Lapres p1 Kel 7
-
Upload
febrilia-ramadani -
Category
Documents
-
view
250 -
download
0
description
Transcript of Lapres p1 Kel 7
LAPORAN RESMI PRAKTIKUMAKUSTIK DAN GETARAN – P1
TINGKAT TEKANAN BUNYI (TTB) FUNGSI JARAK DAN DIRECTIVITY INDEX
Disusun oleh :Kelompok 7
Bayu Heksa B.S (2410100104)
Bagus Dharmawan Hadi (2411100114)
Izef Aulia K. (2412100007)
Nur Hasanah Azka T.(2412100008)
Febrilia Ramadani(2412100032)
Alvin Murad R. (2412100066)
Ahmad Muzaki Zuhar (2412100115)
Asisten :
1
2
Yosua Sandy N(2411100040)
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK FISIKAJURUSAN TEKNIK FISIKAFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRIINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERSURABAYA2014
LAPORAN RESMI PRAKTIKUMAKUSTIK DAN GETARAN – P1
TINGKAT TEKANAN BUNYI (TTB) FUNGSI JARAK DAN DIRECTIVITY INDEX
Disusun oleh :Kelompok 7
Bayu Heksa B.S (2410100104)
Bagus Dharmawan Hadi (2411100114)
Izef Aulia K. (2412100007)
Nur Hasanah Azka T.(2412100008)
i
3
Febrilia Ramadani(2412100032)
Alvin Murad R. (2412100066)
Ahmad Muzaki Zuhar (2412100115)
Asisten :Yosua Sandy N
(2411100040)
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK FISIKAJURUSAN TEKNIK FISIKAFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRIINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERSURABAYA 2014
i
ABSTRAK
Abstrak – Pada praktikum P1 ini kami melakukan percobaan
tentang Tingkat Tekanan Bunyi (TTB) dan juga faktor
keterarahan. Dalam percobaan TTB ini kami diminta untuk
membandingkan teori tentang pertambahan jarak sebesar 2 kali
akan mengakibatkan berkurangnya TTB sebesar 6 dB. Dan untuk
faktor keterarahan diminta untuk mencari nilai faktor
keterarahannya. Dan dari percobaan tersebut dapat diperoleh
kesimpulan bahwa teori dan percobaan tidak selalu sejalan karena
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor dari luar.
Kata kunci : TTB, faktor keterarahan
ii
ABSTRACT
Abstract - In this practicum we conducted an experiment P1 on
Sound Pressure Level (TTB) and the directivity factor. In this
experiment we TTB asked to compare the theory of accretion by 2
times the distance will result in a reduction of 6 dB TTB. And for
the directivity factors are required to find the value
keterarahannya factor. And from these experiments can be
concluded that the theory and experiment is not always consistent
because it can be affected by various external factors.
Keywords : TTB, the directivity factor
iii
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur
kehadirat Allah SWT karena dengan rahmatnya kami mampu
menyelesaikan Laporan Resmi Akustik ini dengan sebaik-
baiknya. Tidak lupa sholawat serta salam tetap tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.
Dalam Laporan ini kami membahas tentang salah satu
Tingkat Tekanan Bunyi (TTB) dan juga Faktor Keterarahan.
Kami berharap laporan yang kami buat ini nantinya dapat
bermanfaat bagi seluruh pembacanya, sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan para pembacanya.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyusun
Laporan ini, khususnya kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada asisten praktikum akustik.
Kami mengetahui masih banyak kesalahan dalam
penyusunan laporan ini. Oleh karena itu kritik dan saran sangat
kami butuhkan sebagai bahan perbaikan dalam penyusunan
laporan yang akan datang.
Surabaya, 25 Maret 2014
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul.........................................................................iAbstrak.....................................................................................iiAbstract....................................................................................iiiKata Pengantar.........................................................................ivDaftar Isi..................................................................................vDaftar Gambar.........................................................................viDaftar Tabel.............................................................................viiBAB I PENDAHULUAN........................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................11.2 Rumusan Masalah.......................................................21.3 Tujuan.........................................................................21.4 Sistematika Laporan...................................................3
BAB II DASAR TEORI..........................................................52.1 Tingkat Tekanan Bunyi Fungsi Jarak.........................52.2 Teori Keterarahan Bunyi.............................................7
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN...............................93.1 Peralatan Percobaan....................................................93.2 Langkah-langkah Prercobaan.....................................9
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN...............134.1 Hasil Percobaan..........................................................134.2 Pembahasan................................................................19
BAB V KESIMPULAN...........................................................295.1 Kesimpulan.................................................................295.2 Saran ..........................................................................29
Daftar Pustaka..........................................................................31
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Sumber Bunyi dengan jarak r dan R 6
Gambar 3.1 Rangkaian Peralatan Percobaan P-1 10
Gambar 3.2 Titik Pengukuran pada Jarak yang Sama dan
Sudut Berbeda 11
Gambar 3.3 Untuk ploting hasil pengukuran. Lingkaran
paling dalam merupakan nilai TTB yang terbesar, lingkran
terluar nilai TTB yang terkecil. Garis-garis tengah garis yang
menunjukkan sudut 11
Gambar 4.1 Nilai TTB pada Jarak Berbeda 14
Gambar 4.2 Plotting TTB Menurut Sudutnya 19
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran TTB pada Jarak Berbeda 13
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Bunyi Menurut Faktor
Keterarahan yang Berbeda 15
Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Fakktor Keterarahan 17
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era saat ini yang sangat maju tentunya banyak benda-
benda yang menimbulkan getaran baik dalam ukuran yang kecil
maupun yang besar. Pada suatu alat yang apabila dinyalakan atau
di hidupkan pasti semuanya akan menimbulkan getaran sehingga
dapat disimpulkan bahwa apabila benda yang mengalami getaran
pasti menimbulkan bunyi. Lihat saja pada peristiwa pompa yang
apabila dinyalakan yang menimbulkan getaran dan dari getaran
itu akan menimbulkan bunyi. Namun selain pompa banyak sekali
benda-benda yang ada disekitar kita yang dapat menimbulkan
bunyi . oleh karena itu pada mata kuliah akustik dan getaran ini
dirasa perlu untuk membahas karakteristik dari bunyi yaitu
tentang Tingkat Tekanan Bunyi (TTB) fungsi jarak dan faktor
keterarahan bunyi.
Prinsip pengurangan tingkat tekanan bunyi terhadap jarak ini
akan dimanfaatkan untuk merancang akustik suatu bangunan
misalnya masjid dan teater. Selain itu setiap sumber bunyi
mempunyai pola keterarahan yang berbeda-beda. Suatu sumber
bunyi titik adalah sumber bunyi yang ideal yang mempunyai pola
keterarahan seperti permukaan bola. Sumber bunyi yang
mempunyai pola keterarahan seperti permukaan bola adalah
sumber bunyi yang mempunyai intensitas yang sama pada jarak
1
2
yang sama untuk arah (terhadap sumbu sumber bunyi) yang
berbeda. Pada umumnya, setiap sumber bunyi mempunyai
intensitas yang tidak sama pada jarak yang sama dan pada arah
sudut yang berbeda.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam praktikum kali ini
adalah sebagai berikut:
a) Bagaimana cara menggunakan instrumentasi pengukur
bunyi (tingkat tekanan bunyi) ?
b) Apakah teori bahwa Tingkat Tekanan Bunyi (TTB) akan
berkurang 6 dB bila jarak dari sumber bunyi bertambah
menjadi 2 x itu benar ?
c) Bagaimana pola keterarahan pada speaker ?
1.3 Tujuan Percobaan
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
a) Mahasiswa memahami cara menggunakan instrumentasi
pengukur bunyi (tingkat tekanan bunyi)
b) Membuktikan teori bahwa Tingkat Tekanan Bunyi (TTB)
akan berkurang 6 dB bila jarak dari sumber bunyi
bertambah menjadi 2 kali.
c) Mahasiswa mampu mengetahui pola keterarahan dari
speaker
3
1.4 Sistematika Laporan
Makalah ini tersusun dari Bab I yaitu Pendahuluan yang
terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
makalah, dan sistematika laporan. Sedangkan Bab II adalah Dasar
Teori yang menunjang penelitian. Bab III menjelaskan tentang
Metodologi percobaan yang berisi peralatan dan prosedur
penelitian.Bab IV merupakan Analisa Data dan Pembahasn .Bab
V yang merupakan Kesimpulan dan Sara
4
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Tingkat Tekanan Bunyi Fungsi Jarak
Tingkat tekanan bunyi (Sound Pressure Level) menunjukkan
seberapa besar perubahan tekanan yang dialami oleh medium
(pada umumnya udara) dari kondisi setimbangnya. Tekanan
bunyi terendah yang dapat diindera oleh telinga manusia adalah
2.10-5 Pa sampai dengan 2.102 Pa., yaitu dengan rentang orde 10-5
Pa sampai 102 Pa[1].
Secara matematis, definisi Tingkat Tekanan Bunyi,
disimbulkan dengan Lp, dapat dituliskan sebagai :
2ref
2
p
p log 10 Lp
dengan : p = tekanan bunyi (rms), Pa
pref = tekanan bunyi referensi = 2.10-5 Pa
Sumber bunyi titik mempunyai pola penyebaran gelombang
berbentuk bola, sehingga intensitas gelombang bunyi dapat
dituliskan :
dengan W = daya bunyi Watt
d = jarak
4 𝞹 d2 = luas bola dengan jari-jari d
Untuk jarak r dan R dari sumber bunyi titik, maka titik-ti
6
tik tersebut terletak pada permukaan bola dengan jari-jari r
dan R, seperti terlihat pada gambar di bawah[2]. Luas masing-
masing bola konsentris tersebut adalah 4 𝞹 r2 dan 4 𝞹 R2.
Gambar 2. 1 Sumber Bunyi dengan jarak r dan R
Pada jarak d = r, Tingkat Tekanan Bunyinya = Lpr
Pada jarak d = R, Tingkat Tekanan Bunyinya = LpR
Karena dan maka
Ir dan IR = Intensitas pada jarak r dan R dari sumber.Sehinga
dapat ditulis :
dan maka
7
Jika R = 2r, maka
Jadi setiap penambahan dua kali jarak, tingkat tekanan bunyi
berkurang sebesar 6 dB, untuk sumber bunyi yang pola
penyebarannya berbentuk bola. Pengurangan tersebut akan
menjadi lebih dari 6 dB bila disekitar sumber bunyi terdapat
penghalang.
2.2 Teori Keterarahan Bunyi
Faktor Keterarahan (Q) didefinisikan sebagai perbandingan
antara intensitas bunyi pada suatu arah dan intensitas bunyi rata-
rata pada seluruh arah, keduanya diukur pada jarak tertentu[1].
Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :
dengan Iθ = intensitas bunyi pada arah sudut sebesar θ
Ī = intensitas bunyi rata-rata untuk seluruh arah.
sehingga
Q =I θ
I|r = r1
Q =pθ
2
p2|r = r1
p2 = Iρ0 c
8
dengan I = Intensitas dari bunyi 𝜌0 = kerapatan medium
pθ = tekanan bunyi pada arah sudut sebesar θ
p-bar = tekanan bunyi rata-rata untuk seluruh
arah.
Jika sumbernya sumber titik, maka di dalam ruang bebas
daya akustik total yang dipancarkan adalah [2]:
dengan Wst = Daya akustik sumber titik
Ist = Intensitas bunyi sumber titik
BAB III
METODLOGI PERCOBAAN
3.1 Peralatan Percobaan
Adapun peralatan yang digunakan dalam praktikum ini
adalah:
a. Sound Level Meter (alat ukur tingkat tekanan bunyi)
b. Roll meter
c. Laptop
d. Speaker aktif
e. Sumber bunyi (berupa file untuk dimainkan di laptop/PC)
f. Busur
3.2 Langkah-langkah Prercobaan
Adapun langkah-langkah dalam melakukan praktikum ini
adalah sebagai berikut:
3.2.1 Percobaan Tingkat Tekanan Bunyi Fungsi Jarak
Langkah-langkah pada praktikum TTB fungsi jarak
adalah sebagai berikut:
a. Peralatan dirangkai seperti pada gambar 1.
b. File “sumber bunyi.mp3” di-copy pada laptop atau PC
yang akan digunakan sebagai percobaan.dengan
frekuensi 250 Hz, 1000 Hz, dan 4000 Hz.
c. File tersebut dimainkan pada laptop/PC dengan software
Winamp/windows media player/software lainnya dengan
10
mode looping, sehingga akan berbunyi terus menerus
tanpa henti.
d. Tingkat Tekanan Bunyi diukur pada jarak 1 meter dari
sumber bunyi (speaker aktif) sebanyak 3 kali
pengukuran dengan menggunakan Sound Level Meter
(SLM).
e. Langkah-langkah di atas diulangi untuk jarak 2 meter, 3
meter, 4 meter, 5 meter, 6 meter, 8 meter, 10 meter, 12
meter, dan 16 meter.
Gambar 3.1 Rangkaian Peralatan Percobaan P-1
3.2.2 Percobaan Tingkat Keterarahan Bunyi
Langkah-langkah pada praktikum Tingkat Keterarahan
Bunyi adalah sebagai berikut:
a. Medan bebas dicari untuk pengukuran
b. Skema pengukuran dibuat seperti gambar 2.
c. Speaker ditempatkan di tengah – tengah area
pengukuran.
11
d. Tingkat tekanan bunyi pada titik – titik di sekeliling
sumber bunyi pada jarak 3 m dari sumber bunyi dicatat.
Dipilih titik - titik berjarak sama setiap selisih sudut
10°.
Gambar 3.2 Titik Pengukuran pada Jarak yang Sama dan
Sudut Berbeda
Gambar 3.3 Untuk ploting hasil pengukuran. Lingkaran paling
dalam merupakan nilai TTB yang terbesar, lingkran terluar nilai
TTB yang terkecil. Garis-garis tengah garis yang menunjukkan
sudut
12
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
13
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Percobaan
Pada praktikum kali ini kami melakukan dua jenis percobaan
yaitu tentang tingkat tekanan bunyi (TTB) dan juga faktor
keterarahan. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat
diperoleh data sebagai berikut :
4.1.1 Hasil Percobaan Tingkat Tekanan Bunyi (TTB)
Dari hasil percobaan pengukuran Tingkat Tekanan
Bunyi (TTB) pada jarak yang berbeda dapat diperoleh hasil
seperi pada Tabel 4.1 Hasil Pengukuran TTB pada Jarak
yang Berbeda.
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran TTB pada Jarak Berbeda
Jarak
(m)Frekuens
i (Hz)
TTB1
(dBA)
TTB2
(dBA)
TTB3
(dBA)TTBrata-rata
(dBA)
2250 85,7 86 86,2 85,96667
1000 90,6 90,9 90 90,5
4000 94,4 92,9 93,6 93,63333
4250 77,5 74,6 74,3 75,46667
1000 85 85,5 85,2 85,23333
4000 88,4 89,4 90,2 89,33333
5250 74,4 75,3 74,7 74,8
1000 86 85,9 85,8 85,9
4000 91 91,4 90,8 91,06667
6250 75,5 75,7 75,8 75,66667
1000 85,4 85,9 85,6 85,63333
4000 89,9 90,6 91,3 90,6
14
8250 74,2 73,7 74,3 74,06667
1000 82,5 80,8 80,1 81,13333
4000 92,1 92,6 93,1 92,6
10250 70,5 70,7 70,6 70,6
1000 78,7 77,9 77,5 78,03333
4000 90,5 87 85,9 87,8
12250 72,6 59,2 59,4 63,73333
1000 74,9 74,4 74,7 74,66667
4000 88,1 86,4 86,6 87,03333
16250 57,3 57,7 60,4 58,46667
1000 77 77,5 76 76,83333
4000 83,2 82,3 81,8 82,43333
Dari data di atas dapat diperoleh grafik seperti pada
Gambar 4.1 Nilai TTB pada Jarak dan Frekuensi yang
Berbeda.
2 4 5 6 8 10 12 160
100
Nilai TTB pada Jarak dan Frekuensi yang berbeda
f = 250 Hz f = 1000 Hzf = 4000 Hz
Jarak (m)
TTB
(dBA
)
Gambar 4.1 Nilai TTB pada Jarak Berbeda
15
4.1.2 Hasil Percobaan Faktor Keterarahan
Dari hasil percobaan Faktor Keteraarahan pada bunyi
yang diletakkan pada sudut yang berbeda dapat diperoleh
hasil seperi pada Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Bunyi
Menurut Fakktor Keterarahan yang Berbeda.
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Bunyi Menurut Fakktor
Keterarahan yang Berbeda
SUDUTTTB1
(dBA)TTB2
(dBA)TTB3
(dBA)TTBrata-rata
(dBA)0 87,9 86 86,5 86,8
10 90,4 91,1 90,4 90,63333
20 91,4 91,8 91,6 91,6
30 85,8 87,8 87,4 87
40 84,7 84,2 84,5 84,46667
50 86 85,8 86,4 86,06667
60 90,8 90,5 90,7 90,66667
70 86,1 86,4 86,2 86,23333
80 80,5 80,5 80,4 80,46667
90 85 84,4 86,4 85,26667
100 81,1 81,1 82,4 81,53333
110 80,6 86,3 80,4 82,43333
120 85,6 85,6 85 85,4
130 80,3 81,8 81,6 81,23333
140 75,6 77,2 76,1 76,3
150 75,7 74,5 75,2 75,13333
160 83,4 84,1 81,8 83,1
170 82,2 83,2 83,6 83
180 65,9 77 80,4 74,43333
190 82,2 85,6 83,9 83,9
16
200 82 83,5 84 83,16667
210 83,3 86,5 87,5 85,76667
220 87,6 89,7 90,1 89,13333
230 89 87,8 89,5 88,76667
240 92,1 91,9 90,4 91,46667
250 86,9 80,6 82,4 83,3
260 85,5 88,9 89,2 87,86667
270 89,6 89,8 90,2 89,86667
280 83,3 82,9 84,4 83,53333
290 81,2 77,3 76,2 78,23333
300 73,2 74,5 70,2 72,63333
310 80,6 82,9 81,2 81,56667
320 90,7 90,4 90,5 90,53333
330 88,6 87,3 86 87,3
340 86,6 87,1 86,9 86,86667
350 89,9 89,6 88,1 89,2
Dari data di atas dapat dicari nilai Q (faktor keterarahannya
yakni dengan menggunakan rumus :
dengan : Pθn = Tekanan pada saat sudut n
Pac = Tekanan sumber bunyi
θ ∆ = selisih sudut
θn = sudut ke n
17
disini digunakan Pac adalah 12,19 dngan demikian dapat
dilihan nilai Q yang didapatkan yakni pada Tabel 4.3 Hasil
Pengukuran Faktor Keterarahan.
Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Fakktor Keterarahan.
SUDUT P
0 0,437552325 0,00000000
10 0,680294034 0,00540609
20 0,760378793 0,01350765
30 0,447744228 0,00702540
40 0,334474743 0,00522729
50 0,402127088 0,00944466
60 0,682909775 0,03268644
70 0,409917692 0,01373982
80 0,211039296 0,00416204
90 0,366744263 0,01414031
100 0,238614407 0,00665094
110 0,264665091 0,00900069
120 0,372417427 0,01944155
130 0,230513658 0,00806912
140 0,130626111 0,00279047
150 0,114208036 0,00228546
160 0,285778792 0,01526405
170 0,282507509 0,01584888
180 0,105365071 0,00233429
190 0,313350214 0,02179231
200 0,287980664 0,01937521
210 0,388475227 0,03701994
220 0,572396095 0,08419877
230 0,548735843 0,08089920
18
240 0,748795678 0,15719098
250 0,292435435 0,02497409
260 0,494724398 0,07433438
270 0,622821117 0,12234329
280 0,300397741 0,02951488
290 0,163191172 0,00902155
300 0,085643945 0,00257042
310 0,239531883 0,02077677
320 0,672506773 0,16905695
330 0,46347893 0,08280635
340 0,440923584 0,07721387
350 0,576806301 0,13602470
Q 171,53906095
Dari di atas dapat diketahui bahwa nilai faktor
keterarahan dari percobaan yang telah dilakukan tidak
sesuai dengan klasifikasi faktor keterarahan bunyi yang
ada. Dan dari data di atas dapat digambarksn plotting TTB
menurut sudutnya yakni pada Gambar 4.2 Plotting TTB
Menurut Sudutnya.
19
0 10 2030
4050
607080
90
100110
120130
140150
160170180190200210
220230
240250
260
270
280290
300310
320330
340350
0
50
100
Series1
Gambar 4.2 Plotting TTB Menurut Sudutnya
4.2 Pembahasan
4.2.1 Bayu Heksa B.S (2410100104)
Praktikum P1 akustik dan getaran tentang Tingkat
Tekanan Bunyi (TTB) dan faktor keterarahan, praktikan
melakukan praktikum tentang tingkat tekanan bunyi fungsi
jarak. Praktikum ini dilakukan berdasarkan tujuan untuk
memahami cara menggunakan instrumentasi pengukur
bunyi (tingkat tekanan bunyi) dan untuk membuktikan teori
bahwa Tingkat Tekanan Bunyi akan berkurang 6 dB bila
jarak dari sumber bunyi bertambah menjadi 2 kalinya.
Sedangkan untuk percobaan keterarahan bunyi dari sumber
20
terarah pada speaker Praktikan melakukan percobaan ini di
tarea parkir Teknik Fisika. Metodologi praktikum
dilakukan dengan cara mempersiapkan alat-alat yang
digunakan untuk mengukur seperti kalkulator, SLM, laptop
dan sound. diperoleh nilai TTB pada masing – masing jarak
yang nantinya dipergunakan pada analisis data.
Setelah praktikum dilakukan dan dihitung
hasilnya, ternyata perhitungan yang ditemukan hasil yang
tidak sama dengan teori. Frekuensi yang berbeda juga
menghasilkan selisih TTB yang berbeda pula. Data yang
didapatkan bermacam-macam bahwa semakin jauh jarak
pengukuran maka Tingkat Tekanan bunyi yang dihasilkan
semakin rendah. Setelah melakukan pendataan yang kurang
valid, ternyata hasil antara praktikum dan teori tentang
selisih TTB sebesar 6 dB jika jarak bertambah 2 kalinya
tidak sama. Sedangkan untuk percobaan keterarahan bunyi
juga terdapat data yang tidak sesuai teori yang mana
seharusnya arah sudut 0˚ yang merupakan arah rambatan
sumber bunyi yang seharusnya memiliki nilai TTB
tertinggi akan tetapi pada data tidak demikian Banyak
sekali faktor yang bisa mempengaruhi hal ini, diantaranya
kemungkinan disebabkan karena pada saat mengambil
data, terdapat suara–suara lain yang mengganggu jalannya
pengambilan data seperti suara orang disekitar ataupun
21
suara kendaraan di area tempat dilakukan percobaan dan
disaat pengambilan data ada penghalang arah rambat suara
dari posisi praktikan. Kendala dalam praktikum kali ini
adalah saat pengambilan data dimana lingkungan yang
kurang sesuai yang dikarenakan terdapat banyak sumber
bunyi atau kericuhan di daerah pengambilan data.
4.2.2 Bagus Dharmawan Hadi (2411100114)
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat dilihat
data mengenai tingkat tekanan bunyi bahwa ada beberapa
data yang memang setiap penambahan jarak 2 kali dari
jarak semula dengan frekuensi yang sama pula terjadi
pengurangan tingkat tekanan bunyi sebesar 6 dB. Namun,
ada beberapa data yang pengurangannya tidak 6 dB hal ini
disebabkan karena adanya bising yang ada di sekitar atau
bising yang tidak hanya dari sumber bunyi(speaker) tetapi
dari benda yang lain mengingat praktikum dilakukan di
tempat parkir yang terdapat suara kendaraan bermotor dan
lain-lain. Sedangkan untuk percobaan kedua yaitu tentang
indeks keterarahan diperoleh dengan sudut 20 derajat dan
240 derajat dari sumber yang mencapai nilai 91 dBA.
Untuk rata-rata nilai rendah berada sekitar 180 derajat
dikarenakan pengukuran membelakangi sumber bunyi
(speaker).
22
4.2.3 Izef Aulia K. (2412100007)
Dari praktikum p-1 mengenai tingkat tekanan bunyi
TTB terhadap fungsi jarak saya mendapatkan beberapa
data dan hasil praktikum. Awalnya praktikan masih belum
tahu bagaimana untuk mendapatkan (menurunkan)
persamaan TTB serta membuktikan rumus LpR = Lpr –
6dB. Hal itu baru saya ketahui dan pahami ketika menjalani
tes TP. Pada saat percobaan pertama yaitu TTB fungsi
jarak kita kurang mendapatkan data yang akurat. Pada saat
percobaan letak SLM (sound level meter) berubah-ubah
letaknya. Ketika saya uji lagi dengan posisi yang sama
maka datanya lumayan signifikan perbedaannya. Misalnya
pada jarak 4 meter dengan frekuensi 4000 percobaan
pertama dapat hasil 88,… dB dengan mengulangi
percobaan yang sama dengan letak slm yang berbeda
mendapatkan hasil 90,… dB. Pada percobaan kedua
mengenai keterarahan bunyi ada beberapa hambatan dalam
pengambilan data. Yang pertama posisi sudut yang kurang
tepat karna keterbatasan alat. Arah dan kecepatan angin
yang datang tiba-tiba. Adanya penghalang antara SLM
dengan sumber suara. Data percobaan menunjukan pada
saat sudut 180o adalah titik terendah dan titik tertinggi ada
pada sudut 240o selain sudut 0. Padahal logikanya titik
tertinggi harusnya didapatkan di sudut samping dari
23
sumber. Entah 60,90 atau 270,300. Hal ini dipengaruhi oleh
kecepatan angin yang datang saat pengukuran berlangsung.
4.2.4 Nur Hasanah Azka T. (2412100008)
Praktikum Tingkat Tekanan Bunyi (TTB) Fungsi
Jarak dan Directivity Index bertujuan untuk mengukur
tingkat tekanan bunyi pada setiap titik, membuktikan
bahwa setiap perbedaan 2 kali jarak sebelumnya tingkat
tekanan bunyi berkurang sebesar 6 dB serta mengetahui
pola keterarahan dari speaker. Secara teori, apabila terjadi
perubahan jarak 2x dari jarak sebelumnya maka TTB akan
berkurang sebesar 6 dB. Penurunan sebesar 6 dB
dibuktikan dengan rumus LP2 = LP1-20 log r2/r1 namun,
dari hasil pengambilan data praktikum setiap perubahan 2x
jarak penurunan TTB nya tidak sebesar 6 dB hal ini
disebabkan karena human error. Ketika file looping ada
jeda beberapa detik sehingga saat pengambilan data setiap
5 detik kondisi looping juga ikut dihitung. Selain itu juga
posisi praktikan yang meletakkan SLM kurang presisi
sehingga mempengaruhi nilai TTB nya terutama saat
mencari nilai TTB di setiap titik. Pada pola keterarahan
dari speaker didapatkan hasil yang tidak sesuai dengan
teori yang ada dimana jika dalam teori, Q memiliki nilai 2,
4, 8 sehingga dapat diklasifikasikan. Sedangkan pada
24
percobaan ini didapatkan hasil yang tinggi yaitu lebih dari
100.
4.2.5 Febrilia Ramadani (2412100032)
Pada praktikum P1 ini kami melakukan percobaan
mengukur Tingkat Tekanan Bunyi (TTB) dan juga
menghitung nilai faktor keterarahan. pada percobaan
pengukuran TTB kami diminta untuk menghitung TTB
pada jarak yang berbeda. Dan kami diminta untuk
membuktikan bahwa bertambahnya jarak sebesar 2 kali
jarak awal maka TTB nya akan berkurang sebesar 6 dB.
Akan tetapi pada praktikum kali ini hal tersebut tidak
terbukti. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi
kesalahan dalam pengukuran ini misalnya saja bising yang
ada di lingkungan sekitar percobaan, maupun karena
kesalahan dalam pengukuran sendiri atau human error.
Pada percobaan faktor keterarahan dihasilkan nilai
faktor keterahan yang jauh dari klasifikasi yang seharusnya
yakni 2, 4 dan 8. Dalam praktikum kali ini diperoleh nilai Q
sebesar 171,53906095. Hal ini dikarenakan kesalahan
dalam pengukuran terhadap TTB pada sudut yang berbeda.
Selain itu dapat juga disebabkan karena faktor bising yang
ada di sekitar daerah pengambilan data sehingga
menyebabkan datanya sedikit rancu.
25
4.2.6 Alvin Murad R. (2412100066)
Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan
untuk mengetahui pengaruh jarak terhadap Tingkat
Tekanan Bunyi (TTB) dengan mengukur TTB pada jarak
tertentu dan kelipatan dari jarak tersebut. Percobaan kedua
menggunakan metode Noise Maping yaitu dengan
membuat sabin-sabin sebagai pemetaan kebisingan dengan
jarak yang sama pada tiap sabin.
Menurut teori, tingkat tekanan bunyi akan berkurang
sebesar 6 dB apabila jarak tempat pengukuran terhadap
sumber bunyi bertambah jauh dua kali lipat. Hal ini
dikarenakan tingkat tekanan bunyi dipengaruhi oleh
intensitas bunyi (I), sedangkan pengaruh jarak terhadap
intensitas bunyi adalah berbanding terbalik. Sehingga
semakin kecil jarak sumber bunyi dengan penerima maka
bunyi yang didengar pun semakin kuat, sedangkan semakin
jauh jarak sumber bunyi dengan penerima maka bunyi yang
didengar pun semakin lemah.
Dari percobaan yang telah kami lakukan didapatkan
hasil yang kurang sesuai dengan teori yang menyatakan
jika jarak pendengar bertambah sejauh dua kali maka
tingkat tekanan bunyi berkurang mendekati 6 dB. Hal ini
bisa saja terjadi karena beberapa faktor yang
26
mempengaruhi diantaranya yaitu tempat yang kami
gunakan pada saat melakukan percobaan berdekatan
dengan sumber bunyi lain selain sumber bunyi yang kami
gunakan pada saat melakukan percobaan. Pemetaan bising
juga tidak terjadi pemerataan. Selain karena faktor di atas
masih ada faktor lain yang mempengaruhi hasil dari
percobaan, seperti kesalahan pada saat melihat hasil pada
layar tampilan sound level meter, peletakan speaker aktif
yang seharusnya diletakkan lurus sempurna, sehingga hasil
yang didapat tidak sesuai dengan apa yang disebutkan
dalam teori.
Sarana dan prasana yang lebih baik dibutuhkan guna
menunjang praktikum-praktikum selanjutya, sehingga
kualitas praktikum dan praktikan juga lebih baik.
4.2.7 Ahmad Muzaki Zuhar (2412100115)
Pada praktikum akustik kali ini kita mempelajari noise
mapping dan penggunaan sebuah slm (sound level meter)
dimana kita mengukur tingkat kebisingan di setiap seksi di
sebuah wilayah tertentu dalam kasus ini sebuah wilayah
berukuran 4x8 m dan perpetak jadi 32 , dengan jarak
perbedaan 1 meter dari setiap petak wilayah ukurnya. Lalu
kita jadikan tempat noise mappingnya dan membuatnya
27
dengan excel. Sehingga tertera noise mapnya , lalu dilanjuti
oleh pembahasan tp dan tk
28
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
29
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum mengenai P1 maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
a. Ada hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pengunaan
alat ukur suara seperti (SLM) yakni factor ruang/zona
ukur, ketepatan cara memegang serta ketelitian dalam
pengambilan data.
b. Teori TTB bahwa TTB akan berkurang 6dB tidak
terbukti dalam praktikum ini karena adanya factor-faktor
penghambat dalam pengambilan data.
c. Suara dari belakang sumber lebih keras frekuensi yang
diukur daripada sudut samping sumber.
d. Hasil pengukuran faktor keterarahan tidak sesuai dengan
klasifikasi yang ada, karena dalam praktikum dihasilksan
Q lebih dari 100.
5.2 Saran
Saran untuk praktikum selanjutnya yaitu soal alat (busur,dll)
lebih dipersiapkan agar data yang di ambil lebih akurat.
30
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
DAFTAR PUSTAKA
[1] Microsoft PowerPoint Akustik dan Vibrasi. Ir. Tutug Dhanardono, MT, 2012.
[2] Asisten Laboratorium Akustik dan Getaran, Modul Praktikum Akustik, TINGKAT TEKANAN BUNYI (TTB) FUNGSI JARAK DAN DIRECTIVITY INDEX.2014