Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

download Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

of 50

Transcript of Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    1/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 1

    LAPORAN TUGAS AKHIR

    TOPOLOGI RANCANGAN

    Disusun oleh :

    Alan Aprianto

    XII-TKJ-B

    SMK NEGERI 1 CIMAHI

    Jalan Mahar Martanegara No. 48 Telp. (022) 6629683 Kota Cimahi

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    2/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 2

    KATA PENGANTAR

    Dengan mengucap syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah swt yang telah

    memberikan rahmat dan karunianya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan

    Makalah Topologi Rancangan ini dengan sebaik-baiknya, sebagai bahan pelajaran bagi kita

    semua. Adapun pembuatan Makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu Mata

    Pelajaran DIAGNOSA WAN.

    Dalam menyusun Makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak

    yang telah membantu kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini, oleh karena itu

    saya mengucapkan banyak terima kasih kepada :

    1. Ibu Netty amalia S.Pd S.STselaku pembimbing dari sekolah / jurusan.

    2. Bapak Nusirwan Hakim S.Pd selaku pembimbing dari sekolah / jurusan.

    Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat

    kekurangan dan kesalahan dikarenakan keterbatasan kemampuan kami. Oleh karena itu kami

    mohon maaf sebesar-besarnya atas segala kekurangan tersebut. Akhir kata, tak ada gading

    yang tak retak, begitu pula dengan Makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kami

    mengharapkan segala kritik dan saran sebagai sarana perbaikan kami kedepannya.

    Dan kami harapkan semoga Makalah ini dapat berguna bagi kami khususnya dan para

    pembaca.

    Terima Kasih,

    Penyusun

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    3/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 3

    I. Pendahuluana. Vlan

    VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik

    seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara

    virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan

    membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat

    segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada

    lokasi workstation seperti pada gambar dibawah ini

    Gambar Jaringan VLAN

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    4/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 4

    BAGAIMANA VLAN BEKERJA

    VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC addresses dsb. Semua

    informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu vlan (tagging)

    di simpan dalam suatu database (tabel), jika penandaannya berdasarkan

    port yang digunakan maka database harus mengindikasikan port-port yang

    digunakan oleh VLAN. Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan

    switch/bridge yang manageable atau yang bisa di atur. Switch/bridge

    inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasisuatu VLAN dan dipastikan semua switch/bridge memiliki informasi yang sama.

    Switch akan menentukan kemana data-data akan diteruskan dan sebagainya.

    atau dapat pula digunakan suatu software pengalamatan (bridging software)

    yang berfungsi mencatat/menandai suatu VLAN beserta workstation yang

    didalamnya.untuk menghubungkan antar VLAN dibutuhkan router.

    b. STP

    Spanning Tree Protocol disingkat menjadi STP, Merupakan bagian dari standard

    IEEE 802.1 untuk kontrol media akses. Berfungsi sebagai protocol untuk pengaturan

    koneksi dengan menggunakan algoritma spanning tree.

    Kelebihan STP dapat menyediakan system jalur backup & juga mencegah loop yang

    tidak diinginkan pada jaringan yang memiliki beberapa jalur menuju ke satu tujuan

    dari satu host.

    Loop terjadi bila ada route/jalur alternative di antara host-host. Untuk menyiapkan

    jalur back up, STP membuat status jalur back up menjadi stand by atau diblock. STP

    hanya membolehkan satu jalur yang active (fungsi pencegahan loop) di antara dua

    host namun menyiapkan jalur back up bila jalur utama terputus.

    Bila "cost" STP berubah atau ada jalur yang terputus, algoritma spanning tree

    mengubah topology spanning tree dan mengaktifkan jalur yang sebelumnya stand by.

    Tanpa spanning tree pun sebenarnya memungkinkan koneksi antara dua host

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    5/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 5

    melewati beberapa jalur sekaligus namun dapat juga membuat looping yang tidak

    pernah akan selesai di dalam jaringan anda. Yang pasti akan menghabiskan kapasitas

    jalur yang ada hanya untuk melewatkan packet data yang sama secara berulang dan

    berlipat ganda.

    c. VTP

    VTP adalah suatu metoda dalam hubungan jaringan LAN dengan ethernet untuk

    menyambungkan komunikasi dengan menggunakan informasi VLAN, khususnya ke

    VLAN. VLAN Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada

    jajaranswitch Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutama dalam lingkungan switch skala

    besar yang meliputi beberapa Virtual Local Area Network (VLAN).

    Di dalam artikel VLAN pada beberapa edisi sebelumnya, Anda telah melihat konsep

    VLAN dan juga VLAN tagging protocol seperti ISL. Jika Anda ingat kembali, tujuan

    mengonfigurasi VLAN tagging adalah agar traffic dari beberapa VLAN dapat

    melewati trunk link yang digunakan untuk menghubungkan antar-switch. Meskipun

    hal ini merupakan hal yang baik dalam lingkungan yang besar, VLAN tagging tidak

    melakukan apa-apa untuk mempermudah pengonfigurasian VLAN pada beberapa

    switch. Di sinilah VTP mengambil bagian.

    VLAN merupakan suatu broadcast domain, sekumpulan port atau user yang kita

    kelompokkan. VLAN dapat mencakup beberapa switch, hal ini dapat dilakukan

    dengan mengonfigurasi VLAN pada bebarapa switch dan kemudian menghubungkan

    switch tersebut, dengan satu pasang port per VLAN.

    Kelemahan cara ini adalah banyaknya port switch yang menghubungkan switch

    tersebut. Cara ini juga lebih manual, membutuhkan lebih banyak waktu, dan sulit

    untuk dikelola. Oleh karena itu, muncullah VLAN trunking yang bertujuan untuk

    menghubungkan switch dengan interlink (uplink) kecepatan tinggi, dan beberapa

    VLAN dapat berbagi satu kabel.

    Trunk link tidak dibuat untuk satu VLAN tertentu. Satu, beberapa, atau semua VLAN

    aktif dapat dilewati antar-switch dengan mengguunakan satu trunk link. Adalah

    mungkin untuk menghubungkan dua switch dengan link fisik terpisah untuk setiap

    VLAN. Namun dengan semakin banyaknya VLAN yang dibuat, maka jumlah link

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    6/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 6

    dapat bertambah dengan cepat. Cara yang lebih efisien adalah dengan menggunakan

    trunking. Untuk membedakan kepemilikan traffic pada trunk link, switch harus

    mempunyai metode untuk mengidentifikasi frame setiap LAN.

    d. PPP

    PPP protocol yang merupakan salah satu jenis koneksi WAN , adalah protocol

    point-to-point yang pada awalnya di kembangkan sebagai method encapsulation

    pada komunikasi point-to-point antara piranti yang menggunakan protocol suite.

    PPP protocol menjadi sangat terkenal dan begitu banyak diterima sebagai metoda

    encapsulation WAN khususnya dikarenakan dukungannya terhadap berbagai

    macam protocol seperi IP; IPX; AppleTalk dan banyak lagi. Berikut ini adalahfitur kunci dari PPP protocol ini:

    1. PPP protocol beroperasi melalui koneksi interface piranti Data

    Communication Equipment (DCE) dan piranti Data Terminal Equipment

    (DTE).

    2. PPP protocol dapat beroperasi pada kedua modus synchronous (dial-up)

    ataupun asynchronous dan ISDN.

    3. Tidak ada batas transmission rate

    4. Keseimbangan load melalui multi-link

    5. LCP dipertukarkan saat link dibangun untuk mengetest jalur dan setuju

    karenanya.

    6. PPP protocol mendukung berbagai macam protocol layer diatasnya seperti

    IP; IPX; AppleTalk dan sbgnya.

    7. PPP protocol mendukung authentication kedua jenis clear text PAP

    (Password Authentication Protocol) dan enkripsi CHAP (ChalangeHandshake Authentication Protocol)

    8. NCP meng-encapsulate protocol layer Network dan mengandung suatu field

    yang mengindikasikan protocol layer atas.

    Diagram berikut menunjukkan bagaimana PPP protocol dihubungkan dengan

    model OSI.

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    7/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 7

    PPP Protocol vs model OSI

    Spesifikasi PPP berakhir pada layer Data link. NCP (Network COntrol Protocol)

    mengijinkan PPP protocol mendukung protocol-2 layer bagian atas seperti IP; IPX;

    APleTalk dll. Fleksibilitas inilah yang membuat PPP protocol menjadi begitu popular.

    NCP bertindak sebagai interface antara Data Link layer (yg dispesifikasikan oleh PPP

    Protocol) dengan jaringan. PPP protocol menggunakan NCP untuk meng-encapsulate

    paket-2 layer Network. Paket PPP mengandung Header yang mengindikasikan

    pemakaian protocol layer Network.

    PPP protocol Link Control Protocol (LCP) merupakan sayu set layanan-2 yang

    melaksanakan setup link dan administrasi meliputi:

    1. Yesting dan negosiasi Link

    2. Kompresi

    3. Authentication

    4. Deteksi errorSaat sesi dimulai, piranti-2 bertukar paket LCP untuk negosiasi layanan-2 pada yang

    terdaftar disini. Spesifikasi PPP protocol tidak mengandung standard layer Physical.

    Akan tetapi PPP protocol dapat berjalan pada bermacam-2 standard physical

    synchronous dan asynckronous termasuk:

    1. Serial asynchronous seperti dial-up

    2. ISDN

    3. Serial synchronous4. HIgh Speed Serial Interface (HSSI)

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    8/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 8

    PPP protocol membentuk komunikasi dalam tiga fase:

    1. Membuka link dan membentuk sesi dengan saling bertukar LCP

    2. Membentuk opsi authentication melalui PAP atau CHAP, CHAP sangat

    direkomendasikan.

    3. Setuju dengan protocol layer diatasnya (IP; IPX; AppleTalk; dll)

    II. Tujuane. Siswa dapat memahami konsep dari VLAN, VTP, STP , dan PPP

    f. Siswa dapat memahami konfigurasi dar VLAN, STP, STP, dan PPP

    g. Siswa dapat mengimplentasikan konsep tersebut kedalam kehidupan sehari-hari.

    III. Alat dan Bahan

    1. Topologi yang akan dipraktekkan.2. 1 unit komputer.3. Aplikasi simulator (Packet Tracer).

    IV. Langkah Kerja

    1. Siapkan alat dan bahan.2. Gambarkan topologi real yang akan dipraktekkan pada aplikasi simulator.3. Lakukan konfigurasi PPP pada router di aplikasi simulator dengan menggunakan

    cara CLI/TUI.4. Simpan konfigurasi.5. Cek apakah konfigurasi PPP sudah berhasil atau belum dengan melakukan ping

    antar host.

    V. Hasil Pengamatan1. Topologi yang akan dipraktekan

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    9/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 9

    2. Konfigurasi VTP

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    10/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 10

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    11/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 11

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    12/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 12

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    13/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 13

    3. Konfigurasi STP

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    14/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 14

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    15/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 15

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    16/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 16

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    17/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 17

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    18/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 18

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    19/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 19

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    20/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 20

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    21/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 21

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    22/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 22

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    23/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 23

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    24/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 24

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    25/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 25

    4. Pengecekan VLAN

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    26/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 26

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    27/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 27

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    28/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 28

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    29/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 29

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    30/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 30

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    31/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 31

    5. Pengecekan VTP

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    32/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 32

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    33/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 33

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    34/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 34

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    35/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 35

    6. Pengecekan STP

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    36/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 36

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    37/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 37

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    38/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 38

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    39/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 39

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    40/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 40

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    41/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 41

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    42/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 42

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    43/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 43

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    44/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 44

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    45/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 45

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    46/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 46

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    47/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 47

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    48/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 48

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    49/50

    A l a n A p r i a n t o X I I - T K J - B Page 49

  • 8/3/2019 Laporan Tugas Akhir (Topologi Rancangan - Alan Aprianto

    50/50

    VI. Kesimpulan1. Dalam membuat VLAN harus disesuaikan dengan topologi yang akan dibuat. Jangan

    sampai beberapa komputer yang seharusnya terhubung menjadi tidak terhubungsetelah dibuatnya VLAN.

    2. Dalam konfigurasi VLAN membutuhkan ketelitian dalam mengatur port mana sajayang seharusnya terhubung.

    3. Biasakan sebelum melakukan konfigurasi secara langsung, test terlebih dahulu dengnamenggunakan aplikasi simulasi simulator, agar pada saat konfigurasi langsung tidak terjadi kesalahan.

    4. Dalam membuat VTP membutuhkan ketelitian yang tinggi. Jika kita salahmemasukkan input VLAN mana saja yang akan terhubung maka secara otomatis,VLAN yang seharusnya tidak terhubung akan terhubung dengan yang lainnya, bukanhanya satu VLAN saja.

    5. VTP sangat berhubungan dengan VLAN, tetapi perbedaanya VTP adalah fitur Layer2 yang terdapat pada jajaran switch Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutamadalam lingkungan switch skala besar yang meliputi beberapa VLAN.

    6. VTP hanya berlaku pada Cisco. Jika pada Switch lain, nama prosesnya berbeda dariVTP tetapi pada dasarnya tetap memakai trunking.

    7. Dalam melakukan konfigurasi STP pasti digunakan juga konfigurasi VTP. Jika konfigurasiVTP sudah salah maka konfigurasi STP juga akan ikut terbawa salah.

    8. Sebelum melakukan praktek ke perangkat asli, sebaiknya menggunakan simulator terlebihdahulu agar jika terjadi kesalahan dapat diminimalisir saat menggunakan simulator.

    9. Dalam konfigurasi STP, paket yang dikirimkan akan menggunakan jalur yang yang portprioritynya lebih besar dari satu interface ke interface selanjutnya.

    10. Dalam melakukan konfigurasi PPP terdapat 2 cara authentication yaitu PAP dan CHAP11. Pada authentication PAP kita router pengirim harus mengirimkan data ke router penerima

    agar dapat dikenali.12. Berbeda dengan CHAP yang tidak harus mengirimkan usernamenya ke router penerima agardapat dikenali.

    13. Pada router penerima maupun pengirim harus menyediakan user name dari router yanglainnya, misalnya router penerima harus memiliki username router pengirim begitupunsebaliknya.