Laporan tahunan kualitas air 2010

14
LAPORAN TAHUNAN ANALISA KUALITAS AIR TAHUN 2010 LABORATORIUM KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN BBL BATAM Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.20 tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, mendefinisikan kualitas air sebagai sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain di dalam air. Kualitas air dinyatakan dengan beberapa parameter, yaitu parameter fisika (suhu, kekeruhan, padatan terlarut, dan sebagainya), parameter kimia (pH, oksigen terlarut, BOD, kadar logam, dan sebagainya), dan parameter biologi (keberadaan plankton, bakteri, dan sebagainya). Tujuan pemantauan kualitas air suatu perairan memiliki tiga tujuan utama sebagai berikut (Mason, 1993) : 1. Environmental surveillance, yakni pemantauan yang bertujuan untuk mendeteksi dan menganalisis pengaruh yang ditimbulkan oleh suatu pencemar terhadap kualitas lingkungan dan mengetahui perbaikan kualitas lingkungan setelah bahan pencemar tersebut dihilangkan. 2. Establishing Water-Quality Criteria, yakni bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara perubahan variabel-variabel ekologi perairan dengan parameter fisika dan kimia, untuk mendapatkan baku mutu kualitas air. 3. Appraisal of Resources, yakni yang bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas air pada suatu tempat secara umum. Pada hakekatnya, pemantauan kualitas air memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Mengetahui nilai kualitas air dalam bentuk parameter fisika, kimia dan biologi 2. Membandingkan nilai kualitas air tersebut dengan baku mutu sesuai dengan peruntukannya 3. Menilai kelayakan suatu sumber daya air untuk kepentingan tertentu (Hafni Effendi, 2003) Untuk mengetahui tingkat kelayakan kualitas air terhadap kegiatan produksi budidaya perikanan, khususnya di unit-unit produksi dan di wilayah kerja Balai Budidaya

description

kualitas air perikanan

Transcript of Laporan tahunan kualitas air 2010

Page 1: Laporan tahunan kualitas air 2010

LAPORAN TAHUNANANALISA KUALITAS AIR TAHUN 2010

LABORATORIUM KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN BBL BATAM

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.20 tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, mendefinisikan kualitas air sebagai sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain di dalam air. Kualitas air dinyatakan dengan beberapa parameter, yaitu parameter fisika (suhu, kekeruhan, padatan terlarut, dan sebagainya), parameter kimia (pH, oksigen terlarut, BOD, kadar logam, dan sebagainya), dan parameter biologi (keberadaan plankton, bakteri, dan sebagainya).

Tujuan pemantauan kualitas air suatu perairan memiliki tiga tujuan utama sebagai berikut (Mason, 1993) :1. Environmental surveillance, yakni pemantauan yang bertujuan untuk

mendeteksi dan menganalisis pengaruh yang ditimbulkan oleh suatu pencemar terhadap kualitas lingkungan dan mengetahui perbaikan kualitas lingkungan setelah bahan pencemar tersebut dihilangkan.

2. Establishing Water-Quality Criteria, yakni bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara perubahan variabel-variabel ekologi perairan dengan parameter fisika dan kimia, untuk mendapatkan baku mutu kualitas air.

3. Appraisal of Resources, yakni yang bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas air pada suatu tempat secara umum.

Pada hakekatnya, pemantauan kualitas air memiliki tujuan sebagai berikut :1. Mengetahui nilai kualitas air dalam bentuk parameter fisika, kimia dan

biologi2. Membandingkan nilai kualitas air tersebut dengan baku mutu sesuai

dengan peruntukannya3. Menilai kelayakan suatu sumber daya air untuk kepentingan tertentu

(Hafni Effendi, 2003)

Untuk mengetahui tingkat kelayakan kualitas air terhadap kegiatan produksi budidaya perikanan, khususnya di unit-unit produksi dan di wilayah kerja Balai Budidaya Laut Batam, maka telah dilakukan kegiatan pemantauan kualitas air sepanjang Tahun Anggaran 2010. adapun parameter yang diamati adalah : parameter Fisika meliputi : Kuat arus, kecerahan, suhu dan salinitas, untuk parameter Kimia meliputi : analisa pH (derajat keasaman), Konsentrasi oksigen terlarut, Ammonia (NH3) , Nitrit (NO2), Nitrat (NO3), Ammonium (NH4), Sulfida (S2-), Posfat (PO4), Alkalinitas, dan Kesadahan (dalam bentuk Ca+). Sementara untuk parameter Biologi, unsur yang diamati adalah Total Bakteri Umum dan Total Bakteri Vibrio di dalam media air pemeliharaan.

Untuk uji kualitas air secara lengkap dan komprehensif ( meliputi parameter diatas dan disertai dengan analisa konsentrasi unsur-unsur logam berat terlarut di dalam air) telah dilakukan sebanyak 2 (dua) kali di Laboratorium Kualitas Air Institut Teknologi Bandung.

Page 2: Laporan tahunan kualitas air 2010

Rekapitulasi Jumlah Sampel Air Tahun 2010.

Sepanjang tahun 2010, Selain melakukan analisa kualitas air secara Internal (Unit-unit produksi BBL Batam), juga telah dilakukan analisa untuk sampel yang berasal dari masyarakat di wilayah kerja BBL batam. Adapun rekapitulasi jumlah penerimaan sampel Air tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut :

No Bulan Jumlah Total

Sampel

Sumber sampel Keterangan asal sampel eksternalInternal

(BBL Batam)Eksternal

(Masyarakat)1 Januari 30 28 2 Tj. Piayu (1) dan Tiaw

Wang kang (1)2 Februari 30 27 3 Jembatan 1 dan 4 (2)

Batam3 Maret 52 45 7 APINDO Batam (4),

Jembatan 4 (2) dan Tg.Kertang (1)

4 April 35 33 2 Teluk Nipah dan Jembatan 6-Batam

5 Mei 47 36 11 Mahasiswa UNDIP (9), Desa karas, dan Bengkalis

6 Juni 75 32 43 Mahasiswa UNDIP (36), Tg. Pinang, Tg.Uma, Rangsang barat-Riau (2), Senayang-Kab.Lingga (2), Kijang dan Dompak-Bintan

7 Juli 54 43 11 Mahasiswa UNDIP (9)Kabupaten karimun (2)

8 Agustus 54 54 --9 September 25 20 5 Batamindo (2)

Tiaw wangkang, Tg.Piayu dan Jembatan III

10 Oktober 31 28 3 Kp. Setokok, P. Galang dan galang Baru

11 November 48 48 --12 Desember 44 35 9 Kabupaten Bintan (1)

Indomarind (5), batam (3)

TOTAL SAMPEL

525 429 96

TOTAL SAMPEL AIR YANG DIANALISA TAHUN 2010 SEBANYAK 525 SAMPEL

Page 3: Laporan tahunan kualitas air 2010

Grafik Jumlah Penerimaan sampel Air

0

10

20

30

40

50

60

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bulan Ke-

Jum

lah

sam

pel

Sampel internal (BBL Batam)

Sampel Eksternal (masyarakat)

Grafik Penerimaan Sampel Tahunan

Bila dibandingkan dengan jumlah sampel air tahun 2009, dengan jumlah sampel 523 sampel dimana 55 diantaranya merupakan sampel eksternal, maka untuk tahun 2010 selain peningkatan sebanyak 2 (dua) sampel secara keseluruhan, jumlah sampel eksternal secara keseluruhan juga naik menjadi 96 sampel atau naik sebanyak 52,8%.

Hasil Analisa Kualitas Air Tahun 2010

Hasil analisa kualitas air di unit-unit produksi Balai Budidaya Laut Batam ditampilkan pada tabel dibawah, dengan catatan bahwa :1. Untuk parameter suhu dan oksigen terlarut di KJA merupakan konsentrasi

yang tercatat pada saat melakukan sampling, yakni pada pukul 08.30 – 09.00 WIB.

2. Data yang ditampilkan adalah data minimal dan maksimal, yang merupakan data analisa kualitas air yang dilakukan pagi dan sore hari di tiap-tiap unti produksi BBL Batam.

3. Analisa pagi hari dilakukan pada pukul 08.00 – 09.00 WIB4. Analisa sore hari dilakukan pada pukul 15.00 – 15.30 WIB

Selain data yang tercantum pada tabel, data juga dikonversikan dalam bentuk grafik agar dapat lebih dipahami siklus kualitas air selama tahun 2010. khususnya di unit-unit produksi BBL Batam.

Page 4: Laporan tahunan kualitas air 2010

Januari 2010

Page 5: Laporan tahunan kualitas air 2010

Titik Sampling

Parameter Kualitas AirpH DO Temp Sal NO2 NO3 NH3 PO4

min max min max min max min max min max min max min max min maxKJA 7,85 7,92 4,9 5,8 27,8 28,7 30 31 0 0 0 0 0,01 0,02 0 0

Tower 7,81 8,09 5,2 6,0 27,6 29,0 30 30 0 0 0 0 0,01 0,09 0 0

Hatcherry 7,89 8,06 5,0 6,2 28,8 30,7 30 30 0 0,1 0,1 2,4 0,18 0,92 0 0,22

Nursery 7,84 8,04 4,7 5,9 28,5 30,5 30 30 0 0 0 0 0,02 0,08 0 0,03

Induk 7,82 8,06 4,8 6,3 28,1 30,5 30 30 0 0 0 0 0,01 0,02 0 0

Algae 9,42 9,95 5,6 8,9 27,8 31,4 30 30 0,19 0,41 7,3 14,2 0,92 1,12 0,11 0,43

Februari 2010Titik Sampling

pH DO Temp Sal NO2 NO3 NH3 PO4

min max min max min max min max min max min max min max min Max

KJA 7,85 8,02 5,2 5,4 28,5 29,3 30 31 0 0 0 0 0,01 0,02 0 0

Tower 7,79 8,02 5,8 6,3 28,4 30,0 30 31 0 0 0 0,1 0,02 0,12 0 0

Hatcherry 7,55 8,07 4,7 5,8 28,1 30,9 30 31 0 0,1 0,2 0,32 0,71 0,84 0 0,14

Nursery 7,53 8,12 4,3 5,4 28,0 30,5 30 31 0 0 0 0,02 0 0,12 0 0,01

Induk 7,41 8,04 4,7 6,6 28,5 30,5 30 31 0 0 0 0 0,02 0,03 0 0

Algae 8,95 9,84 6,2 7,9 28,6 31,7 30 31 0,19 2,14 3,7 17,5 0,82 1,24 0,2 0,39

Maret 2010Titik Sampling

pH DO Temp Sal NO2 NO3 NH3 PO4

min max min max min max min max min Max min max min max min max

KJA 7,72 7,96 5,0 5,8 29,2 29,5 31 32 0 0 0 0 0,02 0,03 0 0

Tower 7,65 8,04 5,1 6,3 28,7 31,5 31 32 0 0 0 0,2 0,01 0,15 0 0

Hatcherry 7,43 8,04 4,8 6,2 28,2 30,9 31 32 0 0,1 0,1 0,27 0,17 1,11 0,14 0,39

Nursery 7,69 8,03 4,8 5,8 28,7 30,7 31 32 0 0 0 0,1 0,03 0,07 0 0

Induk 7,70 8,05 4,8 6,4 28,6 32,4 31 32 0 0 0 0,15 0,02 0,09 0 0

Algae 9,03 9,77 6,0 7,5 26,9 32,9 29 31 0,27 0,31 0,1 12,3 0,98 1,08 0,26 0,51

April 2010Titik Sampling

pH DO Temp Sal NO2 NO3 NH3 PO4

min max min max min max min max min max min max min max min max

KJA 7,65 7,94 4,8 5,0 28,7 29,1 30 31 0 0 0 0 0,02 0,04 0 0

Tower 7,89 8,04 5,1 6,2 28,6 30,3 30 31 0 0 0 0 0,02 0,05 0 0

Hatcherry 7,32 8,07 4,5 6,3 28,4 32,8 30 31 0 0,1 0,09 0,35 0,17 0,92 0,04 0,12

Nursery 7,62 8,04 4,2 5,8 28,4 31,8 30 31 0 0 0 0,1 0,01 0,12 0 0

Induk 7,87 8,04 5,0 6,5 28,9 30,7 30 31 0 0 0 0 0 0,05 0 0

Algae 9,07 9,89 5,1 7,8 28,4 32,8 30 31 0,14 0,34 0,12 11,5 0,98 1,18 0,27 0,41

Mei 2010Titik Sampling

pH DO Temp Sal NO2 NO3 NH3 PO4

min max min max min max min max min max min max min max min Max

KJA 7,76 7,95 5,0 5,4 29,8 30,2 31 32 0 0 0 0 0 0,02 0 0

Tower 7,90 8,02 5,3 6,4 29,0 30,7 31 32 0 0 0 0 0 0,06 0 0

Hatcherry 7,89 8,12 4,8 5,9 29,8 31,5 31 32 0 0 0,1 0,7 0,39 0,94 0,11 0,19

Nursery 7,87 8,05 4,8 5,9 28,7 31,6 31 32 0 0 0 0,1 0 0,08 0 0

Induk 7,83 8,09 5,0 6,5 28,6 31,7 31 32 0 0 0 0 0,02 0,04 0 0

Algae 9,23 9,78 5,6 8,9 28,8 31,8 28 32 0,13 0,17 5,1 6,2 0,86 0,94 0,1 0,23

Juni 2010Titik Sampling

pH DO Temp Sal NO2 NO3 NH3 PO4

min max min max min max min max min max min max min max min max

KJA 7,95 8,09 5,1 5,5 29,1 29,5 31 31 0 0 0 0 0 0,02 0 0

Tower 7,92 8,12 5,0 6,4 29,0 30,6 31 31 0 0 0 0 0 0,04 0 0

Hatcherry 7,83 8,12 5,2 6,9 29,3 32,1 31 31 0 0 0 0,2 0,56 0,59 0,11 0,18

Nursery 7,75 8,06 4,6 5,9 28,3 30,9 31 31 0 0 0 0 0 0,06 0 0

Induk 7,89 8,08 5,3 6,9 28,4 31,7 31 31 0 0 0 0 0,02 0,03 0 0

Algae 9,42 9,89 5,3 8,9 28,3 31,9 30 31 0,24 0,9 8,1 8,5 1,06 1,14 0,16 0,35

Juli 2010

Page 6: Laporan tahunan kualitas air 2010

Titik Sampling

pH DO Temp Sal NO2 NO3 NH3 PO4

min max min max min max min max min max min max min max min Max

KJA 7,72 7,98 5,0 5,3 28,7 29,1 31 31 0 0 0 0 0,02 0,04 0 0

Tower 7,88 8,12 5,3 6,7 28,9 30,7 31 31 0 0 0 0 0 0,07 0 0

Hatcherry 7,92 8,09 5,3 6,9 28,5 30,9 31 31 0 0 0 0,1 0,37 0,39 0 0

Nursery 7,88 8,09 5,2 6,3 28,9 30,9 31 31 0 0 0 0 0,05 0,07 0 0

Induk 7,92 8,07 5,0 6,9 29,2 30,9 31 31 0 0 0 0 0,01 0,02 0 0

Algae 9,43 9,84 6,1 8,3 27,7 31,5 30 31 0,2 0,29 7,3 11,3 0,98 1,06 0,11 0,37

Agustus 2010Titik Sampling

pH DO Temp Sal NO2 NO3 NH3 PO4

min max min max min max min max min max min max min max min Max

KJA 7,98 8,02 5,1 5,8 28,9 29,4 31 31 0 0 0 0 0,01 0,03 0 0

Tower 7,92 8,12 5,0 6,8 28,9 30,8 31 31 0 0 0 0 0,02 0,06 0 0

Hatcherry 7,89 8,09 5,3 6,9 28,9 31,9 31 31 0 0 0 0,1 0,03 0,75 0 0,12

Nursery 7,89 8,09 5,3 6,9 29,1 31,1 31 31 0 0 0 0,1 0,01 0,05 0 0

Induk 7,91 8,09 5,3 6,9 29,0 30,8 31 31 0 0 0 0 0,01 0,03 0 0

Algae 9,44 9,87 6,2 8,4 28,5 32,6 31 31 0,12 0,22 3,9 8,6 0,92 1,14 0,27 1,25

September 2010Titik Sampling

pH DO Temp Sal NO2 NO3 NH3 PO4

min max min max min max min max min max min max min max min Max

KJA 7,82 7,99 5,4 5,9 28,9 29,6 31 31 0 0 0 0 0,02 0,03 0 0

Tower 7,92 8,11 5,0 6,8 28,9 30,8 31 31 0 0 0 0 0,01 0,09 0 0

Hatcherry 7,87 8,12 5,2 7,1 29,1 31,5 31 31 0 0 0 0,1 0,31 0,52 0 0,11

Nursery 7,81 8,11 5,2 8,6 28,5 30,9 31 31 0 0 0 0 0,08 0,09 0 0

Induk 7,78 8,09 5,3 7,9 29,4 32,6 31 31 0 0 0 0 0,02 0,03 0 0

Algae 9,45 9,89 5,3 7,9 29,4 32,6 31 31 0 0 0 0 0,02 0,03 0,09 0,34

Oktober 2010Titik Sampling

pH DO Temp Sal NO2 NO3 NH3 PO4

min max min max min max min max min max min max min max min Max

KJA 7,70 8,03 5,4 5,8 29,6 29,8 30 31 0 0 0 0 0,02 0,03 0 0

Tower 7,89 8,03 5,6 6,4 29,0 30,3 30 31 0 0 0 0 0,02 0,07 0 0

Hatcherry 7,83 8,08 6,0 7,2 29,3 32,1 30 31 0 0 0 0,2 0,08 0,39 0 0

Nursery 7,89 8,07 6,1 7,8 29,3 31,9 30 31 0 0 0 0,1 0,02 0,11 0 0

Induk 7,83 8,09 5,3 6,9 29,4 32,7 30 31 0 0 0 0 0,04 0,05 0 0

Algae 9,13 9,89 6,2 8,5 28,9 32,5 29 31 0,11 0,28 5,9 14,9 0,82 1,12 0,11 0,29

November 2010Titik Sampling

pH DO Temp Sal NO2 NO3 NH3 PO4

min max min max min max min max min max min max min max min max

KJA 7,94 8,02 5,6 5,9 29,4 29,5 31 32 0 0 0 0 0 0,02 0 0

Tower 7,88 8,05 5,7 6,2 29,0 30,7 31 32 0 0 0 0 0,01 0,05 0 0

Hatcherry 7,91 8,13 6,2 8,2 29,3 31,5 31 32 0 0 0 0,1 0,41 0,74 0 0

Nursery 7,53 8,12 6,2 7,3 29,3 31,4 31 32 0 0 0 0 0 0,05 0 0

Induk 7,82 8,09 6,0 7,3 29,1 31,8 31 32 0 0 0 0 0,04 0,05 0 0

Algae 9,34 9,89 7,22 9,45 28,5 31,8 31 32 0,18 0,31 5,9 7,2 0,98 1,12 0 0

Desember 2010Titik Sampling

pH DO Temp Sal NO2 NO3 NH3 PO4

min max min max min max min max min max min Max min max min max

KJA 7,98 8,08 5,8 5,9 27,6 29,7 31 31 0 0 0 0 0 0,02 0 0

Tower 7,88 8,09 6,3 7,2 27,0 31,2 32 32 0 0 0 0 0 0,08 0 0

Hatcherry 7,82 8,06 6,0 7,5 27,3 31,3 32 32 0 0 0,1 0,2 0,18 0,73 0 0,11

Nursery 7,86 8,15 6,0 7,9 27,3 30,8 32 32 0 0 0 0,1 0,01 0,25 0 0

Induk 7,93 8,14 6,3 7,9 28,2 31,7 32 32 0 0 0 0 0,02 0,04 0 0

Algae 9,47 9,86 6,2 8,6 27,2 31,2 32 32 0,11 2,8 0,14 9,6 0,73 1,04 0,27 0,44

Perairan KJA

Page 7: Laporan tahunan kualitas air 2010

Grafik DO pagi Hari di KJA BBL Batam Tahun 2010

0

1

2

3

4

5

6

7

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bulan Ke-

DO (m

g/l)

DO minimal (pagi)

DO maksimal (pagi)

Grafik Suhu (pagi hari) di KJA BBL Batam Tahun 2010

26

26.5

27

27.5

28

28.5

29

29.5

30

30.5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bulan Ke-

Suhu

(der

jat c

elci

us)

Suhu Minimal (pagi)

Suhu maksimal (pagi)

Selain data diatas, juga telah dilakukan analisa kualitas air untuk beberapa parameter yang belum dapat dianalisa di Laboratorium Kualitas Air BBL Batam. Adapun analisa dilakukan di Laboratorium Kualitas Air , Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung.

Hasil Analisa yang diperoleh sebagai berikut :No Parameter Unit Methode Result

June 2010 December 2010

PhysicsTurbidity NTU SMEWW 2130-B 9,86 9,92TSS mg/l SMEWW 2540-D 9 8TDS mg/l SMEWW 2540-C 60100 62911

ChemicalMercury (Hg) ppb SMEWW 3500-Sn 0,09 0,08Ammonia (NH3-N) mg/l SMEWW 4500-NH3 < 0,0003 0,02Cadmium (Cd) mg/l SMEWW 3500-Cd 0,0001 0,0001Mangan (Mn) mg/l SMEWW-3500-Mn-B < 0,07 < 0,07Nitrat (NO3-N) mg/l SNI 06-2480 0,043 0,052Nitrit (NO2-N) mg/l SMEWW 4500-NO2-

B< 0,0007 < 0,0007

Nikel mg/l SMEWW-3500-Ni < 0,001 < 0,001Cufrum (Cu) mg/l SMEWW 3500-Cu < 0,001 < 0,001Plumbum mg/l SMEWW-3500-Pb < 0,001 < 0,001COD mg/l JIS K3602 2,312 2,411Ortho Phospat mg/l SMEWW-4500-P-D 0,032 0,036Alumunium (Al) mg/l SMEWW 3500-Al 0,175 0,168Stanum (Sn) mg/l SMEWW 3500-Sn 0,005 0,005

Page 8: Laporan tahunan kualitas air 2010

Padatan tersuspensi berkorelasi positif dengan kekeruhan. Semakin tinggi nilai padatan tersuspensi maka nilai kekeruhan juga semakin tinggi. Akan tetapi, tingginya padatan terlarut tidak selalu disertai dengan tingginya kekeruhan. Dari data diatas diperoleh bahwa nilai kekeruhan, padatan tersuspensi dan padatan terlarut ke tiganya sudah melebihbi baku mutu untuk biota laut yang diettapkan oleh KepMen LH No. 51 Thn 2004, dimana batas ambang untuk kekeruhan adalah < 5 NTU.Nilai kekeruhan yang tinggi dapat mengakibatkan terganggunya sistem osmoregulasi, terganggunya sistem pernafasan dan daya lihat orgainisme akuatik, serta menghambat penetrasi cahaya ke dalam air. Tingginya nilai kekeruhan juga dapat mempersulit usaha penyaringan dan mengurangi efektivitas desinfeksi pada proses penjernihan air.

Untuk parameter BOD, pada perairan alami, biasanya yang berperan sebagai sumber bahan organik adalah pembusukan tanaman. Perairan alami memiliki nilai BOD antara 0,5 – 7,0 mg/liter (Jeffries dan Mills, 1996). Perairan yang memiliki nilai BOD lebih dari 10 mg/liter dianggap telah mengalami pencemaran. Berdasarkan hasil analisa nilai BOD yang diperoleh adalah 18,5 mg/liter. Hal ini berarti bahwa perairan kita telah mengalami pencemaran

Ortoposfat merupakan bentuk Posfat yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan akuatik. Sedangkan poliposfat harus mengalami hidrolisis membentuk ortoposfat terlebih dahulu. Berdasarkan kadar Ortofosfat, perairan diklasifikasikan menjadi 3, yaitu :1. Perairan oligotrofik, yakni perairan dengan kadar ortofosfat 0,003 – 0,01

mg/l2. Perairan mesotrofik, yakni perairan dengan kadar ortofosfat 0,011 – 0,03

mg/l3. Perairan eutrofik, yakni perairan dengan kadar ortofosfat 0,031 – 0,1 mg/l (Vollenweider dalam Wetzel, 1975).Berdasarkan hasil analisa bahwa perairan kita memiliki kadar Ortofosfat 0,032 mg/l, yang berarti bahwa perairan kita termasuk ke dalam perairan eutrofik, yang berarti tingkat kesuburannya dapat menstimulir ledakan algae di perairan (algae bloom). Alga yang melimpah ini dapat membentuk lapisan pada permukaan air, yang selanjutnya dapat menghambat penetrasi cahaya matahari dan oksigen sehingga kurang menguntungkan bagi ekosistem perairan.

Untuk parameter logam berat, Berdasarkan sifat kimia dan fisikanya, maka tingkat atau daya racun logam berat terhadap hewan air dapat diurutkan (dari tinggi ke rendah) sebagai berikut merkuri (Hg), kadmium (Cd), seng (Zn), timah hitam (Pb), krom (Cr), nikel (Ni), dan kobalt (Co) (Sutamihardja dkk, 1982). Menurut Darmono (1995) daftar urutan toksisitas logam paling tinggi ke paling rendah terhadap manusia yang mengkomsumsi ikan adalah sebagai berikut :

Hg2+ > Cd2+ >Ag2+ > Ni2+ > Pb2+ > As2+ > Cr2+ Sn2+ > Zn2+.

Sedangkan menurut Kementrian Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (1990) sifat toksisitas logam berat dapat dikelompokan ke

Page 9: Laporan tahunan kualitas air 2010

Grafik DO di media pemeliharaan larva Tahun 2010

0123456789

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bulan Ke-

DO (m

g/l)

DO pagihari/minimal

DO sorehari/maksimal

Grafik Perbandingan Suhu di Hatchery Tahun 2010

0

5

10

15

20

25

30

35

1 3 5 7 9 11

Bulan Ke-

Suhu

(der

jat c

elciu

s)

Suhu Pagi hari

Suhu Sore hari

Grafik DO di Nursery Tahun 2010

0

2

4

6

8

10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bulan Ke-

Kons

entra

si DO

DO pagi hari

DO Sore hari

Grafik Suhu di Nursery Tahun 2010

25

26

27

28

29

30

31

32

33

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bulan Ke-

Suhu

(der

jat ce

lcius

)

Suhu Pagi

Suhu Sore

dalam 3 kelompok, yaitu bersifat toksik tinggi  yang terdiri dari atas unsur-unsur Hg, Cd, Pb, Cu, dan Zn. Bersifat toksik sedang terdiri dari unsur-unsur Cr, Ni, dan Co, sedangkan bersifat tosik rendah terdiri atas unsur Mn dan Fe.

Berdasarkan hasil analisa, untuk parameter logam berat secara keseluruhan masih berada di Bawah Baku Mutu Lingkungan. Hanya saja perlu diwaspadai parameter yang tidak diatur dalam Baku Mutu Lingkungan seperti Alumina dan Stanum. Dimana dengan nilai konsentrasi 0,175 mg/l dan 0,05 mg/l secara investigasi ilmiah sudah cukup ampuh dalam membunuh ikan.

Hatchery

Nursery

Page 10: Laporan tahunan kualitas air 2010

Grafik DO di unit Broodstock tahun 2010

0123456789

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bulan Ke-

DO (m

g/l) DO pagi

DO sore

Grafik Perbandingan Suhu di Unit Broodstock Tahun 2010

25262728293031323334

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bulan Ke-

Suhu

(der

jat ce

lcius

)

Suhu Pagi

Suhu Sore

Grafik Fluktuasi DO di Unit Kultur Algae tahun 2010

0123456789

10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bulan Ke-

DO (m

g/l) DO pagi

DO sore

Grafik Fluktuasi Suhu di Unit Kultur Algae Tahun 2010

0

5

10

15

20

25

30

35

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bulan Ke-

Suhu

(der

jat ce

lcius

)

Suhu Pagi

Suhu Sore

Broodstock

Kultur Algae

Page 11: Laporan tahunan kualitas air 2010