Laporan Tambak Doc....

25
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemanfaatan sumber daya perairan atau erikanan secara optimal akan memberikan beberapa keuntungan yaitu dapat memaksimalkan potensi lahan pesisir pantai, meningkatkan pendapatan pembudidayaan, serta menigkatkan konsumsi bahan makan dan protein hewani. Ada beberapa jenis ikan yang dapat dibudidayakan didaerah pesisir pantai (tambak) diantaranya ikan bandeng Dewasa ini ikan bandeng dibudidayakan secara tradisional dengan hanya mengandalkan pupuk sebagai input untuk pertumbuhan klekap atau lumut sebagai pakan alami dan konstruksi tambak seadanya. Maka produksi tambak kurang maksimal. Untuk meningkatkan produksi ikan bandeng dapat dilakukan dengan teknik budidaya ikan diperbaiki atau dikembangkan secara intensif. Agar usaha budidaya ikan bandeng dapat berhasil dengan baik perlu dilakukan pemilihan lahan yang sesuai dengan persyaratan baik fisis, biologi, maupun kimia. Di samping itu, faktor sosial 1

description

bandeng

Transcript of Laporan Tambak Doc....

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPemanfaatan sumber daya perairan atau erikanan secara optimal akan memberikan beberapa keuntungan yaitu dapat memaksimalkan potensi lahan pesisir pantai, meningkatkan pendapatan pembudidayaan, serta menigkatkan konsumsi bahan makan dan protein hewani. Ada beberapa jenis ikan yang dapat dibudidayakan didaerah pesisir pantai (tambak) diantaranya ikan bandeng Dewasa ini ikan bandeng dibudidayakan secara tradisional dengan hanya mengandalkan pupuk sebagai input untuk pertumbuhan klekap atau lumut sebagai pakan alami dan konstruksi tambak seadanya. Maka produksi tambak kurang maksimal. Untuk meningkatkan produksi ikan bandeng dapat dilakukan dengan teknik budidaya ikan diperbaiki atau dikembangkan secara intensif.Agar usaha budidaya ikan bandeng dapat berhasil dengan baik perlu dilakukan pemilihan lahan yang sesuai dengan persyaratan baik fisis, biologi, maupun kimia. Di samping itu, faktor sosial ekonomi masyarakat dapat juga mempengaruhi keberhasilan usaha budidaya ikan. sebelum budidaya ikan dilaksanakan perlu dilakukan perencanaan secara menyeluruh dari berbagi aspek-aspek baik teknis, social ekonomi. Serta aspek fisis, kimia, dan biologi.

B. Tujuan Dan Manfaat 1. Tujuan a. Untuk membandingkan teori yang di pelajari disekolah dan kenyataan dilapanganb. Untuk mengetahui teknik-teknik budidaya ikan bandeng yang diterapkanc. Untuk menambah pengetahuan khususnya dalam pemeliharaan dan perawatan ikan bandeng.2. Manfaat a. Mampu melakukan pengukuran kualitas air yang baikb. Menambah wawasan khususnya ikan bandengc. Dapat mengetahui teknik pemeliharaan dan perawatan ikan bandengC. Alasan Pemilihan JudulTujuan dari usaha budidaya ikan bandeng adalah produk, mutu, dan keuntungan yang tinggi tanpa melupakan aspek aspek kelestarian usaha dan sumber daya. Tujuan tersebut dapat di capai apabila faktor-faktor produksi diantaranya lahan, sarana prasarana, teknis dan non teknis terpenuhi serta dengan pemeliharaan dan perawatan yang tepat sehingga mampu menghasilkan benih-benih yang berkualitas. Maka dengan pemikiran ini kami memilih judul pemeliharaan dan perawatan ikan bandeng di tambak SUPM Negeri Bone

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Klasifikasi Ikan BandengKlasifikasi ikan bandeng menurut Bambang A.G.(2002) sebagai berikut:Phylum : VertebrataSub phylum : CraniataSuper class : GnatostomataSeri : PiscesKelas : TelestoiSub kelas : ActinopterygiiOrdo : MalacopterygiiSub ordo : ClupidaeFamily : ChanidaeGenus : Chanos LacipedeSpesies : Chanos-chanos forskal

B. Biologi Ikan BandengSebagai komoditas ekspor ikan bandeng di kenal sebagai milkfish dan memiliki karakteristik tubuh langsing berbentuk seperti peluru dengan sirip ekor bercabang sebagai petunjuk bahwa ikan bandeng meiliki kesanggupan berenang dengan cepat. Tubuh ikan bandeng berwarna putih keperakan dan dagingnya berwarna putih susu. Ikan bandeng yang hidup di alam memiliki panjang tubuh mencapai 1 meter sedangkan ikan bandeng hasil budidaya hanya mampu mencapai panjang tubuh sekitar 0,5 meter. C. Kebiasaan Makan Pengetahuan mengenai kebiasaan makan ikan bandengtiap tigkatan umur di alam perlu diketahui selengkap mungkin untuk dapat di terapkan pada pembesaran ikan bandeng. Larva mulai makan sesaat mata berpigmen penuh dan saat mulut mulai membuka(54 jam setelah menetas dan sebelum kuning telur sepenuhnya di serap. Makanan yang cocok bagi larva bandeng yaitu jenis phytoplankton, dan zooplankton yang berukuran kecil. Larva ikan bandeng aktif makan pada siang hari (diurnal feeder) sampai berumur 15 hari, baru pada umur 21 hari dapat makan pada siang hari.Jenis makanan yang di makan gelondongan bandeng pada siang hari berbeda jenis makan yang di makan pada malam hari. Pada siang hari makanan gelondongan ikan bandeng terdiri dari 65% alga dan 35% hewan sedang pada malam hari 46% alga dan 64% hewan. Jenis alga yang dimakan yaitu cyano bakteri, diatom, detritus dan alga hijau berfilamen sedangkan hewan yang dimakan terdiri dari cacing dan udang renik.Gelondongan ikan bandeng lebih banyak makan pada siang hari dari pada malam hari. Aktifitas makan pada malam hari berlangsung bila kandungan oksigen terlarut lebih besar 3 ppm. Sebagai ikan yang vegetaris ikan bandeng memiliki usus yang panjangnya mencapai 9 kali panjang tubuhnya karena makanan nabati sulit di cerna dengan adanya dinding selulosa, meskipun demekian pertumbuhan ikan bandeng relative lebih cepat.D. Siklus Hidup Ikan bandeng sebagai ikan asli laut memiliki daerah penyebaran yaqng sangat luasyakni dari pantai afrika timur sampai kepulauan tuamutu, sebelah timur Tahiti dan dari jepang selatan sampai Australia utara, namun demikian ikan bandeng jarang tertangkap sebagai hasil laut.Ikan bandeng dalam menjalani siklus hidupnya secara utuh berpindah Dari satu ekosistem ke ekosistem lainnya mulai dari laut sampai ke sungai dan bahkan danau, karena itu perubahan tingkah laku di alam perlu di ketahui secara tepat untuk dapat di jadikan acuan pada kegiatan pemeliharaan/pembesaran.

BAB IIIMETODE PELAKSANAANA. Waktu Dan TempatPelaksanaan praktek kerja lapang ini di laksanakan mulai tanggal 1 september sampai 31 desember 2011, bertempat di :Kelurahan : WaetuoKecamatan : tanete riattang timurKabupaten : BoneProvinsi : Sulawesi selatanB. Metode Pengumpulan DataDalam praktek kerja lapang ini, digunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut:1. Wawancara (interview), yaitu pengumpulan data dengan mengadakan wawancara langsung kepada kepala instalasi tambak SUPM Negeri Bone.2. Dokumentasi, yaitu bahwa penulis memperoleh data atau keterangan yang telah diarsipkan.Adapun Jenis dan Sumber Data yang digunakan selama melakukan kegiatan praktek antara lain :Jenis data yang digunakan adalah penimbangan pakan setiap harinya, pengukuran kualitas air, dan pengelolaan pakan.

Adapun sumber data yang digunakan adalah sebagai berikut:1. Data primerYaitu data yang bersumber dari dalam Balai Besar Karantina Ikan Hasanuddin Makassar berupa wawancara terhadap beberapa karyawan serta data lainnya sehubungan dengan praktek kerja lapang.2. Data sekunder.Yaitu data yang diperoleh dari data tertulis melaui dokumen-dokumen seperti : data-data bakteri yang pernah ditemukan pada kepiting bakau.

BAB IVPEMBAHASANA. Penimbangan pakanSebelum pemberian pakan di berikan terlebih dahulu dilakukan kegiatan penimbangan pakan yang bertujuan agar pakan yang di berikan tidak terbuang sia-sia akibat dari pemberian pakan yang terlalu banyak atau malah sebaliknya (kekurangan) oleh karna itu, penimbangan pakan perlu dilakukan, adapun langkah-langkah kegiatan penimbangan pakan yang kami lakukan selama melaksanakan kegiatan praktek ini yaitu : Siapkan peralatan yang akan digunakan seperti ember dan gayung serta pakannya yang berupa pelet Simpan ember diatas timbangan kemudian diisi dengan pakan sesuai dosis yang telah di tentukan, sambil memperhatikan angka timbangannya guna menghindari kelebihan atau kekurangannya pakan Setelah itu pakan siap untuk diberikan kepada ikan bandeng yang di pelihara

Gambar 1. Penimbangan pakan di tambak SUPM Negeri Bone

B. Pemberian Pakan pemberian pakan dilakukan sebanyak 3 kali sehari, yaitu pagi siang dan sore. Selama kami melaksanakan kegiatan praktek dan melakukan pengamatan tingkat nafsu makan yang paling tinggi terjadi pada siang hari karna ikan bandeng bergerak aktif mencari makanan pada siang hari. Oleh karena itu, pemberian pakan lebih baik dilakukan pada siang hari. Untuk menekan pakan agar jumlah pakan yang diberikan tepat maka, perlu dilakukan perhitungan yang tepat sehingga jumlah pakan yang diberikan tidak mengalami over feeding. Untuk menghindari pakan yang diberikan tidak terhambur kemana-mana, sebaiknya dibuatlah beberapa tempat pakan yang terbuat dari bambu. Pemasangan tempat pakan ini dilakukan apabila pakan yang diberikan adalah jenis pakan yang terapung.C. Pengukuran Kualitas Air Secara umum kualitas air berperan penting dalam menetukan keberhasilan pemeliharaan ikan bandeng. Kualitas air juga dapat mempengaruhi jenis pakan alami maupun kualitas pakan buatan. Keterkaitan peubah mutu air dipengaruhi oleh faktor luar seperti penambahan pakan buatan dan metabolit serta sisa pakan dan kotoran ikan dapat mempengaruhi secara langsung terhadap parameter kualitas air yang ada dalam tambak. Selama melaksanakan kegiatan praktek pengukuran kualitas air dilakukan sebanyak 3 kali sehari, pengukuran air dilakukan bersamaan dengan pada saat pemberian pakan berlangsung. Ada beberapa peubah mutu kualitas air yang perlu mendapat perhatian seperti yang kami amati selama melakukan kegiata praktek yaitu kecerahan, suhu air, salinitas, dan pH air. a. Kecerahan Kecerahan air di tambak di pengaruhi oleh populasi plankton yang ada pada lingkungan tambak. Perubahan jumlah populasi plankton di pengaruhi oleh konsentrasi unsure hara yang ada dalam tambak terutama nitrogen, fosfor, kalium dll. Keberadaan plankton dalam tambak sangat penting karena dapat menghasilkan oksigen terlarut dalam air akibat dari fotosintesa yang berguna untuk proses resprasi ikan bandeng. Warna air tambak yang cukup baik yaitu warna hijau muda dan coklat muda di banding warna lainnya. Kecerahan yang baik untuk pemeliharaan ikan bandeng berkisar antara 30-40 cm. apabila kecerahan sudah mencapai 25 cm maka perlu dilakukan pergantian air. Kecerahan air dapat diukur dengan menggunakan secchi disk.b. Suhu Air.Suhu air yang baik untuk kehidupan maupun pertumbuhan ikan bandeng yang optimal berkisar 29-32 C. suhu air berkaiatan erat dengan konsentrasi oksigen terlarut dalam air dan laju konsumsi oksigen hewan air. Untuk mencegah dan menjaga perubahan suhu yang ekstrim perlu dilakukan pergantian air atau membuat caren sebagai tempat perlindungan ikan. Suhu air biasanya diukur dengan thermometr air raksa atau sensor elektronik dengan satuan derajat celcius. Namun yang kami gunakan selama kegiatan prktek yaituAdapun pengaruh suhu antara lain Suhu berpengaruh terhadap kelarutan oksigen dan salinitas dalam air. Kenaikan suhu mengakibatkan peningkatan viskositas, reaksi kimia, dan evavorasi(kekentalan air) Suhu berpengaruh terhadap peningkatan metabolism dan respirasi organism air. Suhu berpengaruh terhadap proses dekomposisi bahan organic oleh mikroba semakin meningkat Suhu mempengaruhi nafsu makan ikan.c. Salinitas Ikan bandeng mampu beradaptasi diri terhadap salinitas karena ikan bandeng mampu hidup di air tawar dan air asin. Salinitas air yang baik untuk ikan bandeng berkisar antara 25-30 ppt. untuk menhindari salinitas yang cenderung naik dan dapat mengakibatkan pengaruh buruk pada ikan bandeng perlu dilakukan tindakan seperti pergantian air secara kontinyu pada musim-musim tertentu(kemerau). Salinitas air dapat diukur dengan menggunakan refraktometer dan salinometer. Namun yang kami gunakan selama kegiatan praktek berlangsung yaitu refraktometer.d. pH Air pH air yang baik di gunakan untuk kegiatan budidaya yaitu berkisar antara 6,5-8,5. Perubahan pH dipengaruhi oleh pengruh tanah maupun aktifitas organisme yang ada dalam tambak. Apabila hal ini terjadi maka perlu dilakukan tindakan pergantian air ataupun pem berian kapur. Adapun tindakan yang dapat dilakukan apabila pH rendah yaitu dengan melakukan pengapuran dan penambahan beberapa bahan seperti koral dan kulit kerang. Sedangkan pada pH tinggi tindakan yan perlu dilakukan yaitu melakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk organic, penambahan bahan-bahan seperti pohonketapang, sabot kelapa, dan kayu yang bersifat asam serta melewat kan air pada media gambut. Tingkat keasaman air tambak dapat diketahui dengan pengukuran maupun melihat tanda-tanda perairan. Pengukuran pH dapat diukur dengan menggunakan kertas lakmus, pH indicator, dan pH meter. Namun yang kami gunakan selama melakukan kegiatan praktek yaitu scan.Adapun pengaruh pH antara lain yaitu: mempengaruhi proses pembongkaran bahan-bahan organic oleh bakteri pH mempengaruhi toksisitas suatu senyawa kimia pada pH tinggi dan pH rendah unsure P dan N yang di butuhkan oleh tumbuhan baik makro maupun mikro tidak dalam bentuk tersedia.D. Pengelolaan PakanPengelolaan pakan merupakan faktor yang palin menentukan besarnya kuntunan dalam kegiatan budidaya. Hal ini disebabkan oleh keterkaitan dngan biaya, kualitas air, dan kondisi lingkungan. Pengelolaan pakan perlu dilakukan dalam kegiatan budidaya sehingga dapat menekan biaya produksi. Pakan yang akan di berikan oleh ikan bandeng harus memenuhi standar gizi sehingga ikan mampu mempercepat pertumbuhannya Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan antara lain:1. Pengaruh kebiasaan makanIkan bandeng mampu mebedakan makanan dalam lumpur oleh karena itu tipe pakan yang tenggelam dapat juga diberikan sebagai umpan ikan bandeng, namun demekian ikan bendeng juga sangat respon terhadap pellet yang tipenya mengapung. Pemberian pakan pellet jenis terapung memudahkan dalam pemantauan walaupun agak boros, dibanding disbanding dengan jenis pakan yang tipenya tenggelam. Jenis pakan yang tenggelam lebih efisien karena ikan bendeng selain makan pellet juga makan jenis pakan alami lainnya.

2. Pengaruh LingkunganIkan bandeng bergerak aktif mencari makan pada sian hari. Oleh karena itu pemberian pakan lebih baik dilakukan pada siang hari sebelum gelap. Untuk menekan pakan agar jumlah pakan yang diberikan tepat perlu dilakukan perhitungan pakan. Biasanya perhitungan jumlah pakan harian yaitu 3-4% bobot biomassa/hari konsentrasi(dosis) ini terbukti paling efisien dan menguntungkan kalau diberikan pada frekuensi yang tepat yang biasanya sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan.Selain beberapa hal yang dapat mempengaruhi proses pemberian pakan. Dalam pemberian pakan proses penentuan dosis sangat penting. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dlam proses penentuan dosis yaitu umur ikan, ukuran panjang, kesehatan ikan, kualitas pakan, frekuensi pemberian pakan, kondisi dasar tambak, kondisi pakan alami, dan hama yang ada dalam tambak. Umur ikanIkan yang masih muda atau yang masih berukuran kecil relative membutuhkan pakan yang lebih banyak. Hal ini di sebabkan pada saat itu ikan tersebut masih dalam proses pertumbuhan yang pesat sehingga memerlukan banyak pakan yang bergizi, demikian pula sebaliknya bagi ikan yang telah berumur dewasa. Ukuran PanjangDalam sejumlah populasi ikan panjang/berat akan menentukan besarnya populasi. Dosis pakan yang diberikan pada ikan tergantung dari besarnya populasi. Misalnya dosis pakan buatan yang diberikan pada ikan berumur 20-40 hari adalah 7% dari berat populasi.

Kesehatan IkanKesehatan ikan sangat mempenaruhi nafsu makan. ikan yang sehat memiliki nafsu makan yang tinggi demikian pula sebaliknya untuk ikan yang kurang sehat. Oleh karena itu, sangat perlu menjaga kesehatan ikan agar terhindar dari penyakit, serangan hama , dan parasit yang mengganggu. Kualitas PakanDosis pakan yang tepat juga di tentukan oleh kualitas pakan yang diberikan, makin baik kualitas pakan yang di berikan makin kecil dosis yang digunakan demikian pula sebaliknya. Frekuensi Pemberian PakanSelama melakukan kegiatan praktek pemberian pakan Bagi ikan bandeng di lakukan sebanyak 3 kali sehari yaitu pagi, siang, dan sore. Kondisi Dasar TambakDasar tambak merupakan tempat berkumpul sisa-sisa kotoran ikan. Kotoran ini secara cepat atau lambat akan menurunkan cadangan alkali serta pH air dan tanah dasar tambak maupun penumbuhan gas beracun. Pada akhirnya keadaan ini akan mempengaruhi nafsu makan serta kelangsungan hidup ikan. Oleh karena itu mengganti air pada bagian bawah tambak secara periodic sangat bijaksana guna menjaga kualitas air media hidup ikan yang dibudidayan. Kondisi Pakan AlamiPakan alami yang ada dalam tambak sangat membantu penyediaan pakan ikan. Kebutuhan akan pakan buatan akan sedikit berkurang bila tersedia pakan alami yang cocok. Pada akhirnya upaya pembelian pakan buatan dapat di hemat. Ada baiknya penumbuhan atau memelihara pakan alami pada budidaya ikan secara semi intensif atau tradisional yang di perbaiki. Hal ini akan memperkecil dosis pakan yang di berikan. Hama Yang Ada Dalam TambakSelama pemeliharaan ikan perlu sekali mengurangi kerugian akibat adanya hama, baik yang berupa hewan maupun manusia. Hama ini jelas akan mengurangi populasi komoditi yang dibudidayakan yang selanjutnya akan mempengaruhi dosis pakan buatan yang di berikan. Seperti yang kami dapat pada saat kegeiatan praktek berlangsung yaitu hama kepeting bakau.

BAB VKESIMPULAN DAN SARANA. KesimpulanSelama kami melakukan kegiatan praktek dapat menyimpulkan beberapa hal antara lain sebagai berikut:1. Melakukan penimbangan pakan2. Melakukan pemberian pakan sebanyak 3 kali sehari3. Mampu melakukan pengukuran kualitas air sebanyak 3 kali sehari4. Melakukan pengelolaan pakanB. Saranselama melakukan kegiatan praktek kerja lapang selama 2 bulan kami dapat menyimpulkan bahwa :1. Sebaiknya pada tempat pemberian pakan perlu dilakukan perbaikan agar pakan tidak keluar dari daerah pemberian pakan sehingga pakan tidak menyebar kemana-mana dan menempel pada bambu sehingga pakan tidak termakan oleh ikan.2. Sebaiknya pada saat pemberian/penyebar ditambak harus betul-betul tepat pada daerah pemberian pakan, karna biasnya pakan tidak sampai bahkan banyak yang berceceran di pinggiran tambak sehingga ikan tidak dapat memakannya.

DAFTAR PUSTAKABambang. A.G 2002 budidaya dan pembenihan bandeng kanisius, YogyakartaTaufik Ahkmad dkk, 1998, budidaya bandeng secara intensif, penebaran swadaya, jakarta

Lampiran

1