LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN...
Transcript of LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN...
LAPORAN TAHUNANPELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN
TAHUN 2014
BADAN LINGKUNGAN HIDUPDAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Yogyakarta, April 2015
i
Kata pengantar
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY dapat
menyelesaikan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program/Kegiatan 2014. Laporan ini memuat
berbagai informasi tentang potret kondisi organisasi seperti: profil pegawai, sarana
prasarana, aset, hasil pelaksanaan program/kegiatan, penggunaan anggaran serta
hambatan/tantangan dalam merealisasikan target dan capaian program/kegiatan tahun
2014.
Laporan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk laporan BLH DIY dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Daerah
Istimewa Yogyakarta Nomor 8 Tahun 2008. Selain itu dimaksudkan pula untuk memenuhi
kewajiban ketentuan Undang-Undang Nomor : 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan
Informasi Publik (KIP).
Laporan tahunan ini diharapkan dapat memberikan dukungan informasi kepada
berbagai pihak baik instansi pemerintah, masyarakat, pelaku usaha dan perguruan tinggi
sebagai mitra dalam merumuskan/melaksanakan kebijakan dalam pengelolaan lingkungan
hidup. Di samping itu diharapkan pula dapat dimanfaatkan sebagai instrumen untuk lebih
mensinergikan dan mengefektifkan pengelolaan lingkungan hidup di masa mendatang.
Dalam penyusunan laporan ini tentunya masih banyak kekurangan maupun
kesalahan, sehingga kami berharap adanya saran, kritik dan masukan yang konstruktif guna
menyempurnakan penyusunan laporan di waktu mendatang
Kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak atas bantuannya
sehingga Laporan Tahunan Pelaksanaan Program/Kegiatan 2014 BLH DIY dapat
terselesaikan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi berbagai pihak yang membutuhkan.
Yogyakarta, 2015
Kepala
BLH DIY
Ir. Joko Wuryantoro, M.SiNIP. 19581108 198603 1 011
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................. i
Daftar Isi ........................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2. Tujuan Penyusunan Laporan ..................................................................................... 2
1.3. Manfaat Penyusunan Laporan .................................................................................. 2
1.4. Dasar Hukum ............................................................................................................. 2
1.5. Sistematika Penulisan ............................................................................................... 3
BAB II. KONDISI UMUM BADAN LINGKUNGAN HIDUP ..................................................... 4
2.1. Visi dan Misi ............................................................................................................... 4
2.1.1. Visi Instansi ....................................................................................................... 4
2.1.2. Misi Instansi ...................................................................................................... 5
2.2. Struktur Organisasi ..................................................................................................... 6
2.2.1. Susunan Organisasi ........................................................................................... 6
2.2.2. Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup ................................................... 6
2.3. Tugas Pokok dan Fungsi .............................................................................................. 7
2.4.Tugas dan Fungsi Sekretariat dan Bidang .................................................................... 8
2.4.1. Sekretariat ......................................................................................................... 8
2.4.2. Bidang Pengembangan Kapasitas ...................................................................... 10
2.4.3. Bidang Pengendalian Kerusakan dan Konservasi Lingkungan ........................... 11
2.4.4. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan ................................................. 13
2.4.5. Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan .......................................................... 14
2.5. Kepegawaian ............................................................................................................... 16
2.6. Sarana dan Prasarana .................................................................................................. 17
BAB III. KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA ........................................................................ 20
3.1. Kebijakan .................................................................................................................... 20
3.1.1. Strategi .............................................................................................................. 20
3.1.2. Arah Kebijakan .................................................................................................. 21
3.2. Program ...................................................................................................................... 23
iii
BAB IV. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN ................................................................. 26
1. Sekretariat .................................................................................................................. 26
2. Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan .................................... 40
3. Bidang Pengembangan Kapasitas ............................................................................... 48
4. Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan .................................................................... 68
5. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan .......................................................... 74
BAB V. Keuangan ............................................................................................................ 94
BAB VI. Permasalahan Dan Solusi ................................................................................... 99
BAB VII. Program Kerja Tahun 2015 ............................................................................... 102
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam pengelolaan lingkungan hidup bukan hanya menjadi tanggung jawab
pemerintah, namun dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup menjadi
tanggungjawab berbagai pihak, baik instansi sektor, lembaga swadaya masyarakat, dunia
pendidikan, para-pelaku usaha dan masyarakat. Kondisi lingkungan hidup yang sekarang
terjadi merupakan perpaduan antara berbagai upaya yang telah dilakukan oleh para pemangku
kepentingan tersebut dalam merespon dampak negatif dari berbagai aktifitas pembangunan
baik yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Salah satu hal penting
dalam menentukan prioritas program/kegiatan dalam pengelolaan lingkungan hidup adalah
ketepatan dan kecepatan merespon isu-isu strategis yang terjadi yang kemudian dijabarkan
dalam pembagian peran (role sharing) bagi para pemangku kepentingan.
Dalam pengelolaan lingkungan hidup, tahapan-tahapan perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi perlu dilakukan secara berkala, berkesinambungan dan berkelanjutan. Dokumen
tertulis tentang hasil-hasil pelaksanaan kegiatan perlu dibuat tidak hanya untuk kepentingan
administrasi dan pertanggungjawaban publik, namun juga digunakan sebagai bahan evaluasi.
Hasil evaluasi selanjutnya dapat digunakan sebagai masukan untuk pelaksanaan kegiatan
tahun berikutnya.
Dengan telah berakhirnya pelaksanaan semua program/kegiatan dengan pembiayaan
berasal dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun Anggaran 2014, yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran - Satuan Kerja
Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Nomor : 29/DPPA/2014 Tanggal: 20 Oktober 2014 Daerah
Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2014, maka sebagai salah satu bentuk
pertanggungjawaban publik tentang efektifitas dan akuntabilitas Badan Lingkungan Hidup
(BLH) DIY dalam melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran tersebut perlu menyusun
Laporan Tahunan.
Laporan Tahunan ini dimaksudkan untuk melaksanakan amanat Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik sekaligus untuk memenuhi
Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tatakerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah
dan Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Daerah Daerah
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 2
Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 Nomor 7). Disamping itu untuk memberikan dokumen
tertulis tentang hasil-hasil kegiatan pengelolaan lingkungan hidup yang telah dilaksanakan
oleh BLH DIY pada tahun 2014. Tentunya laporan tahunan ini merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari siklus pelaksanaan kegiatan yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi dan pelaporan.
Dalam laporan tahunan ini, hal-hal yang dituangkan meliputi; kondisi organisasi
SKPD BLH DIY, Sarana penunjang, hasil pelaksanaan kegiatan, penggunaan anggaran,
program kerja tahun 2014. Laporan tahunan ini dibuat mendasarkan pada laporan pelaksanaan
program/kegiatan yang telah dibuat oleh masing-masing Sub Bidang dan Sub Bagian di
lingkungan BLH DIY yang bertanggung jawab terhadap pelaksanakan kegiatan dimaksud.
1.2 Tujuan Penyusunan Laporan
Penyusunan Laporan Tahunan BLH DIY Tahun 2014 bertujuan :
Melaporkan hasil pelaksanaan program/kegiatan yang dilaksanakan dengan
sumber dana APBD DIY Tahun 2014;
Memberikan gambaran proses pelaksanaan program/kegiatan
Menyediakan informasi penting terkait pelaksanaa program/kegiatan tahun 2014;
1.3 Manfaat Penyusunan Laporan
Penyusunan Laporan Tahunan BLHDIY tahun 2014 ini adalah sebagai berikut:
Sebagai bahan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan
Sebagai dokumen tertulis kepada berbagai pihak yang membutuhkan
Sebagai referensi pelaksanaan program/kegiatan pengelolaan Lingkungan Hidup
di waktu mendatang
1.4 Dasar Hukum
Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum atau landasan hukum pelaksanaan
kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950, tentang Pembentukan Daerah IstimewaJojakarta, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-UndangNomor 9 Tahun 1955;
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimanatelah diubah terakhir dengan Undang-Undang nomor 12 Tahun 2008;
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 3
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentangPedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kaliterakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 21Tahun 2011;
4. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 tahun 2007,tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubahdengan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun2008;
5. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2013 tentangAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta TahunAnggaran 2014;
6. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 49 Tahun 2012 tentangSistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah;
7. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 72 Tahun 2013 tentangPenjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Daerah Istimewa YogyakartaTahun Anggaran 2014.
1.5 Sistematika Penulisan
Laporan Tahunan Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2014 disusun dengan sistematika
sebagai berikut :
a. Kata Pengantar
b. Daftar Isi
c. Bab I. Pendahuluan
d. Bab II. Kondisi Umum BLHDIY
e. Bab III. Program Kerja
f. Bab IV. Hasil Pelaksanaan Kegiatan
g. Bab V Keuangan
h. Bab VI Masalah Dan Solusi
i. Bab VII Program Kerja Tahun 2015
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 4
BAB IIKONDISI UMUM BADAN LINGKUNGAN HIDUP DIY
2.1 Visi dan Misi
2.1.1 Visi Instansi
Filosofi yang mendasari pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta sepertitercantum dalam RPJMD DIY tahun 2012 - 2017 adalah Hamemayu HayuningBawana, sebagai cita-citaluhur untuk mewujudkan tata nilai kehidupan masyarakatYogyakarta berdasarkan nilai budaya daerah yang perlu dilestarikan dan dikembangkan.Hamemayu Hayuning Bawono bermakna suatu filosofi kepemimpinan yang selalumengupayakan peningkatan kesejahtaraan rakyat dan mendorong terciptanya sikapserta perilaku hidup individu yang menekankan keselarasan dan keserasian antarasesama manusia, manusia dengan alam dan manusia dengan Illahi dalammelaksanakan hidup dan kehidupannya. Filosofi ini juga mengandung magna adanyakewajiban untuk melindungi, memelihara, serta membina keselamatan dunia dan lebihmengedepankan kepentingan masyarakat dari pada kepentingan pribadi maupunkelompok.Hamemayu Hayuning Bawana bermakna sangat luas, karena Bawana sendiridipahami sebagai yang tangible dan intangible serta sebagai bawana alit dan bawanaageng. Dalam pemahaman seperti itu, maka konsep ini memiliki kapasitas luas menjadirujukan hidup bermasyarakat baik bagi lingkungan keluarga, masyarakat maupunlingkungan yang lebih luas (negara). Konsep ini mengandung makna adanya kewajibanuntuk melindungi, memelihara, serta membina keselamatan dunia dan lebihmengedepankan kepentingan masyarakat daripada kepentingan pribadi maupunkelompok.Hakikat budaya adalah hasilcipta, rasa dan karsa yang diyakini masyarakat sebagaisesuatu yang benar dan indah. Demikian pula budaya Ngayogyakarta Hadiningrat, yangdiyakini sebagai salah satu acuan dalam kehidupan bermasyarakat. Secarafilosofis,budayaJawa, khususnya budaya Ngayogyakarta Hadiningrat dapat digunakan sebagaisarana untuk mewujudkan masyarakat ayom, ayem, tata, tititentrem, kertaraharja.Dengan perkataanlain, budaya tersebut akan bermuara pada kehidupan masyarakatyang penuh dengan kedamaian, keamanan, keteraturan dan sejahtera.Bertitik tolak dari dasar filosofi pembangunan daerah Daerah Istimewa Yogyakartaseperti tersebut di atas, maka Badan Lingkungan Hidup DIY sesuai kondisi pada saatini, melakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam lima tahunkedepan, tahapan dalam rencana pembangunan jangka panjang, dan aspek-aspekpotensial yang berkembang selama ini serta mempertimbangkan isu-isu lingkunganhidup strategis dan perkembangan pengelolaan lingkungan hidup global yang cukuppesat perlu diwujudkan suatu kondisi dinamis masyarakat yang maju, namun tetapmenjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang adiluhung. Sehubungan dengan hal tersebutserta memperhatikan visi yang hendak dicapai dalam RPJMD DIY tahun 2012 – 2017,maka rumusan visi Badan Lingkungan Hidup DIY yang ingin dicapai selama lima tahunmendatang adalah sebagai berikut:“Sebagai Institusi Yang Handal Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup UntukMewujudkan Masyarakat DIY Berbudaya dan Berwawasan Lingkungan”
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 5
2.1.2 Misi InstansiMisi Keempat RPJMD DIYadalah memantapkan prasarana dan sarana daerah
dalam upaya meningkatkan pelayanan publik dengan memperhatikan kelestarianlingkungan dan kesesuaian tata ruang. Sedangkan misi yang akan dilaksanakan olehBadan Lingkungan Hidup DIY dalam kurun waktu 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan profesionalisme, akuntabilitas dan kapasitas Badan Lingkungan HidupDaerah Istimewa Yogyakarta dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan;
2. Meningkatan kualitas lingkungan hidup dan perlindungan sumber daya alam melaluisinergi sitas lintas pemangku kepentingan serta mengembangan budaya kearifanlokal;
3. Menguatkan kapasitas, kepedulian dan partisipasi lintas pemangku kepentingandalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkeadilan gender;
4. Memantapkan sarana prasarana dan akses informasi dalam perlindungan danpengelolaan lingkungan hidup secara adil, merata dan berkualitas.
Tujuan yang hendak dicapai oleh Badan Lingkungan Hidup DIY adalah menjagakelestarian lingkungan dan kesesuaian tata ruang. Tujuan ini sesuai dengan penjelasandalam RPJMD DIY tahun 2012 – 2017 tentang hubungan misi, tujuan, sasaran danindikator sasaran urusan wajib lingkungan hidup, sebagai berikut :
Tabel 4.1
Misi, Tujuan, Sasaran, dan Indikator Sasaran RPJMD DIY Tahun 2012-2017
Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Misi 4:Memantapkanprasarana dansarana daerahdalam upayameningkatkanpelayanan publikdenganmemperhatikankelestarianlingkungan dankesesuaian TataRuang.
1. Mewujudkanpeningkatkanpelayanan publik.
Layanan publik meningkat,terutama pada penataansistem transportasi danakses masyarakat dipedesaan.
Load factor angkutanperkotaanmeningkat.
2. Menjagakelestarianlingkungan dankesesuaian TataRuang.
1. Kualitas lingkunganhidup meningkat.
PersentasePeningkatanKualitasLingkungan.
2. Pemanfaatan Ruangterkendali.
Kesesuaianpemanfaatan ruangterhadap RTRWKab/Kota dan RTRWProvinsi meningkat.
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 6
2.2 Struktur Organisasi2.2.1 Susunan Organisasi
Dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun2008 dan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2007 tentangUrusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Daerah Istimewa Yogyakarta, telahditetapkan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2008 tentangOrganisasi dan Tatakerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, LembagaTeknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Istimewa Yogyakarta. BerdasarkanPeraturan Daerah DIY Nomor 7 Tahun 2008 bahwa kedudukan Badan Lingkungan Hidup DIYsesuai dengan pembagian urusan pemerintahan daerah dibidang lingkungan hidup adalah:
(1) Badan Lingkungan Hidup merupakan unsur pendukung tugas kepala Daerah di bidanglingkungan hidup
(2) Badan Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah
(3) Kepala Badan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diangkat dandiberhentikan oleh Gubernur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yangberlaku
2.2.2 Struktur organisasi Badan Lingkungan HidupBerdasarkan Peraturan Daerah DIY Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tatakerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerahdan Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Istimewa Yogyakarta yang didalamnya termasukBadan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta, maka susunan struktur organisasiBadan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta, adalah sebagai berikut:
a. Kepalab. Sekretariat yang dipimpin oleh seorang sekretaris dan terdiri dari:
1). Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi2). Subbagian Keuangan3). Subbagian Umum
c. Bidang Pengembangan Kapasitas yang dipimpin oleh seorang kepala bidang danterdiri dari:1). Subbidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan
Lingkungan2). Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan
d. Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan yang dipimpin olehSeorang kepala bidangdan terdiri dari:
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 7
1). Subbidang Pengendalian Perusakan Lingkungan2). SubbidangKonservasi Lingkungan
d. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan yang dipimpin oleh seorang kepalabidang dan terdiri dari:1). Subbidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Udara.2). Subbidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Air dan Tanah serta
Bahan Berbahaya dan Beracun.e. Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan yang dipimpin oleh seorang kepala
bidang dan terdiri dari:1). Subbidang Penaatan Lingkungan2). Subbidang Kajian Lingkungan
f. Kelompok Jabatan FungsionalKelompok jabatan fungsional tertentu pada tahun 2011 sudah terisi 2 (dua)orang, yaitu jabatan fungsional tertentu pengen dali dampak lingkungan.Kelompok jabatan fungsional tertentu diperlukan untuk menampung personil-personil dengan keahlian khusus antara lain PPNS dan PPLHD.Ketentuan-ketentuan yang dapat digunakan dalam pembentukan kelompok jabatanfungsional tertentu sebagai berikut: Keputusan Presiden No. 100 Tahun 2004 tentang Tunjangan Jabatan
Fungsional. Keputusan Bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.
47/KEP/MENPAAN/8/2002 tentang jabatan Fungsional Pengendali DampakLingkungan dan Angka Kreditnya.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 145 Tahun 2004 tentangPetunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengendali DampakLingkungan dan Angka Kreditnya.
Keputusan Menteri Negara lingkungan Hidup No. 146 Tahun 2004 tentangPedoman Kualifikasi Pendidikan Untuk Jabatan Fungsional PengendaliDampak Lingkungan.
Keputusan Menteri Negara lingkungan Hidup No. 147 Tahun 2004 tentangKode Etik Profesi Pengendali Dampak Lingkungan.
KeputusanKepalaBadanKepegawaian Negara No. 62 Tahun 2004 tentang TataCara Permintaan, Pemberian, dan Penghentian Tunjangan Jabatan FungsionalPengendali Dampak Lingkungan.
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 68 Tahun 2008tentang Jenis dan Kebutuhan Jabatan Fungsional Tertentu.
2.3. Tugas Pokok dan FungsiDalam Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 8
Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Istimewa Yogyakarta yang didalamnyatermasuk Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta, ditetapkan bahwa tugaspokok BLH DIY adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang lingkungan hidup. Untuk melaksanakan tugas tersebut BLH DIY mempunyai fungsi:
1. penyusunan program di bidang lingkungan hidup;2. perumusan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup;3. pengendalian pencemaran dan/kerusakan lingkungan, pemulihan kualitas
lingkungan hidup, konservasi lingkungan;4. penyelenggaraan pembinaan pengendalian lingkungan;5. penyelenggaraan koordinasi perijinan bidang lingkungan hidup;6. penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan;7. pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup;8. pemberian fasilitasi penyelenggaraan pengendalian lingkungan hidup Pemerintah
Kabupaten/Kota;9. pemberdayaan sumberdaya dan mitra kerja di bidang lingkungan hidup;10. penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan;11. pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2.4. Tugas dan Fungsi Sekretariat dan BidangTugas dan fungsi BLH didistribusikan ke seluruh unit kerja (Sekretariat dan Bidang)
sebagai berikut:
2.4.1 Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program, pengelolaan datadan sistem informasi, ketatausahaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan Badan. Untukmelaksanakan tugas tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi :
a. penyusunan program Sekretariat;b. penyusunan program Badan;c. koordinasi dan fasilitasi perumusan kebijakan teknis bidang lingkungan hidup;d. penyelenggaraan urusan kearsipan, kerumahtanggaan, kehumasan, kepustakaan,
serta efisiensi dan tatalaksana Badan;e. penyelenggaraan administrasi kepegawaian Badan;f. pengelolaan keuangan dan barang Badan;g. pengelolaan data dan pengembangan sistem informasi;h. penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program Badan;i. fasilitasi pengembangan kerjasama teknis;j. evaluasi dan penyusunan laporan program Sekretariat;k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 9
Tugas dan fungsi Sekretariat didistribusikan ke seluruh Subbag yang ada dibawah Sekretariatsebagai berikut:
a) Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi
Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi mempunyai tugaspenyiapan bahan penyusunan dan evaluasi program, pengembangan data dansistem teknologi informasi. Untuk pelaksanaan tugas tersebut, SubbagianProgram, Data dan Teknologi Informasi mempunyai fungsi :
a. penyusunan program Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi ;b. penyusunan program Badan;c. pengelolaan data, pelayanan informasi dan pengembangan sistem
informasi;d. penyiapan bahan fasilitasi pengembangan kerjasama teknis;e. pengendalian, monitoring dan evaluasi program Badan;f. penyusunan laporan program Badan;g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Subbagian Program
Data, dan Teknologi Informasi.
b) Subbagian Keuangan
Subbagian Keuangan mempunyai tugas mengelola keuangan Badan. Untukpelaksanaan tugas tersebut Subbagian Keuangan mempunyai fungsi:a. penyusunan program Subbagian Keuangan;b. penyusunan rencana anggaran Badan;c. pelaksanaan perbendaharaan keuangan Badan;d. pelaksanaan akuntansi keuangan Badan;e. pelaksanaan verifikasi anggaran Badan;f. penyusunan pertanggungjawaban anggaran Badan;g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Subbagian
Keuangan.c) Subbagian Umum
Subbagian Umum mempunyai tugas melaksanakan kearsipan, kerumahtanggaan, pengelolaan barang, kepegawaian, kehumasan, kepustakaan, efisiensidan tatalaksana Badan. Untuk melaksanakan tugas tersebut Subbagian Umummempunyai fungsi :a. penyusunan program Subbagian Umum;b. pengelolaan kearsipan;c. penyelenggaraan kerumahtanggaan Badan;d. pengelolaan barang Badan;e. pengelolaan data kepegawaian Badan;f. penyiapan bahan mutasi pegawai Badan;
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 10
g. penyiapan kesejahteraan pegawai Badan;h. penyiapan bahan pembinaan pegawai Badan;i. penyelenggaraan kehumasan Badan;j. pengelolaan kepustakaan Badan;k. penyiapan bahan efisiensi dan tatalaksana Badan;l. evaluasi dan penyusunan laporan program Subbagian Umum
2.4.2 Bidang Pengembangan KapasitasBidang Pengembangan Kapasitas mempunyai tugas melaksanakan pengembangan
Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kelembagaan bidang lingkungan hidup sertapengembangan kapasitas laboratorium lingkungan.Untukmelaksanakantugastersebut, BidangPengembanganKapasitasmempunyaifungsi :a. penyusunan program Bidang Pengembangan Kapasitas;b. penyusunan bahan kebijakan teknis pengembangan dan penyelenggaraan
pembinaan/peningkatan kapasitas SDM, kelembagaan dan laboratorium bidanglingkungan hidup;
c. pengelolaan data SDM dan kelembagaan serta laboratorium lingkungan hidup;d. pembinaan dan fasilitasi pengembangan kapasitas sumber daya manusia dan
kelembagaan lingkungan hidup serta pengembangan laboratorium lingkungan ;e. fasilitasi pengelolaan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup;f. evaluasi dan monitoring pengelolaan laboratorium lingkungan;g. pelaksanaan fasilitasi pengembangan teknologi berwawasan lingkungan;h. pembinaan dan pemantauan pelaksanaan konvensi internasional dan protokol;i. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program program Bidang Pengembangan
Kapasitas;j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Tugas dan fungsi Bidang Pengembangan Kapasitas didistribusikan ke seluruh Subbidangyang ada di bawah Bidang Pengembangan Kapasitas sebagai berikut:
a) Subbidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Lingkungan;Subbidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Lingkunganmempunyai tugas melaksanakan pengembangan sumberdaya manusia di bidanglingkungan hidup serta pemberdayaan dan fasilitasi organisasi/lembaga masyarakatyang bergerak di bidang lingkungan hidup. Untuk melaksanakan tugas tersebut,Subbidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Lingkunganmempunyai fungsi :
a. penyusunan program Subbidang Pengembangan Sumber Daya Manusia danKelembagaan Lingkungan;
b. pembinaan dan pengawasan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) danstandar kompetensi personil di bidang pengelolaan lingkungan hidup;
c. pembinaan dan pengembangan kapasitas dan kelembagaan lingkungan hidup;
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 11
d. penyiapan bahan fasilitasi pengembangan kapasitas dan kelembagaanlingkungan hidup;
e. pelaksanaan pembinaan dan peningkatan partisipasi masyarakat dalampengelolaan lingkungan hidup;
f. pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang pengendaliandampak lingkungan;
g. penyiapan bahan kebijakan penerapan instrumen ekonomi pengelolaanlingkungan hidup;
h. penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan penerapan sistem manajemenlingkungan hidup;
i. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program SubbidangPengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Lingkungan Hidup.
b) Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan.Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas melaksanakanpembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup. SubbidangPengembangan Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pembinaandan pengembangan laboratorium lingkungan hidup. Untuk melaksanakan tugastersebut, Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan mempunyai fungsi :
a. penyusunan program Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan;b. penyiapan bahan penyusunan kebijaksanaan teknis pengembangan laboratorium
lingkungan hidup;c. penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan terhadap laboratorium
lingkungan hidup;d. penyiapan bahan rekomendasi laboratorium lingkungan hidup;e. pelaksanaan pembinaan pemanfaatan dan pengelolaan laboratorium lingkungan
hidup;f. penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan perjanjian
internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan hidup;g. pelaksanaan fasilitasi pengembangan teknologi berwawasan lingkungan;h. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang
Pengembangan Laboratorium Lingkungan;2.4.3. Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan
Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan mempunyai tugasmelaksanakan pengendalian perusakan dan konservasi lingkungan. Untuk melaksanakantugas tersebut, Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan mempunyaifungsi :a. penyusunan program Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan;b. penyusunan bahan penetapan kriteria baku kerusakan lingkungan;c. penyusunan bahan kebijakan teknis pengendalian perusakan dan konservasi lingkungan;d. pembinaan dan pengendalian perusakan dan konservasi lingkungan;e. monitoring dan evaluasi pengendalian perusakan serta konservasi lingkungan;
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 12
f. pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang konservasi sumber dayaalam;
g. penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi internasional danprotokol;
h. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Bidang Pengendalian Perusakandan Konservasi Lingkungan;
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.Tugas dan fungsi Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan
didistribusikan ke seluruh Subbidang yang ada di bawah Bidang Pengendalian Perusakan danKonservasi Lingkungan sebagai berikut:
a) Subbidang Pengendalian Perusakan LingkunganSubbidang Pengendalian Perusakan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakanpengendalian kerusakan lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, SubbidangPengendalian Perusakan Lingkungan mempunyai fungsi :
a. penyusunan program Subbidang Pengendalian Perusakan Lingkungan;b. penyiapan bahan kebijakan teknis pengendalian dan evaluasi kerusakan
lingkungan;c. penyiapan bahan penetapan kriteria baku kerusakan lingkungan pesisir dan laut,
kerusakan lingkungan akibat kebakaran hutan dan/atau lahan, serta akibatkegiatan produksi biomassa;
d. penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan pengendalian kerusakanlingkungan;
e. penyelenggaraan pelayanan pengendalian kerusakan lingkungan;f. pemantauan dan pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang
pengendalian dampak lingkungan;g. penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi
internasional dan protokol;h. penyiapan bahan koordinasi penanggulangan kebakaran hutan dan/atau lahan;i. pelaksanaan pengaturan pengendalian kerusakan wilayah pesisir dan laut;j. pelaksanaan pelayanan penunjang terhadap penyelenggaraan pengendalian
kerusakan lingkungan oleh satuan kerja pemerintah daerah;k. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Pengendalian
Kerusakan Lingkungan;b) Subbidang Konservasi Lingkungan
Subbidang Konservasi Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan KonservasiLingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Konservasi Lingkunganmempunyai fungsi :penyusunan program Subbidang Konservasi Lingkungan;
a. penyiapan bahan penyusunan kebijaksanaan teknis konservasi dan pemanfaatansumber daya alam;
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 13
b. penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan konservasi dan pemanfaatansumber daya alam;
c. penyiapan bahan penetapan lokasi konservasi sumber daya alam;d. pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang konservasi
sumberdaya alam;e. penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi
internasional dan protokol;f. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan konservasi sumber daya alam;g. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Konservasi
Lingkungan.
2.4.4. Bidang Pengendalian Pencemaran LingkunganBidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan
pengendalian pencemaran udara, air, tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Untukmelaksanakan tugas tersebut, Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan mempunyaifungsi:
a. penyusunan program Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan;b. penyusunan kebijakan teknis pengendalian pencemaran lingkungan;c. pembinaan dan pengendalian pencemaran udara, air, tanah dan B3;d. penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi internasional
dan protokol;e. pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi internasional dan protokol;f. pemberian rekomendasi perizinan dalam rangka pengendalian pencemaran
lingkungan;g. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Bidang Pengendalian
Pencemaran Lingkungan;h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.Tugas dan fungsi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan didistribusikan ke
seluruh Subbidang yang ada di bawah Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungansebagai berikut:
a) Subbidang Pengendalian Pencemaran UdaraSubbidang Pengendalian Pencemaran Udara mempunyai tugas melaksanakanpengendalian pencemaran udara. Untuk melaksanakan tugas tersebut, SubbidangPengendalian Pencemaran Udara mempunyai fungsi :
a. penyusunan program Subbidang Pengendalian Pencemaran Udara;b. penyiapan bahan penetapan dan penyusunan kebijakan teknis serta pedoman
pengendalian pencemaran udara;c. penyiapan bahan pembinaan, pengendalian dan evaluasi pencemaran udara;d. pelaksanaan pemantauan dampak deposisi asam;
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 14
e. penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidangpengendalian dampak lingkungan;
f. penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensiinternasional dan protokol;
g. penyiapan bahan rekomendasi izin lembaga pengujian emisi;h. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Pengendalian
Pencemaran Udara.
b) Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya danBeracun.Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya danBeracun mempunyai tugas melaksanakan pengendalian pencemaran air, tanah sertaBahan Berbahaya dan Beracun (B3). Untuk melaksanakan tugas tersebut, SubbidangPengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracunmempunyai fungsi :
a. penyusunan program Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah sertaBahan Berbahaya dan Beracun ;
b. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan pedoman pengendalianpencemaran air, tanah, B3 serta wilayah pesisir dan laut;
c. penyiapan bahan pembinaan, pengendalian, evaluasi kualitas lingkungan danpencemaran air, tanah, B3 serta wilayah pesisir dan laut;
d. pelaksanaan pengendalian dan evaluasi kualitas air dan tanah;e. penyiapan bahan pembinaan dan evaluasi pelaksanaan pemberian izin
pembuangan limbah cair;f. penyiapan bahan pembinaan pelaksanaan pengelolaan B3;g. penyiapan bahan pemberian izin dan rekomendasi ijin pengumpulan limbah B3
kecuali minyak pelumas dan oli bekas;h. penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang
pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta B3;i. penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi
internasional dan protokol;j. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Pengendalian
Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun.
2.4.5. Bidang Penaatan dan Kajian LingkunganBidang Penaatan dan Kajian Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan penaatan
hukum dan kajian lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut,BidangPenaatandanKajianLingkunganmempunyaifungsi :a. penyusunan program Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan;b. penyusunan bahan kebijakan penaatan dan kajian lingkungan;
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 15
c. pelaksanaan koordinasi penilaian dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan(AMDAL), menanggapi Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) - Upaya PemantauanLingkungan (UPL) serta menilai Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan(DPPL) sesuai norma, standar, prosedur dan kriteria yang ditetapkan;
d. pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penaatan hukum dan kajian lingkungan;e. pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang pengendalian dampak
lingkungan;f. pembinaan, pemantauan dan pengawasan pelaksanaan dokumen pengelolaan
lingkungan;g. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Bidang Penaatan dan Kajian
Lingkungan.h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya. Tugas dan fungsi Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan didistribusikanke seluruh Subbidang yang ada di bawah Bidang Pengendalian Penaatan dan kajianLingkungan sebagai berikut:
a) SubbidangPenaatan Lingkungan;Subbidang Penaatan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan danfasilitasi penaatan lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut.
Subbidang Penaatan Lingkungan mempunyai fungsi :a. penyusunan program Subbidang Penaatan Lingkungan;b. penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan pedoman teknis penaatan
lingkungan;c. pelaksanaan pengawasan sistem tanggap darurat pencemaran/kerusakan
lingkungan;d. penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan pengawasan lingkungan hidup;e. penyiapan bahan pelaksanaan penyelesaian kasus lingkungan;f. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Penaatan
Lingkungan.b) SubbidangKajian Lingkungan;
Subbidang Kajian Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pengkajian lingkunganhidup.Untuk melaksanakan tugas tersebut.Subbidang Kajian Lingkungan mempunyaifungsi :a. penyusunan program Subbidang Kajian Lingkungan;b. penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan pedoman teknis pengkajian
lingkungan hidup;c. penyiapan bahan pengkajian lingkungan;d. penyiapan bahan penyelenggaraan penilaian dokumen lingkungan hidup;e. pembinaan dan evaluasi pelaksanaan dokumen lingkungan hidup;f. penyiapan bahan pelaksanaan pemberian lisensi komisi AMDAL Kabupaten/Kota;g. pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang pengendalian
dampak lingkungan.
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 16
2.5. KepegawaianPegawai Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta terhitung sampai
dengan 31 Desember 2014 berjumlah 55 orang, dengan rincian 28 orang pegawai laki-laki dan 27 orang pegawai perempuan. Apabila dibandingkan dengan jumlah pegawaiBLH DIY tahun 2014 mengalami penurunan.
Adapun jumlah pegawai BLH DIY dilihat dari tingkat pendidikannya, sebagaiberikut:
No Uraian Tahun 2013 Tahun 20141. Pendidikan Pasca Sarjana (S2) 12 orang 14 orang2. Pendidikan Sarjana (S1) 26 orang 26 orang3. Pendidikan Sarjana Muda/ D3 1 orang 1 orang4. Pendidikan SLTA 11 orang 12 orang5. Pendidikan SLTP 0 orang 0 orang6. Pendidikan SD 2 orang 2 orang
Jumlah 54 orang 55 orang
Berdasarkan kualifikasi pendidikan tersebut, pegawai yang menduduki jabatansebagai Kepala Instansi, Sekretaris, Kepala Bidang/Ka Subbidang, Ka Subbagian, rata-ratamemiliki pendidikan S1 dan S2. Kondisi tersebut dilihat dari kwalitasnya cukup memadai,dan untuk meningkatkan kualitas kemampuan teknis bidang lingkungan hidup, BLH DIYtelah mengikut sertakan sejumlah pegawai dalam diklat teknis seperti kursus AMDAL,Audit Lingkungan dan PPNS/PPLHD. Dengan demikian kualitas pegawai BLH DIY baik stafmaupun pejabatnya memiliki kemampuan yang memadai dalam menangani pengelolaanlingkungan hidup di DIY.
Jumlah pegawai BLH DIY sampai dengan 31 Desember 2014 dilihat dari pangkat dangolongannya, sebagai berikut :
No. Uraian Tahun 2013 Tahun 20141. Pembina Utama Muda - IV/c 1 orang 1 orang2. Pembina Tk. I - IV/b 4 orang 4 orang3. Pembina - IV/a 5 orang 6 orang4. Penata Tk. I - III/d 13 orang 12 orang5. Penata - III/c 5 orang 4 orang6. Penata Muda Tk.I - III/b 7 orang 13 orang7. Penata Muda - III/a 15 orang 10 orang8. Pengatur Tk.I - II/d 1 orang 1 orang9. Pengatur – II/c 1 orang 1 orang
10. Pengatur Muda Tk.I – II/b - orang - orang
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 17
11. Pengatur Muda – II/a 1 orang -orang12. Juru Tk. I – I/d - orang - orang13. Juru – I/c - orang - orang14. Juru Muda Tk. I – I/b 1 orang - orang15. Juru Muda – I/a 1 orang 1 orang
Jumlah jabatan berdasarkan eselonisasi dan jabatan fungsional BLH DIY sebagaiberikut :
NO Uraian Tahun 2013 Tahun 20141. Eselon II 1 orang 1 orang2. Eselon III 5 orang 5 orang3. Eselon IV 10 orang 11 orang4. Jabatan Fungsional Umum 36 orang 36 orang5. Jabatan Fungsional Tertentu 2 orang 2 orang
Jumlah 54 orang 55 orang
Berdasarkan jumlah formasi jabatan, BLH DIY memiliki 17 jabatan struktural, danformasi jabatan tersebut sampai dengan 31 Desember 2014 semuanya terisi. Untukjabatan fungsional tertentu yaitu jabatan fungsional pengendali dampak lingkungan telahdiangkat 2 orang personil, sebagai berikut :
1. Nama : Cahyadi Imran, ST, MTNIP : 19731027 199903 1 005Pangkat/Gol : Penata Tk. I – III/dJabatan : Jabatan Fungsional PEDAL Tingkat AhliMuda
2. Nama : CahyaniAlfiah, SSi, MScNIP : 19740404 199903 2 009Pangkat/Gol : Penata Tk. I – III/dJabatan : Jabatan Fungsional PEDAL Tingkat AhliMuda
2.6. Sarana dan Prasaranaa. Kantor
Luas tanah kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY 1.156 m2. Bangunan kantortiga lantai yang dipergunakan untuk ruang kerja, 3 ruang rapat ruang, 1 ruang aula, 1ruang perpustakaan, 1 ruang laboratorium lingkungan, 1 kantin, 1 mushola, dansarana pendukung lainnya.
b. Perpustakaan
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 18
Perpustakaan 1 unit yang mengkoleksi 538 judul buku yang berhubungan denganlingkungan hidup, dokumen Amdal, peraturan perundangan dan laporan yangberkaitan dengan lingkungan hidup.
c. Peralatan KantorUntuk operasional BLH DIY, peralatan mebeleur yang dimiliki sudah cukup memadai.Sarana unit Desktop komputer PC yang tersedia sebanyak hanya 26 unit. Selain ituBLH DIY memiliki 13 unit note book/laptop, 4 (empat) buah LCD Projector, 4 (empat)unit Over Head Projector, dan 4 (empat) buah screen Proyector, 17 (tujuh belas) unitprinter, 6 (enam) unit Kamera digital, dan 42 (empat puluh dua) unit Air Conditioner(AC) yang seluruhnya dalam kondisi layak pakai. Dalam rangka mendukung danmeningkatkan kinerja pengelolaan arsip, di BLH DIY telah tersedia 20 (dua puluh)buah rak arsip dan 34 (tiga puluh empat) filling cabinet hasil pengadaan hingga tahun2014. Untuk mengoptimalkan kinerja, BLH DIY masih memerlukan perangkatkomputer, laptop, LCD Proyector, dan mesin ketik.
d. Peralatan LaboratoriumBLH DIY mempunyai satu ruang laboratorium yang dilengkapi dengan berbagaiperalatan untuk melakukan pemantauan kualitas lingkungan terutama analisiskualitas air (sungai dan sumur) khususnya untuk parameter lapangan (pH, DHL, TDS,chlor bebas, suhu) dan alat Spectrofotometer untuk menguji parameter logam-logamyang ada di air sungai, sumur, dan air limbah. Pada tahun 2013,laboratorium BLH DIYmemiliki 1 unit alat Intinger (pengukur kualitas udara) dan 1 unit AAS(Spectrofotometri serapan atom) untuk mengukur kualitas air dengan hasil yang lebihakurat. Peralatan pengujian dilaboratorium saat ini sudah cukup memadai namunmasih perlu dioptimalkan lagi dengan fasilitas uji mikrobiologi. Saat ini tenaga ujilaboratorium (analis) masih mengggunakan tenaga out sourcing dengan sistemkontrak, hal ini menyebabkan laboratorium belum dapat beroperasional secaraoptimal. Ke depan perlu adanya penambahan ruangan, peralatan laboratorium,penambahan personil analis sekaligus peningkatan kapasitas personil yang ada.
e. KendaraanSampai akhir Desember 2013 BLH DIY hanya memliliki 7 (tujuh) mobil atau kendaraanroda empat dan 8 (delapan) kendaraan roda 2. Seluruh kendaraan tersebut dalamkondisi layak pakai. Meskipun demikian Kondisi alat transportasi yang dimiliki olehBLH DIY sangat kurang mencukupi kebutuhan operasional BLH DIY, karena BLH DIYmembutuhkan jumlah kendaraan yang cukup dan layak untuk melakukan kegiatanseperti pemantauan kualitas lingkungan, koordinasi ke kabupaten/Kota, pengawasanlingkungan maupun pembinaan ke kabupaten/kota. Untuk memenuhi kebutuhankendaraan masih dibutuhkan tambahan sejumlah 3 (tiga) buah kendaraan rodaempat.
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 19
f. Aset Sarana dan PrasaranaAset tetap Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta terhitung sampaidengan 31 Desember 2014, sejumlah Rp. 8.097.312.234,00 secara rinci sebagaiberikut :
NoUraian
Nama Barang
Tahun 2014 Tahun 2013JumlahBarang
NilaiAset (Rp.) Nilai Aset(Rp)
1 2 3 4 5
1. Tanah 1 1.392.000.000 1.392.000.000
2. Peralatan dan Mesin 1.704 5.173.296.105 4.561.283.5003. Gedung dan Bangunan 2 2.353.110.350 1.828.229.9934. Jalan, Jaringan dan Instalasi 2 95.375.000 95.375.0005. Aset tetap lainnya 538 135.023.750 130.423.7506. Konstruksi Dalam Pengerjaan 0 07. Akumulasi Penyusutan 0 0
JUMLAH 8.874.292.848 8.097.312.234
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 20
BAB IIIKEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA
3.1 Kebijakan3.1.1 Strategi
Untuk mewujudkan pencapaian visi, misi serta tujuan yang ditetapkan dalamdokumen Rencana Srategis (Renstra) Tahun 2012 – 2017 BLH Provinsi DIY, makaupaya pencapaiannya dijabarkan secara melalui perumusan strategi sebagai berikut :
Strategi Misi 1 :Meningkatkan profesionalisme, akuntabilitas dan kapasitas Badan Lingkungan HidupDaerah Istimewa Yogyakarta dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan :1. Pengembangan potensi sumber daya manusia Badan Lingkungan Hidup2. Penambahan jumlah sumber daya manusia serta sarana dan prasarana untuk
meningkatkan kinerja Badan Lingkungan Hidup3. Peningkatan peran Badan Lingkungan Hidup dalam mengoptimalkan peran para
pemangku kepentingan dalam upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup dansumber daya alam
4. Peningkatan jejaring kerja lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan dalammengoptimalkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan
5. Peningkatan peran BLH DIY dalam mengoptimalkan peran pemangku kepentingandalam upaya pengendalian pencemaran air sungai
Strategi Misi 2 :Meningkatan kualitas lingkungan hidup dan perlindungan sumber daya alam melaluisinergisitas lintas pemangku kepentingan serta mengembangan budaya kearifan lokal :
1. Pengoptimalan pemanfatan potensi SDM untuk meningkatkan komitmen parapemangku kepentingan dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup dan sumberdaya alam
2. Peningkatan kerjasama dengan para pemangku kepentingan dalam pengelolaanlingkungan hidup dan sumber daya alam
3. Fasilitasi pembentukan kader lingkungan4. Fasilitasi pembentukan kampung hijau dan mendorong kader lingkungan hidup
lokal sebagai motivator5. Mendorong dan fasilitasi konservasi air tanah di daerah resapan6. Peningkatan kerjasama pengelolaan Taman KEHATI dengan Kabupaten/Kota7. Peningkatan peran para pemangku kepentingan dalam pengendalian pencemaran
udara8. Rehabilitasi kerusakan lahan berbasis masyarakat9. Peningkatan efektifias penegakan hukum terhadap pelanggaran regulasi di
bidang lingkungan hidup dan sumber daya alam
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 21
Strategi Misi 3 :Menguatkan kapasitas, kepedulian dan partisipasi lintas pemangku kepentingan dalamperlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkeadilan gender adalah :
1. Pengembangan kebijakan operasional untuk memanfaatkan kearifan lokal dalampengelolaan lingkungan
2. Peningkatan sarana dan prasarana lingkungan untuk mewujudkan Provinsi DIYsebagai tujuan wisata dan pusat pendidikan terkemuka
3. Fasilitasi Pembentukan Kelompok pengelola sampah mandiri di tingkat komunitas.4. Meningkatkan pengelolaan sampah dengan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
berbasis masyarakat.5. Pembinaan dan penaatan hukum lingkungan bagi para pelaku usaha/kegiatan.6. Peningkatan pembinaan kepada para pelaku penambangan dan mengintensifkan
monitoring pelaksanaan dokumen lingkungan (UKL/UPL/AMDAL/RKL/RPL)
Strategi Misi 4 :Memantapkan sarana prasarana dan akses informasi dalam perlindungan danpengelolaan lingkungan hidup secara adil, merata dan berkualitas :
1. Peningkatan peran mitra kerja untuk mengatasi keterbatasan basis data.2. Peningkatan perangkat keras dan lunak dalam pengelolaan lingkungan hidup3. Peningkatan pengelolaan data dan informasi lingkungan hiudp4. Peningkatan kemudahan akses informasi kepada publik secara lebih luas5. Peningkatan penggunaan berbagai media publikasi dalam penyampaian data
dan informasi lingkungan hidup.6. Peningkatan peraturan perundangan terkait lingkungan hidup7. Peningkatan instrumen pendukung pengelolaan dan perlindungan lingkungan
hidup
3.1.2 Arah Kebijakan
Penyusunan arah kebijakan Badan Lingkungan Hidup DIY 2012 – 2017 dalampengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup mendasarkan pada Kebijakandari misi ke empat (Memantapkan prasarana dan sarana daerah dalam upayameningkatkan pelayanan publik dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dankesesuaian Tata Ruang) dalam RPJMD DIY 2012 – 2017 telah dijabarkan menjadi 4 misiBLH DIY.Adapun arah Kebijakan dari masing-masing misi adalah sebagai berikut :Arah Kebijakan Misi I :
1. Meningkatkan kapasitas SDM para pegawai2. Meningkatkan sarana dan prasarana operasional badan3. Meningkatkan jumlah personil yang diperlukan
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 22
4. Meningkatkan jejaring kerja dalam mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsibadan
5. Mengikuti kemajuan dan perkembangan metode, teknik, peralatan danpengetahuan dalam melaksanakan tugas dan fungsi badan.
Arah Kebijakan Misi II :- Meningkatkan kualitas lingkungan melalui Program Pengendalian Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan Hidup.- Meningkatkan peranserta para pemangku kepentingan dalam pengelolaan
sumberdaya alam dan lingkungan hidup.- Meningkatkan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kawasan Perkotaan.- Mendorong pemanfaatan lingkungan hidup yang harmoni dengan daya dukung dan
daya tampungnya- Mendorong pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana- Meningkatkan efektifitas perlindungan sumber daya alam dan fungsi lingkungan- Meningkatkan kualitas lingkungan hidup secara berkelanjutan- Meningkatkan efektivitas kerjasama antar pemangku kepentingan dalam
pengendalian pencemaran air sungai- Meningkatkan efektivitas kerjasama antar pemangku kepentingan dalam
pengendalian polusi.- Meningkatkan peran serta para pemangku kepentingan dalam pengendalian
perubahan iklim global dan penanggulangan dampak gas rumah kaca.- Meningkatkan sinergisitas dan memperjelas pembagian peran para pemangku
kepentingan dalam pengendalian pencemaran udara ambien
Arah Kebijakan Misi III :- Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan dalam pengelolaan
lingkungan- Mengembangkan dan meningkatkan sistem hukum lingkungan untuk menjamin
terlaksananya supremasi hukum- Fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat pengelola sampah.- Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan masyarakat dalam
pengelolaan sampah- Pemberian stimulan pembangunan sumur resapan air hujan (SPAH) bagi masyarakat
yang tinggal di daerah resapan air hujan.- Peningkatan pembinaan bagi kelompok masyarakat peduli lingkungan.
Arah Kebijakan Misi IV :- Mengembangkan sistem dan aksesibilitas informasi lingkungan- Peningkatan pengadaan piranti keras dan lunak yang diperlukan untuk pengelolaan
data dan informasi- Meningkatkan pengelolaan data dan informasi berbasis sistem informasi geografis
dan menyesuaikan dengan kemajuan teknologi informasi
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 23
- Meningkatkan kemudahan akses data dan informasi lingkungan hidup bagi berbagaipohak secara lebih luas
- Meningkatkan pengunaan berbagai media publikasi yang memungkinkan untukpenyampaian data dan informasi lingkungan hidup.
- Meningkatkan kerjasama, sharing dan integrasi data informasi lingkungan untukmendukung evaluasi dan perencanaan lingkungan hidup.
3.2 ProgramProgram adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil
yang dilaksanakan oleh suatu instansi guna mencapai sasaran tertentu. Keberhasilan programyang dilakukan sangat erat kaitannya dengan kebijakan instansi. Maka untuk mendukungkebijakan yang telah ditetapkan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi DIY telah menyusunprogram Instansi.
Pada Tahun Anggaran 2014, penyelenggaraan urusan wajib bidang lingkungan hidupsesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup DIY.Tahun 2014 Badan lingkungan Hidup (BLH) DIY melaksanakan 4 program pendukung (terdiri atas25 kegiatan) dan 6 program prioritas (terdiri atas 45 Kegiatan), sebagai berikut
I. Program Prioritasa. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
1. Pengembangan Teknologi Pengolahan Persampahan2. Peningkatan Peran serta masyarakat masyarakat dalam Pengolahan
Persampahan
b. Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup1. Koordinasi penilaian kota sehat/adipura2. Koordinasi penilaian langit biru3. Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup4. Pengkajian dampak lingkungan5. Koordinasi pengelolaan Prokasih/Superkasih6. Ekspose Hasil Pengelolaan LH7. Pemantauan Kualitas Udara Ambien8. Pemantapan Program Adiwiyata9. Pemantauan Kualitas Air10. Pembinaan teknis pelaksanaan AMDAL, UKL-UPL, dan DPL11. Penegakan Hukum Lingkungan Hidup12. Penerapan Eko Efisiensi13. Pengembangan kelembagaan pengelolaan lingkungan hidup kawasan Sungai14. Pengembangan sarana prasarana laboratorium lingkungan hidup15. Peningkatan kapasitas laboratorium penguji lingkungan16. Penyusunan Peraturan LH17. Peringatan Hari Penting Terkait Lingkungan Hidup18. Pondok Pesantren berwawasan lingkungan hidup19. Fasilitasi/Pengembangan Teknologi Berwawasan Lingkungan20. Pembinaan pelaksanaan pedoman pengelolaan laboratorium di lingkungan
pendidikan SMA/SMK dan PT21. Pengendalian Pencemaran Air22. Pengendalian B3 dan Limbah B323. Penyusunan SPM Bidang LH24. Pengendalian Pencemaran Tanah
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 24
25. Pengembangan Kapasitas Kader Lingkungan Hidup26. Pengendalian Sistem Manajeman Mutu Laboratorium
c. Program Perlindungan Dan Konservasi Sumber Daya Alam1. Konservasi sumber daya air dan pengendalian kerusakan sumber-Sumber Air2. Pengendalian kerusakan hutan dan lahan3. Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-Sumber Air4. Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA5. Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem6. Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan konservasi SDA7. Pengendalian kerusakan pesisir, pantai dan laut
d. Program Peningkatan Kualitas Dan Akses Informasi Sumber Daya Alam DanLingkungan Hidup
3. Peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan4. Pengembangan data dan informasi lingkungan5. Penguatan jejaring informasi lingkungan pusat dan daerah6. Penyusunan dan Penerbitan Buletin KALPATARU7. Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (LSLHD)8. Penyusunan KLHS
e. Program Peningkatan Pengendalian Polusi1. Pengujian Emisi Kendaraan Bermotor2. Pengujian Emisi/Polusi Udara Akibat Aktivitas Produksi3. Pengujian Kadar polusi Limbah padat dan limbah Cair
f. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)1. Penataan RTH
II. Program Pendukunga. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air dan Listrik3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional4. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan5. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor6. Penyediaan Alat Tulis Kantor7. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan8. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik /Penerangan Bangunan Kantor9. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga10. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan11. Penyediaan Makanan dan Minuman12. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
b. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur1. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor2. Pengadaan Mebeleur3. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor4. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional5. Pemeliharan rutin /berkala perlengkapan gedung kantor6. Rehabilitasi sedang /berat gedung kantor
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 25
c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur1. Pendidikan dan Pelatihan Formal2. Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan3. Pengembangan ISO
d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja DanKeuangan
1. Penyusunan Laporan Kinerja SKPD2. Penyusunan Laporan Keuangan SKPD3. Penyusunan Rencana Program Kegiatan SKPD serta Pengembangan Data
dan Informasi4. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program kegiatan SKPD
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 26
BAB IVLAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
A. SEKRETARIAT
1. Penerapan Eko Efisiensi
1.1. Sosialisasi Eko EfisiensiPada tahun 2014, diadakan kegiatan Sosialisasi Eko Efisiensi sebanyak 4 kali,yaitu:
a. Hari/tanggal : Senin, 16 Juni 2014Pukul : 08.00 s.d selesaiTempat : Hotel Universitas Negeri Yogyakarta, Komplek
Kampus Universitas Negeri Yogyakarta , Jl. Colombo,Yogyakarta 55581
Narasumber dan materi:- Drs. Bambang Praswanto, M.Sc. , materi: Budaya Eko Efisiensi
Masyarakat DIY- Drs. Joko Susilo, M.Kes., materi: Eko Efisiemsi Jamuan Rapat- Drs. Sudjoko, M.Si., materi: Eko Efisiensi Penggunaan Air- Drs. Setiawan Rineksa, MM. , materi : Eko Efisiensi Penggunaan Alat
Tulis Kantor
b. Hari, tanggal : Rabu, 18 Juni 2014Pukul : 08.00 sd. SelesaiTempat : Hotel Brongto, Jl. Suryodiningratan 26, Mantrijeron,
Kota YogyakartaNarasumber dan materi:- Drs. Bambang Praswanto, M.Sc. , materi: Budaya Eko Efisiensi
Masyarakat DIY- Drs. Joko Susilo, M.Kes., materi: Eko Efisiemsi Jamuan Rapat- Drs. Sudjoko, M.Si., materi: Eko Efisiensi Penggunaan Air- Drs. Setiawan Rineksa, MM. , materi : Eko Efisiensi Penggunaan
Alat Tulis Kantor
c. Hari, tanggal : Kamis, 19 Juni 2014Pukul : 08.00 s.d selesaiTempat : Hotel Grage, Jl. Sosrowijayan 242 YogyakartaNarasumber dan materi:- Drs. Bambang Praswanto, M.Sc. , materi: Budaya Eko Efisiensi
Masyarakat DIY- Drs. Joko Susilo, M.Kes., materi: Eko Efisiemsi Jamuan Rapat
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 27
- Drs. Sudjoko, M.Si., materi: Eko Efisiensi Penggunaan Air- Drs. Setiawan Rineksa, MM. , materi : Eko Efisiensi Penggunaan
Alat Tulis Kantor
d. Hari, tanggal : Selasa, 24 Juni 2014Pukul : 08.00 s.d selesaiTempat : Hotel Brongto, Jl. Suryodiningratan 26, Mantrijeron,
Kota YogyakartaNarasumber dan materi:- Drs. Bambang Praswanto, M.Sc. , materi: Budaya Eko Efisiensi
Masyarakat DIY- Drs. Joko Susilo, M.Kes., materi: Eko Efisiemsi Jamuan Rapat- Drs. Sudjoko, M.Si., materi: Eko Efisiensi Penggunaan Air- Drs. Setiawan Rineksa, MM. , materi : Eko Efisiensi Penggunaan
Alat Tulis Kantor
1.2. Bimbingan Teknis Eko Efisiensi:Hari, tanggal : Selasa, 19 Agustus 2014Pukul : 08.00 s.d selesaiTempat : Hotel Grage, Jl. Sosrowijayan 242 YogyakartaPeserta : Pengelola hotel dan penginapan di DIYNarasumber dan materi:- Prof Wuryadi, Membudayakan Eko Efisiensi Bagi Masyarakat DIY- Drs. Bambang Praswanto, M.Sc. , materi: Eko Efisiensi Energy Listrik
untuk Penginapan/Hotel- Joko Susilo, M.Kes., materi: Eko Efisiensi Pengelolaan Bahan Pangan- Drs. Sudjoko, MS. Materi: Eko efisiensi pengelolaan bahan pangan
1.3 Pendampingan Penerapan Eko Efisiensi (3 lokasi)Pendampingan penerapan eko efisiensi dilaksanakan dengan kunjunganlangsung ke kantor kapedal/KLH/BLH di KLH Kab Sleman, KLHKabupaten Kulon Progo, dan BLH Kabupaten Bantul. Dari hasilpendampingan penerapan eko efisiensi diperoleh kesimpulan sebagaiberikut :- Prinsip-prinsip dan pengetahuan eko efisiensi pada dasarnya sudah
diketahuai dan dipahami oleh para pegawai di lingkungan kantor Pedal,KLH maupun BLH di Kabupaten, demikian pula manfaat baik secaraekonomi, lingkungan dan sosial yang akan mereka peroleh jikamenerapkannya secara konisten. Terlebih kantor yang membidangilingkungna hidup di kabupaten/kota perlu untuk terus mensosailisasikaneko efisinesi kepada berbagai pihak. Namun masih masih banyak prinsi-
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 28
prinsip ekoefisiensi yang peelu untuk terus digali, dikembangkan,dibudayakan dan diterapkan,
- Hal-hal yang sudah diterapaan diantaranya : mengurangai/menghindaripenggunaan boks dan steoroform dalam penyajian hidangan rapat,mempriorotaskan penggunakan lampu hemat energi di dalam ruangkantor, mengutamakan penggunaan penerangan alami untuk ruangan,kesadaran pengunaan fisilitas AC, Kipas Angin, dan alat elektroniksecara cermat, mulai membiaskan membagai materi pertemuan dengansoft file dan bukan hard copy, dan umumnya mereka telah melakukanpemilahan sampah.
- Umumnya masih belum mengganti bak mandi dengan shower atauember untuk penghematan pengunaan air, belum memanfaatkan airhujan, belum mengoptimalkan pengunaan kertas di kedua sisi.
1.4. Pembuatan tas percontohan ramah lingkunganPada kegiatan penerapan eko efisiensi ini, telah dibuat tas percontohan ramahlingkungan sebanyak 430 buah. Tas tersebut berwarna merah-kuning, kuning-hijau, dan biru kuning. Tas tersebut telah dibagikan kepada berbagai pihak,seperti, peserta sosialisasi eko efisiensi untuk perkantoran dan pengelola hoteldan penginapan di Yogyakarta.
Gambar tas ramah lingkungan
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 29
2. Penyusunan SPM Bidang LH
2.1. Bimtek penyusunan pelaksanaan SPM Bidang LH
Hari, tanggal : Senin, 29 September 2014
Pukul : 08.30 s.d selesai
Tempat : Merapi-Merbabu Room, Hotel Horison Ultima Riss,
Jl. Gowongan Kidul no 33-49, Yogyakarta
Peserta :
1. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah Kab/Kota se- DIY,,
2. BAPPEDA Kab/Kota se- DIY,
3. KLH/BLH/Kapedal Kab/Kota di DIY se- DIY
4. Bagian Organisasi Kab/Kota di DIY se- DIY
5. PPE Reg Jawa
6. BLH DIY
7. SKPD DIY Terkait
Narasumber dan materi:
Gatot Ristanto, SH., MM. (Kepala Bidang Fasilitasi SPM Kementerian
Lingkungan HIdup ), dengan materi Perkembangan kemajuan pelaksanaan
SPM Bidang LH DIY;
Ariansyah, ST., MM. (Kepala SubBidang Fasilitasi SPM Daerah Provinsi,
Kementerian Lingkungan HIdup) dengan materi penyusunan laporan SPM
Kab/Kota dan Provinsi Tahun 2014;
Bachrudin, dengan materi Evaluasi Pelaksanaan SPM Kab/Kota dan
Provinsi Tahun 2014. Kementerian Lingkungan HIdup
Drs. Setiawan Rineksa, MM. (Kasubbag Program Data dan TI, BLH DIY) ,
dengan materi pengisian kuesioner monev SPM Bidang LH.
2.2. Pembinaan Pelaksanaan SPM Bidang LH kabupaten/ Kota ( 5 kab/kota)
a. Kapedal Gunungkidul, pada tanggal 17 September 2014
b. KLH Sleman, pada tanggal 19 September 2014
c. BLH Bantul, pada tanggal 22 September 2014
d. KLH Kulon progo, pada tanggal 23 September 2014
e. BLH Kota Yogyakarta, pada tanggal 25 September 2014
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 30
Kesimpulan:
Untuk penyusunan laporan SPM agar mengacu pada pedoman penyusunan
laporan, baik itu sistematika, substansi dan lampirannya.
Agar dalam tabel laporan SPM, dimasukkan target dan capaian tahun 2009 –
2014.
Penyusunan laporan SPM diharapkan dilengkapi dengan data-data teknis dan
foto-foto yang mendukung untuk keempat jenis pelayanan SPM Kab/Kota.
Laporan SPM Kab/Kota diserahkan ke provinsi paling lambat awal Maret
2015, karena provinsi harus membuat rekap laporan SPM Kab/Kota, untuk
database agar mengacu pada database 2009 dalam perhitungan target dan
capaian.
2.3. FGD Penyusunan Laporan SPM Bidang LH DIY (1 kali/ 30 orang)
Telah dilaksanakan:
Hari, tanggal : Jumat, 28 Maret 2014
Pukul : 08.00 – 11.30 wib
Tempat : Ruang rapat Kalpataru BLH DIY (lantai III)
Peserta : Tim penyusun laporan SPM Kab/Kota
Tim penyusun laporan SPM DIY
Materi :
1. Progres Capaian Pelayanan informasi status mutu air DIY tahun 2014
2. Progres Capaian Pelayanan informasi status mutu udara ambien DIY tahun
2014
3. Progres Capaian Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat
adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan DIY LH tahun 2014
4. Kelengkapan data Teknis SPM bidang Lingkungan Hidup Tahun DIY
tahun 2014
2.4. Penyusunan Laporan SPM Bidang LH DIY tahun 2013 (1 dokumen)
Telah disusun laporan SPM Bidang LH DIY tahun 2013 sebanyak 1 dokumen
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 31
3. Peningkatan Edukasi Dan Komunikasi Masyarakat Di Bidang Lingkungan
Hidup
3.1. Pentas Kesenian Kearifan lokal
menampilkan kesenian Angklung dari Kabupaten Gunungkidul, serta band BLH
PLUS. Dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 26 Oktober 2014, bertempat di
Rest Area, hutan Bunder, Paliyan , Kabupaten Gunungkidul, bersamaan dengan
pelaksanaan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional Tingkat Daerah Istimewa
Yogyakarta.
3.2. Publikasi melalui media televisi lokal
Dilaksanakan melalui Televisi Stasiun Yogyakarta dalam acara Obrolan
Angkring. Pengambilan gambar dilalukan pada tanggal 22 Agustus 2014 dan 12
September 2014, serta ditayangkan pada tanggal 2 Oktober 2014 tema ”Dhemen
Nandur Uwit”, tanggal, 7 Oktober 2014 dengan tema ” Pencemaran Sungai”
serta , tanggal 14 Oktober 2014 jam 18.00 – 19.00 WIB dengan tema ”
Migunake Banyu Udan”.
3.3. Publikasi melalui radio
Publikasi ini dilakukan melalui radio Yasika FM, Radio RB FM. Radio Sonora
FM, serta Radio Mataram Buana Suara (MBS) FM dengan masing-masing radio
menyiarkan / publikasi sebanyak 3 x 1 sehari selama 20 hari pada bulan Juni
2014.
3.4. Publikasi Melalui Media Cetak
Dimuat di harian Radar Jogja (Jawa Pos Group) ,
1) Tanggal 13 Nopember 2014 : tema ”Air Sungai”
2) Tanggal 24 Nopember 2014 : tema ”Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional”, 1
(satu) halaman belakang penuh full colour;
3) Tanggal 27 Nopember 2014 : tema ”Pencemaran Udara”
4) Tanggal 29 Desember 2014 : tema ”Wanadesa”
5) Tanggal 1 Desember 2014 : tema ”Sumur Resapan”
6) Tanggal 4 Desember 2014 ” tema ” Sampah”
7) Tanggal 6 Desember 2014 : tema ”Kampung Hijau”
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 32
8) Tanggal 8 Desember 2014 : tema Eko Efisiensi”
9) Tanggal 11 Desember 2014 : tema :AMDAL”
3.5. Pembuatan Audiovisualisasi Profil Lingkungan Hidup
Membuat film dokumenter tentang profil pengelolaan kawasan sungai Winongo
dengan kerjasama Forum Komunikasi Winongi Asri (FKWA) dishooting dan
disiarkan melalui media televisi lokal JogjaTV.
3.6. Workshop Partisipasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Workshop Partisipasi Pengelolaan Lingkungan Hidup dilaksanakan pada :
Hari : KAMIS, 26 Juni 2014
Pukul : 08.00 WIB s/d selesai
Tempat : Hotel Horison Ultima Riss Jl. Gowongan Kidul No. 33-41,
Yogyakarta
Dengan mengundang sebanyak 70 peserta dari unsure pemerintah daerah Daerah
Istimewa Yogyakarta, kabupaten/kota se Daerah Istimewa Yogyakarta, Lembaga
Swadaya Masyarakat, kalangan akademisi. Adapun materi yang disampaikan
dalam acara workshop adalah sebagai berikut :
Materi Petugas
1. Peran dunia pendidikan dalam mewujud kan
karakter generasi muda peduli ling-kungan hidup
2. Dinamika NGOs se-bagai mitra strategis dalam
mengelola LH
3. Dukungan pendanaan CSR lIngkungan da-lam
pengelolaan LH
4. Merancang dan mengelola biogas berbasis
masyarakat
- Drs. Satino, M.Si UNY
- Bambang Suwerda, SKM.
M.Kes
- Pertamina Rewulu
Yogyakarta
- Lilik Kuswinantya- LPTP
4. Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan
4.1 Workshop Validasi Data Lingkungan Hidup
Workshop Validasi Data Lingkungan Hidup dilaksanakan pada :
Hari : Kamis
Pukul : 08.30 – 12.30 WIB
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 33
Tanggal : 20 Agustus 2014
Tempat : Hotel 1O1 Jl. P. Mangkubumi Yogyakarta
Peserta : 40 Orang
Narasumber :
No Judul Paparan Narasumber
1 Kualitas Air Sungai di DIY Tahun
2014
Drs. Y. Agus Setyanto, M.Si.
Kepala Bidang Pengendalian
Pencemaran BLH DIY
2 Perkembangan Pemanfaatan IPAL
Sewon Dan Upaya Pengelolaan
Limbah
Kuspramono, ST.
Kepala Balai IPAL Dinas PUP
ESDM DIY
3 Kualitas Udara Ambien Kota
Yogyakarta Tahun 2014
Irfan Susilo, SH.
Kepala BLH Kota Yogyakarta
4 Jumlah Kendaraan DIY dan
Dinamika Kepadatan Lalu-Lintas DIY
Harry Agus Triyono, MT.
Kepala Seksi Manajemen Lalu
Lintas, Dishubkominfo DIY
4.2. Data dan Informasi Lingkungan online ( 8 Jenis )
a. Data Sumber Pencemar
b. Data hasil uji emisi kendaraan bermotor
c. Data Kualitas Udara Ambien
d. Data Kualitas air laut
e. Data kualitas air sungai
f. Data Kualitas air sumur
g. Data Kualitas Limbah Cair
h. Data Kualitas Limbah Padat
4.3. Pembuatan Aplikasi Data Lingkungan Hidup
a. Aplikasi Data di Internal BLH DIY
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 34
b. Aplikasi Data Lingkungan SLHD DIY
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 35
4.4. Publikasi Lingkungan Hidup melalui Videotron
Penyedia Jasa PT. Metra Digital Media
SPK NOMOR : 027/ 7498 TANGGAL : 8 Desember 2013
SPESIFIKASI DURASI JUMLAH
Pemasangan Iklan layanan masyarakat diVideotron dengan lokasi :A. Titik Yos Sudarso : Jl. Yos Sudarso No 9
Tgl 08 - 17 Desember 2014B. Titik Panembahan Senopati :
Tgl 08 - 17 Desember 2014C. Titik Malioboro :
Tgl 08 - 17 Desember 2014
120 Detik 500
500
500
Spot
Spot
Spot
5. Penguatan Jejaring Informasi LingkunganPusat dan Daerah
5.1. Forum Komunikasi Data dan Informasi Lingkungan Hidup
Pada tahun 2014 ini telah dilaksanakan kegiatan Workshop Pengembangan
Data dan informasi LH. Adapun kegiatn tersebut diselenggarakan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 25 September 2014
Pukul : 08.30 WIB s/d 14.00 WIB
Tempat : Hotel Grage, Jl. Sosrowijayan Yogyakarta
Peserta Workshop sebanyak 40 orang yang terdiri dari unsur SKPD DIY
Dan Kabupten/Kota
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 36
Materi dan Narasumber
Dalam acara workshop tersebut ada empat narasumber dengan tema sebagai
berikut:
1. Profil Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan Kab. Sleman oleh
Kepala BAPPEDA Kabupaten Sleman
2. Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan Kota Yogyakarta , oleh Kepala
BAPPEDA Kota Yogyakarta
3. Profil Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan Kab. Gunungkidul,
oleh Kepala BAPPEDA Kab. Gunungkidul
4. Profil Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan Kab. Bantul, oleh
Kepala BAPPEDA Kab. Bantul.
5. Profil Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan di Kab. Kulon Progo,
Kepala BAPPEDA Kab. Kulon Progo
5.2. Servei Kepuasan Pelanggan tentang Pelayanan Lingkungan Hidup oleh BLH
DIY
Servei Kepuasan Pelanggan tentang Pelayanan Lingkungan Hidup oleh BLH
DIY bertujuan untuk mengukur keberhasian penyelenggaraan layanan yang
ditentukan oleh tingkat kepuasan penerima layanan dan kepuasan masyarakat
identik dengan kualitas pelayanan yang telah diberikan oleh BLH DIY.
Kegiatan ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 bekerjasama dengan
CV Madani Callysta Saibuyun.
Hasil penilaian pengukuran nilai IKM secara keseluruhan menunjukkan mutu
pelayanan dengan nilai 78,5, berada dalam kategori B, yaitu kinerja unit
pelayanan bagus. Sedangkan dari 14 indikator hasil Servei Kepuasan
Pelanggan tentang Pelayanan Lingkungan Hidup oleh BLH DIY menunjukkan
hasil kategori baik untuk 12 indikator, dan 2 indikator dalam kategori sangat
baik, yaitu indikator kewajaran biaya pelayanan dan kepastian biaya
pelayanan.
Pelaksanaan Servei Kepuasan Pelanggan tentang Pelayanan Lingkungan
Hidup oleh BLH DIY ini bekerjasama dengan pihak III yang dilaksanakan
oleh rekanan :
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 37
Nama Perusahaan : CV Madani Callysta Saibuyunt
Alamat Perusahaan : Jln. Nyi Retnodumilah Gg. Perum Pengadilan
Negeri No. 10 yogyakarta
Nama Penanggung Jawab : Ai Tri Susanto, ST.
6. Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah
6.1. Tercetaknya Buku Laporan SLHD Tahun 2013
laporan SLHD 2013 telah disempurnakan pada bulan Januari – Maret 2014, dan
dicetak sebanyak 35 set yang teridiri dari buku I : Analisis data SLHD Tahun
2013 dan Buku II : Data SLHD DIY tahun 2013. Laporan SLHD DIY tahun
2013 selain diserahkan ke Kementerian Lingkungan Hdup dan Pusat
Pengelolaan Ekoregion Jawa KLH juga telah didistribusikan ke instansi sektor
terkait baik di lingkungan Pemerintah Daerah DIY maupun Kabupaten/kota
6.2. Bimtek penyusunan Buku Laporan SLHD (30 orang/1 kali)
Bimbingan teknis penyusunan buku laporan SLHD 2014, yaitu:
Hari, tanggal : Selasa, 30 September 2014
Pukul : 08.30 s.d 14.00 WIB
Tempat : Hotel Grage, Jl. Sosrowijayan 242, Yogyakarta
Peserta : Tim penyusun SLHD tahun 2014 Provinsi DIY dan Kab/Kota
Narasumber dan materi:
Penyusunan SLHD dan Pemenuhan Kewajiban Undang-Undang
Keterbukaan informasi publik (Ir .Joko Wuryantoro, M.Si- Kepala
BLH DIY)
Tantangan dan Hambatan Penyusunan SLHD Kab Kulon Progo (Ir.
Suharjoko, MT. Kepala KLH Kulonprogo)
Penyusunan Laporan SLHD DIY tahun 2014 (Drs. Setiawan Rineksa,
MM. –Kasubag Program data dan TI BLH DIY)
Evaluasi Penilaian SLHD (Maladi SH, MM –Sekretaris BLH DIY)
6.3. FGD Penyusunan Laporan SLHD DIY
Pelaksanaan FGD Penyusunan laporan SLHD DIY tahun 2014, yaitu:
Hari, tanggal : Senin, 24 November 2014
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 38
Pukul : 09.00 s.d 14.00
Tempat : BLH DIY, Aula Lt. III, Jl. Tentara Rakyat Mataram
53,Yogyakarta
Peserta : Anggota tim penyusun laporan SLHD DIY tahun 2014
Narasumber dan Materi:
1. Strategi Penyusunan Laporan SLHD DIY tahun 2014 (Kepala BLH DIY –
Ir. Joko Wuryantoro, M.SI)
2. Tabel Data dan sumber data SLHD (Kasubbag Program, Data dan TI BLH
DIY – Drs. Setiwan Rineksa, MM)
3. Metode penulisan analisis data SLHD DIY ( Sekretaris BLH DIY,-
Maladai, SH, MM)
4. Data Tambahan SLHD DIY tahun 2014 (Staf Subag Program data dan TI
BLH DIY,- Siswanto SH)
6.4. Draft Buku Analisis SLHD Tahun 2014
Telah tersusun draft buku analisis SLHD Tahun 2014 yang akan digunakan
sebagai materi penyusunan Laporan SLHD Tahun 2014. Anggota tim
penyusun terdiri dari lintas Intansi sektor dan Kabupaten/kota sebagai berikut :
No Instansi Nama1 BKSDA Dwi Nuryan Dani, SP.2 BLH Bantul Asriandy Agistyanto3 BLH Kota Yogyakarta Intan Dewani4 BMKG Indah Retno Wulan5 BPBD Ir. Heny Nursilawati6 BPS Ir. Suparna, M.Si7 Dinas pertanian Ir. Christiana Yati Harjanti
8 Dinas Kesehatan Maryono, SKM.9 Dishubkominfo Lazuardi, S.SiT
10 Dishutbun Antonius Hendrawan Ervi Sumarah, S.Hut11 Dislautkan Sih Purwanto, SP.
12 Dinas Pariwisata Jufri13 Disperindagkop Ir. Endang Sri Nuryani, MM.
14 Kapedal Gunungkidul Dwi Wiyani, ST. M. Eng15 KLH Kulonprogo Agustina Dyah Saraswati16 KLH Sleman Sasikirana Dian Ekowati Sutarno, ST.17 PUP ESDM Rachmadiansyah Putra Utama, ST.
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 39
6.5. Pembinaan Penyusunan Laporan SLHD Kab/Kota (5 kab/Kota)
Telah dilakukan pembinaan kepada Tim Penyusun Laporan SLHD
Kabupaten/Kota pada Bulan Oktober - November 2014 :
- TIM SLHD Kabupaten Gunungkidul
- Tim SLHD Kabupaten Kulonprogo
- TIM SLHD Kabupaten Bnatul
- Tim SLHD Kabupaten Sleman
- Tim SLHD Kota Yogyakarta
Pembinaan dilaksanakan baik dengan cara menyampaikan materi penyusunan
SLHD Kabupaten/kota maupun sharing data yang diperlukan. Adapun materi
penyusunan SLHD pembinaan adalah sebagai berikut :
1. Strategi dan Teknis pengisian tabel data SLHD
2. Metode penulisan lapoaran analisis Data SLHD
3. Mekanisme penilaian SLHD Kabupaten/Kota
4. Mekanisme penyampaian Laporan SLHD
5. Sumber data SLHD
6. Permasalahan dalam pengumpulan data dan analisis data SLHD
7. Evaluasi Laporan SLHD Kabupaten/kota tahun H-1
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 40
B. BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN KONSERVASILINGKUNGAN
1. Kegiatan Pengendalian Kerusakan Hutan Dan Lahan
1.1. Reklamasi Lahan
Desa Potorono merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan
Banguntapan, Kabupaten Bantul. Beberapa wilayah desa ini berada di sekitar
sungai, dan tidak lepas dari kegiatan penambangan pasir yang dilakukan oleh
masyarakat. Bekerjasama dengan aparat Kecamatan Banguntapan dan Desa
Potorono, telah dilaksanakan sosialisasi sebanyak 2 kali di bulan September. Hal
ini sebagai pemberitahuan serta sarana untuk silaturahim dan mempererat rasa
kekeluargaan antara warga dengan aparat pemerintahan. Selain itu sosialisasi
juga diberikan untuk memberitahukan arti penting lingkungan dan kerusakan
yang dapat diakibatkan karena adanya penambangan yang dilakukan secara liar
oleh masyarakat.
Sosialisasi dilaksanakan sebanyak 2 kali, dengan total peserta sosialisasi
sebanyak 150 orang. Lokasi reklamasi berada di sekitar sempadan sungai,
dengan luasan + sebesar 2 ha. Jenis dan jumlah bibit yang dibagikan yaitu:
1. Duku : 1000 bibit
2. Sengon : 1000 bibit
3. Sukun : 1000 bibit
4. Sirsat : 1000 bibit
5. Mangga : 1000 bibit
Selain bibit, juga diberikan bantuan pupuk kandang sebanyak 25.000kg,
acir sejumlah 5000 batang serta bantuan uang tenaga penanaman dan uang tenaga
pemeliharaan sebanyak Rp. 28.035.000,-. Terakhir pemantauan yang dilakukan
oleh BLH DIY pada bulan Februari, kegiatan penanaman telah selesai dilakukan,
dengan prosentase kehidupan mencapai 95% lebih.
1.2. Pengambilan Sampel dan Analisa Tanah
Pengelolaan lahan khususnya tanah yang tidak sesuai aturan dapat
menyebabkan rusak / berubahnya sifat tanah yang pada akhirnya berimbas pada
terganggunya produksi biomassa. Kurangnya data yang ada mengenai kerusakan
tanah khususnya di DIY menyebabkan kurang maksimalnya pengawasan dan
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 41
pengendalian terhadap pengelolaan tanah. Pemetaan tentang kondisi lahan
mutlak diperlukan untuk dapat melakukan kontrol terhadap pengelolaan lahan.
Untuk mengetahui tingkat kerusakan tanah dilakukan pengamatan
dilapangan tentang beberapa sifat tanah antara lain, ketebalan solum dan
kebatuan pada permukaan dan menganalisis sifat – sifat tanah tertentu
sebagaimana tercantum dalam kriteria kerusakan tanah untuk produksi biomassa
pada lahan/tanah yang berpotensi terjadi kerusakan.
Tahun 2014 BLH DIY bekerjasama dengan Fakultas Teknik
Lingkungan UPN Yogyakarta untuk melakukan pengambilan dan penelitian
sampel tanah. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 45 sampel tanah di 4
Kabupaten. Penentuan lokasi ditentukan oleh BLH DIY sementara titik sampel
ditentukan sendiri nantinya oleh pihak UPN dengan menggunakan ketentuan
yang ada.
Tahun 2014, Lokasi pengambilan sampel ditentukan pada lahan sawah
untuk tiap kabupaten. Kabupaten Bantul ditentukan di Kecamatan Sedayu.
Kabupaten Kulon Progo ditentukan di Kecamatan Nanggulan. Kabupaten
Gunungkidul ditentukan di Kecamatan Ponjong. Kabupaten Sleman ditentukan
di Kecamatan Berbah
Dari hasil pengambilan sampel tanah yang dilakukan di beberapa titik di
4 Kabupaten, didapat hasil bahwa pada beberapa lokasi lahan pertanian di 4
Kabupaten di DIY telah mengalami kerusakan. Hal ini dibuktikan dari nilai
parameter kerusakan tanah yang berada di luar nilai Ambang Kritis. Hasil
evaluasi kerusakan tanah dari data yang ada menunjukkan bahwa semua tanah di
4 kecamatan dalam kondisi rusak. Penyebab kerusakan adalah BV, porositas,
derajad pelulusan air, dan redoks. BV merupakan penyebab kerusakan paling
banyak di 4 Kecamatan yang diteliti. Redoks menyebabkan kerusakan di 2
Kecamatan Nanggulan dan Ponjong.
Penggenangan dan pelumpuran menyebabkan pemecahan dan
penghancuran agregat tanah. Terjadi perubahan BV, Porositas, Permeabilitas dan
Redoks karena rusaknya agregat tanah dan penggenangan. Kerusakan bersifat
sementara. Mengubah pola tanam monokultur dapat mengembalikan sifat
tersebut.
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 42
Setelah laporan hasil analisa tanah telah selesai, bulan Desember
dilaksanakan ekspose hasil analisa tanah, dengan memanggil dari Kecamatan
dan Penyuluh Kehutanan/Pertanian terkait, serta instansi kabupaten yang
berkaitan dan memerlukan data hasil analisa tanah ini.
2. Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air Dan Sumber-Sumber Air
2.1. Pengukuran Fluktuasi Muka Air Tanah
Fluktuasi muka air tanah dihitung sebagai hasil selisih antara hasil
pengukuran kedalaman muka air tanah pada akhir musim penghujan dan akhir
musim kemarau. Melihat kondisi topografi wilayah DIY kita dapat
mengasumsikan daerah recharge bagi DIY adalah Kabupaten Sleman dan
bagian Utara wilayah kota Yogyakarta sedangkan daerah discharge adalah
wilayah Selatan kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. Hasil pengukuran dan
penghitungan fluktuasi muka air tanah dari tahun 2002 sampai tahun 2014
memperlihatkan adanya penurunan muka air tanah yang terus meningkat dari
tahun ke tahun. Skema pengukuran untuk satu tahun yaitu, tinggi muka air
tanah saat musim penghujan dikurangi dengan tinggi muka air tanah saat
musim kemarau.
Jumlah sumur yang dilakukan pengukuran di daerah sekitar SPAH,
mulai dari tahun 2010 – 2014 selalu mengalami penurunan. Hal ini karena,
dibeberapa lokasi kondisi SPAH sudah tidak termanfaatkan sebagaimana
fungsinya. Selain itu juga, beberapa rumah warga, yang sebelumnya dilakukan
pengukuran di sumur mereka, menutup sumur dengan menggunakan cor beton.
Akibatnya, kita mengalami kesulitan untuk pengukuran.
Di akhir tahun, pada bulan november, diadakan ekspose hasil
monitoring muka air tanah. Beberapa instansi yang diundang antara lain,
BLH/KLH Kabupaten/Kota, Balai PSDA serta Dinas PU Bidang SDA. Hal
ini sebagai upaya untuk penyampaian informasi data dan dapat digunakan
untuk sinkronisasi data lanjutan, serta penentuan kebijakan yang dapat dibuat.
2.2. Pemeliharaan dan Penanaman sekitar Sumber Mata Air
Koordinasi diperlukan untuk menentukan lokasi kegiatan. Dari hasil 4
kali rapat, yang dilaksanakan pada bulan April dan Mei 2014 dengan instansi
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 43
kabupaten terkait, setelah menerima usulan masing – masing kabupaten,
ditentukan lokasi penanaman untuk pemeliharaan daerah sekitar sumber mata
air di Desa Pilangrejo, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul.
Lokasi penanaman di Desa Pilangrejo, berada diatas bukit, sehingga
sesuai dengan upaya BLH DIY untuk pemeliharaan daerah sekitar sumber
mata air, maupun daerah tangkapan air. Luasan lahan tempat penanaman sekitar
+ 2 ha. Jenis bantuan yang diberikan yaitu:
No Jenis Bibit Jumlah Bibit Total
1 Beringin 1000 buah
2 Kemiri 1000 buah
3 Mangga 1000 buah
4 Sukun 1000 buah
5 Sirsat 900 buah
6 Pupuk Organik 24500 kg
Selain bantuan bibit dan pupuk organik, diberikan juga acir sebagai penyangga
dan penanda tanaman sebanyak 4900 batang. Serta diberikan bantuan berupa
uang untuk tenaga penanaman dan tenaga pemeliharaan tanaman sejumlah Rp.
18.810.000. Penanaman dilaksanakan pada musim penghujan, bulan november
hingga desember (akhir tahun anggaran), karena merupakan saat yang tepat
untuk melakukan penanaman.
Selain bantuan langsung berbentuk bibit, pupuk dan upah, dilakukan
juga sosialisasi untuk seluruh warga di Desa Pilangrejo, mulai dari aparat desa
hingga warga masyarakat. Sosisalisasi yang diberikan adalah peran dan
pentingnya fungsi vegetasi untuk lingkungan secara umum dan untuk
masyarakat. Dengan adanya sosisalisasi ini diharapkan mampu meningkatkan
kesadaran masyarakat, sehingga meningkatkan peran serta masyarakat untuk
mau ikut menjaga dan memelihara lingkungan dari kerusakan.
Sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat, yaitu sebanyak 4 kali
dengan jumlah peserta total 200 orang, dilaksanakan pada bulan Juli dan
Oktober 2014. Tujuan sosialisasi, yang pertama: BLH DIY akan mengadakan
kegiatan penanaman di Desa Pilangrejo, ajang perkenalan dan silaturahim serta
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 44
memberikan pengetahuan kepada warga masyarakat tentang pentingnya
vegetasi untuk perlindungan lingkungan. Selain itu juga, untuk pemberitahuan
kepada warga desa pilangrejo, lokasi dan jenis tanaman yang akan ditanam
serta bantuan yang akan diberikan dari BLH DIY.
3. Pengendalian Dan Pengawasan Pemanfaatan SDA
3.1. Kegiatan Penanaman untuk Pengendalian Daerah Rawan Longsor
Koordinasi dengan KLH/BLH Kabupaten diperlukan untuk
menentukan lokasi kegiatan. Dari hasil 4 kali rapat pada bulan April dan Juni
2014 dengan instansi kabupaten terkait, ditentukan lokasi penanaman untuk
daerah pengendalian daerah rawan longsor di Desa Kaliagung, Kecamatan
Sentolo, Kabupaten Kulonprogo.
Lokasi penanaman di Desa Kaliagung, berada diatas bukit, dengan
kemiringan lereng yang hampir 40o. Luasan lahan lokasi penanaman sekitar
+ 2 ha. Jenis bantuan yang diberikan yaitu:
No Jenis Bibit Jumlah Bibit Total
1 Beringin 1000 buah
2 Kemiri 1000 buah
3 Mangga 1000 buah
4 Sukun 1000 buah
5 Sirsat 900 buah
6 Pupuk
Organik
24500 kg
Selain bantuan bibit dan pupuk organik, diberikan juga acir sebagai
penyangga dan penanda tanaman. Serta diberikan bantuan berupa uang untuk
tenaga penanaman dan tenaga pemeliharaan tanaman. Total bantuan berupa
uang sebanyak Rp. 20.520.000,-.
Penanaman dilaksanakan pada musim penghujan, bulan november
hingga desember (akhir tahun anggaran), merupakan saat yang tepat untuk
melakukan penanaman.
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 45
Selain bantuan langsung berbentuk bibit, pupuk dan upah, dilakukan
juga sosialisasi untuk seluruh warga di Desa Kaliagung, mulai dari aparat
desa hingga warga masyarakat. Sosialisasi yang diberikan adalah peran dan
pentingnya fungsi vegetasi untuk lingkungan secara umum dan untuk
masyarakat. Dengan adanya sosisalisasi ini diharapkan mampu meningkatkan
kesadaran masyarakat, sehingga meningkatkan peran serta masyarakat untuk
mau ikut menjaga dan memelihara lingkungan dari kerusakan.
Sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat, yaitu sebanyak 2 kali
dengan jumlah peserta total 175 orang, yang dilaksanakan pada bulan
Oktober 2014. Tujuan sosialisasi, yang pertama: BLH DIY akan mengadakan
kegiatan penanaman di Desa Kaliagung, ajang perkenalan dan silaturahim
serta memberikan pengetahuan kepada warga masyarakat tentang pentingnya
vegetasi untuk perlindungan lingkungan. Sementara sosialisasi kedua, untuk
pemberitahuan kepada warga Desa Kaliagung, lokasi dan jenis tanaman yang
akan ditanam serta bantuan yang akan diberikan dari BLH DIY.
3.2. Kajian Perencanaan Pengendalian Daerah Rawan Longsor
Tujuan dari penyusunan kajian ini adalah untuk menyiapkan acuan
pengendalian daerah rawan longsor bagi pihak yang berkompetensi mengurusi
bencana, terutama longsor, di Kabupaten Kulonprogo. Pelaksanaan pembuatan
kajian dalam jangka waktu 3 bulan, yaitu bulan April – Juni 2014, dan
dikerjakan dengan bantuan pihak ketiga, yaitu PT. Tri Patra Konsultan.
4. Pengendalian Kerusakan Pesisir, Pantai Dan Laut
4.1. Penanaman Vegetasi Pantai
Pantai Congot terletak di Dusun Nglawang, Desa Jangkaran, Kecamatan
Temon, Kabupaten Kulonprogo, berbatasan langsung dengan Kabupaten
Purworejo, Jawa Tengah.
Wilayah pesisir merupakan wilayah pertemuan antara daratan dan
lautan, yang masih saling terpengaruh satu sama lain dalam proses
pembentukannya. Proses yang mempengaruhi tersebut antara lain pasang surut
air laut, angin laut, sedimentasi pada muara sungai, dan pembentukan air
payau. Pesisir Pantai Congot, kecamatan Temon, kabupaten Kulonprogo
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 46
merupakan pesisir alami yang telah dimanfaatkan, antara lain untuk pariwisata
alam, dan beberapa tahun belakang banyak yang mulai membangun tambak
udang di pesisir.
Adanya tambak udang yang ada pada wilayah ini merupakan potensi
besar dalam perkembangan perekonomian masyarakat setempat. Namun jika
hal ini dilakukan secara serampangan dan tidak memperhatikan tata ruang
fungsi pesisir , maka akan mengakibatkan munculnya degradasi lingkungan
pada wilayah pesisir, seperti pencemaran laut, fenomena banjir, hingga abrasi
pantai. Pembangunan di wilayah pesisir boleh dilakukan namun dengan tetap
memperhatikan aspek lingkungan. Perkembangan tambak udang di sepanjang
pesisir congot sudah mulai memprihatinkan. Hal inilah yang melandasi
pemilihan lokasi untuk penanaman vegetasi pantai tahun 2014.
Upaya pencegahan mengurangi degradasi lingkungan perlu sepatutnya
terus dilakukan. Sosialisasi terhadap masyarakat dan kelompok tani yang
berada di sekitar pantai congot. Materi dan pengetahuan tentang pentingnya
menjaga kawasan pesisir pantai sudah seharusnya masyarakat tahu. Karena
fungsi perlindungan dan penjagaan bukan merupakan tugas pemerintah saja,
namun bersama – sama dengan masyarakat. Sosialisasi yang dilakukan ke
masyarakat, sebanyak 3 kali, dengan total peserta sebanyak 100 peserta.
Penanaman vegeatasi pantai BLH DIY telah dilaksanakan di Pantai
Congot/Dusun Nglawang pada bulan November 2014. Jenis bantuan yaitu:
No Jenis Bibit Jumlah Bibit Total
1 Cemara Udang 960 buah
2 Pandan Laut 900 buah
3 Bakau 900 buah
4 Pupuk Organik 13800 kg
Selain bantuan berupa bibit tanaman, diberikan juga bantuan acir sebanyak
2760 batang. Ajir digunakan selain sebagai penanda juga sebagai sandaran
untuk tanaman agar tidak rusak jika terkena angin laut yang kuat. Diberikan
juga bantuan upah penanaman dan pemeliharaan tanaman sebanyak Rp.
14.230.000,-
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 47
Pemilihan lokasi penanaman sangat sesuai dengan karakteristik dari
masing – masing jenis tanaman. Bibit cemara udang yang masih berumur
kurang dari 1 tahun, tidak akan tahan jika terkena angin laut secara langsung,
jika ditanam berhadapan langsung dengan pantai dan terkena langsung angin
laut maka tanaman tersebut akan mati. Karena itu, lokasi penanaman berada di
garis belakang yang tidak terkena langsung angin laut. Sementara itu, untuk
pandan laut (Pandanus tectorius) berfungsi sebagai pemecah ombak, pencegah
erosi dan abrasi. Akar tunjangnya yang besar dapat mencengkeram pasir-pasir
pantai sehingga mencegah adanya erosi dan abrasi. Ukuran pandan laut dapat
mencapai ketinggian 15 meter dan daun yang memanjang 4 hingga 8 meter
mampu memecah ombak besar. Hal inilah yang membuat pandan laut cocok
untuk ditanam di garis terdepan pantai.
Untuk jenis mangrove bakau (Rhizophora sp), ditanam di sepanjang
sempadan sungai bogowonto. Tanaman mangrove tidak dapat tumbuh dengan
baik jika tidak ada kandungan lumpur ditanah tempat ia tumbuh. Karena itu,
penanaman bakau tidak dipesisir pantai melainkan di sempadan sungai yang
mempunyai kandungan lumpur yang masih tinggi, namun tetap terkena pasang
surut air laut. Adanya bakau yang ditanam, diharapkan dapat meminimalisir
hempasan air laut pasang yang datang ke daratan. Serta dapat mengurangi efek
bencana jika terjadi tsunami.
4.2. Kajian Analisis Kebijakan Pengendalian Kerusakan Pesisir, Pantai dan Laut
Tujuan dari penyusunan kajian ini adalah tersedianya data informasi
pengelolaan pesisir, pantai dan laut sebagai bahan penyusunan kebijakan
pembangunan pengelolaan SDA secara menyeluruh dan berkelanjutan,
khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelaksanaan pembuatan kajian
dalam jangka waktu 3 bulan, yaitu bulan April – Juni 2014, dan dikerjakan
dengan bantuan pihak ketiga, yaitu PT. Surya Praga.
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 48
C. BIDANG PENGEMBANGAN KAPASITAS
1. Pengembangan Teknologi Pengolahan Persampahan
1.1. Pembinaan Pengelolaan Sampah
No. KelompokTanggal
Pembinaan
1. KPSM Mojolegi Karangtengah, Imogiri, Bantul 29 Maret 2014
2. KPSM Pantai Baru, Poncosari, Sradakan, Bantul 01 April 2014
3. KPSM Rukun Agawe Santoso, Dayu, Gadingsari,Sanden, Bantul
05 April 2014
4. KPSM Siyono Wetan, Logandeng, Playen,Gunungkidul
28 Maret 2014
5. KPSM Selang IV, Selang, Wonosari, Gunungkidul 08 April 2014
6. KPSM Gading I, Gading, Playen, Gunungkidul 24 Maret 2014
7. KPSM Gading IV, Gading, Playen, Gunungkidul 19 Maret 2014
8. KPSM Selang III, Selang, Wonosari, Gunungkidul 7 April 2014
9. KPSM Winong, Siraman, Wonosari, Gunungkidul 14 April 2014
10. KPSM Permata Pakem, Tamanmartani, Kalasan,Sleman
12 April 2014
11. KPSM Lodoyong, Lumbungharjo, Tempel,Sleman
21 April 2014
12. KPSM Karisma Kaliabu, Banyuraden, Gamping,Sleman
11 April 2014
13. Kelompok Tani Utama, Jonggrangan, Jatimulyo,Girimulyo, Kulonprogo
15 April 2014
14. KPSM Mandiri Bunda, Kaliagung, Sentolo,Kulonprogo
03 April 2014
15. Bank Sampah Wijaya Kusuma, RT. 04/ RW.02Karangwuluh Kidul, Karangtengah, Temon,Kulonprogo
04 April 2014
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 49
16. Kelompok Ternak Andini Dadi, Jatanan,Margodadi, Sayegan, Sleman
10 April 2014
17. Kelompok Ternak Ngudi Makmur, Menulis,Sumbersari, Moyudan, Sleman
19 April 2014
18. Kelompok Ternak Anggayuh Makmur DusunKrapyak 10 Barepan Margoangung SayeganSleman
10 April 2014
19. Kelompok Sambi Makmur, Maguwoharjo, DepokSleman
17 pril2014
1.2. Pengadaan Komposter, BriketArang,d an MesinJahit
Hibah Barang/Jasa diserahkan kepada 19 (sembilan belas) kelompok pengelolasampah mandiri.
No. KelompokJumlah Hibah ( Unit )
Komposter BriketArang
MesinJahit
1. KPSM Mojolegi Karangtengah,Imogiri, Bantul
20 1 1
2. KPSM Pantai Baru, Poncosari,Sradakan, Bantul
20 1 1
3. KPSM Rukun Agawe Santoso,Dayu, Gadingsari, Sanden, Bantul
20 1 1
4. KPSM Siyono Wetan, Logandeng,Playen, Gunungkidul
20 1 1
5. KPSM Selang IV, Selang,Wonosari, Gunungkidul
20 1 1
6. KPSM Gading I, Gading, Playen,Gunungkidul
20 1 1
7. KPSM Gading IV, Gading, Playen,Gunungkidul
20 1 1
8. KPSM Selang III, Selang,Wonosari, Gunungkidul
20 1 1
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 50
9. KPSM Winong, Siraman,Wonosari, Gunungkidul
20 1 1
10. KPSM Permata Pakem,Tamanmartani, Kalasan, Sleman
20 1 1
11. KPSM Lodoyong, Lumbungharjo,Tempel, Sleman
20 1 1
12. KPSM Karisma Kaliabu,Banyuraden, Gamping, Sleman
20 1 1
13. Kelompok Tani Utama,Jonggrangan, Jatimulyo, Girimulyo,Kulonprogo
20 1 1
14. KPSM Mandiri Bunda, Kaliagung,Sentolo, Kulonprogo
20 1 1
15. Bank Sampah Wijaya Kusuma, RT.04/ RW.02 Karangwuluh Kidu l,Karangtengah, Temon, Kulonprogo
20 1 1
16. Kelompok Ternak Andini Dadi,Jatanan, Margodadi, Sayegan,Sleman
20 1 1
17. Kelompok Ternak Ngudi Makmur,Menulis, Sumbersari, Moyudan,Sleman
20 1 1
18. Kelompok Ternak AnggayuhMakmur Dusun Krapayak 10Barepan Margoangung SayeganSleman
20 1 1
19. Kelompok Sambi Makmur,Maguwoharjo, Depok Sleman
20 1 1
2. Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Persampahan
2.1. Workshop Pengembangan Jejaring Pengelolaan SampahMandiri I
Rabu, 26 Februari 2014 bertempat di Kantor BLH DIY
Materi :
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 51
- PeraturanPemerintahNomor : 81 Tahun 2012, tentangPengelolaanSampah
Rumah Tangga dan S ampah Sejenis Sampah RumahTangga
- Pengelolaan Limbah Secara 3 R
- Design ProdukdanPeluangPasar
- PraktekPembuatanAksesorisdariKainPerca
2.2. Workshop PengembanganJejaringPengelolaanSampahMandiri II
- Pelaksanaan
Senin, 28 April 2014 bertempat di Kantor BLH DIY
- Materi :
- Kiprah Jejaring Pengelolaan Sampah Mandiri DIY “MertiBoemi
Lestari”
- Kebijakan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam
mendukung program 3R (Reuse, Reduce, Recycle)
- Potensi limbah Untuk Kerajinan
- Perda DIY No. 3 Tahun 2013 tentang pengolahan sampah rumah tangga
dan sampah sejenis sampah rumah tanga
Kesimpulan:
- Untuk meningkatkan hasil kerajinan dari sampah anorganik kualitasnya
ditingkatkan agar mempunyai nilai jual yang layak untuk meningkatkan
kualitas barang atau produk . Untuk itu perlu bekerja sama dengan
instansi yang terkait, misalanya dinas prindakop, dinas pariwisata, hotel
dll.
- Potensi daur ulang sampah masih sangat terbuka lebar terutama untuk
pasar export, Pemda DIY sangat pendukung idusrtri kreatif berbasis
pengelolaan sampah mandiri karena sangat mengurangi timbunan
sampah yang dibuat ke TPA
3. Koordinasi Penilaian Kota Sehat / Adipura
3.1. Evaluasi Kebersihan dan keteduhan Lingkungan (K2LH)
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 52
Evaluasi K2LH tahun 2014 dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut :
No. Hari/Tanggal Kabupaten/Kota
1. Kamis, 21 Agustus 2014 Gunungkidul
2. Jum’at, 22 Agustus 2014 Yogyakarta
3. Senin, 25 Agustus 2014 Sleman
4. Selasa, 26 Agustus 2014 Kulon Progo
5. Rabu, 27 Agustus 2014 Bantul
Output dari Evaluasi K2LH adalah berupa rekomendasi terhadap titik-titik yang
dievaluasi sebagaimana terlampir dalam laporan ini. Rekomendasi tersebut
secara langsung telah disampaikan kepada pemerintah kabupaten/kota yang
bersangkutan. Adapun rekomendasi tersebut akan disampaikan dan dibahas pada
Acara Workshop Hasil Evaluasi K2LH yang akan dilaksanakan setelah Evaluasi
K2LH.
3.2. Workshop Hasil Evaluasi K2LH
Kegiatan ini dilaksanakan pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 24 September 2014
Tempat : Hotel Gowongan In
Jl. Gowongan Kidul No. 50, Yogyakarta
Pukul : 08.00 s/d selesai
Materi yang disampaikan dalam Workshop Hasil Evaluasi K2LH adalah :
a. Kebijakan dan Strategi Pemerintah DIY dalam Mendukung Program Adipura Oleh
: Ir. Joko Wuryantoro, M.Si, Kepala BLH DIY
b. Pemaparan Hasil Evaluasi K2LH DIY Tahun 2014 (Fisik I)
Oleh : Ir. Kuncara HP, MMA – BLH DIY
c. Pemaparan Hasil Evaluasi K2LH DIY Tahun 2014 (Fisik II)
Oleh : Drs. Jito – BLH DIY
Workshop ini dilaksanakan untuk menyampaikan dan mendiskusikan rekomendasi
hasil Evaluasi K2LH yang telah dilaksanakan sebelumnya. Selain itu dalam workshop
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 53
ini akan dibahas strategi dan kebijakan terkait dengan pelaksanaan Program Adipura
yang akan datang.
3.3. Penilaian Adipura
Pada Tahun 2014 dilaksanakan 2 (dua) kali pemantauan Adipura, terdiri dari :
1. Pemantauan II Adipura Tahun 2014/2015
a. Kota Besar (Yogyakarta), Tanggal 23 April 2014
b. Kota Sedang(Sleman), Tanggal 14 April 2014
2. Pemantauan I Adipura Tahun 2014/2015
a. Kota Besar (Yogyakarta), Tanggal 4-7 Desember 2014
b. Kota Sedang(Sleman), Tanggal 20-21 November 2014
c. Kota Kecil (Wates, Bantul dan Wonosari) Tanggal 17 - 19 November 2014
3.4. Workshop Hasil Penilaian I (P1) Adipura
Workshop ini dilaksanakan pada :
Hari : Senin
Tanggal : 15 Desember 2014
Tempat : Ruang Lantai III Timur BLH DIY
Jln. Tentara Rakyat Mataram No. 53 Yogyakarta.
Pukul : 08.00 s/d selesai
Materi yang disampaikan pada Workshop Hasil Penilaian I (P1) Adipura adalah :
a. Sosialisasi Penilaian Adipura
Oleh : Ir. Setyo Winarso – PPE Jawa
b. Pemaparan Hasil P1 Adipura Kota Besar Tahun 2014- 2015
Oleh : Ir. Kuncara HP, MMA – BLH DIY
c. Pemaparan Hasil P1 Adipura Kota Sedang Tahun 2014- 2015
Oleh : Drs. Jito – BLH DIY
d. Pemaparan Hasil P1 Adipura Kota Kecil Tahun 2014- 2015)
Oleh : B. Eko Purwanto, ST – BLH DIY
Dari diskusi diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 54
a. Perlu peningkatan koordinasi di kabupaten/kota untuk meningkatkan sinergi dan
komitmen SKPD dalam mendukung Adipura. Misal dengan Audiensi dengan
Gubernur DIY
b. Perlu adanya bimbingan teknis pengisian dokumen non fisik adipura dengan
fasilitasi BLH. DIYdiusulkan agar nilai disampaikan ke Bupati/Walikota.
c. Pelibatan sekolah dalam mendukung Program Adipura dan dikoordinasikan dengan
Dinas Pendidikan.
3.5. Workshop PengembanganJejaringPengelolaanSampahMandiri III
Dilaksanakan pada hari Jum’at, 27 Juni 2014, bertempat di Kantor BLH DIY
Materi workshop :
- Peran Satpol PP dalam Penegakan Hukum Bagi Pelaku Pembuang Sampah
Sembarangan
- Peran Kepolisian dalam Penegakan Hukum Bagi Pelaku Pembuang Sampah
Sembarangan
- Peran Kejaksaan dalam Penegakan Hukum Bagi Pelaku Pembuang Sampah
Sembarangan
- Kebijakan Pengelolaan lingkungan Hidup di DIY
- Perda DIY No. 82 Tahun 2012 tentang pengolahan sampah rumah tangga dan
sampah sejenis sampah rumah tangga
Kesimpulan:
- Penegakan HukumSatpol PP dapat langsung melakukan tindakan terhadap
masyarakat yang membuang sampah sembarangan tidak pada tempatnya yang
sesui dengan Perda yang berlaku.
- Penegakan Hukum Kepolisian memnbatu dalam melakukan tindakan
terhadap masyarakat yang membuang sampah sembarangan untuk diajukan
ke Pengadilan.
- Dengan diudangkanPeraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012 maka ditindak
lanjuti informasi dengan melalui bimbingan – bimbingan teknis dan
sosialisasi
3.6. Workshop PengembanganJ ejaring Pengelolaan Sampah Mandiri IV
Dilaksanakan Pada hari : Rabu, 20 Agustus 2014 bertempat di Kantor BLH DIY
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 55
Materi :
- Evaluasi Kinerja Jejaring Pengelolaan Sampah Mandiri DIY “MertiBoemi
Lestari”
- Pengelolaan Sampah Menurut UU No 18 Tahun 2008
- Kemungkinan Pengembangan Potensi Usaha Kerajinan Daur Ulang Sampah
dalam UMKM
- Perda DIY No. 3 Tahun 2013 tentang pengolahan sampah rumah tangga
dan sampah sejenis sampah rumah tangga
Kesimpulan:
- Perlu upaya untuk membangkitkan semangat anggota ( JPSM ) untuk terus
berjuang mengelola sampah untuk pelestarian lingkungan dan berjejaring
antar anggota baik di Kabupaten/Kota maupun antar Kabupaten/Kota.
- Perlu mengembangkan product, inovasi dan memancing kreatifitasdesaign
serta Perlunya Brand/Image akan produk sampah organik agar konsumen
merasa bergengsi dengan memakai produk dari sampah sehingga akan
menaikkan harga jual produk. Serta masalah Tren mode yang dapat dipakai
untuk anak-anak muda.
- Pengelolaan sampah harus dikelola dengan cara/ sistem 3R dan harus
dipilah mulai dari sumbernya atau penghasil
3.7. Workshop PengembanganJejaringPengelolaanSampahMandiri V
Dilaksanakan pada hari Kamis, 23 Oktober 2014 bertempat di Kantor BLH DIY
Materi :
- Briket Kertas
- Pembuatan pakan ternak dari sisa makanan
- Undang – undang No. 32 Tentang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup
Kesimpulan:
- Sampah dari waktu ke waktu dengan berkembangnya jumlah penduduk dan
tingkat kesejahteraan masyarakat maka semakin banyak dan jenis sampah
yang dihasilkan adalah samapah anorganik yang sulit terurai secara alami
- Masih banyak masyarakat yang belum sadar untuk mengelola sampah yang
dihasilakan bahkan masih banyak masyarakat yang membuang sampah
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 56
sembarangan, contohnya disungai, jembatan maupun lahan kosong disekitar
kita
4. Pemantapan Program Adiwiyata
4.1 Verifikasi Sekolah Adiwiyata (Usulan Mandiri)
Daftar peserta verifikasi Calon Sekolah Adiwiyata Mandiri adalah sebagai berikut :
No Nama Sekolah Alamat SekolahTanggal
VerifikasiKeterangan
1 MI N Jejeran Jalan Imogiri Timur Km 7, Jati,Wonokromo, Pleret, Bantul
4 Juli 2014 Sekolah Adiwiyata(Nasional) tahun2012
2 SMP N 2Kalasan
Kledokan, Selomartani, Kalasan,Sleman
4 Juli 2014 Sekolah Adiwiyata(Nasional) tahun2012
3 MANYogyakarta III
Jl. Magelang Km. 4, Sleman 5 Juli 2014 Sekolah Adiwiyata(Nasional) tahun2012
Dari ke 3 (tiga) sekolah yang diusulkan tersebut tidak ada satupun yangmendapatkan predikat sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri untuk Tahun 2014.
No. Nama Sekolah Alamat Sekolah TanggalVerifikasi
1 SD MarsudiriniYogyakarta
Jl. P Senopati 32, KotaYogyakarta
16 Oktober 2014
2 SD KanisiusSorowajan
Jalan Sorowajan No. 111,Banguntapan,Bantul
20 Oktober 2014
3 SMP Muhammadiyah2 Yogyakarta
Jl. Kapas II/7a Umbulharjo ,Yogyakarta
20 Oktober 2014
4 SD Muhammadiyah 3Wirobrajan
Jl. Kapt. Piere Tendean, Gg.Gatotkaca 19A, KecamatanWirobrajan , Yogyakarta
21 Oktober 2014
5 MAN Yogyakarta 2 Jl. KHA Dahlan 130 Yogyakarta 21 Oktober 2014
6 SMP N 1 Pandak Jl. Srandakan Km 1,Gilangharjo,Pandak,Bantul
22 Oktober 2014
7 SMA N 1 Banguntapan Ngentak,Baturetno,Bantul 22 Oktober 20148 SMA N 1 Temon Kebonrejo, Temon Kulon Progo 23 Oktober 2014
9 MAN Tempel Jl. Magelang Km 17 Ngosit,Margorejo, Tempel
24 Oktober 2014
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 57
4.2. Verifikasi Sekolah Adiwiyata (Usulan Nasional)Verifikasi ini diselenggarakan untuk memperoleh calon nominasi Sekolah
Adiwiyata Nasional Tahun 2014. Daftar peserta verifikasiCalon Sekolah Adiwiyata
Nasional adalah sebagai berikut :
4.3. Seleksi Sekolah Adiwiyata Provinsi DIY
Seleksi Sekolah Adiwiyata Provinsi DIY dilaksanakan untuk memperoleh nominasiCalon Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi DIY.
Jadwal VerifikasiSekolah Adiwiyata Tingkat DIY 2014
Berdasarkan hasil penilaian Juri, ditetapkan peringkat hasilVerifikasiSekolahAdiwiyatatingkat Provinsi DIYtahun 2014 adalah sebagai berikut :
10 SD N 1 Bantul Jalan Gatot Subroto, Mandingan,Ringinharjo Bantul
27 Oktober 2014
No. Tanggal Sekolah AlamatKabupaten/
Kota1. 20 Juni
20141. SD N Giwangan2. SMP N 15 Yogyakarta3. SMA N 9 Yogyakarta
Jalan Tegalturi 45 UmbulharjoTegal Lempuyangan 61 Bausasran,DanurejanJl. Sagan No. 1 Gondokusuman
Yogyakarta
2. 23 Juni2014
1. SD N Tamanan
2. SMP N 1 Bantul3. SMP N 3 Pajangan4. SMA Pangudi Luhur
Sedayu
Jl. Pasopati , Kauman RT 01 Tamanan,BanguntapanJl. RA Kartini, Trirenggo, BantulKrebet, Sendangsari, PajanganJl. Wates Km 12 Argosari, Sedayu
Bantul
3. 24 Juni2014
1. SD Kanisius BabadanNgemplak
2. SMP N 3 Kalasan (Siang)3. MTs N Yogyakarta I (Pagi)4. MAN Tempel
Jl. Babadan, Ngemplak
Sidokerto, Purwomartani, KalasanJalan Magelang Km 4,4 Sinduadi, MlatiJl. Magelang Km 17
Sleman
4. 25 Juni2014
1. SD N 1 Nglipar2. SMP N 1 Purwosari3. SMK N 1 Purwosari
Jl. Pramuka No 2 NgliparTlogowarak, Giripurwo, PurwosariPanggang, Giripurwo, Purwosari
Gunungkidul
5. 26 Juni2014
1. SD N Temon2. SMP N 1 Temon3. SMA N 1 Wates
Kaliwangan,TemonWetan,TemonJl. Purworejo – Wates Km 10,5Jl. Terbahsari No 1 Wates
Kulon Progo
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 58
Peringkat Dan Penghargaan Verifikasi Sekolah Adiwiyata
Tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014
NO KATEGORI NAMA SEKOLAH PERINGKAT NILAI PENGHARGAANUang (Rp)
1 2 3 4 5 61. SD/MI 1. SD N Temon
Kaliwangan,TemonWetan,Temon, Kulon Progo
I 67 5.000.000,-
2. SD N GiwanganJl.Tegalturi No.45Umbulharjo, Yogyakarta
II 64,25 4.400.000,-
3. SD N TamananKrobokan, Tamanan,Banguntapan, Bantul
III 64 3.500.000,-
2. SMP/MTs 1. MTs N Yogyakarta IJl. Magelang Km. 4,4Sinduadi, Mlati, Sleman
I 73 5.000.000,-
2. SMP N 3 PajanganKrebet, Sendangsari,Pajangan, Bantul
II 67 4.400.000,-
3. SMP N I BantulJl. RA Kartini No. 44,Trirenggo, Bantul
III65,75 3.500.000,-
4. SMP N 3 KalasanSidokerto, Purwomartani,Kalasan, Sleman
IV64,25 -
3. SMA/SMK/MA 1. MAN TempelJl. Magelang Km.17,Ngosid, Margorejo,Tempel, Sleman
I 68 5.000.000,-
2. SMA N 9 YogyakartaJl. Sagan No.1, Terban,Gondokusuman, KotaYogyakarta
II 64,5 4.400.000,-
Trofi dan sertifikat pemenang Verifikasi SekolahAdiwiyata diserahkan oleh
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, pada malam Tirakatan Acara
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 59
Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke- 69 pada tanggal 16
Agustus 2014, bertempat di Bangsal Kepatihan Danurejan Yogyakarta.
Dari hasil penilaian di lapangan, ada beberapa hal yang perlu menjadi catatan,antara lain :
4.4. Pelatihan Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Guru
Pelatihan Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Guru Tahun 2014 diselenggarakan
pada Tanggal 12 s.d 14 Mei 2014, dengan jadwal sebagai berikut :
JadwalPendidikan Lingkungan Hidup Bagi Guru
Tempat : Ruang Kalpataru Lt.III BLH DIY
Senin, 12Mei 2014WAKTU MATERI PEMATERI
07.30 – 08.00 Registrasi Panitia08.00 -08.15
Pembukaan Kepala BLH DIY
08.15 – 08.45 Perkenalan Panitia08.45– 09.30 Pre Test Panitia09.30 – 10.00 REHAT Panitia10.00 – 10.4510.45 – 12.00
Pelaksanaan Program Adiwiyata danManfaat Bagi Profesi Guru (BerdasarkanPanduan Adiwiyata yang Baru danKurikulum 2013)
Drs. Agusti Thamrin,M.Pd
12.00 – 13.00 ISHOMA Panitia13.00 – 15.30 Cara, Mekanisme, Metode Pengintegrasian
Materi Lingkungan Hidup ke DalamKurikulum 2013 dalam rangka MewujudkanSekolah Adiwiyata
Satino. S.Si, M.Si
Selasa, 13 Mei 2014WAKTU MATERI PEMATERI
08.00 – 08.4508.45 – 09.30
Pemanfaataan Lingkungan Hidup Drs. SetyawanRineksa, MM
09.30 – 09.45 REHAT Panitia09.45 – 10.3010.30 – 11.15
Peraturan Perundangan LH Ag. Ruruh Haryata,SH, ST, M.Kes
11.15 – 12.0012.00 – 12.45
RTH dan Pemanfaatannya Drs. Jito
12.45 – 13.30 ISHOMA Panitia13.30 – 14.1514.15 – 15.00
Pembangunan dan Dampaknya TerhadapLingkungan Hidup
Ir Kuncara HP.,MMA
Rabu, 14 Mei 2014
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 60
WAKTU MATERI PEMATERI08.00 – 08.4508.45 – 09.30
Kebijaksanaan LH dan PembangunanBerkelanjutan
Kepala BLH DIY
09.30 – 09.45 REHAT Panitia09.45 – 10.3010.30 – 11.15
Sumber Pencemar, Pencemaran LH danDampaknya bagi Lingkungan di DIY
Drs. Y. Agus Setyanto,M.Si
11.15 – 12.0012.00 – 12.45
Kerusakan Lingkungan dan Konservasi Drs. Bambang WahyuIndriya
12.45 – 13.30 ISHOMA Panitia13.30 – 14.1514.15 – 15.00
Post TestPenutupan
Panitia
Pemateri/Narasumber Teori dalam Pendidikan Lingkungan Hidup berasal dari :
- Badan Lingkungan Hidup DIY
- Tim Adiwiyata pusat.
5. Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan Lingkungan Hidup KawasanSungai
5.1. Workshop PengembanganKelembagaanLingkunganHidupKawasan Sungai
Workshop inidilaksanakansebanyak10 (sepuluh) kali bertempat di
wilayahbantaransepanjangSungai Winongo di kabupaten Sleman, dan yang
berlokasi di Bantaran Sungai Gajah Wong Kabupaten bantul dan Kota Yogyakarta.
Materi yang diberikan meliputi materi-materi yang berkaitan dengan pengelolaan
sampah secara umum, pengelolaan DAS(Daerah Aliran Sungai) :
- Pengelolaan Sampah Menurut UU No. 18 Tahun 2008
- Pengelolaan Lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS)
- Perda DIY No 13 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah Rumah tangga dan
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
- Penataan Kawasan Sungai Winongo
- Pengelolaan DAS Terpadu
Adapun pelaksanaan Workshop adalah sebagai berikut :
a. Tanggal26Mei2014bertempatdi Balai RW 11Gambiran, Pandean,
Umbulharjo,Yogyakarta.
b. Tanggal 2 Juni 2014bertempat di FKWA Bakulan Wetan, Bantul
c. Tanggal 3 Juni 2014bertempat di Ngentak, Sapen, Depok, Sleman
d. Tanggal4 Juni 2014 bertempat di Tirtonirmolo, Kec. Kasihan, Bantul.
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 61
e. Tanggal4Juni2014 bertempat di Patang Puluhan, Wirobrajan, Yogyakarta.
f. Tanggal 5 Juni 2014 bertempat di Kecamatan Mlati, Sleman.
g. Tanggal 5 Juni 2014bertempat di Tirtoadi, Sinduadi, Mlati, Sleman.
h. Tanggal 6 Juni 2014 bertempat di Patran, Mlati Indah, Sleman.
i. Tanggal 6 Juni 2014 bertempat di Jogonalan Lor, Bantul.
j. Tanggal 4 Juni 2014 bertempat di Jagalan, Banguntapan, Bantul.
5.2. Publikasi Melalui Media TV Lokal
Pada Tanggal 14 Februari 2014, bertempat di TVRI Yogyakarta Jl. Magelang
KM. 4,5 Yogyakarta. Narasumber berasal dari :
- Ir. Kuncara HP, M.MA dari BLH DIY
- Iswanto S.Pd, M.Kes dari Poltekes Kemenkes Yogyakarta
6. Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan Hidup
6.1 . Evaluasi Penyelenggaraan Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan
Evaluasi Penyelenggaraan Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan HidupTahun 2014 dilaksanakan dengan jadwal dan lokasi sebagai berikut :
No. Tanggal
NamaPondokPesantren
Alamat Kabupaten/Kota
1. 9 Juni 2014 NurulFalah Banyusoca, Playen Gunungkidul
2. 11 Juni 2014 Miftahussalam Karanggeneng,Sinduadi,Mlati Sleman
3. 12 Juni 2014 An Nur Ngrukem,Sewon Bantul
4. 16 Juni 2014 Diponegoro Jl.Cuwiri, Jogokaryan Yogyakarta
5. 17 Juni 2014 DarulUlum Sewugalur,Galur Kulon Progo
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 62
Peringkat Dan PenghargaanEvaluasi Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan
Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014
NO. NAMA PONDOK PESANTREN PERINGKAT PENGHARGAAN(Rp)
1 2 3 4
1.PP. MiftahussalamKaranggeneng, Sendangadi, Mlati,Sleman
I 6.000.000,-
2. PP. An NurNgrukem, Pendowoharjo, Sewon, Bantul
II 5.500.000,-
3.PP. DiponegoroJl. Cuwiri No. 230, Jogokariyan,Mantrijeron, Yogyakarta
III 5.000.000,-
4.PP. Darul ‘ulum MuhammadiyahSorobayan, Tirtorahayu, Galur, KulonProgo
Harapan I 4.500.000,-
5. PP. Nurul FalahGedad, Banyusoco, Playen, Gunungkidul
Harapan II 4.500.000,-
6.2. Bimbingan Teknik Pengelolaan Sampah Mandiri Pontren
Bimbingan Teknis Pengelolaan Sampah Mandiri dilaksanakan pada tanggal 18 dan
19 Agustus 2014, bertempat di Ruang Kalpataru Lantai III Badan Lingkungan Hidup
DIY.
Narasumber Bimbingan Teknis Pengelolaan Limbah Padat adalah sebagai berikut :
a) Ir. Kuncara HP, MMA dari BLH DIY
b) Drs. Jito dari BLH DIY
c) Iswanto, S.Pd, M.Kes dari Poltekes Kemenkes Yogyakarta
d) R. Junaedi dari JPSM Merti Bumi Lestari, DIY
Materi yang diberikan antara lain : Pengelolaan sampah dan Undang-undang No
18 Tahun 2008, Pembuatan Briket Bioarang dari Sampah Organik, Pengelolaan
Lingkungan Secara Produktif dan Ramah lingkungan, dan Manusia sebagai
Pemakmur Bumi.
6.3. Pembinaan Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan
Peserta dari Santri Pondok dan warga masyarakat di sekitar pondok yang
berjumlah 30 orang /pertemuan. Narasumber pembinaan pondok pesantren
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 63
berwawasan lingkungan dari BLH DIY dan Kanwil Kemenag dengan materi bimtek
sebagai berikut : Rumah Sehat dan Kriterianya, Plastik dan Bahayanya, UU No 32
yahun 20109 Tentang Pengelolaan dan Perlindungan LH, Bank Sampah : Program
Inovatif Pengelolaan Sampah mandiri. Adapun pelaksanaan kegiatan adalah
sebagai berikut :
1. Pondok Pesantren An Nur, Ngrukem, Sewon, Bantul;tanggal 1 September
2014
2. Pondok Pesantren Miftahussalam, Jl. Monjali, Sariharjo, Ngaglik, Sleman,
tanggal 2 September 2014
3. Pondok Pesantren Darul Ulum, Sewugalur, Galur, Kulon Progo, tanggal 3
September 2014
4. Pondok Pesantren Nurul Falah, Banyusoca, Playen, Gunungkidul, tanggal 4
September 2014
5. Pondok Pesantren Nurul Haromain, Kulon Progo, tanggal 8 September 2014
6. Pondok Pesantren Roudhotul Tullab, Kokap, Kulon Progo, tanggal 9
September 2014
7. Pondok Pesantren An Nur, Bantul, tanggal 10 September 2014
8. Pondok Pesantren Al Qur’aniyy, Ngunut, Playen, Gunungkidul, tanggal 11
September 2014
9. Pondok Pesantren Ash – Shobu Minal Iman, Sleman, tanggal 12 September
2014
7. Pengembangan Kapasitas Kader
7.1. Penyegaran Materi
Penyegaran materi dilaksanakan Oleh BLH DIY (Bidang Pengembangan
Kapasitas)yang bertempat di Lantai 3 sayap timur (Kalpataru) pada tanggal 12 –
13 Maret 2014.
Narasumber penyegaran materi kader lingkungan antara lain :
1. Ir. Joko Wuryantoro, M.Si selaku Kepala BLH DIY
2. Ir. Kuncara HP, M.MA selaku Kabid Pengembangan Kapasitas
3. Drs. Jito selaku Ka. Subbid SDM & Kelembagaan Lingkungan
4. Ag. Ruruh Haryata, SH, ST, M.Kes Selaku Ka. Subbid Penaatan Lingkungan
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 64
5. Drs. Y. Agus Setiyanto, M.Si Selaku Kabid Dalmar
7.2. Sosialisasi Kepada Masyarakat Binaan Kader
Penyelenggaraan sosialisasi kepada masyarakat dilaksanakan oleh masing-masing
kader LH sebanyak minimal lima kali.Kader LH diharapkandapatmenularkanilmu
yang telahdiperolehkepadakelompokbinaanmaupunmasyarakat di sekitarnya.
7.3. Pemberian Fasilitas Kader Lingkungan
1. Pengadaan Tanaman Buah ( Bibit mangga, Nangka dan Sirsak)
Masing-masing Kader LH menerima bibit mangga sebanyak 45 batang,
nangka 20 batang, dan sirsak 45 batang.
2. Komposter
Masing-masing Kader LH menerima komposter sebanyak 10 unit. komposter
tersebut akan disalurkan kepada kelompok binaan Kader LH di wilayahnya
masing-masing
3. Dekomposter
Masing-masing Kader LH menerima Dekomposter sebanyak 10 botol.
Dekomposter tersebut akan disalurkan kepada kelompok binaan Kader LH di
wilayahnya masing-masing
4. Timbangan Kapasitas 30 – 40 KG
Masing-masing Kader LH menerima Timbangan sebanyak 1 unit. Timbangan
tersebut akan disalurkan kepada kelompok binaan Kader LH di wilayahnya
masing-masing
5. Kantong Sampah Terpilah
Masing-masing Kader LH menerima KantongSampahTerpilah sebanyak 60
set. Timbangan tersebut akan disalurkan kepada kelompok binaan Kader LH di
wilayahnya masing-masing
7.4. Paparan Kader Lingkungan
1. Paparan Hasil Kerja Kader Lingkungan Hidup Kabupaten Gunungkidul, 5
November 2014
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 65
2. Paparan Hasil Kerja Kader Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman, 6
November 2014
3. Paparan Hasil Kerja Kader Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo, 10
November 2014
4. Paparan Hasil Kerja Kader Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, 11
November 2014
5. Paparan Hasil Kerja Kader Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, 13
November 2014
8. Penataan Ruang Terbuka Hijau
8.1. Evaluasi KampungHijauUntuk mengetahui sejauhmana implementasi Program Kampung-Hijau,Badan Lingkungan Hidup menyelenggarakan Evaluasi Kampung-Hijau.Pada tahun 2014 jadwal dan lokasi adalah sebagai berikut :
No Hari/Tanggal Kabupaten/ Kota Lokasi
1 Senin, 15 September 2014 Kota Yogyakarta Rw 02 Bener, Tegal rejo
2 Selasa, 16 September 2014 KabupatenGunungkidul Desa Gading, Playen
3 Rabu, 17 September 2014 Kabupaten Bantul Dusun Mojolegi DesaKarang tengah, Imogiri
4 Senin, 22 September 2014 Kabupaten Sleman Desa Margorejo, Tempel
5 Selasa, 23 September 2014 Kabupaten KulonProgo Desa Kaliagung, Sentolo
Dari hasil Evaluasi KampungHijau tahun 2014, peserta mendapat bantuan
penghargaan sebesar Rp 8.000.000,00 dan Bibit Tanaman untuk masing-masing
lokasi Kampung Hijau di Kabupaten/Kota.
8.2. Forum Komunikasi Kampung Hijau
Forum Komunikasi Kampung Hijau DIY, dilaksanakan tanggal 22 Juli
2014 bertempat di Ruang Kalpataru Lantai III, BLH DIY. Dengan susunan
acara sebagai berikut :
Pembukaan : Kepala BLH DIY
Pemateri :
1. Rahmad Tobadiyana (Serut Sebagai Kampung Hijau dan Dusun
Belajar)
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 66
2. Ir. Kuncara HP, MMA (Pengembangan Kampung Hijau ke depan)
8.3. Pengadaan Bibit Penghijauan dan Penanaman pada RTH
Sesuai SPK nomor : 027/5384, tanggal 10 September 2014. Lokasipenanaman berada di Jl. Gatot Subroto sebanyak 42 (empat puluh dua)titik, Jl. MGR Sugiyopranoto sebanyak 60 (enam puluh) titik dan Jl. Dr.Wahidin Sudirohusodo sebanyak 18 (delapan belas) titik, KabupatenBantul.
8.4. Pengadaan Bibit Tanaman Kampung Hijau
Sesuai SPK nomor : 027/6242, tanggal 16 Oktober 2014
Bibit tanaman tersebut diberikan kepada peserta Kampung-Hijau 2014:
1) Rw 02 Bener, Tegalrejo, Yogyakarta.2) Desa Gading, Playen.3) Dusun Mojolegi Desa Karang tengah, Imogiri.4) Desa Margorejo, Tempel.5) Desa Kaliagung, Sentolo
8.5. Monitoring dan Pendampingan Kampung Hijau
No WaktuPelaksanaan
Lokasi
1 22 April 2014 Dusun Gunungsaren Lor, Trimurti, Srandakan Bantul2 24 April 2014 Dusun Ganjen RT 05, Tamantirto, Kasihan, Bantul3 29 April 2014 Dusun Menayu Lor, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul4 30 April 2014 Dongkelan, Kauman RT 07, Tirtonirmolo, Kasihan5 31 April 2014 Dusun Jogonalan Kidul Dk IX, Tirtonirmolo, Kasihan6 2 Mei 2014 Dusun Guwosari, Pajangan, Bantul7 3 Mei 2014 Dusun Sruwuh, Donokerto, Kretek, Bantul8 5 Mei 2014 RT 04 Jejeran I, Wonokromo, Pleret, Bantul9 6 Mei 2014 Kadireso RT 04, Triwidadi, Pajangan, Bantul10 7 Mei 2014 Perum Pendowo Asri A-3, Pendowoharjo, Sewon, Bantul11 8 Mei 2014 Dusun Gandekan, Trirenggo, Bantul12 9 Mei 2014 Bener, Tegalrejo, Yogyakarta13 10 Mei 2014 Godegan, Tamantirto, Kasihan, Bantul14 16 Mei 2014 Dusun Sumber Batikan, Trirenggo, Bantul15 17 Mei 2014 Dusun Kaliurang, Argomulyo, Argomulyo, Sedayu,
Bantul16 19 Mei 2014 Dusun Watugedug, Guwosari, Pajangan, Bantul
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 67
17 19 Mei 2014 Dusun Trimulyo, Kec. Sleman, Sleman18 20 Mei 2014 Dusun Tlogo, Kebon Agung, Imogiri, Bantul19 20 Mei 2014 Kelurahan Karangwaru, Tegalrejo, Kota Yogyakarta20 21 Mei 2014 Dusun Manggisan, Baturetno, Banguntapan, Bantul21 21 Mei 2014 Dusun Kledokan, Caturtunggal, Depok, Sleman22 22 Mei 2014 Dusun Kersen RT 06, Bantul, Bantul23 22 Mei 2014 Desa Selang, Kec. Wonosari, Gunungkidul24 23 Mei 2014 Suronatan RW 08, Notopajan, Ngampilan, Yogyakarta25 23 Mei 2014 Dusun Tangkil, Srihardono, Pundong, Bantul26 24 Mei 2014 Giwangan RT 18 RW 06 Yogyakarta27 24 Mei 2014 Pakuncen, Wirobrajan, Yogyakarta28 28 Mei 2014 Bangunjiwo, Kasihan, Bantul29 30 Mei 2014 Tahunan, Yogyakarta30 31 Mei 2014 Janturan RT 04, Warungboto, Yogyakarta
8.5. Penanaman RTH PedesaanPenanaman RTH pedesaan telah selesai dilaksanakan 17 Nopember 2014.lokasi
Penanaman RTH pedesaan di desa Nglegi, Patuk Gunungkidul, jenis bibit pohon
yangdi tanamadalah Akasia Aurikuliformis sebanyak 1000 batang,
8.6. Verifikasi Usulan calon Proklim
Dari 10 Lokasi/wilayah yang telah dilakukan verifikasi dan pembinaan ternyata
yang sudah siap mengikuti seleksi calon Proklim hanya 1 kelompok yaitu
kelompok dari desa Argomulyo, Sedayu, Bantul namun setelah di verifikasi oleh
KLH RI tidak lolos seleksi administrasi.
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 68
D. BIDANG PENATAAN DAN KAJIAN LINGKUNGAN
1. Penegakan Hukum Lingkungan Hidup
1.1. Penyelesaian kasus lingkungan hidup baik melalui pengadilan maupun diluar
pengadilan. Dengan methode verifikasi /Cek langsung kelapangan untuk
mengetahui posisi kasus secara nyata dengan disertai pengambilan sample (
apabila diperlukan ) untuk memastikan kebenaran kasus pencemaran baik dari
sisi sumber pencemaran maupun dampaknya terhadap lingkungan dan
masyarakat. Setelah verifikasi lapangan dilanjutkan dengan mengundang
parapihak yang bersengketa untuk duduk bersama dengan Tim Penegakan
Hukum LingkunganTerpadu (sebagai mediator). Hal tersebut dilakukan jika
kasus yang muncul diselesaikan di luar pengadilan melalui mediasi dengan tujuan
akhir adalah kesepakatan para pihak dengan prinsipwin-win solution, sedangkan
jika kasus yang muncul ada unsur pidananya maka akan diselesaikan melalui
penegakan hukum pidana dengan proses penyidikanbekerjasama dengan Polisi
dan Jaksa yang menjadi anggota Tim Penegakan Hukum Lingkungan Hidup
Terpadu.
Pada tahun 2014 permasalahan yang muncul dan ditangani oleh Badan
Lingkungan Hidup DIY bersama instansi terkait dan Tim Penegakan Hukum
Lingkungan Hidup Terpadu adalah 5 ( lima ) kasus yaitu :
1. Pencemaran air sungai, air sumur dan kolam ikan akibat Pengolahan Tailing (
sisa pemrosesan tambang emas ) di Desa Plampang II, Kalirejo, Kokap,
Kulonprogo.
2. Pencemaran Air akibat limbah cair dari IPAL komunal Limbah Domestik di
Desa Sidoagung, Godean, Sleman.
3. Pencemaran Air dan udara akibat dari limbah cair dan cerobong dari usaha
pembuatan tahu di desa Nitipuran, Kasihan Bantul.
4. Pencemaran Air akibat usaha perdagangan Ikan di Desa kadangan, Garon,
panggungharjo, Sewon, Bantul Piyungan, Bantul.
5. Pencemaran udara akibat usaha pembuatan asesoris taman(air mancur ) dari
batu di Desa bangi, timbulharjo, Sewon, Bantul
Semua kasus tersebut diselesaiakan memlui jalur di luar pengadilan dengan
musyawarah mufakat melalui Tim Penaegakan Hukum Lingkungan yang ada
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 69
Di BLH DIY. Untuk lebih mudah dalam mengidentifikasi ada beberapa
kasus pencemaran yang penanganannya didahului dengan pengambilan
sampel di lingkungan ( badan air , sumur ) dan dari sumbernya ( limbah
cair) yang selanjutnya dianalisa di laboratorium yang terakreditasi,tapi bagi
kasus yang sederhana tidak perlu dilakukan pengambilan sampel.
1.2. Bimbingan Teknis Penegakan Hukum bagi aparat penegakan hukum
Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman bagi Aparat untuk mengambil
langkah-langkah teknis dalam penyelesaian kasus lingkungan hidup yang
muncul di masyarakat.
- Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Senin. 27 Agustus 2014
Peserta : Anggota Tim Penegakan Hukum & Aparat Pemerintah
Narasumber : 1 Ir. Antonius Sardjanto SN, M.K.K.K. ( Kepala Bidang
Penyidikan, Deputi V Bidang Penaatan , KLH. Jakarta )
dengan Judul Materi Peran Kementerian Lingkungan
Hidup (KLH) dalam Penegakan Hukum Hukum Pidana
Lingkungan
2 Wahyu Yun Santosa, SH,M.Hum, LLM. ( Fakultas Hukum
UGMYogyakarta ) dengan Judul Materi
Penyelesaian sengketa di luar Pengadilan dan Penerapan
Sanksi Administrasi Lingkungan Hidup
2. Penyusunan Peraturan Lingkungan Hidup
2.1. Penyusunan Draft Raperda Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup(Pembangunan Berwawasan Lingkungan).
Kegiatan Penyusunan Rancangan Raperda Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Pembangunan Berwawasan Lingkungan) melalui beberapa
tahapan antara lain :
1. Pembentukan Tim yang meliputi :
a. Pembentukan Tim Penyusunan Raperda Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hiup di DIY;
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 70
b. Penunjukan Pakar Untuk ikut dalam Penyusunan Raperda
Pembangunan Berwawasan Lingkungandi DIY yaitu DR. Harry
Supriyono, SH, Msi dari Fakultas Hukum UGM dan Heronimus Ritty,
SH, LL.M dari Universitas Atmajaya Yogyakarta;
2. Rapat Koordinasi Tim dalam rangka Penyusunan Raperda Pembangunan
Berwawasan Lingkungan di DIY
3. Workshop Penyusunan Raperda Perlindungan dan Pengelolaaan Lingkungan
Hidup (Pembangunan Berwawasan Lingkungan) di DIY. Workshop Raperda
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Pembangunan Berwawasan
Lingkungan) di DIY, dilaksanakan beberapa kali di kabupaten/Kota pada hari
Selasa tanggal 19 November 2014 bertempat di Hotel Grage, Jl. Sosrowijayan
No. 242 Yogyakarta. Dalam acara workshop ini dihadiri oleh 70 orang peserta
yang berasal dari instansi terkait, perguruan tinggi dan 3 (tiga) orang
narasumber sakaligus Tim Ahli dalam penyusunan Raperda ini.
Forum ini juga dimaksudkan sebagai upaya untuk menjalin komunikasi dan
sekaligus mendapatkan masukan dari berbagai pihak sehubungan dengan
Raperda Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Pembangunan
Berwawasan Lingkungan).
2.2. Penyusunan Raperda Pelestarian Habitat Alami
Kegiatan Penyusunan Rancangan Naskah Akademik Raperda Habitat Alami
melalui beberapa tahapan antara lain :
1. Pembentukan Tim dan Panitia yang meliputi :
a. Pembentukan Tim Pelaksana Kegiatan Penyusunan Raperda Pelestarian
Habitat Alami;
b. Penunjukan Pakar Untuk Kegiatan Penyusunan Raperda Habitat Alami.
Pakar yang ditunjuk untuk membantu dalam penyusunan Raperda ini
adalah: Ir Setyo Indro Prahasto, Msi dari Intan Yogyakarta, Wahyu Yun
Santosa, SH, LLM dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada;
2. Rapat Koordinasi Tim dan panitia dalam rangka Penyusunan Raperda
Pelestarian Habitat Alami;
3. Workshop Raperda Habitat Alami, dilaksanakan di Kabupaten/Kota pada
hari Selasa tanggal 19 November 2013 bertempat di Hotel Grage, Jl.
Sosrowijayan No. 242 Yogyakarta. Dalam acara workshop ini dihadiri oleh
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 71
70 orang peserta yang berasal dari instansi terkait, perguruan tinggi dan 3
(tiga) orang narasumber sakaligus Tim Ahli dalam penyusunan Naskah
Akademik Raperda ini. Forum ini juga dimaksudkan sebagai upaya
untuk menjalin komunikasi dan sekaligus mendapatkan masukan dari
berbagai pihak sehubungan dengan Penyusunan Raperda Habitat Alami
2.3. Studi Orientasi ke BPLHD Provinsi Sulawesi Selatan
Untuk dapat menggali materi dan menambah wawasan guna mewujudkan
raperda tentang pembangunan berwawasan lingkungan dan habitat alami, perlu
dilakukan studi orientasi ke BLHD Provinsi Sulawesi Selatan yang telah
memiliki peraturan daerah tentang pembangunan berwawasan lingkungan.
3. Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Lingkungan Hidup
3.1. Pengawasan Terhadap Tingkat Ketaan Perusahaan Dalam PengelolaanLingkungan.
Kegiatan pengawasan pada tahun anggaran 2014 ditargetkan sebanyak
140 usaha dan/atau kegiatan di bagi menjadi 2 tahap, dan 20 bengkel/distributor
AC. Namun dalam pelaksanaannya kegiatan pengawasan yang dilakukan dapat
melampaui target sasaran yaitu untuk kegiatan usaha sebanyak 154 perusahaan
dan untuk sumber Usaha dan Kegiatan dan 66 sumber BPO dengan perincian
sebagai berikut :
1. Usaha dan Kegiatan terdiri dari
a) 65 buah usaha pelayanan kesehatan,
b) 61 buah industri termasuk Peternakan & AMP serta Cor Beton
c) 28 buah usaha bidang pariwisata/Hotel
2. Bengkel AC sebanyak 66 buah buah
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pengawasan pelaksanaan
kebijakan lingkungan hidup yang dilakukan secara garis besar disimpulkan
sebagai berikut :
a. Dari Hasil pengawasan tahun 2014 disimpulkan bahwa banyak perusahaan
yang sudah melakukan perbaikan terhadap pelaksanaan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan, terutama yang pernah memperoleh surat
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 72
teguran/sanksi administrasi atau menandatangani surat Pernyataan
Kesanggupan.
b. Meskipun demikian untuk tingkat ketaatan masih sangat memprihatinkan
apabila di komparasi jumlah yang taat dan tidak taat dari 80 usaha/dan atau
kegiatan yang menjadi sasaran pengawasan dalam 2 tahap yang masuk kategori
taat hanya 17 Perusahaan.
c. Dari 160 usaha dan atau kegiatan yang diawasi sebagian besar sudah
melakukan pengelolaan lingkungan walaupun kualitas hasil pengelolaan
sebagian besar belum memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Selain itu
sebagian besar perusahaan belum melakukan pengelolaan limbah B3 yang
dihasilkan dengan baik.
d. Masih perlu upaya yang keras untuk melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap usaha dan atau kegiatan yang masuk dalam kriteria tidak taat tersebut
untuk meminimalisir ketidaktaatan mereka dalam pengelolaan dan pemantauan
lingkungan.
e. Kendala yang dihadapi perusahaan pada umumnya masih berkaitan dengan
tidak adanya tenaga khusus yang menangani sanitasi/llingkungan. Lebih parah
lagi masih ada juga perusahaan yang komitment management terhadap
pengelolaan lingkungan masih rendah, karena mereka menganggap biaya
pengelolaan lingkungan sebagai beban bukan kewajiban.
f. Sebagian besar usaha dan/ atau kegiatan sudah melaporkan hasil pengelolaan
dan pemantauan sesuai yang tertuang dalam dokumen RKL-RPL atau UKL-
UPL maupun pelaporan swapantau limbah cair tiap 3 ( tiga ) bulan sekali.
Prosentase ketaatan pelaporan mengalami kenaikan dibanding tahun 2013.
g. Kewajiban melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan seperti yang
termuat dalam RKL- RPL atau UKL- UPL belum dipersyaratkan dalam izin
sehingga cenderung diabaikan.
h. Dari 66 Bengkel AC mobil dan /atau Distributor bahan Reregerant sebagian
besar sudah menggunakan bahan regregerant yang sesuai anjuran pemerintah
yaitu refregerant tipe R 134a yang ramah lingkungan, berbeda dengan dengan
hasil pengawasan tahun sebelumnya yang masih banyak menggunakan
refrigeran R 12.
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 73
3.2. Ekspose Hasil Pengawasan
Hasil pengawasan di tahap 1 dan tahap II disampaikan kepada
penanggung jawab usaha/ kegiatan melalui kegiatan Ekspose Hasil Pengawasan.
Ekspose hasil pengawasan ini selain untuk menyampaikan hasil evaluasi tingkat
ketaatan mereka dalam pengelolaan lingkungan hidup juga dijadikan media
untuk sekaligus melakukan pembinaan kepada mereka agar mereka tahu dan
sanggup untuk menaati peraturan perundangan yang berlaku. Materi yang
disampaikan di kegiatan tersebut adalah:
1. Pengendalian Pencemaran Air,Udara dan B3 Oleh Drs. Agus Setianto, M.Si
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran
2. Tindak Lanjut Hasil Pengawasan. Oleh: A. Ruruh Haryata, SH, ST,
M.Kes.
Dalam acara ekpose hasil pengawasan ini sebagian besar perusahaan
sepakat bahwa acara ini sangat bermanfaat bagi mereka karena paparan hasil
pengawasan tersebut merupakan progres report perusahaan dalam pengelolaan
lingkungan. Selain itu dalam acara ekspose perusahaan dapat menyampaikan
keluhan dan hal-hal yang menjadi hambatan mereka dalam pengelolaan
lingkungan kepada pemerintah melalui Badan lingkungan Hidup.
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 74
5. BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
1. Koordinasi Pengelolaan Prokasih Dan Superkasih
1.1. Workshop Pengelolaan Prokasih dan Superkasiha) Workshop Prokasih Tahap I
1) Tujuan Mensosialisasikan Peraturan Gubernur Nomor 32 Tahun 2011 tentang
Rencana Kerja Program Kali Bersih tahun 2012-2016; Menjelaskan matriks program kerja Program Kali Bersih Tahun 2012-
2016. Melakukan koordinasi lintas instansi dan lintas kabupaten/kota terkait
rencana kerja Prokasih2) Pelaksanaan Workshop Pengelolaan Prokasih Superkasih
Tanggal : 22 April 2014Waktu : 09.00 WIBTempat : Badan Lingkungan Hidup DIY
Jalan Tentara Rakyat Mataram 53 Yogyakarta3) Peserta
Peserta Workshop Prokasih tahap 1 sebanyak 30 orang berasal dariInstansi Lingkungan Hidup Kabupaten-Kota, BAPPEDA, Dinas PUP ESDM,Dinas Kimpraswil, dan Dinas Kesehatan seluruh Kabupaten/Kota di DIYyang masuk dalam matriks kegiatan Prokasih.
b) Rapat Koordinasi Tahap II1) Tujuan Menginventarisasi kegiatan yang telah dilakukan sektor terkait,
berkenaan dengan matriks program kerja Prokasih 2012-2016; Memperoleh saran dan masukan dari Kabupaten/Kota serta instansi
terkait sehubungan dengan Program Kali Bersih yang selama ini telahberjalan;
Pembentukan wilayah kerja Sungai Winongo dan penentuankoordinator tiap wilayah.
2) PelaksanaanTanggal : 29 April 2014Waktu : 09.00 WIBTempat : Badan Lingkungan Hidup
Jalan Tentara Mataram 53 Yogyakarta3) Peserta
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 75
Peserta Rapat Koordinasi Pengelolaan Prokasih dan Superkasih sebanyak30 orang berasal dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten-Kota, DinasPUP ESDM, Dinas Kimpraswil, BBWS Serayu – Opak, Dinas Kesehatan danBappeda.
1.2. Pembinaan Teknis Prokasih bagi Pelaku Usaha/Kegiatana) Pembinaan Teknis Prokasih Tahap 1
1) TujuanTujuan pembinaan teknis tahap pertama adalah meningkatkanpemahaman pelaku usaha/kegiatan terkait kewajiban pengelolaanlimbah cair dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan.
2) PelaksanaanPelaksanaan Pembinaan Teknis Prokasih tahap 1 :Tanggal : 17 April 2014Waktu : 09.00 WIBTempat : Badan Lingkungan Hidup DIY
Jalan Tentara Rakyat Mataram 53 Yogyakarta3) Peserta
Peserta pembinaan teknis prokasih merupakan pelaku usaha dan/ataukegiatan di DIY yang dalam proses kegiatannya menghasilkan limbah cair.Pelaku usaha berasal dari pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit,industri dan perhotelan.
4) Materii. Kebijakan Pengendalian Pencemaran Air di DIY oleh Drs. Y. Agus
Setianto, M.Si.ii. Kewajiban Pengelolaan Limbah Cair bagi pelaku usaha dan/atau
kegiatan sesuai dengan Peraturan Gubernur no. 7 Tahun 2010 oleh Ir.Reni Anggraeni, M.Sc.
b) Pembinaan Teknis Prokasih Tahap 21) Tujuan
Pelaku usaha dan/atau kegiatan di DIY yang menghasilkan limbah caircukup banyak. Setelah dilaksanakan pembinaan teknis tahap pertama,masih ada sebagian pelaku usaha yang belum mengikuti pembinaan.Oleh karena itu diselenggarakan pembinaan teknis tahap kedua. Tujuanpembinaan teknis ini adalah meningkatkan pemahaman pelakuusaha/kegiatan terkait kewajiban pengelolaan limbah cair dalam rangkameningkatkan kualitas lingkungan.
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 76
2) PelaksanaanPelaksanaan Pembinaan Teknis Prokasih tahap 2:Tanggal : 28 April 2014Waktu : 09.00 WIBTempat : Badan Lingkungan Hidup DIY
Jalan Tentara Rakyat Mataram 53 Yogyakarta3) Peserta
Peserta pembinaan teknis prokasih merupakan pelaku usaha dan/ataukegiatan di DIY yang dalam proses kegiatannya menghasilkan limbah cair.Pelaku usaha berasal dari pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit,industri dan perhotelan.
4) Materii. Kebijakan Pengendalian Pencemaran Air di DIY oleh Ir. Reni
Anggraeni, M.Sc.ii. Kewajiban Pengelolaan dan Pelaporan Limbah Cair bagi pelaku usaha
dan/atau kegiatan sesuai dengan Peraturan Gubernur no. 7 Tahun2010 oleh Veronika Adyani E.W., S.Si.
1.3. Sarasehan Prokasih Bagi Masyarakata) Tujuan
Salah satu upaya yang dituangkan dalam Peraturan Gubernur no. 32 tahun 2011tentang Prokasih adalah adanya partisipasi dan keterlibatan masyarakatataupun kearifan lokal. Tujuan pelaksanaan sarasehan ini adalah menggerakkanpotensi masyarakat untuk ikut serta melakukan pengelolaan sumber daya air.Masyarakat yang terlibat dalam sarasehan ini selain masyarakat di sekitarsungai, juga komunitas mahasiswa yang memiliki program untukmemberdayakan masyarakat di sekitar sungai.
b) PelaksanaanSarasehan ini dilaksanakan delapan kali, sebagaimana tabel di bawah ini
No TanggalPelaksanaan
TempatPelaksanaan
Peserta
1. 10 Mei 2014 BLH DIY BLH DIY dan mahasiswa UPNVeteran Yogyakarta
2. 17 Mei 2014 BLH DIY BLH DIY, Mahasiswa UIN, UMY,UPN Veteran Yogyakarta
3. 16 Juni 2014 Notoyudan BLH DIY, FKWA Kota Yogyakarta4. 18 Juni 2014 Notoyudan BLH DIY, FKWA Kota Yogyakarta5. 18 Juni 2014 BLH DIY BLH DIY dan FKWA Bantul6. 21 Juni 2014 BLH DIY BLH DIY dan FKWA Bantul7. 25 Juni 2014 BLH DIY BLH DIY dan FKWA Sleman
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 77
8. 26 juni 2014 BLH DIY BLH DIY dan FKWA Sleman
c) MateriDalam setiap pertemuan sarasehan, BLH DIY menyampaikan kembali kebijakan –kebijakan terkait program kali bersih, khususnya sesuai dengan Pergub 32 Tahun2011, yang mana telah berjalan 3 tahun. Selain itu, Ketua FKWA, EndangRohjiani juga turut menyampaikan program dan berbagi pengalaman terkaitdengan penanganan sungai Winongo.
1.4. Sosialisasi Kajian Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Winongoa. Tujuan
Pada tahun 2013, BLH DIY telah menyusun kajian daya tampung bebanpencemaran Sungai Winongo. Kajian daya tampung ini diperlukand dalamproses pengambilan keputusan terkait dengan izin pembuangan limbah cair bagipelaku usaha dan/atau kegiatan yang akan membuang limbah cair ke sungai.Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi bagi Kabupaten/Kota terutama bagiinstansi yang menyelenggarakan urusan di bidang lingkungan hidup.
b. PelaksanaanPelaksanaan Sosialisasi Kajian Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai:Tanggal : 30 April 2014Waktu : 09.00 WIBTempat : Badan Lingkungan Hidup DIY
Jalan Tentara Rakyat Mataram 53 Yogyakartac. Peserta
Peserta sosialisasi kajian daya tampung ini berasal dari instansi pemerintahseperti BAPPEDA, instansi lingkungan di kabupaten/kota, dan instansi Pembinapelaku usaha/kegiatan seperti Dinas Kesehatan, dan Perindustrian.
1.5. Inventarisasi Sumber Pencemara. Tujuan
Kegiatan inventarisasi sumber pencemar bertujuan memperoleh data – datausaha dan/atau kegiatan yang berpotensi tinggi menimbulkan pencemaranlingkungan. Terkait dengan kegiatan pengendalian pencemaran air, yaitubantuan fisik IPAL Batik, IPAL Biogas dan IPAL puskesmas, hasil inventarisasisumber pencemar ini dapat dijadikan bahan dan data lokasi yang menunjangpemberian bantuan IPAL tersebut.
b. PelaksanaanInventarisasi Sumber Pencemar dilaksanakan pada tanggal :
i. 7 Mei 2014 ke Kabupaten Gunungkidul
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 78
ii. 26 Mei 2014 ke Kabupaten Bantuliii. 30 Mei 2014 ke Kabupaten Kulonprogoiv. 16 Juni 2014 Ke Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta
1.6. Pedoman Teknologi Pengelolaan Limbaha) Tujuan
Pelaku usaha kecil seperti pedagang kaki lima tidak memiliki IPAL untukmengolah limbah cair yang dihasilkan, padahal limbah tersebut berkontribusibesar terhadap pencemaran lingkungan khususnya dari limbah domestik.Penyusunan pedoman Teknologi Pengelolaan Limbah ini bertujuanmemberikan gambaran teknologi pengolahan limbah cair kepada pelaku usahakecil seperti pedagang makanan kaki lima, dan pemilik bengkel sehinggakeluaran limbah cair mereka dapat memenuhi baku mutu yang telahditentukan.
b) PelaksanaBLH DIY bekerja sama dengan PT Karunia Sejahtera Konsultan yang beralamat
di Nitiprayan DK VII Jomegatan RT 0./20, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul.c) Nilai Kontrak
Nilai kontrak Penyusunan Pedoman Pengelolaan Limbah Cair adalah senilaiRp.47.850.000,00
1.7. Pembuatan IPAL Puskesmas Rawat Inapa) Tujuan
Kegiatan pelayanan kesehatan salah satunya adalah puskesmas juga merupakansalah satu kegiatan penghasil limbah cair. Puskesmas rawat inap tentunyamenghasilkan limbah cair yang lebih banyak daripada puskesmas non rawatinap. Pembuatan IPAL Puskesmas rawat inap ini bertujuan membantupuskesmas dalam pengelolaan limbah cairnya, sehingga lingkungan di sekitarpuskesmas lebih terjaga dari pencemaran.
b) PelaksanaBLH DIY bekerjasama dengan CV Wardana Putra Sejahtera yang beralamat diKrobokan RT 02, Tamanan, Banguntapan Bantul
c) Nilai KontrakNilai Kontrak pembuatan IPAL Puskesmas Rawat Inap adalah Rp.96.861.000,00
1.8. Pembuatan Perangkat Lunak Aplikasi Sistem Informasi Sungai di Sasaran SungaiProkasiha) Tujuan
Memberikan gambaran data dan informasi yang komunikatif pada sungai di DIYkhususnya Sungai Winongo sebagai sasaran Prokasih.
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 79
b) PelaksanaBLH DIY bekerja sama dengan PT Karunia Sejahtera Konsultan yang beralamat diNitiprayan DK VII Jomegatan RT 0./20, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul.
c) Nilai KontrakNilai Kontrak pembuatan perangkat lunak tersebut adalah Rp 48.752.000,00
1.9. Kompilasi dan Input Data Sungai Winongo ke Dalam Sistem Informasi Sungaia) Tujuan
Membuat database dari data hasil pemantauan kualitas Sungai khususnyasungai Winongo yang interaktif dan mudah diakses.
b) PelaksanaBLH DIY bekerjasama dengan PT Proporsi yang beralamat di Pakuningratan no.76 Yogyakarta
c) Nilai KontrakNilai kontrak kompilasi dan input data tersebut adalah Rp.48.873.000,00
2. Pemantauan Kualitas Air
2.1. Pemantauan Kualitas Air SungaiKegiatan pemantauan kualitas air sungai dilakukan pada (10) sepuluh sungai yangmelewati Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Sungai Winongo, Code, Gajahwong,Oyo, Tambakbayan, Bedog, Kuning, Konteng, Belik dan Bulus. Periode pemantauansebanyak tiga kali yaitu pada bulan Februari, Mei dan September 2014.Pelaksanaan Pemantauan bekerjasama dengan Balai Pengujian, InformasiPermukiman dan Bangunan dan Pengembangan Jasa Konstruksi (BPIPBPJK) DinasPUP – ESDM DIY. Dari hasil pemantauan ini selanjutnya dilakukan analisis denganmetode STORET dan metode Indeks Pencemaran untuk mengetahui tingkatpencemaran yang terjadi. Dari hasil analisis STORET diketahui bahwa hampir semuatitik pemantauan sungai di DIY mengalami pencemaran dengan Status CEMARBERAT. Sedangkan dengan metode Indeks Pencemaran, status mutu sungai di DIYbervariasi antara CEMAR RINGAN sampai dengan CEMAR BERAT.
2.2. Pemantauan Kualitas Air LautPada tahun 2014 ini, pemantauan kualitas air laut dilaksanakan dua kali dalam satutahun anggaran, yaitu pada bulan April dan Agustus 2042. Lokasi pemantauanmencakup tujuh pantai untuk setiap periode yaitu Pantai Ngrenehan, PantaiNgobaran, dan pantai Gesing, pantai Baron, pantai Krakal dan pantai Indrayanti diKabupaten Gunungkidul, Depok, Kuwaru, Samas dan Pandansimo di KabupatenBantul, Pantai Glagah dan Trisik di Kabupaten Kulonprogo. Parameter yang dianalisismeliputi :a. Fisika, yaitu suhu, kekeruhan dan warna.
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 80
b. Kimia, yaitu pH, salinitas, Resistensi, Minyak dan Lemak, Nitrat (NO3), Fosfat(PO4), Radioaktivitas (α, , ).
c. Logam terlarut, yaitu Kadmium (Cd), Krom heksavalen (Cr), Tembaga (Cu), Besi(Fe), Nikel (Ni), Seng (Zn), Timbal (Pb)
d. Biologi, yaitu Koli tinja dan Total Koli.
2.3. Pemantauan Kualitas Air TanahSasaran kegiatan pemantauan kualitas air tanah di DIY tahun 2014 ini adalah 68sumur warga yang terletak di lima kabupaten/kota. Perincian jumlah sampel/sumuryang dipantau dapat dilihat pada berikut :
Tabel Persebaran lokasi pengambilan sampel air tanah tahun 2014
LokasiJumlah Sumur yang
dipantau TotalApril Juni
Kota Yogyakarta 10 12 22Sleman 8 6 14Bantul 5 6 11Gunungkidul 5 4 9Kulonprogo 6 6 12
Jumlah 68
Pemantauan kualitas air tanah pada tahun 2014 menitikberatkan pada pengambilansampel air tanah/sumur penduduk di sekitar IPAL Komunal. Hal ini terkait denganketugasan BLH DIY di bidang Monitoring dan Evaluasi Program PercepatanPembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP).
Lokasi pengambilan sampel air tanah untuk tahun 2014 meliputi limaKabupaten/Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta.Dalam analisis data kualitas air tanah ini dilakukan peninjauan terhadap kualitas airtanah yang meliputi parameter fisika, kimia dan biologi sesuai dengan PeraturanMenteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 tentangsyarat-syarat dan pengawasan kualitas air. Parameter fisika yang diuji adalah suhu,kekeruhan dan zat padat terlarut (total dissolved solids). Parameter kimia yang diujiadalah pH, klorida, kesadahan, zat organik, silfat, fluorida, nitrit, nitrat, besi,mangan, sianida dan daya hantar listrik. Sedangkan parameter biologi yang diujiadalah bakteri koli tinja dan total koli. Secara keseluruhan jumlah parameter yangdiuji adalah 15 parameter.
2.4. Workshop Status Mutu Aira) Pelaksanaan
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 81
1) Rapat Koordinasi Status Mutu air tahap 1Hari, tanggal pelaksanaan : Selasa, 9 Desember 2014Waktu : 09.00 – 13.00 WIBTempat : Ruang rapat lantai 3 BLH DIYMateri yang disampaikan dalam rapat koordinasi status mutu air tahap 1adalah : Kebijakan Pengendalian Pencemaran Air di DIY dalam mendukung
Peningkatan kualitas lingkungan perairan Hasil pemantauan kualitas air sungai di sembilan sungai yang
mengalir di DIY2) Rapat Koordinasi Status Mutu air tahap 2
Hari, tanggal pelaksanaan : Rabu, 10 Desember 2014Waktu : 09.00 – 13.00 WIBTempat : Ruang rapat lantai 3 BLH DIYMateri yang disampaikan dalam rapat koordinasi status mutu air tahap 2adalah : Kebijakan Pengendalian Pencemaran Air di DIY dalam mendukung
Peningkatan kualitas lingkungan perairan khususnya air tanah dan airlaut
Hasil pemantauan kualitas air tanah dan air laut tahun 2014 di DIYb) Peserta
Peserta rapat koordinasi tahap 1 dan tahap 2 adalah instansi lingkungan hidupKabupaten/Kota, Instansi perencana/BAPPEDA, dan instansi lain yang terkaitantara lain Dinas PUP – ESDM, Pariwisata, Perindustrian, Kehutanan danSekber Kartamantul.
3. Pengendalian Pencemaran Air
3.1. Workshop Pengendalian Pencemaran Aira. Tujuan
Workshop Pengendalian Pencemaran Air bertujuan untuk memaparkankegiatan-kegiatan yang mengakibatkan meningkatnya nilai pencemaran padaair. Serta upaya yang harus dilakukan untuk mencegah tngginya nilaipencemaran pada air baik air sungai, air tanah maupun air laut. Karenasebagaimana diketahui bahwa air adalah sumber kehidupan.
b. Pelaksanaana) Workshop Pengendalian pencemaran Air tahap 1
Tgl : 23 Mei 2014b) Workshop Pengendalian pencemaran Air tahap 2
Tgl : 26 Mei 2014
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 82
c. PesertaWorkshop Pengendalian pencemaran Air dihadiri oleh lingkungan hidup di lingkupkabupaten/kota, dan instansi pemerintah terkait.
3.2. Evaluasi W2M bagi Pelaku Usaha/Kegiatana. Tujuan
Pelaksanaan kegiatan Evaluasi/Penilaian W2M bertujuan untuk: Meningkatkan peran pelaku usaha dalam pengelolaan limbah cair
dalam rangka pengendalikan pencemaran lingkungan. Mengurangi pencemaran lingkungan dari limbah cair buangan baik
yang berasal dari industri, pelayanan kesehatan maupun jasapariwisata dengan cara menggunakan air sehemat mungkin, ataudengan memanfaatkan kembali air buangan tersebut.
b. PelaksanaanKegiatan Evaluasi/Penilaian W2M dilaksanakan pada bulan April dan Meitahun 2014. Penilaiannya dilakukan oleh Tim yang dibentuk oleh InstansiBLH DIY. Sedangkan untuk memastikan suatu pelaku kegiatan itu berhakmenjadi pemenang W2M maka, BLH DIY melakukan kunjungan lapangan keperusahaan tersebut.
c. SasaranSasaran evaluasi W2M adalah usaha dan/atau kegiatan yang dalamoperasionalnya menghasilkan dan membuang limbah cair ke lingkungan,baik kegiatan industri, pelayanan kesehatan atau rumah sakit dan jasapariwisata. Pada tahun 2014 ini tercatat 25 kegiatan yang mengikutievaluasi W2M
d. Hasil Evaluasi W2MBerdasarkan surat edaran dan pengumuman yang disampaikan oleh BadanLingkungan Hidup DIY kepada pelaku usaha, bahwa usaha dan/ataukegiatan yang mengajukan untuk dinilai pengelolaan limbahnya tercatat 25kegiatan, terbagi dalam tiga kategori, yaitu Pelayanan Kesehatan, Industri,dan Jasa pariwisata.
3.3. Pembinaan Pengendalian Pencemaran Aira.Tujuan
Membina pelaku – pelaku usaha penghasil limbah agar memperhatikankualitas limbah yang dihasilkan harus memenuhi baku mutu sebelum dibuang ke sungai.
b. Pelaksanaanc) Pembinaan Pengendalian Pencemaran Air tahap 1
Tgl : 24 Mei 2014
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 83
d) Pembinaan Pengendalian Pencemaran Air tahap 2Tgl : 31 Mei 2014
e) Pembinaan Pengendalian Pencemaran Air tahap 3Tgl :7 Juni 2014
c. PesertaPeserta Pembinaan Pengendalian Pencemaran Air merupakan lingkunganhidup di lingkup kabupaten dan kota, dan industri – industri yang telahdipantau kualitas limbah cairnya oleh BLH DIY.
3.4. Sosialisasi Peraturan Perundangan Perda Limbah Domestika)Tujuan Sosialisasi
Sosialisasi Peraturan Perundangan Perda Limbah Domestik bertujuan untukmenentukan parameter dan baku mutu untuk limbah yang dihasilkan darikegiatan rumah tangga. Limbah rumah tangga atau limbah domestik jugaberpotensi dalam penecemaran sungai terutama untuk parameter KoliTinja. Sehingga perlu adanya perhatian pemerintah untuk menanggulangimasalah ini.
b) PesertaSosialisasi Peraturan Perundangan Perda Limbah Domestik dihadiri oleh
instansi lingkungan hidup di lingkup kabupaten/ kota.c) Pelaksanaan Sosialisasi Sosialisasi Tahap 1
Diselenggarakan pada tanggal 18 September 2014 Sosialisasi Tahap 2
Tanggal 19 September 2014 Sosialisasi Tahap 3
22 September 2014 Sosialisasi Tahap 4
29 September 2014 Sosialisasi Tahap 5
30 September 2014
3.5. Sosialisasi Biogas Kepada Masyarakata) Tujuan Sosialisasi
Memberikan arahan dan petunjuk mengenai pengoperasian, pemanfaatan danperawatan IPAL Biogas yang telah di bangun. Agar dapat digunakan sesuaidengan fungsinya.
b) PesertaPeserta Sosialisasi Biogas Kepada Masyarakat merupakanmasyarakat/kelompok ternak masyarakat yang jumlah ternaknya minimal lima
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 84
ekor yang memungkinkan menghasilkan banyak kotoran, dan untukpengendaliannya dibangun IPAL Biogas.
c) Pelaksanaan Sosialisasi Sosialisasi Biogas tahap 1
Pelaksanaan : 31 Oktober 2014 Sosialisasi Biogas tahap 2
Pelaksanaan : 3 November 2014 Sosialisasi Biogas tahap 3
Pelaksanaan 4 November 2014
3.6. Workshop Monev PPSPa) Tujuan Workshop Monev PPSP
Bersama-sama dengan Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota dalam meningkatkanpelayanan sanitasi di DIY, dimana sanitasi itu sangat mempengaruhi kesehatandan kesejahtearaan rakyat. Dengan upaya mengumpulkan semua data yangterkait dengan sanitasi di kabupaten/kota sehingga terbentuk laporan PPSP DIYTahun 2014.
b) PesertaPeserta workshop Monev PPSP merupakan Kelompok Kerja ProgramPercepatan Sanitasi Permukiman (PPSP) yang ada di Kabupaten/Kota danKelompok Kerja PPSP yang ada provinsi.
c) Pelaksanaan tanggal 30 Oktober 2014
3.7. Penyusunan Profil Sungaia) Tujuan
Tujuan Penyusunan profil Sungai Code adalah: Mengenali karakteristik, panjang sungai utama, jumlah anak-anak sungai,
jumlah inlet-outlet, lebar sungai utama, luas Daerah Aliran Sungai (DAS),elevasi titik pantau, titik pusat gravitasi, penampang basah badan sungai danpotongan melintang badan sungai;
Memperoleh bahan perencanaan dalam rangka pengendalian pencemaran airdan pengelolaan sumber daya air secara umum.
b) PelaksanaanDalam penyusunan Profil Sungai Code, BLH DIY bekerjasama dengan pihakketiga yaitu CV.Karya Sejati alamat : Babadan, RT. 1/1574, Banguntapan, Bantul.
c) Nilai KontrakNIlai Kontrak dari penyusunan Profil Sungai Code senilai Rp. 44.858.000,-
3.8. Penyusunan Kajian Daya Tampung Sungai
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 85
a) TujuanTujuan penyusunan Kajian Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Bedogadalah mengetahui jumlah zat pencemar yang dapat ditampung oleh SungaiBedog, sehingga dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pemberian izinpembuangan limbah cair perusahaan/kegiatan ke Sungai Bedog.
b) PelaksanaBLH DIY bekerjasama sama dengan PT Karunia Sejahtera Konsultan yangberalamat di Nitiprayan DK VII Jomegatan RT 03 RW 20 Ngestiharjo, Kasihan,Bantul.
c) Nilai KontrakNilai Kontrak untuk penyusunan Kajian Daya Tampung Beban PencemaranSungai ini adalah Rp.97.500.000,00
3.9. Pembuatan Biogas dari Peternakan Sapi Kelompoka) Tujuan
Mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah kotoran ternak yangdihasilkan oleh kelompok ternak dan memanfaatkan kotoran menjadi biogasyang dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga.
b) PelaksanaBLH DIY bekerjasama dengan CV Bakti Agung, Alamat : Ngemplak RT 07/04,Manggis, Mojosongo, BoyolaliDibangun 3 unit biogas di Kabupaten Sleman yaitu di :1) Kelompok Tani “Rukun Tani” Badran, Sendangsari, Minggir, Sleman2) Kelompok Peternak “Wigoro Lapa” Jowahan RT 04 RW 28 Sumberagung,
Moyudan, Sleman3) Kelompok Ternak Sapi “Lembu Reden” Sengir, Sumberharjo, Prambanan,
Slemanc) Nilai Kontrak
Nilai Kontrak untuk 3 (tiga) IPAL Biogas tersebut senilai Rp. 58.911.000,-
3.10. DED Pengolahan IPAL Komunikasia) Tujuan
Pelaksanaan kegiatan pengadaan DED Pengelolaan IPAL Komunal ini bertujuanuntuk memberikan gambaran atau rancangan dalam pembangunan fisik IPALKomunal dalam rangka perbaikan program sanitasi.
b) PelaksanaanPada tahun ini BLH DIY membuat 3 (tiga) DED IPAL Komunal sebagai berikut :1) Pembuatan DED IPAL Komunal di Kabupaten Bantul bekerja sama dengan PT.
Tri Patra Konsultan dengan alamat Demblaksari, RT 005, Baturetno,Banguntapan, Bantul dengan nilai kontraknya Rp. 47.646.500,-
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 86
2) Pembuatan DED IPAL Komunal di Kota Yogyakarta bekerja sama dengan PT.Surya Praga dengan alamat Prawirotaman MG. III/625 Yogyakarta dengan nilaikontraknya Rp. 47.536.500,-
3) Pembuatan DED IPAL Komunal di Kabupaten Sleman bekerja sama dengan CV.Seia Consultant dengan alamat Karangtanjung, RT 02/12, Pandowoharjo,Sleman dengan nilai kontraknya Rp. 47.773.000,-
3.11. Bantuan IPAL Kegiatan Batika) Tujuan
Untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan yang diakibatkan olehlimbah yang dihasilkan dari kegiatan – kegiatan home industri, salah satunyaindustri batik dimana pengelolaan limbahnya belum dilakukan dengan baik.Maka dari itu BLH DIY, memberikan bantuan berupa pembangunan IPAL Batik.
b) Pelaksana1) Kelompok Paguyuban Batik RT 56 RW 25 Dusun Pengkol, Desa Gulurejo, Kec.
Lendah, Kulonprogo, BLH DIY bekerjasama dengan CV Reka Kusuma Buana,Alamat : Jogajan RT. 25/12, Bumirejo, Lendah, Kulonprogo
2) Batik Nur Giri Indah Desa Tancep, Kecamatan Ngawen, Gunungkidul, BLH DIYbekerjasama dengan CV Karya Sejati denagn alamat Babadan, RT 1, 157 A, KDVIII, Banguntapan, Bantul
c) Nilai Kontrak1) Nilai kontrak untuk IPAL Batik Kelompok Paguyuban Batik RT 56 RW 25 Dusun
Pengkol, Desa Gulurejo, Kec. Lendah, Kulonprogo senilai Rp. 179.600.000,002) Nilai kontrak untuk IPAL Batik Nur Giri Indah Desa Tancep, Kecamatan
Ngawen, Gunungkidul senilai Rp. 168.500.000,00
3.12. Penyusunan Naskah Akademik Perda Baku Mutu Limbah Cair
a) TujuanSebagai acuan untuk merumuskan pokok-pokok pikiran yang ideal menjadibahan dan dasar bagi Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang BakuMutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri, Pelayanan Kesehatan dan jasaPariwisata.
b) PelaksanaanDalam pembuatan Naskah Akademik Peraturan Daerah Baku Mutu Limbah Cair,BLH DIY bekerja sama dengan CV. Dwi EltisKonsultan (CV. Decons) di Jalan Wastukencana No. 5 H Bandung 40117.
c) Nilai KontrakUntuk pembuatan Naskah Akademik Peraturan Daerah Baku Mutu Limbah Cair,kontraknya senilai Rp. 195.800.000,-
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 87
3.13. Sosialisasi Hasil Kajian Daya Tampung Beban Pencemaran Sungaia) Tujuan
Memberikan informasi mengenai besarnya daya tampung beban pencemaranSungai Gajahwong terhadap masukan limbah cair, jumlah dan jenis parameterlimbah cair yang maksimal dapat dibuang ke Sungai Gajahwong, serta potensisumber pencemar Sungai Gajahwong
b) PesertaPeserta Sosialisasi Hasil Kajian Daya Tampung Beban Pencemaran SungaiWinongo yaitu KLH Sleman, BLH Kota Yogyakarta dan BLH Bantul, juga pelakuusaha penghasil limbah yang berada di sekitar sungai Winongo. Jumlah pesertaSosialisasi Hasil Kajian Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Winongoberjumlah 30 orang.
c) Pelaksanaan : 22 Mei 2014
3.14. Sosialisasi IPAL Batika) Tujuan
Memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pengoperasian,pemanfaatan dan perawatan IPAL Batik, guna untuk mengurangi pencemaranlingkungan yang dihasilkan dari kegiatan industri Batik.
b) PesertaPeserta Sosialisasi IPAL Batik merupakan instansi lingkungan hidup diKabupaten/Kota, pengrajin batik yang ada di DIY, khususnya kelompok yangmemperoleh bantuan IPAL Batik yaitu kelompok Batik Paguyuban di kabupatenKulonprogo dan kelompok Batik Nur Giri Indah di kabupaten Gunungkidul;
c) Pelaksanaan : 18 Juli 2014
4. Pengendalian B3 dan Limbah B3
4.1. Inventarisasi Usaha/Kegiatan yang Sudah Melakukan Pengelolaan Limbah B3Merupakan kunjungan lapangan yang bertujuan memperoleh gambaran nyatamengenai pengelolaan limbah B3 yang dilakukan oleh pelaku usaha danmemberikan pembinaant teknis terkait kewajiban pengelolaan limbah B3.Pelaksanaan : Bulan Maret 2014Sasaran : Perusahaan penghasil limbah B3 di DIY
4.2. Workshop Pengendalian B3 dan Limbah B31) Tujuan Workshop pengelolaan B3 dan Limbah B3 adalah : Memberikan informasi mengenai peraturan pengelolaan limbah B3 yang
baru yaitu Peraturan Daerah DIY No. 2 Tahun 2012 tentang PengelolaanLimbah B3 dan Peraturan Gubernur DIY no. 80 Tahun 2013 tentang Tata
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 88
Cara Permohonan Rekomendasi dan Izin Pengumpulan Limbah BahanBerbahaya dan Beracun
Mensosialisasikan perijinan penyimpanan sementara limbah B3
2) PelaksanaanTanggal : 23 Juni 2014
27 Juni 2014Pukul : 08.30 WIB s/d selesaiTempat : Badan Lingkungan Hidup DIY
Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 53 Yogyakarta3) Peserta
Peserta workshop adalah instansi lingkungan hidup di Kabupaten-Kota,instansi kesehatan, pertanian, perindustrian tingkat Provinsi danKabupaten/Kota di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, tahap 1 sebanyak30 orang dan tahap 2 sebanyak 30 orang.
4) Materi Sosialisasia) Kebijakan Pengelolaan limbah B3b) Peraturan Daerah DIY No. 2 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Limbah B3c) Peraturan Gubernur DIY No, 80 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Permohonan Rekomendasi dan Izin Pengumpulan Limbah BahanBerbahaya dan Beracun
4.3. Pembinaan bagi pelaku usaha/kegiatan pengguna bahan dan penghasil limbahB3
a) TujuanMeningkatkan pemahaman pelaku usaha/kegiatan penghasil limbah B3 terkaitdengan pengelolaan limbah B3 dan lebih berfokus pada permasalahanpengelolaan limbah B3 dan perizinan pengelolaan limbah B3 diKabupaten/Kota.
b) PelaksanaanPembinaan dilaksanakan lima kali, masing – masing di Kabupaten/Kota denganwaktu pelaksanaans sebagai berikut :
NoTanggal
PelaksanaanTempat
pelaksanaanPeserta
1. 19 Juni 2014 Kulonprogo Rumah sakit, industripasir besi, puskesmas diKabupaten Kulonprogo
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 89
2. 24 Juni 2014 Gunungkidul Rumah sakit danpuskesmas di Kab.Gunungkidul
3. 24 Juni 2014 Sleman Hotel, industri danrumah sakit di Kab.Sleman
4. 25 Juni 2014 Kota Yogyakarta Hotel, industri danrumah sakit diYogyakarta
5. 26 Juni 2014 Bantul Hotel, industri danrumah sakit di Bantul
c) Materi Pokok – pokok Kebijakan Pengelolaan Limbah b3 Perizinan TPS Limbah B3 di daerah Permasalahan Pengelolaan Limbah b3 di daerah
5. Pengendalian Pencemaran Tanah5.1. Pemantauan Kualitas Tanah
a) Lokasi dan Waktu Pengambilan SampelPelaksanaan Kegiatan Penyusunan Analisa Data Kualitas Tanah dilakukanterhadap tanah yang berada di sekitar sumber pencemar, yaitu dengan caramelakukan pengambilan sampel tanah yang diduga tanah tersebutmengandung parameter pencemar akibat adanya pembuangan limbah padatmaupun limbah cair dari sumber pencemar industri, perusahaan batik dantempat pembuangan sampah yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta.Adapun waktu pengambilan sampel kualitas tanah dilaksanakan pada bulanAgustus 2014
b) Instansi PelaksanaKegiatan pengamblan sampel kualitas tanah tahun 2014 dilakukan oleh PetugasBadan Lingkungan Hidup dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan danPengendalian Penyakit (BBTKL & PP) Yogyakarta sebagai Laboratorium penguji.
c) Lokasi Pengambilan SampelKegiatan pengujian kualitas tanah merupakan salah satu bentuk upaya awaldalam pengendalian pencemaran tanah, yang mana diperlukan suatu data yangakurat untuk penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran tanah. BadanLingkungan Hidup DIY melakukan kegiatan baru ini berdasarkan tuntutanterhadap penyediaan informasi data khususnya data kualitas tanah yangdiamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 90
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Pemerintah RINo. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk Produksi BioMassa. Pada Tahun 2014 ini pengambilan sampel kualitas tanah sejumlah 30(tiga puluh) sampel di sekitar sumber pencemar.
d) Hasil dan PembahasanPemantauan kualitas tanah dilakukan terhadap 30 (tiga puluh) sampel tanahyang berasal dari 15 (lima belas) lokasi yang ada di sekitar sumber pencemar.Parameter yang diuji sebanyak 3 (tiga) parameter lapangan yaitu : Suhu,Kelembaban dan Ph, dan 8 (Delapan) parameter yang diuji dilaboratorium,yaitu : As, Cd, Cr total, Pb, Cu, Zn, Hg, dan Sn. Baku mutu yang dipakaimenggunakan baku mutu TCLP zat pencemar dalam limbah untuk penentuankarakteristik sifat racun sesuai Lampiran II Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun1999
5.2. Workshop Pengendalian Pencemaran Tanaha) Tujuan
Untuk menekan terjadinya pencemaran tanah akibat pelaku usaha yangmenghasilkan limbah cair dan limbah padat. Juga untuk mencari masukan dalamupaya penyiapan penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran tanah danmelakukan sosialisasi kegiatan pengendalian pencemaran tanah yang dilakukanoleh BLH DIY.
b) PesertaWorkshop dihadiri oleh KLH Sleman, KLH Bantul, BLH Kulonprogo, BLH KotaYogyakarta dan Kappedal Kabupaten Gunungkidul, juga dihadiri oleh pelakuusaha penghasil limbah cair ataupun padat yang dapat mencemari lingkungan.Jumlah peserta Workshop Pengendalian Pencemaran Tanah sebanyak 30 orang.
c) Pelaksanaan : 15 Desember 2014d) Materi : Hasil Pemantauan Kualitas Tanah di DIY tahun 2014
6. Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat
6.1. Pengujian Mutu Limbah Padat
Pelaksanaan kegiatan pengujian kualitas limbah padat dilakukan terhadap usahadan/atau kegiatan yang berlokasi di Kabupaten dan Kota se-Daerah IstimewaYoyakarta.Kegiatan pengambilan sampel limbah padat dilaksanakan pada Februari –September 2014.Kegiatan pemantauan kualitas limbah padat dilaksanakan oleh Badan LingkunganHidup (BLH) Daerah Istimewa Yogyakarta bekerjasama dengan Laboratorium Kimia
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 91
Analitik, Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Badan Tenaga Atom Nasional(BATAN) Yogyakarta.
Kegiatan pengujian kualitas limbah padat merupakan salah satu bentuk pengawasandalam rangka pengendalian pencemaran limbah Bahan Berbahaya dan beracun (B3),sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah Nomor 18Tahun 1999 jo Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999 tentang PengelolaanLimbah Bahan Berbahaya dan Beracun.Pada tahun 2013 ini dilakukan terhadap 20 (dua puluh) titik sampel dari 13 (tigabelas) usaha dan/atau kegiatan yang terdiri dari kegiatan industri tekstil, industripenyamakan kulit, percetakan dan rumah sakit. Dari 20 titik sampel tersebut, jumlahparameter yang diuji meliputi : Timbal (Pb), Krom (Cr), Tembaga (Cu), Fe (Ferro),Kadmium (Cd), Arsen (As), Air Raksa (Hg).
6.2. Pengujian Mutu Limbah Cair
Pelaksanaan kegiatan pengujian kualitas limbah cair dilakukan terhadap usahadan/atau kegiatan yang berlokasi di Kabupaten dan Kota se-Daerah IstimewaYoyakarta.Kegiatan pengambilan sampel limbah cair dilaksanakan pada bulan Februari sampaidengan Oktober 2014Kegiatan pemantauan kualitas limbah cair dilaksanakan oleh Badan LingkunganHidup (BLH) Daerah Istimewa Yogyakarta bekerjasama dengan Balai LaboratoriumKesehatan (BLK) –Dinas Kesehatan DIY sebagai laboratorium penguji.Kegiatan pengujian kualitas limbah cair merupakan salah satu bentuk pengawasandalam rangka pengendalian pencemaran air, sebagaimana diatur dalam PeraturanMenteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 01 Tahun 2010 tentang Tata LaksanaPengendalian Pencemaran Air. Pada tahun 2014 ini pengambilan sampel dilakukanterhadap 60 sampel yang terdiri dari kegiatan industri, jasa pariwisata dan pelayanankesehatan, Pusat Perbelanjaan, Tempat Pembuangan Akhir Sampah dan IPALKomunal Domestik yang ada di wilayah DIY.
6.3. Evaluasi Hasil Pengujian Mutu Limbah Padat
a. TujuanTujuan dari evaluasi hasil pengujian mutu limbah padat adalah : memberikan gambaran kepada pelaku usaha terkait dengan mutu limbah
padat B3 yang dihasilkan pada tahun 2014; memberikan arahan kepada pelaku usaha terkait kewajiban penghasil
limbah padat B3 untuk mengelola limbahnya sesuai dengan peraturan yangberlaku.
b. PelaksanaanHari, tanggal : Jumat, 12 Desember 2014
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 92
Waktu : 09.00 WIB – selesaiTempat : Ruang Rapat BLH DIY Jl. Tentara Rakyat Mataram 53
Yogyakartac. Peserta
Evaluasi Hasil pengujian mutu limbah padat ini dihadari oleh pelakuusaha/kegiatan yang diambil sampel limbah padatnya pada tahun 2014 antaralain PC GKBI Medari, PT Samitex Sewon, PT Primissima, PT ASA, PT BAS, LabPenyamakan Kulit BBKKP, Rumah sakit Panti Rini, RSUD Sleman, RSUDPanembahan Senopati Bantul, RSUD Wates, dll sebanyak 20 orang.
6.4. Evaluasi Hasil Pengujian Mutu Limbah Caira. Tujuan
Tujuan dari evaluasi hasil pengujian mutu limbah cair adalah: memberikan gambaran kepada pelaku usaha terkait dengan mutu limbah
cair yang dihasilkan pada tahun 2014; memberikan arahan kepada pelaku usaha terkait kewajiban penghasil
limbah untuk mengelola limbah cairnya sesuai dengan regulasi yangberlaku.
b. PelaksanaanHari, tanggal : 1)Kamis, 11 Desember 2014
2) Kamis 18 Desember 2014Waktu : 09.00 WIB – selesaiTempat : Ruang Rapat BLH DIY Jl. Tentara Rakyat Mataram 53 Yogyakarta
c. PesertaEvaluasi Hasil pengujian mutu limbah cair ini dilaksanakan dalam dua tahap,dihadiri oleh pelaku usaha/kegiatan yang diambil sampel limbah cairnya padatahun 2014 meliputi kegiatan perhotelan : Hotel Santika, Hotel Melia Purosani,Hotel Jogjakarta Plaza, Hotel Saphir; Kegiatan pelayanan kesehatan : RSUDSleman, RSUD Wates, RSUD Kota Yogyakarta; RSUD Wonosari, RSUDPanembahan Senopati, Rumah Sakit Panti rini, Rumah sakit Nur Rohmah, Rumahsakit Rajawali Citra; Kegiatan Industri : PC GKBI, PT Samitex, PT BAS, PT ASA, PTSunchang, PT Dong Young dan lain-lain sejumlah 30 orang untuk masing –masing angkatan.
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 94
BAB VKEUANGAN
Pagu anggaran Badan Lingkungan Hidup DIY tahun 2014 sebesar Rp. 16.604.081.305 terdiri dari
belanja tidak langsung (gaji pegawai) Rp 3.016.783.756 dan belanja langsung (kegiatan) sebesar Rp
13.587.297.549. Realisasi anggaran untuk belanja tidak langsung sebesar Rp 3.011.391.975 ( 99,82 %) dan
realisasi anggaran untuk belanja langsung sebesar Rp 12.344.390.661 (90,85%). Total realisasi belanja sebesar
Rp. 15.355.782.636 (92,48 %), sehingga sisa anggaran sebesar Rp 1.248,298.669. (7,52 %) telah disetor ke kas
Negara.
Realisasi fisik belanja tidak langsung sebesar 100 % dan realisasi fisik belanja langsung sebesar 100 %.
Belanja langsung (kegiatan) dilaksanakan melalui 10 program yang terdiri dari 70 kegiatan. Adapun target dan
realisasi anggaran dan fisik masing-masing program seperti dalam adalah tabel berikut :
Target- dan Realisasi Fisik /Keuangan Program dan kegiatan Tahaun 2014
NO Program/Kegiatan Pagu (Rp)
Anggaran FisikRealisasi
Fisik TahunSebelumnya
(%)
TingkatKemajuan
(2014dibandingkan
dengan2013(%)
Keterangan(Untuk Kinerja2014, Capaian
Fisik tidak 100%,dan Capaian
Anggaran Kurangdari 90%)
Target(%)
Realisasi(%)
Target(%)
Realisasi(%)
1. Program PelayananAdministrasiPerkantoran
851.050.000 100 % 84,19 % 100 % 100 % 100 % 100 %
1) PenyediaanJasa SuratMenyurat
8.000.000 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
2) PenyediaanJasaKomunikasi,SumberDayaAir &Listrik
200.000.000 100 % 77,09% 100 % 100 % 100 % 100 % 1). Pembayaranjasa komunikasi,listrik dan airmenyesuaikanjumlah tagihan.2). Gerakanhemat energidan penggunaansolar cell
3) PenyediaanJasaPemeliharaandan PerizinanKendaraanDinas/Operasional
11.000.000 100 % 53,59% 100 % 100 % 100 % 100 % 1). BiayaperpanjanganSTNK kendaraandinasmenyesuaikanjumlahkendaraan dinas.(terdapatkendaraan dinasyang dihapus)
4) PenyediaanJasaAdministrasiKeuangan
34.000.000 100 % 99,85 % 100 % 100 % 100 % 100 %
5) PenyediaanJasa KebersihanKantor
80.000.000 100 % 99,74% 100 % 100 % 100 % 100 %
6) PenyediaanAlat TulisKantor
27.500.000 100 % 100% 100 % 100 % 100 % 100 %
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 95
7) PenyediaanBarang CetakandanPenggandaan
25.000.000 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
8) PenyediaanKomponenInstalasiListrik/Penerangan BangunanKantor
10.000.000 100 % 100% 100 % 100 % 100 % 100 %
9) PenyediaanPeralatanRumah Tangga
10.000.000 100 % 100% 100 % 100 % 100 % 100 %
10) PenyediaanBahan Bacaandan PeraturanPerundang-Undangan
10.000.000 100 % 100% 100 % 100 % 100 % 100 %
11) PenyediaanMakanan danMinuman
35.000.000 100 % 98,51% 100 % 100 % 100 % 100 %
12) Rapat-rapatKoordinasi danKonsultasi KeLuar Daerah
400.000.000 100 % 79,30% 100 % 100 % 100 % 100 %
2. ProgramPeningkatan Saranadan PrasaranaAparatur
1.023.694.749 100 % 92,66 % 100 % 100 % 100 % 100 %
1) PengadaanPeralatanGedung Kantor
177.500.000 100 % 97,95 % 100 % 100 % 100 % 100 %
2) PengadaanMebeleur
50.000.000 100 % 96,64% 100 % 100 % 100 % 100 %
3) PemeliharaanRutin/BerkalaGedung Kantor
108.800.000 100 % 99,89% 100 % 100 % 100 % 100 %
4) PemeliharaanRutin/BerkalaKendaraanDinas/Operasional
350.000.000 100 % 83,08% 100 % 100 % 100 % 100 % 1).Menyesuaikandengan tingkatkerusakankendaraan.2). Belanja bahanbakarmenyesuaikankebutuhan.
5) PemeliharaanRutin/BerkalaPerlengkapanGedung Kantor
80.000.000 100 % 95,73% 100 % 100 % 100 % 100 %
6) RehabilitasiSedang/BeratGedung Kantor
257.394.749 100 % 97,27% 100 % 100 % 100 % 100 %
3. ProgramPeningkatanKapasitasSumberdayaAparatur
169.100.000 100 % 68,91 % 100 % 100 % 100 % 100 %
1) Pendidikan danPelatihanFormal
109.100.000 100 % 61,27 % 100 % 100 % 100 % 100 % 1).Penyelenggaraandiklat bersamaandenganpelaksanaankegiatan.2). Untuk diklatyang berasal darilembagapemerintah,
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 96
biaya diklatditanggung olehinstansipenyelenggara.
2) BimbinganTeknisImplementasiPeraturanPerundang-undangan
10.000.000 100 % 0% 100 % 100 % 100 % 100 % Seluruh biayaBimtek tahun2014 ditanggungolehpenyelenggara
3) PengembanganISO
50.000.000 100 % 99,37% 100 % 100 % 100 % 100 %
4. ProgramPeningkatanPengembanganSistem PelaporanCapaian Kinerja danKeuangan
92.481.100 100 % 92,79 % 100 % 100 % 100 % 100 %
1) PenyusunanLaporan KinerjaSKPD
10.425.000 100 % 100% 100 % 100 % 100 % 100 %
2) PenyusunanLaporanKeuangan SKPD
31.246.100 100 % 81,24 % 100 % 100 % 100 % 100 % Efisiensi honordan hidanganmakan lembur
3) PenyusunanRencanaProgramKegiatan SKPDsertaPengembanganData danInformasi
41.400.000 100 % 99,26% 100 % 100 % 100 % 100 %
4) Monitoring danEvaluasiPelaksanaanProgramKegiatan SKPD
9.410.000 100 % 94,68 % 100 % 100 % 100 % 100 %
5. ProgramPengembanganKinerja PengelolaanPersampahan
449.805.000 100 % 97,73 % 100 % 100 % 100 % 100 %
1) PengembanganTeknologiPengolahanPersampahan
384.805.000 100 % 97,48 % 100 % 100 % 100 % 100 %
2) PeningkatanPeran SertaMasyarakatDalamPengelolaanPersampahan
65.000.000 100 % 99,23 % 100 % 100 % 100 % 100 %
6. ProgramPengendalianPencemaran danKerusakanLingkungan Hidup
7.156.505.700 100 % 89,16 % 100 % 100 % 100 % 100 %
1) KoordinasiPenilaian KotaSehat/Adipura
84.123.000 100 % 93,87% 100 % 100 % 100 % 100 %
2) KoordinasiPenilaian LangitBiru (Cukai)
237.404.000 100 % 88,96% 100 % 100 % 100 % 100 % Sisa perjalananluar daerah keJakarta dan luarjawa
3) PengawasanPelaksanaanKebijakanBidangLingkunganHidup
95.818.000 100 % 92,71 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 97
4) PengkajianDampakLingkungan
145.361.000 100 % 82,23% 100 % 100 % 100 % 100 % 1). KegiatanRateknas olehPPE Jawa tidakjadidilaksanakan,sehinggaanggaranperjalanan luardaerah tidakdirealisasikan.2). Biaya tenagaahli untukpenilaiandokumenlingkungan tidakdilaksanakan,karena tidaksemua penilaiandokumenAMDALmemerlukantenaga ahli
5) KoordinasiPengelolaanProkasih/Superkasih
393.384.500 100 % 82,79% 100 % 100 % 100 % 100 % 1).KomponenbiayaPenyusunan UKL-UPL ygmerupakanbagian dariPembangunanIPAL Puskesmastidak dapatdirealisasikankarena telahdilaksanakanoleh DinasKesehatan Kab.Bantul.2). Sisaperjalanan luardaerah dalamrangka rakernisair di Bengkulu .3). Sisapengadaanbarang /jasa.
6) Ekspose HasilPengelolaan LH
65.000.000 100 % 99,23 % 100 % 100 % 100 % 100 %
7) PemantauanKualitas UdaraAmbien
101.721.000 100 % 91,97% 100 % 100 % 100 % 100 %
8) PemantapanProgramAdiwiyata
139.064.000 100 % 95,49 % 100 % 100 % 100 % 100 %
9) PemantauanKualitas Air
229.919.000 100 % 88,41% 100 % 100 % 100 % 100 % 1). Sisa belanjaanalisalaboratoriumkualitas air.2). Sisaperjalanan dinasluar daerah.
10) PembinaanTeknisPelaksanaanAMDAL, UKL-UPL dan DPL
100.000.000 100 % 97,56% 100 % 100 % 100 % 100 %
11) PenegakanHukumLingkunganHidup
89.972.000 100 % 56,29% 100 % 100 % 100 % 100 % 1).Menyesuaikandengan jumlahKasus LH yangmasuk/ditangani.
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 98
2). Kasus yangmasuk/ditanganibukan kasuspidana sehinggaanggaranpenyidik, saksiahli dan gelarperkara tidakdirealisasikan.3). Kasus yangmasuk/ditanganitidakmemerlukanbiayapengambilansampel dananalisis.
12) Penerapan EkoEfisiensi
91.575.000 100 % 99,32% 100 % 100 % 100 % 100 %
13) PengembanganKelembagaanPengelolaanLingkunganHidup KawasanSungai
65.000.000 100 % 99,53 % 100 % 100 % 100 % 100 %
14) PengembanganSarana danPrasaranaLaboratoriumLingkunganHidup
319.000.000 100 % 95,87% 100 % 100 % 100 % 100 %
15) PeningkatanKapasitasLaboratoriumPengujiLingkungan
129.740.000 100 % 95,03 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 99
BAB VIPERMASALAHAN DAN SOLUSI
I. Permasalahan
A. Permasalahan Internal SKPD
1. Keterbatasan Jumlah Personil pegawai yang ada di SKPD BLH sampaidengan akhir tahun 2014 terpenuhi hanya 46,95 % atau 54 orang darikebutuhan 115 pegawai.
2. Keterbatasan ruang rapat dan ruang parkir3. Keterbatasan Petugas Caraka dan tenaga pengelola arsip.4. Keterbatasan gudang, garasi kendaraan, ruang perpustakaan, ruang arsip
dan taman
B. Pemasalahan Umum1. Peningkatan aktifitas transportasi akibat peningkatan aktifitas
perekonomian dan bisnis memang terus diupayakan, kondisi ini suka tidak
suka menyebabkan meningkatnya pencemaran udara terutama
parameter CO, NO2, HC dan partikulat pada titik-titik tertentu di wilayah
perkotaan.
2. Sebagian para pelaku usaha (penanggungjawab usaha dan atau kegiatan)
serta masyarakat masih beranggapan bahwa untuk melakukan
pengolahan limbah cair (IPLC) dari proses produksi memerlukan biaya yang
mahal sehingga menghambat investasi dalam pengembangan usaha. Hal
ini merupakan tantangan dalam upaya pengendalian dan pencegahan
pencemaran lingkungan, terutama pencemaran air sungai, khususnya
parameter BOD (kondisi saat ini masih fluktuatif kualitasnya) .
3. Masih terbatasnya jumlah kelompok masyarakat yang peduli lingkungan
serta terbatasnya pemahaman terhadap pentingnya menjaga kulaitas
kesehatan lingkungan, sehingga menyebabkan replikasi
percontohan/demplot pengelolaan lingkungan (biogas, IPLC, Komposter)
belum bisa berjalan secara baik. Kondisi ini menyebabkan penurunan
kualitas lingkungan, terutama kandungan bakteri koli dalam air sungai
dan air tanah masih tinggi.
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 100
4. Belum adanya kesadaran perusahaan dalam pengelolaan lingkungan
terbukti masih banyak perusahaan yang belum memiliki Sumber Daya
Manusia (SDM) yang diberi tugas khusus untuk melaksanakan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang menjadi kewajiban
perusahaan, sehingga kecenderungan adanya pelanggaran dari
perusahaan dalam melaksanakan kewajiban pengelolaan lingkungan dan
menimbulkan masalah/dampak terhadap lingkungan.
5. Masih banyaknya kasus yang muncul karena tidak dilaksanakannya
ketentuan dalam RTRW Kabupaten/Kota yang ada. Misal peternakan ayam
berlokasi ditengah permukiman penduduk, sehingga menimbulkan
permasalahan bau bagi masyarakat sekitarnya.
II. Solusi Permasalahan
A. Solusi Permasalahan internal SKPD1. Melakukan pemetaan ulang tugas dan fungsi masing-masing unit kerja
dengan prioritas menempatkan pegawai sesuai latar belakang pendidikan
dan kompetensi.
2. Mengefisiensikan penggunaan ruang rapat sesuai kebutuhan. Untuk lahan
parkir penggunaannya diutamakan untuk kendaraan dinas selain itu juga
menghimbau pegawai untuk menggunakan sepeda motor atau kendaran
umum.
3. Memperbanyak penggunaan media digital seperti email dan internet
untuk keperluan undangan, surat menyurat serta komuniksi lewat
telephon
4. Mengefektifkan penggunaan ruangan dengan prioritas sesuai kebutuhan
B. Solusi Permasalahan Umum1. Mendorong kepada Kabupaten/kota untuk membuat peraturan sebagai
tindaklanjut tentang pengendalaian pencemaran udara dengan
mewajibkan setiap sumber bergerak (kendaraan bermotor) untuk
melakukan uji emisi, kerjasama dengan instansi terkait untuk
melaksanakan upaya perbaikan sistem transportasi dan mendorong
Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 101
pengembangan/pembangunan ruang terbuka hijau (RTH ) maupun jalur
hijau.
2. Melakukan upaya koordinasi dan kerjasama dengan pemerintah daerah
kabupaten/kota dan para emangku kepentingan melalui rapat koordinasi,
sosialisasi dan pembinaan kepada pelaku usaha (penanggungjawab
usaha/kegiatan) serta menjalin kerjasama yang kondusif sesusai dengan
kapaitas dan kewenangannya.
3. Mendorong kepada pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan edukasi
dan fasilitasi pembangunan IPLC komunal bagi masyarakat yang menjadi
kewajibannya sesuai dengan regulasi yang berlaku (Perda Limbah
Domistik)
4. Pembinaan yang intensif terhadap perusahaan agar kewajiban-
kewajibannya dilaksanakan dengan baik sehingga potensi dampak bisa
dikendalikan. Pembinaan dalam pelaksanaan kewajiban yang tertuang
dalam dokumen RKL-RPL dan juga pelaporannya.
5. Mendorong Pemerintah Kabupaten/ Kota untuk lebih tegas terhadap
kegiatan usaha yang melakukan pelanggaran tata ruang. Dalam
memberikan izin Kabupaten/Kota perlu lebih berhati-hati dan para
penanggungjawab usaha /kegiata diwajibkan untuk menyusun dokumen
lingkungan terlebih dahulu sebelum memulai membangun/konstruksi
untuk kegiatan/usahanya.
Laproan Tahunan BLH DIY 102
BAB VIIPROGRAM KERJA TAHUN 2015
Program kerja Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015
pada dasarnya melanjutkan program pengelolaan lingkungan hidup tahun sebelumnya.
Adapun kegiatan dari masing-masing program yang akan dilaksanakan pada tahun
2015 adalah sebagai berikut :
No Kegiatan/Kegiatan Kegiatan 20151. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran (12 Keg)
1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Rp 10.000.000,00
2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air, dan
Listrik
Rp 220.000.000,00
3 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan
dinas/operasional
Rp 18.000.000,00
4 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Rp 41.230.000,00
5 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Rp 165.200.000,00
6 Penyediaan Alat Tulis Kantor Rp 28.300.000,00
7 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Rp 35.000.000,00
8 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan
Bangunan Kantor
Rp 15.000.000,00
9 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Rp 13.000.000,00
10 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang -
undangan
Rp 16.600.000,00
11 Penyediaan Makanan dan Minuman Rp 39.996.000
12 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah Rp 440.000.000,00
2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur (8 Keg)
13 Pengadaan Kendaraan dinas/operasional Rp 620.000.000,00
14 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor Rp 200.000.000,00
15 Pengadaan Meubelair Rp 60.000.000,00
16 Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor Rp 110.000.000,00
17 Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional Rp 375.000.000,00
18 Pemeliharaan Rutin/berkala Perlengkapan Gedung Kantor Rp 90.000.000,00
Laproan Tahunan BLH DIY 103
19 Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor Rp 216.000.000,00
3. Program Peningkatan Pengembangan SIstem Pelaporan Cpaian Kinerja dan
Keuangan
20 Pendidikan dan Pelatihan Formal Rp 105..000.000,00
21 Bimbingan Teknis Impementasi Peraturan Perundang-
undangan
Rp 10.000.000,00
22 Pengembangan ISO Rp 65.000.000,00
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan
Keuangan (5 Keg)
23 Penyusunan Laporan Kinerja SKPD Rp 15.000.000,00
24 Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Rp 32.000.000,00
25 Penyusunan Rencana Program Kegiatan SKPD serta
Pengembangan Data dan Informasi
Rp 45.000.000,00
26 Monitoring Pelaksanaan Program dan Kegiatan SKPD Rp 107..000.000,00
5. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan (1 Keg)
27 Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan
Persampahan
Rp 543.200,00
6. Program Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Hidup (9 Keg)
28 Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan
Hidup
Rp 89.475.000,00
29 Pengkajian Dampak Lingkungan Rp 141.000.000,00
30 Pembinaan Teknis Pelaksanaan A M D A L, U K L-U P
L, Dan D P L
Rp 52.000.000,00
31 Penegakan Hukum Lingkungan Hidup Rp 84.800.000,00
32 Penyusunan SPM Bidang Lingkungan Hidup Rp 46.025,00
33 Peningkatan Kepedulian Lingkungan Hidup Rp 753.816.000,00
34 Pengembangan Kapasitas SDM dan Kelembagaan
Liingkungan Hidup
Rp 613.300.000,00
35 Pengendalian Pencemaran Udara Rp 365.560.000,00
36 Pengembangan Kapasitas Laboratorium Lingkungan
Hidup
Rp 478.998.000,00
Laproan Tahunan BLH DIY 104
37 Pengendalian Pencemaran Air, Tanah dan B3 Rp 1.605.738.250,00
7. Program Perlindungan Dan Konservasi Sumber Daya Alam (2 Keg)
38 Konservasi Sumber Daya Air dan Keanekaragaman
Hayati
Rp 1.841.500.000,00
39 Pengendalian Kerusakan Lingkungan Rp 2.142.397.000,00
8. Program Peningkatan Kualitas Dan Akses Informasi Sumber Daya Alam Dan
Lingkungan Hidup (2 Keg)
40 Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan Rp 334.362..000,00
41 Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di
Bidang Lingkungan
Rp 526.513.000,00
9. Program Peningkatan Pengendalian Polusi (2 Keg)
42 Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat dan Limbah Cair Rp 85.100.000,00
43 Pengujian Emisi Rp 533.650.000,00
10. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (Rth) (1 Keg)
44 Penataan RTH Rp 892.180.000,00
11. Program Pengelolaan Lingkungan Berbasis Budaya* (Danais 1 Keg)
45 Pengembangan Kearifan Lokal Lingkungan Hidup dalam
mendukung pembangunan berkelanjutan
Rp 2.000.000.000,00
Total Anggaran Rp16.222.125.650,00