LAPORAN TRIWULAN II WHISTLE BLOWING SYSTEM DAN …

21
LAPORAN TRIWULAN II WHISTLE BLOWING SYSTEM DAN PENGADUAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2020

Transcript of LAPORAN TRIWULAN II WHISTLE BLOWING SYSTEM DAN …

Page 1: LAPORAN TRIWULAN II WHISTLE BLOWING SYSTEM DAN …

LAPORAN TRIWULAN II

WHISTLE BLOWING SYSTEM DAN PENGADUAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN

PERDESAAN

DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI

TAHUN 2020

Page 2: LAPORAN TRIWULAN II WHISTLE BLOWING SYSTEM DAN …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Direktorat Jenderal

Pembangunan Kawasan Perdesaan sudah dilakukan sejak Tahun 2015 diawal

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

berdiri, sesuai amanah Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81

Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025. Sasaran

Utama Reformasi Birokrasi adalah :

1. Birokrasi yang bersih dan akuntabel;

2. Birokrasi yang efektif dan efisien;

3. Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas.

Oleh karena itu, dalam upaya untuk mewujudkan Pemerintahan yang

bersih dan akuntabel, Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan

telah melaksanakan hal-hal yang dianggap perlu dalam Area Penguatan

Pengawasan di Lingkungan Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan

Perdesaan sesuai dengan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 30 Tahun

2018 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman

Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah

Direktorat Pembangunan Kawasan Perdesaan telah secara

berkesinambungan dan terus berusaha untuk mengoptimalkan penguatan

pengawasan dan meningkatkan kualitas pelayan publik, dan terus

berkoordinasi dengan Inspektorat Jenderal melalui Inspektorat V dalam upaya-

upaya mewujudkan Pemerintahan yang bersih (clean goverment) dan

Pemerintahan yang baik (good goverment) dengan berpedoman pada

Peraturan Perundang-Undangan yang telah ditetapkan.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara

yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi;

3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi

Publik;

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang

Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025;

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2012 tentang

Page 3: LAPORAN TRIWULAN II WHISTLE BLOWING SYSTEM DAN …

Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang

Tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah Tahun 2012 -2014;

7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas

Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan

Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah;

8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Pedoman

Penanganan Pengaduan di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi;

9. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pelayanan

Informasi Publik dan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Kementerian

Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi;

10. Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2018 tentang Penetapan Satuan Kerja sebagai

Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi

Bersih dan Melayani pada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi;

11. Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Desa Pembangunan Daerah

Tertinggal Nomor 109 Tahun 2019 tentang Mekanisme Pengaduan

Masyarakat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi.

C. Maksud dan Tujuan

1. Maksud penyusunan Laporan Triwulan II Whistle Blowing System dan

Pengaduan Masyarakat adalah untuk memberikan gambaran dan masukan

kepada pimpinan tentang pelaksanaan Whistle Blowing System dan

penanganan penagaduan masyarakat di lingkungan Direktorat Jenderal

Pembangunan Kawasan Perdesaan;

2. Tujuan penyusunan Laporan Triwulan II Whistle Blowing System dan

Pengaduan Masyarakat adalah menentukan langkah-langkah tindak lanjut

terkait dengan pelaksanaan Whistle Blowing System dan penanganan

penagaduan masyarakat di lingkungan Direktorat Jenderal Pembangunan

Kawasan Perdesaan.

BAB II

Page 4: LAPORAN TRIWULAN II WHISTLE BLOWING SYSTEM DAN …

PELAKSANAAN WHISTLE BLOWING SYSTEM DAN PENGADUAN

MASYARAKAT

A. Pelaksanaan Whistle Blowing System

Whistle Blowing System (WBS) merupakan salah satu langkah yang

memberikan kesempatan luas bagi seluruh elemen bangsa untuk berperan

serta dalam upaya-upaya pemberantasan korupsi, melalui sistem ini siapapun

berhak melaporkan kepada pihak dalam organisasi yang ditunjuk dan

diberikan mandat kewenangan dalam menerima pesan atau laporan dan

bertanggungjawab seerta meneruskannya untuk proses lebih lanjut.

Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi juga telah memiliki WBS yang

dapat diakses pada website http://www.wbs.kemendesa.go.id. WBS

Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi berdasarkan pada Peraturan Menteri

Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia

Nomor 24 Tahun 2016 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan di

Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan

Transmigrasi.

WBS pada Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi merupakan aplikasi

pengaduan online yang disediakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bagi pegawai yang memiliki informasi dan

ingin melaporkan suatu perbuatan berindikasi pelanggaran yang terjadi di

lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi. Pelapor pada Whistle Blowing System terjamin untuk dijaga

kerahasiaan identitasnya.

Tujuan dilakukannya Whistle Blowing System dan Pengaduan Masyarakat

di Lingkungan Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan adalah :

1. Mewujudkan komunikasi dua arah yang harmonis antara penyedia

informasi dengan pemohon dan pengguna informasi Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;

2. Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan

publik dan pengelolaan informasi Kementerian Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang baik;

3. Terwujudnya penanganan koordinasi dan penanganan pengaduan

masyarakat yang cepat, tepat dan dapat dipertanggungjawabkan; dan

4. Mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan,

efektif dan efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan.

Page 5: LAPORAN TRIWULAN II WHISTLE BLOWING SYSTEM DAN …

Alur pelaporan pengaduan melalui Whistle Blowing System dapat

digambarkan dalam bagan sebagai berikut:

Terkait dengan pelaksanaan Whistle Blowing System (WBS), Direktorat

Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan telah melakukan beberapa hal

sebagai berikut:

1. Mengenai pengaduan yang masuk melalui WBS sebagai berikut:

a. Telah berkoordinasi dengan Inspektorat Jenderal terkait yang menjadi

Admin WBS Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi untuk megetahui

update pengaduan yang masuk ke Direktorat Jenderal Pembangunan

Kawasan Perdesaan melalui WBS Kementerian Desa, PDT dan

Transmigrasi;

b. Berdasarkan hasil koordinasi dengan Admin WBS Kementerian Desa,

PDT dan Transmigrasi, tidak ada pengaduan yang masuk ke

Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan pada periode

April – Juni Tahun 2020;

2. Mengenai penyusunan SOP tentang pelaporan pengaduan melaui WBS

Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, maka kami telah melakukan

koordinasi dengan Inspektorat Jenderal yang menangani WBS untuk

meminta SOP dimaksud. Hasil koordinasi diketahui bahwa Inspektorat

Jenderal telah menyusun Draf SOP dimaksud namun sedang dalam proses

pengesahan oleh pejabat yang berwenang;

3. Berdasarkan jadwal sosialisasi yang telah disusun, pada periode April –

Juni 2020, kami telah melakukan pengecekan secara berkala untuk

Page 6: LAPORAN TRIWULAN II WHISTLE BLOWING SYSTEM DAN …

memastikan ketersediaan brsour WBS Kementerian Desa, PDT dan

Transmigrasi yang merupakan cetakan asli dari Inspektorat Jenderal yang

masih tersedia pada lemari majalah lantai 4 dan kotak brosur pada meja

resepsionist lantai 3 dan 4 Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan

Perdesaan;

4. Kegiatan lain yang dilakukan diluar matriks rencana sosialisasi yaitu

mendapatkan leaflet WBS dari Admin WBS Kementerian Desa, PDT dan

Transmigrasi dan dengan pertimbangan agar segera dapat disosialisaikan

maka kami melakukan koordinasi dengan Sub Bagian Data dan Informasi

pada Bagian Perencanaan untuk memuat leaflet dimaksud ke website

http://www.ditjenpkp.kemendesa.go.id (terlampir).

B. Penanganan Pengaduan Masyarakat

Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Direktorat Jenderal Pembangunan

Kawasan Perdesaan dapat dilakukan melalui :

1. Bersurat secara langsung kepada Kementerian Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi atau langsung kepada Direktorat

Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan;

2. Kotak Saran;

3. Telepon/Call Center : 1500040;

4. SMS Center :

Telkomsel : 081288990040

XL : 087788990040

5. Facebook : Kemendesa.1

6. Twitter : @kemendesa, @DitjenPKP

7. Website http://sipemandu.kemendesa.go.id

Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi saat ini fokus pada peralihan

sistem pengaduan secara online yang terintegrasi dalam satu pintu yaitu

SIPEMANDU Desa. Alur pelaporan dan penanganan pengaduan masyarakat

melalui SIPEMANDU Desa dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Pengaduan masyarakat yang diterima oleh Tim Penanganan Pengaduan

pada Unit Kerja Eselon I yang berasal dari organisasi masyarakat, partai

politik, perorangan atau penerusan pengaduan oleh

Kementerian/Lembaga/Komisi Negara dalam bentuk pesan suara, surat,

faksmile, email, sms, atau pesan singkat media sosial dicatat dalam

agenda surat masuk secara manual atau menggunakan aplikasi Sistem

Informasi Publik dan Penanganan Pengaduan Masyarakat (SIPEMANDU)

Desa sesuai dengan prosedur pengadministrasian/tata persuratan yang

Page 7: LAPORAN TRIWULAN II WHISTLE BLOWING SYSTEM DAN …

berlaku. Pengaduan yang disampaikan secara lisan agar dituangkan ke

dalam formulir yang disediakan;

2. Pencatatan oleh Tim Penanganan Pengaduan tersebut sekurang-

kurangnya memuat informasi tentang nomor dan tanggal surat

pengaduan, tanggal diterima, identitas pengadu, identitas terlapor dan inti

pengaduan;

3. Pengaduan yang alamatnya jelas, segera ditanggapi secara tertulis dalam

waktu paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak surat pengaduan diterima

dan akan diselesaikan paling lama 60 (enam puluh) hari kerja;

4. Pengaduan yang berupa Pengawasan akan ditindak lanjuti oleh Unit Kerja

Eselon I yang bersangkutan dan akan dikirimkan melalui Tim Penanganan

Pengaduan masing-masing UKE I. Untuk PIC SIPEMANDU Desa pada

Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan adalah Bagian

Perencanaan;

5. Pengawasan yang telah di klarifikasi apabila terbukti maka perlu

penanganan lebih lanjut dengan waktu sesuai dengan tingkat kesulitan

aduan;

6. Hasil penanganan pengaduan dilaporkan kembali melalui aplikasi

SIPEMANDU oleh PIC SIPEMANDU Desa.

Dari berbagai kanal pengaduan yang dimiliki Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, pada periode April – Juni

Tahun 2020 terdapat 3 (tiga) pengaduan yang masuk dan ditujukan kepada

Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan. Uraian permasalahan

pengaduan dan penanganannya dituangkan dalam Matriks Permasalahan

Hukum Litigasi dan Non Litigasi Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan

Perdesaan Periode April – Juni Tahun 2020 yang akan dijelaskan selanjutnya.

Page 8: LAPORAN TRIWULAN II WHISTLE BLOWING SYSTEM DAN …

MATRIKS DATA PERMASALAHAN HUKUM LITIGASI DAN NON LITIGASI

DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

PERIODE APRIL - JUNI

TAHUN 2020

NO TGL LOKASI URAIAN MASALAH TINDAK LANJUT KET STATUS

1. Surat

Panggilan Saksi: 4 Maret 2020

Diterima

Ditjen PKP:

9 Maret

2020

Desa Air Itam,

Kkec. Penukal

Abab Lematan Ilir

Pali, Sumatera

Selatan

Pemanggilan saksi untuk

proses penyidikan atas

dugaan tindak pidana

korupsi dalam

pembangunan pasar

Kawasan perdesaan

1. Melakukan persiapan

pendampingan proses penyidikan yang kemudian ditindaklanjuti dengan Tim Advokasi melakukan

perjalanan dinas ke Kejaksaan Negeri PALI;

2. Pemeriksaan saksi atas nama Ibu

Sri Estiningsih (Pejabat Penandatangan SPM TA 2016 tanggal 17 Maret 2020;

3. Melaporkan hasil pendampingan proses penyidikan dengan: a. Nota Dinas Nomor:

86/HK/III/2020 perihal

Pemenuhan Panggilan Saksi dari Kejaksaan PALI sebagai laporan kepada Direktur

b. Nota Dinas Nomor: 393/HK.10/IV/2020 perihal

1. Perkara Litigasi

2. Panggilan saksi disampaikan melalui surat

Sedang

diproses (menunggu

proses

penyiidikan

lebih

lanjut)

Page 9: LAPORAN TRIWULAN II WHISTLE BLOWING SYSTEM DAN …

Laporan Pendampingan Proses

Hukum di Kejaksaan PALI tanggal 14 April 2020 bahwa untuk selanjutnya Kejaksaan PALI meminta dokumen-

dokumen proyek dan peraturan yang harus dilengkapi;

4. Melakukan koordinasi dengan PPK yang bersangkutan untuk meminta kelengkapan dokumen

yang diminta Kejaksaan PALI; 5. Mengirimkan sebagian dokumen

yang diperoleh kepada Kejaksaan

Negeri PALI.

2. Surat

Pengaduan:

18 Maret

2020

Diterima

Ditjen PKP:

8 mei 2020

Desa Borong loe,

Kab. Bantaeng,

Sulawesi Selatan

Desa Borong loe,

Kab. Bantaeng,

Sulawesi Selatan

Permintaan klarifikasi dari

Lembaga Aliansi

Mahasiswa dan Pemuda

Sulawesi Selatan terkait

Dugaan Pembuatan

Embung dan Penampung

Air yang Tidak Sesuai

Spesifikasi dimana

pekerjaan konstruksi

tidak mengikuti petunjuk

teknis dan perencanaan

awal

1. PPK 4 (Bapak Robi Suherman) telah membuat surat klarifikasi Nomor: 33PPK IV-PSPKPV2020 perihal Tanggapan Laporan LB-

AM SUL-SEL tanggal 29 Mei 2020 bahwa proyek telah dilaksanakan sesuai RAB

Perencanaan dan tidak ada persekongkolan antara Pemerintah Pusat, Pelaksana dan

Pemerintah Daerah; 2. Bagian Hukum Ortala telah

menyusun Nota Dinas Nomor:

615/HK.10/VI/2020 perihal Penyampaian Telaahan Staf

1. Perkara Non

Litigasi

2. Pengaduan

melalui surat

Telah

selesai

Page 10: LAPORAN TRIWULAN II WHISTLE BLOWING SYSTEM DAN …

tentang Klarifikasi Proyek

Bantuan Pembangunan Embung dan Bangunan Penampung Air Lainnya di Desa Borong Loe bahwa dalil pengaduan

mengenai adanya persekongkolan tidak dapat dibuktikan dengan dasar yang

kuat oleh Pelapor dan pekerjaan telah sesuai dengan RAB Perencanaan dan Kontrak Kerja;

3. PPK 4 mengirimkan surat klarifikasi kepada Pelapor;

4. Bagian Hukum, Organisasi dan

Tata Laksana melaporkan hasil penanganan kepada Biro Hukum, Organisasi dan Tata Laksana.

3. Surat Penagduan:

25 Maret 2020

Diterima Ditjen PKP: 29 April

2020

Desa Singaraya dan Desa

Sepadu, Kabupaten Sambas, Prov.

Kalimantan Barat

Adanya surat pengaduan dari LSM Kompor

Indonesia Kabupaten Sambas Nomor: 06/DPC LSM Kompor

Indonesia/III – 2020 tanggal 25 Maret 2020 yang berisi adanya

laporan masyarakat tentang pembelian bahan material dan upah kerja

karyawan belum dibayarkan namun

1. PPK 4 (Bapak Robi Suherman) telah mengirimkan surat Nomor:

B.301/PPK IV-PSPKP/III/2020 tanggal 27 Maret 2020 kepada CV. CACA FORTUNA dan surat

Nomor: B.302/PPK IV-PSPKP/III/2020 tanggal 27 Maret 2020 kepada CV. TRIPLE A yang

keduanya berisi tentang permintaan penyelesaian pembayaran bahan material dan

upah kerja karyawan yang belum dibayarkan;

1. Perkara Non Litigasi

2. Pengaduan melalui surat

Telah selesai

Page 11: LAPORAN TRIWULAN II WHISTLE BLOWING SYSTEM DAN …

pembangunan sudah

selesai dilakukan yaitu: a. Pembangunan sarpras

air bersih oleh CV. TRIPLE A;

b. Pembangunan 2 buah embung oleh CV. CACA FORTUNA.

2. Telah ada surat tanggapan dari

CV. CACA FORTUNA tanggal 7 Mei 2020 dan CV. TRIPLE A tanggal 5 Mei 2020 bahwa bahan material dan upah

karyawan telah dilunaskan; 3. PPK 4 melaporkan hasil tindak

lanjut kepada Sekjen Kemendesa

PDTT melalui Surat Nomor: 328/UM.00.01/V/2020 perihal Laporan Tindak Lanjut Aduan

LSM Kompor Indonesia tanggal 26 Mei 2020 bahwa pengaduan sudah ditindaklanjuti dengan

memberikan teguran dan memerintahkan Pihak Pelaksana untuk menyelesaikan

pembayaran bahan material dan upah kerja karyawan yang belum dibayarkan

TOTAL PENGADUAN 3

BELUM DITINDAKLANJUTI -

TELAH SELESAI 2

SEDANG DIPROSES 1

Page 12: LAPORAN TRIWULAN II WHISTLE BLOWING SYSTEM DAN …

Matriks Data Permasalahan Hukum Litigasi Dan Non Litigasi Direktorat

Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan Periode April - Juni Tahun 2020

dapat dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut:

1. Pemanggilan saksi dalam proses penyidikan di Kejaksaan Negeri

PALI

Seperti yang telah dijelaskan pada Laporan Triwulan I WBS dan

Pengaduan Masyarakat, bahwa proses penyidikan dugaan tindak pidana

korupsi atas Proyek Pembangunan Pasar Kawasan Perdesaan di Desa Air

Itam, Kec. Penukal Abab Lematan Ilir (PALI) sampai pada tahap menunggu

proses penyidikan lebih lanjut dari Kejaksaan Negeri PALI. Pada Triwulan II

ini, belum ada informasi lebih lanjut dari Kejaksaan Negeri PALI mengenai

penyidikan kasus dimaksud.

2. Dugaan Pembuatan Embung dan Penampung Air yang Tidak

Sesuai Spesifikasi pada proyek di Desa Borong loe, Kab. Bantaeng,

Sulawesi Selatan Desa Borong loe, Kab. Bantaeng, Sulawesi

Selatan

Surat Pengaduan dari Lembaga Besar Aliansi Mahasiswa dan

Pemuda Sulawesi Selatan Nomor: 039/SEK.A2/PK/LB-AMP SUL-

SEL/III/2020 perihal Klarifikasi Proyek Bantuan Pebangunan Embung dan

Bangunan Penampung Air LainnyaBantaeng TA. 2019 tanggal 18 Maret

2020 yang menyatakan bahwa telah dilakukan investigasi yang hasilnya

proyek bantuan dibangun tidak sesuai dengan spesifikasi teknis dan RAB

Perencanaan, dugaan adanya persekongkolan antara pemerintah daerah

dan pemerintah pusat dan belum dilunaskannya ganti kerugian lahan

dimana proyek tersebut dibangun. Surat Pengaduan tersebut diterima

Direktorat Jenderal PKP pada tanggal 8 Mei 2020.

Menanggapi pengaduan tersebut, Bagian Hukum Ortala telah

berkoordinasi dengan PPK 4 (Bapak Robi Suherman) mengenai kronologis

pembangunan proyek dan klarifikasi atas permasalahan yang diadukan.

Kemudian, PPK 4 membuat surat klarifikasi Nomor: 33PPK IV-PSPKPV2020

perihal Tanggapan Laporan LB-AM SUL-SEL tanggal 29 Mei 2020 yang pada

intinya menerangkan bahwa 1) proyek telah dilaksanakan sesuai RAB

Perencanaan; 2) tidak ada persekongkolan antara Pemerintah Pusat,

Pelaksana dan Pemerintah Daerah; 3) dalam juknis kegiatan, tidak ada

ganti kerugian lahan yang harus diberikan, melainkan hal tersebut

merupakan inistiatif dari Pelaksana.

Bagian Hukum Ortala telah menyusun Nota Dinas Nomor:

615/HK.10/VI/2020 perihal Penyampaian Telaahan Staf tentang Klarifikasi

Proyek Bantuan Pembangunan Embung dan Bangunan Penampung Air

Lainnya di Desa Borong Loe bahwa dalil pengaduan mengenai adanya

persekongkolan tidak dapat dibuktikan dengan dasar yang kuat oleh

Page 13: LAPORAN TRIWULAN II WHISTLE BLOWING SYSTEM DAN …

Pelapor dan pekerjaan telah sesuai dengan RAB Perencanaan dan Kontrak

Kerja.

Surat Tanggapan PPK 4 yang telah disetujui Pimpinan dikirimkan kepada PPK 4 Pelapor. Selanjutnya, Bagian Hukum, Organisasi dan Tata

Laksana melaporkan hasil penanganan pengaduan ini kepada Biro Hukum, Organisasi dan Tata Laksana.

3. Pembelian bahan material dan upah kerja karyawan belum

dibayarkan pada proyek di Desa Singaraya dan Desa Sepadu,

Kabupaten Sambas, Prov. Kalimantan Barat

Surat Pengaduan dari Lembaga Advokasi Perlindungan HAM DPC LSM Kompor Indonesia Nomor: 06/DPC LSM Kompor Indonesia/III – 2020 perihal Laporan Masyarakat Masalah Pekerjaan, Upah dan Bahan Belum

Dilunaskan tanggal 25 Maret 2020 yang isinya menyatakan bahwa sehubungan dengan bantuan pembangunan sarana prasarana air bersih dan embung di Kabupaten Sambas telah selesai dikerjakan, namun

masalah pembelian bahan dan upah kerja karyawan belum dibayar (dilunaskan). Pelapor meminta agar Pihak Kontraktor yaitu CV. TRIPLE A dan CV. CACA FORTUNA dipanggil untuk memberikan solusi. Surat

pengaduan tersebut masuk ke Sekjen Kemendesa PDTT dan diterima Direktorat Jenderal PKP tanggal 29 April 2020.

Menanggapi pengaduan tersebut, Bagian Hukum telah berkoordinasi dengan PPK 4 (Bapak Robi Suherman) mengenai kronologis terjadinya

pengaduan dan upaya penyelesaian yang akan dilakukan dengan memerintahkan Pihak Kontraktor untuk menyelesaikan pembayaran yang belum dilunaskan. PPK 4 telah mengirimkan surat Nomor: B.301/PPK IV-

PSPKP/III/2020 tanggal 27 Maret 2020 kepada CV. CACA FORTUNA dan surat Nomor: B.302/PPK IV-PSPKP/III/2020 tanggal 27 Maret 2020 kepada CV. TRIPLE A yang keduanya berisi tentang permintaan penyelesaian

pembayaran bahan material dan upah kerja karyawan yang belum dibayarkan. Atas surat dari PPK 4 tersebut, telah ada surat tanggapan dari CV. CACA FORTUNA tanggal 7 Mei 2020 dan CV. TRIPLE A tanggal 5 Mei

2020 bahwa bahan material dan upah karyawan telah dilunaskan. PPK 4 telah mengklarifikasi hal tersebut kepada Pelapor.

Hasil tindak lanjut atas penyelesaian pengaduan dilaporkan kepada

Sekjen Kemendesa PDTT melalui Surat Nomor: 328/UM.00.01/V/2020 perihal Laporan Tindak Lanjut Aduan LSM Kompor Indonesia tanggal 26 Mei 2020 bahwa pengaduan sudah ditindaklanjuti dengan memberikan teguran, memerintahkan Pihak Pelaksana untuk menyelesaikan pembayaran bahan

material dan upah kerja karyawan yang belum dibayarkan dan ditanggapi Pelaksana dengan kesanggupan segera menyelesaikan pembayaran tersebut.

Page 14: LAPORAN TRIWULAN II WHISTLE BLOWING SYSTEM DAN …

Terkait dengan pengaduan masyarakat, Direktorat Jenderal Pembangunan

Kawasan Perdesaan sudah melakukan beberapa hal sebagai berikut :

1. Penanganan pengaduan dilakukan dengan mengacu pada kententuan

yang diatur dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016

tentang Pedoman Penanganan Pengaduan di Lingkungan Kementerian

Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi dan Keputusan

Sekretaris Jenderal Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal

Nomor 109 Tahun 2019 tentang Mekanisme Pengaduan Masyarakat

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi;

2. Peraturan dimaksud pada angka 1 telah ditindaklanjuti dengan menyusun

dan memberlakukan SOP Penanganan Pengaduan dan Informasi Publik

Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan Nomor:

53/SOP/11/2019 yang disahkan oleh Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal

Pembangunan Kawasan Perdesaan mulai 1 Januari 2020;

3. Telah melakukan koordinasi secara berkala dengan PIC SIPEMANDU yang

hasilnya PIC SIPEMANDU menyampaikan bahwa belum ada pengaduan

yang masuk lagi pada April – Juni Tahun 2020. Untuk itu, kami masih

melanjutkan penanganan pengaduan yang masuk pada periode Januari –

Maret Tahun 2020 namun masih berjalan sampai sekarang;

4. Berkaitan dengan penyampaian pengaduan, kritik dan saran melalui kotak

saran telah dibaca dan dilaporkan kepada Plt. Sekretaris Direktorat

Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan dengan menyusun Nota Dinas

Nomor: 162/HK.10/VI/2020 perihal Penyampaian Kritik dan Saran yang

Masuk Melalui Kotak Saran Periode Januari – Juni Tahun 2020 tanggal 18

Juni 2020 (terlampir);

5. Berdasarkan jadwal sosialisasi yang telah disusun pada triwulan I, maka

pada periode April – Juni 2020 kami telah menyusun leaflet yang berjudul

“SIPEMANDU, Aplikasi Pengelola Pengaduaan dan Pelayanan Informasi

Publik Terintegrasi” yang tujuannya untuk memberikan gambaran umum

kepada seluruh pegawai pada Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan

Perdesaan dan masyarakat umum mengenai aplikasi pengaduan dan

infromasi publik yang baru direlease oleh Kementerian Desa, PDT dan

Transmigrasi. Untuk mencapai sasaran tersebut, kami melakukan

koordinasi dengan Sub Bagian Data dan Informasi pada Bagian

Perencanaan untuk mereview kelayakan informasi pada leaflet dimaksud

yang kemudian disetujui dan dimuat pada website

http://www.ditjenpkp.kemendesa.go.id pada tanggal 9 Juni 2020

(terlampir).

Page 15: LAPORAN TRIWULAN II WHISTLE BLOWING SYSTEM DAN …

BAB III

MONITORING DAN EVALUASI

A. Monitoring dan Evaluasi

1. Pelaksanaan WBS Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi

a. Belum adanya perkembangan terhadap pengesahan SOP Pelaporan

WBS pada Inspketorat Jnederal yang nantinya akan dijadikan pedoman

dalam penyusunan SOP Pelaporan WBS pada Direktorat Jenderal

Pembangunan Kawasan untuk mengukur sejauh mana tugas dan fungsi

Unit Kerja Eselon I;

b. Kurangnya pengetahuan pegawai mengenai WBS Kementerian Desa,

PDT dan Transmugrasi yang menjadi salah satu faktor rendahnya

pelaporan WBS pada Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan

Perdesaan.

c. Penanganan Pengaduan Masyarakat

Pemberlakuan SOP Penanganan Pengaduan dan Informasi Publik Direktorat

Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan Nomor: 53/SOP/11/2019 yang

sulit dilakukan karena ada beberapa hal yang perlu disesuaikan seiring

dengan perkembangan kondisi dan peraturan yang berlaku sebagai

berikut:

a. SOP mengatur bahwa jangka waktu penanganan pengaduan adalah 14

hari kerja sejak diterimanya Surat Pengaduan oleh Direktorat Jenderal

Pembangunan Kawasan Perdesaan, sedangkan Keputusan Sekretaris

Jenderal Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Nomor 109 Tahun

2019 tentang Mekanisme Pengaduan Masyarakat mengatur jangka

waktu penyelesaiannya maksimal 60 hari kerja sejak diterimanya

pengaduan oleh Unit Kerja Eselon I. Dalam hal ini, penanganan

N

OURAIAN

TANGGAL SURAT

PENGADUAN

TANGGAL

DITERIMA DITJEN

PKP

KOORDINASI KASUS DENGAN UNIT

TERKAIT

JAWABAN DARI UNIT TERKAIT KE

PELAPOR

TELAAH PENGADUAN DISAMPAIKAN KE

PIMPINAN

EVALUASI TERHADAP KASUS

PENGADUAN

TINDAK LANJUT TERHADAP EVALUASI

PENGADUANKETERANGAN

3 Proses pemanggilan saksi atas dugaan

tindak pidana korupsi dalam Pembangunan

Pasar Kawasan Perdesaan (Desa Air Itam,

Kec Penukal Abab Lematan Ilir (PALI),

Sumatera Utara)

4 Maret 2020 9 Maret 2020 Persiapan dan penyelarasan jawaban yang akan

disampaikan kepada penyidik

Penyampaian keterangan secara lisan oleh

Pejabat Penandatangan SPM TA 2016 kepada

Penyidik bahwa berdasarkan Berita Acara Hasil

Penelitian Hibah BMN jumlah anggaran yang

dialokasikan kepada Rp1.108.122.000 dan

anggaran yang telah dicairkan Rp1.024.694.000

kepada Pelaksana melalui 3 termin pembayaran.

Saksi telah melengkapi dokumen SPM dan telah

dilegalisir

1. Nota Dinas Nomor: 86/HK/III/2020 perihal

Pemenuhan Panggilan Saksi dari Kejaksaan PALI

sebagai laporan kepada Direktur

2. Nota Dinas Nomor: 393/HK.10/IV/2020

perihal Laporan Pendampingan Proses Hukum

di Kejaksaan PALI tanggal 14 April 2020 kepada

Dirjen PKP bahwa Tim Advokasi telah

melakukan pendampingan pada proses

penyidikan atas pemanggilan Pejabat

Penandatangan SPM TA 2016, Ibu Sri

1. Mengikuti proses penyidikan dengan baik dan

kooperatif

2. Mempersiapkan dokumen-dokumen proyek

dan peraturan yang diminta oleh Kejaksaan

PALI

1. Melakukan perjalanan dinas ke Kejaksaan

PALI untuk melakukan pendampingan

penyidikan saksi dari Ditjen PKP

2. Mengirimkan sebagian dokumen proyek dan

peraturan kepada Kejaksaan PALI

4 Permintaan klarifikasi dari Lembaga Aliansi

Mahasiswa dan Pemuda Sulawesi Selatan

terkait Dugaan Pembuatan Embung dan

Penampung Air yang Tidak Sesuai

Spesifikasi dimana pekerjaan konstruksi

tidak mengikuti petunjuk teknis dan

perencanaan awal (Desa Borong loe, Kab.

Bantaeng, Sulawesi Selatan

Desa Borong loe, Kab. Bantaeng,

Sulawesi Selatan)

18 Maret 2020 8 Mei 2020 1. Permintaan dokumen administratif atas

proyek terkait kepada PPK 4

2. Koordinasi klarifikasi dan taggapan yang akan

disampaikan

Surat dari PPK 4 Nomor: 33PPK IV-PSPKPV2020

perihal Tanggapan Laporan LB-AM SUL-SEL

tanggal 29 Mei 2020 bahwa proyek telah

dilaksanakan sesuai RAB Perencanaan dan tidak

ada persekongkolan antara Pemerintah Pusat,

Pelaksana dan Pemerintah Daerah

Nota Dinas Nomor: 615/HK.10/VI/2020 perihal

Penyampaian Telaahan Staf tentang Klarifikasi

Proyek Bantuan Pembangunan Embung dan

Bangunan Penampung Air Lainnya di Desa

Borong Loe bahwa dalil pengaduan mengenai

adanya persekongkolan tidak dapat dibuktikan

dengan dasar yang kuat oleh Pelapor dan

pekerjaan telah sesuai dengan RAB Perencanaan

dan Kontrak Kerja

1. PPK 4 perlu berkoordinasi dengan Pihak

Pelaksana untuk melakukan perbaikan atas

kerusakan yang terjadi apabila masih dalam

masa pemeliharaan;

2. Apabila perlu ada penyesuain pekerjaan di

lapangan yang tidak sesuai dengan RAB

Perencanaan agar dapat didokumentasikan

dalam dokumen yang ditandatangani pejabat

yang berwenang:

3. PPK 4 berkoordinasi dengan Pelaksana,

Konsultan Pengawas maupun Pengendali Teknis

untuk memastikan kebenaran dugaan-dugaan

1. PPK 4 telah berkoordinasi dengan Pelaksana,

Konsultan Pengawas maupun Pengendali Teknis

untuk memastikan kebenaran dugaan-dugaan

yang didalilkan Pelapor

2. Pelaksana Kegiatan telah melakukan

perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi

3. Bangunan telah dioperasionalkan kembali

5 Adanya surat pengaduan dari LSM Kompor

Indonesia Kabupaten Sambas Nomor:

06/DPC LSM Kompor Indonesia/III – 2020

tanggal 25 Maret 2020 yang berisi adanya

laporan masyarakat tentang pembelian

bahan material dan upah kerja karyawan

belum dibayarkan namun pembangunan

sudah selesai dilakukan yaitu:

a. Pembangunan sarpras air bersih oleh CV.

TRIPLE A;

b. Pembangunan 2 buah embung oleh CV.

CACA FORTUNA

(Desa Singaraya dan Desa Sepadu,

Kabupaten Sambas, Prov. Kalimantan

Barat)

25 Maret 2020 29 April 2020 1. Permintaan dokumen administratif atas

proyek terkait kepada PPK 4

2. Koordinasi klarifikasi dan taggapan yang akan

disampaikan

PPK 4 (Bapak Robi Suherman) telah

mengirimkan surat Nomor: B.301/PPK IV-

PSPKP/III/2020 tanggal 27 Maret 2020 kepada

CV. CACA FORTUNA dan surat Nomor:

B.302/PPK IV-PSPKP/III/2020 tanggal 27 Maret

2020 kepada CV. TRIPLE A yang keduanya

berisi tentang permintaan penyelesaian

pembayaran bahan material dan upah kerja

karyawan yang belum dibayarkan

Surat dari Dirjen PKP kepada Sekjen Kemendesa

PDTT Nomor: 328/UM.00.01/V/2020 perihal

Laporan Tindak Lanjut Aduan LSM Kompor

Indonesia tanggal 26 Mei 2020 bahwa

pengaduan sudah ditindaklanjuti dengan

memberikan teguran dan memerintahkan Pihak

Pelaksana untuk menyelesaikan pembayaran

bahan material dan upah kerja karyawan yang

belum dibayarkan

PPK 4 menyampaikan teguran dan

memerintahkan penyelesaian pembayaran

bahan material dan upah kerja karyawan yang

belum dibayarkan

Telah ada surat tanggapan dari CV. CACA

FORTUNA tanggal 7 Mei 2020 dan CV. TRIPLE

A tanggal 5 Mei 2020 bahwa bahan material

dan upah karyawan telah dilunaskan

MATRIK MONITORING DAN EVALUASI PERMASALHAN HUKUM LITIGASI DAN NON LITIGASI

DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

TAHUN 2020

Page 16: LAPORAN TRIWULAN II WHISTLE BLOWING SYSTEM DAN …

pengaduan menjadi lewat dari jangka waktu dalam SOP karena

pengaduan itu mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda;

b. SOP mengatur bahwa PIC SIPEMANDU Direktorat Jenderal

Pembangunan Kawasan Perdesaan adalah Kepala Subbagian Advokasi

Hukum, sedangkan pada triwulan I yaitu tanggal 16 Maret 2020 telah

ada penetapan Nama dan Jabatan sebagai PIC Layanan Pengaduan

Masyarakat dan Admin Aplikasi SIPEMANDU Direktorat Jenderal

Pembangunan Kawasan Perdesaan yang baru yaitu Kepala Subbagian

Data dan Informasi dan Analis Pemerintahan Pusat pada Bagian

Perencanaan;

c. SOP mengatur bahwa Surat Jawaban disusun oleh Bagian Hukum,

Organisasi dan Tata Laksana, namun pada pelaksanaannya sulit karena

Unit Teknis Terkait lebih mengetahui substansi teknis dari pengaduan

yang disampaikan.

B. Rencana Aksi

1. Pelaksanaan WBS Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi

a. Melakukan follow up perkembangan penyusunan SOP Pelaporan WBS

pada Inspektorat Jenderal;

b. Melaksanakan sosialisasi yang telah disusun pada Matriks Jadwal

Sosialisasi Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan

Tahun 2020 yaitu membuat konten mengenai gambaran umum Whistle

Blowing System yang akan dimuat pada video moving lantai 4.

2. Penanganan Pengaduan Masyarakat

Melakukan analisis terhadap prosedur dalam SOP dibandingkan dengan

implementasinya sebagai berikut:

a. Jangka waktu dalam SOP disesuaikan kembali dengan

mempertimbangkan hasil monitoring dan evaluasi penanganan

pengaduan tanpa melewati jangka waktu yang ditetapkan dalam

Kepsekjen yang berkaitan;

b. Melakukan update pergantian PIC SIPEMANDU yang baru yaitu Kepala

Subbagian Data dan Informasi dan Analis Pemerintahan Pusat pada

Bagian Perencanaan agar tidak terjadi kebingungan dalam

pelaksanaannya;

c. Surat Jawaban disusun oleh Unit Teknis terkait dan dikoordinasikan

kepada Bagian Hukum untuk mendapatkan masukan melalui

penyusunan Telaahan Staf mengenai pengaduan tersebut.

Page 17: LAPORAN TRIWULAN II WHISTLE BLOWING SYSTEM DAN …

BAB IV

PENUTUP

Dari apa yang sudah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pembangunan

Kawasan Perdesaan dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih (clean

goverment) dan pemerintahan yang baik (good goverment), maka pelaksanaan

Whistle Blowing System dan Pengaduan Masyarakat sudah dilaksanakan sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kendala yang dihadapi adalah kurangnya pengetahuan pegawai mengenai

WBS Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi dan prosedur pelaporan dan

penanganan pengaduan masyarakat yang dituangkan dalam SOP Penanganan

Pengaduan dan Informasi Publik sulit untuk dilaksanakan. Dari kendala-kendala

yang telah diindentifikasi tersebut, telah disusun upaya penyelesaian yang akan

dilakukan pada triwulan III.

Laporan Triwulan II WBS dan Pengaduan Masyarakat ini disusun dengan

harapan mampu memenuhi fungsinya sebagai sarana akuntabilitas sesuai amanah

yang telah diemban dan menjadi sarana umpan balik bagi peningkatan

Pengawasan dan perbaikan kualitas pelayanan publik di Lingkungan Direktorat

Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan. Laporan ini kami buat secara ringkas

sebagai wujud pertanggungjawaban kami terhadap WBS dan Pengaduan

Masyarakat di Lingkungan Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan.

Jakarta, 7 Juli 2020

Kepala Bagian Hukum,

Organisasi dan Tata Laksana,

Fince D. Hasibuan

NIP. 19771202 199612 2 001

Page 18: LAPORAN TRIWULAN II WHISTLE BLOWING SYSTEM DAN …

Lampiran

Leaflet Whistle Blowing System

Yang Dimuat Pada Website

Direktorat Jenderal Pembangunan

Kawasan Perdesaan

Page 19: LAPORAN TRIWULAN II WHISTLE BLOWING SYSTEM DAN …

Lampiran

Nota Dinas Penyampaian Kiritk dan

Saran kepada Plt. Sekretaris

Direktorat Jenderal Pembangunan

Kawasan Perdesaan

Page 20: LAPORAN TRIWULAN II WHISTLE BLOWING SYSTEM DAN …
Page 21: LAPORAN TRIWULAN II WHISTLE BLOWING SYSTEM DAN …

Lampiran

Leaflet SIPEMANDU Yang Dimuat

Pada Website Direktorat Jenderal

Pembangunan Kawasan Perdesaan