Laporan Uji Protein Dan Isolasi Kasein
-
Upload
angelia-mr-karundeng -
Category
Documents
-
view
136 -
download
14
description
Transcript of Laporan Uji Protein Dan Isolasi Kasein
LAPORANPRAKTIKUM BIOKIMIAUji Protein dan Isolasi Kasein dari Susu(14 15 April 2015)
ANGELIA M. R. KARUNDENG
12 300 169ILMU KIMIA / SEM VIJurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2015LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIAA. Judul Praktikum
: Uji Protein dan Isolasi Kasein dari SusuB. Hari/Tanggal Praktikum: Selasa Rabu, 14 15 April 2015C. Tujuan Percobaan
: Menentukan adanya ikatan peptida di dalam larutan dengan uji biuret Mengisolasi protein yang mengandung gugus fosfor yaitu kasein
D. Dasar Teori
: Protein adalah polimer yang tersusun dari asam amino. Protein berperan penting dalam pengangkutan, dan penyimpana zat-zat vital, gerakan terkoordinasi, penyangga mekanis, dan perlindungan terhadap penyakit. Protein memiliki massa molar yang tinggi, sekitar 5000 g sampai 1 x 107 g. Asam amino yang merupakan unit dasar protein adalah senyawa yang mengandung sedikitnya satu gugus amino dan sedikitnya satu gugus karboksil (Chang, 2005).Ikatan yang terbentuk dari dua atau lebih asam amino, dimana ikatan amida antara suatu gugus -amino dari suatu asam amino dan gugus karboksil dari asam amino lain disebut ikatan peptide (Fessenden and Fessenden, 1982). Maka, protein merupakan suatu senyawa yang tersusun dari ikatan peptide karena protein tersusun dari beberapa asam amino.
Berdasarkan fungsinya, protein dikelompokan sebagai berikut : (1) Protein serat atau protein structural merupakan protein yang embentuk kulit, otot, dinding pembuluh darah, dan rambut. Protein ini terdiri dari molekul panjang mirip benang yang liat dan tidak larut. (2) Protein globular, yaitu protein yang berbentuk agak bulat karena rantai-rantai melipatnya bertumpukan. Protein ini larut dalam air dan melakukan berbagai fungsi dal suatu organisme. (3) Protein konjugasi, yaitu protein yang dihubungkan ke suatu bagian bukan protein seperti gula, dan melakukan berbagai funsi dalam seluruh tubuh (Fessenden and Fessenden, 1982).Dalam susu terdapat tiga jenis protein, yaitu kasein, laktalbumin, dan laktoglobulin. Protein-protein ini merupakan protein globular. Kasein adalah fosfoprotein, dimana protein ini memiliki gugus fosfat yang terikat pada beberpa rantai asam aminonya. Gugus-gugus fosfat ini khususnya terikat pada gugus hidroksil pada asam amino serin dan treonin (Tim Biokimia FMIPA UNIMA, 2011).E. Alat dan Bahan:Peralatan
Tabung reaksi Rak tabung reaksi
Pengaduk
Pipet tetes
Beaker
Gelas ukur
Timbangam digital
Timbangan ohaus
Thermometer
Kaca arloji
Hotplate
Kawat kasa Kertas saring
Bahan
Sampel susu bubuk Sampel susu cair
Larutan pati
Putih telur
Larutan NaOH 1 M
Larutan CuSO4 0,1%
Larutan Asam Cuka 20%
AquadesF. Prosedur Kerja
:Uji BiuretTahap 1 : (Masing-masing 2 tetes
didalam tabung reaksi)Tahap 2 : (setiap tabung ditambahkan
1 tetes NaOH 1 M & 2 tetes CuSO4 0,1%
SHAPE \* MERGEFORMAT
SHAPE \* MERGEFORMAT
SHAPE \* MERGEFORMAT
Isolasi Kasein dari susu SHAPE \* MERGEFORMAT
Dilarutkan dalam 100 mL air hangat (400 500 C)
SHAPE \* MERGEFORMAT
dipanaskan
Ditambahkan 10 mL larutan asam asetat 20% (perlahan)
Diaduk perlahan
Suhu dipertahankan (400 500 C)
SHAPE \* MERGEFORMAT
Disaring
SHAPE \* MERGEFORMAT
SHAPE \* MERGEFORMAT
Dicuci dengan aquades (duplo)
Dikeringkan
Ditimbang
SHAPE \* MERGEFORMAT
G. Hasil Pengamatan
:Uji Biuret
Bahan PercobaanHasil Pengamatan
Setelah Penambahan NaOHSetelah Penambahan NaOH dan CuSO4
PatiPutih keruhPutih keruh kebiruan
Putih TelurPutih bening kekuninganUngu bening
Susu (Cair)PutihPutih keunguan
Isolasi Kasein dalam Susu Bubuk dan Susu Cair
% Massa Kasein pada :
Susu Bubuk= x 100 % = 50,53 % m/m Susu Cair= ,9,46 -100 . x 100 % = 9,46 % m/vH. Pembahasan
:Uji BiuretDalam percobaan pertama ini, dilakukan pengujian protein dengan melihat adanya ikatan peptida di dalam larutan. Sampel yang digunakan adalah larutan pati, putih telur, dan susu cair. Setelah penambahan 1 tetes larutan NaOH 1 M dan 2 tetes larutan CuCO4 0,1 %. Pada larutan pati, warna yang dihasilkan adalah putih keruh kebiruan. Namun, warna kebiruan ini berasal dari larutan CuSO4 itu sendiri, yang menujukkan bahwa tidak terjadi reaksi dalam larutan ini, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam larutan ini tidak ada ikatan peptida.
Sebaliknya pada putih telur dan susu cair, setelah ditambahkan larutan NaOH 1 M dan larutan CuSO4 0,1%. Terlihat adanya perubahan warna masing-masing menjadi ungu bening dan purih keunguan. Hal ini menunjukan bahwa adanya reaksi antara ion Cu2+ dan ikatan peptida yang ada di dalam kedua sampel ini.
Gambar 1. Perubahan warna pada sampel Pati, putih telur, dan susu cair setelah ditambahkan larutan NaOH 1 M dan larutan CuSO4 0,1 %Intensitas warna ungu pada sampel putih telur yang lebih tinggi dibandingkan dengan intensitas warna ungu pada sampe susu cair, menujukkan bahwa ikatan peptida yang ada dalam protein pada putih telur lebih banyak dibandingkan pada sampel susu cair. Hal ini karena dalam suasana basa ion Cu2+ akan bereaksi dengan polipeptida atau ikata-ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompelks berwarna ungu atau violet (Tim Biokimia FMIPA UNIMA, 2011).
Isolasi Kasein dari Susu Bubuk dan Susu Cair
Pada isolasi kasein dari susu bubuk, awalnya 15 gram sampel dilarutkan dalam 100 mL air panas dengan temperatur sekitar 40 50 0C. Selanjutnya dengan mempertahankan temperatur larutan untuk tetap seperti itu, kemudian ditambahkan secara perlahan larutan asam asetat 20 % sebanyak 10 mL sehingga terbentuk endapan putih kasein. Hal ini disebabkan karena perubahan pH larutan yang menjadi lebih asam akan menyebabkan penggumpalan susu (crudling) atau pengendapan protein yang awalnya larut (Fessenden and Fessenden, 1982).
Fakta tersebut mendukung teori adanya kalsium kaseinat dalam susu, dimana kalsium kaseinat ini tidak larut dalam larutan dengan pH kurang dari 4,6 atau pada larutan asam. Jadi, jika ditambahkan asam ke dalam susu, maka muatan negatif pada permukaan luar micelle ternetralisasi yaitu gugus fosfatnya terprotonasi sehingga protein netral terpretasi dan terbentuk endapan (Tim Biokimia FMIPA UNIMA, 2011).
Tahapan-tahapan yang sama juga dilakukan untuk susu cair, tetapi untuk susu cair diambil 100 mL susu cair dan dipanaskan sekitar 40 50 0C dan selanjutnya langsung masuk di tahap ketiga yaitu penambahan asam asetat 20 % sebanyak 10 mL.
Setelah dicuci dan dikeringkan, endapan kasein dari susu bubuk dan dari susu cair di timbang dan hasilnya yaitu massa endapa kasein dari susu bubuk sebanyak 7,58 gram sehingga didapatkan kadar kaseinnya sebanyak 50,53 % m/m. Sedangkan pada sampel susu cair didapatkan endapan kasein sebanyak 9,46 gram sehingga kadar kasein dalam susu cair ini adalah sebanyak 9,46 % m/v.
I. Kesimpulan
:Dari pengamatan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
Uji biuret pada larutan pati adalah negatif, jadi tidak mengandung protein karena tidak ada ikatan peptide
Uji biuret pada putih telur dan susu cair adalah positif
Kandungan protein pada putih telur lebih banyak dibandingkan susu cair
Kadar kasein pada sampel susu bubuk adalah 50,53 % m/m Kadar kasein pada sampel susu cair adalah 9,46 % m/vDAFTAR PUSTAKA___. 2015. Penuntun Praktikum Biokimia : Isolasi Protein Kasein dan Albumin dari Susu. Tondano : FMIPA Universitas Negeri ManadoChang, R. Ahli bahasa : Achmandi, S. 2005. Kimia Dasar Ed 3 Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga
Fessenden, R. Fessenden, J. Ahli bahasa : Pudjaatmakan, A. 1982. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga
Tim Biokimia Jurusan Kimia FMIPA UNIMA. 2011. Panduan Praktis Praktikum Biokimia Dasar : Analisis Protein Uji Biuret. Tondano : IPB - UNIMALAMPIRANAnalisis Protein Uji BiuretLarutan Sampel
Larutan sampel setelah penambahan 1 tetes larutan NaOH 1 M
Larutan sampel setelah ditambahkan 1 tetes NaOH 1 M dan larutan CuSO4 0,1 %
Isolasi Kasein dari Susu
Sampel Susu Bubuk Sampel Susu Cair
Putih Telur
Larutan Pati
Susu Cair
HASIL
HASIL
HASIL
15 gram Susu Bubuk
Larutan Panas
100 mL Susu Cair
Larutan Susu dengan endapan putih
Endapan Putih Kasein
Filtrat Susu
HASIL
1