LAPRES P4 KEL 7

55
1 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM AKUSTIK DAN GETARAN – P4 GETARAN TEREDAM Disusun oleh : Kelompok 7 Bayu Heksa B.S (2410100104) Bagus Dharmawan Hadi (2411100114) Izef Aulia K. (2412100007) Nur Hasanah Azka T. (2412100008) Febrilia Ramadani (2412100032) Alvin Murad R. (2412100066) Ahmad Muzaki Zuhar (2412100115) 1

description

praktikum akustik getaran teredam

Transcript of LAPRES P4 KEL 7

12iii

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

AKUSTIK DAN GETARAN P4

GETARAN TEREDAMDisusun oleh :

Kelompok 7

Bayu Heksa B.S

(2410100104)

Bagus Dharmawan Hadi

(2411100114)Izef Aulia K.

(2412100007)

Nur Hasanah Azka T.

(2412100008)

Febrilia Ramadani

(2412100032)Alvin Murad R.

(2412100066)

Ahmad Muzaki Zuhar

(2412100115)Asisten :

Nihlatul Falasifah

(2411100032)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK FISIKA

JURUSAN TEKNIK FISIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2014

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

AKUSTIK DAN GETARAN P4GETARAN TEREDAMDisusun oleh :

Kelompok 7

Bayu Heksa B.S

(2410100104)

Bagus Dharmawan Hadi

(2411100114)Izef Aulia K.

(2412100007)

Nur Hasanah Azka T.

(2412100008)

Febrilia Ramadani

(2412100032)Alvin Murad R.

(2412100066)

Ahmad Muzaki Zuhar

(2412100115)Asisten :

Nihlatul Falasifah

(2411100032)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK FISIKA

JURUSAN TEKNIK FISIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2014

ABSTRAK

Abstrak Pada praktikum P4 ini kami melakukan percobaan tentang Getaran Teredam. Dalam praktikum kali ini kami diminta untuk menghitung koeffisien redaman udara, minyak dan oli. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat diperoleh koeffisien udara sebesar 0,02 minyak sebesar 0 dan oli sebesar 0,09. Dari hasil tersebut dapat diperoleh kesimpulan bahwa ketiga benda tersebut masuk dalam kategori Under-damped karena koeffisien redamannya terletak diantara 0 dan 1.Kata kunci : koeffisien redaman, Under-dampedABSTRACT

Abstract - In this P4 lab we did an experiment on Damped Vibration. In practice this time we are asked to calculate the attenuation coefficient of air, oil and grease. From the results of experiments that have been done to the air coefficient of 0.02 was obtained for oil and oil 0,09 0. From these results it can be concluded that the three things in the category of Under-damped because of the damping coefficient lies between 0 and 1.Keywords : attenuation coefficient, Under-dampedKATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmatnya kami mampu menyelesaikan Laporan Resmi Akustik dan Vibrasi ini dengan sebaik-baiknya. Tidak lupa sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.Dalam Laporan ini kami membahas tentang Getaran Teredam. Kami berharap laporan yang kami buat ini nantinya dapat bermanfaat bagi seluruh pembacanya, sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan para pembacanya.Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyusun Laporan ini, khususnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada asisten praktikum akustik.Kami mengetahui masih banyak kesalahan dalam penyusunan laporan ini. Oleh karena itu kritik dan saran sangat kami butuhkan sebagai bahan perbaikan dalam penyusunan laporan yang akan datang.

Surabaya, Mei 2014PenulisDAFTAR ISI

Halaman Juduli

Abstrakii

Abstractiii

Kata Pengantariv

Daftar Isiv

Daftar Gambarvi

Daftar Tabelvii

BAB I PENDAHULUAN1

1.1 Latar Belakang11.2 Rumusan Masalah11.3 Tujuan21.4 Sistematika Laporan2BAB II DASAR TEORI32.1 Pengertian Getaran Harmonik3BAB III METODOLOGI PERCOBAAN93.1 Peralatan Percobaan93.2 Langkah-langkah Prercobaan9BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN114.1 Hasil Percobaan114.2 Pembahasan12BAB V KESIMPULAN19

5.1 Kesimpulan195.2 Saran 19Daftar Pustaka21

LampiranDAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pegas Diberi Beban dan Gaya3

Gambar 2.2 Grafik Under Damped4Gambar 2.3 Grafik Critical Damped4Gambar 2.4 Grafik Over Damped7DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Percobaan Damper11Tabel 4.2 Rasio Redaman Damper11BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangVibrasi pada mesin-mesin di suatu industry sangat berpengaruh besar terhadap performa dari mesin-mesin industri, terlebih bagi mesin-mesin yang berputar, bahkan di dunia industry saat ini. Dalam meningkatkan performa tersebut biasanya di dunia industry digunakan suatu peredam dengan menentukan jenis redaman yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Dalam menentukan jenis peredaman kita perlu mengetahui dulu konstanta pegas dan rasio redamannya. Untuk dapat lebih mempelajarinya maka dari itu kami melakukan percobaan ini.

1.2 RumusanMasalah

Rumusan masalah pada praktikum akustik dan getaran tentang vibrasi dan jenis kerusakan pompa air kali ini adalah sebagai berikut :a. Bagaimana cara konstanta pegas dan rasio redaman pada suatu sistem pegas ?b. Bagaimana perbandingan rasio redaman dari jenis damper yang digunakan ?c. Bagaimana cara menentukan jenis peredaman dalam sistem pegas ?

1.3 Tujuan

Tujuan dari praktikum akustik dan getaran tentang getaran teredam kali ini adalah sebagai berikut :1. Menentukan konstanta pegas dan rasio redaman pada suatu sistem pegas.

2. Membandingkan rasio redaman dari jenis damper yang digunakan.

3. Menentukan jenis peredaman dalam sistem pegas. 1.4 SistematikaLaporan

Laporan resmi praktikum akustik dan getaran tentang getaran teredam, ini terdiri dari 5 bab, yaitu pertama bab 1, adalah pendahuluan, yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan praktikum serta sistematika laporan. Bab 2 yaitu dasar teori yang berisi tentang teori dasar yang menunjang praktikum ini. Bab 3 yaitu metodologi dimana berisi tentang, alat-alat yang digunkan dalam praktikum serta langkah-langkah dalam praktikum. Bab 4 yaitu analisa data dan pembahasan, dimana berisi tentang analisa data-data yang didapatkan dalam percobaan serta pembahasan terhadap analisa data tersebut. Bab 5 yaitu penutup berisi tentang kesimpulan dan saran. Sedangkan yang terakhir yaitu lampiran yang berisi tugas khusus yang diberikan.BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pengertian Gerak Harmonik

2.1.1 Getaran Harmonik

Gerak harmonic merupakan gerak sebuah benda dimana grafik posisi partikel sebagai fungsi waktu berupa sinus (dapat dinyatakan dalam bentuk sinus atau kosinus). Gerak semacam ini disebut gerak osilasi atau getaran harmonik. Contoh lain sistem yang melakukan getaran harmonik, antara lain, dawai pada alat musik, gelombang radio, arus listrik AC, dan denyut jantung. Galileo diduga telah mempergunakan denyut jantungnya untuk pengukuran waktu dalam pengamatan gerak.[1]

Gambar 2.1 Pegas Diberi Beban dan Gaya

Untuk memahami getaran harmonik, Anda dapat mengamati gerakan sebuah benda yang diletakkan pada lantai licin dan diikatkan pada sebuahpegas. Anggap mula-mula benda berada pada posisi X = 0 sehingga pegas tidak tertekan atau teregang. Posisi seperti ini dinamakan posisi keseimbangan. Ketika benda ditekan ke kiri (X = ) pegas akan mendorong benda ke kanan, menuju posisi keseimbangan. Sebaliknya jika benda ditarik ke kanan, pegas akan menarik benda kembali ke arah posisi keseimbangan (X = +).

Gaya yang dilakukan pegas untuk mengembalikan benda pada posisi keseimbangan disebut Gaya Pemulih. Besarnya gaya pemulih menurut Robert Hooke dirumuskan sebagai berikut.

Fp = -kX.(1)Tanda minus menunjukkan bahwa gaya pemulih selalu pada arah yang berlawanan dengan simpangannya. Terlihat bahwa percepatan berbanding lurus dan arahnya berlawanan dengan simpangan. Hal ini merupakan karakteristik umum getaran harmonik. Syarat suatu gerak dikatakan getaran harmonik, antara lain:a. Gerakannya periodik (bolak-balik).

b. Gerakannya selalu melewati posisi keseimbangan.

c. Percepatan atau gaya yang bekerja pada benda sebanding dengan posisi/simpangan benda.

d. Arah percepatan atau gaya yang bekerja pada benda selalu mengarah keposisi keseimbangan

2.1.2Getaran Teredam

Pada umumnya setiap benda yang berosilasi akan berhenti berosilasi jika tidak digetarkan secara terus menerus. Benda yang pada mulanya bergetar atau berosilasi bisa berhenti karena mengalamiredaman. Redaman bisa terjadi akibat adanya gaya hambat atau gaya gesekan.

m + c + kx = 0.(2)Persamaan umum sistem dinamik orde 2:

+ 20 +02 x = 0(3)jika persamaan (2) dibandingkan dengan persamaan (3), maka didapatkan 20 = c/m,dan = = yang merupakan rasio redaman. Dan 0 = sebagai frekuensi natural. Nilai rasio redaman dapat dicari dengan menggunakan rumus:

= (4)Dimana merupakan peluruhan logaritmik yang direpresentasikan dengan persamaan di bawah ini :

= .(5)n =bilangan bulat untuk menyatakan urutan amplitudo satu gelombang (1,2,3...)

A =Amplitudo (m)

Getaran teredam memiliki beberapa jenis, yaitu getaran kurang teredam (under damped), getaran redaman kritis (critically damped), dan getaran terlampau redam (over damped).

a. Underdamped

Benda yang mengalamiunder dampedbiasanya melakukan beberapa osilasi sebelum berhenti. Benda masih melakukan beberapa getaran sebelum berhenti karena redaman yang dialaminya tidak terlalu besar.[1]

Gambar 2.2 Grafik Under Dampedb. Critical Damping Benda yang mengalamicritical dampingbiasanya langsung berhenti berosilasi (benda langsung kembali keposisi setimbangnya). Benda langsung berhenti berosilasi karena redaman yang dialaminya cukup besar.[1]

Gambar 2.3 Grafik Critical Damped

c. Over dampingOver dampingmiripseperticritical damping. Bedanya pada critical dampingbenda tiba lebih cepat di posisi setimbangnya sedangkan padaover dampingbenda lama sekali tiba di posisi setimbangnya. Hal ini disebabkan karena redaman yang dialami oleh benda sangat besar. [1]

Gambar 2.4 Grafik Over Damped

Halaman ini sengaja dikosongkanBAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut :a.Papan tulisb. Pegas 1 buah

c. Damper 3 macam (udara,minyak,oli)d. Beban 1kg

e.Spidol3.2Langkah-langkah Percobaan

Langkah-langkah yang digunakan dalam percobaan kali ini adalah sebgai berikut :a.Nilai konstanta pegas dicari dengan memasang pada statif dan diberi beban kemudian pertambahan panjang pegas diukur.

b. Alat dan bahan kemudian disusun.

c.Beban yang sudah ditempeli spidol disimpangkan sejauh 5cm dan ditahan terlebih dahulu.

d.beban dilepaskan dan diukur 2 amplitudonya yang berurutan pada papan tulis.

e.Diammbil sebanyak 3 data untuk setiap dampernya.f.Ulangi percobaan pada setiap damper.

g.Grafik diplot kemudian rasio redaman dihitung dengan panjang amplitude yang didapat.

j.Analisa dilakukan pada perhitungan dan jenis getaran dari masing-masing sistem ditentukan.

Halaman ini sengaja dikosongkanBAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1Analisa Data

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat diperoleh data sebagai berikut seperti pada Tabel 4.1 Hasil Percobaan Damper.

Tabel 4.1 Hasil Percobaan Damper

BendaA1A2A1/A2

Air1.81.90.947368

2.22.40.916667

1.51.90.789474

Minyak0.500

1.100

1.300

Oli1.50.91.666667

1.40.72

1.91.11.727273

Dan dari data tersebit data dicari rasio redaman untuk masing-masing damper seperti pada Tabel 4.2 Rasio Redaman Damper.Tabel 4.2 Rasio Redaman DamperBenda0rata-rata

Air15.8-0.054-0.125820.020031

15.8-0.087

15.8-0.236

Minyak15.8000

15.80

15.80

Oli15.80.5110.5835060.092516

15.80.693

15.80.546

0 dapat dicari dengan menggunakan rumus0= dengan m adalah massa beban dan k adalah konstanta pegas yang di peroleh dari rumus

F = kx

Dimana F adalah gaya dan x adalah pertambahan panjang egas saat diberi beban dan tidak diberi beban.

Dan untuk dapat dicari melalui persamaan (5) dan untuk data dicari melalui persamaan (4).4.2Pembahasan

a. Bayu Heksa B.S (2410100104)Pada praktikum akustik dan vibrasi tentang getaran teredam ini bertujuan untuk mengetahui berbagai permasalahan dan variabel apa saja yang akan berpengaruh pada bahasan getaran yang terdam. Disini praktikan melakukan percobaan mengenai getaran yang teredam menggunakan pegas yang diberi beban seberat 1kg dan diberi penghalang berbeda berupa udara bebas, minyak goreng dan oli, dari situ akan di analisa respon gerakan dari pegas tersebut

Pada percobaan pertama pada pegas yang diberi beban dengan hambatan udara didapati nilai amplitudo1 (A1) dan amplitudo2 (A2) yang hampir sama dan nilai A2 > A1 sehingga didapati nilai rasio redaman yang relatif kecil yaitu sebesar 0,020031 dengan nilai rasio redaman yang relatif kecil ini bisa dipastikan pegas akan mengalami gerakan harmonik sebelum akirnya berhenti pada titik setimbang, sedangkan pada percobaan kedua yang menggunakan penghalang minyak goreng hanya didapati nilai amplitudo1 sedangkan nilai amplitudo2 bernilai 0 hal ini menunjukkan bahwa benda tidak sempat terjadi gerakan harmonik melainkan langsung kembali pada titik setimbang dikarenakan besarnya rasio redaman yang ada pada hambatan minyak goreng, dan pada percobaan ketiga dengan penghalang oli didapati perbandingan antara nilai amplitudo1 (A1) dan amplitudo2 (A2) yang cukup besar dan rasio redaman sebesar 0,092516 hal ini menunjukkan benda masih sempat melakukan gerakan harmonik sebelum kembali ke titik setimbang tetapi dengan pengurangan nilai amplitudo yang cukup besar dikarenakan rasio redaman yang diterima cukup besar

Dari hasil keseluruhan percobaan yang telah dilakukan maka bisa diambil kesimpulan bahwa pada media/penggalang minyak goreng mempunyai redaman yang paling besar lalu pada media/penggalang oli dan yang terakir pada media/penggalang udara bebas. Ada bebearapa erorr data yang didapat dalam melakukan percobaan, hal itu bisa disebabkan karena media pengamatan yang terbatas dan juga kesalahan praktikan ketika melakukan pengamatan.b. Bagus Dharmawan Hadi (2411100114)Pada praktikum akustik dan getaran kali ini mengenai getaran teredam. Praktikum dilakukan dengan mencari nilai rasio redaman dengan mencari amplitudo 1 dan amplitudo 2 yang nantinya dapat diketahui nilai dari . Kemudian dari nilai ini dapat dicari nilai rasio redamannya . Untuk percobaan yang pertama yaitu dengan menggunakan bahan udara sebagai peredam dari getaran. Kemudian dilakukan percobaan yang kedua dan ketiga dengan menggunakan minyak dan oli. Setelah dilakukan percobaan nilai dari rasio redamannya adalah udara = 0,02 ; minyak = 0 dan oli = 0,09. Dari nilai rasio redaman yang diperoleh maka percobaan yang telah dilakukan merupakan getaran yang kurang teredam karena nilai rasio redamannya berada di 0 < 1. Hal ini disebabkan pada saat pengambilan data yang tidak akurat dikarenakan pada saat pengambilan data memang tidak menggunakan alat yang presisi melainkan dengan cara menggambar dari pantulan ketika benda ditarik sejauh 5 cm dari keadaan setimbang yang nantinya akan menemukan nilai amplitudonya. Sehingga saat pengambilan data atau percobaan rawan terjadinya eror data.c. Izef Aulia K. (2412100007)Praktikum akustik kali ini adalah mengenai ratio redaman. Praktikan akan menggunakan beban 2 kg yg telah digantung pada sebuah statis besi. Kemudian diredaman ke dalam larutan oli,minyak dan tanpa larutan apapun.

Pada percobaan pertama pada pegas yang diberi beban dengan hambatan udara didapati nilai amplitudo1 (A1) dan amplitudo2 (A2) yang hampir sama dan nilai A2 > A1 sehingga didapati nilai rasio redaman yang relatif kecil yaitu sebesar 0,020031 dengan nilai rasio redaman yang relatif kecil ini bisa dipastikan pegas akan mengalami gerakan harmonik sebelum akirnya berhenti pada titik setimbang, sedangkan pada percobaan kedua yang menggunakan penghalang minyak goreng hanya didapati nilai amplitudo1 sedangkan nilai amplitudo2 bernilai 0 hal ini menunjukkan bahwa benda tidak sempat terjadi gerakan harmonik melainkan langsung kembali pada titik setimbang dikarenakan besarnya rasio redaman yang ada pada hambatan minyak goreng, dan pada percobaan ketiga dengan penghalang oli didapati perbandingan antara nilai amplitudo1 (A1) dan amplitudo2 (A2) yang cukup besar dan rasio redaman sebesar 0,092516 hal ini menunjukkan benda masih sempat melakukan gerakan harmonik sebelum kembali ke titik setimbang tetapi dengan pengurangan nilai amplitudo yang cukup besar dikarenakan rasio redaman yang diterima cukup besar

Dari hasil keseluruhan percobaan yang telah dilakukan maka bisa diambil kesimpulan bahwa pada media/penggalang minyak goreng mempunyai redaman yang paling besar lalu pada media/penggalang oli dan yang terakir pada media/penggalang udara bebas. Ada bebearapa erorr data yang didapat dalam melakukan percobaan, hal itu bisa disebabkan karena media pengamatan yang terbatas dan juga kesalahan praktikan ketika melakukan pengamatan.

d. Nur Hasanah Azka T. (2412100008)Pada praktikum P-4 ini bertujuan mencari rasio redaman pada suatu sistem pegas yang dikenai pada lingkungan udara, minyak dan oli serta menentukan jenis peredamanya. Dari percobaan dan perhitungan didapat rasio redaman untuk udara, minyak dan oli sebesar 0.02 , 0 dan 0.09. Dari hasil rasio redaman tersebut dapat disimpulkan bahwa semua medium menyebabkan getaran kurang teredam(under damped) diamana syaratnya adalah 0 < 1. Ada faktor kesalahan yang mungkin menyebabkan adanya kesalahan data karena pengukuran antara lain saat pengambilan data amplitudo , gesekan dengan papan menyebabkan terjadinya perbedaan amplitudo yang secara teoritis tidak mungkin terjadi. Kemudian saat pegas bergerak tidak sepenuhnya 0o terhadap sumbu vertikal karena goyangan tangan atau menyentuh wadah tempat minyak atau oli.e. Febrilia Ramadani (2412100032)Pada praktikum akustik dan vibrasi tentang P4 ini kami melakukan percobaan untuk mengukur rasio redaman pada suatu pegas dengan menggunakan berbagai macam jenis damper, antara lain udara, minyak dan oli. Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diperoleh rasio redaman udara, minyak dan oli adalah sebesar 0,02; 0; dan 0,09. Dan rasio tersebut masuk ke dalam jenis under damper atau kurang teredam karena rasionya redamannya () terletak diantara 0 dan 1. Massa jenis dari suatu damper dapat mempengaruhi perbedaan besar rasio redamannya. dari data tersebut diatas berarti bahwa ketiga bahan tersebut memiliki sifat yang kurang memiliki kemampuan untuk meredam. Ada berbagai faktor luar yang juga bias mempengarugi besarnya nilai rasio redaman yakni pengamatan nilai amplitude yang salah mn saat menarik pegas yang bias saja tidak lurus atau memiliki simpangan.f. Alvin Murad R. (2412100066)Pada praktikum mengenai getaran teredam ini, bertujuan untuk memahami fenomena redaman pada suatu pegas. Pada percobaan ini digunakan fluida udara, minyak, dan oli sebagai media redaman pada pegas. Dari analisis data didapatkan nilai redaman pada masing-masing media redaman, yaitu adalah udara = 0,02 ; minyak = 0 dan oli = 0,09. Nilai tersebut didapatkan dari data yang didapatkan pada percobaan, yaitu nilai amplitudo pertama dan kedua kemudian nilai dengan menggunakan rumus yang terdapat pada modul.

Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa redaman pegas pada percobaan ini kurang teredam karena rasio redaman terletak pada selang 0 < 1, dan udara > oli > minyak. Hal tersebut bertentangan dengan udara > minyak > oli. Namun banyak factor yang mempengaruhi hasil pengambilan data, namun faktor terbesar adalah kurang telitinya praktikan dalam mengambil data karena melencengnya metode yang dilakukan terhadap metode yang tertera pada modul, selain itu juga kekurangan fasilitas dalam melakukan percobaan mengakibatkan hasil data yang kurang akurat.g. Ahmad Muzaki Zuhar (2412100115)Pada praktikum kali ini dapat dihasilkan bahwa nilai koefisien redaman dari macam-macam peredam berbeda-beda. Yaitu udra bernilai 0,02 minyak bernilai 0 dan oli bernilai 0,09.Halaman ini sengaja dikosongkanBAB V

PENUTUP

5.1Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya adalah sebagai berikut :

a. dari hasil perhitungan dapat dihitung bahwa koeffisien redaman udara sebesar 0.02 minyak sebesar 0 dan oli sebesar 0,09.

b. ketiga benda tersebut masuk dalam jenis redaman under damped karena koeffisisien redamannya terletak diantara 0 dan 1.

5.2Saran

Saran yang dapat diberikan untuk praktikum selanjutnya adalah agar alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum lebih disiapkan lagi agar tidak membuat praktikan merasa kesulitan dalam hal pengambilan data.Halaman ini sengaja dikosongkanDAFTAR PUSTAKA

[1]Asisten Praktikum Akustik dan Vibrasi. 2014. Getaran Teredam. Laboratorium Rekayasa Akustik dan Fisika Bangunan, Jurusan Teknik Fisika-ITS. Surabaya.LAMPIRAN1. Bayu Heksa B.S (2410100104)

Perbedaan antara getaran kurang teredam (under-damped), getaran teredam kritis (critically-damped) dan getaran teredam lebih (over-damped)?

Dari ketiga jenis redaman diatas yang menjadi pembeda adalah besarnya rasio redaman pada setiap jenis redaman tersebut, hal tersebut akan berpengaruh pada respon yang diterima oleh setiap benda yang dikenai oleh jenis redaman tersebut. Pada getaran kurang teredam memiliki nilai rasio redaman yang kecil yaitu 0 1 sehinggan benda yang bergetar apabila dikenai redaman ini akan langsung berhenti berosilasi dan membutuhkan waktu yang lama sebelum kembali ke titik setimbang atau dalam kasus tertentu benda akan berhenti dan tidak akan mencapai titik setimbang2. Bagus Dharmawan Hadi (2411100114)Jelaskan yang dimaksud Under-damped,Critically-damped,Over-damped!Getaran Kurang Teredam (under-damped)

Getaran yang dimana getaran tersebut sangat kurang teredam dimana nilai rasio redamannya 0 < 1. Under-damped ini memiliki overshoot yang sangat besar.

Getaran Teredam Kritis (Critically-damped)

Getaran yang dimana getaran tersebut teredam sangat kritis atau tepat teredam dimana nilai rasio redamanya = 1. Critically-damped ini memiliki overshoot yang sesuai.

Getaran Teredam Lebih (Over-damped)

Getaran yang dimana getaran tersebut teredam terlalu berlebih dimana nilai rasio redamannya > 1. Over-damped memiliki overshoot yang terlalu kecil.

3. Izef Aulia K. (2412100007)

Perbedaan antara getaran kurang teredam (under-damped), getaran teredam kritis (critically-damped) dan getaran teredam lebih (over-damped)?

Dari ketiga jenis redaman diatas yang menjadi pembeda adalah besarnya rasio redaman pada setiap jenis redaman tersebut, hal tersebut akan berpengaruh pada respon yang diterima oleh setiap benda yang dikenai oleh jenis redaman tersebut. Pada getaran kurang teredam memiliki nilai rasio redaman yang kecil yaitu 0 1 sehinggan benda yang bergetar apabila dikenai redaman ini akan langsung berhenti berosilasi dan membutuhkan waktu yang lama sebelum kembali ke titik setimbang atau dalam kasus tertentu benda akan berhenti dan tidak akan mencapai titik setimbang4. Nur Hasanah Azka T. (2412100008)

Apa yang dimaksud dengan Critically-damped, Under-damped, Over-damped?

a. Under-damped

Getaran yang memiliki loss kecil. Under-damped terjadi jika 0 < 1 dan frekuensi getaran teredam dituliskan dengan persamaan

b. Critically-damped

Getaran redam kritis akan mendekati kesetimbangan dengan suatu kadar laju yang lebih cepat dari pada gerak terlampau redam maupun kurang redam. Critically-damped akan terjadi jika =1.

c. Over-damped

Gerak terlampau redam tidak menggambarkan getaran periodik (gerakan bolak-balik), simpangan getaran akan berkurang atau sama sekali tidak bergerak tetap berada pada posisi kesetimbangan. Overshoot yang terjadi sangan kecil.

5. Febrilia Ramadani (2412100032)Apa yang dimaksud dengan Critically-damped, Under-damped, Over-damped?a. Critically dampedCritically damped atau teredam kritis merupakan redaman yang terjadi bila rasio redaman () bernilai sama dengan 1. Dalam hal ini damper memiliki kemampuan meredam sempurna.

b. Under DampedUnder Damped atau kurang teredam merupakan redaman yang terjadi apabila 01. Artinya peredam tersebut membuat seakan-akan tidak bergerak dari titik kesetimbangannya.6. Alvin Murad R. (2412100066)

Perbedaan antara getaran kurang teredam (under-damped), getaran teredam kritis (critically-damped) dan getaran teredam lebih (over-damped) pada intinya terdapat pada besarnya rasio redaman pada setiap jenis redaman tersebut. Besarnya rasio redaman dari ketiga jenis getaran teredam tersebut dapt dilihat sebagai berikut over-damped > critically-damped > under-damped. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa under-damped membutukan waktu yang lebih lama untuk mencapai nilai setimbang dibandingkan dengan critically damped. Namun pada over-damped karena nilai > 1 nilai yang didapatkan akan semakin kecil dari nilai setimbang. 7. Ahmad Muzaki Zuhar (2412100115)

Perbedaan ntara critically damper, under damped dan over damped adalah terletak pada koeffisien redamannya. Critically damped memiliki koeffisien redaman sama dengan 1. Underdamped memiliki 0