Lapsus ANAK Fix

download Lapsus ANAK Fix

of 42

Transcript of Lapsus ANAK Fix

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    1/42

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Dengue adalah infeksi virus yang ditularkan melalui nyamuk yang paling cepat menyebar

    di dunia. Terdapat sekitar 50 juta infeksi virus dengue dan 25,000 kematian setiap tahunnya, hal

    ini menjadikan infeksi virus dengue sebagai salah satu penyakit virus yang ditularkan oleh

    artropoda yang penting pada manusia.(!"emua benua merupakan #ilayah endemik demam

    berdarah kecuali $ropa. Diperkirakan 2,5 miliyar penduduk dunia tinggal di daerah beresiko

    untuk penularan epidemis demam berdarah, dan hal ini merupakan penyebab morbiditas dan

    mortalitas pada anak%anak dibeberapa &egara 'sia. "ebagian kasus yang berat dan kematian

    terjadi pada anak%anak dengan usia kurang dari 5 tahun.(2!

    nfeksi virus dengue ialah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan

    melalui gigitan nyamuk Aedes betina yang terinfeksi. Diagnosis berdasarkan anamnesis,

    pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium. Terdapat empat manifestasi klinis utama, yaitu

    ! penyakit paling ringan (mild undifferentiated febrile illness!, 2! demam dengue, )! demam

    berdarah dengue, dan *! dengue shock syndrome.(,),*!

    1

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    2/42

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    I. IDENTITAS

    &ama + .- &ama 'yah + "-mur + ) Tahun mur + )0 tahun

    /enis kelamin + aki%laki 1endidikan + "'

    'lamat + tn 3aruban 1ermai 1ekerjaan

    &ama bu

    + 4irausaha

    + '1

    asuk " + ) /uni 205 mur + 26 Tahun

    Tgl. Diperiksa + ) /uni 205 1ekerjaan + bu umah Tangga

    II. ANAMNESIS

    (anamnesis7alloanamnesis terhadap + bu pasien!

    1. Keluhan Utama: Demam

    2. Riwaat Pena!it Se!a"an#:

    1asien datang ke "D 'rja#inangun dengan keluhan demam sejak 8 harisebelum masuk rumah sakit. Demam dirasakan terutama pada sore dan malam hari

    selanjutnya demam dirasakan menjadi terus menerus, siang sama dengan malam. Demam

    tidak disertai menggigil dan keringat malam. Terdapat nyeri perut pada ulu hati dan lama

    kelamaan nyeri menjadi semakin berat. 9eluhan juga disertai, mual disertai muntahsebanyak 2: per hari berisi cairan dan makanan, darah tidak ada. bu pasien mengaku

    perut pasien terasa kembung dan mulai membesar serta nafsu makan menurun.

    9eluhan perdarahan seperti mimisan, gusi berdarah, bintik % bintik merah padakulit, pegal % pegal pada badan, menggigil, mengigau, kejang, batuk lama, pilek, sesak

    nafas, nyeri saat '9, ' hitam, mencret juga disangkal. bu pasien mengaku pasien

    tidak pernah jajan di pinggir jalan dan selalu makan yang sudah dibuat di rumah. i#ayatberpergian ke #ilayah endemis malaria disangkal.

    enurut ibu pasien didekat rumah pasien terdapat tetangga yang terkena demam

    berdarah dengue yang jarak rumahnya berkisar kurang lebih 00 meter dan didalam

    rumah pasien sedang banyak sekali nyamuk. bu pasien juga mengaku jarang melakukan) dan dilingkungannya tidak pernah dilakukan fogging. "ebelum diba#a ke "D

    pasien sudah diba#a ke poliklinik dokter umum dan diberi obat penurun panas. Tetapi

    keluhan tidak hilang, sehingga ibu pasien memutuskan untuk diba#a ke "D'rja#inangun.

    $. Riwaat Pena!it Dahulu :Demam berdarah (;!

    'lergi obat (%!

    %. Riwaat Pena!it Kelua"#a:

    9eluarga tidak ada yang memiliki gejala penyakit yang sama dengan pasien.

    2

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    3/42

    &. Sil'ilah(I!hti'a" !etu"unan:

    9eterangan++ pasien

    ). Riwaat P"i*a+i:

    i#ayat kehamilan+

    9ehamilan ini merupakan kehamilan yang diinginkan dan merupakan kehamilan

    kedua. bu tidak pernah mengalami sakit yang serius selama hamil. i#ayat minum

    alkohol dan merokok disangkal. bu memeriksakan kehamilannya di bidan cukup

    teratur.

    i#ayat persalinan+

    1asien lahir dengan persalinan spontan dibantu oleh bidan. 1asien lahir cukup bulan di

    umah "akit, langsung menangis, berat lahir )600 gram, panjang lahir 50 cm.

    i#ayat pasca lahir+

    Tidak ada keluhan

    ,. Riwaat Ma!anan:

    bu pasien mengatakan sejak anaknya lahir ibu memberikan '". "aat usia 8 bulan pasien

    sudah diberikan makanan tambahan berupa bubur susu, biscuit, serta pisang. 9urang dari

    tahun pasien sudah bisa makan makanan biasa.

    -. Pe"!em*an#an:

    U'ia Mt"i! !a'a" Mt"i! halu' Bi/a"a S'ial

    ) tahun 1asien mampuberjalan

    1asien mampumenahan barang

    yang

    dipegangnya

    1asien bisabicara secara

    normal

    9emampuansosial anak tidak

    ada gangguan

    0. Imuni'a'i:

    3< + :

    D1T + *: 1olio + *:

    3ampak + 2:

    -epatitis + ):

    =arisela + :

    3

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    4/42

    1. S'ial E!nmi +an Lin#!un#an

    S'ial E!nmi:

    'yah pasien bekerja sebagai #irausaha. 1endapatan ayah tidak menentu, berkisar p

    5.000.000 per bulan untuk menghidupi keluarga. "edangkan ibu tidak bekerja.

    Lin#!un#an:

    1asien tinggal di tn 3aruban 1ermai. Tinggal bersama ayah dan ibunya. umah

    sederhana, sirkulasi udara dan pencahayaan baik. Di kamar terdapat ventilasi udara.

    umah terdiri dari 2 kamar tidur, kamar mandi, dan dapur. >asilitas kesehatan

    terdekat adalah bidan dan praktek dokter umum.

    III. PEMERIKSAAN ISIK 3tan##al $ 4uni 21&5

    A. Peme"i!'aan Umum

    1. Ke'an Umum + tampak sakit sedang

    2. Ke'a+a"an : compos mentis

    $. Tan+a Utama

    >rekuensi nadi + ?@:7menit

    >rekuensi napas + 28 :7menit

    "uhu + )@,) 3elsius

    Tekanan darah + 00760 mm-g

    %. Statu' 6i7i:

    Klini': tampak kurus, tidak edemaAnt"8met"i':

    erat adan (! + ) kg

    Tinggi71anjang adan(T71! + ?) cm

    ingkar kepala + *? cm (normocephal!

    7 + ?2,@8A (normal!

    T7 + ?6,@?A (normal!

    7T + ?2,@8A (normal!

    + ),8 (good #eight!

    Baku oston

    "impulan status giCi + &ormal

    B. Peme"i!'aan Khu'u'

    . 9ulit + tidak ada hematom, tidak terdapat mottling, dan tidak ikterik.

    2. 9epala + Tidak ada deformitas, rambut hitam, tidak mudah rontok.

    ). ata + 9onjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat isokor, reflek

    cahaya langsung dan tidak langsung positif.

    *. eher + Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening, trakea berada ditengah,tiroid tidak membesar.

    4

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    5/42

    5. Telinga + &ormal, tidak terdapat serumen.

    8. -idung + "imetris, tidak ada sekret, tidak ada penapasan cuping hidung.

    6. Tenggorok + >aring tidak hiperemis, tonsil T% T, tidak ada perdarahan dan sekret.

    @. ulut + Tidak terdapat karies dentis, gusi tidak hipertrofi, tidak ada perdarahan, lidah

    tidak makroglosia.

    ?. Dada +

    a. Jantung

    nspeksi + iktus kordis di sela iga ke 5 linea midclavicularis sinistra

    1alpasi + tidak teraba thrill

    1erkusi + (Tidak dilakukan!

    'uskultasi + unyi jantung dan 2 normal, tidak terdengar murmur dan gallop.

    b. Paru

    Kanan Ki"i

    De8an:

    nspeksi

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    6/42

    . $kstremitas+

    Tun#!ai Len#an

    kanan kiri kanan kiri

    isiologis + &ormal &ormal &ormal &ormal

    efleks 1atologis + % % % %

    "ensibilitas + aik aik aik aik

    Tanda angsang eningeal + negatif

    'kral teraba hangat, Capilary Refill Timekurang dari 2 detik

    Tidak sianosis

    Tes umple leed (!

    2. 'nogenital+terdapat anus, tidak ada perianal rash, genitalia laki%laki (normal!

    I9. PEMERIKSAAN PENUN4AN6

    Darah engkap () /uni 2057 jam 2).)0!

    ' $"T >'

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    7/42

    1asien anak laki%laki usia ) tahun datang ke

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    8/42

    $dukasi terhadap keluarga pasien tentang penyakit pasien. "elain itu edukasikan

    tentang pentingnya pola hidup dan lingkungan sehat kepada keluarga. 1erhatikan

    mengenai asupan makanan untuk pasien yaitu makanan dengan pola empat sehat

    lima sempurna. "arankan untuk memba#a kembali untuk kontrol secara teratur.

    I>. PRO6NOSIS

    Guo ad vitam + dubia ad bonam

    Guo ad functionam + dubia ad bonam

    Gue ad sanationam + dubia ad bonam

    >. llw U8

    Tan##al % 4uni 21&

    " + 1enurunan kesadaran, tangan dan kaki teraba dingin.E :

    1. Kea+aan Umum + tampak sakit berat

    2. Ke'a+a"an : sopor

    $. Tan+a ?ital

    >rekuensi nadi + teraba lemah

    >rekuensi napas + )@ :7menit

    "uhu + )8,5o3elsius

    Tekanan darah + @0780 mm-g

    %. Peme"i!'aan i'i!

    ata + konjungtiva anemis (%7%!, "klera ikterik (%7%!

    eher + 9elenjar

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    9/42

    Dia#n'i':Dengue Shock Syndrome(D""!

    Te"a8i :

    1ro 13

    E2 nasal 2%* lt7mnt

    'sering 280cc loading (bolus dalam )0 menit! lalu evaluasi )0 menit

    ila syok belum teratasi selanjutnya 'sering 280cc 7 jam dan -$" 8A )0cc 7 jam

    atau bila syok teratasi selanjutnya asering )0cc7 jam

    'lbumin 20 A 80cc

    9

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    10/42

    BAB III

    TIN4AUAN PUSTAKA

    I. DEINISIDemam dengue7D> dan demam berdarah dengue7DD (dengue hemorrhagic fever7D->!

    adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam,

    nyeri otot dan7atau nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam, limfadenopati,

    trombositopenia dan diathesis hemoragik. 1ada DD dapat terjadi perembesan plasma yang

    ditandai oleh hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit! atau penumpukan cairan di rongga

    tubuh. "indrom rejatan dengue (dengue shock syndrome! adalah demam berdarah dengue

    yang ditandai oleh rejatan7syok.(5!

    II. ETIOLO6I

    II.1 9i"u' Den#ue

    Demam Dengue (DD! dan Demam erdarah Dengue (DD! disebabkan virus dengue

    yang termasuk kelompok Arthropod orne !irus ('rbovirus! yang sekarang dikenal

    sebagai genus "lavivirus, famili "laviviridae. >lavivirus merupakan virus dengan diameter

    )0nm terdiri dari asam ribonukleat rantai tunggal dengan berat molekul *:08.=irus dengue

    mempunyai * jenis serotipe, yaitu+ D$&%, D$&2, D$&%), D$&%*.(),*,5!

    nfeksi salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi terhadap serotipe yang

    bersangkutan, sedangkan antibodi yang terbentuk terhadap serotipe lain sangat kurang,

    sehingga tidak dapat memberikan perlindungan yang memadai terhadap serotipe lain

    tersebut. "eseorang yang tinggal di daerah endemis dengue dapat terinfeksi oleh ) atau *

    serotipe selama hidupnya. 9eempat serotipe virus dengue dapat ditemukan di berbagai daerah

    di ndonesia. "erotipe D$&%) merupakan serotipe yang dominan dan diasumsikan banyak

    yang menunjukkan manifestasi klinik yang berat.(),*,5!

    6am*a" 1. 9i"u' Den#ue

    II.2 9e!t"

    10

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    11/42

    =irus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. &yamuk Aedes

    albopictus# Aedes polynesiensis dan beberapa spesies yang lain juga dapat menularkan virus

    ini, namun merupakan vector yang kurang berperan.(*!&yamuk berasal dari famili Stegomyia.

    (5!&yamuk ini terutama terdapat di daerah tropis dan subtropis. Aedes aegypti yang menggigit

    pada pagi hingga sore hari adalah vektor utama virus. &yamuk berkembang biak di tempat

    penampungan air bersih yang tidak berhubungan dengan tanah. =irus dengue juga ditemukan

    pada nyamuk Aedes albopictus yang berkembang biak di air yang terperangkap diantara

    tumbuhan.(5! 9arena suhu rendah nyamuk tidak dapat hidup pada ketinggian diatas 000

    meter. Telur dapat bertahan selama berbulan%bulan tanpa adanya air. arva tumbuh di air

    yang disimpan untuk minum, mandi, atau air hujan yang ditampung di dalam bak. &yamuk

    betina tumbuh menjadi de#asa di dalam ruangan tertutup.(! "ekali terinfeksi virus, nyamuk

    akan terinfeksi selamanya dan menularkan virus jika menggigit manusia. &yamuk betina juga

    menularkan virus kepada anaknya melalui penularan transovarium.(*!

    6am*a" 2. Namu!Aedes Aegypti

    II.$ ;a"a Penula"an

    Terdapat tiga faktor yang memegang peranan pada penularan infeksi virus dengue,

    yaitu manusia, virus, dan vektor perantara. (*! "iklus dimulai ketika nyamuk betina yang tidak

    terinfeksi mengigit manusia yang sedang mengalami viremia. 9emudian virus yang berada di

    kelenjar liur berkembang biak dalam #aktu @%2 hari (e$trinsic incubation period! sebelum

    dapat ditularkan kembali kepada manusia pada saat gigitan berikutnya. Di tubuh manusia,

    virus memerlukan #aktu masa tunas *%8 hari (intrinsic incubation period! sebelum

    menimbulkan penyakit. 1enularan dari manusia kepada nyamuk hanya dapat terjadi bila

    nyamuk menggigit manusia yang sedang mengalami viremia, yaitu 2 hari sebelum panas

    sampai 5 hari setelah demam timbul.(2, *!

    III. EPIDEMIOLO6I

    11

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    12/42

    Dengue adalah infeksi virus yang ditularkan oleh nyamuk yang paling cepat

    menyebar di dunia. Terdapat sekitar 50 juta infeksi virus dengue dan 25,000 kematian setiap

    tahunnya.(!

    6am*a" $. Ne#a"a(A"ea an# Be"e'i! Penula"an Den#ue tahun 2- 315

    %pidemicsering terjadi di 'merika, $ropa, 'ustralia, dan 'sia hingga a#al abad 20.

    "ekarang demam dengue endemicpada 'sia Tropis, 9epulauan di 'sia 1asifik, 'ustralia

    bagian utara, 'frika Tropis, 9aribia, 'merika selatan dan 'merika tengah. Demam denguesering terjadi pada orang yang berpergian ke daerah ini. 1ada daerah endemik dengue, orang

    de#asa seringkali menjadi imun, sehingga anak%anak dan pendatang lebih rentan untuk

    terkena infeksi virus ini.(!

    1ada tahun 200), delapan negara (angladesh, ndia, ndonesia, alade#a,

    yanmar, "ri anka, Thailand, dan Timor este! melaporkan adanya kasus dengue.

    $pidemik dengue adalah masalah kesehatan masyarakat utama di ndonesia, yanmar, "ri

    anka, Thailand dan Timor este yang beriklim tropis dan berada di daerah ekuator dimana

    Aedes aegypti berkembang biak baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. Di &egara ini

    dengue merupakan penyebab ra#at inap dan kematian tertinggi pada anak%anak.(!

    Case "atality Rate yang dilaporkan adalah A, tetapi di ndia, ndonesia dan

    yanmar, telah dilaporkan adanya outbreak lokal di daerah perkotaan dengan laporan Case

    "atality Ratesebesar )%5A. Di ndonesia, dengan )5A populasi yang bertempat tinggal di

    daerah perkotaan, 50.000 kasus dilaporkan pada tahun 2006 (kasus tertinggi diantara semua

    negara! dengan lebih dari 25.000 kasus dilaporkan berasal dari /akarta dan /a#a arat

    dengan Case "atality Ratesebesar A.(!

    12

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    13/42

    >aktor%faktor yang mempengaruhi peningkatan dan penyebaran kasus DD sangat

    kompleks, yaitu (! 1ertumbuhan penduduk yang tinggi, (2! rbanisasi yang tidak terencana

    dan tidak terkendali, ()! Tidak adanya kontrol vektor nyamuk yang efektif di daerah endemis,

    dan (*! 1eningkatan sarana transportasi.(*!

    I9. PATO6ENESIS

    =irus merupakan mikrooganisme yang hanya dapat hidup di dalam sel hidup. aka

    demi kelangsungan hidupnya, virus harus bersaing dengan sel manusia sebagai pejamu (host!

    terutama dalam mencukupi kebutuhan akan protein. 1ersaingan tersebut sangat tergantung

    pada daya tahan pejamu, bila daya tahan baik maka akan terjadi penyembuhan dan timbul

    antibodi, namun bila daya tahan rendah maka perjalanan penyakit menjadi makin berat dan

    bahkan dapat menimbulkan kematian.(4)

    1atogenesis DD dan ""D ("indrom "yok Dengue! masih merupakan masalah yang

    kontroversial. Dua teori yang banyak dianut pada DD dan ""D adalah hipotesis infeksi

    sekunder (teori secondary heterologous infection! atau hipotesis immune enhancement.

    -ipotesis ini menyatakan secara tidak langsung bah#a pasien yang mengalami infeksi yang

    kedua kalinya dengan serotipe virus dengue yang heterolog mempunyai risiko berat yang

    lebih besar untuk menderita DD7erat. 'ntibodi heterolog yang telah ada sebelumnya akan

    mengenai virus lain yang akan menginfeksi dan kemudian membentuk kompleks antigen

    antibodi yang kemudian berikatan dengan >c reseptor dari membran sel leukosit terutama

    makrofag. Eleh karena antibodi heterolog maka virus tidak dinetralisasikan oleh tubuh

    sehingga akan bebas melakukan replikasi dalam sel makrofag. Dihipotesiskan juga mengenai

    antibody dependent enhancement ('D$!, suatu proses yang akan meningkatkan infeksi dan

    replikasi virus dengue di dalam sel mononuklear. "ebagai tanggapan terhadap infeksi

    tersebut, terjadi sekresi mediator vasoaktif yang kemudian menyebabkan peningkatan

    permeabilitas pembuluh darah, sehingga mengakibatkan keadaan hipovolemia dan syok.(4)

    1atogenesis terjadinya syok berdasarkan hipotesis the secondary heterologous

    infectiondapat dilihat pada agan yang dirumuskan oleh "uvatte, tahun ?66. "ebagai

    akibat infeksi sekunder oleh tipe virus dengue yang berlainan pada seorang pasien, respons

    antibodi anamnestik yang akan terjadi dalam #aktu beberapa hari mengakibatkan proliferasi

    dan transformasi limfosit dengan menghasilkan titer tinggi antibodi g< anti dengue.

    Disamping itu, replikasi virus dengue terjadi juga dalam limfosit yang bertransformasi

    dengan akibat terdapatnya virus dalam jumlah banyak. -al ini akan mengakibatkan

    terbentuknya virus kompleks antigen%antibodi (virus antibody comple$! yang selanjutnya

    13

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    14/42

    akan mengakibatkan aktivasi sistem komplemen. 1elepasan 3)a dan 35a akibat aktivasi 3)

    dan 35 menyebabkan peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah dan merembesnya

    plasma dari ruang intravaskular ke ruang ekstravaskular. 1ada pasien dengan syok berat,

    volume plasma dapat berkurang sampai lebih dari )0 A dan berlangsung selama 2*%*@ jam.

    1erembesan plasma ini terbukti dengan adanya, peningkatan kadar hematokrit, penurunan

    kadar natrium, dan terdapatnya cairan di dalam rongga serosa (efusi pleura, asites!. "yok

    yang tidak ditanggulangi secara adekuat, akan menyebabkan asidosis dan anoksia, yang dapat

    berakhir fatal, oleh karena itu, pengobatan syok sangat penting guna mencegah kematian.(4)

    -ipotesis kedua, menyatakan bah#a virus dengue seperti juga virus binatang lain

    dapat mengalami perubahan genetik akibat tekanan se#aktu virus mengadakan replikasi baik

    pada tubuh manusia maupun pada tubuh nyamuk. $kspresi fenotipik dari perubahan genetik

    dalam genom virus dapat menyebabkan peningkatan replikasi virus dan viremia, peningkatan

    virulensi dan mempunyai potensi untuk menimbulkan #abah. "elain itu beberapa strain virus

    mempunyai kemampuan untuk menimbulkan #abah yang besar. 9edua hipotesis tersebut

    didukung oleh data epidemiologis dan laboratoris.(4)

    14

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    15/42

    Ba#an 1. Pat#ene'i' te"D1 (fibrinogen degredation product! sehingga

    terjadi penurunan faktor pembekuan.(4)

    15

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    16/42

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    17/42

    Ba#an %. Kla'i@i!a'i Ka'u' +an Tin#!at Ke8a"ahan Den#ue3HO 205

    9.1 Demam Den#ue

    De@ini'i Ka'u' Demam Den#ue3)5

    Tersangka dengue + demam akut disertai dua atau lebih manifestasi +

    "akit kepala

    &yeri retroorbital

    yalgia

    'thralgia

    ash

    anifestasi pendarahan

    eukopenia

    "erologis + - antibody titer I 2@0, g< dan g pada fase akut dan konvalesen

    1asti dengue + 9riteria lab

    solasi virus dengue dari serum atau autopsi

    1eningkatan * : g< atau g titer pada antigen virus diserum

    1enemuan antigen virus pada autopsi jaringan, serum, 3"> dengan metode

    immunohistokima, imunofloresensi atau $"'

    17

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    18/42

    Deteksi genom virus pada autopsi jaringan, serum atau 3"> dengan 13

    Mani@e'ta'i Klini'

    asa tunas berkisar antara )%5 hari (pada umumnya 5%@ hari!. '#al penyakit biasanya

    mendadak, disertai gejala prodormal seperti nyeri kepala, nyeri berbagai bagian tubuh,anoreksia, rasa menggigil, dan malaise. Dijumpai trias sindrom, yaitu demam tinggi, nyeri

    pada anggota badan, dan timbulnya ruam. uam timbuk pada 8%2 jam sebelum sushu naik

    pertama kali, yaitu pada hari sakit ke )%5 berlangsung )%* hari. uam bersifat makulopapular

    yang menghilag pada tekanan. uam terdapat di dada, tubuh serta abdomen, menyebar ke

    anggota gerak dan muka.()!

    1ada lebih dari separuh pasien, gejala klinis timbul mendadak, disertai kenaikan suhu,

    nyeri kepala hebat, nyeri dibelakang bola mata, punggung, otot, sendi dan disertai rasa

    menggigil. 1ada beberapa penderita dapat dilihat bentuk kurva suhu menyerupai pelana kuda

    atau bifasik, tetapi pada penelitian selanjutnya bentuk kurva ini tidak ditemukan pada semua

    pasien sehingga tidak dapat dianggap patognomonk.()!

    'noreksia dan obstipasi sering dilaporkan, disamping itu perasaan tidak nyaman di

    daerah epigastrium disertai nyeri kolik dan perut lembek sering ditemukan. 1ada stadium dini

    sering timbul perubahan dalam indra pengecapan.

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    19/42

    - &adi lemah, cepat dan kecil sampai tidak teraba

    - Tekanan nadi K 20 mm-g

    - Tekanan darah turun

    - 9ulit teraba dingin dan lembab, terutama daerah akral (ujung hidung, jari, kaki!

    - "ianosis sekitar mulut

    9riteria ab +

    Trombositopenia K00.0007 mm)

    ukti kebocoran plasma dan peningkatan permeabilitas vaskular dengan manifestasi +

    % 1eningkatan -tI 20 A dari baseline sesuai umur dan jenis kelamin pada populasi

    tersebut

    % 1enurunan -tI 20A setelah terapi cairan

    % Tanda kebocoran plasma berupa efusi pleura, asites dan hipoproteinemia

    Diagnosis klinis ditegakkan bila didapatkan I2 gejala klinis dengan trombositopenia dan

    hemokonsentrasi.

    Mani@e'ta'i Klini'

    9asus D-> tipikal memiliki * ciri gejala utama yaitu + demam tinggi, fenomena

    pendarahan, hepatomegali dan kegagalan sirkulasi. 1ada pemeriksaan lab dapat ditemukan

    trombositopenia dan hemokonsentrasi. 1erubahan patofisiologis yang menentukan tingkat

    keparahan D-> dan membedakan dengan D> adalah plasma leakage yang terlihat sebagaipeningkatan hematokrit, efusi serosa atau hipoproteinemia.(8!

    1ada fase a#al terjadi demam mendadak, malaise, muntah, nyeri kepala, anoreksia,

    dan batuk yang berlangsung selama 2%5 hari. (8!Demam tinggi berlanjut hingga 2%6 hari. "uhu

    dapat mencapai *0%*o3. 1ada suhu ini bayi rentan terkena kejang demam. eberapa pasien

    mungkin mengeluh sakit tenggorokan, dan faring yang merah dapat terlihat pada

    pemeriksaan, namun gejala pilek dan batuk sangat jarang. Dapat juga terlihat injeksi

    konjungtiva.

    ()!

    1ada fase kedua, pasien merasa dingin, ekstrimitas dingin, batang tubuh terasahangat, muka flushing, keringat berlebih, gelisah, iritabel, dan nyeri pada ulu hati. "ering,

    ptekie tersebar pada dahi dan ekstrimitas. $kimosis dapat terlihat, kulit mudah lebam dan

    pendarahan pada tempat penyuntikan dapat terjadi. ash makular atau makulopapular dapat

    terlihat, juga terdapat sianosis sirkumoral dan periferal. -ati dapat membesar hingga *%8 cm

    di ba#ah batas costa dan teraba lunak.(8! 1asien juga mengalami nyeri tekan epigastrik dan di

    ba#ah arkus costa atau nyeri perut menyeluruh. >ase kritis terjadi pada akhir fase demam.

    "etelah demam selama 2%6 hari terjadi penurunan suhu yang diikuti oleh tanda%tanda

    gangguan sirkulasi yaitu + berkeringat, gelisah, ekstrimitas dingin, respirasi cepat, nadi lemah,

    19

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    20/42

    cepat, kecil dan suara jantung redup.()!"ekitar 20%)0A penyakit DD mengalami komplikasi

    shock (dengue shock syndrome!. 9urang dari 0A pasien mengalami ekimosis atau

    pendarahan saluran cerna, biasanya setelah periode syok yang tidak terkoreksi. "etelah fase

    krisis selama 2*%)8 jam, penyembuhan terjadi dengan cepat terutama pada anak%anak. "uhu

    dapat menjadi normal selama fase syok. 1ada fase penyembuhan sering terjadi bradikardi dan

    ventricular ekstrasistol.(8!

    Kla'i@i!a'i De"a

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    21/42

    "eluruh kriteria DD ditambah tanda%tanda kegagalan sirkulasi berupa +

    - &adi cepat7 lemah7 tidak teraba

    - Tekanan nadi sempit (K20 mm-g!

    --ipotensi berdasarkan usia (sistolik K @0mm-g untuk anak diba#ah 5 tahun dan K ?0

    mm-g untuk anak usia 5 tahun keatas!

    - $kstremitas dingin dan lembab serta penurunan kesadaran

    Mani@e'ta'i Klini'

    9ondisi pasien mengalami perburukan setelah demam 2%6 hari.

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    22/42

    Polymerase Chain Reaction!, namun karena teknik yang lebih rumit, saat ini tes serologis

    yang mendeteksi adanya antibody spesifik terhadap dengue berupa antibody total, g

    maupun g.()!

    &" adalah suati glikoprotein yang muncul dengan konsentrasi tinggi pada pasien

    terinfeksi dengue pada tahap a#al penyakit. 'ntigen &" ditemukan pada hari pertama

    22

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    23/42

    hingga hari kesembilan sejak a#al demam pada pasien%pasien dengan infeksi dengue primer

    maupun sekunder.(6!

    "etelah satu minggu tubuh terinfeksi virus dengue, terjadi viremia yang diikuti oleh

    pembentukan g antidengue. g hanya berada dalam #aktu yang relatif singkat dan akan

    disusul segera oleh pembentukan g!, timbuk pada sekitar hari keduapuluh. Titer antibodi itu naik setelah

    perjalanan penyakit mencapai maksimum dalam #aktu %2 bulan, kemudian turun secara

    cepat dan menghilang setelah %2 tahun.()!

    6am*a" %. Re'8n Imun Pa+a In@e!'i Den#ue

    9II. DIA6NOSIS BANDIN6

    Ta*el 1Dia#n'i' Ban+in# Demam Den#ue315

    23

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    24/42

    9ondisi yang menyerupai a'e Demaminfeksi dengue

    >lu like syndrome nfluenCa, measles, chikungunya, infectious

    mononucleosis, -= sereconversion illness

    1enyakit dengan ruam ubella, measles, demam scarlet, infeksi

    meningokokus, chikungunya, reaksi obatDiare otavirus, infeksi enteric yang lain

    1enyakit dengan manifestasi neurologi eningo7ensefalitis, kejang demam

    9ondisi yang menyerupai a'e K"iti'infeksi dengue

    infeksi

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    25/42

    singkat dapat memburuk dan tidak tertolong. 9unci keberhasilan tatalaksana DD7D""

    terletak pada ketrampilan para dokter untuk dapat mengatasi masa peralihan dari fase demam

    ke fase penurunan suhu (fase kritis, fase syok! dengan baik. (),*!

    9III.1 Penatala!'anaan Demam Den#ue

    1asien DD dapat berobat jalan, tidak perlu dira#at. 1ada fase demam pasien dianjurkan + (*!

    Tirah baring, selama masih demam.

    Ebat antipiretik atau kompres hangat diberikan apabila diperlukan. ntuk

    menurunkan suhu menjadi K)?N3, dianjurkan pemberian parasetamol.

    'setosal7salisilat tidak dianjurkan (kontraindikasi! oleh karena dapat meyebabkan

    gastritis, perdarahan, atau asidosis.

    Dianjurkan pemberian cairan dan elektrolit per oral, jus buah, sirop, susu, disamping

    air putih, dianjurkan paling sedikit diberikan selama 2 hari. onitor suhu, jumlah

    trombosit dan hematokrit sampai fase konvalesen.

    1ada pasien DD, saat suhu turun pada umumnya merupakan tanda penyembuhan.

    eskipun demikian semua pasien harus diobservasi terhadap komplikasi yang dapat terjadi

    selama 2 hari setelah suhu turun. -al ini disebabkan oleh karena kemungkinan kita sulit

    membedakan antara DD dan DD pada fase demam. 1erbedaan akan tampak jelas saat suhu

    turun, yaitu pada DD akan terjadi penyembuhan sedangkan pada DD terdapat tanda a#al

    kegagalan sirkulasi (syok!. 9omplikasi perdarahan dapat terjadi pada DD tanpa disertai

    gejala syok. Eleh karena itu, orang tua atau pasien dinasehati bila terasa nyeri perut hebat,

    buang air besar hitam, atau terdapat perdarahan kulit serta mukosa seperti mimisan,

    perdarahan gusi, apalagi bila disertai berkeringat dingin, hal tersebut merupakan tanda

    kega#atan, sehingga harus segera diba#a segera ke rumah sakit. 1ada pasien yang tidak

    mengalami komplikasi setelah suhu turun 2%) hari, tidak perlu lagi diobservasi. (),*!

    9III.2 Penatala!'anaan Demam Be"+a"ah Den#ue

    Ketentuan Umum

    1erbedaan patofisilogik utama antara DD7DD7D"" dan penyakit lain adalah adanya

    peningkatan permeabilitas kapiler yang menyebabkan perembesan plasma dan gangguan

    hemostasis.

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    26/42

    defervescence! yang merupakan fase a#al terjadinya kegagalan sirkulasi, dengan melakukan

    observasi klinis disertai pemantauan perembesan plasma dangangguan hemostasis. 1rognosis

    DD terletak pada pengenalan a#al terjadinya perembesan plasma, yang dapat diketahui dari

    peningkatan kadar hematokrit. >ase kritis pada umumnya mulai terjadi pada hari ketiga sakit.

    1enurunan jumlah trombosit sampai K00.0007Ol atau kurang dari %2 trombosit7lpb (rata%rata

    dihitung pada 0 lpb! terjadi sebelum peningkatan hematokrit dan sebelum terjadi penurunan

    suhu. 1eningkatan hematokrit 20A atau lebih mencermikan perembesan plasma dan

    merupakan indikasi untuk pemberian cairan. arutan garam isotonik atau ringer laktat

    sebagai cairan a#al pengganti volume plasma dapat diberikan sesuai dengan berat ringan

    penyakit. 1erhatian khusus pada kasus dengan peningkatan hematokrit yang terus menerus

    dan penurunan jumlah trombosit K50.0007Ol. "ecara umum pasien DD derajat dan dapat

    dira#at di 1uskesmas, rumah sakit kelas D, 3 dan pada ruang ra#at sehari di rumah sakit

    kelas dan'.(),*!

    a'e Demam

    Tatalaksana DD fase demam tidak berbeda dengan tatalaksana DD, bersifat simptomatik

    dan suportif yaitu pemberian cairan oral untuk mencegah dehidrasi. 'pabila cairan oral tidak

    dapat diberikan oleh karena tidak mau minum, muntah atau nyeri perut yang berlebihan,

    maka cairan intravena rumatan perlu diberikan. 'ntipiretik kadang%kadang diperlukan, tetapi

    perlu diperhatikan bah#a antipiretik tidak dapat mengurangi lama demam pada DD.

    1arasetamol direkomendasikan untuk pemberian atau dapat disederhanakan seperti tertera

    pada Tabel .(),*!

    Ta*el 2

    D'i' Pa"a'etaml Menu"ut Kelm8! Umu"

    mur (tahun! 1arasetamol (tiap kali pemberian!

    dosis (mg! Tablet ( tab H 500 mg!

    K 80 7@

    %) 80%25 7@%7*

    *%8 25%250 7*%72

    6%2 250%500 72%

    I2 500%000 %2

    asa haus dan keadaan dehidrasi dapat timbul sebagai akibat demam tinggi,anoreksiadan muntah. /enis minuman yang dianjurkan adalah jus buah, air teh manis, sirup, susu, serta

    26

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    27/42

    larutan oralit. 1asien perlu diberikan minum 50ml7kg dalam *%8 jam pertama. "etelah

    keadaan dehidrasi dapat diatasi anak diberikan cairan rumatan @0%00 ml7kg dalam 2*

    jam berikutnya. ayi yang masih minum asi, tetap harus diberikan disamping larutan oralit.

    ila terjadi kejang demam, disamping antipiretik diberikan antikonvulsif selama demam. (),*!

    1asien harus dia#asi ketat terhadap kejadian syok yang mungkin terjadi. 1eriode

    kritis adalah #aktu transisi, yaitu saat suhu turun pada umumnya hari ke )%5 fase demam.

    1emeriksaan kadar hematokrit berkala merupakan pemeriksaan laboratorium yang terbaik

    untuk penga#asan hasil pemberian cairan yaitu menggambarkan derajat kebocoran plasma

    dan pedoman kebutuhan cairan intravena. -emokonsentrasi pada umumnya terjadi sebelum

    dijumpai perubahan tekanan darah dan tekanan nadi. -ematokrit harus diperiksa minimal

    satu kali sejak hari sakit ketiga sampai suhu normal kembali. ila sarana pemeriksaan

    hematokrit tidak tersedia, pemeriksaan hemoglobin dapat dipergunakan sebagai alternatif

    #alaupun tidak terlalu sensitif.(3,4)

    ntuk 1uskesmas yang tidak ada alat pemeriksaan -t, dapat dipertimbangkan dengan

    menggunakan -b "ahli dengan estimasi nilai -t H ) : kadar -b.(4)

    Pen##antian 9lume Pla'ma

    Dasar patogenesis DD adalah perembesan plasma, yang terjadi pada fase penurunan

    suhu (fase afebris, fase krisis, fase syok! maka dasar pengobatannya adalah penggantian

    volume plasma yang hilang. 4alaupun demikian, penggantian cairan harus diberikan dengan

    bijaksana dan berhati%hati. 9ebutuhan cairan a#al dihitung untuk 2%) jam pertama,

    sedangkan pada kasus syok mungkin lebih sering (setiap )0%80 menit!. Tetesan dalam 2*%2@

    jam berikutnya harus selalu disesuaikan dengan tanda vital, kadar hematokrit, dan jumlah

    volume urin. 1enggantian volume cairan harus adekuat, seminimal mungkin mencukupi

    kebocoran plasma. "ecara umum volume yang dibutuhkan adalah jumlah cairan rumatan

    ditambah 5%@A.(3,4)

    3airan intravena diperlukan, apabila (! terus menerus muntah, tidak mau minum,

    demam tinggi sehingga tidak rnungkin diberikan minum per oral, ditakutkan terjadinya

    dehidrasi sehingga mempercepat terjadinya syok. (2! &ilai hematokrit cenderung meningkat

    pada pemeriksaan berkala. /umlah cairan yang diberikan tergantung dari derajat dehidrasi dan

    kehilangan elektrolit, dianjurkan cairan glukosa 5A di dalam larutan &a3l 0,*5A. ila

    terdapat asidosis, diberikan natrium bikarbonat 6,*8A %2 ml7kg intravenabolus perlahan%

    lahan.(3,4)

    27

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    28/42

    'pabila terdapat hemokonsentrasi 20A atau lebih maka komposisi jenis cairan yang

    diberikan harus sama dengan plasma. =olume dan komposisi cairan yang diperlukan sesuai

    cairan untuk dehidrasi pada diare ringan sampai sedang, yaitu cairan rumatan defisit 8A (5

    sampai @A!, seperti tertera pada tabel 2 diba#ah ini.(3,4)

    Ta*el $

    Ke*utuhan ;ai"an 8a+a Dehi+"a'i Se+an# 3+e@i'it /ai"an &=-5

    erat adan 4aktu asuk "

    (kg!

    /umlah cairan

    ml7kg berat badan per hari

    K6 220

    6% 85

    2%@ )2

    I@ @@

    1emilihan jenis dan volume cairan yang diperlukan tergantung dari umur dan berat

    badan pasien serta derajat kehilangan plasma, yang sesuai dengan derajat hemokonsentrasi.

    1ada anak gemuk, kebutuhan cairan disesuaikan dengan berat badan ideal untuk anak umur

    yang sama. 9ebutuhan cairan rumatan dapat diperhitungan dari tabel ) berikut.(3,4)

    Ta*el %

    Ke*utuhan ;ai"an Rumatan

    erat adan (kg! /umlah cairan (ml!

    0 00 per kg

    0%20 000 50 : kg (di atas 0 kg!

    I20 500 20 : kg (di atas 20 kg!

    isalnya untuk berat badan *0kg, maka cairan rumatan adalah 500 (20:20! H?00ml. /umlah cairan rumatan diperhitungkan 2* jam. Eleh karena perembesan plasma tidak

    konstan (perembesan plasma terjadi lebih cepat pada saat suhu turun!, maka volume cairan

    pengganti harus disesuaikan dengan kecepatan dan kehilangan plasma, yang dapat diketahui

    dari pemantauan kadar hematokrit. 1enggantian volume yang berlebihan dan terus menerus

    setelah plasma terhenti perlu mendapat perhatian. 1erembesan plasma berhenti ketika

    memasuki fase penyembuhan, saat terjadi reabsorbsi cairan ekstravaskular kembali ke dalam

    intravaskuler. 'pabila pada saat itu cairan tidak dikurangi, akan menyebabkan edema paru

    dan distres pernafasan.(3,4)

    28

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    29/42

    1asien harus dira#at dan segera diobati bila dijumpai tanda%tanda syok yaitu gelisah,

    letargi7lemah, ekstrimitas dingin, bibir sianosis, oliguri, dan nadi lemah, tekanan nadi

    menyempit (20mm-g atau kurang! atau hipotensi, dan peningkatan mendadak dari kadar

    hematokrit atau kadar hematokrit meningkat terus menerus #alaupun telah diberi cairan

    intravena.(3,4)

    4eni' ;ai"an 3"e!men+a'i HO53$%5

    9ristaloid

    P arutan ringer laktat (!

    P arutan ringer asetat ('!

    P arutan garam faali (!

    P Dekstrosa 5A dalam larutan ringer laktat (D57!P Dekstrosa 5A dalam larutan ringer asetat (D57'!

    P Dekstrosa 5A dalam 72 larutan garam faali (D5772!

    (3atatan + ntuk resusitasi syok dipergunakan larutan atau ' tidak boleh larutan yang

    mengandung dekstran!

    9oloid(*!

    P Dekstran *0

    P 1lasma

    P 'lbumin

    9III.$ Penatala!'anaan Den#ue Sh/! Sn+"me

    "yok merupakan keadaan kega#atan. 3airan pengganti adalah pengobatan yang

    utama yang berguna untuk memperbaiki kekurangan volume plasma. 1asien anak akan cepat

    mengalami syok dan sembuh kembali bila diobati segera dalam *@ jam. 1ada penderita D""

    dengan tensi tak terukur dan tekanan nadi K20 mm -g segera berikan cairan kristaloid

    sebanyak 20ml7kg 7jam seiama )0 menit, bila syok teratasi turunkan menjadi 0 ml7kg.

    (3,4)

    Pen##antian 9lume Pla'ma Se#e"a

    1engobatan a#al cairan intravena larutan ringer laktat I20 ml7kg. Tetesan

    diberikan secepat mungkin maksimal )0 menit. 1ada anak dengan berat badan lebih, diberi

    cairan sesuai berat ideal dan umur 0 ml7kg 7jam, bila tidak ada perbaikan pemberian

    29

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    30/42

    cairan kristoloid ditambah cairan koloid. 'pabila syok belum dapat teratasi setelah 80 menit

    beri cairan kristaloid dengan tetesan 0ml7kg 7jam bila tidak ada perbaikan stop pemberian

    kristaloid dan beri cairan koloid (dekstran *0 atau plasma! 0 ml7kg 7jam. 1ada umumnya

    pemberian koloid tidak melebihi )0 ml7kg . aksimal pemberian koloid 500ml7hari,

    sebaiknya tidak diberikan pada saat perdarahan. "etelah pemberian cairan resusitasi kristaloid

    dan koloid syok masih menetap sedangkan kadar hematokrit turun, diduga sudah terjadi

    perdarahanF maka dianjurkan pemberian transfusi darah segar. 'pabila kadar hematokrit tetap

    lebih tinggi, maka berikan darah dalam volume kecil (0ml7kg7jam! dapat diulang sampai

    )0 ml7kg72* jam. "etelah keadaan klinis membaik, tetesan infus dikurangi bertahap sesuai

    keadaan klinis dan kadar hematokrit.(3,4)

    Peme"i!'aan Hemat!"it untu! Memantau Pen##antian 9lume Pla'ma1emberian cairan harus tetap diberikan #alaupun tanda vital telah membaik dan kadar

    hematokrit turun. Tetesan cairan segera diturunkan menjadi 0 ml7kg7jam dan kemudian

    disesuaikan tergantung dari kehilangan plasma yang terjadi selama 2*%*@ jam. 1emasangan

    3=1 yang ada kadangkala pada pasien D"" berat, saat ini tidak dianjurkan lagi.(3,4)

    3airan intravena dapat dihentikan apabila hematokrit telah turun, dibandingkan nilai

    -t sebelumnya. /umlah urin I7ml7kg 7jam atau lebih merupakan indikasi bah#a

    keadaaan sirkulasi membaik. 1ada umumnya, cairan tidak perlu diberikan lagi setelah *@ jam

    syok teratasi. 'pabila cairan tetap diberikan dengan jumlah yang berlebih pada saat terjadi

    reabsorpsi plasma dari ekstravaskular (ditandai dengan penurunan kadar hematokrit setelah

    pemberian cairan rumatan!, maka akan menyebabkan hipervolemia dengan akibat edema

    paru dan gagal jantung. 1enurunan hematokrit pada saat reabsorbsi plasma ini jangan

    dianggap sebagai tanda perdarahan, tetapi disebabkan oleh hemodilusi. &adi yang kuat,

    tekanan darah normal, diuresis cukup, tanda vital baik, merupakan tanda terjadinya fase

    reabsorbsi.(3,4)

    K"e!'i 6an##uan Meta*li! +an Ele!t"lit

    -iponatremia dan asidosis metabolik sering menyertai pasien DD7D"", maka

    analisis gas darah dan kadar elektrolit harus selalu diperiksa pada DD berat. 'pabila

    asidosis tidak dikoreksi, akan memacu terjadinya 9D, sehingga tatalaksana pasien menjadi

    lebih kompleks.(3,4)

    1ada umumnya, apabila penggantian cairan plasma diberikan secepatnya dan

    dilakukan koreksi asidosis dengan natrium bikarbonat, maka perdarahan sebagai akibat 9D,

    tidak akan tejadi sehingga heparin tidak diperlukan.(3,4)

    30

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    31/42

    Pem*e"ian O!'i#en

    Terapi oksigen 2 liter per menit harus selalu diberikan pada semua pasien syok.

    Dianjurkan pemberian oksigen dengan mempergunakan masker, tetapi harus diingat pula

    pada anak seringkali menjadi makin gelisah apabila dipasang masker oksigen.(3,4)

    T"an'@u'i Da"ah

    1emeriksaan golongan darah cross)matchingharus dilakukan pada setiap pasien syok,

    terutama pada syok yang berkepanjangan (prolonged shock!. 1emberian transfusi darah

    diberikan pada keadaan manifestasi perdarahan yang nyata. 9adangkala sulit untuk

    mengetahui perdarahan interna (internal haemorrhage! apabila disertai hemokonsentrasi.

    1enurunan hematokrit (misalnya dari 50A menjadi *0A! tanpa perbaikan klinis #alaupun

    telah diberikan cairan yang mencukupi, merupakan tanda adanya perdarahan. 1emberian

    darah segar dimaksudkan untuk mengatasi pendarahan karena cukup mengandung plasma, sel

    darah merah dan faktor pembesar trombosit. 1lasma segar dan atau suspensi trombosit

    berguna untuk pasien dengan 9D dan perdarahan masif. 9D biasanya terjadi pada syok

    berat dan menyebabkan perdarahan masif sehingga dapat menimbulkan kematian.

    1emeriksaan hematologi seperti #aktu tromboplastin parsial, #aktu protombin, dan

    fibrinogen degradation products harus diperiksa pada pasien syok untuk mendeteksi

    terjadinya dan berat ringannya 9D. 1emeriksaan hematologis tersebut juga menentukan

    prognosis.(3,4)

    Mnit"in#

    Tanda vital dan kadar hematokrit harus dimonitor dan dievaluasi secara teratur untuk

    menilai hasil pengobatan. -al%hal yang harus diperhatikan pada monitoring adalah+ (),*!

    P &adi, tekanan darah, respirasi, dan temperatur harus dicatat setiap 5%)0 menit atau lebih

    sering, sampai syok dapat teratasi.

    P 9adar hematokrit harus diperiksa tiap *%8 jam sekali sampai keadaan klinis pasien stabil.

    P "etiap pasien harus mempunyai formulir pemantauan, mengenai jenis cairan, jumlah, dan

    tetesan, untuk menentukan apakah cairan yang diberikan sudah mencukupi.

    P /umlah dan frekuensi diuresis.

    1ada pengobatan syok, kita harus yakin benar bah#a penggantian volume

    intravaskuler telah benar%benar terpenuhi dengan baik. 'pabila diuresis belum cukup

    ml7kg7, sedang jumlah cairan sudah melebihi kebutuhan diperkuat dengan tanda overload

    31

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    32/42

    antara lain edema, pernapasan meningkat, maka selanjutnya furosemid mg7kg dapat

    diberikan. 1emantauan jumlah diuresis, kadar ureum dan kreatinin tetap harus dilakukan.

    Tetapi, apabila diuresis tetap belum mencukupi, pada umumnya syok belum dapat terkoreksi

    dengan baik, maka pemberian dopamin perlu dipertimbangkan.(4)

    engingat pada saat a#al pasien datang, kita belum selalu dapat menentukan diagnosis

    DD7DD dengan tepat, maka sebagai pedoman tatalaksana a#al dapat dibagi dalam ) bagian,

    yaitu+(*!

    . Tatalaksana kasus tersangka DD, termasuk kasus DD, DD derajat dan DD derajat

    tanpa peningkatan kadar hematokrit. (agan 8 dan 6!

    2. Tatalaksana kasus DD, termasuk kasus DD derajat dengan peningkatan kadar

    hematokrit. (agan @!

    ). Tatalaksana kasus sindrom syok dengue, termasuk DD derajat dan =. (agan ?!

    32

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    33/42

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    34/42

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    35/42

    ;ai"an awal

    7'7&a3l 0,?A atau D57&a3l 0,?AD5 8%6 ml7kg7jam

    onitor tanda vital7&ilai -t Q Trombosit tiap 8 jam

    1erbaikan Tidak ada perbaikan

    Tidak gelisah rek.nadi naik

    Diuresis cukup Tanda vital memburuk -t tetap tinggi7naik

    (2 ml7kg7jam! -t meningkat Tek.nadi K20 mm-g

    -t turun Diuresis K7tidak ada(2: pemeriksaan!

    Tetesan dikurangi Tetesan dinaikkan

    0%5 ml7kg7jam

    1erbaikan

    5 ml7kg7jam $valuasi 2%2* jam

    Tanda vital tidak stabil

    1erbaikan

    "esuaikan tetesan

    Distress pernafasan -t turun

    ) ml7kg7jam -t naik

    Tek.nadi K 20 mm-g

    =>D stop setelah 2*%*@ jam

    'pabila tanda vital7-t stabil dan 9oloid Transfusi darah segar

    diuresis cukup 20%)0 ml7kg 0 ml7kg

    ndikasi Transfusi pd

    'nak

    % "yok yang belum teratasi1erbaikan % 1erdarahan masif

    Ba#an -. Tatala!'ana Ka'u' DBD De"a

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    36/42

    1. O!'i#ena'i 3*e"i!an O22=% lite"(menit5

    2. Pen##antian ?lume 8la'ma 'e#e"a(cairan kristaloid isotonis!inger laktat7&a3l 0,?A

    20ml7kg secepatnya (bolus dalam 5 menit!

    E?alua'i $ menit a8a!ah '! te"ata'i F

    1antau tanda vital tiap 0 menit

    3atat balance cairan selama pemberian cairan intravena

    S! te"ata'i S! ti+a! te"ata'i

    9esadaran membaik 9esadaran menurun

    &adi teraba kuat &adi lembut7tidak terabaTekanan nadi I20 mm-g Tekanan nadi K20 mm-g

    Tidak sesak nafas7sianosis Distress pernafasan7sianosis

    $kstrimitas hangat 9ulit dingin dan lembab

    Diuresis cukup ml7kg7jam $kstrimitas dingin

    1eriksa kadar gula darah

    ;ai"an +an tete'an +i'e'uai!an 1. Lan

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    37/42

    I>. KRITERIA PULAN6(6)

    1asien dapat dipulang apabila, memenuhi semua keadaan diba#ah ini +

    . Tampak perbaikan secara klinis

    2. Tidak demam selama 2* jam tanpa antipiretik

    ). Tidak dijumpai distres pernafasan (disebabkan oleh efusi pleura atau asidosis!*. -ematokrit stabil

    5. /umlah trombosit cenderung naik I50.0007pl

    8. Tiga hari setelah syok teratasi

    6. &afsu makan membaik

    >. PEN;E6AHAN

    1encegahan demam berdarah dilakukan dengan ) 1lus yaitu+ (*!

    Men#u"a'

    enyikat dinding tempat penampungan air agar telur nyamuk DD yang menempel

    akan lepas. Menutu8

    enutup tempat penampungan air dengan rapi atau rapat setelah mengambil atau

    mengisi air akan mencegah nyamuk DD masuk untuk bertelur.

    Men#u*u"

    engubur atau menyingkirkan barang bekas (ban,aki,botol,plastik! yang dapat

    digenangi air, jangan sampai terisi air hujan.

    Pe"lin+un#an 8a!aian

    emakai pakaian yang tebal atau tidak longgar dapat mengurangi resiko gigitan

    nyamuk. aju lengan panjang dan celana panjang dengan kaos kaki7tangan dapat

    melindungi lengan dan kaki, tempat yang disukai oleh nyamuk. aju yang dicelup

    dengan cairan kimia sepertipermethrin efektif melindungi dari gigitan nyamuk.

    O*at namu! *a!a" +an ae"'l

    erupakan insektisida untuk di rumah, seperti + obat nyamuk bakar, spraying dan

    aerosol dipakai ekstensif untuk perlindungan perorangan dari nyamuk. elakukan

    penyemprotan obat nyamuk sekitar jam 08.00%0?.00 pagi dan jam 8.00%@.00 sore.

    O*at le' anti namu! 3"e8ellent5

    /enis ini secara luas diklasifikasikan menjadi dua kategori, penangkal ilmiah dan

    penangkal kimia#i. inyak murni dari ekstrak tanaman merupakan bahan utama

    obat%obatan penangkal nyamuk alamiah, contohnya+ minyak serai, minyak Caitun, dan

    minyak ncem. ahan penangkal kimia#i seperti+ D$$T (*diethyl)m)Toluamide!.

    Mema'an# !awat !a''a dan tidak membiasakan menggantung pakaian, serta

    pencahayaan dan ventilasi kamar yang memadai.

    Ti"ai +an !elam*u namu! an# +i/elu8 la"utan in'e!ti'i+a

    9elambu berinsektisida mempunyai batasan #aktu efektif kerjanya untuk membunuh

    nyamuk dalam beberapa tahun7bulan. 1emakaian kelambu efektif untuk melindungi

    bayi dan yang mempunyai kebiasaan tidur siang.

    37

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    38/42

    Kimia

    3ara ini sebaiknya dilakukan di daerah yang kondisi sumber airnya sulit karena

    kegiatan menguras tidak mungkin dilakukan. 3ara ini memberantas jentis Aedes

    aegypti dengan menggunakan racun pembasmi jentik (larvasida! dikenal dengan

    istilah abatisasi. arvasida yang biasa digunakan ialah temephos. >ormulasi temephos

    yang digunakan adalah berbentuk butiran pasir (sand granules!. Dosis yang

    digunakan ppm atau 0 gram (M sendok makan rata! untuk setiap 00 liter air.

    'batisasi dengan temephos ini mempunyai efek residu ) bulan. acun pembasmi

    jentik ini aman meskipun digunakan di tempat penampungan air yang jernih untuk

    mencuci atau minum sehari%hari.

    Bil#i

    isalnya dengan memelihara ikan pemakan jentik (ikan kepala timah, ikan mujair,

    ikan nila, ikan gambus, dll!

    >I. KOMPLIKASI DAN PRO6NOSIS

    9omplikasi yang sering terjadi pada anak dan bayi yaitu kehilangan cairan dan elektrolit,

    hiperpireksia, dan kejang demam. 1rognosis dengue tergantung kepada adanya antibodi yang

    didapat secara pasif atau didapat yang meningkatkan kecenderungan terjadinya demam

    berdarah dengue. 1ada DD kematian terjadi pada *0;50A pasien dengan syok, tetapi

    dengan pera#atan intensif, kematian dapat diturunkan hingga K A. 9emampuan bertahanberhubungan dengan terapi suportif a#al. 9adang%kadang terdapat sisa kerusakan otak yang

    diakibatkan oleh syok berkepanjangan atau terjadi pendarahan intrakranial.()!

    38

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    39/42

    BAB I9

    PEMBAHASAN

    Demam berdarah dengue dalah suatu demam berat bahkan sering fatal yang

    disebabkan virus dengue dengan karakteristik yang timbul akibat peningkatan permeabilitas

    kapiler, hemostasis yang abnormal, dan pada beberapa kasus berat sindrom syok (D""!

    akibat kehilangan protein yang berhubungan dengan meningkatnya reaksi imunologis.

    Dengue shock syndromeadalah demam berdarah dengue yang disertai renjatan. 1ada kasus

    ini terdapat Demam erdarah Dengue yang disertai tanda% tanda syok.

    1ada penderita ini data%data yang mendukung diagnosis demam berdarah dengue

    adalah demam hari ke 8, demam dirasakan terutama pada sore dan malam hari selanjutnya

    demam dirasakan menjadi terus menerus, siang sama dengan malam. "elain demam, pasien

    juga mengeluh nyeri perut pada daerah epigastrium dan lama kelamaan nyeri menjadi

    semakin berat, nafsu makan menurun, vomitus sebanyak 2: per hari berisi cairan dan

    makanan, serta adanya asites. Didekat rumah pasien terdapat tetangga yang terkena demam

    berdarah dengue yang jarak rumahnya berkisar kurang lebih 00 meter. bu pasien tidak

    pernah melakukan ) dan dilingkungannya tidak pernah dilakukan fogging. 1ada

    pemeriksaan fisik shiffting dulness (! tes undulasi (! tes rumple leed (!, hasil pemeriksaan

    penunjang 43 *.000, -rekuensi nadi

    teraba lemah, >rekuensi napas )@ :7menit, "uhu )8,@o

    3elsius, Tekanan darah @0780 mm-g,

    'kral dingin. -asil laboratorium 9imia klinik 'lbumin 2,0F "

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    40/42

    "erologi g Dengue lot (!,g< Dengue lot (!. -asil Darah engkap jam 8.)0 amF 4bc

    2.680F -b ,*F -t ),F 1lt ?.000. /am 0.25 amF 4bc 5.880F -b 2,0F -tF )2,8F 1lt

    6.000./am 02.** pmF 4bc 5.))0F -b 2,?F -t )5,F 1lt 26.000. /am 08.)) pmF 4bc 8.260F

    -b 2,6F -t )5,8F 1lt ?.000.

    1ada penatalaksanaan kasus ini diberikan sesuai dengan tatalaksana kasus DD

    derajat ) dan * yaitu E2 2%* lt7mntF 'sering 220cc loading selanjutnya 'sering 0cc 7 jam

    dan -$" 8A 0cc7jam disertai pemberian 'lbumin 20 A 80cc untuk memperbaiki

    kurangnya albumin dalam tubuh pasien. 1asien dengan Dengue Shock Syndrome kami

    anjurkan untuk dira#at intersif atau di 13 karena pasien tersebut harus di observasi dengan

    ketat tanda%tanda vital dan perkembangan syok tersebut.

    40

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    41/42

    BAB 9

    KESIMPULAN

    Demam berdarah dengue merupakan salah satu varian klinis infeksi virus dengue,

    yang ditandai oleh panas 2%6 hari dan pada saat panas turun disertai dengan gangguan

    hemostatik dan kebocoran plasma (plasma leakage!. Demam berdarah dengue merupakan

    (DD! merupakan penyakit yang banyak ditemukan di sebagian besar #ilayah tropis dan

    subtropics termasuk ndonesia. 1enyakit Demam erdarah Dengue juga merupakan salah

    satu penyakit menular yang berbahaya dapat menimbulkan kematian dalam #aktu

    singkat dan sering menimbulkan #abah. 1enyebab DD sendiri yaitu =irus dengue yang

    tergolong dalam grup >laviviridae dengan * serotipe, D$& ; ), merupakan serotie yang

    paling banyak. =ektor utama dengue di ndonesia adalah 'edes 'egypti. 9riteria diagnosis

    terdiri dari kriteria klinis dan kriteria laboratorium. Dua kriteria klinis ditambah

    trombosipenia dan peningkatan hematokrit cukup untuk menegakkan diagnosis demam

    berdarah dengue.

    "etelah diagnosis DD sudah ditentukan, maka tetapkan terlebih dahulu derajatnya.

    1erlu ditegaskan bah#a untuk penatalaksanaan DD yang terpenting adalah pemberian

    cairan intravena sebatas cukup mempertahankan sirkulasi yang efektif selama periode plasma

    leakage disertai pengamatan yang teliti dan cermat secara periodik. Disamping itu dalam

    penanganan DD, hal yang perlu diperhatikan yaitu pencegahan terjadinya DD lagi.

    1encegahan penyakit DD sangat tergantung pada pengendalian vektornya, yaitu nyamuk

    Aedes aegypti. 3ara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DD adalahS) 1lusS,

    yaitu menutup, menguras, menimbun serta plus yang meliputi memelihara ikan pemakan

    jentik, menabur larvasida, menggunakan kelambu pada #aktu tidur, memasang kasa,

    menyemprot dengan insektisida, menggunakan repellent, memasang obat nyamuk,

    memeriksa jentik berkala dan disesuaikan dengan kondisi setempat.

    9omplikasi yang sering terjadi pada anak dan bayi yaitu kehilangan cairan dan

    elektrolit, hiperpireksia, dan kejang demam. 1rognosis dengue tergantung kepada adanya

    antibodi yang didapat secara pasif atau didapat yang meningkatkan kecenderungan terjadinya

    demam berdarah dengue. 1ada DD kematian terjadi pada *0;50A pasien dengan syok,

    tetapi dengan pera#atan intensif, kematian dapat diturunkan hingga K A. 9emampuanbertahan berhubungan dengan terapi suportif a#al.

    41

  • 7/25/2019 Lapsus ANAK Fix

    42/42

    DATAR PUSTAKA

    . 4orld -ealth ErganiCation. Dengue hemorrhagic fever. +uideline for Diagnosis#

    Treatment# Prevention and Control. 4-EF 200?.2. 9aushik, 1ineda, 9est.Diagnosis and ,anagement Dengue "ever in Children. 1ediatrics

    in evie#. 200F)Fed.2@. http+77pedsinrevie#.aappublications.org7content7)7*7e2@

    ). katan Dokter 'nak ndonesia.-nfeksi !irus Dengue. uku Aar -nfeksi / Pediatri Tropis

    %disi 0edua. adan 1enerbit D'+ /akartaF 202. -al 55%@.

    *. -adinegoro "..-, "oegijanto ", dkk. Tatalaksana Demam erdarah Dengue di

    -ndonesia. %disi 1. Departemen 9esehatan epublik ndonesia. Direktorat /enderal

    1emberantasan 1enyakit enular dan 1enyehatan ingkungan+/akartaF 200*.

    5. "uhendro dkk. Demam erdarah Dengue. uku Aar -lmu Penyakit Dalam. Jilid ---.

    %disi -!. /akarta+ 1usat 1enerbitan Departemen lmu 1enyakit Dalam >akultas

    9edokteran niversitas ndonesiaF /uni 2008. -al. 60?%).

    8. 4orld -ealth ErganiCation.Dengue hemorrhagic fever. Diagnosis# treatment# prevention

    and control. Second %dition.