Laporan Tugas Akhir - POLBANdigilib.polban.ac.id/files/disk1/213/jbptppolban-gdl... · 2019. 3....
Transcript of Laporan Tugas Akhir - POLBANdigilib.polban.ac.id/files/disk1/213/jbptppolban-gdl... · 2019. 3....
BAB II.
TINJAUAN .PUSTAKA DAN.LANDASAN .TEORI
2.1 Landasan. Teori
2.1.1 Kayu.
Kayu adalah suatu material yang berasal dari alam dan suatu material yang
sangat mudah ditemukan sepanjang alam masih terjaga dengan baik. Kayu dapat
disebut salah satu kekayaan alam yang sangat menguntungkan karena kayu
merupakan sumber alam yang dapat diperbarui dan bisa diadakan kembali
(renewable resoucces). Keuntungan tersebut berbeda dengan material lain seperti
material pertambangan.
Kayu banyak digunakan sehari-hari oleh manusia mulai dari material
bangunan(jendela, rangka, pintu), perabotan rumahtangga (kursi, meja), material
kertas dan masih banyak yang lainya. Penggunaan kayu tidak hanya di jaman modern
seperti saat ini, tercatat dalam sejarah peradaban manusia kayu telah digunakan
sebagai sumber bahan bakar. Maka dari itu kayu merupakan sumber alam yang tidak
bisa dipisahkan dari manusia.
2.1.1.1 Kelebihan dan Kekurangan Kayu
Berikut ini merupkan Kelebihan kayu yang tidak bisa didapat dari material
yang lain, seperti:
1. Mudah direboisasi dan mudah didapatkan di Indonesia
2. Mudah dalam proses pembutan karena sifat kayu mudah dibentuk.
3. Harga jual yang relatif tinggi jika kayu sudah diolah menjadi barang jadi.
4. Bahan kayu cukup kuat, keras dan ringan
5. Mempunyai sifat tahan terhadap listrik dan bahan kimia tertentu
6. Memiliki bentuk profil yang sfesifik
Berikut ini merupkan kekurangan kayu jika dibandingkan dengan material
yang lain, seperti:
1. Mudah terbakar
2. Mudah terserang hama seperti jamur, serangga, dll.
3. ada yang mempunyai cacat alam dan cacat yang di sebabkan alam.
4.tidak tahan dengan iklim yang berubah rubah dan ekstrim
2.1.1.2 Sifat Kayu
Sifat kayu dibedakan menjadi 4, yaitu:
1. Kelas kayu istimewa
Kayu kelas istimewa ini merupakan kayu yang sulit ditemukan karena
jumlahnya yang sudah mulai berkurang karena pemburuan secara besar besaran oleh
manusia yang tidak bertanggung jawab. Kayu ini merupakan kayu yang sangat kuat
dan tahan tahan terhadap hama. Berikut ini merupakan kelas istimewa seperti:
- Kayu Jati
- Kayu balsa
- Kayu ebony
- Kayu cendana
- Kayu salimuli.
2. Kelas Kayu Awet
Kayu ini merupakan kayu yang memiliki kekuatan mekanik yang baik dan
memiliki ketahanan terhadap hama yang baik kelas awet seperti :
- Kayu Rengas
- Kayu Cempaka
- Kayu gofas
- Kayu ulin
- Kayu sono kembang
3. Kelas kayu cukup awet
Kayu ini merupakan kayu cukup kuat dan cukup tahan terhadap hama,
berikut ini merupakan kayu yang cukup awet antara lain:
- Kayu mahoni
- Kayu sindur
- Kayu sungkai
- Kayu meranti merah
4. Kelas kayu tidak awet
Kayu ini merupakan kayu yang memiliki kekuatan dan ketahanan terhadap
hama yang paling rendah. Berikut ini merupakan kayu kelas tidak awet seperti:
- Kayu jelutong
- Kayu medang
- Kayu surain
- Kayu durian.
2.1.1.3 Tegangan. ijin kayu (kg/cm2)
Table II-1. Tabel tegangan. ijin
Jenis tegangan. ijin Kelas
(I) (II) (III) (IV) (Jati)
Tegangan/Ijin lentur (𝜎 ) 150 100 75 50 130
Tegangan-Ijin Tarik (𝜎 ) 130 85 60 45 110
Tegangan-Ijin Tekan (𝜎 ) 40 25 15 10 30
Tegangan-Ijin Geser (𝜏 ) 20 12 8 5 15
2.1.2 Mesin Gergaji Meja
Mesin Gergaji-meja adalah mesin pemotong kayu berbentuk meja, dimana
pada bagian tengah terdapat pisau yang bergerigi berfungsi untuk memotong kayu.
Pada Mesin-gergaji meja terdapat bagian penting seperti rangka untuk menopang
meja kerja dan alat bantu pemotongan sebagai penunjang proses pemotongan. Salah
satu alat bantu pemotongan tersebut yaitu batang pengarah.
2.1.3 Bagian-bagian Mesin Gergaji
Gambar II-1. Bagian-bagian mesin gergaji meja
1. Mitter Gauge
Mitter Gauge adalah sebuah alat bantu yang berfungsi untuk mengarahkan
benda kerja / kayu pada saat proses pemotongan yang memerlukan bentuk sudut.
2. Meja Kerja
Meja Kerja adalah tempat landasan benda kerja /kayu yang akan dipotong
atau diproses.
Mitter Gauge
Meja kerja
Push Button ON/OFF
Batang pengarah
Tuas pengatur ketinggian pisau
Tuas pengatur kemiringan pisau
Kontruksi Meja
Tutup Pengaman
pisau
3. Tuas Pengatur Ketinggian Pisau
Tuas Pengatur Ketinggian pisau berfungsi untuk mengatur kedalam
pemotongan kayu yang akan dipotong. Semakin tinggi pisau berti semakin tebal kayu
yang akan dipotong, maka sebaliknya jika semakin rendah pisau maka semakin tipis
kayu yang akan dipotong. Dan juga berfungsi sebagai memotong celah dan sponing.
4. Push Button ON/OFF
Push Button ON/OFF-merupakan suatu tombol-yang berfungsi untuk
memutus-dan menyambungkan suatu aliran listrik pada- mesin untuk mematikan-dan
menyalakan suatu mesin.
5. Pisau
Pisau berbentuk menyerupai piringan yang bulat dan tajam dibagian sisinya.
Pisau mempunyai fungsi utama yaitu memotong atau membelah kayu dengan pisau
yang digerakan memutar oleh suatu motor listrik.
Pisau merupakan suatu komponen yang penting dari mesin gergaji meja,
karena pisau mempunyai desain yang berbeda-beda sesuai dengan fungsinya, ada
yang khusus didesain untuk memotog, ada yang khusus didesain untuk membelah,
dan ada juga yang didesain kombinasi atau bisa digunakan untuk memotong dan
membelah.
a. Inilah cara Untuk mengetahui jenis-jenis pisau sesesuai dengan fungsinya:
1. Jumlah Gigi Pisau
Khusus memotong kayu jumlah gigi yang dibutuhkan harus lebih
banyak supaya hasil pemotongan halus atau tidak ada tatal kayu kecil bekas
sayatan pisau yang masih menempel pada bidang yang dipotong. Jumlah gigi
yang digunakan untuk memotong yaitu berjumlah 60 gigi sampai 80 gigi dalam
satu pisaunya.
Sedangkan khusus untuk membelah kayu jumlah gigi yang dibutuhkan
haruslah lebih sedikit dan belahanyapun kasar atau masih banyak tatal kayu kecil
bekas sayatan pisau yang menempel pada bidang yang dibelah. Jumlah gigi yang
diperlukan untuk membelah kayu yaitu berjumlah 24 gigi dalam satu pisaunya
2. Lubang Tatal
Lubang tatal ini merupakan suatu rongga yang berfungsi untuk
menyimpan serbuk gergaji saat proses penyayatan. Ukuran lubang tatal untuk
membelah kayu biasanya lebih besar dan lebih banyak dari pada lubang tatal
untuk memotong karena pada saat membelah kayu, kekuatan untuk medorong
kayu akan besar menyebabkan hasil tatal yang besar sehingga memerlukan
penampungan / lubang tatal yang lebih besar.
Untuk pisau kobinasi biasanya mempunyai lubang yang besar dan kecil
pada satu pisaunya sehingga bisa digunakan maksimal saat memotong maupun
membelah kayu.
3. Konfigurasi Gigi
Konfigurasi gigi / bentuk gigi juga berpengaruh pada saat hasil
pemotogan atau pembelahan suatu kayu.
Berikut ini macam-macam konfigurasi gigi pada suatu pisau:
a. Flat Top (FT)
Gambar II-2. Flat top
Flat Top digunakan untuk menyayat kayu lunak maupun keras bentuk
gigi seperti ini bagus untuk menyayat kayu dengan cara searah serat kayu.
b. Alternate Top Bevel (ATB)
Gambar II-3. Alternate Top Bevel
Alternate Top Bevel Pada setiap giginya ini berbentuk miring dibagian
atasnya dan disusun secara berselang-seling per satu pisaunya. Alternate Top
Bevel tidak cocok untuk memotong celah ataupun sponning karena setiap
hasil potonganya pasti akan ada sisa dibagian tengahnya yang tidak terbuang.
c. Combination Tooth (Comb)
Gambar II-4. Combination Tooth
Combination Tooth (Comb) ini biasnya digunakan untuk mesin
kombinasi yang bisa digunakan untuk memotong ataupun membelah. Dan
biasanya konfigurasinya adalah pada setiap 5 gigi dibuat selang seling
komposisi 4:1, 4 gigi untuk flat top dan 1 gigi untuk alternate top bevel. Dan
hasil potonganya pun lebar.
d. Triple Chip Grind
Gambar II-5. Triple Chip Grind
Bentuk gigi triple chip grind ini berbentuk trapesium yang giginya
lebih tinggi sedikit dari flat top. Dan konfigurasi ini digunakan untuk
memotong benda yang lunak seperti multiplex, acrylic, plastik, dll.
e. High Alternate Top Bevel (HiATB)
Gambar II-6. High Alternate Top Bevel
Hasil potong dari high alternate top bevel sangat baik karena hasil dari
sayatanya sangat halus. bentuk giginya trapesium ter hadap penampangnya.
Bnetuk gigi sepert ini mampu memotong benda-benda yang keras seperti
melamin.
4. Sudut Gigi Pisau
Sudut gigi pisau adalah sudut dari garis ujung gigi menuju arah pusat
lingkaran dengan garis yang sejajar dengan lubang yang berda disisi pisau.
Sudut dari pisau yaitu 5-20°, semakin besar sudut semakin besar tenaga pisau
untuk memotong kayu.
Gambar II-7. Sudut gigi pisau
b. Jenis-jenis Daun Pisau
1. Daun Pisau Potong Berciri-ciri
Gambar II-8. Pisau potong
Ciri-ciri daun pisau potong yaitu:
- Gigi rapat dan banyak
- Gigi tajam
- Gigi berbentuk segitiga
2. Daun Pisau Belah
Gambar II-9. Pisau belah
Ciri-ciri daun pisau belah yaitu:
- Jumlah gigi sedikit
- Bentuk gigi besar
- Sudutnya lebar
3. Daun Pisau Kombinasi
Gambar II-10. Pisau kombinasi
Ciri-ciri daun pisau kombinasi yaitu:
- Gigi berjumlah sedang
- Sudut lebih lebar dari daun pisau potong dan lebih pendek dari daun pisau
belah
4. Daun Pisau Batu
Gambar II-11. Pisau batu
Ciri-ciri daun pisau batu yaitu:
- Berbahan keras sama seperti batu gerinda
- Bentuk piringan tidak mempunyai gigi
6 Batang Pengarah
Batang pengarah Merupakan alat bantu yang berfungsi untuk mengatur
panjang atau lebar pemakanan suatu kayu.
7. Tuas pengatur Kemiringan
Tuas Pengatur Kemiringan pisau berfungsi untuk memiringkan suatu pisau
supaya hasil pemotongan miring dan panjang.
8 Kontruksi Meja
Kontruksi Meja merupakan bagian yang menyangga atau yang menahan
mesin pemotong kayu.
2.1.4 Fungsi Mesin Gergaji Meja
1. Memotong
Gambar II-12. Contoh proses pemotongan
2. Membelah
Gambar II-13. Contoh proses pembelahan
3. Memotong dan membelah serong
Gambar II-14. Contoh proses pemotongan serong
Gambar II-15. Contoh proses pemotongan serong
4. Memotong dan membelah miring / bevel
Gambar II-16. Contoh proses pemotongan miring horizontal
Gambar II-17. Contoh proses pemotongan miring vertical
Serong bevel
5. Membuat alur
Gambar II-18. Contoh proses pembuatan alur
6. Membuat sponing
Gambar II-19. Contoh proses pembuatan sponing
2.1.5 Clamp
Clamp adalah salah satu mekanisme yang banyak digunakan pada alat bantu
mesin gergaji meja yaitu batang pengarah dan mitter gauge karena keperaktisan saat
penggunaanya. Clamp merupakan suatu alat bantu yang berfungsi sebagai alat
penahan pada suatu benda kerja atau bidang kerja suapaya tidak terjadi pergerkan
yang diakibatkan suatu mesin atau manusia itu sendiri yang mengakibatkan suatu
pekerjaan tidak berjalan baik sebagai mestinya. Clamp pada industri kayu,
pertukangan atau furniture digunakan-untuk-mengklem/penahan daun-pintu atau
jendela saat-pemasangan paku kayu pada-pojok-pojok bidang-sehingga ukurannya-
tidak berubah atau digunakan pada saat pelubangan dan pemotongan suatu kayu.
Clamp sering juga ditemukan pada suatu industi pemesinan atau pun suatu
bengkel pengelasan yang digunakan sebagai penjepit, penahan, pengklem suatu
bidang kerja saat dilakukan proses pemesinan dan pengelasan supaya benda yang
dikerjakan tidak berubah posisi dan ukuran saat pembentukan
2.1.6 Dongkrak Gunting
Dongkrak identiknya adalah suatu alat yang berfungsi untuk menaikan suatu
mobil guna mengrefarasi bagian bawah mobil yang susah digapai. Dongkrak gunting
merupakan dongkrak yang pergerakanya menyerupai pergerakan sebuah gunting
yaitu bergerak membuka dan menutup. Dongkrak ini mempunya bentuk seperti belah
ketupan atau rangka dari sebuah jembatan. Dongkrak merupakan suatu alat yang
tidak dapat terpisahkan dari suatu mobil karena dongkrak sangat dibutuhkan jika
terjadi seuatu masalah dalam mobil yang bersifat mendadak dan kerusakan terjadi
dibawah mobil yang susah tergapai oleh tangan. Maka dari itu dongkrak merupakan
perlengkapan standar dari mobil artinya dongkrak-ini sudah tersedia di-mobil saat
anda membeli-mobil. Dongkrak mempunyai ulir daya sebagai sistem pergerkannya
atau sebagai penghasil daya angkanya. Diperluka tongkat engkol untuk membantu
memudahkan mentrasfer daya tangan ke suatu poros, supaya ulir daya dapat berputar
dan dongkrak dapat menghasilkan daya angkat. Maka dari itu sistem daya angkat dari
dongkrak mempunyai kesamaan dengan mesin gergaji meja yaitu menggunakan ulir
daya untuk menghasilkan daya angkatnya. Dan disamping itu, inilah kelebihan yang
membuat dongkrak yang menggunakan sistem ulir daya sering digunakan :
1. Perawatan sangat-mudah
2. Resiko-rusak sangat-kecil
3. Dimensi-kecil-(bisa-di letakkan-di mana-saja)
4. Komponen perawatan murah
2.1.7 Ulir daya (Power Screws)
Ulir dalam perancangan Teknik mesin dibedakan menjadi dua bagian
bedasarkan kebutuhan dan fungsinya. Yang pertama adalah ulir pengikat (threaded
fasteners) yang berfungsi sebagai peyambung antara dua komponen yang akan
disassembly, contohnya yaitu baut. Yang kedua yaitu ulir daya (power screws) yang
berfungsi untuk menggerakan suatu benda, contoh dongkrak gunting, mesin pres,
ragum, dan lain lain. Berdasarkan bentuknya ulir daya dapat dibedakan sebagai
berikut:
1. Ulir Segi Empat
Gambar II-20. Kontruksi ulir segi empat
2. Ulir Trapesium
Gambar II-21. Kontruksi ulir trapesium
3. Ulir Gigi Gergaji
Gambar II-22. Kontruksi ulir gigi gergaji
Berikut ini merupakan perhitungan ulir daya
- Menentukan gaya terbesar dari pisau saat diletakan pada posisi teratas ataupun
posisi terendah
𝐹 ………………………………………………………..……..…(2.1)
- Menentukan diameter minor ulir daya
𝑑 ≥
…………………………………………………………..(2.2)
- Menghitung torsi untuk memutar ulir daya
T = = 𝐹 × ×
× …………………………..……………….(2.3)
- Menghitung gaya tangan
Ft = ……………………………………………………………..…….(2.4)
2.1.8 Bantalan (Bearing)
Bantalan adalah salah satu bagian dari elemen mesin yang berfungsi sebagai
penumpu poros agar dapat berputar dengan baik, halus, tidak sesak, dan
memperpanjang umur paka dan tidak terjadi getaran yang akan mengganggu
kelangsungan kerja suatu sistem. Batalan dipasang dengan cara ditumpu dengan
poros, pemasangan bearing haruslah benar dan kokoh supaya tidak merusak poros
dan beringnya itu sendiri. Bantalan dapat-diklasifikasikan-sebagai berikut:
1. Bantalan berdasarkan-gerakan-terhadap poros
a. Bantalan-Luncur (Jurnal Bearing)
Terjadi pergesekan luncur-antara poros dan-bantalan luncur
karena adanya pelumas yang melapisi bantalan dan poros terebut
b. Bantalan-Gelinding (Rolling Bearing)
Terjadi.pergesekan gelinding-antara elemen yang diam dan
berputar-diantara elemen gelinding seperti roll dan ball
2. Bantalan berdsarkan arah terhadap-poros
a. Bantalan-Radial (Radial Bearing)
Arah beban-Bantalan-tegak lurus-terhadap poros
b. Bantalan-Aksial (Trust Bearing)
Arah-beban Bantalan-sejajar dengan-sumbu poros
c. Bantalan-Kombinasi
Arah bantalan-ini kombinasi anara bantalan radial dan aksial jadi
bantalan ini mampu menumpu beban tegak lurus terhadap poros maupun
sejajar dengan sumbu poros
2.1.9 Rangka
Rangka merupakan salah satu komponen terpenting dalam mesin gergaji meja
karena berfungsi sebagai penyangga seluruh komponen. Dalam perancangan dan
pembuatan rangka, rangka haruslah dibuat sekuat dan sekaku mungkin agar rangka
bisa menahan beban dari seluruh komponen
Gambar II-23. Rangka tuas pengatur posisi pisau
2.1.10 Las SMAW-(Shielded-Metal-Arc-Welding-)
Las Shielded-Metal_Arc-Welding atau SMAW adalah Suatu_proses
penyambungan-dua buah logam_atau_lebih menjadi satu sambungan-yang menyatu
atau permanen dengan memanfaatkan sumber panas-listrik-dan bahan-tambah atau
logam pengisi yaitu Elektroda yang terbungkus.
Pada-proses pengelasan, busur nyala api yang-terjadi-antara ujung-elektroda
dan logam-induk (base metal) atau-benda kerja-akan menghasilkan-panas. Panas ini
yang akan menyebabkan mencairnya ujung-elektroda dan logam induk secara-
setempat. Dengan terjadinya pencairan maka logam cair dari elektoda dan logam
induk akan mengisi kampuh las. Kemudian akan terbentuklah suatu kawah cair yang
kemudian akan membeku, maka dari proses tersebut akan terjadi suatu logam lasan
dan (weldment) dan juga terak lasan (slag).
Gambar II-24. Proses Pengelasan SMAW
2.1.11 Jenis-jenis Sambungan Las
Sambungan las terbagi menjadi beberapa jenis sambungan, diantaranya:
1. Sambungan Tumpu/temu (Butt Joint)
Gambar II-25. Sambungan las temu
2. Sambungan T (T-Joint)
Gambar II-26. Sambungan T
3. Sambungan Sudut (Corner Joint)
Gambar II-27. Sambungan sudut
4. Sambungan Tumpang (Lap Joint)
Gambar II-28. Sambungan Tumpang
2.1.12 Keselamatan. dan Kesehatan Kerja.
Suma’mur (2006).menyatakan.bahwa.Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja
(K3) merupakan suatu upaya perlindungan kepada semua.-Potensi-yang-dapat-
menimbulkan bahaya. Hal tersebut bertujuan. agar tenaga kerja atau orang. lain yang
ada di tempat kerja-selalu dalam-keadaan-selamat dan sehat serta semua-sumber
produksi dapat digunakan secara-efisien
Jenis .Bahaya .dan. Penanganan .Kecelakaan Kerja:
1) Bahaya dan resiko dalam lingkungan
Bahaya tersebut merupakan bahaya yang didalamnya terdapat bahaya sepeti
biologi, kimia, ruang .kerja, suhu, kualitas .udara, kebisingan, panas. atau thermal,
cahaya dan pencahayaan.
2) Bahaya dan resiko dalam pekerjaan
Bahaya biasa terjadi dalam pekerjaan yang dikerjakan secara manual, peralatan
dan perlengkapan .yang dipakaii. saat bekerja, getaran, bahan atau material. Dalam
industri .makanan termasuk pula .didalamnya tata letak peralatan dapur.
3) Bahaya dan resiko dari manusia
Bahaya dari manusia bisa terjadi karena kejahatan ditempat kerja karena di tempat
kerja tersebut banyaknorang-orang jahat, karena sifat pekerjaan itu sendiri yang
lalay membuat nya berbahaya, umur pekerja yang kurang produktif, Personal.
Protective Equipment, kelelahan dan .stress dalam .pekerjaan .dan pelatihan karena
urusan diluar pekerjaan.
Potensi kecelakaan dapat terjadi karena adanya dua faktor utama yaitu:
1. faktor manusia
Menurut penelitian sekitar 85% kecelakaan terjadi karena Faktor manusia tersebut
sering terjadi karena-kelengahan,-kecerobohan,-ngantuk, kelelahan, dan lain
sebaigainya.
2. Kondisi-lingkungan
Berikut ini merupakan-Kondisi-lingkungan-yang-tidak aman-atau-unsafety
condition, misalnya: lantai licin, pencahayaan kurang, silau, mesin yang terbuka,
jarak antar mesin saling berdempetan dan lain sebagainya.
Suma’mur (2006), berpendapat bahwa kecelakaan yang terjadi pasti
memerlukan bantuan atau penanganan. Memberikan pertolongan utama harus secara
segera dilakukan sebelum membawanya ke ahli medis atau dokter seperti
menenangkan korban, menghentikan pendarahan, pertolongan terhadap luka luka
yang kecil, dll.
Berikut ini merupakan hal terpenting yang harus diketahui saat melakukan
pertolongan pertama yaitu
1.Pahami dengan baik apa yang terjadi dengan dengan kecelakaan yang terjadi jika
anda benar-benar memahami anda harus berikan pengobatan secara cepat sebelum
terlambat, jika anda tidak memahami lebih baik jangan di obati dari pada salah
pengobatan yang membuat orang tersebut semakin parah.
2. Hubungungi ahli atau dokter untuk memberikan pertolongan secara cepat minta
segera pertolongan ahli.
3. Berikan pengobatan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) jika kecelakaan
yangbterjadi ringan.
Prosedur keselamatan yang harus di ikuti ketika menggunakan mesin gergaji
meja:
1. Kenakan kacamata pengaman untuk melindungi mata dari serbuk kayu.
2. Jika operasi pemotongan berdebu maka pakailah safety mask untuk menghindari
debu
3. Jangan menggunakan sarung tangan saat pengoperasian
4. jangan menggunakan baju lengan panjang, dasi, perhiasan yang longgar
menggantung dileher atau pun di tangan supaya menghindari pakaian tersebut
terjepit dan terbawa oleh pisau
5. Gunakan safety shoes yang bagian atasnya tidak terbuka supaya menghindari kaki
dari jatuhan kayu yang berat dan juga terhindar dari masuknya serbuk kay uke
dalam kaki.
6. Gunakan Tongkat pendorong atau mitter gauge memotong kayu yang lebarnya
kurang dari 150 mm supaya menghindari tangan terkena pisau yang tajam.
7. Gunakan batang pengarah jika kayu yang di potongpanjang dan lebarnya lebih dari
150 mm supaya pemotongan lurus searah dengan pisau. Karena kalau pemotongan
tidak lurus dan searah dengan pisau gergaji, kayu yang dipotong akan terbang
membahayakna pengguna mesin gergaji.
8. posisi tubuh tidak sejajar dengan pisau untuk menghindari cedera akibat serbuk
gergaji yang bertebngan
9. Fokus, berdiri tegak, jangan mengobrol sambil memotong kayu.
10. Jangan tinggalkan mesin gergaji meja pada saat mesin masih hidup atau pisau
masih berputar
11. Jangan sampai ada benda asing diam diatas pisau yang membuatnya terbang saat
mesin dinyalakan.
12. Pastikan pisau berhenti berputar saat melakukan penyetingan mesin, seperti
penyetingan batang pengarah, tuas pengatur posisi pisau, mitter gauge , dll.
13. Selalu putuskan sambungan daya saat penggantian mata pisau
14. Usahakan tangan harus kuat ketika mendorong kayu.
15. Periksa kayu bersih dari paku ataupun benda tajam apapun.
Untuk. melengkapi.K3, alat pelindung.diri. (APD) perlu juga di perhatikan
karena APD berfungsi.untuk melindungi .tubuh seseorang dari potensi bahaya sekitar
tempat kerja. APD ini terdiri. dari suatu perlengkapan yang wajib digunakan sesuai
dengan resiko. kecelakan masing-masing.tempat kerja. APD juga mempunyai dasar
.hukum sebagai/ berikut:
1. Undang-undang-No.1. tahun /1970-
- Pasal /3 ayat (1) butir f : Memberikan alat-alat/ perlindungan diri /pada para
Pekerja
- Pasal/ 9 ayat (1) butir c : Pengurus-diwajibkan-menunjukkan-dan-menjelaskan
pada tiap-tenaga kerja-baru tentang APD bagi tenaga kerja yang-bersangkutan
- Pasal-12 butir b-: Dengan peraturan-perundangan diatur-kewajiban dan-atau
hak tenaga-kerja untuk-memakai-APD yang diwajibkan
- Pasal /14-butir c : Pengurus diwajibkan[menyedikan secara cuma-cuma Alat.
Perlindungan Diri yang diwajibkan-pada pekerja dan-orang-lain yang
memasuki-tempat kerja.
2. Permenakertrans /No. Per: 01/.Men./.1981
Pasal 4, ayat (3) menyebutkan kewajiban pengurus menyediakan secara
cuma-cuma Alat Perlindungan Diri yang diwajibkan penggunaanya oleh tenaga
kerja yang berada dibawah pimpinannya untuk mencegah Penyakit Akibat Kerja
(PAK).
3. Permenakertrans-No. Per.-03-/-Men-/.1982
Pasal 2 menyebutkan-memberikan-nasehat-mengenai-perencanaan-dan
pembuatan tempmat kerja, pemilihan-alat pelindung diri yang diperlukan dan-gizi
serta-penyelanggaraan-makanan-ditempat kerja.
4. Permenakertrans-No. Per..08//Men-/-VII-/-2010.
- Pasal-2-ayat-(1) menyebutkan-pengusaha-wajib-menyediakan-Alat
Perlindungan-Diri- bagi pekerja/buruh-ditempat kerja.
- Pasal-5-menyebutkan-pengusaha-atau-pengurus-wajib-mengumumkan-secara
tertulis-dan memasang-rambu-rambu-mengenai-kewajiban-penggunaan-Alat
Perlindungan-Diri-ditempat kerja.
- Pasal-6-ayat-(1)-menyebutkan-pekerja/buruh dan orang-lain-yang-memasuki
tempat-kerja-wajib memakai atau-menggunakan APD sesuai-dengan-potensi
bahaya-dan risiko-
- Pasal-7-ayat (1)-menyebutkan -pengusaha-atau-pengurus wajib melaksanakan
manajemen-Alat-Perlindungan Diri -di tempat-kerja-