laporan_fungisida
-
Upload
ilham-fajar-sutrisno -
Category
Documents
-
view
225 -
download
0
Transcript of laporan_fungisida
-
8/10/2019 laporan_fungisida
1/5
PENGUJIAN FUNGISIDA
LAPORAN PRAKTIKUM
Oleh :
Nama : Ratna Ika Sari (131510501033
G!"!n#an : A
K$"!m%!k : &
Ni"ai :
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNI'ERSITAS JEMER
)01&
A 1* PENDA+ULUAN
-
8/10/2019 laporan_fungisida
2/5
1*1 Latar $"akan#
Saat ini kebutuhan pangan semakin meningkat seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk. Salah satu usaha untuk meningkatkan produksi
pangan adalah dengan cara mengendalikan penyakit tanaman pangan. Penggunaan
pestisida alami sebagai alternatif pestisida kimiawi dilakukan karena mempunyai
banyak kelebihan yaitu residu relatif mudah terdegradasi sehingga tidak
mencemari tanah dan relatif mudah didapatkan. Penyakit penting yang terdapat
pada tanaman yaitu pathogen fungi.
Patogen fungi hidup dengan berasosiasi secara parasitik dengan tanaman
pertanian. Asosiasi parasitik ini menimbulkan kerugian yang besar bagi petani
yaitu merusak benih dorman, benih di persemaian, dan tanaman (akar, batang,
daun, bunga, dan buah. !al yang biasa dilakukan petani dalam memutuskan
asosiasi parasitik antara tumbuhan dan fungi patogen adalah dengan
menggunakan fungisida. "ungisida merupakan racun kimia yang diracik untuk
membunuh fungi penyebab penyakit tanaman. Senyawa yang diketahui bersifat
fungisida dan bakterisida diantaranya adalah saponin. Saponin bersifat larut dalam
air, etanol.
Pemberian fungisida yang efektif dapat menghambat pertumbuhan
cendawan selama periode simpan, sehingga #iabilitas benihnya dapat
dipertahankan. $enurut hasil penelitian penggunaan fungisida sintetik sampai
saat ini masih tetap menjadi tumpuan utama para petani untuk mengatasi masalah
P. infestans tersebut. %etergantungan terhadap fungisida sintetik untuk
mengendalikan penyakit tanaman disebabkan karena pengendalian dengan
fungisida sintetik dapat dilaksanakan dengan segera, praktis dan seringkali efektif.
%onsepsi pengendalian hayati, dalam keadaan tertentu pestisida masih diperlukan,
yaitu sewaktu populasi organism pathogen melampaui ambang pengendalian
dengan memenuhi syarat&syarat tertentu. Penggunaan fungisida sintetik secara
intensif dan terus menerus dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, antara
lain terjadinya resistensi patogen, terbunuhnya makhluk hidup bukan sasaran,
residu pada bahan makanan, dan pencemaran terhadap lingkungan serta
membahayakan manusia. "enomena resistensi tersebut telah mengakibatkan suatu
-
8/10/2019 laporan_fungisida
3/5
jenis pestisida yang tadinya efektif menjadi kurang bahkan tidak efektif lagi untuk
mengendalikan OP' tertentu. !al inilah yang mendorong para akhli untuk terus
mencari dan mengembangkan jenis pestisida&pestisida baru yang lebih baik dan
efektif serta memenuhi syarat&syarat yang sejalan dengan prinsip&prinsip
Pengendalian hayati. Pengujian lapangan ntuk efikasi fungisida )i*ole+ - P
($etyl 'olklofos -/ terhadap penyakit busuk daun.
1*) T,-,an
0. $engetahui bagaimana cara kerja fungisida
1. $engetahui efektifitas penggunaan fungisida
-
8/10/2019 laporan_fungisida
4/5
A )* TINJAUAN PUSTAKA
!asil analisis ragam data keterjadian penyakit bulai menunjukkan bahwa
perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap keterjadian penyakit bulai pada
jagung manis pada pengamatan 01 sampai 1- hsi. 2amun data pada pengamatan
ke 10 hsi menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap keterjadian
penyakit bulai. !asil analisis ragam data masa inkubasi penyakit, tinggi, dan
bobot kering tanaman juga menunjukkan tidak berpengaruh nyata. !asil uji lanjut
32', diketahui bahwa perlakuan fungisida nabati dan fungisida sintetik berbedanyata pengaruhnya terhadap dibandingkan dengan keterjadian penyakit pada
control (Sekarsari,dkk., 1-04.
$enurut !elmi (1-0-, uji antijamur dilakukan dengan metode perforasi
difusi agar. )ancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap
pola faktorial 4+4+ dengan tiga kali pengulangan. "aktor pertama adalah spesies
jamur (A yang terdiri dari tiga spesies jamur yaitu Alternaria porri (a0, "usarium
o+ysporum (a1, 5olletotrichum gloeosporioides (a4. "aktor kedua adalah pelarut
pada ekstrak dan fraksi (3 yang terdiri dari satu ekstrak dan dua fraksi yaitu
ekstrak metanol (b0, fraksi etil asetat (b1, fraksi n&butanol (b4. "aktor ketiga
adalah berbagai konsentrasi ekstrak dan fraksi (5 yang terdiri dari taraf yaitu
/ (cl, 6,/ (c1, 6/ (c4, 4,/ (c6, 4/ (c. Parameter yang diukur adalah
diameter hambat yang terbentuk di sekeliling silinder kaca. 7ata yang didapat
dianalisis dengan Analisis 8arian (A2O8A.
ntuk dapat membunuh jamur, senyawa antijamur harus masuk ke dalam
sel melalui dinding sel. %emampuan antibakteri ekstrak serai wangi terhadap
pertumbuhan jamur pada batang karet diduga karena adanya kandungan senyawa
aktif. 3erdasarkan uji fitokimia, ekstrak serai wangi mengandung fla#onoid, tanin,
saponin dan triterpenoid. Senyawa&senyawa tersebut diketahui berpotensi sebagai
anti jamur. Aktifnya "ormula Pestisida nabati menekan pertumbuhan koloni 9amur
Akar Putih %aret baik dalam bentuk penekanan diameter koloni maupun biomassa
koloni 9AP %aret dapat dihubungkan dengan kemampuan komponen terpenoid
-
8/10/2019 laporan_fungisida
5/5
yang terdapat pada formula pestisida nabati dalam menghambat proses
metabolisme (skarlia, dkk., 1-06.
Pengujian di lapangan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap
()537, dengan tiga ulangan (blok. "ungisida yang diuji adalah (0 7:
campuran ;4,6