laporanndt-130130220817-phpapp02

14
LAPORAN PENGUJIAN DENGAN MENGGUNAKAN ARUS EDDY (EDDY CURRENT TEST) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pilihan Pengujian Tak Merusak Disusun oleh : Karmadi (08.30086) JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

description

laporan ndt

Transcript of laporanndt-130130220817-phpapp02

Page 1: laporanndt-130130220817-phpapp02

LAPORAN

PENGUJIAN DENGAN MENGGUNAKAN ARUS EDDY(EDDY CURRENT TEST)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk MemenuhiTugas Mata Kuliah Pilihan Pengujian Tak Merusak

Disusun oleh :

Karmadi (08.30086)

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG

2012

Page 2: laporanndt-130130220817-phpapp02

PEMERIKSAAN DENGAN ARUS EDDY (EDDY CURRENT TEST)

A. PRINSIP DASAR

Eddy current inspection adalah satu dari beberapa metode NDT yang menggunakan

prinsip "elektromagnetisme" sebagai dasar untuk melakukan pengujian. Prinsipnya, arus

listrik dialirkan pada kumparan untuk membangkitkan medan magnet didalamnya. Jika

medan magnet ini dikenakan pada benda logam yang akan diinspeksi, maka akan

terbangkit arus Eddy. Arus Eddy kemudian menginduksi adanya medan magnet. Medan

magnet pada benda akan berinteraksi dengan medan magnet pada kumparan dan mengubah

impedansi bila ada cacat.

Prinsip kerja

Beberapa kelebihan eddy current inspection meliputi:

Sensitif terhadap crack kecil dan defect-defect lain.

Detects surface and near surface defects.

Memberikan hasil yang cepat.

Peralatannya sangat portable.

Dapat digunakan lebih dari sekedar untuk deteksi cacat.

Persiapan benda uji minimum.

Test probe tidak harus kontak dengan benda uji.

Dapat menginspeksi material konduktif yang bentuk dan ukurannya kompleks.

Beberapa keterbatasan eddy current inspection meliputi:

Hanya dapat digunakan untuk menginspeksi material konduktif.

Permukaan harus dapat diakses oleh probe.

Dibutuhkan skill dan training yang lebih ekstensif daripada teknik yang lain.

Page 3: laporanndt-130130220817-phpapp02

Kekasaran dan kehalusan permukaan dapat berpengaruh.

Dibutuhkan standar referensi untuk set up.

Kedalaman penetrasi terbatas.

Cacat seperti delaminasi yang terletak sejajar dengan lilitan koil probe dan arah

scan probe tidak dapat dideteksi.

Pada Prinsip kerjanya sendiri terdiri dari Pengiriman, penerimaan dan tampilan data.Penggunaan dari eddy current : Sebagai alat untuk mendeteksi cacat-cacat dibawah permukaan

B. PERALATAN

Peralatan yang paling mendasar untuk pengujian arus eddy terdiri dari sumber arus

bolak-balik, coil kawat yang terhubung pada sumber itu, dan sebuah voltmeter untuk

mengukur perubahan voltase yang melewati coil. Sebuah ampermeter dapat juga

digunakan untuk pengukuran perubahan arus pada circuit sebagai pengganti voltmeter.

Display-Analog MeterTampilan analog adalah peralatan yang paling sederhana pada pemeriksaan arus

eddy. Yang digunakan untuk pendeteksian retakan, pemeriksaan karat, atau pengujian

daya konduksi. alat ini memiliki sebuah circuit bridge sederhana, yang

membandingkan keseimbangan beban yang terukur pada spesimen uji. Bila ada

perubahan pada spesimen uji yang menyimpang dari kondisi normal, kita bisa

mengamati pergerakannya pada alat ini.

Page 4: laporanndt-130130220817-phpapp02

Bridges

Circuit Bridge dikenal juga dengan nama Maxwell-Wien bridge, dan digunakan

untuk pengukuran induktansi dalam kaitannya dengan calibrasi resistansi dan

kapasitansi.

Resonant Circuits

Probe arus eddy secara khas mempunyai frekwensi atau bidang frekwensi yang

dirancang untuk dioperasikan.  Ketika probe dioperasikan diluar dari bidang itu, pada

data akan terjadi masalah.  Ketika sebuah probe dioperasikan terlalu tinggi dari

frequensi seharusnya, resonansi dapat terjadi didalam sirkuit.

Probes

Yang paling utama dalam pengujian arus eddy adalah seberapa baik arus eddy

dapat mendeteksi material yang di uji. Ini tergantung dari perancangan probe. Probe

berfungsi sebagai alat yang secara langsung menyentuh specimen uji. Probe terdiri dari

berbagai macam bentuk.

Display - Complex Impedance Plane (eddy scope)

C. STANDAR PENGUJIAN / RUJUKAN

a. British Standards (BS) BS 3683 (part 5):1965 (1989) Eddy current flaw detection glossary

BS 3889 (part 2A): 1986 (1991) Automatic eddy current testing of wrought steel

tubes

BS 3889 (part 213): 1966 (1987) Eddy current testing of nonferrous tubes

Page 5: laporanndt-130130220817-phpapp02

BS 5411 (part 3):1984 Eddy current methods for measurement of coating thickness

of nonconductive coatings on nonmagnetic base material. Atau saat ini dikenal

dengan nama BS EN 2360 (1995).

b. American Society for Testing and Materials (ASTM) ASTM A 450/A450M General requirements for carbon, ferritic alloys and

austenitic alloy steel tubes

ASTM B 244 Method for measurement of thickness of anodic coatings of

aluminum and other nonconductive coatings on nonmagnetic base materials with

eddy current instruments

ASTM B 659 Recommended practice for measurement of thickness of metallic

coatings on nonmetallic substrates

ASTM E 215 Standardizing equipment for electromagnetic testing of seamless

aluminum alloy tube

ASTM E 243 Electromagnetic (eddy current) testing of seamless copper and copper

alloy tubes

ASTM E 309 Eddy current examination of steel tubular products using magnetic

saturation

ASTM E 376 Measuring coating thickness by magnetic field or eddy current

(electromagnetic) test methods

ASTM E 426 Electromagnetic (eddy current) testing of seamless and welded

tubular products austenitic stainless steel and similar alloys

ASTM E 566 Electromagnetic (eddy current) sorting of ferrous metals

ASTM E 571 Electromagnetic (eddy current) examination of nickel and nickel

alloy tubular products

ASTM E 690 In-situ electromagnetic (eddy current) examination of nonmagnetic

heat-exchanger tubes

ASTM E 703 Electromagnetic (eddy current) sorting of nonferrous metals

Page 6: laporanndt-130130220817-phpapp02

ASTM E 1004 Electromagnetic (eddy current) measurements of electrical

conductivity

ASTM E 1033 Electromagnetic (eddy current) examination of type F continuously

welded (CW) ferromagnetic pipe and tubing above the Curie temperature

ASTM E 1316 Definition of terms relating to electromagnetic testing

ASTM G 46 Recommended practice for examination and evaluation of pitting

corrosion

D. METODE KALIBRASI

Pada pengujian arus eddy, penggunaan standard kalibrasi untuk pengaturan pada

peralatan sangat penting sekali. Hampir pada semua metoda NDT, informasi yang paling

banyak didapatkan ketika membandingkan hasil dari suatu objek pada objak yang serupa

dengan jenis kerusakannya. Pada hampir semua kasus, prosedur pemeriksaan arus eddy

pada peralatan diatur sesuai dengan standard referensi/kalibrasi.

Untuk mendeteksi keretakan, karat dan kerusakan-kerusakan material lainnya,

standard referensi/kalibrasi digunakan untuk mengeset peralatan agar menghasilkan suatu

sinyal yang dapat dikenal atau sinyal dari kerusakan. Dalam banyak kasus, tampilan dari

suatu sinyal uji dapat dihubungkan untuk menampilkan sinyal dari suatu kerusakan yang

mengacu pada standard referensi/kalibrasi untuk mengetahui ukuran dari kerusakan/cacat

dari spesiment uji.

Standard referensi/kalibrasi harus dari jenis material uji yang sama. Jika ini tidak

mungkin atau tidak praktis, diharuskan material itu mempunyai koduktivitas electric dan

permeability magnetic yang sama. Corak Komponen ( Ketebalan Material, geometry, dll.)

pada standard referensi/kalibrasi harus sama. Jika standard referensi/kalibrasi adalah suatu

Page 7: laporanndt-130130220817-phpapp02

jenis dengan kerusakan yang disengaja, kerusakan/cacat ini harus mewakili dari contoh

cacat yang mungkin ada pada komponen uji. Semakin dekat (kemiripan) standard

referensi/kalibrasi dangan komponen uji, maka semakin baik.

Standard referensi/kalibrasi arus eddy meliputi :

Daya konduktivitas standard.

Flat plate discontinuity standard.

Flat plate metal thinning standard (step or tapered wedges).

Tube discontinuity standard.

Tube metal thinning standard.

Hole (with and without fastener) discontinuity standard.

E. PENYIAPAN KOMPONEN SPESIMEN

1. Bidang inspeksi diidentifikasi, dibersihkan dan disiapkan untuk pengujian dengan

menggunakan prosedur dan material yang sesuai.

2. Bidang inspeksi diidentifikasi dengan teknik yang ada untuk diobservasi oleh

penguji.

3. Material pembersih yang tepat dipilih dan diaplikasikan.

4. Proses pembersihan dan persiapan pada permukaan yang akan diuji dijelaskan

kepada penguji agar dikonfirmasi.

5. Proses persiapan dilakukan sesuai dengan prosedur, undang-undang dan

persyaratan OH&S yang relevan.

6. Prosedur dilakukan dengan benar untuk diobservasi oleh penguji. Selalu diikuti

oleh undang-undang dan persyaratan OH&S.

7. Undag-undang dan persyaratan OH&S dapat dijelaskan terkait dengan proses

persiapan untuk dikonfirmasi oleh penguji.

8. Bidang inspeksi diuji secara visual dan diskontinuitas yang tampak diidentifikasi.

9. Diskontinuitas yang terjadi diidentifikasi dari inspeksi visual untuk diobservasi

oleh penguji. Pengujian metalurgi yang utama pada bidang inspeksi digunakan

untuk mendeskripsikan cacat primer, cacat produksi atau cacat layanan.

10. Prosedur dan teknik pengujian yang sudah ada dijelaskan kepada penguji untuk

dikonfirmasi.

Page 8: laporanndt-130130220817-phpapp02

11. Tipe-tipe diskontinuitas dijabarkan dan konsekuensi/ efeknya dideskripsikan.

F. METODE PEMERIKSAAN

Untuk metode pemeriksaan terdiri dari:

1. Deteksi Crack.

2. Pengukuran Ketebalan Material.

3. Pengukuran Ketebalan Coating.

4. Pengukuran Konduktivitas untuk seperti:

Identifikasi Material.

Deteksi Kerusakan akibat Panas.

Menentukan Kedalaman Kasus.

Memonitor Heat Treatment.

Dimana langkah-langlah pemeriksaannya adalah sebegai berikut :

1. Dipilih pengujian eddy current yang paling tepat untuk material/ aplikasi yang telah

ditentukan. sesuai dengan:

Tipe dan orientasi cacat

Geometri dan konfigurasi bagian

Frekuensi pengujia

Konfigurasi pemeriksaan

2. Peralatan uji diseleksi dan disiapkan sesuai dengan standar dan atau prosedur.

3. Peralatan uji dipasang dengan benar untuk diobservasi oleh penguji diikuti oleh

tindakan pencegahan OH&S.

4. Alat-alat, peralatan, teknik dan pengecekan sistem verifikasi yang diperlukan untuk

melaksanakan pengujian eddy current bias diidentifikasi untuk dikonfirmasi oleh

penguji.

5. Pengujian eddy current dilaksanakan sesuai dengan standar, spesifikasi dan

persyaratan OH&S yang relevan.

6. Prinsip-prinsip kelistrikan, magnetik, dan elektromagnetik yang terkait dengan

pengujian eddy current diaplikasikan untuk diobservasi oleh penguji. Pengujian

dilakukan dengan benar dan menurut urutan logis. Selalu diikuti oleh persyaratan

OH&S.

Page 9: laporanndt-130130220817-phpapp02

7. Prinsip-prinsip kelistrikan, magnetik dan elektromagnetik yang terkait dengan

pengujian eddy current dapat dijelaskan agar dikonfirmasi oleh penguji. Prinsip-

prinsip dan aplikasi pengujian eddy current dapat dijabarkan. Bahaya yang terkait

dengan pengujian eddy current diidentifikasi dan dibuatkan outline persyaratan

tindakan pencegahannya (safety precautions).

8. Peralatan pengujian eddy current dicek bila terdapat cacat, dirawat dan disimpan

sesuai dengan prosedur, persyaratan OH&S, dan instruksi produsen.

9. Perawatan dan pemeliharaan yang tepat dilakukan pada peralatan uji yang disimpan

dengan benar untuk diobservasi oleh penguji. Kerusakan pada peralatan tes

diidentifikasi.

10. Prosedur perawatan dan pemeliharaan serta penyimpanan peralatan pengujian

dijelaskan untuk dikonfirmasi oleh penguji. Kerusakan yang sering terjadi bisa

dibuatkan catatan.

G. METODE INTERPRETASI DATA

1. Indikasi diuji dan cacat dideteksi serta diklasifikasi sesuai dengan kode dan standar

nasional maupun internasional.

2. Sinyal resultan dianalisis dan semua cacat yang relevan dideteksi untuk diobservasi

oleh penguji. Cacat diinterpretasi dan diklasifikasi berdasarkan kode dan standar

nasional maupun internasional.

3. Indikasi/ cacat yang ada dibuatkan outline untuk dikonfirmasi oleh penguji.

Pengertian dan aplikasi kode dan standar nasional maupun internasional dijabarkan.

4. Cacat dikonfirmasi sesuai dengan prosedur perusahaan dan praktek industri.

5. Indikasi cacat dikonfirmasi untuk diobservasi oleh penguji. Hasil uji dikofirmasi

dengan metode pengujian eddy current yang lain dan/ atau metode NDT.

6. Konfirmasi hasil uji dijabarkan untuk dikonfirmasi oleh penguji.

7. Hasil pengujian dilaporkan sesuai prosedur perusahaan, praktek industri dan

persyaratan layanan pelanggan.

8. Laporan dilengkapi dengan benar menurut prosedur. Hasil uji, implikasi dan

informasi terkait disampaikan ke end user.

9. Metode/ prosedur pelaporan hasil pengujian dijabarkan untuk dikonfirmasi oleh

penguji.

10. Implikasi hasil uji untuk material/ aplikasi tertentu dijabarkan.

Page 10: laporanndt-130130220817-phpapp02

KESIMPULAN

Eddy current test merupakan salah satu metode NDT yang menggunakan medan electromagnetik

Dibutuhkan keahlian khusus untuk melakukan pengujian ini.

Bahwa penggunaan alat eddy current harus lebih teliti dalam jarak probenya, karena hal tersebut dapat mempengaruhi signal yang akan ditampilkan di display.