Laporan Tetap Utilitas (Pompa Sentrifugal)
description
Transcript of Laporan Tetap Utilitas (Pompa Sentrifugal)
POMPA SENTRIFUGAL
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mengetahui bagian-bagian pompa sentrifugal
Memahami prinsip kerja pompa sentrifugal
Menghitung tekanan yang diberikan pompa dan daya pompa sentrifugal
II. ALAT YANG DIGUNAKAN
ALAT
Seperangkat alat HE
Pompa sentrifugal
Beaker glass 2000 ml
Mistar
BAHAN
Air
III. DASAR TEORI
Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari
suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara menambahkan
energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus.
Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk
(suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah
tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan),
dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada
sepanjang pengaliran.
Pompa Sentrifugal
Salah satu jenis pompa pemindah non positip adalah pompa sentrifugal yang prinsip
kerjanya mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial (dinamis)
melalui suatu impeller yang berputar dalam casing. Sesuai dengan data-data yang didapat,
pompa reboiler debutanizer di Hidrokracking Unibon menggunakan pompa sentrifugal single
– stage double suction.
Klasifikasi Pompa Sentrifugal
Pompa Sentrifugal dapat diklasifikasikan, berdasarkan :
1. Kapasitas :
Kapasitas rendah < 20 m3 / jam
Kapasitas menengah 20 -:- 60 m3 / jam
Kapasitas tinggi > 60 m3 / jam
2. Tekanan Discharge :
Tekanan Rendah < 5 Kg / cm2
Tekanan menengah 5 -:- 50 Kg / cm2
Tekanan tinggi > 50 Kg / cm2
3. Jumlah / Susunan Impeller dan Tingkat :
Single stage : Terdiri dari satu impeller dan satu casing
Multi stage : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun seri dalam satu casing.
Multi Impeller : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun paralel dalam satu
casing.
Multi Impeller – Multi stage : Kombinasi multi impeller dan multi stage.
4. Posisi Poros :
Poros tegak
Poros mendatar
5. Jumlah Suction :
Single Suction
Double Suction
6. Arah aliran keluar impeller :
Radial flow
Axial flow
Mixed fllow
Bagian-bagian Utama Pompa Sentrifugal
Secara umum bagian-bagian utama pompa sentrifugal dapat sebagai berikut :
A. Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros pompa
menembus casing.
B. Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing pompa melalui
poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.
C. Shaft (poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama beroperasi dan
tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya.
D. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan pada stuffing
box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint, internal bearing dan interstage
atau distance sleever.
E. Vane
Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.
F. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang
berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta tempat
memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan
menjadi energi dinamis (single stage).
G. Eye of Impeller
Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
H. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan
pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus
menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk
sebelumnya.
I. Wearing Ring
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati bagian depan
impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara memperkecil celah antara casing
dengan impeller.
J. Bearing
Beraing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar dapat
berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga memungkinkan
poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian
gesek menjadi kecil.
K. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang
berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta tempat
memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan
menjadi energi dinamis (single stage).
Kapasitas Pompa
Kapasitas pompa adalah banyaknya cairan yang dapat dipindahkan oleh pompa setiap
satuan waktu . Dinyatakan dalam satuan volume per satuan waktu, seperti :
Barel per day (BPD)
Galon per menit (GPM)
Cubic meter per hour (m3/hr)
Head Pompa
Head pompa adalah energi per satuan berat yang harus disediakan untuk mengalirkan
sejumlah zat cair yang direncanakan sesuai dengan kondisi instalasi pompa, atau tekanan
untuk mengalirkan sejumlah zat cair,yang umumnya dinyatakan dalam satuan panjang.
Karena energi itu kekal, maka bentuk head (tinggi tekan) dapat bervariasi pada
penampang yang berbeda. Namun pada kenyataannya selalu ada rugi energi (losses).
1. Head Tekanan
Head tekanan adalah perbedaan head tekanan yang bekerja pada permukaan zat cair
pada sisi tekan dengan head tekanan yang bekerja pada permukaan zat cair pada sisi isap.
Head tekanan dapat dinyatakan dengan rumus : (Pd-Ps) / γ
2. Head Kecepatan
Head kecepatan adalah perbedaan antar head kecepatan zat cair pada saluran tekan
dengan head kecepatan zat cair pada saluran isap.
3. Head Statis Total
Head statis total adalah perbedaan tinggi antara permukaan zat cair pada sisi tekan
dengan permukaan zat cair pada sisi isap.
Z = Zd – Zs
Dimana :
Z : Head statis total
Zd : Head statis pada sisi tekan
Zs : Head statis pada sisi isap
Tanda + : Jika permukaan zat cair pada sisi isap lebih rendah dari sumbu pompa (Suction
lift).
Tanda – : Jika permukaan zat cair pada sisi isap lebih tinggi dari sumbu pompa (Suction
head).
4. Kerugian head (head loss)
Kerugian energi per satuan berat fluida dalam pengaliran cairan dalam sistem
perpipaan disebut sebagai kerugian head (head loss). Head loss terdiri dari :
a. Mayor head loss (mayor losses)
b. Minor head loss (minor losses)
Daya Pompa
Daya pompa adalah besarnya energi persatuan waktu atau kecepatan melakukan kerja.
Ada beberapa pengertian daya, yaitu :
1.Daya hidrolik (hydraulic horse power)
2. Daya Poros Pompa (Break Horse Power)
3. Daya Penggerak (Driver)
Effisiensi Pompa
Effisiensi pada dasarnya didefinisikan sebagai perbandingan antara output dan input
atau perbandingan antara HHP Pompa dengan BHP pompa. Harga effisiensi yang tertinggi
sama dengan satu harga effisiensi pompa yang didapat dari pabrik pembuatnya.
IV. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan 1 set peralatan penukar panas beserta perlengkapan lainnya seperti
gelas kimia dan stopwatch
2. Mengukur tinggi zat cair didalam tangki penampungan sebagai (H1) dan tinggi
dasar permukaan zat cair ke pipa keluaran fluida (H2)
3. Mengukur diameter tangki (D1) dan diameter pipa (D2)
4. Mencatat daya yang terbaca pada pompa
5. Menghidupkan pompa dan membiarkan beberapa saat hingga fluida mengalir
secara stabil
6. Mengatur laju pada rotameter 200 L/jam, menampung fluida yang keluar pada
pipa keluaran serta mencatat waktu yang dibutuhkan hingga fluida yang
ditampung mencapai volume 1000 ml
7. Melakukan hal yang sama dengan laju aliran 200 L/jam, 300, 400 dan 500 L/jam
8. Menghitung volume sebenarnya, kecepatan flida masuk dan keluar total head serta
efisiensi pompa.
V. DATA PENGAMATAN
Laju
(L/jam) RUN
Waktu
(s)
Waktu
𝒙 (s) Laju
sebenarnya
%
kesalahan
Kec.fluida Total
head Efisiensi
In Out
1 35,45
100 2 37,99 35,99 101,01 0,99 0,0001 0,0397 202650,85 49,06
3 34,52
1 16,07
200 2 16,00 16,71 217 8,5 0,0002 0,0797 202650,87 52,52
3 15,27
1 11,16
300 2 10,58 10,68 344 12,79 0,0003 0,1190 202650,89 55,96
3 10,35
1 8,62
400 2 8,55 8,55 416,66 3,99 0,0004 0,1587 202650,9 59,6
3 8,49
1 6,96
500 2 6,71 6,66 555,55 9,99 0,0005 0,1984 202650,92 63,25
3 6,31
Wp : 0,55 kw D2 : 3 cm
H1 : 28,5 cm D1 : 57 cm
H2 : 53,5 cm V : 1000 ml : 1 L
VI. PERHITUNGAN
Menghitung laju sebenarnya
Run I
Q = 𝑉
𝑡 =
1 𝑙
35,966 𝑠 𝑥
3600 𝑠
1 𝑗𝑎𝑚 = 100,08 l/jam
Run II
Q = 𝑉
𝑡 =
1 𝑙
16,713 𝑠 𝑥
3600 𝑠
1 𝑗𝑎𝑚 = 215,401 l/jam
Run III
Q = 𝑉
𝑡 =
1 𝑙
10,68 𝑠 𝑥
3600 𝑠
1 𝑗𝑎𝑚 = 237,078 l/jam
Run IV
Q = 𝑉
𝑡 =
1 𝑙
8,553 𝑠 𝑥
3600 𝑠
1 𝑗𝑎𝑚 = 420,3 l/jam
Run V
Q = 𝑉
𝑡 =
1 𝑙
6,66 𝑠 𝑥
3600 𝑠
1 𝑗𝑎𝑚 = 540,54 l/jam
Menghitung Kecepatan Naik
Pada 100 l/jam
v = 𝑄
𝐴 =
100 𝑙/𝑗𝑎𝑚 1𝑚3/ 1000𝑙 (1 𝑗𝑎𝑚 /3600 𝑠
(3,14 𝑥 0,285 𝑚2)
= 2,77𝑥10−5 𝑚3/𝑠
0,255 𝑚3 = 1,089 x 10-4
m/s
Pada 200 l/ jam
v = 𝑄
𝐴 =
200 𝑙/𝑗𝑎𝑚 1𝑚3/ 1000𝑙 (1 𝑗𝑎𝑚 /3600 𝑠
(3,14 𝑥 0,285 𝑚2)
= 5,55𝑥10−5 𝑚3/𝑠
0,255 𝑚3 = 2,198 x 10-4
m/s
Pada 300 l/jam
v = 𝑄
𝐴 =
300 𝑙/𝑗𝑎𝑚 1𝑚3/ 1000𝑙 (1 𝑗𝑎𝑚 /3600 𝑠
(3,14 𝑥 0,285 𝑚2)
= 8,33𝑥10−5 𝑚3/𝑠
0,255 𝑚3 = 3,267 x 10-4
m/s
Pada 400 l/jam
v = 𝑄
𝐴 =
400 𝑙/𝑗𝑎𝑚 1𝑚3/ 1000𝑙 (1 𝑗𝑎𝑚 /3600 𝑠
(3,14 𝑥 0,285 𝑚2)
= 2,77𝑥10−5 𝑚3/𝑠
0,255 𝑚3 = 4,357 x 10
-4 m/s
Pada 500 l/jam
v = 𝑄
𝐴 =
500 𝑙/𝑗𝑎𝑚 1𝑚3/ 1000𝑙 (1 𝑗𝑎𝑚 /3600 𝑠
(3,14 𝑥 0,285 𝑚2)
= 2,77𝑥10−5 𝑚3/𝑠
0,255 𝑚3 = 5,44 x 10-4
m/s
Menghitung Kecepatan Keluar
Pada 100 l/jam
v = 𝑄
𝐴 =
100 𝑙/𝑗𝑎𝑚 1𝑚3/ 1000𝑙 (1 𝑗𝑎𝑚 /3600 𝑠
(3,14 𝑥 0,015 𝑚2)
= 2,77𝑥10−5 𝑚3/𝑠
7,065 𝑥 10−4 𝑚3 = 3,82 x 10-2
m/s
Pada 200 l/jam
v = 𝑄
𝐴 =
200 𝑙/𝑗𝑎𝑚 1𝑚3/ 1000𝑙 (1 𝑗𝑎𝑚 /3600 𝑠
(3,14 𝑥 0,015 𝑚2)
= 5,55𝑥10−5 𝑚3/𝑠
7,065 𝑥 10−4 𝑚3 = 7,863 x 10-2
m/s
Pada 300 l/jam
v = 𝑄
𝐴 =
300 𝑙/𝑗𝑎𝑚 1𝑚3/ 1000𝑙 (1 𝑗𝑎𝑚 /3600 𝑠
(3,14 𝑥 0,015 𝑚2)
= 8,33𝑥10−5 𝑚3/𝑠
7,065 𝑥 10−4 𝑚3 = 0,179
m/s
Pada 400 l/jam
v = 𝑄
𝐴 =
400 𝑙/𝑗𝑎𝑚 1𝑚3/ 1000𝑙 (1 𝑗𝑎𝑚 /3600 𝑠
(3,14 𝑥 0,015 𝑚2)
= 1,44𝑥10−4 𝑚3/𝑠
7,065 𝑥 10−4 𝑚3 = 0,2038
m/s
Pada 500 l/jam
v = 𝑄
𝐴 =
100 𝑙/𝑗𝑎𝑚 1𝑚3/ 1000𝑙 (1 𝑗𝑎𝑚 /3600 𝑠
(3,14 𝑥 0,015 𝑚2)
= 1,38 𝑥10−4 𝑚3/𝑠
7,065 𝑥 10−4 𝑚3 = 0,1965 m/s
Menghitung Head Total
Pada Q = 100 l/jam
H = 𝑃𝑎
𝜌+
𝑔𝑍𝑎
𝑔𝑐+
∝𝑉𝑎2
2𝑔𝑐 +
𝑃𝑏
𝜌+
𝑔𝑍𝑏
𝑔𝑐+
∝𝑉𝑏2
2𝑔𝑐
= 101325 𝑁/𝑚2
1 𝑘𝑔/𝑙+
0,285 𝑚
1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2 +0,0001 𝑚
2.1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2 +
101325 𝑁/𝑚2
1 𝑘𝑔/𝑙+
0,535 𝑚
1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2 +0,0397 𝑚
2.1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2
= 101325,29 + 101325,56
H = 202650,85 J/Kg
Pada Q = 200 l/jam
H = 𝑃𝑎
𝜌+
𝑔𝑍𝑎
𝑔𝑐+
∝𝑉𝑎2
2𝑔𝑐 +
𝑃𝑏
𝜌+
𝑔𝑍𝑏
𝑔𝑐+
∝𝑉𝑏2
2𝑔𝑐
= 101325 𝑁/𝑚2
1 𝑘𝑔/𝑙+
0,285 𝑚
1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2 +0,0002 𝑚
2.1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2 +
101325 𝑁/𝑚2
1 𝑘𝑔/𝑙+
0,535 𝑚
1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2 +0,0794 𝑚
2.1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2
= 101325,29 + 101325,58
H = 202650,87 J/Kg
Pada Q = 300 l/jam
H = 𝑃𝑎
𝜌+
𝑔𝑍𝑎
𝑔𝑐+
∝𝑉𝑎2
2𝑔𝑐 +
𝑃𝑏
𝜌+
𝑔𝑍𝑏
𝑔𝑐+
∝𝑉𝑏2
2𝑔𝑐
= 101325 𝑁/𝑚2
1 𝑘𝑔/𝑙+
0,285 𝑚
1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2 +0,0003 𝑚
2.1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2 +
101325 𝑁/𝑚2
1 𝑘𝑔/𝑙+
0,535 𝑚
1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2 +0,1190 𝑚
2.1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2
= 101325,29 + 101325,6
H = 202650,89 J/Kg
Pada Q = 400 l/jam
H = 𝑃𝑎
𝜌+
𝑔𝑍𝑎
𝑔𝑐+
∝𝑉𝑎2
2𝑔𝑐 +
𝑃𝑏
𝜌+
𝑔𝑍𝑏
𝑔𝑐+
∝𝑉𝑏2
2𝑔𝑐
= 101325 𝑁/𝑚2
1 𝑘𝑔/𝑙+
0,285 𝑚
1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2 +0,00043 𝑚
2.1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2 +
101325 𝑁/𝑚2
1 𝑘𝑔/𝑙+
0,535 𝑚
1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2+
0,1587 𝑚
2.1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2
= 101325,29 + 101325,61
H = 202650,9 J/Kg
Pada Q = 500 l/jam
H = 𝑃𝑎
𝜌+
𝑔𝑍𝑎
𝑔𝑐+
∝𝑉𝑎2
2𝑔𝑐 +
𝑃𝑏
𝜌+
𝑔𝑍𝑏
𝑔𝑐+
∝𝑉𝑏2
2𝑔𝑐
= 101325 𝑁/𝑚2
1 𝑘𝑔/𝑙+
0,285 𝑚
1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2 +0,0005 𝑚
2.1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2 +
101325 𝑁/𝑚2
1 𝑘𝑔/𝑙+
0,535 𝑚
1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2+
0,1984 𝑚
2.1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2
= 101325,29 + 101325,63
H = 202650,92 J/Kg
Menghitung Efisiensi
Pada Q = 100 l/jam
𝜂 Wp = 𝑃𝑏
𝜌+
𝑔𝑍𝑏
𝑔𝑐+
∝𝑉𝑏2
2𝑔𝑐 −
𝑃𝑎
𝜌+
𝑔𝑍𝑎
𝑔𝑐+
∝𝑉𝑎2
2𝑔𝑐
= 101325 𝑁/𝑚2
1 𝑘𝑔/𝑙+
0,535 𝑚
1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2 +0,0397 𝑚
2.1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2 −
101325 𝑁/𝑚2
1 𝑘𝑔/𝑙+
0,285 𝑚
1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2+
0,0001 𝑚
2.1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2
= 101325,5549 + 101325,2851
𝜂 = 0,269
0,55 x 100 %
= 49,06 %
Pada Q = 200 l/jam
𝜂 Wp = 𝑃𝑏
𝜌+
𝑔𝑍𝑏
𝑔𝑐+
∝𝑉𝑏2
2𝑔𝑐 −
𝑃𝑎
𝜌+
𝑔𝑍𝑎
𝑔𝑐+
∝𝑉𝑎2
2𝑔𝑐
= 101325 𝑁/𝑚2
1 𝑘𝑔/𝑙+
0,535 𝑚
1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2 +0,078 𝑚
2.1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2 −
101325 𝑁/𝑚2
1 𝑘𝑔/𝑙+
0,285 𝑚
1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2 +0,0002 𝑚
2.1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2
= 101325,574 - 101325,2851
𝜂 = 0,2889
0,55 x 100 %
= 52,52 %
Pada Q = 300 l/jam
𝜂 Wp = 𝑃𝑏
𝜌+
𝑔𝑍𝑏
𝑔𝑐+
∝𝑉𝑏2
2𝑔𝑐 −
𝑃𝑎
𝜌+
𝑔𝑍𝑎
𝑔𝑐+
∝𝑉𝑎2
2𝑔𝑐
= 101325 𝑁/𝑚2
1 𝑘𝑔/𝑙+
0,535 𝑚
1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2 +0,119 𝑚
2.1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2 −
101325 𝑁/𝑚2
1 𝑘𝑔/𝑙+
0,285 𝑚
1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2 +0,0003 𝑚
2.1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2
= 101325,993 + 101325,2852
𝜂 = 0,3078
0,55 x 100 %
= 55,96 %
Pada Q =400 l/jam
𝜂 Wp = 𝑃𝑏
𝜌+
𝑔𝑍𝑏
𝑔𝑐+
∝𝑉𝑏2
2𝑔𝑐 −
𝑃𝑎
𝜌+
𝑔𝑍𝑎
𝑔𝑐+
∝𝑉𝑎2
2𝑔𝑐
= 101325 𝑁/𝑚2
1 𝑘𝑔/𝑙+
0,535 𝑚
1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2 +0,1571 𝑚
2.1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2 −
101325 𝑁/𝑚2
1 𝑘𝑔/𝑙+
0,285 𝑚
1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2 +0,0004 𝑚
2.1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2
= 101325,613 + 101325,2852
𝜂 = 0,3278
0,55 x 100 %
= 59,6 %
Pada Q = 500 l/jam
𝜂 Wp = 𝑃𝑏
𝜌+
𝑔𝑍𝑏
𝑔𝑐+
∝𝑉𝑏2
2𝑔𝑐 −
𝑃𝑎
𝜌+
𝑔𝑍𝑎
𝑔𝑐+
∝𝑉𝑎2
2𝑔𝑐
= 101325 𝑁/𝑚2
1 𝑘𝑔/𝑙+
0,535 𝑚
1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2 +0,1965 𝑚
2.1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2 −
101325 𝑁/𝑚2
1 𝑘𝑔/𝑙+
0,285 𝑚
1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2 +0,0005 𝑚
2.1 𝑚 .𝑘𝑔/𝑁.𝑠2
= 101325,6332 + 101325,2853
𝜂 = 0,3479
0,55 x 100 %
= 63,25 %
Menghitung % Kesalahan
Pada run I
% Kesalahan = 𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 −𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 x 100 %
= 100,011−100
100,011 x 100 %
= 0,99 %
Pada run II
% Kesalahan = 𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 −𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 x 100 %
= 215,401−200
215,401 x 100 %
= 7,14 %
Pada run III
% Kesalahan = 𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 −𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 x 100 %
= 337,078−300
337,078 x 100 %
= 10,99 %
Pada run IV
% Kesalahan = 𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 −𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 x 100 %
= 420,90−400
420,90 x 100 %
= 4,96 %
Pada run V
% Kesalahan = 𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 −𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 x 100 %
= 540,54−500
540,54 x 100 %
= 7,49 %
VII. ANALISA PERCOBAAN
Percobaan yang dilakukan ini adalah mengenai pompa sentrifugal, yang
tujuannya itu menghitung lajunya, menghitung kecepatan masuk dan keluar kemudian
mengukur efisiensi pompa. Dengan bahan yang diguanakn adalah hanya air saja.
Pada percobaan ini, laju alir fluida diatur dengan interval 100L/jam dan
percobaan fluida ditampung sebanyak 1000 ml didalam waktu yang terukur. Hasil
perhitungan diperoleh laju sebenarnya yang tidak terlalu jauh dengan laju fluida pada
saat praktek. Perbedaannya itu disebabkan oleh berkurangnya kinerja alat. Kemudian
dilakukan pengukuran tinggi dan diameter baik untuk silinder maupun pipa. H1
merupakan tinggi fluida didalam silinder, H2 merupakan tinggi dasar fluida didalam
bak ke pipa keluaran pipa. Sedangkan D1 adalah diameter bak penampung sedangkan
D2 adalah diameter diameter pipa.
Berdasarkan percobaan diperoleh head total sebesar 202650,85 J/Kg untuk
100L/jam, 202650,87 J/Kg untuk 200 L/jam, 202650,89 J/Kg untuk 300L/jam,
202650,9 J/Kg untuk 400L/jam, 202650,92 J/Kg untuk 500L/jam. Sedangkan efisiensi
tertinggi 63,25% yaitu pada debit 500L/jam.
VIII. KESIMPULAN
1. Pompa sentrifugal merupakan jenis pompa yang bekerja untuk meningkatkan
level cairan berdasarkan gerakan dari impeller.
2. Bagian dari pompa sentrifugal meliputi ruang masuk fluida, impeller, sudu-sudu
impeller, volut dan ruang keluar fluida.
3. Perubahan efisiensi pompa kemungkinan disebabkan oleh kesalahan praktikan
dalam pengambilan data.
DAFTAR PUSTAKA
Yerizam, Muhammad. 2013. “Penuntun Praktikum Utilitas”. Politeknik Negeri Sriwijaya:
Palembang