LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN...

76
LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN TAHUN 2016 Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan 2017

Transcript of LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN...

Page 1: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

LAPORAN TAHUNAN

DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN

TAHUN 2016

Kementerian Pertanian

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

2017

Page 2: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 i

KATA PENGANTAR

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan mempunyai tugas

mengamankan areal tanaman pangan dari gangguan Organisme

Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI) sehingga

produksi tercapai baik secara kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Sesuai

dengan tugas tersebut Tahun 2016 telah dilaksanakan berbagai kegiatan

dalam rangka pencapaian target dimaksud.

Laporan Tahunan ini sebagai bahan evaluasi dan pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, yang dijabarkan dalam visi, misi, dan

tujuan serta sasaran program dan kegiatan.

Laporan ini menyajikan capaian pelaksanaan program dan kegiatan, serta

permasalahan dalam pencapaian kegiatan dan program tersebut. Laporan

ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sebagai bahan

pemantapan program pembangunan tanaman pangan, khususnya dalam

upaya pengamanan produksi pada periode mendatang.

Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan

laporan ini, kami sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih.

Jakarta, Februari 2017

Direktur Perlindungan Tanaman Pangan,

Dr. Ir. Dwi Iswari, M.Sc.P

NIP 195912121987032002

Page 3: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian Pertanian, Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan menargetkan pencapaian swasembada dan

swasembada berkelanjutan padi, jagung, dan kedelai pada Tahun

2016. Upaya mendukung pencapaian target tersebut Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan mempunyai tugas mengamankan areal

tanaman pangan dari gangguan Organisme Penganggu Tumbuhan

(OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI). Sasaran pengamanan areal

tanam dari serangan OPT dan terkena DPI untuk padi sebesar 93% dari

areal tanaman, jagung 98% dari areal tanaman, kedelai 97% dari areal

tanaman, kacang tanah 98% dari areal tanaman, kacang hijau 98% dari

areal tanaman, ubi kayu 98% dari areal tanaman, dan ubi jalar 98%

dari areal tanaman.

2. Pengamanan areal tanaman pangan dari gangguan Organisme

Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI),

dilaksanakan melalui berbagai kegiatan perlindungan tanaman pangan.

Sesuai dengan sumberdaya yang tersedia, pada Tahun 2016 telah

dilakukan kegiatan yang meliputi :

I. Kegiatan Dekonsentrasi:

a. Penerapan Pengendalin Hama Terpadu (PPHT)

b. Penerapan Penanganan Dampak Perubahan Iklim (PPDPI)

c. Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

(Gerdal OPT)

II. Kegiatan Pusat

3. Luas areal pertanaman padi yang terkena serangan OPT utama, banjir

dan kekeringan seluas 299.600 ha (puso: 85.291 ha) atau 1,80% dari

total luas tanam padi seluas 16.628.432 ha. Dengan adanya upaya

pengendalian OPT dan DPI selama tahun 2016, areal yang dapat

diamankan dari OPT dan DPI seluas 16.328.832 ha atau mencapai

98,20% dari total luas tanam. Dibandingkan dengan target tahun 2016

Page 4: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 iii

(93%), maka capaian pengamanan areal pertanaman padi melebihi

dari target sebesar 105,59%.

4. Luas areal pertanaman jagung yang terkena serangan OPT utama,

banjir dan kekeringan seluas 67.866 ha (puso: 37.739 ha) atau 1,38%

dari total luas tanam jagung seluas 4.900.492 ha. Dengan adanya

upaya pengendalian OPT dan DPI selama tahun 2016, areal yang dapat

diamankan dari OPT dan DPI seluas 4.832.626 ha atau mencapai

98,62% dari total luas tanam. Dibandingkan dengan target tahun 2016

(98%), maka capaian pengamanan areal pertanaman jagung melebihi

target sebesar 100,63%.

5. Luas areal pertanaman kedelai yang terkena serangan OPT utama,

banjir dan kekeringan seluas 17.202 ha (puso: 10.858 ha) atau 3,21%

dari total luas tanam kedelai seluas 536.176 ha. Dengan adanya upaya

pengendalian OPT dan DPI selama tahun 2016, areal yang dapat

diamankan dari OPT dan DPI seluas 518.974 ha atau mencapai 96,79%

dari total luas tanam. Dibandingkan dengan target tahun 2016 (97%),

maka capaian pengamanan areal pertanaman kedelai melebihi target

sebesar 99,79%.

6. Luas areal pertanaman kacang tanah yang terkena serangan OPT

utama, banjir dan kekeringan seluas 1.902 ha (puso: 171 ha) atau

0,45% dari total luas tanam kacang tanah seluas 421.902 ha. Dengan

adanya upaya pengendalian OPT dan DPI selama tahun 2016, areal

yang dapat diamankan dari OPT dan DPI seluas 420.000 ha atau

mencapai 99,55% dari total luas tanam. Dibandingkan dengan target

tahun 2016 (97%), maka capaian pengamanan areal pertanaman

kacang tanah melebihi target sebesar 101,58%.

7. Luas areal pertanaman kacang hijau yang terkena serangan OPT

utama, banjir dan kekeringan seluas 809 ha (puso: 33 ha) atau 0,37%

dari total luas tanam kacang hijau seluas 219.684 ha. Dengan adanya

upaya pengendalian OPT dan DPI selama tahun 2016, areal yang dapat

diamankan dari OPT dan DPI seluas 218.875 ha atau mencapai 99,63%

dari total luas tanam. Dibandingkan dengan target tahun 2016 (97%),

Page 5: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 iv

maka capaian pengamanan areal pertanaman kacang hijau melebihi

target sebesar 101,67%.

8. Luas areal pertanaman ubi kayu yang terkena serangan OPT utama,

banjir dan kekeringan seluas 654 ha (puso: 178 ha) atau 0,08% dari

total luas tanam ubi kayu seluas 831.692 ha. Dengan adanya upaya

pengendalian OPT dan DPI selama tahun 2016, areal yang dapat

diamankan dari OPT dan DPI seluas 831.037 ha atau mencapai 99,92%

dari total luas tanam. Dibandingkan dengan target tahun 2016 (97%),

maka capaian pengamanan areal pertanaman ubi kayu melebihi target

sebesar 101,96%.

9. Luas areal pertanaman ubi jalar yang terkena serangan OPT utama,

banjir dan kekeringan seluas 201 ha (puso: 30 ha) atau 0,21% dari total

luas tanam ubi jalar seluas 96.653 ha. Dengan adanya upaya

pengendalian OPT dan DPI selama tahun 2016, areal yang dapat

diamankan dari OPT dan DPI seluas 96.453 ha atau mencapai 99,79%

dari total luas tanam. Dibandingkan dengan target tahun 2016 (97%),

maka capaian pengamanan areal pertanaman ubi jalar melebihi target

sebesar 101,83%.

10. Realisasi pelaksanaan Penerapan PHT skala luas tanaman padi

sebanyak 539 unit (13.475 ha) atau 96,94%, dari rencana 556 unit

(13.900 ha), Jagung sebanyak 28 unit (420 ha) atau 90,32% dari

rencana 31 unit (465 ha), kedelai sebanyak 19 unit (190 ha). Realisasi

pelaksanaan Penerapan Penanganan DPI sebanyak 29 unit (290 ha)

mencapai 90,63% dari rencana 32 unit (320 ha).

11. Realisasi gerakan pengendalian (gerdal) OPT padi sebanyak 424 kali

(16.960 ha) atau 75,44% dari rencana 562 kali (22.480 ha), realisasi

gerdal OPT padi bersama TNI sebanyak 9 kali (360 ha) atau 47,37%

dari rencana 19 kali (760 ha), gerdal OPT jagung sebanyak 62 kali

(1.860 ha) atau 59,62% dari rencana 104 kali (3.120 ha), gerdal OPT

kedelai sebanyak 29 kali (435 ha) atau 58% dari rencana 50 kali (750

ha).

Page 6: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 v

12. Selain kegiatan yang telah dilakukan diatas, untuk penanganan banjir,

kekeringan dan menekan luas dan intensitas serangan OPT utama, juga

dilakukan kegiatan antara lain pengiriman informasi prakiraan iklim

dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kepada

Gubernur, pengiriman surat kewaspadaan peningkatan serangan OPT,

dan langkah operasional penanganannya kepada Gubernur,

konsolidasi petugas, pembentukan POSKO Pengendalian OPT (tingkat

Kabupaten, Kecamatan, dan desa), menurunkan tim pemantauan dan

bimbingan teknis (provinsi, kabupaten, kecamatan), dan penyediaan

bantuan pestisida cadangan nasional.

13. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan

perlindungan tanaman pangan yaitu beragamnya kelembagaan

perlindungan tanaman di daerah, terbatasnya kuantitas dan kualitas

THL Tenaga Bantu POPT-PHP, ketergantungan pemerintah provinsi dan

kabupaten/kota, kurang lancarnya arus informasi/pelaporan, belum

optimalnya koordinasi penanganan OPT, perubahan iklim dan faktor

lingkungan yang kurang mendukung, dan belum optimalnya

pemberdayaan kelembagaan PHT di tingkat lapangan (LPHP, BPT,

PPAH, dan alumni SLPHT).

Page 7: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 vi

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

RINGKASAN EKSEKUTIF........................................................................... ii

DAFTAR ISI .………………………………………………………………........................... vi

DAFTAR TABEL…………….........……………………………………….........................

DAFTAR GRAFIK.......................................................................................

DAFTAR GAMBAR...................................................................................

vii

viii

ix

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………................................. x

I. PENDAHULUAN…………………………………………………….....................

1.1 Latar Belakang.......................................................................

1.2 Tugas, Fungsi dan Kewenangan............................................

1.3 Visi........................................................................................

1.4 Misi.......................................................................................

1

1

2

7

7

1.5 Strategi …………………………………………………………………………...

1.6 Target Kinerja......................................................................

1.7 Kegiatan...............................................................................

1.8 Arah Kebijakan....................................................................

8

8

11

11

II. PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2016 ………………………………... 13

2.1. Capaian Kinerja................….……………………...………….......... 13

2.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Tahun 2016 ........... 13

2.3. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Penguatan

Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan

DPI Tahun

2016.....................................................................................

2.4. Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2016.....................................

2.5. Pengelolaan Anggaran dan Sumberdaya Manusia............

2.6. Permasalahan....................................................................

17

22

24

47

48

III. PENUTUP...................................................................................... 51

Page 8: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 vii

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Capaian Indikator Kinerja Utama Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan Tahun 2016.........................................................

14

2. Luas Areal Aman dari OPT dan DPI Tahun 2016 …......................... 15

3. Pegawai Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2016… 48

Page 9: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 viii

DAFTAR GRAFIK Grafik Hal

1. Realisasi Fisik dan Anggaran Kegiatan PPHT Tahun

2016..................................................................................................

19

2. Realisasi Fisik dan Anggaran Kegiatan Gerakan Pengendalian

Tahun 2016.......................................................................................

21

Page 10: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 ix

DAFTAR GAMBAR Gambar Hal

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Penerapan PHT Serealia Menggunakan Tanaman Refugia...............

Penanganan DPI pada Lahan Pertanaman Padi................................

Penyegaran Petugas Lapangan Perlindungan Tanaman Pangan

Wilayah Barat, Tengah, dan Timur....................................................

Temu Teknologi Pengendalian OPT Berwawasan PHT pada

Tanaman serealia

Penyusunan Success Story SLPHT......................................................

Temu Lapang dalam Rangka Panen PPHT.........................................

Rapat Koordinasi Teknis Kegiatan Perlindungan Tanaman Pangan

Optimalisasi Pengelolaan Brigade Proteksi Tanaman.....................

Focuss Group Discussion Penanggulangan DPI

18

20

24

30

32

33

35

36

41

Page 11: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Realisasi Pelaksanaan PPHT Pada Tanaman Padi Tahun 2016 ……... 6252

2. Realisasi Pelaksanaan PPHT Pada Tanaman Jagung Tahun 2016 .... 53

3.

4.

Realisasi Pelaksanaan PPHT Pada Tanaman Kedelai Tahun 2016 ....

Realisasi Pelaksanaan PPDPI Pada Tanaman Padi Tahun 2016 ….....

54

55

5. Realisasi Pelaksanaan Gerakan Pengendalian Pada Tanaman Padi

Tahun 2016 …....................................................................................

56

6.

7.

8.

9.

Realisasi Pelaksanaan Gerakan Pengendalian Pada Tanaman

Jagung Tahun 2016...........................................................................

Realisasi Pelaksanaan Gerakan Pengendalian Pada Tanaman

Kedelai Tahun 2016...........................................................................

Realisasi Pelaksanaan Gerakan Pengendalian Pada Bersama

TNI.....................................................................................................

Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Tahun 2016

57

58

59

60

10.

11.

Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Tahun 2016..........

Daftar Inventaris Kendaraan Roda 2 dan 4 Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan ………………………………………………………………………...

61

6

62

12. Daftar Pegawai Yang Naik Pangkat Pada Tahun 2016 ...................... 6397

13. Daftar Pegawai Yang Naik Gaji Berkala Pada Tahun 2016 ................ 9648

Page 12: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Kementerian Pertanian yang

ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor

09/Permentan/RC.020/3/2016 tanggal 8 Maret 2016, menetapkan 11 sasaran

strategis yang merupakan indikator kinerja Kementerian Pertanian. Sasaran

yang ingin dicapai dalam periode 2015 2019 adalah:1) meningkatnya produksi

padi, jagung, kedelai, daging dan gula; 2) terjaminnya distribusi pangan; 3)

meningkatnya akses dan pemanfaatan pangan dan gizi; 4) meningkatnya

konsumsi pangan lokal; 5) stabilnya produksi cabai dan bawang merah; 6)

berkembangnya produk dan nilai tambah dan berdaya saing; 7) tersedianya

bahan baku bioindustri dan bioenergi; 8) meningkatnya kualitas sumberdaya

insani petani; 9) meningkatnya pendapatan keluarga petani; 10) meningkatnya

kualitas aparatur dan layanan kelembagaan pertanian; serta 11) meningkatnya

akuntabilitas kinerja Kementerian Pertanian.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan berperan penting dalam mendukung

pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan padi, jagung, dan

kedelai pada Tahun 2016. Untuk mendukung pencapaian target tersebut,

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan memiliki peran strategis dalam

pengamanan areal pertanaman dari serangan Organisme Penganggu

Tumbuhan (OPT) dan terkena Dampak Perubahan Iklim (DPI). Sasaran

pengamanan areal pertanaman dari serangan OPT dan terkena DPI untuk padi

sebesar 93% dari areal tanaman, jagung 98% dari areal tanaman, kedelai 97%

dari areal tanaman, kacang tanah 98% dari areal tanaman, kacang hijau 98%

dari areal tanaman, ubi kayu 98% dari areal tanaman, dan ubi jalar 98% dari

areal tanaman aman dari gangguan OPT dan DPI.

Page 13: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 2

1.2. Tugas, Fungsi, dan Kewenangan

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 43/Permentan/

OT.010/8/2015 tanggal 21 Agustus 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pertanian, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian hama dan

penyakit dan perlindungan tanaman.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

menyelenggarakan fungsi, sebagai berikut :

1. Pengelolaan data dan informasi organisme pengganggu tumbuhan;

2. Peningkatan kapasitas kelembagaan pengendalian organisme pengganggu

tumbuhan;

3. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengendalian organisme

pengganggu tumbuhan serealia, aneka kacang dan umbi, serta

penanggulangan dampak iklim;

4. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian organisme pengganggu

tumbuhan serealia, aneka kacang dan umbi, serta penanggulangan dampak

iklim;

5. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengendalian

organisme pengganggu tumbuhan serealia, aneka kacang dan umbi, serta

penanggulangan dampak iklim;

6. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengendalian

organisme pengganggu tumbuhan serealia, aneka kacang dan umbi, serta

penanggulangan dampak iklim;

7. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang pengendalian

organisme pengganggu tumbuhan serealia, aneka kacang dan umbi, serta

penanggulangan dampak iklim; dan

8. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan didukung oleh empat subdirektorat, satu subbagian tatausaha dan satu

jabatan fungsional :

a. Subdirektorat Data dan Kelembagaan Pengendalian Organisme Pengganggu

Tumbuhan ,

b. Subdirektorat Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Serealia,

Page 14: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 3

c. Subdirektorat Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Aneka

Kacang dan Umbi,

d. Subdirektorat Penanggulangan Dampak Perubahan Iklim,

e. Subbagian Tata Usaha, dan

f. Kelompok Jabatan Fungsional

1.2.1. Subdirektorat Data dan Kelembagaan Pengendalian OPT

Subdirektorat Pengelolaan Data dan Kelembagaan OPT mempunyai

tugas melaksanakan pengelolaan data organisme pengganggu

tumbuhan dan penyiapan peningkatan kapasitas kelembagaan

pengendalian organisme pengganggu tumbuhan.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Subdirektorat Data dan

Kelembagaan Pengendalian OPT menyelenggarakan fungsi sebagai

berikut:

a. Pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data organisme

pengganggu tumbuhan; dan

b. Pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data kelembagaan

pengendalian organisme penganggu tumbuhan.

1.2.2. Subdirektorat Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

Serealia

Subdirektorat Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Serealia

mempunyai tugas melaksanakan penyiapan, penyusunan, dan

pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan

kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

pengendalian organisme pengganggu tumbuhan serealia.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Subdirektorat Pengendalian

Organisme Pengganggu Tumbuhan Serealia menyelenggarakan fungsi

sebagai berikut :

a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang peningkatan teknologi

pengendalian hama terpadu dan pengelolaan sarana pengendalian

organisme pengganggu tumbuhan serealia;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan teknologi

pengendalian hama terpadu dan pengelolaan sarana pengendalian

organisme pengganggu tumbuhan serealia;

Page 15: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 4

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di

bidang peningkatan teknologi pengendalian hama terpadu dan

pengelolaan sarana pengendalian organisme pengganggu tumbuhan

serealia;

d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan

teknologi pengendalian hama terpadu dan pengelolaan sarana

pengendalian organisme pengganggu tumbuhan serealia; dan

e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan

teknologi pengendalian hama terpadu dan pengelolaan sarana

pengendalian organisme pengganggu tumbuhan serealia;

1.2.3. Subdirektorat Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Aneka

Kacang dan Umbi

Subdirektorat Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Aneka

Kacang dan Umbi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan,

penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,

prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di

bidang pengendalian organisme pengganggu tumbuhan aneka kacang

dan umbi.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Subdirektorat Pengendalian

Organisme Pengganggu Tumbuhan Aneka Kacang dan Umbi

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang peningkatan teknologi

pengendalian hama terpadu dan pengelolaan sarana pengendalian

organisme pengganggu tumbuhan aneka kacang dan umbi;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan teknologi

pengendalian hama terpadu dan pengelolaan sarana pengendalian

organisme pengganggu tumbuhan aneka kacang dan umbi;

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di

bidang peningkatan teknologi pengendalian hama terpadu dan

pengelolaan sarana pengendalian organisme pengganggu tumbuhan

aneka kacang dan umbi;

Page 16: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 5

d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan

teknologi pengendalian hama terpadu dan pengelolaan sarana

pengendalian organisme pengganggu tumbuhan aneka kacang dan

umbi; dan

e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan

teknologi pengendalian hama terpadu dan pengelolaan sarana

pengendalian organisme pengganggu tumbuhan aneka kacang dan

umbi.

1.2.4. Subdirektorat Dampak Perubahan Iklim

Subdirektorat Dampak Perubahan Iklim mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,

standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan

evaluasi di bidang penanggulangan dampak perubahan iklim.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Subdirektorat Dampak Perubahan

Iklim menyelenggarakan fungsi, sebagai berikut:

a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang penanggulangan dampak

kebanjiran dan kekeringan;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan dampak

kebanjiran dan kekeringan;

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di

bidang penanggulangan dampak kebanjiran dan kekeringan;

d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang

penanggulangan dampak kebanjiran dan kekeringan; dan

e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang bidang

penanggulangan dampak kebanjiran dan kekeringan.

1.2.5. Subbag Tata Usaha

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan

kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga dan surat

menyurat serta kearsipan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan.

Bentuk kegiatan kegiatan dalam mencapai target kinerja output tata

usaha adalah :

Page 17: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 6

a. Laporan kegiatan ketatausahaan perlindungan tanaman pangan

b. Pengembangan kesekretariatan Perlindungan Tanaman Pangan

c. Sewa operasional kendaraan kantor

1.2.6. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan

sesuai dengan jenjang jabatan fungsional masing-masing berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bentuk kegiatan dalam mencapai target kinerja output fungsional

adalah :

a. Penyusunan dan pengelolaan warta perlintan

b. Sosialisasi Sistem Kompetensi Kerja Nasiona Indonesia dan Konsultasi

Pra Asesmen

c. Pengembangan jabatan fungsional

Dalam upaya meningkatkan kegiatan peramalan OPT, Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan didukung oleh satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) yaitu Balai

Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) yang

berkedudukan di Jatisari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Untuk pelaksanaan

pengujian mutu dan residu pestisida, pupuk, dan produk tanaman, didukung

oleh Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman (BPMPT) yang berkedudukan di

Jakarta.

Pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi perlindungan tanaman pangan di

daerah dilaksanakan oleh 33 Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Proteksi

Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPTD-BPTPH) dan Bidang yang menangani

perlindungan tanaman pangan. Dengan perangkat tersebut diharapkan segala

permasalahan perlindungan tanaman yang timbul di daerah dapat diatasi

secara cepat.

Page 18: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 7

Struktur Organisasi Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Berdasarkan Permentan No. 43/Permentan/OT.010/8/2015

1.3. Visi

Terwujudnya pengamanan areal tanaman pangan dari serangan OPT dan

terkena DPI (banjir dan kekeringan) melalui penerapan sistem pengendalian

hama terpadu dan adaptasi perubahan iklim

1.4. Misi

Misi Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan yaitu :

a. Meningkatkan pengamatan dan sistem peringatan dini OPT dan DPI.

b. Meningkatkan gerakan pengendalian OPT dan penanganan DPI.

c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia perlindungan

tanaman.

d. Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan perlindungan tanaman

pangan.

e. Meningkatkan penyediaan sarana penanggulangan OPT dan DPI.

Page 19: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 8

1.5. Strategi

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dengan

memperhatikan sumberdaya organisasi dan kondisi lingkungan strategis yang

terjadi, telah ditetapkan strategi pencapaian tujuan dan sasaran yaitu :

a. Penguatan Pengamatan Pengendalian Dini;

b. Penerapan Teknologi;

c. Penguatan Kelembagaan;

d. Penguatan SDM;

e. Penyediaan Sarana Pengendalian OPT

1.6. Target Kinerja

Page 20: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 9

Kondisi pencapaian indikator-indikator tersebut saat ini dan yang diinginkan

pada tahun 2015-2019 sebagai berikut:

1.6.1 Pengamanan Areal Tanaman Pangan dari Serangan OPT dan

Terkena DPI

Areal tanaman pangan aman dari serangan OPT dan terkena DPI

(banjir dan kekeringan) meliputi:

1.6.2. Penguatan Sistem Pengamatan dan Pengendalian Dini (SPOT-STOP)

Untuk dapat melaksanakan sistem pengamatan dan pengendalian

dini (SPOT-STOP), perlu upaya pre-emtif, peningkatan

pengamatan/deteksi dini terhadap perkembangan OPT dan

pengendalian dini oleh petani/kelompok tani serta Brigade Proteksi

Tanaman (BPT).

1.6.3. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Perlindungan Tanaman

Pangan

Untuk memperkuat SDM perlindungan, perlu diupayakan

pengangkatan petugas POPT-PHP sehingga sama dengan jumlah

wilayah pengamatan yang ada (kecamatan). Peningkatan kapasitas

SDM bagi petugas maupun petani diupayakan melalui pelatihan,

pembinaan dan sertifikasi POPT. Pelatihan bagi petugas antara lain

berupa penyegaran petugas perlindungan tanaman pangan, temu

teknologi, seminar dan lain-lain. Sedangkan peningkatan kapasitas

bagi petani diupayakan melalui magang kelompok tani di

Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP), pelatihan

petani pemandu, dan pelatihan petani pengamat.

1.6.4. Optimalisasi Kelembagaan Perlindungan Tanaman Pangan

Peran dan fungsi kelembagaan perlindungan tanaman pangan baik di

tingkat pusat maupun daerah sampai dengan Tahun 2016 belum

optimal, oleh karena itu perlu diupayakan revitalisasi kelembagaan

perlindungan tanaman melalui penguatan SDM, perbaikan sarana

dan prasarana serta pemantapan Standar Operasional Prosedur

PADI UBI KAYU UBI JALARJAGUNG KEDELAI K.TANAH K. HIJAU

≥ 93% ≥ 98% ≥ 97% ≥ 98% ≥ 98% ≥ 98% ≥ 98%

Page 21: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 10

(SOP) sehingga eksekusi pengendalian OPT dapat dilakukan dengan

cepat, tepat dan akurat.

1.6.5. Penguatan Penerapan Teknologi Pengendalian OPT dan

Penanganan DPI

Sampai saat ini penerapan teknologi pengendalian OPT dan

penanganan DPI spesifik lokasi belum berjalan optimal. Oleh karena

itu perlu dilakukan upaya peningkatan kaji terap teknologi spesifik

lokasi pengendalian OPT dan penanganan DPI, meliputi:

a. Studi dinamika populasi OPT, untuk mengetahui perkembangan

populasi/serangan OPT dalam mendukung penerapan (SPOT-

STOP) pengendalian OPT

b. Uji biotipe WBC, untuk mengetahui jenis biotipe WBC yang

berkembang di lapangan pada musim tanam berjalan.

c. Rice Garden, untuk mengetahui reaksi varietas terhadap

perkembangan OPT.

d. Taksasi kehilangan hasil, untuk mengetahui potensi kehilangan

hasil akibat serangan OPT

e. Uji adaptasi pola tanam terhadap dampak perubahan iklim, untuk

memperoleh rekomendasi pola dan waktu tanam dalam rangka

meminimalkan dampak perubahan iklim.

f. Uji toleransi tanaman terhadap dampak perubahan ilkim, untuk

memperoleh rekomendasi teknologi budidaya tanaman yang

adaptif terhadap dampak perubahan iklim.

1.6.6. Peningkatan Gerakan Pengendalian OPT dan Penanganan DPI

Gerakan pengendalian OPT dan penanganan DPI belum optimal

dengan adanya otonomi daerah.

1.6.7. Penyediaan Sarana Pengendalian OPT dan Penanganan DPI

Perubahan iklim ekstrim yang sulit diprediksi sangat berpengaruh

terhadap perkembangan OPT dan meluasnya kejadian

banjir/kekeringan serta merupakan kendala utama dalam upaya

peningkatan produksi. Oleh karena itu, perlu diupayakan penyediaan

sarana dan prasarana pengendalian OPT (agens pengendali hayati,

pestisida nabati, pestisida kimiawi dan alat aplikasinya, gudang

penyimpanan sarana pengendalian, kendaraan operasional BPT dan

LPHP) dan penanganan DPI dengan menggunakan teknologi iklim

terapan (Kalender Tanam, varietas tahan genangan dan kekeringan).

Terkait kegiatan pengumpulan data unsur-unsur iklim untuk

Page 22: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 11

mendapatkan prakiraan awal musim tanam diupayakan kerjasama

dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

1.6.8. Penguatan Database dan Sistem Informasi Manajemen (SIM) /

Si-Lintan

Pengumpulan serta pelaporan data OPT dan DPI selalu mengalami

keterlambatan, karena alur pelaporan yang terlalu panjang

(memerlukan waktu ± 10 (sepuluh) hari sampai di pusat/Ditlin TP).

Untuk mempercepat alur informasi, diupayakan pengembangan alur

pelaporan secara online. Pusat pengumpulan data berada di LPHP,

sedangkan Direktorat Perlindungan Tamanan Pangan dan UPTD

BPTPH diharapkan dapat mengakses data OPT dan DPI secara

langsung dari LPHP, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk alur

pelaporan sampai di pusat dapat dipercepat menjadi 6 (enam) hari.

1.7. Kegiatan

Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan DPI

dijabarkan ke dalam beberapa output kegiatan, sub output kegiatan, hingga

komponen kegiatan.

I. Kegiatan Dekonsentrasi/Provinsi:

a. Penerapan Pengendalin Hama Terpadu (PPHT)

b. Penerapan Penanganan Dampak Perubahan Iklim (PPDPI)

c. Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (Gerdal OPT)

II. Kegiatan Pusat/Ditlin TP

1.8. Arah Kebijakan

Arah kebijakan pengamanan produksi tanaman pangan dilakukan dengan

sistem PHT dan pelaksanaannya menjadi tanggung jawab masyarakat dan

pemerintah, melalui tindakan pre-emtif dan responsif. Tindakan pre-emtif

dengan melakukan upaya-upaya pengendalian OPT berdasarkan pengalaman

musim yang lalu agar SPOT serangan OPT pada musim tanam berikutnya tidak

terjadi. Sedangkan tindakan responsif dengan melakukan pengamatan OPT

pada musim yang sedang berjalan. Apabila sudah terjadi gejala serangan

(SPOT) berdasarkan pengamatan periodik, maka segera dikendalikan (STOP).

Page 23: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 12

= Pengamatan Dini

Apabila pada saat pengamatan ditemukan populasi OPT di bawah ambang

pengendalian maka pengendalian dilakukan dengan menggunakan agens

pengendali hayati (APH). Apabila populasi melebihi ambang pengendalian

maka pengendalian dapat menggunakan pestisida kimiawi secara bijaksana,

terdaftar dan diijinkan oleh Menteri Pertanian dengan memperhatikan kaidah

6 tepat (tepat sasaran OPT, jenis bahan pengendali, dosis/konsentrasi, cara

aplikasi, waktu dan mutu).

SPOT STOP

STOP OPTAmbang

Pengendalian

Preemptif

Ekosistem

Alami

Responsif

Page 24: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 13

II. PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2016

2.1. Capaian Kinerja

Indikator kinerja utama Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2016

adalah pengamanan areal tanaman pangan dari serangan OPT dan terkena DPI

(banjir dan kekeringan) dengan rincian : padi 93%, jagung 98%, kedelai 97%,

kacang tanah 98%, kacang hijau 98%, ubi kayu 98%, dan ubi jalar 98% dari luas

areal pertanaman.

Capaian indikator kinerja Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2016

dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Capaian Indikator Kinerja Utama Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Tahun 2016.

Secara keseluruhan, capaian kinerja pengamanan areal tanaman pangan dari

potensi kehilangan hasil akibat serangan OPT dan terkena DPI berhasil

dilaksanakan dengan capaian 99,79% 105,59% dengan kategori berhasil

2.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Tahun 2016

Komoditas tanaman pangan terdiri dari padi, jagung, kedelai, kacang tanah,

kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar. Pencapaian produksi tanaman pangan

masih difokuskan pada komoditas utama yaitu padi, jagung, dan kedelai.

Sementara pencapaian komoditas lainnya merupakan bagian dari upaya

diversifikasi pangan di Indonesia.

Target Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan pada Tahun 2016 yaitu

mengamankan areal tanaman pangan dari serangan OPT dan terkena DPI

(banjir dan kekeringan) dengan rincian : padi 93%, jagung 98%, kedelai 97%,

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Luas areal tanaman

pangan aman dari

gangguan OPT dan DPI,

meliputi komoditas :

- Padi 93,00 % 98,20 % 105,59 %

- Jagung 98,00 % 98,62 % 100,63 %

- Kedelai 97,00 % 96,79 % 99,79 %

- Kacang Tanah 98,00 % 99,55 % 101,58 %

- Kacang Hijau 98,00 % 99,63 % 101,66 %

- Ubi Kayu 98,00 % 99,92 % 101,96 %

- Ubi Jalar 98,00 % 99,79 % 101,83 %

Mengamankan areal

pertanaman pangan dari

serangan OPT dan terkena DPI

Realisasi (%)Target (%) Capaian (%)

Page 25: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 14

kacang tanah 98%, kacang hijau 98%, ubi kayu 98% dan ubi jalar 98% dari luas

pertanaman. Secara rinci, data luas serangan OPT utama, banjir dan kekeringan

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2. Luas Areal Tanaman Aman dari OPT dan DPI

2.2.1. Capaian Pengamanan Areal Tanaman Padi dari Serangan OPT Utama

dan Terkena DPI

Luas areal pertanaman padi yang terkena serangan OPT utama, banjir

dan kekeringan seluas 299.600 ha (puso: 85.291 ha) atau 1,80% dari

total luas tanam padi seluas 16.628.432 ha. Dengan adanya upaya

pengendalian OPT dan DPI selama tahun 2016, areal yang dapat

diamankan dari OPT dan DPI seluas 16.328.832 ha atau mencapai

98,20% dari total luas tanam. Apabila dibandingkan dengan target

tahun 2016 (93%), maka capaian pengamanan areal pertanaman padi

melebihi target sebesar 105,59%.

Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso

1 Total Luas Tanam (Ha)

2 Luas OPT Utama (Ha) awal 426.622 4.539 27.812 291 3.797 5 2.744 5 888 0 3.538 175 388 0

Luas Pengendalian (Ha)

Luas Sembuh (Ha)

Luas OPT Utama (Ha) akhir 149.390 4.539 10.842 291 1.519 5 967 5 594 0 613 175 170 0

3 Luas Terkena DPI (Ha) awal 363.962 80.752 123.763 37.448 22.646 10.853 2.020 8 0 0 0 8 421.904 3.582

- Banjir (Ha) 275.004 71.900 36.198 15.577 20.106 10.403 1.536 8 0 0 0 8 421.902 3.582

- Kekeringan (Ha) 88.958 8.852 87.566 21.871 2.540 450 483 0 70 0 199 0 3 0

Luas surut (Ha)

Luas pulih (Ha)

Luas Terkena DPI (Ha) akhir 150.210 80.752 57.024 37.448 15.683 10.853 935 166 215 33 41 3 31 30

- Banjir (Ha) 121.203 71.900 23.174 15.577 14.486 10.403 1.531 8 -412 0 -397 8 421.902 3.582

- Kekeringan (Ha) 29.007 8.852 33.850 21.871 1.197 450 418 0 31 0 124 0 3 0

4 Total Luas OPT Utama + Terkena DPI (Ha) awal790.584 85.291 151.575 37.739 26.442 10.858 4.763 13 888 0 3.538 182 422.292 3.582

5 Total Luas OPT Utama + Terkena DPI (Ha) akhir299.600 85.291 67.866 37.739 17.202 10.858 1.902 171 809 33 654 178 201 30

- Thd Total Luas Tanam (%) 1,80 0,51 1,38 0,77 3,21 2,03 0,45 0,04 0,37 0,02 0,08 0,02 0,21 0,03

397

4.351

218

0

75 0

104.499

27.559

5.427

35.694

1.536

101,67

5

65 39

831.037 96.453

99,63 99,92 99,79

101,96 101,83

1.064.926

277.232

22.519

16.970

6.901

2.277

0

1.777

- Thd Total Luas Tanam (%) 98,20 98,62 96,79 99,55

518.973 420.000

658

Capaian Kinerja 105,59 100,63 99,79 101,58

1.610

2.925

Luas Areal yang Aman dari OPT dan DPI (Ha) 16.328.832 4.832.625

Ubi kayu Ubi jalar

16.628.432 4.900.492 536.176 421.902 219.684 831.692 96.655

Kacang tanahNo Uraian

Padi Jagung Kedelai

218.875

Kacang hijau

2.983

295

412

Page 26: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 15

2.2.2. Capaian Pengamanan Areal Tanaman Jagung dari Serangan OPT Utama

dan Terkena DPI

Luas areal pertanaman jagung yang terkena serangan OPT utama, banjir

dan kekeringan seluas 67.866 ha (puso: 37.739 ha) atau 1,38% dari total

luas tanam jagung seluas 4.900.492 ha. Dengan adanya upaya

pengendalian OPT dan DPI selama tahun 2016, areal yang dapat

diamankan dari OPT dan DPI seluas 4.832.626 ha atau mencapai 98,62%

dari total luas tanam. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2016

(98%), maka capaian pengamanan areal pertanaman jagung melebihi

target sebesar 100,63%.

2.2.3. Capaian Pengamanan Areal Tanaman Kedelai dari Serangan OPT

Utama dan Terkena DPI

Luas areal pertanaman kedelai yang terkena serangan OPT utama, banjir

dan kekeringan seluas 17.202 ha (puso: 10.858 ha) atau 3,21% dari total

luas tanam kedelai seluas 536.176 ha. Dengan adanya upaya

pengendalian OPT dan DPI selama tahun 2016, areal yang dapat

diamankan dari OPT dan DPI seluas 518.974 ha atau mencapai 96,79%

dari total luas tanam. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2016

(97%), maka capaian pengamanan areal pertanaman kedelai melebihi

target sebesar 99,79%.

2.2.4. Capaian Pengamanan Areal Tanaman Kacang Tanah dari Serangan

OPT Utama dan Terkena DPI

Luas areal pertanaman kacang tanah yang terkena serangan OPT utama,

banjir dan kekeringan seluas 1.902 ha (puso: 171 ha) atau 0,45% dari

total luas tanam kacang tanah seluas 421.902 ha. Dengan adanya upaya

pengendalian OPT dan DPI selama tahun 2016, areal yang dapat

diamankan dari OPT dan DPI seluas 420.000 ha atau mencapai 99,55%

dari total luas tanam. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2016

(97%), maka capaian pengamanan areal pertanaman kacang tanah

melebihi target sebesar 101,58%.

Page 27: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 16

2.2.5. Capaian Pengamanan Areal Tanaman Kacang Hijau dari Serangan OPT

Utama dan Terkena DPI

Luas areal pertanaman kacang hijau yang terkena serangan OPT utama,

banjir dan kekeringan seluas 809 ha (puso: 33 ha) atau 0,37% dari total

luas tanam kacang hijau seluas 219.684 ha. Dengan adanya upaya

pengendalian OPT dan DPI selama tahun 2016, areal yang dapat

diamankan dari OPT dan DPI seluas 218.875 ha atau mencapai 99,63%

dari total luas tanam. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2016

(97%), maka capaian pengamanan areal pertanaman kacang hijau

melebihi target sebesar 101,67%.

2.2.6. Capaian Pengamanan Areal Tanaman Ubi Kayu dari Serangan OPT

Utama dan Terkena DPI

Luas areal pertanaman ubi kayu yang terkena serangan OPT utama,

banjir dan kekeringan seluas 654 ha (puso: 178 ha) atau 0,08% dari total

luas tanam ubi kayu seluas 831.692 ha. Dengan adanya upaya

pengendalian OPT dan DPI selama tahun 2016, areal yang dapat

diamankan dari OPT dan DPI seluas 831.037 ha atau mencapai 99,92%

dari total luas tanam. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2016

(97%), maka capaian pengamanan areal pertanaman ubi kayu melebihi

target sebesar 101,96%.

2.2.7. Capaian Pengamanan Areal Tanaman Ubi Jalar dari Serangan OPT

Utama dan Terkena DPI

Luas areal pertanaman ubi jalar yang terkena serangan OPT utama,

banjir dan kekeringan seluas 201 ha (puso: 30 ha) atau 0,21% dari total

luas tanam ubi jalar seluas 96.653 ha. Dengan adanya upaya

pengendalian OPT dan DPI selama tahun 2016, areal yang dapat

diamankan dari OPT dan DPI seluas 96.453 ha atau mencapai 99,79%

dari total luas tanam. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2016

(97%), maka capaian pengamanan areal pertanaman ubi jalar melebihi

target sebesar 101,83%.

Page 28: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 17

2.3. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Penguatan Perlindungan Tanaman

Pangan dari Gangguan OPT dan DPI

Dalam rangka mendukung upaya peningkatan produksi, perlindungan

tanaman pangan sesuai dengan tugas dan fungsinya menetapkan indikator

kinerja perlindungan tanaman pangan yaitu penerapan pengendalian hama

terpadu (PPHT), penerapan penangan DPI (PPDPI), dan gerakan pengendalian.

Sasaran pengamanan produksi adalah 93% luas areal tanam padi, 98% areal

tanam jagung, 97% areal tanam kedelai, 98% areal tanam kacang tanah, 98%

areal tanam kacang hijau, 98% areal tanam ubi kayu, dan 98% areal tanam ubi

jalar aman dari gangguan OPT dan DPI dapat tercapai dengan menerapkan

budidaya tanaman sehat.

Pelaksanaan kegiatan perlindungan tanaman pangan dalam rangka

mendukung upaya peningkatan produksi dilakukan dengan dukungan

anggaran pusat APBN maupun anggaran Dekonsentrasi. Beberapa kegiatan

utama yang dilaksanakan dalam rangka mencapai sasaran kinerja pada

tanaman pangan, sebagai berikut:

1. Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT)

Sistem PHT mengedepankan pengelolaan agroekosistem dan pengendalian

OPT yang berbasis sumber daya alam yang ramah lingkungan antara lain

penggunaan agens pengendali hayati (APH), pestisida nabati, penanaman

tanaman refugia sebagai mikro habitat musuh alami, dan pengendalian

spesifik lokasi lainnya. Hasil yang ingin dicapai dari kegiatan PPHT Skala

Luas (PPHT-SL) diantaranya menurunkan intensitas serangan Organisme

Pengganggu Tumbuhan (OPT), menurunkan frekuensi aplikasi pestisida

kimia/sintetis, meningkatkan produktivitas, meningkatkan pemanfaatan

teknologi ramah lingkungan, meningkatkan populasi musuh alami, dan

meningkatkan keuntungan petani (B/C Ratio). Diharapkan kegiatan PPHT

dapat membudaya di masyarakat, pertanian ramah lingkungan dan

berkelanjutan, ekosistem terjaga dan produk pangan aman bagi kesehatan.

a. Penerapan PHT Serealia (padi dan Jagung)

Kegiatan PPHT SL pada tanaman padi dialokasikan sebanyak 556 unit,

total hamparan seluas 13.900 Ha, tersebar di 31 provinsi dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 24.733.127.000,-. Pada tanaman jagung

dialokasikan sebanyak 31 unit, total hamparan seluas 465 ha, tersebar

di 31 provinsi dengan pagu anggaran sebesar Rp. 1.087.510.000,-.

Page 29: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 18

Dengan adanya penghematan anggaran pada saat kegiatan sedang

berjalan menyebabkan keluaran/output kegiatan PPHT padi bervariasi

sebagai berikut: 1) kegiatan dilaksanakan sampai selesai; 2) kegiatan

dilaksanakan tidak sampai selesai; 3) kegiatan tidak dilaksanakan.

Realisasi fisik PPHT SL Padi sebanyak 539 unit seluas 13.475 ha atau

96,94% dari rencana 556 unit seluas 13.900 ha, realisasi anggaran

sebesar Rp. 21.591.472.000,- atau 99,20% dari pagu anggaran setelah

penghematan sebesar Rp. 21.766.599.000,-. Realisasi fisik PPHT SL

Jagung sebanyak 28 unit seluas 420 ha atau 90,32% dari rencana 31 unit

seluas 465 ha, realisasi anggaran sebesar Rp. 816.568.000,- atau 94,12%

dari pagu anggaran setelah penghematan sebesar Rp. 867.602.000,-.

Gambar 1. Penerapan PHT Serealia Menggunakan Tanaman Refugia

b. Penerapan PHT Kedelai

Kegiatan Penerapan PHT pada tanaman kedelai dialokasikan sebanyak

21 unit, total hamparan seluas 210 ha tersebar di 8 Provinsi (Provinsi

Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I.Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa

Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara).

Realisasi fisik PPHT Kedelai sebanyak 19 unit seluas 190 ha atau 90,48%

dari rencana 21 unit seluas 210 ha, realisasi anggaran sebesar Rp.

402.587.000 ,-atau 99% dari pagu anggaran setelah penghematan

sebesar Rp. 406.651.000,-.

Page 30: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 19

Perbandingan realisasi fisik dan anggaran pada kegiatan PPHT padi, jagung,

dan kedelai dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Grafik 1. Realisasi fisik dan anggaran kegiatan PPHT Tahun 2016

2. Penerapan Penanganan DPI (PPDPI)

Penerapan penanganan dampak perubahan iklim (PPDPI) dapat dilakukan

melalui strategi antisipasi, adaptasi dan mitigasi. Kegiatan adaptasi dalam

penanganan dampak perubahan iklim (banjir/kekeringan) antara lain

Kalender Tanam (pola tanam berdasarkan pola curah hujan dan

ketersediaan air irigasi), Varietas Unggul Baru yang adaptif (toleran

kegaraman, tahan kering, umur genjah dan tahan genangan), startegi

pengelolaan sumber daya air (teknologi identifikasi potensi ketersediaan

air, teknologi panen hujan dan aliran permukaan, teknologi prediksi curah

hujan dan teknologi irigasi) serta strategi pengelolaan sumber daya

lahan/tanah seperti pemupukan. Upaya adaptasi tersebut diatas dapat

pada diterapkan atau menjadi pilihan untuk penanganan DPI yang

disesuaikan dengan kondisi iklim setempat (spesifik lokasi).

Realisasi fisik PPDPI sebanyak 29 unit seluas 290 ha atau 90,63% dari

rencana 32 unit seluas 320 ha, realisasi anggaran sebesar Rp. 1.023.000,-

atau 97,55% dari pagu anggaran setelah penghematan sebesar Rp.

1.048.734.000,-.

Page 31: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 20

Gambar 2. Penanganan DPI pada Lahan Pertanaman Padi

3. Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (Gerdal OPT)

Gerakan pengendalian OPT adalah salah satu upaya cepat mengendalikan

SPOT serangan OPT untuk mengantisipasi meningkatnya intensitas

serangan OPT serta menstimulasi pemerintah daerah dan petani agar

dapat melakukan gerdal secara massal dan dalam areal hamparan yang

luas. Gerakan pengendalian OPT dilakukan secara bersama-sama dan

berkesinambungan melibatkan petugas dari Dinas Pertanian Propinsi,

UPTD-BPTPH, Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, aparat kecamatan,

kelurahan, petani, dan instansi/aparat terkait, serta stakeholders.

a. Gerakan Pengendalian OPT Serealia (Padi dan Jagung)

Gerakan pengendalian OPT Padi direncanakan sebanyak 562 kali dengan

luas hamparan 22.480 ha, tersebar di 31 provinsi dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 13.360.017.000,-. Gerakan pengendalian bersama TNI

direncanakan sebanyak 19 kali seluas 760 ha. Gerakan pengendalian

OPT jagung direncanakan 104 kali dengan luas hamparan 3.120 ha,

tersebar di 22 provinsi dengan pagu anggaran sebesar Rp.

2.391.981.000,-.

Realisasi fisik gerdal padi sebanyak 424 kali seluas 16.960 ha atau

75,44% dari rencana 562 kali seluas 22.480 ha, realisasi anggaran

sebesar Rp. 9.293.444.000,- atau 99,77% dari pagu anggaran setelah

penghematan sebesar Rp. 9.315.119.000,-. Realisasi gerdal OPT padi

Page 32: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 21

bersama TNI sebanyak 9 kali seluas 360 ha atau 47,37% dari rencana 19

kali seluas 760 ha, realisasi anggaran sebesar Rp. 918.275.000,- atau

sebesar 99,54% dari pagu anggaran setelah penghematan sebesar Rp.

922.555.000,-.

Realisasi fisik gerdal OPT jagung sebanyak sebanyak 62 kali seluas 1.860

ha atau 59,62% dari rencana 104 kali seluas 3.120 ha, realisasi anggaran

sebesar Rp. 1.431.356.000,- atau 99,64% dari pagu anggaran setelah

penghematan sebesar Rp. 1.436.546.000,-

b. Gerakan Pengendalian OPT Kedelai

Gerakan pengendalian OPT kedelai direncanakan sebanyak 50 kali

dengan luas hamparan 750 ha, tersebar di 18 provinsi. Realisasi fisik

gerdal OPT kedelai sebanyak 29 kali seluas 435 ha atau 58% dari rencana

50 kali seluas 750 ha, realisasi anggaran sebesar Rp. 571.695.000,- atau

99,47% dari pagu anggaran setelah penghematan sebesar Rp.

574.752.000,-.

Perbandingan realisasi fisik dan anggaran pada kegiatan Gerakan

Pengendalian dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Grafik 2. Realisasi fisik dan anggaran kegiatan Gerdal Tahun 2016

4. Penyegaran Petugas Lapangan Perlindungan Tanaman Pangan

Terlaksananya tugas dan fungsi POPT sebagai ujung tombak perlindungan

tanaman pangan, sangat menentukan berhasil tidaknya visi dan misi yang

diemban oleh Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan khususnya dan

program kerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan umumnya. Berbagai

permasalahan yang dihadapi antara lain semakin berkurangnya tenaga

POPT akibat terjadinya pemekaran wilayah di berbagai daerah, sebagian

Page 33: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 22

besar POPT akan memasuki masa pensiun, terjadinya mutasi dan alih tugas

ke instansi lain.

Menyikapi hal tersebut, tugas dan fungsi POPT sebagai SDM di lapangan

sangat memerlukan penyegaran dan peningkatan kualitas dalam banyak

hal. Untuk mendukung peningkatan kualitas dan kinerja POPT-PHP telah

dilaksanakan kegiatan Penyegaran Petugas Lapangan Perlindungan

Tanaman Pangan yang bertujuan membekali POPT-PHP dalam

melaksanakan tupoksinya serta mengoptimalkan kinerja POPT-PHP.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di tiga wilayah yaitu Wilayah Barat

(Padang), Tengah (Mataram), dan Timur (Makassar) masing-masing dalam

dua tahap.

a. Penyegaran Petugas Lapangan Perlindungan Tanaman Pangan Wilayah

Barat

Kegiatan dilaksanakan di Hotel Mercure Padang, Sumatera Barat yang

dihadiri oleh POPT-PHP berasal dari Provinsi Aceh, Sumatera Utara,

Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung,

Bangka Belitung, Jawa Barat. Narasumber yang hadir pada kegiatan

tersebut berasal dari lingkup Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan,

Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT)

Jatisari, Universitas Brawijaya, serta Pemandu Lapangan I dari Provinsi

Sumatera Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

− Tahap I dilaksanakan tanggal 28 Maret 2 April 2016, dengan peserta

sejumlah 100 orang POPT-PHP. Realisasi anggaran sebesar Rp.

479.146.550,- atau 98,26% dari pagu anggaran sebesar Rp.

487.649.000,-.

− Tahap II dilaksanakan tanggal 18 23 April 2016, dengan peserta

sejumlah 105 orang POPT-PHP. Realisasi anggaran sebesar Rp.

464.670.550,- atau 97,93% dari pagu anggaran sebesar Rp.

474.475.000,-.

b. Penyegaran Petugas Lapangan Perlindungan Tanaman Pangan Wilayah

Tengah

Kegiatan dilaksanakan di Hotel Lombok Raya, Mataram yang dihadiri

oleh POPT-PHP berasal dari Provinsi Banten, Jawa Tengah, DI.

Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan,

Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat dan Bali.

Page 34: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 23

Narasumber yang hadir pada kegiatan tersebut berasal dari lingkup

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Balai Besar Peramalan

Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Jatisari, Universitas

Brawijaya, serta Pemandu Lapangan I dari Provinsi Sulawesi Selatan,

Jawa Timur, Yogyakarta dan Nusa Tenggara Barat.

− Tahap I dilaksanakan tanggal 22-27 Maret 2016, dihadiri oleh 74

orang POPT-PHP. Realisasi anggaran Rp.452.274.400,- atau 99,51%

dari pagu anggaran sebesar Rp.454.473.000,-.

− Tahap II dilaksanakan tanggal 11-16 April 2016 dihadiri oleh 73

orang POPT-PHP. Realisasi anggaran sebesar Rp.438.026.900,- atau

99,52% dari pagu anggaran sebesar Rp.440.120.000,-.

c. Penyegaran Petugas Lapangan Perlindungan Tanaman Pangan Wilayah

Timur

Kegiatan dilaksanakan di Hotel Clarion, Makassar yang dihadiri oleh

POPT-PHP berasal dari Provinsi Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi

Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Gorontalo,

Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

Narasumber yang hadir pada kegiatan tersebut berasal dari lingkup

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Balai Besar Peramalan

Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Jatisari, Universitas

Brawijaya, serta Pemandu Lapangan I dari Provinsi Sulawesi Selatan dan

Jawa Timur.

− Tahap I dilaksanakan tanggal 7 12 Maret 2016, dihadiri oleh 77

orang POPT PHP. Realisasi anggaran Rp. 558.944.250,- atau 99,81%

dari pagu anggaran sebesar Rp. 559.990.000,-.

− Tahap II dilaksanakan tanggal 4 9 April 2016, dihadiri oleh 80

orang POPT-PHP. Realisasi anggaran Rp. 558.067.000,- atau 99,76%

dari pagu anggaran sebesar Rp. 559.376.000,-.

Page 35: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 24

Gambar 3. Penyegaran Petugas Lapangan Perlindungan Tanam Pangan Wilayah

Barat, Tengah dan Timur

2.4. Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2016

Dalam rangka pencapaian sasaran pengamanan areal tanam dari gangguan

OPT dan DPI tahun 2016, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

mengalokasikan dana untuk kegiatan Refocusing dan APBNP-TP yaitu

Program Penguatan Perlindungan Tanaman dari Gangguan OPT dan DPI

meliputi :

1. Subdirektorat Data dan Kelembagaan Pengendalian OPT

a. Penguatan Data Kelembagaan PHT

Sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT) merupakan pendekatan

atau konsep tentang pengendalian OPT yang didasarkan pada

pertimbangan ekologi dan ekonomi melalui pengelolaan

agroekosistem yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Keberhasilan penerapan dan pemasyarakatan PHT dipengaruhi oleh

beberapa faktor, antara lain berjalannya peran dan fungsi

kelembagaan PHT di tingkat petani, jaringan petani PHT, instansi

pemerintah, maupun stakeholders terkait.

Untuk mendukung penguatan kelembagaan PHT di tingkat lapangan

perlu dilakukan bimbingan teknis oleh petugas pusat dan daerah, serta

pembinaan dalam rangka penerapan kebijakan perlindungan tanaman

pangan agar kegiatan perlindungan tanaman pangan dapat berjalan

Page 36: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 25

dengan optimal. Berkaitan dengan hal tersebut, telah dilakukan

perjalanan:

1) Revitalisasi dan identifikasi sarana peralatan LPHP ke Provinsi

Sumatera Barat, D.I Yogyakarta, Jawa Barat (Cianjur, Indramayu,

Tasikmalaya, Jatisari, Subang), Jawa Tengah (Solo), dan Sulawesi

Utara.

2) Pembinaan penerapan kebijakan perlindungan tanaman pangan ke

Provinsi Sumatera Barat, Banten, Jawa Barat (Bandung, Bogor),

Jawa Timur, dan Jawa Tengah

Realisasi anggaran sebesar Rp. 127.725.420,- atau 99,98% dari pagu

anggaran setelah penghematan sebesar 127.745.385,-.

b. Penerapan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) OPT/Si-lintan

Program Sistem Informasi Manajemen (SIM) OPT pernah diterapkan di

tingkat UPTD BPTPH namun program tersebut berhenti karena cukup

rumit dalam penerapannya ke program MS Excel. Untuk mengaktifkan

kembali program tersebut perlu penyempurnaan dengan metode yang

lebih sederhana serta lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh

tenaga operator yang ada di daerah maupun di pusat.

Untuk mendukung hal tersebut telah dilakukan penyempurnaan

program SIM OPT dan telah dilakukan perjalanan sosialisasi penerapan

aplikasi SIM OPT ke Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau,

Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi, Lampung, Banten, Jawa Barat,

Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat,

Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi

Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat , dan Papua Barat

Realiasi anggaran sebesar Rp. 197.134.549,- atau 99,98% dari pagu

anggaran setelah penghematan sebesar Rp. 197.161.270,-.

c. Data dan Informasi Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2016

Buku data dan informasi berisi data serangan OPT/DPI yang akurat,

lengkap, berkesinambungan, tepat waktu serta informasi tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan serangan OPT, serta

informasi kegiatan perlindungan terkait lainnya sangat diperlukan

dalam perumusan langkah operasional dan strategis pengelolaan

OPT/DPI.

Page 37: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 26

Data dan informasi tersebut menjadi dasar rujukan perencanaan

dalam mempersiapkan upaya antisipasi serangan, dan kesiapan teknik,

serta operasional pengendalian OPT di lapangan. Sehubungan dengan

itu, maka dipandang perlu untuk melakukan inventarisasi data dan

informasi perlindungan tanaman pangan untuk selanjutnya

didokumentasikan dalam bentuk Buku Data dan Informasi

Perlindungan Tanaman Pangan sebanyak 50 buku.

Dalam rangka penyusunan buku telah dilakukan kunjungan ke Provinsi

Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Riau,

Jambi, Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI

Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan

Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan,

Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Maluku.

Realiasi anggaran Rp. 181.177.100,- atau 99,76% dari pagu anggaran

sebesar Rp. 181.610.000,-

d. Penilaian POPT, POPT-PHP, LPHP, Kelompok Tani Pengembang Agens

Hayati dan Petani Pengembang PHT Teladan

Penghargaan kepada POPT-PHP, POPT, LPHP dan Petani/Kelompok

Tani Pengembang Agens Hayati bertujuan meningkatkan motivasi,

kinerja, dan profesionalisme POPT-PHP, POPT, LPHP, dan

meningkatkan peran Petani/Kelompok Tani Pengembang Agens Hayati,

serta memberikan apresiasi kinerja/prestasi POPT, POPT-PHP, LPHP,

Kelompok Tani Pengembang Agens Pengendali Hayati dan Petani

Pengembang PHT yang diusulkan dari provinsi/UPT Pusat/Pusat atas

prestasi kerjanya.

Untuk mendukung kegiatan tersebut telah dilaksanakan :

1) Penyusunan dan pencetakan buku Petunjuk Teknis Penilaian POPT

dan POPT-PHT Teladan, Penilaian LPHP Teladan, dan Penilaian

Petani PHT dan Kelompok Tani Pengembangan APH Teladan

masing-masing sejumlah 75 buah.

2) Perjalanan verifikasi dalam rangka penilaian ke Provinsi Aceh,

Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Nusa

Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi

Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan

Maluku

Page 38: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 27

3) Terpilihnya POPT, POPT-PHP, LPHP, Kelompok Tani Pengembang

Agens Hayati dan Petani Pengembang PHT Teladan.

Kegiatan pemberian penghargaan tidak dapat dilaksanakan karena

anggarannya dialokasikan untuk penghematan, namun penghargaan

kepada Kelompok Tani Pengembang Agens Pengendali Hayati Teladan

disampaikan pada Hari Pangan Sedunia di Solo, Jawa Tengah.

Realisasi anggaran sebesar Rp. 123.019.022,- atau 100% dari pagu

anggaran setelah penghematan sebesar 123.019.022,-.

e. Laporan Perkembangan Luas Serangan OPT

Data dan informasi perlindungan tanaman pangan meliputi

perkembangan pelaksanaan kegiatan perlindungan tanaman pangan,

perkembangan serangan OPT yang diperoleh dari hasil pengamatan

tetap maupun pengamatan keliling, serta berdasarkan hasil tangkapan

lampu perangkap (light trap), serta data dan informasi lainnya.

Selama tahun 2016 telah diperbanyak laporan mingguan 53 kali,

laporan bulanan 12 kali.

Dalam rangka pemantauan perkembangan serangan OPT telah

dilakukan perjalanan :

1) Monitoring serangan OPT ke Provinsi Jawa Barat (Jatisari,

Bandung, Bogor, Bekasi), DI Yogyakarta, Sulawesi Selatan

2) Pemantauan kegiatan UPSUS padi, jagung, kedelai ke Provinsi

Lampung, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Bengkulu

3) Verifikasi dan validasi data ke Provinsi Sumatera Barat, Banten,

Kalimantan Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah

4) Monitoring kegiatan UPSUS padi, jagung, kedelai ke Provinsi

Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Sumatera Barat

Realisasi anggaran sebesar Rp. 428.649.236,- atau 99,61% dari pagu

anggaran setelah penghematan sebesar 430.290.243,-.

2. Subdirektorat Pengendalian Organisme Pangganggu Tumbuhan Serealia

a. Penyusunan Petunjuk Teknis Penerapan PHT Skala Luas

Sistem PHT mengedepankan pengelolaan agroekosistem dan

pengendalian OPT yang berbasis sumber daya alam yang ramah

lingkungan antara lain penggunaan agens pengendali hayati, pestisida

nabati, penanaman tanaman refugia sebagai mikro habitat musuh

alami, dan pengendalian spesifik lokasi lainnya. Di dalam konsep PPHT

Page 39: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 28

SL terdapat pemberdayaan petani dan menghilangkan sekat individu,

karena lahan pengamatan seluas minimal 25 Ha adalah hamparan

untuk dikelola bersama-sama. Hasil yang ingin dicapai PPHT Skala Luas

antara lain menurunkan intensitas serangan Organisme Pengganggu

Tumbuhan (OPT), menurunkan frekuensi aplikasi pestisida kimia,

meningkatkan produktivitas, meningkatkan populasi musuh alami,

menurunkan aplikasi pestisida sintetis, dan meningkatkan keuntungan

petani (B/C Ratio).

Kegiatan PPHT SL pada tanaman serealia sebanyak 556 unit padi dan

31 unit jagung yang tersebar di 31 provinsi. Sebagai acuan pelaksanaan

kegiatan PPHT skala luas pada tanaman serealia telah disusun dan

dicetak Petunjuk Teknis Penerapan PHT Skala Luas Serealia sebanyak

60 eksemplar dan telah disebar ke 31 provinsi. Petunjuk Teknis ini

diharapkan menjadi panduan terlaksananya kegiatan PPHT SL dengan

baik dan lancar.

Realisasi anggaran adalah sebesar Rp. 4.550.000,- atau 94,79% dari

pagu anggaran sebesar Rp. 4.800.000,-.

b. Penyusunan Petunjuk Teknis Gerakan Pengendalian

Kegiatan gerakan pengendalian dilaksanakan dalam rangka

menurunkan SPOT serangan dan intensitas serangan OPT serta

menstimulasi pemerintah daerah dan petani agar melakukan gerakan

pengendalian secara massal dan dalam hamparan yang luas. Gerakan

pengendalian dilakukan dengan memperhatikan ketepatan sasaran

OPT, mutu dan jenis bahan pengendali, waktu pelaksanaan, dosis dan

konsentrasi serta cara aplikasi bahan pengendali. Untuk memberikan

acuan pelaksanaan gerakan pengendalian agar berjalan optimal, telah

disusun dan dicetak Buku Petunjuk Teknis Gerakan Pengendalian OPT

Serealia sebanyak 60 eksemplar.

Realisasi anggaran sebesar Rp. 4.745.000,- atau 98,85% dari pagu

anggaran sebesar Rp. 4.800.000,-.

c. Bahan Informasi Pendukung Kegiatan Pengendalian Serealia

Prinsip PHT dalam Perlundingan Tanaman berperan penting dalam

mengelola perkembangan populasi, luas serangan dan intensitas

serangan OPT agar tetap berada di bawah ambang pengendalian, tidak

mengakibatkan kehilangan hasil yang signifikan, dan kehilangan

produksi dapat diminimalkan. Untuk mendukung hal tersebut perlu

Page 40: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 29

diupayakan peningkatan pengetahuan dan wawasan bagi petugas

pusat dan daerah serta petani. Terkait hal tersebut telah dilaksanakan

penyusunan bahan informasi berupa leaflet Pengenalan dan

Pemanfaatan Tanaman Refugia sebanyak 500 lembar dan Flyer

Penyakit Blas pada Padi sebanyak 1000 lembar.

Realisasi anggaran sebesar Rp. 20.448.600,- atau 97,50 % dari pagu

anggaran sebesar Rp. 20.973.600,-.

d. Pertemuan Komisi Perlindungan Tanaman

Komisi Perlindungan Tanaman (KPT) ditetapkan melalui Surat

Keputusan Menteri Pertanian Nomor:280/Kpts/OT.050/4/2016

Tanggal 27 April 20016 bertugas mengevaluasi pelaksanaan kebijakan

dan memberikan saran/pertimbangan kepada Menteri Pertanian

dalam menetapkan kebijakan di bidang perlindungan tanaman.

Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas, kegiatan yang dilakukan

oleh anggota KPT adalah pertemuan rutin dan apabila diperlukan

melakukan kunjungan lapangan. Kunjungan lapangan dilakukan agar

anggota KPT secara langsung mengetahui permasalahan terhadap

implementasi kebijakan perlindungan tanaman di lapangan pada

seluruh subsektor (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan) dan

perkarantinaan tumbuhan. Berbagai informasi dan permasalahan yang

diperoleh digunakan sebagai salah satu bahan pembahasan Pertemuan

KPT. Hasil pertemuan KPT berupa rumusan bahan masukan/saran

kepada Menteri Pertanian dalam penetapan kebijakan perlindungan

tanaman. Pertemuan KPT telah dilaksanakan pada tanggal 1 3 Juni

2016, di Denpasar, Bali.

Realisasi anggaran sebesar Rp. 103.942.300,- atau 99,83% dari pagu

anggaran sebesar Rp. 104.122.000,-.

e. Temu Teknologi Pengendalian OPT Berwawasan PHT pada Tanaman

Serealia

Sistem PHT merupakan pilihan strategis, tetapi perlu pendampingan

dan penggunaan teknologi yang tepat serta spesifik lokasi. Untuk

mendukung hal tersebut, dilakukan fasilitasi peningkatan wawasan

petugas LPHP serta menyamakan persepsi tentang teknologi

pengendalian OPT berwawasan PHT pada tanaman serealia melalui

kegiatan Temu Teknologi Pengendalian OPT Berwawasan PHT pada

Tanaman Serealia.

Page 41: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 30

Pertemuan dilaksanakan pada tanggal 27 29 April 2016, di Bogor,

Jawa Barat. Peserta pertemuan sejumlah 80 orang yang terdiri dari

petugas LPHP/LAH. Masing-masing peserta memaparkan hasil kaji

terap teknologi / kegiatan pengendalian OPT, tema kajian dapat

digolongkan ke dalam beberapa kategori diantaranya penggunaan

agens hayati, penggunaan pestisida nabati, Plant Growth Promoting

Rhizobacterium (PGPR), dan pengendalian OPT ramah lingkungan

lainnya.

Realisasi anggaran sebesar Rp. 103.342.300,- atau 98,97% dari pagu

anggaran sebesar Rp. 104.422.000,-.

Gambar 4. Temu Teknologi Pengendalian OPT Berwawasan

PHT pada Tanaman Serealia

f. Evaluasi Pelaksanaan Penerapan PHT Skala Luas

Kegiatan PPHT SL merupakan implementasi SLPHT yang menjadi

rencana strategis perlindungan tanaman pangan dalam pengamanan

produksi. Tahun 2015 telah dirancang kegiatan PPHT SL sebanyak 505

unit yang tersebar di 31 provinsi. Dalam rangka mengetahui

efektivitas, dampak dan permasalahan yang muncul dalam

pelaksanaan Program PPHT SL Tahun 2015 serta agar dapat

merencanakan pelaksanaan PPHT SL TA 2016 lebih optimal , pada

tahun 2016 telah dilaksanakan kegiatan Pertemuan Evaluasi PPHT SL

TA 2015.

Pertemuan dilaksanakan di Hotel 101 Bandung, Jawa Barat, tanggal

17 19 Februari 2016 dengan peserta sejumlah 88 orang yang terdiri

dari penanggungjawab kegiatan PPHT SL provinsi. Narasumber yang

hadir pada pertemuan tersebut adalah pakar sosiologi dari Universitas

Indonesia, pakar PHT dari Universitas Brawijaya, Pemandu Lapangan I

SLPHT dari provinsi Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Page 42: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 31

Hasil pertemuan dapat dirumuskan sebagai berikut:

1) Untuk mengoptimalkan pelaksanaan PPHT Skala Luas perlu

ditindaklanjuti kegiatan saat pratanam melalui pertemuan

koordinasi dan pertemuan perencanaan;

2) Pemandu Lapangan (PL) berperan penting dalam melakukan

fungsinya sebagai fasilitator dan motivator petani dalam kegiatan

PPHT SL. Kondisi saat ini kompetensi dan jumlah petugas PL relatif

terbatas. Untuk mendukung hal tersebut, perlu adanya

peningkatan dari segi kuantitas maupun kualitas PL.

3) Analisis agroekosistem memiliki arti penting dalam pengambilan

keputusan pengendalian OPT. Dengan melakukan analisis

agroekosistem secara tepat akan memberikan keputusan

pengendalian OPT yang tepat.

4) Dalam perkembangan terakhir ini model budidaya tanaman

mengarah pada pertanian berkelanjutan. Selaras dengan hal

tersebut teknik pengendalian OPT juga mengalami perkembangan

melalui Ecological Engineering (rekayasa ekologi). Metode ini

merupakan salah satu teknologi PHT yang diterapkan dalam

kegiatan PPHT SL dengan prinsip keragaman hayati pada

pertanaman. Keragaman hayati dapat menciptakan kondisi

lingkungan pertanaman yang lebih stabil terhadap gangguan OPT.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

keragaman hayati adalah dengan menanam tanaman refugia.

5) Sistem PPHT Skala Luas diharapkan bisa menjadi pilihan bagi

sistem pertanian di Indonesia menuju produksi pangan sehat dan

ramah lingkungan sehingga cita-cita untuk menjadi bangsa yang

sehat dan cerdas bisa dicapai.

6) Kegiatan PPHT Skala Luas mampu memberikan insentif bagi petani

berupa penggunaan input yang lebih rendah, produksi yang lebih

tinggi, biaya input yang lebih rendah, dan pendapatan yang lebih

tinggi

g. Focus Group Discussion Penyusunan Success Story Sekolah Lapangan

Pengendalian Hama Terpadu

Pemasyarakatan dan pengembangan PHT di Indonesia telah melewati

beberapa periode yaitu periode 1989-1999, 1999-2007, 2007- 2014

dan periode 2015 saat ini. Berdasarkan hasil evaluasi, PHT

Page 43: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 32

berdampak positif terhadap pemberdayaan petani, penurunan

penggunaan pestisida kimia sintetis, dan peningkatan produktivitas.

Untuk mendokumentasikan fakta keberhasilan Sekolah Lapangan

Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) sejak Tahun 1989 s/d 2014 dan

penerapan PHT skala luas yang telah dilaksanakan sejak 2015 telah

dilakukan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Success Story

SLPHT. Pertemuan tersebut dilaksanakan di Garut, Jawa Barat

pada tanggal 21 - 24 Agustus 2016, dihadiri Kepala Balai Proteksi

Tanaman Pangan dan Hortikultura/Penanggung Jawab Kegiatan

SLPHT/PPHT Skala dari 29 provinsi kecuali Papua, Sulawesi tenggara,

DKI Jakarta, dan Kepulauan Riau. Narasumber terdiri dari pakar PHT,

pemerhati PHT, Pemandu Lapangan SLPHT/PPHT dan petani PPHT.

Hasil pertemuan diharapkan dapat tersusun Konsep buku Success

Story/ keberhasilan penerapan PHT.

Realisasi anggaran sebesar Rp. 76.303.000,- atau 100% dari pagu

anggaran sebesar setelah penghematan Rp. 76.303.000,-

Gambar 5. Penyusunan Success Story SLPHT

h. Pencanangan Gerakan Pengendalian OPT Tanaman Serealia

Kegiatan pencanangan gerakan pengendalian dilaksanakan dalam

rangka menurunkan SPOT serangan dan intensitas serangan OPT serta

menstimulasi pemerintah daerah dan petani agar menindaklanjuti

kegiatan gerakan pengendalian OPT serealia dalam skala hamparan

yang melibatkan stakeholders terkait.

Untuk mendukung kegiatan tersebut, telah dilakukan perjalanan:

1) Pencanangan gerdal yang dilaksanakan di Provinsi Bangka Belitung

dan di Banten

2) Koordinasi, konsultasi, dan persiapan temu lapangan dalam rangka

panen di lokasi PPHT SL dilakukan di Provinsi Sumatera Selatan,

Banda Aceh, Kalimantan Selatan, sulawesi Selatan, Bojonegoro-

Jatim, Jawa Tengah, NTB, dan Banten

Page 44: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 33

Realisasi anggaran sebesar Rp. 49.921.900,- atau 100% dari pagu

anggaran setelah penghematan sebesar Rp. 49.921.900,-.

i. Temu Lapang dalam Rangka Pelaksanaan Panen di Lokasi PPHT Skala

Luas Serealia

Temu lapang/field day dilaksanakan pada akhir kegiatan PPHT Skala

Luas. Pada kegiatan tersebut dilakukan Rencana Tindak Lanjut (RTL)

dan panen. Rencana tindak lanjut merupakan kesepakatan bersama

seluruh petani hamparan tentang pelaksanaan budidaya dan strategi

PHT dalam pengendalian OPT pada musim tanam berikutnya.

Untuk memotivasi petani agar terus melakukan penerapan PHT secara

konsisten di lahan usaha taninya serta memfasilitasi pendampingan

RTL telah dilaksanakan :

1) Perjalanan temu lapangan dalam rangka panen di lokasi

penerapan PHT skala luas serealia ke Provinsi Jawa Tengah dan D.I.

Yogyakarta

2) Koordinasi, konsultasi, dan persiapan temu lapangan dalam rangka

panen di lokasi PPHT SL dilakukan di Provinsi Aceh Sumatera

Selatan, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan,

Banten, Sulawesi Selatan

Realisasi anggaran sebesar Rp. 92.517.540,- atau 100% dari pagu

anggaran setelah penghematan sebesar Rp. 92.517.540,-

Gambar 6. Temu Lapang dalam Rangka Panen PPHT

Page 45: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 34

3. Subdirektorat Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Aneka

Kacang dan Umbi

a. Bahan informasi Pengendalian OPT Aneka Kacang dan Umbi

Untuk mendukung keberhasilan pengamanan produksi di lapangan,

telah dicetak tiga buku tentang teknologi pengendalian OPT aneka

kacang dan umbi dari empat buku yang direncanakan yaitu:

• Pedoman Gerakan Pengendalian OPT Kedelai sebanyak 75 buku,

realisasi anggaran sebesar Rp. 1.875.000,- atau 100% dari pagu

anggaran sebesar Rp. 1.875.000,-

• Pedoman Penerapan PHT Kedelai sebanyak 50 buku, realisasi

anggaran sebesar Rp.1.250.000,- atau 100% dari pagu anggaran

sebesar Rp.1.250.000,-

• Pedoman Rintisan Penerapan PHT Ubi Kayu sebanyak 50 buku,

realisasi anggaran sebesar Rp.1.175.000,- atau 94% dari pagu

anggaran sebesar Rp.1.250.000,-

Buku Profil Brigade Proteksi tidak dicetak karena penghematan

anggaran.

b. Pedoman Rekomendasi Pengendalian OPT Aneka Kacang dan Umbi

Penyusunan buku Pedoman Rekomendasi Pengendalian OPT Pada

Tanaman Aneka Kacang dan Umbi bertujuan menyediakan standar

operasional pengendalian OPT pada tanaman aneka kacang dan umbi,

sehingga petugas di lapangan mempunyai pedoman dalam

merumuskan dan memberikan rekomendasi langkah-langkah

operasional pengendalian OPT tanaman aneka kacang dan umbi kepada

masyarakat petani.

Penyusunan buku Pedoman Rekomendasi Pengendalian OPT Pada

Tanaman Aneka Kacang dan Umbi dilaksanakan melalui Focus Group

Discussion (FGD) di Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

(Balitkabi), Malang dengan narasumber yang berasal dari Balitkabi dan

Universitas Brawijaya. Selanjutnya telah dicetak buku Pedoman

Rekomendasi Pengendalian OPT Pada Tanaman Aneka Kacang dan

Umbi.

Realisasi anggaran sebesar Rp 117.380.901,- atau 92,97% dari pagu

anggaran sebesar Rp 126.260.000,-

Page 46: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 35

c. Rapat Koordinasi Teknis Kegiatan Perlindungan Tanaman Pangan

Tahun 2016

Rapat Koordinasi Teknis Perlindungan Tanaman Pangan antara pusat

dan daerah dilakukan untuk membahas kebijakan, strategi, program dan

kegiatan serta langkah-langkah operasional dalam rangka pengamanan

produksi tanaman pangan Tahun 2016. Dengan pertemuan tersebut

diharapkan adanya koordinasi dan sinkronisasi antara kegiatan pusat

dan daerah dalam mendukung pengamanan produksi serta

meningkatkan ketahanan pangan.

Rapat tersebut dilaksanakan pada tanggal 23 25 Februari 2016 di Hotel

Mercure Grand Mirama Surabaya, Jawa Timur. Peserta rapat sebanyak

89 orang terdiri dari Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, BBPOPT

Jatisari, Kepala UPTD-BPTPH dan Kepala Bidang/ Pejabat Dinas Pertanian

Provinsi yang menangani Perlindungan Tanaman Pangan dari 32

provinsi.

Narasumber yang hadir pada rapat tersebut adalah Direktur Jenderal

Tanaman Pangan, Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan,

Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Auditor Utama, Inspektorat II,

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Kasubdit Pengawasan Pupuk dan

Pestisida, dan Eselon III lingkup Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan.

Realisasi anggaran sebesar 151.471.850,- atau 91,20% dari pagu

anggaran sebesar Rp 166.086.000,-.

Gambar 7. Rapat Koordinasi Teknis Kegiatan Perlindungan Tanaman Pangan

d. Optimalisasi Pengelolaan Brigade Proteksi Tanaman Pangan

Brigade Proteksi Tanaman (BPT) merupakan suatu unit pelaksana

pengendalian yang mempunyai tugas utama membantu petani dalam

mengendalikan OPT di daerah sumber serangan dan daerah eksplosi

serangan OPT. Petugas BPT diharapkan memiliki kemampuan dan

Page 47: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 36

wawasan yang mencukupi untuk mengambil keputusan yang cepat dan

tepat, sehingga gerakan pengendalian yang direkomendasikan dan

dilaksanakan lebih efektif serta memberikan hasil sesuai yang

diharapkan.

Dalam rangka mendukung peningkatan kemampuan petugas BPT di

lapangan, telah dilaksanakan kegiatan Pertemuan Optimalisasi

Pengelolaan Brigade Proteksi Tanaman Pangan pada tanggal 26 29 Juli

2016 di Hotel Grage, Jl. Sosrowijayan No. 242, Yogyakarta. Pertemuan

ini dihadiri oleh 75 orang terdiri dari petugas Brigade Proteksi Tanaman,

Staf UPTD-BPTPH Dinas Pertanian dari 32 provinsi dan Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan..

Narasumber yang hadir pada pertemuan ini adalah Direktur Jenderal

Tanaman Pangan, Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan,

Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Kasubdit Pengendalian OPT

Akabi, Kasi Pestisida Hayati, Prof. Dr. Ir. Andi Trisyono, M.Sc (UGM),

Prof. Dr. Dadang (IPB), Prof. Dr. Ir. Achmadi Priyatmojo, M.Sc (UGM), Ir.

Paryoto, MP (Kepala LPHP DIY), Ir. Suparjono (Kepala UPTD-BPTPH DIY);

Ir. Baskoro Sugeng Wibowo (BBPOPT); Mulyadi Benteng (Asosiasi Crop

Care Indonesia), Vicki Arneldi, SP (Crop Life Indonesia); dan Rahmat

(Bengkel Alat Semprot)

Realisasi anggaran sebesar Rp 206.453.200,- atau 98,67% dari pagu

anggaran sebesar Rp 209.229.000,-.

Gambar 8. Optimalisasi Pengelolaan Brigade Proteksi Tanaman

Page 48: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 37

e. Pemanfaatan Sarana Pengendalian OPT Aneka Kacang dan Umbi

Dalam rangka mendukung upaya pengamanan produksi tanaman

pangan untuk mencapai swasembada tanaman pangan telah

dialokasikan bantuan sarana dan prasarana pengendalian OPT, sehingga

kegiatan pengamanan produksi di lapangan berjalan dengan baik dan

sasaran produksi yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Berkaitan dengan hal tersebut, telah dilakukan perjalanan:

1) Monitoring dan evaluasi pemanfaatan sarana pengendalian OPT

aneka kacang dan umbi

2) Inventarisasi teknologi pengendalian OPT aneka kacang dan umbi

3) Perjalanan dalam rangka mendukung kegiatan perlindungan tanaman

pangan dan kegiatan peningkatan produksi tanaman pangan.

Realisasi anggaran sebesar Rp. 175.720.250,- atau 76,83% dari pagu

anggaran sebesar Rp. 228.712.000,- sedangkan sisa anggaran

dialokasikan untuk penghematan.

f. Pendampingan Gerakan SPOT STOP Pengendalian OPT Akabi

Dalam rangka keefektifan pelaksanaan pengendalian OPT di daerah

sentra produksi, maka perlu kiranya dilakukan pengawalan dan

pendampingan gerakan SPOT STOP dengan memberikan motivasi dan

tindakan nyata. Melalui pendampingan gerakan SPOT STOP ini,

diharapkan motivasi dan kepedulian masyarakat petani akan pentingnya

pengendalian OPT secara spesifik lokasi yang dilakukan secara bersama-

sama dan berkesinambungan dapat meningkat.

Realisasi anggaran sebesar Rp 722.055.000 atau 83,28% dari pagu

anggaran sebesar Rp 867.022.000, sedangkan sisa anggaran dialokasikan

untuk penghematan.

g. Teknologi Pengendalian OPT Akabi Berwawasan PHT

Teknologi pengendalian OPT yang berwawasan PHT belum banyak

dipraktekkan pada tanaman aneka kacang dan umbi di berbagai tempat

dan belum sepenuhnya mampu mengendalikan OPT secara efektif. Oleh

karena itu, informasi mengenai teknologi pengendalian tersebut masih

relatif sedikit, sehingga perlu adanya identifikasi mengenai teknologi

pengendalian OPT aneka kacang dan umbi berwawasan PHT.

Page 49: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 38

Berkaitan dengan hal tersebut telah dilakukan :

1) Pendampingan dan identifikasi teknologi pengendalian OPT

berwawasan PHT pengendalian OPT pada tanaman aneka kacang dan

umbi;

2) Monitoring dan evaluasi penerapan teknologi pengendalian OPT

ramah lingkungan pada tanaman aneka kacang dan umbi;

3) Menghadiri rapat kerja teknis/workshop/seminar/pertemuan teknis

terkait perlindungan tanaman pangan dalam rangka meningkatkan

kemampuan petugas pengendalian OPT aneka kacang dan umbi.

Realisasi anggaran sebesar Rp 191.605.735,- atau 76,99% dari pagu

anggaran sebesar Rp 248.842.000,-, sedangkan sisa anggaran

dialokasikan untuk penghematan.

h. Rintisan Penerapan PHT Ubi Kayu

Kegiatan rintisan PPTH ubi kayu merupakan program

rintisan/percontohan penerapan PHT pada tanaman ubi kayu yang

dilaksanakan di daerah sentra produksi ubi kayu. Daerah yang

melaksanakan rintisan PPHT ubi kayu diharapkan dapat berkembang

dan pada tahun berikutnya dapat melaksanakan Penerapan PHT Skala

Luas.

Kegiatan tersebut tersebar di 5 provinsi yaitu Lampung, Jawa Barat,

Jawa Tengah, Jawa Timur dan NTT dengan total pagu anggaran sebesar

Rp 136.000.000,-.

Realisasi kegiatan rintisan PPHT ubi kayu sebanyak 4 unit seluas 12 ha,

realisasi anggaran sebesar Rp 99.449.000 atau 73,12% dari rencana 5

unit seluas 15 ha. Sisa anggaran dialokasikan untuk penghematan.

Terkait penghematan anggaran, beberapa kegiatan tidak dapat

dilaksanakan sebagai berikut :

− Pertemuan Masyarakat Perlindungan Tumbuhan dan Hewan Indonesia

(MPTHI);

− Temu Teknologi Pengendalian OPT Aneka Kacang dan Umbi Ramah

Lingkungan;

− Teknis Evaluasi Pasca Pelepasan Musuh Alami Tanaman Ubi Kayu

− Gerakan Massal Pengendalian OPT Kedelai

Page 50: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 39

4. Subdirekorat Dampak Perubahan Iklim (DPI)

a. Petunjuk Teknis Penerapan Penanganan Dampak Perubahan Iklim

Kegiatan penerapan penanganan DPI (PPDPI) bertujuan mengurangi

resiko kehilangan hasil akibat dampak perubahan iklim (banjir dan

kekeringan). Untuk mengoptimalkan pelaksanaan penerapan

penanganan DPI, telah dicetak Petunjuk Teknis PPDPI sebanyak 50 buku

sebagai acuan petugas di lapangan yang disebarkan ke 15 provinsi

lokasi PPDPI (Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi,

Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta,

Jawa Timur, Banten, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi

Selatan dan Sulawesi Tenggara).

Realisasi anggaran sebesar Rp. 5.027.350,- atau 96,03% dari pagu

anggaran sebesar Rp. 5.235.000,-

b. Bimbingan pelaksanaan Penerapan Penanganan Dampak Perubahan

Iklim

PPDPI merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan

kemampuan petani dalam proses kegiatan budidaya pertanian dengan

memanfaatkan informasi iklim setempat, sehingga dapat mengurangi

resiko kehilangan hasil akibat dampak perubahan iklim

(banjir/kekeringan).

Agar kegiatan PPDPI di lapangan dapat berjalan dengan baik dan

mengidentifikasi permasalahan yang terjadi sebagai bahan evaluasi

untuk tahun berikutnya, telah dilakukan :

1) Pengelolaan data pelaksanaan PPDPI, dengan melakukan

bimbingan teknis pelaksanan PPDPI ke Provinsi Sumatera Utara,

Lampung, DI. Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi

Tengah.

2) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPDPI ke Provinsi Sumatera

Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,

Banten, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan.

Realisasi anggaran sebesar Rp. 112.146.650,- atau 98,58% dari pagu

anggaran sebesar Rp. 113.766.000,-

Page 51: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 40

c. Pengelolaan Data Dampak Perubahan Iklim (DPI)

Pengelolaan data DPI merupakan salah satu upaya menyediakan dan

mendokumentasikan data DPI secara berseri, lengkap dan akurat

sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk pengambil keputusan

dalam meminimalkan dampak negatif perubahan iklim.

Dalam rangka mendukung kegiatan Pengelolaan data DPI telah

dilakukan :

1) Bimbingan dan sosialisasi pengelolaan data dan informasi DPI ke

Provinsi Riau, Bengkulu, Jawa Barat, Kalimantan Timur dan

Kalimantan Selatan. Realisasi anggaran sebesar Rp. 46.495.545,-

atau sebesar 99,99% dari pagu anggaran sebesar Rp. 46.500.000,-

2) Pembinaan penerapan kebijakan perlindungan tanaman pangan

ke Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung,

Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali,

Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.

Realisasi anggaran sebesar Rp.74.580.400,- atau sebesar 99,44%

dari pagu anggaran Rp. 75.000.000,-

3) Monitoring dan evaluasi kegiatan UPSUS padi, jagung dan kedelai

ke Provinsi Bengkulu. Realisasi anggaran sebesar Rp. 41.610.500,-

atau sebesar 62,93% dari pagu anggaran sebesar Rp. 66.120.000,-

4) Pemantauan kegiatan UPSUS padi, jagung dan kedelai ke Provinsi

Bengkulu, Banten, Sulawesi Barat dan Gorontalo. Realisasi

anggaran sebesar Rp. 187.816.400,- atau sebesar 57,28% dari

pagu awal anggaran sebesar 327.888.000,- dan realisasi anggaran

mencapai 96,46% dari pagu setelah penghematan sebesar Rp.

194.708.974,-

d. Focus Group Discussion Penanggulangan DPI

Focus Group Discussion Penangulangan DPI bertujuan membahas

upaya antisipasi penanggulangan DPI pada Musim Kemarau dan

Musim Hujan terutama di daerah rawan banjir dan kekeringan di

Indonesia, dilaksanakan di Bogor tanggal 31 Maret - 2 April 2016.

Kegiatan ini dihadiri oleh 75 orang peserta terdiri dari Kepala Balai

Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) dari 31 Provinsi,

Staf Teknis BPTPH, perwakilan Sekretariat Jenderal Tanaman Pangan,

Direktorat Perbenihan, Direktorat Serealia dan Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan. Narasumber yang hadir dalam kegiatan tersebut

berasal dari Balai Penelitian Agroklimat dan Meteorologi Badan

Page 52: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 41

Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Badan Meteorologi

Klimatologi Dan Geofisika (BMKG), Lembaga Antariksa dan

Penerbangan Nasional (LAPAN), dan Institut Pertanian Bogor.

Realisasi anggaran Rp.143.386.800,- atau sebesar 99,78% dari pagu

anggaran sebesar Rp.143.706.000,-.

Gambar 9. Focuss Group Discussion Penanggulangan DPI

Terkait penghematan anggaran kegiatan Penyusunan dan Pencetakan

Buku Pengaruh kondisi Iklim Terhadap Luas Kerusakan Akibat DPI tidak

dapat dilaksanakan.

5. Tata Usaha

a. Laporan Kegiatan Ketatausahaan Perlindungan Tanaman Pangan

Kegiatan yang mendukung ketatausahaan Perlindungan Tanaman

Pangan sebagai berikut :

− Konsultasi/Koordinasi instansi terkait ke Provinsi Jawa Barat

(Bandung, Bekasi, Bogor, Ciawi, Cipayung, Depok).

− Monitoring kegiatan UPSUS PAJALE ke Provinsi Bengkulu.

− Mengikuti/ menghadiri rapat kerja/ workshop/ seminar/ pelatihan/

pertemuan lainnya ke Provinsi Jawa Barat (Bandung, Bekasi, Bogor,

Cipayung, Depok, Jatisari, Lembang) Jawa Tengah, DI. Yogyakarta,

Jawa Timur, dan Bali.

− Dalam rangka mendukung kegiatan monitoring dan inventarisasi

DIPA Refocusing APBN-P Ditjen TP dan APBN-P Ditjen PSP

Pengadaan Akun 526 TA.2015 (bahan dan sarana pengembangan

agens hayati untuk PPAH, fasilitasi pompa air, pembuatan rumah

burung hantu/Rubuha, bangun/renovasi gudang Brigade Proteksi

Tanaman, sarana pengolah data dan bahan serta alat pengendalian

OPT dan DPI, telah dilakukan perjalanan inventarisasi data sarana

prasarana dan inventaris pusat di daerah ke Provinsi Aceh,

Page 53: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 42

Sumatera Utara, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa

Timur, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Selatan.

− Evaluasi/monitoring optimalisasi administrasi pelaksanaan kegiatan

Perlindungan Tanaman Pangan ke Provinsi Bengkulu, Jawa Barat,

DI. Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Nusa

Tenggara Timur.

− Pemakaian Ruang Rapat Aula Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan untuk rapat awal tahun seluruh pegawai lingkup Ditlin TP,

rapat internal, rapat eksternal dengan pihak lain, serta kunjungan

kerja dari unit kerja di daerah.

Realisasi anggaran sebesar Rp. 592.482.210,- atau 94,16 % dari pagu

anggaran setelah penghematan sebesar Rp. 629.249.451,-.

b. Pengembangan Kesekretariatan Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan

Mengikuti/ Menghadiri Rapat Kerja/ Workshop/ Seminar/ Pelatihan/

Pertemuan Lainnya memenuhi undangan dari lingkup Ditjen TP ke

Provinsi Jawa Barat (Bandung, Bekasi, Bogor, Ciawi, Cipayung, Garut,

Depok) dan Banten

Realiasi anggaran sebesar Rp. 58.857.150,- atau 97,02 % dari pagu

anggaran setelah penghematan sebesar Rp. 60.665.150,-

c. Sewa Kendaraan Operasional Kantor

Sewa kendaraan sebagai sarana operasional kantor sebanyak 6 unit

kendaraan yang terdiri dari : 4 (empat) unit mobil Toyota Avanza yang

diperuntukan ke Kasubdit PDPI, Kasubdit Data dan Kelembagaan,

Kepala Balai PMPT dan Kasubbag Tata Usaha dan 2 (dua) unit mobil

Toyota Innova yang diperuntukan ke Direktur dan Kasubdit POPT

Akabi.

Realiasi anggaran sebesar Rp. 389.864.000,- atau 99,20 % dari pagu

anggaran setelah penghematan sebesar Rp. 393.020.000,-.

Page 54: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 43

6. Fungsional

a. Sosialisasi SKKNI dan Konsultasi Pra Asesmen (KPA)

Sertifikasi POPT mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional

Indonesia (SKKNI) POPT yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor

KEP.08/MEN/I/2011 tanggal 25 Januari 2011. SKKNI adalah rumusan

kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan

dan/atau sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat

jabatan. Standar tersebut perlu diinformasikan kepada seluruh POPT,

baik di Pusat maupun di Daerah, sehingga POPT dapat menyiapkan

kelengkapan uji kompetensi dan mampu diuji kompetensinya sesuai

dengan standar yang dipersyaratkan.

Untuk mendukung hal tersebut, telah dilaksanakan kegiatan Sosialisasi

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia dan Konsultasi Pra

Asesmen (KPA) di Balai Besar Peramalan OPT Jatisari, Jawa Barat, pada

tanggal 24 26 Agustus 20016. Peserta Sosialisasi sebanyak 46 orang

POPT dari jenjang Terampil sampai dengan Ahli Madya. Narasumber

yang hadir pada kegiatan sosialisasi ini adalah Kepala Pusat Pendidikan

Standarisasi dan Sertifikasi Pertanian, Kepala Balai Besar Peramalan

OPT, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, dan Asesor Kompetensi

POPT.

Realisasi anggaran sebesar Rp. 70.657.750,- atau 99,123% dari pagu

anggaran sebesar Rp. 71.285.000,-

Peserta sosialisasi SKKNI selanjutnya akan diikutsertakan dalam kegiatan

Seritifikasi Profesi POPT, namun terkait penghematan anggaran kegiatan

tersebut tidak dapat dilaksanakan.

b. Pengembangan Jabatan Fungsional

Untuk mengoptimalkan kinerja dan profesionalisme POPT, baik di pusat

maupun daerah, perlu diupayakan pengembangan jabatan fungsional

POPT melalui kegiatan bimbingan pengembangan jabatan fungsional

POPT, koordinasi/konsultasi ke lembaga/instansi terkait, monitoring

dan evaluasi pengembangan jabatan fungsional POPT serta menghadiri

rapat/seminar/workshop/lokakarya/mengikuti Diklat Dasar POPT

ataupun pertemuan teknis lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut

dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang permasalahan

/kendala yang dihadapi baik dalam pengembangan jabatan fungsional

maupun penilaian angka kreditnya. Informasi tersebut digunakan

Page 55: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 44

sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan pada masa

yang akan datang.

Untuk mendukung pengembangan jabatan fungsional telah dilakukan

pembinaan, monev jabatan fungsional, koordinasi ke Provinsi Sumatera

Utara, Jawa Barat, DI. Yogyakarta, Sulawesi Selatan

Realiasi anggaran sebesar Rp. 82.401.100,- atau 100% dari pagu

anggaran setelah penghematan sebesar Rp. 82.401.100,-.

Terkait penghematan anggaran kegiatan Penyusunan dan Pengelolaan

Warta Perlintan tidak dilaksanakan.

7. Perencanaan

a. Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Penguatan Perlindungan Tanaman

Pangan dari Gangguan OPT dan DPI Tahun 2016

Dalam rangka meningkatkan kinerja perlindungan tanaman pangan,

perlu didukung dengan referensi dan pedoman pelaksanaan kegiatan.

Untuk mendukung hal tersebut telah dicetak Pedoman Pelaksanaan

Kegiatan Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT

dan DPI Tahun 2016 sebagai acuan pedoman pelaksanaan kegiatan

penguatan perlindungan tanaman pangan.

Realisasi anggaran sebesar Rp. 3.600.000,- atau 100% dari pagu

anggaran sebesar Rp. 3.600.000

b. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perlindungan TA. 2017

Dalam rangka penyusunan rencana kerja dan anggaran TA. 2017 perlu

didukung dengan agenda kegiatan yang dilaksanakan bersama dengan

Eselon II lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan UPTD Balai

Proteksi/Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH).

Agenda kegiatan dimaksud antara lain :

- Penyusunan RKA-K/L Pagu Sementara Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan TA. 2017, dilaksanakan pada tanggal 19 - 22 Juli

2016 di Best Western Premier Solo Baru, Jawa Tengah. Peserta yang

hadir sebanyak 90 0rang yang terdiri dari perwakilan Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan dan BPTPH Provinsi. Narasumber

yang hadir diantaranya Direktur Perlindungan Tanaman Pangan,

Koordinator Perencanaan/Kasubdit Pengendalian OPT Akabi, dan

pejabat Eselon III dan IV lingkup Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan.

Page 56: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 45

- Penyusunan RKA-K/L Pagu Definitif Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan TA. 2017, dilaksanakan pada tanggal 18 - 21

Oktober 2016 di Aston Imperial Hotel Bekasi, Jawa Barat. Peserta

yang hadir sebanyak 100 orang yang berasal dari Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan dan BPTPH Provinsi. Narasumber

yang hadir diantaranya Direktur Perlindungan Tanaman Pangan,

Koordinator Perencanaan/Kasubdit Penanggulangan DPI Ir, Pejabat

Eselon II dan IV lingkup Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan.

Realisasi anggaran sebesar Rp. 148.638.250,- atau 99,80% dari pagu

anggaran setelah penghematan sebesar Rp. 148.662.200,-.

c. Operasional Pelaksanaan Kegiatan Perencanaan Perlindungan

Tanaman Pangan

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran pelaksanaan kegiatan

perencanaan perlindungan tanaman pangan telah dilaksanakan :

- Rapat tim perencanaan lingkup Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan dalam rangka berkoordinasi terkait informasi perkembangan

program dan anggaran Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, tindak

lanjut pelaksanaan pemotongan anggaran, persiapan penyusunan

RKA-K/L Pagu Sementara dan Definitif TA. 2017.

Realisasi anggaran sebesar Rp. 6.665.000,- atau 99,72% dari pagu

anggaran sebesar Rp. 6.669.000,-.

- Pengadaan kebutuhan alat tulis kantor dan bahan komputer sebagai

penunjang kebutuhan administrasi kegiatan perencanaan.

Realisasi anggaran sebesar Rp. 13.467.800,- atau 99,97% dari pagu

anggaran sebesar 13.472.000,-.

- Pendampingan perencanaan perlindungan tanaman pangan sehingga

tujuan dan sasaran kegiatan dapat tercapai secara optimal.

Pendampingan dilakukan ke Provinsi Sumatera Utara, Sumatera

Selatan, Kepulauan Riau, Banten, Jawa Barat, DI. Yogyakarta, Bali,

Nusa Tenggara Timur.

Realisasi anggaran sebesar Rp. 122.506.500,- atau 99,94% dari pagu

anggaran sebesar Rp. 122.584.000,-.

- Pengawalan Kegiatan Tanaman Pangan dalam rangka mendukung

pencapaian tujuan, sasaran kebijakan program dan kegiatan

perlindungan tanaman pangan di lapangan. Pengawalan dilakukan ke

Provinsi Riau, Banten, Jawa Barat.

Page 57: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 46

Realisasi anggaran sebesar Rp. 30.994.800,- atau 100% dari pagu

anggaran sebesar Rp. 30.996.000,-.

- Pemantauan Pelaksanaan Kegiatan Perlindungan dalam rangka

memantau pelaksanaan kegiatan perlindungan tanaman pangan

sehingga sesuai dengan kebijakan program dan kegiatan yang telah

ditetapkan. Pemantauan dilakukan ke Provinsi Sumatera Selatan,

Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan.

Realisasi anggaran sebesar Rp. 103.202.300,- atau 99,56% dari pagu

anggaran sebesar Rp. 103.660.000,-.

- Mengikuti/menghadiri rapat kerja perencanaan program dan

anggaran (dalam kota) dalam rangka koordinasi terkait pembahasan

program dan anggaran Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

Realisasi anggaran sebesar Rp. 7.350.000,- atau 97,22% dari pagu

anggaran sebesar Rp. 7.560.000,-.

- Mengikuti/menghadiri rapat kerja perencanaan program dan

anggaran (luar kota) dalam rangka koordinasi terkait pembahasan

program dan anggaran Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

Realisasi anggaran sebesar Rp. 65.977.154,- atau 99,68% dari pagu

anggaran setelah penghematan sebesar Rp. 66.191.000,-.

8. Pelaporan

Laporan Tahunan dan Laporan Kinerja (LAKIN) Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan merupakan

laporan pelaksanaan kegiatan dan program Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan selama satu tahun anggaran. Laporan berisi informasi

struktur organisasi dan ketatausahaan, evaluasi pelaksanaan kegiatan

pengamatan, pengelolaan database OPT/ DPI, upaya pengendalian OPT

dan penanganan DPI, serta evaluasi pelaksanaan kegiatan pendukung

lainnya secara komprehensif. Berdasarkan evaluasi tersebut dapat

disimpulkan kendala dan permasalahan yang terjadi sehingga dapat

dirumuskan upaya pemecahannya.

Laporan Kinerja merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi

pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai

tujuan/sasaran strategis instansi. Laporan Kinerja berisi ikhtisar pencapaian

sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja

dan dokumen perencanaan, yaitu menyajikan informasi tentang

Page 58: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 47

pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, realisasi pencapaian indikator

kinerja utama organisasi, penjelasan yang memadai atas pencapaian

kinerja, dan perbandingan capaian indikator kinerja dengan target kinerja

yang direncanakan.

Pertemuan penyusunan LAKIN dan LAPTAH Direktorat Perlindungan

Tanaman dilaksanakan di Aula Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

pada tanggal 6 dan 13 Februari 2017 yang dihadiri oleh Auditor Inspektorat

II, Kepala Subag Evaluasi dan Pelaporan I, Sekretariat Jenderal, Staf Bagian

Evaluasi Pelaporan, Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, dan

Tim Pelaporan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan.

2.5. Pengelolaan Anggaran dan Sumberdaya Manusia

2.5.1. Pengelolaan Anggaran

Pada Tahun 2016, pelaksanaan program dan kegiatan Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan didukung dengan anggaran

pembangunan, yang tertuang dalam program Ketahanan Pangan

dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja (Satker)

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Sedangkan untuk pelaksanaan

program dan kegiatan Perlindungan Tanaman Pangan di daerah

didukung dengan anggaran yang tertuang dalam DIPA Dana

Dekonsentrasi melalui Satker BPTPH.

1) Realisasi anggaran pelaksanaan program kegiatan Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan sebesar Rp 10.068.146.428,- atau

97,92% dari pagu anggaran setelah penghematan (self blocking)

sebesar Rp. 13.165.594.000,-

2) Realisasi anggaran pelaksanaan kegiatan Perlindungan Tanaman

Pangan di daerah yang pendanaannya tertuang dalam DIPA dana

Dekonsentrasi sebesar Rp. Rp. 127.147.793.043,- atau 99,24% dari

pagu anggaran setelah penghematan (self blocking) sebesar Rp.

128.126.307.458,-

Page 59: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 48

2.5.2. Sumberdaya Manusia

Pada Tahun 2016, jumlah sumber daya manusia lingkup Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan sebanyak 76 orang pegawai dan 11

orang Tenaga Harian Lepas. Secara rinci, keadaan pegawai di

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Pegawai Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan.

No. Unit Golongan

THL Jml IV III II I

1 Direktur 1 - - - - 1

2 Sub Bagian Tata Usaha 1 8 7 - 11 27

3 Subdit. Data dan

Kelembagaan POPT 1 10 1 - - 12

4 Subdit. DPI 2 9 1 - - 12

5 Subdit. POPT Serealia 1 11 2 - - 14

6 Subdit. POPT Akabi 1 9 - - - 12

Jumlah 7 47 11 - 11 76

2.6. Permasalahan

Kondisi dan permasalahan tahun 2016 adalah :

a. Koordinasi antar kelembagaan perlindungan tanaman pangan baik di pusat

maupun di daerah belum optimal. Hal ini karena kebijakan otonomi daerah

yang belum terlaksana dengan baik. Pemerintah daerah dan Petani kurang

proaktif melakukan tindak lanjut kegiatan yang telah dialokasikan oleh

pusat baik yang pendanaannya berasal dari APBD maupun swadaya.

b. SDM perlindungan tanaman di daerah baik jumlah maupun

kemampuannya belum memadai dibandingkan dengan tantangan tugas

yang harus dilaksanakan. Kondisi tersebut diakibatkan adanya mutasi,

promosi dan penerimaan CPNS yang kurang memperhatikan latar belakang

pendidikan dan kemampuan teknis. Selain itu, juga banyak petugas yang

sudah memasuki masa purna tugas.

Peningkatan pengetahuan kemampuan SDM di lapangan telah dilakukan

bagi POPT-PHP yang bertujuan untuk menyegarkan kembali pengetahuan

dan kemapuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, namun belum

semua POPT-PHP dapat diakomodir dalam kegiatan penyegaran tersebut.

Page 60: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 49

c. Pemberdayaan alumni SLPHT dalam penerapan, pengembangan, dan

pemasyarakatan PHT melalui pengembangan Pos Pengembang Agens

Hayati PPAH belum optimal. Hal ini disebabkan terbatasnya dukungan

sarana dan prasarana, teknologi, pendampingan, pembinaan dan dukungan

dana dari daerah. Petani alumni SLPHT di beberapa daerah belum berperan

optimal dalam memperbanyak unit-unit SLPHT swadaya, sehingga masih

diperlukan dukungan dana melalui APBD provinsi dan APBD

kabupaten/kota untuk pengembangan unit-unit SLPHT. Masih kurangnya

dokumentasi data kuantitas SLPHT saat Program Nasional PHT sehingga

sampai saat ini belum dapat didata jumlah riil petani alumni SLPHT.

d. Kinerja Petani Pengamat selama Tahun 2012-2016 belum optimal, untuk

itu diperlukan evaluasi kinerja bagi petani pengamat untuk mengetahui

efektifitas keterlibatan petani pengamat dalam mendukung tugas POPT-

PHP di lapangan.

e. PHT seharusnya dipahami sebagai suatu strategi, sedangkan yang terjadi

selama ini masih dipahami sebagai suatu teknologi, sehingga PHT

didominasi oleh upaya mencari produk instan untuk mengendalikan

ledakan OPT. Kajian-kajian yang dilakukan oleh LPHP belum menggali

permasalahan spesifik lokasi, sebagian besar membahas jenis dan

efektifitas agens hayati/pestisida nabati terhadap OPT sasaran.

f. Setelah pelaksanaan PPHT/PPDPI perlu dievaluasi dengan melakukan

monitoring ke kelompok tani pada musim tanam dan pencapaian tingkat

keberhasilan.

g. Pada era Otonomi Daerah, pemenuhan kebutuhan SDM dan sarana

prasarana perlindungan tanaman adalah tanggungjawab pemerintah

daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) bukan tanggunggjawab pusat. Untuk

itu, perlu dilakukan advokasi kepada Gubernur, Bupati/Walikota, dan

lembaga legislatif serta pemangku kepentingan perlindungan tanaman di

daerah.

h. Perubahan iklim dan faktor lingkungan yang kurang mendukung antara lain

curah hujan di atas rata-rata, pergeseran musim hujan dan musim

kemarau, rusaknya daerah tangkapan air, dan rusaknya sarana irigasi.

Kondisi ini menyebabkan meningkatnya luas, frekuensi dan durasi dampak

perubahan iklim berupa banjir dan kekeringan serta berpengaruh terhadap

dinamika populasi OPT, peningkatan patogenitas penyakit dan pola

distribusi serangannya. Oleh karena itu, upaya antisipasi, mitigasi, serta

penanganan OPT/DPI perlu mendapat perhatian terkait dengan

kelembagaan, penelitian, pengembangan, dan penanganannya.

Page 61: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 50

Upaya-upaya tersebut dilakukan melalui peningkatan diseminasi prakiraan

serangan OPT/DPI, pemanfaatan informasi prakiraan iklim di tingkat

lapangan, penyebarluasan rekomendasi penyesuaian pola tanam dan

kalender tanam, rehabilitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi, penanganan

secara spesifik lokasi, serta pemberdayaan petani melalui SLI dan SLPHT.

i. Penanganan OPT, terutama pada daerah sumber serangan dan sumber

infeksi di daerah perbatasan antar provinsi/kabupaten/kota belum

dilaksanakan secara optimal. Hal tersebut karena kurangnya koordinasi dan

sinkronisasi antar wilayah sejak diberlakukan otonomi daerah. Sehubungan

denggan hal tersebut, perlu diupayakan koordinasi dan sinkronisasi secara

vertikal dan horizontal.

Beberapa faktor yang menyebabkan sistem pengamatan belum berjalan

optimal, diantaranya adalah: a) Jumlah POPT-PHP belum memadai

dibandingkan dengan wilayah pengamatannya (kecamatan); (b) Tugas

POPT-PHP semakin berat, disamping melaksanakan tugas rutin

pengamatan, juga melaksanakan tugas-tugas lain seperti mendampingi

pelaksanaan kegiatan Penerapan PHT (PPHT), Penerapan Penanganan

Dampak Perubahan Iklim (PPDPI), dan melakukan pengawasan pupuk dan

pestisida, pendampingan upaya khusus pajale; (c) Sarana pengamatan

masih kurang seperti loupe, handcounter, jaring serangga, Stasiun

Meteorologi Pertanian Khusus (SMPK) di Laboratorium Pengamatan Hama

dan Penyakit (LPHP), (d) Alat transportasi (kendaraan operasional) di

beberapa daerah masih kurang atau sudah tidak layak pakai.

Demikian juga sistem peringatan dini, saat ini belum berjalan sebagaimana

mestinya. Peringatan dini yang diberikan oleh POPT-PHP sering tidak

ditindaklanjuti dengan pengendalian yang cepat sehingga perkembangan

populasi/serangan OPT dan penyebarannya semakin tidak terkendali. Hal

ini antara lain disebabkan oleh: kondisi sosial ekonomi petani (kepemilikan

lahan yang sempit, modal terbatas dll), ketersediaan bahan dan alat

pengendalian, koordinasi antara petugas di lapangan belum optimal,

kebijakan pemerintah daerah yang belum sepenuhnya berpihak kepada

kepentingan petani.

Page 62: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 51

III. PENUTUP

Laporan Tahunan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan 2016 disusun sebagai

salah satu bentuk pertanggung jawaban dan evaluasi dalam penyempurnaan

rencana capaian kinerja pada tahun yang akan datang. Laporan tahunan ini berisi

pertanggung jawaban hasil pelaksanaan anggaran Tahun 2016 yang mengacu pada

tugas pokok dan fungsi Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan.

Pencapaian sasaran mengamankan areal tanaman pangan dari serangan OPT dan

Terkena DPI (banjir dan kekeringan) dengan rincian padi 105,59%, jagung 100,63%,

kedelai 99,79%, kacang tanah 101,58%, kacang hijau 101,66%, ubi kayu 101,96%,

dan ubi jalar 101,83% dari luas tanam pada Tahun 2016 dinilai berhasil.

Capaian anggaran kegiatan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan di pusat

sebesar Rp 10.068.146.428,- atau 97,92% dari pagu anggaran setelah penghematan

(self blocking) sebesar Rp.13.165.594.000,- dan di daerah sebesar

Rp. 127.147.793.043,- atau 99,24% dari pagu anggaran setelah penghematan

(self blocking) sebesar Rp. 128.126.307.458,-

Kegiatan meliputi Subdirektorat Data dan Kelembagaan, Subdit Pengendalian OPT

Serealia, Subdit Pengendalian OPT Akabi, Subdit Penanggulangan DPI, dan Tata

Usaha dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai target walaupun beberapa

kegiatan tidak terlaksanan karena penghematan anggaran (self blocking).

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahun 2016 secara keseluruhan telah sesuai

dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan dan telah

selaras dengan strategi pokok perlindungan tanaman pangan meliputi: 1)

Pengembangan sistem deteksi dan peringatan dini serangan OPT dan DPI dalam

rangka menekan tingkat kerusakan dan kerugian/kehilangan hasil; 2) peningkatan

kemampuan teknis SDM perlindungan tanaman pangan sejalan dengan

perkembangan teknologi pengendalian OPT dan penanganan DPI, 3) penyediaan

sarana dan prasarana pengendalian OPT dan DPI, 4) Peningkatan kemandirian

petani dalam rangka mengatasi permasalahan OPT dan DPI, 5) peningkatan

koordiansi hubungan kerja dalam rangka mewujudkan sinergisitas antara

kelembagaan perlindungan tanaman pangan di tingkat pusat dan daerah.

Page 63: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 52

Lampiran 1.

REALISASI PELAKSANAAN PPHT

PADA TANAMAN PADI TAHUN 2016

Rp. %

1 Aceh 27 675 27 675 100,00 1.200.700 100.850 1.099.850 1.081.590 98,34

2 Sumatera Utara 20 500 20 500 100,00 874.000 874.000 874.000 100,00

3 Sumatera Barat 30 750 29 725 96,67 1.311.000 225.150 1.085.850 1.085.850 100,00

4 Riau 5 125 3 75 60,00 218.500 100.400 118.100 116.900 98,98

5 Jambi 10 250 10 250 100,00 437.000 81.223 355.777 355.777 100,00

6 Sumatera Selatan 20 500 20 500 100,00 876.700 146.120 730.580 726.955 99,50

7 Bengkulu 5 125 5 125 100,00 218.500 57.375 161.125 161.125 100,00

8 Lampung 18 450 18 450 100,00 782.300 750 781.550 781.350 99,97

9 Bangka Belitung 2 50 2 50 100,00 184.850 57.585 127.265 127.265 100,00

10 Kep. Riau - - - - - - - - -

11 Banten 19 475 19 475 100,00 830.300 830.300 829.300 99,88

12 DKI Jakarta - - - - - - - - -

13 Jawa Barat 45 1.125 45 1.125 100,00 1.966.500 1.966.500 1.966.500 100,00

14 Jawa Tengah 50 1.250 50 1.250 100,00 2.308.020 152.500 2.155.520 2.155.462 100,00

15 DI.Yogyakarta 10 250 10 250 100,00 487.500 104.975 382.525 380.426 99,45

16 Jawa Timur 50 1.250 50 1.250 100,00 2.185.000 152.851 2.032.149 2.032.149 100,00

17 Bali 15 375 15 375 100,00 650.850 162.963 487.887 487.887 100,00

18 NTB 10 250 10 250 100,00 555.159 115.334 439.825 439.825 100,00

19 NTT 10 250 9 225 90,00 468.000 142.950 325.050 325.050 100,00

20 Kalimantan Barat 20 500 20 500 100,00 874.000 126.035 747.965 744.965 99,60

21 Kalimantan

Tengah

8 200 7 175 87,50 349.600 83.885 265.715 255.415 96,12

22 Kalimantan

Selatan

20 500 20 500 100,00 874.000 139.175 734.825 734.825 100,00

23 Kalimantan

Timur

15 375 11 275 73,33 655.500 320.413 335.087 273.550 81,64

24 Sulawesi Utara 15 375 15 375 100,00 667.500 667.500 667.500 100,00

25 Sulawesi

Tengah

20 500 20 500 100,00 874.000 125.540 748.460 747.960 99,93

26 Sulawesi

Selatan

50 1.250 48 1.200 96,00 2.185.000 139.554 2.045.446 2.045.446 100,00

27 Sulawesi

Tenggara

18 450 15 375 83,33 786.600 58.250 728.350 728.350 100,00

28 Gorontalo 5 125 5 125 100,00 218.500 218.500 218.500 100,00

29 Sulawesi Barat 20 500 20 500 100,00 781.948 208.800 573.148 499.800 87,20

30 Maluku 5 125 3 75 60,00 256.400 115.350 141.050 141.050 100,00

31 Maluku Utara 4 100 4 100 100,00 187.200 187.200 187.200 100,00

32 Papua Barat 5 125 5 125 100,00 234.000 234.000 234.000 100,00

33 Papua 5 125 4 100 80,00 234.000 48.500 185.500 185.500 100,00

556 13.900 539 13.475 96,94 24.733.127 2.966.528 21.766.599 21.591.472 99,20 Jumlah

No Provinsi

Unit Ha

Fisik

Padi

Realisasi Anggaran setelah

Selfblocking

Realisasi

%Unit Ha

Target Awal

Anggaran (Rp. 000,-)

PPHT

Pagu Awal Self BlockingPagu setelah

selfblocking

Page 64: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 53

Lampiran 2.

REALISASI PELAKSANAAN PPHT

PADA TANAMAN JAGUNG TAHUN 2016

Rp. %

1 Aceh 1 15 - - - 35.700 35.700 - -

2 Sumatera Utara 1 15 1 15 100,00 35.800 35.800 35.800 100,00

3 Sumatera Barat 2 30 2 30 100,00 71.600 12.550 59.050 56.534 95,74

4 Riau - - - - - - -

5 Jambi - - - - - - -

6 Sumatera Selatan - - - - - - -

7 Bengkulu - - - - - - -

8 Lampung - - - - - - -

9 Bangka Belitung - - - - - - -

10 Kep. Riau - - - - - - -

11 Banten 2 30 2 30 - 71.600 71.600 71.360 99,66

12 DKI Jakarta - - - - - - -

13 Jawa Barat 3 45 3 45 100,00 107.400 9.750 97.650 97.650 100,00

14 Jawa Tengah 3 45 3 45 100,00 108.150 9.250 98.900 98.048 99,14

15 DI.Yogyakarta - - - - - - -

16 Jawa Timur 4 60 4 60 100,00 143.200 8.000 135.200 135.200 100,00

17 Bali - - - - - - -

18 NTB 2 30 2 30 100,00 54.260 6.248 48.012 48.011 100,00

19 NTT 1 15 1 15 100,00 38.900 12.550 26.350 26.350 100,00

20 Kalimantan Barat - - - - - - -

21 Kalimantan Tengah - - - - - - -

22 Kalimantan Selatan 1 15 1 15 100,00 35.800 23.410 12.390 12.390 100,00

23 Kalimantan Timur - - - - - - -

24 Sulawesi Utara 2 30 2 30 100,00 52.500 26.250 26.250 26.250 100,00

25 Sulawesi Tengah 1 15 1 15 100,00 35.800 3.500 32.300 32.300 100,00

26 Sulawesi Selatan 2 30 2 30 100,00 71.600 19.800 51.800 51.800 100,00

27 Sulawesi Tenggara 3 45 1 15 33,33 107.400 70.200 37.200 37.200 100,00

28 Gorontalo 2 30 2 30 100,00 71.600 71.600 69.875 97,59

29 Sulawesi Barat 1 15 1 15 100,00 46.200 18.400 27.800 17.800 64,03

30 Maluku - - - - - - -

31 Maluku Utara - - - - - - -

32 Papua Barat - - - - - - -

33 Papua - - - - - - -

31 465 28 420 90,32 1.087.510 219.908 867.602 816.568 94,12

Jagung

Self BlockingPagu setelah

selfblockingUnit Ha

Realisasi

%

Jumlah

No ProvinsiFisik

Pagu Awal

Realisasi Anggaran setelah

Selfblocking

Target Awal

Unit Ha

Anggaran (Rp. 000,-)

PPHT

Page 65: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 54

Lampiran 3.

REALISASI PELAKSANAAN PPHT

PADA TANAMAN KEDELAI TAHUN 2016

Rp. %

1 Aceh 3 30 2 20 66,67 74.500 28.200 46.300 42.350 91,47

2 Sumatera Utara - - - - - - - - -

3 Sumatera Barat - - - - - - - -

4 Riau - - - - - - - - -

5 Jambi - - - - - - - - -

6 Sumatera Selatan - - - - - - - - -

7 Bengkulu - - - - - - - - -

8 Lampung - - - - - - - - -

9 Bangka Belitung - - - - - - - - -

10 Kep. Riau - - - - - - - - -

11 Banten - - - - - - - - -

12 DKI Jakarta - - - - - - - - -

13 Jawa Barat 3 30 3 30 100,00 84.600 5.200 79.400 79.400 100,00

14 Jawa Tengah 2 20 2 20 100,00 47.750 150 47.600 47.600 100,00

15 DI.Yogyakarta 1 10 1 10 100,00 27.950 6.500 21.450 21.418 99,85

16 Jawa Timur 5 50 5 50 100,00 141.000 22.800 118.200 118.120 99,93

17 Bali - - - - - - - - -

18 NTB 3 30 3 30 100,00 63.567 13.066 50.501 50.499 100,00

19 NTT - - - - - - - - -

20 Kalimantan Barat - - - - - - - - -

21 Kalimantan Tengah - - - - - - - - -

22 Kalimantan Selatan - - - - - - - -

23 Kalimantan Timur - - - - - - - - -

24 Sulawesi Utara - - - - - - - - -

25 Sulawesi Tengah - - - - - - - - -

26 Sulawesi Selatan 2 20 2 20 100,00 56.400 20.600 35.800 35.800 100,00

27 Sulawesi Tenggara 2 20 1 10 50,00 56.400 49.000 7.400 7.400 100,00

28 Gorontalo - - - - - - - - -

29 Sulawesi Barat - - - - - - - - -

30 Maluku - - - - - - - - -

31 Maluku Utara - - - - - - - - -

32 Papua Barat - - - - - - - - -

33 Papua - - - - - - - - -

21 210 19 190 90,48 552.167 145.516 406.651 402.587 99,00

Unit

Jumlah

No Provinsi

Realisasi Anggaran setelah

SelfblockingPagu Awal Self BlockingPagu setelah

selfblocking

Realisasi

Unit Ha %

Target Awal

Ha

Kedelai

Fisik

PPHT

Anggaran (Rp. 000,-)

Page 66: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 55

Lampiran 4.

REALISASI PELAKSANAAN PPDPI

PADA TANAMAN PADI TAHUN 2016

Kali Ha Kali Ha Kali Ha % Rp. %

1 Aceh 1 10 1 10 1 10 100,00 43.324 7.128 36.196 35.475 98,01

2 Sumatera Utara 1 10 1 10 1 10 100,00 50.300 50.300 50.300 100,00

3 Sumatera Barat 3 30 3 30 3 30 100,00 119.205 5.980 113.225 96.697 85,40

4 Riau - - - - - - -

4 Jambi 1 10 1 10 1 10 100,00 50.300 8.650 41.650 41.650 100,00

5 Sumatera Selatan 2 20 2 20 2 20 100,00 112.280 48.185 64.095 60.505 94,40

7 Bengkulu - - - - - - -

6 Lampung 2 20 2 20 2 20 100,00 74.550 - 74.550 74.550 100,00

9 Bangka Belitung - - - - - -

10 Kep. Riau - - - - - -

7 Banten 2 20 2 20 2 20 100,00 79.450 79.450 79.450 100,00

12 DKI Jakarta - - - - - - -

8 Jawa Barat 3 30 2 20 2 20 66,67 147.277 48.192 99.085 98.835 99,75

9 Jawa Tengah 3 30 3 30 3 30 100,00 145.962 145.962 144.213 98,80

10 DI.Yogyakarta 2 20 2 20 2 20 100,00 84.345 27.625 56.720 55.914 98,58

11 Jawa Timur 3 30 3 30 3 30 100,00 113.325 48.350 64.975 64.975 100,00

17 Bali - - - - - - -

12 NTB 2 20 2 20 2 20 100,00 63.034 18.828 44.206 42.206 95,47

19 NTT - - - - - -

20 Kalimantan Barat - - - - - -

21 Kalimantan Tengah - - - - - -

22 Kalimantan Selatan - - - - - -

23 Kalimantan Timur - - - - - -

24 Sulawesi Utara - - - - - - -

13 Sulawesi Tengah 1 10 1 10 1 10 100,00 50.300 5.875 44.425 44.425 100,00

14 Sulawesi Selatan 3 30 2 20 2 20 66,67 113.325 63.075 50.250 50.250 100,00

15 Sulawesi Tenggara 2 20 2 20 2 20 100,00 90.025 6.380 83.645 83.645 100,00

28 Gorontalo - - - - - - - -

29 Sulawesi Barat - - - - - - -

16 Maluku 1 10 - - - - - 65.600 65.600 - -

31 Maluku Utara - - - - - - -

32 Papua Barat - - - - - -

33 Papua - - - - - -

32 320 29 290 29 290 90,63 1.402.602 353.868 1.048.734 1.023.090 97,55 Jumlah

Target Setelah

BlockingTarget Awal Realisasi

Pagu AwalSelf

Blocking

Pagu setelah

selfblocking

Realisasi Anggaran

setelah Selfblocking

Padi

No Provinsi

PPDPI

Fisik Anggaran (Rp. 000,-)

Page 67: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 56

Lampiran 5.

REALISASI PELAKSANAAN GERAKAN PENGENDALIAN

PADA TANAMAN PADI TAHUN 2016

Kali Ha Kali Ha % Rp. %

1 Aceh 44 1.760 28 1.120 63,64 782.000 313.160 468.840 467.994 99,82

2 Sumatera Utara 33 1.320 21 840 63,64 825.000 425.000 400.000 400.000 100,00

3 Sumatera Barat 16 640 16 640 100,00 400.000 79.853 320.147 318.946 99,62

4 Riau 8 320 7 280 87,50 178.952 44.260 134.692 134.692 100,00

5 Jambi 8 320 3 120 37,50 200.000 134.390 65.610 62.715 95,59

6 Sumatera Selatan 18 720 12 480 66,67 450.500 187.910 262.590 262.590 100,00

7 Bengkulu 20 800 12 480 60,00 500.000 202.300 297.700 297.700 100,00

8 Lampung 10 400 10 400 100,00 244.500 900 243.600 242.880 99,70

9 Bangka Belitung 4 160 3 120 75,00 125.820 57.295 68.525 68.525 100,00

10 Kep. Riau - - - - - -

11 Banten 25 1.000 21 840 84,00 570.250 91.240 479.010 475.810 99,33

12 DKI Jakarta - - - - - - -

13 Jawa Barat 50 2.000 22 880 44,00 1.250.000 614.550 635.450 635.450 100,00

14 Jawa Tengah 24 960 24 960 100,00 630.620 87.060 543.560 542.790 99,86

15 DI.Yogyakarta 10 400 6 240 60,00 100.125 55.560 44.565 41.792 93,78

16 Jawa Timur 22 880 22 880 100,00 532.400 129.603 402.797 402.797 100,00

17 Bali 4 160 4 160 100,00 100.000 27.100 72.900 72.900 100,00

18 NTB 17 680 10 400 58,82 388.640 178.130 210.510 210.510 100,00

19 NTT 16 640 8 320 50,00 400.000 222.407 177.593 177.574 99,99

20 Kalimantan Barat 10 400 10 400 100,00 243.100 97.240 145.860 143.995 98,72

21 Kalimantan Tengah 5 200 5 200 100,00 125.000 125.000 124.260 99,41

22 Kalimantan Selatan 25 1.000 11 440 44,00 625.000 400.605 224.395 224.395 100,00

23 Kalimantan Timur 12 480 12 480 100,00 286.690 18.700 267.990 267.990 100,00

24 Sulawesi Utara 8 320 8 320 100,00 184.080 184.080 184.080 100,00

25 Sulawesi Tengah 45 1.800 29 1.160 64,44 1.125.000 400.000 725.000 725.000 100,00

26 Sulawesi Selatan 30 1.200 30 1.200 100,00 750.000 85.040 664.960 664.960 100,00

27 Sulawesi Tenggara 30 1.200 27 1.080 90,00 750.000 75.000 675.000 675.000 100,00

28 Gorontalo 12 480 10 400 83,33 270.480 42.525 227.955 222.900 97,78

29 Sulawesi Barat 12 480 12 480 100,00 300.750 1.200 299.550 297.990 99,48

30 Maluku 20 800 17 680 85,00 497.600 56.370 441.230 441.200 99,99

31 Maluku Utara 15 600 15 600 100,00 298.510 298.510 298.510 100,00

32 Papua Barat 4 160 4 160 100,00 100.000 100.000 100.000 100,00

33 Papua 5 200 5 200 100,00 125.000 17.500 107.500 107.500 100,00

562 22.480 424 16.960 75,44 13.360.017 4.044.898 9.315.119 9.293.444 99,77 Jumlah

Pagu Awal

No Provinsi

Target Awal Realisasi

Fisik

Padi

Gerakan Pengendalian

Anggaran (Rp. 000,-)

Self

Blocking

Pagu setelah

selfblocking

Realisasi Anggaran setelah

Selfblocking

Page 68: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 57

Lampiran 6.

REALISASI PELAKSANAAN GERAKAN PENGENDALIAN

PADA TANAMAN JAGUNG TAHUN 2016

Kali Ha Kali Ha % Rp. %

1 Aceh 6 180 5 150 83,33 105.000 10.260 94.740 93.990 99,21

2 Sumatera Utara 6 180 1 30 16,67 150.000 125.000 25.000 23.360 93,44

3 Sumatera Barat 6 180 6 180 100,00 150.000 150.000 150.000 100,00

4 Riau 1 30 - - 22.368 22.368 22.368 100,00

5 Jambi 1 30 - - - 25.000 25.000 - - -

6 Sumatera Selatan 1 30 - - 25.000 25.000 - - -

7 Bengkulu - - - - - - -

8 Lampung 4 120 4 120 100,00 97.800 1.000 96.800 95.848 99,02

9 Bangka Belitung - - - - - - -

10 Kep. Riau - - - - - - -

11 Banten 5 150 1 30 20,00 114.050 91.240 22.810 22.810 100,00

12 DKI Jakarta - - - - - - -

13 Jawa Barat 2 60 - - - 50.000 44.000 6.000 6.000 100,00

14 Jawa Tengah 12 360 12 360 100,00 283.530 43.440 240.090 239.310 99,68

15 DI.Yogyakarta 5 150 1 30 20,00 45.063 37.040 8.023 6.965 86,82

16 Jawa Timur - - - - - - -

17 Bali - - - - - - -

18 NTB 2 60 2 60 100,00 50.000 50.000 50.000 100,00

19 NTT 2 60 - - 50.000 50.000 - - -

20 Kalimantan Barat 2 60 2 60 100,00 48.620 48.620 48.620 100,00

21 Kalimantan Tengah - - - - - - -

22 Kalimantan Selatan 5 150 - - 125.000 125.000 - -

23 Kalimantan Timur - - - - - - -

24 Sulawesi Utara 1 30 1 30 100,00 23.010 23.010 23.010 100,00

25 Sulawesi Tengah - - - - - - -

26 Sulawesi Selatan 4 120 4 120 100,00 100.000 605 99.395 99.395 100,00

27 Sulawesi Tenggara 10 300 4 120 40,00 250.000 150.000 100.000 100.000 100,00

28 Gorontalo 12 360 7 210 58,33 270.480 114.450 156.030 156.030 100,00

29 Sulawesi Barat 3 90 - - 75.000 75.000 - - -

30 Maluku 10 300 8 240 80,00 248.800 38.400 210.400 210.390 100,00

31 Maluku Utara 4 120 4 120 100,00 83.260 83.260 83.260 100,00

32 Papua Barat - - - - - - -

33 Papua - - - - - - -

104 3.120 62 1.860 59,62 2.391.981 955.435 1.436.546 1.431.356 99,64 Jumlah

No Provinsi

Realisasi Anggaran

setelah Selfblocking

Anggaran (Rp. 000,-)

Realisasi

Pagu AwalSelf

Blocking

Pagu setelah

selfblocking

Fisik

Target Awal

Gerakan Pengendalian

Jagung

Page 69: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 58

Lampiran 7.

REALISASI PELAKSANAAN GERAKAN PENGENDALIAN

PADA TANAMAN KEDELAI TAHUN 2016

Kali Ha Kali Ha % Rp. %

1 Aceh - - - - - - - -

2 Sumatera Utara 4 60 - - - 100.000 100.000 - - -

3 Sumatera Barat - - - - - -

4 Riau 1 15 - - - 22.910 22.910 - - -

5 Jambi 1 15 1 15 100,00 25.000 6.820 18.180 18.180 100,00

6 Sumatera Selatan - - - - - - - -

7 Bengkulu - - - - - - -

8 Lampung 2 30 2 30 100,00 48.500 500 48.000 47.540 99,04

9 Bangka Belitung - - - - - - -

10 Kep. Riau - - - - - - -

11 Banten 2 30 1 15 50,00 45.620 22.810 22.810 22.810 100,00

12 DKI Jakarta - - - - - - -

13 Jawa Barat 2 30 - - - 50.000 44.000 6.000 6.000 100,00

14 Jawa Tengah 4 60 4 60 100,00 84.310 14.640 69.670 68.790 98,74

15 DI.Yogyakarta 5 75 5 75 100,00 55.062 18.520 36.542 34.826 95,31

16 Jawa Timur 4 60 2 30 50,00 100.000 50.900 49.100 49.100 100,00

17 Bali - - - - - - - -

18 NTB 1 15 - - - 25.000 25.000 - - -

19 NTT - 1 15 - 25.000 3.190 21.810 21.810 100,00

20 Kalimantan Barat - - - - - - -

21 Kalimantan Tengah - - - - - - -

22 Kalimantan Selatan 2 30 1 15 50,00 50.000 25.000 25.000 25.000 100,00

23 Kalimantan Timur - - - - - - -

24 Sulawesi Utara - - - - - - -

25 Sulawesi Tengah - - - - - - -

26 Sulawesi Selatan 2 30 - - - 50.000 50.000 - - -

27 Sulawesi Tenggara 10 150 3 45 30,00 250.000 175.000 75.000 75.000 100,00

28 Gorontalo - - - - - - -

29 Sulawesi Barat 1 15 1 15 100,00 50.000 25.000 25.000 25.000 100,00

30 Maluku 2 30 1 15 50,00 49.760 17.760 32.000 32.000 100,00

31 Maluku Utara 2 30 2 30 100,00 40.940 40.940 40.940 100,00

32 Papua Barat 1 15 1 15 100,00 25.000 25.000 25.000 100,00

33 Papua 4 60 4 60 100,00 100.000 20.300 79.700 79.700 100,00

50 750 29 435 58,00 1.197.102 622.350 574.752 571.695 99,47

Kedelai

Fisik

Target Awal Realisasi

Pagu AwalSelf

Blocking

Pagu setelah

selfblocking

Realisasi Anggaran setelah

Selfblocking

Anggaran (Rp. 000,-)

Jumlah

No Provinsi

Gerakan Pengendalian

Page 70: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 59

Lampiran 8.

REALISASI PELAKSANAAN GERAKAN PENGENDALIAN

BERSAMA TNI TAHUN 2016

Kali Ha Kali Ha % Rp. %

1 Aceh - - - - - -

2 Sumatera Utara 1 40 - - - 125.000 125.000 - - -

3 Sumatera Barat - - - - -

4 Riau - - - - - -

5 Jambi - - - - - -

6 Sumatera Selatan 1 40 1 40 100,00 125.000 920 124.080 124.080 100,00

7 Bengkulu - - - - - -

8 Lampung - - - - - -

9 Bangka Belitung 4 160 2 80 50,00 262.875 9.400 253.475 253.475 100,00

10 Kep. Riau - - - - - -

11 Banten 2 80 1 40 50,00 249.500 124.750 124.750 120.720 96,77

12 DKI Jakarta - - - - - -

13 Jawa Barat - - - - - -

14 Jawa Tengah - - - - - -

15 DI.Yogyakarta - - - - - -

16 Jawa Timur - - - - - -

17 Bali 1 40 1 40 100,00 125.000 95.000 30.000 30.000 100,00

18 NTB 1 40 1 40 100,00 111.250 110.500 750 750 100,00

19 NTT 1 40 - - - 125.000 124.000 1.000 1.000 100,00

20 Kalimantan Barat - - - - - -

21 Kalimantan Tengah - - - - - -

22 Kalimantan Selatan 1 40 - - - 125.000 125.000 - - -

23 Kalimantan Timur - - - - - -

24 Sulawesi Utara - - - - - -

25 Sulawesi Tengah - - - - - - -

26 Sulawesi Selatan - - - - - -

27 Sulawesi Tenggara - - - - - -

28 Gorontalo - - - - - -

29 Sulawesi Barat - - - - - -

30 Maluku - - - - - - -

31 Maluku Utara 2 80 - - - 251.500 251.500 - - -

32 Papua Barat 2 80 2 80 100,00 250.000 250.000 250.000 100,00

33 Papua 3 120 1 40 33,33 375.000 236.500 138.500 138.250 99,82

19 760 9 360 47,37 2.125.125 1.202.570 922.555 918.275 99,54

Pagu setelah

selfblocking

Realisasi Anggaran

setelah SelfblockingTarget Awal Realisasi

Pagu Awal Self Blocking

Anggaran (Rp. 000,-)

Jumlah

No Provinsi

Gerakan Pengendalian

TNI

Fisik

Page 71: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 60

Lampiran 9.

PENGADAAN PERANGKAT PENGOLAH DATA DAN KOMUNIKASI

TAHUN 2016

No Kegiatan Penanggung

Jawab

Sarana Jumlah

I Perangkat Pengolah Data dan

Komunikasi

1 Sarana Pendukung pengelolaan

Ketatausahaan

TU Laptop 1

Page 72: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 61

Lampiran 10.

PENGADAAN PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN

TAHUN 2016

No Kegiatan Penanggung

Jawab

Sarana Jumlah

Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

1 Sarana prasarana dan inventaris kantor TU Mesin Hitung

Uang

1

Lemari loker 2

Page 73: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 62

Lampiran 11.

DAFTAR INVENTARIS KENDARAAN RODA 2 DAN 4

DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN

NO Jenis kendaraan No. Polisi Tahun Penanggung Jawab Kondisi

I RODA 4

1 Ford Escape B. 1805 SQO 2012 Direktur Baik

2 Toyota Inova B. 1158 SQP 2012 Kasubdit POPT Serealia Baik

3 Isuzu Dobel Kabin D Max B. 9285 WQ 2007 Kasubbag Tata Usaha Baik

4 Isuzu Dobel Kabin D Max B. 9266 WQ 2007 Opr Kantor ( Taktis Ditlin TP ) Baik

II RODA 2

1 Suzuki Thunder 125/Sport B. 6166 SQK 2007 Agus Djunaedi Baik

2 Suzuki Thunder 125/Sport B. 6412 SQL 2007 Zaini Baik

3 Suzuki Thunder 125/Sport B. 6415 SQL 2007 Ir. Yayat Hidayat Baik

4 Suzuki Thunder 125/Sport B. 6410 SQL 2007 Imam Suroso Baik

5 Suzuki Thunder 125/Sport B. 6121 SQK 2007 Charles Liya AR,SP Baik

6 Suzuki Thunder 125/Sport B. 6413 SQL 2007 Asmat Baik

7 Suzuki Arashi 125/Bebek B. 6324 SQK 2007 Ir. Rosdiana Bustam Baik

8 Suzuki Arashi 125/Bebek B. 6364 SQK 2007 Ma'unah Ambarwati, SP.MP Baik

9 Suzuki Arashi 125/Bebek B. 6320 SQK 2007 Ir. Etty Purwanti Baik

10 Suzuki Arashi 125/Bebek B.6195 SQM 2007 Ir, Dyah Mutiawari Baik

11 Suzuki Arashi 125/Bebek B.6358 SQK 2007 Ichsan, STP Baik

12 Suzuki Shogun 125/Bebek T. 3061 FF 2007 Noviyanti, SE Baik

13 Suzuki Shogun 125/Bebek T. 3062 FF 2007 Ir. Sri Aswita, M.M Baik

14 Suzuki Shogun 125/Bebek T. 3063 FF 2007 Amsorih Baik

15 Suzuki Shogun 125/Bebek T. 3064 FF 2007 Abriani F, SP, M.Si Baik

16 Suzuki Thunder 125/Sport T. 3065 FF 2007 Gandi Purnama, SP Baik

17 Suzuki Thunder 125/Sport T. 3066 FF 2007 Hendri Sutrisno, A.Md Baik

18 Suzuki Thunder 125/Sport T. 3067 FF 2007 Teguh Afandi Baik

19 Suzuki Thunder125/Sport T. 3068 FF 2007 Rahmat Baik

Page 74: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 63

Lampiran 12.

DAFTAR PEGAWAI YANG NAIK PANGKAT PADA

TAHUN 2016

No. Nama/NIP Kenaikan Pangkat

Dari Gol. Ke Gol.

1. Arpiah, S.P, M.P. III/b III/c

197903262009102002 1-4-2013 1-4-2016

2. Ike Widyaningrum, S.p, M.Sc III/b III/c

197310171995032001 1-10-2013 1-4-2016

3. Gandi Purnama, S.P. III/b III/c

197902192009121001 1-10-2013 1-4-2016

4. Widia Nawir, S.P. III/b III/c

198208152009122006 1-4-2014 1-4-2016

5. Dendy Sumarlin, S.P. III/a III/b

198604112011011012 1-1-2011 1-4-2016

6. Edi Eko Sasmito, S.P. III/b III/c

198603072008011001 1-1-2012 1-4-2016

7. Puspitasari III/a III/b

197310171995032001 1-4-2011 1-4-2016

8. Nasrul Sani II/d III/a

197006262000031001 1-4-2012 1-4-2016

9. Agus Djunaedi III/a III/b

195909221990031001 1-10-2012 1-10-2016

Page 75: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 64

Lampiran 13.

DAFTAR PEGAWAI YANG NAIK GAJI BERKALA PADA

TAHUN 2016

Bulan Nama Gol. Masa Kerja

Januari Abriani Fensionita, S.P, M,Si

196910051998032001

IV/a 18 Tahun

1-3-2016

Ir. Etty Purwanti

195904101986032001

III/d 30 Tahun

1-3-2016

Ichsan, S.T.P

197203161998031001

III/d 18 Tahun

1-3-2016

Puspitasari

197310171995032001

III/a 16 Tahun

1-3-2016

Februari Ir. Gatot Ari Putranto, M.M

196301021991031005

IV/a 26 Tahun

1-4-2016

Sigit Subali

195807141982021001

III/b 26 Tahun

1-4-2016

Agus Djunaedi

195909221990031001

III/a 26 Tahun

1-4-2016

Siti Haryati, S.P

198204252006042002

III/c 10 Tahun

1-4-2016

Yunita Fauziah Rahim, S.P.

197306262006042001

III/c 10 Tahun

1-4-2016

Nur Rahmi Endah Utami, S.P.

197905262006042001

III/c 10 Tahun

1-4-2016

Nasrul Sani

1970026000031001

II/d 23 Tahun

1-4-2016

Maret Ir. Rosdiana Bustam

196809121998032001

III/d 22 Tahun

1-5-2016

Triana

196804061995032001

III/b 22 Tahun

1-5-2016

Sri Hidayanti

197502192001122002

II/d 21 Tahun

1-5-2016

Deno, S.P

197006251999031001

III/a 18 Tahun

1-5-2016

April Nihil

Mei Widia Herhayulika, S.P.

198307092011012005

III/b 8 Tahun

1-7-2016

Nurbayana, S.P.

197401162000032001

III/b 16 Tahun

1-8-2016

Juni Nihil

Juli Nihil

Agustus Nihil

September Nihil

Oktober Andriarti Kusumawardani, S.P, M.P

197509242002122004

III/d 14 Tahun

1-12-2016

Page 76: LAPORAN TAHUNAN - :: SAKIP Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN...Laporan Tahunan 2016 ii RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka Rencana Strategis Kementerian

Laporan Tahunan 2016 65

Eko Setiyoko, S.P.

197510292003121002

III/b

8 Tahun

1-12-2016

Arpiah, S.P, M.P.

197903262009102002

III/c

12 Tahun

1-1-2017

Marwanti, S.P.

198102142005012001

III/c

12 Tahun

1-1-2017

Acep Herdiana, S.P.

197703072009011003

III/b

8 Tahun

1-1-2017

Wiwik Suguharti, S.P.

198204032009012009

III/b

8 Tahun

1-1-2017

Baskara Agusta Yoga Utama, S.P.

198308052009011015

III/b

8 Tahun

1-1-2017

Retno Pujihastuti, S.Si.

198403072009012009

III/b

8 Tahun

1-1-2017

Noviyanti, S.E.

197711262011012004

III/b

6 Tahun

1-1-2017

Charles Liya AR, S.P.

198605312011011009

III/b

6 Tahun

1-1-2017

Dendy Sumarlin, S.P.

198604112011011012

III/b

6 Tahun

1-1-2017

Nurhalisah Lalengga Ngapana, S.P.

197606112011012009

III/b

6 Tahun

1-1-2017

Khoriatun, A.Md

197905172011012006

III/d

9 Tahun

1-1-2017

Badra Eka Saputra

197606112006041018

II/c

15 Tahun

1-1-2017

Agus Cahyadi

198301262005011001

II/c

13 Tahun

1-1-2017

November Aat Ahadiaty, S.T.P

196102191982022001

III/d 30 Tahun

1-2-2017

Mochamad Nurhidayat, S.P

198002132009011012

III/c 10 Tahun

1-2-2017

Ira Ismawati

198109072009102001

II/b 13 Tahun

1-2-2017

Desember Ir. Deddy Ruswansyah, M.M.

196201011989031015

IV/b 28 Tahun

1-3-2017

Ma unah AmbarwaG, S.P, M.P.

197201291999032002

III/d

18 Tahun

1-3-2017

Marta GG Tri Wahyuni, S.Si

198103282015032001

III/a 2 Tahun

1-3-2017

Maria Ulfa, S.Si

198007212015032001

III/a 2 Tahun

1-3-2017

Fadhillah Rahmah Aprianti, S.P

198504102015032001

III/a 2 Tahun

1-3-2017

Sri Oktaviani, A.Md

199110052015032004

II/c 5 Tahun

1-3-2017

Muhamad Baehakhi

198004212014031001

II/a 3 Tahun

1-3-2017