LAPORANPELAKSANAAN KEGIAN ipeh

14
I. LAPORANPELAKSANAAN KEGIATAN PENDAHULUAN DesaLetvuanmerupakandesa yang cukupbanyakpenghuninya.Terlihatdaribanyaknyarumah yang ada di sini.Meskidemikian, masihterdapatbanyaklahankosong yang luas. Wilayah desaLetvuancukupluas, di timurberbatasandenganhutandesa yang menujuDesaEvu, di baratberbatasandenganDesa Dian Darat, sedangkan di selatandibatasiolehTelukSorbay. Desainiterbagimenjadisepuluhrukun yang menjadipusatpemerintahan di bawahpemerintahandesa. Padaawalkedatangan kami, puluhanwargasudahmenunggu di pintukeluarPelabuhanYosSudarso, Tualuntukmembawa kami keDesaLetvuan.Antusiasmewargasangatterlihatsaatitu, karenawaktuitumasihpagibutasekitar jam 3 paginamunbanyakwarga yang ikutmenjemput kami di pelabuhan.Tidaksampai situ saja, sesampainya di desa, sudahbanyakwarga yang menanti di rumahBapakAlosalahsatuwarga di sana. Wargaberkumpuldansekaligusdilakukanangkatadatkepadaleluhurse bagaibentukmemohonizinuntuk kami mahasiswasebagai orang baru yang akantinggal di DesaLetvuan. Dari acaraangkatadatini, bapakketuadewanadatmemohonkanizin agar kami bisatinggal di DesaLetvuan.Kegiatanangkatadatinimenunjukkanbetapahukumadatm asihsangatdijunjungtinggi di

description

kkn ppm ugm 2015

Transcript of LAPORANPELAKSANAAN KEGIAN ipeh

Page 1: LAPORANPELAKSANAAN KEGIAN ipeh

I. LAPORANPELAKSANAAN KEGIATAN

PENDAHULUAN

DesaLetvuanmerupakandesa yang

cukupbanyakpenghuninya.Terlihatdaribanyaknyarumah yang ada di sini.Meskidemikian,

masihterdapatbanyaklahankosong yang luas. Wilayah desaLetvuancukupluas, di

timurberbatasandenganhutandesa yang menujuDesaEvu, di baratberbatasandenganDesa

Dian Darat, sedangkan di selatandibatasiolehTelukSorbay.

Desainiterbagimenjadisepuluhrukun yang menjadipusatpemerintahan di

bawahpemerintahandesa.

Padaawalkedatangan kami, puluhanwargasudahmenunggu di

pintukeluarPelabuhanYosSudarso, Tualuntukmembawa kami

keDesaLetvuan.Antusiasmewargasangatterlihatsaatitu,

karenawaktuitumasihpagibutasekitar jam 3 paginamunbanyakwarga yang ikutmenjemput

kami di pelabuhan.Tidaksampai situ saja, sesampainya di desa, sudahbanyakwarga yang

menanti di rumahBapakAlosalahsatuwarga di sana.

Wargaberkumpuldansekaligusdilakukanangkatadatkepadaleluhursebagaibentukmemohon

izinuntuk kami mahasiswasebagai orang baru yang akantinggal di DesaLetvuan. Dari

acaraangkatadatini, bapakketuadewanadatmemohonkanizin agar kami bisatinggal di

DesaLetvuan.Kegiatanangkatadatinimenunjukkanbetapahukumadatmasihsangatdijunjung

tinggi di desaini.PagiitukarenamasihbulanRamadhan, kami disuguhisantapsahur yang

cukupbanyakmacammenunya.

Setelahselesaimakansahur kami diantarkankerumah mama papa piara

kami.Sejenakberistirahat, kami mulaiberkelilingdesa.Keramahansangatlahterasa di

sini.Keadaandesacukupramai, wargabanyakberkegiatan di area desa.Kami

jugamengunjungipara-para (tempatmenjemurrumputlaut) di

salahsatusudutdesa.Suasananyamasihasridantenang, hanyanampakbeberapawarga yang

sedangmenjemurrumputlaut, dan yang

bersampanhendakketempatbudidayarumputlautmereka. Mata pencaharianutamadariwarga

di

siniadalahdarihasilbudidayarumputlaut.Selanjutnyasayaberkunjungkerumahmantankepala

Page 2: LAPORANPELAKSANAAN KEGIAN ipeh

desayaitu Pak Beni.Sambutannyacukuphangat, walaupun kami orang

asingtapisamasepertisaatpertamadatang kami diterimadengansangatbaik.

Sayasangatterkesandenganwarga yang sangatbaikmenyambut kami, sejakdaripelabuhan,

sampaisantapsahur, dan di sepanjangjalan di desa yang sayalaluisaatawalsampai di sana.

Walaupundariluarmerekatampakberbadankekar, danbersuarakeras,

tapikeramahanmerekamemberikankesan yang sangatbaikuntuksayapribadi.

Page 3: LAPORANPELAKSANAAN KEGIAN ipeh

PEMBAHASAN

1. Hasilkegiatan

a. Senam Sehat Bersama

Senam sehat bersama dilaksanakan pada mingu ketiga, setelah lebaran. Lagu dan

gerakan senam disusun sendiri dengn menggunakan lagu-lagu dari daerah

setempat agar warga lebih familiar. Senam dilakukan setiap satu minggu sekali,

dijadwalkan pada hari Jumat sore, namun menyesuaikan juga dengan kegiatan di

desa. Senam dilakukan di halaman gereja. Warga cukup antusias pada kegiatan

ini, namun tidak semua warga yang hadir mau ikut berbaris dan senam bersama.

Pada minggu-minggu awal dilaksanakannya senam, warga banyak yang masih

malu-malu untuk bergabung, namun lama kelamaan warga yang iktu senam lebih

banyak. Sebenarnya warga mau hadir, tapi banyak yang hanya menonton saja.

Dengan kegiatan senam ini, warga mulai sadar betapa pentingnya berolah raga.

b. Ahli Gizi Cilik

Peserta yang merupakan siswa kelas 5 dan kelas 6 SD Naskat Letvuan, sangat

tertarik dengan program ini. Karena saat penyampaian materi dilakukan dengan

menggunakan berbagai alat peraga dan nyanyian agar mudah diingat. Siswa

sangat antusias dan sangat aktif saat diminta untuk maju atau menjawab

pertanyaan. Saat sebelum mulai materi, selalu dilakukan pengecekan kebersihan

kuku, dan bagi yang kukunya bersih akan mendapatkan penghargaan berupa

pemberian bintang. Hasilnya, pengetahuan siswa tentang perilaku hidup bersih

meningkat. Siswa juga menerapkannya saat di rumah. Pada saat materi cuci

tangan, langkah-langkahnya diajarkan dengan nyanyian, sehinga siswa lebih

mudah untuk memahami dan mengingat-ingatnya. Pada hari-hari akhir program,

siswa semakin menyadari untuk mejaga kebersihan diri, sehingga makin banyak

siswa yang kukunya bersih.

c. Pelatihan Kader Posyandu

Sasaran dari program ini adalah seluruh kader Posyandu yang ada di Desa

Letvuan. Kader berjumlah lima orang. Kegiatan dilakukan setiap satu minggu

sekali. Awalnya kehadiran kader cukup tinggi, namun beberapa kali hanya satu

atau dua kader saja yang hadir. Dari pelatihan ini kader mendapatkan tambahan

Page 4: LAPORANPELAKSANAAN KEGIAN ipeh

ilmu, serta ketrampilan untuk menggunakan alat kesehatan seperti pengukur berat

badan dan tinggi badan, pengukur tekanan darah.

d. Penyuluhan PHBS dan Gizi Seimbang

Sasaran dari program ini adalah ibu-ibu yang datang membawa anaknya saat

Posyandu. Sehingga kegiatan dilakukan satu kali pada setiap bulannya.

Penyuluhan ini dilakukan lebih ke masing-masing individu sesuai dengan

permasalahan yang dihadapi. Penyampaiannya lebih dalam bentuk konseling, agar

lebih dapat diterima dan dilaksanakan. Ibu-ibu merasa terbantu dan mendapatkan

tambahan ilmu pengetahuan dari penyuluhan ini. Mereka cukup antusias untuk

mendengarkan saran-saran yang diberikan.

e. Pemberian Makanan Tambahan

Pemberian makanan tambahan dilakukan satu bulan sekali bersamaan dengan

diadakannya Posyandu. Sasarannya adalah bayi dan balita di atas 6 bulan yang

hadir dalam kegiatan Posyandu. Pemberian makanan tambahan ini merupakan

daya tarik bagi masyarakat agar mereka mau membawa anak-anaknya ke

Posyandu. Hasilnya, kunjungan Posyandu meningkat dari bulan sebelumnya. Bayi

dan balita yang diberi PMT juga mau menerima makanan yang diberikan.

f. Posyandu

Kegiatan Posyandu dilakukan setiap satu bulan sekali di Desa Letvuan. Kegiatan

ini dilakukan atas bekerja sama dengan pihak Puskesmas Pembantu dan

Puskesmas Induk. Sasarannya terutama yaitu seluruh bayi dan balita Desa

Letvuan, serta ibu hamil. Hasil dari kegiatan ini adalah didapatkan data berat

badan dari peserta Posyandu, sehingga pertumbuhannya dapat dipantau, dan

apabila terdapat suatu kekurangan maka dapat segera diatasi.

g. Pelayanan Kesehatan

Selama dilaksanakan KKN, program pelayanan kesehatan ini dilakukan sebanyak

satu kali yaitu pada bulan kedu bersamaan dengan hari dilaksanakannya

Posyandu. Kunjungan warga cukup banyak, karena warga mengetahui bahwa di

kegiatan ini ada dokter yang datang. Sehingga masyarakat tertarik untuk datang

dan tidak mau melewatkan kesempatan ini. Hasilnya warga yang memiliki

Page 5: LAPORANPELAKSANAAN KEGIAN ipeh

keluhan penyakit datang untuk berobat, karena biasanya di Puskesmas pembantu

tidak terdapat dokter jaga.

2. Hambatan dan Tantangan

a. Senam Sehat Bersama

Pada awal dilaksanakannya program ini, masyrakat nampak asing dengan

kegiatan sena bersama ini. Sehingga kebanyakan yang datang hanya duduk dan

menyaksikan senam kami. Masyarakat merasa kurang percaya diri untuk ikut

senam bersama kami. Namun seiring berjalannya waktu, peserta mulai bertambah

banyak terutama dari anak-anak. Sempat mengalami kendala dalam

menyesuaikan jadwal dengan kegiatan lain. Kurangnya koordinasi membuat

kegiatan ini berlangsung bersamaan dengan kegiatan lain dengan sasaran yang

sama, akibatnya peserta yang ikut sangat berkurang dari yang sebelumnya. Selain

itu, ada sedikit kendala dalam mempersiapkan sound sistem, karena dari PJ

sendiri kurang paham mengenai hal ini,sehingga memerlukan waktu persiapan

yang lebih lama dan kegiatan dimulai agak mundur dari jadwal yang telah

direncanakan.

b. Ahli Gizi Cilik

Hambatan pelaksanaan program Ahli Gizi Cilik ini adalah saat kami harus

mengajar siswa itu sendiri. Karena kebanyakan siswa merupakan anak-anak yang

aktif sehingga kami harus pandai-pandai mengatur strategi agar bisa

menenangkan mereka dan melanjutkan pembelajaran kembali. Terkadang di

dalam kelas juga terdpat siswa yang berkelahi dan menangis. Hal ini menjadi

tantangan bagi kami untuk dapat mengendalikan suasana belajar agar tetap

kondusif.

c. Pelatihan Kader Posyandu

Pada awal pertama dilaksanakan progam ini, kader sangat antusias dan bisa hadir

semua. Saat itu kami membuat kesepakatan untuk menjadwalkan kegiatan ini

sebagai rutinitas setiap Kamis malam. Namun, pada minggu berikutnya hanya dua

kader saja yang hadir, begitu seterusnya. Hambatan utama adalah kehadiran kader

yang rendah, sehingga program ini belum bisa dilaksanakan dengan optimal.

Kehadiran kader rendah berkaitan dengan kesibukan mereka yang pada siang

Page 6: LAPORANPELAKSANAAN KEGIAN ipeh

harinya bekerja di laut atau di kebun, kemudian mengurus keluarga, sehingga

masih kesulitan untuk meluangkan waktu.

d. Penyuluhan PHBS dan Gizi seimbang

Sasaran program ini adalah ibu-ibu dari bayi dan balita yang hadir saat Posyandu.

Namun tidak jarang ditemui yang membawa bayi dan balita ini bukanlah ibunya

namun neneknya. Hal ini karena ibu dari bayi atau balita ini bekerja jauh dari desa

dan tidak tinggal bersama anaknya. Sehingga terkadang saran saran yang

diberikan kurang dapat dilaksanakan mengingat kondisi masyarakat yang belum

memungkinkan unuk melaksanakannya. Selain itu, pada Posyandu yang kedua,

jumlah kunjungan sangat banyak sedangkan yang bisa memberikan penyuluhan

hanya satu orang sehingga agak kewalahan, akibatnya waktu konseling dari

masing-maisng ibu menjadi lebih sedikit.

e. Pemberian Makanan Tambahan

Awalnya PMT ini diadakan dengan menggunakan dana yang diberikan dari

PNPM. Namun karena terjadi pergantian birokrasi dana sempat terhenti, sehingga

tidak diadakan PMT dan berdampak pada kunjungan Posyandu yang rendah.

Sebenarnya dari program ini ingin dilakukan dengan menginisiasi warga untuk

iuran agar tidak bergantung pada dana dari PNPM, namun kendalanya adalah

warga sangat sulit untuk diajak berkumpul dan berdiskusi bersama. Sehingga

pada akhirnya dana program ini diambil dari dana tim KKN.

f. Posyandu

Kunjungan Posyandu saat pertama kami datang sangat kurang. Hal ini disebabkan

karena kesadaran orang tua untuk mebawa anaknya ke Posyandu masih sangat

rendah. Selain itu, beberapa bulan terakhir tidak ada pemberian makanan

tambahan, padahal PMT ini menjadi salah satu daya tarik masyarakat untuk mau

datang ke Posyandu. Sehingga jumlah kunjungan menjadi rendah. Selain itu, tidak

semua bayi dan balita memiliki buku KMS, hal ini menyebabkan kontrol terhadap

perkembangan anak menjadi kurang optimal. Tidak adanya KMS juga

menyebabkan pencatatan imunisasi menjadi rancu, akibatnya pernah terjadi balita

mendapat imunisasi dua kali karena tidak adanya catatan.

g. Pelayanan Kesehatan

Page 7: LAPORANPELAKSANAAN KEGIAN ipeh

Saat pelayanan kesehatan antusias warga cukup tinggi, sehingga panitia dan

petugas kesehatan cukup kewalahan dalam menghadapinya. Hambatan yang ada

seperti kurangnya sumber daya dari petugas kesehatan yang dapat melakukan

pengukuran tensi, sehingga pos konsultasi gizi ditiadakan. Selain itu, kurangnya

koordinasi antara puskesmas induk dengan puskesmas pembantu tentang

ketersediaan oobat menyebabkan pelayanan sedikit terganggu karena obat yang

diresepkan oleh dokter beberapa kali tidak tersedia.

3. Jejaringkemitraandanperansertamasyarakat dan keterlibatandalammasyarakat

Dalammelaksanakan program klustermedikasangatdiperlukanjejaringkemitraan

yang kuat. Kami bekerjasamadenganPuskesmaspembantu yang ada di

DesaLetvuandanPuskesmasindukuntukmelaksanakankegiatanPosyandudanpelaya

nankesehatan. Petugas di Puskesmasmenyambut kami

dengansangatbaikdanmenceritakanberbagaimasalahkesehatan yang ada di

DesaLetvuan yang menjadi modal awal kami untukmelaksanakan

program.Selainitu, kami

menggandengkaderPosyanduuntukmelakukanpelatihankader,

sertaberdiskusitentangberbagaihalterkaitmasalah di

DesaLetvuan.Dalammelaksanakankegiatanpelayanankesehatan,

parakadersangatmembantuterutamadalammengajakwargauntukikutserta.Dengana

danyakemitraanini, secaratidaklangsungketerlibatanmahasiswa di

masyarakatmenjadisemakinbanyak.Selainitu,

mahasiswajugaikutsertadalamkegiatan di desa, misalnyasaatpembangunangereja.

4. TemuanBarudanatauunikdalamhalkekayaanalam, teknologilokaldanbudaya

Potensi kekayaan alam yang ada di Desa Letvuan cukup banyak. Kekayaan ini masih

belum banyak dikembangkan oleh warga. Dari pengamatan yang dilakukan, warga

baru memanfaatkan perkebunan dan hasil lautnya untuk memenuhi keperluan rumah

tangga saja, belum mengarah ke dalam bentuk produksi komersial yang skalanya

lebih besar. Misalnya saja, dari kebun dapat dihasilkan bijih kopi, singkong, jeruk,

dan komoditi lain. Pengembangan perkebunan di sini masih sangat tradisional

sehingga hasil produksinya hanya mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga, dan

selebihnya dijual, tapi tidak banyak.

Page 8: LAPORANPELAKSANAAN KEGIAN ipeh

Temuan lainnya adalah adanya penggunaan tanaman obat tradisional dari tanaman

yang diambil di hutan dan di sekitar rumah warga, yang biasa disebut dengan obat

Kei. Masyarakat banyak mengonsumsi obat Kei namun belum dilakukan penelitian

lebih lanjut mengenai manfaat dari tanaman tersebut.

5. Potensi pengembangan/keberlanjutan

Terdapat berbagai potensi di Desa Letvuan yang dapat dikembangkan lebih lanjut

lagi, misalnya dari pengolahan rumput laut menjadi produk jadi yang siap

dikonsumsi. Sejauh ini, kebanyakan masyarakat menjual rumput lautnya dalam

bentuk kering saja tanpa pengolahan lebih lanjut. Sebenarnya sudah terdapat alat-alat

pengolahannya, namun masih terkendala karena pabrik yang dibangun belum

diresmikan. Masyarakat masih membutuhkan banyak bimbingan untuk

mengembangkan produk rumput laut dan memasarkannya. Apabila pengolahan

rumput laut ini dapat dimaksimalkan, masyarakat bisa meningkatkan pendapatannya.

Selain rumput laut, di Desa Letvuan terdapat salah satu tempat wisata yang cukup

bagus yaitu Goa Hwang atau Air Goa. Pengelolaan tempat wisata ini masih sangat

terbatas, sehingga belum bisa dijadikan sebagai sumber pendapatan desa. Oleh karena

itu, masyarakat perlu dibimbing lagi untuk mengelola wisata ini agar dapat

berkembang lebih baik lagi.

6. Pengayaan batin dan petualangan kemanusiaan

Selama melaksanakan program KKN dua bulan di Letvuan banyak pengalaman yang

berkesan bagi saya. Sebenarnya potensi sumberdaya alam dan sumber daya manusia

di Letvuan. Anak-anak di sini sebenarnya adalah anak-anak yang aktif dan pintar,

namun mereka kurang memiliki akses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang

lebih, hal ini karena cara pembelajaran di sini masih kurang berorientasi pada siswa.

Bahkan, ketika mereka terlambat atau berbuat salah sering sekali diberikan hukuman

fisik oleh gurunya. Selain itu, dari keluarga sendiri mereka sering sekali mengatakan

kata-kata kasar, dan itu dianggap sebagai hal yang biasa, padahal seharusnya tidak

diucapkan kepada anak.

Keramahan yang sangat tertanam pada warga di sini sangat tercermin dalam

keseharian mereka. Kami sudah dianggap seperti keluarga sendiri, bahkan sampai

diberikan nama marga. Mereka berprinsip, ketika mereka menolong orang lain, suatu

Page 9: LAPORANPELAKSANAAN KEGIAN ipeh

saat Tuhan akan membalasnya walaupun tidak langsung kepada mereka, bisa jadi

kepada keluarga mereka yang sedang merantau di daerah lain. Sehingga, warga

menjamu kami dengan sangat baik. Ketika jam makan tiba, kami akan dicari-cari dan

diundang untuk makan di rumah mereka yang hari itu mempunyai giliran untuk

memberikan makan. Makanan yang disuguhkan juga sangat mewah, terutama bagi

kami yang terbiasa tinggal di perantauan. Saat pulang, kami semuadiantarkan ke

bandara bersama hampir seluruh warga desa, sehingga bandara pun penuh sesak oleh

warga Letvuan. Hal ini benar-benar membuat saya berdecak kagum, bertapa

persatuan warga sangat dijaga erat.

KESIMPULAN

Kegiatan yang telah direncanakan hampir semua dapat dilaksanakan dengan baik. Kendala yang

terjadi di lapangan juga masih dapat diatasi dengan bekerjasama antar individu tim. Walaupun

pada hasilnya masih terdapat beberapa kekurangan namun kami sudah berusaha untuk

melakukan yang terbaik. Selain itu, banyak sekali pengalaman-pengalaman pribadi yang

membuka mata saya lebih lebar lagi, untuk lebih peduli dengan keadaan sekitar. Menurut saya,

melaksanakan KKN di sini menyadarkan saya sendiri bahwa Indonesia itu tidak hanya Jawa saja,

dan masih banyak hal yang bisa kita lakukan untuk bersama-sama membantu memajukan negeri

ini, agar masyarakat di sini semakin maju lagi.

SARAN

Saran untuk tim selanjutnya apabila di Letvuan akan diadakan KKN lagi. Banyak bidang disini

yang bisa digali lagi potensinya. Misalnya dari bidang pertanian, terdapat tiga hal penting yang

bisa membantu warga antara lain, pembuatan koperasi usaha yang mampu mengendalikan harga

rumput laut, karena selama ini masyarakat tidak tahu harga pasaran rumput laut yang sebenarnya

dan hal ini sangat berisiko sekali untuk dicurangi oleh para pengepul. Selanjutnya, dalam hal

pengolahan produk rumput laut. Masyarakat bisa diarahkan untuk mengembangkan usaha ini dan

mulai dibentuk suatu sistem pemasaran yang sesuai dengan pasar di Maluku Tenggara, sehingga

pendapatan masyarakat dapat bertambah. Dari sektor pendidikan, akan lebih baik apabila

dilakukan hearing bersama dengan guru-guru yang mengajar di SD maupun SMP, tanpa

bermaksud menggurui, tapi sebaiknya disampaikan bahwa hukuman fisik bukan merupakan

Page 10: LAPORANPELAKSANAAN KEGIAN ipeh

solusi dari ketidakdisiplinan mereka. Dari bidang kesehatan, masyarakat masih perlu sekali

untuk dibimbing dan diarahkan untuk merubah pola pikirnya. Perlu disadarkan kembali, bahwa

kesehatan itu penting. Dari pendidikan agama Islam khususnya, masih sangat minim sekali,

sehingga sangat miris ketika adik-adik yang beragama muslim kurang mendapat pelajaran agama

karena tidak adanya guru di sekolahnya.

LAMPIRAN