Lapsus Jantung
-
Upload
puteri-rara-balerna-pratiwi -
Category
Documents
-
view
232 -
download
1
description
Transcript of Lapsus Jantung
Laporan Kasus Infeksi Sekunder Susp. Abses Paru +
DM Tipe II + UAP/NSTEMI
Risa Margaretta
FAA 110 020
SMF Kardiologi
Dasar Teori
• Angina pectoris adalah suatu sindrom yang ditandai dengan nyeri dada yang timbul akibat ketidakseimbangan antara suplai O2 dan kebutuhan O2.
UAP(Unstable Angina Pektoris)
• Kombinasi angina klasik dan angina varian yang sering dijumpai pada individu dengan perburukan penyakit A. Koroner.
• Meningkat dengan beban kerja jantung yang meningkat, timbul pada saat istirahat atau beban kerja yang ringan, bertahan > 10 menit
• Bisa semakin parah setiap kali serangan, timbul tidak tergantung waktu, bisa jarang bisa juga sering.
Klasifikasi
Menurut Canadian Cardiovascular Society Functional Classification :•Kelas I : tidak ada gejala angina pada aktivitas biasa. Angina timbul saat aktivitas berat•Kelas II: angina timbul saat beraktivitas sedang•Kelas III: angina timbul saat beraktivitas ringan•Kelas IV: angina timbul saat beristirahat
Kelas I dan II merupakan angina stabil dan kelas III dan IV merupakan Unstable angina pectoris.
Faktor resiko
Faktor resiko yang dapat dimodifikasi :
• Merokok
• Dislipidemia
• Hipertensi
• Diabetes militus
• obesitas
Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi:
• Riwayat CAD sebelumnya
• Riwayat keluarga dengan CAD
• Usia
• Jenis kelamin
Jenis Nyeri dada EKG Enzim Jantung
UAP Angina pada waktu istirahat/aktivitas ringan, crescendo angina, bisa hilang dengan nitrat
Depresi segmen ST, Inversi gel T, tidak ada gelombang Q
Tidak meningkat
NSTEMI Lebih berat dari lama (<30 menit) tidak hilang dengan nitrat, mungkin diperlukan opiat
Depresi segmen STInversi gel T dalam
Meningkat minimal 2x dari nilai batas normal
STEMI Lebih berat dan lama (30 menit) tidak hilang dengan nitrat mungkin diperlukan opiat
Hiperakut T elevasi segmen ST > 0,1 mV pada 2 atau lebih sedapan ekstremitas > 0,2 mV pada prekordial gel QInversi gel T
Meningkat minimal 2x dari nilai batas atas normal
Identitas Pasien
Nama : Ny. Mariance
Umur : 42 Tahun
Pendidikan : SMA
No. Registrasi : 15.74.96
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Jl. Tambun Bungai
MRS : 04 Mei 2014
Pukul : 00.00 WIB
Anamnesa II
Riwayat penyakit dahulu :•Os pernah diopname 1x di RSUD Doris Sylvanus karena nyeri dada kiri, nyeri terasa seperti tertimpa benda berat dibagian tengah dada menyebar ke punggung kiri dan disertai dengan keringat dingin. Durasi nyeri sekitar 10 menit.•Os juga punya riwayat Diabetes Melitus sejak 1 tahun terakhir.•Os juga memiliki riwayat darah tinggi.
Riwayat penyakit keluarga:•Riwayat diabetes melitus, penyakit jantung pada keluarga disangkal•Keluarga memang punya riwayat tekanan darah tinggi.
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
• Kesadaran : Compos Mentis
• Tanda Vital :
TD : 110/80 mmHg
DN : 120 x/menit
RR : 38 x/menit
S : 36,2 ºC
Pemeriksaan Fisik (1)
• Kepala :
Mata Konjungtiva anemis (-/-)
Sklera ikterik (-/-)• Leher : Pembesaran KGB (-)
JVP ↑ (-)
Limpadenopati (-)
Pemeriksaan Fisik Thorax
• Cor :
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di sic V
midclavikula sinistra, Thrill (-), Heaving (-)
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : S1 S2 reguler, Mur-mur (-) Gallop (-)
Pemeriksaan Fisik PulmoAnterior Posterior
Inspeksi Dextra Simetris saat statis dan dinamis, retraksi M. Interkostal (-)
Simetris saat statis dan dinamis
Sinistra Simetris saat statis dan dinamis, retraksi M. Interkostal (-)
Simetris saat statis dan dinamis
Palpasi Dextra Fremitus vocal dan taktil normal
Fremitus vocal dan taktil normal
Sinistra Fremitus vocal dan taktil menurun setinggi costa VI-VIII
Fremitus vocal dan taktil menurun setinggi costa VI-VIII
Perkusi Dextra Sonor +/+ Sonor +/+
Sinistra Sonor +/+ - redup +/+ setinggi costae VII-X
Sonor +/+ - redup +/+ setinggi costae VII-X
Auskultasi Dextra Vesikuler (+), Rhonki (+) setinggi costae VII – VIII Wheezing (-)
Vesikuler (+), Rhonki (+) setinggi costae VII - VIIIWheezing (-)
Sinistra Vesikuler + menurun, Rhonki + diseluruh lapang paru, wheezing (-)
Vesikuler + menurun, Rhionki + diseluruh lapang paru, wheezing (-)
Pemeriksaan Fisik Abdomen
• Inpeksi : datar, tidak ada lesi, tidak
ada bekas operasi, dilatasi vena (-)
• Auskultasi : BU (+) Normal
• Perkusi : timpani diseluruh kuadran abdomen, Asites (-) Shifting
dullnes (-)
• Palpasi : Hepar/Spleen tidak teraba, NT (-)
Pemeriksaan Fisik
• Ekstremitas :
Akral hangat
Edema : tangan -/- kaki -/-
Clubbing finger (-)
Palmar eritem (-)
Pemeriksaan Penunjang
• Darah rutin dan kimia darah :
WBC : 14,20 GDS : 330
RBC : 4,49 Cr : 0,78
Hb : 13
PLT : 268
Hasil Foto Thorax
CTR = 64%Kesan : kardiomegali
Pada Foto Thorax PA disamping tampak perselubungan opak homogen dengan air fluid level dan bayangan hiperlusen diatasnya pada hemitorak kiri tengah-bawah batas atas berbatas tegas tebal reguler. Pebercakan pada lapang tengah bawah paru kananKesan : Efusi pleura kiri dd/absesPneumonia kanan
Follow Up (7 Mei 2014)
• S : Nyeri dada kiri seperti ditekan, dada terasa panas menyebar ke punggung kiri, batuk (+), sesak nafas (+) demam (-)
• O : KU = TSS Kes = CM
VS = TD : 100/80 DN : 108 RR : 34 S : 36
Dignosis
• Infeksi Sekunder dd/Abses Hemitorak Kiri + Susp. Pneumonia Hemitorak Kanan
• Unstable Angina Pektoris/NSTEMI
• Diabetes Melitus tipe 2
Terapi
• Koreksi sesak nafas dengan O2 nasal /sungkup
• Infus NaCL 500 cc/24 jam disesuaikan dengan kebutuhan total cairan tubuh
• Menstabilkan plak dengan pemberian heparin jenis LMWH (low molekuler weight heparin) dan clopidogrel
• Menghilangkan gejala angina dengan pemberian nitrat, beta blocker misalnya bisoprolol
• Menghindari hal-hal yang menjadi pencetus CAD dengan obat-obatan aspirin, penurun kolesterol seperti simvastatin
• Mengubah gaya hidup seperti diet sehat, kontrol rutin, tidak merokok dan mengurangi berat badan.
• Obat-obatan untuk DM seperti Insulin injeksi, obat-obatan oral seperti Metformin 2 x 500 mg p.c.dan Acarbose 3 x 100 mg
• Diet DM
• Untuk batuk dapat diberikan antibiotik spektrum luas misalnya ceftriaxone 2x1 gr (IV) st dan obat-obatan mukolitik misalnya Ambroxol.
Pembahasan• Infeksi Sekunder dd/Abses Hemitorak Kiri + Susp. Pneumonia
Hemitorak Kanan ditegakkan berdasarkan dari hasil anamnesa, pemeriksaan Fisik dan pemeriksaan penunjang :
Dari anamnesa didapatkan keluhan sesak nafas, sesak nafas yang dirasakan sejak 1 hari SMRS. Sesak tidak dipengaruhi oleh aktivitas, os sesak saat berbaring maupun dalam posisi duduk. Os mengaku sesak makin parah dirasakan saat os batuk. Batuk dirasakan sejak 1 minggu SMRS,awalnya batuk kering kemudian menjadi batuk berdahak sejak 1 hari SMRS dengan dahak berwarna kuning kehijauan. Batuk didahului dengan demam kemudian tenggorokan terasa gatal. Dada terasa sakit seperti ditekan saat os batuk hebat.
Pembahasan
• Dari pemeriksaan Fisik palpasi didapatkan fremitus vocal dan taktil menurun setinggi costa VI-VIII A/P, pada perkusi Sonor +/+ - redup +/+ setinggi costae VII-X, pada auskultasi vesikuler + menurun, Rhonki + diseluruh lapang paru untuk hemitorak sinistra, sedangkan pada hemitorak dextra ditemukan Vesikuler (+), Rhonki (+) setinggi costae VII – VIII.
• Dari hasil pemeriksaan penunjang darah rutin menunjukkan adanya peningkatan leukosit/WBC : 14,20 (N = 4-10.000) infeksi bakteri.
• Selain itu dari hasil pemeriksaan foto torak ditemukan perselubungan opak homogen dengan air fluid level dan bayangan hiperlusen diatasnya pada hemitorak kiri tengah-bawah batas atas berbatas tegas tebal reguler. Pebercakan pada lapang tengah bawah paru kanan yang memberiksan kesan efusi pleura dd/abses hemitorak kiri + suspek pneumonia hemitorak kanan
Pembahasan
• Untuk diagnosis UAP/NSTEMI didapatkan dari hasil pemeriksaan EKG yang menunjukkan tidak adanya gelombang Q pada lead I, II dan AVF OMI Inferior Iskemik Heart Disease (IHD)
• Untuk diagnosis diabetes melitus tipe II ditegakkan berdasarkan anamnesa yaitu sering merasa haus, sering BAK, kesemutan pada keempat ekstremitas dan penurunan berat badan sejak 1 tahun terakhir, riwayat DM (+). Selain itu gula darah sewaktu os juga tinggi yaitu 330 mg/dL (N:<240 mg/dL)
• Foto thorax memberikan kesan kardiomegali dengan CTR 64 %