Lapres Identifikasi Makanan

27
filt rat Resi du VII. Cara kerja 1. Pembuatan Indikator Alami Kunyit 30gr kunyit sayur -dikupas -ditumbuk sampai halus -dimasukkan dalam gelas kimia +5ml larutan C 2 H 5 OH -diaduk sampai homogen Larutan Kunyit -disaringdengan kertas saring -disimpan -disimpan Plat tetes A Plat tetes B -ditambahkan 2-3 tetes larutan kunyit +1-3 tetes HCL 1ml -ditetesi 2-3 tetes larutan kunyit (ekstrak)

description

Laporan resmi Identifikasi makanan

Transcript of Lapres Identifikasi Makanan

VII. Cara kerja

1. Pembuatan Indikator Alami Kunyit

30gr kunyit sayur-dikupas-ditumbuk sampai halus

-dimasukkan dalam gelas kimia

+5ml larutan C2H5OH-diaduk sampai homogen

Larutan Kunyit

-disaringdengan kertas saring-disimpan

-disimpan

Plat tetes A

Plat tetes B

-ditambahkan 2-3 tetes larutan kunyit +1-3 tetes HCL 1ml-ditetesi 2-3 tetes larutan kunyit (ekstrak) +1-3 tetes NaOH 1M

-dibandingkan

Perbandingan warna

2. Uji Pewarna Kunyit pada Bahan Makanan

2.1 Bahan Makanan 1

Tahu kuning

Ekstraksi laruran kunyit +

10 tetes air kapur

-dimasukkan dalam tabung reaksi - 10 tetes Ca(OH)2

-ditambahkan 3ml larutan air kapur

perubahan warna

perubahan warna

-dibandingkan

Perbandingan warna2.3 Bahan Makanan 2

Nasi kuning

Ekstraksi larutan kunyit

-10 tetes Ca(OH)2

-diambil sampelnya

-dimasukkan ketabung reaksi A +3ml Ca(OH)2

perubahan warna

perubahan warna

-dibandingkan

Perubahan warna1. Pembuatan Indikator Alami Pandan Suji30gr Daun Suji-ditumbuk sampai halus

-dipindahkan dalam gelas kimia

-ditambahkan 5 ml larutan etanol

-diaduk sampai homogen

Larutan Homogen

-disaring dengan kertas saring

Residu

warna

warna

dibandingkan

perubahan warna 2. Uji Pewarna Pandan Suji pada Bahan Makanan

2.1 Bahan Makanan 1

Koci-koci

larutan pandan suji

-+10 tetes

-diambil sampelnya

-diletakkan pada tabung reaksi +3ml HCL warna

warna

-dibandingkan

Perubahan warna2.2 Bahan Makanan 2

Dadar gulung

larutan pandan suji

-diambil sampelnya-+10 tetes

-deletakkan pada tabung reaksi +3 ml Ca(OH)2

Warna

Warna

-dibandingkan

Perubahan dibandingkanVIII. Hasil PengamatanNo. PercProsedur PercobaanHasil PengamatanDugaanKesimpulan

1.Pembuatan indicator alami kunyit sebagai larutanpembanding

-dikupas-ditumbuk sampai halus

-dipindahkan kedalam gelas kimia +5ml larutan c2H5OH-diaduk sampai homogen

larutan kunyit

-disaring dg

Kertas saring

disimpan

filtrat residu -disimpan Plat A Plat B

-ditetesi 2-3 tetes -ditetesi 2-3 tetes larutan kunyit +1-3 larutan kunyit +1-tetes HCL 1M 3 tetes NAOH 1 M

-dibandingkan Perubahan Warna*Sebelum : Warna kunyit kuning keorangean NaOH berwarna bening (tidak berwarna NaOH dan HCL berbentuk cair*sesudah :

Kunyit yang sudah dihaluskan dan ditambah C2H5OH berwarna orange kekuningan Hasil filtrate kunyit ditambah HCL berwarna orange kekuningan Hasil filtrat kunyit ditambah NaOH berwarna orange agak gelap-Ekstrak kunyit ditambah HCL (asam) tidak mengalami perubahan (orange kekuningan)-Ekstrak kunyit ditambah basa (NAoH) berubah warna menjadi merah agak gelap

kUnyit alami indicator pewarna alami yang dapat bersifat basa / asam.

2.31. Uji Pewarna Kunyit pada Bahan Makanan pada tahu kuning

Tahu kuning Ekstraksi larutan

kunyit

-diambil sampel-dimasukkan -10 tetes

dalam tabung Ca(OH)2 reaksi A+B +3ml CA(OH)2

p.warna p. warna -dibandingkan

Perbandingan Warnanasi kuningNasi kuning Ekstraksi larutan

kunyit

-diambil sampelnya

-dimasukkan ke tabung -+10 tetes Reaksi A + 3ml CA(OH)2 CA(OH)2

p.warna p. warna -dibandingkan

Perubahan warna

*Sebelum : Tahu A berwarna kuning muda

Tahu B berwarna kuning agak tua*Sesudah :

Warna Tahu A tetap Tahu B ada sedikit warna merah Larutan kunyit berwarna orange gelap*sebelum: Nasi kuning berwarna kuning Larutan kunyit berwarna orange kekuningan Ca(OH)2 berwarna berbentuk cair*sesudah:

Nasi kuning berwarna orange gelap Larutan kunyit berwarna orange gelap- Tahu kuning ditambah Ca(OH)2 berubah warna menjadi orange gelap sama dengan ekstrak kunyit yang ditambah Ca(OH)2

-Nasi kuning ditambah Ca(OH)2 berubah warna menjadi gelap sama dengan ekstrak kunyit guna ditambhkan Ca(OH)2 menjadi orange gelap

-Tahu A menggunakan warna sintetis-Nasi kuning menggunakan pewarna alami

-Nasi Kuning menggunakan pewarna alami

4. Pembuatan Indikator Alami Pandan Suji

30gr Pandan Suji

-ditumbuk sampai halus

-dipindahkan kedalam gelas kimia

-ditambahkan 5ml larutan etanol

-diaduk sampai homogen

Larutan Homogen

-disaring dg kertas saring

Filtrat residu

Plat tetes A Plat tetes B

-ditetesi 2-3tetes -ditetesi 2-3tetes Larutan daun suji Larutandaun suji +1-3 tetes HCl 1M 1-3 T.NaOH1M

Warna warna

-dibandingkan

Perubahan warna

*Sebelum: Daun suji berwana hijau gelap

C2H5OH berwarna bening, bentuknya cair

*Sesudah: Daun suji berwarna hijau gelap

Filtrate daun suji ditambah HCL berwarna hijau

Filtrate hasil penyarigan ditambah NaOH berwarna hijau gelap

-Ekstrak daun suji ditambah HCL berwarna hijau cerah dan ditambah NAoH berwarna hijau agak gelap.

-Daun suji dapat digunakan sebagai indicator pewarna alami yaitu warna hijau.

5.6Uji Pewarna Pandan Suji pada Bahan MakananBahan Makanan 1

Koci-koci pandan suji -dimasukkan

dalam tabung 10 tetes CA(OH)2 reaksi

-ditambahkan

3ml HCl 1M

warna warna -dibandingkan

Perubahan warnaBahan Makanan 2

Dadar gulung larutan daun suji -dimasukkan 10 tetes HCl dalam tabung

reaksi

-ditambahkan

3ml HCl 1M

warna warna -dibandingkan

Perubahan warna

*Sebelum: Koci koci berwarna hijau gelap

Larutan daun suji berwarna hijau gelap

*Sesudah:

Koci koci berwarna hijau gelap*sebelum:

Dadar gulung berwarna hijau

Larutan suji berwarna hijau gelap

*sesudah:

Dadar gulung berwarna hijau muda

Koci koci ditambah HCL tidak terjadi perubahan warnaDadar gulung ditambah HCL tidak terjadi perubahan warnaKoci koci menggunakan warna sintetis-dadar gulung menggunkan pewarna sintetis

IX. Analisis DataDari hasil pengamatan yang telah kami lakukan, pada percobaan pertama yaitu pembuatan indikator alami kunyit, sebelum dilakukan percobaan ekstraksi kunyit berwarna kuning keorangean, larutan etanol bening tak berwarna, larutan HCl 1M bening tak berwarna, larutan NaOH 1M bening tak berwarna, keadaan sesudah dilakukan percobaan ekstraksi larutan kunyit yang ditambahkan NaOH 1M berubah warna menjadi merah agak gelap, ekstraksi larutan kunyit yang ditambahkan HCl 1M berubah warna menjadi orange kekuningan. Pada percobaan kedua yaitu uji pewarna kunyit pada bahan makanan, sebelum dilakukan percobaan tahu kuning A berwarna kuning muda dan tahu kuning B berwarna kuning agak tua, ekstraksi kunyit berwarna kuning keorangean, air kapur ( Ca(OH)2 ) tidak berwarna, keadaan sesudah dilakukan percobaan tahu kuning A tidak terjadi perubaan warna, sedangkan pada tahu kuning B berwarna agak merah. Pada percobaan ketiga yaitu uji pewarna kunyit pada bahan makanan nasi kuning. Sebelum dilakukan percobaan nasi kuning berwarna kuning, ekstrak kunyit berwarna orange kekuningan.air kapur ( Ca(OH)2 ) tidak berwarna, keadaan sesudah dilakukan percobaan nasi kuning berubah menjai orange gelap.Pada percobaan keempat yaitu pembuatan indikator alami pandan suji, sebelum dilakukan percobaan pandan suji berwarna hijau gelap, larutan etanol bening tak berwarna, larutan HCl 1M tak berwarna, larutan NaOH 1M bening tak berwarna, keadaan sesudah dilakukan percobaan ekstraksi larutan pandan setelah ditetesi larutan HCl 1M berubah warna hijau kekuningan, ekstraksi larutan pandan setelah ditetesi larutan NaOH 1M berubah warna menjadi hijau gelap. Pada percobaan kelima yaitu uji pewarna pandan suji pada bahan makanan, sebelum dilakukan percobaan koci-koci berwarna hijau gelap, ekstraksi larutan daun pandan suji berwarna hijau. Keadaan sesudah dilakukan percobaan koci-koci setelah ditetesi larutan HCl 1 M tidak terjadi perubahan warna.

Pada percobaan keenam yaitu uji pewarna pandan suji pada bahan makanan, sebelum dilakukan percobaan dadar gulung berwarna hijau, ekstraksi larutan daun pandan berwarna hijau, larutan HCl 1M bening tak berwarna, keadaan sesudah dilakukan percobaan dadar gulung setelah ditetesi larutan HCl 1M warnanya tetap hijau.X. Pembahasan

Berdasarkan hasil percobaan yang telah kami lakukan pada prosedur percobaan pertama ketika larutan ekstraksi kunyit ditambahkan dengan HCl 1M yang bersifat asam tidak dapat menimbulkan perubahan warna yaitu tetap kuning, sedangkan ketika larutan ekstraksi kunyit ditambahkan dengan NaOH 1M yang bersifat basa menimbulkan perubahan warna yaitu dari kuning berubah menjadi merah. Hal ini sudah sesuai dengan kajian teori.Berdasarkan hasil percobaan yang telah kami lakukan pada prosedur percobaan kedua ketika tahu kuning A dan tahu kuning B ditambah 10 tetes air kapur ( Ca(OH)2) warna tahu kuning A tidak mengalami perubahan wana, sedangkan tahu kuning B berubah sedikit menjadi merah. Hal ini dapat membuktikan bahwa tahu kuning A menggunakan pewarna sintetis karena tidak mengalami perubahan dan pada tahu B menggunakan pewarna alami karena mengalami perubahan warna yang hamper sama dengan warna indicator yang kami buat. Berdasarkan hasil percobaan yang telah kami lakukan pada prosedur percobaan ketiga ketika nasi kuning ditambahkan 10 tetes air kapur ( Ca(OH)2) warna nasi kuning berubah menjadi orange gelap. Hal ini dapat membuktikan bahwa nasi kuning yang kami gunakan sebagai sample makanan dalam percobaan ini menggunakan bahan pewarna alami yaitu menggunakan kunyit, karena perubahan warna yang terjadi pada nasi kuning hampir sama dengan warna indikator yang telah kami buat.

Berdasarkan hasil percobaan yang telah kami lakukan pada prosedur percobaan keempat ketika larutan ekstraksi pandan suji ditambahkan dengan HCl 1M yang bersifat asam menimbulkan perubahan warna yaitu dari hijau menjadi kekuningan, sedangkan ketika larutan ekstraksi pandan suji ditambahkan dengan NaOH 1M yang bersifat basa menimbulkan perubahan warna yaitu dari hijau menjadi hijau(-).Berdasarkan hasil percobaan yang telah kami lakukan pada prosedur percobaan kelima ketika koci-koci ditambahkan dengan 3ml HCl 1M warna koci-koci tetap berwarna hijau gelap. Hal ini membuktikan bahwa koci-koci yang kami gunakan sebagai sample makanan pada percobaan ini menggunakan bahan pewarna sintetis karena perubahan warna yang terjadi pada koci-koci tidak sama dengan warna indikator yang telah kami buat. Begitu pula dengan dadar gulung, ketika dadar gulung ditambahkan dengan 3 ml HCl 1M warna dadar gulung tetap hijau. Hal ini membuktikan bahwa dadar gulung yang kami gunakan dalam percobaan ini memakai bahan pewarna sintesis, karena perubahan warna yang terjadi pada dadar gulung tidak sama dengan warna indikator yang telah kami buat.XI. KesimpulanBerdasarkan hasil praktikum yang sudah kami lakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa pada prosedur percobaan kedua yaitu uji pewarna kunyit pada bahan makanan, sample bahan makanan 1 yaitu tahu kuning A menggunakan pewarna sintetis dan tahu kuning B menggunakan pewarna alami yaitu kunyit, sedangkan sample bahan makanan 2 yaitu nasi kuning menggunakan pewarna alami. Pada prosedur percobaan keempat yaitu uji pewarna pandan suji pada bahan makanan, sample bahan makanan 1 dan 2 yaitu koci-koci dan dadar gulung menggunakan pewarna sintesis.Indikator yang dibuat dari bahan alami tidak semuanya baik digunakan sebagai indikator. Pada percobaan ini indikator yang lebih baik adalah kunyit karena perubahan warna pada ekstrak kunyit sangat kontras saat dicampuri dengan larutan asam atau basa. Sedangkan ekstrak pandan suji kurang baik digunakan sebagai indikator karena tidak memiliki perubahan warna secara kontras saat dicampuri dengan larutan asam atau basa.

XII. MENJAWAB PERTANYAAN

1. Apa perbedaan pewarna alami dan pewarna sintetis (buatan) ?

Pewarna alami :

Lebih aman dikonsumsi

Warna yang dihasilkan kurang stabil, mudah berubah oleh pengaruh tingkat keasaman tertentu Untuk mendapatkan warna yang bagus diperlukan bahan pewarna dalam jumlah banyak Keanekaragaman warnanya terbatas Tingkat keseragaman warna kurang baik

Kadang-kadang memberi rasa dan aroma yang agak tidak enakPewarna buatan :

Kadang-kadang memiliki efek negatif tertentu

Dapat mengembalikan warna asli, kestabilan warna lebih tinggi, tahan lama, dan dapat melindungi vitamin atau zat-zat makanan lain yang peka terhadap cahaya selama penyimpanan Praktis dan ekonomis Warna yang dihasilkan lebih beraneka ragam Keseragaman warna lebih baik Tidak menimbulkan rasa dan aroma2. Uji kualitatif apa saja yang dapat membedakan bahan makanan yang mengandung pewarna alami maupun sintetis (buatan) ?

Larutan NaOH 1 M

Pada saat nasi kuning ditetesi 1 tetes larutan NaOH 1 M terjadi perubahan warna menjadi merah. Hal ini membuktikan bahwa nasi kuning menggunakan pewarna alami karena perubahan warna pada nasi kuning sama dengan warna ekstraksi kunyit yang telah ditambahkan 1 tetes larutan NaOH 1 M yang menjadi indikator pewarna untuk nasi kuning.

Larutan Ca(OH)2

Pada saat tahu kuning ditambah 10 tetes Ca(OH)2 tidak terjadi perubahan warna atau tetap berwarna kuning. Hal ini membuktikan bahwa tahu kuning menggunakan pewarna sintetis karena tidak sama dengan warna ekstraksi kunyit yang telah ditambahkan 1 tetes larutan Ca(OH)2 yang menjadi indikator pewarna untuk tahu kuning. Larutan HCl 1 M

Pada saat koci-koci dan dadar gulung ditetesi 3 tetes larutan HCl 1 M tidak terjadi perubahan warna atau tetap berwarna hijau muda. Hal ini membuktikan bahwa koci-koci dan dadar gulung menggunakan pewarna sintetis karena warna pada koci-koci dan dadar gulung tidak sama dengan warna ekstraksi pandan suji yang telah ditambahkan 3 tetes larutan HCl 1 M yang menjadi indikator pewarna untuk koci-koci dan dadar gulung.3. Sebutkan bahan makanan apa saja yang mengandung pewarna alami atau pewarna sintetis ? (masing-masing minimal 3 contoh)

Pewarna alami

: Klepon, putu mayang, kue lupis, nasi kuningPewarna sintetis

: butter cream, snack, gethuk lindriLampiran Pertanyaan dan Jawaban

Pertanyaan 1. Apa perbedaan pewarna alami dan pewarna sintesis?

2. Uji kualitatif apa saja yang dapat membedakan bahan makanan yang mengandung pewarna alami maupun sintesis?

3. Sebutkan bahan makanan apa saja yang mengandung pewarna alami atau sintesis! Masing-masing minimal 3 contoh

Jawaban 1. Perbedaan pewarna alami dan sintesis adalah :

NoZat pewarna sintesisZat pewarna alami

1.Warna yang dihasilkan lebih cerahWarna yang dihasilkan lebih pudar

2.Variasi warnanya banyakVariasi warnanya sedikit

3.Harga lebih murahHarga lebih mahal

4.Ketersediaan tidak terbatasKetersediaan terbatas

5.StabilKurang stabil

6.Tidak mudah larut dalam airMudah larut dalam air

7.Membutuhkan bahan pewarna lebih sedikit, karena dalam konsentrasi rendah sudah mampu mewarnai dengan baik untuk proses produksi

Membutuhkan bahan pewarna yang lebih banyak (kurang mampu mewarnai dengan baik) untuk proses produksi

8Cepat meresap ke dalam produk

Membutuhkan waktu lama untuk meresap kedalam produk

9.Warna (pada makanan) tidak berubah ketika ditetesi dengan larutan yang bersifat basaWarna (pada makanan) berubah ketika ditetesi dengan larutan yang bersifat basa

2. Uji kulitatif yang dapat membedakan bahan makanan yang mengandung pewarna alami maupun sintesis yaitu dengan menggunakan larutan yang bersifat asam atau basa, contohnya HCl, H2SO4, NaOH, atau NH4OH. Atau dengan menggunakan pewarna alami contohnya kunyit dan daun pandan.

3. Bahan makanan yang mengandung pewarna alami:1. Nasi kuningTerbuat dari kunyit yang memberi warna kuning, karena mengandung curcumin2. Margarine dan mentega Terbuat dari wortel yang memberi warna orange kue karena mengandung karoten3. Jajan tradisional (dadar gulung)Terbuat dari pandan suji yang memberi warna hijau karena mengandung klorofil4. Produk minuman (sari buah, juice dan susu).Terbuat dari bunga mawar, pacar air,buah apel,anggur yang memberikan warna merah, ungu, biru karena mengandung antosianin

-Bahan makanan yang mengandung pewarna sintesis:1. PermenTerbuat dari Tartrazine yang memberi warna kuning1. Es krim

Terbuat dari Sunset yellow FCF yang memberi warna orange

2. Makanan ringan

Terbuat dari Eritrosin yang memberi warna merah

3. Jeli

terbuat dari Carmoisine yang memberi warna merah DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2013. Metode Pemisahan Campuran. (online) http://www.id.wikipedia.org/Metode

Pemisahan. (diakses tanggal 15 November 2013)

Oriza, Rose. 2012. Pemisahan Campuran. (online) http://kimiabisa.blogspot.com/2012/12/

Pemisahan-campuran.html. (diakses tanggal 15 November2013)

Sugiarto, Bambang, dkk. 2010. Kimia Dasar untuk Pendidikan Sains. Surabaya : UNESA

University Press.

Tim Kimia Dasar. 2013. Petunjuk Praktikum Kimia Umum. Surabaya : UNESA University

Press.

Surabaya, 4 Desember 2013

Mengetahui,

Dosen/ Asisten

Praktikan

()

(..)filtrat

Residu

filtrat

Plat tetes B

Plat tetes A

-ditetes 2-3 tetes larutan daunsuji (ekstraksi) +1-3 tetes NaOh 1 M

Ditetesi 2-3 tetes larutan daun suji (ekstraksi) + 1-3 tetes HCL 1M

30 gr Kunyit sayur