurang

    G>S 7 %$8D 7 1?+

    N 7 %t 7 !$

    7 2GD: 7 1+

    *>ongestive/eart =ailure

    *8E tetap *GD:*-alane airan

    *5''52/'( * Sesakberkurang

    G>S 7 %$8D 7 +%?$1

    *>ongestive/eart =ailure

    *8E tetap*D%& 1 kol)

    *GD: %*$ jam*-alane airan

    @

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    10/77

    * 8idak bisatidur

    N 7 @!t 7 !$,

    7 2%GD: 7 @!

    */ipoglikemi

    +5''52/'( * 3asih sedikitsesak

    G>S 7 %$8D 7 11?$

    N 7 !$t 7 !,@

    7 2$GD: 7 @+

    *>ongestive/eart =ailure

    */ipoglikemi

    *8E tetap* (ump dobutamin

    mikro ?kg--!,!* D%& 1 kol)

    *GD: %*$ jam*-alane airan

    ,5''52/'( * Sesakberkurang

    * -adan lemas

    * Keringatdingin

    G>S 7 %$

    8D 7 11?@N 7 !+

    t 7 !$, 7 2%GD: 7 $

    *>ongestive

    /eart =ailure*eakti)

    hipoglikemia

    *8E tetap

    * D%& 1 kol)* in)us D1& ?

    2% jam* Inj. Kutoin !E1

    *GD: %*$ jam

    *S 7 %$8D 7 @+?$

    N 7 +t 7 !$

    7 22GD: 7 1%%

    *>ongestive/eart =ailure

    *8E tetap* (ump dopamin %mikro ? kg--* (ump dobutamin

    mikro ?kg--!,!

    *GD:*D4*SS 7 %$8D 7 11!?

    N 7 !+t 7 !$,1

    7 22GD: 7 $!

    *>ongestive/eart =ailure

    * /ipoglikemi

    * 8E tetap*52 nasal ! lpm

    * D%& 1 kol)*(ump dopamin

    mikro ? kg--* (ump dobutamin

    mikro ?kg--!,!

    *GD:*-alane airan

    ''5''52/'( * -adan lemas G>S 7 %$8D 7 1?%

    N 7 !t 7 !$,! 7 21GD: 7 11@

    *>ongestive/eart =ailure

    *8E tetap* (ump dopamin

    mikro ? kg--* (ump dobutamin %mikro ?kg--

    *GD:*-alane airan

    '25''52/'( * (asien mintapulang

    G>S 7 %$8D 7 +@?$1

    N 7 +1

    t 7 !$, 7 22GD: 7 1

    *>ongestive/eart =ailure

    *8E tetap *GD:*-alane airan

    '(5''52/'( * Sesak* -adan lemas

    G>S 7 %$8D 7 1!?$1

    N 7 %2t 7 !$,1 7 2+GD: 7 11@

    *>ongestive/eart =ailure

    *8E tetap*(ump dopamin %

    mikro ? kg--* (ump dobutamin %mikro ?kg--

    *GD:*-alane airan

    ')5''52/'( * 9dah enakan* 3ulai

    banyakmakan

    G>S 7 %$8D 7 1?$!

    N 7 +t 7 !$,2 7 2!

    *>ongestive/eart =ailure

    *8E tetap*(ump dopamin !

    mikro ? kg--* (ump dobutamin !mikro ?kg--

    *GD:*-alane airan

    1

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    11/77

    GD: 7 1%!

    '*5''52/'(* -adan lemas* :gak Sesak

    G>S 7 %$8D 7 11%?@

    N 7 +t 7 !$,%

    7 2GD: 7 1%$

    *>ongestive/eart =ailure

    *8E tetap*(ump dopamin 2

    mikro ? kg--* (ump dobutamin 2

    mikro ?kg--

    *GD:*-alane airan

    '+5''52/'( * 9dah enakan G>S 7 %$8D 7 11+?+2

    N 7 +t 7 !$ 7 22

    GD: 7 1

    *>ongestive

    /eart =ailure

    *8E tetap

    *(ump dopamin 1mikro ? kg--* (ump dobutamin 1mikro ?kg--

    *enana KS

    11

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    12/77

    BAB III

    IN#AUAN PUSAKA

    A. $A$AL #ANUN$

    (.'. De6inisi;antung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada.

    -agian kanan dan kiri jantung masing*masing memiliki ruang bagian atas #atrium)

    yang mengumpulkan darah dan ruang bagian ba"ah #ventrikel' yang mengeluarkan

    darah. :gar darah hanya mengalir dalam satu arah, maka ventrikel memiliki satu

    katup pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar. =ungsi utama jantung

    adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil

    metabolisme #karbondioksida'. ;antung melaksanakan )ungsi tersebut dengan

    mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya

    ke dalam paru*paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan membuang

    karbondioksida. ;antung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari

    paru*paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh.

    12

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    13/77

    Gagal jantung adalah suatu kumpulan gejala kompleks karena adanya

    kelainan )ungsi jantung berakibat jantung gagal memompakan darah untuk memenuhi

    kebutuhan metabolisme jaringan dan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai

    peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri.1 Seara singkat menurut Sonnenblik,

    gagal jantung terjadi apabila jantung tidak lagi mampu memompakan darah yang

    ukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh pada tekanan pengisian yang

    normal, padahal aliran balik vena(venous return)ke jantung dalam keadaan normal.

    2

    (.2. Etiolo0i

    Gagal jantung dapat disebabkan oleh banyak hal. Di Negara maju penyakit

    arteri koroner dan hipertensi merupakan penyebab terbanyak, sedangkan di Negara

    berkembang yang menjadi penyebab terbanyak adalah penyakit katup jantung dan

    penyakit jantung akibat malnutrisi. Seara garis besar penyebab terbanyak gagal

    jantung adalah penyakit jantung koroner $*&, dengan penyebab penyakit jantung

    hipertensi &, penyakit katup #1&' serta kardiomiopati dan sebab lain #1&'.

    /ipertensi telah terbukti meningkatkan risiko terjadinya gagal jantung pada

    beberapa penelitian. /ipertensi dapat menyebabkan gagal jantung melalui beberapa

    mekanisme, termasuk hipertropi ventrikel kiri. /ipertensi ventrikel kiri dikaitkan

    dengan dis)ungsi ventrikel kiri sistolik dan diastolik, meningkatkan risiko terjadinya

    in)ark miokard dan memudahkan untuk terjadinya aritmia. :danya krisis hipertensi

    dapat menyebabkan timbulnya gagal jantung akut.=aktor risiko seperti diabetes dan

    merokok juga merupakan )aktor yang dapat berpengaruh pada perkembangan gagal

    jantung. Selain itu berat badan serta tingginya rasio kolesterol total dengan kolesterol

    /D4 dikatakan sebagai )aktor risiko gagal jantung.

    Kardiomiopati merupakan penyakit otot jantung yang bukan disebabkan oleh

    penyakit koroner, hipertensi, maupun penyakit jantung kongenital, katup ataupun

    1!

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    14/77

    penyakit perikardial. Kardiomiopati dibedakan menjadi empat kategori )ungsional 7

    dilatasi #kongesti)', hipertropik, restrikti), dan obliterasi. Kardiomiopati dilatasi

    merupakan kelainan dilatasi pada ventrikel kiri dengan atau tanpa dilatasi ventrikel

    kanan. (enyebabnya antara lain miokarditis virus, penyakit jaringan ikat seperti S4

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    15/77

    relaksasi miokard, dengan kekakuan dinding ventrikel dan berkurangnya compliance

    ventrikel kiri menyebabkan gangguan pada pengisian ventrikel saat diastolik.

    (enyebab tersering adalah penyakit jantung koroner, hipertensi dengan hipertro)i

    ventrikel kiri dan kardiomiopati hipertro)ik. (ada penderita gagal jantung sering

    ditemukan dis)ungsi sistolik dan diastoli yang timbul bersamaan meski dapat timbul

    sendiri.

    (atogenesis pada gagal jantung dapat diterangkan pada Gambar 1. Gagal

    jantung dimulai setelah adanya index event yang menghasilkan penurunan pada

    kemampuan pompa jantung. Seiring dengan menurunan pada kapasitas pompa

    jantung, beragam mekanisme kompensasi diakti)kan termasuk sistem syara)

    adrenergik, sistem renin angiotensin, dan sistim sitokin. (ada jangka pendek hal inidapat mengembalikan )ungsi jantung pada batas homoestatik sehingga pasien tetap

    asimtomatik. Namun dengan aktivasi berkelanjutan mekanisme kompensasi ini dapat

    mengakibatkan kerusakan organ terminal sekunder pada ventrikel, dengan

    remodelling ventrikel kiri yang memburuk dan dekompensasi jantung. Sebagai

    akibatnya seara klinis pasien mengalami transisi dari gagal jantung yang tidak

    bergejala ke gagal jantung yang bergejala.

    $am1a% 2. Pato6isiolo0i $a0al #antun0

    Dikutip dari7 3ann D4%

    "e&anisme Neu%oho%monal

    1

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    16/77

    -eberapa ahli menyarankan gagal jantung dilihat dalam suatu model

    neurohormonal yaitu gagal jantung berkembang sebagai hasil ekspresi

    berlebihan suatu molekul yang seara biologis akti), yang dapat memberikan

    e)ek kerusakan jantung dan sirkulasi. 1,%,+

    Seiring dengan progresi gagal jantung, masukan inhibisi dari reseptor

    arterial dan kardiopulmoner terus menurun, dan masukan eksitasi meningkat.

    :kibatnya perubahan keseimbangan ini terjadi peningkatan akti)itas pada

    sistem simpatis, berkurangnya kemampuan sistem parasimpatik dan simpatik

    dalam mengontrol denyut jantung, dan terganggunya regulasi re)lek simpatis

    pada resistensi vaskular. Gambaran sistem syara) simpatik dan parasimpatik

    pada gagal jantung dapat dilihat pada Gambar !.(engaturan mekanisme neurohormonal ini dapat bersi)at adapti) ataupun

    maladapti). Sistem ini bersi)at adapti) apabila sistem dapat memelihara tekanan

    per)usi arteri selama terjadi penurunan urah jantung. Sistem ini menjadi

    maladapti) apabila menimbulkan peningkatan hemodinamik melebihi batas

    ambang normal, menimbulkan peningkatan kebutuhan oksigen, serta memiu

    timbulnya edera sel miokard. :dapun pengaturan neurohormonal sebagai

    berikut7

    a. Sistem Sa%a6 Ad%ene%0i&

    (asien dengan gagal jantung terjadi penurunan urah jantung. /al ini

    akan dikenali oleh baroreseptor di sinus arotius dan arus aorta, kemudian

    dihantarkan ke medulla melalui nervus I dan , yang akan mengaktivasi

    sistem sara) simpatis. :ktivasi systemsara) simpatis ini akan menaikkan kadar

    norepine)rin #N

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    17/77

    (enderita dengan gagal jantung kronik akan terjadi penurunan konsentrasi

    norepine)rin jantungJ mekanismenya masih belum jelas, mungkin berhubungan

    dengan exhaustion phenomenon yang berasal dari aktivasi sistem adrenergik

    yang berlangsung lama.1

    Kete%an0an: :h7asetilkolin, SS(Susunan Syara) (usat,

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    18/77

    $am1a% ). Sistem Renin An0iotensin Aldoste%on

    Dikutip dari7 #eber K$ dkk%11

    :ngiotensin II mempunyai beberapa aksi penting dalam mempertahankan

    sirkulasi homeostasis dalam jangka pendek, namun jika terjadi ekspresi lama

    dan berlebihan akan masuk ke keadaan maladapti) yang dapat menyebabkan

    )ibrosis pada jantung, ginjal dan organ lain. Selain itu, juga akan

    mengakibatkan peningkatan pelepasan N< dan menstimulasi korteks adrenal

    Fona glomerulosa untuk memproduksi aldosteron.1

    :ldosteron memiliki e)ek suporti) jangka pendek terhadap sirkulasi

    dengan meningkatkan reabsorbsi natrium. :kan tetapi jika berlangsung relati)

    lama akan menimbulkan e)ek berbahaya, yaitu memiu hipertro)i dan )ibrosis

    vaskuler dan miokardium, yang berakibat berkurangnya compliance vaskuler

    dan meningkatnya kekakuan ventrikel. Di samping itu aldosteron memiu

    dis)ungsi sel endotel, dis)ungsi baroreseptor, dan inhibisi uptake norepine)rin

    yang akan memperberat gagal jantung. 3ekanisme aksi aldosteron pada sistem

    kardiovaskuler nampaknya melibatkan stres oksidati) dengan hasil akhir

    in)lamasi pada jaringan.1

    3. St%es O&sidati6

    (ada pasien gagal jantung terdapat peningkatan kadar reactive oxy!en

    species (&')% (eningkatan ini dapat diakibatkan oleh rangsangan dari

    ketegangan miokardium, stimulasi neurohormonal #angiotensin II, aldosteron,

    agonis al)a adrenergik, endothelin*1' maupun sitokin in)lamasi (tumor necrosis

    1+

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    19/77

    actor* interleukin*1'.

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    20/77

    plateu dan meningkatnya kadar kalsium dalam sitosol. -eberapa penelitian

    menunjukkan adanya penurunan mN: dan kadar protein serta meningkatnya

    proses )os)orilasi pada jalur ini. Kedua kondisi ini menyebabkan abnormalitas

    pada in)luks kalsium dan mempengaruhi pelepasan kalsium oleh retikulum

    sarkoplasma dimana hal ini akan menurunkan keepatan pengambilan kalsium

    sehingga menyebabkan kontraksi dan pengisian jantung menurun.1,

    Kontraksi dan relaksasi jantung merupakan interaksi yang tergantung

    pada energi yang memerlukan pemasukan kalsium dalam sitosol. (roses

    kontraksi*eksitasi merupakan proses yang menghubungkan depolarisasi

    membran plasma dengan pelepasan kalsium ke dalam sitosol, sehingga dapat

    berikatan dengan troponin >. Saluran ion kalsium dan natrium pada membranplasma berperan dalam memulai proses kontraksi*eksitasi. (roses membuka

    dan menutup saluran kedua ion ini yang akan menjaga potensial membran.1,

    8etapi, pada kondisi gagal jantung terjadi abnormalitas pada pompa ion dan

    saluran ion yang menjaga proses kontraksi*eksitasi.

    Kematian sel miokard merupakan indikator prognosis buruk pada gagal

    jantung. -aik apoptosis dan nekrosis akan menyebabkan kematian sel pada

    gagal jantung. :poptosis terjadi sebagai konsekuensi dari adanya luka pada sel,

    peningkatan permeabilitas mitokondria dan jumlah kalsium yang berlebih.

    :poptosis dapat berkembang menjadi nekrosis yang kemudian menjadi )ibrosis.

    /al*hal ini memperburuk gagal jantung.1,

    2

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    21/77

    $am1a% *. Pola %emodellin0 antun0 7an0 te%adi &a%ena %espon te%hadap hemodinami& 1e%le1ih.Dikutipdari7 /unter ;;1

    (.) Klasi6i&asi $a0al #antun0

    (.).' $a0al #antun0 A&ut

    Gagal ;antung akut #G;:' yaitu suatu keadaan kegagalan jantung untuk

    menjalankan )ungsinya yang terjadi seara epat atau timbul tiba*tiba yang

    memerlukan penanganan segera. Gagal jantung akut dapat berupa serangan pertama

    gagal jantung. (asien yang mengalami gagal jantung akut dapat memperlihatkan

    kedaruratan medi #medical emer!ency' seperti edema paru akut #aute pulmonary

    oedema'.1

    (resentasi klinis pada G;: menerminkan suatu keadaan yang sangat

    bervariasi, dan klasi)ikasi apapun akan memiliki keterbatasan. (asien dengan G;:

    biasanya datang dengan satu dari enam kategori klinis. Keberadaan edema paru dapat

    mempersulit menentukan G;: masuk kategori klinis yang mana. 'verlap antara

    berbagai kondisi ini dapat dilihat pada gambar $.1

    21

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    22/77

    $am1a% +. P%esentasi Klinis $a0al #antun0 A&ut

    Dikutip dari7 Dikstain dkk.1

    (resentasi klinis pasien dengan gagal jantung akut dapat dibagi kedalam $

    kategori 7

    1. Gagal ;antung :kut Dekompensasi ?cute ,ecompensated eart .ailure

    Keadaan gagal jantung akut dekompensasi, dapat berupa keadaan

    dekompensasi yang baru pertama kali # de novo ' dan dapat juga merupakan

    perburukan dari gagal jantung yang kronis(acute on chronic)%Kedua keadaan inimasih lebih ringan dan tidak termasuk syok kardiogenik, edema paru, atau krisis

    hipertensi.

    2. Gagal ;antung :kut /ipertensi)?ypertensive cute eart .ailure

    Gagal jantung akut hipertensi) yaitu tanda dan gejala gagal jantung disertai

    dengan tekanan darah yang tinggi dan )ungsi sistolik ventrikel kiri yang relati)

    baik. /al ini dibuktikan dengan peningkatan tonus simpatik yaitu didapatkan

    tahyardia dan vasokontriksi. Keadaan pasien dapat berupa euvolemik atau

    sedikit hipervolemik, dan seringkali disertai kongesti paru tanpa tanda*tanda

    kongesti sistemik.

    22

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    23/77

    !. >9'. Klasi)ikasi Killip didasarkan pada temuan klinis G;: setelah In)ark 3iokard

    :kut #I3:'. Klasi)ikasi =orrester yang juga didasarkan pada tanda klinis dan

    karakteristik hemodinamik gagal jantung setelah I3:. Klasi)ikasi Killip, dapat

    dilihat pada 8abel 1. Klasi)ikasi Kilip didesain untuk memberikan estimasi klinis

    mengenai beratnya gangguan sirkulasi pada terapi in)ark miokard akut. Gambar .

    menunjukkan klasi)ikasi klinis dari modi)ikasi Klasi)ikasi =orrester.

    2!

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    24/77

    a1el '. Klasi6i&asi 1e%atn7a 0a0al antun0 pada &onte& In6a%& "io&a%d A&ut

    Klasi6i&asi Killip

    Stage I 8idak terdapat gagal jantung. 8idak terdapat tanda dekompensasi jantung. (rognosis

    kematian sebanyak $&Stage II Gagal jantung. 8erdapat 7 ronkhi, S! gallop, dan hipertensi vena pulmonalis, kongesti paru

    dengan ronkhi basah halus pada lapang ba"ah paru. (rognosis kematian sebanyak 1&

    Stage III Gagal jantung berat, dengan edema paru berat dan ronkhi pada seluruh lapang paru. Kilip

    (rognosis kematian sebanyak !+&Stage IC Shok Kardiogenik. (asien hipotensi dengan S-( @mm/g, dan bukti adanya

    vasokontriksi peri)er seperti oliguria, sianosis, dan berkeringat. (rognosis kematian

    sebanyak $&

    Dikutip dari7 Dikstain dkk. 1

    $am1a% ,. Klasi6i&asi &linis modi6i&asi 8o%%este%

    Di&utip da%i: Di3&stain d&&.'*

    (.).2 $a0al #antun0 K%onis

    Gagal jantung adalah suatu kondisi pato)isiologi, dimana terdapat kegagalan

    jantung memompa darah yang sesuai dengan kebutuhan jaringan. Gagal jantung

    kronis juga dide)inisikan sebagai sindroma klinik yang komplek yang disertai

    keluhan gagal jantung berupa sesak, )atiLue baik dalam keadaan istirahat maupun

    berakti)itas.

    2%

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    25/77

    9ntuk mempermudah hal klasi)ikasi )ungsional NM/: mengklasi)ikasikan

    gagal jantung menjadi % kelas )ungsional yang dapat ditentukan melalui anamnesa,

    klasi)ikasi ini dapat dilihat pada tabel 2. Klasi)ikasi NM/: didasarkan pada limitasi

    )ungsional, sementara stadium gagal jantung menurut :>>?:/: didasarkan pada

    progresi gagal jantung, terlepas dari status )ungsionalnya.

    a1el 2. Klasi6i&asi 0a0al antun0 1e%dasa%&an &elainan st%u&tu%al 9A;AHA< atau

    1e%dasa%&an 0eala= 1e%dasa%&an &elas 6un0sionaln7a 9N>HA

    Gagal jantung bergejala dengan

    kelainan struktural jantung. Kelas

    III

    :ktivitas )isik sangat terbatasi. Saat

    istirahat tidak ada keluhan. 8api aktivitas

    ringan menimbulkan rasa lelah, palpitasi,

    atau sesak na)as.

    Stage

    D

    Seara struktural jantung telah

    mengalami kelainan berat, gejala gagal

    jantung terasa saat istirahat "alau telah

    mendapatkan pengobatan.

    Kelas

    IC

    8idak dapat beraktivitas tanpa

    menimbulkan keluhan. Saat istirahat

    bergejala. ;ika melakukan aktivitas )isik,

    keluhan bertambah berat.

    Dikutip dari7 3ann D4%

    (.* Dia0nosis

    Diagnosis gagal jantung didapatkan dari gejala dan tanda klinis yang didapat,

    yang dapat dilakukan dengan anamnesis dan pemeriksaan )isik, dan didukung denganpemeriksaan penunjang seperti laboratorium, ontgen 8horaks,

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    26/77

    Anamnesis

    Gejala kardinal gagal jantung adalah sesak na)as, intoleransi saat aktivitas, dan

    lelah.1, Keluhan lelah dianggap diakibatkan oleh rendahnya kardiak output pada

    gagal jantung, abnormalitas pada otot skeletal dan komorbiditas non*kardiak lainnya

    seperti anemia dapat pula memberikan kontribusi. Gagal jantung pada tahap a"al,

    sesak hanya dialami saat pasien beraktivitas berat, seiring dengan semakin beratnya

    gagal jantung, sesak terjadi pada aktivitas yang semakin ringan dan akhirnya dialami

    pada saat istirahat. (enyebab dari sesak ini kemungkinan besar multi)aktorial,

    mekanisme yang paling penting adalah kongesti paru, yang diakibatkan oleh

    akumulasi airan pada jaringan intertisial atau intraalveolar alveolus. /al tersebut

    mengakibatkan teraktivasinya reseptor juEtaapiler ; yang menstimulasi perna)asanpendek dan dangkal yang menjadi karakteristik cardiac dypnea. =aktor lain yang

    dapat memberikan kontribusi pada timbulnya sesak antara lain adalah kompliane

    paru, meningkatnya tahanan jalan na)as, kelelahan otot respiratoir dan diag)ragma,

    dan anemia. Keluhan sesak bisa jadi semakin berkurang dengan mulai timbulnya

    gagal jantung kanan dan regurgitasi trikuspid.1

    5rthopnu dan (aroEysmal Noturnal Dyspnea

    5rtopnu dide)inisikan sebagai sesak na)as yang terjadi pada saat tidur

    mendatar, dan biasanya merupakan menis)estasi lanjut dari gagal jantung

    dibandingkan sesak saat aktivitas.1Gejala orthopnu biasanya menjadi lebih ringan

    dengan duduk atau dengan menggunakan bantal tambahan. 5rtopnu diakibatkan oleh

    redistribusi airan dari sirkulasi splanhni dan ekstrimitas ba"ah kedalam sirkulasi

    sentral saat posisi tidur yang mengakibatkan meningkatnya tekanan kapiler paru.

    -atuk*batuk pada malam hari adalah salah satu manis)estasi proses ini, dan seringkali

    terle"atkan sebagai gejala gagal jantung. 6alau orthopnea merupakan gejala yang

    relati) spesi)ik untuk gagal jantung, keluhan ini dapat pula dialami pada pasien paru

    dengan obesitas abdomen atau asites, dan pada pasien paru dengan mekanik

    kelainan paru yang memberat pada posisi tidur.1

    aroxysmal nocturnal dyspnea #(ND' adalah episode akut sesak na)as dan

    batuk yang umumnya terjadi pada malam hari dan membangunkan pasien dari

    2$

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    27/77

    tidurnya, biasanya terjadi 1 hingga ! jam setelah pasien tertidur. 3anis)estasi (ND

    antara lain batuk atau mengi, umumnya diakibatkan oleh meningkatnya tekanan pada

    arteri bronhialis yang mengakibatkan kompresi jalan na)as, disertai edema pada

    intersitial paru yang mengakibatkan meningkatnya resistensi jalan na)as. Keluhan

    orthopnea dapat berkurang dengan duduk tegak pada sisi tempat tidur dengan kaki

    menggantung, pada pasien dengan keluhan (ND, keluhan batuk dan mengi yang

    menyertai seringkali tidak menghilang, "alau sudah mengambil posisi tersebut.

    Gejala (ND relati) spesi)ik untuk gagal jantung. 4ardiac sthma#asma ardiale'

    berhubungan erat dengan timbulnya (ND, yang ditandai dengan timbulnya "heeFing

    sekunder akibat bronhospasme, hal ini harus dibedakan dengan asma primer dan

    penyebab pulmoner "heeFing lainnya.

    52 arteri. 8erdapat )ase apnea, dimana (52 arteri jatuh dan

    (>52arteri meningkat. (erubahan pada gas darah arteri ini menstimulasi pusat na)as

    yang terdepresi dan mengakibatkan hiperventiasi dan hipokapni, yang diikuti kembali

    dengan munulnya apnea. espirasi heyne*stokes dapat diermati oleh pasien atau

    keluarga pasien sebagai sesak na)as berat atau periode henti na)as sesaat.

    2

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    28/77

    Gejala 4ainnya

    (asien dengan gagal jantung juga dapat munul dengan gejala gastrointestinal.

    :noreEia, nausea, dan rasa epat kenyang yang dihubungkan dengan nyeri abdominal

    dan kembung adalah gejala yang sering ditemukan, dan bisa jadi berhubungan dengan

    edema dari dinding usus dan?atau kongesti hati. Kongesti dari hati dan pelebaran

    kapsula hati dapat mengakibatkan nyeri pada kuadran kanan atas. Gejela serebral

    seperti kebingungan, disorientasi, gangguan tidur dan emosi dapat diamati pada

    pasien dengan gagal jantung berat, terutama pada pasien lanjut usia dengan

    arteriosklerosis serebral dan berkurangnya per)usi serebral. Noturia juga umum

    ditemukan dan dapat memperberat keluhan insomnia.

    3anis)estasi tanda dan gejala klinis gagal jantung yang diutarakan diatas

    sangatlah bervariasi. Sedikit yang spesi)ik untuk gagal jantung, sensitivitasnya rendah

    dan semakin berkurang dengan pengobatan jantung. (ada tabel !. diba"ah ini

    menunjukkan sensitivitas dan spesi)itas berbagai tanda dan gejala tersebut. 6alau

    orthopnea dan paroxysmal nocturnal dyspeu relati) spesi)ik untuk gagal jantung,

    gejala tersebut tidak sensiti) untuk diagnosis gagal jantung. -anyak orang dengan

    gagal jantung tidak memiliki gejala ini pada anamnesa. 8idak jauh berbeda, tekanan

    vena jugular yang meningkat sangat spesi)ik, tapi tidak sensiti) dan membutuhkan

    keahlian klinis untuk deteksi tepat.

    a1el (. Sensiti?itas dan Spesi6itas anda dan $eala $a0al #antun0 pada pasien 7an0

    dian00ap memili&i 0a0al antun0 9Ee&si 8%a&si @ )/< pada '(/+ pasien

    Pen7a&it #antun0 Ko%one% 7an0 menalani An0io0%aph7 Ko%one%.

    8anda dan Gejala Gagal ;antung Sensiti?itas

    9 ditandai dengan adanya

    Kerley-lines, yaitu gambaran opak linear seperti garis pada lobus ba"ah paru, yang

    timbul akibat meningkatnya kepadatan pada daerah interlobular intersitial akibatadanya edema.

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    36/77

    untuk membuang kelebihan airan interstitial dan?atau paru. /al ini konsisten dengan

    temuan tidak adanya ronkhi pada kebanyakan pasien gagal jantung kronis, "alau

    tekanan arteri pulmonal sudah meningkat. Keberadaan dan beratnya e))usi pleura juga

    merupakan in)ormasi penting dalam evaluasi pasien dengan gagal jantung, dan

    terbaik dinilai melalui > dan >8*san.! 8emuan pada )oto toraks dengan

    penyebab dan implikasi klinisnya dapat di lihat pada 8abel .

    a1el *. emuan pada 8oto o%a&s = Pen7e1a1 dan Impli&asi Klinis

    Kelainan Pen7e1a1 Impli&asi Klinis

    Kardiomegali Dilatasi ventrikel kiri, ventrikel

    kanan, atria, e)usi perikard

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    37/77

    sementara takikardi ventrikular sustained dan nonsustaineddapat dianggap sebagai

    sesuatu yang membahayakan. ;enis aritmia seperti ini biasanya tidak terdeteksi pada

    restin!G tapi dapat terdeteksi pada monitoring holter 2%* atau %+* jam. %

    EHOARDIO$RAPH>

    (emeriksaan eho saat ini telah menjadi metode diagnostik umum digunakan

    untuk menilai anatomi dan )ungsi jantung, myokardium dan perikadium, dan

    mengevaluasi gerakan regional dinding jantung saat istirahat dan saat diberikan stress

    )armakologis pada gagal jantung. (emeriksaan ini non*invasi), dapat dilakukan seara

    epat di tempat ra"at, dapat dengan mudah diulang seara serial, dan memungkinkan

    penilaian )ungsi global dan regional ventrikel kiri. (ada penilaian gagal jantungehoardiography adalah metode diagnostik yang dapat diperaya, dapat diulang, dan

    aman dengan banyak )itur seperti doppler echo* doppler tissue ima!in!* strain rate

    ima!in!, dan cardiac motion analysis.%

    =itur yang paling penting pada evaluasi gagal jantung adalah penilaian 9et-

    ventricular e8ection raction #4C

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    38/77

    kanan #Dis)un)si Diastolik 7

    hipertensi, >5(D, kelainan

    katup'

    3or)olo)i dan beratnya

    kelainan katup

    3itral in)lo" dan aorti

    out)lo"J gradien tekanan

    ventrikel kanan

    Status ardia output

    #rendah?tinggi'

    (engisian mitral berkurangQ

    8anda*tanda meningkatnya

    tekanan pengisian ventrikelQ

    regurgitasi, jika ada

    minimal.

    /ipertensi pulmonalQ

    (ola pengisian mitral

    abnormal.Q

    8erdapat tanda*tanda

    tekanan pengisian

    meningkat.

    Keterangan 7 Q 8emuan pada eho*doppler.

    Dikutip dari7 3ann D4%

    (.+ Penatala&sanaan $a0al #antun0

    (.+.' Penatala&sanaan $a0al #antun0 A&ut

    (ada banyak uji klinis yang telah dipublikasikan kebanyakan pengobatan

    memperbaiki hemodinamik, tapi belum dapat yang mampu mengurangi mortalitas.

    :lgoritme gagal jantung akut dapat dilihat pada gambar @. (ada gagal jantung

    penatalaksanaan yang utama yaitu penanganan simptomatik yang segera sehingga

    teratasi.1

    $am1a% . Al0o%itme atala&sana $a0al #antun0 A&ut

    Dikutip dari7 Dikstein dkk.1

    !+

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    39/77

    a. e%api O&si0en

    Direkomendasikan untuk memberikan oksigen sedini mungkin pada pasien

    hipoksemia untuk menapai saturasi oksigen @& #@& pada pasien dengan

    >5(D'. /arus hati*hati pada pasien >5(D agar jangan sampai terjadi

    hiperkapnia.

    1. !entilasi Non5In?asi6

    Centilasi non in)asi) #CNI' adalah semua modalitas yang membantu

    ventilasi tanpa menggunakan tube endotrakeal, hal ini misalnya dapat diapai

    dengan masker yang menutupi seluruh "ajah. (ada tiga meta*analisis dilaporkan

    bah"a aplikasi dini CNI pada edema pulmoner akut kardiogenik mengurangi

    kemungkinan perlunya intubasi dan menurunkan mortalitas jangka pendek.Centilasi dengan tekanan akhir respirasi positi) #((:('

    (otensi

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    40/77

    * (erburukan gagal jantung kanan

    * 3engeringnya membran mukosa pada penggunaan jangka panjang.

    * /iperkapnia

    * 8imbulnya rasa emas

    * (neumothoraE

    * :spirasi

    3. "o%6in

    3or)in mengurangi keluhan sesak, gelisah, emas, atau nyeri dada pada pasien

    dengan G;: dan dapat membuat pasien lebih mau bekerjasama jika diberikan

    ventilasi non invasi). -ukti yang menyokong penggunaan mor)in pada G;: masih

    terbatas.

    Dosis bolus intravena sebesar 2, 0 dapat diberikan seepat mungkin setelah

    dipasang akses intravena pada pasien dengan G;:. Dosis ini dapat diulang sesuai

    kebutuhan.

    espirasi harus selalu dimonitor.

    Keluhan mual umum ditemukan, terapi antiemetik mungkin dipertlukan.

    /ati*hati pada pasien dengan hipotensi, bradikardi, blok :trio*ventrikularderajat tinggi, atau retensi >52

    d. Diu%eti&

    (emberian diuretik seara intravena pada pasien dengan G;: direkomendasikan

    bila terdapat gejala akibat kongesti dan overload airan. 8erapi dan dosis

    penggunaan diuretik pada gagal jantung dapat dilihat pada tabel .

    a1el ,. Indi&asi dan dosis pen00unaan diu%eti& pada 0a0al antun0 a&ut

    Retensi

    ai%anDiu%eti&

    Dosis

    Ha%ian 9m08

    3etolaFone

    Spironolakton

    *1

    2.*1

    2*

    Kombinasi ini lebih baik dibandingkan dosis loop

    diuretik yang sangat tinggi

    8ebih poten jika Klirens Kreatinin ! ml?menit

    Spironolatone adalah pilihan terbaik jika tidak

    terdapat gagal ginkal dan kadar Kalium normal atau

    rendah

    Disertai

    alkalosis

    yang

    re)rakter

    terhadap

    loop

    diuretik

    dan

    thiaFid

    :etaFolamide

    8ambahkan

    Dobutamine

    #vasodilatasi

    renal' atau

    dobutamine.

    . I.C.

    (ertimbangkan ultra)iltasi atau hemodialisis jika

    disertai gagal ginjal

    /iponatremi

    Dikutip dari7Dikstain dkk.1

    Kombinasi dengan diuretik lain seperti thiaFid dapat berguna pada kasus

    dengan resistensi diuretik. (ada kasus dengan G;: dengan volume overload,

    thiaFid #hidrolorotiaFid 2mg p.o.' dan antagonis aldosterone #spironolatone,

    eplerenon 2* mg po' dapat diberikan bersamaan dengan loop diuretik.

    Kombinasi beberapa maam obat seringkali lebih e)ekti) dan mililiki e)ek samping

    yang lebih rendah jika diberikan satu dosis obat dengan dosis yang tinggi.

    e. !asodilato%

    Casodilator direkomendasikan saat )ase a"al gagal jantung akut tanpa adanya

    gejala hipotensi. Casodilator akan mengurangi gejala kongesti pulmonal tanpa

    mengganggu isi sekunup atau peningkatan kebutuhan oksigen, terutama pada

    pasien sindroma koroner akut. Indikasi vasodilator parenteral pada gagal jantung

    akut sangat berman)aat. Indikasi dan dosis pemberian vasodilator parenteral

    pada gagal jantung akut dapat dilihat pada 8abel +.

    %1

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    42/77

    a1el -. Indi&asi dan dosis pem1e%ian ?asodilato% pada 0a0al antun0 a&ut

    !asodilato% Indi&asi Dosis

    E6e&5

    sampin0utama

    Lainn7a

    Nitrogliserin

    Kongesti

    paru?edema,

    8D@ mm/g

    Dimulai 1*2

    mg?menit, dinaikkan

    hingga 2 mg?menit

    /ipotensi,

    nyeri kepala

    8oleransi jika

    digunakan

    terus*menerus

    Isosorbide

    Dinitrat

    Kongesti

    paru?edema,

    8D@ mm/g

    Dimulai dengan 1

    mg?jam, naikkan hingga

    1 mg?jam

    /ipotensi,

    nyeri kepala

    8oleransi jika

    digunakan

    terus*menerus

    Nitroprusside

    Kongesti pada

    pasien Gagal

    ;antung /ipertensi)

    Dimuali dengan .!

    mg?kg?menit, naikkan

    hingga mh?kg?menit

    /ipotensi,

    toksisitas

    isosianat

    Sensiti)

    terhadap ahaya

    Nesiritide

    #banyak tidak

    tersedia'

    Kongesti paru ?

    edema dengan

    8D@ mm/g

    -olus 2 mg?kg B

    in)usan .1*.!

    mg?kg?menit

    /ipotensi

    Dikutip dari7 Dikstain dkk.1

    6. Nit%o0lise%in

    8erapi nitrogliserin merupakan terapi kerja epat yang e)ekti) dan dapat

    diprediksi hasilnya dalam mengurangi preload. Data menunjukkan bah"a

    nitrogliserin intravena juga dapat mengurangi ateroload% 5leh karena itu,

    nitrogliserin intravena merupakan terapi tunggal yang baik untuk pasien dengan

    gagal jantung dekompensasi berat dengan edema paru yang besar.

    0. Inot%opi&

    5bat* obatan inotropik dipertimbangkan pada gagal jantung akut dengan

    lowoutput states, adanya gejala dan tanda hipoper)usi dan kongesti disamping

    pemberian vasodilator dan atau diuretik. (enggunaan obat inotropik dapat

    menyebabkan peningkatan aritmia atrial dan ventrikular. 5leh karena itu

    pemantauan irama jantung melalui

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    43/77

    dengan menimbulkan e)ek takikardi, aritmia dan stimulasi reseptor adrenergi

    yang dapat mengakibatkan vasokonstriksi. Dopamin dosis rendah sering

    dikombinasikan dengan dobutamin dosis tinggi. (enggunaan vasopresor

    #noradrenalin' tidak direkomendasikan sebagai terapi lini pertama pada gagal

    jantung. Dan hanya diindikasikan pada syok kardiogenik ketika kombinasi dari

    inotropik dan luid challen!e test gagal dalam mengembalikan tekanan darah

    yang adekuat. (asien dengan sepsis dengan komplikasi gagal jantung akut dapat

    menggunakan vasopressor. Dosis obat obat inotropik dapat dilihat pada tabel @.

    a1el . Dosis o1at5 o1atan inot%opi& pada 0a0al antun0 a&ut.

    Nama O1at Bolus Ke3epatan In6usan

    Dobutamine 8idak diberikan 2*2 mg?kg?menit #RB'

    Dopamine 8idak diberikan ! mg?kg?menit 7 e)ek renal#TB'

    3ilrinone 2* mg?kg dalam 1*2

    menit

    .!*. mg?kg?menit

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    44/77

    semua vasopressor harus digunakan seara berhati*hati dan dihentikan

    pemberiannya seepat mungkin. Nor*adrenaline dapat digunakan bersamaan

    dengan inotropik yang dibahas diatas, idealnya melalui akses vena sentral.

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    45/77

    $am1a% '/. Al%o0itma 7an0 dapat diadi&an a3uan pada penatala&sanaan

    0a0al antun0 &%onis. Dikutip dari7Dikstain dkk1

    a. 8erapi Non =armakologis

    (era"atan mandiri mempunyai andil dalam keberhasilan pengobatan gagal

    jantung dan dapat memberi dampak yang bermakna pada keluhan*keluhan pasien,

    kapasitas )ungsional, morbiditas dan prognosis. (era"atan mandiri dapat

    dide)inisikan sebagai tindakan*tindakan yang bertujuan untuk mempertahankan

    stabilitas )isik, menghindari perilaku yang dapat memperburuk kondisi dan deteksi

    dini gejala*gejala perburukan. 9ntuk bisa mera"at dirinya pasien perlu diberi

    pelatihan baik oleh dokter atau pera"at terlatih. 8opik*topik penting dan perilaku

    pera"atan mandiri yang perlu dibahas antara lain dapat dilihat pada 8abel 1.1

    a1el '/ opi& Kete%ampilan "e%aCat Di%i 7an0 pe%lu

    dipahami pende%ita $a0al #antun0.

    opi& Edu&asi Kete%ampilan dan Pe%ila&u Pe%aCatan "andi%i

    De)inisi dan etiologi gagal

    jantung

    3emahami penyebab gagal jantung dan mengana keluhan*keluhan

    timbul

    Gejala*gejala dan tanda*

    tanda gagal jantung

    3emantau tanda*tanda dan gejala*gejala gagal jantung

    3enatat berat badan setiap hari

    %

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    46/77

    3engetahui kapan menghubungi petugas kesehatan

    3enggunakan terapi diuretik seara )leksibel sesuai anjuran

    8erapi )armakologik 3engerti indikasi, dosis dan e)ek dari obat*obat digunakan

    3engenal e)ek samping yang umum obat3odi)ikasi )aktor risiko -erhenti merokok, memantau tekanan darah

    Kontrol gula darah #D3', hindari obesitas

    ekomendasi diet estriksi garam, pantau dan egah malnutrisi

    ekomendasi olah raga 3elakukan olah raga teratur

    Kepatuhan mengikuti anjuran pengobatan(rognosis 3engerti pentingnya )aktor*)aktor prognostik dan membuat

    keputusan realistik

    Dikutip dari7 Dikstain dkk1

    b. 8erapi =armakologi

    (engobatan gagal jantung dengan )armakologis, seara garis besar bertujuan

    mengatasi permasalahan preload, dengan menurunkan preload, meningkatkan

    kontraktilitas juga menurunkan aterload. (emilihan terapi )armakologis ini

    tergantung pada penyebabnya. Selama bertahun*tahun, obat golongan diuretik dan

    digoksin digunakan dalam terapi gagal jantung. 5bat*obat ini mengatasi gejala dan

    meningkatkan kualitas hidup, namun belum terbukti menurunkan angka mortalitas.

    Setelah ditemukan obat yang dapat mempengaruhi sistem neurohumoral, ::S dan

    sistem sara) simpatik, barulah morbiditas dan mortalitas pasien gagal jantung

    membaik.1

    :ngiotensin >onverting

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    47/77

    4C

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    48/77

    Dikutip dari7 Dikstain dkk.1

    Kemungkinan yang dihadapi saat memberikan :>

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    49/77

    #keuali :-? R*bloker?antagonis aldosteron'. /ipotensi asimtomatik tidak

    memerlukan intervensi.

    :ngiotensin eeptor -loker #:-'

    (ada pasien dengan tnpa kontraindikasi dan tidak toleran dengan :>

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    50/77

    (eriksa )ungsi ginjal dan elektrolit serum

    (ertimbangkan meningkatkan dosis setelah 2% jam.

    ;angan meningkatkan dosis jika terjadi perburukan )ungsi ginjal atau

    hiperkalemia

    Sangat umum untuk meningkatkan dosis seara perlahan tapi meningkatkan

    seara epat sangat mungkin pada pasien yang monitoring ketat.

    ;-bloker ? (enghambat Sekat;

    :lasan penggunaan beta bloker #--' pada pasien gagal jantung adalah adanya

    gejala takikardi dan tingginya kadar katekolamin yang dapat memperburuk kondisi

    gagal jantung. (asien dengan kontraindikasi atau tidak ditoleransi, -- harus

    diberikan pada pasien gagal jantung yang simtomatik, dan dengan 4C

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    51/77

    (asien harus seara klinis stabil #tidak terdapat perubahan dosis diuresis'.

    Inisiasi terapi sebelum pulang ra"at memungkinkan untuk diberikan pada

    pasien yang baru saja masuk ra"at karena G;:, selama pasien telah membaik

    dengan terapi lainnya, tidak tergantung pada obat inotropik intravenous, dan

    dapat diobservasi di rumah sakit setidaknya 2% jam setelah dimulainya terapi

    --.

    Kontraindikasi 7

    :sthma #>5(D bukan kontra indikasi'.

    :C blok derajat II atau III,sick sinus syndrome#tanpa keberadaan

    paemaker', sinus bradikardi # bpm'.

    -agaimana menggunakan -- pada gagal jantung 7

    Dosis a"alan 7 bisoprolol 1 E 1.2 mg, arvedilol2 E !.12*$.2 mg,

    metoprolol >?4 1 E 12.*2 mg, atau nebivolol 1 E 1.2 mg. Dengan

    supervisi jika diberikan dalamsettin!ra"at jalan.

    (ada pasien yang baru mengalami dekompensasi, -- dapat dimulai sebelum

    pasien dipulangkan dengan hati*hati.

    8itrasi dosis 7

    Kunjungan tiap 2*% minggu dapat digunakan untuk meningkatkan dosis --

    #peningkatan dosis yang lebih lambat mungkin dibutuhkan pada beberapa

    pasien degan gagal jantung yang berat'. ;angan tingkatkan dosis bila terdapat

    perburukan gagal jantung, hipotensi sistemik, atau bradikardia yang berlebih

    #E?menit'.

    (asien dengan tanpa permasalahan diatas, dosis -- dapat ditingkatkan 2E

    lipat tiap kunjungan hingga diapai target dosis. #-isoprolol 1 mg o.d.,

    arvedilol 2* mg b.i.d., metaprolol >?4 2 mg o.d., atau vebivolol 1

    mg o.d.*atau dosis yang bisa ditoleransi maksimal.

    Diuretik

    1

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    52/77

    Diuretik direkomendasikan pada pasien dengan gagal jantung yang disertai

    tanda dan gejala kongesti. Diuretik memperbaiki kesejahteraan hidup pasien dengan

    mengurangi tanda dan gejala kongesi vena sistemik dan pulmoner pada pasien dengan

    gagal jantung. Diuretik mengakibatkan aktivasi sistem renin*angiotensin*aldosteron

    #::S' dan biasanya digunakan bersamaan dengan :>

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    53/77

    Dosis harus disesuaikan, terutama setelah berat badan kering normal telah

    terapai, hindari risiko dis)ungsi ginjal dan dehidrasi. 9payakan untuk

    menapai hal ini dengan menggunakan dosis diuretik serendah mungkin.

    (enyesuaian dosis sendiri oleh pasien berdasarkan pengukuran berat badan

    harian dan tanda*tanda klinis lainnya dari retensi airan harus selalu disokong

    pada pasien gagal jantung ra"at jalan. 9ntuk menapai hal ini diperlukan

    edukasi pasien.

    a1el '2. Diu%eti& 7an0 umum di1e%i&an pada 0a0al antun0 dan dosis ha%iann7a

    Keterangan7

    QDosis harus disesuaikan dengan volume status ? berat badan pasien , dengan pertimbangan dosis yang besar dapatmengakibatkan gangguan )ungsi ginjal dan ototoksisitas.

    QQ ;angan menggunakan thiaFid jika eG= !m4?menit, keuali diresepkan dengan loop diuretic

    Dikutip dari7 Dikstain dkk.1

    a1el '(. Keadaan 7an0 mun0&in te%adi pada pem1e%ian diu%eti& an0&a panan0=

    dan tinda&an 7an0 disa%an&an

    !

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    54/77

    Dikutip dari7 Dikstain dkk.1

    :ntagonis :ldosteron

    :ntagonis aldosteron menurunkan angka masuk rumah sakit untuk

    perburukan gagal jantung dan meningkatkan angka keselamatan jika ditambahkan

    pada terapi yang sudah ada, termasuk dengan :>

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    55/77

    (ada pasien simtomatik dengan 4C

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    56/77

    hipotensi #keuali :>

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    57/77

    3enyebabkan aktivasi parasimpatik sehingga menghasilkan peningkatan

    vagal tone.

    (asien atrial )ibrilasi dengan irama ventrikular saat istirahat +E?menit, dan

    saat aktivitas 11*12E? menit harus mendapatkan digoksin.

    (asien dengan irama sinus dan dis)ungsi sistolik ventrikel kiri #4C

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    58/77

    risiko pera"atan kembali seara bermakna lebih besar pada pasien yang

    mendapat terapi aspirin, dibandingkan "ar)arin.

    8indakan 5perati) ? (rosedur (ada Gagal ;antung Kronis

    (ada gagal jantung kronis simtomatik, kondisi yang dapat dikoreksi melalui

    tindakan operati) harus dideteksi dan dikoreksi jika diindikasikan.

    a. evaskularisasi koroner pada pasien gagal jantung

    (enyakit jantung koroner #(;K' adalah menyebab paling umum gagal

    jantung dan kondisi ini terdapat pada $*& pasien dengan gagal jantung

    dan penurunan 4C

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    59/77

    * Direkomendasikan pada pasien dengan risiko tinggi (;K tanpa kontraindikasi

    untuk memastikan diagnosis dan merenanakan strategi terapi.

    * Direkomendasikan pada pasien gagal jantung dengan bukti temuan kelainan

    vulvular yang signi)ikan.

    * /arus dipertimbangkan pada pasien gagal jantung yang mengalami gejala

    angina "alau sudah diberikan terapi )armakologis yang optimal.

    . 5perasi Katup

    (enyakit katup jantung atau vulvular heart disesase#C/D' dapat menjadi

    penyebab yang mendasari gagal jantung, atau menjadi )aktor yang memperburuk

    gagal jantung yang membutuhkan mangemen terapi spesi)ik.

    Guideline mengenai C/D dapat diterapkan pada hampir semua pasien

    dengan gagal jantung. 6alau penurunan 4C

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    60/77

    pasien dengan stenosis aorta berat, dan karenanya harus digunakan seara

    berhati*hati.

    * 8indakan operati) direkomendasikan pada pasien yang memenuhi syarat

    dengan gagal jantung yang bergejala dan stenosis aorta berat.

    * 8indakan operati) direkomendasikan pada pasien asimtomatik dengan stenosis

    aorta berat dan penurunan )ungsi 4C

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    61/77

    egurgitasi 8rikuspid )ungsional sangat umum ditemukan pada pasien

    gagal jantung dengan dilatasi biventrikel, dis)ungsi sistolik dan hipertensi

    pulmonal. Gejala yang menyertai terutama gejala gagal jantung kanan dengan

    kongesti sistemik dan respon yang buruk terhadap terapi agresi) diuretik yang

    dapat memperburuk gejala seperti lelah dan intoleransi saat latihan. 8idak

    terdapat indikasi operati) untuk 8 )ungsional.1%

    :lat (au ;antung

    Indikasi konvensional untuk pasien dengan )ungsi ventrikel kiri yang

    normal juga dapat diterapkan pada pasien dengan gagal jantung. (ada pasien

    dengan gagal jantung dan irama sinus, upaya untuk memperthankan respon

    kronotropik normal dan koordinasi atrial dan ventrikel yang normal dengan

    pau jantung dapat menjadi sesuatu yang penting.1

    (ada pasien gagal jantung dengan indikasi pemasangan alat pau

    jantung permanen #implant pertama atau mengganti paemaker konvensional'

    dan NM/: kelas II*IC, ejeksi )raksi yang rendah #!&', atau dilatasi

    ventrikel kiri. (emasangan >8 harus dipertimbangkan untuk memilih >8

    yang memiliki )ungsi pau jantung #>8*('. (ada pasien0pasien ini

    penggunaan alat pau jantung ventrikel kanan dapat memba"a akibat buruk

    dan dapat menjadi penyebab atau memperburuk disingkroni yang terjadi.

    8erapi resinkronisasi jantung dengan pau jantung #>8*('

    direkomendasikan untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas pada pasien

    NM/: kelas III*IC yang tetap simtomatik meski telah diberikan terapi

    medikal optimal, dan mereka yang memiliki 4C8*D'

    direkomendasikan untuk mengurangi mortalitas dan morbiditas pasien NM/:

    kelas III*IC yang tetap simtomatik meski telah mendapat terapi )armakologis

    $1

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    62/77

    yang optimal, dan yang memiliki 4C8*D vs >8*( dari segi keberhasilan menurunkan

    mortalitas masih belum diteliti seara mendalam. Karena e)ektivitas yang

    berhasil didokumentasikan pada pemasangan implantable cardioverter

    deibrilator #I>D' dalam menegah kematian jantung mendadak, penggunaan

    >8*D umumnya lebih dipilih pada pasien yang dapat memenuhi kriteria

    pemasangan >8, termasuk harapan bertahan hidup dengan status )ungsional

    baik untuk 1 tahun.

    Implantable >ardioverter De)ibrilator #I>D'

    8erapi I>D untuk prevensi sekunder direkomendasikan untuk pasien

    yang berhasil selamat dari episode )ibrilasi ventrikel #C=' dan juga untuk

    pasien dengan ri"ayat C8 dengan hemodinamik tidak stabil dan?atau C8

    dengan sinkope, 4CD untuk penegahan primer direkomendasikan untuk

    mengurangi mortalitas pada pasien dengan dis)ungsi ventrikel kiri

    dikarenakan in)ark miokard yang dalam % hari setelahnya memiliki 4CD untuk prevensi primer direkomendasikan untuk mengurangi

    mortalitas pada pasien dengan ardiomiopati non*iskemik dengan 4C

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    63/77

    (., PRO$NOSIS

    3enentukan prognosis pada gagal jantung sangatlah kompleks, banyak

    variabel seperti yang harus diperhitungkan seperti etiologi, usia, ko*morbiditas,

    variasi progresi gagal jantung tiap individu yang berbeda, dan hasil akhir kematian

    #apakah mendadak atau progresi) akibat gagal jantung'. Dampak pengobatan spesi)ik

    gagal jantung terhadap tiap individu pun sulit untuk diperkirakan.

    (rognosis gagal jantung akut pada sindroma koroner akut dapat menggunakan

    klasi)ikasi Killip. (ersentase kematian pada kilip I sebanyak $& , kilip II sebanyak

    1&, Kilip III sebanyak !+&, dan kilip IC sebanyak $&.

    B. HIPO$LIKE"IA

    (.- De6inisi

    /ipoglikemia seara har)iah berarti kadar glukosa darah di ba"ah harga

    normal.1$ /ipoglikemia dianggap telah terjadi bila kadar glukosa darah mg?

    d4.1/ipoglikemia dide)inisikan berdasarkan kadar glukosa serum adalah sebagai

    berikut 71

    mg ? d4 pada laki*laki

    % ? d4 pada "anita mg % ? d4 pada bayi dan anak*anak mg

    /ipoglikemia merupakan salah satu komplikasi yang dapat terjadi pada

    diabetes melitus, terutama karena terapi insulin. (asien diabetes tergantung insulin

    #IDD3' mungkin suatu saat akan menerima insulin yang jumlahnya lebih banyak

    daripada yang dibutuhkannya untuk mempertahankan kadar glukosa normal yang

    mengakibatkan terjadi hipoglikemia.1+ (ada diabetes, hipoglikemia juga sering

    dide)inisikan sesuai dengan gambaran klinisnya. /ipoglikemia akut menunjukkan

    gejala dan triad whipple. 8riad tersebut 7

    a. Keluhan yang menunjukkan adanya kadar glukosa plasma yang rendah

    b. Kadar glukosa darah yang rendah #! mmol?4 hipoglikemia pada diabetes', dan

    $!

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    64/77

    . /ilangnya seara epat keluhan*keluhan sesudah kelaianan biokimia"i

    dikoreksi.

    /arus ditekankan bah"a serangn hipoglikemia adalah berbahaya, bila sering

    terjadi atau terjadi dalam "aktu yang lama, dapat menyebabkan kerusakan otak yang

    permanen atauh bahkan kematian.1+

    3.9 Klasifikasi Hipoglikemia

    (ada pasien diabetes dapat kehilangan kemampuannya untuk menunjukkan

    atau mendeteksi keluhan dini hipoglikemia. Dengan menambah kriteria klinis pada

    pasien diabetes yang mendapat terapi, hipoglikemia akut dibagi menjadi hipoglikemia

    ringan, sedang, dan berat #tabel 1%'.1$

    a1el ') Klasi6i&asi &linis hipo0li&emia a&ut

    Rin0an Simtomatik, dapat diatasi sendiri, tidak ada gangguan aktivitas sehari*

    hari yang nyata

    Sedan0 Simtomatik, dapat diatasi sendiri, menimbulkan ganggaun aktivitas

    sehari*hari yang nyata

    Be%at Sering #tidak selalu' tidak simtomatik, karena gangguan kogniti) pasien

    tidak mampu mengatasi sendiri

    3embutuhkan pihak ketiga tetapi tidak memerlukan terapi parenteral

    3embutuhkan terapi parenteral #glukagon intramuskular atau glukosa

    intravena'

    Disertai dengan koma atau kejangDikutip dari7Sudoyo dkk.1$

    Klasi)ikasi hipoglikemia juga dibagi menjadi pasca makan 9reaktif< dan

    puasa.Seara patologik, konsentrasi gukosa plasma rendah terjadi pada hipoglikemia

    pasa makan hanya sebagai respon terhadap makanan, sedangkan hipoglikemia puasa

    terjadi hanya setelah puasa hingga berjam*jam.

    (.'/Etiolo0i Hipo0li&emia

    (enyebab hipoglikemia pasa makan adalah hiperinsulinemia penernaan

    #tabel 1'. (asien yang menjalani gastrektomi, gastrojejunostomi, piloroplasti atau

    vagotomi dapat mengalami hipoglikemia pasa makan, mungkin karena pengosongan

    $%

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    65/77

    lambung yang epat dengan penyerapan singkat glukosa serta pelepasan insulin yang

    berlebihan.1@

    8abel 1 (enyebab /ipoglikemia Sesudah 3akan #reakti)'

    a. /iperinsulinemia penernaanb. Intoleransi )ruktosa herediter

    . Galaktosemia

    d. Sesitivitas leusin

    e. IdiopatikDikutip dari7 /arison.1@

    Sedangkan penyebab utama terjadinya hipoglikemia puasa adalah 1'

    kuran!nya produksi !lukosa*dan 2'pen!!unaan !lukosa berlebihan#tabel 1$'.1@

    Ku%an0n7a p%odu&si 0lu&osa

    (enyebab tidak memadainya produksi glukosa selama puasa dapat

    dikelompokkan menjadi kategori 71@

    #1' De)isiensi hormon

    #2' De)ek enFim

    #!' De)isiensi subtrat

    #%' (enyakit hati didapat

    #' 5bat

    Pen00unaan 0lu&osa 1e%le1ihan

    (enggunaan glukosa berlebihan terjadi pada dua keadaan 7 ketika ada

    hiperinsulinisme dan ketika konsentrasi insulin plasma rendah.1@

    8abel 1$ (enyebab 9tama hipoglikemia puasa

    8

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    66/77

    -. De)ek enFim

    1. Glukosa $* )os)atase

    2. =os)orilasi hati

    !. (iruvat karboksilase

    %. =os)oenolpiruvat karboksikinase

    . =ruktose*1,$*di)os)atase

    $. Glikogen sintetase

    >. De)isiensi subtrat

    1. /ipoglikemia ketotik pada bayi

    2. 3alnutrisi berat, penyusutan otot

    !. Kehamilan lanjut

    D. (enyakit hati didapat

    1. Kongesti hati

    2.

    /epatitis berat!. Sirosis

    %. 9remia #mungkin mekanisme ganda'

    . /ipotermia

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    67/77

    1. /ipoglikemia yang dipiu oleh kelebihan sekresi epinerin

    2. /ipoglikemia akibat disun!si sistem sara pusat%1@

    (elepasan epine)rin yang epat menyebabkan berkeringat, termor, takikardi,

    keemasan dan kelaparan.1+,1@Gejala sistem sara) pusat #SS(' meliputi pusing, sakit

    kepala, kekaburan pengkihatan, penumpulan ketajaman mental, kehilangan

    ketrampilam motoris halus, bingung, tingkah laku abnormal, kejang dan kehilangan

    kesadaran. Dengan penurunan glukosa plasma yang lebih epat #seperti pada reaksi

    insulin', gejala adrenergik menonjol. (ada penderita diabetes, gejala adrenergik

    mungkin tidak tampak jika ada neuropati berat.1@

    Suatu sindroma yang jarang menyerupai mani)estasi SS( karena hipoglikemia

    sudah diuraikan bah"a glukosa darah normal tetapi glukosa airan serebrospinalrendah, mungkin karena de)ek molekul pemba"a glukosa, G498 1. Dapat terjadi

    kejang.1@

    =aktor utama mengapa hipoglikemia manjadi penting dalam pengelolaan

    diabetes adalah ketergantungan jaringan sara) terhadap asupan glukosa yang terus*

    menerus. Gangguan #interruption' asupan glukosa yang berlangsung beberapa menit

    menyebabkan gangguan sistem sara) pusat #SS('. Seperti jaringan lain, jaringan sara)

    dapat menggunakan sumber energi alternati), yaitu keton dan laktat. (ada

    hipoglikemia yang disebabkan insulin, konsentrasi keton di plasma tertekan dan

    mungkin tidak menapai kadar yang ukup di SS(, sehingga tidak dapat dipakai

    sebagai sumber energi alternati).1$

    8erdapat keragaman keluhan yang menonjol diantara pasien maupun pada

    pasien itu sendiri pada "aktu yang berbeda. 6alaupun demikian pada umumnya

    keluhan biasanya timbul dalam pola tertentu, sesuai dengan kompnen )isiologis dan

    respon )isiologis yang berbeda #tabel 1'.1$

    (ada pasien diabetes yang relati) baru, keluhan dan gejala yang terkait dengan

    gangguan sistem sara) otonomik seperti palpitasi, tremor, atau berkeringat lebih

    menonjol dan biasanya mendahuli keluhan dan gejala dis)ungsi serebral yang

    disebabkan oleh neuroglikopeni, seperti gangguan konsentrasi dan koma. (ada pasien

    diabetes yang lama intensitas keluhan otonomik enderung berkurang atau

    $

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    68/77

    menghilang. /al tersebut menunjukkan kegagalan yang prgogresi) aktivasi sistem

    sara) otonom.1$

    8abel 1. Keluhan dan gejala hipoglikemia akut yang sering dijumpai pada pasien

    diabetes5tonomik Neuroglikopenik 3alaise

    -erkeringat

    ;antung berdebar

    8remor

    4apar

    -ingung

    3engantuk

    Sulit biara

    Inkoordinasi

    (erilaku yang berbeda

    Gangguan visual

    (arestesi

    3ual

    Sakit kepala

    Dikutip dari7Sudoyo dkk.1$

    (.'2 Pato6isiolo0i

    espon utama pada saat kadar glukosa darah turun diba"ah normal adalah

    peningkatan akut sekresi hormon kontra regulasi #glukagon dan epine)rin'J batas

    kadar glukosa tersebut adalah $*$+ mg& #!,$*!,+ mmol?4'. lepasnya epine)rin

    menunjukkan aktivasi sistem simpatoadrenal. -ila glukosa darah tetap turun sampai

    !,2 mmol?4, gejala aktivasi otonomik mulai tampak. 1$

    "e&anisme Kont%a Re0ulato%

    Glukagon dan epine)rin merupakan dua hormon yang disekresikan saat terjadi

    hipoglikemia akut. Glukagon adalah suatu hormon peptida yang disekresikan sel*sel

    al)a pulau langerhans pankreas. Glukagon mempengaruhi banyak proses metabolik

    yang juga dipengaruhi oleh insulin, tetapi umumnya e)ek glukagon berla"anan

    dengan e)ek insulin. Glukagon hanya bekerja di hati. Glukagon mula*mula

    meningkatkan gikogenolisis dan kemudian meningkatkan glukoneogenesis.

    =aktor utama yang mengatur sekresi glukagon adalah e)ek langsung

    konsentrasi glukosa darah pada pankreas endokrin. Dalam hal ini sel *pankreas

    meningkatkan sekresi glukagon sebagai respon terhadap penurunan glukosa darah.

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    69/77

    setelah makan, menghambat sekresi glukagon, yang juga enderung memulihkan

    kadar glukosa darah ke normal. Dengan demikian terdapat hubungan umpan balik

    negati) langsung antara konsentrasi glukosa darah dan keepatan sekresi sel

    pankreas, tetapi hubungan tersebut berla"anan arah dengan e)ek glukosa darah pada

    sel R pankreas. Dengan kata lain, peningkatan kadar glukosa darah menghambat

    sekresi glukagon dan merangsang sekresi insulin, sedangkan penurunan kadar

    glukosa darah menyebabkan peningkatan sekresi glukagon dan penurunan sekresi

    insulin.

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    70/77

    meningkatkan kadar glukosa darah. Kadar glukosa dan asam lemak yang meningkat

    merupakan tambahan bahan bakar untuk menjalankan berbagai aktivitas otot yang

    dibutuhkan pada keadaan tersebut dan juga memastikan bah"a otak mendapat ukup

    makanan selama krisis saat individu yang bersangkutan tidak mengkonsumsi nutrien

    baru #puasa'. 5tot dapat menggunakan asam lemak sebagai sumber energi, tetapi

    otak tidak.

    /ormon kortisol dihasilkan oleh korteks adrenal. Kortisol merupakan

    glukokortikoid utama yang berperan penting dalam metabolisme karbohidrat serta

    metabolisme protein dan lemak. Kortisol dan gro"th hormon berperan dalam

    hipoglikemia yang berlangsung lama, dengan ara mela"an kerja insulin di jaringan

    peri)er #lemak dan otot' serta meningkatkan glukoneogenesis.

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    71/77

    $am1a% ''.Rea&si 6isiolo0is dan %ea&si melaCan hipo0li&emia.Dikutip dari7>ryer.2

    3.13TerapiHipoglikemia

    Glukosa oral

    Glukosa intravena

    Glukagon1 mg #S>?I3'

    Kada% 0lu&osa 9m0;dl< e%api Hipo0li&emi

    ! mg?dl Injeksi IC DeE.%& #2 ' bolus ! )lakon

    !*$ mg?dl Injeksi IC DeE.%& #2 ' bolus 2 )lakon

    $*1 mg?dl Injeksi IC DeE.%& #2 ' bolus 1 )lakon

    BAB I!

    PE"BAHASAN

    1

    http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6842726411734056457&postID=2646547130754109368http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6842726411734056457&postID=2646547130754109368
  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    72/77

    Seorang laki*laki datang ke IGD umah Sakit 3uhammadiyah 4amongan

    pada tanggal ! bulan 5ktober 21! pukul 1!. 6I-, dan didiagnosis sebagai

    >ongestive /eart =ailure. Kemudian pasien dikonsulkan oleh dokter jaga 9GD

    kepada dokter -ashori Sp.;( karena penyakit jantungnya.

    Keluhan yang didapat dari hasil anamnesis tanggal ! 5ktober 21! adalah

    (asien sesak sejak $ hari yang lalu dan memberat sejak ! hari S3S. (ada saat

    istirahat, pasien sudah mengeluh sesak sehingga pasien lebih sering berada di tempat

    tidur. (enyebab dari sesak ini kemungkinan besar adalah kongesti paru, dimana

    diakibatkan oleh akumulasi airan pada jaringan intertisial atau intraalveolar alveolus.

    /al tersebut mengakibatkan teraktivasinya reseptor juEtaapiler ; yang menstimulasiperna)asan pendek dan dangkal yang menjadi karakteristik cardiac dyspnea.

    Sesak yang dirasakan pasien terus menerus terutama pada malam hari, dan

    sering disertai batuk sehingga pasien tidak bisa tidur. /al ini dikenal dengan istilah

    aroxysmal nocturnal dyspnea #(ND' yang penyebabnya tidak jelas, tetapi mungkin

    disebabkan oleh kombinasi )aktor 0)aktor menurunnya tonus simpatis, darah balik

    yang bertambah, penurunan akti)itas pada pusat perna)asan di malam hari dan edema

    paru, dimana keadaan ini merupakan suatu kesatuan atau keadaan tersendiri dan

    merupakan tingkat terberat dari gagal jantung. Selain itu, pasien juga mengalami

    orthopneu yaitu sesak na)as yang terjadi pada saat berbaring dan dapat dikurangi

    dengan sikap duduk atau berdiri. /al ini diakibatkan oleh redistribusi airan dari

    sirkulasi splanhni dan ekstrimitas ba"ah kedalam sirkulasi sentral saat posisi tidur

    yang mengakibatkan meningkatnya tekanan kapiler paru.

    (ada pemeriksaan )isik, ditemukan ronki pada kedua paru pasien #ulmonary

    4rackles', hal ini dihasilkan oleh transudasi airan dari rongga intravaskular kedalam

    alveoli. ;ika ronki ditemukan pada pasien tanpa penyakit paru sebelumnya, ronkhi

    spesi)ik untuk gagal jantung.

    (emeriksaan )isik pada jantung pasien ditemukan adanya itus ordis di I>S

    linea midlaviula sinistra, itus teraba 2 jari dan kuat angkat. Keadaan ini

    menunjukkan adanya kardiomegali dengan hipertro)i ventrikel kiri. (ada auskultasi,

    2

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    73/77

    terdengar bunyi jantung ketiga #!allop', yang umum ditemukan pada pasien dengan

    volume overload yang mengalami tahyardia dan tahypnea, dan seringkali

    menunjukkan kompensasi hemodinamik yang berat. Selain itu, juga terdengar

    murmur regurgitasi mitral yang umumnya ditemukan pada pasien dengan gagal

    jantung yang lanjut.

    (engobatan pada gagal jantung terdiri dari pengobatan non )armakologi dan

    )armakologi. >ontoh pengobatan non )armakologi yaitu diet #diet rendah garam' dan

    pola hidup sehat #egah malnutrisi dan olahraga'. Sedangkan pengobatan )armakologi

    seara garis besar bertujuan mengatasi permasalahan preload, dengan menurunkan

    preload, meningkatkan kontraktilitas juga menurunkan aterload. (emilihan terapi

    )armakologis ini tergantung pada penyebabnya.-eban a"al #preload' dapat dikurangi dengan pembatasan airan, pemberian

    diuretika, nitrat atau vasodilator lainnya. -eban akhir #aterload' dikurangi dengan

    obat*obat vasodilator seperti penghambat :>< #aptopril, dll', prasoFin, dan

    hidralaFin. Kontraktilitas dapat ditingkatkan dengan obat*obat inotropik seperti

    digitalis, dopamine dan dobutamin.

    Diuretika merupakan pengobatan lini pertama untuk gagal jantung, karena

    dapat mengurangi beban jantung dan kelebihan airan. -ila gagal jantung dan beban

    airan ringan, biasanya ukup dengan membatasi airan dan menggunakan diuretika

    oral. Diuretika yang biasanya digunakan adalah dari golongan tiaFid dan loop

    diuretic. Diuretika potassium sparrin! seperti spironolakton kurang e)ekti)

    dibandingkan diuretika lain, namun bisa memperkuat kerja diuretika lain. 5bat*obat

    lain yang mengurangi beban a"al adalah vasodilator sepeti nitrat. (ada pasien ini

    menggunakan ISDN untuk dilatasi pembuluh darah kapasitan, sehingga menyebabkan

    preload berkurang dan tekan pembuluh baji paru serta tekanan pengisian ventrikel kiri

    turun.

    9ntuk memperkuat kontraktilitas miokard, digunakan obat digitalis seperti

    dopamin dan dobutamin pada pasien ini. Dopamin berman)aat pada gagal jantung

    dengan hipotensi dimana e)ek vasokontriksi peri)er diharapkan akan banyak

    !

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    74/77

    membantu sirkulasi. Dobutamin bisa berman)aat pada gagal jantung berat dengan

    tekanan pembuluh baji paru yang tinggi namun tekanan sistemik dalam batas normal.

    (asien juga mengalami hipoglikemia, yaitu suatu keadaan dimana kadar gula

    darah #glukosa' seara abnormal rendah. 3ekanisme respon hipoglikemia pada

    a"alnya tubuh seara otomatis memberikan respon terhadap rendahnya kadar gula

    darah #pada pasien ini karena intake berkurang' dengan melepaskan epine)rin

    #adrenalin' dari kelenjar adrenal dan glukagon.

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    75/77

    Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompakan darah

    dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Seiring

    dengan menurunnya kapasitas pompa jantung, beragam mekanisme kompensasi

    diakti)kan termasuk sistem syara) adrenergik, sistem renin angiotensin, dan sistem

    sitokin. (ada jangka pendek hal ini dapat mengembalikan )ungsi jantung pada batas

    homoestatik sehingga pasien tetap asimtomatik. Namun dengan aktivasi

    berkelanjutan mekanisme kompensasi ini dapat mengakibatkan kerusakan organ

    terminal.

    DA8AR PUSAKA

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    76/77

    1. /ess 53, >arrol ;D. >linial :ssessment o) /eart =ailure. In7 4ibby (,

    -ono" 5, 3ann D4, Vipes D(, editor. -raun"aldWs /eart Disease.

    (hiladelphia7 SaundersJ 2. p. $1*+.

    2. Darmojo -. (enyakit Kardiovaskuler pada 4anjut 9sia. Dalam 7 Darmojo -,

    3artono //, editor. -uku :jar Geriatri. ;akarta 7 -alai (enerbit =K9I,

    2%. h. 2$2*2$%

    !. /ardiman :. Departemen Kesehatan epublik Indonesia. (edoman

    (engendalian (enyakit ;antung dan (embuluh Darah. ;akarta7

    Departemen Kesehatan I. 2. h. 2*@.

    %. 3ann D4. /eart =ailure and >or (ulmonale. In7 =aui :S, -raun"ald ollaborative (rojet o) 3edial Students and =aulty.

    %th ed.(hiladelphia7 4ippinott 6illiams O 6ilkins. 2J p. 22*21.

    $. Sonnenblik , -eevers DG. :-> o) heart )ailure7 aetiology. -3;

    2J !271%*.

    +. odehe))er . >ardiomyopathies in the adult #dilated, hypertrophi, and

    restritive'. In7 De G6, editor. /eart =ailure a >omprehensive Guide

    to Diagnosis and 8reatment. Ne" Mork7 3arel DekkerJ 2. p.1!*

    1$.

    @. /arbanu /3, Santoso :. Gagal ;antung. ; (eny Dalam, Colume + Nomor !

    -ulan September 2. (.+*@!.

    1. =loras ;S7 :lterations in the sympatheti and parasympatheti nervous system

    in /eart =ailure. In 3ann D4 XedY7 /eart =ailure7 : >ompanion to

    -raun"aldZs /eart Disease. (hiladelphia,

  • 8/13/2019 LAPSUS JANTUNG.doc

    77/77

    11. 6eber K87 :ldosterone in ongestive heart )ailure. N hien K7 Signaling path"ays )or ardia hypertrophy and

    )ailure. N hroni ongestive heart

    )ailure in oronary artery disease7 linial riteria. :nn Intern 3ed.

    1@J+$71!!01!+.

    1%. 3aisel :S, Krishnas"amy (, No"ak 3, et al7 apid measurement o) -*

    type natriureti peptide in the emergeny diagnosis o) heart )ailure. N

    ohen S:, et al. Guidelines )or the diagnosis andtreatment o) aute and hroni heart )ailure 2+. ardiology.