Lapsus 2 Tara

download Lapsus 2 Tara

of 36

description

laps

Transcript of Lapsus 2 Tara

PowerPoint Presentation

IMPETIGO KRUSTOSATARA DHIYAUL HAQ AL ULYAPembimbing : dr. Boedhy Setyanto, Sp. KK

Nama: An. FSUmur: 7 thnJenis kelamin: PerempuanAgama : IslamSuku: JawaAlamat: KepanjenStatus : Belum menikahTanggal periksa: 3 September 2015IDENTITAS

2AnamnesaRiwayat penyakit sekarang:Pasien datang diantar orang tuanya ke poliklinik kulit dan kelamin RSUD kanjuruhan kepanjen dengan keluhan bibir pecah pecah sejak 2 minggu. Orang tua pasien mengatakan awalnya hanya terdapat bintil-bintil saja namun lama kelamaan menjadi lebar dibagian bawah mulut. Pasien juga merasa gatal dan sangat menganggu sehingga pasien sering menggaruknya hingga pecah. Bintil bintil tersebut bernanah dan pecah. Luka kemudian mengering membentuk kerak berwarna kuning keemasan seperti madu.Keluhan Utama : Bibir pecah-pecah3Riwayat penyakit dahulu : Pasien tidak pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya.

Riwayat penyakit keluarga : dari keluarga tidak ada yang mengalami ini sebelumnya

Riwayat Kontak dengan penderita dg keluhan yg sama : (+) teman bermain dirumah

4Keadaan umum:Tampak baik, kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6)

Tanda vital :Tensi : (tidak dilakukan)Nadi: (tidak dilakukan)RR: (tidak dilakukan)Suhu: (tidak dilakukan)

PEMERIKSAAN FISIK

5Kepala : dbnMata : dbnTHT: dbnMulut: terdapat kelainan kulit Leher : dbn Axilla: dbnGIT: dbnThorax: dbnAbdomen: dbnSistem genetalia: dbnEkstremitas atas: dbnEkstremitas bawah: dbn

6RegioEffloresensiFacialis (oral)Tampak makula eritematous batas tegas dengan crusta (+) berwarna kuning kecoklatan seperti madu (Honey Coloured) , vesikel (-), pustula (+)Status Dermatologis

7Usulan Pemeriksaan Pemeriksaan Gram (+) positif didapat bakteri (Staphlococcus-Streptococcus) berwarna ungu

8 RESUMEPasien datang diantar orang tuanya ke poliklinik kulit dan kelamin RSUD kanjuruhan kepanjen dengan keluhan bibir pecah pecah sejak 2 minggu. Orang tua pasien mengatakan awalnya hanya terdapat bintil-bintil saja namun lama kelamaan menjadi lebar dibagian bawah mulut. Pasien juga merasa gatal dan sangat menganggu sehingga pasien sering menggaruknya hingga pecah. Bintil bintil tersebut bernanah dan pecah. Luka kemudian mengering membentuk kerak berwarna kuning keemasan seperti madu. Tidak ada luka di tempat lain. Riwayat Kontak dengan penderita dg keluhan yg sama:(+)

Status Dermatologi : Regio labia oris tampak makula eritematous batas tegas dengan crusta (+) berwarna kuning kecoklatan seperti madu (Honey Coloured) , vesikel (-), pustula (+)

9IMPETIGO KRUSTOSADIAGNOSIS

10Diagnosis Banding

EktimaSifilis Stadium IIPemfigus11PENATALAKSANAANNON MEDIKAMENTOSA

Higiene yang baik, mandi teratur dengan sabun dan air, cuci tangan teratur, menjaga kuku jari tetap pendek dan bersihHindari kontak langsung orang dengan impetigoJika terkena kontak dengan pasien segera mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

12PENATALAKSANAANNON MEDIKAMENTOSA

Pakaian, handuk, sprei sering diganti dan dicuci dengan air panasHindari pemakaian pakaian secara bersama-samaLakukan drainase pada bula dan pustule secara aseptic untuk mencegah penyebaran local Dapat dilakukan kompres dengan menggunakan larutan NaCl 0,9%.

13Medikamentosa

Mupirocin cream 2%

14

PROGNOSISDengan penanganan yang cepat dan tepat maka pognosisnya baik

IMPETIGO KRUSTOSAmenular disebabkan oleh Staphylococcus dan/atau StreptococcusPenyakit infeksi piogenik pada kulit superfisialis (terbatas pada epidermis)Impetigo is one of the most common skin infections in children accounting for approximately one tenth of all cutaneous problems presenting to pediatric clinicsSinonim: Impetigo kontagiosa, impetigo vulgaris, atau impetigo Tillbury FoxPioderma superfisialis terbatas pada epidermisSuatu pioderma yg mudah menular dan menyebarBiasa pada anak-anakBiasanya pada wajah, khususnya dekat hidung dan mulut

18NON PYODERMACorynebacteriumMycobacteriumOther bacteria

CUTANEOUS BACTERIAL INFECTION

PYODERMAStaphylococcus aureusStreptococcus Beta Hemolyticus

EtiologiStreptococcus B hemolyticusnephritogenic M-strains20Menginfeksi jaringan sekitarGEJALAKLINIKTrauma kulitStreptococcus B. hemolyticanMembran kulit rusakBakteri berkembang biakRelease netrofil & limfositPatofisiologiHanya terdapat pada anak, tanpa gejala umumVesikula/bula berdinding tipis diatas kulit yang eritem, cepat memecah, sehingga vesikula bulanya jarang terlihatGambaran khas berupa krusta tebal berwarna kuning kecoklatan seperti madu (honey coloured).Krusta dilepas tampak erosi dibawahnya.Gambaran Klinis22Gambaran Klinis

Vesikula/bula berdinding tipis diatas kulit yang eritem, cepat memecah, sehingga vesikula bulanya jarang terlihatGambaran khas berupa krusta tebal berwarna kuning kecoklatan seperti madu (honey coloured).Krusta dilepas tampak erosi dibawahnya.Predileksi : muka : di sekitar lubang hidung dan mulut23

Pemeriksaan Penunjang Laboratorium rutin- Lekositosis. - Urinalisis hematuria & proteinuria GNA pasca streptococcus2.Pemeriksaan imunologispeningkatan kadar anti deoksiribonuklease (anti DNAse) B antibody.3.Pemeriksaan mikrobiologis- Kultur eksudat blood agar- Tes sensitivitas antibiotik- Pewarnaan gram eksudat gram (+)

24Berdasarkan : Anamnesis Pemeriksaan fisikPemeriksaan PenunjangDiagnosis25Diagnosa BandingVesikel dinding tipis dengan dasar eritema, sentripetal, kemudian ruptur membentuk krusta (lesi berbagai stadium).

Varicella26Krusta tebal berwarna kuning jika diangkat lekat dan tampak ulkus. Berlokasi di tungkai bawah.

Ichtima27Great imitator : papul, pustula dan krustosa yg berkonfluensi shg mirip impetigo sifilis impetiginosa

Sifilis Stadium II28Bulos dermatosa yg bersifat kronis Bula lembek berdinding tipis, mudah pecah, di atas kulit yg normal berisi cairan mula-mula jernih kemudian menjadi seropurulen

Pemfigus29KomplikasiGlomerulonefritisSepsisPneumoniaMeningitis 30

PENATALAKSANAANNon MedikamentosaHigiene yang baik, mandi teratur dengan sabun dan air, cuci tangan teratur, menjaga kuku jari tetap pendek dan bersihJauhkan diri dari orang dengan impetigoJika terkena kontak dengan pasien segera mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.Lakukan drainase pada bula dan pustule secara aseptic untuk mencegah penyebaran local Dapat dilakukan kompres dengan menggunakan larutan NaCl 0,9%.Makan makanan bergizi untuk mendukung proses penyembuhan

31Jika krusta sedikitJika krusta banyakKrusta dilepaskanSalep antibiotikKrusta dilepaskanSalep antibiotikAntibiotik sistemikMedikamentosaMedikamentosaTopikalAsam fusidatAntibiotik topikal yang bekerja menghambat sintesa asam nukleat dari bakteri.2.MupirocinMupirocin ini bekerja dengan menghambat sintesis RNA dan protein dari bakteri. 3. RatapamulinBerikatan dengan subunit 50S ribosom pada protein L3 dekat dengan peptidil transferase yang pada akhirnya akan menghambat protein sintesis dari bakteri

33Medikamentosa

SistemikAmoksicillinDosis: 250-500 mg / dosis 3 x sehariAnak: 7,5-25 mg/Kg/dosis 3 x sehariMekanisme kerja dengan menghambat sintesa protein bakteri2.ClindamycinDosis: 150-300 mg/dosis, 3-4 x sehariAnak > 1 bulan 8-20 mg/Kg/hr, 3-4 x sehariMekanisme kerja dengan menghambat sintesis protein bakteri34PROGNOSISSecara umum prognosis dari penyakit ini adalah baik jika dilakukan pengobatan yang teratur, meskipun dapat pula komplikasi sistemik. Lesi mengalami perbaikan setelah 7-10 hari pengobatan.

35

TERIMA KASIH