LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan...

79
LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING DETERMINAN DARI STATUS KESEHATAN, STATUS JAMINAN SOSIAL DAN STATUS PEKERJAAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI LANJUT USIA (STUDI LANSIA PEDESAAN DI PROVINSI BALI) Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun Made Susilawati, S.Si., M.Si., NIDN. 0002097101 Desak Putu Eka Nilakusmawati, S.Si., M.Si., NIDN. 0011067113 Drs. Nyoman Dayuh Rimbawan, MM., NIDN. 0006054807 UNIVERSITAS UDAYANA OKTOBER 2015

Transcript of LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan...

Page 1: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

LAPORAN TAHUNAN

PENELITIAN HIBAH BERSAING

DETERMINAN DARI STATUS KESEHATAN, STATUS JAMINAN

SOSIAL DAN STATUS PEKERJAAN BERDASARKAN

KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI LANJUT USIA

(STUDI LANSIA PEDESAAN DI PROVINSI BALI)

Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun

Made Susilawati, S.Si., M.Si., NIDN. 0002097101

Desak Putu Eka Nilakusmawati, S.Si., M.Si., NIDN. 0011067113

Drs. Nyoman Dayuh Rimbawan, MM., NIDN. 0006054807

UNIVERSITAS UDAYANA

OKTOBER 2015

Page 2: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Penelitian : Determinan dari Status Kesehatan, Status Jaminan

Sosial dan Status Pekerjaan Berdasarkan Karakteristik

Sosial Ekonomi Lanjut Usia (Studi Lansia Perdesaan di

Provinsi Bali)

Peneliti/Pelaksana :

Nama Lengkap

NIDN

Jabatan Fungsional

Program Studi

Nomor HP

Surel (e-mail)

:

:

:

:

:

:

MADE SUSILAWATI, S.Si., M.Si.

0002097101

Lektor Kepala

Matematika

081337580631

[email protected]

Anggota Peneliti (1)

Nama Lengkap

NIDN

Perguruan Tinggi

:

:

:

DESAK PUTU EKA NILAKUSMAWATI, S.Si., M.Si.

0011067113

Universitas Udayana

Anggota Peneliti (2)

Nama Lengkap

NIDN

Perguruan Tinggi

:

:

:

Drs. NYOMAN DAYUH RIMBAWAN, MM

0006054807

Universitas Udayana

Institusi Mitra (jika ada) :

Nama Institusi Mitra :

Alamat :

Penanggung Jawab :

Tahun Pelaksanaan : Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun

Biaya Tahun Berjalan : Rp. 53.500.000,00

Biaya Keseluruhan : Rp. 142.237.000,00

Mengetahui, Denpasar, 21 – 11 – 2014

Dekan FMIPA UNUD Ketua Peneliti,

(Ir. A.A.G. Raka Dalem, M.Sc.(Hons)) (MADE SUSILAWATI, S.Si., M.Si.)

NIP/NIK 196507081992031004 NIP/NIK 197109021998022001

Menyetujui,

Ketua LPPM UNUD

(Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng.)

NIP/NIK 196408071992031002

Page 3: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

iii

RINGKASAN

Tujuan Secara keseluruhan penelitian ini diarahkan pada status kesehatan,

jaminan sosial dan status pekerjaan, dengan tujuan: mengetahui secara luas latar

belakang sosial ekonomi lansia; mengetahui model dari status kesehatan lansia dan

faktor-faktor yang memengaruhinya; mengetahui model dari status jaminan sosial lansia

dan faktor-faktor yang memengaruhinya; dan mengetahui model dari status pekerjaan

lansia dan faktor-faktor yang memengaruhinya.

Penelitian ini dilakukan di 8 kabupaten di Provinsi Bali, dengan total sampel

sebanyak 430 lansia. Teknik pengambilan sampel untuk setiap kabupaten dipilih secara

acak 3 desa, selanjutnya secara proporsional diambil sampel di masing-masing desa.

Banyaknya sampel yang diambil proporsional dengan jumlah lansia yang ada di masing-

masing desa hingga tercapai jumlah sampel 430 lansia. Variabel penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah: Karakteristik sosial ekonomi (umur, status

perkawinan, tingkat pendidikan, pendapatan, status ekonomi), status kesehatan lansia,

status jaminan sosial, dan status pekerjaan. Analisis statistika yang digunakan adalah

analisis diskriptif dan analisis regresi logistik. Dari model-model yang diperoleh

merupakan acuan dalam revisi kebijakan tentang kesejahteraan lansia.

Latar belakang sosial ekonomi lansia diperoleh sebagian besar lansia mempunyai

status bekerja, yaitu sebanyak 67,2% dan 32,8% tidak bekerja. Menurut ada/tidaknya

Jaminan sosial, diperoleh sebagian besar lansia (81.2%) tidak mempunyai jaminan sosial

dan sisanya mempunyai jaminan sosial, seperti tunjangan pensiun, asuransi hari tua,

Jaminan sosial lanjut usia (JSLU), maupun tunjangan lainnya. Status kesehatan lansia,

menunjukkan sebagian besar responden (63%) mempunyai status sehat, sedangkan

sisanya 37% menyatakan tidak sehat.

Model yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara status pekerjaan

lansia dengan variabel karakteristik sosial ekonomi lansia adalah model regresi logistic

biner. Hasil uji diperoleh variabel-variabel yang berpengaruh pada status bekerja lansia,

yaitu: umur, ada tidaknya tunjangan hari tua, dan besarnya pendapatan keluarga. Model

terbaik yang diperoleh adalah:

tan421.2459.3152.0204.16)(ˆ PendpaTunjHariTuUmurxg (1)

Model 1 mengindikasikan bahwa dengan bertambahnya umur lansia dan ketika lansia

mempunyai tunjangan hari tua, hal tersebut akan mengurangi keinginan lansia untuk

bekerja. Variabel besaran pendapatan lansia menunjukkan bahwa peningkatan

pendapatan akan menaikkan keinginan lansia untuk bekerja.

Variabel-variabel yang berpengaruh pada status kesehatan lansia adalah variabel

umur dan pendapatan keluarga, dengan model terbaik yang diperoleh adalah:

aPendKeluUmurxg arg309.0033.0180.1)(ˆ (2)

Model 2 mengindikasikan bahwa bertambahnya umur akan menurunkan derajat

kesehatan lansia dan peningkatan pendapatan keluarga akan menurunkan persepsi

responden mengenai status kesehatannya.

Variabel tingkat pendidikan lansia berpengaruh signifikan terhadap status

tunjangan hari tua, dengan model terbaik yang diperoleh adalah:

Pendidikanxg 855.0767.6)(ˆ (3)

Berdasarkan model 3 dapat dinyatakan bahwa meningkatnya tingkat pendidikan lansia

akan meningkatkan peluang mempunyai tunjangan hari tua.

Page 4: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

iv

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis panjatkan, karena perkenan-Nya

penelitian “Determinan dari Status Kesehatan, Status Jaminan Sosial dan Status

Pekerjaan Berdasarkan Karakteristik Sosial Ekonomi Lanjut Usia (Studi Lansia Pedesaan

Di Provinsi Bali)” dapat dilaksanakan dengan baik dan Laporan Tahunan ini dapat

selesai tepat pada waktunya.

Terlaksananya penelitian ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Dirjen Dikti yang telah mendanai penelitian ini, sehingga penelitian ini bisa

terlaksana.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng, sebagai Ketua Lembaga

Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Udayana, atas

dukungannya dalam kegiatan penelitian ini.

3. Bapak Ir. A.A.G. Raka Dalem, M.Sc. (Hons), selaku dekan FMIPA Universitas

Udayana, atas dukungannya.

4. Teman-teman sejawat di FMIPA Universitas Udayana, yang turut memberikan

sumbang saran dan dukungan.

5. Mahasiswa Jurusan Matematika, FMIPA Universitas Udayana yang terlibat

dalam pengumpulan data di lapangan, serta semua pihak yang turut membantu

demi kelancaran kegiatan penelitian ini.

Laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran dari berbagai

pihak diterima dengan senang hati, demi perbaikan pelaksanaan peenelitian di tahun

berikutnya. Akhir kata, semoga hasil penelitian ini memberikan manfaat yang sebesar-

besarnya bagi kita semua

Denpasar, 21 November 2014

Tim Peneliti

Page 5: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii

RINGKASAN...................................................................................................... iii

PRAKATA........................................................................................................... iv

DAFTAR ISI ........................................................................................................ v

DAFTAR TABEL................................................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... viii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

1.2 Keutamaan Penelitian .............................................................................. 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 4

2.1 Konsep dan Definisi Lanjut Usia (Lansia) ............................................. 4

2.2 Lansia dan Permasalahannya ................................................................... 6

2.3 Studi Pendahuluan ................................................................................... 8

BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ........................................... 10

3.1 Tujuan Penelitian .................................................................................... 10

3.2 Manfaat Penelitian ................................................................................... 10

BAB IV. METODE PENELITIAN ..................................................................... 11

4.1 Pemilihan Daerah Penelitian .................................................................. 11

4.2 Teknik Sampling .................................................................................... 11

4.3 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 11

4.4 Variabel-variabel Penelitian .................................................................. 12

4.5 Metode Analisis Data ............................................................................ 13

BAB V. HASIL YANG DICAPAI ...................................................................... 16

5.1 Karakteristik Sosial Ekonomi Lansia Pedesaan Provinsi Bali ............. 16

5.2 Model Status Pekerjaan Lansia .............................................................. 18

5.3 Model Status Kesehatan Lansia ............................................................. 21

5.4 Model Status Tunjangan Hari Tua Lansia ............................................. 23

BAB VI. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA.......................................... .. 26

6.1 Rencana Tahap Penelitian Tahun II ....................................................... 26

Page 6: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

vi

BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................ 27

7.1 Kesimpulan ............................................................................................ 27

7.2 Saran ...................................................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 30

LAMPIRAN ......................................................................................................... 31

Page 7: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

5.1 Karakteristik Sosial Ekonomi Lansia Pedesaan Provinsi Bali .............. 16

5.2 Hasil Uji Khi Kuadrat Status Pekerjaan dengan Karakteristik

Sosial Ekonomi ...................................................................................... 19

5.3 Hasil Uji Regresi Logistic Multivariate Status Pekerjaan Lansia ......... 20

5.4 Hasil Uji Khi Kuadrat Status Kesehatan dengan Karakteristik

Sosial Ekonomi.............................................................. ....................... 22

5.5 Hasil Uji Regresi Logistic Multivariate Status Kesehatan Lansia ........ 23

5.6 Hasil Uji Khi Kuadrat Status Tunjangan Hari Tua dengan

Karakteristik Sosial Ekonomi Lansia ........ ........................................... 24

5.7 Hasil Uji Regresi Multivariate Status Tunjangan Hari Tua................... 25

Page 8: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Instrumen: Kuesioner Penelitian .......................................................... 31

2. Personalia Tenaga Peneliti Beserta Kualifikasinya. ............................... 34

3 Publikasi Hasil Penelitian ..................................................................... 35

Page 9: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Hasil dari pembangunan nasional telah menghasilkan kondisi sosial masyarakat

yang makin membaik dan usia harapan hidup yang makin meningkat. Hal tersebut

berdampak pada peningkatan jumlah penduduk lanjut usia. Fenomena peningkatan

jumlah penduduk lanjut usia pada abad ini, menjadikan penduduk lansia sebagai salah

satu kelompok sasaran pembangunan yang menjadi fokus perhatian pemerintah. Menurut

BPS (2011), perubahan struktur penduduk lansia ini memberikan implikasi kepada

perumusan dan arah kebijakan pembangunan, salah satunya untuk memberdayakan dan

meningkatkan kesejahteraan penduduk lansia.

Menanggapi kondisi tersebut maka diperlukan adanya penanganan yang lebih baik

mengenai kesejahteraan lansia, karena lansia merupakan kelompok yang banyak

mengalami kemunduran dari segi fisik, psikologi, sosial, ekonomi, dan kesehatan. Dalam

rangka mempertahankan kelangsungan hidup lansia, perlu upaya pemberdayaan guna

menunjang derajat kesehatan dan peningkatan mutu kehidupan lansia agar tidak menjadi

beban bagi dirinya sendiri, keluarga, maupun masyarakat.

Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010, secara umum jumlah penduduk lansia di

Indonesia sebanyak 18,04 juta orang atau 7,59 persen dari keseluruhan penduduk.

Jumlah penduduk lansia perempuan (9,75 juta orang) lebih banyak dari jumlah penduduk

lansia laki-laki (8,29 juta orang). Sebarannya jauh lebih banyak di daerah perdesaan

(10,36 juta orang) dibandingkan di daerah perkotaan (7,69 juta orang). Bila dilihat dari

hasil Sensus Penduduk 1971, jumlah penduduk lansia sekitar 5,31 juta orang atau 4,48

persen dari seluruh penduduk, dan menjadi empat kali lipat pada tahun 2010 yaitu sekitar

18,04 juta orang atau 7,59 persen. Jumlah penduduk lansia di Provinsi Bali sebanyak

380.115 orang atau 9,77 persen dari keseluruhan penduduk, dengan komposisi penduduk

lansia perempuan sebesar 202.594 orang dan laki-laki 177.521 orang.

Persentase penduduk lansia Provinsi Bali sebesar 9,77 persen menunjukkan bahwa

Provinsi Bali termasuk daerah yang memasuki era penduduk berstruktur tua (aging

structured population) karena jumlah penduduk yang berusia 60 tahun ke atas telah

melebihi angka tujuh persen. Angka ini terlihat jelas pada penduduk lansia perempuan

Page 10: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

2

baik di daerah perkotaan (7,12 persen) maupun perdesaan (13,80 persen) dan lansia laki-

laki di daerah perkotaan (7,12 persen) dan perdesaan (12,01 persen) (BPS, 2011).

Perubahan struktur penduduk mempengaruhi angka beban ketergantungan, salah

satunya adalah beban ketergantungan penduduk lansia. Rasio ketergantungan penduduk

lansia (old dependency ratio/ODR) adalah angka yang menunjukkan tingkat

ketergantungan penduduk lansia pada penduduk usia produktif (15-59 tahun). Dari angka

ini tercermin besarnya beban ekonomi yang harus ditanggung penduduk produktif untuk

membiayai penduduk lansia. Hasil Sensus Penduduk 2010 menunjukkan bahwa rasio

ketergantungan penduduk lansia pada tahun 2010 di Provinsi Bali adalah sebesar 15,18,

berarti bahwa untuk setiap 100 orang penduduk usia produktif harus menanggung sekitar

15-16 orang penduduk lansia. Angka tersebut akan mengalami peningkatan seiring

dengan tingginya angka harapan hidup penduduk Provinsi Bali.

Hasil Sensus Penduduk 2010 untuk Provinsi Bali, juga menunjukkan masih banyak

lansia yang berperan sebagai kepala rumah tangga (37,69 persen), dimana lansia

berperan sebagai pemimpin rumah tangga dan bertanggungjawab terhadap rumah tangga

dari segi psikologis maupun ekonomi. Hal ini bertolak belakang dengan kondisi lansia,

dimana memasuki masa tua seyogyanya lansia dapat menikmati hari tuanya tanpa beban

yang berat. Tingginya persentase lansia yang menjadi tulang punggung keluarga

didominasi oleh penduduk lansia laki-laki (65,03 persen).

Penduduk lansia yang termasuk dalam angkatan kerja merupakan lansia potensial.

Mereka tergolong sebagai lansia produktif dan mandiri. Hasil Sensus Penduduk 2010

menunjukkan bahwa dari keseluruhan penduduk lansia sekitar 54,20 persen diantaranya

bekerja. Proporsi lansia laki-laki bekerja (65,35 persen) dan lansia perempuan (44,44

persen). Kondisi ini terjadi baik di daerah perdesaan maupun perkotaan.

Dilihat dari lapangan pekerjaan lansia di Provinsi Bali, data Sensus Penduduk 2010

menunjukkan bahwa lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja lansia paling besar

adalah pertanian (68,50 persen), sektor perdagangan (15,00 persen) dan sector jasa-jasa

(5,01 persen) dan industri pengolahan (6,61 persen). Dilihat dari status pekerjaan, dari

keseluruhan penduduk lansia yang bekerja dengan status berusaha sendiri (37,51 persen),

bekerja dengan status berusaha dibantu buruh (30,89 persen), pekerja tidak dibayar

(23,79 persen) dan sebagai pekerja bebas (6,65 persen) sisanya sebagai buruh/karyawan

(6,61 persen)

Page 11: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

3

Hal yang perlu dicermati adalah adanya pandangan bahwa peningkatan jumlah

penduduk lansia akan meningkatkan beban penduduk usia produktif, jika dikaitkan

dengan perhitungan rasio ketergantungan penduduk lansia (old dependency ratio/ODR),

yang merupakan tingkat ketergantungan penduduk lansia pada penduduk usia produktif.

Jika penduduk lansia tersebut semakin meningkat jumlahnya, maka beban penduduk usia

produktif akan semakin besar. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa masih banyak

lansia yang bekerja untuk mencari nafkah, seperti yang diuraikan pada uraian hasil

Sensus Penduduk 2010 di atas.

1.2 Keutamaan Penelitian

Menurut Affandi (2009), banyaknya lansia yang masih bekerja disebabkan oleh

kebutuhan ekonomi yang relatif masih besar, serta secara fisik dan mental lansia tersebut

masih mampu melakukan aktivitas sehari-hari. Kebutuhan ekonomi yang relatif besar

pada lansia kemungkinan disebabkan tidak/belum adanya jaminan sosial ekonomi yang

memadai bagi lansia. Di Indonesia jaminan hari tua, seperti uang pensiun masih sangat

terbatas untuk mereka yang bekerja di sektor formal saja, tidak untuk sektor informal.

Oleh karena itu, perlu dipikirkan berbagai upaya untuk menjangkau lansia yang tidak

punya pensiun atau jaminan hari tua., mengingat jumlah mereka lebih banyak dibanding

lansia dari sektor formal.

Meningkatnya jumlah penduduk lansia tentu membuat semakin berat pula beban

negara. Dampak dari pertambahan penduduk lansia ini masih perlu mendapatkan

perhatian, mengingat secara umum kondisi fisik, mental dan sosial lansia yang sudah

banyak mengalami kemunduran, apalagi masih minimnya lansia yang mempunyai

jaminan sosial, sehingga masih banyak lansia yang harus bekerja disebabkan oleh

kebutuhan ekonomi yang relatif masih besar. Berdasarkan kondisi yang kontradiktif

tersebut di atas maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui determinan dari status

kesehatan, jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik sosial ekonomi

lansia.

Page 12: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep dan Definisi Lanjut Usia (Lansia)

Pengertian lanjut usia menurut Undang-undang No.13 Tahun 1998 tentang

kesejahteraan lanjut usia yang berbunyi “Lanjut Usia adalah seseorang yang mencapai

usia 60 (enam puluh) tahun ke atas. Menurut BPS, lansia adalah penduduk berumur 60

tahun ke atas. Sedangkan menurut Hardywinoto dan Setiabudhi (1999: 8), kelompok

lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas. Penggolongan

lansia menurut Depkes, digolongkan menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu: (1) Kelompok

lansia dini (55 – 64 tahun), merupakan kelompok yang baru memasuki lansia; (2)

Kelompok lansia (65 tahun ke atas); dan (3) Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia

yang berusia lebih dari 70 tahun. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan

lanjut usia menjadi 4 yaitu: usia pertengahan (middle age) 45-59 tahun, lanjut usia

(elderly) 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) 75-90 tahun, dan usia sangat tua (very old) di

atas 90 tahun.

Berdasarkan aspek ekonomi, lansia (60 tahun ke atas) dikelompokkan menjadi

(1) lansia yang produktif yaitu lansia yang sehat baik dari aspek fisik, mental maupun

sosial; dan (2) lansia yang tidak produktif yaitu lansia yang sehat secara fisik, tetapi tidak

sehat dari aspek mental dan sosial; atau sehat secara mental tetapi tidak sehat dari aspek

fisik dan sosial; atau lansia yang tidak sehat baik dari aspek fisik, mental maupun sosial.

Secara demografis, pengelompokan penuaan penduduk dapat dilihat dari

beberapa ukuran yaitu dependency ratio, persentase penduduk lansia, dan dari sisi umur

median penduduk. Dari dependency ratio suatu penduduk disebut sebagai penduduk tua

jika dependency ratio penduduk tuanya sudah di atas 10 persen. Dari persentase

penduduk lansia, struktur penduduk lansianya sudah mencapai 7 persen ke atas.

Sedangkan dari umur median penduduk, sebuah penduduk disebut sebagai penduduk tua

jika umur mediannya 30 tahun ke atas.

Proses penuaan merupakan hal yang kompleks, dan belum ditemukan secara pasti

fenomena yang melandasi mekanisme penuaan tersebut. Karena itu, perlu kriteria untuk

menyatakan penduduk usia tua (lansia). Untuk mendefinisikan istilah penduduk lansia

(lanjut usia) bukanlah hal yang mudah. Menurut BKKBN (1998), beberapa aspek yang

Page 13: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

5

perlu dipertimbangkan untuk menentukan batasan penduduk lansia adalah aspek biologi,

ekonomi, sosial, dan usia atau batasan usia. Secara biologis, penduduk lansia adalah

penduduk yang telah menjalani proses penuaan dalam arti menurunnya daya tahan fisik

yang ditandai dengan semakin rentannya terhadap serangan berbagai penyakit yang dapat

menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya usia, terjadi perubahan

dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ.

Ditinjau dari aspek ekonomi, penduduk lansia secara umum dipandang lebih

sebagai beban daripada potensi sumber daya bagi pembangunan. Warga tua dianggap

sebagi warga yang tidak produktif dan hidupnya perlu ditopang oleh generasi yang lebih

muda. Bagi penduduk lansia yang masih memasuki lapangan pekerjaan, dianggap

produktifitasnya sudah menurun, sehingga pada umumnya pendapatannya lebih rendah

dibandingkan yang diterima oleh penduduk usia muda. Namun demikian tidak semua

yang termasuk dalam kelompok umur lansia ini memiliki kualitas dan produktifitas

rendah. Pada sebagian penduduk, kualitas penduduk usia tua tidak kalah dibandingkan

mereka yang berada dalam kelompok umur muda, sebab di usia senja mereka telah

memiliki cukup pendidikan dan pengalaman yang belum tentu dimiliki oleh kaum muda.

Dari sudut pandang sosial, penduduk lansia merupakan suatu kelompok sosial tersendiri.

Di negara Barat misalnya, penduduk lansia menduduki strata sosial di bawah kaum

muda. Hal ini ditandai oleh keterlibatan mereka terhadap sumber daya ekonomi,

pengaruh dalam pengambilan keputusan, serta luasnya hubungan sosial yang semakin

menurun di usia tua. Namun di masyarakat tradisional di Asia pada umumnya, termasuk

Indonesai, penduduk lansia menduduki kelas sosial yang tinggi, yang harus dihormati

oleh masyarakat yang usianya lebih muda. Dari beberapa aspek yang perlu

dipertimbangkan dalam mendefinisikan penduduk lanjut usia, pendekatan usia adalah

yang paling memungkinkan untuk digunakan. Batasan usia ini mudah untuk

diimplementasikan karena informasi tentang usia hampir selalu tersedia pada berbagai

sumber data kependudukan.

Menurut Noveria dalam Affandi (2009), mengemukakan bahwa meskipun secara

prosentase, penduduk usia lanjut di Indonesia tidak sebesar yang di miliki oleh negara-

negara lain seperti Hongkong (14,3 persen), Singapora (9,6 persen) dan Korea Selatan

(8,8 persen) pada tahun 1995, namun secara absolut jumlahnya lebih besar di Indonesia

dibandingkan dengan negara-negara tersebut. Tingginya jumlah lansia tersebut tidak

dibarengi dengan tingkat pendidikan dan pendapatan yang tinggi dan kemungkinan besar

Page 14: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

6

tingkat kesehatan juga rendah. Hal tersebut tentunya akan menambah kesulitan bagi para

lansia dan keluarganya. Disatu sisi mereka hidup miskin dan harus memperoleh

pekerjaan dan pendapatan yang layak. Lalu bagaimanakah kondisi mereka sebenarnya

dan apa yang mestinya dilakukan pemerintah untuk menopang kelangsungan hidup

mereka.

Selain itu, faktor keluarga juga amat menentukan di dalam perjalanan hidup para

lansia dimana selama ini diyakini bahwa dukungan penduduk lanjut usia merupakan

tanggung jawab keluarga, terutama anak, sesuai dengan nilai yang dianut oleh

kebanyakan masyarakat bahwa menjaga orang tua yang masih berusia lanjut merupakan

kewajiban anak sebagai keturunannya (Noveria dalam Affandi 2009). Disamping itu,

banyak orang tua yang beranggapan bahwa anak merupakan tempat bergantung jika

mereka sudah tua dan tidak sanggup hidup sendiri, baik karena alasan ekonomi maupun

alasan kesehatan.

Nilai-nilai penghargaan terhadap orang tua tersebut tidak akan dapat bertahan,

mengingat perubahan nilai-nilai kehidupan di atas akan berubah seiring dengan

perubahan jaman. Hal ini dibuktikan dengan mulai banyak kasus orang tua yang

terlantar, mulai dari gelandangan sampai dengan menumpuknya orang tua di panti

jompo. Kondisi ini memaksa mereka untuk tetap menjadi anggota pasar kerja sangatlah

dimungkinkan di masa depan (Affandi, 2009)

2.2 Lansia dan Permasalahannya

Tesis umum dari teori modernisasi adalah bahwa modernisasi secara relatif

menghasilkan lansia dengan status lebih rendah di masyarakat manapun. Hasil

Modernisasi berdampak pada peningkatan harapan hidup dan penurunan fertilitas karena

teknologi modern membawa serta sarana untuk peningkatan hidup dan mengontrol

kelahiran (Cowgill & Holmes, 1972). Konsekuensi dari modernisasi dan urbanisasi tentu

akan memberikan kontribusi pada hilangnya banyak kekuasaan dan prestise dari orang

tua dan juga mempengaruhi perawatan lansia (Cowgill, 1986).

Menurut Chen (2005), penuaan penduduk tentu akan menciptakan tuntutan baru

pada pensiun, dan ketika digabungkan dengan fertilitas rendah, hal tersebut akan

menghasilkan beban ekonomi yang lebih berat bagi generasi mendatang. Penuaan

kemungkinan juga membawa tuntutan pada perawatan jangka panjang. Isu yang terkait

Page 15: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

7

dengan usia pensiun, pemanfaatan yang efektif dari tenaga usia lanjut dan pengaturan

hidup yang tepat untuk orang tua, dan lainnya, dapat mendasari kebijakan penting yang

perlu mendapatkan penanganan.

Masalah penuaan membutuhkan komitmen jangka panjang. Kebijakan harus

dibuat sesegera mungkin dengan mempertimbangkan kondisi khusus dari budaya dan

kondisi sosial untuk tiap-tiap daerah. Dalam semua negara di dunia, penuaan penduduk

mengubah rasio ketergantungan dan secara dramatis meningkatkan jumlah lanjut usia

yang akan membutuhkan perawatan.

Cantor (1989) menunjukkan bahwa meningkatnya jumlah lansia membawa

perubahan dramatis dalam kehidupan keluarga, dalam sifat dan tingkat intervensi yang

diperlukan untuk mendukung populasi yang menua, dan pengertian kita tentang peran

keluarga dan masyarakat dalam menyediakan kebutuhan tersebut. Meskipun orang tua

mengelola secara mandiri dengan hanya biasanya bantuan anggota keluarga, peningkatan

jumlah usia lanjut dan orang yang menderita kelemahan dan ketidakmampuan

memerlukan perawatan sosial yang lebih luas.

Peningkatan jumlah lansia menimbulkan berbagai masalah sosial dan ekonomi

bagi keluarga dan negara. Perubahan dramatis dalam lingkungan yang lebih besar

disebabkan oleh pembangunan ekonomi. Urbanisasi, industrialisasi, migrasi, dan

globalisasi menyebabkan perubahan dalam struktur keluarga dan dukungan antar

generasi lansia.

Dalam studi oleh Munsur, et al (2010) tentang latar belakang sosio-ekonomi,

pengaturan hidup, status kesehatan dan penyalahgunaan (abuse) wanita berusia 60 tahun

dan lebih tua di distrik Naogaon pedesaan Bangladesh. Data dikumpulkan dari tujuh

desa dengan menggunakan probability proportional to size (PPS) sampling. Temuan

menunjukkan bahwa mayoritas dari lansia yang diteliti tidak memiliki pendidikan dasar,

sebagai tenaga kerja tidak dibayar, janda, tidak memiliki penghasilan dan secara

ekonomi tergantung pada orang lain. Analisis pengaturan hidup dari responden,

menunjukkan bahwa sebagian besar hidup dengan anak-anak yang sudah menikah.

Sebuah interpretasi positif temuan ini bahwa pengaturan hidup lansia perempuan

Bangladesh yang menguntungkan bagi kesejahteraan mereka secara keseluruhan, karena

tinggal bersama dengan kerabat merupakan sumber terpercaya dari bantuan dan

dukungan. Sebagian besar lansia menyatakan bahwa status kesehatan mereka “tidak

sehat” dan mereka kebanyakan menderita penyakit terkait arthritis dan memperoleh

Page 16: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

8

perawatan dari dokter desa. Analisis regresi logistik menunjukkan bahwa status

perkawinan responden, status pekerjaan, pendapatan bulanan keluarga, dan kebiasaan

keracunan (habit of intoxication ) secara signifikan mempengaruhi status kesehatan

lansia perempuan. Selanjutnya, analisis penyalahgunaan (abuse) menunjukkan bahwa

sekitar 35 persen disalahgunakan, terutama secara mental karena kemiskinan. Analisis

multivariat menunjukkan bahwa usia responden, status perkawinan, tingkat pendidikan

dan status pekerjaan secara signifikan mempengaruhi penyalahgunaan (abuse) lansia

perempuan. Temuan menunjukkan bahwa ada hubungan erat antara pengaturan hidup,

status kesehatan, dan penyalahgunaan (abuse).

Penelitian Milligan, K. & Tammy, S. (2008) tentang lansia bekerja, dari hasil

surveI diperoleh tanggapan responden mengenai sikap tentang pekerjaan dan pension,

diperoleh bahwa sebagian besar menyatakan memilih untuk berhenti bekerja ketika

mereka pensiun dan banyak dari mereka yang ingin melanjutkan akan mencari

pengaturan paruh waktu.

2.3 Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan telah dilakukan mengkhususkan pada model status pekerjaan

lansia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Studi pendahuluan dilakukan di

Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, dengan pertimbangan di Kabupaten Badung,

Kecamatan Mengwi memiliki penduduk lansia paling banyak (35,75%). Data studi

pendahuluan diperoleh melalui penyebaran angket kepada para lansia yang berumur 60-

74 tahun dan sudah pensiun. Cara pengambilan sampel dengan menggunakan teknik

purposive sampling, terhadap 140 orang responden. Variabel penelitian ini yaitu: tingkat

pendidikan, status dalam rumah tangga, status kawin, lama sakit dalam seminggu,

ada/tidak tanggungan, tunjangan hari tua, dan status pekerjaan lansia. Teknik analisis

data yang digunakan adalah analisis log-linier. Berdasarkan hasil studi pendahuluan

diperoleh bahwa status pekerjaan lansia berinteraksi dengan ada/tidaknya tanggungan

dan ada/tidaknya tunjangan hari tua, status pekerjaan lansia berinteraksi dengan status

dalam rumah tangga dan lama sakit dalam seminggu, status pekerjaan lansia berinteraksi

dengan status kawin dan ada/tidaknya tunjangan hari tua, serta status dalam rumah

tangga berinteraksi dengan status kawin dan lama sakit dalam seminggu. Sehingga

disimpulkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi lansia masih bekerja adalah status

dalam rumah tangga, status kawin, lama sakit dalam seminggu, ada/tidaknya

Page 17: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

9

tanggungan, ada/tidaknya tunjangan hari tua, sedangkan tingkat pendidikan juga ikut

berpengaruh tetapi secara tidak langsung.

Berdasarkan hasil analisis log linear diperoleh model log linear terbaik sebagai

berikut:

3 log mijklmno = U + U756(omn) + U234(jkl) + U724(ojl) + U736(okn)

Persamaan di atas menjelaskan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi lansia masih

bekerja adalah status dalam rumah tangga, status kawin, lama sakit dalam seminggu, ada

atau tidaknya tanggungan, ada atau tidaknya tunjangan hari tua, sedangkan tingkat

pendidikan juga ikut berpengaruh tetapi secara tidak langsung.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan tersebut di atas, dalam penelitian ini akan

lebih dikembangkan lagi dan memfokuskan pada determinan dari status kesehatan, status

jaminan sosial, dan status pekerjaan lansia. Hasil penelitian diharapkan dapat

memberikan luaran yang dapat menjadi acuan dalam rangka revisi kebijakan mengenai

kesejahteraan lansia di Provinsi Bali khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Page 18: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

10

BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

3.1. Tujuan Penelitian

Secara keseluruhan penelitian ini diarahkan pada status kesehatan, jaminan sosial,

dan status pekerjaan lansia, dengan tujuan sebagai berikut:

1. mengetahui secara luas latar belakang sosial ekonomi lansia;

2. mengetahui model dari status kesehatan lansia dan faktor-faktor yang

memengaruhinya;

3. mengetahui model dari status jaminan sosial lansia dan faktor-faktor yang

memengaruhinya;

4. mengetahui model dari status pekerjaan lansia dan faktor-faktor yang

memengaruhinya.

Sehingga temuan yang didapatkan dari penelitian ini adalah:

1. model status kesehatan lansia,

2. model status jaminan sosial lansia, dan

3. model status pekerjaan

Dari model-model yang diperoleh merupakan acuan dalam revisi kebijakan tentang

kesejahteraan lansia

3.2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang diperoleh dapat sebagai sumber informasi bagi pengambil

kebijakan maupun peneliti lain, mengenai kondisi nyata lansia di perdesaan Provinsi

Bali, dalam hal ini akan diketahui gambaran secara umum tentang kararteristik sosial

ekonomi lansia, meliputi status kesehatan, status jaminan social, dan status pekerjaan

lansia.

Berdasarkan model yang diperoleh, yaitu model status kesehatan, status jaminan

sosial dan status pekerjaan lansia, maka diketahui faktor-faktor yang perlu mendapat

perhatian dan perlu ditindaklanjuti oleh pengambil kebijakan dalam rangka perbaikan

kebijakan tentang kesejahteraan lansia.

Page 19: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

11

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Pemilihan Daerah Penelitian

Penelitian ini dilakukan di daerah perdesaan di 8 kabupaten yang ada di Provinsi

Bali. Pemilihan lokasi penelitian yang merupakan wilayah perdesaan di 8 kabupaten di

Provinsi Bali, mengacu pada klasifikasi perdesaan dan perkotaan di Indonesia menurut

Badan Pusat Statistik Tahun 2010 (Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 37

Tahun 2010). Data dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yang diperoleh dari

sumber primer, yaitu diambil secara langsung oleh peneliti menggunakan kuesioner dan

angket.

4.2 Teknik Sampling

Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang tinggal di perdesaan di Provinsi

Bali. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode proportional stratified

random sampling. Proportional stratified random sampling digunakan jika populasi

memiliki anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional, serta

dihitung berdasarkan perbandingan (Sugiyono, 2008). Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini sebanyak 430 lansia, dengan rincian sebagai berikut: untuk setiap

kabupaten dipilih secara acak 3 desa, selanjutnya secara proporsional diambil sampel di

masing-masing desa. Banyaknya sampel yang diambil proporsional dengan jumlah lansia

yang ada di masing-masing desa hingga tercapai jumlah sampel 430 lansia.

4.3 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survei, dimana

informasi dikumpulkan dengan menanyai lansia menggunakan kuesioner terstruktur.

Survei ini dijalankan dengan menemui responden secara bertatap muka. Dalam hal ini

petugas lapang menanyai responden dengan pertanyaan terstruktur yang sudah disiapkan

sebelumnya. Kuesioner yang dipergunakan dalam pengumpulan data, disajikan dalam

lampiran 1.

Page 20: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

12

4.4 Variabel-variabel Penelitian

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Karakteristik sosial ekonomi yang dijabarkan dalam variabel berikut:

Umur (tahun),

Jenis kelamin, dikelompokkan: Laki-laki dan Perempuan

Status perkawinan, dikelompokkan: Tidak kawin; Kawin; Cerai hidup; dan Cerai

mati.

Tingkat pendidikan, dikelompokan: tidak sekolah; SD, SMP, SMA, Perguruan

Tinggi.

Status dalam rumah tangga, dikelompokkan: Anggota rumah tangga dan Kepala

rumah tangga

Ada/Tidak Tanggungan, dikelompokkan: Tidak dan Ada

Jumlah anggota keluarga yang masih ditanggung oleh responden: …… orang

Lama sakit dalam satu minggu terakhir: ….. hari

Keluhan sakit yang dialami, dikelompokkan: Panas; Pilek; Batuk; Asma; Diare;

Lainnya (sebutkan)

Jenis tunjangan hari tua yang dimiliki, dikelompokkan: Pensiunan, Asuransi Hari

Tua, Jaminan Sosial Lanjut Usia, Lainnya (sebutkan)

Jenis pekerjaan responden, dikelompokkan: Petani, Peternak, Pedagang, Lainnya

(sebutkan)

Jam kerja dalam satu minggu: …..jam

Pendapatan rata-rata responden per bulan, dikelompokkan: tidak berpenghasilan;

di bawah Rp.500.000; Rp.500.001-Rp.1.000.000; diatas Rp. 1.000.000 (sebutkan)

Pendapatan keluarga rata-rata per-bulan, dikelompokkan: di bawah Rp.

1.000.000; Rp.1.000.001-Rp.2.000.000; di atas Rp.2.000.000 (sebutkan)

Kepuasan terhadap kondisi ekonomi, dikelompokkan: Tidak dan Ya.

Status ekonomi, dikelompokkan: tidak bergantung pada keluarga; bergantung

pada keluarga

2. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah:

Status kesehatan yaitu status kesehatan yang dirasakan sendiri oleh responden.

Menurut Fillenbaum (1984), status kesehatan yang dirasakan sendiri merupakan

indikator yang lebih baik dibandingkan dari kondisi kesehatan yang sebenarnya.

Page 21: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

13

Selain itu penilaian diri mengenai kesehatan adalah komponen umum dari survei

berbasis populasi. Untuk mengetahui status kesehatan responden dalam penelitian

ini diberikan pertanyaan: “bagaimaimana status kesehatan responden saat ini?”

pilihan jawaban dikelompokkan sebagai: tidak sehat dan sehat.

Status jaminan sosial, dikelompokkan: tidak mempunyai jaminan sosial; memiliki

jaminan sosial (pensiunan, asuransi hari tua, jaminan sosial lanjut Usia (JSLU)

untuk lansia tidak potensial, dan lainnya)

Status Pekerjaan, dikelompokkan: tidak bekerja; bekerja dengan status berusaha

sendiri; bekerja dengan status berusaha dibantu buruh, pekerja tidak dibayar;

pekerja bebas; buruh/karyawan.

4.5 Metode Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini, mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Melakukan analisis deskriptif untuk mendapatkan karakteristik sosial ekonomi

lansia dengan menentukan persentase variabel secara univariat.

2. Melakukan teknik analisis univariat menggunakan analisis Khi Kuadrat untuk

mengetahui keterkaitan masing-masing variabel karakteristik sosial ekonomi

lansia dengan status kesehatan lansia, status jaminan sosial, dan status pekerjaan

lansia. Statistik uji analisis Khi Kuadrat dirumuskan sebagai berikut:

I

i

J

j ij

ijij

hitungm

mn

1 1

2

2

ˆ

ˆ

dimana:

ijn = frekuensi pengamatan pada baris ke-i kolom ke-j

in = frekuensi pengamatan pada baris ke-i

jn = frekuensi pengamatan pada kolom ke-j

n = N = jumlah seluruh pengamatan

i = 1,2, ……, I

j = 1, 2, ……,J

Statistik uji tersebut, selanjutnya dibandingkan dengan distribusi 2 dengan

derajat bebas 11 JI dan risiko kesalahan , serta kriteria penolakan 0H

adalah: )11,

2

JIhitung .

Page 22: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

14

3. Melakukan teknik analisis multivariate menggunakan analisis regresi logistik

untuk menentukan faktor-faktor yang memengaruhi status kesehatan, status

jaminan sosial dan status pekerjaan lansia. Analisis regresi logistik menurut

Hosmer dan Lemeshow (2000) merupakan metode regresi dengan variabel respon

Y merupakan kategorik atau dikotomi, sedangkan variabel bebasnya merupakan

variabel kategorik dan atau kontinu.

Model regresinya adalah pp xxxx

xxg

22110

)(1

)(ln)(

Dengan:

β = parameter regresi

x = variabel bebas

Semua data diedit, dikumpulkan, dan kemudian dianalisis menggunakan bantuan

program statistik SPSS 19.0.

Bagan alir penelitian selengkapnya dapat dilihat pada diagram (fishbone diagram) di

halaman 15.

Page 23: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

15

Page 24: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

16

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Sosial Ekonomi Lansia Perdesaan Provinsi Bali

Penelitian ini adalah penelitian tahun pertama yang memfokuskan pada

determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan

karakteristik sosial ekonomi lanjut usia di perdesaan di Provinsi Bali. Data yang diambil

merupakan hasil jawaban responden lansia terhadap kuisioner yang disebar di delapan

kabupaten di Bali. Data yang terkumpul adalah sebanyak 430 data. Hasil analisis

deskriptif karakteristik sosial ekonomi lansia perdesaan Provinsi Bali dapat dilihat pada

Tabel 5.1 berikut:

Tabel 5.1. Karakteristik Sosial Ekonomi Lansia Perdesaan Provinsi Bali

Variabel N % Variabel N %

Status Bekerja

1. Tidak Bekerja

2. Bekerja

141

289

32,8

67,2

Ada tidak Tanggungan

1. Tidak ada

2. Ada

285

145

66,3

33,7

Jenis Kelamin

1. Laki-laki

2. Wanita

231

199

53,7

46,3

Status Kesehatan

1. Tidak sehat

2. Sehat

159

271

37,0

63,0

Status Kawin

1. Belum Kawin

2. Kawin

3. Cerai Hidup

4. Cerai Mati

12

331

6

81

2,8

77,0

1,4

18,8

Tunjangan Hari Tua

1. Tidak ada

2. Ada

349

81

81,2

18,8

Tingkat Pndidikan

1. Tidak sekolah

2. SD

3. SMP

4. SMA

5. PT

193

180

26

20

11

44,9

41,9

6,0

4,7

2,6

Pendapatan

1. Tidak ada

2. < Rp.500.000

3. 500.000-1 juta

4. > 1 Juta

143

132

97

58

33,3

30,7

22,6

13,5

Status dalam

Rumah Tangga

1.Anggota Rumah

Tangga

2. Kepala Rumah

Tangga

251

179

58,4

41,6

Pendapatan Keluarga

1. < 1 juta

2. 1.000.001 – 2 juta

3. > 2 juta

181

169

80

42,1

39,3

18,6

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa sebagian besar lansia mempunyai status bekerja,

yaitu sebanyak 67,2% dan 32,8% tidak bekerja. Sebagian besar responden menyatakan

alasan mereka masih bekerja karena secara fisik dan mental masih merasa mampu dan

kuat bekerja dan desakan ekonomi berupa pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari yang

Page 25: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

17

semakin besar. Alasan ekonomi yang menjadi sebab lansia bekerja juga dikemukakan

oleh Sigit (1988), dengan masih bekerjanya lansia berarti mereka masih dapat

menghidupi dirinya sendiri. Bahkan tidak sedikit lansia yang masih menghidupi

keluarga anaknya yang tinggal bersamanya, karena mereka hidup dalam keluarga yang

tidak mampu.

Deskripsi responden menurut ada/tidaknya tunjangan hari tua, diperoleh sebagian

besar lansia (81.2%) tidak mempunyai tunjangan hari tua, dan sisanya mempunyai

tunjangan hari tua, seperti tunjangan pensiun, asuransi hari tua, Jaminan sosial lanjut usia

(JSLU), maupun tunjangan lainnya. Status kesehatan lansia, menunjukkan sebagian

besar responden 63% dari 430 total lansia mempunyai status sehat, sedangkan sisanya

37% menyatakan tidak sehat. Karakteristik lansia yang lain, hasil penelitian

menunjukkan bahwa 53.7% responden adalah lansia laki-laki dan 46,3% lansia wanita.

Status kawin lansia menunjukkan bahwa 77% dengan status kawin, 18.8% status cerai

mati, dan sisanya terdiri dari status belum kawin dan cerai hidup. Responden menurut

statusnya dalam rumah tangga, menunjukkan 58.4% anggota rumah tangga dan 41.6%

merupakan kepala rumah tangga. Karakteristik responden menurut ada/tidaknya

tanggungan dalam rumah tangga, diperoleh sebagian besar lansia, yaitu 66,3% tidak

mempunyai tanggungan, sedangkan sisanya menyatakan mempunyai tanggungan.

Variabel tingkat pendidikan responden menunjukkan bahwa sebagian besar lansia

mempunyai tingkat pendidikan Tidak Sekolah sebesar 44,9%, SD 41,9%, sisanya 13,2%

dengan status SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Secara keseluruhan, tingkat

pendidikan lansia umumnya rendah, seperti halnya kondisi pendidikan penduduk

Indonesia pada umumnya. Kondisi demikian sangat dimaklumi mengingat kebanyakan

lansia pada saat usia sekolah, mereka hidup dalam jaman penjajahan pada masa itu, dan

besar kemungkinan bahwa hanya sedikit dari mereka bersekolah, selain itu juga sarana

pendidikan masih sangat terbatas dibandingkan sekarang.

Deskripsi responden menurut pendapatan, diperoleh 33,3% lansia tidak

mempunyai pendapatan, 30,7% dengan pendapatan kurang dari Rp. 500.000,-,

pendapatan Rp. 500.000 – 1.000.000,- sebesar 22,6%, dan untuk pendapatan lebih dari

Rp.1.000.000,- sebesar 13,5%. Sebagian besar pendapatan responden rendah. Hal ini

disebabkan sewaktu masih muda mereka terserap di bidang pertanian, sehingga

ketika mereka sudah lanjut usia seperti sekarang, pekerjaan-pekerjaan pertanian

sudah tidak mampu lagi mereka kerjakan. Dengan demikian mereka tidak

Page 26: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

18

mempunyai pekerjaan. Sama halnya dengan responden yang bekerja di sektor

industri. Tingkat pendidikan yang ditamatkan responden sejalan dengan tingkat

pekerjaan dan pendapatan yang diperoleh. Karena tingkat pendidikan responden

rendah dan pekerjaan yang mereka peroleh adalah di sektor informal, penghasilan

mereka rendah. Dengan kondisi seperti itu, mereka tidak dapat menabung/

menyisihkan uang untuk hari tua. Ketika mereka berhenti dari pekerjaan tidak

mendapatkan tunjangan kesejahteraan hari tua, sehingga kondisi di lapangan

mayoritas responden mempunyai pendapatan per bulan sangat sedikit.

Deskripsi pendapatan keluarga responden diperoleh sebanyak 42,1% dari 430

lansia dengan pendapatan kurang dari Rp. 1.000.000,-, pendapatan antara Rp.

1.000.001,- – Rp. 2.000.000,- sebanyak 39,3%, dan pendapatan lebih dari Rp.

2.000.000,- sebesar 18,6%. Deskripsi responden menurut ketergantungan ekonomi lansia

terhadap anggota keluarga lain, menunjukkan bahwa 58,8% menyatakan tergantung, dan

41,2% menyatakan tidak tergantung secara ekonomi terhadap anggota keluarga lain.

Jawaban responden mengenai pertanyaan apakah merasa puas terhadap kondisi ekonomi

mereka saat ini, diperoleh 54,7% responden menyatakan tidak puas dan 45,3%

menyatakan puas terhadap kondisi ekonomi mereka.

5.2 Model Status Pekerjaan Lansia

Masa pensiun seharusnya diisi dengan menikmati hari tua bersama anak dan

cucu-cucunya, tetapi kenyataan di Provinsi Bali terutama di pedesaan masih ada 67,2%

lansia yang berstatus bekerja. Alasan terbesar lansia ini masih bekerja adalah untuk

menambah penghasilan dan membantu keuangan keluarga. Pekerjaan yang paling

banyak ditekuni adalah pekerjaan kasar seperti buruh tani, buruh bangunan, dan

sebagian lagi pedagang.

Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi lansia tersebut masih bekerja dapat

dijelaskan dengan melakukan analisis statistic univariat dan multivariate. Analisis

univariat dilakukan untuk melihat ada/tidaknya keterkaitan antara status pekerjaan lansia

dengan karakteristik sosial ekonomi menggunakan statistik uji khi kuadrat. Hipotesis

untuk uji ini adalah:

Ho: Tidak ada keterkaitan status pekerjaan dengan variable karakteristik sosial

ekonomi

Page 27: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

19

Hi: Ada keterkaitan status pekerjaan dengan variabel karakteristik sosial

ekonomi

Tabel 5.2 Hasil Uji Khi Kuadrat Status Pekerjaan dengan Karakteristik Sosial Ekonomi

Status Pekerjaan Vs

Variabel Karakteristik

Nilai Khi

kuadrat

Nilai Sign. Keputusan

1. Tingkat Pendidikan 22.428 0.000 Tolak Ho

2. Status Kawin 22.390 0.000 Tolak Ho

3. Status dalam Rumah Tangga 18.600 0.000 Tolak Ho

4. Ada/tidaknya Tanggungan 26.178 0.000 Tolak Ho

5. Jenis Kelamin 6.896 0.009 Tolak Ho

6. Status Kesehatan 19.700 0.000 Tolak Ho

7. Ada/tidaknya Tunjangan Hari Tua 0.875 0.350 Terima Ho

8. Pendapatan 322.635 0.000 Tolak Ho

9. Pendapatan Keluarga 1.966 0.374 Terima Ho

10. Puas/tidak pada kondisi ekonomi 0.710 0.402 Terima Ho

11. Ketergantungan secara ekonomi

pada keluarga lain

41.980 0.000 Tolak Ho

Hasil uji khi kuadrat pada Tabel 5.2 menjelaskan bahwa secara sendiri-sendiri

tidak terlihat adanya keterkaitan antara status pekerjaan lansia dengan status

ada/tidaknya tunjangan hari tua, pendapatan keluarga dan kepuasan pada kondisi

ekonomi, ini terlihat dari nilai signifikansi yang lebih besar dari taraf nyata 5%, sehingga

Ho diterima. Sedangkan hubungan antara status pekerjaan lansia dengan variabel

karakteristik sosial lainnya signifikan yang menunjukkan adanya keterkaitan status

pekerjaan dengan variabel-variabel ini.

Hasil analisis univariat hanya menghasilkan kesimpulan tentang hubungan antara

status pekerjaan lansia dengan masing-masing variabel karakteristik sosial ekonomi, hal

ini jelas berbeda ketika hubungan status pekerjaan lansia dengan masing-masing variable

karakteristik sosial ekonomi dilihat secara simultan dan parsial (multivariate). Model

yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara status pekerjaan lansia yang

berskala kategorik biner dengan variable karakteristik sosial ekonomi dengan skala

kategorik dan atau kontinu adalah model regresi logistic biner. Hasil uji regresi logistic

multivariate terlihat pada Tabel 5.3.

Page 28: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

20

Tabel 5.3. Hasil Uji Regresi Logistic Multivariate Status Pekerjaan Lansia

Variables in the Equation

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)

Step 1a Umur -0.111 0.027 17.250 1 0.000 0.895

JenisKlmn 0.646 0.427 2.292 1 0.130 1.908

StatusKwn -0.088 0.192 0.212 1 0.645 0.916

Pendidik 0.074 0.256 0.085 1 0.771 1.077

StatusRT 0.725 0.485 2.232 1 0.135 2.064

Tanggungan -0.047 0.441 0.012 1 0.914 0.954

StatKeshtn 0.242 0.346 0.488 1 0.485 1.274

TunjHariTua -1.384 0.537 6.644 1 0.010 0.251

Pendptan 2.688 0.295 83.290 1 0.000 14.701

PendKeluarga -0.464 0.257 3.265 1 0.071 0.629

PuasTarget -0.734 0.377 3.787 1 0.052 0.480

EkoTergntg -0.678 0.399 2.883 1 0.090 0.507

Constant 6.069 2.389 6.455 1 0.011 432.323

a. Variable(s) entered on step 1: Umur, JenisKlmn, StatusKwn, Pendidik, StatusRT,

Tanggungan, StatKeshtn, TunjHariTua, Pendptan, PendKeluarga, PuasTarget, EkoTergntg.

Berdasarkan pada nilai signifikansinya yang lebih besar dari taraf nyata 5% dapat

diputuskan variabel-variabel yang berpengaruh pada status bekerja lansia, yaitu: umur,

ada tidaknya tunjangan hari tua, dan besarnya pendapatan keluarga. Maka model terbaik

yang diperoleh adalah:

tan421.2459.3152.0204.16)(ˆ PendpaTunjHariTuUmurxg (1)

Model 1 menunjukkan bahwa nilai OR untuk umur = 0,895 berarti bertambahnya umur

satu tahun akan mengurangi keinginan lansia untuk bekerja 0,895 kali. Ketika

bertambahnya umur lansia selalu diikuti dengan menurunnya derajat kesehatan, sehingga

mengurangi pula keinginan untuk bekerja. Hal ini sejalan dengan hasil uji khi kuadrat

(Tabel 5.2) untuk status kesehatan yang signifikan (sign. = 0.001 < α = 0.05) dengan

status bekerja. Artinya sehat tidaknya lansia ada kaitan dengan bekerja tidaknya lansia.

Nilai OR untuk tunjangan hari tua = 0.251 mengindikasikan bahwa ketika lansia

mempunyai tunjangan hari tua akan menurunkan keinginan lansia untuk bekerja 0,251

kali dibandingkan lansia yang tidak mempunyai tunjangan hari tua. Hal ini disebabkan

karena pada lansia yang mempunyai tunjangan hari tua secara ekonomi lebih mapan

sehingga menurunkan keinginan untuk bekerja.

Page 29: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

21

Begitu pula pada variabel besaran pendapatan dengan nilai OR = 14,071

menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan akan menaikkan keinginan lansia untuk

bekerja sebesar 14,071 kali.

Model 1 mengindikasikan bahwa dengan bertambahnya umur lansia dan ketika

lansia mempunyai tunjangan hari tua, hal tersebut akan mengurangi keinginan lansia

untuk bekerja. Variabel besaran pendapatan lansia menunjukkan bahwa peningkatan

pendapatan akan menaikkan keinginan lansia untuk bekerja.

Dengan banyaknya lansia yang bekerja, perlu dipikirkan lapangan pekerjaan dan

jenis pekerjaan yang sesuai dengan kondisi mereka. Mereka masih tetap menjadi modal

pembangunan, tanpa mengurangi kesempatan bekerja untuk penduduk usia produktif.

Namun, kondisi seperti ini perlu didukung adanya jaminan sosial yang dapat membantu

kebutuhan lansia, terutama untuk lansia yang bekerja di sektor informal.

5.3 Model Status Kasehatan Lansia

Bertambahnya umur pada lansia selalu berkaitan dengan kondisi kesehatan

mereka. Ketika memasuki masa lansia adalah hal wajar bila diikuti pula dengan

menurunnya derajat kesehatannya. Hal-hal apa saja yang dapat berpengaruh pada status

kesehatan lansia ini dapat dilihat dari model status kesehatan yang diperoleh baik

berdasarkan analisis univariat maupun analisis multivariat.

Hasil uji univariat dengan analisis khi kuadrat pada status kesehatan lansia

terlihat pada Tabel 5.4. Analisis ini adalah untuk melihat ada tidaknya keterkaitan antara

status kesehatan dengan karakteristik sosial ekonomi, dengan hipotesis yang diuji adalah

Ho: Tidak ada keterkaitan status kesehatan dengan variable karakteristik social ekonomi

Hi: Ada keterkaitan status kesehatan dengan variabel karakteristik sosial ekonomi.

Tabel 5.4 menunjukkan bahwa secara sendiri-sendiri hanya variabel tingkat

pendidikan yang menerima Ho. Artinya tingkat pendidikan lansia tidak mempunyai

keterkaitan dengan status kesehatan lansia. Ini mengindikasikan bahwa apapun

pendidikannya tidak mempengaruhi derajat kesehatan para lansia. Lansia dengan

pendidikan rendah maupun yang mempunyai pendidikan tinggi beresiko sama untuk

sakit maupun sehat. Sedangkan variabel lain hasil analisisnya adalah menolak Ho, yang

menunjukkan bahwa ada keterkaitan variable status kawin, status dalam rumah tangga,

ada tidaknya tanggungan, jenis kelamin, pendapatan, pendapatan keluarga, puas tidaknya

Page 30: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

22

pada kondisi ekonomi dan ada tidaknya ketergantungan sektor ekonomi pada keluarga

lain dengan status kesehatan.

Tabel 5.4. Hasil Uji Khi Kuadrat Status Kesehatan dengan Karakteristik Sosial Ekonomi

Status Kesehatan vs Variabel

Karakteristik

Nilai Khi

kuadrat

Nilai Sign. Keputusan

1. Tingkat Pendidikan 94.182 0.000 Terima Ho

2. Status Kawin 4.143 0.246 Tolak Ho

3. Status dalam Rumah Tangga 10.848 0.001 Tolak Ho

4. Ada tidaknya Tanggungan 4.188 0.041 Tolak Ho

5. Jenis Kelamin 9.336 0.002 Tolak Ho

7. Pendapatan 45.152 0.000 Tolak Ho

8. Pendapatan Keluarga 39.478 0.000 Tolak Ho

9. Puas/tidak pd kondisi ekonomi 24.241 0.000 Tolak Ho

10. Ketergantungan sektor ekonomi

pada keluarga lain

13.191 0.000 Tolak Ho

Analisis selanjutnya adalah melakukan pengujian secara simultan atau serempak

dan analisis secara parsial untuk mengetahui variabel karakteristik mana saja yang

berpengaruh pada status kesehatan lansia. Analisis yang digunakan adalah analisis

regresi logistik biner dengan variabel responnya adalah status kesehatan berkategori

sehat dan tidak sehat.

Berdasarkan Tabel 5.5 variabel yang berpengaruh pada status kesehatan lansia

adalah variable dengan tingkat signifikansi (sig.) lebih kecil 0.05. Ada dua variabel yang

signifikan berpengaruh yaitu variabel umur dan pendapatan keluarga, oleh karena itu

model terbaik yang diperoleh adalah:

aPendKeluUmurxg arg309.0033.0180.1)(ˆ (2)

Koefisien regresi logistic (B) dalam Model 2 tidak dapat diinterpretasikan secara

langsung, melainkan melalui nilai eksponen B nya (exp B) yang disebut nilai odd rasio.

Pada variabel umur dengan odd rasio 0.968 mengindikasikan bahwa bertambahnya umur

akan menurunkan derajat kesehatan lansia. Variabel kedua yang berpengaruh pada status

kesehatan adalah pendapatan keluarga dengan nilai odd rasio 0.374. Nilai ini

menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan keluarga akan menurunkan persepsi

responden mengenai status kesehatannya. Lansia dengan pendapatan keluarga yang

Page 31: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

23

tergolong tinggi cenderung mempersepsi diri mempunyai status kesehatan tidak sehat.

Berbeda dengan lansia dengan pendapatan keluarga yang tergolong rendah cenderung

mempersepsi diri bahwa status kesehatan mereka sehat.

Tabel 5.5 Hasil Uji Regresi Logistic Multivariate Status Kesehatan Lansia

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a Umur -0.033 0.016 4.024 1 0.045 0.968

JenisKlmn 0.340 0.303 1.253 1 0.263 1.405

StatusKwn -0.053 0.134 0.157 1 0.692 0.948

Pendidik 0.214 0.156 1.894 1 0.169 1.239

StatusRT 0.522 0.325 2.575 1 0.109 1.685

Tanggungan 0.271 0.261 1.076 1 0.300 1.311

TunjHariTua 0.488 0.331 2.171 1 0.141 1.629

StatKerja 0.239 0.328 0.529 1 0.467 1.269

Pendptan 0.298 0.168 3.138 1 0.076 1.347

PendKeluarga -0.309 0.157 3.862 1 0.049 0.734

PuasTarget 0.453 0.239 3.604 1 0.058 1.574

EkoTergntg 0.288 0.246 1.373 1 0.241 1.334

Constant -1.180 1.674 0.497 1 0.481 0.307

a. Variable(s) entered on step 1: Umur, JenisKlmn, StatusKwn, Pendidik, StatusRT, Tanggungan,

TunjHariTua, StatKerja, Pendptan, PendKeluarga, PuasTarget, EkoTergntg.

5.4 Model Status Tunjangan Hari Tua Lansia

Secara umum di Indonesia tunjangan hari tua biasanya diberikan hanya pada

pekerja formal berupa uang pensiunan, hanya sedikit yang memberikan tunjangan hari

tua pada pekerja informal. Padahal sebagian besar masyarakat di Indonesia bekerja pada

sector informal. Hasil analisis deskriptif menunjukkan dari 430 lansia yang menjadi

responden dalam penelitian ini hanya 81 orang (18,8%) yang mempunyai tunjangan hari

tua, sisanya 349 orang (81,2%) tidak memiliki tunjangan hari tua. Variabel karakteristik

sosial mana saya yang terkait dengan ada tidaknya tunjangan hari tua ini dapat dilihat

dari hasil analisis univariat pada Tabel 5.6.

Hasil analisis univariat dengan menggunakan uji khi kudrat menunjukkan bahwa

hanya variabel status perkawinan saja yang tidak ada keterkaitan dengan status ada

tidaknya tunjangan hari tua. Artinya status kawin, lajang atau cerai tidak memiliki

Page 32: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

24

keterkaitan dengan ada tidaknya tunjangan hari tua. Sedangkan variabel lainnya

mempunyai keterkaitan dengan status tunjangan hari tua.

Tabel 5.6 Hasil Uji Khi Kuadrat Status Tunjangan Hari Tua dengan Karakteristik Sosial

Ekonomi Lansia

Ada Tidaknya Tunjangan Hari Tua vs

Variabel Karakteristik

Nilai Khi

kuadrat

Nilai Sign. Keputusan

1. Tingkat Pendidikan 94.182 0.000 Tolak Ho

2. Status Kawin 4.143 0.246 Terima Ho

3. Status dalam Rumah Tangga 10.848 0.001 Tolak Ho

4. Ada tidaknya Tanggungan 4.188 0.041 Tolak Ho

5. Jenis Kelamin 9.336 0.002 Tolak Ho

6. Status Kesehatan 11.837 0.001 Tolak Ho

7. Pendapatan 45.152 0.000 Tolak Ho

8. Pendapatan Keluarga 39.478 0.000 Tolak Ho

9. Puas/tidak pd kondisi ekonomi 24.241 0.000 Tolak Ho

10. Ketergantungan sektor ekonomi

pada keluarga lain

13.191 0.000 Tolak Ho

Analisis selanjutnya adalah menentukan model terbaik dengan analisis regeri logistic

multivariate. Hasilnya seperti yang tertera pada Tabel 5.7, menunjukkan bahwa hanya

variabel tingkat pendidikan lansia yang signifikan berpengaruh terhadap status tunjangan

hari tua, dengan model terbaik yang diperoleh adalah:

Pendidikanxg 855.0767.6)(ˆ (3)

Berdasarkan nilai odd rasio = 2.351 dapat dinyatakan bahwa meningkatnya tingkat

pendidikan lansia akan meningkatkan peluang mempunyai tunjangan hari tua 2.351 kali.

Page 33: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

25

Tabel 5.7 Hasil Uji Regresi Logistic Multivariate Status Tunjangan Hari Tua

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a Umur 0.038 0.022 3.024 1 0.082 1.039

JenisKlmn -0.581 0.432 1.808 1 0.179 0.560

StatusKwn 0.251 0.199 1.593 1 0.207 1.285

Pendidik 0.855 0.166 26.527 1 0.000 2.351

StatusRT -0.114 0.426 0.071 1 0.789 0.892

Tanggungan 0.409 0.325 1.578 1 0.209 1.505

StatKeshtn 0.531 0.336 2.494 1 0.114 1.700

StatKerja -0.477 0.445 1.151 1 0.283 0.620

Pendptan 0.233 0.196 1.413 1 0.234 1.262

PendKeluarga 0.019 0.212 0.008 1 0.929 1.019

PuasTarget 0.473 0.319 2.202 1 0.138 1.605

EkoTergntg -0.385 0.313 1.510 1 0.219 0.680

Constant -6.767 2.431 7.747 1 0.005 0.001

a. Variable(s) entered on step 1: Umur, JenisKlmn, StatusKwn, Pendidik, StatusRT,

Tanggungan, StatKeshtn, StatKerja, Pendptan, PendKeluarga, PuasTarget, EkoTergntg.

Page 34: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

26

BAB VI

RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

6.1 Rencana Tahap Penelitian Tahun II

Berdasarkan hasil penelitian tahap pertama untuk daerah perdesaan ditemukan

sebagian besar lansia masih bekerja dan minimya lansia yang mempunyai jaminan sosial

seperti asuransi hari tua, pensiunan, jaminan sosial lanjut usia (JSLU), dan jenis jaminan

sosial lainnya.

Berdasarkan hal tersebut muncul pertanyaan, bagaimanakah kondisi lansia di

perkotaan Provinsi Bali? Apakah rekomendasi kebijakan yang diberikan berdasarkan

hasil penelitian di perdesaan ini dapat dijadikan acuan untuk revisi kebjakan

kesejahteraan lansia di perkotaan? Apakah model dari status kesehatan, status jaminan

social, dan status pekerjaan lansia untuk lansia perdesaan bisa menjadi acuan untuk

menyusun kebijakan lansia perkotaan? Bagaimanakah latar belakang, kondisi status

kesehatan, status jaminan sosial, dan status pekerjaan lansia di perkotaan?

Berdasarkan beberapa pertanyaan penelitian tersebut di atas, maka penelitian

lanjutan untuk lansia di daerah perkotaan menjadi sangat penting untuk dilakukan.

Sehingga nantinya akan diperoleh model yang bersifat menyeluruh untuk Provinsi Bali

khususnya, dan dapat menjadi rekomendasi untuk provinsi lain yang memiliki

karakteristik demografi lansia yang mirip.

Page 35: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

27

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Latar belakang sosial ekonomi lansia diperoleh sebagian besar lansia mempunyai

status bekerja, yaitu sebanyak 67,2% dan 32,8% tidak bekerja. Alasan masih bekerja,

sebagian besar responden menyatakan karena secara fisik dan mental masih merasa

mampu dan kuat bekerja dan desakan ekonomi berupa pemenuhan kebutuhan hidup

sehari-hari yang semakin besar.

Deskripsi responden menurut ada/tidaknya tunjangan hari tua, diperoleh sebagian

besar lansia (81.2%) tidak mempunyai tunjangan hari tua, dan sisanya mempunyai

tunjangan hari tua, seperti tunjangan pensiun, asuransi hari tua, Jaminan sosial lanjut usia

(JSLU), maupun tunjangan lainnya. Status kesehatan lansia, menunjukkan sebagian

besar responden 63% dari 430 total lansia mempunyai status sehat, sedangkan sisanya

37% menyatakan tidak sehat.

Karakteristik lansia yang lain, hasil penelitian menunjukkan bahwa 53.7%

responden adalah lansia laki-laki dan 46,3% lansia wanita, dengan status kawin sebesar

77%, 18.8% status cerai mati, dan sisanya terdiri dari status belum kawin dan cerai

hidup. Responden menurut statusnya dalam rumah tangga, menunjukkan 58.4% anggota

rumah tangga dan 41.6% merupakan kepala rumah tangga. Karakteristik responden

menurut ada/tidaknya tanggungan dalam rumah tangga, diperoleh sebagian besar lansia,

yaitu 66,3% tidak mempunyai tanggungan, sedangkan sisanya menyatakan mempunyai

tanggungan, dengan rata-rata tanggungan 2 orang.

Sebagian besar lansia mempunyai tingkat pendidikan Tidak Sekolah sebesar

44,9%, SD 41,9%, sisanya 13,2% dengan status SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi.

Secara keseluruhan, tingkat pendidikan lansia umumnya rendah.

Mayoritas responden mempunyai pendapatan per bulan sangat sedikit.

Deskripsi pendapatan responden diperoleh 33,3% lansia tidak mempunyai pendapatan,

30,7% dengan pendapatan kurang dari Rp. 500.000,-, pendapatan Rp. 500.000 –

1.000.000,- sebesar 22,6%, dan pendapatan lebih dari Rp.1.000.000,- sebesar 13,5%.

Deskripsi pendapatan keluarga responden diperoleh sebesar 42,1% dari 430 lansia

dengan pendapatan kurang dari Rp. 1.000.000,-, pendapatan antara Rp. 1.000.001,- – Rp.

Page 36: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

28

2.000.000,- sebesar 39,3%, dan pendapatan lebih dari Rp. 2.000.000,- sebesar 18,6%.

Deskripsi responden menurut ketergantungan secara ekonomi terhadap anggota keluarga

lain, menunjukkan bahwa 58,8% menyatakan tergantung, dan 41,2% menyatakan tidak

tergantung secara ekonomi terhadap anggota keluarga lain. Sebanyak 54,7% responden

menyatakan tidak puas dan 45,3% menyatakan puas terhadap kondisi ekonomi mereka

saat ini.

Model yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara status pekerjaan

lansia dengan variabel karakteristik sosial ekonomi lansia adalah model regresi logistic

biner. Hasil uji diperoleh variabel-variabel yang berpengaruh pada status bekerja lansia,

yaitu: umur, ada tidaknya tunjangan hari tua, dan besarnya pendapatan keluarga. Model

terbaik yang diperoleh adalah:

tan421.2459.3152.0204.16)(ˆ PendpaTunjHariTuUmurxg (1)

Model 1 mengindikasikan bahwa dengan bertambahnya umur lansia dan ketika lansia

mempunyai tunjangan hari tua, hal tersebut akan mengurangi keinginan lansia untuk

bekerja. Variabel besaran pendapatan lansia menunjukkan bahwa peningkatan

pendapatan akan menaikkan keinginan lansia untuk bekerja.

Variabel-variabel yang berpengaruh pada status kesehatan lansia adalah variabel

umur dan pendapatan keluarga, dengan model terbaik yang diperoleh adalah:

aPendKeluUmurxg arg309.0033.0180.1)(ˆ (2)

Model 2 mengindikasikan bahwa bertambahnya umur akan menurunkan derajat

kesehatan lansia dan peningkatan pendapatan keluarga akan menurunkan persepsi

responden mengenai status kesehatannya. Lansia dengan pendapatan keluarga yang

tergolong tinggi cenderung mempersepsi diri mempunyai status kesehatan tidak sehat.

Berbeda dengan lansia dengan pendapatan keluarga yang tergolong rendah cenderung

mempersepsi diri bahwa status kesehatan mereka sehat.

Variabel tingkat pendidikan lansia berpengaruh signifikan terhadap status

tunjangan hari tua, dengan model terbaik yang diperoleh adalah:

Pendidikanxg 855.0767.6)(ˆ (3)

Berdasarkan model 3 dapat dinyatakan bahwa meningkatnya tingkat pendidikan lansia

akan meningkatkan peluang mempunyai tunjangan hari tua.

Page 37: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

29

7.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka beberapa hal yang dapat disarankan

adalah:

1. Kondisi banyaknya lansia yang bekerja, perlu dipikirkan lapangan pekerjaan dan

jenis pekerjaan yang sesuai dengan kondisi mereka. Mereka masih tetap menjadi

modal pembangunan, tanpa mengurangi kesempatan bekerja untuk penduduk usia

produktif. Namun, kondisi seperti ini perlu didukung adanya jaminan sosial yang

dapat membantu kebutuhan lansia, terutama untuk lansia yang bekerja di sektor

informal.

2. Kondisi minimnya lansia yang mempunyai jaminan sosial di perdesaan Provinsi

Bali dan berdasarkan model status jaminan sosial lansia yang diperoleh dari

penelitian ini, yang mengindikasikan bahwa hanya lansia dengan pendidikan

menengah ke atas yang mempunyai peluang untuk mempunyai jaminan sosial,

maka rekomendasi berdasarkan hasil penelitian ini adalah agar pengambil

kebijakan mempertimbangkan untuk menyiapkan jaminan sosial lansia yang bisa

mengakomodir semua kalangan lansia pada berbagai status sosial ekonomi.

Page 38: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

30

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Moch. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penduduk Lanjut Usia

Memilih Untuk Bekerja. Journal of Indonesian Applied Economics, Vol. 3 No.

2 Oktober 2009, 99-110

Anonim. Referensi Kesehatan. http://creasoft.wordpress.com/2008/04/15/lansia/ diakses

pada tanggal 25 April 2012.

BPS. 2010. Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 37 Tahun 2010, Tentang Klasifikasi

Perkotaan dan Perdesaan di Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

_______. 2011. Statistik Penduduk Lanjut Usia Indonesia 2010 Hasil Sensus Penduduk

2010. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

_______. 2011. Statistik Penduduk Lanjut Usia Provinsi Bali 2010 Hasil Sensus

Penduduk 2010. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Cantor, Marjorie H. 1989. Social Care: Family and Community Support Systems.

ANNALS, AAPSS.

Chen, Hsiao-hung Nancy. 2007. Social Safety Nets and Socio-economic Disparity

Under Globalization, Department of Sociology, Taiwan: National Chengchi

University Taipei.

Cowgill, Donald O. & Holmes, Lowell D. (Editors). 1972. Aging and Modernization,

New York: Appleton-Century-Crofts

Cowgill, D. 1986 . Ageing Around the World. Belmont, CA.: Wadsworth Publishing

Co.

Fillenbaum, G. G. 1984. “The Well-being of the Elderly: Approaches to

Multidimensional Assessment”, World Health Organization. Publication No.84.

Geneva, WHO.

Hardywinoto dan Setiabudi, T, 1999. Panduan Geontorologi Tinjauan Dari Berbagai

Aspek. Jakarta: Penerbit PT GramediaPustaka Jakarta Utama.

Hosmer, DW & S. Lemeshow. 2000. Apllied Logistik Regression . New York: John

Wiley and Sons.

Kantor Menteri Negara Kependudukan / BKKBN, 1998. Demografi Multiregional.

Jakarta.

Milligan, K. & Tammy S. 2008. Working While Receiving a Pension: Will Double

Dipping Change The Elderly Labour Market? Paper prepared for the John

Deutsch Institute conference on Retirement Policy Issues in Canada, held in

Kingston Ontario on October 25-26, 2007

Munsur, Ahmed Mohammad; Tareque, Ismail; and Rahman, K. M. Mustafizur. 2010.

Determinants of Living Arrangements, Health Status and Abuse among Elderly

Women: A Study of Rural Naogaon District, Bangladesh. Journal of

International Women's Studies, 11(4), 162-176. Dalam:

http://vc.bridgew.edu/jiws/vol11/iss4/12

Santrock, J. W. 2002. Life-span Development (Perkembangan Masa Hidup). Jakarta:

Erlangga.

Page 39: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

31

LAMPIRAN

Lampiran 1. Instrumen Penelitian

KUESIONER

DETERMINAN DARI STATUS KESEHATAN, STATUS JAMINAN SOSIAL

DAN STATUS PEKERJAAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK SOSIAL

EKONOMI LANJUT USIA (STUDI LANSIA PEDESAAN DI PROVINSI BALI)

Kami dari Universitas Udayana mendapatkan tugas mengadakan penelitian tentang Status

Kesehatan, Status Jaminan Sosial, dan Status Pekerjaan Lanjut Usia. Informasi yang kami

peroleh akan digunakan untuk acuan dalam memperbaiki program-program maupun kebijakan

yang sudah ada dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan lanjut usia. Dalam hal ini, nama dan

kerahasiaan Bapak/Ibu tetap kami jaga, oleh karena itu Bapak/Ibu tidak perlu khawatir.

Atas bantuan dan kesediannya, kami ucapkan terima kasih.

Nama Responden : ……………………………………………………..

Desa : …………………………………………………….

Kecamatan : …………………………………………………….

Kabupaten : …………………………………………………….

Identitas interviewer: ……………………Tanggal: ………………… Lama: ………….

Editor : ………………………………

Koreksi:

PERTANYAAN

1. Berapa umur bapak/ibu sekarang:

Jawab: ……. tahun

2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

3. Status kawin Belum kawin

Kawin

Cerai hidup

Cerai mati

4. Apakah tingkat pendidikan terakhir bapak/ibu ?

Tidak sekolah

SD

Page 40: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

32

SMP

SMA

Perguruan tinggi

5. Apakah status bapak/ibu dalam rumah tangga?

Anggota rumah tangga Kepala rumah tangga

6. Apakah bapak/ibu memiliki tanggungan?

Tidak Ada

7. Jika ada berapa orang anggota keluarga yang masih bapak/ibu tanggung?

Jawab: …:........... orang

8. Bagaimana status kesehatan bapak/ibu saat ini?

Tidak sehat Sehat

9. Jika tidak sehat berapa lama bapak/ibu sakit dalam satu minggu terakhir?

Jawab: ............ hari

10. Keluhan sakit apa yang bapak/ibu alami?

Panas

Pilek

Batuk

Asma

Diare

Lainnya, sebutkan…..

11. Apakah bapak/ibu memiliki tunjangan hari tua?

Tidak Ada

12. Jika ya apa jenis tunjangan hari tua yang bapak/ibu miliki?

Pensiunan

Asuransi hari tua

Jaminan sosial lanjut usia (JSLU)

lainnya, sebutkan .....................

13. Apa status pekerjaan bapak/ibu?

Tidak bekerja

Bekerja dengan status berusaha

Bekerja dengan berusaha dibantu buruh

Pekerja tidak dibayar

Pekerja bebas

Page 41: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

33

Buruh/karyawan

14. Apa jenis pekerjaan bapak/ibu?

Petani Pedagang

Peternak Lainnya,Sebutkan ……………………………

15. Berapa jam kerja bapak/ibu selama satu minggu?

jawab: ........... jam

16. Berapa pendapatan bapak/ibu (rata-rata per bulan) ?

Tidak berpenghasilan

≤ Rp. 500.000

Rp. 500.001 – Rp. 1.000.000

> Rp. 1.000.000 ( sebutkan: Rp. ………………..)

17. Berapa pendapatan keluarga bapak/ibu (rata-rata per bulan)?

≤ Rp. 1.000.000

Rp. 1.000.001 – Rp. 2.000.000

> Rp. 2.000.000 ( sebutkan: Rp. ………………..)

18. Apakah bapak/ibu merasa puas terhadap kondisi ekonomi bpk/ibu saat ini?

Tidak Ya

19. Secara ekonomi apakah bpk/ibu bergantung kepada anggota keluarga yang lain?

Tidak Ya

20. Apakah alasan bapak/ibu masih bekerja?

jawab: ............................................................................................................................

…………………………………………………………………………………………

21. Apakah aktivitas yang bapak/ibu lakukan sehari-hari?

jawab:............................................................................................................................

…………………………………………………………………………………………

Catatan Menarik

Page 42: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

34

Lampiran 2. Personalia Tenaga Peneliti dan Kualifikasinya

No Nama NIDN Pendidikan Fakultas/

Jurusan

Bidang

Keahlian

1. Made Susilawati, S.Si.,

M.Si.

0002097101 S2 FMIPA/

Matematika

Statistika

2. Desak Putu Eka

Nilakusmawati, S.Si.,

M.Si.

0011067113

S2 FMIPA/

Matematika

Studi

Kependudukan

3. Drs. Nyoman Dayuh

Rimbawan, MM.

0006054807 S2 FE/Program

Studi

Ekonomi

Pembangunan

Ekonomi

Pembangunan

Lampiran 3. Publikasi Hasil Penelitian

Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2014 yang merupakan publikasi yang memuat hasil penelitian ini disajikan pada halaman berikutnya.

Page 43: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik
Page 44: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

PROSIDING

Page 45: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

ii | Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014

Page 46: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | iii

UDAYANA UNIVERSITY PRESS2014

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014

“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

Denpasar, 18 - 19 September 2014

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS UDAYANA

Page 47: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

iv | Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014

PROSIDINGSEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014

“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungandalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

Denpasar, 18 - 19 September 2014

EditorProf. Dr. drh. I Nyoman Suarsana, M.Si

Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, MS. Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, MP.

Prof. Dr. drh. Ni Ketut Suwiti, M.Si.Prof. Dr. Ir. I Made Alit Karyawan Salain, DEA.

Ir. I Nengah Sujaya, M.Agr.Sc., Ph.D. Prof. Dr. I Wayan Budiasa Suyasa, M.Si. Prof. Dr. Ir. Bambang Admadi H., MP.

Prof. I Nyoman Suprapta Winaya, ST., MT., Ph.D.Prof. Dr. Drs. Ida Bagus Putra Yadnya, MA.

Dr. Ni Nyoman Kertiyasa, SE., M.S. Prof. Dr. I Wayan Kasa, M.Rur.Sc

Diterbitkan Oleh:Udayana University Press

Kampus Universitas Udayana Denpasar

2014, xxviii + 1032 halaman, 21 x 29,7 cm

Page 48: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | v

PENGANTAR DAN

SAMBUTAN-SAMBUTAN

Page 49: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

vi | Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014

Page 50: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | vii

KATA PENGANTAR

Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek) merupakan program yang dilaksanakan setiap tahun oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana Denpasar Bali, untuk memfasilitasi dan menjembatani antara dosen/peneliti dan pemegang kebijakan serta pemangku kepentingan di seluruh Indonesia dalam rangka mempercepat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat.

Indonesia dapat memanfaatkan sumber daya alam yang berlimpah tanpa harus merusak lingkungan dan tetap mempertahankan biodiversitas. Oleh karena itu penguasaan dan penguatan sains dan teknologi dapat dicapai dengan memposisikan aktivitas penelitian, pengembangan, dan penerapan sains dan teknologi sebagai unsur utama dalam pembangunan Indonesia. Melalui peran para pakar atau peneliti dan praktisi, sain dan teknologi dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia dengan konsep-konsep berwawasan lingkungan, sehingga memungkinkan untuk bisa mengolah dan mengelola potensi sumber daya alam dengan baik, tepat, efi sien, dan maksimal, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.

Melalui Senastek 2014 ini diharapkan dapat mendorong terjadinya pertukaran informasi, pengetahuan, dan pengalaman dalam penerapan sains dan teknologi untuk pemecahan permasalahan dimasyarakat, dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi hasil-hasil penelitian, serta dapat meningkatkan jejaring dan kerjasama antar peneliti dikalangan Perguruan Tinggi dan Lembaga-lembaga Penelitian di seluruh Tanah Air.

Denpasar, 17 September 2014Panitia

Page 51: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

viii | Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014

Page 52: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | ix

SAMBUTAN KETUA PANITIA SENASTEK 2014

Om Swastyastu, Puji syukur kita panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Waca, Tuhan Yang Maha Esa, atas Asung Wara Kertha NugrahaNya sehingga Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek) 2014 yang dilaksanakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana ini dapat diselenggarakan dengan amat baik dan sangat lancar. Pada kesempatan ini pula, kami ingin menyapa dan mengucapkan selamat datang di Pulau Bali, selamat datang di Universitas Udayana kepada para pembicara kunci dan para pemakalah serta seluruh peserta dan para undangan Senastek 2014, teriring harapan semoga kedamaian dan keindahan Pulau Bali akan memberikan inspirasi, semangat atau spirit baru sehingga selalu dapat meningkatkan peranan para peneliti dan akademisi didalam mengamalkan dan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi ditengah-tengah masyarakat, bangsa dan negara tercinta Indonesia.

Senastek tahun 2014 yang bertemakan Peranan sains dan teknologi yang berwawasan lingkungan dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia, akan dilaksanakan pada hari Kamis dan Jumat tanggal 18 dan 19 September 2014 di Kampus Universitas Udayana Denpasar ini, diikuti lebih dari 225 orang. Topik-topik makalah yang didiskusikan diantaranya adalah Ketahanan Pangan, Kesehatan dan Obat-obatan, Energi baru dan terbarukan, Trasnsportasi dan manufaktur, Informasi dan komunikasi, Pertahanan dan keamanan, ketertiban dan kebencanaan, Biodiversitas, lingkungan dan sumber daya alam serta topik-topik dibidang Humaniora. Pembicara-pembicara adalah Bapak Prof. Dr. dr Ketut Suastika, Sp.PD. KEMD, Rektor Universitas Udayana yang juga Dosen/Peneliti Senior dari Fakultas Kedokteran,, Prof. Dr. Ir. IGN Wiratmaja Puja, M.Sc, Staf Ahli Kementerian ESDM RI yang juga Dosen/Peneliti ITB Bandung, Dr. Ir. Agus Sarsito, M.For.Sc., Kepala Pusat Standarisasi dan Lingkungan Kementerian Kehutanan RI, Prof. Sutiman Bambang Sumitro, MS., DSc. Dosen/Peneliti senior di Universitas Brawijaya Malang, dan Prof. Dr. Ir. Purwiyatno Hariyadi, M.Sc. Kepala SEAFAST Centre yang juga Dosen/Peneliti IPB Bogor.

Kami mengharapkan Seminar ini disamping dapat menyebarluaskan hasil-hasil penelitian kepada masyarakat dan pemangku kepentigan juga dapat dijadikan sarana untuk saling tukar informasi oleh para peserta dalam upaya pengembangan sains dan teknologi di masa-masa yang akan datang. Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Rektor Universitas Udayana, Para Pembicara Kunci, Peserta dan semua pihak yang telah membantu terselenggaranya sekaligus memohon maaf atas segala kekuarangannya. Mudah mudahan kita selalu dalam lindunganNya sehingga akan kita dapat berjumpa lagi di Senastek II pada tahun 2015. Sekian terima kasih, Om Santih Santih Santih Om.

Jimbaran, September 2014Ketua Panitia SENASTEK 2014

Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng.

Page 53: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

x | Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014

Page 54: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | xi

SAMBUTAN KETUA LPPM UNIVERSITAS UDAYANA

Penelitian merupakan salah satu dharma perguruan tinggi yang harus menjadi perhatian serius para akademisi perguruan tinggi, selain melaksanakan dua dharma lainnya, yaitu pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian yang telah didesain dan dilaksanakan dengan baik, maka seyogianya hasil penelitian tersebut dapat disampaikan kepada stakeholders terkait melalui berbagai media. Seminar Ilmiah merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk mendesiminasikan hasil penelitian.

Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek) 2014 merupakan salah satu media sosialisasi dan diseminasi yang dilaksanakan oleh LPPM Universitas Udayana pada tahun 2014, dengan tema Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia. Selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Udayana, saya memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada seluruh pemakalah, peserta, dan panitia, serta seluruh komponen yang terlibat dan berkontribusi dalam penyelenggaraan Senastek_2014. Semoga dalam pelaksanaan Senastek_2014 ini terjadi sharing pengalaman dan informasi sesama peneliti, akademisi, dan stakeholders terkait serta dapat memanfaatkan hasil-hasil penelitian tersebut dalam rangka meningkatkan penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan serta aplikasinya untuk kesejahteraan umat manusia.

Akhirnya, semoga pelaksanaan Senastek_2014 terselenggara dengan baik dan lancar, serta memberikan manfaat optimal bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Jimbaran, September 2014Ketua LPPM

Prof. Dr. Ir. I Ketut Satriawan, MT. NIP. 19640717 198903 1001

Page 55: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

xii | Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014

Page 56: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | xiii

SAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS UDAYANA

Pengembangan riset institusi menjadi prasarat untuk menjadikan universitas sebagai lembaga riset yang profesional. Kondisi ini perlu ditunjang oleh iklim penelitian yang berkualitas sehingga dapat menghasilkan karya-karya penelitian yang berkualitas. Seminar merupakan salah satu sarana komunikasi bagi para peneliti dan stakeholders guna mempercepat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Udayana pada tahun ini mengagendakan Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek) 2014 dengan tema Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia. Selaku Rektor Universitas Udayana, saya menyambut baik pelaksanaan Senastek_2014 sebagai agenda Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang harus berkelanjutan dalam upaya mengumpulkan dan menyebarluaskan hasil-hasil penelitian. Semoga dalam pelaksanaan Senastek_2014 terjadi komunikasi bagi para peneliti dari perguruan tinggi, institusi pendidikan, lembaga penelitian, maupun industri sehingga mempercepat implementasinya untuk kemakmuran masyarakat.

Ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya saya sampaikan kepada para peserta, peneliti, stakeholders terkait, yang mengikuti kegiatan Senastek_2014 atas peran serta dan kontribusinya. Akhirnya saya sampaikan selamat berseminar dan semoga bermanfaat.

Jimbaran, September 2014Rektor,

Prof. Dr. dr. I Ketut Suastika, Sp.PD-KEMDNIP. 19550329 198012 1001

Page 57: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

xiv | Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014

Page 58: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | xv

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... vii

SAMBUTAN KETUA PANITIA ................................................................................................... ix

SAMBUTAN KETUA LPPM UNIVERSITAS UDAYANA ....................................................... xi

SAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS UDAYANA ................................................................ xiii

PEMBICARA UTAMA

1. PERANAN SAINS DAN TEKNOLOGI YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN UMAT MANUSIA Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD .......................................................................... 3

2. PETA JALAN KEBIJAKAN NASIONAL ENERGI BARU DAN TERBARUKAN Prof. Dr. Ir. IGN Wiratmaja Puja, MSc.. ................................................................................ 5

3. KEBIJAKAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI DALAM MEWUJUDKAN PENGELOLAAN HUTAN LESTARI (PHL) Dr. Ir. Agus Sarsito, M.For.Sc. ............................................................................................... 6

4. PERSPEKTIF NANO SCIENCE DALAM BIOLOGI Prof. Sutiman Bambang Sumitro, MS., D.Sc. ...................................................................... 7

5. PENGEMBANGAN INDUSTRI PANGAN SEBAGAI STRATEGI DIVERSIFIKASI DAN PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK PANGAN Prof. Dr. Ir. Purwiyatno Hariyadi, M.Sc. .............................................................................. 8

PRESENTASI ORAL: BIDANG KETAHANAN PANGAN

1. PROPAGASI SPORA ENDOMIKORIZA INDIGENUS BALI MENGGUNAKAN TANAMAN INANG YANG BERBEDA Meitini Wahyuni Proborini dan Ida Bagus Gede Darmayasa ................................................ 21

2. STUDI JENIS DAN POTENSI SAMPAH KOTA DI TPA SUWUNG SEBAGAI SUMBER PAKAN UNTUK PEMELIHARAAN SAPI BALI N.L.P. Sriyani, T Ariana I.N, Lanang Oka Cakra, I.G ........................................................... 26

3. EFEK TOKSISITAS EKSTRAK RUMPUT LAUT COKLAT Turbinaria SEBAGAI FOOD ADDITIVE ALAMI Pramono Sasongko, Endang Rusdiana .................................................................................. 31

DAFTAR ISI

Page 59: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

xvi | Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014

4. ANALISIS PERAN PEREMPUAN DALAM PERTANIAN DI KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBURAYA Josua P. Hutajulu .................................................................................................................... 35

5. POTENSI PEGAGAN (CENTELLA ASIATICA L) DALAM MENGHAMBATPERTUMBUHAN BAKTERI SALMONELLA TYPHI I Nengah Kerta Besung .......................................................................................................... 41

6. MORFOLOGI TANAMAN CABAI RAWIT AKIBAT INDUKSI DENGAN EMS PADA GENERASI M2 Made Pharmawati, Ni Putu Adriani Astiti, Retno Kawuri ..................................................... 46

7. KARAKTERISTIK PROTEIN DAGING SAPI BALI DAN WAGYU Putu Suastika, I.B. Swacita, Ni Ketut Suwiti ........................................................................ 51

8. APLIKASI SRI DENGAN SISTEM LEGOWO UNTUK EFISIENSI IRIGASI DAN PRODUKTIVITAS BERAS MERAH I Wayan Tika, Ni Nyoman Sulastri, Sumiyati....................................................................... 57

9. PENGUSAHAAN AGRO-EKOWISATA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PENDAPATAN (INCOME GENERATING CAPACITY) SISTEM SUBAK Wayan Windia, Sumiyati I Ketut Suamba, I Putu Gede Budisanjaya, I Wayan Tika ............ 65

10. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI KEMASAN UNTUK MEMPERTAHANKAN MUTU BUAH MANGGIS PASCA TRANSPORTASI DAN SELAMA PENYIMPANAN Ni Luh Yulianti, Gede Arda .................................................................................................. 70

11. KEMAMPUAN DEGRADASI SENYAWA SELULOSA DARI BAKTERI PROBIOTIK SELULOLITIK YANG DIISOLASI DARI RAYAP Gusti Ayu Mayani Kristina Dewi, I Nyoman Sutarpa Sutama ............................................ 77

12. KAJIAN PROSES DISTILASI PADA PEMURNIAN ASAM ASETAT DARI CAIRAN PULPA HASIL SAMPING FERMENTASI BIJI KAKAO YANG DITAMBAHKAN RAGI TAPE G.P. Ganda-Putra, Ni Made Wartini dan Putu Timur Ina....................................................... 83

13. MIKROENKAPSULASI EKSTRAK BEKATUL BERAS MERAH: KAJIAN JENIS DAN KONSENTRASI ENKAPSULAN I Wayan Rai Widarta, Ni Made Indri Hapsari Arihantana ..................................................... 92

14. APLIKASI PENYALUT EDIBEL BERBASIS PATI KULIT PISANG DENGAN PENAMBAHAN NATRIUM METABISULFIT PADA BUAH SALAK PONDOH KUPAS Wirawan,Budi santosa ........................................................................................................... 100

15. ISOLASI BAKTERI SELULOLITIK RUMEN KERBAU SEBAGAI PROBIOTIK UNTUK MENINGKATKAN KECERNAAN AMPAS TAHU N. W. Siti, I. A. P. Utami, Dan I.G.N.G. Bidura .................................................................... 106

Page 60: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | xvii

16. KARAKTERISTIK TEPUNG DARI REBUNG BAMBU TABAH DENGAN PERLAKUAN PENDAHULUAN BLANSING DAN FERMENTASI Nyoman Semadi Antara, Ida Bagus Wayan Gunam, Richard Howard Patty, dan I Wayan Arnata ................................................................................................................ 118

17. EMBRIOTOKSIK DAN TERATOGENIK DAUN LAMTORO (Leucaena leucocephala) TERDETOKSIFIKASI TERHADAP PERKEMBANGAN PRALAHIR FETUS TIKUS PUTIH Ngurah Intan Wiratmini ........................................................................................................ 127

18. MENENTUKAN KOMPOSISI BOTANI PAKAN RUSA TIMOR (Cervus timorensis) Di UNIT GRAZINGTANJUNG PASIR TAMAN NASIONAL BALI BARATDENGAN MIKROHISTOLOGI SAMPEL FESES I Ketut Ginantra, Sentana Putra, I Wayan Suarna dan I Wayan Kasa .................................... 132

19. PRODUKSI PANAS KELINCI LOKAL YANG DIBERI RANSUM KANDUNGAN ENERGI DAN PROTEIN YANG BERBEDA I.M. Nuriyasa, I.M. Mastika, E. Puspany .............................................................................. 140

20. EVALUASI KUALITAS NUTRISI TANAMAN KALIANDRA (Calliandracalothyrsus) BERBUNGA MERAH DAN PUTIH Anak Agung Ayu Sri Trisnadewi dan I Gusti Lanang Oka Cakra ......................................... 147

21. TEKNOLOGI PENDINGINAN SEDERHANA UNTUK MEMPERTAHANKAN MUTU SAYURAN BROKOLI SELAMA PENYIMPANAN Ida Ayu Rina Pratiwi Pudja, Ida Bagus Putu Gunadnya, I Wayan Widia .............................. 152

22. PENGENDALIAN PENYAKIT GETAH KUNING MANGGIS MENGGUNAKAN EKSTRAK RUMPUT LAUT DAN PEMUPUKAN KALIUM I Ketut Suada dan Ni Wayan Suniti ...................................................................................... 159

23. SIFAT FUNGSIONAL CAMPURAN KEDELAI DAN RUMPUT LAUT DITINJAU DARI EFEK HIPOGLIKEMIK SECARA IN VIVO I Ketut Suter, I Nengah Kencana Putra, N.L. Ari Yusasrini, Ni Made Yusa .......................... 165

24. PROSES LIQUIFIKASI PATI UBI TALAS MENGGUNAKAN ENSIM α-AMILASE Amna Hartiati, I W. Gede Sedana Yoga ................................................................................. 173

25. DAYA HAMBAT EKSTRAK RIMPANG LENGKUAS TERHADAP PERTUMBUHAN ASPERGILLUS FLAVUS PADA KACANG TANAH Duniaji, A. S., Ni Wayan Wisaniyasa, Ni Nyoman Puspawati, Putu Arisandhi,W dan A. A. Dharma Putra .......................................................................... 176

26. ANALISIS PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP UNTING SAGU INSTAN BERBAGAI VARIAN RASA DAN JENIS KEMASAN Rini Hustiany dan Yuspihana Fitrial ...................................................................................... 183

Page 61: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

xviii | Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014

27. ASPEK SENSORIS KECAP KACANG GUDE (CAJANUS CAJAN MILLSP) TERFERMENTASI DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK TAPE UBI JALAR UNGU I A Mahatma T, I G N Agung dan A. S. Duniaji .................................................................. 191

28. KARAKTERISTIK ABSOLUTE MINYAK ATSIRI DAUN PANDAN WANGI HASIL PERLAKUAN CURING Ni Made Wartini, G.P. Ganda Putra, Putu Timur Ina ............................................................. 198

29. PROFIL HORMON PERTUMBUHAN SAPI BALI DI PROVINSI BALI Ni Ketut Suwiti, Sri Milfa, I Nengah Kerta Besung ............................................................. 204

30. PENGARUH KULIT UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L) TERFERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP PENAMPILAN ITIK BALI FASE PERTUMBUHAN Tjokorda Gede Belawa Yadnya, Ida Bagus Gaga Partama, A.A.A. Trisnadewi dan I Wayan Wirawan ............................................................................................................ 210

31. PENGEMBANGAN BUAH PINANG SEBAGAI ANTHELMINTIKA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TERNAK (A POTENTIAL ANTHELMINTIC OF BEETLE NUT TO INCREASE PRODUCTIVITY OF RUMINANTS) A.A.Gde Arjana,I Made Sukada, N.Adi Suratma, I Made Dwinata ...................................... 215

32. PENGUJIAN TOKSISITAS ALGINAT DARI JENIS Sargassum sp. dan Turbinaria sp. terhadap Kadar Leukosit Tikus Wistar Wahyu Mushollaeni, Endang Rusdiana ................................................................................. 221

PRESENTASI ORAL: BIDANG KESEHATAN DAN OBAT-OBATAN

1. IDENTIFIKASI DAN UJI AKTIVITAS ANTHELMINTIKA SENYAWA AKTIF RIMPANG TEMU IRENG Ni Luh Rustini, Ni Putu Ariantari, Wiwik Susanah Rita ....................................................... 233

2. MEMBRAN BIOKOMPATIBEL TERBUAT DARI KEPOMPONG ULAT SUTRA Tjokorda Gde Tirta Nindhia, Zdenek Knejzlik and Tomas Rum ........................................... 239

3. POTENSI MINUMAN KUNYITASAM RENDAH KALORI (Curcuma domestica Val. - Tamarindus indica L.) DALAM MENGENDALIKAN GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS Sri Mulyani, Bambang Admadi H, A A G Budhiarta, G.A K Diah Puspawati ...................... 244

4. PENGARUH MAKANAN ATEROGENIK PADA METABOLISME KOLESTEROL TERHADAP TIKUS WISTAR Ni Wayan Bogoriani dan Ketut Ratnayani ............................................................................ 252

5. EKSTRAKSI ZAT WARNA ALAM DARI BONGGOL TANAMAN PISANG (Musa paradiasciaca L.) DAN APLIKASINYA PADA KAIN, KAYU, DAN DAUN LONTAR A. A. Bawa Putra, N. P. Diantariani, dan N. W. Bogoriani .................................................... 261

Page 62: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | xix

6. EFEK EKSTRAK BIJI PRANAJIWA MEMPERBAIKI KERUSAKAN SEL-β PANKREAS DENGAN INDIKASI PENURUNAN KADAR 8-HIDROKSI-2-DEOKSIGUANOSIN DAN PROFIL IMUNOHISTOKIMIA TIKUS WISTAR HIPERGLIKEMIA I W G Gunawan ..................................................................................................................... 268

7. KADAR SGPT, SGOT DAN KREATININ PLASMA DARAH TIKUS BETINA YANG DIINJEKSI VITAMIN C DOSIS TINGGI Ni Wayan Sudatri, Iriani Setyawati, Ni Made Suartini ......................................................... 279

8. EVALUASI NILAI SERUM KREATININ DAN BUN PASIEN KANKER SERVIKS SEL SKUAMOSA YANG MENERIMA KEMOTERAPI BLEOMISIN, ONCOVIN®, MITOMISIN, DAN SISPLATIN Noviyani, R.,Wicaksana, I G.R., Suwiyoga, K., Budiana, I N.G, Nyandra Md, Tunas Kt ... 285

9. ISOLASI DAN KRYOPRESERVASI SEL DARAH PUTIH UNTUK ANALISA FLOW CYTOMETRY Rasmaya Niruri, Inna Narayani, Wayan T. Artama, Ahmad Hamim Sadewa ....................... 289

10. KADAR SENG DAN KONSUMSI MIKRONUTRIENT IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI KOTA DENPASAR Kadek Tresna Adhi, Ni Ketut Sutiari, Ni Wayan Septarini ................................................... 293

11. POTENSI KANDUNGAN TOTAL FLAVONOID DAN FENOL KULIT BATANG GAYAM (Inocarpus fagiferus Fosb) SEBAGAI ANTIOKSIDAN Sri Rahayu Santi1), dan I Made Sukadana .............................................................................. 300

12. EKSTRAK EUPHORBIA MILII MENINGKATKAN EKSPRESI TH17 (IL-17) MENCIT YANG DIINFEKSI Mycobacterium tuberculosis Made Linawati, Mantik Astawa, Made Mertaniasih, Dewa Sukrama, Alit Widhiarthini, Putra Dwija ............................................................................................... 307

13. PRODUKSI DAN APLIKASI ANTIBODI MONOKLONAL ANTI EKSRETORI-SEKRETORI (ES) FASCIOLA GIGANTICA UNTUK MELACAK FASCIOLOSIS PADA SAPI Oka Winaya IBO, Mantik Astawa N, Dharmawan SN, Damriyasa IM................................. 314

14. KADAR GLIKOGEN JARINGAN DAN GLUKOSA DARAH PADA TIKUS HIPERGLIKEMIA Iwan Harjono Utama, I Putu Gede Yudhi Arjentinia, I Nyoman Suarsana............................ 320

15. PINOSTROBIN MENAIKAN EKSPRESI P53 DAN MENURUNKAN EKSPRESI VEGF PADA FIBROSARKOMA MENCIT HASIL INDUKSI BENZOPIREN Oka Adi Parwata, Sukardiman dan Alit Widhiartini .............................................................. 325

16. EFEKTIVITAS PARTISI EKSTRAK BUAH PARE ( Momordica charantia) SEBAGAI PENURUN KADAR GLUKOSA DARAH I Nyoman Suartha, I Made Dira Swantara, Wiwik Susanah Rita .......................................... 331

Page 63: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

xx | Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014

17. SIFAT FUNGSIONAL PROBIOTIK LACTOBACILLUS RHAMNOSUS SKG34 SEBAGAI PENURUN KOLESTEROL DARAH TIKUS DENGAN PAKAN LEMAK Komang Ayu Nocianitri, I Nengah Sujaya, ID.M.Sukrama .................................................. 337

18. Isolasi dan Deteksi Antibodi Toxoplasma gondii pada Itik lokal di Bali (Isolation and Detection Antibodies of Toxoplasma gondii in domestic duck in Bali) I Made Dwinata, I B M Oka and I Made Damriyasa ............................................................. 344

19. BEBAN KERJA MAKSIMAL AKUT (ACUTE OVERWORKING) MENYEBABKAN KERUSAKAN SEL β PANKREAS PADA MENCIT Ferbian Milas Siswanto, I Made Kardena, Ahmad Fauzi Habibi, Restu Hikmah Ayu Murti, Fikra Justiar Abdillah, Wiediartini ......................................................................................... 350

20. KONFIRMASI HISTOPATOLOGI, SEROLOGIK DAN MOLEKULER DARI INFEKSI AVIAN PARAMYXOVIRUS TIPE 1 (APMV-1) I Gusti Agung Arta Putra, Anak Agung Ayu Mirah Adi ........................................................ 356

21. APLIKASI BAKTERIOSIN ASAL YOGHURT SEBAGAI BIOPRESERVATIF DAGING AYAM PADA PENYIMPANAN SUHU DINGIN I Wayan Suardana ................................................................................................................. 362

22. POTENSI ANTIBODI MONOKLONAL ANTI VIRUS RABIES ISOLAT BALI UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT RABIES Ida Bagus Kade Suardana, Nyoman Mantik Astawa ............................................................. 373

23. PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricuta) UNTUK MEMPERBAIKI KERUSAKAN SEL BETA PANKREAS MELALUI PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS WISTAR HIPERGLIKEMIA Ni G. A. M. Dwi Adhi Suastuti, I G. A. Kunti Sri Panca Dewi dan Ni Komang Aryati ..... 380

24. AKTIVITAS ANTIMALARIA FRAKSI TERPENOID DAN FLAVONOID KULIT BATANG CEMPAKA KUNING TERHADAP Plasmodium falciparum STRAIN 3D7 Ni Putu Ariantari, Pande Nyoman Handayani, Ni Luh Rustini, Achmad Fuad Hafi d, Aty Widyawaruyanti .............................................................................................................. 386

25. GH TIDAK MEMPENGARUHI EKSPRESI mRNA Nrf2 TIKUS JANTAN I Gusti Ayu Dewi Ratnayanti, I Gusti Kamasan Nyoman Arijana, I Wayan Sugiritama, I Gde Wiranatha ................................................................................... 393

26. PERHITUNGAN NILAI BESARAN FISIS MAMMOGRAFI JENIS HISTOPATOLOGI INFILTRATING DUKTAL CARCINOMA (IDC) DAN INFILTRATING LOBULER CARCINOMA (ILC). Anak Agung Ngurah Gunawan, I Bagus Gede Dharmawan, Wayan Supardi ....................... 398

Page 64: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | xxi

PRESENTASI ORAL: BIDANG ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

1. KAJIAN WAKTU OPERASI DESTILASI KONTINYU TERHADAP KARAKTERISTIK PRODUKSI ARAK BALI I Gusti Ketut Sukadana, I Gusti Ngurah Putu Tenaya ........................................................... 405

2. PERANCANGAN SISTEM TURBIN DENGAN PENGGERAK ARUS LAUT I G B Wijaya Kusuma dan Rukmi Sari Hartati ...................................................................... 412

3. PEMANFAATAN TENAGA MATAHARI SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DI KAMPUS BUKIT JIMBARAN IAD Giriantari, WG. Ariastina, INS Kumara, IW Sukerayasa .............................................. 418

4. DESAIN SISTEM KONTROL GRID-TIED UNTUK MENINGKATKAN FRAKSI ENERGI TERBARUKAN Azmi Saleh ............................................................................................................................. 425

5. PEMANFAATAN JELANTAH MINYAK KELAPA SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF: FATTY ACID ETHYL ESTER Ni Made Suaniti1), I Wayan Bandem Adnyana ...................................................................... 433

6. STUDI KONSENTRASI AMILOGLUKOSIDASE DAN Saccharomyces cereviseae DALAM PRODUKSI BIOETANOL DARI UBI JALAR MELALUI SAKARIFIKASI FERMENTASI SIMULTAN Bambang Admadi Harsojuwono, I Wayan Arnata, I Wayan Gede Sedana Yoga .................. 439

7. PENENTUAN PERBANDINGAN BOBOT ADSORBEN DENGAN BIOETANOL PADA PROSES DEHIDRASI BIOETANOL SECARA BACTH I Wayan Arnata, I Putu Surya Wirawan, I Made Nada .......................................................... 446

8. PEMBANGKIT LITRIK TENAGA BIOGAS Tjokorda Gde Tirta Nindhia, I Wayan Surata, I ketut Adi Atmika, Dewa Ngakan Ketut Putra Negara ......................................................................................... 451

9. PEMODELAN CFD UNTUK KARAKTERISASI FLUIDISASI PADA GASIFIKASI FLUIDIZED BED I Nyoman Suprapta Winaya, Rukmi Sari Hartati, Nyoman Gede Sujana ............................. 458

10. PENGARUH LUAS PENAMPANG ALIRAN GAS HIDROGEN DAN OKSIGEN PADA ALKALINE FUEL CELL Made Sucipta, I Made Suardamana, I Ketut Gede Sugita, Made Suarda .............................. 464

Page 65: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

xxii | Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014

PRESENTASI ORAL: BIDANG TRANSPORTASI DAN MANUFAKTUR

1. KERUGIAN ENERGI BBM SELAMA MASA PROYEK REKONSTRUKSI JALAN Dewa Ketut Sudarsana, Harnen Sulistio, Achmad Wicaksono dan Ludfi Djakfar .............. 473

2. UNJUK KERJA AUTOMATIC RETORT POUCH KAPASITAS PENUH Asep Nurhikmat dan Tommy Hendrix ................................................................................... 478

3. SIFAT MEKANIS KOMPOSIT POLYESTER DENGAN PENGUAT SERAT TAPIS KELAPA I Made Astika dan I Gusti Komang Dwijana ......................................................................... 485

4. EFEK MEDIA PENDINGIN PACK CARBURIZING TERHADAP DISTRIBUSI KEKERASAN BAJA KARBON RENDAH Dewa Ngakan Ketut Putra Negara, I Dewa Made Krisnha Muku, I Ketut Gede Sugita, I Made Astika, I Wayan Mustika, Dewa Gde Rudy Prasetya ............................................... 493

5. KARAKTERISASI INSTALASI PERPIPAAN POMPA BOOSTER Anak Agung Adhi Suryawan, Made Suarda .......................................................................... 500

6. EFEKTIVITAS REDESAIN PENAMPUNGAN UDARA PEMBAKARAN TERHADAP DISTRIBUSI TEMPERATUR PADA TUNGKU PELEBURAN PERUNGGU BAHAN GAMELAN BALI IGN.Priambadi, AAIA.Sri Komaladewi, IPG.Arthayasa ...................................................... 505

7. STUDI PENINGKATAN WAKTU TEMPUH KENDARAAN AKIBAT KEMACETAN TRANSPORTASI PADA LALU LINTAS HETEROGEN M. Isran Ramli, Sumarni H. Aly, Arifi n Liputo, Muralia Hustim ......................................... 510

8. MODEL BESARAN EMISI SEPEDA MOTOR BERBASIS SIKLUS MENGEMUDI PADA KONDISI LALU LINTAS HETEROGEN Muhammad Arafah, Mary Selintung, Sumarni H. Aly , M. Isran Ramli ............................... 519

9. APLIKASI DIFFERENTIAL-DRIVE MOBILE LEGO MINDSTORMS NXT I Wayan Widhiada, Cok.Indra Partha, Wayan Reza Yuda A.P .............................................. 528

10. PENGARUH FRAKSI BERAT SERAT TERHADAP KEAUSAN PADA KOMPOSIT POLYETHYLENE TEREPHTHALATE DAUR ULANG BERPENGUAT SERAT SABUT KELAPA I Putu Lokantara, NPG Suardana, Ramahadi Putra ............................................................... 536

11. INVESTIGASI KUALITATIF SIFAT AKUSTIK PRODUK GAMELAN BALI BERBAHAN DASAR PERUNGGU SILIKON I KetutGede Sugita, I G. N Priambadi, Cok.IstriPutriKusuma K. ......................................... 543

12. PENENTUAN SIFAT PLASTIK LOGAM MENGGUNAKAN MODEL NUMERIK INDENTASI DUAL INDENTER I Nyoman Budiarsa ................................................................................................................ 550

Page 66: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | xxiii

13. MEREDAM OSILASI MENGGUNAKAN METODE GABUNGAN BFA-PSO PADA SISTEM INTERKONEKSI KELISTRIKAN JAWA BALI IBG Manuaba, N Budiastra ................................................................................................... 557

14. STUDI BESARAN EMISI KENDARAAN RINGAN DALAM KONDISI DIAM PADA RUAS JALAN DI KOTA MAKASSAR Sumarni H. Aly, Muralia Hustim, Achmad Zubair, M. Isran Ramli ...................................... 566

15. KEAUSAN BAJA KARBON (0,65% C) AKIBAT BEBAN GELINDING-LUNCUR DUA ARAH BERLAWANAN PADA PERMUKAAN KONTAK BASAH I Made Widiyarta, I Made Parwata, I Made Gatot Karohika, I Putu Lokantara dan Made Arie Satryawan ...................................................................................................... 574

16. ANALISIS NILAI DAN BIAYA ANGKUT KOMODITI PADA TRANSPORTASI BARANG DI PROVINSI SULAWESI SELATAN Hakzah Setiyono, Lawalenna Samang, M. Isran Ramli, Rudy Djamaluddin ........................ 579

17. ANALISIS WAKTU TEMPUH PADA PERJALANAN BERBELANJA KE PASAR TRADISIONAL DI KOTA MAKASSAR Mubassirang Pasra, M. Saleh Pallu, M. Isran Ramli, Sakti Adji Adisasmita ........................ 586

18. STUDI TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS HETEROGEN PADA JARINGAN JALAN DI KOTA MAKASSAR MuraliaHustim, Sumarni H. Aly, Arifi nLiputo, DewiSriastuti Nababan ............................... 594

19. PENGARUH SUDUT ORIFIS TERHADAP PERMANENT PRESSURE DROP DAN DISCHARGE COEFFICIENT PADA ORIFICE FLOW METER Ainul Ghurri, SPG Gunawan Tista ........................................................................................ 602

20. RANCANG BANGUN MESIN PEMISAH DAN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK UNTUK MENGHASILKAN SERPIHAN SAMPAH ORGANIK LEBIH KECIL SEBAGAI BAHAN KOMPOS I Gede Putu Agus Suryawan, Cok. Istri P. Kusuma Kencanawati, I Gst. A. K. Diafari D. Hartawan ........................................................................................... 610

21. PENGARUH KOMPOSISI PENGUAT SICW DAN AL2O3 PARTIKEL PADA KARAKTERISTIK ALUMINIUM MATRIK KOMPOSIT Ketut Suarsana, Rudy Soenoko, Agus Suprapto, Anindito Purnowidodo ............................. 617

22. ANALISA SKID DAN GULING KENDARAAN PENGOLAH SAMPAH I Ketut Adi Atmika, I DG. Ary Subagia, Tjok Gde Tirta Nindhia ......................................... 624

Page 67: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

xxiv | Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014

PRESENTASI ORAL: BIDANG BIODIVERSITAS, LINGKUNGAN, DAN SUMBER DAYA ALAM

1. PENAMPILAN SAPI BALI YANG DIPELIHARA DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) PESANGGARAN DENPASAR-BALI Tirta A.IN., AA.Oka, Gd.Suranjaya, NLP.Sriyani ................................................................. 635

2. ANALISIS PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DI KOTA PONTIANAK Josua P. Hutajulu, Marisi Aritonang ...................................................................................... 640

3. APLIKASI ORYZALIN DAN SINAR GAMMA PADA TANAMAN PACAR AIR (Impatiens balsamina, L.) Made Ria Defi ani dan Ni Wayan Sudatri ............................................................................... 647

4. FOTODEGRADASI ZAT WARNA TEKSTIL METHYLENE BLUE DAN CONGO RED MENGGUNAKAN KOMPOSIT ZnO-AA DAN SINAR UV Ni Putu Diantariani, Iryanti Eka Suprihatin dan Ida Ayu Gede Widihati .............................. 652

5. POTENSI MANGROVE DALAM IMMOBILISASI TIMBAL Iryanti Eka Suprihatin ........................................................................................................... 660

6. KERAGAMAN LEBAH TRIGONA SEBAGAI SALAH SATU PLASMA NUTFAH DI BALI SELATAN Ni Luh Watiniasih, Ni Made Suartini .................................................................................... 665

7. ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA GOLONGAN FENOL DARI KULIT BUAH TAMARILLO (Solanum betaceum Cav.) YANG AKTIF SEBAGAI ANTIOKSIDAN Ida Ayu Raka Astiti Asih, Ni Made Puspawati, Wiwik Susanah Rita, Ni Luh Putu Devi Sintia Dewi .............................................................................................. 671

8. KAJIAN RE-DESAIN PERAIRAN TELUK BENOA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LINGKUNGAN I GedeHendrawan .................................................................................................................. 679

9. STRUKTUR GENETIK BRAHMANA SIWA DAN BHUDA DI BALI BERDASARKAN DNA MIKROSATELIT KROMOSOM –Y I Ketut Junitha, Ni Luh Watiniasih, I A Manik Damayanti .................................................. 688

10. DIVERSITAS GENETIK MONYET EKOR PANJANG MENGGUNAKAN MARKA D-LOOP REGION mtDNA DI KAWASAN BALI UTARA I Nengah Wandia, I GA. Arta Putra, I Gede Soma ................................................................ 696

11. POTENSI EKSTRAK DAUN JATI (Tectona grandis L.f ) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN JAMUR Aspergillus fl avus SECARA INVITRO Ni Putu Adriani Astiti dan Sang Ketut Sudirga ..................................................................... 704

12. PEMBANGUNAN DANPELESTARIAN SUMBER DAYA HUTAN DI SEKITAR KAWASAN BEDUGUL BALI (Studi Kasus Rencana Pembangunan PLTP Bedugul (Geothermal) Mutria Farhaeni, I Putu Gede Ardhana .................................................................................. 712

Page 68: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | xxv

13. SKRINING AKTIVITAS PROTEASE PADA GETAH TANAMAN MELINJO DAN LIDAH BUAYA Ketut Ratnayani, A.A.I.A.Mayun Laksmiwati ...................................................................... 720

14. APLIKASI SEX REVERSAL MENGGUNAKAN MADU PADA LARVA IKAN GAPI (Poecilia reticulata) Endang Wulandari S, Aryani Rahmawati, Abdul Hakim ...................................................... 726

15. ADSORPSI-DESORPSI Cu(II) PADA ADSORBEN BATU PADAS LIMBAH KERAJINAN I Nengah Simpen dan Ni Putu Diantariani ............................................................................ 734

16. INDUKSI KALUS PALEM NYABAH (Pinanga arinasae J.R.Witono) SECARA IN-VITRO Ni Luh Arpiwi, Made Pharmawati ......................................................................................... 742

17. RAGAM ALEL INDUK DAN ANAKAN KELAPA SABUT MERAH (Cococs nucifera L.) DAN KEKERABATAANNYA BERDASARKAN PENANDA DNA MIKROSATELIT Eniek Kriswiyanti dan I Ketut Junitha .................................................................................. 747

18. RESIDU INSEKTISIDA PADA KACANG PANJANG (Vigna sinensis) YANG DIHASILKAN DI KECAMATAN BATURITI DAN PENEBEL, KABUPATEN TABANAN I G.A. Lani Triani, I.B.W. Gunam, dan L.P. Wrasiati .......................................................... 754

19. FITOEKSTRAKSI ZAT WARNA ’CONGO RED’ DAN METIL BIRU DALAM LIMBAH TEKSTIL DENGAN KIAMBANG (Salvinia natans) Kunti Sri Panca Dewi, Wahyu Dwijani, Iryanti Suprihatin ................................................... 760

20. STUDI AMPLIFIKASI GEN HRP (HYPERSENSITIVE REACTION AND PATHOGENICITY) DARI BEBERAPA TANAMAN HORTIKULTURA YANG TERSERANG PENYAKIT Retno Kawuri, Made Pharmawati .......................................................................................... 766

21. KAJIAN PROSEDUR DAN IMPLIKASI RENCANA PEMBANGUNAN REKLAMASI TELUK BENOA BALI I Putu GedeArdhana, Mutria Farhaeni .................................................................................. 773

22. SINERGI ANTARA SISTEM PERTANIAN HORTIKULTURA DENGAN AKTIVITAS PERTANIAN DI BEDUGUL BALI Ketut Budi Susrusa, Yohanes Setiyo, dan IGN Apriadi Aviantara ...................................... 781

23. VARIABILITAS MUSIMAN ARUSLINTAS SELAT LOMBOK BERDASARKAN DATA INSTANT 2004-2006 I Wayan Gede Astawa Karang ............................................................................................... 787

24. PERBANDINGAN KUALITAS DNA METAGENOMIK HASIL ISOLASI DARI TANAH HUTAN MANGROVE DENGAN DAN TANPA PENAMBAHAN SUSU SKIM DALAM BUFER LISIS I Nengah Wirajana, Ni Putu Frida Oktaningtias, Widiarthi Ketut Ratnayani, Sagung Chandra Yowani ........................................................................................................ 794

Page 69: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

xxvi | Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014

25. KAJIAN POPULASI MIKROBA PADA PROSES BIOREMEDIASI SECARA IN-SITU DI LAHAN BUDIDAYA KENTANG Yohanes Setiyo, I.B.W. Gunam, Sumiyati dan Victor Manuntun Manurung ........................ 800

26. EVALUASI KEMAMPUAN TANAMAN JALAN DALAM PENYERAPAN EMISI GAS CO2 DENGAN SIMULASI KOMPUTER I Ketut Sundra, I Made Widhi Wirawan, I Putu Eka Nila Kencana , I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan ................................................................................. 806

27. POTENSI DAN TINGKAT EKSPLOITASI ABALON (Haliotis squamta) DI PANTAI DESA CEMAGI,MENGWI, BADUNG Deny Suhernawan Yusup, IB. Made Suaskara, G.S. Indrawan, Komang Triwiyanto ........... 813

28. DIMENSI PENTING DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA BERBASIS MASYARAKAT DAN BERKELANJUTAN DI PROVINSI BALI I Ketut Satriawan, Ida Bagus Gde Pujaastawa dan I Made Sarjana ...................................... 819

PRESENTASI ORAL: BIDANG INFORMASI DAN KOMUNIKASI

1. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN PERKEMBANGAN KLASTER KOPI ARABIKA KINTAMANI I Nyoman Gede Arya Astawa, Ni G. A. P. Harry Saptarini, I Ketut Muderana ..................... 829

2. PERANCANGAN APLIKASI KALENDER BALI PADA SMARTPHONE BERBASIS ANDROID I Ketut Suwintana, Putu Manik Prihatini ............................................................................... 837

3. KARAKTERISTIK DAN PERFORMANSI SISTEM VFFT/OFDM N.M.A.E.D. Wirastuti, K.O. Saputra ..................................................................................... 844

4. RANCANG BANGUN QUADCOPTER ROBOT SEBAGAI ALAT PEMANTAU JARAK JAUH KAWASAN LINGKUNGAN BENCANA I.B. Alit Swamardika, I N. Setiawan, I N. Budiastra ............................................................. 852

5. PENGUJIAN SMS PADA PENGAMAN TAMBAHAN DENGAN BAHASA RAKITAN (ASSEMBLY) MIKROKONTROLER AT89S52 I Gst. Agung Putu Raka Agung, I Nyoman Setiawan, Gede Sukadarmika ........................... 860

PRESENTASI ORAL: BIDANG HUMANIORA

1. REKONSTRUKSI PENILAIAN KINERJA LEMBAGA PERKREDITAN DESA: INTEGRASI TEORI KOMUNIKASI AKSI HABERMAS DAN BUDAYA TRI HITA KARANA I Ketut Sujana ........................................................................................................................ 871

2. MANAJEMEN PENILAIAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BERBASIS ASET TAK BERWUJUD Tommy Hendrix ..................................................................................................................... 880

Page 70: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | xxvii

3. MANAJEMEN OPERASI RETORT POUCH SKALA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (IKM) Tommy Hendrix dan Asep Nurhikmat ................................................................................... 887

4. DETERMINAN DARI STATUS PEKERJAAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI LANJUT USIA DI PERDESAAN PROVINSI BALI Made Susilawati, Desak Putu Eka Nilakusmawati, Nyoman Dayuh Rimbawan ................. 895

5. ARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA EKOLOGIS I Nyoman Sunarta, Luh Putu Kerti Pujani , I Made Adikampana, Saptono Nugroho ........... 903

6. MASYARAKAT MULTIKULTURAL KOTA ENDE: TINJAUAN SEJARAH DAN INTEGRASI F.X. Soenaryo, Fransiska Dewi Setiowati S, Anak Agung Inten Asmariati .......................... 908

7. IMPLEMENTASI NILAI PANCASILA SEBAGAI NORMA ETIK DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA, BERBANGSA, BERMASYARAKAT Tjok Istri Putra Astiti, Anak Agung Istri Ari Atu Dewi, I Gusti Ngurah Dharma Laksana ... 916

8. GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN BUDAYA PADA KINERJA LEMBAGA PERKREDITAN DESA DI BALI I Gusti Ayu Made Asri Dwija Putri ........................................................................................ 922

9. MENGURANGI KEMISKINAN DI DAERAH PARIWISATA DENGAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAN: Tinjauan Wilayah Badung bagian Selatan GPB Suka Arjawa .................................................................................................................. 929

10. DINAMIKA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PESERTA PROGRAM INTERNATIONAL BUSINESS STUDY NETWORK (IBSN) UNIVERSITAS UDAYANA I Nengah Sudipa, I Made Rajeg, Luh Putu Laksminy, Putu Ayu Asty Senja Pratiwi ............ 935

11. EKSPLORASI MISKONSEPSI MAHASISWA DALAM PENGEMBANGAN BUKU TEKS ANALISIS REAL BERMUATAN PETA PIKIRAN Luh Putu Ida Harini, I Gede Santi Astawa, I Gusti Ayu Made Srinadi.................................. 941

12. PENGARUH BUDAYA TRI HITA KARANA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MEDIASI KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL (STUDI PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI PROVINSI BALI) Ida Bagus Ketut Surya ........................................................................................................... 950

13. HIPERSOSIALISASI KRIMINALITAS NARAPIDANA DI LP DENPASAR (Studi Multidisipliner Merancang Model Pengembangan LP) I Gusti Agung Oka Mahagangga, IGN. Parikesit Widiatedja I Made Kusumanegara, Tedy Erviantono .............................................................................. 960

Page 71: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

xxviii | Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014

14. UPAYA MERANCANG TINGGALAN PRABU UDAYANA DI DESA PEKRAMAN KUTRI SEBAGAI DESA WISATA Ida Ayu Suryasih, I Made Sendra, I Gst. Ag. Oka Mahagangga, Ida Bagus Suryawan, I Made Kusumanegara ....................................................................... 967

15. AMPAK PARIWISATA PERDESAAN BAGI MASYARAKAT LOKAL I Made Adikampana, Luh Putu Kerti Pujani, Saptono Nugroho ........................................... 974

16. KONFLIK PEMEGANG SAHAM DAN KONSERVATISME AKUNTANSI Ni Made Dwi Ratnadi ............................................................................................................ 979

17. PERAN MEDIASI STRATEGI CSR UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN (Studi Pada Industri Bank Perkreditan Rakyat di Provinsi Bali) Ni Nyoman Kerti Yasa1), I Putu Gde Sukaatmadja2) I G.N Jaya Widagda ............................. 988

18. ARIASI KOSAKATA BAHASA BALI DIALEK NUSA PENIDA DALAM LAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT Ni Made Dhanawaty, I Made Budiarsa, I Wayan Simpen, Ni Made Suryati ......................... 998

19. PENGARUH TENDENSI MANAJEMEN LABA, UKURAN PERUSAHAAN, SERTA TOLERANSI RISIKO PADA KEPUTUSAN MEMILIH KANTOR AKUNTAN PUBLIK Eka Ardhani Sisdyani, Putu Agus Ardiana, K.A. Krisnadewi .............................................. 1005

20. PENGEMBANGAN BATIK MAJAPAHITAN DENGAN PEWARNA TRADISIONAL GUNA PENCIPTAAN EKONOMI KREATIF DI TROWULAN Rochtri Agung Bawono

dan Zuraidah 1014

21. MODEL PENGATURAN CITY HOTEL WIRAUSAHA LOKAL BERBASIS PENGUATAN KEMITRAAN DENGAN BERBAGAI STAKEHOLDERS Ni Ketut Supasti Dharmawan, I Made Sarjana, Made Suksma Prijandhini Devi Salain, Ni Luh Gede Astariyani dan I Made Dedy Priyanto .............................................................. 1023

Page 72: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | 895

DETERMINAN DARI STATUS PEKERJAAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI LANJUT USIA

DI PERDESAAN PROVINSI BALI

Made Susilawati1), Desak Putu Eka Nilakusmawati2), Nyoman Dayuh Rimbawan3)

1Jurusan Matematika FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Bali. Telp/Fax : (0361)701783, E-mail: [email protected]

2 Jurusan Matematika FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Bali3 Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, Denpasar, Bali.

Abstrak

Fenomena peningkatan jumlah penduduk lanjut usia pada abad ini, menjadikan penduduk lansia sebagai salah satu kelompok sasaran pembangunan yang menjadi fokus perhatian pemerintah dan berimplikasi kepada perumusan dan arah kebijakan pembangunan, salah satunya untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan penduduk lansia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui secara luas latar belakang sosial ekonomi lansia dan mengetahui model dari status pekerjaan lansia dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Penelitian ini dilakukan di 8 kabupaten di Provinsi Bali. Sampel yang diambil sebanyak 358 sampel. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah karakteristik sosial ekonomi, dengan variabel dependen adalah status pekerjaan. Analisis statistika yang digunakan adalah analisis diskriptif dan analisis regresi logistik. Hasil penelitian diperoleh latar belakang sosial ekonomi lansia sebagian besar lansia mempunyai status bekerja, yaitu sebanyak 65,6% dan 34,5% tidak bekerja. Variable-variabel yang berpengaruh pada status bekerja lansia, yaitu: umur, ada/ tidaknya tunjangan hari tua, dan besarnya pendapatan keluarga. Model terbaik dengan analisis regresi logistic biner yang diperoleh adalah:

Kata Kunci: Lansia, status bekerja, lansia perdesaan

Abstract

The phenomenon of an increasing number of elderly people in this century, makes the elderly population as a target group of development are the focus of government attention and the implications for the formulation and development of policy direction, one of them to empower and improve the well-being of the elderly population. The purpose of this study was to determine broadly socio-economic background of the elderly and knowing models elderly employment status and the factors that infl uence it. This study was conducted in 8 districts in the province of Bali. Samples are taken of 358 samples. The variables in this study is the social and economic characteristics, the dependent variable is employment status. Statistical analysis used is descriptive analysis and logistic regression analysis. The results were obtained socioeconomic backgrounds mostly elderly have work status, as many as 65.6% and 34.5% do not work. Variables that affect the working status of the elderly, namely: age, presence / absence of annuities, and the amount of family income. The best model with binary logistic regression analysis was obtained:

Keywords: Elderly, work status, rural elderly

1. PENDAHULUAN

Hasil dari pembangunan nasional telah menghasilkan kondisi sosial masyarakat yang makin membaik dan usia harapan hidup yang makin meningkat. Hal tersebut berdampak pada peningkatan jumlah penduduk lanjut usia. Fenomena peningkatan jumlah penduduk lanjut usia pada abad ini, menjadikan penduduk lansia sebagai salah satu kelompok sasaran pembangunan yang menjadi fokus perhatian pemerintah. Menurut BPS (2011), perubahan struktur penduduk lansia ini memberikan implikasi kepada perumusan dan arah

.421.2459.3152.0204.16)(ˆ PendptKelaTunjHariTuUmurxg −−−=

.421.2459.3152.0204.16)(ˆ PendptKelaTunjHariTuUmurxg −−−=

Page 73: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

896 | Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014

kebijakan pembangunan, salah satunya untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan penduduk lansia.

Menanggapi kondisi tersebut maka diperlukan adanya penanganan yang lebih baik mengenai kesejahteraan lansia, karena lansia merupakan kelompok yang banyak mengalami kemunduran dari segi fi sik, psikologi, sosial, ekonomi, dan kesehatan. Dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup lansia, perlu upaya pemberdayaan guna menunjang derajat kesehatan dan peningkatan mutu kehidupan lansia agar tidak menjadi beban bagi dirinya sendiri, keluarga, maupun masyarakat.

Hal yang perlu dicermati adalah adanya pandangan bahwa peningkatan jumlah penduduk lansia akan meningkatkan beban penduduk usia produktif, jika dikaitkan dengan perhitungan rasio ketergantungan penduduk lansia (old dependency ratio/ODR), yang merupakan tingkat ketergantungan penduduk lansia pada penduduk usia produktif. Jika penduduk lansia tersebut semakin meningkat jumlahnya, maka beban penduduk usia produktif akan semakin besar, kenyataan menunjukkan bahwa masih banyak lansia yang bekerja untuk mencari nafkah.

Menurut Affandi (2009), banyaknya lansia yang masih bekerja disebabkan oleh kebutuhan ekonomi yang relatif masih besar, serta secara fi sik dan mental lansia tersebut masih mampu melakukan aktivitas sehari-hari. Kebutuhan ekonomi yang relatif besar pada lansia kemungkinan disebabkan tidak/belum adanya jaminan sosial ekonomi yang memadai bagi lansia. Di Indonesia jaminan hari tua, seperti uang pensiun masih sangat terbatas untuk mereka yang bekerja di sektor formal saja, tidak untuk sektor informal. Oleh karena itu, perlu dipikirkan berbagai upaya untuk menjangkau lansia yang tidak punya pensiun atau jaminan hari tua., mengingat jumlah mereka lebih banyak dibanding lansia dari sektor formal.

Meningkatnya jumlah penduduk lansia tentu membuat semakin berat pula beban negara. Dampak dari pertambahan penduduk lansia ini masih perlu mendapatkan perhatian, mengingat secara umum kondisi fi sik, mental dan sosial lansia yang sudah banyak mengalami kemunduran, apalagi masih minimnya lansia yang mempunyai jaminan sosial, sehingga masih banyak lansia yang harus bekerja disebabkan oleh kebutuhan ekonomi yang relatif masih besar. Berdasarkan kondisi yang kontradiktif tersebut di atas maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui secara luas latar belakang sosial ekonomi lansia dan determinan dari status pekerjaan berdasarkan karakteristik sosial ekonomi lansia, sehingga dari penelitian ini didapatkan model status pekerjaan.

Manfaat penelitian ini adalah sebagai sumber informasi bagi pengambil kebijakan maupun peneliti lain, mengenai kondisi nyata lansia di perdesaan Provinsi Bali. Berdasarkan model yang diperoleh yaitu model status pekerjaan lansia, akan diketahui faktor-faktor yang perlu mendapat perhatian dan perlu ditindaklanjuti oleh pengambil kebijakan dalam rangka perbaikan kebijakan tentang kesejahteraan lansia.

Pengertian lanjut usia menurut Undang-undang No.13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia yang berbunyi “Lanjut Usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas. Hasil Modernisasi berdampak pada peningkatan harapan hidup dan penurunan fertilitas karena teknologi modern membawa serta sarana untuk peningkatan hidup dan mengontrol kelahiran (Cowgill & Holmes, 1972). Konsekuensi dari modernisasi dan urbanisasi tentu akan memberikan kontribusi pada hilangnya banyak kekuasaan dan prestise dari orang tua dan juga mempengaruhi perawatan lansia (Cowgill, 1986). Menurut Chen (2005), penuaan penduduk tentu akan menciptakan tuntutan baru pada pensiun, dan ketika digabungkan dengan fertilitas rendah, hal tersebut akan menghasilkan beban ekonomi yang lebih berat bagi generasi mendatang. Dalam studi oleh Munsur, et al (2010) tentang latar belakang sosio-ekonomi, pengaturan hidup, status kesehatan dan penyalahgunaan (abuse) wanita berusia 60 tahun dan lebih tua di distrik Naogaon pedesaan Bangladesh. Data dikumpulkan dari tujuh desa, hasilnya menunjukkan bahwa mayoritas dari lansia yang diteliti tidak memiliki pendidikan dasar, sebagai tenaga kerja tidak dibayar, janda, tidak memiliki penghasilan dan secara ekonomi tergantung pada orang lain.

Page 74: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | 897

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di daerah perdesaan di 8 kabupaten yang ada di Provinsi Bali. Pemilihan lokasi penelitian yang merupakan wilayah perdesaan di 8 kabupaten di Provinsi Bali mengacu pada klasifi kasi perdesaan dan perkotaan di Indonesia menurut Badan Pusat Statistik Tahun 2010 (Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 37 Tahun 2010). Data dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yang diperoleh dari sumber primer, yaitu diambil secara langsung oleh peneliti menggunakan kuesioner dan angket.

Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang tinggal di pedesaan di Provinsi Bali. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode proportional stratifi ed random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survei, dimana informasi dikumpulkan dengan menanyai lansia menggunakan kuesioner terstruktur. Survei ini dijalankan dengan menemui responden secara bertatap muka. Dalam hal ini petugas lapang menanyai responden dengan pertanyaan terstruktur yang sudah disiapkan sebelumnya.

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:1. Karakteristik sosial ekonomi yang dijabarkan dalam variabel berikut: Umur (tahun), Status

perkawinan, Tingkat pendidikan, Pendapatan responden, Pendapatan keluarga per-bulan, Kepuasan terhadap kondisi ekonomi, Status ekonomi pada keluarga, Status Kesehatan, Ada tidaknya tunjangan hari tua.

2. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah: Status Pekerjaan, dikelompokkan: tidak bekerja; bekerja dengan status berusaha sendiri; bekerja dengan status berusaha dibantu buruh, pekerja tidak dibayar; pekerja bebas; buruh/karyawan.

Teknik analisis data dalam penelitian ini, mengikuti langkah-langkah berikut:1. Melakukan analisis deskriptif untuk mengamati karakteristik sosial ekonomi lansia dengan

menentukan persentase variable secara univariat.2. Melakukan teknik analisis univariat menggunakan analisis Khi Kuadrat untuk mengetahui keterkaitan

masing-masing variable karakteristik sosial ekonomi lansia dengan status pekerjaan lansia.3. Melakukan teknik analisis multivariate menggunakan analisis regresi logistik untuk menentukan

faktor-faktor yang memengaruhi status pekerjaan lansia. Analisis regresi logistik menurut Hosmer dan Lemeshow (2000) merupakan metode regresi dengan variabel respon Y merupakan kategorik atau dikotomi, sedangkan variabel bebasnya merupakan variabel kategorik dan atau kontinu.

Model regresinya adalah Dengan: β = parameter regresi x = variabel bebas Semua data diedit, dikumpulkan, dan dianalisis menggunakan bantuan program statistik SPSS

19.0.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Karakteristik Sosial Ekonomi Lansia Perdesaan Provinsi BaliData yang diambil merupakan hasil jawaban responden lansia terhadap kuisioner yang disebar di

delapan kabupaten di Provinsi Bali, dengan data yang terkumpul sebanyak 358. Hasil analisis deskriptif karakteristik sosial ekonomi lansia pedesaan Provinsi Bali dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar lansia mempunyai status bekerja, yaitu sebanyak 65,6% dan 34,5% tidak bekerja. Banyak alasan lansia masih bekerja, antara lain secara fi sik dan mental lansia

pxpxxx

xxg ββββ

π

π

++++=

= K22110)(1

)(ln)(

Page 75: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

898 | Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014

masih mampu dan kuat bekerja, desakan ekonomi, dan aktualisasi diri/emosi, seperti yang dikemukakan oleh Wirakartakusumah (1996). Alasan ekonomi yang menjadi sebab lansia bekerja juga dikemukakan oleh Sigit (1988), dengan masih bekerjanya lansia berarti mereka masih dapat menghidupi dirinya sendiri. Bahkan tidak sedikit lansia yang masih menghidupi keluarga anaknya yang tinggal bersamanya, karena mereka hidup dalam keluarga yang tidak mampu.

Tabel 1. Karakteristik Social Ekonomi Lansia Pedesaan Provinsi BaliVariabel N % Variabel N %

Status Bekerja1. Tidak Bekerja2. Bekerja

123235

34.565.6

Ada tidak Tanggungan1. Tidak ada2. Ada

239119

66.833.2

Jenis Kelamin1. Laki-laki2. Wanita

175183

48.951.1

Status Kesehatan1. Tidak sehat2. Sehat

134224

37.462.6

Status Kawin1. Belum Kawin2. Kawin3. Cerai Hidup4. Cerai Mati

10280 6 62

2.878.2 1.717.3

Tunjangan Hari Tua1. Tidak ada2. Ada 300

5883.816.2

Tingkat Pndidik1. Tidak sekolah2. SD3. SMP4. SMA5. PT

158147 23 19 11

44.141.1 6.4 5.3 3.1

Pendapatan 1. Tidak ada2. < Rp.500.0003. 500.000-1 juta4. > 1 Juta

124 98 81 55

34.627.422.615.4

Status dlm RT1. Anggota RT2. Kepala RT

223135

62.337.7

Pendapatan Keluarga1. < 1 juta2. 1.000.001 – 2 juta3. > 2 juta

129160 69

36.044.719.3

Kepuasan Ekonomi1. Tidak Puas2. Puas 180

178

50.349.7

Ketergantung ekonomi1. Tidak2. Ya

157201

43.956.1

Deskripsi responden menurut ada/tidaknya tunjangan hari tua, diperoleh sebagian besar lansia (83.8%) tidak mempunyai tunjangan hari tua, dan sisanya mempunyai tunjangan hari tua, seperti tunjangan pensiun, asuransi hari tua, Jaminan sosial lanjut usia (JSLU), maupun tunjangan lainnya. Status kesehatan lansia, menunjukkan sebagian besar responden 62,6% dari 358 total lansia mempunyai status sehat, sedangkan sisanya 37,4% menyatakan tidak sehat. Karakteristik lansia yang lain, hasil penelitian menunjukkan bahwa 51,1% responden adalah lansia wanita dan 48,9% lansia laki-laki. Status kawin lansia menunjukkan bahwa 78,2% dengan status kawin, 17,3% status cerai mati, dan sisanya terdiri dari status belum kawin dan cerai hidup. Responden menurut statusnya dalam rumah tangga, menunjukkan 62,3% anggota rumah tangga dan 37,3% merupakan kepala rumah tangga. Karakteristik responden menurut ada/tidaknya tanggungan dalam rumah tangga, diperoleh sebagian besar lansia, yaitu 66,8% tidak mempunyai tanggungan, sedangkan sisanya menyatakan mempunyai tanggungan.

Variabel tingkat pendidikan responden menunjukkan bahwa sebagian besar lansia mempunyai tingkat pendidikan Tidak Sekolah sebesar 44,1%, SD 41,1%, sisanya 14,8% dengan status SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Secara keseluruhan, tingkat pendidikan lansia umumnya rendah, seperti halnya kondisi pendidikan penduduk Indonesia pada umumnya. Kondisi demikian sangat dimaklumi mengingat kebanyakan lansia pada waktu mereka berada pada saat usia sekolah, mereka hidup dalam jaman penjajahan atau jaman perang, dan besar kemungkinan bahwa hanya sedikit dari mereka harus bersekolah, selain itu

Page 76: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | 899

juga sarana pendidikan masih sangat terbatas dibanding sekarang. Deskripsi responden menurut pendapatan, diperoleh 34,6% lansia tidak mempunyai pendapatan,

27,4% dengan pendapatan kurang dari Rp. 500.000,-, pendapatan Rp. 500.000 – 1.000.000,- sebesar 22,6%, dan untuk pendapatan lebih dari Rp.1.000.000,- sebesar 15,4%. Sebagian besar pendapatan responden rendah. Hal ini disebabkan sewaktu masih muda mereka terserap di bidang pertanian, sehingga ketika mereka sudah lanjut usia seperti sekarang, pekerjaan-pekerjaan pertanian sudah tidak mampu lagi mereka kerjakan. Dengan demikian mereka tidak mempunyai pekerjaan. Sama halnya dengan responden yang bekerja di sektor industri. Tingkat pendidikan yang ditamatkan responden sejalan dengan tingkat pekerjaan dan pendapatan yang diperoleh. Karena tingkat pendidikan responden rendah dan pekerjaan yang mereka peroleh adalah di sektor swasta, penghasilan mereka rendah. Dengan kondisi seperti itu mereka tidak dapat menabung/ menyisihkan uang untuk hari tua. Ketika mereka berhenti dari pekerjaan tidak mendapatkan tunjangan kesejahteraan hari tua, sehingga mayoritas responden mendapatkan pendapatan per bulan sangat sedikit.

Deskripsi pendapatan keluarga responden, dari 358 lansia, sebanyak 36,0% dengan pendapatan kurang dari Rp. 1.000.000,-, pendapatan antara Rp. 1.000.001,- – Rp. 2.000.000,- sebanyak 44.7% , dan pendapatan lebih dari Rp. 2.000.000,- sebesar 19,3%. Deskripsi responden menurut ketergantungan ekonomi lansia terhadap anggota keluarga lain, menunjukkan bahwa 56,1% menyatakan tergantung, dan 43,9% menyatakan tidak tergantung secara ekonomi terhadap anggota keluarga lain. Jawaban responden mengenai pertanyaan apakah merasa puas terhadap kondisi ekonomi mereka saat ini, diperoleh 50,3% responden menyatakan tidak puas dan 49,7% menyatakan puas terhadap kondisi ekonomi mereka.

3.2 Model Status Pekerjaan LansiaMasa pensiun seharusnya diisi dengan menikmati hari tua bersama anak dan cucu-cucunya, tetapi

kenyataan di Provinsi Bali terutama di pedesaan masih ada 65.6% lansia yang berstatus bekerja. Alasan terbesar lansia ini masih bekerja adalah untuk menambah penghasilan dan membantu keuangan keluarga. Pekerjaan yang paling banyak ditekuni adalah pekerjaan kasar seperti buruh tani, buruh bangunan, dan sebagian lagi pedagang.

Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi lansia ini masih bekerja dapat dijelaskan dengan melakukan analisis statistic univariat dan multivariate. Analisis univariat dilakukan untuk melihat ada/tidaknya keterkaitan antara status pekerjaan lansia dengan karakteristik sosial ekonomi menggunakan statistik uji khi kuadrat. Hipotesis untuk uji ini adalah: Ho: Tidak ada keterkaitan status pekerjaan dengan variable karakteristik social ekonomi Hi : Ada keterkaitan status pekerjaan dengan variabel karakteristik sosial ekonomi

Hasil uji khi kuadrat disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Uji Khi Kuadrat Status Pekerjaan dengan Karakteristik Sosial EkonomiStatus Pekerjaan vs Variabel Karakteristik Nilai Khi kuadrat Nilai Sign. Keputusan

1. Tingkat Pendidikan 14.442 0.006 Tolak Ho2. Status Kawin 22.257 0.000 Tolak Ho3. Status dalam Rumah Tangga 14.152 0.000 Tolak Ho4. Ada tidaknya Tanggungan 17.854 0.000 Tolak Ho5. Jenis Kelamin 7.288 0.007 Tolak Ho6. Status Kesehatan 11.837 0.001 Tolak Ho7. Ada tidaknya Tunjangan Hari Tua 1.941 0.379 Terima Ho8. Pendapatan 265.740 0.000 Tolak Ho9. Pendapatan Keluarga 8.287 0.040 Tolak Ho10. Puas/tidak pd kondisi ekonomi 0.168 0.682 Terima Ho11. Ketergantungan sector ekonomi pada keluarga lain 39.271 0.000 Tolak Ho

Page 77: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

900 | Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014

Tabel 2 menjelaskan bahwa secara sendiri-sendiri tidak terlihat adanya keterkaitan antara status pekerjaan lansia dengan status ada/tidaknya tunjangan hari tua dan kepuasan pada kondisi ekonomi, ini terlihat dari nilai signifi kansi yang lebih besar dari taraf nyata 5%, sehingga Ho diterima. Sedangkan hubungan antara status pekerjaan lansia dengan variabel karakteristik sosial lainnya signifi kan.

Hasil analisis univariat hanya menghasilkan kesimpulan tentang hubungan antara status pekerjaan lansia dengan masing-masing variabel karakteristik sosial ekonomi, hal ini jelas berbeda ketika hubungan status pekerjaan lansia dengan masing-masing variable karakteristik sosial ekonomi dilihat secara simultan dan parsial (multivariate). Model yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara status pekerjaan lansia yang berskala kategorik biner dengan variable karakteristik social ekonomi dengan skala kategorik dan atau kontinu adalah model regresi logistic biner. Hasil uji regresi logistic multivariate terlihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Uji Regresi Logistic MultivariateVariabel B S.E Wald db Sign OR

Umur -0.152 0.049 9.483 1 0.002 0.859

Status Kawin 1.173 1.006 1.357 1 0.244 3.230

Pendidikan 0.154 1.241 0.015 1 0.901 1.167

Status dalam Rumah Tangga -0.458 0.677 0.457 1 0.499 0.633

Ada/tidak Tanggungan -0.373 0.757 0.243 1 0.622 0.689

Status Kesehatan 0.363 1.026 0.125 1 0.724 1.437

Lama Sakit -0.114 0.194 0.346 1 0.556 0.892

Tunjangan Hari Tua -3.459 1.077 10.317 1 0.001 0.031

Pendapatan -23.190 26118.184 0.000 1 0.999 0.000

Pendapatan Keluarga -2.421 1.011 5.732 1 0.017 0.089

Puas/Tidak thd Kondisi Ekonomi 0.897 0.666 1.812 1 0.178 2.451

Ketergantungan Ekonomi 1.167 0.630 3.435 1 0.064 3.214

Constant 16.204 3.869 17.537 1 0.000 1.089E7

Berdasarkan pada nilai signifi kansinya yang lebih besar dari taraf nyata 5% dapat diputuskan

variable-variabel yang berpengaruh pada status bekerja lansia, yaitu: umur, ada tidaknya tunjangan hari tua, dan besarnya pendapatan keluarga. Maka model terbaik yang diperoleh adalah:

Model 1 menunjukkan bahwa:Nilai OR untuk umur = 0,859 berarti bertambahnya umur satu tahun akan mengurangi keinginan

lansia untuk bekerja 0,859 kali. Ketika bertambahnya umur lansia selalu diikuti dengan menurunnya derajat kesehatan, sehingga mengurangi pula keinginan untuk bekerja. Hal ini sejalan dengan hasil uji khi kuadrat (Tabel 2) untuk status kesehatan yang signifi kan (sign. = 0.001 < α = 0.05) dengan status bekerja. Artinya sehat tidaknya lansia ada kaitan dengan bekerja tidaknya lansia.

Nilai OR untuk tunjangan hari tua = 0.031 mengindikasikan bahwa ketika lansia mempunyai tunjangan hari tua akan menurunkan keinginan lansia untuk bekerja 0,031 kali dibandingkan lansia yang

.421.2459.3152.0204.16)(ˆ PendptKelaTunjHariTuUmurxg −−−= (1)

Page 78: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | 901

tidak mempunyai tunjangan hari tua. Hal ini disebabkan karena pada lansia yang mempunyai tunjangan hari tua secara ekonomi lebih mapan sehingga menurunkan keinginan untuk bekerja.

Begitu pula pada variable besaran pendapatan keluarga dengan nilai OR = 0,089 menunjukkan bahwa peningkatan total pendapatan keluarga akan menurunkan keinginan lansia untuk bekerja sebesar 0.089 kali.

Dengan banyaknya lansia yang bekerja, perlu dipikirkan lapangan pekerjaan dan jenis pekerjaan yang cocok dengan kondisi mereka. Mereka masih tetap menjadi modal pembangunan, tapi mereka juga tidak mengurangi kesempatan bekerja untuk penduduk usia produktif. Namun kondisi seperti ini perlu juga didukung adanya jaminan sosial yang dapat membantu kebutuhan lansia, terutama untuk lansia yang bekerja di sektor informal.

4. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KesimpulanLatar belakang sosial ekonomi lansia diperoleh sebagian besar lansia mempunyai status bekerja,

yaitu sebanyak 65,6% dan 34,5% tidak bekerja. Variable-variabel yang berpengaruh pada status bekerja lansia, yaitu: umur, ada/ tidaknya tunjangan

hari tua, dan besarnya pendapatan keluarga. Model terbaik yang diperoleh adalah:

Nilai OR untuk umur = 0,859 berarti bertambahnya umur satu tahun akan mengurangi keinginan lansia untuk bekerja 0,859 kali. Nilai OR untuk tunjangan hari tua = 0.031 mengindikasikan bahwa ketika lansia mempunyai tunjangan hari tua akan menurunkan keinginan lansia untuk bekerja 0,031 kali dibandingkan lansia yang tidak mempunyai tunjangan hari tua. Dan pada variable besaran pendapatan keluarga dengan nilai OR = 0,089 menunjukkan bahwa peningkatan total pendapatan keluarga akan menurunkan keinginan lansia untuk bekerja sebesar 0.089 kali.

4.2 SaranBerdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari model status bekerja lansia, maka untuk mengurangi

lansia masih bekerja maka hal yang harus diperhatikan oleh pengambil kebijakan adalah menyiapkan jaminan sosial yang bisa mengakomodir semua kalangan lansia pada berbagai status sosial ekonomi.

UCAPAN TERIMAKASIHTerimakasih penulis ucapkan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Universitas Udayana dan Dikti atas dana yang telah diberikan sehingga penelitian ini dapat terlaksana.

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Moch. (2009) ‘Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penduduk Lanjut Usia Memilih Untuk Bekerja’. Journal of Indonesian Applied Economics, 3(2), hal.99-110

BPS. (2010). Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 37 Tahun 2010, Tentang Klasifi kasi Perkotaan dan Perdesaan di Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

_______ (2011). Statistik Penduduk Lanjut Usia Indonesia 2010 Hasil Sensus Penduduk 2010. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Chen, Hsiao-hung Nancy (2007) Social Safety Nets and Socio-economic Disparity Under Globalization, Department of Sociology, Taiwan: National Chengchi University Taipei.

Cowgill, Donald O. & Holmes, Lowell D. (Editors) (1972) Aging and Modernization, New York: Appleton-Century-Crofts

.421.2459.3152.0204.16)(ˆ PendptKelaTunjHariTuUmurxg −−−=

Page 79: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING filelaporan tahunan penelitian hibah bersaing determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014“Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia”

902 | Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014

Cowgill, D. (1986) Ageing Around the World. Belmont, CA.: Wadsworth Publishing Co.Munsur, Ahmed Mohammad; Tareque, Ismail; and Rahman, K. M. Mustafi zur (2010) ‘Determinants of

Living Arrangements, Health Status and Abuse among Elderly Women: A Study of Rural Naogaon District, Bangladesh’, Journal of International Women’s Studies, 11(4), pp. 162-176. Available at: http://vc.bridgew.edu/jiws/vol11/iss4/12 [Diakses 2 Januari 2013].

Hosmer, DW & S. Lemeshow (2000) Apllied Logistik Regression . New York: John Wiley and Sons.Sigit, Hananto (1998) A Socio Economic profi le of Elderly independent Indonesia. Jakarta: Biro Pusat

Statistik.Wirakartakusumah, M. Djuhari, Hisar Sirait, dan Zainul Hidayat (1996). Pelibatan Penduduk Usia Lanjut

dalam Keluarga. Jakarta: Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.