LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

70
LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE PALM OIL) PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO) JAMBI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Disusun Oleh : MUHAMMAD BACHTIAR C0C018021 PRODI AKUNTANSI PROGRAM DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JAMBI 2021

Transcript of LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

Page 1: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

LAPORAN TUGAS AKHIR

PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE PALM OIL) PADA PT.

PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO) JAMBI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya

Disusun Oleh :

MUHAMMAD BACHTIAR

C0C018021

PRODI AKUNTANSI

PROGRAM DIPLOMA III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JAMBI

2021

Page 2: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

i

HALAMAN PERSETUJUAN

Dengan ini, Dosen Pembimbing Laporan Tugas Akhir, Ketua Program

Studi dan Instruktur Lapangan, Menyatakan bahwa Laporan Praktek Kerja

Lapangan yang telah disusun oleh :

Nama : Muhammad Bachtiar

NIM : C0C018021

Program Studi : Akuntansi

JudulLaporan : PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE PALM OIL)

PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VI

(PERSERO) JAMBI

Telah disetujui dan di sahkan sesuai prosedur, ketentuan dan kelaziman

yang berlaku, dalam ujian komprehensif dan laporan praktek kerja lapangan pada

tanggal yang tertera di bawah ini :

Disetujui Oleh :

Jambi, 21 Juni 2021

Dosen Pembimbing Akhir Instruktur Lapangan

Yuliusman, S.E., M.Si., Ak.,CA Alen Abdi Nugraha, S.Kom

NIP. 1971070219990310005 NIP. 609580

Ketua Program Studi Akuntansi

Dr. RATIH KUSUMAWATI, S.E.,M.M.,M.Si.,Ak.,CA

NIP.197904222008122001

Page 3: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan magang ini telah dipertahankan dihadapan Panitia Penguji

Laporan Magang dan Ujian Komprehensif Program Studi Akuntansi Program

Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi, pada:

Hari : Selasa

Tanggal : 22 Juni 2021

Jam : 17:00 s/d Selesai

Tempat : Ruang Ujian Komprensif D3

TIM PENGUJI

JABATAN NAMA TANDA

TANGAN

1. Ketua Penguji

2. Sekretaris

3. Anggota 1

4. Anggota 2

(DPA)

Dr. Ratih Kusumastuti, S.E., M.M.

M.Si., AK., CA

Fredy Olimsar, S.E., M.Si

Drs. Iskandar Sam, S.E Ak, M.Si., CA

Yuliusman, S.E., M.Si. Ak.

DISAHKAN OLEH

_____________

_____________

_____________

_____________

Ketua Program Studi Akuntansi

Dr. Enggar Diah Puspa Arum S.E.,

M.Si., Ak., CA

NIP 197610032000122001

Ketua Program Diploma III

Dr. Ratih Kusumastuti, S.E., M.M.

M.Si., Ak., CA

NIP 197904222008122001

Mengetahui :

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Dr.H.Junaidi, SE., M.Si.

NIP 196706021992031003

Page 4: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

iii

ABSTRAK

Penulisan laporan ini dilakukan pada PT. Perkebunan Nusantara VI (Persero)

Jambi. Adapun judul dari laporan ini adalah ”PROSEDUR PENJUALAN CPO

(CRUDE PALM OIL) PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VI

(PERSERO) JAMBI”. Tujuan laporan ini adalah untuk menjelaskan bagaimana

prosedur Penjualan CPO pada PT. Perkebunan Nusantara VI (Persero) Jambi

yaitu menggunakan metode FOB Shipping Point dan FOB Destination serta

mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam menggunakan dua metode tersebut.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi yaitu mengamati

langsung aktivitas atau kegiatan Penjualan CPO di PT. Perkebunan Nusantara VI

(Persero) Jambi. Metode pengumpulan data yang kedua adalah wawancara secara

langsung dengan pegawai dan kepala sub bagian pemasaran, dan studi pustaka

yaitu mempelajari dan mengumpulkan teori-teori dari buku yang ada

hubungannya dengan judul dan masalah yang di bahas di dalam laporan tugas

akhir untuk memperoleh data yang dapat dipergunakan untuk landasan teori yang

melengkapi isi laporan. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang

dilakukan penulis selama magang Prosedur Penjualan CPO di PT. Perkebunan

Nusantara VI (Persero) Jambi sudah berjalan cukup baik dan sesuai dengan

prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Kata Kunci : Prosedur Penjualan CPO (Crucude Palm Oil)

Page 5: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

iv

ABSTRACT

The writing of this report was conducted at PT. Perkebunan Nusantara VI

(Persero) Jambi. The title of this report is ”PROCEDURE FOR SALES OF

CPO (CRUDE PALM OIL) IN PT. Plantation NUSANTARA VI (PERSERO)

JAMBI”. The purpose of this report is to explain how the procedure for selling

CPO at PT. Perkebunan Nusantara VI (Persero) Jambi, which uses the FOB

Shipping Point and FOB Destination methods and knows the advantages and

disadvantages of using these two methods. The data collection method used is

observation, namely observing directly the activities or activities of CPO Sales at

PT. Perkebunan Nusantara VI (Persero) Jambi. The second data collection

method is direct interviews with employees and the head of the marketing sub-

section, and literature study, namely studying and collecting theories from books

that have to do with the titles and problems discussed in the final project report to

obtain data that can be used. for a theoretical basis that complements the

contents of the report. Based on the results of observations and interviews

conducted by the author during the CPO Sales Procedure internship at PT.

Perkebunan Nusantara VI (Persero) Jambi has been running quite well and in

accordance with the procedures established by the company.

Keywords: Sales Procedure CPO (Crucude Palm Oil)

Page 6: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

v

KATA PENGANTAR

Dengan ucapan puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat

Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kesehatan, sehingga saya

dapat menyelesaikan laporan magang yang berjudul ”PROSEDUR

PENJUALAN CPO (Crude Palm Oil) DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA

VI (PERSERO) JAMBI”. Tak lupa pula penulis panjatkan sholawat dan salam

kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang mana Syafaatnya yg kita

nantikan di yaumilkiyamah nanti. Skema penyusunan dan penyusunan laporan ini

untuk melengkapi tugas akhir dan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Gelar Sarjana Ahli Madya (Amd) pada program Diploma III Ekonomi dan Bisnis

Universitas Jambi.

Dalam penyusunan laporan magang ini, penulis mendapat banyak

mendapat motivasi dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan

ini penulis ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc., Ph. D selaku Rektor Universitas

Jambi.

2. Bapak Dr. H. Junaidi, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Jambi.

3. Ibu Dra. Erida, M.Si selaku ketua program Diploma III Fakultas Ekonomi

dan Bsinis Universitas Jambi.

4. Ibu Dr. Ratih Kusumastuti, SE., M.M., M.S., Ak., C.A selaku ketua

program Akuntansi Program Diploma III fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Jambi.

5. Yuliusman, S.E., M.SI., Ak. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

6. Bapak Muhammad Iswan Achir Selaku Direktur PT. Perkebunan

Nusantara VI Persero Jambi.

7. Bapak Rio Herman Selaku Kepala Bagian Pengadaan dan TI

Page 7: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

vi

8. Bang Alen Abdi Nugraha yang telah mengajari banyak hal tentang

Akuntansi di excel dan di wesite PTPN VI

9. Ibu Erniati yang telah membimbing memberikan data yg sangat diperlukan

untuk penulisan laporan magang ini.

10. Bang Guruh, Bang Rismon, Bang Agus, Bang Ijan yang telah memberikan

arahan dan masukan supaya laporan magang ini lebih sempurna

11. Ibu Iim Bagian SDM PTPN VI yang telah memberikan bimbingan selama

penulis melakukan kegiatan magang.

12. Serta kepada seluruh staff dan karyawan PT. Perkebunan Nussantara VI

Persero Jambi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Terimakasih atas pengalaman yang telah diberikan kepada penulis selama

melakukan kegiatan magang di PT. Perkebunan Nussantara VI Persero

Jambi.

13. Teristimewa dengan rasa hormat dan sembah sujud penulis tujukan kepada

Orang Tua penulis Bapak Widodo dan Ibu Jinah serta Kakak penulis

Wiwin Setyawati dan Siti Romadhoni. Terimakasih atas kasih sayang, doa

dan dukungan yang selalu diberikan kepada penulis selama ini.

14. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada sahabat penulis PSAS Squad

yang selalu memberikan doa, dukungan, dan semangat selama penulis

melakukan penelitian ini.

15. Terimakasih juga teruntuk calon teman hidup saya Dewi Fitrianasari yang

telah memberikan support untuk dapat menyelesaikan laporan magang ini.

16. Kepada teman - teman penulis yaitu Horas, Cherli, Cindia, Ibnu dan teman

teman Akuntansi A angkatan 2018 dan semua pihak yang telah membantu

selama penelitian bahkan dalam menyelesakan laporan magang ini yang

tidak dapat mendukung satu persatu.

Page 8: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

vii

17. Terimakasih juga teruntuk anggota dan pengurus Organisasi IMABA

(Ikatan Mahasiswa Bahar) yang telah memberikan support untuk dapat

menyelesaikan laporan magang ini.

18. Terimakasih juga untuk anggota dan pengurus Organisasi HMI (Himpunan

Mahasiswa Islam) yang telah memberikan support untuk dapat

menyelesaikan laporan magang ini. Yakinkan Dengan Iman, Usahakan

Dengan Ilmu Sampaikan Dengan Amal, Yakusa Yakin Usah Sampai Gelar

Amd.

19. Terimakasih uga untuk anggota dan pengurus Organisasi HIMADE

(Himpunan Mahasiswa Diploma II) yang telah memberikan support untuk

dapat menyelesaikan laporan magang ini.

Semoga Allah memberikan balasan yang setimpal atas yang telah

diberikan, Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak keterbatasan yang

dimiliki, sehingga laporan magang ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, kritikan dan saran yang dibangun sangat diharapkan oleh penulis dan

bermanfaat nantinya.

Jambi, 21 Juni 2021

Penulis

Page 9: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN ...................................................... ii

ABSTRAK ......................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................v

DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...............................................................................................1

1.2 Masalah Pokok Laporan .................................................................................3

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan .......................................................................3

1.3.1 Tujuan Penulisan .....................................................................................3

1.3.2 Manfaat Penulisan ...................................................................................3

1.4 Metode Penulisan ...........................................................................................4

1.4.1 Jenis Data ................................................................................................4

1.4.2 Metode Pengumpulan Data .....................................................................4

1.5 Waktu dan Lokasi Magang ............................................................................4

1.5.1 Waktu Magang ........................................................................................4

1.5.2 Lokasi Magang ........................................................................................4

1.6 Sistematika Penulisan ....................................................................................5

Page 10: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

ix

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengetian Prosedur .........................................................................................6

2.1.1 Karakteristik Prosedur ...........................................................................6

2.1.2 Manfaat Prosedur ..................................................................................6

2.2 Pengetian Penjualan .................................................................................7

2.2.1 Konsep Penjualan ..................................................................................8

2.2.2 Volume Penjualan .................................................................................8

2.2.3 Tujuan Penjualan ..................................................................................10

2.2.4 Jenis dan Bentuk Penjualan ..................................................................10

2.2.5 Cara Penjualan .....................................................................................12

2.5.6 Langkah-Langkah dalam Proses Penjualan .........................................12

2.2.7 Faktor yang Mempengaruhi Penjualan ................................................13

2.3 Pengertian FOB (Free On Board) dan CIF(Cost, Insurance, Freight) ............15

2.3.1 Pengertian FOB (Free On Board) ..................................................... 15

2.3.1.1 Konsep Dasar FOB (Free On Board) .................................... 16

2.3.1.2 Jenis FOB (Free On Board) .................................................. 17

2.3.2 Pengertian CIF (Cost, Insurance, dan Freight) .................................. 18

2.3.2.1 Konsep Dasar CIF (Cost, Insurance, dan Freight).................. 18

2.4 Pengertian Holding Company .........................................................................19

2.4.1 Ciri-Ciri Holding Company ...................................................................19

2.4.2 Tujuan Holding Company ......................................................................19

2.4.3 Manfaat Holding Company ....................................................................20

Page 11: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

x

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Perusahaan ...................................................................................21

3.1.1 Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara VI....................................21

3.1.2 Daftar Bagian dan Unit Usaha .............................................................22

3.1.3 Visi dan Misi Perusahaan .....................................................................25

3.1.4 Tujuan Perusahaan ...............................................................................26

3.1.5 Sasaran Perusahaan ..............................................................................26

3.1.6 Budaya Perusahaan ..............................................................................26

3.1.7 Tata Nilai Perusahaan ..........................................................................27

3.1.8 Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara VI .............................28

3.1.9 Anak Perusahaan ..................................................................................32

3.2 Prosedur Penjualan CPO di PT. Perkebunan Nusantara VI ..........................33

3.2.1 Perhitungan Akuntansi Penjualan CPO ...............................................36

3.2.1.1 FOB Destination ...............................................................................36

3.2.1.1 FOB Shipping Point ..........................................................................40

BAB IV ...............................................................................................................43

4.1 Kesimpulan ...................................................................................................43

4.2 Saran ..............................................................................................................43

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................44

LAMPIRAN .......................................................................................................45

Page 12: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

xi

DAFTAR TABEL

Daftar Bagian PTPN VI ........................................................................................22

Daftar Unit Usaha PTPN VI .................................................................................22

Page 13: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

xii

DAFTAR GAMBAR

Peta Daerah Operasional PTPN VI .......................................................................24

Struktur Organisasi PTPN VI ...............................................................................28

Prosedur Penjualan CPO .......................................................................................33

Tender Final ..........................................................................................................34

Kontrak Penjualan .................................................................................................35

Penjualan CPO FOB Destination ..........................................................................37

Pembayaran Pengiriman CPO Jalur Darat ............................................................38

Pembayaran Pengiriman CPO Jalur Laut ..............................................................39

Penjualan CPO FOB Shipping Point.....................................................................41

Page 14: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Kegiatan Harian Magang

Lampiran 2 Dokumentasi Kegiatan Magang

Lampiran 3 Daftar Riwayat Hidup

Page 15: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara yang termasuk dalam kategori Negara

Agraria, di mana Negara ini kaya akan lahan pertaniannya hal ini dapat dilihat

dari jumlah penduduknya yang kebanyakan bekerja pada sektor pertanian hal ini

juga dapat dilihat ketika zaman pemerintahan Presiden Soeharto dimana Bangsa

Indonesia pernah menjadi Negara Swasembada Pangan.

Adapun Salah satu dari beberapa tanaman yang di swasembadakan di

indonesia yakni dari golongan palma, yakni jenis tanaman yang dapat

menghasilkan minyak yaitu sawit (Elaeis Qiuneensis Jack), tanaman sawit ini

berasal dari Afrika dan Amerika. Tanaman ini masuk dan baru di tanam secara

komersil di indonesia pada tahun 1911. Komoditas kelapa sawit merupakan

komoditas perkebunan yang strategis dan memiliki prospek pengembangan yang

cukup cerah sebagai penghasil devisa negara melalui ekspor prodak olah nya

dalam bentuk minyak sawit mentah CPO (Crude Palm Oil), dan Inti Sawit (Palm

Kernel), (Sastro Sayono, 2003).

Sebagai komoditas perkebunan kelapa sawit sangatlah berperan dalam

upaya pembangunan nasional karena dapat membantu meningkatkan pendapatan

petani sekaligus memberikan kesempatan kerja yang lebih luas. Namun kehidupan

dunia usaha (Bisnis) tidaklah selamanya bersifat statis (tetap), melainkan siklus

kehidupan dunia usaha selalu berubah dan berkembang dinamis, adakalamya

harga minyak dunia naik dan turun. Jambi Contoh-nya komoditas pertanian

terbesar yang akan menjadi prodak ekspor yakni dari jenis tanaman kelapa sawit

yang di olah menjadi CPO (Crude Palm Oil), dan Minyak Inti Sawit (Palm

Kernel), tentu jika harga penjualan CPO (Crude Palm Oil), dan Minyak Inti

Sawit (Palm Kernel), baik ataupun turun sudah pasti akan sangat berpengaruh dan

dirasakan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam usaha tersebut baik itu petani

maupun perusahaan yang mengolah kelapa sawit.

Realisasi penjualan tahun 2019 menurun sebesar 22,20% atau dengan

capaian Rp1.105.490 juta dibandingkan penjualan tahun 2018 yang berjumlah

Page 16: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

2

Rp1.420.939 juta. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh menurunnya nilai

penjualan CPO, sebagai dampak dari turunnya harga CPO sebesar 4.60%

menjadi Rp. 6.952 di tahun 2019 dibandingkan tahun sebelumnya Rp7.287,-.

Selama 5 (lima) tahun 2015 - 2019, nilai penjualan mengalami penurunan rata-

rata 13.24%.

Produksi minyak sawit pada tahun 2019 mengalami penurunan sebesar

6,04% atau sejumlah 7.851 ton dari tahun 2018 sebesar 130.005 ton yang

disebabkan oleh penurunan produksi TBS inti sebesar 6,71%. Produktivitas

Minyak Sawit Kebun Inti pada tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 9,94%

dibandingkan tahun 2019 atau turun sejumlah 7.393 ton di bawah tahun 2018

(124.761 Ton). Penurunan Produktivitas ini disebabkan menurunnya produktivitas

minyak sawit pada tahun 2019 (4,35 ton/ha) dibandingkan tahun 2018

produktivitas minyak sawit kebun inti.

Selama periode tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 (5 tahun) laba

bersih mengalami pertumbuhan sebesar 21,08%. Penurunan laba pada tahun 2019

sebesar 94,47% dibanding perolehan laba bersih tahun sebelumnya disebabkan

oleh turunnya harga jual komoditi terutama kelapa sawit yaitu minyak sawit dan

inti sawit masing-masing sebesar 1,08% dan 30,20% serta penurunan volume

penjualan minyak sawit dan inti sawit masing-masing sebesar 3,76% dan 3,37%.

Produksi dan produktivitas TBS kebun sendiri mengalami penurunan masing-

masing sebesar 6,14% dan 10,32% dibandingkan tahun 2018 serta produksi

Minyak Sawit kebun inti juga mengalami penurunan dibandingkan tahun 2018

sebesar 5,93%.

Tantangan utama yang dihadapi oleh PTPN VI pada tahun 2019 adalah

fluktuasi harga, tingginya tingkat persaingan pasar komoditi dan kemarau

panjang. Secara umum pada tahun 2019 terjadi penurunan produksi Minyak sawit

yang disebabkan oleh: (a.) Minyak Sawit dari TBS kebun inti turun sebesar 5,94

% dibandingkan tahun 2018. (b.)Inti Sawit kebun inti turun 10,65% dibandingkan

tahun 2018. (c.) TBS kebun inti turun sebesar 6,14 %. (d.) Pada tahun 2019

PTPN VI mengalami penurunan produksi dan produktivitas komoditi namun

dikarenakan fluktuasi harga dan tingginya tingkat persaingan pasar komoditi,

PTPN VI hanya mampu memperoleh laba sebesar Rp4,18 Milyar. Dalam periode

Page 17: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

3

5 tahun (2015–2019) total assets meningkat rata-rata 3,5%. Total assets tahun

2019 meningkat 3,81% dibanding tahun 2018.

Dari gambaran dan keterangan di atas, maka penulis mengambil judul

mengenai “PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE PALM OIL) PADA PT.

PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO) JAMBI”.

1.2 Masalah Pokok Laporan

1. Bagaiman Prosedur Penjualan CPO pada PT Perkebunan Nusantara VI

(Persero) Jambi.

2. Apa kelebihan dan kekurangan Penjualan CPO pada PT Perkebunan

Nusantara VI (Persero) Jambi.

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan

Adapun tujuan penulis laporan magang pada PT Perkebunan Nusantara VI

(Persero) Jambi adalah sebagai berikut :

1. Untuk menjelaskan bagaimana prosedur prosedur penjualan CPO pada PT

Perkebunan Nusantara VI (Persero) Jambi.

2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Penjualan CPO pada PT

Perkebunan Nusantara VI (Persero) Jambi.

1.3.2. Manfaat

1. Bagi penulis, memberikan wawasan dan tambahan penetahuan

mengenai prosedur penjualan CPO pada PT Perkebunan Nusantara VI

(Persero) Jambi.

2. Bagi instansi perusahaan, hasil laporan ini berguna sebagai masukan

bagi PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) Jambi, ataupun sebagai

literature untuk mengetahui bagaimana prosedur penjualan CPO.

3. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi akuntansi

Page 18: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

4

1.4 Metode Penulisan

1.4.1 Jenis Data

1. Data Primer

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari

sumber asli (tidak melalui perantara). Data primer yang dikumpulkan

oleh penulis secara langsung melalui obyek penelitian dengan

melakukan wawancara dengan Kasubag dan pegawai kantor PT

Perkebunan Nusantara VI (Persero) Jambi.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh

secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder yang

diperoleh dengan cara mempelajari dan membaca buku-buku ataupun

browsing di internet yang ada kaitannya dengan judul yang ditulis.

1.4.2 Metode Pengumpulan Data

1. Metode Observasi

Dalam metode ini penulis menggunakan pengamatan langsung

untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan

laporan ini.

2. Metode Wawancara

Dalam hal ini penulis melakukan wawancara kepada Kasubag dan

karyawan PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) Jambi yang

berkaitan dengan kegiatan penjualan CPO.

1.5 Waktu dan Lokasi Magang

1.5.1 Waktu Magang

Waktu Pelaksanaan magang dilaksanakan mulai tanggal 08 Februari 2021

sampai dengan 08 April 2021 yang telah ditetapkan.

1.5.2 Lokasi Magang

Lokasi magang yaitu di PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) Jambi,

yang beralamat di Jl. Lingkar Barat Paal X, Kenali Asam Bawah, Kota Baru,

Jambi, Indonesia, Kode Pos 36128.

Page 19: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

5

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan laporan ini sangat diperlukan adanya susunan atau

sistematika yang akan dibahas. Sistematika tersebut dimaksudkan agar dalam

laporan dapat diuraikan dengan jelas dan terarah. Dalam laporan ini dibagi

menjadi IV (empat) BAB yang setiap BAB nya terbagi lagi menjadi beberapa sub

BAB yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai Latar Belakang, Masalah Pokok Laporan, Tujuan

Penulisan dan Manfaat Penulisan, Metode Penulisan, Waktu dan Lokasi Magang

serta Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menyajikan defenisi-defenisi dari beberapa ahli dan kerangka teoritis yang

dapat mendukung penulisan laporan ini.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan analisis/evaluasi terhadap data awal yang dikemukakan dalam

bab II, memuat hal-hal berikut :

Gambaran umum perusahaan, Visi dan Misi, Motto, Nilai Kerja, Struktur

Organisasi

Identifikasi dan evaluasi masalah pada bab 1, berdasarkan landasan teori yang

ada di bab II

BAB IV KESIMPULAN dan SARAN

Berisikan kesimpulan yang dapat ditarik dari analisis/evaluasi di bab III dan

saran-saran yang diajukan sesuai dengan kesimpulan tersebut.

Page 20: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Prosedur

Definisi prosedur menurut Baridwan yang dikutip dari pendapat W Gerald

Cole, “Prosedur adalah suatu urut-urutan pekerjaan Karen (klerikal), biasanya

melibatkan beberapa orang dalam suatu kegiatan atau lebih disusun untuk

menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi yang sering terjadi”,

(Baridwan. 2010). Sedangkan menurut mulyadi, “Prosedur adalah suatu urutan

kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang di dalam suatu departemen

atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi

yang terjadi berulang-ulang”, (Mulyadi.2010).

Maka berdasarkan dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan

bahwa prosedur merupakan suatu urutan pekerjaan yang tersusun dari awal hingga

akhir dan biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian departemen

atau lebih sesuai dengan bagiannya masing-masing, yang disusun untuk menjamin

penanganan secara seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi

berulang-ulang.

2.1.1 Karakteristik Prosedur

Adapun karakteristik prosedur menurut Mulyadi (2013:8) adalah sebagai

berikut:

1. Prosedur menunjang tercapainya tujuan organisasi.

2. Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan yang baik dan

menggunakan biaya seminimal mungkin.

3. Prosedur menunjukkan urutan-urutan yang logis.

4. Prosedur menunjukan adanya penetapan keputusan dan tanggung

jawab.

2.1.2 Manfaat Prosedur

Suatu prosedur dapat memberikan manfaat, menurut Mulyadi (2013:15)

sebagai berikut:

Page 21: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

7

1. Lebih memudahkan dalam langkah-langkah kegiatan yang akan dating.

2. Mengubah pekerjaan berulang-ulang menjadi rutin dan terbatas,

sehingga menyederhanakan pelaksanaan dan untuk selanjutnya

mengerjakan yang seperlunya saja.

3. Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus

dipatuhi oleh seluruh pelaksanaan.

4. Membantu dalam usaha meningkatkan produktifitas kerja yang efektif

efisien.

5. Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan dalam

pengawasan, bila terjadi penyimpanan akan dapat segera diadakan

perbaikan-perbaikan sepanjang dalam tugas dan fungsinya masing-

masing.

2.2 Pengertian Penjualan

Menurut Swastha (2002:9) penjualan adalah suatu bagian dari promosi dan

promosi adalah satu bagian dari program pemasaran secara keseluruhan. Menurut

Assauri (2004:23) kegiatan penjualan merupakan kegiatan pelengkap atau

suplemen dari pembeli untuk memungkinkan terjadinya transaksi. Jadi, kegiatan

pembelian dan penjualan merupakan satu kesatuan untuk dapat terlaksana suatu

transaksi. Menurut Kotler (2001:457)penjualan merupakan sebuah proses dimana

kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjualan terpenuhi, melalui pertukaran antar

informasi dan kepentingan. Menurut Raharti (2002:21)menyatakan bahwa

penjualan adalah realisasi transaksi yang terjadi antara penjual dan pembeli.

Penjual mempunyai komoditas yang ditawarkan kepada pembeli, dan pembeli

mempunyai kemampuan untuk melakukan pengorbanan berupa alat penukar.

Selling adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mencari pembeli,

mempengaruhi dan memberi petunjuk agar pembeli dapat menyesuaikan

kebutuhannya dengan produk yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian

mengenai harga yang menguntungkan bagi kedua belah pihak

Moekijat(2003:488). Daridefinisi diatas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan

bahwa penjualan adalah merupakan suatu usaha seseorang untuk menyampaikan

sesuatu barang atau jasa kepada pembeli atau konsumen.

Page 22: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

8

2.2.1 Konsep penjualan

Konsep penjualan yaitu gagasan bahwa konsumen tidak akan membeli

cukupbanyak produk perusahaan kecuali jika perusahaan tersebut melakukan

usaha penjualan dan promosi dalam skala besar. Kotler dan Amstro, (2008:22).

Konsep ini mengasumsikan bahwa :

1. Para konsumen umumnya menunjukan penolakan pembelian sehingga

harus dibujuk untuk membeli.

2. Perusahaan memiliki banyak sekali alat penjualan dan promosi yang

efektif untuk merangsang lebih banyak pembelian.

Chandra (2002:225) menjelaskan bahwa penjualan dapat dikelompokkan menjadi

4 macam,yaitu:

1. Tujuan account-development.

Tujuan account-development yaitu tujuan yang dirancang untuk

menekankan penambahan distribusi atau pelanggan baru.

2. Tujuan distributor-support.

Yaitu yang mengarah pada upaya menjalin kerjasama dengan para

distributor grosir maupun eceran dalam rangka menerapkan strategi

pemasaran.

3. Tujuan account-maintenance.

Yaitu tujuan yang dirancang untuk mempertahankan posisi penjualan yang

efektif melalui kejujuran penjualan regular dalam rangka menyediakan

informasi lainnya kepada distributor.

4. Tujuan account-penetration.

Yaitu tujuan yang dirancang untuk volume penjualan total produk-produk

yang lebih menguntungkan dan produk komplementer lainnya kepada

distributor.

2.2.2 Volume Penjualan

Penjualan merupakan tujuan utama dilakukannya kegiatan perusahaan.

Perusahaan, dalam menghasilkan barang/jasa, mempunyai tujuan akhir yaitu

menjual barang/jasa yersebut kepada masyarakat. Oleh karena itu, penjualan

Page 23: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

9

memegang peranan penting bagi perusahaan agar produk agar produk yang

dihasilkan oleh perusahaan dapat terjual dan memberikanpenghasilan bagi

perusahaan. Penjualan yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan untuk menjual

barang/jasa yang diperlukan sebagai sumber pendapatan untuk menutup semua

ongkos guna memperoleh laba.

Kegiatan penjualan merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh

perusahaan dengan memasarkan produknya baik berupa barang atau jasa.

Kegiatan pejualan yang dilaksanakan oleh perusahaan bertujuan untuk mencapai

volume penjualan yang diharapkan dan menguntungkan untuk mencapai laba

maksimum bagi perusahaan.

Berikut ini pengertian volume penjualan dikemukakan oleh Freddy

Rangkuti (2009:207) bahwa volume penjualan adalah pencapaian yang dinyatakan

secarakuantitatif dari segi fisik atau volume atau unit suatu produk. Volume

penjualan merupakan suatu yang menandakan naik turunnya penjualan dan dapat

dinyatakan dalam bentuk unit, kilo, ton atau liter.

Volume penjualan meruapakan jumlah total yang dihasilkan dari kegiatan

penjualan barang. Semakin besar jumlah penjualan yang dihasilkan perusahaan,

semakin besar kemungkinan laba yang akan dihasilkan perusahaan. Oleh karena

itu volume penjualan merupakan salah satu hal penting yang harus dievaluasi

untuk kemungkinan perusahaan agar tidak rugi. Jadi volume penjualan yang

menguntungkan harus menjadi tujuan utama perusahaan dan bukannya untuk

kepentingan volume penjualan itu sendiri.

Terdapat beberapa indikator dari volume penjualan yang dikutip dari Philip Kotler

oleh Basu Swastha (2008: 404) yaitu:

1. Mencapai volume penjualan

2. Mendapatkan laba

3. Menunjang pertumbuhan perusahaan

Page 24: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

10

Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa volume penjualan adalah

total penjualan yang dinilai dengan unit oleh perusahaan dalam periode

tertentuuntuk mencapai laba yang maksimal sehingga dapat menunjang

pertumbuhan perusahaan.

2.2.3 Tujuan Penjualan

Basu Swasta dan Irawan (2001:32) mengemukakan bahwa suatu perusahaan

mempunyai tiga tujuan dalam penjualan, yaitu:

1. Mencapai volume penjualan tertentu.

2. Mendapatkan laba tertentu.

3. Menunjang pertumbuhan perusahaan.

Usaha-usaha untuk mencapai ketiga tujuan tersebut tidak sepenuhnya hanya

dilakukan oleh pelaksana penjualan atau para tenaga penjualan, akan tetapi dalam

hal ini perlu adanya kerja sama dari beberapa pihak diantaranya adalah

fungsionaris dalam perusahaan seperti bagian dari keuangan yang menyediakan

dana, bagian produksi yang membuat produk, bagian personalia yang

menyediakan tenaga kerja.

2.2.4 Jenis dan Bentuk Penjualan

Basu Swasta (2001:11) mengelompokkan jenis-jenis penjualan sebagai berikut:

1. Trade selling.

Penjualan yang dapat terjadi bilamana produsen dan pedagang

besar mempersilakan pengecer untuk berusaha memperbaiki distribusi

produk mereka. Hal ini melibatkan para penyalur dengan kegiatan

promosi, peragaan, persediaan dan produk baru.

2. Missionary Selling.

Penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong pembeli untuk

membeli barang – barang dari penyalur perusahaan.

3. Technical Selling.

Berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan

nasihat kepada pembeli akhir dari barang dan jasa.

Page 25: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

11

4. New Businies Selling.

Berusaha membuka transaksi baru dengan membuat calon pembeli

seperti halnya yang dilakukan perusahaan asuransi.

5. Responsive Selling.

Setiap tenaga kerja penjual dapat memberikan reaksi terhadap

permintaan pembeli melalui route driving and retailing. Jenis penjualan

ini tidak akan menciptakan penjualan yang besar, namun terjalinnya

hubungan pelanggan yang baik yang menjurus pada pembelian ulang.

Selain dari jenis-jenisnya juga terdapat bentuk-bentuk dari pada penjualan antara

lain:

1. Penjualan tunai.

Penjualan yang bersifat cash and carry dimana penjualan setelah

terdapat kesepakatan harga antara penjual dengan pembeli, maka pembeli

menyerahkan pembayaran secara kontan dan bisa langsung dimiliki oleh

pembeli.

2. Penjualan Kredit.

Penjualan non cash, dengan tenggang waktu tertentu, rata-rata

diatas satu bulan.

3. Penjualan secara Tender.

Penjualan yang dilaksanakan melalui prosedur tender untuk

memenuhi permintaan pihak pembeli yang membuka tender.

4. Penjualan Ekspor.

Penjualan yang dilaksanakan dengan pihak pembeli, luar negeri

yang mengimpor barang yang biasanya menggunakan fasilitas letter of

credit.

5. Penjualan secara Konsinyasi.

Penjualan barang secara titipan kepada pembeli yang juga sebagai

penjual. Apabila barang tersebut tidak terjual maka akan dikembalikan

kepada penjual.

6. Penjualan secara Grosir.

Page 26: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

12

Penjualan yang tidak langsung kepada pembeli, tetapi melalui

pedagang perantara yang menjadi perantara pabrik atau importir dengan

pedagang eceran.

2.2.5 Cara Penjualan

1. Penjualan langsung

Penjualan langsung adalah cara berhubungan / tatap muka dengan

calon pembeli atau pelanggannya. Penjualan langsung semacam ini dapat

dilakukan dengan dua cara, yaitu :

a. melalui penjualan toko.

b. Penjualan di luar took

2. Penjualan tidak langsung

Penjualan tidak langsung yaitu penjualan antara penjual dan

pembeli secara tatap muka. Namun pada kenyataannya, ada perubahan

dalam "penjualan" yang dilakukan oleh staf penjualan, yaitu tidak ada

individu atau staf penjualan yang digunakan. Penjualan tidak langsung

meliputi: surat / pos penjualan, penjualan telepon, penjualan otomatis

2.2.6 Langkah-langkah Dalam Proses Penjualan

Menurut Philip Kotler dialih bahasakan oleh Drs. Alexander

Sindoro langkah-langkah dalam proses penjualan meliputi:

a. Memilih Prospek dan Menilai Langkah pertama dalam proses penjualan

adalah memilih prospek prospecting, yaitu mencari siapa yang dapat

masuk sebagai pelanggan potensial. Tenaga penjual perlu mengetahui cara

menilai prospek qualify artinya cara mengenali calon yang baik dan

menyisihkan calon yang jelek. Prospek dapat dinilai dengan meneliti

kemampuan keuangan, volume bisnis, kebutuhan spesial, lokasi dan

kemungkianan untuk tumbuh.

b. Prapendekatan. Sebelum mengunjungi seorang calon pembeli, tenaga

penjual sebaiknya mempelajari sebanyak mungkin mengenai organisasi

apa yang dibutuhkan, siapa yang terlibat dalam pembelian dan pembelinya

Page 27: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

13

karakteristik dan gaya membeli. Langkah-langkah ini dikenal dengan

istilah prapendekatan. Wiraniaga sebaiknya menetapkan tujuan kunjungan

yang mungkin untuk menilai calon, mengumpulkan informasi, atau

membuat penjualan langsung.

c. Pendekatan Dalam langkah ini, wiraniaga sebaiknya mengetahui caranya

bertemu dan menyapa pembeli serta menjalin hubungan menjadi awal

yang baik. Langkah ini mencakup penampilan wiraniaga, kata-kata

pembukaan, dan tindak lanjutan.

d. Presentasi dan Demonstrasi Dalam langkah presentasi dari proses

penjualan, tenaga penjual menceritakan “riwayat” produk kepada pembeli,

menunjukan bagaimana produk akan menghasilkan dan menghemat uang.

Presentasi penjualan dapat diperbaiki dengan alat bantu demonstrasi,

seperti buku kecil, pita video, dan sempel produk.

e. Mengatasi Keberatan Pelanggan hampir selalu mempunyai keberatan

selama presentasi atau kettika diminta untuk memesan. Dalam mengatasi

keberatan wiraniaga harus menggunakan pendekatan positif, menggali

keberatan tersembunyi, meminta pembeli untuk menjelaskan keberatan,

menggunakan keberatan sebagai peluang untuk memberikan informasi

lebih banyak dan mengubah keberatan menjadi alasan untuk membeli.

f. Menutup Menutup merupakan langkah dalam proses penjualan ketika

wiraniaga meminta pelanggan untuk memesan. Tenaga penjual harus

mengetahui cara mengenali tanda-tanda penutupan dari pembeli termasuk

gerakan fisik, komentar dan pertanyaan.

g. Tindak Lanjut 15 Merupakan langkah terakhir dalam proses penjualan

ketika wiraniaga melakukan tindak lanjut setelah penjualan untuk

memastikan kepuasan pelanggan dan bisnis berulang.

2.2.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjualan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan penjualan menurut Basu

Swastha (2003:406) dalam bukunya Manajemen Pemasaran Modern adalah

sebagai berikut:

a. Kondisi dan Kemampuan Penjual

Page 28: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

14

Transaksi jual beli atau pemindahan hak milik secara komersial

atas barang dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu

penjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua.

Disini penjual harus dapat meyakinkan kepada pembelinya, agar dapat

berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan, untuk maksud

tersebut harus memahami beberapa masalah penting yang sangat

berkaitan, yakni: Jenis dan karakteristik yang ditawarkan, Harga

produk, Syarat penjualan seperti pembayaran, penghantaran, pelayanan

purma jual, garansi dan sebagainya.

b. Kondisi Pasar

Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi

sasaran dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan

penjualannya. Adapun faktor-faktor kondisi pasar yang perlu

diperhatikan adalah:

1. Jenis pasarnya, apakah pasar konsumen, pasar industri,

pasar penjual, pasar pemerintah atau pasar internasional.

2. Kelompok pembeli atau segmen pasar.

3. Daya beli.

4. Frekuensi pembelinya.

5. Keinginan dan kebutuhannya.

c. Modal

Untuk memperkenalkan barangnya kepada pembeli atau

konsumen diperlukan adanya usaha promosi, alat transportasi, tempat

peragaan baik dalam perusahaan maupun diluar perusahaan dan

sebagainya. Semua ini hanya dapat dilakukan apabila penjual memiliki

sejumlah modal yang diperlukan untuk itu.

d. Kondisi organisasi perusahaan

Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ini

ditangani oleh bagian tersendiri (bagian penjualan) yang dipegang oleh

orang-orang tertentu atau ahli di bidang penjualan. Lain halnya dengan

perusahaan kecil, dimana masalah penjualan ditangani oleh orang yang

juga melakukan fungsi-fungsi lain. Hal ini disebabkan karena jumlah

Page 29: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

15

tenaga kerjanya sedikit, sistem organisasinya lebih sederhana,

masalah-masalah yang dihadapi, serta sarana yang dimilikinya tidak

sekomplek perusahaan-perusahaan besar. Biasanya, masalah penjualan

ini ditangani sendiri oleh pimpinan dan tidak diberikan kepada orang

lain.

e. Faktor Lain

Faktor-faktor lain seperti periklanan, peragaan, kampanye,

pemberian hadiah, sering mempengaruhi penjualan. Ada pengusaha

yang berpegang pada satu prinsip bahwa paling penting membuat

barang yang baik. Bilamana prinsip tersebut dilaksanakan maka

diharapkan pembeli akan membeli lagi barang yang sama. Oleh karena

itu perusahaan melakukan upaya agar para pembeli tertarik pada

produknya.

2.3 Pengertian FOB (Free On Board) dan CIF (Cost, Insurance, Freight)

FOB dan CIF merupakan istilah yang diambil dari International

Commercial Terms yang disingkat Incoterms. FOB merupakan kependekan dari

Free On Board, yang secara sederhana diartikan sebagai Harga Barang. CIF

(Cost, Insurance, Freight) yaitu total nilai harga barang + ongkos kirim dan

asuransi. FOB digunakan sebagai dasar pembebasan / de minimis value. Jadi

apabila barang yang kalian beli harganya dibawah batas pembebasan maka tidak

akan dikenakan pungutan bea masuk dan pajak impor. Sedangkan apabila nilai

barang melebihi batas pembebasan maka akan dikenakan pungutan, namun

dasarnya bukan lagi FOB ya melainkan CIF.

2.3.1 Pengertian FOB (Free On Board)

FOB (Free On Board) merupakan salah satu skema internasional dari

International Commercial Terms (Incoterms) yang dikeluarkan oleh

International Chamber of Commerce (ICC) atau kamar dagang internasional.

Skema ini menjadi aturan hak dan kewajiban antara penjual (eksportir) dan

pembeli (importir) dalam melakukan kegiatan jual-beli internasional dengan

menggunakan sarana angkutan laut.

Page 30: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

16

Secara umum, FOB (Free on Board) dikenal sebagai kondisi penyerahan

barang yang sudah disepakati antara penjual (eksportir) dengan pembeli

(importir) dimana penetapan harga yang dihitung berdasarkan pada nilai barang

ditambah semua biaya sampai barang tiba di atas kapal (on board). Biaya-biaya

yang akan ditanggung penjual (eksportir) meliputi biaya bea atau pajak ekspor,

biaya angkut dari gudang ke pelabuhan, biaya muat dari pelabuhan ke atas

kapal, dan biaya menyusun komoditi di atas kapal. Sedangkan pembeli

(importir) akan menanggung biaya seperti asuransi, bongkar muat di pelabuhan

yang dituju, serta biaya angkut sampai komoditi dibawa ke dalam gudang.

2.3.1.1 Konsep Dasar FOB (Free On Board)

Agar lebih memahami tentang sistem FOB, tentunya harus mengetahui

bagaimana konsep dasar dari pelaksanaan FOB itu sendiri. Konsep ini berkaitan

dengan kewajiban utama dari eksportir dan importir.

Penjual atau eksportir memiliki kewajiban dalam menyerahkan

barang sampai di atas kapal, menyiapkan izin ekspor, menyiapkan

biaya pajak, dan membuat „clean on board receipt’.

Pembeli atau importir memiliki kewajiban dalam mengurus angkutan,

kontrak angkutan, membayar kargo, dan menanggung urusan

asuransi.

Dalam pertanggungjawaban kehilangan atau kerusakan barang,

lumrahnya batas pemindahan tanggung jawab dari eksportir ke

importir adalah pagar kapal. Jika barang sudah melewati pagar kapal,

maka bukan lagi tanggung jawab eksportir. Tetapi hal ini juga bisa

berubah tergantung kesepakatan antara kedua belah pihak.

Pemaparan akan hal ini terdapat dalam dua jenis FOB yang akan

dijelaskan selanjutnya.

Meskipun menjadi tanggung jawab dari eksportir, tetapi biaya muat

barang bisa juga dibagi antara eksportir dan importir sesuai dengan

kesepakatan.

Page 31: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

17

Menggunakan sistem FOB (Free On Board) dalam kegiatan dagang

internasional akan memberikan keuntungan tersendiri bagi penjual atau

eksportir. Hal tersebut lantaran pemuatan barang dilakukan di negara sendiri

sehingga tentu sudah mengetahui kondisi baik kelebihan atau kekurangannya.

Selain itu, urusan dokumen pabean seharusnya juga lebih mudah dilakukan.

2.3.1.2 Jenis FOB (Free On Board)

Terdapat dua jenis FOB yang dikenal dalam dunia ekspor-impor yang

berkaitan dengan ongkos kirimnya, yaitu FOB Destination dan FOB Shipping

Point :

1. FOB Destination

FOB Destination memiliki syarat ongkos kirim ditanggung oleh

penjual atau eksportir. Dalam sistem ini, tanggungan eksportir juga

menyangkut segala risiko terhadap barang dan akan berakhir tanggung

jawab tersebut setelah sampai di tangan pembeli atau importir. Hal

lainnya adalah proses pencatatan pembelian barang baru akan dilakukan

jika barang sudah sampai di tangan pembeli. Pada FOB Destination ini

juga, besaran biaya angkut tidak akan diketahui oleh pihak pembeli

sehingga tidak dicantumkan pada pembukuan di sisi pembeli. Importir

hanya akan mencatat harga beli dari barang tersebut.

2. FOB Shipping Point

Berbeda dengan FOB Destination, maka FOB Shipping Point

memiliki syarat ongkos kirim menjadi tanggung jawab pihak pembeli

atau importir. Dalam sistem ini, tanggungan importir juga menyangkut

segala risiko pengiriman hingga mencapai gudang. Dengan kata lain,

barang yang dibeli importir sudah beralih tanggung jawabnya ke pembeli

meskipun barang masih dalam perjalanan.

Kedua jenis FOB di atas tentu memiliki kelebihan dan

kekurangannya masing-masing. Oleh karena itu penting bagi suatu

Page 32: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

18

pelaku ekspor-impor untuk memilih yang terbaik dan yang sesuai dengan

kebutuhannya.

2.3.2 Pengertian CIF (Cost, Insurance, and Freight)

CIF (Cost, Insurance, dan Freight) merupakan cara pembayaran dimana

eksportir bertanggung jawab dalam proses pengadaan barang kepada pelanggan.

Seperti namanya, Cost, Insurance, and Freight, artinya eksportir memiliki

kewajiban menanggung biaya perjalanan hingga sampai di pelabuhan negara

tujuan, menanggung biaya pengangkutan muatan dan kargo, serta juga

menanggung biaya asuransi barang. Artinya, risiko kehilangan dan kerusakan

juga menjadi tanggung jawab si eksportir. Ini juga berarti harga yang harus

dibayarkan importir lebih besar karena semua harga tersebut sudah disertakan

pada harga barang.

Penerapan CIF tentu memiliki kelebihannya sendiri. Bagi importir,

meskipun lebih mahal tetapi sistem ini bisa membantu untuk tidak lagi

memikirkan ongkos dan asuransi serta segala prosedur yang menyertainya. Tak

heran jika CIF menjadi cara yang efektif dan banyak dipilih importir termasuk

oleh pemerintah Indonesia terutama dalam impor non migas.

2.3.2.1 Konsep Dasar CIF (Cost, Insurance, and Freight) dalam Tanggung

Jawab Eksportir

Pada sistem CIF (Cost, Insurance, and Freight), terdapat beberapa hal

dasar yang berkaitan dengan kewajiban eksportir karena merekalah yang

memiliki tanggung jawab paling besar. Berikut beberapa tanggung jawab yang

harus diperhatikan oleh para eksportir:

Menyediakan barang sesuai dengan perjanjian dalam kontrak

Mengurus semua pengemasan barang sesuai standar pengangkutan

laut atau udara

Mengurus semua perizinan ekspor termasuk dalam hal pengamanan

dan kepabeanan

Page 33: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

19

Mengurus proses hingga barang masuk ke kapal

Mengurus proses pembayaran premi asuransi barang

Berdasarkan berbagai hal di atas, maka bagi eksportir sangat penting

untuk memperhitungkan kesiapan jika ingin mengambil sistem CIF. Kesiapan

itu seperti yang berkaitan dengan alat angkut dan asuransi. Jangan sampai

perjanjian CIF tidak terpenuhi sehingga mendapat kerugian.

2.4 Pengertian Holding Company

Holding Company atau Perusahaan Induk merupakan suatu perusahaan

utama yang membawahi beberapa perusahaan, yang merupakan anggota dari

sekelompok perusahaan. Holding company atau perusahaan induk berperan

sebagai pemegang saham dalam beberapa perusahaan anak (subsidiary company),

dengan tujuan agar meningkatkan kinerja perusahaan dan memungkinkan

terciptanya nilai pasar perusahaan (market value creration).

2.4.1 Ciri-Ciri Holding Company

1. Mempunyai induk perusahaan yakni holding company itu sendiri

2. Mempunyai anak perusahaan yakni badan-badan usaha yang dibawahinya.

3. Memberikan pengelolaan bisnis yang ada pada manajemen terpisah

4. Menjadi pengendali seluruh jalannya proses usaha di setiap badan usaha

yang sudah dikuasai sahamnya

5. Kekayaan yang didapat dari saham-sahamnya yang di badan usaha akan

dikuasai.

2.4.2 Tujuan Holding Company

Holding company yang fungsinya menjadi perusahaan induk yang

mempunyai peranan dalam perencanaan, pengkoordinasian, pengkonsolidasikan,

pengembangan dan juga pengendalian yang tujuan nya untuk pengoptimalan

kinerja perusahaan secara menyeluruh, termasuk anak perusahaan dan juga

afiliasi-afiliasinya.

Page 34: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

20

2.4.3 Manfaat Holding Company

Manfaat pembentukan holding company adalah bisa membangun,

mengelola, mengendalikan dan mengkoordinasikan kinerja antar perusahaan.

Perumusan langkah perencanaan perusahaan Holding company harus jelas dan

efektif. Aspek strategis yang harus di perhatikan meliputi struktur organisasi,

sumber daya manusia (SDM), dan aspek keuangan (finansial). Tidak hanya itu,

pengendalian setelah perusahaan Holding company juga harus diperhatikan.

Dengan sistem pengendalian manajemen (management control system), pihak-

pihak manajemen harus melakukan perencanaan, pengukuran, pengendalian,

pengukuran dan auditing yang disertai dengan akuntabilitas transparan untuk

mencapai tujuan perusahaan.

Page 35: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

21

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Perusahaan

3.1.1 Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara VI Jambi

PT. Perkebunan Nusantara VI disingkat (PTPN VI) adalah perusahaan

yang bergerak dibidang perkebunan, PT, Perkebunan Nusantara VI didirikan

berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 tanggal 14 Februari 1996, dan disahkan

melalui Akte Notaris Harun Kamil, SH no. 39 tanggal 11 Maret 1996 dengan

peringkat kantor direksi di padang yang telah diubah dengan Akte Notaris Sri

Rahayu Hadi Prasetyo, SH Jakarta Nomor 19 Tahun 2002 tanggal 30 September

2002 dengan kantor direksi berkedudukan di Jambi. Aset perusahaan merupakan

peleburan dari kekayaan proyek-proyek pengembangan PT. Perkebunan (PTP)

III, PTP IV, PTP VI., PTP VIII yang berada di wilayah Sumatera Barat dan

Jambi. Berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan No. 27 dari

Notaris Nanda Fauz Iwan, SH, MKn, tanggal 23 Oktober 2015 tersebut,

perubahan- perubahan yang terjadi sebagai berikut:

1. Perubahan nama perusahaan dari PT. Perkebunan Nusantara VI (Persero)

menjadi PT. Perkebunan Nusantara VI.

2. Perubahan struktur pemegang saham perseroan sebagai akibat dari

pengalihan 90% saham perusahaan yang dimiliki oleh Negara Republik

Indonesia kepada PT. Perkebunan Nusantara III sebanyak 587.964 saham

dengan nilai besar 587.964.000.000.

3. Menetapkan klasifikasi saham menjadi Seri A dan Seri Byang terdiri dari

satu saham Seri A dengan nilai nominal Rp. 1.000.000 per saham dan 23

65.329 saham Seri B dengan nilai nominal Rp. 1.000.000 per saham.

Saham Seri A telah diterbitkan dan diambil alih bagian oleh Pr.

Perkebunan Nusantara III, sedangkan saham Seri B telah diterbitkan dan

diambil alih bagian oleh Negara Republik Indonesia sebesar 65.329 saham

dan PT. Perkebunan Nusantara III sebesar 587.964 saham.

4. Tetapkan hak istimewa bagi pemegang saham Seri A Perusahaan yang

memiliki areal perkebunan yang terkenal di Provinsi Jambi dan Sumatera

Page 36: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

22

Barat. Kantor Pusat perusahaan terletak di Jalan Lingkar Barat Paal X

Kenali Asam, Kecamatan Kota Baru Provinsi Jambi. Sampai dengan 31

Desember 2015, perusahaan menguasai areal perkebunan yang telah

mendapatkan sertifikat Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan seluas

34.573 Hektar, yang terdiri atas areal yang digunakan untuk

mengembangkan perkebunan kelapa sawit dan masing-masing 31.412

hektar dan 3.161 hektar. Selain diperoleh dari hasil panen perkebunan

sendiri, perusahaan juga membeli Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit,

Bahan Olah Karet (Bokar), dan pucuk daun teh dari petani pekebun di

sekitar perusahaan.

3.1.2 Daftar Bagian dan Unit Usaha

Tabel 3.1

Daftar Bagian

1. BAGIAN TANAMAN

2. BAGIAN TEKNIK / TEKNOLOGI

3. BAGIAN PEMBIAYAAN

4. BAGIAN PEMASARAN DAN PENGADAAN

5. BAGIAN SDM

6. BAGIAN SEKRETARIAT DAN UMUM

7. BAGIAN SATUAN PENGAWASAN INTERN

8. BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN

9. BAGIAN STANDARISASI TATA KELITAS

PERUSAHAAN

Tabel 3.2

Unit Usaha

UNIT USAHA KOMODITAS KETERANGAN

Provinsi Jambi

1. Kayu Aro Teh/Pengolahan Unit Usaha Inti

2. Rimbo Satu Kelapa Sawit Unit Usaha Inti

3. Rimbo Dua Kelapa Sawit Unit Usaha Inti

4. Durian Luncuk Kelapa

Sawit/Pengolahan

Unit Usaha Inti

5. Batang Hari/ISS Kelapa Sawit Unit Usaha Inti

6. Bunut Kelapa Unit Usaha Inti

Page 37: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

23

Sawit/Pengolahan

7. Tanjung Lebar Kelapa Sawit Unit Usaha Inti

8. PKS Sei Bahar Pengolahan Unit Usaha Inti – Plasma

9. Bukit Cermin Kelapa Sawit Unit Usaha Inti

10. PKS Aur Gading Pengolahan Unit Usaha Inti – Plasma

11. PKS Pengabuan Pengolahan Unit Usaha Inti

UNIT USAHA KOMODITAS KETERANGAN

Provinsi Sumbar

1. Ophir Kelapa Sawit Unit Usaha Inti –

Plasma

2. Pangkalan 50 Kota Kelapa Sawit / CRF Unit Usaha Inti –

Plasma

3. Danau Kembar The / Pengolahan Unit Usaha Inti –

Plasma

4. Solok Selatan Kelapa Sawit / Pengolahan Unit Usaha Inti –

Plasma

Anak Perusahaan

1. PT. Bukit Kausar Kelapa Sawit Anak Perusahaan

2. PT. Alam Lestari N HTI Karet Anak Perusahaan

3. PT. Mandahara AI Kelapa Sawit Anak Perusahaan

Page 38: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

24

Gambar 3.1

Peta Daerah Operasional

Sumber data: ptpn6

Page 39: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

25

Areal PT. Perkebunan Nusantara VI yang berlokasi di Wilayah Jambi dan

Sumatera Barat dengan budidaya Kelapa Sawit, Teh, Karet dan Kopi dengan total

areal kebun sendiri sampai dengan bulan desember 2019 seluas 35.607,70 Ha,

ditambah dengan areal PT. Bukit Kausar seluas 6.135,49 Ha, PT. Alam Lestari

Nusantar seluas 8.089 Ha dan PT. Mendahara Agrojaya seluas 3.105 Ha.

Perusahaan juga bermitra dengan petani melalui pembelian hasil produksi kebun

mitra berupa TBS, Pucuk Teh dan Karet.

Dalam rangka operasional perusahaan untuk menjamin kelancaran

pendapatan dan menjamin hubungan serasi dengan petani mitra maka dalam

mengolah hasil produksi perusahaan memanfaatkan delapan unit pabrik kelapa

sawit (PKS) dengan kapasitas 305 ton TBS / jam.

3.1.3 Visi dan Misi Perusahaan

1. VISI

Visi PT. Perkebunan Nusantara VI Jambi adalah menjadi

perusahaan perkebunan terdepan yang memberikan nilai manfaat tertinggi

dan berkelanjutan kepada pemangku kepentingan.

2. MISI

Kami fokus Perkebunan kelapa sawit, karet, teh, kopr dan usaha lain yang

terkait erat dengan usaha perkebunan berkelanjutan, serta bekerja sama

dengan petani dan mitra strategis lainnya.

Kami berkomitmen menciptakan produk-produk yang unik secara

konsisten dan berkelanjutan melalui keunggulan operasional, standar

kinerja tinggi ramah lingkungan.

Kami terus berupaya untuk memberikan ketidakseimbangan hasil finansial

tinggi melalui cara pemasaran dan komunikasi pasar yang sangat baik.

Kami membangun lingkungan kerja yang kondusif dan nilai-nilai etika

yang tinggi untuk mengangkat kompetensi sumber daya manusia

perusahaan.

Page 40: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

26

3.1.4 Tujuan Perusahaan

Tujuan perusahaan adalah menciptakan pertumbuhan aset dan laba

perusahaan secara berkelanjutan melalui optimalisasi pengelolaan bisnis kelapa

sawit, karet, dan teh (bisnis inti) serta usaha lain yang prospektif (non-bisnis)

berdasarkan prinsip-prinsip usaha yang schat serta untuk meningkatkan nilai

terhadap stakeholder.

3.1.5 Sasaran Perusahaan

Sasaran perusahaan akan dijabarkan ke dalam sasaran untuk vang bisnis

yang sudah ada (eksisting bisnis) dan bisnis / produk yang akan dikembangkan

(pengembangan bisnis / produk baru) sebagai berikut:

Pengembangan bisnis utama (core business) dilakukan dengan

meningkatkan daya saing bisnis kelapa sawit dan teh, serta memperbesar

pertumbuhan laba yang didukung oleh total penjualan dari kelapa sawit

dan teh.

Pengembangan bisnis baru akan dilakukan dalam enam tahun kedepan

akan memaksimalkan seluruh aset yang dimiliki serta melakukan

pengembangan bisnis baru secara mandiri dan atau bersama dengan mitra

usaha, baik yang berbasis dari bisnis utama atau di luar bisnis uatama

(bisnis non inti).

3.1.6 Budaya Perusahaan

1. Amanah

Memegang Teguh Kepercayaan yang Diberikan

2. Kompeten

Terus Belajar dan Mengembangkan Kapabilitas

3. Harmonis

Saling Peduli dan Menghargai Perbedaan

4. Loyal

Berdedikasi dan Mengutamakan Kepentingan Bangsa dan Negara

5. Adaktif

Page 41: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

27

Terus Berinovasi dan Antusias dalam Menggerakkan ataupun Menghadapi

Perubahan

6. Kolaboratif

Membangun Kerjasama yang Sinergis

3.1.7 Tata Nilai Perusahaan

1. Dinamic

Selalu siap dengan perubahan dan tantangan baru dengan selalu belajar

dan meningkatkan pengetahuan serta kemampuan.

2. On Target

Tepat sasaran, bekerja, dan tekun demi tercapainya suatu target yang

diberikan maagemen.

7. Inovatif

Aktif dalam memberikan ide dan terobosan baru serta membuka diri

terhadap semua dan koreksi demi tercapainya perbaikan yang berke

sinambungan.

8. Team Work

Mampu menyelesaikan tugas dan tanggungjawab dengan penuh amanah

dan sungguh-sungguh.

9. Tim Kerja Mampu bekerja sama dengan rekan, karyawan pelaksanaan,

pimpinan.

10. Enviroment Care

Selalu berusaha untuk selalu menjaga dan peduli terhadap keberlang

sungan lingkungan hidup.

Page 42: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

28

Gambar 3.2

Struktur Organisasi

Page 43: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

29

3.1.8 Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara VI

Berikut Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara Vi:

1. Dewan Komisaris

Susunan Dewan Komisaris PT. Perkebunan Nusantara VI

berdasarkan surat keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara RI dan

Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan

Nusantara III No. SK- 203 / MBU / 09/2016 dan No. 3.00 / SKPTS / R /

32/2016 tanggal 01 September 2016 adalah:

Komisaris Utama : Cherry Pramoedita Sarwono

Komisaris Independen : Mahmud

Komisaris : Berlino Mahendra Santosa

2. Direksi

Direktur Utama : M. Iswan Achir

Direktur Operasional : Denny Ramadhan Nasution

Direktur Komersil : M. Amin Sembiring

3. Kepala Bagian / Biro

Sekretaris Perusahaan / Umum : Eka Nugraha

Kepala Bagian Tanaman : Syaiful Kholik Tanjung

Kepala Bagian Teknik / Teknologi : Ali Sofyan Aritonang

Kepala Bagian Pembiayaan : Willy Herryandi

Kepala Bagian Komersil : Rio Herman

Kepala Bagian SDM : Tuti Indriani

Kepala Biro SPI : Dody Setiawan

Kepala Bagian Perencanaan & Pengembangan Bisnis: Sugeng

Kepala Bagian. GCG & MR : Nirwan Sikumbang

Manajer Proyek. ERP : Aryadi Irfan Zairy

1. Manajer Unit Usaha Wilayah Jambi

Manajer UU PKS Sungai Bahar : Manajer Mukhdayat

Manajer UU PKS Aur Gading : Adrian Alamsyah

Manajer UU Bunut : Rahmat Saefudin

Page 44: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

30

Manajer UU Tanjung Lebar : Sulistio

Manajer UU Batanghari : Kumpul Silalahi

Manajer UU Durian Luncuk : Zulkarnain Harianja

Manajer UU Bukit Cermin : Irwan Lesmana

Manajer UU Rimbo Satu : Dariansyah Damanik

Manajer UU Rimbo Dua : Herdiwan Z

Manajer UU Kayu Aro : Fadly Wahyudi

2. Manajer Unit Usaha Wilayah Sumatera Barat

Manajer UU Solok Selatan : Ereskayanto

Manajer UU Danau Kembar : Zulpadli

Manajer UU Ophir : Fahran

Manajer UU Pangkalan Limapuluh Kota : Indra Utama Lubis

3. Direktur & Manajer Anak Perusahaan

PT. Bukit Kausar (PT.BK)

Direktur : Sutardi

Manajer SDM / Umum : Nazarsyah Hutagalung

PT. Alam Lestari Nusantara (PT.ALN) : Andi Fauzi Siregar Direktur

Manajer Operasional : Rahmadi Siregar

Manajer SDM / Umum : OK M Irfan Ichlas

Manajer Keuangan : Taufik Pulungan

PT. Mandahara Agro Jaya Industri (PT.MAJI)

Manajer SDM / Umum : Sutardi Pjs.

Manajer : Irvan Sahala Tua

Kepala Dinas Teknik : Adhaliza

Assisten SDM / Umum : Muhammad Firdaus

Assisten Tanaman : Pendi Purba

Masa Orientasi Jabatan Assisten Tanaman : Syafrinaldi Putra Nasution

Page 45: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

31

4. Pelaksanaan dan Pembuatan Laporan Keuangan Perusahaan

Berdasarkan baru dan perintah kerja DIR / 06.D3 / SE / 1998

tentang PDIK bahwa penutupan buku dilakukan tanggal 20 tiap bulan dan

tanggal 31 diakhir tahun, Kebun dan Bagian Pembiayaan diwajibkan

membuat laporan keuangan seperti:

a. Neraca Percobaan.

b. Laporan Manajement.

c. Kebun yang telah mempunyai komputer harus mengirimkan disket

tanggal 26 bulan berjalan ke Bagian Pembiayaan terdiri dari disket

Harga pokok, disket Evaluasi Produksi dan disket Neraca

Percobaan (PB-71).

d. Neraca Laba / Rugi Konsolidasi.

5. Aktiva Tetap dan Komoditi Perusahaan

a. Jenis Aktiva Tetap

Tanah

Bangunan rumah

Bangunan perusahaan

Mesin-mesin dan instalasi

Jalan, jembatan dan saluran air

Alat-alat pengangkutan

Alat-alat pert. dan invent Kecil

Instalasi pembibitan

Investasi dalam penyelesaian

b. Komoditi Peusahaan

Teh

Teh kemasan

Inti sawit

Minyak sawit

Karet

Page 46: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

32

3.1.9 Anak Perusahaan

6. PT. Bukit Kausar

PT. Bukit kausar yang bergerak dalam bidang usaha sub sektor

perkebunan kelapa sawit, terletak di Kecamatan Ranah Mendaluh

Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi. Kegiatan pada tahun

2019 termasuk pemeliharaan TM seluas 4.629,71 Ha dan TBM seluas

244,3 Ha.

7. PT. Industri Agrojaya Mendahara

Perusahaan yang dikelola saat ini adalah perkebunan kelapa sawit

yang berlokasi di Desa Lagan Tengah, Desa merbau dan Desa Sungai

Tawar, Kecamatan Geragai dan Kecamatan Mendahara, Kabupaten

Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. Hak Atas Tanah Perusahaan

Perkebunan PT Mendahara Agrojaya Industri sesuai sertifikat Badan

Pertanahan Nasional Republik Indonesia Hak Guna Usaha (HGU) No. 06

tahun 2012 seluas 3.231,95 Ha. Dengan semakin terbatasnya lahan

mineral, maka lahan gambut menjadi salah satu pilihan untuk

pengembangan kelapa sawit. Dan tergolong lahan marginal untuk

perkebunan kelapa sawit.

8. PT. Alam Lestari Nusantara

PT. Alam Lestari Nusantara bergerak dalam bidang usaha

pengelolaan hutan tanaman karet (HT-Karet), dimana wilayah kerjanya

berada di Kecamatan Pauh dan Kecamatan Mandiangin Kab.Sarolangun,

Prov. Jambi. Dari izin usaha seluas 10.785 Ha sesuai izin yang diberikan

pemerintah melalui surat keputusan Menteri kehutanan No: SK.10 /

Menhut / 2009 tanggal 12 januari 2009 dan SK Menhut No: SK.436 /

Menhut-II / 2009 tanggal 23 Juli 2009 dengan perubahan SK Menhut No:

SK.95 / Menhut-II / 2010 tanggal 24 Februari 2010 serta berdasarkan

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia

No: P.12 / Melhk-II / 2015 tanggal 24 Maret 2015 tentang Pembangunan

Hutan Tanaman Industri peruntukannya adalah sbb;

Tanaman Pokok Karet seluas 7.550 Ha (70%)

Tanaman Kehidupan dan lain-lain seluas 2.156 Ha (20%)

Page 47: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

33

Kawasan Konservasi seluas 1079 Ha (10%) Konservai Kawasan.

3.2 Prosedur Penjualan CPO di PT. Perkebunan Nusantara VI

Prosedur Penjualan CPO di PT. Perkebunan Nusantara VI adalah dengan

cara HOLDING. Holding meminta PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

(KPBN) untuk melaksanakan Tender. PT. Kharisma Pemasaran Bersama

Nusantara (KPBN) telah di berikan kuasa oleh PTPN group untuk menjual

seluruh komoditi PTPN sesuai dengan peraturan direksi holding. PT. Kharisma

Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) beralamat di Jalan Cut Meutia No.11,

RT.10/RW.5, Cikini, Jakarta, RT.10/RW.5, Cikini, Kec. Menteng, Kota Jakarta

Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10330.

Gambar 3.3

Prosedur Penjualan CPO

Page 48: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

34

PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) melaksanakan

Tender di hari Senin s/d Jum‟at, mulai pukul 11:00 Wib s/d 15:00 Wib. Setelah di

laksanakan tender akan ada Menang Tender dan Bid Over (Tender tidak laku).

Berikut penjelasan nya :

1. Menang Tender

Setelah Menang Tender yang telah di laksanakan oleh PT.

Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN). Dibuktikan dengan

adanya Surat Tender Final yang telah di keluarkan oleh PT. Kharisma

Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN). Dengan Nomor Surat

NO.:0001/HOLD/CPO-L/N-VI/I/2021.

Gambar 3.4

Tender Final

Page 49: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

35

Setelah Surat Tender Final keluar maka dibuatlah kontrak penjualan yang

harus di bayarkan oleh pembeli kepada pihak penjual PTPN VI dengan estimasi

waktu 15 Hari setelah surat kontrak penjualan di terbitkan, setelah melakukan

pembayaran maka CPO akan di kirimkan ke pihak pembeli dengan estimasi waktu

15 Hari.

Gambar 3.5

Kontrak Penjualan

Page 50: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

36

2. Bid Over

Bid Over (Tender Tidak Laku) akan di tawarkan kepada pembeli

lain oleh pihak HOLDING, dengan harga CPO yang sama, yang dilakukan

oleh PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN). Setelah ada

pembeli yang telah deal. Setelah deal maka dibuatlah kontrak penjualan.

Kemudian pembeli melakukan pembayaran kepada pihak penjual PTPN

VI dengan estimasi waktu 15 Hari setelah surat kontrak penjualan di

terbitkan, setelah melakukan pembayaran maka CPO akan di kirimkan ke

pihak pembeli dengan estimasi waktu 15 Hari. Dengan nomor surat

NO.:0001/HOLDING/CPO-L/N-VI/I/2021.

3.2.1 Perhitungan Akuntansi Penjualan CPO

Penjualan CPO di PT. Perkebunan Nusantara VI Jambi menggunakan

perhitungan akuntansi FOB Destination dan FOB Shipping Point. Pengiriman

CPO dari PKS (Pabrik Kelapa Sawit) sampai ke tangki timbunan CPO milik

PTPN VI atau tangki timbunan CPO milik pembeli yaitu melalui jalur darat

menggunakan mobil tangki yang biayanya ditanggung oleh PTPN VI dan segala

bentuk penyusutan CPO nya, Untuk Batas kewajaran penyusutan CPO dalam

pengiriman baik jalur darat maupun laut adalah sebesar 0,15% dari CPO yang

dikirimkan.

1. FOB Destination

FOB Destination memiliki syarat ongkos kirim ditanggung oleh

penjual. Dalam sistem ini, tanggungan penjual menyangkut segala risiko

terhadap barang dan akan berakhir tanggung jawab tersebut setelah

sampai di tangan pembeli. Hal lainnya adalah proses pencatatan

pembelian barang baru akan dilakukan jika barang sudah sampai di

tangan pembeli. Pada FOB Destination ini juga, besaran biaya angkut

tidak akan diketahui oleh pihak pembeli sehingga tidak dicantumkan

pada pembukuan di sisi pembeli. Importir hanya akan mencatat harga

beli dari barang tersebut.

Page 51: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

37

Gambar 3.6

Penjualan CPO

Dalam penjualan FOB Destination PT. Perkebunan Nusantara VI

Jambi bekerjasama dengan vendor dalam melakukan pengiriman CPO dari

jalur darat hingga jalur laut. Pengiriman dimulai dari PKS (Pabrik Kelapa

Page 52: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

38

Sawit) menggunakan mobil tangki menuju Pelabuhan, Contohnya PT.

Putra Hang Tuah sebagai Vendor dalam pengiriman CPO ke pelabuhan

Talang Duku.

Gambar 3.7

Pembayaran Pengiriman CPO Jalur Darat

Setelah itu di lakukan penimbangan dan pembongkaran, kemudian

di timbun di tangki timbunan CPO milik PT. Perkebunan Nusantara VI.

Page 53: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

39

Setelah itu dilakukan pengangkutan/pengiriman CPO kepada pembeli

melalui jalur laut. Dalam hal ini segala bentuk penyusutan CPO dan biaya

pengiriman di tanggung oleh PT. Perkebunan Nusantara VI, dan PTPN VI

akan meminta ganti rugi penyusutan CPO kepada Vendor yang telah

bekerja sama dalam proses pengiriman baik jalur darat (Mobil Tangki)

maupun laut (Kapal).

Gambar 3.8

Pembayaran Pengangkutan CPO Jalur Laut

Jurnal Penjualan FOB Destination :

D K

Kas xxx

Penjualan xxx

Page 54: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

40

Biaya Transportasi Darat xxx

Biaya Transportasi Laut xxx

Kas xxx

Kas Rp. 9.868.000.000

Penjualan Rp. 9.868.000.000

Biaya Transportasi Darat Rp. 112.747.745

Biaya Transportasi Laut Rp. 459.420.000

Kas Rp. 572.167.745

2. FOB Shipping Point

Berbeda dengan FOB Destination, maka FOB Shipping Point

memiliki syarat ongkos kirim menjadi tanggung jawab pihak pembeli

yaitu hanya pengiriman jalur laut (Kapal). Dalam sistem ini, tanggungan

pembeli juga menyangkut segala risiko pengiriman hingga mencapai

gudang. Dengan kata lain, barang yang dibeli pembeli sudah beralih

tanggung jawabnya ke pembeli meskipun barang masih dalam

perjalanan. Dalam FOB Shipping Point ada dua tipe pembeli, yaitu ada

pembeli yang mempunyai tangki timbun CPO yang berada di pelabuhan

contohnya di pelabuhan Talang Duku, jadi dalam hal ini pengiriman

CPO dari PKS (Pabrik Kelapa Sawit) langsung ditimbang dan di bongkar

ke dalam tangki timbunan pembeli. Sedangkan ada juga pembeli yang

tidak memiliki tangki timbun CPO, jadi CPO di timbun di tangki CPO

PTPN VI. Kemudian pembeli yang datang ke tangki timbunan

menggunakan kapal sendiri yang telah di kontraknya. Jadi intinya PT.

Perkebunan Nusantara VI selalu menyiapkan stok di tangki timbunan CPO

milik PT. Perkebunan Nusantara VI.

Page 55: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

41

Gambar 3.9

Penjualan CPO

Page 56: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

42

Jurnal Penjualan FOB Shipping Point :

D K

Kas xxx

Penjualan xxx

Biaya Transportasi Darat xxx

Kas xxx

Kas Rp. 9.868.000.000

Penjualan Rp. 9.868.000.000

Biaya Transportasi Darat Rp. 112.747.745

Kas Rp. 112.747.745

Kedua jenis FOB di atas tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya

masing-masing. Oleh karena itu penting bagi suatu pelaku ekspor-impor untuk

memilih yang terbaik dan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Page 57: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

43

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Prosedur Penjualan CPO pada PT. Perkebunan Nusantara VI

menggunakan Sistem Holding melalui PT. KPBN.

2. Penjualan CPO pada PT. Perkebunan Nusantara VI melalui tender untuk

mendapatkan buyer.

3. Jika Penjualan CPO pada PT. Perkebunan Nusantara VI Bid Over / tender

tidak laku makan akan di tawarkan ke buyer lain.

4. Kontrak Penjualan CPO pada PT. Perkebunan Nusantara VI menggunakan

metode FOB Shipping Point dan FOB Destination

5. Dalam pengiriman CPO melibatkan beberapa perusahaan jasa angkutan

CPO baik jalur darat dan jalur laut.

6. Segala bentuk Penyusutan CPO dalam pengiriman dibebankan oleh

perusahaan jasa angkutan CPO baik jalur darat dan jalur laut.

4.2 Saran

Terus jaga komunikasi dengan buyer agar saat Bid Over CPO cepat laku.

Menjaga kualitas CPO dengan kualitas terbaik, melaksanakan evaluasi setiap

minggu agar ada perbaikan dan melakukan pengiriman CPO secepat mungkin

setelah kontrak. Hal ini akan membuat PT. Perkebunan Nusantara VI menjadi

perusahaan penjualan CPO dengan kualitas terbaik dan pelayanan penjualan CPO

terbaik.

Page 58: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

44

DAFTAR PUSTAKA

Alen, 2019. Annual Report PT. Perkebunan Nusantara VI 2019, Jambi

Basu SwaSTA Dh. 2019. Manajemen Penjualan Yogyakarta: BPFE

Dr. Yoto Pranoto Holding Company BUMN Edisi Kedua 2019. Jakarta: Indeks

https://text-id.123dok.com/document/wyeeodl7y-pengertian-prosedur-

karakteristik-prosedur-manfaat-prosedur.html

https://text-id.123dok.com/document/myjev9jmq-jenis-jenis-penjualan-langkah-

langkah-dalam-proses-penjualan.html

Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran Edisi 12 Jilid 2. Jakarta: Indeks

Krismiaji. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: STIM YKPM

Kurjono. 2019. Akuntansi Perusahaan Dagang. Bandung: Alfabeta

McLeaod, R & Schell,G. 2012. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Indeks

Mulyadi. 2015. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan

Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Rama Dasaratha, V. & Jones Frederick, L. 2015. Sistem Informasi Akuntansi.

Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Page 59: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

45

LAMPIRAN 1

DAFTAR KEGIATAN MAGANG MAGANG MAHASISWA

PRIODE 8 FEBRUARI 2021 s/d 8 APRIL

Tanggal Hari Jenis Kegiatan

8-Februari-2021 Senin Penerimaan Mahasiswa Magang

Briefing

Perkenalan tetang profil perusahaan

9-Februari-2021 Selasa Membuat Add I Kontrak angkutan CPO

2021 PT & BUN

10-Februari-2021 Rabu Membuat Add I Kontrak angkutan CPO

2021 PT & BUN

11-Februari-2021 Kamis Membuat Add I Kontrak angkutan CPO

2021 PT & BUN

12-Februari-2021 Jumat LIBUR

15-Februari-2021 Senin Membuat AU53 & PBM UBIQUTY

16-Februari-2021 Selasa Membuat AU53 & PBM UBIQUTY

17-Februari-2021 Rabu Membuat AU53 & PBM UBIQUTY

18-Februari-2021 Kamis Merevisi BERITA ACARA

19-Februari-2021 Jumat Merevisi BERITA ACARA

Page 60: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

46

DAFTAR KEGIATAN MAGANG MAGANG MAHASISWA

PRIODE 8 FEBRUARI 2021 s/d 8 APRIL

Tanggal Hari Jenis Kegiatan

22-Februari-2021 Senin Membuat SPK SBUTK

23-Februari-2021 Selasa Membuat SPK SBUTK

24-Februari-2021 Rabu Membuat DPPS 1031 (UNDANGAN

PRE LAUNCHING AGHRIS)

25-Februari-2021 Kamis Membuat Template RKO TW II

Kelapa Sawit

26-Februari-2021 Jumat Membuat Template RKO TW II

Kelapa Sawit

1-Maret-2021 Senin Membuat Sipande AU53 &

PBM_06.04_TI

2-Maret-2021 Selasa Membuat Sipande AU53 &

PBM_06.04_TI

3-Maret-2021 Rabu Membuat SPP Aplikasi SIPANDE

4-Maret-2021 Kamis Membuat SPP Aplikasi SIPANDE

5-Maret-2021 Jumat Membuat SPP Aplikasi SIPANDE

Page 61: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

47

DAFTAR KEGIATAN MAGANG MAGANG MAHASISWA

PRIODE 8 FEBRUARI 2021 s/d 8 APRIL

Tanggal Hari Jenis Kegiatan

8-Maret-2021 Senin Membuat SPP UBIQUTY

9-Maret-2021 Selasa Membuat SPP UBIQUTY

10-Maret-2021 Rabu Membuat UBIQUTY AU53 &

PBM_06.04_TI

11-Maret-2021 Kamis LIBUR

12-Maret-2021 Jumat Membuat UBIQUTY AU53 &

PBM_06.04_TI

15-Maret-2021 Senin Membuat Kartu Nama Pegawai Kebun

16-Maret-2021 Selasa Membuat Kartu Nama Pegawai Kebun

17-Maret-2021 Rabu Mendata XLS Kebun PTPN VI

18-Maret-2021 Kamis Mendata XLS Kebun PTPN VI

19-Maret-2021 Jumat Mendata XLS Kebun PTPN VI

Page 62: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

48

DAFTAR KEGIATAN MAGANG MAGANG MAHASISWA

PRIODE 8 FEBRUARI 2021 s/d 8 APRIL

Tanggal Hari Jenis Kegiatan

22-Maret-2021 Senin Mempersiapkan bahan dan data

Pelatihan Ms. Excel

23-Maret-2021 Selasa Menjadi Mentor Pelatihan Excel IKBI

24-Maret-2021 Rabu Membuat Rekapitulasi Tender

Penjualan Inti Sawit 2021

25-Maret-2021 Kamis Membuat Rekapitulasi Tender

Penjualan Inti Sawit 2021

26-Maret-2021 Jumat Membuat REKAPITULASI TENDER

MINYAK SAWIT 2021

29-Maret-2021 Senin Membuat REKAPITULASI TENDER

MINYAK SAWIT 2021

30-Maret-2021 Selasa Merevisi Annual Report 2019

31-Maret-2021 Rabu Merevisi Annual Report 2019

1-April-2021 Kamis Merevisi Annual Report 2019

2-April-2021 Jumat LIBUR

Page 63: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

49

DAFTAR KEGIATAN MAGANG MAGANG MAHASISWA

PRIODE 8 FEBRUARI 2021 s/d 8 APRIL

Tanggal Hari Jenis Kegiatan

5-April-2021 Senin Membuat Perjanjian Kerja Sama TBS

6-April-2021 Selasa Merekap Penjualan TEH

7-April-2021 Rabu Mendata XLS Kebun PTPN VI

8-April-2021 Kamis Mendata XLS Kebun PTPN VI

9-April-2021 Jumat Penjemputan Mahasiswa Magang

Foto Bareng

Penyerahan Plakat

Pamit

Page 64: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

50

LAMPIRAN 2

Dokumentasi Kegiatan Magang

Page 65: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

51

Dokumentasi Mentor Pelatihan Ms. Excel

Diskusi Mengenai Magang

Page 66: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

52

Presentasi Laporan Magang Dengan KASUBAG Pengadaan

Page 67: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

53

Dokumentasi Penjemputan Mahasiswa Magang

Page 68: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

54

Kawan Dalam Satu Ruangan Bagian Pengadaan & TI

Page 69: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

55

LAMPIRAN 3

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Program Studi : Akuntansi

1. Nama Lengkap : Muhammad Bachtiar

2. No. HP : 0852-6760-4547

3. Tempat / Tanggal Lahir : Ds. Tanjung Harapan/ 19 Agustus 1999

4. Alamat Rumah : Ds. Tanjung Harapan, Sungai Bahar, Muaro Jambi

5. Alamat : Perumahan Permata Regency Blok I No 18

6. E-mail : [email protected]

7. Riwayat Pendidikan :

No. Nama Pendidikan Tempat Tahun Spesialis

Bidang

Dari Sampai

1 SDN 179/IX Muaro Jambi 2006 2012

2 SMPS ISLAM AL-

ARIEF Muaro Jambi 2012 2015

3 SMAN 04 MUARO

JAMBI Muaro Jambi 2015 2018 IPA

4 Universitas Jambi Muaro Jambi 2018 Sekarang Akuntansi

8. Kursus dan Pelatihan

Waktu Kursus dan Pelatihan Tempat

14 September

2019 Desain Grafis

Gedung Kampus Unja

Pondok Meja

10 Februari 2020 Surveyor SIGMA Grand Hotel Jambi

Page 70: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN CPO (CRUDE …

56

INDONESIA

9. Prestasi dan Penghargaan yang pernah diperoleh

Waktu Bentuk

Prestasi/Penghargaan

Nama Instansi yang

memberi

14 September 2019 Juara 1 Desain Poster Fakultas THP Unja

Jambi, 22 Juni 2020

Muhammad Bachtiar

NIM : C0C018021