LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

43
KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tutorial skenario 4 pada Blok Kedokteran Gigi Pencegahan yang berjudul “Space Maintainer”. Berkat dukungan dari berbagai pihak, kami bersyukur karena kelompok kami dapat menyusun makalah tutorial ini dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada Dr.drg. Didin Erma Indahyani,M.Kes selaku tutor pembimbing kelompok tutorial 7 yang telah banyak memberikan dukungan, bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan makalah ini di sela-sela kesibukan beliau. Kami juga berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan banyak bantuan dalam menyediakan buku- buku referensi dan memberikan pinjaman, serta kakak tingkat dan juga teman-teman mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi angkatan 2011 yang telah banyak membantu. Tiada gading yang tak retak, bagitu pula kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mangharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. 1

Transcript of LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

Page 1: LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tutorial skenario 4 pada Blok

Kedokteran Gigi Pencegahan yang berjudul “Space Maintainer”. Berkat dukungan

dari berbagai pihak, kami bersyukur karena kelompok kami dapat menyusun makalah

tutorial ini dengan baik.

Tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada Dr.drg. Didin Erma

Indahyani,M.Kes selaku tutor pembimbing kelompok tutorial 7 yang telah banyak

memberikan dukungan, bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan makalah ini

di sela-sela kesibukan beliau.

Kami juga berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan

banyak bantuan dalam menyediakan buku-buku referensi dan memberikan pinjaman,

serta kakak tingkat dan juga teman-teman mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi

angkatan 2011 yang telah banyak membantu.

Tiada gading yang tak retak, bagitu pula kami sangat menyadari bahwa

dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami

sangat mangharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat di kemudian hari, khususnya dalam

bidang kedokteran gigi di kalangan Universitas Jember.

Jember, 15 November 2012

Penyusun

1

Page 2: LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... 1

DAFTAR ISI .................................................................................................. 2

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 3

1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 4

1.3 Tujuan ........................................................................................ 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Fase gigi geligi pergantian .............................................................. 6

2.2 Tanggal prematur gigi sulung .......................................................... 7

2.3 Space Maintainer ............................................................................. 10

BAB III. PEMBAHASAN

3.1 Mapping .................................................................................... 17

3.2 Fungsi space maintainer ........................................................... 17

3.3 Klasifikasi space maintiner ...................................................... 17

3.4 Perawatan yang tepat pada kasus di skenario .......................... 27

3.5 Kontrol dan instruksi kepada pasien ......................................... 28

BAB IV. KESIMPULAN .............................................................................. 29

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 30

2

Page 3: LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gigi sulung memiliki peranan yang penting bagi anak sehingga

keberadaannya harus bisa dipertahankan pada kondisi sehat. Jika situasi yang

ada menyulitkan upaya mempertahankan gigi sulung, misalnya ada penyakit

gigi yang parah, maka pada beberapa kasus, gigi susu dapat dibiarkan tanggal

tanpa menimbulkan efek yang buruk terhadap perkembangan oklusal. Pada kasus

yang lain, tanggalnya gigi sulung dapat berakibat buruk pada terhadap

perkembangan oklusal. (Pradipta, 2009)

Periode gigi geligi pergantian merupakan periode yang paling kritis dalam

perkembangan oklusi. Pada periode ini, oklusi bersifat sementara dan tidak statis

sehingga memungkinkan berkembangnya maloklusi. Dalam bidang orthodonsia,

upaya-upaya mencegah maloklusi lebih efektif dilakukan pada periode gigi geligi

pergantian karena masih ada kesempatan untuk melakukan penyelarasan oklusi dan

menghilangkan faktor penyebab.

Pada usia 5-6 tahun gigi geligi sulung akan mulai digantikan oleh gigi geligi

permanen. Gigi insisivus sentralis rahang bawah dan gigi molar pertama merupakan

gigi geligi permanen yang pertama kali erupsi di dalam mulut.Umumnya urutan

erupsi gigi geligi pada rahang atas adalah sebagai berikut : molar pertama

(6),insisivus sentralis (1),insisivus lateralis (2),premolar pertama (4),premolar kedua

(5),kaninus (3),molar kedua (7),dan molar ketiga (8) atau biasa ditulis dengan

nomenklatur menjadi 6-1-2-4-5-3-7-8, sedangkan pada rahang bawah 6-1-2-3-4-5-7-

8.

3

Page 4: LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

Perawatan pada tanggal prematur gigi sulung memerlukan perhatian bagi para

klinisi, karena perawatan yang tidak baik akan memberikan pengaruh pada

perkembangan gigi sampai remaja. Tanggal prematur pada gigi sulung dapat

menyebabkan gangguan pada erupsi gigi permanen bila didapatkan

kekuranganlengkung rahang. Penanganan waktu yang tepat akan mempertahankan

ruang untuk pertumbuhan gigi permanen (Pinkham, 1988).

Tanggal prematur pada gigi sulung dapat terjadi pada gigi anterior (insisivus

dan kaninus) dan pada gigi posterior (molar). Penyebab utama tanggal prematur pada

gigi anterior adalah trauma dan karies gigi, sedangkan penyebab utama tanggal

prematur pada gigi posterior adalah karies dan jarang disebabkan oleh trauma

(Pinkham, 1988). Untuk mengatasi masalah kehilangan prematur gigi sulung adalah

dengan penggunaan alat penahan ruang yang dikenal dengan space maintainer.

(Hprimaywati, 2008)

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa fungsi dari penggunaan space maintainer ?

2. Apa saja klasifikasi space maintainer (meliputi syarat penggunaan, indikasi

dan kontraindikasi, serta kelebihan dan kekurangan) ?

3. Apa perawatan yang tepat pada kasus skenario tersebut?

1.3 Tujuan

1. Mampu mengetahui dan menjelaskan fungsi dari penggunaan space

maintainer

2. Mampu mengetahui dan menjelaskan klasifikasi space maintainer (meliputi

syarat penggunaan, indikasi dan kontraindikasi, serta kelebihan dan

kekurangan)

4

Page 5: LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

3. Mampu mengetahui dan menjelaskan perawatan yang tepat pada kasus

skenario tersebut

5

Page 6: LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Fase Gigi Geligi Pergantian

Masa geligi pergantian merupakan peralihan (trantitional dentition) atau

pergantian dari masa geligi sulung ke masa geligi permanen. Kadang-kadang disebut

masa geligi campuran (mixed dentition) karena di dalam rongga mulut terdapat

campuran gigi sulung dan gigi permanen. Gigi permanen yang menggantikan gigi

sulung disebut gigi pengganti (successional teeth, succedaneus teeth), yaitu insisiv

sentral permanen,insisiv lateral permanen dan kaninus permanen masing-masing

menggantikan insisiv sentral sulung,insisiv lateral sulung,dan kaninus sulung.

Sedangkan premolar pertama dan premolar kedua masing masing menggantikan

molar pertama sulung dan molar kedua sulung. Gigi permanen yang tumbuh di

sebelah distal lengkung geligi sulung disebut gigi tambahan (accessional teeth,

additional teeth), yaitu molar pertama permanen, molar kedua permanen, dan molar

ketiga permanen.

Molar pertama permanen biasanya merupakan gigi permanen pertama yang

erupsi pada usia sekitar 5-6 tahun. Diduga aktivitas metabolisme pada ligament

periodontal mempengaruhi mekanisme erupsi gigi. Diperlukan 2 proses untuk erupsi

gigi, yaitu resorpsi tulang alveolar dan akar gigi sulung sebagai jalan erupsi gigi serta

mekanisme gigi itu sendiri menuju arah yang telah tersedia. Bila akar gigi telah

terbentuk setengah sampai dua pertiga gigi tersebut siap untuk erupsi.

Gigi sulung memiliki peranan yang penting bagi anak sehingga

keberadaannya harus bisa dipertahankan pada kondisi sehat. Tanggal premature pada

gigi sulung dapat terjadi pada gigi anterior (insisivus dan caninus) maupun pada gigi

posterior. Penyebab utama tanggal premature pada gigi anterior adalah trauma dan

karies gigi. Sedangkan tanggal premature pada gigi posterior jarang disebabkan

6

Page 7: LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

karena trauma melainkan sering terjadi karena karies gigi. Tanggal premature gigi

sulung memerlukan perhatian bagi para klinis sebab perawatan yang tidak baik akan

memberikan pengaruh pada perkembangan hingga remaja (Proffit dan Fieids,1991).

Tanggal premature pada gigi sulung dapat menyebabkan gangguan pada erupsi gigi

permanen bila didapatkan pengurangan lengkung rahang. Penanganan pada waktu

yang tepat akan mempertahankan ruang untuk pertumbuhan gigi permanen

(Mathewson dan Primosch,1985;Mc Donald dkk,2004;Pinkham,2005).

2.2 Tanggal Prematur Gigi Sulung

Gigi mengalami pertumbuhan ke arah vertikal. Misalnya pada gigi bawah

tumbuh ke atas, gigi atas tumbuh ke bawah, sampai kedua gigi atas dan bawah saling

berkontak. Demikian pula dengan pergerakan ke samping, jika gigi tidak mempunyai

sandaran atau gigi di samping kiri-kanannya yang merapat erat dengan gigi tersebut,

pada saat gigi menerima beban, gigi akan condong ke arah menjauhi beban.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa gigi sulung tidak hanya berfungsi untuk

mengunyah makanan, tetapi juga sebagai penunjuk jalan bagi pertumbuhan gigi

permanen yang akan menggantikannya. Jika gigi sulung tercabut terlalu cepat, gigi

permanen akan kehilangan arahnya sehingga erupsinya dapat terganggu (Pradipto,

2009).

Kehilangan gigi sulung secara dini dapat menimbulkan anomali pada

lengkung rahang oleh karena adanya pergeseran gigi tetangga dan gigi antagonis ke

arah ruangan yang kosong sehingga menyebabkan terjadinya kehilangan panjang

lengkung rahang. Di lain pihak kehilangan gigi molar sulung sebelum waktunya

seringkali menyebabkan maloklusi. Gigi molar kedua sulung yang bersebelahan

dengan molar pertama permanen merupakan gigi sulung yang sering mengalami

karies. Keadaan ini disebabkan karenan gigi tersebut memiliki daerah morfologi yang

memudahkan retensi plak dan berkembangannya karies (Sartika, 2002).

7

Page 8: LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

2.2.2 Sebab Tanggalnya Gigi Sulung

Tanggalnya gigi sulung yang terlalu cepat dapat disebabkan karena beberapa hal,

antara lain:

• tercabutnya gigi sulung karena terjatuh atau kecelakaan

• adanya penyakit atau kondisi yang menjadi penyebab premature ekstraksi

• karies besar pada gigi yang tidak bisa dirawat lagi

• resorpsi terlalu dini dari akar-akarnya

2.2.3 Akibat Tanggalnya Gigi Sulung

Tanggal premature pada gigi sulung pada masing masing gigi dapat

mempunyai efek seperti berikut:

A. Tanggalnya gigi insisivus sulung

Pada keadaan crowded tanggalnya gigi insisivus sulung dapat berpengaruh

terhadap perkembangan oklusi dan penutupan ruang dapat terjadi. Bila gigi insisivus

sulung tanggal karena benturan maka pergeseran atau luka dari gigi pengganti dapat

terjadi.

B. Tanggalnya gigi kaninus sulung

Tanggalnya gigi kaninus yang terlalu cepat dapat diikuti dengan

hilangnya ruang. Tanggalnya gigi kaninus secara dini terutama pada rahang bawah,

dapat menimbulkan resorpsi akar gigi insisivus lateralis permanent yang

crowded. Keadaan ini seringkali unilateral sehingga gigi insisivus yang crowded

tergeser ke sisi tersebut dengan disertai pergeseran garis tengah. Keadaan ini

merupakan akibat paling serius dari tanggalnya gigi kaninus sulung karena dapat

menyebabkan oklusi yang tidak simetris.

C. Tanggalnya gigi molar sulung

8

Page 9: LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

Tanggalnya gigi molar kedua sulung yang terlalu cepat mengakibatkan

pergerakan ke depan dari gigi molar pertama tetap yang menutupi ruang untuk

erupsi gigi premolar tetap. Tanggalnya gigi molar pertama sulung juga

menyebabkan hilangnya ruang untuk erupsi gigi premolar tetap, sebagian karena

pergeseran ke mesial dari gigi belakang dan sebagian karena crowded gigi insisivus

seperti pada kaninus sulung. (Pradipto,2009)

Tanggal premature gigi sulung juga dapat mempunyai efek yang terjadi pada

kesehatan rongga mulut, psikologi dan terhadap gigi geligi permanen yang

menggantikan gigi sulung yang telah tanggal tersebut. Beberapa efek tersebut adalah

seperti berikut:

A. Efek terhadap fungsi dan kesehatan rongga mulut

Tanggalnya gigi-gigi sulung yang terlampau cepat bisa mempengaruhi

fungsi mastikasi, karena dengan hilangnya gigi geligi pada lengkung rahang maka

kemampuan kunyah akan berkurang. Tanggalnya gigi anterior pada gigi sulung yang

terlalu cepat juga bisa mempengaruhi fungsi bicara yaitu penyebutan huruf-huruf

tertentu menjadi terganggu, tanggalnya gigi anterior juga mempengaruhi fungsi

estetik karena akan mempengaruhi penampilan anak.

Pengaruh tanggalnya gigi sulung terhadap kesehatan rongga mulut yaitu,

menghilangkan daerah penimbunan makanan dan sepsis oral, selain itu tanggalnya

gigi sulung terutama gigi molar bisa mempengaruhi insiden karies bagi gigi-gigi

yang tersisa.

B. Efek psikologis terhadap anak dan orangtua

Tanggalnya gigi sulung terutama gigi anterior akan mengubah penampilan anak,

sehingga akan menimbulkan efek psikologis yang tidak diinginkan yaitu

anak-anak menjadi kurang percaya diri dan merasa malu karena giginya ompong.

Tanggalnya gigi sulung yang terlampau cepat dianggap oleh orang tua sebagai

9

Page 10: LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

kegagalan, terutama bila sudah dilakukan upaya untuk mempertahankan gigi geligi

tersebut.

C. Efek terhadap gigi-gigi tetap

Efek yang paling penting dari tanggalnya gigi geligi sulung yang terlalu cepat

adalah penutupan ruang pada lengkung rahang, sehingga gigi pengganti tidak

mempunyai tempat untuk erupsi. Tanggalnya gigi sulung pada lengkung rahang

yang sempit akan menimbulkan susunan yang berjejal pada gigi pengganti, oleh

sebab itu perlu dipertimbangkan untuk melakukan pencabutan keseimbangan atau

pemasangan alat space maintainer.

2.3 Space Maintainer

Space maintainer merupakan alat yang digunakan untuk menjaga ruang akibat

kehilangan dini gigi sulung,alat ini dipasang diantara dua gigi. Ruang yang terjadi

akibat adanya tanggal premature perlu dipertahankan sebelum gigi tetangga bergeser

ke diastema. Untuk mencegah agar ruangan tersebut tidak ditempati gigi-gigi yang

berdekatan perlu dipasang piranti yang disebut space maintainer.

(AADP,2009:Rahardjo,2009)

Fungsi dari space maintener adalah untuk mencegah pergeseran dari gigi ke

ruang yang terjadi akibat pencabutan dini, mencegah ekstrusi gigi antagonis dari gigi

yang dicabut dini, memperbaiki fungsi pengunyahan akibat pencabutan dini, dan

memperbaiki fungsi estetik dan bicara setelah pencabutan dini. (Moyers,1972)

Syarat suatu space maintainer adalah dapat menjaga ruang dimensi proksimal,

tidak mengganggu erupsi gigi antagonisnya, tidak mengganggu erupsi gigi permanen,

tidak mempengaruhi fungsi bicara, pengunyahan, dan fungsi pergerakan mandibula,

desain yang sederhana, dan mudah dibersihkan (Hprimaywati, 2008).

Meskipun berguna dalam mempertahankan ruang bekas pencabutan

tetapi penggunaan space maintainer terkadang menimbulkan kerusakan pada

10

Page 11: LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

jaringan lunak mulut terutama pada penggunaannya dalam waktu yang lama. Oleh

karena itu indikasi dan kontra indikasinya harus diperhatikan dengan baik agar

perawatan dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Berikut merupakan indikasi

dan kontra indikasi dari penggunaan space maintainer:

A. Indikasi

1. Apabila terjadi kehilangan gigi sulung dan gigi penggantinya belum

siap erupsi menggantikan posisi gigi sulung tersebut dan analisa

ruang menyatakan masih terdapat ruang yang memungkinkan untuk gigi

permanennya.

2. Jika ada kebiasaan yang buruk dari anak, misalnya menempatkan lidah di

tempat yang kosong atau menghisap bibir maka pemasangan space

maintainer ini dapat diinstruksikan sambil memberi efek menghilangkan

kebiasaan buruk.

3. Adanya tanda-tanda penyempitan ruang

4. Kebersihan mulut baik

5. Segera setelah gigi sulung lepas,setelah 6 bulan kehilangan gigi

B. Kontra Indikasi

1. Tidak terdapat tulang alveolar yang menutup mahkota gigi tetap yang akan

erupsi.

2. Kekurangan ruang untuk erupsi gigi permanen

3. Ruangan yang berlebihan untuk gigi tetapnya erupsi

4. Kekurangan ruang yang sangat banyak sehingga memerlukan tindakan

pencabutan dan perawatan orthodonti

11

Page 12: LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

5. Gigi permanen / benih gigi permanen penggantinya tidak ada (agenesi)

6. Terdapat gigi permanen yang akan erupsi

7. Pada kasus maloklusi yang perlu perawatan ortho

8. Kebersihan rongga mulut pasien buruk

9. Pasien dengan gangguan sistemik dan sindrom down

Pada beberapa keadaan penggunaan space maintainer tidak diaplikasikan pada anak,

yaitu:

1. Jika gigi yang tanggal sebelum waktunya adalah gigi insisivus decidui,

maka pemasangan space maintainer tidak perlu karena pertumbuhan

daerah ini ke arah transversal sangat laju dan pergeseran gigi-gigi kaninus

ke arah mesial hampir tidak ada.

2. Jika tonjolan dan dataran inklinasi dari gigi-gigi di samping gigi yang dicabut

itu sudah mengunci sedemikian rupa sehingga pergeseran ke arah tempat yang

kosong itu sudah dengan sendirinya terhalang.

3. Jika pergeseran ke arah tempat yang kosong itu dapat memperbaiki oklusi dari

molar pertama permanen

4. Jika pergeseran ke tempat yang kosong dapat memperbaiki adanya gigi depan

yang crowded

5. Pada anak dengan usia yang masih sangat muda sehingga sulit

kerjasama dengan dokter gigi.

Syarat penggunaan suatu space maintainer adalah :

1. Dapat menjaga ruang dimensi proksimal

2. Tidak menggangu erupsi gigi antagonisnya

12

Page 13: LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

3. Tidak menggangu erupsi gigi permanen

4. Tidak mempengaruhi fungsi bicara, pengunyahan, dan fungsi pergerakan

mandibula

5. Disain yang sederhana, dan mudah dibersihkan

6. Dapat mencegah ekstrusi gigi lawan

7. Tidak memberikan tekanan abnormal pada gigi penyangga

8. Tidak mengganggu jaringan lunak sekitarnya

9. Harus dapat mempertahankan lengkung rahang

10. Harus dapat memulihkan fungsi estetik dan dapat menghilangkan trauma

psikis

Secara radiografi syarat space maintainer adalah sebagai berikut :

1. Terlihat adanya benih gigi permanen/terdapat gigi pengganti

2. Terlihat adanya pembentukan akar gigi

3. Tidak ada kondisi patologis pada jalan erupsi gigi permanen

4. Tidak ada resorpsi patologis pada gigi penyangga

2.3.1 Macam-macam Bentuk Space Maintainer

a. Space Maintainer Lepasan

Alat ini digunakan khusus bila gigi hilang dalam satu kuadran lebih dari satu

gigi. Alat lepasan ini sering merupakan satu-satunya pilihan karena tidak adanya

gigi penyangga yang sesuai untuk alat cekat. Alat ini dapat ditambahkan gigi-gigi

artificial untuk mengembalikan fungsi estetik.

13

Page 14: LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

Alat ini digunakan pada rahang atas maupun rahang bawah dimana telah

kehilangan gigi bilateral lebih dari satu, alat ini juga digunakan pada kasus

tanggalnya gigi M2 sulung sebelum erupsi M1 permanen. space maintainer GTS

memiliki konstruksi yang sederhana, pergerakan fungsional baik dan biaya yang

relatif murah. Pembersihan GTS dan gigi yang tepat penting untuk mengurangi

kemungkinan berkembangnya lesi karies yang baru, alat space maintainer lepasan

dari berbagai tipe tidak boleh dianjurkan untuk pasien anak yang mempunyai

masalah karies dan kebersihan mulut yang jelek. Masalah yang sering timbul dari

pemakaian alat ini adalah malasnya anak memakai alat sehingga fungsi space

maintainer tidak tercapai dan alat jarang dibersihkan sehingga menyebabkan iritasi

jaringan mulut.

b. Space Maintainer Cekat

Ada beberapa macam jenis space maintainer cekat yang sering digunakan

dalam klinik, yaitu: band-loop, Crown-loop, distal shoe, dan lingual arch.

Band and loop space maintainer

Band and loop dirancang untuk mempertahankan ruang dari tanggalnya satu

gigi dalam satu kuadran. Alat ini digunakan pada kasus tanggalnya gigi molar

satu sulung dan molar dua sulung secara dini untuk mencegah migrasi ke

mesial yang berhubungan dengan erupsi gigi molar satu permanen, selain itu

alat ini juga digunakan pada kasus tanggalnya gigi kaninus sulung secara dini

untuk mencegah pergerakan insisivus lateral permanen.

Band and loop ini lebih disukai karena proses pembuatannya lebih mudah,

waktu kerja yang singkat, tidak perlu dilakukan anestesi terlebih dahulu untuk

pemasangan band karena tidak ada preparasi yang dilakukan pada gigi,

pengaplikasiaannya mudah dan lebih ekonomis.

Crown-loop Space Maintainer

14

Page 15: LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

Jenis crown loop ini biasa digunakan pada kasus:

1. gigi abutment bagian posterior mengalami karies yang luas dan memerlukan

restorasi mahkota.

2. gigi abutment pernah mendapatkan perawatan pulpa yang mana dalam kasus

mahkota perlu dilindungi secara menyeluruh.

Keuntungan:

1. konstruksinya tampak lebih ringan

2. ekonomis

3. memperbaiki fungsi kunyah

4. tidak menghalangi over erupsi gigi antagonis

Distal Shoe Space Maintainer

Alat ini digunakan dimana molar dua sulung hilang sebelum erupsi molar

satu permanen. Fungsinya adalah untuk menuntun erupsi dari molar pertama

permanen ke posisinya yang normal dalam lengkung rahang.

Adapun kontraindikasi dari penggunaan alat ini ialah pada pasien dengan

oral hygiene yang jelek, pada keadaan dimana hilangnya beberapa gigi sehingga

abutment akan kurang mendukung alloy yang disemen, dan kurangnya kerja

sama dari pasien dan orang tua.

Pada keadaan saat distal shoe merupakan kontra indikasi, perawatan yang

dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan alat yang removable atau cekat yang

tidak memasuki jaringan tetapi memberi tekanan pada ridge mesial molar

permanen yang belum erupsi.

Lingual Arch

Space maintainer lingual arch terbagi atas dua, yaitu:

15

Page 16: LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

1. Lingual arch pasif

Merupakan space maintainer pilihan setelah kehilangan banyak gigi pada

lengkung RA/RB, terutama jika insisivus permanen RB terlihat crowded. Alat

ini digunakan sebagai space maintainer bilateral cekat pada RB dan bersifat

pasif karena tidak dapat diatur begitu disemen pada molar dua sulung. Adapun

keuntungan dari alat ini yaitu karies gigi rendah, ekonomis, dan adaptasi

dengan pasien lebih baik.

2. Alat Nance rahang atas

Alat Nance digunakan ketika satu atau lebih molar susu tanggal secara

dini pada rahang atas. alat ini didesain seperti pada lingual arch soldering

kecuali pada bagian anterior kawat tidak menyentuh permukaan lingual pada

gigi depan atas, kawat lingual dapat mengikuti bentuk palatum dan kawat yang

digunakan berukuran 0.025 inchi. pada penggunaan space maintainer jenis

lingual arch ini pasien harus diperiksa secara periodic untuk memastikan bahwa

kawat lingual tidak mengganggu erupsi dari gigi C dan P, serta tidak

mengganggu jaringan palatum.

16

Page 17: LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Mapping

3.2 Fungsi dari space maintainer

Fungsi dari space maintener menurut Moyers adalah:

a. Mencegah pergeseran dari gigi ke ruang yang terjadi akibat pencabutan dini

b. Mencegah ekstrusi gigi antagonis dari gigi yang dicabut dini

c. Memperbaiki fungsi pengunyahan akibat pencabutan dini

d. Memperbaiki fungsi estetik dan bicara setelah pencabutan dini

3.3 Klasifikasi space maintainer

Ada berbagai macam tipe space maintainer, yang secara umum bisa

dikelompokkan menjadi dua katagori, lepasan dan cekat. Space maintainer lepasan

bisa digunakan untuk periode yang relatif singkat, biasanya sampai 1 tahun. Space

17

Tanggal Prematur

Maloklusi Tidak ada maloklusi/ Klas I Angle

Space Maintainer

Indikasi dan kontraindikasi

Macam-macam space

maintainer

Syarat space maintainer

Fungsi space

maintainer

Perawatan Ortho

Page 18: LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

maintainer cekat, jika didesain dengan baik, tidak akan begitu merusak jaringan

rongga mulut dibandingkan dengan space maintainer lepasan, dan kurang begitu

mengganggu bagi pasien. Oleh karena itu, alat ini dapat digunakan untuk waktu

yang lebih panjang, biasanya sampai 2 tahun. Penggunaan space maintainer yang

lama dapat berdampak buruk pada kesehatan mulut, karena itu apapun jenis space

maintainer yang digunakan, efeknya terhadap kesehatan rongga mulut perlu

mendapat perhatian khusus.

1. Space Maintainer Lepasan

Alat ini digunakan khusus bila gigi hilang dalam satu kuadran lebih dari satu

gigi. Alat lepasan ini sering merupakan satu-satunya pilihan karena tidak adanya gigi

penyangga yang sesuai untuk alat cekat. Alat ini dapat ditambahkan gigi-

gigi artificial untuk mengembalikan fungsi estetik. Alat ini digunakan pada rahang

atas maupun rahang bawah dimana telah kehilangan gigi bilateral lebih dari satu,

alat ini juga digunakan pada kasus tanggalnya gigi M2 sulung sebelum erupsi M1

permanen.

Kontraindikasi penggunaan space maintainer lepasan ini yakni pada pasien

anak yang memiliki masalah karies yang buruk dan oral hygiene yang kurang.

Masalah yang sering muncul yakni malasnya anak memakai alat sehingga fungsi

space maintainer tidak tercapai dan alat jarang dibersihkan sehingga dapat terjadi

iritasi jaringan mulut.

18

Page 19: LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

Gb.Space Maintainer Lepasan

Space Maintainer lepasan (Removable space maintainer) terbagi menjadi 2 :1. Tanpa Klamer Retensi

2. Dengan Klamer Retensi

- Klamer Labial Bow

19

Page 20: LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

- Klamer Adam

Merupakan alat retensi yang paling umum digunakan. Dikenakan pada gigi

molar, premolar atau gigi anterior. Diameter kawat yang digunakan 0,7 mm untuk

gigi posterior dan 0,6 mm untuk gigi anterior . Bagian-bagiannya terdiri dari :

A. Cross bar / bridge:

Merupakan bagian kawat sepanjang 2/3 mesiodistal gigi anchorage yang akan

dipasangi posisi sejajar permukaan oklusal, terletak 1 mm disebelah bukal

permukaan bukal , tidak tergigit ketika gigi beroklusi.

B. Arrow head

Terletak diujung mesial dan distal cross bar. Menempel pada permukaan gigi di

daerah undercut bagian mesiobukal dan distobukal.

C. Lengan proksimal

Merupakan lanjutan dari U loop yang melewati daerah interdental dibagian oklusal

sisi mesial dan distal gigi anchorage.Tidak tergigit sewaktu gigi beroklusi

20

Page 21: LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

- Klamer C

Klamer ini biasanya dipasang pada gigi molar kanan dan kiri tetapi bisa juga

pada gigi yang lain. Pembuatannya mudah, tidak memerlukan tang khusus, tidak

memerlukan banyak materi kawat, tidak melukai mukosa, retensinya cukup, tetapi

tidak efektif jika digunakan pada gigi desidui atau gigi permanen yang baru erupsi.

Ukuran diameter kawat yang dipakai untuk gigi molar 0,8 – 0,9 mm, sedangkan

untuk gigi premolar dan gigi anterior 0,7 mm. Terdiri dari :

A. Lengan Retensi

Berupa lengkung kawat berbentuk huruf C memeluk leher gigi di bagian

bukal dari mesial ke distal di bawah lingkaran terbesar (undercut), satu

milimeter di atas gingiva dengan ujung telah ditumpulkan.

B. Lengan Proksimal

Merupakan lanjutan dari lengan menelusuri daerah interdental

C. Tag:

Bagian kawat yang tertanam di dalam plat akrilik.

2. Space Maintainer Cekat

Ada beberapa macam jenis space maintainer cekat yang sering digunakan dalam

klinik, yaitu: band-loop, Crown-loop, distal shoe, dan lingual arch.

1. Band and loop space maintainer

21

Page 22: LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

Band and loop dirancang untuk mempertahankan ruang dari tanggalnya satu

gigi dalam satu kuadran. Alat ini digunakan pada kasus tanggalnya gigi molar

satu sulung dan molar dua sulung secara dini untuk mencegah migrasi ke

mesial yang berhubungan dengan erupsi gigi molar satu permanen, selain itu alat

ini juga digunakan pada kasus tanggalnya gigi kaninus sulung secara dini untuk

mencegah pergerakan insisivus lateral permanen. Band and loop ini lebih disukai

karena proses pembuatannya lebih mudah, waktu kerja yang singkat, tidak

perlu dilakukan anestesi terlebih dahulu untuk pemasangan band karena tidak

ada preparasi yang dilakukan pada gigi, pengaplikasiaannya mudah dan lebih

ekonomis.

Gb.Band-loop Space Maintainer

Indikasi penggunaan space maintainer jenis band loop : kehilangan unilateral

molar pertama sulung dan kehilangan bilateral molar sulung sebelum erupsinya gigi

insisif permanen.

2. Jenis crown loop ini biasa digunakan pada kasus:

a. gigi abutment bagian posterior mengalami karies yang luas

dan memerlukan restorasi mahkota.

22

Page 23: LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

b. gigi abutment pernah mendapatkan perawatan pulpa yang mana

dalam kasus mahkota perlu dilindungi secara menyeluruh.

Keuntungan : konstruksinya tampak lebih ringan, ekonomis, memperbaiki

fungsi kunyah, tidak menghalangi over erupsi gigi antagonis.

Gb.Space Maintenair Crown Loop

3. Distal Shoe Space Maintainer

Alat ini digunakan dimana molar dua sulung hilang sebelum erupsi

molar satu permanen. Fungsinya adalah untuk menuntun erupsi dari molar

pertama permanen ke posisinya yang normal dalam lengkung rahang.Adapun

kontraindikasi dari penggunaan alat ini ialah pada pasien dengan oral

hygiene yang jelek, pada keadaan dimana hilangnya beberapa gigi

sehingga abutment akan kurang mendukung alloy yang disemen, dan

kurangnya kerja sama dari pasien dan orang tua.

Pada keadaan saat distal shoe merupakan kontra indikasi, perawatan

yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan alat yang removable atau

cekat yang tidak memasuki jaringan tetapi memberi tekanan pada ridge mesial

molar permanen yang belum erupsi.

23

Page 24: LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

Gb.Space Maintenair Distal Shoe

4. Lingual Arch Space Maintenair

Gb.Space Maintenair Lingual Arch

Lingual arch pasif

Merupakan space maintainer pilihan setelah kehilangan banyak gigi

pada lengkung RA/RB, terutama jika insisivus permanen RB terlihat crowded.

Alat ini digunakan sebagai space maintainer bilateral cekat pada RB dan

bersifat pasif karena tidak dapat diatur begitu disemen pada molar dua

sulung. Adapun keuntungan dari alat ini yaitu karies gigi rendah, ekonomis,

dan adaptasidengan pasien lebih baik.

24

Page 25: LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

Gb.Space Maintenair Lingual Arch Pasif

Alat Nance rahang atas

Alat Nance digunakan ketika satu atau lebih molar susu tanggal secara

dini pada rahang atas. Alat ini didesain seperti pada lingual arch soldering

kecuali pada bagian anterior kawat tidak menyentuh permukaan lingual pada

gigi depan atas, kawat lingual dapat mengikuti bentuk palatum dan kawat

yang digunakan berukuran 0.025 inchi. Pada penggunaan space maintainer

jenis lingual arch ini pasien harus diperiksa secara periodiK untuk

memastikan bahwa kawat lingual tidak mengganggu erupsi dari gigi C dan P,

serta tidak mengganggu jaringan palatum.

Gb.Space Maintenair Alat Nance Rahang Atas

25

Page 26: LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

3.3.1 Space Maintainer Fungsional dan Nonfungsional

Salah satu contoh space maintainer fungsional adalah parsial denture.

Adanya parsial denture dapat membantu mengembalikan fungsi mastikasi,

fungsi pengucapan, dan mencegah ekstrusi gigi antagonisnya. Sedangkan space

maintainer non fungsional tidak memiliki anasir sehingga tidak mampu

mengembalikan fungsi- fungsi diatas. Selain itu, space maintainer fungsional

juga memiliki fungsi estetik karena memiliki anasir sehingga serupa dengan

gigi normal. Space maintainer fungsional selalu dapat dilepas atau removable

sehingga lebih mudah untuk dibersihkan.

3

Gb. Parsial denture sebagai space maintainer fungsional

3.3.2 Space maintainer aktif dan pasif

Space maintainer aktif (space regainer) terdiri atas komponen yang

ditambahkan yaitu berupa pegas sehingga memiliki gaya yang dapat

mendorong gigi sebelahnya dan melebarkan ruang yang ditinggalkan gigi

sulung. Biasanya alat ini dipakai pada space yang sudah menyempit akibat

pergeseran gigi- gigi sebelahnya. Namun kekurangan space tersebut tidak

lebih dari 3mm. sedangkan space maintainer pasif hanya berfungsi menahan

agar tempat yang ada tidak menyempit dan cukup untuk erupsi gigi permanen

penggantinya

26

Page 27: LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

3.3.3 Tipe- tipe Penggunaan

1. Untuk kehilangan satu gigi : Band and loop space maintainer, Distal shoe

space maintainer, Acrylic plate space maintainer.

2. Untuk kehilangan banyak gigi: Lingual arch space maintainer, Nance space

maintainer, Transpalatal space maintainer, Partial denture space maintainer.

3.4 Perawatan yang tepat pada kasus di skenario

Jenis space maintainer yang cocok digunakan untuk pasien adalah space maintainer fungsional lepasan dengan piranti gigi tiruan.

Pertimbangannya antara lain :

a. Space maintainer fungsional adalah space maintainer yang digunakan untuk

memperbaiki fungsi mastikasi. Sesuai dengan apa yang diinginkan pada

skenario yaitu agar anaknya tidak kesulitan dalam mengunyah sehingga nafsu

makannya akan kembali baik. Space maintainer ini menggunakan gigi tiruan

untuk menggantikan fungsi dari gigi-gigi posterior yang hilang sehingga

proses mengunyah akan kembali normal.

b. Space maintener lepasan dipilih karena :

Harganya yang murah seperti yang diinginkan oleh orang tua pasien.

Gigi yang hilang lebih dari satu gigi pada satu kuadran dan pada satu

lengkung yang sama yaitu rahang bawah bagian posterior.

Bisa mencegah over eruption gigi antagonisnya sehingga dapat

mempertahankan dimensi vertikal gigi.

Mudah dibersihkan, sehingga untuk pasien dengan oral hygiene yang

tidak terlalu baik dapat menggunakan space maintainer ini.

Adaptasi dengan rongga mulut baik sehingga akan nyaman dipakai.

27

Page 28: LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

3.5 Kontrol dan Instruksi Kepada Pasien

Pemasangan space maintainer memerlukan perhatian khusus dari

dokter gigi, pasien, maupun dari orang tua pasien. Rencana perawatan

ditentukan sesuai dengan diagnosis. Setelah pasien diberikan pendidikan

kesehatan gigi dan oral propilaksis, dokter gigi segera melakukan perawatan

pada pasien. Dokter gigi juga melakukan pencetakan sebagai pedoman untuk

pembuatan alat. Pada kunjungan selanjutnya dilakukan pemasangan alat. Pasien

diminta untuk datang kontrol satu minggu kemudian. Setiap pasien datang

kontrol dilakukan pemeriksaan keutuhan space maintainer, kondisi gigi

penyangga dan gingivanya. Pasien diinstruksikan untuk terus menjaga

kebersihan mulutnya dan dokter gigi juga melakukan oral propilaksis.

Perawatan yang dapat dilakukan antara lain:

1. Aplikasi florida topical untuk mencegah karies dan dekalsifikasi gigi

2. Penyemenan ulang band molar dengan interval enam bulan

3. Pemeriksaan foto rontgen untuk melihat reaksi jaringan pada pemasangan alat

4. Scalling dengan hati-hati pada gigi yang memiliki karang gigi

5. Pengangkatan debris dan pembersihan poket

6. Penggunaan sikat gigi yang lunak untuk menghilangkan sisa-sisa makanan dan

dental plak

7. Kontrol setiap empat bulan

28

Page 29: LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

BAB IV

KESIMPULAN

Kehilangan premature gigi sulung akan mengakibatkan gigi tetangganya

bergeser karena adanya gaya ke mesial dari gigi geligi posterior yang erupsi pada

anak yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan. Kehilangan gigi

sulung dan kegagalan untuk menjaga ruang tersebut selama masa pertumbuhan dan

perkembangan akan mempengaruhi oklusi normal pada gigi permanennya. Karena itu

penggunaan space maintainer diharapkan dapat mempertahankan ruang bekas

pencabutan sehingga calon gigi yang akan tumbuh di tempat tersebut dapat tumbuh

dengan benar.

Sebelum penggunaan space maintainer perlu diperhatikan indikasi dan

kontraindikasinya serta tipe-tipe dari space maintainer yang akan digunakan sesuai

kasus pasien yang terjadi. Perlu juga diperhatikan hal-hal seperti waktu kehilangan

gigi sulung, usia pasien, ketebalan tulang yang menutupi gigi yang erupsi, ada atau

tidaknya benih gigi permanen, serta pemberitahuan masalah kepada orang tua atau

kerabat pasien.

29

Page 30: LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4.docx

DAFTAR PUSTAKA

1. Andlaw RJ, Rock WP. 1992. Perawatan Gigi Anak Edisi 2. Jakarta: Widya

Medika.

2. Foster, T.D. 2000. Buku Ajar Ortodonsi Edisi 3. Jakarta: EGC.

3. Graber TM. 1972.Orthodontict Principles and Practice 3rd Edition. Philadelphia:

W.B. Saunders Co.

4. Houston WJB. 1989.Diagnosis Orthodonsi Edisi 3 Alih Bahasa Lilian Y. Jakarta:

EGC.

5. Linden Vander. 1984. Perkembangan Gigi Geligi. Jakarta: Bina Cipta.

6. McDonald, Ralph.E. 1987. Dentistry for The Child and Adolescent. St. Louis:

The CV Mosby Company.

7. Moyers, RE. 1972. Handbook of Orthodontics for the Student and General

Practitioner. Chicago: Year Book Medical Publishers Incorporated.

8. Mundiyah, Mokhtar. 2002. Dasar-dasar Orthodonsi (Pertumbuhan dan

Perkembangan Kraniodentofasial). Jakarta: Bina Insani Pustaka.

9. Rahardjo Pambudi. 2009. Orthodonti Dasar. Surabaya: Airlangga University

Press.

10. Sim JM. 1977. Minor Tooth Movement in Children 3rd Edition. St.Louis: The CV

Mosby.

30