LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank...

345
Kekuatan Terpadu Untuk Melangkah Maju Stronger Foundations for the Leap Forward LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report

Transcript of LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank...

Page 1: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Kekuatan TerpaduUntuk Melangkah MajuStronger Foundations for the Leap Forward

L A P OR A N TA H U N A N 2 0 1 52 0 1 5 A n n u a l R e p o r t

Page 2: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang
Page 3: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Dengan pertumbuhan Bank Sampoerna yang cukup signifikan di tahun 2014 dan diikuti dengan perkembangan bisnis tahun 2015, Bank Sampoerna kini

memiliki pondasi yang lebih kuat dan berada pada posisi yang lebih baik untuk melakukan ekspansi bisnis selanjutnya, yang akan membawa Bank Sampoerna ke level bisnis yang lebih tinggi. Didukung oleh loyalitas para

nasabahnya khususnya segmen UMKM (yang pertumbuhannya tetap cukup signifikan di tengah perlambatan ekonomi Indonesia) serta profesionalisme

tenaga kerjanya, Bank terus memacu diri untuk semakin meningkatkan kualitas layanan dalam upaya menjadikan Bank Sampoerna sebagai salah

satu yang terbaik di industri perbankan pada skala bisnisnya.

Bank Sampoerna’s significant growth in 2014, followed by a substantial business development in 2015, has created a stronger foundation for the Bank to expand further in the business. This will bring Bank Sampoerna

into an even higher level of business. Supported by the loyalty of its customers, especially the SME segment, whose growth remained significant amidst the slowdown of Indonesia’s economic growth, and the professionalism of its workforce, Bank Sampoerna continues to pace itself to further improve its service quality, in an effort to become

one of the best in class within the banking industry.

KEKUATAN TERPADUUNTUK MELANGKAH MAJU

Stronger Foundations for the Leap Forward

Kekuatan TerpaduUntuk Melangkah MajuStronger Foundations for the Leap Forward

L A P OR A N TA H U N A N 2 0 1 52 0 1 5 A n n u a l R e p o r t

Page 4: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Profil Bank SampoernaProfile of Bank Sampoerna

34

Tentang Simbol IdentitasAbout Our Symbol of Identity

35

Sekilas tentang Bank SampoernaA Brief on Bank Sampoerna

36

Sekilas tentang Grup Sampoerna StrategicA Glance on Sampoerna Strategic Group

38

Visi, Misi dan NilaiVision Mission and Values

39

Nilai - Nilai Perusahaan (Sampoerna Way)Corporate Values (Sampoerna Way)

40

Momentum BersejarahMilestones

42

Jaringan Kantor Bank SampoernaNetwork of KSP Sahabat Mitra Sejati

44

Jaringan Kantor KSP Sahabat Mitra SejatiNetwork of Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Mitra Sejati Channeling Partner

46

Kegiatan Usaha Line of Business

48

Mitra UsahaBusiness Partners

49

Produk & LayananProducts & Services

51

Produk dan Program yang Diluncurkan Tahun 2015Products and Programs Launched in 2015

54

Manajemen dan Struktur OrganisasiManagement Organization and Chart

56

Informasi tentang Pemegang SahamShareholders’ Information

58

Sumber Daya ManusiaHuman Capital

61

Teknologi InformasiInformation Technology

67

Profil Dewan KomisarisProfile of the Board of Commissioners

70

Profil DireksiProfile of the Board of Directors

72

Profile Manajemen Senior Profile of Senior Management

74

Profil Anggota Komitedi Bawah Dewan KomisarisProfile of Members of Committees under The Board of Commissioners

76

Pejabat EksekutifExecutive Officer

77

Ikhtisar Keuangan PentingFinancial Highlights

02

Kinerja KeuanganFinancial Performance

04

PertumbuhanFinancial Performance

05

Peristiwa PentingSignificant Event 2015

06

Penghargaan & PeringkatAwards

09

Analisis MakroekonomiMacroeconomic Analysis

83

Perekonomian GlobalGlobal Economy

83

Perekonomian IndonesiaIndonesia’s Economy

84

Peran UMKM di IndonesiaRole of SMEs in Indonesia

85

Tinjauan OperasionalOperational Review

85

Penghimpunan DanaFunding

85

Pembiayaan UMKMSME Lending

87

TresuriTreasury

90

Lembaga KeuanganFinancial Institution

91

Prospek UsahaBusiness Prospects

91

Tinjauan KeuanganFinancial Review

94

Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif LainStatements of Profit and Other Comprehensive Income

94

Laporan Posisi KeuanganStatements of Financial Position

98

Laporan Arus KasStatements of Cash Flows

104

Struktur ModalCapital Structure

105

Ikatan Material Terkait Investasi Barang ModalMaterial Investment of Capital Goods

106

Kebijakan DividenDividend Policy

110

Perubahan Peraturan Perundang-Undangan Yang Berpengaruh Signifikan Terhadap BankChanges in Regulations with Significant Impact on the Bank

114

Daftar Isi Table of Contents

Profil Bank Sampoerna

Profile of Bank Sampoerna

Kinerja 20152015 Performance

Pembahasan dan Analisis Manajemen

Management Discussion and Analysis

Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners

12

Laporan DireksiReport from the Board of Directors

20

Jajaran ManajemenBoard of Management

30

Laporan Dewan Komisaris

Dan Direksi Report from Board of Commissioners

and Board of Directors

Page 5: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Pernyataan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Statement

125

Rating Penilaian Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Assessment Rating

126

Struktur & Mekanisme Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Structure & Mechanism

127

Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Meetings of Shareholders

127

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

128

DireksiDirectors

134

Remunerasi Dewan Komisaris dan DireksiRemunerations for The Board of Commissioners & The Directors

142

Komite Audit Audit Committee

141

Komite Nominasi & RemunerasiRemuneration & Nomination Committee

145

Komite Pemantau RisikoRisk Oversight Committee

147

Komite yang Membantu DireksiSupporting Committees of the Directors

149

Satuan Kerja Audit Internal & Sistem Pengendalian InternalInternal Audit Unit & Internal Control System

155

Manajemen RisikoRisk Management

157

Corporate AffairsCorporate Affairs

169

Transparansi Kondisi Keuangan BankDisclosure of The Bank’s Financial Conditions

170

Transparansi Kondisi Non-Keuangan BankDisclosure of The Bank’s Non-Financial Conditions

173

Etika Bisnis dan Kode EtikBusiness Ethics and Code of Conduct

174

Permasalahan HukumLitigation

176

Internal FraudInternal Fraud

177

Rencana Strategis & Proyeksi ke DepanBank’s Strategic Plans

230

Target Jangka Pendek & MenengahShort & Medium terms Target

232

Proyeksi Tahun 2016-2018Projection for 2016-2018

233

Hal-Hal yang Diperkirakan Terjadi di Tahun 2016Important Things Projected for 2016

234

Pengungkapan Permodalan secara umumGeneral Disclosure of Capital

180

Pengungkapan mengenai penerapan Manajemen Risiko Bank secara umumGeneral Disclosure of Risk Management Implementation

181

Pengungkapan mengenai eksposur risiko dan penerapan Manajemen Risiko Bank secara khususSpecific Disclosure of Risk Exposure and Risk Management Implementation

184

Lampiran Tabel-tabelAttachments and Tables

197

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Pernyataan Tanggung Jawab atas Laporan

Tahunan 2015Statement of Liabilities on the

2015 Annual Report

Laporan Keuangan Konsolidasi

Consolidated Financial Statement

Rencana Strategis & Proyeksi ke Depan

Strategic Plans & Projections

Pengungkapan Eksposur Risiko & Penerapan Manajemen Risiko

Disclosure of Risk Exposure & Risk Management Implementation

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Resposibility

224

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Corporate Social Resposibility

237

Page 6: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PUCUK REBUNG

Melambangkan harapan baik sebab bambu merupakan pohon yang tidak mudah rebah

oleh tiupan angin kencang sekalipun.

Representing hope, for bamboo is a resilient tree that bends not easily even in strong wind.

Page 7: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Ikhtisar Keuangan PentingFinancial Highlights

02

Kinerja KeuanganFinancial Performance

04

PertumbuhanFinancial Performance

05

Peristiwa PentingSignificant Event 2015

06

Penghargaan & PeringkatAwards

09

Kinerja 20152015 Performance

Page 8: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

URAIAN / DESCRIPTION 2015 2014 2013 2012 2011

Total AsetTotal Assets 6,151.33 3,471.95 2,669.70 1,691.06 1,078.71

Kredit yang di berikan - KotorLoans - Gross 4,730.03 2,539.91 1,731.64 1,065.98 643.40

Kredit yang Diberikan - BersihLoans - Net 4,704.26 2,528.02 1,723.31 1,050.81 626.21

Dana Pihak KetigaThird Party Fund 4,963.98 2,715.22 2,100.15 1,323.63 811.38

- Tabungan - Saving 325.99 109.62 32.18 30.04 22.72

- Giro - Current Account 104.95 201.08 289.52 426.94 163.59

-Deposito Berjangka- Time Deposits 4,533.05 2,404.52 1,778.44 866.65 625.08

Total KewajibanTotal Liabilities 5,298.84 2,834.68 2,189.77 1,344.91 819.70

Ekuitas Equity 852.49 637.26 479.93 346.14 259.01

URAIAN / DESCRIPTION 2015 2014 2013 2012 2011

Modal Saham (dalam juta)Share Capital (in million) 650,000 420,000 335,802 220,000 220,000

Nilai Nominal per saham (Rp penuh)Par Value per share (Rp. full amount) 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000

Posisi Keuangan Financial Position

(Rp miliar)(Rp billion)

Data SahamShare Information

Laporan Laba Rugi KomprehensifStatements of Conprehensive Profit and Loss

(Rp miliar)(Rp billion)

URAIAN / DESCRIPTION 2015 2014 2013 2012 2011

Pendapatan Bunga BersihNet Interest Income 319.03 137.18 100.33 57.30 42.85

Pendapatan Operasional LainnyaOther Operating Income 12.897 16.60 11.03 6.99 4.97

Beban Operasional LainnyaOther Operating Expenses (261.92) (117.07) (89.17) (61.38) (36.49)

Laba OperasionalOperating Income 70.01 36.71 27.10 3.95 2.67

Pendapatan / Beban Non Operasional - BersihExpenses / Net - Non Operating Income (0.27) 0.00 (0.70) 0.07 (0.33)

Laba Sebelum Pajak PenghasilanProfit Before Tax 69.74 36.71 26.40 4.02 2.34

Laba Setelah Pajak PenghasilanProfit After Tax 50.00 27.33 18.79 2.14 1.47

2 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Page 9: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

URAIAN / DESCRIPTION 2015 2014 2013 2012 2011

KPMM (risiko kredit, pasar dan operasional) CAR (credit, market, and operational risks) 17.03 23.54 27.19 32.60 36.45

Rasio Aset Produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap Total Aset Produktif dan aset non produktif / Productive and non productive non performing asset to total productive and non productive asset

2.07 1.85 1.13 1.78 4.90

Rasio Aset Produktif bermasalah terhadap Total Aset Produktif Non performing productive asset to total productive asset 2.33 1.85 1.12 1.79 5.10

Kredit Bermasalah (NPL) - kotorNon Proformimg Loan (NPL) - Gross 2.93 2.35 1.59 2.62 5.47

Kredit Bermasalah (NPL) - bersihNon Proformimg Loan (NPL) - Net 2.71 2.15 1.42 1.54 3.78

Imbal Hasil Aset (ROA)Return on Assets (ROA) 1.42 1.25 1.27 0.32 0.25

Imbal Hasil Ekuitas (ROE)Return on Equity (ROE) 7.54 5.89 5.28 0.80 0.89

Marjin Bunga Bersih (NIM)Net Interest Margin (NIM) 6.28 4.76 5.00 4.67 4.88

Beban Operasional / Pendapatan OperasionalOperating Expense / Operating Income 89.88 90.71 88.94 96.94 97.46

Kredit / Dana Pihak Ketiga (LDR)Loan to Deposito Ratio (LDR) 92.86 90.74 80.98 78.69 79.30

Biaya DanaCost of fund 7.46 7.42 7.36 5.04 5.30

Tingkat Suku Bunga Penyediaan DanaLending Rate 15.75 15.83 13.24 12.88 13.68

Rasio CKPN Keuangan terhadap Aset Produktif/ Allowance for Impairment Losses on Financial Assets to Earning Assets Ratio 0.44 0.37 0.34 0.97 2.49

Rasio Keuangan Utama (%) Key Financial Ratios (%)

URAIAN / DESCRIPTION 2015 2014 2013 2012 2011

Modal Dasar (lembar saham) Authorized Capital (number of shares) 1,660,000,000 1,660,000,000 400,000,000 400,000,000 400,000,000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh (dalam juta)Issued and Fully Paid Up Capital (in million) 715,000 550,000 420,000 305,000 220,000

Dana Setoran Modal (dalam juta)Capital Paid in Advance (in million) 65,000 130,000 84,198 85,000 0

URAIAN / DESCRIPTION 2015 2014 2013 2012 2011

Pelanggaran BMPK / LLL Violence

Pihak Terkait / Related party - - - - -

Pihak tidak terkait / Third Party Fund - - - - -

Pelampauan BMPK / LLL Excess

Pihak Terkait / Related party - - - - -

Pihak tidak terkait / Third Party Fund - - - - -

GWM (Giro Wajib Minimum)Minimum Reserve Requirement 7.54 8.02 8.02 8.07 8.06

Posisi Devisa Neto / Net Open Position - - - - -

KepatuhanCompliance

32015 Annual Report | Bank Sampoerna

Page 10: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Kinerja KeuanganFinancial Performance

Kredit - KotorLoans Gross(Rp Miliar/Rp Billion)

Total AsetTotal Assets(Rp Miliar/Rp Billion)

Dana Pihak KetigaThird Party Fund(Rp Miliar/Rp Billion)

2015

2015

2014

2014

2013

2013

2012

2012

2011

2011

Laba Setelah PajakProfit After Tax(Rp Miliar/Rp Billion)

643

1,47

1.065

2,14

1.731

18,79

2.539

27,33

20152014201320122011

1.0781.691

2.6693.471

6.151

20152014201320122011

8111.323

2.1002.715

4.963

4.730

50,00

4 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Page 11: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PertumbuhanGrowth

Pendapatan Bunga BersihNet Interest Income(Rp Miliar/Rp Billion)

EkuitasEquity(Rp Miliar/Rp Billion)

20152014201320122011

4257

100137

319

20152014201320122011

259346

479

637

852

83%

LABA SETELAH PAJAK Profit After Tax

TOTAL KREDITTotal Loans

86%

DAnA PIHAK KETIgA Third Party Fund

83%

TOTAL ASET Total Assets

77%

Page 12: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Pembukaan Kantor Cabang Rantau Prapat.Opening of the Rantau Prapat Branch Office.

Pembukaan Kantor Cabang Palopo. Opening of the Palopo Branch Office.

Peristiwa Penting 2015Important Events in 2015

Pembukaan Kantor Cabang Sorong.Opening of the Sorong Branch Office.

Perjanjian Fasilitas Pinjaman Kredit dengan Andalan Finance / Signing of Loan Facility Agreement with

Andalan Finance.

Maret March

Pembukaan Kantor Cabang Jayapura.Opening of the Jayapura Branch Office.

Pergantian manajemen Bank.Change of Bank management.

April April

Februari February

6 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Page 13: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Kerjasama dengan Alfamart dan Alfamidi untuk peluncuran pilot project produk Tabungan Saku /

Collaboration with Alfamart and Alfamidi to launch the pilot project of Tabungan Saku savings product.

Penandatanganan MoU Pembiayaan UMKM antara Bank Sampoerna dengan Bank ICBC .

Signing of SME Financing MoU between Bank Sampoerna and ICBC Bank.

Relokasi Kantor Cabang Wisma Sejahtera ke Ciputat, Tangerang. / Relocation of the Wisma Sejahtera Branch

Office to Ciputat, Tangerang.

Pisah sambut anggota Dewan Komisaris Bank.Farewell & welcoming Commissioners of the Bank.

Relokasi Kantor Cabang Pembantu Kelapa Gading. Relocation of the Kelapa Gading Sub-Branch Office.

Juni June

MeiMay

AprilApril

Oktober October

Peluncuran produk tabungan baru, Tabungan Hati.Launching of a new savings product, Tabungan Hati.

SeptemberSeptember

72015 Annual Report | Bank Sampoerna

Page 14: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Penyelenggaraan acara tahunan “Bintang Sahabat” untuk mengapresiasi prestasi dan kinerja karyawan

Bank Sampoerna. / “Bintang Sahabat” annual event held to appreciate the excellent performance and achievements

of the Bank’s employees.

Perubahan Core Banking System Bank ke Temenos T24. Migration of the Bank’s Core Banking System to Temenos T24.

Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Tugu Mulyo Opening of the Tugumulyo Sub-Branch Office.

Penyelenggaraan program Edukasi Literasi Perbankan berjudul “Membangun Indonesia dengan Menabung”

di SDN Karet 01 Pagi, Jakarta. / Financial Literacy Educational program titled “Building Indonesia through

Saving” taking place at SDN Karet 01 Pagi, Jakarta.

Penyelenggaraan National Leadership Conference dengan tema “Aim Higher”

The commencement of National Leadership Conference (NLC) with “Aim Higher” theme

Oktober October

NovemberNovember

Desember December

8 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Page 15: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

B (Good) Score – Indonesia Good Corporate Governance Award 2015 – Economic Review

B (Good) Score – Indonesia Good Corporate Governance Award 2015 – Economic Review

Bank Berpredikat Sangat Bagus atas Kinerja Keuangan Tahun 2014 – 20th Infobank Awards 2015 – Majalah Infobank

Bank with Excellent Financial Performance in 2014 – 20th Infobank Awards 2015 – Infobank Magazine

Penghargaan Awards

92015 Annual Report | Bank Sampoerna

Page 16: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Tunas Bersusun

Melambangkan budi halus, perangai santun, hidup kekal turun temurun dan rezeki

melimpah sepanjang tahunRepresenting good nature, kindness, long-lasting life and

abundance of blessings throughout the year

Page 17: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Laporan Dewan Komisaris

Dan DireksiReport from Board of Commissioners

and Board of Directors

Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners

12

Laporan DireksiReport from the Board of Directors

20

Jajaran ManajemenBoard of Management

30

Page 18: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners

Budi Setiawan HalimKomisaris Utama

President Commissioner

12 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Page 19: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Para pemegang saham dan pemangku kepentingan yang terhormat,

ersama ini Dewan Komisaris PT Bank Sahabat Sampoerna (“Bank Sampoerna”) berbangga hati dalam menyampaikan laporan

pertanggungjawaban atas pengawasan kegiatan Bank sekaligus mengapresiasi langkah-langkah yang telah ditempuh oleh Bank Sampoerna di sepanjang tahun 2015, yang ditandai dengan pertumbuhan Bank yang fenomenal di tengah situasi yang sarat tantangan.

Perekonomian dunia tidak dalam kondisi yang menggembirakan di tahun 2015, terlihat dari kinerja ekonomi di berbagai negara maju, seperti belum solidnya pemulihan di Amerika Serikat (AS) dan pelemahan daya beli konsumen di Tiongkok, serta krisis finansial yang berkepanjangan di Eropa. Banyak negara merasa perlu terus memberlakukan kebijakan stimulus ekonomi untuk memicu perekonomian mereka, antara lain dengan cara melemahkan nilai tukar mata uang masing-masing agar dapat mendorong kinerja ekspor. Sejumlah mata uang negara-negara berkembang, termasuk rupiah, mengalami depresiasi yang cukup signifikan di 2015.

Harga-harga komoditas yang tergolong rendah sepanjang tahun, termasuk komoditas energi dan agribisnis seperti karet dan kelapa sawit, yang merupakan faktor penggerak ekspor Indonesia yang cukup penting, turut berkontribusi terhadap kelesuan ekonomi di banyak kawasan. Pemerintah Indonesia sendiri tidak dapat mencapai target penerimaan pajak akibat kurangnya pendapatan dari sektor tambang

Esteemed shareholders and stakeholders,

he Board of Commissioners of PT Bank Sahabat Sampoerna (“Bank Sampoerna”) takes pride in delivering through this opportunity our report on

the supervision of the Bank’s activities, and at the same time appreciate the steps that have been taken by Bank Sampoerna throughout 2015, a year marked by a phenomenal growth of the Bank amidst a truly challenging situation.

The world economy was struggling throughout 2015, as seen from the economic performance of many developed countries, such the not-so-solid recovery in the United States (US) and the weakening purchasing power across China, as well as the prolonged financial crisis in Europe. Many countries saw the need to continue to apply the economic stimulus policies to bolster their economies, among others, by weakening the exchange rate of their currency in order to boost export performance. Some currencies of developing countries, including the rupiah, depreciated significantly in 2015.

Commodity prices hovered at relatively low levels throughout the year. These include energy and agricultural commodities such as rubber and palm oil, which have been the driving factors of Indonesia’s exports, contributing to the economic downturn felt in many regions. The Indonesian government failed to achieve the tax revenue target due to lower revenues from the mining and agricultural sectors, which have traditionally been

Memberdayakan UKM, Mendorong Pertumbuhan bagi NegeriEmpowering SMEs, Driving the Nation’s Growth

TB

132015 Annual Report | Bank Sampoerna

Page 20: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

dan pertanian, yang biasanya menjadi sumber penerimaan pajak yang dominan. Kendati demikian, turunnya nilai impor total dan sejumlah kebijakan ekonomi makroprudensial yang diluncurkan oleh Pemerintah Indonesia, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat menjaga stabilitas keuangan sepanjang tahun 2015. Dengan demikian, kendati neraca berjalan Indonesia masih negatif per akhir 2015, neraca perdagangan Indonesia berhasil mencatat surplus setelah dua tahun berturut-turut mengalami defisit.

Berkat paket-paket kebijakan ekonomi Pemerintah yang dimulai sejak September 2015, bertujuan untuk menggerakkan roda ekonomi dengan semakin cepat dengan memacu pembangunan, ekonomi Indonesia berhasil tumbuh sebesar 4,80% di tahun 2015, dan suku bunga acuan Bank Indonesia terjaga pada tingkat yang baik yaitu 7,50%. Selain itu, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga telah mengeluarkan batasan penetapan suku bunga untuk dana pihak ketiga bagi bank-bank dari kategori BUKU 3 dan 4, sehingga kompetisi dalam dunia perbankan khususnya dari sisi penghimpunan dana berjalan dengan sehat.

Perlambatan ekonomi juga membuat pertumbuhan industri perbankan dari sisi penyaluran kredit mengalami perlambatan, karena dihambat oleh meningkatnya risiko kredit akibat kesulitan yang dialami banyak debitur yang bisnisnya berfokus pada komoditas, khususnya di wilayah barat Indonesia. Bagaimanapun juga, Dewan Komisaris memandang bahwa kebijakan Pemerintah dalam mengantisipasi perlambatan lebih lanjut akan diterapkan dengan lebih gencar, dan dampak-dampaknya dapat lebih dirasakan, di tahun 2016 nanti.

Menyadari situasi yang ada sekarang, Dewan Komisaris senantiasa memantau kondisi di sektor perbankan nasional dan memberikan arahan kepada Direksi agar melakukan terobosan-terobosan bisnis untuk mendorong pertumbuhan dengan tetap memperhitungkan aspek risiko, serta agar selektif dan berhati-hati dalam menyalurkan dan menjaga kualitas kredit dari para debitur. Dewan Komisaris juga menyambut baik migrasi core banking system yang telah diselesaikan oleh Bank di bulan November 2015, dengan diterapkannya sistem Temenos T24, yang lebih canggih dan mampu memfasilitasi potensi pertumbuhan Bank di masa depan.

Kinerja Bank di tahun 2015, menurut pandangan Dewan Komisaris, cukup memuaskan, tercermin dari pencapaian target kinerja keuangan per akhir Desember 2015. Bisnis Bank terus ditopang oleh empat pilar bisnis, yakni: penyaluran kredit ke UMKM; penyaluran kredit mikro secara organik dan melalui program asset buying dengan Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Mitra Sejati (dahulu Koperasi Mitra Sejati - Sahabat UKM) yang merupakan afiliasi Bank; penyaluran kredit kepada institusi keuangan dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR); serta penghimpunan dana

the dominant sources of tax revenue. Nevertheless, the decline in total import value and a number of macro-prudential economic policies launched by the Government of Indonesia, Bank Indonesia, and the Financial Services Authority (FSA) managed to stabilize the economy in 2015. Thus, while its current account remained at a negative, by the end of 2015, Indonesia’s trade balance recorded a surplus after two consecutive years of deficit.

Owing to the economic packages of the Government, which began September 2015 and were aimed to drive the economy with more and faster to spur development, Indonesia’s economy managed to grow 4.80% in 2015, with Bank Indonesia’s interest rate maintained at a healthy level, i.e. 7.50%. In addition, the Indonesia Deposit Insurance Corporation (LPS) also imposed the maximum interest rate for third party funds in banks under the BUKU 3 and 4 categories, so that competition in the banking sector, particularly in terms of funding, was fair.

The economic slowdown also caused the growth of the banking industry in terms of lending to slow down, inhibited by the increased credit risk due to the financial difficulties experienced by many debtors whose businesses focus on commodities, especially those in western Indonesia. However, the Board of Commissioners is of the view that the Government’s policy in anticipation of further slowdown shall be applied more aggressively, and that its effects will be felt in 2016.

Cognizant of the current situation, the Board of Commissioners continues to monitor the banking sector developments and to provide guidance to the Board of Directorsto perform business breakthroughs to drive growth by also considering the risks aspect, while remains selective and cautious in extending and maintaining credit quality. The Board of Commissioners also welcomed the Bank’s core banking system migration that was completed in November 2015. Implementation of the more sophisticated Temenos T24 system shall bolster the Bank’s future growth potential.

The Bank’s performance in 2015, according to the view of the Board of Commissioners, was satisfactory, as reflected in the achievement of financial targets at the end of December 2015. The Bank’s business continues to be supported by four pillars, namely: SME lending; organic micro loan portfolio development and through asset buying program in cooperation with Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Mitra Sejati (formerly Koperasi Mitra Sejati – Sahabat UKM), an affiliate of the Bank; lending to financial institutions and rural banks (BPR); as well as funding from the public. While these four pillars of business have

14 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Page 21: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

pihak ketiga dari masyarakat. Kendati keempat pilar bisnis tersebut kinerjanya baik, Dewan Komisaris melihat peluang pertumbuhan yang masih besar pada segmen UMKM.

Dewan Komisaris mengapresiasi langkah strategis Direksi dalam melakukan resegmentasi fokus bisnis di UMKM ke segmen-segmen yang berimbal hasil lebih tinggi dan baik bagi keuntungan Bank. Pembukaan cabang-cabang baru terutama di wilayah timur Indonesia, yang belakangan ini terus menunjukkan potensi pertumbuhan yang sangat menjanjikan, merupakan strategi tepat untuk menjaring potensi nasabah baru di wilayah tersebut. Langkah ini baik bagi pengembangan dan penyeimbangan portofolio kredit Bank yang saat ini masih terkonsentrasi di segmen agribisnis di wilayah barat Indonesia.

Selain itu, strategi Direksi dengan terus menggalang kemitraan dengan koperasi binaan, Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Mitra Sejati, khususnya untuk pengembangan bisnis mikro, terbukti baik bagi keberlanjutan pertumbuhan Bank. Ini juga didukung oleh institusi keuangan dan BPR yang menjadi penyeimbang pertumbuhan portofolio kredit, sementara penyaluran kredit ke institusi multifinance dilakukan secara sangat selektif dengan skema pricing yang lebih baik.

Dari sisi penghimpunan dana, Dewan Komisaris mengapresiasi Direksi, yang berhasil menumbuhkan rasa percaya di masyarakat terhadap Bank. Ini telah dan akan terus menjadi modal utama Bank dalam menjalin kemitraan baru dengan para calon nasabahnya. Selanjutnya, peluncuran produk tabungan baru, yaitu Tabungan Hati, yang bernuansa sosial dengan sasaran membantu masyarakat yang membutuhkan, perlu mendapat apresiasi khusus. Secara keseluruhan, Direksi mampu menjaga biaya dana pada tingkat yang telah disepakati oleh Dewan Komisaris.

Semua strategi tersebut menghasilkan kenaikan laba bersih setelah pajak yang signifikan, menjadi Rp50,00 miliar di tahun 2015, naik 82,91% dari Rp27,33 miliar di 2014. Ini didorong oleh kenaikan baik dari sisi penghimpunan dana maupun penyaluran kredit. Walaupun penyaluran pinjaman dikembangkan cukup agresif, Bank Sampoerna mampu memperkuat fungsi manajemen risikonya dengan baik, sehingga rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga pada tingkat 2,93% per akhir tahun 2015, di bawah batas atas yang ditetapkan Bank Indonesia. Imbal hasil atas aset (ROA) naik dari 1,25% di 2014 menjadi 1,42% di 2015, sementara rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Bank juga lebih baik, dari 90,71% di 2014 menjadi 89,88% di 2015.

Kendati kondisi perekonomian nasional belumlah menggairahkan, besar harapan Dewan Komisaris bahwa target Bank untuk masuk ke kategori bank BUKU 2 di pertengahan 2016 dapat terwujud. Tentunya Dewan

performed satisfactorily, we still see great growth opportunities in the MSME segment.

The Board of Commissioners appreciates the strategic steps taken by the Board of Directors to focus on MSMEs especially its segments that are providing high yield and better for the Bank’s profitability. The opening of new branches, especially in eastern Indonesia, which continues to show promising growth potential, was an apt strategy to attract potential customers in the region. This proves effective for the development and balancing of the Bank’s loan portfolio, which currently concentrated in the agribusiness segment in western Indonesia.

In addition, the Board of Directors’s strategy to foster a strategic partnership with Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Mitra Sejati, in particular for the development of micro businesses, proves to be beneficial for the sustainable growth of the Bank. This has also been supported by financial institutions and rural banks, which hold the balance of the Bank’s loan portfolio growth, while lending to multifinance was performed selectively with a better pricing scheme.

In terms of funding, the Board of Commissioners hails the Board of Directors for their success in gaining trust from the public. Such trust has been and will continue to be a major advantage for the Bank in establishing new partnerships with potential customers. Furthermore, the launch of new savings products, namely Tabungan Hati, with the social goal of helping people in need, deserves special appreciation. Overall, the Board of Directors has been able to keep the cost of funds at a level agreed by the Board of Commissioners.

All of these strategies resulted in a significant increase in net profit after tax, amounting to Rp50.00 billion in 2015, 82.91% higher compared to Rp27.33 billion in 2014. This was driven by the increase in terms of funding and lending alike. Although lending has been quite aggressive, Bank Sampoerna remains able to strengthen its risk management function, so that non-performing loans (NPL) ratio could be maintained at 2.93% by the end of 2015, below the upper limit set by Bank Indonesia. Return on assets (ROA) increased from 1.25% in 2014 to 1.42% in 2015, while the ratio of Operating Expenses to Operating Income (BOPO) also improved, from 90.71% in 2014 to 89.88% in 2015.

Although the national economy remains sluggish, the Board of Commissioners believes that the Bank’s goal to enter into the BUKU 2 bank category in mid-2016 will be achieved. Surely the Board of Commissioners ensures that the Bank will continue to

152015 Annual Report | Bank Sampoerna

Page 22: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Komisaris dengan ini memastikan bahwa Bank akan terus mendapatkan dukungan penuh dari pemegang saham utama, khususnya dalam hal struktur permodalan. Dewan Komisaris meyakini bahwa masuknya Bank ke dalam kategori BUKU 2 dapat membuka banyak terobosan bisnis baru yang sebelumnya tidak tersedia bagi Bank karena masih berada di kategori BUKU 1.

Dewan Komisaris kembali mengingatkan Direksi bahwa pertumbuhan Bank harus senantiasa dikawal oleh penerapan tata kelola perusahaan yang baik, dan yang paling utama, pelaksanaan pengawasan kualitas kredit yang komprehensif dan ketat. Rasio-rasio perbankan Bank Sampoerna yang kini tergolong baik tidak boleh membuat Bank berpuas hati dan lengah dalam menjalankan sistem manajemen risiko, mulai dari proses underwriting kredit, pengelolaan data nasabah, hingga audit internal. Kepatuhan Bank terhadap peraturan Bank Indonesia, OJK, dan undang-undang yang berlaku di Republik Indonesia juga harus

receive full support from its major shareholders, particularly in terms of capital structure. The Board of Commissioners believes that the entry of the Bank into the BUKU 2 category will open up many new business opportunities that are previously not available to the Bank, being in the BUKU 1 category.

The Board of Commissioners would like to remind the Board of Directors that the Bank’s growth must always be accompanied by good corporate governance, and most importantly, implementation of a strict and comprehensive credit quality control. The Bank’s ratios, which are now considered satisfactory, should not make the Bank complacent and negligent in performing risk management system. This ranges from credit underwriting process, management of customer data, to internal audit. Compliance with the regulations of Bank Indonesia, OJK, and the prevailing laws in the Republic of Indonesia, must be fully maintained at all times. This is necessary to prevent future

dilakukan secara penuh dan menyeluruh. Ini diperlukan untuk mencegah timbulnya kendala-kendala yang nantinya dapat menghambat keberlangsungan bisnis Bank dan mengganggu kemampuan bersaingnya di tengah situasi pasar yang kian kompetitif dan regulasinya kian diperkuat.

Sejalan dengan itu, Dewan Komisaris melaporkan bahwa sepanjang tahun 2015 seluruh tugas pengawasan Dewan Komisaris telah terlaksana dengan baik, efektif, dan sesuai rencana. Tentunya hal ini tak dapat dipisahkan dari dukungan dan bantuan komite-komite di bawah Dewan Komisaris—yakni Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi—yang telah menjalankan tugasnya dengan baik dan membina hubungan yang sehat dengan Direksi dan manajemen Bank sepanjang waktu. Dewan Komisaris beserta komite-komitenya menyelenggarakan rapat rutin bulanan dengan Direksi untuk membahas kinerja Bank dan kemajuan berbagai rencana dan strategi yang tengah dijalankan Bank, dan juga mengikuti rapat-rapat lain yang melibatkan baik auditor internal maupun eksternal, dan satuan-satuan

obstacles from holding the Bank’s business and interfering with the Bank’s ability to compete in an increasingly competitive and regulated market.

In that respect, the Board of Commissioners hereby reports that in 2015 the supervisory duties of the Board of Commissioners have been duly performed as planned. Surely this has been inseparable from the support and assistance of the committees under the Board of Commissioners—the Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and the Remuneration and Nomination Committee—which have done their job well and fostered a healthy rapport with the Board of Directors and the management at all times. The Board of Commissioners and its committees held monthly meetings with the Board of Directors to discuss the Bank’s performance and progress of various plans and strategies, and also participated in other meetings involving both internal and external auditors, and those of the work units within the Bank. Actively the Board of Commissioners remind the Board of Directors if there are conditions beyond

Dewan Komisaris mengapresiasi hasil kerja Direksi yang mampu membawa Bank meningkatkan kinerjanya secara fenomenal di tahun 2015, baik dari sisi pengumpulan dana maupun penyalurannya, serta didukung tata kelola yang kuat.

The Board of Commissioners appreciates the work of the Board of Directors that has managed to lead the Bank to improve its per formance phenomenally in 2015, both in terms of funding as well as lending, and supported by a strong governance.

16 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Page 23: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

kerja lainnya dalam struktur organisasi Bank. Secara aktif, Dewan Komisaris langsung mengingatkan Direksi apabila terdapat kondisi di luar ekspektasi ataupun yang perlu cepat disikapi, dan khususnya apabila terdapat sanksi ataupun teguran dari OJK, maka Dewan Komisaris meminta Direksi menyampaikan dan memantau terlaksananya action plan untuk memperbaiki kondisi tersebut.

Untuk menjaga independensinya, Dewan Komisaris beranggotakan dua orang Komisaris Independen yang senantiasa berkoordinasi dengan Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko serta Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) untuk memantau perkembangan organisasi, khususnya yang terkait parameter-parameter pengukuran Risk-Based Bank Rating (RBBR) Bank Sampoerna. Komisaris Independen juga mengingatkan Direksi agar memperhatikan kepentingan nasabah sebagai perwujudan komitmen terhadap perlindungan nasabah, sebagaimana ditekankan oleh OJK, dan menekankan kepada Direksi untuk selalu berhati-hati dalam menjaga kualitas kredit dengan menimbang kondisi ekonomi saat ini, serta memastikan imbal hasil dari langkah-langkah strategis Direksi tercermin dalam laporan keuangan Bank. Komisaris Independen sejauh ini tidak melihat adanya ada hal-hal signifikan terkait kinerja Bank ataupun terkait kepentingan minoritas yang perlu mendapatkan perhatian khusus.

Pada tahun 2015 terjadi perubahan komposisi Dewan Komisaris, dengan digantikannya Bapak Roy Sugihardja Wiradharma sebagai Komisaris Independen, oleh Bapak Khoe Minhari Handikusuma, untuk menjabat posisi yang sama, berdasarkan Surat Persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 5.61/PB.332/2015, dan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Dengan demikian, komposisi Dewan Komisaris per akhir 2015 adalah sebagai berikut:

1. Budi Setiawan Halim – Komisaris Utama2. Arsono Putranto – Komisaris3. Adiwarman Azwar Karim – Komisaris Independen4. Khoe Minhari Handikusuma – Komisaris Independen

Di tahun 2016, perekonomian dunia akan banyak dipengaruhi oleh penyesuaian suku bunga Bank Sentral AS, yang akan menimbulkan efek domino berupa penyesuaian suku bunga di banyak negara, termasuk Indonesia. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan masih berjalan lambat, mengingat harga minyak dunia terus melemah, diikuti penurunan harga berbagai komoditas dunia. Pencapaian target penerimaan pajak Pemerintah Indonesia diperkirakan tetap merupakan tantangan berat, sehingga berpotensi memperlebar defisit anggaran dan membuat Pemerintah perlu memikirkan strategi-strategi yang tepat untuk menutupi defisit tersebut. Dengan latar belakang tersebut, perbankan nasional diperkirakan tumbuh perlahan terutama di semester pertama 2016, sambil menunggu

expectations or issues that need to be addressed promptly, and should there be sanctions or reprimands from OJK, the Board of Commissioners would request the Board of Directors to deliver and monitor the action plan implementation to rectify such a condition.

To uphold its independence, the Board of Commissioners has two Independent Commissioners in its membership. They coordinate with the Director of Compliance and Risk Management and the Internal Audit Unit to monitor organizational developments, especially those related to Risk-Based Bank Rating (RBBR) of Bank Sampoerna. The Independent Commissioners also reminded the Board of Directors to consider the interests of customers as part of its commitment to consumer protection, as emphasized by OJK, and emphasized prudence to the Board of Directors in maintaining credit quality in light of the current economic situation, and to ensure that the results of the Board of Directors’ strategic measures are reflected in the Bank’s financial statements. The Independent Commissioners have so far not seen any major issue related to the Bank’s performance or any minority interests that need special attention.

In 2015 the composition of the Board of Commissioners was amended, with Mr. Roy Sugihardja Wiradharma being replaced by Mr. Khoe Minhari Handikusuma as an Independent Commissioner, based on Letter of Approval from OJK No. 5.61/B.332/2015 and the resolution of the General Meeting of Shareholders. The composition of the Board of Commissioners at the end of 2015 is as follows:

1. Budi Setiawan Halim – President Commissioner2. Arsono Putranto – Commissioner3. Adiwarman Azwar Karim – Independent Commissioner4. Khoe Minhari Handikusuma – Independent Commissioner

In 2016, the global economy will be heavily affected by The Fed’s interest rate adjustment, which would engender a domino effect, namely interest rate adjustments in many countries, including Indonesia. Economic growth is expected to remain anemic, considering the weakening oil price, followed by decline in global commodity prices. Achieving the Indonesian government’s tax revenue target will be a formidable challenge, potentially widening budget deficit, so that the Government will have to produce apt strategies to compensate for the deficit. In view of all of the above, the national banking industry is expected to grow sluggishly, especially in the first half of 2016, pending the impact of the Government’s economic policy packages and OJK’s policy easing. The biggest challenge for Bank Sampoerna and the banking industry in general in 2016 will be managing risk

172015 Annual Report | Bank Sampoerna

Page 24: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

terasanya dampak penerapan paket kebijakan ekonomi Pemerintah dan kebijakan pelonggaran dari OJK. Tantangan terbesar bagi Bank Sampoerna dan industri perbankan pada umumnya di 2016 adalah menjaga tingkat risiko kredit bermasalah, serta mendeteksi dan menanggulangi setiap masalah di bidang perkreditan sedini mungkin agar tidak berdampak besar ataupun berkepanjangan.

Oleh karena itu, Dewan Komisaris berharap Direksi cermat dalam mengamati perkembangan yang ada dan mengambil keputusan-keputusan yang bijak dan efektif untuk mendukung pertumbuhan Bank. Dewan Komisaris memandang perlunya pengembangan bisnis mikro secara organik dan intensifikasi

from non-performing loans, as well as detecting and remedying any problems in lending as early as possible so as not to create a major or prolonged impact on the business.

Therefore, the Board of Commissioners expects the Board of Directors to meticulously observe the latest developments and take decisions wisely and effectively to support the Bank’s growth. The Board of Commissioners sees the need to develop the micro business organically, and to intensify business in SME segment

Dari kiri ke kanan / From left to right

Adiwarman Azwar KarimKomisaris Independen / Independent Commissioner

Khoe Minhari HandikusumaKomisaris Independen / Independent Commissioner

Budi Setiawan Halim Komisaris Utama / President Commissioner

Arsono PutrantoKomisaris / Commissioner

18 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Page 25: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

bisnis di segmen SME dengan terobosan-terobosan baru. Kualitas dari institusi keuangan, baik itu koperasi, modal ventura, dan lainnya perlu diawasi dan dikelola dengan berhati-hati, mengingat potensi pertumbuhan yang ditawarkan di bidang ini masih terbuka lebar, sehingga tentunya tidak boleh dilewatkan begitu saja. Proporsi dana murah dalam komposisi dana pihak ketiga Bank perlu ditingkatkan, terutama dengan menjaring nasabah baru di tempat-tempat di mana kantor-kantor cabang Bank berada.

Sekali lagi Dewan Komisaris menekankan bahwa dukungan pemegang saham, baik Grup Sampoerna Strategic dan Grup Alfa serta Bapak Ekadharmajanto Kasih tetap kuat dan konsisten, seiring Bank diarahkan untuk masuk ke kategori bank BUKU 2. Pemegang saham telah menyatakan kesediaannya untuk mendukung persyaratan kecukupan permodalan sebagaimana ketentuan yang berlaku.

Semua strategi dan rencana bisnis yang telah dikembangkan oleh Direksi untuk diimplementasikan di tahun 2016 telah dibahas bersama dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Walaupun target pertumbuhan Bank yang direncanakan di atas rata-rata bank-bank sejenis (BUKU 1), namun Dewan Komisaris memandang target tersebut rasional dan dapat dicapai melalui penerapan strategi yang terukur dan terkelola dengan baik.

Sebagai penutup, Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih kepada pemegang saham, Pemerintah dan pihak regulator, nasabah dan mitra usaha, serta manajemen dan seluruh karyawan Bank Sampoerna, yang telah memberikan dukungan terbaik mereka dan memainkan peran masing-masing demi kelangsungan dan pertumbuhan bisnis Bank selama tahun 2015.

Dengan dukungan semua pihak, Bank Sampoerna tentunya akan semakin kuat dan baik dalam memberikan pelayanan primanya kepada seluruh nasabah, sekaligus membantu menciptakan perubahan ke arah yang lebih baik bagi bangsa Indonesia, dengan berkonsentrasi pada pertumbuhan di sektor UMKM.

Budi Setiawan HalimKomisaris UtamaPresident Commissioner

with new breakthroughs. Quality of financial institutions, i.e. cooperatives, venture capitals, and others, needs to be monitored and cautiously governed, given the potential growth in this field remains wide open and thus should not be missed. The proportion of low-cost funds in the Bank’s third party fund composition needs to be improved, especially by acquiring new customers in areas where the Bank’s branch offices are located.

Once again the Board of Commissioners would like to assert that the support of shareholders, i.e. Sampoerna Strategic Group and Alfa Group and Mr. Ekadharmajanto Kasih, remains strong and consistent, as the Bank is geared towards entering the BUKU 2 category. The shareholders have expressed their intention to fulfill the capital adequacy requirements in line with the prevailing regulations.

All strategies and business plans formulated by the Board of Directors to be implemented in 2016 have been discussed with and approved by the Board of Commissioners. Although the Bank’s growth targets are well above the average among similar banks (BUKU 1), the Board of Commissioners believes that these targets are rational and achievable with the measured implementation of the proper strategies.

In closing, the Board of Commissioners is thankful to the shareholders, Government and regulators, customers and business partners, and management and all employees of Bank Sampoerna, which gave their best and played their respective parts for the survival and growth of the Bank’s business throughout 2015.

With the support of all parties, Bank Sampoerna will be stronger and more equipped to provide prime services to all customers, and to help create change for the better for the people of Indonesia, by concentrating on the growth in the SME sector.

192015 Annual Report | Bank Sampoerna

Page 26: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Laporan DireksiReport from the Board of Directors

Ali RukmijahDirektur UtamaPresident Director

20 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Page 27: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Para pemegang saham dan pemangku kepentingan yang terhormat,

Merupakan suatu kehormatan bagi kami, Direksi PT Bank Sahabat Sampoerna (“Bank Sampoerna”), untuk dapat melaporkan berbagai pencapaian Bank

Sampoerna di tahun 2015 yang baru saja dilalui bersama, di mana Bank terus menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam berbagai aspek, baik secara operasional, finansial, maupun tata kelola.

Situasi Perekonomian Indonesia di 2015

Sepanjang tahun 2015 ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 4,80%, sedikit di bawah target Pemerintah di awal tahun dan juga lebih rendah daripada pertumbuhan ekonomi di tahun 2014. Hal ini diakibatkan oleh belum pulihnya perekonomian global khususnya negara-negara yang menjadi mitra dagang terbesar Indonesia, yaitu Jepang dan Tiongkok. Perlambatan pertumbuhan ini juga dipengaruhi oleh turunnya harga-harga komoditas yang lazimnya menjadi andalan Indonesia, seperti minyak bumi & gas (migas), batubara, karet, dan kelapa sawit.

Betapapun juga, Pemerintah terus berupaya mendorong pertumbuhan dan menjaga stabilitas ekonomi dengan meluncurkan sejumlah Kebijakan Perekonomian, yang dimulai sejak September 2015. Pokok-pokok kebijakan yang telah diambil antara lain deregulasi, debirokratisasi, penegakan hukum dan kepastian usaha, percepatan penyelesaian proyek strategis nasional, serta peningkatan investasi di sektor properti. Semua itu membuat kami optimis akan meningkatkan daya saing industri nasional di masa mendatang.

Respected shareholders and stakeholders,

I t is an honor for us the Board of Directors of PT Bank Sahabat Sampoerna ( “Bank Sampoerna”) to report the accomplishments of Bank Sampoerna in 2015. The

Bank continued to show significant progress in various aspects, both operationally, financial, and governance in the year that was just passed.

Indonesia’s Economic Situation in 2015 Throughout 2015, Indonesia’s economy grew by 4.80%, slightly below the Government’s target set at the beginning of the year, also lower than the economic growth rate in 2014. This was caused by the slow global economic recovery particularly the countries which are the largest trading partners of Indonesia, namely Japan and China. Slowing growth was also affected by the decline in commodity prices, which have usually been a mainstay of Indonesia’s economy. These include oil and gas, coal, rubber, and palm oil.

However, the Government continued to drive growth and maintain economic stability by launching a number of Economic Policy Packages, starting in September 2015. The main points of the policies that have been undertaken, among others, are deregulation, de-bureaucratization, strengthening of law enforcement and improvement of business climate, acceleration of the completion of strategic projects, as well as increase of investments in the property sector. All that buoyed our optimism that the competitiveness of national industries in the future will be better.

Mentransformasi Tantangan Menjadi Momentum PertumbuhanTransforming Challenges into a Momentum for Growth

I M

212015 Annual Report | Bank Sampoerna

Page 28: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Bank Indonesia memainkan perannya di bidang moneter dengan mengeluarkan kebijakan untuk mengendalikan inflasi, mendorong sektor riil, memperkuat stabilitas dan likuiditas Rupiah, serta melakukan langkah pendalaman pasar uang, untuk memastikan belanja negara dapat secara optimal menggenjot perekonomian. Per akhir Desember 2015 inflasi tercatat 3,35%, turun tajam dari 8,36% per akhir 2014, sementara neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus USD7,59 miliar.

Sementara itu, untuk merespons perlambatan ekonomi di tahun 2015 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di penghujung tahun 2015 mengeluarkan paket kebijakan yang merevitalisasi berbagai aktivitas perekonomian, seperti perbankan, revitalisasi modal ventura, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi, serta pembiayaan, selain juga mendorong aktivitas ekspor dan pertumbuhan ekonomi kreatif. Semua upaya di atas telah menghasilkan sejumlah kemajuan, salah satunya penyerapan belanja Negara, yang hingga Desember 2015 mencapai hampir 91,23%, dan dengan terdorongnya daya beli masyarakat dan konsumsi rumah tangga.

Tinjauan Sektor Perbankan Nasional 2015

Total dana pihak ketiga di industri perbankan nasional per 31 Desember 2015 mencapai sebesar Rp4.413,06 triliun meningkat sebesar 7,26% dari Rp4.114,42 triliun per akhir 2014. Fungsi intermediasi perbankan yaitu penyaluran kredit pun naik 10,40% menjadi Rp4.092,10 triliun per 31 Desember 2015, dari Rp3.706,50 triliun per akhir 2014. Untuk membantu merangsang pertumbuhan, Bank Indonesia menjaga suku bunga acuannya sepanjang 2015 pada 7,50%, setelah sempat menurunkannya 0,25% di awal tahun.

Sepanjang tahun 2015, bank-bank BUKU 1 mencatatkan penurunan dalam penyaluran kredit dibandingkan di tahun 2014, yakni dari Rp110,96 triliun menjadi total Rp106,88 triliun per Desember 2015. Kinerja penyaluran kredit bank-bank BUKU 1 berada jauh di bawah kategori bank BUKU 3, namun masih lebih baik dibandingkan bank-bank BUKU 4 dan BUKU 2, yang mencatat angka pertumbuhan negatif.

Lambatnya pertumbuhan ekonomi berdampak langsung terhadap daya beli dan kemampuan debitur untuk menjaga kondisi arus kas mereka. Sektor-sektor yang sebelumnya dipandang menjanjikan, seperti batu bara dan agribisnis, mengalami penurunan substansial akibat turunnya harga jual serta pengaruh negatif bencana kabut asap yang melanda Indonesia di paruh kedua 2015. Sementara faktor risiko kredit yang lebih tinggi membuat suku bunga kredit cenderung tetap, pelonggaran likuiditas mengurangi kompetisi bank-bank dalam menghimpun dana pihak ketiga dan menurunkan rata-rata suku bunga deposito dari periode sebelumnya.

Bagaimanapun juga, ketahanan yang baik dari sistem perbankan nasional dan volatilitas kinerja pasar keuangan dapat dikelola baik, sebagaimana ditunjukkan oleh rasio kecukupan modal (CAR)

Bank Indonesia played its role in the monetary field with a policy aimed at controlling inflation, encouraging growth of real economic sectors, strengthening the stability and liquidity of the Rupiah, as well as expanding the depth of the financial markets, to ensure that state spending would optimally boost the economy. As at the end of December 2015 inflation was recorded at 3.35%, down sharply from 8.36% at the end of 2014, while Indonesia’s trade balance recorded a surplus of USD7.59 billion. Meanwhile, in response to the economic slowdown in 2015, the Financial Services Authority (OJK) in late 2015 issued a policy package to revitalize various economic activities, such as banking, venture capital, micro, small and medium enterprises (SMEs) and cooperatives, as well as financing, while also encouraging export and promoting growth of the creative economy. All of the above efforts have resulted in some progress, one of which was the Government’s expenditure absorption, which until December 2015 reached almost 91.23%, bolstering purchasing power and household consumption.

National Banking Sector Overview in 2015 Total third party funds in the banking industry nationwide as at 31 December 2015 stood at Rp4,413.06 trillion, an increase of 7.26% from Rp4,114.42 trillion at the end of 2014. The intermediary function of banking, namely lending, also rose in value by 10.40% to Rp4,092.10 trillion as at 31 December 2015, from Rp3,706.50 trillion at the end of 2014. To help stimulate growth, Bank Indonesia maintained its benchmark interest rate at 7.50% throughout 2015, after lowering it by 0.25% at the beginning of the year.

Throughout 2015, the banks in the BUKU 1 category recorded a decreasing trend in lending growth compared to 2014, from Rp109.92 trillion to reach Rp106.04 trillion as at December 2015. The lending performance of banks in BUKU 1 category was far below that of the banks in BUKU 3 category, but still better than the banks in the BUKU 4 and BUKU 2 categories, which recorded negative growth.

The slow pace of economic growth directly affected the purchasing power and ability of debtors to maintain their cash flows. Sectors that had been seen as promising before, such as coal and agribusiness, decreased substantially due to lower selling prices of commodities and the negative effect of smog that hit Indonesia in the second half of 2015. And while rising credit risk caused loan interest rates to remain stagnant, the easing in liquidity reduced competition among banks in collecting third party funds and lowered the average interest rates on deposits from the previous period.

However, the national banking system remained resilient and volatility of financial market performance was relatively well-managed, as indicated by the capital adequacy ratio (CAR) of

22 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Page 29: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

perbankan yang berada jauh di atas nilai minimum 8%. Selain itu, rasio kredit bermasalah (NPL) masih tetap rendah pada kisaran 2,39% (gross) dan 1,14% (net). Untuk semakin menggenjot kinerja sektor perbankan, Bank Indonesia telah menurunkan batas Giro Wajib Minimum (GWM) Primer dalam rupiah, dari 8,00% menjadi 7,50% pada Desember 2015. Langkah ini tentunya telah memperkuat kapasitas pembiayaan perbankan nasional untuk dapat melayani kebutuhan dana yang meningkat di penghujung tahun 2015, yang turut dipengaruhi oleh dilaksanakannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara simultan di banyak daerah.

Mengingat banyak investor cenderung menunggu dan bergantung pada Pemerintah untuk menggerakkan perekonomian, Bank menyambut baik langkah dan kebijakan ekonomi makroprudensial yang dikeluarkan Pemerintah, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan, yang akan lebih dirasakan manfaatnya di tahun 2016.

Penyaluran Kredit ke UMKM

Total penyaluran kredit perbankan ke UMKM di Indonesia tercatat sebesar Rp739,80 triliun per Desember 2015, naik 10,14% dari Rp671,72 triliun per Desember 2014. Pertumbuhan penyaluran kredit ini terutama ditopang oleh kenaikan yang signifikan pada sektor perdagangan grosir dan eceran, konstruksi, serta industri pengolahan. Kenaikan ini sayangnya turut dibarengi dengan kenaikan dalam rasio kredit bermasalah (NPL) yang mencapai 4,03% per Desember 2015, dibandingkan 3,75% di 2014.

Sementara itu, laju pertumbuhan tertinggi dalam jumlah kredit yang disalurkan tercatat pada sektor perdagangan dan eceran, yang mengalami kenaikan 11,44% dari Rp355,19 triliun per Desember 2014 menjadi Rp395,84 triliun hingga Desember 2015.

Sebesar Rp537,19 triliun dari total kredit yang disalurkan ke UMKM di Desember 2015 berupa kredit modal kerja (72,61% dari total), sementara sisanya sebesar Rp202,61 triliun merupakan kredit investasi. Sebagai perbandingan, di Desember 2014 komposisi kredit ke UMKM cenderung serupa, yaitu 72,99% kredit modal kerja dan 27,01% kredit investasi.

Kinerja Finansial Bank Sampoerna di 2015

Di tengah perlambatan ekonomi sepanjang 2015, Bank Sampoerna terus optimis dan taktis dalam menghadapi tantangan, dan dengan demikian berhasil mencapai kondisi fundamental perbankan yang baik dan manajemen risiko yang terukur. Pertumbuhan Bank di 2015 tercermin dari meningkatnya laba bersih sebesar 82,91%, dari Rp27,33 miliar per akhir 2014 menjadi Rp50,00 miliar per akhir tahun 2015.

Pinjaman yang disalurkan Bank per akhir 2015 mencapai Rp4,73 triliun, naik 86,23% dari Rp2,54 triliun per akhir 2014. Kenaikan ini ditopang oleh meningkatnya total dana pihak ketiga dari Rp2,71 triliun per akhir 2014 menjadi Rp4,96 triliun per akhir 2015, serta didukung oleh semakin baiknya kinerja manajemen risiko Bank.

banks being well above the minimum ratio of 8%. In addition, the ratio of non-performing loans (NPLs) remained low, in the range of 2.39% (gross) and 1.14% (net). To further boost the performance of the banking sector, Bank Indonesia lowered the Primary Minimum Reserve Requirement (MRR) denominated in rupiah, from 8.00% to 7.50% in December 2015. This move strengthened the capacity of the national banking industry’s financing capability, in order to serve the increasing demand for financing nearing the end of 2015, which was also influenced by the regional elections held simultaneously in many areas. Given that many investors tend to wait and rely on the Government to boost the economy, the Bank welcomed the economic and macroprudential policies issued by the Government, Bank Indonesia, and the Financial Services Authority, which will have more palpable benefits in 2016. Lending to MSMEs Total lending to MSMEs in Indonesia was recorded at Rp739.80 trillion as of December 2015, increased by 10.14% from Rp671.72 trillion as at December 2014. The lending portfolio’s growth was mainly supported by significant increases in the sectors of wholesale and retail trade, construction, and processing. This increase unfortunately was coupled with by an increase in non-performing loans (NPL) ratios, which reached 4.03% in December 2015, compared to 3.75% in 2014. Meanwhile, the highest growth rate in the amount of loans was recorded in the construction sector, which rose 11.44% from Rp355.19 trillion in December 2014 to Rp395.84 trillion as at December 2015.

As much as Rp537.19 trillion of lending was extended to SMEs by December 2015 in the form of working capital loans (72.61% of the total), while the balance of Rp202.61 trillion was made in the form of investment loan. As a comparison, in December 2014 the composition of lending to SMEs tended to be similar, i.e. 72.99% for working capital and 27.01% for investment. Bank Sampoerna’s Financial Performance in 2015 In the midst of the economic slowdown in 2015, Bank Sampoerna continued to be optimistic and tactical in the face of great challenges, and thus managed to achieve strong banking fundamentals and prudent risk management. The Bank’s growth in 2015 is reflected by the increase in net profit by 82.91%, from Rp27.33 billion as at the end of 2014 to Rp50.00 billion as at the end of 2015.

The Bank disbursed loans amounting to Rp4.73 trillion by end of 2015, increased by 86.23% from Rp2.54 trillion at the end of 2014. This growth was supported by the increase in total third party funds, which amounted to Rp2.71 trillion at the end of 2014 and increased to Rp4.96 trillion by the end of 2015.

232015 Annual Report | Bank Sampoerna

Page 30: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Dengan demikian, rasio pinjaman terhadap total simpanan (Loan-to-Deposit Ratio—LDR) per akhir 2015 tercatat 92,86%. Sekitar 81% dari portofolio pinjaman yang disalurkan Bank dialokasikan pada sektor UMKM, yang terus menjadi fokus bisnis Bank Sampoerna, sejalan dengan Strategi Pertumbuhan Jangka Panjang Bank untuk 2014–2019.

Rasio keuangan lainnya di Bank Sampoerna, seperti rasio kredit bermasalah (NPL) gross 2,93%, rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 17,03%, imbal hasil atas aset (ROA) 1,42%, imbal hasil atas ekuitas (ROE) 7,54%, dan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) sebesar 89,88% ditambah dengan meningkatnya aset total menjadi Rp6,15 triliun per akhir 2015, menunjukkan bahwa kinerja Bank Sampoerna di tahun 2015 lebih baik dibandingkan bank-bank setara di kategori BUKU 1.

Strategi Bisnis 2015

Kinerja finansial Bank yang baik sebagaimana dijelaskan di atas tentunya didukung oleh pelaksanaan strategi bisnis secara jeli dan

That was also supported by improvements in the Bank’s risk management. Thus, the Bank’s Loan-to-Deposit Ratio (LDR) at the end of 2015 was 92.86%. Approximately 81% of the lending portfolio of the Bank was allocated to the MSMEs sector, which continues to be the business focus of Bank Sampoerna, in line with the Bank’s Long-Term Growth Strategy for 2014–2019. Other financial ratios of Bank Sampoerna were as follows: non performing loans (NPL) gross stood at 2.93%, capital adequacy ratio (CAR) stood at 17.03%, return on assets (ROA) at 1.42%, return on equity (ROE) at 7.54%, and the ratio of operating expenses to operating income (BOPO) reached 89.88%. The Bank’s total assets reached Rp6.15 trillion as at the end of 2015, indicating that the Bank’s performance in 2015 was higher than similar banks in the BUKU 1 category.

Business Strategy in 2015

The Bank’s strong financial performance as described above was supported by the implementation of its business strategy in a

Didukung struktur permodalan yang terus diperkuat oleh pemegang saham, Bank Sampoerna di tahun 2015 mampu membukukan kinerja keuangan yang sangat solid, dengan laba bersih meningkat sebesar 83% dari tahun 2014, seiring Bank mempertahankan fokusnya untuk melayani segmen UMKM.

Buttressed by the shareholders’ strengthening of the capital structure, in 2015 the Bank successfully recorded a 83% greater net income than in 2014, as the Bank remained focused on serving the SME segment.

konsisten. Strategi-strategi tersebut juga mencakup penguatan sinergi bisnis Bank dengan Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Mitra Sejati yang dibina Bank melalui program asset buying dan joint financing, perluasan ke sektor multifinance dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) serta koperasi dan modal ventura juga resegmentasi ticket size kredit (UMKM) Bank menjadi lebih kecil.

Sejak pertengahan 2014 Bank telah memasuki segmen pasar UMKM untuk nilai kredit Rp500 juta – Rp3 miliar, yang umumnya disebut segmen Emerging SME. Langkah ini merupakan salah satu terobosan bisnis Bank Sampoerna untuk mendiferensiasikan pangsa pasarnya dengan pangsa pasar bank-bank lain.

Perluasan Jaringan Bisnis & Migrasi ke Core Banking System Baru

Untuk menyeimbangkan pertumbuhan di wilayah barat Indonesia yang menitikberatkan pada sektor agribisnis, di tahun 2015 Bank mencoba memanfaatkan peluang yang menjanjikan dari sektor perdagangan di wilayah timur Indonesia, dengan membuka kantor-kantor cabang baru di Palopo, Makassar, Jayapura, Sorong dan Tugu Mulyo untuk wilayah barat. Dengan demikian, jumlah

consistent and calculated manner. The strategy also included the strengthening of the Bank’s business synergy with the Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Mitra Sejati, fostered through asset buying and joint financing programs, expansion to the multifinance sector and rural banks (BPR) as well as cooperatives and venture capitals and resegmentation of the Bank’s ticket size in SME to smaller size. Since mid-2014 the Bank had entered the SME segment for loan value of Rp500 million – Rp3 billion, generally called the Emerging SME segment. This step demonstrated one of the business breakthroughs of Bank Sampoerna to differentiate its market segmentation with other banks.

Business Network Expansion & Core Banking System Migration To balance growth in the western regions of Indonesia that remained heavy on the agribusiness sector, in 2015 the Bank endeavored to take advantage of the opportunities from the trade sector in the eastern regions of Indonesia, with the opening of new branch offices in Palopo, Makassar, Jayapura, Sorong and Tugu Mulyo for western Regions. Thus, the number of branches and sub-branches of the

24 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Page 31: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

kantor cabang dan kantor cabang pembantu Bank per akhir 2015 menjadi 18 kantor, sementara total karyawan juga naik dari 503 orang per akhir 2014 menjadi 806 orang.

Ekspansi ini terus dibarengi dengan pemantauan kualitas kredit dan pengelolaan risiko yang cermat dan penuh kehati-hatian, antara lain dengan portfolio review yang dilakukan mingguan di seluruh cabang dan penguatan budaya kepatuhan dan kesadaran risiko terhadap seluruh karyawan.

Di tahun 2015 Bank Sampoerna telah berhasil melalui suatu tahapan yang sangat penting di bidang operasional, yaitu penggantian core banking system ke Temenos T-24, yang selesai di bulan November 2015. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi nasabah sekaligus memastikan seluruh proses operasional dan pelaporan lebih efisien dan tepat waktu.

Struktur Permodalan

Seluruh strategi pertumbuhan Bank terus memperoleh dukungan kuat dari pemegang saham, yang mencerminkan reputasi Grup Sampoerna Strategic dan Grup Alfa. Di tahun 2015 Bank dua kali mendapatkan tambahan modal disetor dengan total Rp165 miliar, sehingga per akhir 2015 total modal disetor Bank adalah Rp715 miliar.

Pemberdayaan Masyarakat & Kepedulian terhadap Sesama

Sesuai Visi dan Misi Bank Sampoerna, kegiatan operasional Bank di industri perbankan nasional haruslah senantiasa dibarengi dengan upaya untuk memberdayakan masyarakat Indonesia untuk mewujudkan cita-cita bangsa yang makmur, adil, dan sejahtera. Untuk itu, Bank Sampoerna memegang komitmen yang teguh dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya, yang mencakup lima aspek, yaitu sosial kemasyarakatan, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan lingkungan.

Di tahun 2015 Bank menyalurkan donasi kepada kelompok masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk, antara lain: sarana dan prasarana sekolah, fasilitas komputer, beasiswa, bantuan bagi korban bencana alam, serta santunan bagi panti asuhan dan panti werda. Setiap tahunnya bersama dengan Grup Sampoerna Strategic, Bank menyelenggarakan program Donor Darah yang melibatkan para karyawan, serta membantu pengobatan masyarakat dari kalangan ekonomi lemah. Bank juga melaksanakan kegiatan bersih pasar bekerja sama dengan koperasi binaannya, Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Mitra Sejati, di Medan

Agar dapat menghadirkan manfaat yang berlipat-lipat bagi mereka yang membutuhkan, di tahun 2015 Bank Sampoerna meluncurkan produk Tabungan Hati, yang mendorong para nasabah untuk memberikan santunan bagi yayasan-yayasan sosial yang bekerja sama dengan Bank Sampoerna, sehingga membantu meringankan beban sesama. Sebagai tahap awalnya, Bank menyalurkan dana santunan ini bagi anak-anak penderita penyakit hydrocephalus di Semarang, Jawa Tengah.

Bank by the end of 2015 rose to 18 offices, while total employees increased from 503 personnel by the end of 2014 to 806 personnel.

This expansion was accompanied at all times by close monitoring of credit quality, and careful and prudent risk management. This was achieved by, among others, conducting portfolio review weekly in all branches and strengthening the compliance and risk awareness culture across all employees. In 2015 the Bank Sampoerna went through a critical stage in operations, namely the migration of its core banking system to Temenos T-24, completed in November 2015. This effort was done to improve the Bank’s service quality for customers and at the same time to help all operational and reporting processes become efficient and timely.

Capital Structure The Bank’s growth strategy continues to gain strong support from the shareholders, reflecting the reputation of Sampoerna Strategic Group and Alfa Group. In 2015 the Bank received additional paid-in capital twice, with a total amount of Rp165 billion. Thus, by the end of 2015 the total paid-in capital of the Bank stood at Rp715 billion.

Community Empowerment & Care for Others In line with the Vision and Mission of Bank Sampoerna, the Bank’s operations in the national banking industry must always be accompanied by efforts to empower the Indonesian people to achieve the ideals of a prosperous and equitable nation. To that end, Bank Sampoerna is committed to carrying out its its corporate social responsibility, which includes five aspects, namely social, educational, health, employment, and environmental.

In 2015 the Bank extended donations to the underprivileged, among others in the form of school facilities and infrastructure, computer facility, scholarships, assistance to victims of natural disasters, and donation to orphanages and nursing homes. Every year, together with Sampoerna Strategic Group, the Bank organized a blood drive involving employees, as well as conducting health treatments for the underprivileged. The Bank also conducted market cleaning project in cooperation with its partner cooperative, Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Mitra Sejati, in Medan

In order to multiply the benefits of the Bank’s operations to the underprivileged, in 2015 the Bank launched the Tabungan Hati savings product. The product encourages customers to donate to charities that work closely with Bank Sampoerna, thus helping to ease the heavy burden of others. As an initial step, the Bank extended donations to help children suffering from hydrocephalus disease in Semarang, Central Java.

252015 Annual Report | Bank Sampoerna

Page 32: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Partisipasi dalam Edukasi Literasi Keuangan

Sebagai bagian dari tanggung jawabnya, Bank terus mendukung program Edukasi Literasi Keuangan yang digagas oleh OJK dengan menyelenggarakan program tersebut di SDN Karet 01 Pagi yang berada di lingkungan sekitar Kantor Pusat Bank. Melalui program ini, berbagai kalangan masyarakat khususnya para siswa dapat mengenal industri perbankan lebih lanjut dan membudayakan menabung di bank.

Melayani Sepenuh Hati

Langkah yang juga kami anggap penting baik untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat kecil sekaligus menopang pertumbuhan bisnis Bank adalah memberdayakan para pengusaha UMKM di Indonesia. Sebagai perwujudannya, di tahun 2015 bekerja sama dengan Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Mitra Sejati dan PT HM Sampoerna, Bank menyelenggarakan program Sampoerna Retail Community untuk mengedukasi pengusaha UMKM di Jawa Timur di bidang pengelolaan usaha UMKM sehari-hari dan pengenalan tentang lembaga keuangan. Secara periodik, melalui program Serving Day, pihak manajemen Bank turun langsung ke lokasi debitur untuk melihat lebih dekat dan memahami bagaimana debitur dapat menjalankan usahanya dengan lebih optimal.

Penerapan Tata Kelola yang Baik

Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, pemantauan kualitas kredit yang disalurkan Bank dan manajemen risiko yang cermat dan terukur terus diupayakan oleh Bank dalam rangka menjaga keberlangsungan bisnis Bank serta menghindarkan terjadinya hal-hal yang dapat mengganggu operasional dan menghambat pertumbuhan Bank.

Untuk itulah, kami secara rutin meninjau kelengkapan organ-organ tata kelola perbankan di Bank Sampoerna serta mengembangkan prosedur-prosedur yang diperlukan agar sejalan dengan yang disyaratkan oleh peraturan OJK dan Bank Indonesia. Selain itu, Bank juga terus mengawasi perkembangan pasar dan industri perbankan di Indonesia, untuk memastikan bahwa upaya-upaya pencegahan dan pengendalian risiko yang dimiliki Bank telah memadai untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang dapat muncul.

Bank Sampoerna telah memperhatikan semua rekomendasi dan arahan dari pihak regulator yang disampaikan di tahun 2015, yang diwujudkan melalui penyempurnaan sistem operasi perbankan, implementasi audit internal yang lebih menyeluruh dan terencana, serta pelaporan yang lebih baik dan tepat waktu. Penilaian Risk-Based Bank Rating (RBBR) untuk tahun 2015 menghasilkan nilai 2, menunjukkan bahwa kinerja kepatuhan Bank telah sesuai dengan Rencana Bisnis Bank.

Participation in Financial Literacy Education As part of its set of responsibilities, the Bank supports the Financial Literacy Education program initiated by the OJK by conducting such program at SDN Karet 01 Pagi, located within the vicinity of the Bank’s Head Office. Through this program, various parts of the society, especially students, were able to learn more about the banking industry and to encourage a habit of saving money in the bank.

Serving Wholeheartedly We strive to drive the economy of small communities as well as to support the growth of the Bank’s business, and one of the ways we do this is through the empowerment of SME entrepreneurs in Indonesia. In this regard, in 2015 in collaboration with Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Mitra Sejati and PT HM Sampoerna, Bank Sampoerna conducted Sampoerna Retail Community to educate SME entrepreneurs in East Java in the daily management of the business and introduced them to a primer on financial institutions. Periodically, through the Serving Day program, the management of the Bank directly visits a number of debtors to look at their businesses more closely to understand and provide input on how debtors can run their business more optimally.

Implementation of Good Corporate Governance As explained in the previous paragraphs, quality of the Bank’s lending and risk management continues to be monitored and measured prudently, in order to maintain the Bank’s business continuity and avoid issues that may disrupt the Bank’s operations and inhibit its growth.

For this reason, we regularly review the adequacy of corporate governance organs of the Bank and develop necessary procedures in order to comply with the requirements of the regulations of OJK and Bank Indonesia. In addition, the Bank also continues to oversee market developments and the banking industry situation in Indonesia, to ensure that there are adequate efforts to prevent and control the risks that the Bank is facing, amidst the various scenarios that may take shape.

Bank Sampoerna has followed up all the recommendations and directives of the regulators that were delivered in 2015. This was realized through the improvement of operational system for banking, implementation of internal audit in a more comprehensive and well-planned manner, as well as more timely reporting. The Bank’s Risk-Based Bank Rating (RBBR) for 2015 resulted in a score of 2, indicating that the Bank’s performance in compliance has been in accordance with the Business Plan of the Bank.

26 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Page 33: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Perubahan Komposisi Dewan Komisaris & Direksi

Di tahun 2015 dalam rangka memfasilitasi pesatnya perkembangan dan pertumbuhan Bank di masa mendatang, pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham telah melakukan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank Sampoerna. Dengan demikian, susunan Dewan Komisaris dan Direksi per akhir tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

1. Budi Setiawan Halim – Komisaris Utama2. Arsono Putranto – Komisaris3. Khoe Minhari Handikusuma – Komisaris Independen4. Adiwarman Azwar Karim – Komisaris Independen

Direksi1. Ali Rukmijah – Direktur Utama2. Ong Tek Tjan – Direktur UKM, Pendanaan, Financial Institutions

& Jaringan Kantor3. Rudy Mahasin – Direktur Bisnis Mikro4. Lie Liliana Veronica – Direktur Operasional & Teknologi

Informasi5. Setyo Dwitanto – Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko

Direksi mengucapkan terima kasih atas segala kerja keras dan sumbangsih dari Bapak Roy Wiradharma Sugihardja, Bapak Agresius Robajanto Kadiaman dan Bapak Ganda Rahaja Rusli, dan mengharapkan yang terbaik bagi mereka di masa depan.

Prospek Usaha 2016

Direksi senantiasa mencermati perkembangan perekonomian global yang tentunya akan terus mempengaruhi kondisi perekonomian nasional. Kami optimis bahwa Indonesia masih akan menunjukkan kemampuannya untuk tumbuh di tahun 2016 dan seterusnya, dan berharap hal ini akan didukung oleh pulihnya perekonomian global secara bertahap. Bagaimanapun juga, perubahan yang signifikan ke arah yang lebih baik belum akan dapat dirasakan di tahun 2016, dan oleh karena itulah kami menyambut baik diluncurkannya kebijakan-kebijakan oleh Pemerintah dan OJK untuk menunjang pertumbuhan ekonomi nasional.

Tantangan yang terbesar bagi industri perbankan, dan tentunya bagi Bank Sampoerna di tahun 2016 adalah menjaga tingkat risiko kredit bermasalah. Ini dapat disebabkan oleh perlambatan perekonomian, dan apabila tidak disikapi dengan semestinya, dapat menghambat laju pertumbuhan Bank. Oleh karena itu, kami telah menetapkan bahwa fondasi bisnis bagian Credit & Collection Bank Sampoerna yang telah dibangun dengan baik di tahun 2015 akan diperkuat melalui sejumlah strategi, yakni: pemilihan calon debitur secara lebih selektif, peningkatan efisiensi proses kredit,

Changes in the Composition of the Board of Commissioners & the Board of Directors In 2015 in order to facilitate the rapid development and growth of the Bank well into the future, the shareholders through the General Meeting of Shareholders changed the composition of the Board of Commissioners and the Board of Directors of Bank Sampoerna. Accordingly, the composition of the Board of Commissioners and the Board of Directors at the end of 2015 is: Board of Commissioners

1. Budi Setiawan Halim – President Commissioner2. Arsono Putranto – Commissioner3. Khoe Minhari Handikusuma – Independent Commissioner4. Adiwarman Azwar Karim – Independent Commissioner

Board of Directors1. Ali Rukmijah - President Director2. Ong Tek Tjan - SME, Funding, Financial Institutions & Branch

Network Director3. Rudy Mahasin - Micro Business Director4. Lie Liliana Veronica - Operations & Information Technology

Director5. Setyo Dwitanto - Compliance & Risk Management Director

The Board of Directors would like to thank the hard work and contribution from Mr. Roy Wiradharma Sugihardja, Mr. Agresius Robajanto Kadiaman, and Mr. Ganda Rahaja Rusli, and hopes for the best for them in the future. Business Prospects in 2016

The Board of Directors constantly observes the development of the global economy and the ways it will affect the national economy. We are optimistic that Indonesia will remain strong in growth in 2016 and beyond, and we hope this will be supported by a gradual shift in the global economy towards recovery. However, a significant progress we believe will be an enormous task to achieve in 2016, and in that regard, we welcome the newly issued policies of the Government and OJK to bolster national economic growth.

The biggest challenge for the banking industry, and certainly for Bank Sampoerna in 2016, is to maintain the level of risk arising from non-performing loans. This may be take its root in the slowdown of the economy, and if not addressed properly, this may inhibit the Bank’s business growth. Therefore, we maintain that the business foundation for the Bank’s Credit and Collection activities, which has been developed in 2015, will be further strengthened through a number of strategies, namely: tighter selection criteria for potential debtors, increased efficiency of lending processes, policy of tightening credit

272015 Annual Report | Bank Sampoerna

Page 34: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

pengetatan kebijakan kredit di sektor-sektor yang mengalami perlambatan, penerapan sistem deteksi dini bagi debitur bermasalah, dan perbaikan infrastruktur kredit khususnya Loan Origination System.

Rencana & Sasaran Bisnis 2016

Bank Sampoerna memiliki target untuk masuk ke kategori Bank BUKU 2 di tahun 2016, dengan dukungan dari pemegang saham kami. Ini tentunya akan dapat membuka peluang-peluang bisnis yang baru yang sebelumnya sangat terbatas untuk dapat dimanfaatkan oleh Bank. Langkah yang monumental ini akan kami kawal dengan terus mempertahankan peringkat RBBR 2,

in the sectors experiencing a slowdown, implementation of early detection system for non-performing loans, and credit infrastructure improvements particularly to the Loan Origination System.

2016 Business Plans & Targets Bank Sampoerna aims to enter the BUKU 2 category in 2016, with the support of the shareholders. This will certainly be open up opportunities for new businesses that previously were virtually off-limits for the Bank. This monumental step will be paired with close maintenance of the Bank’s RBBR 2 rating, improvement of governance quality, and business network expansion as deemed

Setyo DwitantoDirektur Kepatuhan & Manajemen Risiko

Compliance & Risk Management DirectorAli Rukmijah

Direktur Utama / President DirectorLie Liliana Veronica

Direktur Operasi & Teknologi InformasiOperations & Information Technology Director

Ong Tek TjanDirektur UKM, Pendanaan, Financial Institutions & Jaringan Kantor

SME, Funding, Financial Institutions & Branch Network DirectorRudy Mahasin

Direktur Bisnis Mikro /Micro Business Director

Dari kiri ke kanan / From left to right

28 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Page 35: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

meningkatkan kualitas penerapan tata kelola, dan memperluas jaringan kantor sesuai kebutuhan. Portofolio Bank akan terus kami seimbangkan sehingga pertumbuhan tidak hanya bergantung pada salah satu sektor saja. Untuk itu, kami akan mulai membangun portofolio dari asset-based finance serta penyaluran kredit ke berbagai koperasi dan modal ventura.

Tentunya di tahun-tahun mendatang pihak manajemen juga akan terus mempertajam faktor-faktor yang menjadi keunggulan Bank Sampoerna dibandingkan bank-bank pesaingnya. Ini mencakup persepsi dan kepercayaan dari masyarakat terhadap Bank dan dari Grup Pemegang Saham, yaitu Grup Sampoerna Strategic dan Grup Alfa, fasilitas internet banking yang belum dimiliki bank-bank setara, basis konsumen dan debitur yang terdiferensiasi dengan baik sesuai dengan pangsa pasar Bank, inovasi produk dan layanan perbankan, serta infrastruktur kredit yang terus disempurnakan.

Berbekal semua itu, untuk tahun 2016 Bank Sampoerna telah menetapkan sejumlah sasaran finansial, yakni: total aset Rp8,70 triliun, total kredit Rp6,80 triliun, dan laba bersih Rp75,90 miliar. Ini mencerminkan pertumbuhan keseluruhan yang signifikan. Selain itu, kami juga akan menjaga BOPO di bawah 90%, ROA di atas 1%, dan NPL di bawah 3%. Pada sisi operasional, kami berencana membuka sejumlah kantor cabang dan kantor fungsional (training centre) baru, serta meningkatkan kualitas layanan melalui implementasi mobile banking dan EDC Mini ATM.

Penutup

Semua pencapaian kami di tahun 2015 merupakan hasil kerja seluruh pihak terkait, baik secara internal di Bank yaitu karyawan dan manajemen, maupun dukungan dan arahan dari pemegang saham, pihak regulator, serta tentunya dari nasabah dan mitra usaha kami, dan masyarakat luas. Bersama-sama mereka, Bank Sampoerna terus mengarungi industri yang selalu sarat tantangan sekaligus kesempatan. Untuk itu, kami berterima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan dan berharap dapat terus berkontribusi bagi kemajuan bangsa Indonesia melalui upaya-upaya dan rencana yang akan kami lakukan di tahun 2016 dan seterusnya.

Ali RukmijahDirektur UtamaPresident Director

necessary. The Bank will continue to balance its portfolio so that growth does not only depend on any single sector alone. For that, we will begin to build a portfolio of asset-based finance and financing to various cooperatives and venture capitals.

In the coming years the management will continue to sharpen the competitive advantages that have become the hallmark of Bank Sampoerna amidst its peers. These include perception and trust of the public towards the Bank and towards its Group of Shareholders, namely the Sampoerna Strategic Group and Alfa Group, the internet banking facility that is not offered by banks in the same class, well-differentiated customer base and debtor base in line with the Bank’s market share, banking products and services innovation, and improved credit infrastructure. Given the above considerations, for 2016 Bank Sampoerna has set certain financial targets, namely: total assets of Rp8.70 trillion, total loans of Rp6.80 trillion and net profit of Rp75.90 billion. This will reflect a significant overall growth. In addition, we will also keep BOPO below 90%, ROA above 1%, and NPL below 3%. On the operational side, we plan to open a number of branch offices and functional office (training center), as well as improving our service quality through the implementation of mobile banking and EDC Mini ATM.

Closing All the Bank’s achievements in 2015 was the result of the hard work of all parties involved, both internally as in the Bank’s employees and management, and also the support and guidance from shareholders, regulators, our customers and business partners, as well as society at large. Together with them, Bank Sampoerna continues to navigate the industry that will certainly be replete with challenges and opportunities. As such, we are grateful to all of our stakeholders and look forward to contributing more to the advancement of the Indonesian nation, through our efforts and plans for 2016 and beyond.

292015 Annual Report | Bank Sampoerna

Page 36: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

30 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Jajaran ManajemenBoard of Management

1 2 3 4 5 6 7

Page 37: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

312015 Annual Report | Bank Sampoerna

8 9

Henky SuryaputraKepala Keuangan & Perencanaan Bisnis

Head of Finance & Business Planning

Achmad Dendi HardiansahKepala Satuan Kerja Audit Internal

Head of Internal Audit Unit

Adriana Riani NovitasariKepala Human Capital

Head of Human Capital

Irma SavitryKepala Kredit & Collection

Head of Credit & Collection

Manajemen SeniorSenior Management

5

9

2

8

Ali Rukmijah Direktur Utama / President Director

Setyo DwitantoDirektur Kepatuhan & Manajemen Risiko

Compliance & Risk Management Director

Rudy MahasinDirektur Bisnis Mikro /Micro Business Director

Ong Tek TjanDirektur UKM, Pendanaan, Financial Institutions & Jaringan Kantor

SME, Funding, Financial Institutions & Branch Network Director

Lie Liliana VeronicaDirektur Operasi & Teknologi InformasiOperations & Information Technology Director

DireksiBoard of Directors

1

3

7

4

6

Page 38: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Truntum

Melambangkan kehidupan yang tumbuh rukun ditengah kerabat keluarga maupun didalam

masyarakat.Representing a harmonious life amongst family and

society.

Page 39: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Profil Bank SampoernaProfile of Bank Sampoerna

34

Tentang Simbol IdentitasAbout Our Symbol of Identity

35

Sekilas tentang Bank SampoernaA Brief on Bank Sampoerna

36

Sekilas tentang Grup Sampoerna Strategic

A Glance on Sampoerna Strategic Group

38

Visi, Misi dan NilaiVision Mission and Values

39

Nilai - Nilai Perusahaan (Sampoerna Way)

Corporate Values (Sampoerna Way)

40

Momentum BersejarahMilestones

42

Jaringan Kantor Bank SampoernaNetwork of KSP Sahabat Mitra Sejati

44

Jaringan Kantor KSP Sahabat Mitra Sejati

Network of Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Mitra Sejati Channeling Partner

46

Kegiatan Usaha Line of Business

48

Mitra UsahaBusiness Partners

49

Profil Bank Sampoerna

Profile of Bank Sampoerna

Produk & LayananProducts & Services

51

Produk dan Program yang Diluncurkan Tahun 2015

Products and Programs Launched in 2015

54

Manajemen dan Struktur OrganisasiManagement Organization and Chart

56

Informasi tentang Pemegang SahamShareholders’ Information

58

Sumber Daya ManusiaHuman Capital

61

Teknologi InformasiInformation Technology

67

Profil Dewan KomisarisProfile of the Board of Commissioners

70

Profil DireksiProfile of the Board of Directors

72

Profile Manajemen Senior Profile of Senior Management

74

Profil Anggota Komitedi Bawah Dewan Komisaris

Profile of Members of Committees under The Board of Commissioners

76

Pejabat EksekutifExecutive Officer

77

Page 40: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

34 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Nama / Name PT Bank Sahabat Sampoerna (“Bank Sampoerna”)

Bidang Usaha / Line of Business Perbankan / Banking

Alamat / Address Sampoerna Strategic Square, North Tower, Mezzanine Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 45, Jakarta 12930

Telepon / Telephone (021) 5795 1234, 5795 1515

Faksimili / Facsimile (021) 5795 0626

Phone Banking 15000 35

Homepage: www.banksampoerna.com

Hasil Pemeringkatan/ Rating

IdBBB+(triple B plus; outlook stabil) dari Pefindo/IdBBB+(triple B plus; stable outlook) from Pefindo

Tahun Berdiri / Years of Establishment

Tahun 1990 d/h PT Bank Dipo International /1990 formerly known as PT Bank Dipo International

Tanggal Beroperasi / Years of Operation

Tanggal 9 September 1991 d/h PT Bank Dipo International/ 9 September 1991, formerly known as PT Bank Dipo International

Tahun Perubahan Nama / Years of Name Transformation

Februari tahun 2012 menjadi PT Bank Sahabat Sampoerna / February 2012 as PT Bank Sahabat Sampoerna

Dasar Hukum Pendirian / Legal basis of Establishment

Akte Notaris Ny. Susana Zakaria, S.H., No.95 dengan nama PT Dipo Internasional Bank. Anggaran Dasar (AD) Bank telah disetujui Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 17 Desember 1990 melalui Surat Keputusan No.C2-6534.HT.01.01 Th.90 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.439, Tambahan No.13 tanggal 13 Februari 1991/ Notarial Deed of Mrs. Susana Zakaria, SH., No.95 under the name of PT Dipo Internasional Bank. The Articles of Association was approved by Ministry of Justice of Republic of Indonesia dated 17 December1990 under Decree No.C2-6534.HT.01.01 of 90 and announced on State National Gazzette of Republic of Indonesia No.439, appendix No.13 dated 13 February 1991.

Modal Dasar / Authorized Capital

Rp1.660.000.000.000,- (satu triliun enam ratus enam puluh miliar rupiah / one trillion six hundred and sixty billion rupiah)

Modal Disetor / Paid-in Capital

Rp715.000.000.000,- (tujuh ratus lima belas miliar rupiah /seven hundred and fifteen billion rupiah)

Kantor Layanan / Service Office

1 Kantor Pusat/ Head Office12 Kantor Cabang/ Branch Offices5 Kantor Cabang Pembantu / Sub Branch Offices

Jumlah Jaringan ATM / Total of ATM Networks

18 Mesin ATM dan 88.000 jaringan ATM Prima /18 ATM Machines and 88,000 ATM Prima network

Jumlah Karyawan / Total Employees 806 Karyawan / Employees

Pemegang Saham / Shareholders PT Sampoerna Investama (81%) PT Cakrawala Mulia Prima (18%) Ekadharmajanto Kasih (1%)

Bursa Terdaftar / Stock Exchange Tidak Ada (Perusahaan Tertutup) / Not Available (Non-Listed)

Akuntan Publik / Public Accountant Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto RSM AAJ Associates Plaza Asia, 10th floor Jl. Jendral Sudirman Kav 59 Jakarta 12190 Indonesia

Lembaga Pemeringkat / Rating Agency PT Pemeringkat Efek Indonesia ( PEFINDO ) Panin Tower, Senayan City 17th, Floor Jl. Asia Afrika LOT 19 Jakarta 10270

Profil Bank SampoernaProfile of Bank Sampoerna

Page 41: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

352015 Annual Report | Bank Sampoerna

S imbol identitas Bank Sampoerna tertuang secara gamblang dalam logo Bank, yang menggambarkan simbol tiga tangan. Simbol tiga

tangan ini merepresentasikan sinergi yang harmonis antara kami, Bank Sampoerna, nasabah yang mempercayakan dananya pada kami, dan nasabah yang kami bantu melalui penyaluran kredit.

Sebagai bank yang senantiasa ingin memberikan produk dan layanan perbankan yang terbaik dan disesuaikan dengan kebutuhan nasabahnya, kami membina hubungan timbal balik yang baik dengan para nasabah berdasarkan prinsip saling menghormati, saling menghargai, dan menjunjung etika. Melalui hubungan baik ini kami berharap untuk dapat berkontribusi secara nyata kepada komunitas di mana kami berada, menjadikan kehidupan bangsa adil dan makmur.

Sebagai bank, kami bertekad untuk menyediakan jasa perbankan yang berkualitas kepada masyarakat untuk mendukung, membantu, dan mendampingi mereka, khususnya para nasabah kami di sektor usaha kecil ,mikro, dan menengah (UMKM), dalam mengambil keputusan di bidang keuangan sehingga mereka dapat menggapai kehidupan yang lebih sejahtera.

B ank Sampoerna’s symbol of identity is clearly reflected on the Bank’s logo, which depicts the three hands, representing the harmonious synergy between us,

Bank Sampoerna, our customers that place their funds with us, and our customers that obtain lending facilities from us.

As a bank that is constantly striving to provide banking services and products of the best kind and tailored to the customers’ needs, we maintain a strong reciprocal relationship with our customers based on the principle of mutual respect and business ethics. Through this fruitful partnership we hope to contribute to the communities where we exist, helping to create a prosperous and equitable nation.

As a bank, we strive to provide high-quality banking services to the public in order to support, assist, and accompany them, especially our customers in the Small and Medium Enterprise (SME) sector, in financial decision making, so that they may achieve a greater state of wellbeing.

Tentang Simbol IdentitasAbout Our Symbol of Identity

S B

Page 42: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

36 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

B ank Sampoerna awalnya didirikan dengan nama PT Bank Dipo Internasional pada tanggal 27 September 1990, dan mulai beroperasi tanggal 9 September 1991

sesuai izin usaha yang diberikan Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. 668/KMK.013/1991 tertanggal 1 Juli 1991.

Nama Bank selanjutnya diubah menjadi PT Bank Dipo Internasional, sekaligus penyesuaian Anggaran Dasar dalam rangka menanggapi Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.

Berdasarkan Akta Risalah Rapat Umum Luar Biasa (RUPSLB) Para Pemegang Saham Bank No. 65 tanggal 22 Mei 2008 yang dibuat dihadapan Notaris Arikanti Natakusumah, SH, telah dilakukan perubahan modal dasar Bank menjadi Rp400 miliar, sekaligus dilakukan penyesuaian Anggaran Dasar Bank sesuai Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU.31043.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 6 Juni 2008.

Pada Mei 2011 Grup Sampoerna Strategic melalui PT Sampoerna Investama (PT SI) mengakuisisi PT Bank Dipo Internasional dengan mengambil alih 85% saham milik PT Pahalamas Sejahtera, dan menjadi Pemegang Saham Pengendali Bank.

Selanjutnya berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 52 tertanggal 28 Desember 2011, disepakati bahwa nama Perusahaan diubah menjadi PT Bank Sahabat Sampoerna, beserta logo Bank. Perubahan tersebut disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-02080.AH.01.02, tertanggal 13 Januari 2012, dan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 14/7/KEP.GBI/2012 tertanggal 22 Februari 2012.

B ank Sampoerna was originally established as PT Dipo Internasional Bank on 27 September 1990, and commenced operations on 9 September 1991 based on the

business license issued by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia through the Decree No. 668/KMK.013/1991 dated 1 July 1991.

The Bank then changed its name to PT Bank Dipo Internasional and adjusted its Articles of Association in response to the enactment of the Law No. 1 of 1995 on Limited Liability Companies.

Based on Minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) No. 65 dated 22 May 2008, drawn before Arikanti Natakusumah, SH, a Notary, the Bank confirmed the change in its Authorized Capital to Rp400 billion, as well as confirmed an amendment to the Bank’s Articles of Association according to Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies. The amendment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia with Decree No. AHU.31043.AH.01.02 of 2008 dated 6 June 2008.

In May 2011 the Sampoerna Strategic Group through PT Sampoerna Investama (PT SI) acquired PT Bank Dipo Internasional by acquiring 85% of shares previously owned by PT Pahalamas Sejahtera, thus becoming the Controlling Shareholder of the Bank.

Subsequently, based on the Statement of Resolutions Outside the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated 28 December 2011, it was agreed that the Bank’s name be changed to PT Bank Sahabat Sampoerna, and a new logo was introduced as well. The changes were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through the Decree No. AHU-02080.AH.01.02, dated 13 January 2012, and the Decree of the Governor of Bank Indonesia No. 14/7/KEP.GBI/2012 dated 22 February 2012.

Sekilas Tentang Bank SampoernaA Brief on Bank Sampoerna

Bank Sampoerna berfokus pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya Emerging UKM dan Super Mikro, dalam upaya menumbuhkan bisnisnya.

Bank Sampoerna focuses on the Micro, Small and Medium Enterprise (SME) segment, in particular Emerging SME and Super Micro, in its aim to boost its business growth.

B B

Page 43: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

372015 Annual Report | Bank Sampoerna

Sejak tahun 2011, Bank melakukan kolaborasi dan sinergi aktivitas bisnisnya dengan Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Mitra Sejati (d/h Koperasi Mitra Sejati Sahabat UKM)dalam rangka peningkatan portofolio kredit melalui program asset buying.

Periode 2012–2013 merupakan fase investasi dan konsolidasi khususnya dalam peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan pengembangan teknologi informasi agar dapat lebih bersaing. Pada periode ini pula manajemen terus memperkuat fondasi organisasi dan penerapan corporate values untuk menciptakan organisasi yang solid.

Pada tahun 2013 struktur kepemilikan saham Bank berubah dengan masuknya Grup Alfa sebagai salah satu pemegang saham Bank, melalui PT Cakrawala Mulia Prima.

Pada bulan Mei 2014 dalam rangka menciptakan pertumbuhan yang lebih cepat, pemegang saham melakukan perubahan kepengurusan dengan dilakukannya pergantian Direktur Utama dari Bapak Indra W. Supriadi kepada Bapak Ali Rukmijah.

Di bawah kepemimpinan baru ini Bank Sampoerna menerapkan strategi baru yaitu resegmentasi fokus bisnis ke Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya disegmen UKM dan Super Mikro, dengan ticket size yang lebih kecil dan yield yang lebih tinggi. Untuk mendukung akselerasi pertumbuhan Bank, dilakukan ekspansi ke bagian Indonesia Timur dan kerjasama dengan pihak ketiga (koperasi, BPR, mulifinance, dan lain-lain).

Pada April 2015 Pemegang Saham melakukan perubahan susunan Direksi dengan masuknya Bapak Rudy Mahasin, Bapak Ong Tek Tjan, dan Ibu Lie Liliana Veronica, menggantikan Bapak Agresius Robajanto Kadiaman dan Bapak Ganda Rahaja Rusli yang telah selesai masa jabatannya. Jajaran Manajemen Senior diperkuat dengan bergabungnya Ibu Irma Savitry Daulay dan Henky Suryaputra.

Pada Juni 2015 memperkuat fungsi pengawasan oleh Dewan Komisaris, Pemegang Saham mengangkat Bapak Khoe Minhari Handikusuma sebagai Komisaris Independen menggantikan Bapak Roy Sugihardja Wiradharma yang mengundurkan diri. Bank juga melakukan migrasi core banking system ke Temenos T24 di bulan November, untuk meningkatkan kapabilitasnya dan memberikan layanan yang lebih baik bagi nasabah.

Manajemen secara konsisten menerapkan budaya perusahaan yang lebih terstruktur, mengacu pada filosofi Sampoerna Way dengan diluncurkannya lagu “Spirit Satu Sampoerna” sebagai pemersatu seluruh anggota keluarga besar Sampoerna Financial Group. Melalui 18 jaringan kantor cabangnya di seluruh Indonesia, dan didukung layanan ATM Prima serta phone & internet banking, kartu debit, dan juga sinergi bisnis dengan Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Mitra Sejati dengan 122 kantor cabangnya, Bank Sampoerna berfokus untuk melayani sektor UMKM di Indonesia agar dapat berkembang menuju skala yang lebih besar.

Since 2011 the Bank has been strengthening its collaborative synergy with Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Mitra Sejati (previously Koperasi Mitra Sejati Sahabat UKM), in order to support its credit portfolio growth through asset buying program.

The years 2012–2013 marked the investment and consolidation phase, in particular in terms of human capital enhancement and information technology development to ramp up competitiveness. In this period the management continued to reinforce the organizational foundation and corporate values implementation, to ensure the establishment of a more solid organization.

In 2013, the shareholding structure of the Bank was changed with the inclusion of Alfa Group as one of the Bank’s shareholders through PT Cakrawala Mulia Prima.

In May 2014, in order to accelerate growth, the shareholders changed the composition of the management, namely the replacement of President Director Indra W. Supriadi to Ali Rukmijah.

Under this era of new leadership, Bank Sampoerna began to implement a new strategy, which is resegmentation of business focus in the segment of Micro, Small and Medium Enterprise (SME), in particular Emerging SME and Super Micro, with lower ticket size and higher yields. To support this growth acceleration, the Bank has begun its expansion to the eastern region of Indonesia and forged new partnerships with third parties (cooperatives, rural banks, multifinance institutions, etc.)

In April 2015 the Shareholders changed the composition of the Board of Directors, with the appointment of Rudy Mahasin, Ong Tek Tjan, and Lie Veronica Liliana, replacing Agresius Robajanto Kadiaman and Ganda Rahaja Rusli, upon the ending of their term of office. The Senior Management was also strengthened with the appointment of Irma Savitry Daulay and Henky Suryaputra.

In June 2015, to strengthen the supervisory function of the Board of Commissioners, the Shareholders appointed Khoe Minhari Handikusuma as Independent Commissioner replacing Roy Sugihardja Wiradharma that resigned. The Bank also migrated to a new core banking system, Temenos T24, in November 2015 to enhance its capability and provide even better services to its customers.

The Management is consistently implementing a more structured corporate culture with reference to the Sampoerna Way philosophy, with the launching of the “Spirit Satu Sampoerna” anthem, unifying all members of the Sampoerna Financial Group.

Through its 18 branch offices spread across Indonesia and supported by the ATM Prima network as well as phone and internet banking services, debit card, and the business synergy forged with Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Mitra Sejati with its 122 branch offices, Bank Sampoerna is focused on serving the SME segment in Indonesia to help them grow larger.

Page 44: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

38 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Sekilas tentanggrup Sampoerna StrategicA Glance on Sampoerna Strategic Group

rup Sampoerna Strategic adalah suatu perusaan investasi swasta yang berbasis di Indonesia. Grup Sampoerna Strategic diwakili dalam sektor

industri, yaitu :

1. Agrikultur : PT Sampoerna Agro Tbk.2. Perbankan : PT Sampoerna Investama3. Properti : PT Sampoerna Land4. Telekomunikasi : PT Sampoerna Telekomunikasi

Indonesia5. Pengolahan Kayu: PT Samko Timber

Grup Sampoerna Strategic juga berafiliasi dengan Putera Sampoerna Foundation (PSF) dan KSP Sahabat Mitra Sejati.

ampoerna Group is a privately-held investment company based in Indonesia. Sampoerna Strategic Group represented in the following industry sectors,

namely :

1. PT Sampoerna Agro Tbk – agriculture2. PT Sampoerna Investama – banking3. PT Sampoerna Land – property4. PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia –

telecommunications5. PT Samko Timber Limited – timber

Sampoerna Strategic Group is also affiliated with Putera Sampoerna Foundation (PSF) and KSP Sahabat Mitra Sejati.

G S

Page 45: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

392015 Annual Report | Bank Sampoerna

VISIVISION

Menjadi institusi keuangan pilihan masyarakat yang berfokus pada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah, dan memberikan

pelayanan yang terpercaya dan profesional.

To be the most preferred financial institution that focuses on micro, small, and medium businesses and

serves the society with trust and professionalsm.MISI

MISSION

Memberdayakan masyarakat dengan memberikan

kesempatan dan dukungan agar berhasil di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah.

To empower the community by providing opportunity and support to succeed in the micro,

small, and medium businesses.

Visi, Misi, dan NilaiVision, Mission and Values

Page 46: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

40 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

“Our core values: Towards Excellence (Anggarda Paramita) and The Three Hands (Tiga Tangan) have been guiding us for more than three generations. Today, it is imperative that we recognize and believe these values as our guidance in determining what is desirable and appropriate. Through The Sampoerna Way Forum, we will discuss our core values and provide better understanding in living these values.”

- Putera Sampoerna

Nilai - Nilai Perusahaan(Sampoerna Way)Corporate Values (Sampoerna Way)

Page 47: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

412015 Annual Report | Bank Sampoerna

S ampoerna Way adalah konsep nilai yang disusun dengan tujuan memberikan pedoman bagi setiap pihak yang berkarya dalam organisasi Sampoerna.

Grup Sampoerna Strategic meyakini bahwa setiap individu dalam organisasi adalah sumber daya yang paling utama. Sampoerna Way dikembangkan dari keyakinan Sampoerna bahwa untuk dapat memenangkan persaingan dan mencapai tujuan organisasi, dibutuhkan orang-orang berkarakter kuat yang menganut serangkaian nilai tertentu.

Sampoerna Way mengandung enam nilai inti yang terbagi menjadi dua filosofi, yaitu:

S ampoerna Way is a set of values established to provide a guideline for each party working within the Sampoerna organization. The Sampoerna Strategic

Group believes that every individual within the organization plays a central role as the organization’s most important resource. Sampoerna Way has been developed from this conviction that to be able to succeed in competition and achieve the goals of the organization, it takes people of strong characters that uphold a set of certain values.

Sampoerna Way consists of six core values separated into two philosophies, namely:

Dewan Komisaris dan Direksi Bank Sahabat Sampoerna telah menyatakan komitmennya dalam mewujudkan Visi, Misi, dan Sampoerna Way sebagaimana dijelaskan di atas, melalui berbagai aktivitas di internal seperti dilaksanakannya kegiatan Nuansa Pagi setiap bulan. Untuk memperkuat eksistensi dalam penerapan corporate values ini pada November 2014 telah diluncurkan suatu lagu yang dinamakan “Spirit Satu Sampoerna” sebagai salah satu wujud pemersatu dari seluruh komponen di Sampoerna Financial Group.

The Board of Commissioners and The Board of Directors of Bank Sahabat Sampoerna have stated their commitment to realizing the Vision, Mission, and the Sampoerna Way as described above through various internal activities, such as Morning Enlightenment event taking place every month. To strengthen the implementation of these corporate values, in November 2014 a theme song titled “Spirit Satu Sampoerna” was launched to unify all components within the Sampoerna Financial Group.

I. Menuju Kesempurnaan (Anggarda Paramita)

1. Sistem berbasis prestasi2. Organisasi yang efektif dan optimal

II. Tiga Tangan

1. Kerjasamatimdanfleksibilitas2. Saling menghormati3. Integritas dan etika4. Komunitas

PERILAKU SAHABAT

1. Ramah2. Jujur3. Sikap Selalu Bisa4. Proaktif5. Memberikan Solusi6. Komunikasi Efektif

I. Towards Excellence (Anggarda Paramita)

1. Meritocracy2. Requisite Organization

II. The Three Hands

1. Teamwork and flexibility2. Respect3. Integrity and Ethics4. Community

BEHAVIOURS OF SAHABAT

1. Cordial2. Honest3. “Can Do” Attitude4. Proactive5. Providing Solutions 6. Effective Communication

S S

Page 48: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

42 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Bank Dipo didirikan oleh PT Pahalamas Sejahtera dengan status bank non-

devisa.

Bank Dipo was established by PT Pahalamas Sejahtera as a non-

foreign exchange bank.

Sebanyak 85% saham Bank Dipo Internasional diakuisisi

oleh PT Sampoerna Investama.

PT Sampoerna Investama acquired 85% of the shares of

Bank Dipo International.

Manajemen Bank mengalami perubahan

untuk mencapai visi dan misi yang baru.

The Bank’s management underwent a change in order

to achieve its new statement of vision and mission.

Perubahan nama dan Logo Bank menjadi Bank Sahabat

Sampoerna dan pemindahan kantor pusatnya ke Gedung

Sampoerna Strategic Square.

The Bank changed its name and logo to Bank Sahabat Sampoerna and relocated its head office to the

Sampoerna Strategic Square.

Bank Sampoerna meluncurkan layanan ATM

dan ATM Call Center.

Bank Sampoerna launched the ATM and ATM Call Center

banking services.

Bank Sampoerna resmi diluncurkan.

Bank Sampoerna was officially inaugurated.

Momentum BersejarahMilestones

SeptemberSeptember

MeiMay

JanuariJanuary

MeiMay

DesemberDecemeber

FebruariFebruary

1990 20122011

Page 49: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

432015 Annual Report | Bank Sampoerna

Grup Alfa, melalui PT Cakrawala Mulia Prima,

menanamkan modal sebagai pemegang saham di Bank

Sahabat Sampoerna dengan mengambil alih kepemilikan

saham PT Pahalamas Sejahtera

The Alfa Group, through its investment arm PT Cakrawala

Mulia Prima, acquired a stake in the Bank, becoming a shareholder

and takeover the shares of PT Pahalamas Sejahtera.

MeiMei

Bank Sampoerna mengangkat Ali Rukmijah sebagai Direktur Utama.

Bank Sampoerna appointed Ali Rukmijah as its President Director.

JuniJune

Bank Sampoerna meluncurkan produk kartu debit dan aplikasi phone banking, dan mulai memperkenalkan aplikasi internet banking.

The Bank launched a debit card product and phone banking application, and introduced its internet

banking application.

AgustusAugust

Bank Sampoerna meluncurkan fasilitas internet banking untuk mempermudah para

nasabahnya bertransaksi di bank.

Bank Sampoerna launched the internet banking facility to increase its customers’ banking convenience.

Desember December

Para Pemegang Saham Bank Sampoerna melakukan penambahan modal disetor

sebesar Rp130 miliar sebagai bentuk komitmen untuk mendukung pertumbuhan

Bank.

The Shareholders of Bank Sampoerna placed in additional paid-up capital in the amount of Rp130 billion, demonstrating their commitment to support

the Bank’s growth.

JuniJune

AprilApril

Bank Sampoerna melakukan perubahan terhadap susunan Direksi Bank.

Bank Sampoerna changed the composition of its Board of Directors.

JuniJune

Bank Sampoerna melakukan perubahan terhadap susunan Dewan Komisaris Bank.Bank Sampoerna changed the composition of its

Board of Commissioners.

SeptemberSeptember

Bank Sampoerna meluncurkan produk tabungan baru, Tabungan Hati.

Bank Sampoerna launched a new savings product called Tabungan Hati.

novemberNovember

Core banking system Bank Sampoerna diubah ke sistem Temenos T24.

Bank Sampoerna changed its core banking system to Temenos T24.

Desember December

Para Pemegang Saham Bank Sampoerna kembali menambah modal disetor

sebesar Rp165 miliar untuk memperkuat struktur permodalan Bank.

The Shareholders of Bank Sampoerna placed in additional paid-up capital amounting to Rp165 billion to strengthen the Bank’s capital structure.

2013 2014 2015

Page 50: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

44 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Jaringan Kantor Bank SampoernaBank Sampoerna Office Network

Kantor Cabang / Branch Offices

JAKARTAKantor Pusat / Head Offices

PT Bank Sahabat SampoernaSampoerna Strategic Square, North Tower, Mezzanine FloorJl. Jend. Sudirman Kav. 45, Jakarta 12930Telp. (021) 5795 1234, 5795 1515 / Fax. (021) 5795 0626Email: [email protected]

MEDAN, SUMATERA UTARA

PEKAN BARU , RIAU

PALEMBANG,SUMATERA SELATAN

BANDUNGJAWA BARAT

SURABAYAJAWA TIMUR

SAMARINDAKALIMANTAN TIMUR

RANTAU PRAPAT, SUMATERA UTARA

3.5 Bidang Usaha & Wilayah Operasional (UPDATE 01-06-2016)

TUGUMULYO, SUMATERA SELATAN

DKI JAKARTA

JakartaPT Bank Sahabat SampoernaSampoerna Strategic Square, North Tower, Mezzanine FloorJl. Jend. Sudirman Kav. 45, Jakarta 12930Telp. (021) 5795 1234, 5795 1515 / Fax. (021) 5795 0626

CiputatJl. Dewi Sartika No. 8D RT. 002 / RW. 009 Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat, Tangerang SelatanTelp. (021) 2920 4441 – 4443Fax. (021) 2920 4445

BandungJl. Pasirkaliki No. 175Telp. (022) 6047 223Fax. (022) 6047 224

MedanJl. Sutomo No. 27 D-EMedan 20232Telp. (061) 4565 666Fax. (061) 453 0013

PekanbaruJl. Tuanku Tambusai No. 391Pekanbaru, Riau 28282Telp. (0761) 839 590 / 91Fax. (0761) 839 589

PalembangJl. Lingkaran No. 356 C,Kec. Ilir Timur I Palembang, Sumatra Selatan 30124Telp. (0711) 31 88 03 / 31 88 06Fax. (0711) 31 88 07

SurabayaJl. Diponegoro No. 73Kel. Darmo, Kec. WonokromoTelp. (031) 568 7157Fax. (031) 567 8973

MakassarJl. Veteran Utara No. 260 GKel. Lariang Bangi, Kec. Makas-sar Kota Makassar 90141Telp. (0411) 36 39 309, 36 39 330 SamarindaJL Ahmad Yani No. 6 C, RT 018Kel. Temindung Permai, Kec. Sungai PinangKota Samarinda 75117Telp. (0541) 72 73 811, 72 73 822, 73 72 833Fax. (0541) 72 73 844

Rantau PrapatJl. Jend. Ahmad Yani No. 60, Kel. Bakaran Batu, Kec. Rantau Selatan, Kab. Labuhan Batu, Sumatera UtaraTelp. (0624) 325130Fax. (0624) 325133

PalopoJl. Mangga No. 52, Kel. TampotikaKec. Wara Kab. Luwu, Palopo, Sulawesi SelatanTelp. (0471) 21293/ 21297 SorongJalan Ahmad Yani No. 4Kelurahan Klaligi, Kecamatan Sorong Manoi, Papua BaratTelp. (0951) 329667Fax. (0951) 329094 JayapuraJl. Sumatera RT 003 RW 05Ruko Pasifik Permai Blok D 15Bhayangkara Jayapura Utara Kota JayapuraTelp. (0967) 536743Fax. -

Page 51: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

452015 Annual Report | Bank Sampoerna

Kantor Cabang Pembantu / Sub Branch Offices

PALOPO , SULAWESI SELATAN

SOROng, PAPUA

JAYAPURA, PAPUA

MAKASSAR, SULAWESI SELATAN

PluitJl. Pluit Karang Timur No. 109 Blok B8 Timur Kav. 111 Kel. Pluit, Kec. Penjaringan, Jakarta UtaraTelp. (021) 66675542Fax. (021) 66675543

Kelapa GadingJl. Boulevard Raya Kelapa Gading Blok KGC/A.05, Kelapa Gading Jakarta UtaraTelp. (021) 45145 81 / 82 / 83(021) 293753 16 / 17Fax. (021) 451 4580

Puri IndahRuko Pasar Puri Indah Blok A No. 15 Jl. Puri Indah Raya, Kel. Kembangan Selatan, Kec. Kem-bangan Jakarta BaratTelp. (021) 5835 2027

Tanah AbangGedung Pusat Grosir Metro Tanah Abang Lt. 7 No. 3A Jl. Wahid Hasyim, Tanah AbangJakarta PusatTelp. (021) 3049 9091 /92 / 93Fax. (021) 3049 9077

TugumulyoJl. Lintas Timur KM. 125 Desa/Kel. TugumulyoKec. Kayu Agung, Perwakilan Lempuing, Kab. Ogan Komering Ilir, Suma-tra Selatan, 31662Telp. (0712) 733 2151Fax. (0712) 733 2152

Layanan jaringan ATM Bank

Sampoerna terhubung dengan

jaringan PRIMA yang didukung

oleh lebih dari 88.000 ATM di

seluruh Indonesia.

Bank Sampoerna’s ATM network is

connected to the PRIMA network,

which is supported by more than

88,000 ATMs across Indonesia.

ATM / ATM

Page 52: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

46 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Jaringan Kantor KSP Sahabat Mitra SejatiNetwork of KSP Sahabat Mitra Sejati

Sumatera UtaraNorth Sumatra

1. Bagan Batu2. Kota Pinang3. Rantau Prapat4. Aek Kanopan5. Aek Nabara6. Pematang Siantar7. Kisaran8. Sei Rampah9. Perdagangan10. Padang Sidempuan11. Panyabungan12. Cikampak13. Gunung Tua14. Lubuk Pakam15. Sibuhuan16. Medan

Sumatera BaratWest Sumatera

1. Payakumbuh2. Bukittinggi3. Pulau Punjung4. Koto Baru5. Sungai Penuh6. Solok7. Sungai Tambang8. Bandar Buat9. Padang Aro10. Simpang Empat11. Ujung Gading

Jambi

1. Muara Bungo2. Rimbo Bujang3. Bangko4. Kuamang Kuning5. Singkut6. Jelutung7. Sungai Bahar8. Muara Tembesi9. Bayung Leuncir10. Talang Banjar

Sumatera SelatanWest Sumatera

1. Baturaja2. Betung3. Palembang4. Prabumulih5. Muara Enim6. Tugu Mulyo OKI7. Belitang8. Lubuk Linggau9. Sungai Lilin10. Tugu Mulyo11. Pangkalan Balai

Lampung

1. Bandar Jaya2. Natar3. Pringsewu4. Sribawono5. Tulang Bawang6. Tanjung Bintang7. Way Abung

Jawa TimurEast Java

1. Jombang2. Malang3. Lamongan4. Blitar5. Gresik6. Mojokerto7. Tuban

JABABEKA

1. Depok2. Jababeka3. Johar 4. Rawalumbu5. Kranji

Riau

1. Panam2. Sukajadi3. Air Molek4. Taluk Kuantan5. Lipat Kain6. Muara Lembu7. Ujung Batu8. Pasir Pangarayan9. Bangkinang10. Kota Tengah11. Kerinci12. Belilas13. Sorek14. Perawang15. Ukui16. Kandis17. Duri18. Flamboyan

Kalimantan TengahCentral Kalimantan

1. Kuala Kapuas2. Pangkalan Bun3. Sampit4. Palangkaraya

Kalimantan TimurEast Kalimantan

1. Samarinda2. Sangatta3. Bontang4. Tenggarong5. Balikpapan

Kalimantan SelatanSouth Kalimantan

1. Banjarmasin2. Batulicin3. Martapura4. Tanjung5. Muara Teweh

Sulawesi SelatanSouth Sulawesi

1. Daya2. Sungguminasa3. Sengkang4. Bone5. Pinrang6. Makassar7. Wonomulyo8. Palopo9. Sidrap10. Pangkep11. Rantepao

Kalimantan BaratWest Kalimantan

1. Sungai Pinyuh2. Singkawang3. Capem Pontianak4. Pontianak5. Bengkayang6. Sambas7. Sanggau8. Sekadau9. Nanga Pinoh10. Sintang

Papua

1. Sentani2. Abepura

Page 53: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

472015 Annual Report | Bank Sampoerna 472015 Annual Report | Bank Sampoerna

Page 54: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

48 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

B erdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha di bidang perbankan, dengan ruang lingkup kegiatan meliputi:

1. Menyediakan produk-produk dan pelayanan perbankan konvensional, tetapi tidak terbatas pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

2. Bekerja sama dengan lembaga non-keuangan lainnya akan tetapi tidak terbatas pada aliansi strategis, kegiatan pembiayaan bersama melalui asset buying, chanelling, joint financing dan pengaturan pelaksanaan lainnya dengan koperasi, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), dan lembaga keuangan lain.

3. Memberikan akses teknis dan finansial kepada pengusaha mikro, kecil, dan menengah.

4. Melakukan kegiatan perbankan lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

I n accordance with Article 3 of its Articles of Association, the Bank’s goals and objectives are to build a banking business with the following scope:

1. Providing conventional banking products and services, not limited to the micro, small and medium businesses.

2. Cooperating with other non-financial institutions yet not limited to asset buying, chanelling, strategic alliances, joint financing, and other arrangement with cooperatives, rural credit banks (BPR) and other financial institutions.

3. Providing technical and financial access to micro, small and medium enterprises.

4. Conducting other banking activities according to the applying rules and regulations.

Kegiatan Usaha Line of Business

3.5 Bidang Usaha & Wilayah Operasional (UPDATE 01-06-2016)

B I

Page 55: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

492015 Annual Report | Bank Sampoerna

Grup Sampoerna Strategic / Sampoerna Strategic Group

Grup Alfa / Alfa Group

Mitra UsahaBusiness Partners

(Land)

Page 56: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

50 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Asuransi / Insurance

Teknologi Informasi / Information Technology

Mitra Usaha Lain / Others Business Partner

Page 57: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

512015 Annual Report | Bank Sampoerna

B ank Sampoerna memiliki komitmen tinggi untuk memperkuat bisnis mikro, kecil, dan menengah di Indonesia. Saat ini Bank Sampoerna memberikan

produk dan layanan terbaik sesuai dengan kebutuhan nasabah, yang meliputi:

Produk Pendanaan

• Giro Simpanan dana pihak ketiga dalam rupiah, dengan imbal

hasil tinggi (setara dengan deposito), yang dapat ditarik setiap saat menggunakan cek, surat perintah pembayaran, atau pemindahbukuan, dan dapat diakses melalui Internet Banking Corporate. Fitur yang diberikan termasuk gratis transfer dan gratis buku cek atau bilyet giro.

• Tabungan Simpanan dana pihak ketiga dalam rupiah yang dapat

ditarik setiap saat dengan menggunakan kartu ATM atau formulir penarikan. Fitur yang diberikan termasuk gratis biaya administrasi, gratis cek saldo, dan berbagai keuntungan lainnya. Terdiri dari Tabungan Hasil Tinggi Sampoerna, Tabungan Bisnis Hasil Tinggi Sampoerna, Tabungan Sampoerna, dan Tabungan Hati.

• DepositoBerjangka Simpanan berjangka dalam mata uang rupiah dengan

bunga menarik dan berbagai keuntungan lainnya.

Produk Pinjaman

• PinjamanModalKerja Fasilitas kredit untuk memenuhi kebutuhan dana

perusahaan dalam membiayai operasional sehari-hari dengan jangka waktu maksimal 1 tahun atau jangka pendek, misalnya untuk pembiayaan piutang dan pembelian bahan baku atau inventori.

• PinjamanInvestasi Fasilitas kredit untuk membiayai pembelian barang

modal yang diperlukan perusahaan untuk menunjang usahanya dengan jangka waktu lebih dari 1 tahun atau jangka panjang, misalnya investasi dalam pembelian aktiva tetap.

B ank Sampoerna is strongly committed to the empowerment of the micro, small and medium enterprises in Indonesia. At present, Bank Sampoerna

provides the best products and services that suitably meet customers’ needs, as follows:

Funding Products

• CurrentAccount A third party fund savings product with relatively high

returns (equal to time deposits), denominated in rupiah and can be withdrawn at any time using cheque, instruction letter, or transfer, and accessible via Internet Banking Corporate. Features include no transfer fee and free chequebook or transfer form (bilyet giro).

• SavingsAccount Third party fund savings products in rupiah which can be

withdrawn at any time using ATM card or withdrawal form. Features include no administration fee, free balance check, and other benefits. These savings products are Tabungan Hasil Tinggi Sampoerna, Tabungan Bisnis Hasil Tinggi Sampoerna, Tabungan Sampoerna, and Tabungan Hati.

• TimeDeposit Time deposit in rupiah with competitive interest rates,

coupled with various other benefits.

Loan Products

• WorkingCapitalLoan Loan facility for the financing of daily operations of

companies, with a maximum maturity of 1 year/short term, such as receivables financing and inventory purchase.

• InvestmentLoan Loan facility for the financing of capital expenditure required

by companies to support their business, with a maturity period of more than 1 year or long term, such as for fixed assets acquisition.

Produk & LayananProducts & Services

B B

Page 58: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

52 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

• KreditKonsumer Fasilitas kredit yang dapat dipergunakan untuk

pembelian barang-barang konsumer dengan jangka waktu pengembalian kredit yang telah ditentukan.

• BankGaransi Fasilitas pembukaan Bank Garansi sesuai permintaan

nasabah, sebagai pemberian jaminan bagi pihak ketiga berdasarkan kontrak, sebagai jaminan Tender, Pelaksanaan Pekerjaan, atau Uang Muka.

Produk Pinjaman kepada BPR, Lembaga Keuangan non-Bank, dan Koperasi:

• PinjamanRekeningKoran(PRK) Fasilitas kredit dengan jangka waktu pengembalian

maksimal 12 bulan bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Simpan Pinjam yang memenuhi syarat dan ketentuan Bank.

• PinjamanAngsuran(PA) Fasilitas kredit dengan jangka waktu pengembalian

maksimal 36 bulan bagi BPR Simpan Pinjam, lembaga keuangan non-bank, dan koperasi yang memenuhi syarat dan ketentuan Bank.

nama Produk/Program Pinjaman

1. Fasilitas pembiayaan untuk rantai pasokan melalui kemitraan strategis, seperti kredit untuk pemasok barang dan jasa, kontraktor, dan pembeli barang dan jasa.

2. Fasilitas Pembiayaan investasi bekerja sama dengan perusahaan terkemuka.

3. Pembiayaan bagi koperasi.

nama Produk/Program Pendanaan

1. Pembaruan fitur produk giro dengan suku bunga lebih tinggi dengan gratis biaya SKN dan RTGS.

2. Produk Tabungan Hasil Tinggi dengan suku bunga setara LPS, dengan berbagai fitur dan gratis transaksi di seluruh jaringan ATM Prima.

3. Produk tabungan bagi nasabah korporasi.4. Kartu ATM Bank Sampoerna sebagai kartu debit dan

dapat digunakan di mesin EDC BCA. 5. Layanan internet banking untuk nasabah individu dan

korporasi.

• ConsumerLoan Loan facility for the purchase of consumer goods under a

determined loan settlement schedule.

• BankGuarantee Bank Guarantee opening based on customers’ request to

provide assurance to third party based on contract for Guarantee of Tender, Project Performance, or Advance Payment.

Lending to Rural Banks, Non-Bank Financial Institutions, and Cooperatives:

• PinjamanRekeningKoran(PRK)/Short-termLoans Loan facility with a maturity period of up to 12 months,

provided to saving-lending rural banks that meet the Bank’s requirements.

• PinjamanAngsuran(PA)/Medium-termLoans Loan facility with a maturity period of up to 36 months,

provided to saving-lending rural banks, non-bank financial institutions, and cooperatives that meet the Bank’s requirements.

LendingProducts/Programs

1. Supply chain lending facility by forging strategic partnerships, such as supplier, contractor, and buyer financing.

2. Investment lending facility in collaboration with reputable companies.

3. Lending to various types of cooperatives.

FundingProducts/Programs

1. Revamped Current Accounts product with higher interest rates which offering free off SKN and RTGS transaction fees.

2. Tabungan Hasil Tinggi product, offering LPS-sanctioned interest rates and various features and no fees for transactions among all ATM Prima networks.

3. Savings accounts for corporate customers.4. Bank Sampoerna’s ATM card as debit card can be used

among all BCA’s EDC machines. 5. Internet banking service for individual and corporate

customers.

Page 59: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

532015 Annual Report | Bank Sampoerna

Layanan Lain / Other Services

Memberikan kemudahan dan kenyamanan untuk melakukan transaksi perbankan di manapun nasabah berada. Dapat diakses 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.

Bank Sampoerna provides ease and convenience to its customers in performing banking transactions wherever they are. The internet banking feature is accessible 24 hours a day, 7 days a week.

Jasa penyewaan kotak penyimpanan harta atau surat-surat berharga untuk memberikan rasa aman bagi penggunanya.

Lease of safe deposit boxes for assets or securities to provide safe storage for customers’ goods.

Bank Sampoerna memiliki sebanyak 18 mesin ATM yang terdapat di seluruh cabang Bank Sampoerna di 14 kota seluruh Indonesia. ATM Bank bekerja sama dengan jaringan ATM PRIMA yang menyediakan akses pada lebih dari 88.000 ATM di Indonesia.

Bank Sampoerna is supported with 18 ATM machines in every branch of Bank Sampoerna in 14 cities nationwide. The ATM service is integrated with PRIMA ATM network which provides access to more than 88,000 ATMs in Indonesia.

Bank Sampoerna menyediakan layanan perbankan 24 Jam sehari 7 hari seminggu yang dapat diakses dengan menghubungi nomor telepon khusus Bank, yaitu 1500035, yang akan menghubungkan nasabah dengan Call Center.

Bank Sampoerna provides 24/7 banking service accessible via the Bank’s hotline, 1500035. The number connects the customers directly with the Bank’s Call Center.

1. Internet Banking

2. Safe Deposit Box

3. ATM dalam jaringan PRIMA / ATM on PRIMA network

4. Phone Banking

Page 60: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

54 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Nama Produk / Program PinjamanProducts/LendingPrograms

1. Pembiayaan kredit untuk rantai pasokan melalui kemitraan strategis, seperti supplier, contractor, dan buyer financing. / Supply chain lending facility by forging strategic partnerships, such as supplier, contractor, and buyer financing

2. Pembiayaan investasi bekerja sama dengan perusahaan terkemuka. / Investment lending facility in collaboration with reputable companies

3. Pembiayaan bagi koperasi. / Lending to various types of cooperatives.

4. Pembiayaan kepada multifinance dan modal ventura. /Lending to multifinance and joint ventures.

5. Kredit konsumer, seperti Kredit Pemilikan Mobil dan Kredit Multi Guna, melalui kemitraan strategis. / Consumer lending, such as Vehicle Ownership Loan and Multipurpose Loan, by forging strategic partnerships.

Produk dan Program yang Diluncurkan Tahun 2015Products and Programs Launched in 2015

Page 61: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

552015 Annual Report | Bank Sampoerna

Nama Produk / Program PendanaanProducts/FundingPrograms

1. Pembaruan fitur produk giro dengan suku bunga lebih tinggi dan gratis SKN dan RTGS. / Revamped Current Accounts product with higher interest rates and offering of free SKN and RTGS transaction fees.

2. Produk Tabungan Hasil Tinggi dengan suku bunga setara LPS, dengan berbagai fitur dan gratis transaksi di seluruh jaringan ATM Prima./ Tabungan Hasil Tinggi product, offering LPS-sanctioned interest rates and various features and no fees for transactions across all ATM Prima network.

3. Produk tabungan bagi nasabah korporasi. / Savings accounts for corporate customers

4. Kartu ATM Bank Sampoerna sebagai kartu debit dan dapat digunakan di mesin EDC BCA. / Bank Sampoerna’s ATM card as debit card that can be used across all BCA’s EDC machines.

5. Layanan internet banking untuk nasabah individu dan korporasi. / Internet banking service for individual and corporate customers.

6. Layanan payroll dengan fitur tabungan khusus karyawan. / Payroll service allowing the opening of employees’ savings accounts.

7. Tabungan SAKU (Sampoerna Alfamartku) sebagai pilot project produk tabungan Bank yang mendukung program OJK, yaitu LAKU PANDAI, yang memberikan layanan bagi masyarakat untuk dapat bertransaksi perbankan (menabung, tarik tunai, dan transfer) di seluruh gerai Alfamart dan Alfamidi yang berpartisipasi. / SAKU (Sampoerna Alfamartku) savings account as a pilot project, created by the Bank to support OJK’s program called LAKU PANDAI, allowing the public to perform banking transactions (depositing, withdrawing and transferring money) at all participating Alfamart and Alfamidi outlets.

8. Tabungan Hati, produk tabungan Bank yang dirancang untuk dua fungsi, yaitu berinvestasi dan beramal. Tabungan Hati memberikan bunga tinggi dan sebagian bunganya akan disumbangkan untuk amal. / The Bank to serve two functions, as a means for savings and charity. Tabungan Hati offers attractive interest rates and part of the interest will be donated to charity.

Page 62: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

56 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

*) : Rangkap Jabat / Double Position

Manajemen dan Struktur OrganisasiManagement Organization and Chart

Direktur Utama

AliRukmijah

Micro Business

Rudy Mahasin

SME, Funding, FI & Network

OngTekTjan

Credit & Collection

Irma S. Daulay

Micro Busines (West) Rudy Mahasin *)

West Sales Network

Yudi Pradana

Credit Control & Analytics

Cary Piantono

SM & ESME Credit

FaridaWijaya

Financial Institution

Mike Bani Riza

Credit Legal & Collateral Mgt

Sandra CH Lewerissa

Sales Management Vacant

Product Development Oktavia Laksmi W

Marketing Communication

M Sulistyowati

Project Management Office

Gunawarman R.(Coord)

Business & network (East)

HarryE.Kwenre

Collection & SAM

Iwan S. Yamin

Micro Credit

Makmur Nooril

Funding Business

Ringo N. Winata

Network Management

Riyadi I. Hidayat

Asset Based Financing Business

FermicoKarambut

Page 63: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

572015 Annual Report | Bank Sampoerna

Operations & Information Technology

Lie Liliana Veronica

Finance & Business Planning

Henky Suryaputra

Compliance & Risk

Setyo Dwitanto

Operations & Customer Care

Indriana Seputra

Treasury & Asset Buying

FadjaruddinSimanjuntak

Compliance

Burlita Chan

Internal Audit

A. Dendi Hardiansah

Information Technology

HendraRahardja

Finance, Accounting & Tax

Sjianata

Enterprise Risk

Setyo Dwitanto*

Corporate Planning

Yoel Gennedy

Business Planning

Daniel S. Adam

Center of Excellent

Marson MuliaCorporate Affairs

Arif Wiryawan

Corporate Legal & Litigation

PanduKetaren

Human Capital

Adriana R. Novitasari

RISK MANAGEMENT COMMITTEE

AUDIT COMMITTEE

Page 64: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

58 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

omposisi pemegang saham di Bank Sampoerna per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

he composition of shareholders of Bank Sampoerna as of 31 December 2015 is as follows:

Kepemilikan Saham Share Ownership

Informasi tentang Pemegang SahamShareholders’ Information

Pemegang SahamShareholder

Jumlah SahamNumber of Shares

Persentase KepemilikanOwnership Percentage

Modal Ditempatkan dan DisetorPaid-In Capital

PT Sampoerna Investama 579.150.000 81% Rp579.150.000.000

PT Cakrawala Mulia Prima 128.700.000 18% Rp128.700.000.000

Ekadharmajanto Kasih 7.150.000 1% Rp7.150.000.000

Total 715.000.000 100% Rp715.000.000.000

Ekadharmajanto Kasih PT Cakrawala Mulia Prima PT Sampoerna Investama

81%

18%

1%

k T

Page 65: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

592015 Annual Report | Bank Sampoerna

Setiap lembar saham Bank Sampoerna memiliki nilai nominal Rp1.000.

Domisili para Pemegang Saham Bank adalah sebagai berikut:

PT Sampoerna Investama Sampoerna Strategic Square, North Tower, Lantai 30 Jalan Jenderal Sudirman Kav. 45Jakarta 12930, Indonesia

PT Cakrawala Mulia Prima Jalan Raya Pasar Minggu km. 18 Pejaten Barat, Pasar Minggu Jakarta Selatan, Indonesia

Ekadharmajanto Kasih Taman Kebon Jeruk Blok Q 1/6 RT 006 RW 012 Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan Jakarta Barat, Indonesia

PT Sampoerna Investama merupakan Pemegang Saham Pengendali dari Bank Sampoerna, dengan komposisi Pemegang Saham Akhir sebagai berikut:

1. Michael J. Sampoerna 99,99% 2. Ekadharmajanto Kasih 0,01%

Tidak ada anggota Dewan Komisaris ataupun anggota Direksi ataupun Pejabat Eksekutif Bank sebagai pemegang saham Bank.

Tidak ada ikatan pertalian saudara hingga derajat dua antara anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan para pemegang saham sebagaimana tercantum di atas.

Hubungan antara Pemegang Saham dengan masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada perusahaan-perusahaan dalam Grup Sampoerna Strategic dan Grup Alfa dijelaskan pada tabel berikut:

Each share of Bank Sampoerna has a nominal value of Rp1,000.

The domicile of each Shareholder of the Bank is as follows:

PT Sampoerna InvestamaSampoerna Strategic Square, North Tower, Lantai 30Jalan Jenderal Sudirman Kav. 45Jakarta 12930, Indonesia

PT Cakrawala Mulia PrimaJalan Raya Pasar Minggu km. 18Pejaten Barat, Pasar MingguJakarta Selatan, Indonesia

Ekadharmajanto KasihTaman Kebon Jeruk Blok Q 1/6RT 006 RW 012Kelurahan Srengseng, Kecamatan KembanganJakarta Barat, Indonesia

PT Sampoerna Investama is the Controlling Shareholder of Bank Sampoerna, with the composition of the Ultimate Shareholders as follows:

1. Michael J. Sampoerna 99.99%2. Ekadharmajanto Kasih 0.01%

No member of the Board of Commissioners or Board of Directors or Executive Officer of the Bank has a share ownership in the Bank.

No member of the Board of Commissioners or Directors that have family relations to the second degree with the shareholders as mentioned above.

The relationships between the Shareholders and each member of the Board of Commissioners and Directors and the companies within the Sampoerna Strategic Group and Alfa Group are detailed in the following table:

Page 66: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

60 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

No Nama Name

Bank Sampoerna PT Sampoerna Investama PT Cakrawala Mulia Prima

JabatanPosition

KepemilikanOwnership

Jabatan Position

KepemilikanOwnership

Jabatan Position

Kepemilikan Ownership

1 PT Sampoerna Investama Pemegang Saham

Shareholder 81,00% - - - -

2 PT Cakrawala Mulia Prima Pemegang Saham

Shareholder 18,00% - - - -

3 Michael J. Sampoerna- -

Pemegang Saham

Shareholder 99,99% - -

4 Ekadharmajanto KasihPemegang Saham

Shareholder 1,00%Pemegang

SahamShareholder

0,01% - -

5 Budiyanto Djoko Susanto - - - -

Pemegang Saham

Shareholder 0,0007%

6 Amanda Cipta Persada- - - -

Pemegang Saham

Shareholder 99,9993%

7 Budi Setiawan HalimKomisaris Utama

President Commissioner - - - - -

8 Arsono PutrantoKomisaris

Commissioner - - - - -

9 Khoe Minhari Handikusuma

Komisaris Independen Independent

Commissioner

- - - - -

10 AdiwarmanAzwar Karim

Komisaris Independen Independent

Commissioner

- - - - -

11 Ali RukmijahDirektur Utama President Director - - - - -

12 Ong Tek Tjan Direktur UKM, Pendanaan,

Financial Institutions & Jaringan Kantor

SME, Funding, Financial Institutions

& Branch Network Director

- - - - -

13 Lie Liliana Veronica Direktur Operasi & Teknologi Informasi

Operations & Information Technology

Director

- - - - -

14 Setyo Dwitanto Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko

Compliance & Risk Management Director

- - - - -

15 Rudy Mahasin Direktur Bisnis Mikro

Micro Business Director - - - - -

Page 67: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

612015 Annual Report | Bank Sampoerna

S umber Daya Manusia yang handal, profesional, berprestasi dan memiliki komitmen tinggi serta menunjung tinggi etika dan integritas adalah

aset paling berharga bagi Bank Sampoerna, dan menjadi penopang utama bagi upaya Bank untuk terus berkembang dan menjadi salah satu bank yang terkemuka di Indonesia.

Prinsip Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Untuk mendapatkan, mempertahankan dan mengembangkan Sumber Daya Manusia yang diharapkan, Bank menyadari perlunya menerapkan strategi dan kebijakan umber daya manusia (SDM) yang menguntungkan bagi kedua belah pihak dan sejalan dengan segala peraturan ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia.

Budaya meritocracy yang berorientasi terhadap pencapaian kinerja di tingkat individu, unit dan perusahaan secara keseluruhan menjadi dasar bagi Perusahaan dalam memberikan penghargaan. Disiplin dan integritas kerja adalah faktor terpenting (boom factor) yang tidak dapat ditawar. Penilaian kinerja dilakukan periodik untuk mengevaluasi pencapaian atas target dan merencanakan tindak-lanjut rencana pengembangan dan pemberian penghargaan.

Kesempatan pengembangan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja karyawan dalam penyelesaian tugas dan tanggung jawab. Penerapan kompensasi yang berorientasi terhadap kinerja/kontribusi dalam bentuk insentif atau bonus bertujuan untuk memberikan penghargaan, upaya retensi sekaligus meningkatkan nilai kompetitif atas total kompensasi karyawan terbaik yang berprestasi.

Rekrutmen Dalam upaya mendukung pertumbuhan pesat Bank Sampoerna di tahun 2015 pemenuhan SDM diprioritaskan melalui perekrutan karyawan di fungsi bisnis yang siap pakai yang d berpengalaman dan terbukti menunjukkan kinerja unggul di sektor perbankan khususnya di segmen bisnis mikro dan ESME . Pemenuhan atas sejumlah posisi-posisi baru yang muncul sebagai akibat pembukaan 4 (empat) kantor cabang baru dan pengembangan bisnis Bank.

Sumber Daya ManusiaHuman Capital

D ank Sampoerna’s most valuable asset lies in its reliable, professional, excellent and strongly committed human resources. They serve as the main foundation of the

Bank in its efforts to continue to grow and become one of the leading banks in Indonesia.

Human Resources Management Principles

In order to obtain, retain, and develop highly qualified human resources according to expectations, the Bank recognizes the importance of implementing certain human resources management strategies and policies that are mutually beneficial for both employer and employees, and in accordance with the prevailing labor regulations in Indonesia.

The meritocracy culture, oriented on performance achievement on the individual, unit, and corporate levels become a basis for the Company to confer rewards. Discipline and work integrity are two boom factors that are of absolute necessity. Performance evaluation is carried out periodically to evaluate achievements of targets and to plan the follow up to the development plan and provision of rewards.

The opportunity to develop competencies through education and training programs is implemented to enhance the knowledge, skills and work behaviors of employees in conducting their duties and responsibilities. Implementation of a compensation scheme that is oriented on performance and contribution, taking the form of incentives or bonuses, is intended to provide reward to and retain employees, as well as to increase the competitiveness of compensation for the highest performing employees.

Recruitment

In an effort to support the prodigiously fast growth of Bank Sampoerna in 2015, recruitment was prioritized for the recruitment of professionals who are experienced and have shown a track record of excellent performance in the banking sector, especially the micro business and ESME business, to directly fulfill the business functions they are recruited for. The filling of new positions that were vacant resulted from the opening of four new branch offices and the Bank’s business expansion. Throughout

S B

Page 68: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

62 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Sepanjang tahun 2015, Bank merekrut 473 orang karyawan baru, sehingga total karyawan Bank per akhir 2015 adalah 806 orang, meningkat 60% dari jumlah karyawan pada akhir 2014.

Komposisi Karyawan

Profil Sumber Daya Manusia di Bank berdasarkan kategori status kepegawaian, tingkat pendidikan, jabatan, gender, dan kelompok usia, per akhir 2014 dan 2015, dijabarkan dalam tabel-tabel berikut.

RekrutmenRecruitment

2015 2014 Pertumbuhan (%)Growth (%)

Total Karyawan awal tahunTotal Employees as at early year 507 395 28%

Total Karyawan yang direkrutTotal Employees recruited 473 246 92%

Total Karyawan yang mengundurkan diri Total Employees resigned 174 138 26%

Total Karyawan per akhir tahun Total Employees as at end of year 806 503 60%

Status KepegawaianEmployment Status

2015 2014Pertumbuhan

Growth (%)Karyawan

EmployeesProporsi

Proportion (%)Karyawan Employees

ProporsiProportion (%)

TetapPermanent

683 85% 393 78 74%

Kontrak, Masa Percobaan, Trainee Contract, Probation, Trainee 123 15% 110 22 12%

TOTAL 806 100% 503 100 60%

Tingkat PendidikanLevel of Education

2015 2014Pertumbuhan

Growth (%)Karyawan

EmployeesProporsi

Proportion (%)Karyawan Employees

ProporsiProportion (%)

SD – SMA Elementary – High School 44 5% 35 7% 26%

Diploma 96 12% 62 12% 55%

Sarjana Undergraduate 632 78% 385 77% 64%

PascasarjanaPostgraduate 34 4% 18 4% 89%

TOTAL 806 100% 503 100% 60%

2015, the Bank recruited 473 new employees, making the total workforce of the Bank as at the end of 2015 at 806 employees, up 60% from the number of employees as at end of 2014.

Workforce Composition

The Bank’s employee compositions by employment status, level of education, position, gender, and age group, as at end of 2014 and 2015, are presented in the tables below.

Page 69: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

632015 Annual Report | Bank Sampoerna

JabatanPosition

2015 2014Pertumbuhan

Growth (%)Karyawan

EmployeesProporsi

Proportion (%)Karyawan Employees

ProporsiProportion (%)

Komisaris Commissioner

4 0% 4 1% 0%

Direksi Director

5 1% 4 1% 50%

Kepala Divisi Division Head

16 2% 11 2% 46%

Kepala Grup Group Head

27 3% 7 1% 286%

Kepala Departemen Department Head

32 4% 24 5% 33%

Manajer Cabang Branch Manager 18 2% 9 2% 100%

Karyawan Staff 698 87% 429 85% 63%

Lain-lain Advisor 5 1% 3 1% 67%

TOTAL 806 100% 503 100% 60%

Jenis KelaminGender

2015 2014Pertumbuhan

Growth (%)Karyawan

EmployeesProporsi

Proportion (%)Karyawan Employees

ProporsiProportion (%)

Laki-lakiMale 525 65% 324 64% 62%

PerempuanFemale 281 35% 179 36% 57%

TOTAL 806 100% 503 100% 60%

Kelompok UsiaAge Group

2015 2014Pertumbuhan

Growth (%)Karyawan

EmployeesProporsi

Proportion (%)Karyawan Employees

ProporsiProportion (%)

20 – 24 57 7% 42 8% 4%

25 – 29 195 24% 145 29% 11%

30 – 34 240 30% 133 26% 11%

35 – 39 160 20% 86 17% 7%

40 – 44 66 8% 49 10% 3%

45 – 49 55 7% 33 7% 2%

50 – 54 24 3% 13 3% 1%

55 – 59 5 1% - - 0%

Above 60 4 0% 2 0% 0%

TOTAL 806 100% 503 100% 38%

Page 70: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

64 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karir

Dalam rangka memastikan budaya meritocracy, siklus kinerja dimulai dengan perencanaan target di awal tahun, monitoring dan coaching sepanjang periode penilaian dan penilaian kinerja secara periodik yakni penilaian tengah tahun dan penilaian akhir tahun. Penilaian Kinerja dilakukan terhadap pencapaian Key Performance Indicators (KPI) sebagaimana telah ditentukan sebelumnya untuk setiap karyawan dan proses untuk pencapaian KPI tersebut.

Penilaian tengah tahun ditujukan untuk mengevaluasi pencapaian kinerja semester 1 (satu) dan menentukan arah pengembangan kompetensi karyawan, sementara penilaian kinerja akhir tahun ditujukan untuk mengevaluasi keseluruhan kinerja di periode tahun berjalan dan acuan untuk memberikan penghargaan finansial dalam bentuk pembayaran bonus prestasi dan atau penyesuaian gaji.

Bank Sampoerna menawarkan kesempatan seluas-luasnya bagi setiap karyawan untuk berkarir dan mengembangkan diri sesuai kapasitas yang dimiliki dan jabatan lowong yang tersedia di organisasi. Karyawan yang dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi dilakukan berdasarkan proses evaluasi terstruktur yang dilakukan oleh Komite dengan menggunakan alat evaluasi terhadap prestasi dan potensi yang dimiliki karyawan untuk menerima tugas dan tanggung jawab yang lebih besar.

Pada tahun 2015 sebanyak 125 orang mengalami promosi dalam hal kenaikan pangkat dan atau jabatan.

Remunerasi

Kebijakan remunerasi yang berlaku di Bank adalah mengedepankan prinsip pay for performance, mark to target market, dan kewajaran. Struktur Remunerasi diberikan sesuai dengan jenjang dan bobot jabatan dan kompetensi setiap karyawan dan diarahkan untuk mendukung pertumbuhan dan keberlangsungan Bank untuk jangka

Performance Evaluation and Career Development

In order to ensure the meritocracy culture is being applied, the work cycle begins with the setting of targets in the beginning of the year, monitoring and coaching along the entire performance evaluation period, and periodic performance evaluation namely mid-year evaluation and end-of-year evaluation. Performance evaluation takes into account the achievement of Key Performance Indicators (KPIs) as previously determined for each employee, and the processes to achieve the KPIs. Mid-year performance evaluation is aimed at evaluating the employee’s first semester performance and determine the direction of their competence development, while end-year evaluation is intended to evaluate every employee’s performance for the whole year and serves as a basis for giving remuneration and incentives/bonuses and salary adjustment to be received by the employees.

Bank Sampoerna offers plenty of opportunities for its employees to pursue their career and develop their own capabilities and the vacant positions in the organization. Employee promotion is conducted based on a structured performance evaluation program conducted by the Committee using the assessment tool to measure achievements and potential of employees in receiving greater work load and responsibility.

In 2015, 125 employees were promoted either in level or in position, based on the Performance Evaluation results and the career opening in the organization.

Remuneration

The remuneration policy that prevails at the Bank is to uphold the principles of pay for performance, mark to target market, and fairness. Remuneration structure is provided in accordance with the job level and job weighting of each employee, along with their competence, and is intended to support the Bank’s expansion strategy in the long run. The determination of employee

Bank menerapkan struktur remunerasi yang bersaing dengan yang berlaku rata-rata di industri perbankan nasional

The Bank has implemented a competitive remunerationstructure that is commonly used within the national banking industry

Page 71: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

652015 Annual Report | Bank Sampoerna

panjang. Penetapan nilai remunerasi karyawan juga mempertimbangkan hasil survei remunerasi dari lembaga independen.

Penerapan remunerasi berbasis pencapaian atas target KPI di fungsinya diberikan dalam bentuk insentif berlaku bagi karyawan di fungsi penjualan (sales) khususnya pendanaan dan pembiayaan mikro dan juga di fungsi penagihan (collection). Pemberian fasilitas kesehatan dalam bentuk perlindungan asuransi dan implementasi BPJS Kesehatan dan BPJS Pensiun mengikuti ketentuan Pemerintah berlaku untuk menunjang kesejahteraan karyawan.

Rasio remunerasi karyawan di 2015 dapat dilihat pada tabel di bab Tata Kelola Perusahaan, bagian Transparansi Kondisi Keuangan Bank Sampoerna.

Pelatihan & Pengembangan

Pengembangan kompetensi karyawan merupakan salah satu program strategis Bank dalam rangka mencapai sasaran-sasaran bisnisnya. Memiliki karyawan yang ahli di bidangnya masing-masing dapat membantu Bank menjalankan seluruh kegiatan operasionalnya dengan baik dan sesuai peraturan dan perundang-undangan, serta berkembang secara berkesinambungan.

Setiap tahunnya Bank mengalokasikan anggaran yang substansial untuk pelatihan dan pengembangan kompetensi karyawan melalui berbagai program. Program-program yang secara rutin dilakukan di Bank adalah induction training untuk karyawan baru, pelatihan di bidang kebijakan, teknis, manajemen risiko, kualitas layanan, serta program Management Development Program (MDP). MDP merupakan program pengembangan kader pimpinan masa depan di bidang perbankan umum, dan ditujukan bagi para fresh graduate minimal berpendidikan sarjana S-1 yang berprestasi dan berminat mengembangkan karir di dunia perbankan. Di tahun 2015 diselenggarakan dua kelas MDP, yaitu Batch 4 yang lulus di bulan Juni 2015 dan batch 5 yang dimulai di bulan Oktober 2016 , dengan total peserta mencapai 40 orang.

Kepada seluruh karyawannya, Bank juga terus membudayakan asas kepatuhan pada peraturan yang berlaku di industri perbankan di Indonesia. Bank telah menyediakan fasilitas e-learning untuk membantu dalam pembelajaran karyawan mengenai Kode Etik dan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT).

Di tahun 2015 Bank menyelenggarakan total 42 kelas pelatihan dengan total 1.182 peserta. Rincian program pelatihan yang diselenggarakan di 2015 terdapat pada tabel di bawah ini.

remuneration also takes into consideration the remuneration surveys conducted by independent agencies.

The implementation of a remuneration scheme based on achievement of target KPIs takes the form of incentives for sales-oriented employees, especially in funding and micro lending, and also for collection employees.

The provision of healthcare facility in the form of insurance coverage as well as BPJS Kesehatan and BPJS Pensiun programs is in compliance with the prevailing regulations aimed at supporting employee welfare.

The Bank’s employee remuneration ratios in 2015 are presented in the Corporate Governance chapter – Transparency of Financial Conditions of Bank Sampoerna.

Training & Development

Development of employee competence is one of the Bank’s strategic programs aimed at achieving its business goals. With employees that are adept in their respective fields of expertise, the Bank can smoothly run its operations in accordance with the rules and regulations, and thus sustain its expansion.

Each year, the Bank allocates a substantial budget for the training and competence development of its employees through various programs. The programs that are regularly conducted by the Bank include induction training for new employees, training in policymaking, technical issues, risk management, service quality, and the Management Development Program (MDP). MDP is a development program for future leaders in commercial banking, and is intended for high-achieving freshgraduates who would like to pursue a career in the banking industry. In 2015 there were two MDP batches, namely Batches 4 (graduated June 2015) and 5 (beginning October 2016), with a total of 40 participants.

To all employees, the Bank also inculcates the culture of compliance with the prevailing regulations in the Indonesian banking industry. The Bank has provided e-learning facility to aid employees in deepening their understanding of the Code of Conduct and the Anti-Money Laundering and Combating the Financing of Terrorism (APU-PPT).

In 2015, the Bank conducted 104 training classes, involving a total of 1,182 participants, with the details of the training programs as follows:

Page 72: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

66 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Jenis PelatihanType of Training

Materi PelatihanTraining Material

Jumlah PesertaNumber of Participants

InTERnALWajibMandatory

BSMR/LSPP 17Compliance Refreshment for Core Regulations 32Compliance Awareness Training 125Sosialisasi & Sertifikasi BWMK 52

TeknisTechnical

Workshop Collection 11Basic Credit for Funding 35Training Appraisal 37Training Micro Credit & M-FOS 33Collection Workshop & Team Building 3Basic Sales Funding 49Banking Refreshment Program 36Training AO Improving Skill 136Training Temenos Non-Operations (Lending, Funding, Credit Reviewer) 70Training Temenos Operations 75Training Branch Manager & Business Manager Improving Skill 15Training Mastering Enhancing Power Point Presentation 19Workshop Credit Reviewer 40Mastering Excel 2007 for Intermediate & Advanced 116Employee Relations 19

ManajerialManagerial

Training Problem Solving & Decision Making 17Effective Coaching for Results 23Training Successful Mentoring 32

PengembanganDevelopment

MDP Batch 4 19MDP Batch 5 21AO Development Program 25

Soft Skills Strategic Sales Management for BSS Leaders 24Becoming Great Trainers 5On Becoming Proactive 9

EKSTERnAL / EXTERNALWajibMandatory

BSMR/LSPP 44Undangan Sosialisasi Bank Indonesia: Teller Gathering 1Training FKDKP 6Refreshment BSMR/LSPP 21Basic Finance Modelling 3Training Review & Update Peran & Fungsi Internal Audit 1Training Analisa Kredit & Manajemen Risiko Kredit 1Training Report Writing with ABC Formula 1Training Risk Management Perspective 2Training Procurement Management 1Training Implementasi Manajemen Anti-Fraud 2Audit Methodology & Quality Review 1

ManajerialManagerial

Training High Performance Team 2

Soft Skills Training Mastering Coloured Brain 1TOTAL 1.182

Tahun Year

Rencana Anggaran Budget Plan

Realisasi Realization

Persentase (%) Percentage (%)

2015 Rp7.291.611.702 Rp4.640.875.689 63,7%

2014 Rp3.596.575.000 Rp1.592.973.842 44,3%

Pertumbuhan Growth 103% 191% -

Page 73: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

672015 Annual Report | Bank Sampoerna

ank Sampoerna’s substantial growth in 2015 cannot be separated from the crucial role of information technology, which serves as the backbone for all of the

Bank’s operational activities, starting from customer transactions to reporting.

The development of information technology systems in the Bank, therefore, must be ascertained to be in accordance with the growth in the Bank’s scale of operations, and with reference to the Information Technology Five-Year Work Plan for 2012–2016. This work plan is focused on improving three aspects, namely supporting activities for business expansion, reliability and security of IT infrastructure, and IT human resources and governance. These three aspects had experienced a significant development in 2015 owing to the Bank’s migration to a new core banking system to the Temenos T24 system.

This system has been adopted by Bank Sampoerna with the consdieration that the system is a modern and reliable core banking system that is able to accommodate the Bank’s needs in running its daily operational activities, covering the functions of front office transactions, back office, customer data management, and reporting to the management and the regulators.

In addition, based on the rating conducted by an international information technology ratings agency, the Temenos T24 system is considered as a leader for the past few years, namely as the leading international retail core system in the financial industry. This shall strengthen Bank Sampoernas measures in ramping up the performance of its banking infrastructure, in order to support the Bank’s expansionary measures in the coming years.

After undergoing the trial period successfully, the Temenos T24 was implemented successfully at Bank Sampoerna on 9 November 2015, in line with the target set out in 2014. With the implementation of the Temenos T24 system, which integrates the transactional channels and the banking services of the Bank with the data in the back office, Bank Sampoerna expects that the customer experience and satisfaction will increase whenever they perform transactions at the Bank, due to the Bank’s maintenance of its high standards of service and also due to the Bank’s improved capabilities, speed, and flexibility in creating new products.

Teknologi InformasiInformation Technology

ertumbuhan Bank Sampoerna yang substansial di tahun 2015 tidak terlepas dari peran penting bidang teknologi informasi, bidang yang menjadi tulang

punggung berbagai kegiatan operasional Bank, mulai dari transaksi nasabah hingga pelaporan.

Oleh karena itu pengembangan sistem dan teknologi informasi Bank dipastikan terus sejalan dengan perkembangan skala operasional Bank, dan mengacu pada Rencana Kerja Teknologi Informasi (TI) Lima Tahun untuk 2012–2016. Rencana Kerja TI ini berfokus untuk meningkatkan tiga aspek, yaitu pelayanan pendukung perluasan bisnis, kehandalan dan keamanan infrastruktur TI, serta tata kelola dan sumber daya manusia TI. Ketiga aspek tersebut mengalami perkembangan yang sangat signifikan di tahun 2015 seiring dengan peralihan core banking system Bank Sampoerna ke sistem Temenos T24.

Sistem ini diadopsi oleh Bank Sampoerna dengan pertimbangan, bahwa sistem ini merupakan sistem inti perbankan yang modern dan handal, yang mampu mengakomodasi kebutuhan Bank dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, mencakup baik fungsi-fungsi transaksional front office, back office, pemeliharaan data nasabah dan pelaporan untuk kebutuhan manajemen serta regulator.

Selain itu, berdasarkan hasil pemeringkatan sebuah lembaga pemeringkat teknologi informasi berskala internasional, sistem Temenos T24 juga menempati posisi kuadran “leader” selama beberapa tahun terakhir sebagai international retail core system dalam industri keuangan. Hal ini tentunya lebih memantapkan langkah Bank Sampoerna dalam memperkuat kinerja infrastruktur perbankannya, sehingga dapat menunjang langkah-langkah ekspansi Bank di tahun-tahun mendatang.

Setelah melalui tahap uji coba dengan sukses, implementasi Temenos T24 di Bank Sampoerna berhasil diselesaikan sepenuhnya pada tanggal 9 November 2015, sesuai dengan target yang telah direncanakan di tahun 2014. Dengan diterapkannya sistem Temenos T24 yang mengintegrasikan jalur transaksi dan layanan perbankan dengan data di back office diharapkan pengalaman dan kepuasan nasabah dalam bertransaksi di Bank menjadi lebih baik karena terjaganya tingkat standar layanan Bank dan meningkatnya kemampuan, kecepatan serta fleksibilitas dalam membuat produk-produk baru.

P B

Page 74: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

68 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Sementara itu, bagi Bank, penerapan sistem ini juga meningkatkan efisiensi bisnis melalui peningkatan produktivitas, risiko yang terkelola dengan lebih baik, dan penekanan biaya operasional. Sistem Temenos T24 juga memungkinkan Bank untuk mempercepat persiapan pembuatan berbagai laporan periodik, sehingga kinerja pelaporan Bank dapat semakin konsisten.

Penerapan core banking system Temenos T24 selanjutnya telah dan akan terus ditindaklanjuti dengan berbagai langkah. Langkah pertama adalah pengembangan berbagai perangkat (tools) TI untuk membantu mempercepat proses-proses di Bank, termasuk untuk transaksi yang dilakukan oleh nasabah. Termasuk di dalamnya adalah implementasi sistem PIN Pad (transaksi dengan sistem PIN Pad akan diimplementasikan tahun 2016) untuk bertransaksi di kantor-kantor cabang, menggantikan sistem sebelumnya yang konvensional, otomasi pembukuan pinjaman (kredit), penyimpanan dokumen kredit secara digital dan perampingan berbagai proses rutin di Bank seperti central processing untuk SKN, RTGS dan deposito.

Langkah tersebut berdampak pada alokasi sumber daya Bank Sampoerna, khususnya dalam aspek ketenagakerjaan. Otomasi dan perampingan proses-proses perbankan memungkinkan sejumlah tenaga kerja, yang sebelumnya didedikasikan untuk melakukan proses-proses tersebut secara manual, untuk dialihfungsikan ke tugas-tugas lain seperti analytics dan monitoring. Hal ini akan terus dilakukan secara bertahap, dan di tahun 2016 akan difokuskan pada perubahan paradigma karyawan dalam melayani nasabah, yang diharapkan dapat memperkuat hubungan antara Bank dengan nasabahnya.

Lebih lanjut, untuk menjamin berlangsungnya proses-proses perbankan secara real time tanpa mengalami gangguan berarti, Bank Sampoerna telah memiliki Business Continuity Plan yang ditunjang oleh infrastruktur TI yang kuat dan dapat diandalkan setiap saat. Bank telah menerapkan langkah-langkah yang disyaratkan dalam rangka mengantisipasi kemungkinan ancaman terhadap integritas data nasabah dan layanan bagi nasabah, termasuk apabila terjadi bencana yang tak dapat dicegah.

Bank telah menyesuaikan kapasitas dan fungsionalitas Data Center-nya untuk memfasilitasi penerapan sistem Temenos T24 secara memadai. Selain itu, Bank juga terus meningkatkan kinerja Disaster Recovery, dengan waktu pemulihan fungsionalitas perbankan pasca kejadian bencana tidak lebih dari 1 jam.

Berbagai fitur dan aplikasi baru juga telah direncanakan untuk dikembangkan oleh Bank di tahun 2016 dengan berlandaskan pada core banking system yang baru. Fitur-fitur ini antara lain mobile banking, Laku Pandai, Virtual Account, Front End System, Single System Asset Buy dan EDC Mini ATM.

In addition, the system’s implementation will improve the Bank’s business efficiency through increased productivity, better management of risks, and reduced operating expenses. The Temenos T24 system also allows the Bank to speed up the preparation of various periodic reports, so that the Bank’s reporting performance will be more consistent.

The implementation of the Temenos T24 core banking system has and will continue to be followed up with additional measures. One of the measures was the development of various IT tools to accelerate processes in the Bank, including transactions performed by customers. This covers also the implementation of the PIN Pad (PIN Pad system transaction will be implemented in 2016) system to aid transactions at branch offices, replacing the previous more conventional system, automation of loan recording, digital storage of credit documentation, as well as streamlining of various routine processes in the Bank, such as central processing for SKN, RTGS, and time deposits.

Such measures will affect the allocation of resources of Bank Sampoerna, in particular human resources. The automation and streamlining of banking processes allow certain employees, previously dedicated to completing the processes manually, to be redirected to conduct other tasks, such as analytics and monitoring. This will continue to be rolled out gradually, and in 2016 this effort will be focused on changing the employees’ customer service paradigm. This measure is expected to strengthen the rapport between the Bank and its customers.

Furthermore, to ensure that processes in the Bank are carried out real time without substantial delays or disruptions, Bank Sampoerna already has a Business Continuity Plan in place, supported by a strong and dependable IT infrastructure at all times. The Bank has taken all the prerequisite measures to anticipate the possibility of threats arising to the integrity of customer data and services, including the possibility of a non-preventable natural disaster.

The Bank has adjusted the capacity and functionality of its Data Center to facilitate the implementation of the Temenos T24 system smoothly. In addition, the Bank has also improved its Disaster Recovery performance. Now the recovery of all banking functions after an occurrence of a disaster will take place in less than 1 hour.

Various new features and applications have been planned for development in 2016, taking advantage of the new core banking system. These features are, among others, mobile banking, Laku Pandai, Virtual Account, Front End System, Single System Asset Buy, and EDC Mini ATM.

Page 75: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

692015 Annual Report | Bank Sampoerna

Area Sampai dengan 2014Up to 2014

Pencapaian 2015Achievements in 2015

Rencana 2016Plans for 2016

infr

astr

uktu

r /

infr

astr

uctu

re• Relokasi Data Center

Data center relocation

• Upgrade core banking ke versi terkini Core banking system upgrade to the latest version.

• Otomasi Sistem RTGS+SKN dalam mendukung kegiatan transaksional Automation of RTGS + SKN system to support transactional activities.

• Safe Deposit Box System Safe Deposit Box System

• Pembukaan Kantor Cabang Surabaya & Palembang Surabaya and Palembang Branch Offices opening.

• Standarisasi & pembaharuan hardware Hardware standardization and upgrade.

• Compliance Regulatory Monitoring Application (CRMA) untuk pengawasan kepatuhan & tindak lanjut komentar BI Compliance Regulatory Monitoring Application (CRMA) for monitoring compliance and following up BI’s findings.

• Otomasi LBU dalam rangka peningkatan kualitas laporan Automation of LBU to improve quality report

• ATM telah beroperasi & memiliki Call Center Fully operational ATMs and launching of Call Center.

• Kerja sama dengan ATM Prima Partnership with ATM Prima.

• Loan Origination System untuk mempercepat proses persetujuan kredit Loan Origination System to expedite loan application approval.

• Joint Financing & AB System untuk mendukung pertumbuhan bisnis Joint Financing & AB System to support business growth

• e-Learning sebagai sarana sosialiasi & training secara online e-Learning as an online education & training facility.

• Pembukaan Kantor Cabang Bandung Bandung Branch Office opening.

• E-Library sarana untuk penyimpanan document SoP e-Library for the storage of SOP documents.

• Internet Banking System (individual & Corporate) untuk mendukung pendanaan Internet Banking System (Individual & Corporate) to support funding.

• Treasury System untuk mendukung transaksi tresuri Treasury System to support treasury-related transactions.

• Supplier Financing System untuk mendukung pertumbuhan bisnis Supplier Financing System to support business growth.

• Pembukaan Kantor Kas, Kantor Cabang Makassar & Samarinda dan KCP Mikro Opening of Cash Offices and Makassar & Samarinda Branch Offices and Micro Sub-Branch Offices.

• Debit Card, Sistem Debit dengan kartu ATM yang dapat digunakan hanya pada mesin jaringan EDC Prima Debit Card, with ATM card that is accepted on the Prima EDC network.

• Payment Point, untuk membantu nasabah dalam melakukan pembayaran kredit Payment Point to facilitate customers for loan repayment.

• EDC Pinpad, untuk mempermudah penggantian pin ATM pertama kali di daerah yang remote. EDC PIN Pad to facilitate customers to change their initial PIN in remote areas.

• Funding Activity Portal, sistem yang memudahkan monitoring aktivitas dan performance tim Funding. Funding Activity Portal to enable monitoring of activities and performance of the Funding Team.

• Tabungan SAKU - Piloting, bekerja sama dengan Alfamart dalam rangka mendukung strategi penghimpunan dana murah SAKU Savings Account – Piloting, in partnership with Alfamart to amass low cost funds

• Micro Loan Origination System, untuk mempercepat proses persetujuan kredit mikro dengan memperhatikan faktor risiko. Micro Loan Origination System, to speed up micro loan approval process by considering the risk factors

• Biller Payment, untuk meningkatkan pelayanan pada nasabah dengan layanan pembayaran tagihan telekomunikasi, PLN, dll Biller Payment, to improve service to customers by providing payment facility for phone bills, utility bills, etc.

• Credit Document Management, sistem untuk mengelola dokumen-dokumen kredit, termasuk untuk pengkinian data. Credit Document Management, a system to manage credit documents including data updating

• eStatement, fitur baru pengiriman rekening koran melalui surat elektronik (email) eStatement, a new feature for monthly statement, sent via e-mail

• Data Warehouse, untuk mendukung unit bisnis dalam melakukan analisa performa & strategi dari masing-masing unit. Data Warehouse, to support business units in analyzing performance and strategy of each unit

• CBR System, meningkatkan fungsional dan kontrol sistem pelaporan perbankan. CBR System, to improve the banking reporting system’s functionality and control

• RTGS Gen 2, untuk mendukung pengembangan sistem pembayaran nasional, yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. RTGS Gen 2, to support the national payment system development instigated by Bank Indonesia

• Relokasi DC & DRC, untuk mendukung proyek implementasi Core System baru. Relocation of DC & DRC, to support the implementation of the new Core Banking System

• New Core Banking System, untuk meningkatkan skalabilitas dan mendukung perkembangan bisnis bank. New Core Banking System, to increase scalability and support the Bank’s business growth

• PSAK System, dalam rangka peningkatan kualitas laporan PSAK System, to improve reporting quality

• Signature Verification, System untuk mendukung kegiatan operasional Signature Verification, a system that enhances operational activities

• SKN Gen 2, untuk mendukung pengembangan sistem pembayaran nasional, yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia SKN Gen 2, to support the national payment system development instigated by Bank Indonesia

• New and relocation branch, pembukaan dan relokasi cabang baru untuk mendukung pertumbuhan bisnis New and relocation branch, opening and relocation of new branches to support business growth

• RTGS Gen 2

• Disaster Recovery Site

• APU PPT, untuk meningkatkan pengawasan lalu lintas transaksi CASA APU PPT, to increase supervision of CASA transactions

• Tabungan SAKU – Relaunching after Piloting, bekerja sama dengan Alfamart dalam rangka mendukung strategi penghimpunan dana murah SAKU Savings Account – Relaunching after Piloting, in partnership with Alfamart to amass low cost funds

• Collection & Recovery Sistem, untuk membantu monitoring dan penagihan kewajiban debitur Bank. Collection & Recovery System, to improve monitoring and billing of Bank’s debtors’ obligations

• Virtual Branch/ Front End System, Mempermudah nasabah untuk melakukan sebagian atau seluruh transaksi perbankan serta memperluas jaringan pelayanan transaksi. Virtual Branch/Front End System, to enable customers perform part or all of their banking transactions and expand the transactional service network.

• Origination System for Retail, pengembangan sistem inisiasi kredit untuk mendukung bisnis ritel. Origination System for Retail, development of loan origination system for the retail business.

• Single System Koperasi & Bank, sistem untuk mengelola pinjaman koperasi yang dibeli oleh Bank (asset buy) Single System Koperasi & Bank, a system to manage cooperative loans purchased by the Bank (asset buying)

• Chip Card (NSICCS), implementasi chip card untuk kartu ATM sesuai NSICCS Chip Card (NSICCS) to implement the use of chip card for ATM card in compliance with NSICCS.

• Internal Portal, portal Bank untuk pencatatan Complain Handling, permintaan Cash Advance, Procurement, Reporting, Fixed Asset, dan Console Management. Internal Portal, the Bank’s portal for complaint handling, requests for cash advances, procurement, reporting, fixed assets, and console management

• Virtual Account, untuk meningkatkan layanan Bank kepada pihak nasabah korporasi dalam bentuk B2B atau B2C, dengan memberikan layanan transaksi perbankan kepada pelanggan para nasabah korporasi. Virtual Account, to improve the Bank’s services to corporate customers in the form of B2B or B2C, by providing banking transaction services to these corporate customers

• Mobile Banking, untuk memberikan layanan tambahan bagi nasabah dalam melakukan transaksi perbankan di luar kantor Mobile Banking, to provide additional services for performing banking transactions out of their workplace

• EDC Mini ATM, untuk meningkatkan jangkauan transaksi di luar cabang, menggunakan media elektronik EDC Mini ATM, to expand the transactional network outside of branches, using electronic media

• Pentest DC dan DRC, untuk menguji kehandalan aplikasi, server dan topologi jaringan Penetration Test DC & DRC, to test the reliability of applications, systems and network topology

Page 76: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

70 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Lahir di Jakarta, pada tahun 1971. Lulus sebagai Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Tarumanegara, Jakarta, tahun 1995. Mengawali karirnya di Prasetio Utomo & Co sebagai Audit Supervisor (1992–1995). Bergabung dengan PT HM Sampoerna Tbk sebagai Head of Group Finance & Acounting (1996–2005). Selama 2006–2012 menjabat sebagai Head of Finance & Accounting PT Sampoerna Strategic. Pada Januari 2013 diangkat sebagai CFO PT Sampoerna Agro Tbk. Pada Februari 2012 disetujui Bank Indonesia sebagai Komisaris Utama PT Bank Sahabat Sampoerna.

Born in Jakarta on 1971. Graduated with a bachelor’s degree in Economics – Accounting from Tarumanegara University in Jakarta in 1995. Started his career in Prasetio Utomo & Co as Audit Supervisor (1992–1995). Joined PT HM Sampoerna Tbk as Head of Group Finance & Accounting (1996–2005). From 2006–2012, served as Head of Finance & Accounting of PT Sampoerna Strategic. In January 2013 appointed as CFO at PT Sampoerna Agro Tbk. In February 2012, he was approved by Bank Indonesia as the President Commissioner of PT Bank Sahabat Sampoerna.

Lahir di Jakarta, pada tahun 1966. Lulus dengan gelar Bachelor of Science, Electrical Engineering dari University of Texas tahun 1989. Merintis karir sebagai Asisten Manajer Technical Sales Support dan Engineer of Manufacturing & Production di ESL Ltd, anak perusahaan TRW Group, Sunnyvale, CA, USA (1991–1995). Menduduki berbagai posisi penting di berbagai perusahaan, seperti di Artha Graha Group, PT Inti Prakasa Media, PT Excelcomindo Pratama Jakarta hingga PT Alita Proses Inovasi. Menjabat sebagai Corporate Affairs PT Sampoerna Strategic sejak 2010 hingga 2015. Pada Februari 2012 disetujui Bank Indonesia sebagai Komisaris PT Bank Sahabat Sampoerna.

Born in Jakarta on 1966. Graduated as Bachelor of Science in Electrical Engineering from the University of Texas in 1989. Started his career as Assistant Manager of Technical Sales Support and Engineer of Manufacturing & Production at ESL Ltd, a subsidiary of TRW Group, Sunnyvale, CA,USA (1991–1995). Held various important positions in a number of companies, such as Artha Graha Group, PT Inti Prakarsa Media, PT Excelcomindo Pratama Jakarta, and PT Alita Proses Inovasi. Has served as Corporate Affairs of PT Sampoerna Strategic from 2010 to 2015. In February 2012, he was approved by Bank Indonesia as Commissioner of PT Bank Sahabat Sampoerna.

Budi Setiawan HalimKomisaris UtamaPresident Commissioner

Arsono PutrantoKomisarisCommissioner

Profil Dewan KomisarisProfile of the Board of Commisioners

Page 77: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

712015 Annual Report | Bank Sampoerna

Lahir di Jakarta, pada tahun 1963. Lulus dengan gelar Sarjana Ekonomi dari Institut Pertanian Bogor tahun 1986, Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia, Jakarta tahun 1989, Master of Business Administration in General (MBA) dari European University, Belgia tahun 1988, serta Master of Arts in Economic Policy (MAEP) dari Boston University, USA tahun 1992. Berkarir di lembaga perancang kebijakan publik perbankan dan konsultan bisnis serta research assistant Bappenas (1987–1990). Menduduki beberapa posisi penting di Bank Muamalat sejak tahun 1992, hingga menjabat Vice President Muamalat Institute (2000–2001). Pernah juga menjadi Direktur Utama KARIM Business Consulting (2001–2011). Pada Februari 2012 disetujui Bank Indonesia sebagai Komisaris Independen PT Bank Sahabat Sampoerna.

Born in Jakarta on 1963. Graduated with a Bachelor of Agricultural Economics from Bogor Institute of Agriculture, Bogor in 1986, Bachelor of Economics from the University of Indonesia, Jakarta in 1989, Master of Business Administration in General (MBA) from the European University, Belgium in 1988, and Master of Arts in Economic Policy (MAEP) from Boston University, USA in 1992. Started his career at public banking policy formulation institution and business consultant, research assistant at Bappenas (1987–1990). Held various important positions at Bank Muamalat starting from 1992 and finally served as Vice President of Muamalat Institute (2000–2001). Served as President Director of KARIM Business Consulting (2001–2011). In February 2012, approved by Bank Indonesia as Independent Commissioner of PT Bank Sahabat Sampoerna.

Lahir di Jakarta, pada tahun 1964. Lulus dari Waylan Baptist University jurusan Keuangan tahun 1989 dan pernah mengikuti program High Potential Leadership di Harvard Business School dan Konferensi Bain Asia Customer Loyalty Forum dan Investment & Innovation in Microfinance Asia di Singapura. Sebelumnya bekerja di Bank Danamon sejak tahun 1989 dengan posisi terakhir sebagai Direktur Micro Business Banking dan Consumer Mass Market. Pada Mei 2015 disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Komisaris Independen PT Bank Sahabat Sampoerna dan efektif menjabat sejak 1 Juni 2015.

Born in Jakarta on 1964. Graduated from Waylan Baptist University in Finance in 1989 and participated in the High Potential Leadership program at the Harvard Business School and the Bain Asia Customer Loyalty Forum Conference and Investment & Innovation in Microfinance Asia in Singapore. Previously had worked in Bank Danamon since 1989 with the final position as Director of Micro Business Banking and Consumer Mass Market. In May 2015, he was approved by the Financial Services Authority as Independent Commissioner of PT Bank Sahabat Sampoerna, effective from 1 June 2015.

Adiwarman Azwar KarimKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Khoe Minhari HandikusumaKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Page 78: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

72 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Profil DireksiProfile of the Board of Directors

Kelahiran Idi, Aceh pada 1971, Ali meraih gelar Sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung (1994). Mengawali karirnya di Citibank NA (1994–1997), berlanjut di Bank Papan sebagai DFC & ATM Unit Head (1997–1998), Call Center Unit Head (1998), dan Operations Group Head (1998–1999). Menjadi anggota Tim Pengelola di Bank Pos (1999) kemudian bergabung dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (November 1999), hingga meraih posisi terakhir sebagai Director SME & Wholesale Banking (2011–2014). Menjabat Komisaris Utama PT Adira Quantum Multifinance pada tahun 2011 hingga 2014. Pada Mei 2014 diangkat sebagai Direktur Utama PT Bank Sahabat Sampoerna berdasarkan Surat Otoritas Jasa Keuangan No. SR-67/D.03/2014 tanggal 19 Mei 2014.

Born in Idi on 14 April 1971, Ali graduated with a Bachelor of Mechanical Engineering degree from the Bandung Institute of Technology in 1994. He started his career at Citibank NA (1994–1997), then at Bank Papan as DFC & ATM Unit Head – (1997–1998), Call Center Unit Head (1998), and Operations Group Head (1998–1999). He was appointed as member of the Management Team of Bank Pos (1999) and then joined PT Bank Danamon Indonesia Tbk (November 1999), with his final position there as Director SME & Wholesale Banking (2011–2014). He served as President Commissioner of PT Adira Quantum Multifinance from 2011 to 2014. In May 2014, he was appointed as President Director of PT Bank Sahabat Sampoerna based on the Financial Services Authority Letter No. SR-67/D.03/2014 dated 19 May 2014.

Kelahiran Pekanbaru pada 1966, Setyo meraih gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Indonesia. Memulai karirnya sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik Tasnim, Ali dan Wijanarko. Di tahun 1992 Setyo memasuki dunia perbankan di PT Bank Sumitomo Niaga, dengan jabatan terakhir Head of Credit Department, menjabat sebagai Senior Credit Analyst–Commercial Leasing (1996) di PT GE Finance Indonesia dengan posisi terakhir sebagai Vice President for Secured Products – Consumer Finance (2006), kemudian sebagai Vice President Business Banking PT ABN Amro Bank (2006). Bergabung bersama Sampoerna Microfinance sebagai Division Head Internal Audit (2010). Pada tanggal 16 Juli 2013 diangkat sebagai Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko PT Bank Sahabat Sampoerna.

Born in Pekanbaru, 27 September 1966, Setyo holds a bachelor’s degree in Economics majoring in Accounting from the University of Indonesia. He started his career as Auditor at Tasnim, Ali and Wijanarko Public Accounting Firm. He started working in the banking industry by joining PT Bank Sumitomo Niaga in 1992, with his final position at the bank being the Head of Credit Department. He worked as Senior Credit Analyst – Commercial Leasing (1996) at PT GE Finance Indonesia, with his final position at the company as Vice President for Secured Products – Consumer Finance (2006). Subsequently worked as Vice President of Business Banking at PT ABN Amro Bank (2006). Joined Sampoerna Microfinance as Head of Internal Audit Division (2010). On 16 July 2013, he was appointed as Director of Compliance and Risk Management of PT Bank Sahabat Sampoerna.

Setyo DwitantoDirektur Kepatuhan & Manajemen RisikoCompliance & Risk Management Director

Ali RukmijahDirektur UtamaPresident Director

Page 79: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

732015 Annual Report | Bank Sampoerna

Rudy Mahasin, kelahiran 1970 adalah lulusan Bachelor of Science dari Oregon State University, Amerika Serikat, di bidang Industrial Engineering (1993) dan Master of Business Administration di universitas yang sama (1994). Memulai karir perbankan di Citibank Indonesia (1995-2004) dan sejak 2004, Rudy berkarir di PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan menduduki berbagai posisi diantaranya Branch Control Head, Kepala Divisi Project Reengineering, Kepala Divisi Business Planning dan terakhir menjabat sebagai Strategic Planning & Business Development Division Head di Danamon Simpan Pinjam. Rudy bergabung di PT Bank Sahabat Sampoerna sejak Agustus 2014 sebagai Kepala Bisnis Mikro dan pada 9 April 2015 diangkat sebagai Direktur Bank Sahabat Sampoerna.

Rudy Mahasin, born in 1970, graduated as Bachelor of Science from Oregon State University, USA majoring in Industrial Engineering (1993) and Master of Business Administration from the same university (1994). He started his banking career at Citibank Indonesia (1995-2004), and in 2004 Rudy began working at PT Bank Danamon Indonesia Tbk, serving at various positions such as Branch Control Head, Project Reengineering Division Head, Business Planning Division Head, and Strategic Planning & Business Development Division Head at Danamon Simpan Pinjam as his final position there. Rudy joined PT Bank Sahabat Sampoerna in August 2014 as the Head of Micro Business and on 9 April 2015 he was appointed as Director.

Lahir di Padang, 1969, Ong bergelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada. Mulai berkarir di Bank Central Asia (1993-2009) dengan posisi terakhir sebagai SME & Commercial Lending Business Head. Melanjutkan karirnya di Bank Danamon Indonesia (2009-2014) sebagai Head of SME Wholesale Strategic Planning & Business Development, merangkap Head of Strategic Alliances Bank Danamon Indonesia dan Adira Finance Project. Pada September 2014, bergabung dengan Bank Sahabat Sampoerna sebagai Head of UKM, Pendanaan & Distribusi. Pada tanggal 9 April 2015 diangkat sebagai Direktur UKM, Pendanaan, Institusi Financial dan Distribusi PT Bank Sahabat Sampoerna.

Born in Padang, 13 August 1969, Ong holds a bachelor’s degree in Economics majoring in Accounting from Gadjah Mada University. He started his career at Bank Central Asia (1993-2009), with his final position there being SME & Commercial Lending Business Head. He continued his career at Bank Danamon Indonesia (2009-2014) as Head of SME Wholesale Strategic Planning & Business Development, and also as Head of Strategic Alliances Bank Danamon Indonesia and Adira Finance Project. In September 2014 he joined Bank Sahabat Sampoerna as Head of SME, Funding & Networking. On 9 April 2015 he was appointed as Director of SME, Funding, Financial Institutions & Networking of PT Bank Sahabat Sampoerna.

Ong Tek TjanDirektur UKM, Pendanaan,Financial Institutions & Jaringan KantorSME, Funding, Financial Institutions & Branch Network Director

Lie Liliana VeronicaDirektur Operasional & Teknologi InformasiOperations & Information Technology Director

Lahir tahun 1961 dan meraih gelar Bachelor of Science in Information & Computing dari New South Wales University, Liliana berkarir di bidang teknologi informasi selama 30 tahun lebih. Berpengalaman sebagai Systems Analyst, Banking & Technical Consultant, Project & Program Management di Indonesia, Asia Pasifik, Australia, dan China. Pernah berkarir di Citibank, Fiserv, Bank Papan Sejahtera, bergabung dengan Bank Danamon Indonesia (2008) sebagai Executive Vice President untuk Danamon Simpan Pinjam sebagai Business Support Operation Head. Pada Agustus 2014, bergabung dengan Bank Sahabat Sampoerna dan tanggal 9 April 2015 diangkat sebagai Direktur Operasi & Teknologi Informasi PT Bank Sahabat Sampoerna.

Born in 1961, she holds a bachelor’s degree in Science majoring in Information & Computing from New South Wales University. Liliana’s career in the information technology field spans more than 30 years. She has professional experience as Systems Analyst, Banking & Technical Consultant, Project & Program Management Division Head in Indonesia, the Asia Pacific region, Australia and China. She has worked at Citibank, Fiserv, Bank Papan Sejahtera, and joined Bank Danamon Indonesia (2008) as Executive Vice President for Danamon Simpan Pinjam as Business Support Operation Head. In August 2014 she joined Bank Sahabat Sampoerna and on 9 April 2015 she was appointed as Director of Operations & Information Technology of PT Bank Sahabat Sampoerna.

Rudy MahasinDirektur Bisnis MikroMicro Business Director

Page 80: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

74 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Profil Manajemen Senior Profile of Senior Management

Pria kelahiran 1975 ini mendapat gelar Master of Commerce in Finance dari University of New South Wales, Australia (2003). Memulai karirnya di American Express – Sydney, Australia (1998) dan Citibank – Sydney, Australia (1999) sebagai Market Risk & Treasury Analyst. Mengembangkan karir di berbagai bank, American Express Bank (2008), Standard Chartered Bank (2008-2009), Barclays Bank Indonesia (2009-2010) dan Commonwealth Bank Indonesia sebagai Deputy Chief Financial Officer (2010-2012) dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk dengan jabatan akhir Head of Financial, Regulatory Reporting & Product Control (2012-2015). Bergabung di Bank Sahabat Sampoerna sebagai Head of Finance & Business Planning sejak April 2015.

Born in 1975, he graduated with a Master of Commerce in Finance degree from the University of New South Wales, Australia (2003). He began his career at American Express in Sydney, Australia (1988) and Citibank in Sydney, Australia (1999) as Market Risk & Treasury Analyst. He continued his career in various banks, among others American Express Bank (2008), Standard Chartered Bank (2008-2009), Barclays Bank Indonesia (2009-2010), and Commonwealth Bank Indonesia as Deputy Chief Financial Officer (2010-2012), and at PT Bank Danamon Indonesia Tbk with his final position being the Head of Financial, Regulatory Reporting & Product Control (2012-2015). He joined Bank Sahabat Sampoerna as Head of Finance & Business Planning in April 2015.

Lahir di Medan, 1963, wanita ini bergelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Indonesia (1987). Memulai karirnya di Ernst and Young (1986-1989). Mulai berkarir di dunia perbankan di Citibank (1989-1997) dengan posisi akhir sebagai Credit Policy Head. Melanjutkan karir di General Electric Consumer Finance dengan posisi akhir CRM & Pricing Director (2002-2007), Bank International Indonesia (2007-2010) dan PT Bank Danamon Tbk dengan jabatan akhir sebagai SEMM Risk Management Head (2010-2015). Bergabung di Bank Sahabat Sampoerna sebagai Head of Credit & Collection sejak Maret 2015.

Born in Medan in 1963, she graduated with a bachelor’s degree in Economics majoring in Accounting from the University of Indonesia (1987). She began working at Ernst and Young (1986-1989). She started her career in the banking industry at Citibank (1989-1997) with her final position being the Credit Policy Head. She continued to work at General Electric Consumer Finance with her final position being CRM & Pricing Director (2002-2007), then at Bank International Indonesia (2007-2010) and at PT Bank Danamon Tbk with her final position being SEMM Risk Management Head (2010-2015). She joined Bank Sahabat Sampoerna as Head of Credit & Collection in March 2015.

Irma SavitryKepala Kredit & CollectionHead of Credit & Collection

Henky SuryaputraKepala Keuangan & Perencanaan BisnisHead of Finance & Business Planning

Page 81: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

752015 Annual Report | Bank Sampoerna

Pria kelahiran Bandung 1972 ini meraih gelar Sarjana Ekonomi dan Hukum Bisnis di Universitas Parahyangan, Bandung. Memulai karir perbankan di tahun 1998 di PT OCBC NISP dengan posisi akhir sebagai Senior Auditor Credit Risk Review. Melanjutkan karirnya di PT UOB Indonesia Tbk di bidang Internal Audit dengan posisi terakhir sebagai Head of Credit Audit (2010-2012). Bergabung dengan Bank Sahabat Sampoerna di Divisi Internal Audit sejak September 2012.

Born in Bandung in 1972, he graduated with a bachelor’s degree in Economics and Economic Law from Parahyangan University, Bandung. He began working in the banking industry in 1998 at PT OCBC NISP with his final position bein Senior Auditor Credit Risk Review. He continued his career at PT UOB Indonesia Tbk in the Internal Audit field with his final position being Head of Credit Audit (2010-2012). He joined Bank Sahabat Sampoerna at the Internal Audit Division in September 2012.

Wanita kelahiran Jakarta, 1969 ini meraih gelar Sarjana Psikologi (1994) dari Universitas Indonesia dan Magister Management General Business dari Universitas Gadjah Mada (2004). Memulai karir perbankan di PT Bank Umum Nasional (1994-1996) kemudian mengembangkan karir di PT Bank Niaga Tbk (1996-2007) dengan posisi terakhir sebagai Head of Reward & Performance Division dan di PT Bank Permata Tbk (2007-2010) dengan posisi terakhir sebagai Head of Talent. Melanjutkan karir di PT Sampoerna Strategic sejak May 2010 sebagai Head of Human Capital Division dan bergabung dengan Bank Sahabat Sampoerna sejak Agustus 2015.

Born in Jakarta in 1969, she obtained a bachelor’s degree in Psychology (1994) from the University of Indonesia and Master of Management in General Business from Gadjah Mada University (2004). She began working in the banking industry at PT Bank Umum Nasional (1994-1996) then at PT Bank Niaga Tbk (1996-2007) with her final position being Head of Reward & Performance Division and at PT Bank Permata Tbk (2007-2010) with her final position being Head of Talent. She continued her career at PT Sampoerna Strategic in May 2010 as Head of Human Capital Division and then joined Bank Sahabat Sampoerna in August 2015.

Adriana Riani novitasariKepala Sumber Daya ManusiaHead of Human Capital

A. Dendi HardiansyahKepala Satuan Audit InternalHead of Internal Audit

Page 82: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

76 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Profil Anggota Komitedi Bawah Dewan KomisarisProfile of Members of Committees under The Board of Commissioners

Pria kelahiran 1967 ini meraih Sarjana Teknik Pertanian dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1990) dan Master of Management in International Business dari Prasetiya Mulya Business School, Jakarta (2000). Memulai karirnya di PT Bank CIMB Niaga Tbk (1990), berkarir di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (1999–2002), bergabung di PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2002–2009). Kegiatan yang digeluti saat ini sebagai Konsultan Independen di bidang Manajemen Resiko di antaranya di Unit Koperasi Kafila Islamic International School, di Unit Koperasi Kantor Kementerian Keuangan, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, dan PT Bank BTPN Tbk selain juga dosen tamu di IBFI Trisakti dan STAI Asy-Syukriyah. Diangkat sebagai Anggota Komite Audit & Komite Pemantau Risiko PT Bank Sahabat Sampoerna pada Juni 2013.

Born in 1967, he graduated as a Bachelor of Agricultural Engineering from Gadjah Mada University, Yogyakarta (1990), and subsequently obtained the Master of Management in International Business degree from Prasetiya Mulya Business School, Jakarta (2000). Began his career at PT Bank CIMB Niaga Tbk in 1990, then at the Indonesian Bank Restructuring Agency (1999–2002), and then at PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2002–2009). Currently works for the Cooperative Unit of Kafila Islamic International School as independent consultant, at the Cooperative Unit of the Ministry of Finance Office as top management person in risk management, at PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, and at PT Bank BTPN Tbk as Risk Management Advisor. Currently he is also a guest lecturer at IBFI Trisakti and STAI Asy-Syukriyah. He was appointed as Member of the Audit Committee & Risk Monitoring Committee of PT Bank Sahabat Sampoerna in June 2013.

Pria kelahiran 1955 ini mendapat gelar Master of Management dari Asian Institute of Management, Manila. Memulai karir di perbankan di Bank Perniagaan Indonesia – Lippo Bank (1979-1981). Mengembangkan karir di PT Bank Niaga – PT CIMB Niaga selama 27 tahun (1982-2009) dengan posisi terakhir sebagai Chief Audit Executive. Melanjutkan karir di Bank ICB Bumiputera (2010-2014), dengan posisi akhir sebagai Operation Director. Diangkat sebagai Anggota Komite Audit & Komite Pemantau Risiko PT Bank Sahabat Sampoerna pada Juli 2015.

Born in 1955, he graduated with a Master of Management from Asian Institute of Management in Manila. He began working in the banking industry at Bank Perniagaan Indonesia – Lippo Bank (1979-1981). He then worked at PT Bank CIMB Niaga – PT CIMB Niaga for 27 years (1982-2009) with his final position being the Chief Audit Executive. He continued his career at Bank ICB Bumiputera (2010-2014), with his final position being Operation Director. He was appointed as Member of the Audit Committee and Risk Monitoring Committee of PT Bank Sahabat Sampoerna in July 2015.

SuhardiantoAnggota Komite Audit Member of the Audit Committee

Bambang TrihanantoAnggota Komite Audit & Komite Manajemen ResikoMember of the Audit Committee & Risk Management Committee

Pria kelahiran Jakarta, 1961 ini meraih Sarjana Pertanian dari Universitas Pertanian Bogor (1990, dan Magister Manajemen Keuangan dari Universitas Sebelas Maret (2003). Memulai karirnya di PT Bank Industri Jakarta (1989), PT Bank Namura Internusa, Jakarta (1993–1999), Badan Penyehatan Perbankan Nasional (1999–2001), PT Bank Pundi Indonesia Tbk (2010–2011), Artha Sarana Jahtera, Unit Koperasi Kantor Kementerian Keuangan dan KOPPSI, sebagai Advisor di Unit Koperasi PT Pos Indonesia (2010–2012) dan PT Bank BTPN Tbk Unit Syariah Business. Diangkat sebagai Anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko PT Bank Sahabat Sampoerna pada Juni 2013.

Born in Jakarta in 1961, he graduated as a Bachelor of Agriculture from the Bogor University of Agriculture from West Java in 1990 and as a Master of Financial Management from the Sebelas Maret University (2003). He first worked at PT Bank Industri Jakarta (1989), then at PT Bank Namura Internusa, Jakarta (1993–1999), at the Indonesian Bank Restructuring Agency (1999–2001), at PT Bank Pundi Indonesia Tbk (2010–2011), then at Artha Sarana Jahtera, the Cooperative Unit of the Ministry of Finance Office and KOPPSI, the Cooperative Unit of PT Pos Indonesia as Advisor (2010–2012) and PT Bank BTPN Tbk Sharia Business Unit as Advisor. He was appointed as Member of the Audit Committee and Risk Monitoring Committee of PT Bank Sahabat Sampoerna in June 2013.

Bambang KuswijayantoAnggota Komite Pemantau RisikoMember of Risk Management Committee

Page 83: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

772015 Annual Report | Bank Sampoerna

Pejabat EksekutifExecutive Officer

Board of Senior Management

1 Irma Savitry Daulay Kepala Kredit & Penagihan (Credit & Collection)

2 Henky Suryaputra Kepala Keuangan dan Perencanaan Bisnis (Finance & Business Planning)

3 Adriana Riani Novitasari Kepala Sumber Daya Manusia (Human Capital)

4 Achmad Dendi Hardiansyah Kepala Satuan Kerja Audit Intern (Internal Audit)

Direktorat Kepatuhan & Manajemen Resiko (Compliance & Risk)

1 Burlita Chan Kepatuhan (Compliance)

2 Pandu Adiguna Ketaren Hukum & Litigasi (Corporate Legal & Litigation)

Direktorat Bisnis SME, Pendanaan, Institusi Keuangan dan Distribusi (SME, Funding, Financial Institution & Network)

1 Yudi Pradana Distribusi Penjualan Wilayah Barat (West Sales Network)

2 Harry Edward Kwenre Distribusi Penjualan Wilayah Timur (East Sales Network)

3 Ringo Nugraha Winata Bisnis Pendanaan (Funding Business)

4 Fermico Karambut Bisnis Pembiayaan Aset (Asset Based Financing Business)

5 H. Mike Bani Riza Dwiwangsa Institusi Keuangan (Financial Institution)

6 Riyadi Ikhsan Hidayat Pengelolaan Distribusi (Network Management)

7 Jimmy Ridho Regional Business

8 Anton Regional Business

9 JN Tri Kristanto Wahyu Wibowo Regional Business

10 Sudarmin Amala Regional Business

11 Maki Permono Regional Business

12 Olo Naibaho Regional Business

13 Raden Musya Muhamad Ismail Regional Business ; Rangkap Jabatan Kepala Cabang Ciputat

14 B Dwi joko Santoso Regional Business ; Rangkap Jabatan Kepala Cabang Pekanbaru

15 Willy Wijaya Regional Business ; Rangkap Jabatan Kepala Cabang Medan

16 Rahandi Irnati Bolang Kepala Cabang Jayapura

17 Tommy Kennedy Toar Kepala Cabang Sorong

18 Denny Hubert Siregar Kepala Cabang Rantau Prapat

Page 84: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

78 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

19 Arman Pata Kepala Cabang Palopo

20 Imam Herry Ariesanto Kepala Cabang Samarinda

21 Susyana Yauri Kepala Cabang Makassar

22 Oky Santika Kusnadi Kepala Cabang Bandung

23 Hendra Setiawan Kepala Cabang Surabaya

24 Noviar Indra Pratama Kepala Cabang Palembang

25 Shiska Hidayat Manajer Bisnis Pendanaan (Funding Business Manager)

Direktorat Bisnis Mikro (Micro Business)

1 Oktavia Laksmi Wardani Pengembangan Produk Pembiayaan (Lending Product Development)

2 Sulistyowati Komunikasi Pemasaran (Marketing Communication)

3 Gunawarman Mulyadi Project Management Office

4 Ristu Margani Project Management Office

5 Ridwan Mahmudi Project Management Office

6 Robin Butar Butar Project Management Office

Direktorat Kredit & Penagihan (Credit & Collection)

1 Jonsen M. Simangunsong SM & ESME Regional 1 Credit

2 Sony Ananto SM & ESME Regional 2 Credit

3 Muhammad Nur SM & ESME Regional 3 Credit

4 Anggit Pratitis SM & ESME Regional 4 Credit

5 Afrinaldo Syarief SM & ESME Regional 5 Credit

6 Junaedi Sentono Rochmat SM & ESME Regional 6 Credit

Direktorat Operasi & Teknologi Informasi (Operation & Information Technology)

1 Indriana Seputra Operasional & Penanganan Nasabah (Operations & Customer Care)

2 Hendra Rahardja Teknologi Informasi (Information Technology)

3 Marson Mulia Center of Excellence

4 Hari Rahmat Junaidi Operasional Cabang Wilayah Barat (West Branch Operations)

Direktorat Bisnis SME, Pendanaan, Institusi Keuangan dan Distribusi (SME, Funding, Financial Institution & Network)

Page 85: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

792015 Annual Report | Bank Sampoerna 792015 Annual Report | Bank Sampoerna

Page 86: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PABORONGAN

Melambangkan semangat persatuan dan kekerabatan

Representing the spirit of unity and fellowship

Page 87: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Bank Sampoerna 81

Analisa & PembahasanManajemen

Management Discussion and Analysis

Analisis MakroekonomiMacroeconomic Analysis

83

Perekonomian GlobalGlobal Economy

83

Perekonomian IndonesiaIndonesia’s Economy

84

Peran UMKM di IndonesiaRole of SMEs in Indonesia

85

Tinjauan OperasionalOperational Review

85

Penghimpunan DanaFunding

85

Pembiayaan UMKMSME Lending

87

TresuriTreasury

90

Lembaga KeuanganFinancial Institution

91

Prospek UsahaBusiness Prospects

91

Tinjauan KeuanganFinancial Review

94

Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain

Statements of Profit and Other Comprehensive Income

94

Laporan Posisi KeuanganStatements of Financial Position

98

Laporan Arus KasStatements of Cash Flows

104

Struktur ModalCapital Structure

105

Ikatan Material Terkait Investasi Barang Modal

Material Investment of Capital Goods

106

Kebijakan DividenDividend Policy

110

Perubahan Peraturan Perundang-Undangan Yang Berpengaruh Signifikan

Terhadap BankChanges in Regulations with Significant Impact

on the Bank

114

Page 88: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

82 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Penerapan strategi bisnis yang tepat sasaran mendorong pertumbuhan Bank yang monumental di 2015

The effective and well-targeted implementation of its business strategy allowed the Bank to achieve a monumental growth in 2015

Page 89: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

832015 Annual Report | Bank Sampoerna

Analisis Makroekonomi

Perekonomian Global

ituasi perekonomian dunia di tahun 2015 diwarnai dengan kian berkepanjangannya krisis yang melanda berbagai sektor dan berdampak

terhadap pertumbuhan ekonomi banyak negara. Terus melemahnya harga-harga komoditas, terutama energi, seperti minyak bumi dan batubara, didorong oleh produksi yang tak mampu diimbangi oleh permintaan. Krisis di sektor ini menyebabkan perlambatan ekonomi di sejumlah negara yang menitikberatkan kegiatan ekonominya pada aktivitas ekspor komoditas, dan berkontribusi terhadap lesunya perekonomian global.

Secara geopolitis, dunia sepanjang tahun 2015 berada di bawah bayang-bayang kekhawatiran terkait tak kunjung selesainya konflik di kawasan Timur Tengah, khususnya di Syria, yang telah menimbulkan arus migrasi berskala besar yang melanda negara-negara di sekitarnya, hingga ke benua Eropa. Tak tercapainya konsensus di antara negara-negara di dunia, khususnya antara Barat dengan Rusia, mengenai strategi terbaik untuk menangani konflik ini, turut memperkeruh situasi.

Di sisi lain, cukup solidnya tanda-tanda pemulihan perekonomian Amerika Serikat (AS) mendorong Bank Sentral AS untuk meningkatkan suku bunga acuannya untuk pertama kalinya sejak tahun 2006 pada 16 Desember 2015. Meskipun terjadi di penghujung tahun, kenaikan suku bunga ini telah lama diantisipasi oleh pasar. Sebagai akibatnya, sejumlah besar investor yang sebelumnya menanamkan modalnya di negara-negara berkembang yang dianggap menjanjikan, seperti Indonesia, Afrika Selatan, dan Turki, menarik modal mereka, dan seiring dengan itu nilai tukar mata uang negara-negara ini pun mengalami pelemahan yang substansial.

Sementara itu perekonomian Tiongkok yang selama satu dekade terakhir tumbuh pesat bahkan hingga mencapai dua digit, terus mengalami perlambatan sejak 2014, akibat rendahnya ekspor, pelemahan harga-harga komoditas, dan turunnya daya beli domestik. Kendati demikian, Tiongkok masih mencetak angka pertumbuhan yang relatif baik dibandingkan banyak negara maju, yaitu 6,90% di

Macroeconomic Analysis

Global Economy

he global economic situation in 2015 was marked with the prolonged crises hitting various sectors, which hampered economic growth in many countries.

Continued weakness in commodity prices, particularly energy products, such as oil and coal, was driven by overproduction that went far beyond the demand. The crisis in this sector led to an economic slowdown in a number of countries which have been focusing their economic activities on the export of commodities, and in many ways contributed to the global economic slowdown.

Geopolitically, one of the the world’s main concerns in 2015 was the unending conflict in the Middle East, particularly in Syria, which had led to large-scale migration flows into the countries around Syria, reaching far into the European continent. No consensus was made among the world’s countries, especially among the West and Russia, as regards the best strategy to deal with this conflict, making the situation more complicated.

On the other hand, solid signs of economic recovery in the United States (US) encouraged the Federal Reserve to raise its benchmark interest rate for the first time since 2006 on 16 December 2015. Despite happening nearing the end of the year, such rate hike had been long anticipated by the market. As a result, many investors who had previously invested their capital in developing countries that had been considered as promising, such as Indonesia, South Africa, and Turkey, withdrew their capital. Along with it, the exchange rate of these countries’ currencies also weakened substantially.

In the meantime, the Chinese economy, which had over the last decade grown rapidly, even reaching two-digit growth, continued to experience a slowdown starting from 2014. This was owing to less export, weakening commodity prices, and a decline in the domestic purchasing power. Nevertheless, China still maintained relatively strong growth compared to many developed countries, with 6.90% in 2015, the lowest since the last 25 years. In addition,

S T

Page 90: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

84 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

tahun 2015, terendah sejak 25 tahun terakhir. Selain itu, menanggapi berbagai upaya serius pemerintah Tiongkok untuk semakin memperkuat sistem moneter dan finansial mereka, mata uang yuan di bulan November 2015 dijadikan satu dari lima mata uang yang termasuk kelompok elit special drawing rights (SDR) di International Monetary Fund, mengikuti dolar AS, yen Jepang, euro, dan sterling Inggris.

Berbagai perkembangan ekonomi di atas berkontribusi signifikan terhadap perekonomian dunia yang tumbuh 2,40% di tahun 2015, lebih rendah dibandingkan estimasi Bank Dunia dan International Monetary Fund di awal tahun.

Perekonomian Indonesia

Perekonomian Indonesia di tahun 2015 tumbuh sebesar 4,79%, dengan inflasi terjaga pada 3,35%, sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami penurunan sebesar 10,60%, menutup tahun 2015 pada Rp13.795 per dolar AS, meskipun volatilitasnya lebih rendah dibandingkan mata uang sejumlah negara berkembang lainnya. Suku bunga acuan Bank Indonesia per akhir 2015 tercatat sebesar 7,50%, setelah sempat diturunkan 0,25% pada bulan Februari 2015.

Pemerintah Indonesia terus memainkan perannya dalam merangsang pertumbuhan dan menjaga stabilitas ekonomi, dengan meluncurkan sejumlah paket kebijakan ekonomi mulai September 2015. Langkah-langkah yang telah dilakukan meliputi percepatan proyek-proyek strategis khususnya infrastruktur, pemangkasan mata rantai birokrasi bisnis, serta penegakan hukum dan kepastian usaha.

Didorong oleh turunnya nilai impor sebesar 16,27% dibandingkan tahun sebelumnya, Indonesia berhasil mencatat surplus pada neraca perdagangan di 2015. Kinerja transaksi modal dan finansial pun masih mencatat surplus, meskipun nilainya lebih kecil dibandingkan nilainya di 2014 dan belum mampu mengimbangi defisit transaksi berjalan Indonesia. Posisi cadangan devisa Indonesia per akhir 2015 tercatat sebesar USD 105,93 miliar.

Lemahnya pertumbuhan ekonomi negara-negara yang menjadi mitra dagang utama, yakni Tiongkok dan Jepang, dan rendahnya harga-harga komoditas ekspor utama Indonesia yaitu batubara dan kelapa sawit, merupakan dua faktor utama di balik turunnya laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2015 dibandingkan 2014. Rendahnya harga-harga komoditas juga menyebabkan daya beli masyarakat menurun, dan sejumlah debitur mengalami kesulitan dalam melakukan pembayaran pinjaman. Akibatnya, sektor perbankan nasional di tahun 2015 harus menghadapi kondisi kenaikan rasio pinjaman bermasalah, sejalan dengan meningkatnya risiko yang harus ditanggung bank-bank dalam menyalurkan kredit. Di tengah kondisi ini, industri perbankan Indonesia berhasil menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp4.413,06 triliun dan menyalurkan kredit Rp4.092,10 triliun, masing-masing naik 7,26% dan 10,40% dibandingkan nilainya pada akhir 2014.

in response to the serious efforts of the Chinese government to further strengthen the monetary and financial system, the Chinese Renminbi (yuan) in November 2015 was included as one of the five currencies that are used as special drawing rights (SDR) valid in the International Monetary Fund. This group of elite currencies include the US dollar, Japanese yen, euro and the poundsterling.

Various economic developments as mentioned above contributed to the global economic growth of 2.40% in 2015, lower than the World Bank’s and the International Monetary Fund’s estimates made at the beginning of the past year.

Indonesian Economy

Indonesia’s economy in 2015 grew by 4.79%, with inflation maintained at 3.35%, while the rupiah’s exchange rate against the US dollar went down by 10.60%, closing 2015 at Rp13,795 to the dollar. However, such volatility was far less extreme than what was experienced by a slew of other developing countries’ currencies. Bank Indonesia’s benchmark interest rate at the end of 2015 stood at 7.50%, after being lowered by 0.25% in February 2015. The Indonesian government continued to play its role in stimulating growth and safeguarding economic stability, by launching a number of economic policy packages starting from September 2015. The steps that have been taken include acceleration of strategic projects, especially infrastructure, streamlining business bureaucracy, as well as strengthening law enforcement and providing greater assurance in doing business. Due to the decline in the value of imports by 16.27% compared to the previous year, Indonesia recorded a surplus on its trade balance in 2015. The capital and financial performance also remained in surplus, although the value was less than that in 2014, and it has yet to offset its current account deficit. Indonesia’s foreign exchange reserves at the end of 2015 stood at USD 105.93 billion.

Weak economic growth in countries that have been major trading partners, namely China and Japan, compounded by the weak prices of Indonesia’s main export commodities, namely coal and palm oil, were the two primary factors behind the decline in Indonesia’s economic growth in 2015 compared to 2014. Low commodity prices also led to lower purchasing power, and increased the number of borrowers experiencing difficulties in repaying their loans. As a result, in 2015 the banking sector recorded a general rise in NPL ratio, in line with the increase in the risks borne by the banks that provide loans. Amidst all this, the Indonesian banking industry managed to increase its total third party funds to Rp4,413.06 trillion and its total loan portfolio to Rp4,092.10 trillion, a rise of 7.26% and 10.40% from their respective values at the end of 2014.

Page 91: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

852015 Annual Report | Bank Sampoerna

Role of SMEs in Indonesia

In 2015, the micro, small, and medium enterprises (MSME) segment continued its growth momentum from 2014. The absorption of labor forces in Indonesia by the MSME sector remained very high, at 99%, given the structure of the Indonesian economy that is largely sustained by MSMEs. The total contribution of more than 58 million MSME units to Indonesia’s gross domestic product (GDP) is on the raising trend

Bank Indonesia recorded total loans to MSMEs as at 31 December 2015 at Rp739.80 trillion, increased by 10.14% compared to the position at the end of December 2014 at Rp671.72 trillion. Total MSME accounts as at end of December 2015 reached 11.93 million accounts, compared to 10.98 million accounts at the end of 2014.

Operational Review

Funding

Bank Sampoerna collects third-party funds from the public by offering saving products. Bank Sampoerna’s customers’ funds are deposited in current accounts, savings accounts, or time deposits, and further, in accordance with the Bank’s vision and mission, are channeled primarily to the MSME sector in Indonesia. Bank Sampoerna ensures that all of its products are in accordance with the prevailing regulations in Indonesia as stipulated by Bank Indonesia and the Indonesia Deposit Insurance Corporation.

Amidst 2015’s sluggish economy owing to the poor performance of the commodity and energy sectors, Bank Sampoerna as one of the banks in the BUKU 1 banking category in Indonesia nevertheless recorded a significant growth, well above the average growth of other banks in the same category. Bank Sampoerna managed to increase its total third party funds, from Rp2.72 trillion at the end of 2014 to Rp4.96 trillion by the end of 2015, grew by 82.84%. For comparison, the average growth in third party funds of the national banking industry was 7.26%, from Rp4,114.42 trillion by the end of 2014 to Rp4,413.06 trillion by the end of 2015.

In line with the increase in third party funds, total customers of Bank Sampoerna’s funding products also rose, from 6,288 customers as at the end of 2014 to 17,076 customers as at the end of 2015. This was attributable to the expansionary approach of the Bank, which was demonstrated by the opening of five new branch or sub-branch offices in Rantau Prapat, Palopo, Sorong, Jayapura, and Tugumulyo.

Peran UMKM di Indonesia

Di tahun 2015, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terus melanjutkan pertumbuhannya dari posisinya tahun 2014. Penyerapan tenaga kerja di Indonesia oleh sektor UMKM sangatlah tinggi, yakni mencapai 99%, mengingat struktur perekonomian Indonesia masih sebagian besar ditopang oleh UMKM. Kontribusi total lebih dari 58 juta unit UMKM terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia pun terus mengalami kenaikan.

Bank Indonesia mencatat total kredit yang disalurkan ke UMKM per 31 Desember 2015 sebesar Rp739,80 triliun, naik 10,14% dibandingkan posisinya per akhir Desember 2014 sebesar Rp671,72 triliun. Jumlah rekening UMKM per Desember 2015 mencapai 11,93 juta rekening, naik dari sekitar 10,98 juta rekening yang tercatat pada akhir 2014.

Tinjauan Operasional

Penghimpunan Dana

Bank Sampoerna melakukan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dari masyarakat melalui produk-produk simpanan yang ditawarkan. Dana nasabah Bank Sampoerna disimpan dalam bentuk giro, tabungan, ataupun deposito, dan selanjutnya, sesuai dengan Visi dan Misi Bank, disalurkan kepada para pelaku ekonomi di sektor UMKM di Indonesia. Bank Sampoerna menjamin bahwa seluruh produknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia sebagaimana ditetapkan oleh Bank Indonesia dan Lembaga Penjamin Simpanan.

Di tengah situasi perekonomian yang lesu di tahun 2015 akibat buruknya kinerja sektor komoditas dan energi, Bank Sampoerna sebagai salah satu bank dalam kategori BUKU 1 di Indonesia berhasil mencatat pertumbuhan yang signifikan, jauh di atas rata-rata pertumbuhan bank-bank lainnya di kategori yang sama. Bank Sampoerna berhasil meningkatkan total DPK yang dihimpunnya, dari Rp2,72 triliun per akhir 2014 menjadi Rp4,96 triliun per akhir 2015, bertumbuh sebesar 82,84%. Sebagai perbandingan, pertumbuhan DPK rata-rata perbankan nasional adalah 7,26%, dari Rp4.114,42 triliun per akhir 2014 menjadi Rp 4.413,06 triliun per akhir 2015.

Sejalan dengan meningkatnya DPK, jumlah nasabah funding Bank Sampoerna juga meningkat, dari 6.288 nasabah per akhir 2014 menjadi 17.076 nasabah per akhir 2015. Hal ini tentunya tak lepas dari upaya ekspansi Bank yang ditandai dengan dibukanya lima kantor baru di Rantau Prapat, Palopo, Sorong, Jayapura, dan Tugumulyo.

Page 92: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

86 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Komposisi Dana Pihak KetigaThird Party Funding Mix

ProdukProduct

2015 2014Pertumbuhan

Growth(%)

Target 2015(Rp miliar/billion)

Nilai Amount

(Rp miliar/billion)

Nilai Amount

(Rp miliar/billion)

GiroCurrent Account 105 201 (47,81%) 322

TabunganSavings Account 326 110 197,38% 389

DepositoTime Deposit 4.533 2.405 88,52% 4.033

TotalTotal 4.964 2.715 82,84% 4.744

Total Nasabah DPK Total Funding Customers 17.076 6.288 171,56% 15.720

Giro

1000

2000

3000

4000

5000

6000

Tabungan Deposito TOTAL

Komposisi Dana Pihak Ketiga�ird Party Funding Mix

2015

2014

Current Account Savings Account Time Deposit Total

201 105 110326

2.405

4.533

2.715

4.964

Untuk dapat semakin menggerakkan roda perekonomian Indonesia secara khusus di sektor UMKM melalui penyaluran kredit ke sektor tersebut, Bank Sampoerna perlu semakin meningkatkan kinerja penghimpunan dananya sebagai fondasi yang kuat. Untuk itu, selain terus memberdayakan para karyawannya dalam memahami kondisi ekonomi di daerah masing-masing di mana mereka ditempatkan, Bank juga semakin meningkatkan keberagaman produk perbankannya untuk menarik pihak-pihak yang sesuai dengan karakteristik Bank, serta menambah fitur-fitur yang menarik bagi nasabah, seperti phone banking dan internet banking.

Pada tahun 2015 Bank telah memulai aktivasi basis Community Banking dalam bisnisnya, untuk terus

In order to drive the Indonesian economy further, in particular in the SME sector through lending to the sector, Bank Sampoerna needs to further improve their funding performance to provide a strong foundation for growth. To that end, in addition to continuing its empowerment of employees to understand the prevailing economic conditions in each of the areas where they are assigned to, the Bank also increases the diversity of its banking products to attract parties that are aligned with the characteristics of the Bank, as well as adding new features that are attractive to customers, such as phone banking and internet banking. In 2015, the Bank began to activate Community Banking in running its business, as an effort to further increase the

dalam Rp Miliar/in Rp Billion

Page 93: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

872015 Annual Report | Bank Sampoerna

meningkatkan proporsi dana murah (current account & savings account—CASA) dalam portofolio DPK Bank. Salah satu langkah yang telah dijajaki di 2015 dan akan terus dikembangkan di tahun-tahun mendatang adalah Tabungan Saku, produk Branchless Banking Bank Sampoerna yang ditawarkan kepada masyarakat melalui kerjasama dengan jaringan minimarket Alfa Group di seluruh Indonesia.

Pembiayaan UMKM

Sejalan dengan Visi dan Misi Bank Sampoerna, kegiatan penyaluran kredit atau pinjaman yang dilakukan Bank di tahun 2015 secara konsisten difokuskan pada para pelaku usaha di segmen UMKM. Untuk usaha mikro dan kecil, pembiayaan diberikan kepada badan usaha dan perorangan yang memenuhi kriteria sebagai usaha mikro atau kecil, dengan titik berat pada bidang usaha produktif. Rentang pembiayaan berkisar antara Rp5 juta hingga Rp200 juta untuk usaha mikro, dan Rp200 juta hingga Rp500 juta untuk usaha kecil. Pembiayaan untuk usaha menengah dititikberatkan pada penyediaan fasilitas modal kerja dan investasi, dengan nilai pembiayaan antara Rp500 juta hingga Rp3 miliar. Bank Sampoerna juga secara selektif menyediakan pembiayaan untuk sektor korporasi dan kredit konsumtif.

Berkat strategi segmentasi pasar yang efektif dan didukung oleh upaya ekspansi yang optimistis, Bank Sampoerna terus berupaya memenuhi kebutuhan pendanaan para pelaku sektor UMKM dengan menyalurkan kredit secara ekstensif dan dipertimbangkan secara cermat. Pembukaan sejumlah cabang baru di lokasi-lokasi yang dianggap strategis untuk menopang pertumbuhan Bank, khususnya di wilayah timur Indonesia, serta penambahan tenaga Account Officer untuk menjangkau basis nasabah yang lebih luas, membawa hasil yang menggembirakan.

Total kredit yang disalurkan Bank Sampoerna per akhir tahun 2015 mencapai Rp4,73 triliun, naik dari Rp2,54 triliun per akhir 2014. Kenaikan sebesar 86,23% ini jauh lebih tinggi daripada rata-rata pertumbuhan kredit perbankan sebesar 10,40% di tahun 2015.

Komposisi penyaluran kredit Bank Sampoerna di tahun 2015 didominasi oleh kredit ke segmen bisnis Mikro termasuk program asset buying dan joint financing melalui kemitraan dengan Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Mitra Sejati, yakni Rp2,18 triliun atau 46,03% dari total portofolio kredit Bank, diikuti dengan SME, sebesar Rp1,61 triliun atau 33,95% dari total. Lainnya disalurkan melalui Multifinance, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Koperasi dan Modal ventura (Rp0,95 triliun) atau 20,02% dari total portofolio kredit bank.

Langkah ekspansif dalam penyaluran kredit tentunya dibarengi dengan perbaikan kualitas kredit dan pengawasan kredit yang lebih ketat. Bank Sampoerna menerapkan kebijakan risk-based pricing

proportion of low-cost funds (current accounts and savings accounts—CASA) in the Bank’s third party funds portfolio. One of the measures that were pursued in 2015 and will continue to be developed in the coming years is the Tabungan Saku, a Branchless Banking product of Bank Sampoerna that is offered to the public through a collaboration with the Alfa Group minimarket’s network throughout Indonesia.

MSME Financing

In line with the vision and mission of Bank Sampoerna, the Bank’s lending activities in 2015 was consistently focused on the MSME businesses. For micro and small businesses, financing is provided to individual and business entities that qualify as a micro or small enterprise, with emphasis on productive businesses. The amount of financing provided ranges from Rp5 million to Rp200 million for micro enterprises, and Rp200 million to Rp500 million for small businesses. Financing for medium-sized businesses is focused on providing working capital loans and investment loans, whose value range from Rp500 million to Rp3 billion. Bank Sampoerna also selectively provides financing for corporate sector and consumer loans.

Owing to an effective market segmentation strategy and supported by an optimistic mindset in expanding its business, Bank Sampoerna continued to meet the financing needs of the MSME sector with extensive loan portfolio managed prudently. The opening of a number of new branch or sub-branch offices in locations considered strategic to support the Bank’s growth, particularly in the eastern region of Indonesia, as well as the addition of Account Officers in order to reach a wider customer base, had brought encouraging returns.

Total loans disbursed by Bank Sampoerna as at the end of 2015 reached Rp4.73 trillion, up from Rp2.54 trillion as at the end of 2014. This 86.23% increase was much higher than the banking sector’s average lending growth of 10.40% in 2015.

Bank Sampoerna’s lending portfolio in 2015 was dominated by loans provided to the micro business segment, which include asset buying program and joint financing through partnerships with Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Mitra Sejati. This alone reached Rp2.18 trillion, accounting for 46.03% of the Bank’s total loan portfolio. Second in size was lending to SME segment, amounting Rp1.61 trillion, or 33.95% of the total. Other loans were channeled through Multifinance, rural banks (BPR), cooperative and venture capital (Rp0.95 trillion), making up 20.02% of the Bank’s total loan portfolio. An expansive approach in lending was naturally accompanied with improvement in credit quality and tighter credit control. Bank Sampoerna implements a risk-based pricing policy in that

Page 94: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

88 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

dalam menyalurkan kredit ke jenis-jenis bisnis yang dipahami dengan baik oleh Bank, sehingga mampu memberikan suku bunga pinjaman yang kompetitif dan tenor yang lebih menarik bagi nasabah. Dengan demikian, rasio kredit bermasalah bersih (NPL-net) Bank di tahun 2015 adalah 2,71%, tetap di bawah batas atas ketentuan Bank Indonesia sebesar 5%. Bank pun tetap mematuhi ketentuan penyediaan Giro Wajib Minimum sesuai peraturan Bank Indonesia.

Sebagai bagian dari strategi Community Banking, berbagai upaya terus dilakukan di tahun 2015 untuk semakin menyesuaikan karakteristik produk-produk perbankan Bank dengan kebutuhan dan karakteristik nasabahnya, yang pada umumnya merupakan pelaku UMKM yang sebagian masih mengalami kesulitan dalam memperoleh fasilitas pembiayaan oleh bank umum di Indonesia. Upaya-upaya ini meliputi penyesuaian ticket size atau rentang waktu pinjaman, serta penguatan sinergi dengan Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Mitra Sejati.

Komposisi Penyaluran Kredit Berdasarkan Kategori Debitur (UMKM/Non-UMKM)LendingMixBasedonDebtorCategory(MSME/Non-MSME)

Kategori DebiturDebtor Category

Total Kredit 2015Total Loans 2015(Rp miliar/billion)

Total Kredit 2014Total Loans 2014(Rp miliar/billion)

PertumbuhanGrowth

(%)

Target 2015(Rp miliar/billion)

MikroMicro 265 291 (8,95%) 327

KecilSmall 1.901 772 146,37% 1.735

MenengahMedium 1.550 709 118,68% 1.211

Non-UMKMNon-MSME 1.014 768 31,96% 1.198

TOTALTotal 4.730 2.540 86,23% 4.471

Catatan/ NotesTotal Kredit termasuk kredit kepada bank lainnyaTotal loans include loans to other banks

Mikro

1000

500

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

Kecil Menengah TOTAL

Komposisi Penyaluran Kredit Berdasarkan Kategori DebiturLending Mix Based on Debtor Category

2015

2014

Micro Small MediumNon-UMKM

Non-SME Total

291 265

772

1.901

709

1.550

768

1.014

2.540

4.730

Rp Miliar/Billion

it provides lending to businesses that are well understood by the Bank, so as to provide competitive loan rates and tenors that are more attractive to customers. Hence, the non-performing loans – net (NPL-net) ratio of the Bank in 2015 was 2.71%, well below Bank Indonesia’s allowed upper limit of 5%. The Bank has also continued to comply with the provision of the Minimum Reserve Requirement in accordance with Bank Indonesia regulations. As part of Community Banking strategy, numerous efforts were conducted in 2015 to further tailor the characteristics of the Bank’s banking products to the needs and characteristics of its customers, which are, generally, MSMEs that still experience difficulties in securing financing from commercial banks in Indonesia. These measures include adjusting ticket size or loan tenor range, as well as strengthening the synergy with Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Mitra Sejati.

Page 95: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

892015 Annual Report | Bank Sampoerna

Pemberdayaan Nasabah UMKM

Bank Sampoerna terus menggiatkan penyediaan layanan perbankannya khususnya di bidang penyaluran dana ke segmen UMKM, sejalan dengan Visi dan Misi Bank Sampoerna, yang berfokus pada pemberdayaan segmen UMKM.

Kegiatan-kegiatan ini telah menghasilkan kemajuan yang berarti bagi perkembangan pihak-pihak yang dibantu oleh Bank. Hingga akhir tahun 2015, dari total kredit yang diberikan, sebanyak 80,62% disalurkan dalam bentuk kredit UMKM. Pemberdayaan bagi nasabah di segmen UMKM ini dari tahun ke tahun semakin besar dampaknya, dan diyakini turut menghasilkan multiplier effect yang signifikan terhadap pergerakan roda perekonomian di Indonesia.

Per akhir 2015, Bank Sampoerna mengelola 21.229 nasabah UMKM, yang dilakukan dengan sinergi bersama Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Mitra Sejati, yang telah lama bermitra dengan Bank dalam memberdayakan segmen UMKM.

Untuk memastikan kelancaran pembayaran kredit nasabahnya Bank Sampoerna memberikan perhatian yang cukup bagi mereka, dengan menjalin komunikasi yang solid antara lain melalui kunjungan ke nasabah. Bank Sampoerna mengukur perkembangan usaha nasabahnya dengan melihat bertambahnya pendapatan usaha saat dilakukan kunjungan berkala oleh petugas Bank, bertambahnya aset nasabah, penambahan jumlah karyawan yang bekerja di UMKM nasabah, pembayaran angsuran yang lancar dan tepat waktu.

Sebagian besar nasabah UMKM yang menerima pembiayaan dari Bank Sampoerna berhasil memanfaatkan dana yang mereka terima untuk mengembangkan usahanya. Bahkan usaha-usaha ini selanjutnya dapat menyediakan lapangan kerja yang lebih banyak bagi masyarakat setempat di mana usaha-usaha mereka berada. Keberhasilan ini ditunjukkan dari tingginya persentase mereka yang dapat secara tepat waktu membayar cicilan pinjaman dan melunasinya ke Bank Sampoerna.

Beberapa diantaranya masih belum mampu menjalankan usahanya sesuai rencana, karena satu dan lain hal. Kendati demikian, Bank Sampoerna terus memberikan dukungan dan

Empowerment to MSME Customers Bank Sampoerna continues to improve its provision of banking services, especially in distributing loans to the MSME segment, in line with the Bank’s vision and mission, i.e. focusing on empowering the MSME segment. These activities have brought significant advances for the development of the parties assisted by the Bank. By the end of 2015, as much as 80.62% of the total loans disbursed by the Bank were MSME loans. Such empowerment for MSME customers has resulted in even greater impacts by delivering a significant multiplier effect on economic development in Indonesia.

As at the end of 2015, Bank Sampoerna had a total of 21,229 MSME customers, and maintained its synergy with Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Mitra Sejati, which has been a longtime partner of the Bank in empowering the MSME segment.

To ensure smooth repayment of its loans, Bank Sampoerna pays close attention to its lending customers, by establishing a solid channel of communication by, among others, regular visits to customers’ businesses. Bank Sampoerna measures the business development of its customers by observing the increase in their revenue as officers of the Bank regularly visit their businesses, the customers’ total assets, number of employees, and the timeliness of their loan repayments.

The majority of MSME customers who have received financing from Bank Sampoerna have successfully utilized the funds to ramp up their businesses. These efforts have even resulted in the creation of many job opportunities for the local communities where their businesses are located. This success is also demonstrated by the high percentage of customers who can repay the loan to the Bank in a timely manner.

Some of the MSMEs are yet to see their businesses flourish according to their plan, for one reason or another. Nevertheless, Bank Sampoerna continues to support and provide guidance to

Sektor UMKM akan terus menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi kerakyatan di Indonesia.

The MSME sector will continue to be the backbone for Indonesia’s people-driven economy.

Page 96: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

90 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

bahkan bimbingan untuk membantu menjalankan usaha mereka sesuai dengan rencana awalnya. Bagi mereka yang mengalami kesulitan dalam melakukan pembayaran cicilan, Bank menganalisis penyebab-penyebabnya dengan berdiskusi secara mendalam dengan nasabah untuk mencari jalan keluar serta mempelajari data terkait pembayaran dan pengelolaan bisnis UMKM mereka.

Bank melakukan pemantauan nasabah UMKM secara rutin, periodik, dan berkesinambungan. Pemantauan dilakukan antara lain untuk melihat apakah penggunaan dana nasabah telah tepat sasaran, memastikan konsistensi pembayaran angsuran, dan menentukan apakah nasabah membutuhkan pembiayaan tambahan agar dapat berkembang lebih lanjut. Selain menerima pinjaman, nasabah juga mendapatkan bentuk pemberdayaan lain, seperti pelatihan, Serving Day, dan temu nasabah.

Untuk semakin meningkatkan jumlah nasabah UMKM yang berhasil mengembangkan usahanya, Bank selalu mengidentifikasi permasalahan yang kerap muncul, dan mengupayakan cara-cara yang efektif untuk mengatasinya bersama dengan nasabah. Bank menjaga hubungan yang baik dan erat dengan nasabahnya dan bekerja bersama-sama nasabah dalam mengatasi berbagai tantangan yang mereka hadapi, sehingga pertumbuhan usaha mereka dapat terus terjaga.

Keberhasilan Bank Sampoerna dalam memberdayakan segmen UMKM sekaligus menggerakkan perekonomian Indonesia secara umum akan terus ditingkatkan. Di tahun-tahun mendatang, komunikasi yang lebih baik akan dibina oleh Bank dengan setiap nasabah UMKM, untuk dapat mencari peluang-peluang yang ada bagi Bank untuk berkontribusi lebih banyak bagi perkembangan UMKM di Indonesia.

Tresuri

Tresuri pada tahun 2015 melakukan kegiatan-kegiatan seperti pengelolaan transaksi antarbank, penempatan dana pada Bank Indonesia, dan pembelian surat berharga Pemerintah. Total dana kelolaan portofolio Bank dalam segmen Tresuri per akhir 2015 mencapai Rp1,20 triliun, meningkat sekitar 70% dari Rp700 miliar per akhir 2014. Dari kegiatan usahanya, Tresuri mengontribusikan Rp50 miliar terhadap pendapatan Bank. Di tahun 2015 Tresuri menerapkan aplikasi BI-SSSS dan BI-ETP sebagai bagian dari penerapan sistem BI-RTGS dan BI-SSSS generasi II.

Di tahun 2016 Tresuri akan mulai mengkaji kemungkinan peluang bisnis yang dapat dilakukan dengan masuknya Bank Sampoerna ke dalam kategori BUKU 2. Di tahun 2016, Tresuri akan mulai mempunyai buku trading dan masuk ke berbagai instrumen investasi keuangan yang dapat memberikan imbal hasil lebih tinggi. Selain itu, kerjasama dengan bank-bank lain juga akan ditingkatkan, terutama fasilitas pinjaman dari bank dan berbagai produk untuk meningkatkan akses likuiditas di pasar uang.

them, helping them run their businesses in accordance with the plan. For those who have difficulty in making repayments, the Bank analyzes the possible causes through in-depth discussions with the customer in question, to find the solutions and study the data related to the payment and management of their MSME business. The Bank monitors its MSME customers regularly, periodically, and continuously. Monitoring is conducted, among others, to confirm whether the funds have been effectively used, to ensure consistency of repayments, and to determine whether the customer requires additional financing in order to develop their business further. In addition to receiving the loan, customers also receive other forms of empowerment from the Bank, such as training, Serving Day, and customer gathering events. To further increase the number of successful MSME customers, the Bank has always identified the problems that often arise, and seek effective solutions to these issues together with the customers. The Bank maintains strong rapport and works closely with its customers in addressing the challenges they face, so that their business growth can be maintained.

Bank Sampoerna’s success in empowering the MSME segment and at the same time helping to support the Indonesian economy in general will continue to be improved upon. In the coming years, the Bank aims to foster communication with each of its MSME customers, in order to pinpoint opportunities for the Bank to contribute more towards the development of MSMEs in Indonesia.

Treasury In 2015, Treasury performed activities that include management of interbank transactions, placements with Bank Indonesia, and purchase of Government securities. Total funds under management in the Bank’s Treasury portfolio as at the end of 2015 reached Rp1.20 trillion, an increase of approximately 70% from Rp700 billion as at the end of 2014. From its business activities Treasury contributed Rp50 billion to the Bank’s income. In 2015 Treasury implemented BI-SSSS and BI-ETP applications as part of the implementation of the BI-RTGS and BI-SSSS II generation.

In 2016 Treasury will begin to examine the possibility of seizing business opportunities that appear along with the entry of Bank Sampoerna into the BUKU 2 banking category. In 2016, Treasury will begin to have a trading book and will employ a greater variety of financial instruments to provide higher investment yields. In addition, cooperation with other banks will also be improved, especially loans from banks and various products to improve access to liquidity in the money market.

Page 97: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

912015 Annual Report | Bank Sampoerna

Lembaga Keuangan

Di tahun 2015 Financial Institution memberikan pembiayaan kepada 24 debitur perusahaan Multifinance, 17 debitur BPR, 7 debitur koperasi (simpan pinjam, serba usaha, dan karyawan), dan 1 perusahaan modal ventura. Debitur-debitur ini merupakan perusahaan-perusahaan yang memiliki struktur permodalan dan dukungan pemegang saham yang kuat dan berpengalaman di bidang masing-masing, serta dikenal di industri.

Kegiatan bisnis Financial Institution di tahun 2015 dijalankan oleh sekitar 6 orang Relationship Manager/Relationship Officer. Seluruh karyawan memiliki spesialisasi di bidang-bidang yang menjadi fokus kegiatannya, dan memiliki hubungan baik dengan debitur mereka masing-masing. Hubungan baik dibina sejak debitur-debitur masih berukuran kecil, hingga sekarang sebagian besar berukuran menengah, dari sisi aset. Total kelolaan portofolio per akhir 2015 mencapai lebih dari Rp947,10 miliar, naik 33,26% dari Rp710,72 miliar per akhir tahun 2014. Total pencairan kredit untuk tahun 2015 adalah Rp749,66 miliar, lebih tinggi dibandingkan Rp563,01 miliar pada tahun 2014. Dengan pencapaian kinerja tersebut, Business Financial Institution berhasil memberikan kontribusi laba yang cukup baik di tahun 2015, dan mencatat NPL sebesar 0% selama empat tahun berturut-turut.

Untuk tahun 2016, Divisi Financial Institution akan terus meningkatkan total kelolaan portofolio dan pencairan kreditnya, baik ke Multifinance, BPR, koperasi maupun ke perusahaan modal ventura. Tambahan pembiayaan akan dilakukan kepada nasabah-nasabah yang sudah ada, seiring dengan mengembangkan basis nasabah baru berdasarkan referensi dari debitur yang sudah ada maupun dari basis data.

Prospek Usaha

Di tahun 2016 perekonomian global akan banyak dipengaruhi oleh langkah Bank Sentral AS menaikkan suku bunga Fed Rate untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun, disertai dengan pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang semakin melambat. Bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia, arus modal keluar diprediksi akan lebih besar dibandingkan investasi asing yang masuk, sejalan dengan preferensi profil risiko investor. Hal ini diyakini akan menurunkan daya tarik rupiah dibandingkan mata uang global seperti dolar AS dan euro. Sementara itu, harga-harga komoditas global, seperti minyak bumi, batubara, dan kelapa sawit, diprediksi masih belum akan pulih ke kondisi yang menguntungkan bagi negara-negara pengekspor seperti Indonesia.

Indonesia sendiri memiliki basis populasi yang besar dengan potensi daya beli kelas menengah yang terus tumbuh. Secara domestik, inflasi dan dampak-dampak baik positif maupun negatif dari kebijakan-kebijakan stimulus fiskal Pemerintah perlu mendapatkan perhatian khusus dari pelaku pasar.

Financial Institutions

In 2015 the Financial Institution provided financing to debtors comprising 24 multifinance institutions, 17 rural banks, 7 cooperatives (savings and loans, multibusiness, and employees), and 1 venture capital. These borrowers are companies that possess strong capital structure and shareholders’ support, and are experienced in their respective fields and renowned in the industry.

The Financial Institution business activities in 2015 were conducted by approximately 6 Relationship Managers/Officers. All employees are specialized in the areas that are the focus of the division’s activities, and enjoy a good relationship with their debtors. Good relations have been nurtured since the debtors were still small in size, while now most of them have reach medium size in terms of assets.

The total managed portfolio as at end of 2015 reached more than Rp947.10 billion, grew by 33.26% from Rp710,72 billion as at end of 2014. Total loans provided in 2015 was Rp749.66 billion, around Rp563.01 billion higher than the figure in 2014. With this performance achievement, the Financial Institution Business contributed significantly to the Bank’s income in 2015, and has recorded an NPL ratio of 0% for four consecutive years.

For 2016, the Financial Institution Division will continue to increase its total portfolio under management and loan disbursement to multifinance institutions, rural banks, cooperatives and venture capital firms. Additional financing will be made available to existing clients, as the Financial Institution develops a new customer base by following up the leads and references from existing borrowers as well as from its own database.

Business Prospects In 2016 the global economy will be strongly influenced by the measure of the Federal Reserve in raising the Fed Rate for the first time in nine years, along with China’s slowing economic growth. For developing countries like Indonesia, capital outflow is predicted to be greater than incoming foreign investment, in line with the risk profile preferences of investors. This will reduce the attractiveness of the rupiah compared to global currencies like the US dollar and the euro. Meanwhile, global commodity prices, such as oil, coal and palm oil, are believed to be slow in recovery towards a more favorable condition for exporting countries like Indonesia.

Indonesia possesses a large population with the growing purchasing power potential of the middle class. Domestically, inflation and both positive and negative impacts of the Government’s fiscal stimulus policies will receive a particular attention from the market. The efficacy of these policies will bear

Page 98: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

92 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Efektivitas kebijakan-kebijakan tersebut akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Aktivitas impor diprediksi akan berkurang di tahun 2016, menyeimbangkan penerimaan dari ekspor yang menurun. Hal ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi neraca pembayaran Indonesia, yang sepanjang tahun 2015 mulai menunjukkan perbaikan.

Sektor informal dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam perekonomian Indonesia masih akan mendominasi perekonomian Indonesia. Sektor-sektor yang akan tumbuh di tahun 2016 adalah konsumsi, perdagangan, dan konstruksi. Secara khusus, perhatian perlu diberikan pada UMKM di wilayah timur Indonesia, yang dari tahun ke tahun terus mencetak angka pertumbuhan yang cukup fenomenal, seiring dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat di wilayah tersebut yang didukung oleh perkembangan sektor perdagangan.

Mempertimbangkan faktor-faktor di atas, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dilihat dari pendapatan domestik bruto diprediksi mencapai 5,10% hingga 5,30%, inflasi terjaga pada 4,50% hingga 5,50%, dan suku bunga acuan Bank Indonesia berada pada 7.50% hingga 6,50%, sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berkisar antara Rp13.500 per dolar AS.

Total dana pihak ketiga di Indonesia ditargetkan tumbuh 12,70% per akhir 2016, dan penyaluran kredit tumbuh 14,10%. Berdasarkan data dari OJK yang dihimpun dari Rencana Bisnis Bank 2016 dari 118 bank di seluruh Indonesia, total aset untuk kategori bank BUKU 1, di mana Bank Sampoerna berada, ditargetkan naik 20%, sementara pertumbuhan penyaluran kredit bank BUKU 1 ditargetkan naik sekitar 22 %.

Resegmentasi ticket size ke nilai yang lebih kecil akan terus menjadi fokus dari Bank Sampoerna dalam menyalurkan kredit ke segmen UMKM, khususnya ke kelompok Emerging SME dan Super Mikro, dengan plafon maksimal Rp3 miliar. Penyaluran kredit ini akan ditopang dengan pengumpulan dana pihak ketiga yang lebih solid dengan adanya sejumlah cabang baru terutama di wilayah timur Indonesia, yang pertumbuhan ekonominya relatif pesat. Selain itu, Bank juga mendapatkan dukungan dari reputasi induk perusahaannya, Grup Sampoerna Strategic, yang telah lama berkiprah di berbagai industri di Indonesia dan berfokus pada pemberdayaan ekonomi kemasyarakatan.

Struktur permodalan Bank Sampoerna didukung kuat oleh para pemegang sahamnya, khususnya Grup Sampoerna Strategic dan Alfa Group. Seiring rencana Bank untuk memasuki kategori bank BUKU 2, pemegang saham berkomitmen untuk menambah modal disetor sebesar Rp250 miliar. Masuknya Bank ke dalam kategori bank BUKU 2 diyakini akan menghadirkan banyak peluang bisnis baru di pasar yang belum tereksplorasi dan sebelumnya tak tersedia bagi Bank. Dengan demikian, prospek pertumbuhan Bank Sampoerna di tahun 2016 dan selanjutnya masih terbuka lebar.

a significant influence on the growth of the Indonesian economy. Import is expected to further decline in 2016, balancing the decreasing revenues from export. This is expected to bring about a positive impact on Indonesia’s trade balance, which throughout 2015 showed notable improvement.

The informal sector and the micro, small, and medium enterprises (MSME) segment in the country’s economy will maintain their dominance. Sectors that are expected to grow in 2016 are consumption, trade, and construction. In particular, attention should be given to MSMEs in eastern Indonesia, which from year to year have continued to record a phenomenal growth, along with rising standards of living in these regions thanks to the development of the trade sector.

Taking into consideration the above factors, economic growth in Indonesia as measured by gross domestic product is expected to reach 5.10% to 5.30%, inflation will be maintained at 4.50% up to 5.50%, and Bank Indonesia’s benchmark interest rate is predicted to be at range 7.50% to 6.50%, while the rupiah’s exchange rate to the US dollar will be around Rp13,500 to the dollar. It is estimated that total third party funds in Indonesia will grow by 12.70% by the end of 2016, and the loan portfolio will grow by 14.10%. Based on data collected by the OJK from the 2016 business plans of 118 banks in Indonesia, total assets for the BUKU 1 banking category, where Bank Sampoerna currently belongs, is targeted to rise by 20%, while growth in lending by BUKU 1 banks is targeted to reach 22%. Smaller ticket size will continue to be the focus of Bank Sampoerna in lending to the MSME segment, particularly to Emerging SME and Super Micro segments, with a maximum loan amount of Rp3 billion. Loans disbursement will be bolstered by a stronger third party funding performance, owing to the new branches opened mainly in the eastern region of Indonesia, whose economic growth has been relatively rapid. In addition, the Bank also receives strong support from the reputation of its parent company, Sampoerna Strategic Group, which has long been active in various industries in Indonesia and continues to focus on the economic empowerment of communities.

The capital structure of Bank Sampoerna is strongly supported by the shareholders, particularly Sampoerna Strategic Group and Alfa Group. As the Bank plans to enter the BUKU 2 banking category, the shareholders have committed to increasing the Bank’s paid up capital by Rp250 billion. The Bank’s entry into the BUKU 2 banking category is believed to engender new business opportunities previously unexplored and unavailable to the Bank. Thus, the Bank’s growth prospects in 2016 and onward remains optimistically bright.

Page 99: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

932015 Annual Report | Bank Sampoerna 932015 Annual Report | Bank Sampoerna

Page 100: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

94 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Manajemen bank telah berhasil menjaga rasio-rasio keuangan dengan baik

The Bank’s management successfully maintained the fundamental f inancial ratios well within their prescribed ranges

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINSTATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOMEdalam jutaan (in million)

UraianDescription

2015 2014 Perubahan / Change

1 2 3 = (1-2) 4 = (1-2)/2

Pendapatan bungaInterest income 678,634 366,741 311,893 85.04%

Beban bungaInterest expense (359,602) (229,564) (130,037) 56.65%

Pendapatan bunga bersihNet interest income 319,032 137,177 181,856 132.57%

Pendapatan operasional lainnyaOther operational income 12,897 16,595 (3,698) -22.28%

Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset keuangan dan nonkeuanganProvision for impairment losses financial and non financial assets

(50,818) (8,723) (42,095) 482.57%

Beban operasional lainnyaOther Operational Expense (211,100) (108,335) (102,765) 94.86%

Laba operasionalOperational Income 70,011 36,713 33,299 90.70%

Pendapatan (beban) non operasional-bersihNon operational income (expense) - net (269) 2 (271) -13550.00%

Laba sebelum beban pajak penghasilanProfit before tax 69,742 36,715 33,027 89.96%

Beban pajak penghasilanIncome Tax Expense (19,745) (9,381) (10,364) 110.48%

Laba setelah pajak penghasilanProfit after Tax Expense 49,997 27,334 22,663 82.91%

Page 101: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

952015 Annual Report | Bank Sampoerna

UraianDescription

2015 2014 Perubahan / Change

1 2 3 = (1-2) 4 = (1-2)/2

Penghasilan komprehensif lainOther comprehensive income 227 - 227 -

Jumlah Penghasilan komprehensif tahun berjalanTotal comprehensive income for the year 50,224 27,334 22,890 83.74%

Laba Komprehensif Lain

Laba komprehensif Bank pada tahun 2015 meningkat sebesar 83,74% menjadi Rp50,22 miliar (2014: Rp27,33 miliar) dibandingkan dengan tahun sebelumnya terutama disebabkan oleh peningkatan laba bersih sebesar 82,91% menjadi Rp49,99 miliar (2014: Rp27,33 miliar).

Laba tahun berjalan

Di tengah perlambatan ekonomi, laba bersih tahun berjalan Bank mengalami peningkatan yang cukup baik yang didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar Rp181,86 miliar atau 132,57%, dan diimbangi oleh peningkatan beban operasional lainnya sebesar 94,86% atau sebesar Rp102,76 miliar dan penurunan pendapatan operasional lainnya sebesar Rp3.70 miliar atau 22,28%.

Rasio imbal hasil aset meningkat menjadi 1,42% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 1,25% dan imbal hasil ekuitas meningkat menjadi 7,54% dari tahun sebelumnya sebesar 5,89%.

Pendapatan bunga bersihNet interest incomedalam jutaan (in million)

UraianDescription

2015 2014 Perubahan / Change

1 2 3 = (1-2) 4 = (1-2)/2

Pendapatan bungaInterest Income

Kredit yang diberikanLoans 629,468 327,422 302,046 92.25%

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank LainPlacement with Bank Indonesia and other Bank 13,027 19,146 (6,119) -31.96%

Other Comprehensive Income

The Bank’s comprehensive income in 2015 increased by 83.74% to Rp50.22 billion (2014: Rp27.33 billion) primarily due to increased net profit by 82.91% to Rp49,99 billion (2014: Rp27.33 billion).

Profit for the Year

Amid the economic slowdown, the Bank’s profit of the year increased significantly, driven by an increase in net interest income amounting to Rp181.86 billion or 132.57%, an increase in other operating expenses by 94.86% or by Rp102.76 billion, and offset by a decrease in other operating income amounting to Rp3.70 billion or 22.28%.

Return on assets increased to 1.42% compared to the previous year’s 1.25% while return on equity increased to 7.54% from the previous year’s 5.89%.

Page 102: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

96 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

The Bank’s net interest income increased significantly mainly due to increased interest income that exceeds the increase in interest expense. The increase in interest income is mainly derived from an increase in interest from loans totaling 92.25% or Rp302.05 billion. This is in line with the Bank’s growth in lending by 86.23%. It is also caused by an increase in interest securities by 110.73% or Rp14.61 billion. In addition, interest expense increased by 56.65% or by Rp130.04 billion, owing to an increase in interest expense of customer deposits by 55.45% or by Rp123.99 billion. The increase in net interest exceeds the increase in interest expense resulted in net interest margin of 6.28% compared to the previous year at 4.76%.

UraianDescription

2015 2014 Perubahan / Change

1 2 3 = (1-2) 4 = (1-2)/2

Efek-efekMarketable Securities 27,799 13,192 14,607 110.73%

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembaliReverse Repo 6,746 5,858 888 15.16%

LainnyaOthers 1,593 1,123 470 41.87%

Jumlah Pendapatan bungaTotal Interest Income 678,634 366,741 311,893 85.04%

Beban BungaInterest Expense

Simpanan NasabahDeposits from Customers 347,576 223,590 123,986 55.45%

Simpanan dari Bank LainDeposits from other Banks 7,785 1,159 6,625 571.67%

Pinjaman yang diterimaBorrowings 4,241 4,815 (574) -11.92%

Total Beban bungaTotal interest expense 359,602 229,564 130,037 56.65%

Pendapatan bunga bersihNet Interest Income 319,032 137,177 181,856 132.57%

Pendapatan bunga bersih Bank meningkat signifikan terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan bunga yang melebihi peningkatan beban bunga. Peningkatan pendapatan bunga terutama berasal dari peningkatan bunga kredit yang diberikan sebesar 92,25% atau sebesar Rp302,05 miliar. Hal ini seiring dengan pertumbuhan kredit Bank yang mencapai 86,23%. Selain itu juga disebabkan oleh peningkatan bunga efek-efek sebesar 110,73% atau Rp14,61 miliar. Disamping itu, beban bunga meningkat sebesar 56,65% atau sebesar Rp130,04 miliar disebabkan oleh peningkatan beban bunga simpanan nasabah sebesar 55,45% atau sebesar Rp123,99 miliar. Peningkatan bunga bersih yang melebihi peningkatan beban bunga menghasilkan marjin bunga bersih sebesar 6,28% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 4,76%.

Pendapatan (beban) operasional lainnyaOther Operating Income (Expenses)dalam jutaan (in million)

UraianDescription

2015 2014 Perubahan / Change

1 2 3 = (1-2) 4 = (1-2)/2

Pendapatan operasional lainnyaOther operational income 12,897 16,595 (3,698) -22.28%

Beban operasional lainnyaOther operational expense 261,918 117,059 144,859 123.75%

Page 103: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

972015 Annual Report | Bank Sampoerna

UraianDescription

2015 2014 Perubahan / Change

1 2 3 = (1-2) 4 = (1-2)/2

Beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai aset keuangan dan NonkeuanganProvision from impairment losses on Financial and Nonfinancial Asset

50,818 8,723 42,095 482.57%

Beban umum dan administrasiGeneral and Administration expense

81,945 42,317 39,628 93.65%

Beban tenaga kerjaPersonnel Expenses

129,155 66,018 63,137 95.64%

Pendapatan operasional lainnya mengalami penurunan sebesar Rp3,69 miliar atau sebesar 22,28% terutama disebabkan oleh penurunan denda-denda pelunasan dipercepat namun diimbangi oleh peningkatan pemulihan kredit yang dihapus buku.

Beban operasional lainnya meningkat signifikan sebesar Rp144,86 miliar atau 123,75%, dimana hal ini sejalan dengan pertumbuhan Bank baik disisi aset maupun sisi pendapatan. Peningkatan signifikan pada pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp42,09 miliar atau 482,57% seiring dengan pertumbuhan kredit hampir 2 kali lipat, dimana Bank secara konservatif menentukan cadangan kerugian atas kredit.

Peningkatan pendapatan yang melebihi peningkatan beban operasional menyebabkan penurunan rasio BOPO menjadi 89,88% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 90,71%.

Pendapatan (Beban) non operasionalNon-operating Income (Expenses)dalam jutaan (in million)

UraianDescription

2015 2014 Perubahan / Change

1 2 3 = (1-2) 4 = (1-2)/2

Pendapatan non operasionalNon operational income

Laba Penjualan Aset TetapGain on sale of fixed assets 1,156 89 1,067 1198.88%

LainnyaOthers 6 41 (35) -85.37%

Jumlah Pendapatan non operasionalTotal Non operational income 1,162 130 1,032 793.85%

Beban non operasionalNon operational expense

SumbanganDonation 543 58 485 836.21%

Kegiatan karyawanEmployee activities 120 41 80 192.68%

Other operating income decreased by Rp3.69 billion or 22.28% primarily due to lower early repayment charges, but offset by an increase in the recovery of loans written off.

Other operating expenses increased significantly by Rp144.86 billion or 123.75%, in line with the growth of both assets and revenues of the Bank. The significant increase in provision for impairment losses amounting to Rp42.09 bilion or 482.57% is in line with loan growth by almost two-fold, whereby the Bank is conservatively determining the provisions for losses from loans.

The increase in revenue exceeded the increase in operating expenses, leading to a decrease in Operating Expense to Operating Income ratio to 89.88% from the previous year’s figure of 90.71%.

Page 104: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

98 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

UraianDescription

2015 2014 Perubahan / Change

1 2 3 = (1-2) 4 = (1-2)/2

LainnyaOthers 768 29 739 2548.28%

Jumlah Beban non operasionalTotal Non operational expense 1,431 128 1,303 1017.97%

Total - netTotal - net (269) 2 (271) -13550.00%

Beban non operasional lain – bersih meningkat dibandingkan tahun lalu terutama disebabkan oleh biaya sumbangan meningkat sebesar Rp485 juta dan kerugian penjualan atas aset yang diambil alih sebesar Rp657 juta diimbangi dengan laba penjualan aset tetap yang meningkat sebesar Rp1,07 miliar.

LAPORAN POSISI KEUANGANSTATEMENTS OF FINANCIAL POSITIONdalam jutaan (in million)

UraianDescription

2015 2014 Perubahan / Change

1 2 3 = (1-2) 4 = (1-2)/2

KasCash 25,124 18,672 6,452 34.55%

Giro pada Bank IndonesiaCurrent Account with Bank Indonesia 367,668 208,646 159,022 76.22%

Giro pada Bank LainCurrent Account with Other Bank 8,304 4,051 4,253 104.99%

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lainPlacement with Bank Indonesia and Other bank 413,865 325,351 88,514 27.21%

Efek-efekMarketable Securities 506,801 313,401 193,400 61.71%

Kredit yang diberikan - kotorLoan - gross 4,730,028 2,539,905 2,190,123 86.23%

-/-CKPN-/- Allowance for impairment loss (25,768) (11,884) (13,884) 116.83%

Kredit yang diberikan - bersihLoan - net 4,704,260 2,528,021 2,176,238 86.08%

Aset tetap - bersihFixed Assets - net 36,994 29,099 7,895 27.13%

Aset lainnyaOther Assets 88,308 44,706 43,602 97.53%

Total AsetTotal Assets 6,151,325 3,471,949 2,679,377 77.17%

Bank mengalami peningkatan total aset sebesar 2.679,37 miliar atau 77,17% menjadi Rp6.151,32 milyar (2014: Rp3.471,94 milyar). Peningkatan tersebut khususnya berasal dari peningkatan kredit yang diberikan. Kredit yang diberikan meningkat sebesar Rp2.190,12 miliar atau 86,23% (2014: Rp2.539,90 miliar) menjadi Rp4.730,02 miliar di 2015.

Other non-operating expenses – net increased from the previous year’s figure, mainly due to the contribution fees increasing by Rp485 million and a loss on sale of foreclosed assets amounting to Rp657 million, offset by a gain on sale of fixed assets, which increased by Rp1.07 billion.

In 2015, the Bank recorded an increase in total assets by Rp2,679.37 billion or 77.17%, to Rp6,151.32 billion (2014: Rp3,471.94 billion). The increase was particularly derived from the increase in loans. Loans granted increased by Rp2,190.12 billion or 86.23% to Rp4,730.02 billion in 2015 (2014: Rp2,539.90 billion).

Page 105: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

992015 Annual Report | Bank Sampoerna

Kas dan Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Selama tahun 2015, kas meningkat sebesar 6,4 milyar atau sebesar 34,55% menjadi Rp25,12 milyar (2014 : Rp.18,7 milyar). Sementara itu, untuk Giro di Bank Lain meningkat sebesar Rp.4,25 milyar atau 104,99% menjadi Rp8,30 milyar dan Giro di Bank Indonesia meningkat sebesar Rp159,02 milyar atau 76,22% menjadi Rp367,67 milyar di tahun 2015 sebagai bentuk dari pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) di Bank Indonesia.

Penempatan pada Bank Indonesia (BI) dan Bank Lain

Penempatan pada BI dan bank lain meningkat sebesar Rp88,51 milyar atau 27,21% menjadi Rp413,86 miliar di 2015 (2014 : Rp.325,35 milyar).

Efek-efek

Pada tahun 2015, Perusahaan mencatatkan peningkatan pada efek-efek sebesar Rp 193,40 miliar atau 61,71% atau menjadi Rp 506,80 milyar (2014 : 313,40). Peningkatan tersebut terutama didorong oleh peningkatan efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali.

Kredit

Bank berhasil membukukan kredit yang diberikan dengan peningkatan sebesar Rp2.190,12 miliar atau 86,23% menjadi Rp4.730,03 miliar (2014 : Rp2,539.91 miliar) ditengah melambatnya pertumbuhan perekonomian dunia dan berbagai tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan di Indonesia. Pencapaian tersebut juga sebagai wujud upaya Bank yang terus meningkatkan pelayanan dan penyaluran kredit dengan memberikan suku bunga yang kompetitif. Dalam menyalurkan kredit, bank tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan juga mengantisipasi perubahan-perubahan yang akan terjadi dipasar. Kredit Berdasarkan Jenis PenggunaannyaLoans by Typedalam jutaan (in million)

UraianDescription

2015 2014 Perubahan / Change

1 2 3 = (1-2) 4 = (1-2)/2

Modal kerjaWorking Capital 2,801,458 1,624,205 1,177,253 72.48%

InvestasiInvestment 1,914,888 910,499 1,004,389 110.31%

KonsumsiConsumption 13,682 5,201 8,481 163.08%

TotalTotal 4,730,028 2,539,905 2,190,123 86.23%

Cash and Current Accounts with Bank Indonesia and Other Banks

During 2015, cash increased by Rp6.4 billion or 34.55% to Rp25.12 billion (2014: Rp18.7 billion). Meanwhile, current account with other banks increased by Rp4.25 billion or 104.99% to Rp8.30 billion and current accounts with Bank Indonesia increased by Rp159.02 billion or 76.22% to Rp367.67 billion in 2015, as a form of fulfillment of Minimum Reserve Requirement (MRR) in Bank Indonesia.

Placements with Bank Indonesia (BI) and Other Banks

Placement with BI and other banks increased by Rp88.51 billion or 27.21% to Rp413.86 billion in 2015 (2014: Rp313.35 billion).

Securities

In 2015, the Bank recorded an increase in securities by Rp193.40 billion or 61.71%, to Rp506.80 billion in 2015 (Rp313.40 billion). The increase was driven by an increase in reverse repo.

Loans

The Bank recorded an increase in lending by Rp2,190.12 billion or 86.23% to Rp2,190.12 billion to Rp4,730.03 billion (2014: Rp2,539.91 billion), amidst the tough global economic situation and the various challenges faced by the Indonesian banking industry. This increase was a testament of the Bank’s efforts to improve its service quality and lending by offering competitive interest rates. The Bank adheres to the principle of prudence in lending and anticipates the changes that are predicted to occur in the market.

Page 106: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

100 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Kredit berdasarkan jenis penggunaan didominasi oleh kredit modal kerja dan kredit investasi dengan komposisi masing-masing sebesar 59,23% dan 40,48%. Kredit modal kerja mengalami peningkatan sebesar 72,48% dan kredit investasi meningkat sebesar 110,31%.

Kredit Berdasarkan Sektor EkonomiLoans by Economic Sectordalam jutaan (in million)

UraianDescription

2015 2014 Perubahan / Change

1 2 3 = (1-2) 4 = (1-2)/2

Perdagangan Besar dan EceranWholesale and Retail Trade 1,999,360 737,301 1,262,059 171.17%

Perantara KeuanganFinancial Intermediaries 1,016,541 782,538 234,004 29.90%

Pertanian, Perburuan, dan KehutananAgriculture 743,523 470,784 272,740 57.93%

Industri PengolahanManufacturing 213,608 93,195 120,413 129.21%

Transportasi, Pergudangan, dan KomunikasiTransportation, warehousing, and communication 174,550 124,840 49,710 39.82%

Penyediaan Akomodasi dan Penyediaaan Makan MinumSupplies of Accomodation and Food and Beverages

118,227 35,753 82,474 230.68%

Kontruksi Construction 111,302 92,798 18,505 19.94%

Real Estate , Usaha Persewaan,dan Jasa PerusahaanReal Estate, Rental Business and Corporate Services 98,427 96,535 1,891 1.96%

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Health Services and Social Activities 95,467 24,065 71,402 296.71%

Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan & Perorangan lainnya Social Service, Social Cultural, Entertainment, and Individual

81,977 36,498 45,479 124.61%

Pertambangan dan Penggalian Mining and Excavation 34,975 29,745 5,230 17.58%

Perikanan Fisheries 18,580 7,196 11,384 158.20%

Rumah Tangga Household 13,475 2,214 11,261 508.72%

Jasa Pendidikan Education Service 3,656 1,714 1,942 113.26%

Bukan Lapangan Usaha Lainnya Other non economic Activities 3,235 - 3,235 0.00%

Jasa Perorangan yang Melayani Rumah TanggaHousehold Service 3,124 4,731 (1,606) -33.95%

TotalTotal 4,730,028 2,539,905 2,190,123 86.23%

The Bank’s credit growth in 2015 of 86.23% has been supported by the contribution from working capital loans and investment loans, with a composition of 59.23% and 40.48%, respectively. Working capital loans increased by 72.48% and investment loans increased by 110.31%.

Page 107: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1012015 Annual Report | Bank Sampoerna

Berdasarkan sektor ekonomi, struktur pinjaman yang diberikan Bank di 2015 didominasi oleh sektor perdagangan besar dan eceran, diikuti sektor perantara keuangan, sektor pertanian, sektor industri pengolahan, sektor transportasi dan lain sebagainya. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, peningkatan terbesar berasal dari sektor perdagangan yang mencapai Rp1.262,06 miliar atau sebesar 171,17% menjadi Rp1.999,36 miliar di (2014: Rp737,30 miliar), diikuti oleh sektor perantara keuangan mencapai Rp234,00 milyar atau sebesar 29,90% dari menjadi Rp 1.016,54 milyar (2014 : 782,54 milyar).

KreditberdasarkanGeografisLoans by Geographic Locationdalam jutaan (in million)

UraianDescription

2015 2014 Perubahan / Change

1 2 3 = (1-2) 4 = (1-2)/2

JawaJava 1,861,639 1,177,992 683,647 58.03%

SumatraSumatra 1,819,312 1,020,541 798,771 78.27%

KalimantanBorneo 331,072 153,828 177,243 115.22%

Indonesia TimurEast Indonesia 718,005 187,543 530,462 282.85%

TotalTotal 4,730,028 2,539,905 2,190,123 86.23%

Berdasarkan wilayah penyebarannya, distribusi penyaluran kredit Bank terbesar terdapat di pulau Jawa dengan porsi penyaluran kredit sebesar Rp1.861,63 milyar namun selama 2015 peningkatan peyaluran kredit terbesar adalah di wilayah Sumatra yang sebesar Rp 798,77 milyar atau meningkat sebesar 78,27% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Kredit berdasarkan SegmentasiLoans by Segmentationdalam jutaan (in million)

UraianDescription

2015 2014 Perubahan / Change

1 2 3 = (1-2) 4 = (1-2)/2

MicroMicro 2,177,197 1,032,417 1,144,780 110.88%

SMESME 1,605,727 796,763 808,964 101.53%

Financial InstitutionFinancial Institution 947,103 710,725 236,378 33.26%

TotalTotal 4,730,028 2,539,905 2,190,123 86.23%

Based on the economic sector, the Bank’s lending structure in 2015 was dominated by wholesale and retail trade sector, followed by agricultural, financial intermediaries, manufacturing, Transportation, warehousing, and communication sectors. Compare with previous year, the largest increase came from the trading sector, reaching Rp1,262.06 billion or 171.17%, to Rp1,999.36 billion in 2015 (2014: Rp737.30 billion), followed by the financial intermediation sector by Rp234.00 billion or 29.90% to reach Rp1,016.54 billion (2014: Rp782.54 billion).

Based on its distribution area, the largest of the Bank’s loans were provided in Java, with a portion of Rp1,861.63 billion of the total loans provided by the Bank. However, in 2015, the most significant increase was Sumatra by Rp798.7 billion, or 78.27% from the previous year’s figure.

Page 108: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

102 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Berdasarkan segmentasi kredit, pinjaman yang diberikan Bank didominasi oleh pinjaman usaha mikro, diikuti pinjaman usaha SME dan kredit kepada Financial institution. Hal ini sejalan dengan fokus bank di segmen mikro. Dilihat dari segmentasi kredit, seluruh segmen mengalami peningkatan yang cukup signifikan terutama peningkatan disebabkan oleh kredit kepada usaha mikro sebesar Rp1.144,78 milyar menjadi Rp2.177,19 miliar (2014: Rp1.032,42 miliar) diikuti oleh kredit kepada SME dan Financial Institution masing-masing mengalami peningkatan sebesar Rp808,96 milyar dan Rp236,38 milyar.

LIABILITASLIABILITIESdalam jutaan (in million)

UraianDescription

2015 2014 Perubahan / Change

1 2 3 = (1-2) 4 = (1-2)/2

GiroCurrent Accounts 104,946 201,077 (96,130) -47.81%

TabunganSavings 325,985 109,617 216,368 197.38%

DepositoTime Deposits 4,533,050 2,404,525 2,128,525 88.52%

Simpanan dari bank lainDeposits from other banks 147,299 13,803 133,497 967.19%

Liabilitas lain-lainOther liabilities 187,556 105,663 81,892 77.50%

Total liabilitasTotal liabilities 5,298,836 2,834,684 2,464,152 86.93%

Total ekuitasTotal equity 852,489 637,265 215,225 33.77%

Total liabilitas dan ekuitasTotal liabilities and equity 6,151,325 3,471,949 2,679,377 77.17%

Total liabilitas Bank meningkat Rp2.464,15 miliar atau sebesar 86.93% menjadi Rp5.298,83 miliar pada 2015 (2014: Rp2.834,68 miliar). Peningkatan total liabilitas berasal dari peningkatan liabilitas keuangan yaitu simpanan nasabah. Bank berhasil menghimpun simpanan dari pihak ketiga sebesar Rp 2,25 milyar atau meningkat sebesar 82,82% dengan Rasio dana murah (CASA ratio) mengalami penurunan menjadi 8.68% dibandingkan tahun sebelumnya 11.44%,. Hal ini sejalan dengan kondisi perekonomian yang penuh tantangan dimana bank-bank saling berkompetisi dalam penghimpunan simpanan pihak ketiga yang lebih banyak di dominasi oleh deposito. Kendati demikian, jika dilihat berdasarkan jenis simpanan nasabah, tabungan mengalami peningkatan signifikan dimana hal ini tidak terlepas dari usaha bank dalam melakukan inovasi dengan mengembangkan berbagai produk simpanan, seperti Tabungan Hasil Tinggi (High yield Saving), Tabungan Agri dan Tabungan Hati.

Based on loans segmentation, the Bank’s loans are dominated by micro business loans, followed by loans to SME and financial institutions. This is in line with the Bank’s focus on the micro segment. By loans segmentation, all segments significantly increased in performance, with contributions from micro business by Rp1,144.78 billion to Rp2,177.19 billion (2014: Rp1,032.42 billion) followed by SME and Financial Institutions, which increased by Rp808.96 billion and Rp236,38 billion, respectively.

The Bank’s total liabilities increased by Rp2,464.15 billion or 86.93%, to Rp5,298.83 billion in 2015 (2014: Rp2,834.68 billion). The increase in total liabilities was mainly due to an increase in financial liabilities such as deposits from customers. The Bank was able to raise third party funds of Rp2.25 billion or up by 82.82% with CASA ratio decreasing to 8.68% compared to the previous year’s ratio of 11.44%. This was in line with the challenging economic condition where banks heavily competed to raise third party funds that were mainly dominated by time deposits. However, based on the type of customers’ deposits, savings increase significantly, partly due to the Bank’s efforts to innovate its savings products, such as Tabungan Hasil Tinggi (High Yield Savings), Tabungan Agri, and Tabungan Hati.

Page 109: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1032015 Annual Report | Bank Sampoerna

Inovasi yang dilakukan tersebut telah meningkatkan kinerja penghimpunan dana pihak ketiga, baik dari jumlah rekening maupun jumlah dana. Jumlah rekening dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Bank di 2015 mengalami peningkatan sebesar 12.649 rekening menjadi 21.390 rekening di 2015 (2014: 8.741 rekening).

Giro

Pada tahun 2015, jumlah rekening produk giro meningkat sebesar 139 rekening menjadi 814 rekening di 2015 (2014 : 675 rekening). Dari sisi jumlah rekening produk giro pihak ketiga mengalami peningkatan namun jumlah dana produk giro mengalami penurunan sebesar Rp96,13 milyar atau 47,81% menjadi Rp104,95 miliar di 2015 (2014: Rp201,08 miliar).

Tabungan

Produk tabungan mengalami peningkatan di 2015, baik dari jumlah rekening maupun jumlah dana. Jumlah rekening meningkat sebesar 10.884 rekening menjadi 16.771 rekening di 2015 (2014: 5.887 rekening). Sedangkan, jumlah dana yang dihimpun Bank melalui produk tabungan sebesar Rp. 216,37 milyar atau 197,38% menjadi Rp325,98 miliar di 2015 (2014 : Rp109,61 miliar).

Deposito Berjangka

Produk deposito berjangka mengalami peningkatan di 2014, baik jumlah rekening maupun jumlah dana. Jumlah rekening produk deposito berjangka meningkat dari 2.136 unit rekening di 2014 menjadi 3.738 unit rekening di 2015. Sedangkan, jumlah dana produk deposito berjangka mengalami peningkatan sebesar 88,52% dari Rp2.404,52 miliar di 2014 menjadi Rp4.533,05 miliar di 2015.

Simpanan bank lain

Simpanan dari bank lain di tahun 2015 meningkat signifikan dengan adanya transaksi call money yang di lakukan oleh bank. Simpanan dari bank lain mengalami peningkatan baik dari jumlah rekening maupun jumlah dana. Jumlah rekening meningkat sebesar 24 rekening menjadi 67 unit rekening di 2015 (2014 : 43 rekening). Seiring dengan peningkatan jumlah rekening, simpanan dari bank lain juga mengalami peningkatan sebesar Rp133,49 milyar atau 967,19% menjadi Rp147,29 milyar di 2015 (2014: Rp13,80 milyar).

Liabilitas lain-lain meningkat sebesar Rp81,89 miliar atau sebesar 77.50% menjadi Rp187,55 miliar di 2015 (2014: Rp105,66 miliar). Peningkatan liabilitas lain-lain berasal dari peningkatan liabilitas imbalan kerja.

Such innovations have increased the funding performance as reflected by the number of customers as well as the amount of third party funds. Total funding customers of the Bank as at end of 2015 increased by 12,649 accounts, to a total of 21,390 accounts in 2015 (2014: 8,741 accounts).

Current Accounts

In 2015, current accounts increased by 139 accounts to 814 accounts in 2015 (2014: 675 accounts). While the number of accounts increased, the value of the current accounts decreased by Rp96.13 billion or 47.81%, to Rp104.95 billion in 2015 (2014: Rp201.08 billion).

Savings Accounts

Savings products’ performance increased in 2015, both from the number of accounts and amount of funding. The number of accounts increased by 10,884 accounts to 16,771 accounts in 2015 (2014: 5,887 accounts). Meanwhile, the amount of funds in the Bank’s savings products increased by Rp216.37 billion or 197.38%, to Rp325.98 billion in 2015 (2014: Rp109.61 billion).

Time Deposits

Time deposits’ performance increased in 2015, both in terms of the number of accounts and the amount of funding. The number of time deposit accounts increased from 2,136 accounts in 2014 to 3,738 accounts in 2015. Meanwhile, funding value from time deposit products increased by 88.52%, from Rp2,404.52 billion in 2014 to Rp4,533.05 billion in 2015.

Deposits from other banks

Deposits from other banks in 2015 increased significantly owing to the call money transactions undertaken by the Bank. Deposits from other banks increased in terms of both the number of accounts and amount of funding. The number of accounts rose by 24 accounts, to reach 67 accounts in 2015 (2014: 43 accounts). Meanwhile, the amount of deposits from other banks increased by 967.19% or Rp133.49 billion, to Rp147.29 billion in 2015 (2014: Rp13.80 billion).

Other liabilities increased by Rp81.89 billion or 77.50% to Rp187.55 billion in 2015 (2014: Rp105.66 billion). The increase in other liabilities was derived from the increase in employment benefits obligation.

Page 110: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

104 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

EKUITAS

Total ekuitas Bank meningkat Rp215,22 miliar atau sebesar 33.77% menjadi Rp852,48 miliar di 2015 (2014: Rp637,26 miliar). Peningkatan total ekuitas khususnya berasal dari peningkatan modal disetor dan saldo laba. Modal disetor meningkat sebesar Rp230 miliar atau 54,76% menjadi Rp650 miliar di 2015 (2014 : Rp420 miliar) yang disebabkan terdapat penambahan modal saham oleh PT Sampoerna Investama, PT Cakrawala Mulia Prima dan Bapak Ekadharmajanto Kasih.

LAPORAN ARUS KASSTATEMENTS OF CASH FLOWSdalam jutaan (in million)

UraianDescription

2015 2014 Perubahan / Change

1 2 3 = (1-2) 4 = (1-2)/2

Arus Kas Dari (untuk) Aktivitas OperasiCash Flow from (for) Operating activities 110,013 (300,889) 412,902 -137.23%

Arus Kas Dari (untuk) Aktivitas InvestasiCash Flow from (for) Investing activities (18,772) (11,434) (7,338) 64.18%

Arus Kas Dari (untuk) Aktivitas PendanaanCash Flow from (for) Financing activities 165,000 130,000 35,000 26.92%

Kenaikan (Penurunan) Neto Kas dan Setara KasNet Increase (Decrease) in cash and cash equivalent 258,241 (182,322) 440,564 -241.64%

Kas dan setara Kas awal tahunCash and cash equivalents at the beginning of the year 556,721 739,043 (182,322) -24.67%

Kas dan setara kas akhir tahunCash and cash equivalents at the end of the year 814,962 556,721 258,241 46.39%

Pada akhir tahun 2015 kas dan setara kas bank mengalami peningkatan sebesar Rp258,24 miliar atau 46,39% menjadi Rp814,96 miliar. Peningkatan tersebut terutama berasal dari aktivitas operasi dan pendanaan. Ulasan terkait arus kas Bank adalah sebagai berikut:

1. Arus kas dari (untuk) aktivitas operasi Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi

meningkat sebesar Rp412,90 miliar atau 137,23% dibandingkan dengan tahun 2014 disebabkan oleh penerimaan bunga, provisi dan komisi serta kenaikan dalam aktiva operasi untuk simpanan nasabah.

2. Arus kas dari (untuk) aktivitas investasi Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi

meningkat sebesar Rp7,34 miliar atau 64,18% berasal dari pembelian aset tetap dan aset tidak berwujud yang meningkat sebesar Rp8,17 miliar, dan diimbangi dengan penerimaan kas atas penjualan aset tetap sebesar Rp832 juta.

EQUITY

The Bank’s total equity increased by Rp215.22 billion or 33.77%, to Rp852.48 billion in 2015 (2014: Rp637.26 billion). The increase in total equity was mainly derived from an increase in share capital and an increase in retained earnings. Share capital increased by Rp230 billion or 54.76% to Rp650 billion in 2015 (2014: Rp420 billion), due to the additional capital injection by PT Sampoerna Investama, PT Cakrawala Mulia Prima, and Ekadharmajanto Kasih.

As at the end of 2015 the Bank’s cash and cash equivalents increased by Rp258.24 billion or 46.39%, to reach Rp814,96 billion. The increase was primarily derived from operating activities and financing. The Bank’s cash flows are as follows:

1. Cash flow from (for) operating activities Net cash flow from operating activities increased by

Rp412.90 billion or 137.23% compared to 2014, due to interest income, fees and commissions and an increase in operating assets for customer deposits.

2. Cash flows from (for) investing activities Net cash flows used in investing activities increased by

Rp7.34 billion or 64.18%, owing to the purchase of fixed assets and intangible assets, which increased by Rp8.17 billion and offset by cash receipts on sale of fixed assets amounting to Rp832 million.

Page 111: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1052015 Annual Report | Bank Sampoerna

3. Arus kas dari (untuk) aktivitas pendanaan Arus kas dari aktivitas pendanaan mengalami

peningkatan yang disebabkan oleh setoran modal dari pemegang saham yang meningkat sebesar Rp35,00 miliar atau 26,92% dibandingkan dengan tahun 2014.

BAHASAN DAN ANALISIS TENTANG KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG DAN TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG PERUSAHAAN

KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG

Bank Sampoerna menandatangani perjanjian kredit dengan Bank Central Asia (“BCA”) untuk memperoleh pinjaman sebesar Rp50,00 miliar dengan jangka waktu 3 Februari 2015 sampai dengan 4 Februari 2016. Bank telah melunasi seluruh pinjaman kepada BCA pada tanggal 11 Februari 2016.

TINGKAT KOLEKTIBILITAS KREDIT YANG DIBERIKAN

Dalam penyaluran kredit kepada debitur, Bank terekspos dengan risiko-risiko dimana adanya kredit yang tidak dapat ditagih kembali. Tingkat kolektibilitas Bank diklasifikasikan lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet. Tingkat kolektibilitas Bank tercermin didalam rasio NPL (Non Performing Loan). Selama 2014 dan 2015, Bank menjaga rasio NPLnya dibawah ketentuan Bank Indonesia, yaitu sebesar 5%. Disamping itu Bank juga membentuk cadangan kerugian penurunan atas kredit yang diberikan sesuai dengan PSAK yang berlaku. Berikut adalah rasio NPL Bank:

nPL (%) Dec-15 Dec-14 Perubahan / Change

NPL Kotor / Gross 2.93% 2.35% 0.58%

NPL Bersih / Net 2.71% 2.15% -0.56%

STRUKTUR MODALCAPITAL STRUCTUREdalam jutaan (in million)

UraianDescription

2015 2014 Perubahan / Change

1 2 3 = (1-2) 4 = (1-2)/2

Modal Inti Utama (CET I)Tier I Capital 770,527 588,413 182,114 30.95%

Modal pelengkapTier II Capital 43,654 22,476 21,178 94.22%

Jumlah modal Tier I dan Tier IITotal Capital 814,181 610,889 203,292 33.28%

3. Cash flows from (for) financing activities Cash flows from financing activities increased due to capital

injection from shareholders of Rp35.00 billion or 26.92% compared to 2014.

DISCUSSION AND ANALYSIS OF DEBT PAYING ABILITY AND COLLECTIBILITY

ABILITY TO PAY DEBT

Bank Sampoerna signed a loan agreement with Bank Central Asia (“BCA”) to obtain a loan amounting to Rp50,00 billion with a term of 3 February 2015 until 4 February 2016. The Bank fully repaid the loan to BCA on 11 February 2016.

COLLECTIBILITY

In lending to borrowers, the Bank is exposed to risks where the loans provided can not be collected back. The Bank’s collectibility is classified as current, special mention, substandard, doubtful and non-performing. The collectibility of the Bank is reflected in the NPL (Non-Performing Loans) ratio. During 2014 and 2015, the Bank kept its NPL ratio below the Bank Indonesia limit of 5%. In addition, the Bank also set up a reserve for impairment losses on lending, in accordance with the applicable SFAS. The Bank’s NPL ratios are as follows:

Page 112: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

106 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

UraianDescription

2015 2014 Perubahan / Change

1 2 3 = (1-2) 4 = (1-2)/2

Aset Tertimbang Menurut RisikoRisk Weighted Assets 

ATMR Risiko KreditRWA Credit 4,574,098 2,456,322 2,117,776 86.22%

ATMR Risiko PasarRWA Market - - - 0%

ATMR Risiko Operasional RWA Operational 205,803 138,709 67,094 48.37%

Total ATMRTotal RWA 4,779,901 2,595,031 2,184,870 84.19%

Rasio Tier ITier I Ratio 16.12% 22.67% (0.07) -28.91%

Rasio Tier IITier II Ratio 0.91% 0.87% 0.00 4.98%

KPMMCAR 17.03% 23.54% (0.07) -27.65%

Rasio KPMM Bank pada 2015 mengalami penurunan sebesar 7 bps menjadi 17,03% dibandingkan tahun 2014 yaitu sebesar 23,54% terutama disebabkan oleh aktiva tertimbang menurut risiko kredit dan operasional yang meningkat masing-masing 86,22% dan 48,37% dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini seiring dengan ekspansi kredit yang dilakukan oleh Bank sehingga meningkatkan risiko kredit dan juga risiko operasional Bank. Meskipun mengalami penurunan, namun rasio KPMM Bank jauh berada diatas rasio minimum yang ditetapkan dalam PBI No 15/12/PBI/2013 tentang “Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum” yaitu sebesar 8,00% untuk Bank dengan profil risiko peringkat I.

Sebagai Bank dengan fokus pada bisnis mikro, Bank memerlukan struktur permodalan yang optimal. Kebijakan yang ditetapkan oleh manajemen senantiasa memperhatikan strategi pengembangan bisnis serta ekspansi usaha agar dapat tercipta struktur permodalan yang kuat, optimal dan efisien.

IKATAN MATERIAL TERKAIT INVESTASI BARANG MODAL

Pada tahun 2015, Bank tidak melakukan ikatan material terkait investasi barang modal. Investasi barang modal terkait dengan pembelian dalam bentuk penambahan infrastruktur, perlengkapan dan peralatan kantor, kendaraan bermotor dan piranti lunak komputer.

INVESTASI BARANG MODAL

Investasi barang modal bertujuan untuk memenuhi kebutuhan Bank dalam menjalankan usahanya. Pada

The Bank’s Capital Adequacy Ratio in 2015 decreased by 7 bps, to 17.03% compared 23.54% in 2014, primarily due to credit and operational risk-weighted assets, which increased respectively by 86.22% and 48.37%, from the previous year’s figures. This is in line with the lending expansion taken by the Bank, thus increasing credit risk and operational risk. Despite the decline, the Bank’s Capital Adequacy Ratio is far above the minimum ratio set forth in PBI No. 15/12/PBI/2013 on the Minimum Capital Requirement for Commercial Banks, which is set at 8.00% for banks with risk profile ranking of I.

As a Bank with a focus on micro businesses, the Bank is required to have an optimal capital structure. The policies set by the management at all times take into account the business development and expansion strategies in order to create strong, optimal and efficient capital structure.

MATERIAL INVESTMENT OF CAPITAL GOODS

In 2015, the Bank did not make any material commitments related to capital goods investment. Investments related to the purchase of capital goods took the form of additional infrastructure, office equipment, vehicles and computer software.

INVESTMENT OF CAPITAL GOODS

Capital goods investment aims to meet the needs of the Bank in doing its business. In 2015, additions were mainly on office

Page 113: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1072015 Annual Report | Bank Sampoerna

tahun 2015, penambahan terutama pada perlengkapan dan peralatan kantor dan piranti lunak Komputer yang meningkat masing-masing sebesar Rp6,29 miliar atau 106,45% dan Rp3,55 miliar atau 124,19%. Hal ini seiring dengan usaha perluasan usaha dan pembukaan cabang-cabang baru di Jayapura, Sorong, Rantau Prapat, Palopo dan Tugumulyo. Berikut adalah uraian terkait investasi barang modal pada tahun 2015 dan 2014:

dalam jutaan (in million)

UraianDescription 

2015 2014 Perubahan / Change

1 2 3 = (1-2) 4 = (1-2)/2

Aset TetapFixed Assets 

Perlengkapan dan peralatan kantorOffice Equipment 12,202 5,910 6,291 106.45%

Renovasi gedung dan instalasiBuilding renovation and installation 1,310 2,985 (1,676) -56.13%

JumlahTotal 13,511 8,895 4,616 51.89%

Aset tak berwujudIntangible Assets

Piranti lunak komputerSoftware Computer 6,417 2,862 3,555 124.19%

INFORMASI PERBANDINGAN ANTARA TARGET PADA AWAL TAHUN BUKU DENGAN HASIL YANG DICAPAI (REALISASI), DAN TARGET ATAU PROYEKSI YANG INGIN DICAPAI UNTUK SATU TAHUN MENDATANG

Perencanaan yang dilakukan Bank disusun dan dilaporkan dalam Rencana Bisnis Bank, di mana penyusunan tersebut mempertimbangkan kondisi perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Berikut adalah perbandingan Rencana Bisnis Bank dengan realisasi tahun 2015 dan target tahun 2016:

Perbandingan Rencana Bisnis Bank dengan Realisasi 2015Comparison of the Bank Business Plan with Actual Results in 2015dalam jutaan (in million)

URAIANDescription

Realisasi 20152015 Realization

RBB 20152015 RBB

PencapaianAchievement

1 2 3 4= 2/3

POSISI KEUANGANFINANCIAL POSITION

Total AsetTotal Assets

6,151,325 5,779,947 106.43%

Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank LainPlacement with Bank Indonesia and Other Banks

789,837 868,655 90.93%

equipment and computer software, which increased respectively by Rp6.29 billion or 106.45% and Rp3.55 billion or 124.19%. This is in line with business expansion and opening of new branches in Jayapura, Sorong, Rantau Prapat, Palopo and Tugumulyo. Below are descriptions related to capital investments in 2015 and 2014:

COMPARISON OF TARGETS AT BEGINNING OF THE YEAR WITH ACTUAL RESULTS, AND TARGET OR PROJECTIONS FOR ONE YEAR AHEAD IN TERMS OF REVENUE, PROFIT, CAPITAL STRUCTURE, OR OTHERS DEEMED IMPORTANT FOR THE COMPANY

The Bank’s plans are prepared and reported in the publication titled Bank Business Plan. The preparation of the publication takes into consideration the overall situation of the Indonesian economy. The following is a comparison of the Bank Business Plan with the actual results 2015 and targets for 2016:

Page 114: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

108 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

URAIANDescription

Realisasi 20152015 Realization

RBB 20152015 RBB

PencapaianAchievement

1 2 3 4= 2/3

Surat BerhargaMarketable Securities

395,407 214,195 184.60%

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)Reverse Repo

111,395 90,633 122.91%

Kredit yang DiberikanLoans

4,730,028 4,470,697 105.80%

Aset LainnyaOther Assets

253,160 135,767 186.47%

Total LiabilitasTotal Liabilities

5,298,836 4,989,177 106.21%

Total Dana Pihak KetigaTotal Deposits from customers

4,963,980 4,743,870 104.64%

Kewajiban kepada Bank LainDeposits to other Banks

147,299 100,000 147.30%

Liabilitas LainnyaOther Liabilities

187,557 145,306 129.08%

Total EkuitasTotal Equity

852,489 790,770 107.80%

Modal Disetor dan Tambahan Modal DisetorPaid in Capital and Additional Paid in Capital

715,000 650,000 110.00%

Saldo LabaRetained Earning

129,762 133,270 97.37%

EkuitasEquity

7,727 7,500 103.03%

LABA/RUGIPROFIT/LOSS

Pendapatan/Beban BungaInterest Income/Expense

Pendapatan BungaInterest Income

678,634 644,338 105.32%

Beban BungaInterest Expense

359,601 379,457 94.77%

Pendapatan Bunga - BersihNet Interest Income

319,033 264,881 120.44%

Laba/Rugi OperasionalOperating Profit/Loss

70,012 72,753 96.23%

Target 2016 2016 Targetsdalam jutaan (in million)

URAIANDescription

Realisasi 20152015 Realization

RBB 20162016 RBB

1 2 3

POSISI KEUANGANFINANCIAL POSITION

Total AsetTotal Assets 6,151,325 8,703,054

Page 115: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1092015 Annual Report | Bank Sampoerna

URAIANDescription

Realisasi 20152015 Realization

RBB 20162016 RBB

1 2 3

Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank LainPlacement with Bank Indonesia and Other Banks 789,837 1,133,711

Surat BerhargaMarketable Securities 395,407 489,340

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)Reverse Repo

111,395 225,096

Kredit yang DiberikanLoans 4,730,028 6,799,749

Aset LainnyaOther Assets 253,160 55,158

Total LiabilitasTotal Liabilities 5,298,836 7,524,283

Total Dana Pihak KetigaTotal Deposits from customers 4,963,980 7,245,561

Kewajiban kepada Bank LainDeposits to other Banks 147,299 80,539

Liabilitas LainnyaOther Liabilities 187,557 198,183

Total EkuitasTotal Equity 852,489 1,178,771

Modal Disetor dan Tambahan Modal DisetorPaid in Capital and Additional Paid in Capital 715,000 965,000

Saldo LabaRetained Earning 129,762 206,271

EkuitasEquity 7,727 7,500

LABA/RUGIPROFIT/LOSS

Pendapatan/Beban BungaInterest Income/Expense

Pendapatan BungaInterest Income 678,734 985,659

Beban BungaInterest Expense 359,601 566,899

Pendapatan Bunga - BersihNet Interest Income 319,033 418,760

Laba/Rugi OperasionalOperating Profit/Loss 70,012 108,423

INFORMASI MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL AKUNTAN

Berdasarkan Keputusan Sirkuler Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 24 Februari 2016, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal disetor dari sebelumnya Rp715,000 juta menjadi sejumlah Rp815,000 juta dengan menerbitkan 100 juta saham baru, masing-masing dengan nominal Rp1.000 per saham yang sepenuhnya dibayarkan pada tanggal 24 Februari 2016 dan 25 Februari 2016.

SUBSEQUENT EVENTS

Based on the Circular Decision of the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 24 February 2016, the shareholders approved an increase in capital from previously Rp715,000 million to Rp815,000 million, by issuing 100 million new shares, each with a nominal value of Rp1,000 per share fully paid on 24 February 2016 and 25 February 2016.

Page 116: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

110 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

INFORMASI MENGENAI KEJADIAN LUAR BIASA

Tidak terdapat kejadian luar biasa pada tahun 2015 di Bank Sampoerna.

URAIAN TENTANG ASPEK PEMASARAN

Dalam menjalankan usahanya sebagai bank konvensional, Bank memiliki persaingan yang cukup ketat dengan seluruh bank umum konvensional. Bank memiliki fokus terutama pada segmen UMKM dan juga senantiasa berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah melalui kantor-kantor cabang, penyediaan ATM, serta jasa lainnya kepada nasabah. Dari sisi geografis, pemasaran Bank lebih fokus ke Indonesia bagian timur.

URAIAN MENGENAI KEBIJAKAN DIVIDEN DAN JUMLAH DIVIDEN KAS PER SAHAM DAN JUMLAH DIVIDEN PER TAHUN YANG DIUMUMKAN ATAU DIBAYAR SELAMA 2 (DUA) TAHUN BUKU TERAKHIR

KEBIJAKAN DIVIDEN

Kebijakan penggunaan laba dan dividen ditetapkan oleh Bank melalui Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”). Pengambilan keputusan penggunaan laba dan dividen dilakukan dengan menimbang strategi pengembangan usaha, pertumbuhan laba, kondisi keuangan, kebutuhan modal jangka panjang serta peraturan yang berlaku. Berdasarkan keputusan RUPS tanggal 1 Juni 2015, maka seluruh keuntungan yang diperoleh Bank pada tahun buku 2014 ditetapkan sebagai laba ditahan sehingga tidak ada pembagian dividen.

PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN DAN/ATAU MANAJEMEN YANG DILAKSANAKAN PERUSAHAAN (ESOP/MSOP)

Selama tahun 2014 dan 2015, Bank tidak memiliki program kepemilikan saham oleh karyawan atau manajemen yang dilaksanakan.

INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, PENGGABUNGAN/PELEBURAN USAHA, AKUISISI ATAU RESTRUKTURISASI UTANG/MODAL

INVESTASI

Bank melakukan sejumlah investasi dalam surat berharga yang dicatat pada laporan keuangan Bank dengan tujuan untuk meningkatkan profitabilitas Bank. Bank mengklasifikasikan surat berharga dalam kelompok “Dimiliki Hingga Jatuh Tempo atau Held to Maturity”. Berikut adalah investasi yang masih dimiliki oleh Bank selama 2015:

EXTRAORDINARY EVENTS

There were no extraordinary events in 2015 at Bank Sampoerna.

MARKETINGASPECT

In performing its activities as a conventional commercial bank, the Bank faces tight competition with other conventional banks. The Bank has a particular focus on the MSME segment, and consistently strives to provide the best services to its customers through its branch offices, ATMs, and other services provided to customers. From the geographical standpoint, the marketing efforts of the Bank have been directed towards the eastern region of Indonesia.

DIVIDEND POLICY AND TOTAL CASH DIVIDENDS PER SHARE AND TOTAL DIVIDENDS PER YEAR ANNOUNCED OR PAID FOR 2 (TWO) LAST FINANCIAL YEARS

DIVIDEND POLICY

The earnings utilization policy and the dividend policy are determined by the Bank through the General Meeting of Shareholders (“GMS”). The decision-making regarding earnings utilization and dividends is performed by taking into consideration the business development strategy, earnings growth, financial conditions, long-term capital requirements, and the prevailing regulations. Based on the resolutions of the GMS on 1 June 2015, the entire earnings of the Bank for the FY 2014 was to be recorded as retained earnings, and thus no dividends were distributed.

EMPLOYEE AND/OR MANAGEMENT SHAREOWNERSHIPPROGRAM(ESOP/MSOP)

During 2014 and 2015, the Bank had no employee or management stock ownership program implemented.

MATERIAL INFORMATION ABOUT INVESTMENT, EXPANSION, DIVESTITURES, MERGERS OR ACQUISITIONS, DEBT OR CAPITAL RESTRUCTURING

INVESTMENT

The Bank made a number of investments in marketable securities as recorded in the financial statements of the Bank, with the aim of increasing its profitability. The Bank classifies its securities as “Held to Maturity”. Here are the Bank’s investments in 2015:

Page 117: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1112015 Annual Report | Bank Sampoerna

Surat berhargaSecurities

Jatuh tempoMaturity

ValutaCurrency

NominalAmount

Suku Bunga per TahunRate per annum

PenerbitIssuer

SR006 5-Mar-17 IDR 30.000.000.000 8,75 Departemen Keuangan Republik IndonesiaFinance Ministry of the Republic of Indonesia

SR007 11-Mar-18 IDR 10.000.000.000 8,25 Departemen Keuangan Republik IndonesiaFinance Ministry of the Republic of Indonesia

ORI011 15-Oct-17 IDR 75.000.000.000 8,50 Departemen Keuangan Republik IndonesiaFinance Ministry of the Republic of Indonesia

ORI012 15-Oct-18 IDR 50.000.000.000 9,00 Departemen Keuangan Republik IndonesiaFinance Ministry of the Republic of Indonesia

Selain surat berharga di atas, Bank juga melakukan investasi pada Sertifikat Bank Indonesia dan Sertifikat Deposito Bank Indonesia masing-masing sebesar Rp96.491 juta dan Rp133.916 juta pada tahun 2015.

EKSPANSI

Sebagai bagian dari pertumbuhan dan perluasan usaha, Bank melakukan ekspansi dengan membuka cabang di wilayah Rantau Prapat, Palopo, Jayapura, Sorong dan Tugumulyo dengan persetujuan dari OJK No. S-41/PB.12/2015 (Sorong); No. S-4/PB.12/2015 (Rantau Prapat); No. S-31/PB.12/2015 (Palopo); No. S-60/PB.12/2015 (Jayapura); dan No. S-144/KO.532/2015 (Tugumulyo). Pembukaan cabang Bank sesuai dengan RBB yang disampaikan pada awal 2015. Tujuan dari pembukaan cabang adalah untuk memperluas jaringan dan jangkauan Bank serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, di mana dalam ekspansi Bank berfokus ke wilayah Indonesia bagian timur.

DIVESTASI

Selama tahun 2015, Bank tidak melakukan divestasi.

AKUISISI

Selama tahun 2015, Bank tidak melakukan akuisisi.

RESTRUKTURISASI HUTANG DAN/ATAU MODAL

Selama tahun 2015, Bank tidak melakukan restrukturisasi hutang maupun modal.

INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN/ATAU TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI

Dalam menjalankan usahanya, Bank melakukan transaksi-transaksi dengan pihak berelasi yang bukan merupakan transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Berikut adalah nama pihak yang memiliki transaksi pihak berelasi dengan Bank Sampoerna selama 2014 dan 2015:

In addition to the above securities, the Bank also keeps investments in Bank Indonesia Certificates and Bank Indonesia Time Deposit Certificates, each amounting to Rp96,491 million and Rp133,916 million in 2015.

EXPANSION

As part of its business expansion and growth, the Bank opened new branch offices in Rantau Prapat, Palopo, Jayapura, Sorong, and Tugumulyo, with the OJK approval letters No. S-41/PB.12/2015 (Sorong); No. S-4/PB.12/2015 (Rantau Prapat); No. S-31/PB.12/2015 (Palopo); No. S-60/PB.12/2015 (Jayapura); and No. S-144/KO.532/2015 (Tugumulyo). The opening of new branches of the Bank is in accordance with the Bank Business Plan submitted in early 2015. The purpose of the opening of new branches is to expand its business network and reach, while improving services to customers, and in its expansion the Bank focuses in the eastern region of Indonesia.

DIVESTMENT

In 2015 the Bank did not perform any divestment.

ACQUISITION

In 2015 the Bank did not perform any business acquisition.

CAPITAL/DEBTRESTRUCTURING

In 2015 the Bank did not perform any debt or capital restructuring.

MATERIAL TRANSACTIONS WITH CONFLICT OF INTEREST AND/OR TRANSACTION WITH RELATEDPARTIES

In the course of its business, the Bank performs transactions with related parties that are not considered as transactions with conflict of interest. The following are related parties that perform transactions with Bank Sampoerna in 2014 and 2015:

Page 118: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

112 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Pihak BerelasiRelated Parties

Sifat Hubungan Berelasi Nature of related parties

Transaksi Transactions

KSP Sahabat Mitra Sejati Dibawah Kesamaan PengendalianUnder Common Control

Giro, Kredit, Kelonggaran TarikCurrent Account, Loan, Unused Loans Facilities

PT Buana Anggana Mandura 

Dibawah Kesamaan PengendalianUnder Common Control

GiroCurrent Account

PT Amanda Cipta Persada Entitas AsosiasiAssociated Entity

Deposito BerjangkaTime Deposits

PT Sampoerna Strategic Entitas AsosiasiAssociated Entity

GiroCurrent Account

Kopkar Sampoerna Strategic Entitas AsosiasiAssociated Entity

Deposito Berjangka, Giro, Kredit, Kelonggaran TarikTime Deposits, Current Account, Loan, Unused Loans Facilities

PT Sigmantara Alfindo Entitas AsosiasiAssociated Entity

Deposito BerjangkaTime Deposits

PT Sampoerna Agro, Tbk Entitas AsosiasiAssociated Entity

GiroCurrent Account

PT Siswa Bangsa Entitas AsosiasiAssociated Entity

GiroCurrent Account

PT Aek Tarum Entitas AsosiasiAssociated Entity

GiroCurrent Account

PT National Sago Prima Entitas AsosiasiAssociated Entity

GiroCurrent Account

PT Telaga Hikmah Entitas AsosiasiAssociated Entity

GiroCurrent Account

PT Sampoerna Ethanol Entitas AsosiasiAssociated Entity

Deposito Berjangka, GiroTime Deposits, Current Account

PT Sampoerna Investama Entitas AsosiasiAssociated Entity

Deposito Berjangka, GiroTime Deposits, Current Account

PT Cakrawala Mulia Prima Entitas AsosiasiAssociated Entity

Deposito BerjangkaTime Deposits

PT Sumber Alfaria Trijaya Entitas AsosiasiAssociated Entity

GiroCurrent Account

PT Midi Utama Indonesia Entitas AsosiasiAssociated Entity

GiroCurrent Account

Michael J. Sampoerna Pemilik Pemegang Saham MayoritasMajority Shareholder

Tabungan, GiroSavings, Current Account

Ekadharmajanto Kasih Pemegang SahamShareholder

Tabungan Savings

Djoko Susanto Komisaris Pemegang SahamCommissioner of Shareholder

Deposito BerjangkaTime Deposits

Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif BankBoard of Commissioners, Board of Directors, and Executive Officers of the Bank

Manajemen BankManagement

Tabungan, Deposito BerjangkaSavings, Time Deposits

Bank Sampoerna memiliki kebijakan mengenai pihak terkait termasuk proses pelaporan dan review atas hubungan pihak berelasi. Di dalam kebijakan tersebut, yang dimaksud dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Bank Sampoerna has a policy regulating affiliated and related parties which include the reporting and reviewing processes. In the policy these parties are defined as:

Page 119: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1132015 Annual Report | Bank Sampoerna

1. An affiliated party is an individual or a company/business entity that has a controlling relationship with the Bank, either directly or indirectly, through ownership, management, and or financial relationship

2. A related party is an individual or an entity related to another entity in the preparation of its financial statements (in this instance referred to as “reporting entity”)

3. A transaction with related party is a control of resource, service, or obligation between the reporting entity and the related parties, regardless whether there are fees charged

The Bank performs transactions with related parties with the same terms and conditions that are applied to third parties. Transactions with related parties are performed with the same purpose as those performed with third parties, without any special intention with the related parties.

The following are the Bank’s related party transactions in 2015:

1. Pihak Terkait adalah perseorangan atau perusahaan/badan yang mempunyai hubungan pengendalian dengan Bank, baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui hubungan kepemilikan, kepengurusan, dan atau keuangan

2. Pihak Berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas tertentu dalam menyiapkan laporan keuangan (dalam pernyataan ini dirujuk sebagai “entitas pelapor”)

3. Transaksi pihak berelasi adalah suatu pengendalian sumber daya, jasa atau kewajiban antara entitas pelapor dengan pihak-pihak berelasi, terlepas apakah ada harga yang dibebankan

Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi dengan persyaratan dan kondisi yang sama berlaku bagi pihak ketiga. Transaksi dengan pihak yang berelasi dilakukan dengan tujuan yang sama dengan pihak ketiga dan tidak ada tujuan khusus dengan pihak berelasi.

Berikut adalah realisasi transaksi pihak berelasi pada 2015:

dalam jutaan (in million)

UraianDescription

2015 2014 Perubahan / Change

1 2 3 = (1-2) 4 = (1-2)/2

Kredit yang diberikanLoans

Entitas AsosiasiAssociates 462 46,146 (45,684) -99.00%

Pejabat Eksekutif, Direksi Bank, dan Keluarga Direksi Executive Officer, Director, and Director’s Family 85 42 43 102.37%

JumlahTotal 548 46,188 (45,640) -98.81%

Simpanan dari nasabahDeposits from customers

GiroCurrent Accounts

Entitas AsosiasiAssociates 21,377 116,398 (95,021) -81.63%

Pemegang SahamShareholders 1,572 3,877 (2,305) -59.45%

Keluarga Komisaris/ Pemegang SahamCommissioners / Shareholders Family 1,144 - 1,144 0.00%

JumlahTotal 24,093 120,275 (96,182) -79.97%

TabunganSavings

Pejabat Eksekutif, Direksi Dan Keluarga DireksiExecutive Officer, Director, Director’s Family 5,154 1,479 3,675 248.55%

Pemegang SahamShareholders 24 21 3 13.06%

Page 120: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

114 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

UraianDescription

2015 2014 Perubahan / Change

1 2 3 = (1-2) 4 = (1-2)/2

Direksi/ Komisaris Perusahaan dari Pemegang SahamShareholder’s Director / Commissioner 2,940 337 2,602 771.44%

JumlahTotal 8,117 1,837 6,280 341.87%

Deposito BerjangkaTime Deposits

Entitas AsosiasiAssociates 6,357 196,776 (190,418) -96.77%

Keluarga Komisaris / Pemegang SahamCommissioners / Shareholders Family 24,958 17,500 7,458 42.62%

Pemegang SahamShareholders 7,553 37,604 (30,051) -79.91%

Pejabat Eksekutif, Direksi Bank dan Keluarga Direksi BankExecutive Officer, Director, Director’s Family

15,436 4,883 10,553 216.12%

JumlahSubtotal 54,305 256,763 (202,458) -78.85%

TotalTotal 86,515 378,875 (292,360) -77.17%

Bank Sampoerna melakukan transaksi dengan pihak berelasi sesuai dengan (PSAK 7 revisi 2010) tentang “Pengungkapan pihak-pihak berelasi” dan memperhatikan PBI nomor 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang kriteria penyediaan dana kepada pihak berelasi yang dikecualikan dari perhitungan BMPK. Selama tahun 2015 dan 2014 tidak terdapat pelampauan atau pelanggaran atas BMPK kepada pihak berelasi.

PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP BANK

Berikut adalah perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh terhadap Bank:

no RegulasiRegulation

DeskripsiDescription

Dampak Pada BSSImpact on the Bank

1 Peraturan tentang Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis dalam rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah :Regulation on Lending by Commercial Banks and Technical Assistance for the Development of Micro, Small and Medium Enterprises:

Materi pengaturan / Issues addressed:

1. Bank Umum konvensional harus menjaga rasio Kredit UMKM secara bulanan atas rasio Kredit UMKM sesuai tahapan yang telah ditentukan.

Conventional commercial banks must maintain their MSME lending ratios on a monthly basis based on the stages that have been determined.

BSS harus memberikan kredit UMKM sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh BIBank Sahabat Sampoerna must provide MSME lending in accordance with the regulations issued by Bank Indonesia

Bank Sampoerna performed related party transactions in line with SFAS 7 Revision 2010 on “Disclosure on Related Parties” and by taking into account PBI No. 8/13/PBI/2006 dated 5 October 2006 on the criteria for provision of funds to related parties made as exception from the maximum Lending Limit calculation. In 2015 and 2014 there were no violations of the maximum Lending Limit in the loans provided to related parties.

CHANGES IN REGULATIONS WITH SIGNIFICANT IMPACTONTHEBANK

The following changes in regulations have significant impact on the Bank:

Page 121: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1152015 Annual Report | Bank Sampoerna

no RegulasiRegulation

DeskripsiDescription

Dampak Pada BSSImpact on the Bank

Peraturan Bank Indonesia17/12/PBI/2015 Bank Indonesia Regulation No. 17/12/PBI/2015

Peraturan Bank Indonesia No.14/22/PBI/2012Bank Indonesia Regulation No. 14/22/PBI/2012

2. Pencapaian rasio pemberian Kredit UMKM Bank Umum konvensional menjadi salah satu faktor untuk memperoleh insentif berupa kelonggaran batas atas loan to funding ratio target atau berupa pengurangan jasa giro.

Achievement of the MSME lending ratio for conventional commercial banks becomes one of the factors to achieve incentive of relaxation of the upper limit of the loan to funding ratio target or reduction of demand deposit fees.

3. Bank Umum wajib menyampaikan laporan realisasi pemberian Kredit atau Pembiayaan UMKM secara online melalui Laporan Bulanan Bank Umum atau Laporan Stabilitas Moneter dan Sistem Keuangan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Commercial banks must submit a report on their MSME lending activities online through the Commercial Bank Monthly Report or Monetary Stability and Financial System Report of Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units.

4. Apabila laporan secara online untuk laporan realisasi pemberian Kredit atau Pembiayaan UMKM melalui kerja sama pola executing belum tersedia, Bank Umum wajib menyampaikan laporan realisasi pemberian Kredit atau Pembiayaan UMKM melalui kerja sama pola executing secara offline

When an online reporting system for such MSME lending realization report through executing partnership scheme is not yet available, commercial banks must submit their MSME lending realization report through executing partnership scheme offline.

5. Bank Indonesia menetapkan batas waktu terkait dengan penyampaian laporan, keterlambatan penyampaian laporan, dan tidak menyampaikan laporan realisasi pemberian Kredit atau Pembiayaan UMKM melalui kerja sama pola executing secara offline.

Bank Indonesia determines the time limit for the submission of reports, and sanctions for delays in submitting reports or for not submitting reports related to the MSME lending realization through executing partnership scheme.

6. Bank Umum syariah yang tidak mencapai rasio Pembiayaan UMKM sesuai tahapan yang ditetapkan, dikenakan pembinaan berupa kewajiban menyelenggarakan pelatihan kepada pelaku UMKM yang tidak sedang dan/atau belum pernah mendapat Pembiayaan UMKM. Sharia commercial banks that do not achieve the MSME lending ratio as determined will be sanctioned with an obligation to conduct training for MSME businesspeople that are currently not receiving or have not received any MSME funding.

2 Peraturan tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Dalam Rupiah Dan valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional :Regulations on the Minimum Reserve Requirement (MRR) for Commercial Banks in Rupiah and Foreign Currencies for Conventional Commercial Banks:

Materi Pengaturan / Issues addressed :

1. Perubahan Bagian II Tata Cara Perhitungan GWM Primer, dimana kewajiban GWM Primer dalam Rupiah diturunkan dari 8% menjadi sebesar 7,5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah. Perubahan ini juga berdampak pada beberapa contoh perhitungan GWM dalam Lampiran.

Change to Part II – Procedures for Calculating Primary MRR, whereby the Primary MRR obligation in rupiah is reduced from 8% to 7.5% of the total Third Party Funds in Rupiah. This change also affects various examples of MRR calculation in the Attachments.

BSS telah memenuhi GWM primer dalam rupiah sebesar 7.5% sesuai dengan peraturan yang berlakuBank Sahabat Sampoerna has adhered to the Primary MRR in rupiah, i.e. 7.5%, in accordance with the prevailing regulations.

Page 122: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

116 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

no RegulasiRegulation

DeskripsiDescription

Dampak Pada BSSImpact on the Bank

Peraturan Bank Indonesia 17/11/PBI/2015 Bank Indonesia Regulation No. 17/11/PBI/2015

Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013Bank Indonesia Regulation No. 15/15/PBI/2013

2 Penyesuaian contoh perhitungan pemenuhan GWM dalam Rupiah, baik GWM Primer, GWM Sekunder maupun GWM LFR sebagai dampak dari penurunan kewajiban Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah dari 8% menjadi 7,5% dari DPK dalam Rupiah.

Adjustments to the examples of MRR calculation in Rupiah, for Primary, Secondary, as well as LFR MRR, as part of the reduction in the MRR in rupiah from 8% to 7.5% of total Third Party Funds in rupiah.

Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 17/17/DKMP tanggal 26 Juni 2015Bank Indonesia Circular No. 17/17/DKMP on 26 June 2015

3. Perubahan Lampiran IV mengenai Contoh Perhitungan GWM bagi Bank yang Melakukan Merger. Penyesuaian contoh perhitungan pemenuhan GWM dalam Rupiah, baik GWM Primer, GWM Sekunder maupun GWM LFR sebagai dampak dari penurunan kewajiban Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah dari 8% menjadi 7,5% dari DPK dalam Rupiah bagi Bank yang melakukan merger, baik sebelum merger maupun setelah merger berlaku efektif.

Change to Attachment IV – Examples of MRR Calculation for Banks that Perform Mergers. Adjustments to the examples of MRR calculation in rupiah, for Primary, Secondary, as well as LFR MRR, as part of the reduction in the MRR in rupiah from 8% to 7.5% of total Third Party Funds in rupiah for banks that have performed mergers, prior to the merger as well as after the merger.

3 Peraturan mengenai Rasio Loan to Value atau Rasio Financing to Value untuk Kredit atau Pembiayaan Properti dan Uang Muka untuk Kredit atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor:Regulations on the Loan to Value (LTV) or Financing to Value (FTV) ratios for Housing Loans and Advance Payment for Vehicle Loan:

Peraturan Bank Indonesia 17/10/PBI/2015 tanggal 18 Juni 2015Bank Indonesia Regulation No. 17/10/PBI/2015 on 18 June 2015

Materi Pengaturan Issues addressed:

1. Pokok-pokok perubahan PBI mengenai LTV/FTV dan Uang Muka meliputi beberapa hal berikut:

Core elements of the changes to the PBI on LTV/FTV and Advance Payments, covering the following:

a. Perubahan besaran rasio LTV untuk Kredit Properti (KP) dan rasio FTV untuk Kredit Properti (KP) Syariah sebagaimana tabel berikut: Change in the LTV ratio for Housing Loan and the FTV ratio for Sharia Housing Loan, as per the following table:

b. Perubahan terhadap uang muka untuk kredit atau pembiayaan kendaraan bermotor (KKB dan KKB Syariah) sebagaimana tabel berikut:

Change to the advance payment for Vehicle Loan and Sharia Vehicle Loan, as per the following table:

BSS telah menyampaikan laporan Kredit /Pembiayaan Properti dan kendaraan bermotor ke Bank Indonesia setiap bulan sesuai dengan ketentuan.Bank Sahabat Sampoerna has submitted the Housing Loan and Vehicle Loan reports to Bank Indonesia on a monthly basis, in accordance with the prevailing regulations.

SEBI No 17/25/DKMP tanggal 12 Oktober 2015Bank Indonesia Circular No. 17/25/DKMP on 12 October 2015

Jenis KendaraanType of Vehicle

Bank

KonvesionalConventional

SyariahSharia

Roda 2Two wheeled 20% 20%

Roda 3 atau lebih non produktifThree wheeled or more, non-productive 25% 25%

Roda 3 atau lebih produktifThree wheeled or more, productive 20% 20%

• Bank harus memiliki rasio kredit/pembiayaan bermasalah terhadap total kredit/pembiayaan secara bruto (gross) kurang dari 5%;

The Bank must maintain its total non-performing loans – gross ratio below 5%;

• Bank harus memiliki rasio kredit/pembiayaan properti terhadap total kredit/pembiayaan properti secara bruto (gross) kurang 5%; dan

The Bank must maintain its non-performing loans – gross ratio in the Housing Loan segment below 5%;

Page 123: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1172015 Annual Report | Bank Sampoerna

no RegulasiRegulation

DeskripsiDescription

Dampak Pada BSSImpact on the Bank

• Bank harus memiliki rasio kredit/pembiayaan kendaraan bermotor bermasalah terhadap total kredit/pembiayaan bermotor secara bruto (gross) kurang dari 5%.

The Bank must maintain its non-performing loans – gross ratio in the Vehicle Loan segment below 5%;

Apabila Bank tidak dapat memenuhi persyaratan rasio kredit/pembiayaan bermasalah, maka rasio LTV/FTV dan uang muka menjadi sebagai berikut:Should the Bank fail to adhere to the NPL ratio requirement, the LTV/FTV ratio and advance payment ratio become as follows:

KREDIT PROPERTI & KREDIT PROPERTI SYARIAH AKAD MURABAHAH &ISTISHNA’

Jenis KendaraanBank

I II III

RUMAH TAPAK

Tipe > 70 70% 60% 50%

Tipe - 70 - 70% 60%

Tipe < 21 - - -

RUMAH SUSUN

Tipe > 70 70% 60% 50%

Tipe - 70 80% 70% 60%

Tipe < 21 - 70% 60%

RUKO / RUKAN - 70% 60%

KREDIT PROPERTISYARIAH AKAD MMQ & IMBT

Jenis KendaraanKP & KP SYARIAH

I II III

RUMAH TAPAK

Tipe > 70 80% 70% 60%

Tipe - 70 - 80% 70%

Tipe < 21 - - -

RUMAH SUSUN

Tipe > 70 80% 70% 60%

Tipe - 70 90% 80% 70%

Tipe < 21 - 80% 70%

RUKO / RUKAN - 80% 70%

Sementara, besaran uang muka untuk kredit/pembiayaan bermotor menjadi sebagai berikut:Advance payments for Vehicle Loans are as follows:

Jenis KendaraanType of Vehicle

Bank

KonvesionalConventional

SyariahSharia

Roda 2Two wheeled 25% 25%

Roda 3 atau lebih non produktifThree wheeled or more, non-productive 30% 30%

Roda 3 atau lebih produktifThree wheeled or more, productive 20% 20%

Page 124: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

118 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

no RegulasiRegulation

DeskripsiDescription

Dampak Pada BSSImpact on the Bank

Selain pelonggaran rasio LTV/FTV dan uang muka, pelonggaran juga dilakukan terhadap jaminan yang diserahkan pengembang kepada bank dalam pemberian kredit/pembiayaan properti melalui mekanisme inden. Jaminan tersebut dapat berupa aset tetap, aset bergerak, bank guarantee, standby letter of credit dan/atau dana yang dititipkan dan/atau disimpan dalam escrow account di bank pemberi kredit/pembiayaan. Nilai jaminan yang diberikan paling kurang sebesar selisih antara komitmen kredit/pembiayaan dengan pencairan kredit/pembiayaan yang telah dilakukan oleh bank. Sementara itu, jaminan yang diberikan oleh pihak lain dapat berbentuk corporate guarantee, stand by letter of credit atau bank guarantee. In addition to relaxing the LTV/FTV and advance payment ratios, relaxation is also conducted on the collateral provided by developers to the bank in the housing loan mechanism through advance payment scheme. This collateral may be in the form of fixed assets, non-fixed assets, bank guarantee, standby letter of credit, and/or liquid funds kept by the bank or stored in an escrow account at the lending bank. The amount of collateral should not be less than the difference between the lending commitment with the amount disbursed by the bank. Guarantee given by other parties may take the form of a corporate guarantee, standby letter of credit, or bank guarantee.

4 Peraturan tentang Kewajiban Pembentukan Countercyclical Buffer :Regulation on the Obligation to Establish Countercyclical Buffer:

Peraturan Bank Indonesia 17/22/PBI/2015Bank Indonesia Regulation No. 17/22/PBI/2015

Materi Pengaturan / Issues addressed:2. Countercyclical Buffer adalah tambahan modal yang

berfungsi sebagai penyangga (buffer) untuk mengantisipasi kerugian apabila terjadi pertumbuhan kredit dan/atau pembiayaan perbankan yang berlebihan sehingga berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan.

Countercyclical Buffer is additional capital that will be used as a buffer to anticipate losses when there is an overgrowth of lending or financing that has the potential to disrupt the financial system stability.

Belum ada Dampak pada BSSAt present there are no impacts on Bank Sahabat Sampoerna

2. Bank Indonesia menetapkan  besaran  Countercyclical Buffer  dalam kisaran antara 0% sampai dengan 2,5% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko bank.  Besaran Countercyclical Buffer yang ditetapkan Bank Indonesia tersebut wajib dibentuk oleh bank bersama dengan pembentukan penyangga modal lainnya yaitu  Capital Conservation Buffer dan Capital Surcharge untuk Domestic Systemically Important Bank  (D-SIB) yang telah diatur dalam ketentuan mengenai kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM).

Bank Indonesia determines the amount of the Countercyclical Buffer between 0% to 2.5% of the Risk Weighted Assets of the bank. The amount of the Countercyclical Buffer set by Bank Indonesia must be established by the bank along with the establishment of other capital buffers, namely Capital Conservation Buffer and Capital Surcharge for Domestic Systemically Important Bank (D-SIB) as regulated in the provisions for capital adequacy ratio (CAR).

4. Untuk pertama kali, besaran  Countercyclical Buffer ditetapkan sebesar 0% mulai 1 Januari 2016.

For the first time, the amount of the Countercyclical Buffer has been set at 0% starting from 1 January 2016.

5. Pembentukan tambahan modal berupa  Countercyclical Buffer wajib dipenuhi dengan komponen Modal Inti Utama (Common Equity Tier 1).

The establishment of additional capital in the form of the Countercyclical Buffer must be fulfilled with the Common Equity Tier 1 capital as its component.

Page 125: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1192015 Annual Report | Bank Sampoerna

no RegulasiRegulation

DeskripsiDescription

Dampak Pada BSSImpact on the Bank

6. Bank Indonesia melakukan evaluasi besaran Countercyclical Buffer paling kurang 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan.

Bank Indonesia evaluates the amount of the Countercyclical Buffer at least once every six months.

7. Hasil evaluasi menjadi dasar untuk menetapkan besaran dan waktu pemberlakuan  Countercyclical Buffer, yang dapat berupa:

The evaluation result serves as a basis to determine the amount and period of the Countercyclical Buffer, which may be:

a. Tetap pada besaran Countercyclical Buffer yang berlaku; atau

Unchanged from the prevailing amount of the Countercyclical Buffer, or

b. Perlunya penyesuaian besaran Countercyclical Buffer Adjusted from the prevailing amount of the Countercyclical Buffer.

8. Pengumuman besaran Countercyclical Buffer Announcement of the amount of the Countercyclical Buffer

a. Dalam hal berdasarkan evaluasi ditetapkan bahwa besaran  Countercyclical Buffer  tidak berubah maka Bank Indonesia mengeluarkan pengumuman di laman (website) Bank Indonesia.

Should the evaluation determine that the amount of the Countercyclical Buffer should not be changed, then Bank Indonesia will announce this on its website.

b. Dalam hal berdasarkan evaluasi perlu ditetapkan perubahan  Countercyclical Buffer  maka Bank Indonesia menerbitkan Surat Edaran Bank Indonesia mengenai perubahan besaran dan waktu pemberlakuan Countercyclical Buffer.

Should the evaluation determine that the amount of the Countercyclical Buffer should be adjusted, then Bank Indonesia will announce this via a Circular relating to the adjustment of the Countercyclical Buffer amount and time period.

9. Bank Indonesia menetapkan penyesuaian  Countercyclical Buffer sebagai berikut:

Bank Indonesia adjusts the Countercyclical Buffer as follows:

a. Kenaikan besaran Countercyclical Buffer berlaku paling cepat (enam) bulan dan paling lambat 12 (dua belas) bulan sejak ditetapkan.

The increase in the amount of the Countercyclical Buffer is to be valid at the soonest six months and at the latest twelve months since it is announced.

b. Penurunan besaran Countercyclical Buffer berlaku sejak ditetapkan.

The decrease in the amount of the Countercyclical Buffer is to be valid at once.

10. PBI ini berlaku sejak tanggal diundangkan, yaitu pada tanggal 28 Desember 2015

This PBI is effective starting from the date of its issuance, 28 December 2015.

Page 126: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

120 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

no RegulasiRegulation

DeskripsiDescription

Dampak Pada BSSImpact on the Bank

5 Peraturan Transparansi dan publikasi laporan Bank:Regulations on the Transparency and Publication of Banking Reports:

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan NOMOR 6/POJK.03/2015Financial Services Authority Regulation No. 6/POJK.03/2015

SE OJK No.11/SEOJK.03/2015 yang mengatur Bank Umum Konvensional tanggal 17 April 2015Financial Services Authority Circular No. 11/SEOJK.03/2015 for Conventional Commercial Banks on 17 April 2015

SE OJK No.18/SEOJK.03/2015 yang mengatur Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah tanggal 8 Juni 2015Financial Services Authority Circular No. 18/SEOJK.03/2015 for Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units on 8 June 2015

Materi Pengaturan / Issues addressed:Peraturan ini mencabut peraturan yang berlaku sebelumnya terkait dengan laporan publikasi yang wajib disajikan Bank. Pokok-pokok perubahan adalah:This regulation supersedes the previous regulation in force in relation to reports that must be published by the bank. The main elements of the changes are:

1. Laporan Publikasi Bulanan/Monthly Report:a. Cakupan laporan adalah Neraca, Laba Rugi dan

Penghasilan Komprehensif Lain dan Laporan Komitmen dan Kontijensi. Laporan KPMM dan Kualitas Aset Produktif tidak perlu dilaporkan lagi di dalam Laporan Publikasi Bulanan.

The scope of reporting is the balance sheet, statements of income, and other comprehensive income, as well as commitments and contingencies report. CAR and Earning Assets Quality need not be reported in the Monthly Publication Report.

b. Selain disampaikan secara online melalui LKPBU, juga diumumkan melalui website Bank paling lambat akhir bulan berikutnya setelah posisi akhir bulan laporan.

In addition to being delivered online through the LKPBU, this report must also be announced on the bank’s website at the latest in the following month after the end of the reported month.

BSS telah menyampaikan laporan keuangan publikasi sesuai dengan ketentuan yang berlakuThe Bank has submitted the financial reports in accordance with the prevailing regulations.

2. Laporan Publikasi Triwulanan / Quarterly Report:a. Untuk UUS dan BUS, terdapat perubahan format

laporan Neraca, Laba Rugi dan Laporan Komitmen dan Kontijensi, dan Perhitungan Rasio Keuangan.

For Sharia Business Units and Sharia Commercial Banks, there is a change in the format of the balance sheet, statements of income, and commitments and contingencies report, as well as the calculation of financial ratios.

b. Penambahan pengungkapan permodalan (Basel III) untuk Bank dalam BUKU 3 dan BUKU 4, berlaku pertama kali di Desember 2015 dan dipublikasikan di website Bank. Addition of disclosures regarding capital (Basel III) for banks in the BUKU 3 and BUKU 4 categories has been valid since December 2015, and should be published on the bank’s website.

c. Tenggat waktu pengumuman dan penyampaian: The deadline for announcement and submission of the report:

- Tanggal 15 bulan kedua setelah bulan laporan untuk laporan posisi bulan Maret, Juni, dan September;

The 15th of the second month after the reporting month for reports for March, June, and September;

- Akhir bulan Maret tahun berikutnya untuk laporan posisi bulan Desember

The end of March of the following year for reports for December.

3. Laporan Publikasi Tahunan / Annual Report :a. Tengat waktu penyampaian ke OJK dan pengumuman di

website Bank adalah 4 bulan setelah akhir Tahun Buku. Deadline for submission to the OJK and announcement on the

Bank’s website is four months after the end of the financial year.

b. Management Letter atas audit Laporan Keuangan Tahunan disampaikan bersamaan dengan penyampaian Laporan Tahunan.

Management Letter on the Audit of Financial Statements is submitted in conjunction with the submission of the Annual Report.

Peraturan OJK ini mulai berlaku pada tanggal 1 April 2015.This OJK regulation is effective starting from 1 April 2015.

Page 127: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1212015 Annual Report | Bank Sampoerna

CHANGES IN ACCOUNTING POLICY

The following are new accounting standards that have been ratified by the Financial Accounting Standards Board and the Sharia Accounting Standards Board, which have not been put into effect on the financial statements for the year ended 31 December 2015. The following accounting standards will be put into effect on or after 1 January 2016:

Change in Accounting Standards

1. Amendment to PSAK 4: Separate Financial Statements regarding Equity Method in Separate Financial Statements

2. Amendment to PSAK 15: Investments in Associates and Joint Ventures on Investment Entities: Exceptions to Consolidation

3. Amendment to PSAK 16: Fixed Asset regarding Acceptable Clarification Methods for Depreciation and Amortization

4. Amendment to PSAK 19: Intangible Assets regarding Acceptable Clarification Methods for Depreciation and Amortization

5. Amendment to PSAK 24: Employee Benefits about Defined Benefit Plans: Employee Contribution

6. Amendment to PSAK 65: Consolidated Financial Statements regarding Investment Entities: Applying the Consolidation Exceptions

7. Amendment to PSAK 66: Joint Arrangements about Accounting for Acquisition of Interests in Joint Operation

8. Amendment to PSAK 67: Disclosure of Interests in Other Entities regarding Investment Entity: Applying the Consolidation Exceptions

9. ISAK 30: Levies10. PSAK 5: Operating Segments11. PSAK 7: Related Party Disclosures12. PSAK 13: Investment Properties13. PSAK 22: Business Combinations14. PSAK 25: Accounting Policies, Changes in Accounting

Estimates and Errors15. PSAK 53: Share-based Payment16. PSAK 68: Fair Value Measurement

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

Berikut adalah standar akuntansi baru yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dan Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAS) namun belum berlaku efektif pada laporan keuangan yang berakhir tanggal 31 Desember 2015. Standar akuntansi berikut akan diberlakukan efektif pada atau setelah 1 Januari 2016:

Perubahan Standar Akuntansi

1. Amandemen PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri

2. Amandemen PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

3. Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

4. Amandemen PSAK 19: Aset Tak Berwujud tentang Klasifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

5. Amandemen PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja

6. Amandemen PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

7. Amandemen PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama

8. Amandemen PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

9. ISAK 30: Pungutan10. PSAK 5: Segmen Operasi11. PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi12. PSAK 13: Properti Investasi13. PSAK 22: Kombinasi Bisnis14. PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi

Akuntansi dan Kesalahan15. PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham16. PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar

Page 128: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

KAlUK PAKIS

Melambangkan nilai sifat kejujuran diri dan kebenaran dalam bertindak maupun

menjalankan sesuatu dengan baik.Representing the values of honesty and truth in action,

performing duties with excellence.

Page 129: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Tata KelolaPerusahaanGood Corporate Governance

Pernyataan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Statement

125

Rating Penilaian Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Assessment Rating

126

Struktur & Mekanisme Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance Structure & Mechanism

127

Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Meetings of Shareholders

127

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

128

DireksiDirectors

134

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

Remunerations for The Board of Commissioners & The Directors

142

Komite Audit Audit Committee

141

Komite Nominasi & RemunerasiRemuneration & Nomination Committee

145

Komite Pemantau RisikoRisk Oversight Committee

147

Komite yang Membantu DireksiSupporting Committees of the Directors

149

Satuan Kerja Audit Internal & Sistem Pengendalian Internal

Internal Audit Unit & Internal Control System

155

Manajemen RisikoRisk Management

157

Corporate AffairsCorporate Affairs

169

Transparansi Kondisi Keuangan BankDisclosure of The Bank’s Financial Conditions

170

Transparansi Kondisi Non-Keuangan Bank

Disclosure of The Bank’s Non-Financial Conditions

173

Etika Bisnis dan Kode EtikBusiness Ethics and Code of Conduct

174

Permasalahan HukumLitigation

176

Internal FraudInternal Fraud

177

1232015 Annual Report | Bank Sampoerna

Page 130: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

124 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Bank Sampoerna menjalankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Bank Sampoerna operates with full awareness of its responsibility to adhere to the principles of Good Corporate Governance (GCG).

Page 131: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1252015 Annual Report | Bank Sampoerna

Pernyataan Tata Kelola Perusahaan

ank Sampoerna menjalankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Bank Sampoerna

berkomitmen secara berkesinambungan meningkatkan pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) di seluruh tingkatan dan jenjang/level organisasi dengan berlandaskan pada lima prinsip GCG yaitu: Transparansi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Kemandirian dan Kewajaran.

Untuk menjamin pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik, Bank telah melengkapi struktur tata kelola yang terdiri dari:1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)2. Dewan Komisaris3. Direksi4. Komite-Komite yang membantu Dewan Komisaris5. Komite-Komite yang membantu Direksi6. Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR)7. Satuan Kerja Kepatuhan (SKK)8. Satuan Kerja Audit Internal (SKAI)9. Kebijakan dan Prosedur Operasi Standar (SOP) untuk

seluruh aktivitas

Pelaksanaan GCG di Bank Sampoerna mengacu kepada ketentuan perundang-undangan yang berlaku, yaitu Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum beserta perubahannya di PBI Nomor 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.

Untuk mendukung pelaksanaan GCG, Bank Sampoerna telah memiliki kelengkapan kebijakan internal yang mengatur pelaksanaan GCG sesuai dengan kebutuhan dan ukuran bisnis perusahaan, yang meliputi:1. Kebijakan Umum Tata Kelola Perusahaan (GCG) dan

Kebijakan Umum Kepatuhan yang merupakan kebijakan umum/ payung seluruh kebijakan internal.

2. Komitmen integritas berupa dokumen formal yang mengikat seluruh karyawan untuk berperilaku profesional, bertanggung jawab, patut, baik dalam melakukan hubungan bisnis dengan para nasabah, rekanan, maupun hubungan dengan sesama rekan sekerja.

Corporate Governance Statement

ank Sampoerna operates with full awareness of its responsibility to adhere to the principles of Good Corporate Governance (GCG). The Bank is

committed to the implementation of GCG across all levels of the organization. The five GCG principles are: Transparency, Accountability, Responsibility, Independence and Fairness.

To ensure effective implementation of GCG, the Bank has introduced a GCG structure which consists of:

1. General Meeting of Shareholders (GMS)2. Board of Commissioners3. Directors4. Supporting Committees of the Board of Commissioners5. Supporting Committees of the Directors6. Risk Management Unit (RMU)7. Compliance Unit (CU)8. Internal Audit Unit (IAU)9. Policies and Standard Operating Procedures (SOPs) for all

activities

The implementation of GCG within the Bank Sampoerna is based on the following regulations, namely Regulation of Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 dated 30 January 2006 in conjunction with PBI No. 8/14/PBI/2006 dated 5 October 2006 and BI’s Circular Letter No. 15/15/ DPNP dated 29 April 2013 regarding the Implementation of Good Corporate Governance in Commercial Banks.

To support the implementation of GCG, the Bank Sampoerna formulated internal policies to regulate it according to the needs and size of the business, which are:

1. General Policy on Good Corporate Governance (GCG), presented in the form of a general policy that will guide all internal regulations.

2. A commitment to integrity consisting of formal binding documents that are applicable to all employees requiring them to to act in a professional, responsible, acceptable manner when conducting business relations with customers, partners and fellow colleagues.

B B

Page 132: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

126 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

3. Manual and Working Guidelines of Board of Commissioners, Directors and the Supporting Committees of the Board of Commissioners.

4. Policy and SOP which regulate all business activities and business support. Policy on SOP was implemented properly and adequtely, in order to achieve business plan as notified and agreed by regulator. Its supervision is conducted by each unit and by independent unit, namely Risk Management Unit, Compliance Unit, and Internal Audit Unit.

Good Corporate Governance Assessment Rating

GCG Self-Assessment

In 2015, the Bank yet again conducted a GCG Self Assessment based on the Regulation of Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 in conjunction with Regulation of Bank Indonesia 8/14/PBI/2006 dated 5 October 2006 and BI’s circular letter No. 15/15/DPNP dated 29 April 2015 regarding Good Corporate Governance implementation for Commercial Banks.

Based on the GCG self-assessment of 11 indicators, the Bank obtained the composite rating of 2 (GOOD), with details as follows:

The keys to success in achieving GCG rating of 2:

1. Consistency and commitment of the Board of Commissioners and Directors that uphold integrity, transparency, fairness, and compliance culture.

3. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, Direksi dan Komite yang membantu Dewan Komisaris.

4. Kebijakan dan Prosedur Operasi Standar yang mengatur seluruh aktivitas bisnis maupun penunjang bisnis. Kebijakan dan Prosedur Operasi Standar diimplementasikan secara baik dan terjaga, dalam rangka mencapai rencana bisnis yang telah ditetapkan dan disetujui oleh regulator. Pengawasannya ada di masing-masing unit serta di unit independen, seperti Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Kepatuhan dan Satuan Kerja Audit Internal.

Rating Penilaian Tata Kelola Perusahaan

GCG Self Assessment

Pada tahun 2015, Bank kembali melakukan self assessment GCG berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 jo. Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.

Berdasarkan hasil self assessment terhadap 11 faktor penilaian pelaksanaan GCG, Bank memperoleh peringkat komposit 2 (BAIK), dengan rincian sebagai berikut:

Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCGGCG Self-Assessment

Individual PeringkatRating

DefinisiPeringkatRating Description

2 (Baik/Good) Mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance

yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-

prinsip Good Corporate Governance.

Bila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka

secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan

tindakan normal oleh manajemen Bank.

Reflects that the Bank’s Management’s performance in implementing good corporate governance has been

generally satisfactory. This is seen from the fulfillment of all the principles of good corporate governance.

Should there be a weakness in the implementation of good corporate governance principles, generally these

are not significant and can be resolved through normal recourse by the Bank’s Management.

Kunci utama yang dijalankan dalam mencapai GCG peringkat 2:

1. Konsistensi dan komitmen Dewan Komisaris dan Direksi yang menjunjung tinggi integritas, transparansi, keadilan, serta budaya kepatuhan.

Page 133: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1272015 Annual Report | Bank Sampoerna

2. Direksi dan Dewan Komisaris melaksanakan tugas secara profesional tanpa intervensi pemilik.

3. Direksi membangun komunikasi yang terbuka dengan seluruh jajaran organisasi.

4. Program-program manajemen dalam rangka pembentukan nilai-nilai perusahaan yang diharapkan, antara lain berupa sertifikasi untuk jabatan tertentu, penyelenggaraan beberapa pelatihan dalam rangka peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia serta penyediaan saluran komunikasi yang terbuka bagi karyawan untuk menyampaikan aspirasi.

5. Menerapkan sistem reward dan punishment secara konsisten dengan mengoptimalkan fungsi Komite Disiplin serta Kebijakan Remunerasi berbasis kinerja.

6. Adanya Komite Ombudsman dan Komite Disiplin membantu jalannya organisasi dalam hal transparansi serta mencegah terjadinya fraud.

7. Meningkatnya kinerja komite di level Komisaris banyak memberi masukan kepada manajemen untuk menjadi lebih baik dalam pencapaian Rencana Bisnis Bank (RBB).

8. Kelemahan–kelemahan di bidang Manajemen Risiko, Operasional, dan sistem pengendalian Intern termasuk fungsi kepatuhan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank, antara lain dengan perbaikan proses, organisasi, memperkuat proses quality assurance di beberapa aktivitas utama, serta melakukan peningkatan kompetensi seluruh karyawan.

Struktur & Mekanisme Tata Kelola Perusahaan

Rapat Umum Pemegang Saham

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Perusahaan dan memegang segala kewenangan yang tidak diserahkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS juga merupakan wadah bagi para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting terkait kelangsungan bisnis dan operasional Perusahaan.

Keputusan yang diambil dalam RUPS didasari pada kepentingan usaha perusahaan. RUPS dan/atau Pemegang Saham tidak melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan hak sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan. Pengambilan keputusan RUPS dilakukan secara wajar dan transparan.

Sepanjang tahun 2015, Perusahaan telah melaksanakan 1 kali Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan 4 kali Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.

2. Directors and Board of Commissioners conducted their duties professionally without any intervention from the owners of the Bank.

3. Directors fostered open communication with all members of the organization.

4. Management’s programs for building corporate values were conducted as intended, among others through certification of various training for enhancing human resources competence and providing an open communication channel for employees to voice their concerns.

5. Consistent implementation of reward and punishment system by optimizing the functions of the Disciplinary Committee and the performance-based remuneration policy.

6. The presence of the Ombudsman Committee and the Disciplinary Committee, improving the organization’s transparency and preventing fraud.

7. Improved performance of the supporting committees of the Directors through inputs provided to the management to achieve the targets set in the Bank’s Business Plan (RBB).

8. Weaknesses in the fields of Risk Management, Operations, and Internal Control including the compliance function were able to be resolved through normal recourse by the Bank’s management, among others through improvements to processes and organization, strengthening quality assurance in various main activities, and competence enhancement on all employees.

Corporate Governance Structure & Mechanism

General Meetings of Shareholders

The General Meeting of Shareholders (GMS) comprises the highest authorities in the Company and every authority who is not a member of the Board of Commissioners and Directors. GMS also serves as a forum for the shareholders to make any important decisions regarding the Company’s operation and business sustainability.

The decisions made by the GMS relate to the Company’s business interest. The GMS and/or shareholders do not have the authority to intervene in any of the Board of Commissioners and Directors’ duties, functions and authority by not reducing GMS to exercise its rights based on Article of Associations and the prevailing regulation. The decision making process of the GMS is conducted in a fair and transparent manner.

Throughout 2015, the Company held 1 Annual General Meeting of Shareholders and 4 Extraordinary General Meetings of Shareholders.

Page 134: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

128 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Board of Commissioners

The Board of Commissioners is collectively in charge of and responsible formonitoring and giving recommendations to the Directors, and ensuring that the Bank has complied with the GCG principles across every organizational level.

Criteria and Composition

The Board of Commissioners of the Bank has complied with the criteria as follows: a. The appointment of Board of Commissioners by GMS.

b. Compliance with the fit and proper test requirements of Bank Indonesia or Financial Services Authority, Law of Limited Company and GCG regulation, as well as receiving approval from BI/OJK and Shareholders.

c. Disclosure of share ownership to Bank Sampoerna as well as to other national or international companies, in a report that is annually updated

Rincian Hasil RUPSDetails of AGMS Resolutions

Nomor AktaDeed No.

Tanggal AktaDeed Date

No. SK MenteriMinisterial Decree No.

Tanggal SK MenteriMinisterial Decree Date

TentangConcerning

Akta/Deed No. 28, Notaris/Notary Ashoya

Ratam, S.H, M.Kn28 Januari 2015 AHU-0006563.

AH.01.03.TAHUN 2015 30 Januari 2015

Perpanjangan masa jabatan Direksi dan Komisaris

Extension of term of office of the Directors and Board of Commissioners

Akta/Deed No. 37, Notaris/Notary Ashoya

Ratam, S.H, M.Kn28 April 2015 AHU-AH.01.03-0929302 4 Mei 2015

Pengangkatan 3 Direksi Baru (Ong Tek Tjan, Lie Liliana Veronica, Rudy Mahasin)

Appointment of three new members of the Directors (Ong Tek Tjan, Lie Liliana Veronica, Rudy Mahasin)

Akta/Deed No. 38, Notaris/Notary Ashoya

Ratham, S.H, Mkn28 April 2015 AHU-AH.01.03-0929305 4 Mei 2015

a. Penghapusan Pasal tentang Dewan Pengawas Syariah.

b. Perubahan Kewenangan Direksi

a. Removal of the article on Sharia Supervisory Board

b. Amendment of the Directors authority

Akta/Deed a No. 24, Notaris/Notary Ashoya

Ratham, S.H, Mkn9 Juni 2015 AHU-AH.01.03-0939544 10 Juni 2015

Pergantian Komisaris Independen (Roy Sugihardja Wiradharma kepada Khoe Minhari Handikusuma)

Succession of the Independent Commissioner (Roy Sugihardja Wiradharma to Khoe Minhari Handikusuma)

Akta/Deed No. 5, Notaris/Notary Ashoya

Ratham, S.H, Mkn1 Juni 2015 n/a n/a

RUPS Tahunan

Annual GMS

Dewan Komisaris

Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan arahan kepada Direksi serta memastikan bahwa Bank melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

Kriteria dan Komposisi

Seluruh anggota Dewan Komisaris Bank telah memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut:a. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris dilakukan

RUPS.b. Telah memenuhi ketentuan uji kelayakan dan kepatutan

dari Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan, Undang-Undang Perseroan Terbatas dan ketentuan GCG terkait, dan telah mendapatkan persetujuan dari BI/OJK dan Pemegang Saham.

c. Telah mengungkapkan kepemilikan sahamnya, baik pada Bank Sampoerna maupun pada bank dan perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri dalam suatu laporan yang harus diperbaharui setiap tahunnya.

Page 135: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1292015 Annual Report | Bank Sampoerna

d. Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai.

e. Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari Bank selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan oleh RUPS.

f. Seluruh anggota Dewan Komisaris berdomisili di Indonesia.

g. Seluruh anggota Dewan Komisaris merupakan Warga Negara Indonesia.

h. Seluruh anggota Dewan Komisaris yang berasal dari mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif Bank atau pihak-pihak yang memiliki hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen, dan tidak melakukan fungsi pengawasan serta berasal dari Bank sendiri, telah menjalani masa tunggu (cooling off) paling kurang selama 1 (satu) tahun.

Komposisi keanggotaan Dewan Komisaris Bank per 31 Desember 2015 adalah:

No NamaName

JabatanPosition

Surat Persetujuan Bank Indonesia/OJKApproval Letter from Bank Indonesia/OJK

TanggalDate

1 Budi Setiawan Halim Komisaris Utama President Commissioner

14/8/GBI/DPIP/Rahasia 18 Jan 2012

2 Arsono Putranto Komisaris Commissioner

14/8/GBI/DPIP/Rahasia 18 Jan 2012

3 Adiwarman Azwar Karim Komisaris IndependenIndependent Commissioner

14/8/GBI/DPIP/Rahasia 18 Jan 2012

4 Khoe Minhari Handikusuma Komisaris IndependenIndependent Commissioner

SR-86/D.03/2015 21 Mei 2015

Catatan/Note: Khoe Minhari Handikusuma menggantikan Roy Sugihardja Wiradharma sebagai Komisaris Independen terhitung sejak 1 Juni 2015.Khoe Minhari Handikusuma replaced Roy Sugihardja Wiradharma as Independent Commissioner effective on 1 June 2015.

Uji Kelayakan dan Kepatutan

Setiap anggota Dewan Komisaris memiliki pengalaman yang luas dan dipilih berdasarkan integritas dan kompetensinya. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham dan semua anggota Dewan Komisaris telah memenuhi persyaratan Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan melalui Uji Kelayakan dan Kepatutan.

Independensi Dewan Komisaris

Anggota Dewan Komisaris Bank saat ini berjumlah 4 (empat) orang, 2 (dua) orang di antaranya atau sama dengan 50% anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen.

Kedua Komisaris Independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau

d. Board of Commissioners members have adequate financial integrity, competence and reputation.

e. Board of Commissioners members do not take and/or receive personal benefit from the Bank besides the remuneration or other facilities implemented by the GMS.

f. Board of Commissioners members reside in Indonesia.

g. Board of Commissioners members are Indonesian citizens.

h. Board of Commissioners members who are former members of a Directors or of the Bank’s Executive or other parties related to the Bank in a way that may interfere with their independence and not to carry supervisory function and are from the Bank, shall undergo a cooling off period for at least 1 year.

As at 31 December 2015, the composition of the Board of Commissioners of the Bank is as follows:

Fit and Proper Test

The Board of Commissioners members have extensive experience and are appointed based on their competencies and integrity. Board of Commissioners members are appointed and dismissed by shareholders through the GMS and comply with the Bank Indonesia or Financial Services Authority regulation by participating in the Fit and Proper Test.

Independence of the Board of Commissioners

The Bank’s Board of Commissioners currently comprises four members, two (50%) of whom are Independent Commissioners.

The Independent Commissioners of the Board of Commissioners do not have second tier financial, managerial, share ownership and/or family relationship ties with other members of the Board of Commissioners, Directors and/or controlling shareholders or

Page 136: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

130 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

Hubungan keluarga dan keuangan antara anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang Saham Pengendali ditampilkan pada tabel berikut:

Dewan KomisarisBoard of

Commissioners

Hubungan Keuangan denganFinancial Relationship with

Hubungan Keluarga denganFamily Relationship with Keterangan bila ada

hubungan keluargadan/atau hubungan

keuanganif any family and/orfinancialrelationship

DewanKomisaris

Board ofCommissioners

DireksiBoard ofDirector

PemegangSaham

PengendaliControlling

Stakeholders

DewanKomisaris

Board ofCommissioners

DireksiBoard ofDirector

PemegangSaham

PengendaliControlling

Stakeholders

Budi Setiawan

Halim

Tidak adaNone

Tidak adaNone

AdaYes

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

CFO PT Sampoerna

Agro Tbk

Arsono Putranto Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

-

Adiwarman Azwar

Karim

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

-

Khoe Minhari

Handikusuma

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

-

Rangkap Jabatan Dewan Komisaris

Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak ada yang merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada lebih dari 1 (satu) lembaga/perusahaan bukan lembaga keuangan, atau anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu) perusahaan anak bukan Bank yang dikendalikan oleh Bank Sampoerna.

Jabatan rangkap Dewan Komisaris dapat dilihat pada tabel di bawah ini sebagai berikut:

Rangkap Jabatan pada Dewan Komisaris/ Board of Commissioners Concurrent Positions

NamaName

Jabatan di BankPosition in Bank

Jabatan pada Perusahaan/Instansi Lain

Position in Other Companies/Institution

Perusahaan/ Instansi Lain/Other Companies/Institutions

Budi Setiawan Halim Komisaris UtamaPresident Commissioner

Direktur KeuanganFinance Director (CFO) PT Sampoerna Agro Tbk

Arsono Putranto KomisarisCommissioner

Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Adiwarman Azwar Karim Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Khoe Minhari Handikusuma Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Komisaris UtamaPresident Commissioner PT Pesona Sahabat Rumiri

any relationship with the Bank which may interfere with their independence.

Family and financial relationships among board members and the controlling shareholders are illustrated in the following table:

Board of Commissioners Dual Position

Board of Commissioners members do not serve in dual positions either as a member of the Board of Commissioners, Directors or Executives in more than one non-financial institution/company, or as a member of the Board of Commissioners, Directors orExecutives who carry a supervisory role in one non-bank subsidiary which is controlled by Bank Sampoerna.

The concurrent positions held by members of the Board of Commissioners are listed below:

Page 137: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1312015 Annual Report | Bank Sampoerna

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

1. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

2. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi secara berkala maupun sewaktu-waktu, serta mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank.

3. Tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank dan/atau peraturan perundangan yang berlaku dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan.

4. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan OJK, dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya.

5. Memberitahukan kepada Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan.

6. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen.

7. Membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi.

8. Memastikan bahwa Komite yang dibentuk telah menjalankan tugasnya secara efektif.

9. Menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal.

Pengawasan dan Rekomendasi Dewan Komisaris

Dewan Komisaris Bank secara proaktif melakukan pengawasan dan memberikan masukan kepada Direksi. Pengawasan dilakukan secara langsung termasuk memantau tindak lanjut atas rekomendasi dari Komisaris kepada Direksi, maupun melalui komite-komite yang dibentuk.

Metode pengawasan yang diterapkan adalah melakukan rapat dengan Direksi satu kali dalam sebulan serta dengan menyampaikan memorandum tertulis kepada Direksi terkait dengan hal-hal yang menjadi perhatian dari Dewan Komisaris untuk ditindaklanjuti oleh Direksi. Selama tahun 2015, Dewan Komisaris telah menyampaikan memorandum pengawasan kepada Direksi sebanyak 11 kali.

Adapun pengawasan dan pemberian rekomendasi yang dilakukan oleh Dewan Komisaris sepanjang tahun 2015 antara lain sebagai berikut:

Board of Commissioners Duties and Responsibilities

1. To ensure the implementation of GCG principles in every business activity of the Bank across all organizational levels.

2. To monitor periodically or at any time the Directors’ duties and responsibilities, as well as to direct, oversee and evaluate the Bank’s strategic policy execution.

3. To avoid involvement in the Bank’s operational decision making process, except on funding provision for related parties and other aspects as stipulated by the Article of Associations and/or prevailing regulations to perform the supervisory function.

4. To ensure that the Directors has followed up audit findings and recommendations from the Internal Audit Unit, External Audit, OJK and/or other supervising authority’s audit results.

5. To inform Bank Indonesia and the Financial Services Authority at the latest seven working days of the detection of financial and banking regulation violation and/or suspects.

6. To perform their duties and responsibilitie independently.

7. To establish the Audit Commitee, Risk Oversight Committee and Remuneration and Nomination Committee.

8. To ensure that the established Committee has performed their duties effectively.

9. To allocate adequate time to the optimal performance of duties and responsibilities.

Board of Commissioners Supervision and Recommendation

The Board of Commissioners of the Bank proactively performs supervision of and provides recommendations to the Directors. The supervision is performed directly and includes monitoring the follow-up of the Board of Commissioners’ recommendations to the Directors, or through the established Committees.

The supervision that has been implemented is the joint Directors and Board of Commissioners meeting mechanism, carried out once monthly, and by the delivery of written memoranda to the Directors in line with the issues that received the attention of the Board of Commissioners to be followed up by the Directors. Throughout 2015, the Board of Commissioners delivered 11 supervisory memorandum to the Directors.

The supervision and recommendations of the Board of Commissioners in 2015 among others are:

Page 138: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

132 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

a. Memberikan arahan agar dilakukan pemantauan peningkatan pemahaman karyawan tentang manual kebijakan dan prosedur operasional standar, serta mempersiapkan roadmap pengembangan karir dan pelatihan kompetensi yang jelas.

b. Menyarankan agar dilakukan pengawasan yang lebih terinci dan intensif terhadap risiko konsentrasi kredit.

c. Menyarankan agar segera dilakukan perbaikan untuk mengurangi kesalahan pelaporan ke Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan dengan memberikan pelatihan khusus bagi karyawan terkait.

d. Memberikan arahan kepada Satuan Kerja Audit Internal untuk terus berperan aktif memastikan sistem pengendalian internal telah memadai dan melekat dalam penyusunan kebijakan dan prosedur sebagai acuan pelaksanaan aktivitas perbankan.

e. Memberikan arahan agar sistem pengendalian internal ditingkatkan kualitasnya sejalan dengan peningkatan efektivitas operasional Bank.

f. Menyarankan upaya-upaya untuk menekan NPL secara intensif.

g. Menyarankan agar Bank terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko termasuk terkait kegiatan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) .

h. Menyarankan upaya-upaya untuk meningkatkan rentabilitas Bank.

i. Menyarankan penerapan pendekatan community banking untuk melayani nasabah dengan lebih baik.

j. Menyarankan upaya-upaya untuk mencegah penumpukan Aset yang Diambil Alih (AYDA).

Rapat Dewan Komisaris

Jumlah Rapat Dewan Komisaris pada tahun 2015 adalah 11 kali.

a. Provided guidance to monitor the improvement of employees’ understanding on the policy manual and standard operating procedures and prepare the career development roadmap and clearly defined competence enhancement.

b. Recommended for a more thorough and intensive supervision of the concentrated credit risk.

c. Recommended for improvements to be made in order to reduce mistakes in reporting to Bank Indonesia and the Financial Services Authority by enrolling related employees in specific training programs.

d. Provided guidance to the Internal Audit Unit to actively participate in ensuring the adequacy of the internal control system and that it is inherent in policy setting and procedures as the reference for banking activities.

e. Provided guidance for the internal control system to be improved in line with the Bank’s operating efficacy improvement.

f. Recommended for the measures to intensively reduce NPL.

g. Recommended that the Bank continue to maintain and improve the quality of its risk management implementation, including the Anti Money Laundering and Combating the Financing of Terrorism (APU PPT).

h. Recommended measures to improve the Bank’s rentability.

i. Recommended the implementation of the community banking approach in order to serve customers better.

j. Recommended measures to prevent the accumulation of Repossessed Assets.

Board of Commissioners Meeting

The Board of Commissioners held 11 meetings in 2015.

QUOTEDengan penerapan manajemen risiko dan prinsip prudential banking yang solid dan komprehensif, kinerja tata kelola Bank dapat mendukung pencapaian bisnis Bank di 2015. Founded on a solid risk management and prudential banking principle implementation, the Bank’s governance was able to bolster its f inancial per formance in 2015.

Page 139: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1332015 Annual Report | Bank Sampoerna

Kehadiran Dewan Komisaris dalam Rapat Dewan Komisaris Tahun 2015

Board of Commissioners Attendance at Board of Commissioners Meetings in 2015

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

JabatanPosition

Total RapatTotal Meetings

KehadiranAttendance

PersentasePercentage

Budi Setiawan Halim Komisaris UtamaPresident Commissioner

11 11 100%

Arsono Putranto KomisarisCommissioner

11 11 100%

Adiwarman Azwar Karim Komisaris IndependenIndependent Commissioner

11 11 100%

Roy Sugihardja Wiradharma Komisaris Independen/Independent Commissioner

11 5 45%

Khoe Minhari Handikusuma Komisaris IndependenIndependent Commissioner

11 6 55%

Catatan/Note: Khoe Minhari Handikusuma menggantikan Roy Sugihardja Wiradharma sebagai Komisaris Independen terhitung sejak 1 Juni 2015.Khoe Minhari Handikusuma replaced Roy Sugihardja Wiradharma as Independent Commissioner effective on 1 June 2015.

Notulen atau hasil rapat Dewan Komisaris ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam rapat. Untuk hal-hal yang perlu diketahui dan ditindaklanjuti oleh pihak terkait, disampaikan secara tertulis.

Pelatihan Dewan Komisaris

Di tahun 2015, para anggota Dewan Komisaris tidak menghadiri atau berpartisipasi dalam berbagai pelatihan serta seminar mengenai pelaksanaan tata kelola perusahaan dan bidang-bidang lainnya.

Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris

Bank mewajibkan anggota Dewan Komisaris untuk mengungkapkan kepemilikan sahamnya, baik pada Bank Sampoerna maupun pada bank dan perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri dalam suatu laporan yang harus diperbaharui setiap tahunnya.

a. Kepemilikan Saham Dewan Komisaris pada Bank per 31 Desember 2015: Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak memiliki saham pada Bank.

b. Kepemilikan Saham Dewan Komisaris pada Bank, Lembaga Keuangan Non Bank dan Perusahaan Lain:Menurut ketentuan Bank Indonesia, anggota Dewan Komisaris baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dilarang memiliki saham melebihi 25% dari modal disetor pada suatu perusahaan lain. Per 31 Desember 2015, seluruh anggota Dewan Komisaris tidak memiliki saham pada Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank maupun Perusahaan lain sesuai yang diatur oleh ketentuan tersebut.

The Minutes of Meeting or result of Board of Commissioners’ meeting is signed by all Board of Commissioners members who attended the meeting. Any aspect which requires futher acknowledgment and follow-up by related party is disclosed in a written statement.

Board of Commissioners Training

In 2015, the Board of Commissioners members did not attend or participate in training or seminars as regards corporate governance or other aspects.

Board of Commissioners Members Share Ownership

Bank Sampoerna requires the Board of Commissioners members to disclose their share ownership both in the Bank or other banks or companies that are located domestically or overseas in a report that is updated annually.

a. Board of Commissioners Share Ownership in the Bank as at 31 December 2015: No Commissioners have share ownership in the Bank.

Share ownership of the Board of Commissioners in Bank, other non Banks, Financial Institution and Companies: In compliance with Bank Indonesia regulations, the members of the Board of Commissioners’ share ownership in other banks, non-bank financial institutions and companies, both individually and collectively, are prohibited from being more than 25% of the paid-in capital in a company. As at 31 December 2015, all Board of Commissioners members did not have share ownership in other banks or non-bank financial institutions in accordance with the regulations.

Page 140: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

134 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Rincian Kepemilikan Saham Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

Kepemilikan Saham Dewan KomisarisBoard of Commissioners Share Ownership

Nama/ Name

Kepemilikan SahamShare Ownership

Bank Sampoerna Bank LainOther Banks

Lembaga KeuanganNon-BankNon-Bank

Financial Institution

Perusahaan LainOther Companies

KeteranganDescription

Budi Setiawan Halim Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Arsono Putranto Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Adiwarman Azwar Karim Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Khoe Minhari Handikusuma Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

DIREKSI

Direksi adalah organ perusahaan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan perusahaan untuk kepentingan dan tujuan perusahaan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif dalam mengelola perusahaan. Kriteria dan Komposisi

Seluruh anggota Direksi Bank telah memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut:

a. Pengangkatan anggota Direksi dilakukan RUPS.b. Telah memenuhi ketentuan uji kelayakan dan kepatutan

dari Bank Indonesia atau OJK, Undang-Undang Perseroran Terbatas dan ketentuan GCG terkait dan telah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia atau OJK dan Pemegang Saham.

c. Telah mengungkapkan kepemilikan sahamnya, baik pada Bank Sampoerna maupun pada bank dan perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri dalam suatu laporan yang harus diperbaharui setiap tahunnya

d. Seluruh anggota Direksi memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai.

e. Anggota Direksi tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari bank selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS.

f. Seluruh anggota Direksi berdomisili di Indonesia.g. Seluruh anggota Direksi merupakan Warga Negara

Indonesia.h. Seluruh anggota Direksi memiliki pengalaman sekurang-

Details of Board of Commissioners members’ share ownership are as follows:

DIRECTORS

The Directors is completely responsible for managing the Company on behalf of the Company’s interests and objectives based on Articles of Association. The Directors is collectively in charge and responsible for managing the Company.

Criteria and Composition

All members of the Directors of the Bank have complied with the following criteria:

a. Directors appointment is performed by the GMS.b. Have complied with fit and proper test from Bank Indonesia,

or OJK Limited Company Law and related GCG regulations and have been approved by Bank Indonesia or OJK and shareholders.

c. Have disclosed their share ownership in the Bank as well as in other banks or Companies, located both domestically or overseas in a report that is annually updated.

d. Directors members have adequate integrity, competence and financial reputation.

e. Directors members are prohibited to take and/or receive personal benefits from the Bank other than remuneration and facilities approved by GMS.

f. Directors members reside in Indonesia.g. Directors members are Indonesian citizens.

h. Directors members have at least 5 (five) years experience

Page 141: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1352015 Annual Report | Bank Sampoerna

kurangnya 5 (lima) tahun di bidang operasional perbankan dan institusi keuangan sebagai Pejabat Eksekutif.

Komposisi keanggotaan Direksi Bank per 31 Desember 2015 adalah:

No NamaName

JabatanPosition

1 Ali Rukmijah Direktur UtamaPresident Director

2 Ong Tek Tjan Direktur UKM, Pendanaan, FI & Jaringan KantorSME, Funding, FI & Office Network Director

3 Lie Liliana Veronica Direktur Operasi & Teknologi InformasiOperations & Information Technology Director

4 Rudy Mahasin Direktur Bisnis MikroMicro Business Director

5 Setyo Dwitanto Direktur Kepatuhan & Manajemen RisikoCompliance & Risk Management Director

Uji Kelayakan dan Kepatutan

Setiap anggota Direksi Bank memiliki pengalaman yang luas dan dipilih berdasarkan integritas dan kompetensinya. Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham dan semua anggota Direksi telah memenuhi persyaratan Bank Indonesia atau OJK melalui Uji Kelayakan dan Kepatuhan.

Uji Kelayakan dan Kepatuhan DireksiBoard of Directors Fit and Proper Test

No NamaName

JabatanPosition

Persetujuan BI/OJKBI/OJK Approval

TanggalDate

1 Ali Rukmijah Direktur UtamaPresident Director

SR-67/D.03/2014 19 Mei 2014May 19, 2014

2 Ong Tek Tjan Direktur UKM, Pendanaan, FI & Jaringan KantorSME, Funding, FI & Office Network Director

SR-21/D.03/2015 20 Februari 2015 February 20, 2015

3 Lie Liliana Veronica Direktur Operasi & Teknologi InformasiOperations & Information Technology Director

SR-23/D.03/2015 20 Februari 2015 February 20, 2015

4 Rudy Mahasin Direktur Bisnis MikroMicro Business Director

SR-22/D.03/2015 20 Februari 2015 February 20, 2015

5 Setyo Dwitanto Direktur Kepatuhan & Manajemen RisikoCompliance & Risk Management Director

15/29/GBI/DPIP/Rahasia 16 Juli 2013July 16, 2013

Independensi Direksi

Anggota Direksi Bank saat ini berjumlah lima orang dan seluruh anggota Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota

as an Executive Officer and with the operational aspects of banking and financial institutions.

As at 31 December 2015, the composition of the Directors of the Bank is as follows:

Fit and Proper Test

The Bank’s Directors members have extensive experience and are appointed based on their competencies as well as their integrity. Directors members are appointed and dismissed by shareholders through the General Meetings of Shareholders mechanism and comply with the Bank Indonesia or OJK regulation of participating in the Fit and Proper Test.

Directors Independence

The Directors of the Bank currently consists of five members. The members of the Directors do not have any second-tier financial, managerial, share ownership and/or family relations with other members of Directors, Board of Commissioners and and/

Page 142: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

136 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

Hubungan keluarga dan keuangan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

DireksiBoard of Directors

Hubungan Keuangan denganFinancial Relationship with

Hubungan Keluarga denganFamily Relationship with Keterangan bila ada

hubungan keluargadan/atau hubungan

keuanganif any family and/orfinancialrelationship

DewanKomisaris

Board ofCommissioners

DireksiBoard ofDirector

PemegangSaham

PengendaliControlling

Stakeholders

DewanKomisaris

Board ofCommissioners

DireksiBoard ofDirector

PemegangSaham

PengendaliControlling

Stakeholders

Ali Rukmijah Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

-

Ong Tek Tjan Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

-

Lie Liliana Veronica

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

-

Rudy Mahasin Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

-

Setyo Dwitanto Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Tidak adaNone

-

Rangkap Jabatan Direksi

Seluruh anggota Direksi tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank, lembaga keuangan non-bank atau perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri dalam suatu laporan yang harus diperbaharui setiap tahunnya.

Jabatan rangkap Direksi dapat dilihat pada tabel di bawah ini sebagai berikut:

Rangkap Jabatan pada DireksiBoard of Directors Concurrent Positions

NamaName

Jabatan di BankPosition in Bank

Jabatan pada Perusahaan/Instansi LainPosition in other

Companies/Institutions

Perusahaan/ Instansi Lain

Other Companies/ Institutions

Ali Rukmijah Direktur UtamaPresident Director

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Ong Tek Tjan Direktur UKM, Pendanaan, FI & Jaringan KantorSME, Funding, FI & Office Network Director

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Lie Liliana Veronica Direktur Operasi & Teknologi InformasiOperations & Information Technology Director

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Rudy Mahasin Direktur Bisnis MikroMicro Business Director

Tidak adaNone

Tidak adaNone

Setyo Dwitanto Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko Compliance & Risk Management Director

Tidak adaNone

Tidak adaNone

or controlling shareholders or any other affiliation which may interfere with their independence.

The family and financial relationships are illustrated in the following table:

Directors Dual Position

Directors members do not serve a dual position as Commissioner, Director or any Executive Officer in other banks, non-bank financial institutions or companies, located both domestically or overseas. This is to be included in a report that is annually updated.

The concurrent positions held by members of the Directors are listed below:

Page 143: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1372015 Annual Report | Bank Sampoerna

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

a. Menjalankan pengurusan Bank dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab untuk kepentingan Bank sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan.

b. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi atas kerugian Bank apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab sebagaimana diatur dalam pasal 97 Undang Undang Perseroan Terbatas.

c. Menjaga kelangsungan usaha Bank, mengimplementasikan visi, misi, strategi, sasaran usaha serta rencana jangka panjang dan jangka pendek, terpeliharanya kesehatan Bank sesuai dengan prinsip kehati hatian, terlaksananya pengendalian internal dan manajemen risiko, terlindunginya kepentingan stakeholders secara wajar dan terpenuhinya GCG.

d. Menetapkan suatu sistem pengawasan internal yang efektif untuk tercapainya kepastian berkenaan dengan keberadaan informasi keuangan, efektifitas dan efisiensi proses pengelolaan Bank dan kepatuhan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan tujuan mengamankan investasi dan asset Bank.

e. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi Satuan Kerja Internal Audit, Auditor Eksternal, hasil pengawasan OJK dan atau hasil pengawasan otoritas lain.

f. Melakukan pengawasan aktif atas penerapan manajemen risiko yang melekat pada seluruh aktifitas Bank, yang mencakup:• Menyusun kebijakan dan strategi manajemen risiko

dan eksposur risiko• Bertanggung jawab atas pelaksanaan manajemen

risiko dan eksposur risiko• Mengembangkan budaya manajemen risiko pada

seluruh jenjang organisasi• Memastikan peningkatan kompetensi Sumber Daya

Manusia yang terkait dengan manajemen risiko• Memastikan fungsi manajemen risiko telah

beroperasi secara independeng. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan

(RKAT) setiap awal tahun sesuai peraturan perundang-undangan dan ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan Dewan Komisaris

h. Menyusun Laporan Keuangan tahunan sesuai peraturan perundang-undangan dan ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk diajukan dan mendapat pengesahan dalam RUPS Tahunan.

i. Dalam menjalankan tugasnya Direksi dibantu oleh komite-komite eksekutif, yaitu: Komite Manajemen Risiko, Komite Kebijakan Perkreditan, ALCO, Komite Pengarah Teknologi Informasi.

j. Direksi juga melakukan kunjungan kerja ke cabang-cabang guna memberi dukungan atas pencapaian

Directors Duties and Responsibilities

a. To perform the Bank’s management responsibly and with good will in line with the Bank’s interest and based on its vision and mission. To represent the company both inside and outside the court complying with Article of Associations and prevailing regulations.

b. Directors members personally take full responsibility for the Bank’s loss if a respective party is proven guilty or neglects his/her duty to perform responsibly and with good will, as regulated under Article 97 of Limited Liability Company Law.

c. To maintain the Bank’s business sustainability, to implement its vision, mission, strategy and business target as well as long term and short term plans, to maintain the Bank’s soundness based on prudent principles, to ensure the implementation of the internal audit and risk management, to preserve stakeholders’ interests fairly and to comply with GCG.

d. Determine an effective internal audit system to achieve assurances related with financial information, effectiveness and efficiency of management processes and compliance with prevailing laws aiming to secure the Bank’s investments and assets.

e. To follow-up audit findings and recommendations from Internal Audit Unit, External Auditor, OJK and/or audit results from from other audit authorities.

f. To carry out active monitoring of risk management implementation which is inherent in all Bank activities, including:• Preparingriskmanagementpolicyandstrategyaswell

as risk exposure• Beingresponsibleforriskmanagementandriskexposure

implementation• Developing a risk management culture across all

organization levels• EnsuringimprovementofHumanResourcescompetency

relating to risk management• Ensuring risk management functions have been

independently operatedg. To prepare the Annual Budget Plan at the beginning of the

year based on regulations and signed by all Directors and Board of Commissioners members.

h. To prepare annual Financial Statements based on the prevailing law and signed by all Directors and Board of Commissioners members, to be proposed and approved at the Annual GMS.

i. In performing its functions, the Directors is assisted by Executive Committees of Risk Management, Credit Policy, ALCO Committee, Information Technology Committee

j. The Directors also performs working visits to branches to give support to the Bank’s working target realization, namely

Page 144: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

138 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

rencana kerja Bank, yang antara lain dalam bentuk bertemu dengan prospek nasabah di cabang-cabang. Selain itu, Direksi juga melakukan internalisasi/sosialisasi atas penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan dan nilai-nilai utama budaya kerja

Rapat Direksi

Jumlah Rapat Direksi Pada tahun 2015 adalah 44 kali dengan rincian sebagai berikut:

Kehadiran Direksi dalam Rapat Direksi Tahun 2015Attendance of the Board of Directors at Board of Directors Meetings in 2015

DireksiBoard of Directors

JabatanPosition

Total RapatTotal Meetings

KehadiranAttendance

PersentasePercentage

Ali Rukmijah Direktur UtamaPresident Director

44 44 100%

Agresius Kadiaman* Direktur Keuangan & Operasional Finance & Operation Director

44 11 25%

Ganda Rahaja Rusli** Direktur Kredit & Collection Credit & Collection Director

44 12 27%

Setyo Dwitanto Direktur Kepatuhan & Manajemen RisikoCompliance & Risk Management Director

44 40 91%

Ong Tek Tjan+ Direktur UKM, Pendanaan, FI & Jaringan KantorSME, Funding, FI & Office Network Director

44 25 57%

Lie Liliana Veronica++ Direktur Operasi & Teknologi InformasiOperations & Information Technology Director

44 28 64%

Rudy Mahasin+++ Direktur Bisnis MikroMicro Business Director

44 28 64%

Catatan/Notes:*Agresius Robajanto Kadiaman mengundurkan diri per 9 April 2015./Agresius Robajanto Kadiaman resigned on 9 April 2015.**Ganda Rahaja Rusli mengundurkan diri per 9 April 2015./Ganda Rahaja Rusli resigned on 9 April 2015.+ Ong Tek Tjan diangkat sebagai Direktur per 9 April 2015./Ong Tek Tjan was appointed Director on 9 April 2015.++ Lie Liliana Veronica diangkat sebagai Direktur per 9 April 2015./Lie Liliana Veronica was appointed Director on 9 April 2015.+++ Rudy Mahasin diangkat sebagai Direktur per 9 April 2015./Rudy Mahasin was appointed Director on 9 April 2015.

Pelatihan Direksi

Di tahun 2015, para anggota Direksi telah menghadiri dan berpartisipasi dalam berbagai pelatihan serta seminar mengenai pelaksanaan tata kelola perusahaan dan bidang-bidang lainnya, antara lain:

Pelatihan Direksi tahun 2015 Board of Directors Training 2015

NamaName

JabatanPosition

Materi PelatihanTraining Material

Penyelenggara Pelatihan

Training organizer

Tempat & Waktu Pelaksanaan

Training Schedule

Ali Rukmijah Direktur UtamaPresident Director

Rencana Bisnis Bank sebagai sarana Bank dalam mengendalikan Risiko StrategicThe Bank’s Business Plan as a means to control Strategic Risk

BSMR Hotel Atlet Century Park, 6 Juli 2015

by meeting several prospective customers at the branch level. Therefore, the Directors also performs the implementation, internalization and socialization of Good Corporate Governance principles and corporate values.

Directors Meeting

Directors held 44 meetings in 2015 with the details as follows:

Directors Training

In 2015, members of the Directors attended and participated in various trainings and seminars regarding corporate governance practice and other aspects, among others:

Page 145: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1392015 Annual Report | Bank Sampoerna

NamaName

JabatanPosition

Materi PelatihanTraining Material

Penyelenggara Pelatihan

Training organizer

Tempat & Waktu Pelaksanaan

Training Schedule

Ong Tek Tjan Direktur UKM, Funding, Financial Institutions & Jaringan KantorDirector of SME, Funding, Financial Institutions & Networking

Penerapan Manajemen Risiko dan Tata Kelola Perusahaan Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Kinerja Berbasis Budaya Sadar Risiko Bagi Pengurus dan Pejabat BankImplementation of Risk Management and Corporate Governance to Improve Risk Awareness-Based Performance Quality for Management and Officers of the Bank

Risk Management Guard

SFI Training Center Kelapa Gading, 26

Februari 2015

Lie Liliana Veronica

Direktur Operasi & Teknologi InformasiDirector of Operations & Information Technology

Rencana Bisnis Bank Sebagai Sarana Bank Dalam Mengendalikan Risiko Strategic The Bank’s Business Plan as a means to control Strategic Risk BSMR Hotel Atlet Century

Park, 6 Juli 2015

Rudy Mahasin

Direktur Bisnis Mikroirector of Micro Business

Penerapan Manajemen Risiko dan Tata Kelola Perusahaan Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Kinerja Berbasis Budaya Sadar Risiko Bagi Pengurus dan Pejabat Bank Implementation of Risk Management and Corporate Governance to Improve Risk Awareness-Based Performance Quality for Management and Officers of the Bank

Risk Management Guard

SFI Training Center Kelapa Gading, 26

Februari 2015

Setyo Dwitanto

Direktur Kepatuhan & Manajemen RisikoDirector of Compliance & Risk Management

Penerapan Manajemen Risiko dan Tata Kelola Perusahaan Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Kinerja Berbasis Budaya Sadar Risiko Bagi Pengurus dan Pejabat Bank Implementation of Risk Management and Corporate Governance to Improve Risk Awareness-Based Performance Quality for Management and Officers of the Bank

Risk Management Guard

SFI Training Center Kelapa Gading, 26

Februari 2015

Kepemilikan Saham Anggota Direksi

Bank mewajibkan anggota Direksi untuk mengungkapkan kepemilikan sahamnya, baik pada Bank Sampoerna maupun pada bank dan perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri dalam suatu laporan yang harus diperbaharui setiap tahunnya.

a. Kepemilikan Saham Direksi pada Bank Per 31 Desember 2015: seluruh anggota Direksi tidak memiliki saham pada Bank Sampoerna.

b. Kepemilikan Saham Direksi pada Bank, Lembaga Keuangan Non Bank dan Perusahaan Lain:Menurut ketentuan Bank Indonesia, anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dilarang memiliki saham melebihi 25% dari modal disetor pada suatu perusahaan lain. Per 31 Desember 2015, seluruh anggota Direksi tidak memiliki saham pada Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank maupun Perusahaan lain.

Rincian Kepemilikan Saham Direksi adalah sebagai berikut:

Directors Members Share Ownership

The Bank requires the Directors members to disclose their share ownership both in the Bank and other banks or companies located either domestically or overseas in a report that is annually updated.

a. Directors Share ownership in the Bank: as at 31 December 2015:all of Directors members do not have share ownership in the Bank.

b. Directors share ownership in other Banks, non-bank financial institutions and companies:In accordance with Bank Indonesia regulations, Directors members, both individually and collectively, are prohibited to own more than 25% shares from paid-in capital in the Company. As at 31 December 2015, all of Directors members do not have share ownership in other banks or non-bank financial institutions.

Details of Directors Share Ownership are as follows:

Page 146: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

140 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Kepemilikan Saham DireksiBoard of Directors Share Ownership

Nama/ Name

Kepemilikan Saham/ Share Ownership

Bank Sampoerna Bank Lain/Other Banks

Lembaga KeuanganNon Bank/Non-Bank

Financial Institution

Perusahaan Lain/Other Companies

Keterangan /Description

Ali Rukmijah Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Ong Tek Tjan Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Lie Liliana Veronica Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Rudy Mahasin Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Setyo Dwitanto Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Tidak AdaNone

Hubungan Kerja Dewan Komisaris dan Direksi

Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi adalah hubungan checks and balances untuk kemajuan dan kesehatan Bank. Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan fungsinya masing-masing bertanggung jawab atas kelangsungan usaha Bank dalam jangka panjang. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki kesamaan persepsi terhadap pengelolaan perusahaan dalam upaya mencapai visi dan misi Bank.

Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali.

a. Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya maupun Direksi.

b. Seluruh Komisaris Independen Bank tidak ada yang memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/ atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

c. Dalam menjalankan tugas, Dewan Komisaris dan Direksi telah bertindak secara profesional dan tidak memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi dan atau keluarganya.

Board of Commissioners and Directors Professional Relationships

The Board of Commissioners and Directors professional relationship refers to the checks and balances mechanism regarding the Bank’s soundness and growth. Based on each function the Board of Commissioners and Directors is responsible for the Bank’s long-term business continuity. The Board of Commissioners and Directors align their priority to manage the Company in order to achieve the vision and mission of the Bank.

Board of Commissioners and Board of Directors and/orControlling Shareholders Financial and Family Relationships

a. Board of Commissioners members Directors do not have second tier family relationships with other members of the Board of Commissioners and Directors.

b. All Independent Commissioners of the Bank do not have financial, managerial or ownership relationships with other members of the Board of Commissioners, Directors and/or Controlling Shareholders or relationships with the Bank that may interfere with their independence.

c. In performing their duties, the Board of Commissioners and Directors must act professionally and not address the Bank for personal or family interests.

Page 147: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1412015 Annual Report | Bank Sampoerna

Board of Commissioners and Directors Joint Meetings

Board of Commissioners and Directors of the Bank also hold Joint Meetings. The Joint Meeting is held at least four times a year or at any time considered necessary.

In 2015, the Board of Commissioners and the Directors of the Bank held 11 Joint Meetings.

The attendance table of each Board of Commissioners and Directors members are disclosed in the following Joint Meeting attendance list:

Rapat Dewan Komisaris dan Direksi

Dewan Komisaris bersama Direksi Bank juga mengadakan Rapat Dewan Komisaris – Direksi. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi diadakan sekurang-kurangnya empat kali dalam setahun atau sewaktu-waktu bila diperlukan.

Sepanjang tahun 2015 telah diselenggarakan Rapat Dewan Komisaris dan Direksi sebanyak 11 kali.

Kehadiran masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi dalam rapat tersebut disajikan dalam daftar Rapat Kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut:

Kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi dalam Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2015Board of Commissioners and Board of Directors Attendance in Joint Meeting 2015

NamaName

JabatanPosition

Total RapatTotal Meeting

KehadiranAttendance

PersentasePercentage

Budi Setiawan Halim Komisaris UtamaPresident Commissioner

11 11 100%

Arsono Putranto KomisarisCommissioner

11 11 100%

Adiwarman Azwar Karim Komisaris IndependenIndependent Commissioner

11 11 100%

Roy Sugihardja Wiradharma* Komisaris IndependenIndependent Commissioner

11 4 36%

Khoe Minhari Handikusuma** Komisaris IndependenIndependent Commissioner

11 7 63%

Ali Rukmijah Direktur UtamaPresident Director

11 11 100%

Agresius Robajanto Kadiaman*** Direktur Keuangan & Perencanaan Bisnis Finance & Business Planning Director

11 3 27%

Ganda Rahaja Rusli**** Direktur Kredit & CollectionCredit & Collection Director

11 3 27%

Setyo Dwitanto Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko/Compliance & Risk Management Director

11 11 100%

Ong Tek Tjan+ Direktur UKM, Pendanaan, FI & Jaringan Kantor/SME, Funding, FI & Office Network Director

11 8 72%

Lie Liliana Veronica++ Direktur Operasi & Teknologi Informasi/Operations & Information Technology Director

11 8 72%

Rudy Mahasin+++ Direktur Bisnis Mikro/Micro Business Director

11 8 72%

Catatan/Notes:* Roy Sugihardja Wiradharma mengundurkan diri per 1 Juni 2015./Roy Sugihardja Wiradharma resigned on 1 June 2015.** Khoe Minhari Handikusuma diangkat sebagai komisaris per 1 Juni 2015./Khoe Minhari Handikusuma was appointed Commissioner on 1 June 2015.*** Agresius Robajanto Kadiaman mengundurkan diri per 9 April 2015./Agresius Robajanto Kadiamanresigned on9 April 2015.**** Ganda Rahaja Rusli mengundurkan diri per 9 April 2015./Ganda Rahaja Rusli resigned on9 April 2015.+ Ong Tek Tjan diangkat sebagai Direktur per 9 April 2015./Ong Tek Tjan was appointed Director on9 April 2015.++ Lie Liliana Veronica diangkat sebagai Direktur per 9 April 2015./Lie Liliana Veronica was appointed Director on9 April 2015.+++ Rudy Mahasin diangkat sebagai Direktur per 9 April 2015./Rudy Mahasin was appointed Director on9 April 2015.

Page 148: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

142 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

REMUNERASI DEWAN KOMISARIS & DIREKSI

Pemberian remunerasi dan fasilitas lain bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi mengacu pada keputusan Pemegang Saham yang ditetapkan dalam RUPS, dengan memperhatikan saran yang diberikan Komite Remunerasi & Nominasi.

Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 TahunTotal Remuneration per Person in 1 Year

Jenis Remunerasi per Orang dalam 1 Tahun*)Remuneration package per Person in 1 Year *)

2015

Jumlah Direksi Number of Directors

Jumlah KomisarisNumber of Commissioners

Di atas Rp.2 miliarMore than Rp.2 billion - -

Di atas Rp.1 miliar – Rp.2 miliarMore than Rp.1 billion – Rp.2 billion 2 -

Di atas Rp.500 juta – Rp.1 miliarMore than Rp.500 million – Rp.1 billion 3 2

Rp.500 juta ke bawahLess than Rp.500 million 2 2

Catatan/Notes* yang diterima secara tunai/received in cash

Paket atau Kebijakan Remunerasi dan Jenis Fasilitas Lain bagi Dewan Komisaris dan DIreksiRemuneration Package or Policy and Other Facilities for Board of Commissioners and Board of Directors

Jumlah Remunerasi dan Fasilitas Lain Total Remuneration and Other Facilities

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

DireksiBoard of Directors

OrangPerson

Miliar RupiahBillion Rupiah

OrangPerson

Miliar RupiahBillion Rupiah

Remunerasi (Gaji, bonus, tunjangan rutin tantiem dan fasilitas lainnya dalam bentuk non naturaRemuneration (salary, bonus, periodic allowance, tantiem, otherfacilities in non-natura form)

4 1.720 7 5.993

Fasilitas lain dalam betuk natura (perumahan, transportasi,asuransi kesehatan dan sebagainya yang *):Other facilities in natura form (housing, transportation, health insurance and others which *):

4 0,027 7 0,214

a. dapat dimiliki/Can be owned

b. tidak dapat dimiliki/Can not be owned

Catatan/Notes* Dinilai dalam ekuivalen Rupiah/ in Rupiah equivalent

REMUNERATIONS FOR THE BOARD OF COMMISSIONERS &THE DIRECTORS

The remuneration and other facilities provided to the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors refer to the decision of the Shareholders, as implemented by the GSM, in accordance with the recommendations from the Remuneration & Nomination Committee.

Page 149: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1432015 Annual Report | Bank Sampoerna

KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS

Dalam rangka mendukung tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Bank memiliki 3 (tiga) komite yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris, yaitu: Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi.

KOMITE AUDIT

Anggota Komite Audit yang paling kurang terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang pihak Independen ahli di bidang keuangan atau akuntansi dan seorang pihak independen yang ahli di bidang hukum atau perbankan.

Komite ini bertugas membantu Dewan Komisaris dengan melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan Audit termasuk memantau tindak lanjut hasil temuan Audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan, serta memberikan rekomendasi penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. Komite Audit juga melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap:

• Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Internal.• Kesesuaian pelaksanaan Audit oleh Kantor Akuntan

Publik dengan standar audit yang berlaku.• Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi

yang berlaku.• Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan

Satuan Kerja Audit Internal, Akuntan Publik dan hasil pengawasan OJK guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.

Anggota Komite Audit memiliki integritas, kompetensi dan profesionalisme dalam pelaksanaan tugasnya sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia (BI). Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Bank Sahabat Sampoerna No. Skep.001/BSS/DIR/VII/2015 komposisi keanggotaan Komite Audit terdiri dari 3 (tiga) orang, yaitu seorang Komisaris Independen yang menjabat sebagai Ketua serta dibantu oleh 2 (dua) orang pihak independen sebagai anggota.

Susunan Anggota Komite Audit Bank per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

COMMITTEES OF THE BOARD OFCOMMISSIONERS

To assist the Board of Commissioners with its duties and responsibilities, the Bank has three Committees which are responsible to the Board of Commissioners, namely Audit Committee, Risk Oversight Committee and Remuneration and Nomination Committee.

AUDIT COMMITTEE

Members of the Audit Committee consist of an Independent Commissioner, an independent financial or accounting professional and an independent legal or banking professional.

The Committee is to provide assistance to the Board of Commissioners with monitoring and evaluation of the audit plan and monitoring the follow-ups of the audit findings. It is to provide assistance with assessing the adequacy of internal controls including the adequacy of the financial reporting process, as well as give recommendations to the Board of Commissioners on the appointment of the Public Accountant and Public Accountant Firm, which shall be submitted to GMS. The Audit Committee also monitors and evaluates the following issues:

• TheimplementationofInternalAuditUnit’sduties.• ThePublicAccountantOffice’sadherencetoauditstandards

during the audit implementation.• The financial report’s compliance with the applicable

accounting standards.• The implementation of follow-ups from the Directors to

the findings of Internal Audit Unit, Public Accountant and supervision by OJK in order to provide the recommendations to the Board of Commissioners.

The Audit Committee members are to act with integrity, competency and professionalism while performing their duties in accordance with Bank Indonesia (BI) Regulation. In accordance with PT Bank Sahabat Sampoerna Director’s Decree No. Skep.001/BSS/DIR/VII/2015 the Audit Committee consists of three members, an Independent Commissioner as Chairman who is assisted by two independent parties.

As at 31 December 2015, Audit Committee membership composition of the Bank is as follows:

Page 150: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

144 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

SusunanComposition

NamaName

KeteranganDescription

Ketua/Chairman Adiwarman Azwar Karim Ketua/Komisaris IndependenChairman/Independent Commissioner

Anggota/Member Suhardianto Anggota (Pihak Independen)Member (Independent Party)

Bambang Tri Hananto Anggota (Pihak Independen)Member (Independent Party)

Catatan/Note:

Suhardianto menggantikan Bambang Kuswijayanto sebagai anggota Komite Audit Iterhitung sejak 1 Juli 2015.Suhardianto replaced Bambang Kuswijayanto as member of Audit Committee effective on 1 July 2015.

Selama tahun 2015, Komite Audit secara umum telah memiliki program kerja dan telah melaksanakan tugasnya sesuai ketentuan yang berlaku, yaitu membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan, yang meliputi:

1. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil temuan audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.

2. Komite Audit melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap:a. Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Internalb. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh KAP dengan

standar audit yang berlakuc. Kesesuaian laporan keuangan dengan standar

akuntansi yang berlakud. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil

temuan Satuan Kerja Audit Internal, Akuntan Publik, dan hasil pengawasan OJK, guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.

3. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.

Komite Audit melaksanakan 12 kali rapat sepanjang tahun 2015, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

Kehadiran dalam Rapat Komite Audit Attendance at Audit Committee Meetings

NamaName

JabatanPosition

Jumlah RapatTotal Meeting

KehadiranAttendance

PersentasePercentage

Adiwarman Azwar Karim Ketua/Komisaris IndependenChairman/Independent Commissioner 12 12 100%

Bambang Kuswijayanto Anggota (Pihak Independen)Member (Independent Party) 12 6 50%

Throughout 2015, the Audit Committee conducted work programs and performed its duties in accordance with the prevailing regulations to assist the Board of Commissioners with its supervisory duties,which include:

1. To monitor and evaluate the audit plan and its implementation as well as monitor the follow-up to the audit results, in order to measure the adequacy of the internal control including the financial reporting process.

2. Audit Committee monitors and evaluates the following:

a. Internal Audit Unit duty implementationb. Public Accountant Office’s audit practice compliance

with prevailing audit standardsc. Compliance of financial statements with prevailing

accounting standardsd. Follow-up implementation by the Directors regarding

Internal Audit Unit’s findings, as well as the Public Accountant and OJK audit results in order to provide recommendations to Board of Commissioners.

3. To provide recommendations to the Board of Commissioners regarding Public Accountant and Public Accountant Firm appointments, which are to be disclosed to the GMS.

The Audit Committee held 12 meetings throughout 2015 with the attendance level as follows:

Page 151: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1452015 Annual Report | Bank Sampoerna

NamaName

JabatanPosition

Jumlah RapatTotal Meeting

KehadiranAttendance

PersentasePercentage

Bambang Tri Hananto Anggota (Pihak Independen)Member (Independent Party) 12 12 100%

Suhardianto Anggota (Pihak Independen)Member (Independent Party) 12 6 50%

Catatan/Note: Suhardianto menggantikan Bambang Kuswijayanto sebagai anggota Komite Audit Iterhitung sejak 1 Juli 2015.Suhardianto replaced Bambang Kuswijayanto as member of Audit Committee effective on 1 July 2015.

Aktivitas Komite Audit selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:

a. Melakukan penelaahan atas hasil kajian efektivitas Audit Internal dan hasil audit dari auditor eksternal

b. Melakukan penelaahan dan penilaian atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor eksternal

c. Membahas metodologi auditd. Melakukan penelaahan atas hasil pemeriksaan oleh

Audit Internal selama tahun 2015e. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tindak lanjut

atas hasil temuan Audit Internal selama tahun 2015f. Memantau dan mengevaluasi kinerja keuangan Bankg. Memantau tindak lanjut pelaksanaan Key Initiative

Internal Audith. Melakukan kajian atas Rencana Audit Internal 2015i. Menyetujui metodologi audit dan rencana audit yang

dilakukan oleh Audit Internal untuk periode tahun 2015

KOMITE REMUNERASI & NOMINASI

Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi paling kurang terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang Komisaris dan seorang Pejabat Eksekutif yang membawahi Sumber Daya Manusia atau seorang perwakilan karyawan. Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi adalah memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dengan melakukan hal-hal berikut:

1. Dalam kaitan dengan remunerasi, Komite bertugas membantu Dewan Komisaris melakukan evaluasi terhadap kebijakan dan memberikan rekomendasi mengenai kebijakan remunerasi untuk Dewan Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif dan karyawan secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.

2. Dalam kaitan dengan nominasi, Komite bertugas yaitu menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS serta memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi, kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS, dan memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite.

The Audit Committee’s activities in 2015 were as follows:

a. Reviewing the effectiveness of the Internal Audit and audit results from the External Auditor.

b. Reviewing and assessing the adequacy of the audit performed by the External Auditor.

c. Discussing the audit method.d. Reviewing the audit result of the 2015 Internal Audit.

e. Supervising and evaluating the follow-ups of the 2015 Internal Audit findings.

f. Supervising and evaluating the Bank’s financial performance.g. Supervising the implementation of the Internal Audit Key

Initiative.h. Reviewing the 2015 Internal Audit Plan.i. Approving audit method and plan for 2015 Internal Audit.

REMUNERATION & NOMINATION COMMITTEE

The Remuneration Nomination Committee comprises an Independent Commissioner, a Commissioner and an Executive that leads human resources or is an employee representative. The Remuneration & Nomination Committee is to provide recommendations to the Board of Commissioners by performing several duties, as follows:

1. Relating to remuneration, the Committee is required to assist the Board of Commissioners to evaluate the policies and recommendations regarding remuneration policy for Board of Commissioners, Directors, the Executives and employees, which is then to be submitted to the Directors.

2. Regarding nomination tasks, the Committee is responsible for formulating and providing recommendations on systems and procedures for the selection process of members of the Board of Commissioners and the Directors to the Board of Commissioners, which is then to be submitted to GMS. It is also responsible for providing recommendations on the candidates for the Board of Commissioners and Directors to the Board of Commissioners to be further submitted to the GMS, as well as providing recommendations on the Independent Party which will serve the Committee members.

Page 152: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

146 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki integritas, kompetensi dan profesionalisme dalam pelaksanaan tugasnya sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia (BI). Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Bank Sahabat Sampoerna No. Skep.003/BSS/DIR/VII/2015 komposisi keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari 3 (tiga) orang, yaitu 1 (satu) orang Komisaris Independen yang menjabat sebagai Ketua serta dibantu oleh 1 (satu) orang Komisaris dan 1 (satu) orang Pejabat Eksekutif yang membawahi bidang Sumber Daya Manusia.

Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi Bank per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

SusunanComposition

NamaName

KeteranganDescription

KetuaChairman

Adiwarman A Karim Ketua/Komisaris IndependenChairman/ Independent Comissioner

AnggotaMembers

Budi S. Halim Anggota/Komisaris UtamaMember/ President Commissioner

Adriana Riani Novitasari Anggota/Pejabat Eksekutif yang membawahi bidang Sumber Daya Manusia Member/Executives who supervises Human Resources

Selama tahun 2015, Komite Remunerasi dan Nominasi secara umum telah melaksanakan tugasnya sesuai ketentuan yang berlaku, yaitu membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan, yang meliputi:

A. Terkait dengan kebijakan remunerasi:

1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi.2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris

mengenai: a) Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan

Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham;

b) Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi;

B. Terkait dengan kebijakan nominasi: 1. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai

tata tertib pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham;

2. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham;

3. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan menjadi anggota komite

Members of the Remuneration and Nomination Committee must perform their duties with integrity, competency and professionalism based on the regulations of Bank Indonesia. In accordance with the Decree of PT Bank Sahabat Sampoerna No. Skep.003/BSS/DIR/VII/2015, the Remuneration and Nomination Committee will comprise three members, an Independent Commissioner acting as Chairman who is assisted by one commissioner and one Executive of Human Resources Division.

As at 31 December 2015, Remuneration and Nomination Committee composition of Bank Sahabat Sampoerna is as follows:

In 2015, the Remuneration and Nomination Committee performed its duties in accordance with the prevailing regulation, in order to assist the Board of Commissioners in performing its monitoring function, including:

A. In relation to the remuneration policy:

1. Evaluated the remuneration policy.2. Provided recommendation to the Board of

Commissioners on:a) Remuneration policy for the Board of Commissioners

and Directors to be submitted to the GMS;b) Remuneration policy for the Executive Officers and

the employees as a whole to be submitted to the Directors;

B. In relation to the nomination policy:1. Prepared and provided recommendations concerning

the procedures for selection and/or replacement of members of the Board of Commissioners and Directors to the Board of Commissioners to be submitted to the GMS;

2. Recommended the candidates for the members of the Board of Commissioners and/or Directors to the Board of Commissioners to be submitted to the GMS;

3. Recommended the candidates from independent parties for members of committees

Page 153: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1472015 Annual Report | Bank Sampoerna

Komite Remunerasi dan Nominasi melaksanakan 4 (empat) kali rapat sepanjang tahun 2015, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

Kehadiran Dalam Rapat Komite Remunerasi & Nominasi/ Attendance at Remuneration & Nomination Committee Meetings

NamaName

JabatanPosition

Jumlah RapatTotal Meeting

KehadiranAttendance

PersentasePercentage

Adiwarman A Karim Komisaris IndependenIndependent Commissioner 4 4 100%

Budi S. Halim Komisaris UtamaPresident Commissioner 4 4 100%

Kepala SDMHead of HR

Pejabat Eksekutif yang membawahi bidang Sumber Daya ManusiaExecutive Supervising Human Resources Division

4 4 100%

KOMITE PEMANTAU RISIKO

Anggota Komite Pemantau Risiko paling kurang terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang pihak Independen ahli dibidang keuangan dan seorang pihak Independen yang ahli dibidang manajemen risiko.

Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko adalah memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:

• Mengevaluasi kesesuaian kebijakan dengan pelaksanaan Manajemen Risiko.

• Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Satuan kerja Manajemen Risiko.

Anggota Komite Pemantau Risiko memiliki integritas, kompetensi dan profesionalisme dalam pelaksanaan tugasnya sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia (BI). Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Bank Sahabat Sampoerna No. Skep.002/BSS/DIR/VII/2015, komposisi keanggotaan Komite Pemantau Risiko terdiri dari 4 (empat) orang, yaitu 1 (satu) orang Komisaris Independen yang menjabat sebagai Ketua, 1 (satu) orang komisaris yang menjabat sebagai anggota serta dibantu oleh 2 (dua) orang pihak independen sebagai anggota.

Susunan Komite Pemantau Risiko Bank per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

The Remuneration and Nomination Committee held 4 meetings in 2015, with attendance levels as follows:

RISKOVERSIGHTCOMMITTEE

The Risk Oversight Committee comprises an Independent Commissioner, an independent expert in the financial sector and an independent expert in risk management.

The duties and responsibilities of the Risk Oversight Committee are to provide recommendations to the Board of Commissioners through the following:

• Assessmentoftheriskmanagementimplementation’spolicycompliance.

• Monitoring and evaluation of the Risk ManagementCommittee and Risk Management Unit’s performance of duties.

The Risk Oversight Committee members must act with integrity, competency and professionalism when performing their duties in accordance with Bank Indonesia regulations. Based on the Decree of the Directors of PT Bank Sahabat Sampoerna No. Skep.002/BSS/DIR/VII/2015, the Risk Oversight Committee comprises four members, an Independent Commissioner as Chairman, one member of commissioners and assisted by two independent parties.

As at 31 December 2015, Risk Oversight Committee Composition is as follows:

Page 154: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

148 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

SusunanComposition

NamaName

KeteranganDescription

Ketua/ Chairman Khoe Minhari Handikusuma Ketua (Komisaris Independen)Chairman/Independent Commissioner

Anggota/ Members Arsono Putranto Anggota (Komisaris)Member (Commissioner)

Bambang Kuswijayanto Angota (Pihak Independen)Member (Independent Party)

Bambang Tri Hananto Anggota (Pihak Independen)Member (Independent Party)

Catatan/Note: Khoe Minhari Handikusuma menggantikan Roy Sugihardja Wiradharma sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko terhitung sejak 1 Juli 2015./Khoe Minhari Handikusuma replaced Roy Sugihardja Wiradharma as Chairman of Risk Oversight Committee effective on 1 July 2015.

Selama tahun 2015, Komite Pemantau Risiko secara umum telah memiliki program kerja dan telah melaksanakan tugasnya sesuai ketentuan yang berlaku, yaitu membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan, yang meliputi:

1. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan Manajemen Risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut;

2. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Satuan Kerja Manajemen Risiko.

Komite Pemantau Risiko melaksanakan 12 kali rapat sepanjang tahun 2015, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

NamaName

JabatanPosition

Jumlah RapatTotal Meeting

KehadiranAttendance

PersentasePercentage

Khoe Minhari Handikusuma* Ketua (Komisaris Independen)Chairman/Independent Commissioner

12 7 58%

Roy Sugihardja Wiradharma* Ketua (Komisaris Independen)Chairman/Independent Commissioner

12 5 41%

Arsono Putranto Anggota (Komisaris)Member (Commissioner)

12 12 100%

Bambang Kuswijayanto Anggota (Pihak Independen)Member (Independent Party)

12 12 100%

Bambang Tri Hananto Anggota (Pihak Independen))Member (Independent Party)

12 5 41%

Catatan/Note: Khoe Minhari Handikusuma menggantikan Roy Sugihardja Wiradharma sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko terhitung sejak 1 Juli 2015./Khoe Minhari Handikusuma replaced Roy Sugihardja Wiradharma as Chairman of Risk Oversight Committee effective on 1 July 2015.

Aktivitas Komite Pemantau Risiko selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:

a. Evaluasi terhadap kebijakan dan implementasi manajemen risiko sebagaimana profil risiko yang terdiri dari 8 (delapan) profil risiko yakni risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum,

Throughout 2015, the Risk Oversight Committee conducted working programs and performed its duties in accordance with the prevailing regulation, in order to assist the Board of Commissioners with their supervisory duties, which included:

1. Evaluated the consistency between risk management policy and policy implementation;

2. Evaluated the Risk Management Committee’s and Risk Management Unit’s performance of duties

The Risk Oversight Committee held 12 meetings in 2015 with attendance level as follows:

The Risk Oversight Committee’s activities in 2015 were as follows:

a. Evaluation of risk management policy and implementation of risk profile comprising eight risks, including credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, strategic risk, compliance risk and reputation risk.

Page 155: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1492015 Annual Report | Bank Sampoerna

risiko stratejik, risiko kepatuhan, dan risiko reputasi.b. Pemantauan dan evaluasi terhadap tugas-tugas Komite

Manajemen Risiko dan Unit Manajemen Risiko terkait penetapan dan pemantauan risiko kredit untuk masing-masing unit bisnis, risiko pasar dan likuiditas, risiko operasional serta profil risiko Bank secara bulanan.

c. Pemantauan implementasi Good Corporate Governance tahun 2015

d. Melakukan monitor terhadap tingkat kesehatan Bank Risk Based Bank Rating (RBBR) dan Kepatuhan Bank.

e. Fraud Framework dan kepatuhan• Melakukan review terhadap kerangka kerja system

pengendalian internal dalam rangka pencegahan fraud.

• Memantau penerapan kepatuhan Bank dan whistle blowing system (Speak Your Mind).

INDEPENDENSI KOMITE

Saat ini anggota independen Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko tidak merangkap jabatan di Bank, namun memiliki aktivitas sebagai pengusaha dan konsultan. Secara kompetensi, kriteria independensi, kerahasiaan, kode etik telah menjadi pertimbangan utama perusahaan. Salah satunya adalah dengan ditandatanganinya perjanjian kerahasiaan.

Seluruh Pihak Independen anggota Komite tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

Tidak ada pihak Independen yang berasal dari mantan Anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif yang berasal dari Bank yang sama dan tidak melakukan fungsi pengawasan atau pihak-pihak lain yang mempunyai hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk bertindak independen.

KOMITE YANG MEMBANTU DIREKSI

Komite Manajemen Risiko

Komite ini bertugas membantu Direksi menyusun kebijakan dan strategi manajemen risiko serta perubahannya termasuk perencanaan keadaan darurat untuk mengantisipasi setiap perubahan akibat perkembangan usaha maupun kondisi eksternal, memperbaiki/menyempurnakan penerapan manajemen risiko yang dilakukan secara berkala dan insidentil akibat perubahan kondisi eksternal dan internal yang mempengaruhi kecukupan permodalan, profil risiko serta efektivitas terhadap penerapannya, memberikan pembenaran (justification) yang tepat atas hal-hal yang terkait

b. Supervision and evaluation of Risk Management Committee and Risk Management Unit related with credit risk implementation and monitoring of each business unit’s market and liquidity risk, operational risk and monthly risk profile of the Bank.

c. Monitoring of Good Corporate Governance implementation in 2015.

d. Monitoring of Risk Based Bank Rating (RBBR) soundness level and Bank’s Compliance.

e. Fraud and Compliance Framework• Reviewing internal audit system to prevent fraud.

• Monitoring Bank’s compliance and whistleblowing system (Speak Your Mind) implementation.

INDEPENDENCE OF COMMITTEES

Currently, the Independent Members of the Audit Committee and Risk Oversight Committee does not hold other positions in the Bank, however, they are active as an entrepreneur and consultant. The crucial aspects of competence, independence, confidentiality, and code of conduct have become major considerations of the Company. The independent members have signed a confidentiality agreement.

All of The Independent Members of the Committee did not have a financial, managerial, ownership and/or family relations with the Board of Commissioners, Directors and/or shareholders, or any relationship with the Bank which may affect their ability to act independently.

There are no independent parties who are members of the Directors or are executive officers of the same Bank. There are no independent parties who are part of the control function of other parties or who have a relationship with the Bank which may affect their ability to act independently.

SUPPORTING COMMITTEES OF THE DIRECTORS

Risk Management Committee

This Committee assists the Directors with risk management policy and strategy formulation and with making adjustments to the contingency plan for anticipating any business dynamics as well as external changes. It also assists with the improvement of risk management implementation on a periodical and incidental basis due to external and internal changes that affect capital adequacy, risk profile and implementation effectiveness. It also provides justification for business decisions that violate normal procedures or risk exposure that exceeds the agreed limit. Justification is stated in the form of recommendations to

Page 156: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

150 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal atau pengambilan posisi/ekposur risiko yang melampaui batas yang telah ditetapkan. Justifikasi disampaikan dalam bentuk rekomendasi kepada Direktur Utama berdasarkan pertimbangan bisnis dan hasil analisis yang terkait dengan transaksi atau kegiatan usaha tertentu.

Dalam pelaksanaan fungsinya, Komite Manajemen Risiko melakukan rapat sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan atau disesuaikan dengan kebutuhan.

Susunan dari Komite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut:

Anggota TetapPermanent Members

Direktur Kepatuhan dan Manajemen RisikoCompliance & Risk Management Director

Direktur / Kepala Keuangan dan Perencanaan BisnisDirector / Head of Finance and Business Planning

Direktur / Kepala Kredit dan CollectionDirector / Head of Credit and Collection

Kepala Satuan Kerja Manajemen RisikoHead of Risk Management Unit

Kepala Operasional & Kepala Teknologi InformasiHead of Operations & Head of IT

Kepala UKM, Pendanaan, FI & Branch DistributionHead of SME, Funding, FI & Branch Distribution

Kepala Bisnis MikroHead of Micro Business

Anggota Tidak TetapNon-Permanent Members

Kepala Treasury Head of Treasury

Kepala Financial Institution Head of Financial Institution

Kepala Corporate AffairsHead of Corporate Affairs

Kepala Corporate PlanningHead of Corporate Planning

Kepala Satuan Kerja KepatuhanHead of Compliance Unit

Kepala Corporate LegalHead of Corporate Legal

Kepala Finance & Accounting Head of Finance & Accounting

Kepala Human CapitalHead of Human Capital

Pimpinan Bagian/Departemen/Unit KerjaDivision/Department/Unit Heads

the President Director based on business considerations and analytical results relating to the particular transactions or business activities.

While performing these duties, Risk Management Committee holds meeting at least one times in a month or as needed.

The structure of Risk Management Committee is as follows:

Page 157: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1512015 Annual Report | Bank Sampoerna

Komite Kebijakan Perkreditan

Komite Kebijakan Perkreditan (KKP) berfungsi memberikan masukan kepada Direksi dalam penyusunan Kebijakan Perkreditan Bank (KPB) terutama perumusan prinsip kehati-hatian, melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan KPB dan merumuskan pemecahan jika ada hambatan/kendala, melakukan kajian berkala terhadap KPB serta memberikan saran kepada Direksi jika diperlukan perubahan/perbaikan KPB. Dalam melaksanakan fungsinya KKP melakukan rapat rutin sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan/triwulanan.

KKP juga melakukan pemantauan dan mengevaluasi:• Perkembangan dan kualitas portofolio perkreditan

secara keseluruhan.• Kebenaran pelaksanaan kewenangan memutus kredit.

• Kebenaran proses pemberian, perkembangan dan kualitas kredit yang diberikan kepada Pihak Terkait dengan Bank dan debitur-debitur besar tertentu.

• Kebenaran pelaksanaan ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).

• Ketaatan terhadap ketentuan perundang-undangan dan peraturan lainnya dalam pelaksanaan pemberian kredit.

• Penyelesaian kredit bermasalah sesuai dengan yang ditetapkan dalam KPB.

• Upaya Bank dalam memenuhi kecukupan jumlah penyisihan penghapusan kredit.

Susunan dari Komite Kebijakan Perkreditan adalah sebagai berikut:

Ketua/Merangkap Anggota/Chairman/also members

Direktur Utama/President Director

Sekretaris/Merangkap AnggotaSecretary/also members

Kepala Kredit dan CollectionHead of Credit and Collection

Kepala Divisi Collection dan SAMCollection and SAM Division Head

Anggota TetapPermanent Members

Direktur Kepatuhan dan Manajemen RisikoCompliance & Risk Management Director

Kepala Divisi Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR)/Risk Management Unit Division Head

Kepala Divisi Satuan Kerja Kepatuhan (SKK)Compliance Division Head

Kepala Divisi Kredit SMESME Credit Division Head

Credit Policy Committee (CPC)

The Credit Policy Committee (CPC) gives advice to the Directors on the formulation of the Bank’s Credit Policy (BCP), particularly in regards to the prudence principle, monitoring the BCP implementation and formulating solutions to any problems. It conducts periodical reviews of the BCP and provides advice to the Directors if necessary regarding any adjustments/improvements in CPC. While performing these duties, CPC holds at least one meeting quarterly.

CPC also monitors and evaluates:• Thedevelopmentandquality of credit portfolios across all

aspects.• The proper implementation of authorities to give credit

approval.• Theproperprocessofdisbursement,developmentandcredit

given to Related Parties and big debtors.

• The proper implementation of regulations on MaximumLoan Disbursement Limit.

• Compliancewithotherlawsandregulationsingivingcreditapproval.

• Settlement of non-performing loans as required in BankCredit Policy.

• The Bank’s effort in fulfilling the adequate provisions forcredit write-off.

The structure of the Credit Policy Committee is as follows:

Page 158: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

152 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Kepala Divisi TresuriTreasury Division Head

Kepala Divisi Kredit Kontrol dan AnalitikCredit Control and Analytic Division Head

Anggota Tidak TetapNon Permanent Members

Kepala Bisnis UKM, Funding & NetworkHead of SME, Funding & Network

Kepala Divisi Bisnis MikroMicro Business Division Head

Kepala Divisi Bisnis Financial Institution Financial Institution Business Division Head

Kepala Produk & Marketing CommunicationHead of Product & Marketing Communication

Komite Asset and Liability Committee (ALCO)

Komite ALCO berfungsi melakukan pengendalian risiko suku bunga dan risiko likuiditas, melakukan analisa atas dana pihak ketiga (DPK) serta melakukan fungsi anggaran. Komite juga membantu melakukan kajian penetapan harga (pricing) aktiva dan pasiva untuk memastikan bahwa pricing tersebut dapat mengoptimalkan hasil penanaman dana, meminimalkan biaya dana serta memelihara struktur neraca Bank. Komite juga bertanggung jawab menyampaikan informasi kepada Direksi mengenai setiap perkembangan ketentuan dan peraturan terkait yang mempengaruhi strategi dan kebijakan asset liability manajemen. Komite ALCO melakukan rapat secara rutin sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 bulan.

Susunan dari Komite ALCO, adalah sebagai berikut:

Ketua/Merangkap AnggotaChairman/also members

Direktur Utama/President Director

Wakil Ketua / Merangkap AnggotaDeputy Chairman /also members

Kepala Keuangan dan Perencanaan BisnisHead of Finance & Business Planning

Sekretaris / Merangkap AnggotaSecretary/also members

Kepala TresuriHead of Tresury

AnggotaMembers

Direktur Kepatuhan dan Manajemen RisikoCompliance & Risk Managent Director

Kepala Kredit dan CollectionHead of Credit and Collection

Asset and Liability Committee (ALCO) Committee

The ALCO Committee is responsible for controlling the risk of interest rate and risk of liquidity, conducting analysis of third party funds, and budgeting functions. The Committee also provides assistance to the pricing review of assets and liabilities to ensure that pricing can optimize the return of investment, minimize the cost of funds and maintain the structure of the Bank’s balance sheet. The Committee is also responsible for delivering information to the Directors about each development of related rules and regulations influencing the strategies and policies of the management of asset liability. The ALCO Committee holds a regular meeting once a month.

The structure of the ALCO Committee is as follows:

Page 159: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1532015 Annual Report | Bank Sampoerna

Kepala KreditHead of Credit

Kepala Manajemen Risiko (SKMR)Head of Risk Management (RMU)

Kepala SKAIHead of Internal Audit

Kepala Team FundingHead of Funding Team

Kepala Sales And DistributionHead of Sales & Distribution

Komite Pengarah Teknologi Informasi

Komite ini membantu Direksi merumuskan rencana strategis pengembangan teknologi sistem informasi yang sesuai dengan rencana strategis Perusahaan, serta memastikan kemanfaatan implementasinya dalam meningkatkan efisiensi kegiatan operasional serta mutu pelayanan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan berbagai aspek manajemen risiko. Komite Pengarah Teknologi Informasi melakukan rapat secara rutin sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan atau triwulanan

Susunan dari Komite Pengarah Teknologi Informasi, adalah sebagai berikut:

Ketua/merangkap anggotaChairman/also members

Direktur Operasional dan Tehnologi InformasiOperation and IT Director

Sekretaris/merangkap anggotaSecretary/also members

Kepala Teknologi InformasiHead of Information Technology Division

AnggotaMembers

Direktur Kepatuhan dan Manajemen RisikoCompliance and Risk Management Director

Kepala OperasionalHead of Operational Division

Kepala Satuan Kerja Manajemen RisikoHead of Risk Management Unit

Kepala Satuan Kerja KepatuhanHead of Compliance Unit

Kepala Admin Pinjaman Head of Loan Admin

Kepala Finance & AkuntingHead of Finance Accounting

Kepala Sistem dan ProsedurHead of System and Procedure Division

Information Technology Committee

The Information Technology Committee assists the Directors to formulate strategic plans for the development of information technology systems that are aligned with the Company’s strategic plan. It also ensures their implementation enhances the efficiency of operational activities as well as service quality with respect to prudence principles and many other aspects of risk management. The Information Technology Committee holds at least one meeting quarterly.

The structure of the Information Technology Committee is as follows:

Page 160: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

154 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan

Bank telah memiliki kebijakan yang mengatur pemberian kredit kepada pihak terkait dan nasabah besar. Pihak terkait yang dimaksud adalah peminjam (perorangan maupun perusahaan/badan usaha) atau kelompok peminjam yang memiliki keterkaitan (hubungan pengendali) dengan bank, baik langsung maupun tidak langsung dalam hal hubungan kekeluargaan, kepemilikan, kepengurusan dan keuangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Sedangkan nasabah besar, yaitu nasabah yang memperoleh kredit dalam jumlah relatif besar terhadap total portofolio Bank.

Transaksi Yang Mengandung Benturan KepentinganTransactions with Conflict of Interest

TahunYear

Nama dan Jabatan Pihak yang Memiliki Benturan Kepentingan

Name and Position of Party with Conflict of Interest

Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan

Name and Position of Decisionmaker

Jenis TransaksiType of Transaction

Nilai Transaksi(jutaan Rupiah)Transaction Value

(Rp million)

KeteranganNote

2015 Nihil / Nil Nihil / Nil Nihil / Nil Nihil / Nil Nihil / Nil

2014 Nihil / Nil Nihil / Nil Nihil / Nil Nihil / Nil Nihil / Nil

FUNGSI KEPATUHAN DAN AUDIT INTERNAL

Fungsi Kepatuhan

Kepatuhan terhadap seluruh perundang-undangan, peraturan dan ketentuan yang berlaku yang terkait dengan aktivitas usaha Bank menjadi bagian terpenting dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang menjamin seluruh kegiatan usaha Bank tetap berada di bawah kendali Manajemen dan pada jalur yang tepat dalam pencapaian kinerja usaha yang menguntungkan dan pertumbuhan kinerja yang sehat dan berkelanjutan.

Bank telah memiliki Direktur Kepatuhan yang tugas dan tanggung jawabnya telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia serta telah dicantumkan dalam kebijakan kepatuhan yang sudah diperbaharui dan disetujui Direksi pada tanggal 10 Mei 2013 melalui Memo No. 09/11/MI/SISDUR/III/2013.

Direksi juga telah membentuk Satuan Kerja Kepatuhan dengan mengisi posisi Kepala Divisi Kepatuhan dan jajarannya.

Selanjutnya tugas dan tanggung jawab Direktur Kepatuhan diuraikan sebagai berikut:1. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya

Budaya Kepatuhan Bank.2. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip

kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi.

Transactions with Conflict of Interest

The Bank has a policy that regulates the provision of loans to related parties and large debtors. Related parties are defined as borrowers (individuals or business entities) or groups of borrowers with relation (controlling relationship) with the Bank, either directly or indirectly in terms of family, ownership, managerial and financial relationships as regulated by the Bank Indonesia Regulation (PBI) on the Maximum Lending Limit. Large devbtors, meanwhile, are defined as customers that receive loans in relatively large amounts compared to the Bank’s total portfolio.

COMPLIANCE FUNCTION AND INTERNALAUDIT

Compliance Function

Compliance with every prevailing law, regulation and procedure relating to the Bank’s business activities is a key factor in implementing corporate governance, which ensures all business activities will be under the Management’s control and on the right track to achieving beneficial business performance as well as sound and sustainable performance growth.

The Bank has appointed a Director of Compliance to fulfil the duties and responsibilities as required in the regulations ofBank Indonesia and stated in the policy of compliance, which has been adjusted and approved by the Directors on 10 May 2013 via Memo No. 09/11/MI/SISDUR/III/2013.

The Directors has also established the Compliance Unit by appointing a Head of Compliance Division and its staff.

The scope of duties and responsibilities of the Director of Compliance is as follows:1. Formulating strategies to build the Bank’s Compliance

Culture.2. Proposing the policy of compliance or compliance principles

to be determined by the the Directors.

Page 161: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1552015 Annual Report | Bank Sampoerna

3. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal Bank.

4. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang undangan yang berlaku.

5. Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank.6. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan

dan/atau keputusan yang diambil Direksi Bank tidak menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia atau OJK dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

7. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.

Satuan Kerja Audit Internal & Sistem Pengendalian Internal

Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) Bank merupakan satuan kerja independen yang membantu manajemen melakukan seluruh kegiatan operasional Bank. Dalam struktur organisasi Bank, SKAI berada langsung di bawah Direktur Utama, dan melakukan koordinasi dengan Komite Audit di bawah Dewan Komisaris.

SKAI merupakan mitra kerja Bank dalam menjalankan bisnis dan mengembangkan rencana pertumbuhan Bank, dan oleh karena itu selain menjalankan kegiatan audit internal di semua aspek, SKAI juga memberikan masukan dan fungsi konsultasi yang terkait dengan penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik di Bank.

Dalam menjalankan seluruh kegiatannya, SKAI mengacu pada Piagam Audit Internal dan pedoman audit internal yang telah sesuai dengan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) di Indonesia, yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999.

Struktur & Keanggotaan SKAI

Untuk menjaga independensinya, personel SKAI tidak memiliki ikatan hubungan keluarga sampai derajat kedua, baik vertikal maupun horizontal, dengan para Pemegang Saham, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan dengan para personel di luar SKAI.

Per akhir tahun 2015, SKAI beranggotakan 29 orang, termasuk SKAI Division Head. Sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia, per akhir tahun 2015 seluruh personel SKAI telah lulus program Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) minimal level 1 untuk staf, level 2 untuk tingkatan manajerial, dan level 3 untuk personel SKAI. Ini telah sesuai dengan kebutuhan BUKU 1 Perbankan.

3. Determining compliance system and procedures to be used to formulate the Bank’s internal manual and regulations.

4. Ensuring the compliance of the whole policies, regulations, system, and procedures as well as business activities of the Bank against the regulations of Bank Indonesia and the applicable rules.

5. Minimizing the Compliance Risk of the Bank.6. Taking any anticipative actions so that the policies and/

or decisions of the Bank’s Directors would not violate the regulations of Bank Indonesia or OJK and the applicable rules.

7. Carrying out other duties relating to the Compliance Function.

Internal Audit Unit & Internal Control System

The Internal Audit Unit (IAU) in the Bank is an independent work unit that assists the management in carrying out the entire range of the Bank’s operations. In the organizational structure of the Bank, the Internal Audit Unit (IAU) is directly under the President Director, and coordinates with the Audit Committee under the Board of Commissioners.

The IAU is a Bank’s partner in running the business and developing its growth plan, and thus aside from conducting internal audit activities on all aspects, the IAU also provides input and consultation in relation to the implementation of good corporate governance principles in the Bank.

In performing its duties, the IAU refers to the Internal Audit Charter and the internal auditing guidelines, in accordance with the Internal Audit Function Implementation Standards for Banks (SPFAIB) in Indonesia, regulated in the Regulation of Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999.

IAU Structure & Membership

To ensure the independence of IAU, its personnel are not related by family to the second degree, either vertically or horizontally, to the Shareholders, members of the Board of Commissioners, members of the Directors, or other personnel outside the IAU.

As at the end of 2015, the IAU employed 29 staff, including the IAU Division Head. In line with the Regulation of Bank Indonesia, by the end of 2015 all personnel of the IAU had passed the Risk Management Certification Agency or Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) program, with at least level 1 for staff, level 2 for managerial personnel, and level 3 for all IAU personnel. This is in accordance with the current need of the BUKU 1 banking category.

Page 162: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

156 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

In line with the need for enhancing the capability of the Bank’s Auditors, the IAU has prepared an integrated auditors’ competence training plan through professional certification in 2015 and 2016. In addition, the Bank’s IAU will also actively participate in seminars and trainings held by the Internal Auditors Association in Banking (IAIB).

IAU Division Head is appointed and dismissed by the President Director. As at the end of 2015, the IAU Division Head position was held by Achmad Dendi Hardiansah, whose profile is available in the Senior Management section.

Execution of Internal Audit Duties in 2015

In conducting the internal audit tasks, the IAU in 2015 spent a total of Rp540 million for 40 audit universe. The IAU completed 43 audit tasks. The IAU also regularly prepared a summary of risk movement at each branch.

Regular audits carried out by the IAU in 2015 included the following areas: 1. Audit of branches (bank-wide) for Credit & Operations

2. Funding (bank-wide)3. Audit of Division at Head Office4. Audit of IT & Data Center5. Thematic Audit,

• coveringAPU-PPT,GCG,andOJKAuditResultsValidation

Seiring kebutuhan peningkatan kemampuan Auditor Bank, SKAI telah membuat perencanaan terpadu untuk peningkatan kompetensi Auditor melalui sertifikasi profesi di tahun 2015 hingga 2016. Selain itu, SKAI juga ikut serta dalam keanggotaan dan berperan aktif dalam seminar dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Ikatan Auditor Intern Bank (IAIB).

Ketua SKAI diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama. Per akhir tahun 2015, posisi Ketua SKAI dijabat oleh Achmad Dendi Hardiansah. Profil beliau terdapat pada bagian Manajemen Senior.

Pelaksanaan Tugas Audit Internal 2015

Dalam menyelenggarakan tugas-tugas audit internalnya, pada tahun 2015 SKAI mengeluarkan biaya total Rp540 juta, dengan 40 audit universe. SKAI menyelesaikan 43 pemeriksaan audit. SKAI juga membuat ikhtisar pergerakan tingkat risiko per cabang secara rutin.

Komposisi Audit 2015Composition of 2015 Audits

Information Technology Head Office Branch

44%16%

40%

Pemeriksaan rutin yang dilakukan oleh SKAI di tahun 2015 mencakup bidang-bidang berikut:1. Pemeriksaan kantor cabang (Bank wide)

Perkreditan dan Operasional 2. Funding (Bank wide)3. Pemeriksaan unit kerja/Divisi Kantor Pusat4. Pemeriksaan IT & Data Centre5. Thematic

• APUPPT, GCG, Validasi Hasil Audit OJK

Page 163: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1572015 Annual Report | Bank Sampoerna

Bank telah melaksanakan langkah-langkah follow up yang sesuai dan memadai dengan temuan-temuan audit yang dilaporkan oleh SKAI di sepanjang tahun 2015. Langkah-langkah perbaikan telah dilakukan oleh pihak-pihak yang diaudit (auditee) dengan mengacu pada rekomendasi SKAI dan praktik-praktik terbaik di bidang perbankan.

Sebagian dari anggaran audit internal di tahun 2015 digunakan untuk menyelenggarakan sejumlah pelatihan, sejalan dengan upaya Bank untuk meningkatkan kualitas para personel SKAI agar dapat menyelenggarakan audit internal secara lebih baik. Di tahun 2015 sebanyak 24 jenis pelatihan diselenggarakan, melibatkan total 38 peserta.

Rencana Kerja Audit Internal 2016

Untuk tahun 2016, SKAI Bank telah menetapkan 67 penugasan pemeriksaan, dengan 81 audit universe. Untuk itu, Bank telah mengalokasikan anggaran audit internal sebesar Rp637,8 juta. Efisiensi proses audit akan dilaksanakan dengan memaksimalkan sumber daya yang dimiliki, dan didukung oleh teknologi Computer Assistance Audit Technique (CAATS). Fokus audit internal di tahun 2016 masih serupa dengan di tahun 2015, yaitu terutama pada bidang perkreditan, bidang operasional, IT dan unit kerja di kantor pusat.

Kebijakan Sistem Pengendalian Internal

Sistem pengendalian internal yang berlaku di Bank mencakup pengendalian atas aspek-aspek operasional dan khususnya keuangan, sejalan dengan kegiatan bisnis yang dijalankan oleh Bank. Sistem pengendalian internal ini telah dikembangkan mengacu pada kerangka-kerangka yang telah diakui secara internasional dalam industri perbankan. Bank berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sistem pengendalian internalnya dalam rangka menjamin terlaksananya operasi perbankan yang sehat dan aman dan berdasarkan prinsip kehati-hatian.

Pertumbuhan organisasi yang dinamis, mengingat Bank merupakan organisasi yang masih terus tumbuh, mendorong Bank untuk dapat menerapkan sistem pengendalian internal yang senantiasa disesuaikan dengan perkembangan strukturnya. Untuk itu, Bank secara bertahap melakukan transformasi peran controller di sejumlah operasi perbankan menjadi auditor. Di tahun 2014 dan 2015 Bank juga berupaya menjalankan otomasi audit keseluruhan bank (bankwide) dengan memanfaatkan CAAT melalui offsite audit, serta mengimplementasikan penilaian audit yang diselaraskan dengan pencapaian Key Performance Indicators (KPI).

Bank carried out proper and adequate follow-up of the audit findings reported by the IAU throughout 2015. Improvement measures were carried out by respective auditees, by referring to the IAU’s recommendations and the best practices in banking.

A part of the internal audit budget in 2015 was used for conducting various training, in line with the Bank’s effort to improve its IAU personnel’s quality, to ensure internal audit quality in the future. In 2015, 24 training programs were held, involving a total of 38 participants.

Internal Audit Work Plan for 2016

For 2016, the IAU of the Bank has planned to conduct 67 audit tasks, with 81 audit universes. To that end, the Bank has allocated an internal audit budget of Rp637.8 million. Audit processes will be improved in terms of efficiency by optimizing the existing resources and utilizing the support of the Computer Assistance Audit Technique (CAATS). Internal audit focus in 2016 will be similar to that in 2015, i.e. on lending, operations, IT, and working unit at head office.

Internal Control System Policy

The Bank’s current internal control system includes the control and supervision of operational aspects, and in particular finance, in line with the business activities of the Bank. This internal control system has been developed based on the internationally-established frameworks in the banking industry. The Bank is committed to improvings its internal control system quality, to ensure that all of its operations are safe, secure, and are based on the principle of prudence.

A dynamic organizational growth, given that Bank Sampoerna is a continuously growing organization, has compelled the Bank to implement an internal control system that is regularly adjusted and adapted to its structural development. To that end, the Bank is gradually transforming the role of controllers in a number of banking operational areas into the role of auditors. In 2014 and 2015 the Bank has and is carrying out the automation of its bankwide audit by utilizing the CAAT through offsite audit, and implement an audit review that is aligned with Key Performance Indicators (KPI) achievements.

Page 164: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

158 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Evaluasi Sistem Pengendalian Internal

Dewan Komisaris dan Direksi telah aktif menempatkan sistem pengendalian internal sebagai garis depan dalam menjamin operasional Bank yang sehat dan aman. Langkah-langkah yang telah dilakukan untuk memperkuat dan menyempurnakan sistem pengendalian internal Bank antara lain adalah:1. Meningkatkan pemahaman risk culture secara terus-

menerus di seluruh jenjang organisasi melalui pelatihan manajemen risiko.

2. Merumuskan kebijakan dan prosedur yang mendukung struktur pengendalian internal yang efektif.

3. Melakukan pertemuan dengan unit kerja secara berkala untuk mengevaluasi sistem pengendalian internal dan menekan kemungkinan terjadinya kesalahan/pelanggaran yang berpotensi menimbulkan kerugian.

4. Meningkatkan peran aktif Satuan Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja Manajemen Risiko, dan SKAI sebagai unit kerja independen dalam aktivitas Bank.

Dewan Komisaris dan Direksi berpendapat bahwa di tahun 2015, SKAI telah melaksanakan fungsi pemantauan dan pemeriksaan rutin terhadap seluruh unit kerja dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Akan tetapi, kualitas pengendalian internal dapat terus ditingkatkan dan dikembangkan sejalan dengan peningkatan efektivitas operasional Bank.

KANTOR AKUNTAN & AUDITOR EKSTERNAL

Bank telah menunjuk Akuntan Publik Independen untuk menjaga integritas Laporan Keuangan Tahunannya.

Penunjukannya dilakukan berdasarkan RUPS dan rekomendasi Komite Audit. Untuk tahun 2015 Bank menunjuk Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates).

Penunjukan KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) disertai legalitas perjanjian kerja No. 009/026/MI/DIR/VIII/2015 tanggal 18 Agustus 2015.

Selama tahun 2015, KAP tersebut tidak memberikan jasa lain kepada Bank selain jasa audit, sehingga tidak terjadi benturan kepentingan dalam pelaksanaan proses audit.

Selama dua tahun terakhir, Bank telah menunjuk Kantor Akuntan Publik berikut:

Internal Control System Evaluation

The Board of Commissioners and the Directors have placed the internal control system on the front line in their effort to ensure safe and secure banking operations in the Bank. Measures that have been taken to strengthen and improve the Bank’s internal control system are, among others:

1. Continuously improving the understanding of risk culture across all organizational levels through participation in risk management training.

2. Formulating policies and procedures that support an effective internal control structure.

3. Regularly meeting with working units to evaluate the internal control system and suppress the possibility of errors or violations from occurring, which may result in losses to the Bank.

4. Increasing the active role of the Compliance Unit, Risk Management Unit, and the Internal Audit Unit as independent work units in the Bank’s activities.

The Board of Commissioners and the Directors are of the opinion that in 2015 the IAU performed its regular audit and supervisory role on all work units with a better overall quality compared to the previous year. However, this level of internal control can be further improved and developed in the future, in line with the Bank’s increasing operational efficiency.

COMPANY ACCOUNTANT & EXTERNAL AUDITOR

The Company has appointed an Independent Public Accountant to maintain the integrity of its Annual Financial Statements.

The appointment was based on the GMS and recommendations of the Audit Committee. For 2015, the Bank appointed the Public Accounting Firm of Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates).

The appointment of KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) was completed with the authorization of the working agreement No. 009/026/MI/DIR/VIII/2015 dated 18 August 2015.

Throughout 2015, the Public Accounting Firm did not provide other services to Bank apart from the audit service, hence there was no conflict of interest during the audit process.

For the last two years, Bank has appointed the following Public Accounting Firm:

Page 165: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1592015 Annual Report | Bank Sampoerna

Kantor Akuntan Publik untuk Dua Tahun TerakhirPublic Accounting Firm for the Last Two Years

Tahun/Year

Kantor Akuntan Publik Public Accounting Firm

nama AkuntanAccountant Name

Biaya AuditAudit Fee

2015 KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar Saptoto (RSM AAJ Associates) Saptoto Agustomo Rp304.500.000,-

2014 KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar Saptoto (RSM AAJ Associates) Saptoto Agustomo Rp275.000.000,-

MANAJEMEN RISIKO Kebijakan Manajemen Risiko

Penerapan Manajemen Risiko mengacu pada Kebijakan Pedoman Penerapan Manajemen Risiko yang disusun berdasarkan PBI No. 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 11/25/PBI/2009 dan Surat Edaran BI No. 5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran BI No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011.

Penerapan manajemen risiko merupakan suatu proses yang meliputi kegiatan identifikasi, pengukuran, pengendalian dan pemantauan risiko yang mencakup hal-hal sebagai berikut:

• Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi.

• Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit.

• Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta informasi manajemen risiko.

• Sistem pengendalian internal yang menyeluruh.

Penerapan manajemen risiko juga mencakup pengelolaan risiko produk dan aktivitas baru. Bank secara terus menerus juga mengupayakan peningkatan kemampuan, penyempurnaan kebijakan dan prosedur, melakukan pengembangan teknologi pendukung, serta memperketat sistem pengendalian internal. Selain itu, Bank juga telah memiliki Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko yang independen terhadap satuan kerja operasional maupun Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) dengan harapan pengelolaan risiko secara keseluruhan dapat dilakukan secara terpadu, terarah, terkoordinir dan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja usaha Bank.

Dengan kelengkapan sistem dan komitmen tinggi terhadap pengendalian risiko serta identifikasi yang ditindaklanjuti strategi antisipasi, diharapkan Bank mampu memberikan rasa aman kepada setiap nasabah karena jaminan keberlangsungan usaha.

RISKMANAGEMENT

Risk Management Policy

The implementation of risk management adheres to the Policy of Risk Management Guidelines which refers to the PBI No. 5/8/PBI/2003 regarding the Implementation of Risk Management in General Bank in conjunction with PBI No. 11/25/PBI/2009 and Circular Letter of Bank Indonesia No. 5/21/DPNP regarding the Implementation of Risk Management in Commercial Bank in conjunction with BI Circular Letter No. 13/23/DPNP dated 25 October 2011.

The implementation of risk management in the Bank includes several activities: risk identification, measurement, controlling and monitoring of the following issues:

• Activemonitoringof theBoardofCommissionersandDirectors.

• Adequacyofpolicy,proceduresandlimitdetermination.

• Adequateprocessingofriskidentification,measurement,monitoring and control as well as monitoring of information regarding risk management.

• ComprehensiveInternalcontrolsystem.

The implementation of risk management also includes risk management of new products and activities. The Bank consistently improves the capacity, completes procedures and policies, develops supporting technology, as well as strengthens internal control systems. Additionally, the Bank has also established the Risk Management Committee and Risk Management Unit which act independently of operational units as well as the Internal Audit Unit (IAU) with the expectation that the whole risk management process can be conducted in an integrated, well-coordinated and sustainable manner to boost the Bank’s performance.

With a complete control system and high commitment to risk control and identification as well as prediction strategies, the Bank is expected to be able to promote security and safety to its customers as we guarantee business continuity.

Page 166: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

160 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

SertifikasiManajemenRisiko

Bank telah mengirim para karyawan untuk mengikuti pendidikan manajemen risiko sebagai bentuk kepatuhan dalam rangka memenuhi Peraturan Bank Indonesia No.7/25/PBI/2005 tentang Sertifikasi Manajemen Risiko Bagi Pengurus dan Pejabat Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.11/19/PBI/2009. Peningkatan kompetensi karyawan di bidang manajemen risiko merupakan suatu kewajiban bagi para pejabat eksekutif Bank.

Pada tahun 2015, Bank telah mempunyai karyawan yang bersertifikasi manajemen risiko dengan rincian sebagai berikut:

SertifikasiManajemenRisikoTahun2015Risk Management Certificate for 2015

JabatanPosition

Level Program Eksekutif

Executive ProgramJumlah

TotalI II III IV V

Pengurus dan Pejabat EksekutifManagement and Executives 17 17 13 7 1 1 56

KaryawanEmployees(yang disyaratkan/ mandatory)

57 38 12 0 0 0 107

KaryawanEmployees(yang tidak disyaratkan/non-mandatory)

9 2 1 0 0 0 12

JumlahTotal 83 57 26 7 1 1 175

ProfilRisiko

Profil risiko Bank dilakukan secara self assessment pada posisi 31 Desember 2015 yang dibandingkan dengan Posisi 31 Desember 2014.

1. Risiko Kredit

Risiko Kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank.

Risiko Kredit secara komposit dinilai ”Moderate”, yakni pada tingkat yang sama dengan periode sebelumnya namun terjadi sedikit peningkatan risiko pada risiko inheren yang berasal dari komponen Kualitas Penyediaan Dana seperti adanya kecenderungan meningkatnya rasio kredit bermasalah menjadi 2,93% dari sebelumnya 2,35%. Rasio Kredit Kualitas Rendah (KKR) meningkat dari sebelumnya sebesar 7,71% menjadi 9,48%, namun

Risk Management Certification

The Bank’s employees have participated in various riskmanagementeducation activities in compliance with Regulation of Bank Indonesia No.7/25/PBI/2005 regarding Risk Management Certification for Management and Executives of Commercial Banks as amended by Regulation of Bank Indonesia No.11/19/PBI/2009. The improvement of employees’ risk management competency is an obligation for Executives of the Bank.

In 2015, The Bank had risk management certified employees, with the details as follows:

Risk Profile

Risk profile is measured through self-assessment, by comparing the Bank’s positions as at 31 December 2015 with those as at 30 December 2014.

1. Credit Risk

Credit Risk refers to a risk due to debtors’ and/or other parties failurein settling liabilities to the Bank.

The composite score of Credit Risk was “Moderate” with a relatively similar risk rating from the previous period, however there was a slight increase in risk due to inherent risk arising from the Lending Quality component, such as the increase in NPL of the Bank from 2.35% to 2.93%, and the increase in Low Quality Loans from 7.71% to 9.48%, although better when compared to the November 2015 ratio (of 12.13%). Core Debtor Ratio also improved, from 25.04%

Page 167: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1612015 Annual Report | Bank Sampoerna

terdapat perbaikan bila dibandingkan dengan periode November 2015 di mana rasio KKR sebesar 12,13%. Rasio Debitur Inti membaik dari sebelumnya 25,04% menjadi 14,66% sehingga diharapkan potensi risiko yang diakibatkan konsentrasi kredit Bank pada Debitur-debitur tertentu dapat dikurangi.

Upaya-upaya yang telah dan terus menerus dilakukan Bank dalam mengelola risiko kredit adalah dengan melakukan peningkatan disiplin dalam pemberian kredit seperti proses identifikasi, verifikasi, inisiasi, monitoring, serta upaya korektif. Dengan demikian diharapkan pemberian kredit yang sehat dapat lebih optimal yaitu dengan melakukan selective lending pada area dan komoditas tertentu yang dianggap masih cukup potensial untuk tumbuh dengan sehat, penyaluran kredit pada segmen usaha mikro kecil menengah (UMKM) baik secara langsung (direct lending) maupun pembiayaan secara tidak langsung melalui program channeling dengan pola asset buying yang mensyaratkan kualitas kredit yang baik dan interest rate yang kompetitif, terus meningkatkan diversifikasi portofolio kredit dengan membatasi konsentrasi kredit pada perusahaan multifinance, mengeluarkan kebijakan terkait sektor ekonomi yang harus dihindari, Stop atau Selective Lending bagi cabang-cabang yang memiliki portofolio kredit dengan kualitas rendah, dan melakukan kajian terhadap kebijakan kredit untuk plafon dan tenor tertentu. Bank juga terus berupaya meningkatkan kualitas SDM dengan melakukan training Perkreditan kepada seluruh Senior Credit Reviewer dan Account Officer, serta telah dilakukan sertifikasi bagi pemegang Batas Wewenang Memutus Kredit (BWMK) di tingkat cabang, tingkat wilayah dan Kantor Pusat (Credit Approval Head).

Khusus aktivitas asset buying, Bank terus melakukan upaya koordinasi dengan pihak koperasi binaan Bank dengan terus memantau pelaksanaan atas persyaratan-persyaratan yang diberikan Bank dalam kerjasama pembelian portofolio kredit dari cabang-cabang koperasi tersebut dan melakukan monitoring kualitas portofolio secara berkala. Bank juga bekerjasama dalam mengembangkan suatu sistem/alat pendukung dalam melakukan analisa kredit untuk komoditas tertentu sehingga dari waktu ke waktu diharapkan kualitas portofolio kreditnya dapat terus membaik.

Disisi lain fungsi unit kerja Collection/Special Asset Management (SAM) terus ditingkatkan sehingga jauh sebelum kredit menjadi kredit bermasalah, Bank telah mengetahui tindakan-tindakan yang perlu dilakukan seperti melakukan penagihan, restrukturisasi atau melakukan tindakan lain yang diperlukan untuk pemulihan kredit.

to 14.66%. Thus the risk potential from the concentration of the Bank’s loans to certain debtors can be reduced.

In order to manage its credit risk, the Bank aimed to improve its discipline in lending, throughout the processes of identification, verification, initiation, monitoring, and corrective measures. These measures are expected to improve lending quality to an optimal level through: selective lending to certain business areas and commodities that are considered having enough potential to continue growing soundly; lending to the micro- and small and medium enterprises (MSME) through both direct lending and indirect lending, namely through asset buying, which requires a high lending quality and competitive interest rates; continuing to improve the diversification of the Bank’s credit portfolio by limiting concentration of loans to multifinance institutions; issuing a policy on certain economic sectors that must be avoided; stop or selective lending to branches with low quality credit portfolio; and reviewing the lending policy for certain limits and tenors. The Bank also improved its human resources quality by providing Lending training to all Senior Credit Reviewers and Account Officers, and certified its holders of the Credit Approval Limit on the branch, regional, and the head office (Credit Approval Head) levels.

Specifically in asset buying, the Bank maintained close coordination with the Bank’s partnering cooperatives by continuing to monitor the implementation of the requirements set by the Bank for the cooperation in the buying of credit portfolio from the branches of said cooperatives, and monitoring the quality of its credit portfolio on a regular basis. The Bank also cooperated to develop a system or supporting tool for performing credit analysis for certain commodities, so that from time to time it is expected that the quality of its credit portfolio continue to improve.

On the other hand, the function of the Collection/SAM work unit has been improved so that long before certain loans become non-performing, the Bank have identified the measures that need to be taken in order to rectify this, such as by demanding repayment of the loan, restructuring the loan, or executing the collateral related to the loan.

Page 168: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

162 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Peningkatan kualitas sistem informasi dan analisis perkreditan, unit kerja Credit Quality Control (CQC) yang secara berkala melakukan kajian terhadap proses kredit yang dijalankan untuk dapat segera diperbaiki jika terdapat hal-hal yang tidak sesuai serta fungsi SKAI yang melakukan pemeriksaan post-facts diharapkan dapat mengelola risiko kredit lebih baik.Perbaikan yang diinisiasi oleh CQC maupun hasil audit SKAI dapat memberikan feedback/evaluasi perbaikan kualitas perkreditan antara lain seperti perbaikan kualitas analisa kredit, pengelolaan portofolio/account maintenance, disiplin proses kredit serta pemenuhan kualitas dan kuantitas personel yang terlibat dalam aktivitas perkreditan yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan tingkat KPMR Kredit Bank menjadi peringkat 2 (satisfactory) sehingga Tingkat Kesehatan Bank secara keseluruhan dapat dipertahankan pada peringkat 2.

2. Risiko Pasar

Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administrative termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk Risiko perubahan harga option.

Risiko Pasar secara komposit dinilai ”Low ” yakni masih dalam tingkat yang sama dengan periode sebelumnya.Rasio kecukupan modal Bank terhadap potensial loss kumulatif sebagai akibat dari fluktuasi suku bunga masih di atas ketentuan yang berlaku. Bank memiliki ketahanan permodalan yang cukup terhadap potensi kerugian akibat fluktuasi suku bunga serta struktur aset dan kewajiban Bank yang ada tidak dikategorikan sensitif terhadap perubahan suku bunga pasar.

3. Risiko Likuiditas

Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.

Risiko Likuiditas secara komposit dinilai ”Low to Moderate” yakni masih pada tingkat yang sama dengan periode sebelumnya. Bank terus melakukan upaya-upaya untuk menjaga likuiditasnya antara lain dengan pemberian rate yang kompetitif, berupaya meningkatkan jumlah nasabah retail berbiaya murah melalui kerjasama dengan perusahaan-perusahaan dalam pembayaran payroll, dan terus meningkatkan diversifikasi sumber pendanaan. Rasio deposan inti menurun dari periode sebelumnya sebesar 35,62% menjadi sebesar 30,46% sehingga diharapkan potensi risiko ketergantungan

The Credit Quality Control (CQC) work unit also conducts regular reviews on lending processes that take place at the branches, and the IAU is expected to perform more optimally so that both the findings of the CQC audit and the audit results from the IAU may provide important feedback regarding the evaluation of the improvement of credit quality, such as improvement of credit analysis quality, account maintenance, process discipline and fulfillment of personnel involved in lending activities, all of which are expected to eventually improve the Bank’s Credit Risk Management Implementation Quality (KPMR) to level 2 (satisfactory), and so the Bank’s Overall Soundness Level may be maintained at level 2.

2. Market Risk

Market Risk is a risk of balance sheets and administrative accounts position, including derivative transaction, due to general shift in market conditions, including the shift in the option price risk.

Composite Market Risk was assessed as “Low” which was relatively equal with the previous period. The Bank demonstrated adequate resilience in terms of capital as indicated by a high ratio of capital adequacy to accumulative loss potential due to interest rate fluctuation, well above what is prescribed. Therefore, the Bank still holds relatively strong capital resilience against potential loss of interest rate fluctuation with its existing assets and liabilities structure, which is not categorized as fragile against shifting market interest rates.

3. Liquidity Risk

Liqudity Risk occurs due to the Bank’s failure to settle matured liability from cash flows financing and/or high quality liquid assets that can be collateralized without affecting the financial activities and conditions of the Bank.

Composit Liquidity Risk was assessed as “Low to Moderate” which was relatively equal with the previous period. The Bank continued to perform measures to maintain its liquidity, among others by providing competitive interest rates, increasing the number of low-cost retail customers through partnerships with companies for their payroll system, and improving the diversification of funding sources. The ratio of core depositors improved slightly from 35.62% in the previous period to around 30.46%, hence it is expected that the risk of dependence on the funding from certain customers can be reduced. On the other hand, the Bank

Page 169: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1632015 Annual Report | Bank Sampoerna

terhadap sumber dana dari nasabah-nasabah tertentu dapat dikurangi. Pada sisi lain Bank terus memantau pengelolaan rasio LDR/LFR dan rasio tingkat kecukupan modal (KPMM/CAR) Bank yang dijaga dari waktu ke waktu untuk berada di atas 16% sehingga dapat mengantisipasi potensi risiko bisnis yang ada.

Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR) Likuiditas juga terus ditingkatkan melalui monitoring yang dilakukan secara harian atas posisi Aktiva Likuid (AL) terhadap Non Core Depositor (NCD) maupun terhadap posisi dana pihak ketiga (DPK) di mana pada posisi penilaian, rasio AL/NCD sebesar 57,04% (masih di atas batas 50%) dan AL/ DPK sebesar 19,22% (masih di atas batas 12%). Di samping itu Bank juga menetapkan limit penyangga (buffer) likuiditas dan terus menerus meningkatkan kualitas tim Funding dengan melakukan penguatan strategi, produk, struktur dan sumber daya manusia.

4. Risiko Operasional

Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.

Sejalan dengan temuan OJK terkait akurasi pelaporan kepada regulator, maka hal ini menjadi perhatian khusus bagi Manajemen Bank untuk terus meningkatkan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR) Operasional terutama terkait pada kepatuhan kepada regulasi yang berlaku. Bank secara self assessment menilai KPMR secara keseluruhan untuk risiko operasional pada tingkat 3 (fair), dan secara komposit pada tingkat ”Moderate”.

Pemenuhan kuantitas dan kualitas SDM, perbaikan proses, otomasi dan sistem operasional telah dilakukan secara progresif, antara lain pemenuhan komitmen Bank atas temuan OJK, dilakukannya sentralisasi transaksi operasional back office cabang, penggantian core banking bank, pengembangan system secara bertahap dan pemenuhan organisasi baik di kantor pusat maupun di kantor cabang. Selain itu telah dilakukan pula sosialisasi-sosialisasi sebagai dampak adanya perubahan dan pengembangan pada sistem maupun sosialisasi terkait budaya risiko, budaya kepatuhan, dan lain sebagainya. Perbaikan sistem tersebut dilakukan dengan change management yang tepat seperti melalui pemenuhan syarat SDLC sebagai bagian dari IT Risk Management atas pengembangan-pengembangan sistem tersebut sehingga semua potensi risiko seperti risiko operasional, risiko reputasi, risiko kepatuhan dapat terkelola dengan baik.

continued to monitor the maintenance of LDR/LFR ratio and the capital adequacy ratio (CAR) to be above 16% at all times, so that the Bank may be prepared to anticipate the potential business risks that are always evolving.

The Liquidity Risk Management Implementation Quality (KPMR) has also been continuously improved through daily monitoring of the liquid assets to Non-Core Depositor (NCD) ratio, as well as to third party funds ratio. For the current assessment period, the former ratio (liquid assets to NCD) was measured at 57.04% (still higher than 50%) and the latter ratio (liquid assets to third party funds) was 19.22% (still above the 12% lower limit). In addition, the Bank also sets a liquidity buffer, strengthening its strategies, structure and human capital in the Funding team.

4. Operational Risk

Operational risk is a risk due to inadequacy and/or failure of internal processes, human error, system failure and/or other external conditions which may affect the Bank’s operations.

In line with the findings of the OJK regarding improvements/mistakes in reporting to the regulatory bodies, the management of the Bank is giving a particular attention to the improvement of the Operational Risk Management Implementation Quality (KPMR), especially related to its compliance to the prevailing regulations. Therefore up to this moment the Bank maintains its self-assessment score for its overall KPMR for operational risk at level 3 (fair), and the composite score stands at the “Moderate” level.

Fulfillment of personnel as well as operational processes and systems improvement have been performed progressively, comprising among others fulfillment of the commitment to resolving the findings of OJK, centralizing of operational transactions at branches’ back office, switching of the Bank’s core banking system, gradual development of systems, and structural improvements in the head office as well as the branch offices. In addition, various dissemination activities have been held to respond to changes and developments in the systems as well as disseminations of the risk culture, compliance culture, and many others. Improvements to the systems have to be carried out with the correct change management, such as through the fulfillment of SDLC requirement as part of the IT Risk Management of the developments of said systems, so that all the risk potentials involved, such as operational risk, reputation risk, and compliance risk, can be managed appropriately.

Page 170: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

164 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Upaya untuk terus meningkatkan kesadaran risiko operasional antara lain melalui sosialisasi- sosialisasi, peningkatan infrastruktur dan sistem informasi dalam proses identifikasi, pengukuran, pemantauan serta pengendalian manajemen risiko operasional di mana Bank telah dan akan terus melakukan rollout secara bertahap dan berkesinambungan atas penerapan Key Control Self Assessment pada seluruh Kantor Cabang Bank untuk area-area yang dianggap memiliki key risk selain telah dibentuk dan diimplementrasi Loss Event Database pada kantor-kantor cabang.

5. Risiko Hukum

Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis.

Peringkat risiko komposit hukum dinilai “Low to Moderate” yakni masih pada tingkat yang sama dibandingkan periode sebelumnya namun terdapat peningkatan risiko inheren dari “Low” menjadi “Low to Moderate” di mana terdapat peningkatan potensi kerugian yang dihadapi Bank dan perlu terus mendapat perhatian Manajemen.

Risiko hukum yang dihadapi Bank saat ini adalah 6 (enam) perkara hukum di mana dalam 1 (satu) perkara Bank bertindak sebagai pelapor, 2 (dua) perkara Bank sebagai tergugat atau turut tergugat dan dalam 3 (tiga) perkara hukum Bank terkait sebagai saksi. Dalam rangka upaya kehati-hatian serta untuk meningkatkan kualitas mitigasi risiko hukum, Bank antara lain telah mempersiapkan materi kasus dan memonitor proses hukum yang sedang berlangsung serta terus meningkatkan kualitas Perjanjian Kredit sehingga pengelolaan aspek yuridis Bank diharapkan semakin membaik dari waktu ke waktu.

6. Risiko Stratejik

Risiko Stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

Peringkat risiko komposit stratejik dinilai “Low to Moderate” yaitu masih dalam range yang sama dengan periode sebelumnya namun terdapat perbaikan risiko.

Dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dalam menyikapi perkembangan kondisi perekonomian akhir-akhir ini Bank terus berupaya tumbuh dengan baik. Pencapaian Bank dalam penyaluran kredit & BPR lebih baik dari rencana sebesar 105,80% dan terjadi peningkatan sebesar 86,22% dibandingkan posisi 31 Desember 2014. Sesuai dengan visi dan misi Bank

Measures to futher improve operational risk awareness include disseminations, infrastructure strengthening as regards identification, measurement, monitoring and controlling of operational risk management, whereby the Bank currently is carrying out gradual and continuous rollout of Key Control Self Assessment on all of the Bank’s branches, implemented on areas that are perceived to be key risks, as well as implementation of Loss Event Database at the branch offices.

5. Legal Risk

Legal risk is a risk due to lawsuit and/or judicial weakness.

Composite legal risk was assessed as “Low to Moderate” which was relatively equal with the previous period. There was, however, an increase in the inherent risk from “Low” to “Low to Moderate”, as there was an increase in the loss potential faced by the Bank in the future, which will have to be properly addressed by the management.

The Bank is currently handling 6 (six) legal cases, in one of which the Bank acts as the litigant, in two cases the Bank acts as the defendant or co-defendant, and in the three remaining cases the Bank acts as a witness. In order to maintain prudence and improve the legal risk mitigation quality, the Bank has among others prepared the case materials and monitored the legal proceedings that are taking place, as well as improving the quality of Loan Agreements, so that the management of the legal aspect of the Bank is expected to improve from time to time.

6. Strategic Risk

Strategic Risk is a risk due to inaccuracy in taking and/or implementing a strategic decision and failure to anticipate shifting business circumstances.

Composite strategic risk level was assessed as “Low to Moderate”, which was relatively equal to the previous period’s level.

By continuously upholding the principle of prudence in responding to recent economic developments, the Bank maintained its effort to grow. Lending achievement was measured at 105.80%, with an increase of 86.22% from the 31 December 2014 position. In line with the Bank’s vision and mission to focus on the micro, small and medium enterprises (MSME) segment, the Bank’s lending performance in this

Page 171: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1652015 Annual Report | Bank Sampoerna

untuk fokus di segmen bisnis usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), pencapaian penyaluran kredit Bank ke segmen ini lebih baik dari rencana sebesar 113,54% dan meningkat dibanding sebelumnya sebesar 109,76%. Rentabilitas Bank juga membaik di mana pencapaian rasio Return on Equity (ROE) lebih baik dari rencana sebesar 100,72% (ROE: 7,54% meningkat dari sebelumnya tahun sebelumnya 5,89%). Pencapaian Return on Asset Bank adalah 91,54% dari rencana namun jika dibandingkan dengan tahun lalu ROA Bank meningkat dari 1,25% menjadi 1,42%. Pencapaian Net Interest Margin adalah sebesar 107,66% dari rencana namun jika dibandingkan dengan tahun lalu meningkat dari sebelumnya 4,76% menjadi 6,28%; dan rasio BOPO Bank sebesar 89,88% membaik dibanding tahun lalu yang sebesar 90,71%.

Bank terus berupaya untuk menjaga agar trend pencapaian rasio-rasio rentabilitas tersebut dapat terus membaik dengan tetap memfokuskan pembiayaan pada segmen UMKM dengan kualitas terjaga dan imbal hasil yang memadai,serta melakukan upaya-upaya efisiensi sehingga diharapkan Bank dapat mencapai target-target usaha yang tertuang dalam Rencana Bisnis Bank.

Dalam pengembangan bisnisnya untuk terus memberikan akses keuangan bagi pengusaha mikro dan kecil, baik secara langsung maupun melalui kerjasama pembiayaan dengan koperasi binaan Bank yang memiliki jaringan kantor lebih dari 122 cabang yang tersebar di 12 Provinsi. Untuk itu Bank terus menambah jaringan kantor dan juga merelokasi kantor Bank dalam rangka optimasi penyaluran kredit UMKM sampai wilayah Indonesia Timur di mana pada periode tahun 2015 Bank telah menambah jaringan kantor dengan membuka Kantor Cabang (KC) dan Kantor Cabang Pembantu (KCP) yaitu KC Rantau Perapat, Sumatera Utara, KC Palopo, Sulawesi Selatan, KC Sorong, Papua Barat, KC Jayapura, Papua, dan KCP Tugumulyo, Sumatera Selatan, merelokasi kantor dengan menutup KC Wisma Sejahtera dengan membuka KC. Ciputat, menutup KCP Fatmawati dengan membuka KCP Tanah Abang, dan KCP Kelapa Gading, Jakarta.

Dari sisi funding, Bank juga mengembangkan beberapa produk Tabungan seperti Tabungan Hati dengan bekerja sama dengan suatu yayasan sosial di Semarang, Tabungan AGRI dengan bekerjasama dengan Sampoerna Agro (grup pemegang saham) di daerah Sumatera Selatan. Secara lebih jauh dari sisi dukungan system, pada bulan November 2015, Bank juga telah melakukan penggantian core banking system yang diharapkan dapat meningkatkan kehandalan pelayanan pada nasabah dan mendapatkan benefit lainnya.

segment was better than the target of 113.54% and was 109.76% higher than the previous year’s performance. The Bank’s rentability also improved, as the Bank’s Return on Equity (ROE) improved by 100.72% (reaching an ROE of 7.54%, better than the previous year’s ROE of 5.89%). Return on Assets was 1.42% or 91.54% of the target, however it was better than the previous year’s ROA of 1.25%. Net Interest Margin (NIM) of 6.28% was 107.66% of the target, but improved from the previous year’s figure of 4.76%; and the Bank’s Operating Expenses to Operating Income ratio was 89.88%, improved from the previous year’s figure of 90.71%.

The Bank continues to improve these ratios of returns by focusing its lending activities on the MSME segment, and will implement efficiency measures so that the Bank will be able to achieve its business targets as stated in the Bank’s Business Plan.

To expand its operational area, the Bank continues to forge lending partnerships with its partner cooperatives, with a network of more than 122 branch offices spread out in 12 provinces. In addition, the Bank have also relocated some of its branch offices and opened new branch offices in order to optimize its lending to MSME segment to eastern Indonesia. In 2015, the Bank expanded its branch network by opening Branch Offices (KC) and Sub-Branch Offices (KCP), namely KC Rantau Perapat, North Sumatera, KC Palopo, South Sulawesi, KC Sorong, West Papua, KC Jayapura, Papua and KCP Tugumulyo, South Sumatera. The Bank also relocated the KC Wisma Sejahtera to KC Ciputat, and closed KCP Fatmawati and opened KCP Tanah Abang and KCP Kelapa Gading in Jakarta.

On the funding side, the Bank has developed a number of new savings products, such as Tabungan Hati through a partnership with a social foundation in Semarang, and Tabungan AGRI through a partnership with Sampoerna Agro (within the same group of shareholders) in South Sumatera. Furthermore, as regards systems, the Bank in November 2015 migrated its core banking system, striving to improve the reliability of its services to its customers as well as to reap other benefits from the new core banking system.

Page 172: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

166 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Dukungan yang baik selama ini dari pemegang saham diharapkan dapat terus mendukung tercapainya sasaran stratejik Bank terutama dalam pemenuhan rasio kecukupan modal minimum (KPMM/CAR). Pada bulan Agustus 2015 dan November 2015 pemegang saham telah menambah modal Bank masing-masing sebesar Rp100 miliar dan Rp65 miliar sehingga total setoran modal pada tahun 2015 adalah sebesar Rp165 Miliar dan hal ini berdampak positif terhadap rasio modal Bank (KPMM) Bank menjadi sebesar 17,03%.

7. Risiko Kepatuhan

Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.

Sejalan dengan beberapa temuan dari hasil pemeriksaan OJK yang terkait aktivitas perkreditan, aktivitas operasional termasuk implementasi APU-PPT, kualitas pelaporan kepada regulator (regulatory reporting), maupun temuan dari SKAI terkait pengendalian risiko kepatuhan, serta masih adanya sanksi denda yang dibebankan OJK pada Bank, baik atas ketidakpatuhan dan/atau kesalahan pelaporan, maka hal ini berdampak pada tingkat risiko kepatuhan Bank yang secara inherent dinilai “Moderate” walaupun penilaian risiko secara komposit masih pada rentang penilaian yang sama dengan periode sebelumnya yaitu ”Low to Moderate”.

Bank akan terus meningkatkan KPMR Kredit dan Operasional termasuk penerapan good corporate governance dengan melakukan pemantauan yang lebih ketat atas pemenuhan seluruh komitmen temuan OJK yang dilakukan oleh unit kerja pelaksana/risk taking unit (first line of defence). Sehingga diharapkan seluruh komitmen atas temuan-temuan OJK dalam upaya peningkatan kualitas pengendalian risiko secara keseluruhan dapat terlaksana secara efektif.

Dari sisi pemberian kredit sampai saat ini tidak ditemukan adanya pelanggaran/pelampauan BMPK, dan secara berkesinambungan Bank akan terus meningkatkan kualitas proses pemberian kredit yang mengacu kepada prinsip kehati-hatian, di mana masih terdapat beberapa kelemahan dalam proses pemberian kredit seperti dalam proses identifikasi, inisiasi, monitoring, dan dokumentasi yang masih dan terus diperbaiki sehingga diharapkan kualitas kredit Bank semakin membaik. Dalam hal ini, Bank juga telah memiliki kebijakan bahwa pemberian fasilitas kredit dengan total eksposur tertentu wajib melalui uji Kepatuhan dari Satuan Kerja Kepatuhan.Bank juga melakukan pelatihan dan sertifikasi terkait program APU&PPT melalui e-learning yang wajib diikuti oleh seluruh karyawan Bank, baik bagi karyawan baru maupun program refreshment bagi karyawan lama.

A strong support from the Bank’s shareholders is expected to help the Bank achieve its strategic targets, especially in terms of the Capital Adequacy Ratio (CAR). In August 2015 and November 2015 the Bank’s shareholders injected capital in the amount of Rp100 billion and Rp65 billion respectively, thus the total injection of capital to the Bank in 2015 was Rp165 billion. This positively affected the Bank’s CAR, which became 17.03%.

7. Compliance Risk

Compliance Risk is a risk due to the Bank non-compliance with prevailing regulations.

In line with the findings of OJK regarding lending activities, operations including implementation of APU-PPT, quality of regulatory reporting, IAU findings related to the compliance risk management, and the fines charged by OJK to the Bank for non-compliance and/or mistakes in reporting, the Bank’s compliance risk level was affected and thus was measured to be “Moderate” (inherently), although the composite level remained at the same level of the previous period, namely “Low to Moderate”.

The Bank shall continue to improve its Credit and Operational Risk Management Implementation Quality (KPMR), including the implementation of good corporate governance through closer monitoring of the implementation of the commitments to resolving all findings of the OJK, to be carried out by the risk taking units (first line of defense). It is expected that the commitment to resolving all of OJK’s findings in order to improve the Bank’s overall risk management quality can be performed effectively.

In terms of lending, up to this point there has not been any finding of any violation of the BMPK, and the Bank is continuously improving its lending approval process quality by upholding the principle of prudence. The Bank still finds drawbacks in its lending processes, such as in identifying, initiating, monitoring, and documenting its lending; their being identified is expected to improve the Bank’s lending quality. The Bank has also issued a policy stating that the provision of loans with certain total exposures must undergo the compliance test carried out by the Compliance Unit. The Bank also provided training and certification in relation to APU-PPT through e-learning, a compulsory material for all employees of the Bank, given to new recruits and as a refreshment program to existing employees.

Page 173: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1672015 Annual Report | Bank Sampoerna

Satuan Kerja Kepatuhan juga melakukan program sosialisasi ke cabang-cabang dalam rangka membangun compliance awareness, mendiskusikan temuan-temuan serta tindak lanjut yang harus dilakukan. Untuk memastikan pemahaman dan pemenuhan Bank terhadap aturan yang berlaku, Bank juga melakukan sosialisasi dan memonitor implementasi atas aturan baru dari regulator melalui Compliance Regulatory Monitoring Application (CRMA).

Bank senantiasa berupaya untuk terus berupaya untuk mengurangi potensi terjadinya pelanggaran kepatuhan baik dari sisi proses, pengembangan produk dan pelaporan dengan terus menerapkan budaya kepatuhan dan kesadaran risiko.

Bank sudah dan terus berkomitmen untuk dapat lebih meningkatkan pengawasan internal Bank terutama terkait pelaksanaan Good Corporate Governance baik dari sisi Governance Structure, Governance Process maupun Governance Outcome. Selain itu, pemenuhan Sertifikasi Manajemen Risiko dan refreshment bagi pejabat-pejabat Bank sesuai tingkatannya tetap terus dilakukan secara berkesinambungan sehingga diharapkan setiap pejabat Bank dapat lebih memahami pentingnya budaya kepatuhan dan kesadaran risiko. Sampai dengan Desember 2015 telah dilakukan pemenuhan Sertifikasi Manajemen Risiko sebesar 83% meningkat dari 78% pada periode sebelumnya.

8. Risiko Reputasi

Risiko Reputasi secara komposit dinilai ”Low to Moderate ” yakni masih pada tingkat yang sama dengan periode sebelumnya. Meskipun demikian Bank tetap memperhatikan dan mengupayakan agar kesalahan/pelanggaran terhadap ketentuan dapat diminimalisir/dihindari dan di samping itu penanganan terkait risiko reputasi terus dikelola secara optimal antara lain terhadap kredit bermasalah, sistem jaringan dalam pelayanan nasabah maupun pemberitaan negatif.

Sampai dengan Desember 2015, tidak terdapat hal signifikan terkait dengan hal-hal di atas yang dapat berdampak lebih lanjut terhadap Risiko Reputasi. Implikasi perkara hukum yang dihadapi Bank sejauh ini masih dalam batas toleransi penanganan oleh unit terkait di Bank.

Dalam hal pelayanan nasabah, tingkat keluhan nasabah masih dapat dijaga pada level yang baik dan juga telah dilaporkan secara rutin kepada OJK oleh unit Customer Care sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Customer Care merupakan unit khusus yang dibentuk untuk mengelola penanganan keluhan nasabah dan berada di

The Compliance Unit also conducts dissemination to branch offices in order to foster the compliance awareness, and to discuss findings and necessary follow-up measures. To ensure that the Bank understands and complies with the prevailing regulations, the Bank conducts disseminations and monitors implementation of the new regulatos from the regulatory bodies using the Compliance Regulatory Monitoring Application(CRMA) tool.

The Bank continues to reduce the risk of non-compliance in its product development and reporting activities, by continuing to implement the compliance culture and risk awareness culture.

The Bank is committed to improving its internal monitoring quality, in particular in relation to the implementation of Good Corporate Governance, in terms of Governance Structure, Governance Process, and Governance Outcome. In addition, the fulfillment of Risk Management Certification requirement and refreshment for officers of the Bank in line with their positions are performed regularly, so that the Bank’s officers understand the import of the compliance culture and the risk awareness culture. Up to December 2015 the Bank has fulfilled 83% of its Risk Management Certification requirement, up from 78% in the previous period.

8. Reputation Risk

The composite reputation risk level was assessed as “Low to Moderate” which was equal to the previous period. However, the Bank remains alert and strives to minimize or avoid the occurrence of violations to regulations. In addition, handling of the reputation risk is managed optimally as regards, among others, non-performing loans, network system for customer service, and negative coverage in the news.

Up to December 2015, there were no significant issues related to the above components that might adversely affect the Bank’s reputation risk. The implication of the legal cases currently faced by the Bank is within the level of tolerance of the Bank, i.e. manageable by the relevant units of the Bank.

In terms of customer service, the customer complaint level was maintained at a satisfactory level and has been regularly reported to OJK by the Customer Care Unit, in line with the prevailing regulations. The Customer Care Unit is a special unit formed under the Operations and IT Directorate, to manage customer complaints. The establishment of this

Page 174: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

168 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

bawah Direktorat Operasional dan Teknologi Informasi. Pembentukan unit tersebut dalam rangka memenuhi ketentuan OJK dan Bank Indonesia mengenai penanganan keluhan nasabah, serta untuk mengantisipasi perkembangan produk dan layanan Bank ke depan.

Terkait Grup perusahaan sampai sejauh ini tidak terdapat potensi, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap Risiko Reputasi Bank.

Bank sejauh ini dapat menjaga relationship pada level yang baik dengan seluruh stakeholders Bank.

PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT DAN PENYEDIAAN DANA BESAR

Dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait dan atau penyediaan dana besar, Bank selalu memperhatikan ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), ketentuan internal dan prinsip kehati-hatian. Sampai saat ini Bank belum pernah melakukan pelanggaran ataupun pelampauan terhadap ketentuan BI mengenai BMPK.

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank per 31 Desember 2015 adalah 17,03%. Jumlah ini sedikit lebih kecil dari target sebesar 17,98% dikarenakan realisasi jumlah kredit yang disalurkan yaitu sebesar Rp4,7 triliun lebih besar dari pada target sebesar Rp4,5 triliun sehingga ATMR meningkat. Per 31 Desember 2015 persentase penyediaan dana terbesar berada pada sektor perdagangan besar dan retail adalah 43,23%, masih di bawah limit yang telah ditetapkan Direksi berdasarkan rekomendasi Komite Manajemen Risiko (60%). Persentase penyediaan dana 15 debitur inti dibandingkan dengan total penyediaan dana per posisi tanggal 31 Desember 2015 masih di bawah limit yang telah ditetapkan Direksi berdasarkan rekomendasi Komite Manajemen Risiko (30%), yaitu sebesar 23,54%. Namun demikian, Bank senantiasa berusaha untuk lebih mendiversifikasikan portfolio penyediaan dana baik dari sisi segmen debitur maupun dari sisi sektor usaha yang dibiayai.

Bank telah menyampaikan laporan penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar (debitur inti) setiap bulannya kepada Bank Indonesia secara tepat waktu.

unit complied with the regulations of the OJK and Bank Indonesia regarding the handling of customer complaints and anticipating the Bank’s future developments of products and services.

In relation to the subsidiaries of the Bank, there has not been any possibility that the Bank’s reputation be harmed either directly or indirectly.

The Bank has so far been able to maintain a strong relationship with all of its stakeholders.

PROVISION OF FUNDS TO RELATED PARTIES AND LARGE EXPOSURES

In terms of financing to related party, the Bank always pays attention to Bank Indonesia Regulation for Legal Lending Limit (LLL) and the principle of prudence. Up to the present, the Bank has never violated or exceeded BI Regulation on the Legal Lending Limit.

CAR of the Bank as at 31 December 2015 was 17.03%. This amount was smaller than the target of 17.98%, due to the lending amount of Rp4.7 trillion that was higher than the target of Rp4.5 trillion, thus increasing the RWA. As at 31 December 2015 the largest percentage of financing was made to the large-scale and retail trading, accounting for 43.23% of the total, well under the the limit applied by the Directors based on the recommendation of the Risk Oversight Committee (60%). Fund provision percentage of 15 core depositors compared to the total loan provision as at 31 December 2015 was still below the limit applied by the Directors based on the recommendation from the Risk Monitoring Committee (30%), namely at 23.54%. Thus, the Bank always strives to diversify its portfolio both from the depositor segmentation as well as the types of business financed.

The Bank has disclosed report of provision of funds to related parties and large exposures (core depositors) to Bank Indonesia in a timely manner.

Page 175: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1692015 Annual Report | Bank Sampoerna

No Penyediaan DanaFund Provision

JumlahTotal

DebiturDebtor

Nominal (jutaan Rupiah)Nominal (million Rupiah)

1 Kepada Pihak TerkaitTo Related Party 4 548

2 Kepada Debitur IntiTo Core Debtor

IndividuIndividual 15 675.770

a. GrupGroup - -

Kredit yang Direstrukturisasi

Sepanjang tahun 2015, Bank telah melakukan restrukturisasi kredit melalui perpanjangan waktu, penurunan suku bunga dan kapitalisasi bunga menjadi pokok kredit baru yaitu sebesar Rp235 miliar.

Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial & Politik

Bank Sampoerna tidak terlibat di dalam kegiatan politik dan tidak memberikan donasi untuk kepentingan politik. Sebaliknya, kepedulian yang tinggi terhadap masalah sosial dan lingkungan hidup merupakan bagian penting dari tugas dan tanggung jawab Bank Sampoerna terhadap masyarakat. Pemberian Dana Sosial (Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan) yang telah dikeluarkan sepanjang tahun 2015 adalah Rp250.000.000.

CorporateAffairs

Untuk melengkapi struktur tata kelola dan menjawab kompleksitas perkembangan bisnis perusahaan, pada tahun 2011 Bank telah membentuk divisi Corporate Affairs. Divisi ini bertugas menyelenggarakan tata kelola komunikasi Bank dengan stakeholders eksternal dan internal agar senantiasa terjaga kesepahaman dan hubungan yang saling menguntungkan, sehingga terbentuk persepsi positif terhadap citra dan reputasi perusahaan. Stakeholders eksternal meliputi lembaga/badan publik maupun individu yang memiliki kaitan dengan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung terhadap kebijakan Bank, termasuk dan tidak terbatas pada Pemegang Saham, Pemerintah, Media, Analis, Nasabah, Masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat, Asosiasi Profesi, Rekanan maupun kompetitor. Sedangkan stakeholders internal meliputi: Pegawai, Direksi dan Dewan Komisaris.

Restructured Loans

Throughout 2015, the Bank restructured loans by time extension, reduction of interest rates and interest capitalization to new loans principles, with the amount of Rp235 billion.

Funding to Political & Social Activities

Bank Sampoerna is not involved in any political activity and does not provide donation to further any political interest. However Bank Sampoerna has a strong interest in addressing social and environmental issues as part of its role and responsibility towards the society. The Bank’s Corporate Social Responsibility expenditures incurred in 2015 was Rp250,000,000.

Corporate Affairs

To complete the structure of the good corporate governance and to correspond the business complexity of the Bank, in 2011 the Bank established the Corporate Affairs Division. Such division is responsible for managing the communication of the Bank with the external and internal stakeholders to maintain the good understanding and mutual relation in order to create a positive perception to the Bank’s image and reputation.

The external stakeholders include institutions or individuals that have direct and indirect relation with the Bank’s policies, including and not limited to the Shareholders, the Government, Media, Analysts, Customers, the Public, Social Organizations, Professional Associations, Partners, and Competitors. On the other hand, the internal stakeholders are the employees, the Directors and the Board of Commissioners.

Page 176: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

170 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Divisi ini akan menyelenggarakan, memenuhi dan mendistribusikan informasi perusahaan melalui berbagai media dan penyebarluasan informasi sesuai dengan kebutuhan stakeholders.

Penyusunan dan penyajian transparansi kondisi keuangan dan non keuangan telah disesuaikan dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank. Hal tersebut dilakukan dengan tepat waktu, lengkap, utuh, kini dan cukup akurat sesuai Peraturan Bank Indonesia, Surat Edaran Bank Indonesia, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan & Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan.

TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK

Tingkat Kesehatan Bank

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum merupakan hasil penilaian kualitatif yang terdiri dari profil risiko, penerapan tata kelola perusahaan, rentabilitas dan permodalan. Bank memperoleh peringkat komposit untuk periode Desember 2015, yakni peringkat 2 (dua) yang mencerminkan kondisi Bank secara umum SEHAT.

Tingkat Kesehatan Bank SampoernaBank Sampoerna’s Financial Soundness

Faktor PenilaianAssessment Indicators

PeringkatRating

KeteranganDescription

Profil RisikoRisk Profile 2 Low to Moderate

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

2 Baik/Good

RentabilitasRentability

2 Baik/Good

PermodalanEquity

2 Baik/Good

Tingkat KesehatanSoundness Level

2 Baik/Good

Penyampaian Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Laporan Tahunan diumumkan dalam surat kabar yang memiliki peredaran luas dan dalam homepage www.banksampoerna.com.

Berikut adalah daftar penyampaian Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Laporan Keuangan Publikasi Tahunan di surat kabar harian di tahun 2015, yaitu:

The division will hold, fulfil and distribute the information about the Bank through any distributing media according to the needs of the stakeholders.

The preparation and presentation of the disclosure of financial and non-financial conditions have been aligned with the procedures, types and scope as regulated by the Bank Indonesia regulation on the Disclosure of the Bank’s Financial Conditions. This has been carried out in a timely, complete, whole, updated and accurate manner, in accordance with the Bank Indonesia Regulations, Bank Indonesia Circulars, OJK Regulations and OJK Circulars.

DISCLOSUREOFTHEBANK’SFINANCIALCONDITIONS The Bank’s Financial Soundness

The Soundness Level of Commercial Banks mechanism is a qualitative assessment comprising risk profile, good corporate governance implementation, rentability and capital. The Bank received a composite rating of 2, or FINANCIALLY SOUND for the period of December 2015.

Submission of Financial Statements and Annual Report

The Quarterly Financial Statements and the Annual Report are announced on widely circulating newspapers and also on the website www.banksampoerna.com.

The following list contains the submission of the Quarterly Financial Statements and the Annual Financial Statements on the newspapers in 2015:

Page 177: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1712015 Annual Report | Bank Sampoerna

Materi PengumumanAdvertisement Material

Tanggal PublikasiPublication Date Media

Iklan Publikasi Laporan Keuangan Bank Periode Desember 2014Bank Financial Report Publication Advertisement for December 2014 period 14 Apr 2015 Media Indonesia

Iklan Publikasi Laporan Keuangan Bank Periode Maret 2015Bank Advertisement for March 2015 period 13 Mei 2015 KONTAN

Iklan Publikasi Laporan Keuangan Bank Periode Juni 2015Bank Financial Report Publication Advertisement for June 2015 period 31 Jul 2015 KONTAN

Iklan Publikasi Laporan Keuangan Bank Periode September 2015Bank Financial Report Publication Advertisement for September 2015 period 28 Okt 2015 KONTAN

Di samping itu, Bank telah menyusun Laporan Tahunan secara transparan dan telah menyampaikannya kepada segenap pemangku kepentingan, diantaranya:a. Bank Indonesia;b. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI);c. Lembaga Pemeringkat di Indonesia;d. Asosiasi Bank-Bank di Indonesia;e. Lembaga Pendidikan Profesi Indonesia (LPPI);f. 2 (dua) Lembaga Penelitian bidang Ekonomi dan

Keuangan; dan,g. 2 (dua) Majalah Ekonomi dan Keuangan. Bank Sampoerna juga menyampaikan publikasi Suku Bunga Dasar Kredit di surat kabar harian dan juga di website Bank yakni www.banksampoerna.com.

Publikasi Suku Bunga Dasar Kredit di Surat KabarPrime Lending Rate Publication in Newspapers

Materi PengumumanAdvertisement Materiawl

Tanggal PublikasiPublication Date Media

Publikasi Suku Bunga Dasar Kredit periode Maret 2015Prime Lending Rate Publication for March 2015 Period 9 Apr 2015 Neraca

Publikasi Suku Bunga Dasar Kredit periode Juni 2015Prime Lending Rate Publication for June 2015 Period 8 Jul 2015 Neraca

Publikasi Suku Bunga Dasar Kredit periode September 2015Prime Lending Rate Publication for September 2015 Period 8 Okt 2015 Neraca

Publikasi Suku Bunga Dasar Kredit periode Desember 2015Prime Lending Rate Publication for December 2015 Period 12 Jan 2016 Neraca

Opsi Saham

Untuk memperkuat struktur permodalan Bank dilakukan melalui penambahan modal dari pemilik. Dengan demikian, Bank tidak melakukan kebijakan dan pemberian share option, yaitu opsi untuk membeli saham oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif yang dilakukan melalui penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank.

Bank Sampoerna has prepared its Annual Report transparently and has presented to the stakeholders, namely:

a. Bank Indonesia;b. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI);c. Indonesian Rating Agencies;d. Indonesian Banking Association;e. Lembaga Pendidikan Profesi Indonesia (LPPI);f. 2 (two) Economic and Finance Research Agencies; and,

g. 2 (Two) Economic and Finance Magazines.

Bank Sampoerna also discloses the publication of its Prime Lending Rate on the daily newspapers and also on the homepage of the Bank at www.banksampoerna.com.

Shares Option

To strengthen capital structure of the Bank, additional capital from the owners was realized. Therefore, the Bank has not implemented the share option policy, which refers to the buying of shares by the members of the Board of Commissioners, Directors and Executives through public and shares option offering as a form of compensation to the member of Board of Commissioners, Directors and Executives of the Bank.

Page 178: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

172 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

NamaName

Jumlah saham yang dimiliki (lembar

saham)/ Total Shares

Jumlah OpsiTotal Option

Harga opsi (Rp)/Option Price(Rp)

Jangka waktu/Maturityyang diberikan

(lembar saham)/ Granted (shares)

yang telah dieksekusi (lembar saham)/

Executed (shares)

KomisarisCommissioner

NihilNone

NihilNone

NihilNone

NihilNone

NihilNone

DireksiDirector

NihilNone

NihilNone

NihilNone

NihilNone

NihilNone

Pejabat EksekutifExecutive Officer

NihilNone

NihilNone

NihilNone

NihilNone

NihilNone

TotalTotal

NihilNone

NihilNone

NihilNone

NihilNone

NihilNone

Buy Back Share dan Obligasi Bank

Selama tahun 2015, Perusahaan tidak melakukan aktivitas buy back shares dan/atau buy back obligasi. Yang dimaksud dengan buy back shares atau buy back obligasi adalah upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah diterbitkan dengan cara membeli kembali saham atau obligasi tersebut, yang tatacara pembayarannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Rasio Gaji Karyawan Tertinggi dan Terendah

Gaji adalah hak karyawan yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari Perseroan atau pemberi kerja kepada karyawan yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi karyawan dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan atau jasa yang telah dilakukannya. Tidak terdapat intervensi pemilik, perselisihan internal dan permasalahan yang timbul sebagai dampak kebijakan remunerasi pada Bank. Informasi di bawah menjelaskan rasio perbandingan gaji, yang meliputi kompensasi yang diterima perbulan oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan tetap di Bank.

Rasio GajiSalary Ratios

KeteranganRemarks

Rasio gaji (%)Salary Ratio (%)

Rasio gaji karyawan yang tertinggi dan terendahRatio of the highest salary of the employees against the lowest salary 40,65

Rasio gaji anggota Direksi yang tertinggi dan terendahRatio of the highest salary of the Directors against the lowest salary 1,97

Rasio gaji anggota Dewan Komisaris yang tertinggi dan terendahRatio of the highest salary of the Board of Commissioners against the lowest salary 2,14

Rasio gaji anggota Direksi yang tertinggi dan karyawan tertinggiRatio of the highest salary of the Directors against the highest salary of the employees 1,58

Bank Sampoerna Shares and Bonds Buyback

During 2015, the Bank did not conduct any share buyback and/or bond buyback. The share buyback or bond buyback here refers to an effort to reduce the number of shares or bonds issued by repurchasing the shares or bonds, whose payment mechanism is in accordance with the applicable regulations.

Highest and Lowest Employee Salaries

Salary refers to rights of employee which is received and stated in currency as a compensation from the Company or employer to the employee which is determined and paid under working agreement, contract or regulation based on allowance for employee and family regarding certain work and or services which has been dedicated. Theres is no internal dispute or issues due to impact of remuneration policy of the Bank. Following information discloses ratio of salary including monthly remuneration for members of Board of Commissioners, Directors and permanent employees of Bank Sampoerna.

Page 179: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1732015 Annual Report | Bank Sampoerna

TRANSPARANSI KONDISI NON-KEUANGAN BANK

Transparansi Informasi Produk dan Layanan

Bank telah mentransparansikan informasi produk dan layanan Bank kepada nasabah dan masyarakat melalui berbagai media komunikasi seperti:1. Website Bank (www.banksampoerna.com);2. Media Sosial Bank;3. Brosur/leaflet, Iklan dan event;4. Starterpack;5. Pengumuman yang dipasang/disebarkan di kantor-

kantor Cabang Bank; dan,6. Penjelasan lisan dari petugas frontliner Bank.

Selain informasi produk dan manfaat yang tercantum di dalam sarana-sarana tersebut, untuk persyaratan tertulis pembukaan rekening yang harus dilengkapi oleh nasabah pada saat membuka rekening.

Akses dan Informasi Perusahaan

Bank Sampoerna senantiasa menyediakan akses kepada masyarakat dan segenap pemangku kepentingan melalui berbagai media diantaranya, sebagai berikut:

1. Siaran PersSebagai bentuk keterbukaan informasi, Bank senantiasa memberikan keterangan informasi melalui media massa, salah satunya melalui bentuk siaran pers. Di tahun 2015, Bank menerbitkan 15 (lima belas) siaran pers sebagai bentuk transparansi kepada masyarakat.

Rekap Siaran Pers Bank Tahun 2015Details of the Bank’s Press Releases in 2015

no. Materi Siaran PersPress Release

Publikasi padaPublished in

1 Bank Luncurkan Kartu DebitBank Launches Debit Card Januari 2015

2 Bank Resmikan Kantor Cabang di PalopoBank Opens a New Branch Office in Palopo Februari 2015

3 Sinergi Antara Sampoerna Agro dan Bank Dalam Meningkatkan Kesejahteraan PetaniSynergy between Sampoerna Agro and Bank in Enhancing Farmers’ Wellbeing Februari 2015

4 Bank Resmikan Kantor Cabang di Kota SorongBank Officially Opens New Branch Office in Sorong Maret 2015

5 Penguatan Jaringan dan Strategi Bisnis: Bank Resmikan Kantor Cabang di PalembangStrengthening of Business Strategy and Network: Bank Opens New Branch Office in Palembang April 2015

6 Dukung Pertumbuhan Ekonomi di Wilayah Timur Indonesia: Bank Buka Kantor Cabang di JayapuraSupporting Economic Development in Eastern Indonesia: Bank Opens New Branch Office in Jayapura April 2015

7 Bank Pertajam Fungsi Intermediasi: Catat Peningkatan Kredit Sebesar 46,68% per Desember 2014Bank Strengthens Intermediation Function: 46.68% Rise in Lending Recorded as at December 2014 April 2015

DISCLOSUREOFTHEBANK’SNON-FINANCIALCONDITIONS

Products and Services Information Disclosure

The Bank has brought transparency to its products and services information to the customers and public through several communication channel, as follows:1. Website of Bank Sampoerna (www.banksampoerna.com);2. Social Network of Bank Sampoerna;3. Brochure/leaflet, Advertisement and events;4. Starterpack;5. Announcement placed/distributed on the Branch Offices of

the Bank; and,6. Verbal explanation from frontliner officer of the Bank.

In addition to the products and benefits information disclosed on the communication channel, regarding written requirement of account registration which has to be complied by the customers during the account registration.

Corporate Information and Access

Bank Sampoerna provides access to public and stakeholders through several media, as follows:

1. Press ReleaseAs an information disclosure, Bank Sampoerna discloses information through mass media, such as publication of press release. In 2015, the Bank Sampoerna issued 15 (fifteen) press releases to the public.

Page 180: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

174 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

no. Materi Siaran PersPress Release

Publikasi padaPublished in

8 Soft Launching Tabungan SAKU: Belanja Sambil Menabung di Alfamart dan AlfamidiSoft Launching Tabungan SAKU: Shopping and Saving at Alfamart and Alfamidi Outlets April 2015

9 Bank Selenggarakan Edukasi Literasi Keuangan: Membangun Indonesia Dengan MenabungBank Organizes Financial Literacy Education: Building Indonesia by Saving Mei 2015

10Bank Luncurkan Tabungan Hati: “Produk Tabungan Berbasis Amal dan Menggandeng Wisma Kasih Bunda”Bank Launches Tabungan Hati: “Charity-Based Savings Product in Partnership with Wisma Kasih Bunda”

Juni 2015

11Bank Konsisten Meningkatkan Fungsi Intermediasi: Catat Peningkatan Kredit sebesar 87,6% per Juni 2015Bank’s Consistency in Strengthening Its Intermediation Function: 87.6% Rise in Lending Recorded as at June 2015

Juli 2015

12Gelar Open Booth Tabungan Hati: Bank Ajak Masyarakat Untuk Menabung Sekaligus Menolong Penderita Hydrocephalus Tabungan Hati Open Booth: Bank Encourages the Public to Save and Help Hydrocephalus Victims

Agustus 2015

13 Bank Komitmen Untuk Tetap Menjaga Integritas dan Etika Dengan Memberikan Pelayanan Yang TerbaikBank Remains Committed to Integrity and Ethics by Providing the Highest Level of Service September 2015

14

Bank Tetap Tumbuh di Tengah Kondisi Perekonomian Global yang Belum Membaik: Catat Peningkatan Laba Sebesar 295,6% per September 2015Bank Continues to Grow Amidst the Slow Recovery of Global Economy: 295.6% Increase in Income Recorded as at September 2015

Oktober 2015

15 Lebih Dekat Dengan Nasabah: Bank Lakukan Kunjungan ke Pengusaha BaksoCloser with Our Customers: Bank Visits Meatballs Businesses November 2015

2 Website Bank senantiasa memastikan kepatuhan terhadap

ketentuan keterbukaan informasi. Adapun laporan maupun informasi lainnya yang wajib

disampaikan dalam website, adalah sebagai berikut:i. Laporan Keuangan Publikasi Triwulan; ii. Laporan Keuangan Publikasi Tahunan;iii. Laporan Tahunan;iv. Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan; dan,v. Publikasi Suku Bunga Dasar Kredit.

3. Media Sosial Bank Sampoerna memiliki media jejaring sosial

yakni Facebook (BankSampoerna) dan Twitter (@BankSampoerna).

4. Phone Banking Bank Sampoerna memiliki call center yang bisa diakses di

1500035.

Etika Bisnis dan Kode Etik

Bank Sampoerna yang bergerak di bidang industri perbankan dan jasa keuangan menyadari bahwa aspek kepercayaan dari pemegang saham dan para nasabahnya merupakan hal yang esensial dalam mendukung pertumbuhan kinerja Bank yang sehat dan stabil. Karenanya Bank memandang perlu menerapkan etika bisnis pada setiap tingkatan organisasi dan pada setiap aktivitas operasional perusahaan serta menetapkan etika perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya yang menggambarkan sikap moral Bank Sampoerna.

2. Website The Bank ensures compliance towards regulation of

information disclosure. Other reports and information disclosed on the website are

as follows:i. Quarterly Financial Statements;ii. Annual Financial Statements;iii. Annual Report;iv. Good Corporate Governance Report; and,v. Prime Lending Rate Publication.

3. Social Media Bank Sampoerna has social media accounts, namely Facebook

(BankSampoerna) and Twitter (@BankSampoerna).

4. Phone Banking Bank Sampoerna’s call center is accessible on 1500035.

Business Ethics and Code of Conduct

Bank Sampoerna, engaged in the banking and financial services industry, is aware that trust from the Shareholders and customers is an essential factor in supporting the growth of the Bank to be sound and stable. Therefore, the Bank considers important the implementation of business ethics in every level of the organization and activity of the Bank as well as implementing code of conduct in carrying its business activity which illustrates the moral attitude of Bank Sampoerna.

Page 181: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1752015 Annual Report | Bank Sampoerna

Agar sikap moral tersebut dapat benar-benar diimplementasikan dalam setiap aktivitas usaha, maka perusahaan harus merumuskan etika berbisnis/berusaha yang disepakati bersama. Kode Etik dan Etika Bisnis inilah yang menjadi tolok ukur dalam setiap perilaku karyawan dalam menjalankan aktivitas operasional.

Bank telah memiliki panduan berupa kode etik atau Code of Conduct (CoC) sebagai pedoman etika yang menjadi prinsip dan dasar yang memandu hubungan di antara manajemen dan karyawan Bank Sampoerna dan hubungan dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) dalam berbisnis, diharapkan dapat mendukung implementasi Tata Kelola Perusahaan.

Terdapat 11 Kode Etik Bank yang antara lain berisi:

1. Nilai-nilai Perusahaan;2. Budaya Kepatuhan;3. Anti Fraud/Anti Suap/Anti Korupsi;4. Miss-Selling/Miss-Represent Produk dan Jasa;5. Mencegah Pencucian Uang;6. Menghindari Benturan Kepentingan;7. Menjaga Kerahasiaan dan Perlindungan Data;8. Menghindari Berkompromi Karena Hadiah/Hiburan;9. Cepat dan Tanggap Menangani Keluhan Nasabah;10. Berani Bicara (speak up); dan,11. Penggunaan Fasilitas Kantor.

Untuk pencegahan fraud dan benturan kepentingan Bank telah menambahkan klausul khusus anti suap dalam perjanjian dengan nasabah maupun pihak ketiga.

Penyebaran Kode Etik

Penyebaran Kode Etik dilakukan dengan memanfaatkan berbagai media dan kesempatan internal event kepada seluruh karyawan dan karyawati Bank pada segala tingkatan termasuk tenaga outsourcing.

Media penyebaran Kode Etik Bank antara lain dilakukan melalui:1. Majalah Internal;2. Surat Edaran;3. Nuansa Pagi;4. Corporate Mail;5. E-learning.

Seluruh karyawan dan karyawati juga menandatangani kontrak kerja yang salah satunya adalah pernyataaan kepatuhan terhadap Kode Etik dan dijadikan sebagai salah satu bagian dalam penilaian karyawan (kondite) yang dilaksanakan setiap tahun.

In order for the moral attitude to be implemented in every business activity, the Bank formulates its business ethics as collectively agreed. The Code of Conduct and Business Ethics serve as an indicator of every employee’s conduct in carrying out their operational activities.

The Bank has guidelines of Code of Conduct in place as ethical conduct and principle in guiding the relationships among the management and employees of the Bank as well as with the stakeholders in carrying out its business, it is expected to support Good Corporate Governance implementation.

The 11 elements of the Code of Conduct of Bank Sampoerna includes:1. Corporate Values;2. Compliance Culture;3. Anti-fraud/Anti-bribery/Anti-corruption;4. Mis-selling/mis-representing products and services;5. Money Laundering Prevention;6. Conflict of Interest Prevention;7. Preserving Confidentiality and Data;8. Preventing Compromize due to Gratification Entertainment;9. Fast and Responsive in Handling Customers Complaints;10. Speak Up; and,11. Utilization of Office Facility.

For fraud prevention and conflict of interest, the Bank has introduced a specific clause on anti bribery in agreement with customers and third parties.

Dissemination of Code of Conducts

The Code of Conduct dissemination is carried out by utilizing every media and internal events to all employees of the Bank in every level, including outsourced staff.

Media for Code of Conduct dissemination in the Bank are as follows:1. Internal Magazine;2. Circular Letters;3. Nuansa Pagi;4. Corporate Mail;5. E-learning.

All employees also signed working contract which also stated obligation to comply with Code of Conduct and becomes a part of employees’ annual evaluation (performance).

Page 182: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

176 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Permasalahan Hukum

Permasalahan hukum adalah permasalahan hukum perdata dan pidana yang dihadapi Bank selama periode tahun laporan dan telah diajukan melalui proses hukum.

Selama tahun 2015, terdapat perkara penting yang dihadapi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank Sampoerna yang sedang menjabat dan tidak berpengaruh pada kondisi permodalan Bank.

Perkara Penting yang Dihadapi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi BankLitigations Faced by Board of Commissioners and Directors of the Bank

TahunYear

NamaPerkaraName of Case

StatusStatus

RiwayatHistory

Nilai GugatanLitigation Value

Pengaruh Kepada Kondisi Permodalan Bank

Impact on the Bank’s Equity

2015 Gugatan dari Lim Lay Tju, dkk

Litigation from Lim Lay Tju et al.

Proses

Processed

Putusan di tingkat Pertama (PN) dimenangkan BSS

Verdict at the District Court was in favor of BSS

Rp4.507.500.000,- Nihil

None

2014 Menggugat Nasabah Suhardi alias Ng Koh Peng

Litigation against Customer named Suhardi alias Ng Koh Peng

Gugatan diterima

Claim accepted

Putusan di tingkat Pertama (PN) dimenangkan BSS

Verdict at the District Court was in favor of BSS

Rp1.035.076.409,- Bank berpeluang mendapatkan nilai gugatan dari asset Nasabah

Bank stands a chance to win the amount claimed taken from the Customer’s assets

2013 Gugatan dari Nasabah Robin Lubron

Litigation from Customer named Robin Lubron

Gugatan ditolak

Claim denied

Putusan di tingkat Pertama (PN) dan tingkat Kedua (PT) dimenangkan BSS

Verdict at the District Court and High Court was in favor of BSS

Rp4.000.000.000,- Nihil

None

2012 Nihil / None Nihil / None Nihil / None Nihil / None Nihil / None

Bank terlibat dalam beberapa kasus hukum tertentu, baik sebagai penuntut maupun pihak yang dituntut dengan pihak ketiga maupun terkait dengan kekayaan Bank. Rincian permasalahan hukum yang dihadapi Bank Sampoerna selama tahun 2015 adalah sebanyak 6 perkara dengan rincian sebagai berikut:

Permasalahan Hukum yang Dihadapi Bank SampoernaLitigations Faced by Bank Sampoerna

Permasalahan HukumLitigation

2015

PerdataCivil

PidanaCrime

Selesai (Telah Mempunyai Kekuatan Hukum Yang TetapSettled (With Permanent Legal Force/Inkracht) 1 4

Dalam Proses PenyelesaianUnder Settlement Process 0 1

JumlahTotal 1 5

Litigation

Litigation refers to certain law issues both private and penal law faced by Bank Sampoerna during the reporting year period and has been appealed under legal process.

Throughout 2015, there was significant issue faced by currently serving members of Board of Commissioners and Directors and no impact on the Bank’s equity.

The Bank is involved in certain legal cases, both as the litigant and defendant with third party or related to the assets of the Bank. The details of these litigations faced by Bank Sampoerna in 20154, amounting to 6 cases, are as follows:

Page 183: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1772015 Annual Report | Bank Sampoerna

Internal Fraud

Pengungkapan mengenai Internal Fraud yang terjadi sepanjang tahun 2015 baik yang telah diselesaikan, dalam proses penyelesaian, maupun yang telah ditindaklanjuti melalui proses hukum dapat dilihat dari tabel di bawah ini :

Internal Fraud dalam 1 tahunInternal Fraud in 1 year

Jumlah kasus yang dilakukan olehTotal case performed by

Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi

Member of Board of Commissioners and Board of Directors

Pegawai TetapPermanent Employee

Pegawai tidak tetapNon-Permanent Employee

Thn sebelumnya/

Previous Year

Thn berjalan/Current Year

Thn sebelumnya/

Previous Year

Thn berjalan/Current Year

Thn sebelumnya/

Previous Year

Thn berjalan/Current Year

Total Fraud Nihil/None Nihil/None Nihil/None 1 Nihil/None Nihil/None

Telah diselesaikan/Settled Nihil/None Nihil/None Nihil/None 1 Nihil/None Nihil/None

Dalam proses penyelesaian di internal Bank/Under internal settlement process

Nihil/None Nihil/None Nihil/None Nihil/None Nihil/None Nihil/None

Belum diupayakan penyelesaian/Not yet handled Nihil/None Nihil/None Nihil/None Nihil/None Nihil/None Nihil/None

Telah ditindak lanjuti melalui proses hukum/Handled under legal process

Nihil/None Nihil/None Nihil/None Nihil/None Nihil/None Nihil/None

Rencana Strategis Bank

Rencana Strategis Bank disampaikan secara terpisah pada Bab Rencana Strategis dan Proyeksi ke Depan.

Internal Fraud

Internal Fraud Disclosure on events occurring in 2015, including those that have been settled, under settlement process, or have entered into any settlement process or legal process are provided in the following table:

The Bank’s Strategic Plans

The Bank’s strategic plans are elaborated separately in the chapter titled “Strategic Plans and Projections”.

Page 184: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

178 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

178

ITIK PUlANG PETANG

Melambangkan kesabaran, kedisiplinan dan taat akan peraturan / hukum

Representing patience, discipline, and compliance

Page 185: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1792015 Annual Report | Bank Sampoerna

Pengungkapan Eksposur Risiko

& Penerapan Manajemen Risiko

Disclosure of Risk Exposure and Risk Management Implementation

Pengungkapan Permodalan secara umum

General Disclosure of Capital

180

Pengungkapan mengenai penerapan Manajemen Risiko Bank secara umum

General Disclosure of Risk Management Implementation

181

Pengungkapan mengenai eksposur risiko dan penerapan Manajemen Risiko Bank

secara khususSpecific Disclosure of Risk Exposure and Risk

Management Implementation

184

Lampiran Tabel-tabelAttachments and Tables

197

Page 186: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

180 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Pengungkapan Permodalan serta Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko BankDisclosure of Capital, Disclosure Risk Exposure and Risk Management Implementation

1) Pengungkapan Permodalan secara umum

1. Struktur Permodalan

Jumlah modal Bank per tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp816,3 miliar yang terdiri dari Modal Inti sebesar Rp772,6 miliar atau sebesar 95% dan Modal Pelengkap sebesar Rp43,6 miliar atau sebesar 5%. Modal disetor dan Dana Setoran Modal sebesar Rp650 miliar merupakan komponen utama dari Modal Inti Bank. Posisi permodalan Bank berdasarkan peraturan Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2015 dapat dilihat pada Tabel 1a. Sedangkan untuk Tabel 1b mengenai Permodalan Bank Asing, Bank Sampoerna tidak memiliki eksposur permodalan bank asing.

2. Penilaian Kecukupan Modal

Bank terus berupaya untuk memantau kecukupan modal agar dapat dijaga diatas 16% sesuai dengan yang telah ditetapkan pihak regulator. Dalam melakukan penilaian Rasio Kecukupan Modal, Bank menghitung Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (“ATMR”) risiko kredit melalui Pendekatan Standar dan ATMR untuk risiko operasional dengan Pendekatan Indikator Dasar. Melalui penilaian tersebut diharapkan Bank bisa mengantisipasi potensi risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional yang terus berkembang seiring dengan pertumbuhan Bank Sahabat Sampoerna.

1) General Disclosure of Capital

1. Capital Structure

Total capital of the Bank as at 31 December 2015 was Rp816.3 billion, comprising Tier 1 Capital of Rp772.6 billion or 95% of the total capital, and Tier 2 Capital of Rp43.6 billion or 5% of the total. Paid-in capital and capital payment of Rp650 billion are the main components of the Bank’s Tier 1 Capital. The Bank’s capital position based on the regulations of Bank Indonesia as at 31 December 2015 is presented on Table 1a. Table 1b which addresses the Capital Structure of Foreign Banks is not applicable to Bank Sampoerna as the Bank has no exposure to capital from foreign banks.

2. Capital Adequacy Assessment

The Bank continues to monitor its capital adequacy ratio to be always above 16%, in line with the requirement set by the regulator. In calculating the Capital Adequacy Ratio, the Bank calculates the Risk Weighted Assets (“RWA”) for credit risk using a Standard Approach and the RWA for operational risk using the Basic Indicator Approach. Through these assessments the Bank is expected to be able to anticipate potential credit risk, market risk, and operational risk that build up in line with the growth of Bank Sahabat Sampoerna’s business.

Transparansi untuk Penguatan Fungsi Manajemen Risiko

Transparency for Stronger Risk Management Function

Page 187: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1812015 Annual Report | Bank Sampoerna

2) General Disclosure of Risk Management Implementation

The bank has implemented risk management processes in accordance with Bank Indonesia (BI) Regulation PBI No. 5/8/PBI/2003 on Risk Management Implementation For Commercial Banks, as amended by BI Regulation No. 11/25/PBI/2009 and BI Circular No. 5/21/DPNP on Risk Management Implementation for Commercial Banks, as amended by BI Circular No. 13/23/DPNP dated 25 October 2011.

In compliance with the above regulations, the Bank has established a Risk Management Committee (RMC), and a Risk Management Unit (RMU) which is independent from Operational Units, the Compliance Unit, and the Internal Audit Unit (IAU). Thus, the overall risk management framework is expected to be continuously integrated, directed and coordinated in order to increase the Bank’s performance.

Bank adopting risk governance through 3 (Three) Line of Defences:

1. First Line of Defence encompasses all working units, include the staffs should ensure the implementation of effective risk management for all relevant risk in their area directly , include the implementation of four eyes principle/dual control mechanism of maker and checker in all risk decision.

2. Second Line of Defence includes Director/Senior Management team who responsible for each risk in their area, delegation of authority and support the risk decision taken by First line of Defence. Compliance Unit and RMU support the compliance and risk awareness culture on the First Line of Defence and Second Line of Defence through the opinion/review indepedently related to regulation or risk management strategy.

3. Third Line of Defence is the role of audit as an assurance function (IAU or external auditor) to measure the effectiveness of risk management aplliance on the First and Second Line of Defence

2) Pengungkapan mengenai penerapan Manajemen Risiko Bank secara umum

Bank telah menerapkan proses manajemen risiko sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia pada PBI No. 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 11/25/PBI/2009 dan SE BI No. 5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, sebagaimana telah diubah dengan SE BI No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011.

Seiring dengan ketentuan Bank Indonesia tersebut maka Bank telah memiliki Komite Manajemen Risiko (KMR) dan Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang independen terhadap Satuan Kerja Operasional maupun Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) dan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). Dengan demikian pengelolaan risiko secara keseluruhan diharapkan dapat terus dilakukan secara terpadu, terarah, terkoordinir dan berkesinambungan dalam rangka peningkatan kinerja usaha Bank.

Bank mengadopsi prinsip tata kelola risiko (risk governance) melalui 3 (Three) Line of Defences:

1. First Line of Defence adalah semua unit kerja termasuk seluruh staf didalamnya harus memastikan terimplementasikannya manajemen risiko yang efektif atas seluruh risiko melekat dalam lingkup dan tanggung jawab kerjanya masing-masing secara langsung termasuk dalam keputusan risiko dengan menerapkan prinsip four eyes principle/dual control mechanism dimana terdapat peranan maker dan checker di dalamnya.

2. Second Line of Defence terdiri dari Direktur bidang dan/atau Tim Senior Manajemen yang bertanggung jawab terhadap setiap jenis risiko pada masing-masing unit kerja dibawahnya yang memberikan delegasi kewenangan serta dukungan atas keputusan risiko yang diambil oleh First Line of Defence. SKK dan SKMR mendukung terciptanya budaya kepatuhan dan kesadaran risiko pada First Line of Defence dan Second Line of Defence melalui pemberian opini/kaji ulang secara independen terkait regulasi maupun strategi pengelolaan risiko.

3. Third Line of Defence merupakan peranan audit sebagai fungsi assurance (SKAI maupun audit ekstern) dalam menilai efektivitas dari penerapan manajemen risiko baik pada First Line of Defence maupun Second Line of Defence.

Page 188: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

182 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

The Bank’s risk management implementation also covers the risk of new products and activities, whereby the RMU reviews the risk management activities conducted by related business units on the initiated product and activities.

The Bank manages 8 (eight) types of risk in accordance with Bank Indonesia (now Otoritas Jasa Keuangan or OJK) regulations, which consists of credit risk, liquidity risk, market risk, operational risk, compliance risk, legal risk, reputation risk and strategic risk, and these are reported periodically in the Risk Profile Report to the OJK.

The processes of risk management implementation in the Bank involve risk identification, measurement, monitoring and controlling, all of which cover the following:

• Active supervision by the Board of Commissioners and the Board of Directors;

• Adequacy of policies, procedures and limits;• Adequacy of risk identification, measurement, control

and monitoring processes, and the risk management information system; and

• Comprehensive internal control system.

a) Active supervision by the Board of Commissioners and the Board of DirectorsThe Board of Commissioners and the Board of Directors actively supervise the risks inherent in the Bank’s activities as a whole and comprehensively, as reflected in the gradual increase in quality of the

DewanKomisaris

SatuanKerjaManajemenResiko

KomiteManajemenResiko

KomitePemantau Resiko

danManajemenResikoDewan Direksi DirekturKepatuhandan

ManajemenResiko

UnitBisnisdanKredit SatuanKerjaKepatuhan

Management Line Reporting Line Membership Line

Penerapan manajemen risiko pada Bank juga mencakup pengelolaan risiko produk dan aktivitas baru dimana SKMR melakukan kaji ulang atas pengendalian risiko yang dilakukan pada unit kerja terkait produk dan aktivitas yang akan diusulkan tersebut.

Bank telah mengelola 8 (delapan) jenis risiko sesuai ketentuan Bank Indonesia (sekarang di bawah Otoritas Jasa Keuangan/OJK), yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko reputasi dan risiko stratejik, dan secara berkala melaporkan Laporan Profil Risiko kepada OJK.

Penerapan manajemen risiko pada Bank merupakan suatu proses yang meliputi kegiatan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, yang mencakup hal-hal sebagai berikut:• Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi;

• Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit;• Kecukupan proses identifikasi, pengukuran,

pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko; dan

• Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.

a) Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi

Dewan Komisaris dan Direksi aktif mengawasi pertumbuhan usaha Bank termasuk risiko-risiko yang melekat pada aktivitas Bank secara keseluruhan dan komprehensif yang tercermin

Page 189: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1832015 Annual Report | Bank Sampoerna

dari semakin baiknya kualitas penerapan manajemen risiko Bank secara bertahap pada seluruh lini bisnis yang ada.

Dengan dukungan Dewan Komisaris dan Direksi, maka struktur organisasi Bank terus dikembangkan agar dapat mendukung penerapan manajemen risiko sesuai dengan perkembangan kompleksitas usaha Bank. Upaya pengembangan sumber daya manusia baik dari sisi kuantitas maupun kualitas terus dilakukan pada seluruh lini bisnis agar senantiasa prinsip kehati-hatian seperti penerapan dual control mechanism atau four eyes principles dapat diterapkan secara konsisten dan berkelanjutan. Secara independen SKMR secara aktif memberikan kajian dan rekomendasi atas risiko-risiko yang perlu mendapatkan perhatian dari Manajemen Senior dan Direksi seperti melalui rapat KMR yang dilakukan secara rutin. Selain itu SKMR dan unit kerja pemangku risiko juga secara rutin diundang untuk menghadiri rapat Komite Pemantau Risiko (tingkat Komisaris) juga rapat Asset and Liability Committee/ALCO (pada tingkat Direksi dan Manajemen Senior) agar dapat memberikan masukan terkait pengelolaan risiko bank sehingga pada akhirnya diharapkan pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi dapat berjalan secara lebih efektif dari waktu ke waktu.

b) Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit

Kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko dibangun dan dikembangkan secara bertahap pada seluruh lini bisnis bank dengan selalu mempertimbangkan prinsip kehati-hatian, kepatuhan pada regulasi yang berlaku, best practice yang menjadi praktik umum yang juga diterapkan pada institusi perbankan lainnya seperti prinsip Good Corporate Governance (GCG), Basel Implementation dan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) melalui:• Unit kerja terkait berupaya untuk secara

bertahap terus mengkinikan kebijakan dan prosedur secara berkala terkait pengelolaan risiko yang disesuaikan dengan perkembangan kompleksitas usaha Bank.

• SKMR melakukan kajian/memberikan opini terkait risiko atas inisiatif, kebijakan, prosedur termasuk limit-limit yang diusulkan oleh unit kerja terkait seperti batas wewenang dalam memutus kredit dan limit-limit lainnya baik yang terkait penyediaan dana/kredit maupun aktivitas pendanaan.

Bank’s risk management implementation across all of its lines of business.

With the support from both the Board of Commissioners and the Board of Directors, the Bank’s organizational structure continues to be developed to support the risk management implementation in line with the increasing complexity of the Bank’s businesses. Human resources development in terms of quantity and quality continues to be conducted on all lines of business to ensure that the principle of prudence, such as dual control mechanism or the four eyes principles, are consistently applied.

Independently the RMU actively conducts reviews and provides recommendations on all associated risks that require the attention of Senior Management and the Board of Directors which are presented through routine RMC meetings. In addition, the RMU and business units as risk owners are also regularly invited to attend to Risk Oversight Committee (Commissioners Level) meetings as well as Asset and Liability Committee/ALCO (Directors Level and Senior Management level) meetings, where the RMU provides input related to the Bank’s risk management, ensuring active supervision from both of the Board of Commissioner and the Board of Directors.

b) Adequacy of policies, procedures and limits

The policies, procedures and limits are established and gradually developed for all lines of business by taking into consideration the principle of prudence, regulatory compliance, and best practices within the banking industry, such as the principles of Good Corporate Governance (GCG), the Basel Implementation, and the Indonesian Banking Architecture (IBA), through the following means:

• Related business units periodically update all policies and procedures related to risk management in accordance with the latest business practices and the increasing complexity of the Bank’s activities.

• The RMU conducts reviews and provides opinions on the initiatives, policies, procedures and including limits proposed by related business units such as the credit limit approval authority and other limits, in both funding and lending activities.

Page 190: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

184 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

c) Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko, serta sistem informasi manajemen risiko

Bank senantiasa menerapkan proses manajemen risiko yang terdiri atas proses identifikasi, pengukuran, pengendalian, dan pemantauan risiko pada seluruh aktivitas bisnis Bank baik melalui kebijakan, prosedur, proses inisiasi produk atau aktivitas baru dan juga pemantauan terhadap kinerja atas efektivitas manajemen risiko pada tingkat implementasi melalui sistem informasi manajemen risiko yang dipresentasikan pada rapat KMR maupun melalui laporan hasil audit intern Bank.

d) Sistem pengendalian intern yang menyeluruh

Pengendalian intern Bank telah didesain melalui kebijakan, prosedur, dan limit, di mana dalam implementasinya secara konsisten dipersyaratkan adanya penerapan four eyes principle/dual control mechanism sehingga aktivitas operasional Bank dapat berjalan secara efektif dan efisien dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Secara preventif dan independen SKMR dan SKK memberikan kajian atas sistem pengendalian intern baik dari sisi pengelolaan risiko maupun dalam rangka kepatuhan atas regulasi yang berlaku pada seluruh kebijakan dan prosedur yang menjadi inisiatif unit kerja terkait. Selain itu, secara detektif/korektif dilakukan penilaian atas implementasi pengendalian intern yang berjalan pada aktivitas operasional Bank secara independen oleh SKAI.

SKMR dan SKK berada di bawah Direktorat Kepatuhan dan Manajemen Risiko sehingga dapat bekerja secara independen sesuai dengan regulasi yang berlaku. SKMR dan SKK secara bertahap telah bekerja sama dalam mensosialisasikan budaya kepatuhan dan kesadaran risiko termasuk penerapan good corporate governance pada seluruh Kantor Cabang dan Cabang Pembantu Bank.

2) Pengungkapan mengenai eksposur risiko dan penerapan Manajemen Risiko Bank secara khusus

Pengungkapan terdiri dari pengungkapan kualitatif dan kuantitatif. Sehubungan Bank tidak memiliki perusahaan anak maka pengungkapan kuantitatif hanya dilakukan secara individual.

a) Risiko Kredit(1) Pengungkapan umum

Dalam pengelolaan risiko kredit difokuskan pada beberapa unsur utama yang meliputi:• Sumber daya manusia yang memiliki kesadaran

c) Adequacy of risk Identification, measurement, control and monitoring processes, and the risk management information system

The Bank continues to practice risk management that encompasses risk identification, measurement, control and monitoring, conducted on all lines of business starting from policies, procedures and initiation of new products or activities. Moreover, a performance monitoring is also conducted to monitor Risk Management effectiveness at the implementation stage, through a risk management information system presented during periodic RMC meetings as well as through the Bank’s internal audit reports.

d) Comprehensive internal control system

The Bank’s internal control system has been designed through policies, procedures, and limits which in its implementation consistently requires the applicationof the four eyes principle or the dual control mechanism, so that the Bank’s operational activities run effectively and efficiently, with due regard to the principle of prudence.

In addition, preventively both the RMU and Compliance Unit are independent in their reviews on the internal control system in accordance to risk management and regulatory compliance of all policies and procedures belonging to related business units. Further, corrective evaluation is conducted on the implementation of the internal control system being run in the Bank’s operational activities. This is carried out independently by the Internal Audit Unit.

Both the RMU and the Compliance Unit are under the Compliance and Risk Management Directorate, and thus may work independently in line with the applicable regulations. Both the RMU and the Compliance Unit gradually have collaborated in disseminating a culture of compliance and risk awareness, including the implementation of good corporate governance across all branch and sub-branch offices of the Bank.

2) Specific Disclosure of Risk Exposure and Risk Management Implementation

The disclosure consists of qualitative and quantitative disclosure. As the Bank has no subsidiary, quantitative disclosure is only performed individually.

a) Credit Risk(1) General Disclosure

Th e Bank is focusing on several key aspects in managing its Credit Risk, namely:• Human resources with risk awareness and

Page 191: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1852015 Annual Report | Bank Sampoerna

risiko dan budaya kepatuhan, • Kebijakan dan prosedur perkreditan yang

mengutamakan prinsip kehati-hatian, • Proses persetujuan kredit yang transparan dan

berjenjang oleh Komite Kredit, • Kriteria dan alat ukur risiko yang jelas, • Penyebaran risiko yang merata, • Administrasi dan dokumentasi yang lengkap,

serta • Pengawasan kredit secara berkesinambungan

untuk menjaga kualitas kredit.

Bank juga melakukan pengawasan secara berkesinambungan untuk mengidentifikasi secara dini potensi risiko kredit yang mungkin timbul, sehingga dapat melakukan langkah-langkah penyelamatan maupun penyelesaian kredit yang efektif dan efisien.

Bank telah memiliki Ketentuan intern terkait perkreditan yang telah disetujui oleh Direksi dan beberapa telah disetujui oleh Dewan Komisaris (sesuai dengan regulasi yang berlaku).

(a) Pengungkapan kualitatif, yang mencakup antara lain:i. Penerapan manajemen risiko untuk risiko

krediti.1. Organisasi manajemen risiko kredit

Struktur organisasi manajemen risiko telah didesain agar dapat bekerja secara optimal dengan asas independensi dari unit kerja perkreditan dengan terus mengutamakan prinsip kehati-hatian.

i.2. Strategi manajemen risiko kredit untuk aktivitas yang memiliki eksposur risiko kredit yang signifikanBank senantiasa melakukan prinsip kehati-hatian secara komprehensif dalam menjaga eksposur risiko kredit dengan adanya proses keputusan kredit yang berjenjang, pemisahan fungsi pemasaran, Administrasi Kredit, Credit Reviewer, dan Operasional Kredit, serta adanya fungsi SAM/Collection dalam penyelesaian kredit bermasalah.

Secara independen, SKMR melakukan pemantauan atas kualitas kredit secara berkala dan melakukan pengkajian risiko kredit sebagai bagian dari Laporan Profil Risiko Bank secara keseluruhan selain memberikan rekomendasi melalui rapat KMR.

i.3 Kebijakan pengelolaan risiko konsentrasi kredit

Bank mengelola risiko atas konsentrasi kredit secara berkesinambungan melalui proses pemantauan secara berkala dan menetapkan limit konsentrasi pembiayaan pada pengukuran

compliance culture,• Lending policies and procedures upholding the

principle of prudence,• Transparent and layered credit approval processes

by the Credit Committees,• Succinct risk criteria and measurement tools• Equal distribution of risks,• Comprehensive documentation and administration,

and• Constant credit monitoring to identify any potential

credit risk, in order to maintain lending quality.

The Bank also conducts constant monitoring on its lending activities to identify as early as possible all potential credit risks that may arise, so as to be able to formulate measures for effective and efficient loan recovery and settlement.

The Bank has internal regulations for lending, which have been approved by the Board of Commissioners and the Board of Directors. These regulations are aligned with the currently prevailing regulations.

(a) Qualitative disclosure, covers:i. Risk management implementation on credit risk

i.1. Credit risk management organizationThe risk management organizational structure has been designed such that the job of the lending unit can be carried out optimally and independently, by upholding at all times the principle of prudence.

i.2 Credit risk management strategy for significant credit exposures and activities

The Bank manages its credit risk exposure through layered credit approval processes, separation of marketing functions, Credit Administration, Credit Reviewer, Credit Operation, and the presence of SAM/Collection function to manage non-performing loans.

In addition, the RMU conducts independent lending monitoring and periodic lending quality assessments, all of which are part of the Bank’s Risk Profile Report, and provides recommendations at through the RMC meetings.

i.3 Credit concentration risk management policy

The Bank manages the risk of Credit concentration through a periodic credit monitoring process and by establishing a credit concentration limit in the Credit Risk Profile

Page 192: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

186 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Profil Risiko Kredit untuk kemudian menjadi early warning system bagi manajemen Bank. Di samping itu Bank terus mengembangkan penyaluran kredit pada segmen usaha mikro kecil menengah (UMKM) baik langsung (direct lending) dengan meningkatkan kapasitas personil kredit di kantor-kantor cabang Bank dengan memfokuskan pembiayaan pada segmen usaha mikro dan kecil dengan fasilitas kredit dengan limit tertentu maupun tidak langsung melalui program channeling dengan metode asset buying yang mensyaratkan kualitas kredit yang baik dan suku bunga yang kompetitif.

i.4 Mekanisme pengukuran dan pengendalian risiko kredit

Bank melakukan pengukuran risiko kredit secara berkala sebagai bagian dari laporan profil risiko kredit. Dalam pengendalian risiko kredit pada tahap desain bank menetapkan dan mengembangkan ketentuan intern perkreditan sesuai dengan arah perkembangan bisnis bank dengan tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian.

SKMR secara independen memberikan opini/kajian ulang atas desain pengendalian risiko kredit tersebut dan secara aktif bekerja sama dengan unit kerja perkreditan agar didapatkan suatu strategi manajemen risiko kredit yang optimal. Selain itu SKK secara independen memberikan uji kepatuhan baik pada tahap desain kebijakan dan prosedur kredit maupun pada saat implementasi pengambilan keputusan kredit untuk fasilitas kredit dengan limit tertentu.

ii. Definisi tagihan yang telah jatuh tempo dan tagihan yang mengalami penurunan nilai/impairment:

Bank mendefinisikan tagihan yang telah jatuh tempo berdasarkan tunggakan yang lebih dari 90 hari. Sementara itu terkait tagihan yang mengalami penurunan nilai, Bank membagi menjadi ke dalam pengukuran individual dan secara kolektif. Pada pengukuran individual, Bank melakukan pengukuran kerugian per nasabah/obligor sedangkan dalam pengukuran secara kolektif dilakukan melalui sistem dengan metode statistik. Pengukuran individual hanya berlaku pada nasabah/obligor yang memiliki plafond fasilitas kredit tertentu dan telah memiliki kolektibilitas 3, 4, dan 5.

iii. Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) individual dan

measurement, to serve as an early warning system for the Bank’s management. On the other hand, the Bank continues to provide lending to the micro, small and medium businesses segment both directly, by increasing credit personnel capacity at the Bank’s branch offices by focusing on lending to micro and small businesses with certain lending limit and facilities, as well as indirectly, through channeling, i.e. asset buying, which requires sound credit quality and competitive interest rate.

i.4 Credit risk assessment and control mechanisms

The Bank conducts periodic credit risk assessments as part of its Credit Risk Profile Report. In credit risk control at the design stage, the Bank determines and develops internal lending policies that are aligned with the latest development of the Bank’s business and the principle of prudence.

The RMU also independently provides risk reviews regarding the credit risk control design, and actively collaborates with the lending unit in order to obtain an optimal credit risk management strategy. In addition, the Compliance Unit independently carries compliance tests on the design stage of policies and lending procedures as well as on the implementation stage in which lending decisions involving certain limits are made.

ii. Definition of matured and Impaired receivables

The Bank defines matured receivables based on receivable that pas due more than 90 days. As regards impaired receivables, the Bank divides the impairment measurement into two categories: individual measurement and collective measurement. In individual measurement, the Bank calculates impairment based on the per-customer or per-creditor loss, while in collective measurement, the Bank calculates impairment using statistical methods. Individual measurement only applies to customers or creditors with certain credit limits or those with a Collectibility status of 3, 4, or 5.

iii. Formation of Individual and Collective Allowance for Impairment Losses (CKPN), and

Page 193: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1872015 Annual Report | Bank Sampoerna

kolektif, serta metode statistik yang digunakan dalam perhitungan CKPN:

Secara berkala SKMR dan unit kerja Finance melakukan kaji ulang untuk merekomendasikan limit kredit tertentu yang akan dijadikan batas signifikansi kredit dalam pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) individual untuk kemudian disetujui oleh manajemen melalui rapat KMR. Dalam pengkajian ulang tersebut, Bank menggunakan pendekatan secara statistik dalam menetapkan tingkat kerugian kelompok kredit, yaitu Probability of Default (PD) dengan metode Migration Analysis dan Loss Given Default (LGD) dengan metode Expected Recoveries.

(b) Pengungkapan kuantitatif sebagaimana tercantum dalam Tabel 2.1.a sampai dengan Tabel 2.6.b, yang mencakup:

i. Tagihan Bersih Bank berdasarkan wilayah lokasi proyek tersebar paling besar di wilayah di Pulau Jawa, dan Sumatera. Selain itu Bank juga telah melakukan ekspansi pada wilayah Indonesia Timur dan terjadi peningkatan portofolio dibanding periode sebelumnya. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah sebagaimana Tabel 2.1.a (terlampir)

ii. Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak terkonsentrasi pada kelompok periode jangka waktu 1 s/d 5 tahun, lebih panjang bila dibandingkan dengan sebelumnya yaitu pada periode di bawah satu tahun dan antara 1 (satu) sampai 3 (tiga) tahun. Hal ini dapat dilihat dalam Tabel 2.2.a (terlampir).

iii. Seiring dengan strategi Bank yang fokus pada area usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), maka penyaluran dana Bank terbesar pada sektor perdagangan yaitu sebesar Rp1.979.998 Juta sedangkan periode sebelumnya terbesar pada sektor ekonomi perantara keuangan sebesar Rp807.219 Juta.

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi sebagaimana Tabel 2.3.a (terlampir). Sedangkan untuk Tabel 2.3.b mengacu kepada Tabel 2.3.a karena Bank tidak memiliki perusahaan anak

iv. Pencadangan Bank sebesar Rp25.768 Juta yang terdiri dari CKPN individual sebesar Rp6.611 Juta dan CKPN kolektif sebesar Rp19.157 Juta meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp11.883 Juta terdiri

the statistical methods used to calculate CKPN

Regularly the RMU and the Finance Unit conducts a review to recommend a certain lending limit to be used as the significant lending limit, in the formation of the individual Allowance for Impairment Losses (CKPN), to be approved by the management through the RMU meeting. During such review, the Bank uses a statistical approach to determine the grouping of lending losses, i.e. Probability of Default (PD) with the Migration Analysis method, and Loss Given Default (LGD) with the Expected Recoveries method.

b) Quantitative disclosure as tabulated in Tables 2.1.a to 2.6.b, including the following:

i. The Bank’s Net receivable by Region The Bank’s locations are evenly spread across

Java, Sumatera, and Kalimantan. The Bank has also expanded to the Eastern Indonesia and there is some portfolio increase compare to the previous period. The disclosure of Net Claim by Region is available in Tables 2.1.a and 2.1.b attached.

ii. Net receivable by Remaining Contract Period This is concentrated in the less-than-one-year

group and the one-to-three-years group, as seen in Table 2.2.a.

iii. In line with the Bank’s strategy that focuses on micro, small and medium enterprises, the Bank’s largest lending concentration is on trading sector. This increased from the previous period’s value of Rp807,219 million, with the largest component being financial intermediary, to Rp1,979,998 million, with the largest component being trading.

The disclosure of Net Claim by Economic Sector is available in Table 2.3.a below. The Table 2.3.b has the same data as Table 2.3.a, as the Bank has no subsidiaries.

iv. The Bank’s provisions amounting to Rp25,768 million, consisting of individual assessment of Rp6,611 million and collective assessment of Rp19,157 million rose from the previous year’s figure of Rp11,883 million, consisting of

Page 194: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

188 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

dari CKPN individual sebesar Rp3.649 Juta dan CKPN kolektif sebesar Rp8.234 Juta.

Pencadangan paling besar berada pada wilayah Sumatera sebesar Rp14.095 Juta meningkat dibanding sebelumnya sebesar Rp6.167 Juta. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah sebagaimana Tabel 2.4.a (terlampir). Sedangkan untuk Tabel 2.4.b mengacu kepada Tabel 2.4.a karena Bank tidak memiliki perusahaan anak.

v. Pencadangan Kredit berdasarkan sektor ekonomi paling besar berada pada sektor Perdagangan besar & eceran sama dibandingkan periode sebelumnya. Total pencadangan (kolektif dan individual) ke sektor Perdagangan besar & eceran yaitu sebesar Rp13.031 Juta meningkat dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp4.542 Juta. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi sebagaimana Tabel 2.5.a (terlampir). Sedangkan untuk Tabel 2.5.b mengacu kepada Tabel 2.5.a karena Bank tidak memiliki perusahaan anak

vi. Terjadi peningkatan CKPN Bank sebesar Rp13.885 Juta , dimana pada posisi Desember 2015, CKPN Bank sebesar Rp25.768 Juta dan periode sebelumnya pada posisi Desember 2014 sebesar Rp11.883 Juta. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai sebagaimana terlihat pada Tabel 2.6.a (terlampir). Sedangkan untuk Tabel 2.6.b mengacu kepada Tabel 2.6.a karena Bank tidak memiliki perusahaan anak.

vii. Transaksi Reverse Repo pada tahun 2015 ke Bank Indonesia sebesar Rp111.395 Juta dan meningkat dari periode sebelumnya pada tahun 2014 sebesar Rp.14.725 Juta. Pengungkapan Transaksi Reverse Repo sebagaimana terlihat pada Tabel 3.2.c.1 (terlampir).

(2) Pengungkapan Risiko Kredit dengan Pendekatan Standar, yang terdiri dari:(a) Pengungkapan kualitatif, yang mencakup:

i. Informasi mengenai kebijakan penggunaan peringkat dalam perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk risiko kredit; Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dilakukan dengan pendekatan standar dan untuk memitigasi risiko kredit Bank menggunakan bobot risiko yang besarnya mengikuti regulasi yang berlaku.

individual assessment of Rp3,649 million and collective assessment of Rp8,234 million.

The largest provision was for Sumatera, amounting to Rp14,095 million, up from its previous figure of Rp6,167 million. Disclosure of Claim and Provision by Region is available in Table 2.4.a. The Table 2.4.b has the same data as Table 2.4.a, as the Bank has no subsidiaries.

v. The Bank’s lending provision by economic sector were dominated by the wholesale & retail trade, while in the previous period the dominant sector was real estate, lease business, and corporate services. Total provisions (collective and individual) to the wholesale & retail trade sector was Rp13,031 million, increase from Rp4,542 million in the previous position of provisions for lending to the real estate, lease business, and corporate services sector. Disclosure of Claim and Provision by Economic Sector is available in Table 2.5.a. The Table 2.5.b has the same data as Table 2.5.a, as the Bank has no subsidiaries.

vi. There was an increase of Rp13,885 million in the Bank’s Allowance for Impairment Losses, from December 2014 position of Rp11.883 million to Rp25,768 million. The disclosure of changes to the Allowance for Impairment Losses is available in Table 2.6.a. The Table 2.6.b has the same data as Table 2.6.a, as the Bank has no subsidiaries.

vii. Reverse-repo transactions in 2015 to Bank Indonesia amounted Rp111,395 milion, an increase from the previous period’s figure of Rp14,725 million. Disclosure of Reverse-repo transactions is available in Table.3.2.c.1 (attached).

(2) Disclosure of Credit Risk with Standardized Approach consists of:(a) Qualitative disclosure, which includes:

i. Information on the use of ratings policy in the calculation of Risk Weighted Assets (RWA) for credit risk; The calculation of Risk Weighted Assets (RWA) is performed using the standardized approach, and to mitigate the Bank’s credit risk, the Bank uses a set of weightings that are consistent with the prevailing regulations.

Page 195: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1892015 Annual Report | Bank Sampoerna

ii. Kategori portofolio yang menggunakan peringkat;

Bank tidak menggunakan metode pemeringkatan untuk seluruh kategori portofolio karena segmen nasabah adalah usaha mikro, kecil dan menengah yang tidak memiliki pemeringkatan eksternal

iii. Lembaga pemeringkat yang digunakan; Bank tidak menggunakan metode

pemeringkatan untuk seluruh kategori portofolio karena segmen nasabah adalah usaha mikro, kecil dan menengah yang tidak memiliki pemeringkatan eksternal

iv. Pengungkapan risiko kredit pihak lawan (counterparty credit risk), termasuk jenis instrumen mitigasi yang lazim diterima/ diserahkan oleh Bank;

Segmen nasabah Bank adalah usaha mikro, kecil dan menengah, sehingga dalam pengukuran risiko kredit pihak lawan (counterparty credit risk), Bank menggunakan penilaian risiko kredit yang standar tanpa memperhitungkan peringkat eksternal sebagai instrumen mitigasi

(b) Bank saat ini belum menggunakan metode pemeringkat eksternal serta counterparty credit risk, dan Bank belum melakukan transaksi derivatif, Repo dan juga Bank tidak memiliki perusahaan anak, sehingga informasi terkait hal ini tidak disajikan

(3) Pengungkapan Mitigasi Risiko Kredit dengan menggunakan Pendekatan Standar, yang terdiri dari:(a) Jenis agunan utama yang diterima untuk bank

adalah berupa agunan bentuk uang tunai, tanah dan bangunan, dan kendaraan/aset. Penilaian agunan dapat dilakukan oleh penilai internal ataupun eksternal sesuai dengan plafon kredit yang diberikan dan dilakukan secara berkala. Pihak-pihak utama pemberi jaminan/garansi dianalisa pada saat analisa kredit untuk memitigasi keseluruhan risiko kredit. Untuk menghindari risiko konsentrasi kredit, bank telah memiliki limit konsentrasi pembiayaan.

(b) Berdasarkan portofolio Bank, selain tagihan pada pemerintah, sebagian besar fasilitas kredit Bank dijamin dengan agunan selain kas, yaitu dalam bentuk tanah dan bangunan, kendaraan dan lain-lain, sehingga pembentukan ATMR dilakukan lebih tinggi tanpa memperhitungkan agunan non-kas sebagaimana yang terlihat dalam Tabel 4.1.a (terlampir). Sedangkan untuk Tabel 4.1.b mengacu kepada Tabel 4.1.a karena Bank tidak memiliki perusahaan anak.

ii. Portfolio categories that are rated; The Bank does not use any ratings method for

all its portfolio category, as the Bank’s customers are in the micro, small and medium enterprises which have no external ratings.

iii. Ratings agency employed; The Bank does not use any ratings method for

all its portfolio category, as the Bank’s customers are in the micro, small and medium enterprises which have no external ratings.

iv. Disclosure of counterparty credit risk, including the risk mitigation instruments commonly accepted/submitted by the Bank;

The Bank’s customers are in the micro, small and medium enterprises segment, so in the measurement of counterparty credit risk, the Bank uses the standardized credit risk calculation method without taking into account any external ratings as an risk mitigation instrument.

(b) The Bank has not used external ratings nor the counterparty credit risk. The Bank has not conducted any derivative transactions and has no subsidiaries, so the information regarding the above is unavailable, and thus is not disclosed.

(3) Disclosure of Credit Risk Management using Standard Approach, consisting of:(a) The types of primary collateral acceptable for the

Bank are collaterals in cash, land and building, and vehicles/assets. Valuation of collateral can be performed by either internal or external assessors in accordance with the credit limit, and is done regularly. The main parties that provide collaterals are analyzed during the credit analysis phase in order to mitigate the entire credit risk. To prevent the risk of credit concentration, the Bank has a limit on its lending concentration.

(b) Based on the Bank’s portfolio, aside from receivables from government, the majority of the Bank’s lending is guaranteed with collaterals other than cash, i.e. in the form of land and building, vehicles, or others, and thus RWA formed is higher without taking non-cash collaterals into consideration, as presented in Table 4.1.a (attached). Contents of Table 4.1.b refer to those of Table 4.1.a as the Bank does not have any subsidiaries.

Page 196: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

190 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

(4) Pengungkapan Sekuritisasi Aset. Bank tidak memiliki eksposur sekuritisasi aset.

(5) Pengungkapan kuantitatif Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar sebagaimana dimaksud pada Tabel 6.1.1 sampai dengan Tabel 6.1.7.

Tabel 6.1.3, 6.1.4, 6.1.5, 6.1.6, 6.2.3, 6.2.4, 6.2.5 dan 6.2.6 tidak disajikan karena Bank tidak memiliki aktivitas terkait.

(6) Perbedaan perhitungan ATMR sebelum dan sesudah mitigasi risiko kredit relatif tidak signifikan karena Bank tidak memperhitungkan agunan non-kas sebagai pengurang nilai ATMR, hal ini telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

b) Risiko Pasar Sesuai ketentuan Bank IndonesiaBank melakukan identifikasi atas risiko suku bunga pada portofolio asset dan kewajiban yang sensitif terhadap perubahan suku bunga pasar. Bank memiliki ketahanan yang cukup kuat dari sisi permodalan terhadap potensial loss kumulatif akibat fluktuasi suku bunga.

c) Risiko Operasional

(1) Pengungkapan kualitatif mengenai penerapan manajemen risiko untuk risiko operasional. Sebagai upaya pengelolaan risiko operasional, Bank meningkatkan pengendalian intern dengan terus mengevaluasi implementasi dari kebijakan dan prosedur Bank melalui kegiatan audit intern dan ekstern serta pengkinian dan sosialisasi atas kebijakan dan prosedur tersebut agar risiko operasional Bank dapat lebih termitigasi dengan baik. Bank juga terus berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan risiko operasional sesuai dengan perkembangan usaha dan kompleksitas aktivitas Bank.

(a) Organisasi manajemen risiko operasional; Struktur organisasi yang ada disesuaikan dengan

ukuran dan kompleksitas Bank. Struktur organisasi terus dikembangkan dalam mendukung penerapan menajemen risiko operasional seperti dilakukannya sentralisasi transaksi operasional back office cabang dan terhadap karyawan baru diberikan pelatihan sehingga diharapkan dapat bekerja secara optimal. Implementasi dan strategi pengendalian risiko dievaluasi melalui rapat pada masing-masing unit kerja ataupun antar unit kerja. Strategi dan kebijakan pengendalian risiko antara lain melalui budaya pengendalian intern, pendidikan dan pengembangan karyawan serta penerapan manajemen risiko.

(4) Disclosure of Asset Securitization. The Bank has no exposure to asset securitization.

(5) Quantitative disclosure on the Calculation of RWA for Credit Risk with Standardized Approach is available in Tables 6.1.1 to Tables 6.2.7.

Tables 6.1.3, 6.1.4, 6.1.5, 6.1.6, 6.2.3, 6.2.4, 6.2.5, and 6.2.6 are not presented as the Bank has no activities related to said tables).

(6) Difference in RWA calculationbefore and after credit risk mitigation was relatively insignificant, as the Bank did not take into account non-cash collaterals to deduct its RWA value. This has been in accordance with Bank Indonesia regulations.

b) Market Risk according to Bank Indonesia regulationsBank has identified the risk of interest rate on its portfolio of assets and liabilities sensitive to changes in interest rate prevailing in the market.The Bank has adequate capital to prevent comulative potential losses caused by interest rate volatility.

c) Operational Risk

(1) Qualitative disclosure of operational risk management implementation.As an effort to manage its operational risk, the Bank enhances its internal control by continuously evaluating the implementation of policies and procedures through internal and external audit activities. Updates and dissemination of policies and procedures are also conducted regularly, so that its operational risk remains properly mitigated. Moreover, the Bank is continuously enhancing its operational risk management quality in line with the Bank’s business growth and increasing complexity.

(a) Operational risk management organization; The Bank’s operational risk management

organization is always aligned with the Bank’s business growth and increasing complexity. The organizational structure is continously developed to support the implementation of operational risk management, and training is given to new employees so they may perform optimally. Risk management implementation and strategy are evaluated in meetings at each business units as well as between business units. The risk management strategy and policies include among others internal control culture, education and training of employees, and implementation of risk management.

Page 197: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1912015 Annual Report | Bank Sampoerna

(b) Mekanisme yang digunakan Bank untuk mengidentifikasi dan mengukur risiko operasionalIdentifikasi risiko dilakukan dengan mengevaluasi kejadian risiko operasional, seperti melalui evaluasi atas hasil audit intern dan ekstern. Dalam pengukuran risiko operasional, Bank menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (Basic Indicator Approach).

(c) Bank melakukan mekanisme untuk memitigasi risiko operasional seperti: • Bank telah memiliki dan senantiasa secara

bertahap terus mengevaluasi kebijakan, prosedur dan penetapan limit operasional sesuai ukuran dan kompleksitas Bank;

• Kebijakan dan prosedur operasional dikomunikasikan melalui rapat-rapat antar maupun masing-masing unit kerja;

• Secara umum prosedur pada masing-masing unit kerja telah menggambarkan tugas dan batas wewenang/tanggung jawab masing-masing pejabat;

• Implementasi dan strategi pengendalian risiko dievaluasi melalui rapat-rapat masing-masing unit kerja ataupun antar unit kerja;

• Perbaikan proses, otomasi, dan sistim operasional seperti penggantian core banking Bank

• Pelaksanaan audit oleh SKAI dilakukan secara berkala dan peranan petugas pengendalian internal di kantor cabang terus ditingkatkan.

(2) Perhitungan risiko operasional mengacu pada ketentuan Bank Indonesia dengan menggunakan Pendekatan Indikator Dasar. Aktiva Tertimbang Bank untuk risiko operasional sebesar Rp205.803 Juta meningkat dari periode sebelumnya sebesar Rp138.709 Juta dengan pendapatan bruto (rata-rata 3 tahun terakhir) sebesar Rp109.762 Juta meningkat dari sebelumnya sebesar Rp73.978 Juta dan jumlah modal sebesar Rp16.464 Juta meningkat dari sebelumnya sebesar Rp11.097 Juta. Pengungkapan kuantitatif mengenai risiko operasional sebagaimana disajikan pada Tabel 8.1.a. (terlampir). Sedangkan untuk Tabel 8.1.b mengacu kepada Tabel 8.1.a karena Bank tidak memiliki perusahaan anak.

d) Risiko Likuiditas

(1) Penerapan manajemen risiko untuk risiko likuiditas. Bank melakukan upaya peningkatan kualitas

pelayanan kepada nasabah penyimpan untuk

(b) Mechanism used by the Bank to identify and measure operational risk

Risk identification is conducted by evaluating operational risk incidences, such as through evaluation of internal and external audit results. In calculating operational risk, the Bank uses the Basic Indicator Approach.

(c) The Bank has certain mechanisms to mitigate operational risk, such as:• The Bank has owned and gradually evaluates

the operational policies, procedures, and limits in line with its scale and business complexity;

• Operational policies and procedures are communicated through meetings of business units;

• In general the procedures in each units have described the duties and limit of authority and responsibility of each officer;

• Risk management implementation and strategy are evaluated through meetings of business units;

• Improvement of processes, automations, and operating systems, such as the replacement of the Bank’s core banking system

• Audit by the IAU is carried out regularly and the role of the internal control officers in branch offices is continuously ramped up.

(2) Operational risk calculation refers to Bank Indonesia regulations using the Basic Indicator Approach.

The Bank’s Risk Weighted Assets for operational risk amounted to Rp205,803 million, up from the previous period’s figure of Rp138,709 million, where the gross income (latest three-year average) reached Rp109,762 increase from previous year of Rp73,978 million and capital of Rp16,464 million, an increase from the previous period’s amount of Rp11,097 million. Quantitative disclosure of operational risk is available in Table 8.1.a. The Table 8.1.b has the same data as Table 8.1.a, as the Bank has no subsidiaries.

d) Liquidity Risk

(1) Liquidity risk management implementationThe Bank seeks to improve its quality of service to depositors in order to maintain stability and continuity

Page 198: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

192 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

menjaga stabilitas dan kontinuitas jumlah simpanannya di Bank, dan meluncurkan produk dan aktivitas baru, memiliki kebijakan penempatan dana pada instrumen yang aman dan likuid, kebijakan contingency funding plan dan pemantauan likuiditas secara harian serta evaluasi posisi likuiditas melalui rapat Asset & Liability Committee (ALCO) yang dilakukan secara berkala.

Bank terus melakukan upaya pemantauan atas pendanaan (funding) secara intensif dan diversifikasi (tidak hanya tergantung pada deposan inti) melalui optimalisasi produk ritel sehingga diharapkan posisi dana pihak ketiga (”DPK”) Bank seperti dana-dana yang kurang stabil dapat terkelola lebih baik dan manajemen risiko likuiditas dapat berjalan secara lebih optimal dari waktu ke waktu.

(2) Pada tahun 2015 terdapat tambahan setoran modal dari pemegang saham sebesar Rp165 Miliar (lebih dari komitmen kepada pihak regulator sebelumnya) sehingga hal ini merupakan bukti dukungan positif dari pemegang saham untuk terus menopang pertumbuhan bisnis Bank. (a) Organisasi manajemen risiko likuiditas;

Struktur organisasi manajemen risiko likuiditas telah didesain agar dapat bekerja secara optimal dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian dengan implementasi dual control processes serta pemantauan secara harian atas indikator peringatan dini likuiditas Bank dan juga secara bulanan melalui rapat ALCO;

(b) Indikator peringatan dini permasalahan likuiditas; Indikator peringatan dini permasalahan likuiditas antara lain dilihat dari rasio Aset Likuid/DPK, Aset Likuid/Non Core Depositor, Loan to Deposit Ratio (LDR), Cash Flow, maturity profile, dan rasio Giro Wajib Minimum (GWM).

(c) Mekanisme pengukuran dan pengendalian risiko likuiditas;

Mekanisme pengukuran risiko likuiditas dilakukan dengan menggunakan data-data terkait aset, kewajiban, dan rekening administratif. Selain itu pengendalian risiko likuiditas dilakukan dengan kaji ulang dan pemantauan atas implementasi kebijakan, limit wewenang dalam transaksi dan lain sebagainya secara berkala.

(3) Pengungkapan kuantitatif mengenai risiko likuiditas;Bank menyadari bahwa masih terdapat maturity mismatch antara aset dan kewajiban Bank (baik dari sisi neraca maupun rekening administratif). Namun demikian, Bank terus melakukan upaya-upaya pendekatan pada deposan inti (termasuk grup Bank) agar likuiditas Bank semakin terkelola dengan baik

of deposits in the Bank, and launches new products and activities, establishes policies for placement of funds in safe and liquid instruments, maintains a contingency funding plan, monitors its liquidity on a daily basis, and evaluates its liquidity position at the Asset & Liability Committee (ALCO) meetings held regularly.

The Bank is countinuously monitoring its funding development intensively, ensuring that it is adequately diversified (not only depending on core depositors) by optimizing its retail products, so that the Bank may better manage the less stable third party funds and so that liquidity risk management may be more optimum.

(2) In 2015 there was additional capital injection from shareholders amounting to Rp165 billion (greater than the amount committed earlier to the regulators). This demonstrates the strong support from shareholders for the Bank’s business growth.

(a) Liquidity risk management organization;The liquidity risk management organizational structure has been designed so that it is optimal and upholds the principle of prudence, by implementing dual control processes, as well as daily monitoring of the Bank’s liquidity early warning system indicators and monthly monitoring through ALCO meetings;

(b) Early warning indicators for liquidity issues;The early warning indicators for liquidity issues among others are ratio of Liquid Assets to Third Party Fund, Liquid Assets to Non Core Depositors, Loan to Deposit, cash flow, maturity profile, and Minimum Reserve Requirement (MRR).

(c) Mechanisms for measuring and controlling liquidity risk;To measure and control liquidity risk, data related to assets, liabilities, and administrative accounts are used. In addition, liquidity risk management also entails regular review and monitoring of policy implementation, limit of transactional authorities, and many more.

(3) Quantitative disclosure on liquidity risk;The Bank is aware that there remains a certain mismatch in maturity of assets and liabilities of the Bank (both on balance sheet and on administrative accounts), in particular for the maturity periods of up to 1 month, >1- 3 months, and >3 - 6 months. However, the Bank continues to approach its core depositors (including the

Page 199: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1932015 Annual Report | Bank Sampoerna

dari waktu ke waktu. Data terlampir pada table 9.1.a. Sedangkan untuk Tabel 9.1.b mengacu kepada Tabel 9.1.a karena Bank tidak memiliki perusahaan anak. Bank bukan merupakan Bank devisa, maka tidak melakukan transaksi valuta asing, sehingga informasi pada Tabel 9.2.a dan 9.2.b tidak disajikan.

e) Risiko Hukum Pengelolaan risiko hukum dilakukan dengan lebih

menertibkan pendokumentasian termasuk didalamnya terkait dengan kelengkapan dan keabsahan dokumen, meminimalisir kerugian/biaya yang terkait dengan kasus hukum dan menghindari pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku. Disamping itu Perjanjian Kredit yang dibuat Bank selama ini telah bersifat standar dan belum pernah terjadi gugatan. Namun demikian, Bank akan terus meningkatkan kualitas Perjanjian Kredit maupun perjanjian Bank dengan pihak ketiga lainnya sehingga pengelolaan aspek yuridis Bank akan semakin membaik dari waktu ke waktu.

(1) Organisasi manajemen risiko hukum perbankan dan ketentuan hukum yang berlaku;

Pada struktur organisasi Bank telah terdapat unit legal yang khusus menangani perkreditan. Proses manajemen risiko hukum pada transaksi/produk yang memiliki eksposur risiko hukum juga dilakukan melalui legal opinion oleh pejabat Bank dan/atau dari konsultan hukum Bank yang ditunjuk.

Identifikasi, pengukuran, dan pemantauan risiko hukum pada aktivitas fungsional perkreditan antara lain dilakukan mulai dari awal proses pemberian kredit sampai pada saat dilaksanakannya perikatan kredit, serta pada proses pembukaan rekening/Customer Identification File (CIF).

Terdapat laporan mengenai perkembangan penanganan kasus hukum yang disampaikan secara berkala kepada manajemen Bank.

(2) Mekanisme pengendalian risiko hukum; Penanganan masalah berkaitan dengan aspek

hukum yang ditangani oleh Bank dilakukan oleh Pejabat Bank dan/atau dapat diserahkan kepada konsultan hukum (pihak ketiga) yang ditunjuk.

(3) Direksi dan Dewan Komisaris secara aktif melakukan pengawasan terhadap aktivitas fungsional yang memiliki eksposur risiko hukum, antara lain aktivitas perkreditan melalui rapat-rapat berkala terutama terkait dalam hal penyelesaian debitur bermasalah.

Bank’s group) in order to maintain its liquidity position from time to time. Relevant data are available on Table 9.1.a. The Table 9.1.b has the same data as Table 9.1.a, as the Bank has no subsidiaries. The Bank is not a foreign exchange bank, and thus does not engage in foreign exchange transactions, and thus Tables 9.2.a and 9.2.b are not presented.

e) Legal Risk Legal risk management is conducted by improving legal

documentation, which includes completeness and validity of documents, minimization of legal losses/costs from legal cases, and prevention of violation of the applicable regulations. In addition, the Bank’s loan contracts have so far been standardized and have never resulted in any lawsuit. However, the Bank shall continue to improve the quality of its lending contracts as well as other agreements of the Bank with other third parties, in order to consistently improve the management of the Bank’s legal aspect.

(1) Banking legal risk management organization and the prevailing regulations;

The Bank’s organizational structure includes a legal unit whose specific task is to handle lending. Legal risk management processes in relation to transactions with legal risk exposure are conducted in light of the legal opinion of the Bank’s officers and/or a legal consultant appointed by the Bank.

Identification, management, and monitoring of legal risk in lending function and activities is carried out from the initial loan processing (underwriting) upto the signing of loan agreement, as well as in the processes of opening an account through the creation of a Customer Identification File (CIF).

A progress report regarding the status and development of current legal cases is delivered regularly to the Bank’s management.

(2) Legal risk management mechanisms; The Bank’s issues related to the legal aspect may be

handled by the Bank’s officers or transferred to a legal consultant (third party) appointed by the Bank.

(3) The Board of Directors and the Board of Commissioners actively monitor functional activities with legal risk exposure, such as lending, through periodic meetings especially in terms of the settlement of non-performing loans.

Page 200: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

194 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

f) Risiko Stratejik Bank melakukan pengelolaan atas risiko stratejik

dengan melakukan pengawasan terhadap realisasi Rencana Bisnis Bank (RBB) dan sejalan dengan itu Bank juga melakukan penyesuaian kebijakan dan prosedur terhadap perubahan lingkungan bisnis, baik eksternal maupun internal.

(1) Organisasi manajemen risiko stratejik; Bank telah membentuk Unit kerja Corporate Planning

yang melakukan pemantauan atas pencapaian kinerja Bank terhadap anggaran/rencana yang telah ditetapkan Bank.

(2) Bank telah memiliki kebijakan yang dapat mengidentifikasi dan merespon perubahan lingkungan bisnis, baik eksternal maupun internal.

(3) Bank juga melakukan kajian melalui stress testing atau scenario analysis terhadap dampak perubahan kondisi makro ekonomi kepada kualitas kredit, rentabilitas dan posisi modal Bank.

(4) Mekanisme untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari rencana bisnis yang ditetapkan.

Bank telah mengukur kemajuan yang dicapai dari rencana bisnis yang ditetapkan melalui laporan pencapaian target secara bulanan.

Bank dalam menetapkan tujuan stratejik telah mempertimbangkan faktor internal seperti penambahan jumlah serta kompetensi karyawan dan menyesuaikan struktur organisasi untuk mencapai visi dan misi Bank dan juga faktor eksternal seperti kondisi ekonomi makro. Bank juga telah menerapkan Standar Akuntansi PSAK 50 dan PSAK 55. Pada tahun 2015 Bank juga membuka dan merelokasi Kantor sehingga diharapkan dapat memperluas cakupan wilayah operasional dan juga penyebaran portofolio penerimaan serta penyaluran dana. Selain itu untuk menunjang kegiatan pelayanan nasabah di sektor UMKM, Bank telah menyediakan jasa layanan ATM dan bekerja sama dengan ATM Prima. Selain itu Bank telah melaksanakan layanan Internet Banking, Phone Banking, dan juga penerbitan Debit Card. Sebagai dukungan dari pemegang saham dalam memperkuat tercapainya sasaran stratejik Bank, maka selama tahun 2015 telah melakukan penyetoran modal sebesar Rp165 miliar, sehingga Rasio kecukupan rasio permodalan (KPMM/CAR) per 31 Desember 2015 berada pada posisi 17,03% masih di atas persyaratan regulasi yang berlaku. Bank juga telah mengirimkan Rencana Bisnis Bank untuk Tahun 2016 kepada OJK.

g) Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan diantisipasi dengan membangun organisasi, infrastruktur, proses dan melengkapi SDM pada pos-pos strategis yang belum terisi, termasuk pembentukan komite- komite dengan kelengkapan pemenuhan anggotanya serta pengkinian kebijakan dan

f) Strategic Risk The Bank manages strategic risk by monitoring the fulfillment

of the Bank’s Business Plan. In line with that, policies and procedures are also adjusted to the latest developments in the business, both external and internal.

(1) Strategic risk management organization; The Bank has established the Corporate Planning Unit,

which monitors the Bank’s achievements in comparison to the budget or plan previously established by the Bank.

(2) The Bank has a policy to identify and respond to any shifting in business, both external and internal.

(3) The Bank has also conducted stress tests or scenario analyses on the impacts of macroeconomic changes on loan quality, rentability, and capital position of the Bank.

(4) Mechanism for measuring progress and achievements against the business plan.

The Bank periodically measures its level of achievement against the business plan, and prepares a report on a monthly basis.

In determining its strategic objective, the Bank has taken into consideration internal factors such as additional employees and competence enhancement, as well as adjustments to the organizational structure to achieve its vision and mission, and external factors such as macroeconomic condition. The Bank has also implemented the SFAS 50 and SFAS 54 systematically. In 2015, the Bank opened new branch offices and relocated other branch offices, in order to expand its operational area and make its funding and lending portfolio even more spread out. In addition, to support customer service in the micro, small and medium enterprises segment, the Bank has provided the ATM service in cooperation with the ATM Prima network. The Bank has also launched the internet banking feature. Other features that have been approved by the OJK include the change of the Call Center into Phone Banking service, and the launching of a debit card. As a support from the Bank’s shareholders in achieving the Bank’s strategic objective, in December 2014 the shareholders injected additional capital of Rp165 billion. This brought the Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR) as at 31 December 2015 to 17.03%, far above the minimum set by the prevailing regulations. The Bank has also submitted its Business Plan for 2016 to the OJK.

g) Compliance RiskCompliance risk is anticipated by developing the organization, infrastructure, processes, and placing additional personnel in vacant strategic positions, including by establishing committees complete with its membership, and updating the Bank’s policies and procedures gradually

Page 201: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1952015 Annual Report | Bank Sampoerna

prosedur Bank secara bertahap dan komprehensif.(1) Organisasi manajemen risiko kepatuhan; Struktur organisasi Satuan Kerja Kepatuhan (SKK)

telah dikinikan dan pemenuhan personilnya secara bertahap telah disesuaikan agar senantiasa sesuai dengan perkembangan bisnis Bank.

(2) Strategi manajemen risiko dan efektivitas penerapan manajemen risiko untuk risiko kepatuhan, terutama dalam rangka memastikan penyusunan kebijakan dan prosedur telah dilakukan agar senantiasa sesuai dengan standar yang berlaku secara umum, ketentuan/regulasi, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Mekanisme pemantauan dan pengendalian risiko kepatuhan dilakukan melalui: a. Pemantauan atas indikator pelaksanaan prinsip

kehati-hatian secara bulanan yang ditembuskan juga kepada Dewan Komisaris.

b. sosialisasi atas perbaikan proses dan kebijakan sebagai tindak lanjut dari hasil pemeriksaan OJK.

c. Sosialisasi atas regulasi serta kebijakan dan prosedur Bank secara berkesinambungan.

d. pengujian kepatuhan oleh SKK melalui pemberian Hasil Uji Kepatuhan atas keputusan kredit Bank untuk nilai limit fasilitas tertentu.

e. Uji dan validasi terhadap laporan Bank sebelum dikirim kepada regulator untuk meningkatkan kualitas dan akurasi laporan.

Dalam Proses pemberian kredit tidak terdapat pelanggaran/pelampauan BMPK. Secara berkesinambungan Bank meningkatkan kualitas proses pemberian kredit yang mengacu kepada prinsip kehati-hatian. Bank juga telah menerapkan standard keuangan PSAK 50 & 55 secara sistematis.

Bank melakukan pelatihan-pelatihan dalam penyusunan laporan serta telah memiliki unit khusus Regulatory Reporting Quality Assurance untuk memonitor dan meningkatkan kualitas pelaporan kepada Pengawas. Bank juga telah melakukan sosialisasi kepada seluruh cabang terkait Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU&PPT). Selain itu untuk melakukan monitoring terhadap pemahaman dan pemenuhan Bank terhadap aturan yang berlaku, Bank sudah mengimplementasikan Compliance Regulatory Monitoring Application (CRMA).

Bank telah melakukan pengkinian ketentuan internal mengenai Standar Kode Etik Karyawan dan tentang Benturan Kepentingan. Bank juga telah memiliki Komite Ombudsman serta Komite Disiplin sehingga saluran informasi dan pemberian sanksi atas pelanggaran kode etik dapat ditindaklanjuti dan ditangani dengan baik.

Bank sudah dan terus berkomitmen untuk dapat lebih meningkatkan pengawasan internal Bank melalui rapat secara

and comprehensively.(1) Compliance risk management organization; The Compliance Unit structure has been updated and

there have been manned adequately, in order to keep up with the Bank’s business growth.

(2) Compliance risk management strategy and effectiveness of compliance risk management implementation paces particular attention in ensuring that policies and procedures are in line with the accepted standards and the prevailing laws and regulations.

(3) Compliance risk monitoring and control mechanism is continuously performed through:a. Monitoring of the indicators for the implementation

of the prudent banking principle on a monthly basis, which is also reported to the Board of Commissioners.

b. Dissemination of the process improvements and policies as a follow up to OJK’s audit findings.

c. Dissemination of the regulations and policies and procedures of the Bank in a continuous manner.

d. Compliance testing by the SKK through the provision of Compliance Testing Results on the Bank’s loan approval for certain facilities and limits.

e. Testing and validation of the Bank’s reports prior to being submitted to the regulators, in order to improve the reports’ accuracy and quality.

In disbursing loans, no Legal Lending Limit (LLL) has been violated. The Bank continuously improves its quality of loan disbursement by referring to the principle of prudence. The Bank has also implemented the SFAS 50 & 55 systematically.

In order to reduce fines, the Bank conducted training for regular report preparation and established a specific unit called the Regulatory Reporting Quality Assurance to monitor and improve reporting to regulators. The Bank also disseminated information on Anti Money Laundering and Combanting the Financing of Terrorism (APU&PPT) to its entire branch network. In addition, to monitor the Bank’s understanding of and compliance with the prevailing regulations, the Bank has implemented the Compliance Regulatory Monitoring Application (CRMA).

The Bank has updated its internal policy on Employee Code of Conduct and its policy on Conflict of Interest. The Bank has established the Ombdusman Committee and the Disciplinary Committee so that information channels and sanctioning of violations of the code of conduct can be administered and handled properly.

The Bank has been committed to improving its internal monitoring through monthly meetings of the Risk Management

Page 202: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

196 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

bulanan melalui Komite Manajemen Risiko, Komite ALCO, serta dengan Dewan Komisaris melalui Komite Pemantau Risiko, dan Komite Audit. Sementara di sisi lain Bank juga memperkuat struktur SKMR, SKK, dan SKAI seiring dengan perkembangan usaha dan risiko yang dihadapi oleh Bank. Pemenuhan Sertifikasi Manajemen Risiko dan refreshment bagi pejabat-pejabat Bank sesuai tingkatannya tetap dilakukan secara berkesinambungan sehingga diharapkan setiap pejabat Bank dan karyawan dapat lebih memahami pentingnya budaya kepatuhan dan kesadaran risiko. SKK memberikan opini kepatuhan untuk keputusan pemberian kredit yang diputuskan oleh Komite Kredit Bank untuk limit fasilitas kredit tertentu. Di samping itu, SKMR juga telah memberikan kajian-kajian yang berkaitan dengan risiko kredit.

h) Risiko ReputasiBank berupaya untuk terus mengedepankan prinsip perlindungan konsumen secara profesional untuk menjaga reputasi Bank melalui pelayanan yang semakin baik dari waktu ke waktu serta segera merespon segala publikasi negatif (jika ada) yang berpotensi merugikan reputasi Bank sesuai dengan ketentuan OJK yang berlaku.

(1) Organisasi manajemen risiko reputasi; Bank telah membentuk unit kerja Corporate Affairs

yang bertugas untuk meningkatkan reputasi dan brand awareness Bank kepada publik serta mensosialisasikan nilai-nilai perusahaan terutama terkait dengan budaya risiko dan kepatuhan.

Corporate Affairs juga senantiasa menjaga aspek transparansi informasi mengenai Bank kepada nasabah dengan menyediakan jalur komunikasi melalui corporate website (www.banksampoerna.com) serta company profile, laporan tahunan dan lainnya.

(2) Bank telah memiliki kebijakan terkait mekanisme peningkatan pelayanan kepada nasabah dan pemangku kepentingan lainnya (stakeholders) untuk mengendalikan risiko reputasi seperti melalui kebijakan terkait pengaduan nasabah dan laporannya dikirimkan ke OJK secara berkala sesuai dengan ketentuan.

(3) Pengelolaan risiko reputasi pada saat krisis; Bank telah memiliki kebijakan dalam memitigasi

kondisi krisis agar Bank dapat terus beroperasi melayani nasabah dan pemangku kepentingan lainnya (stakeholders), walau dalam kondisi krisis dengan telah disediakannya lokasi Disaster Recovery Center (DRC).

Committee, the ALCO Committee, and with the Board of Commissioners through the Risk Monitoring Committee, and Audit Committee, while also strengthening the structure of the RMU, Compliance Unit, and IAU in line with the Bank’s business development and the risks it faces. The fulfillment of the Risk Management Certification requirements and refreshments for the Bank’s officers on various levels have been carried out continuously, and thus all officers and employees of the Bank are expected to demonstrate a deeper understanding on the culture of compliance and risk awareness. Furthermore, the Compliance Unit provides opinion on the Bank’s compliance regarding the Lending Committee’s decisions on lending limit for certain facilities. In addition, the RMU has also conducted reviews of credit risk.

h) Reputation RiskThe Bank is committed to professionally upholding the consumer protection principle to maintain its reputation through increasingly better customer service, and by immediately responding to any negative publicity (if present) that may jeopardize the Bank’s reputation, in accordance with the prevailing Bank Indonesia regulations.

(1) Reputation risk management organization; The Bank has established the Corporate Affairs Unit to

enhance the reputation and public brand awareness of the Bank, as well as disseminating information on the Corporate Values of the Bank, in particular those related to the culture of risk awareness and compliance.

The Corporate Affairs Unit also ensures the transparency of information presented regarding the Bank to the customers, by maintaining a communications channel in the form of a corporate website (www.banksampoerna.com), company profile, annual report, and others.

(2) The Bank has a policy on the mechanism to improve service to customers and other stakeholders in order to control reputation risk, among others through the policy on customer complaints handling. Reports are regularly submitted to Bank Indonesia in accordance with the regulations.

(3) Reputation risk management at times of crisis; The Bank has a policy in place for mitigating crises, so

that it may continue to operate in serving customers and other stakeholders even at times of crisis. To that end, the Bank has established a location for a Disaster Recovery Center (DRC).

Page 203: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1972015 Annual Report | Bank Sampoerna

Komponen Modal Capital Structure

Posisi Tanggal 31 Desember 2015

Position as of 31 December 2015

Posisi Tanggal 31 Desember 2014

Position as of 31 December 2014

Bank KonsolidasiConsolidated Bank Konsolidasi

Consolidated

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

I KOMPONEN MODAL / CAPITAL SCTRUCTURE

A Modal Inti / Core Capital (Tier - 1) 770,527 - 588,413 -

1. Modal Disetor / Paid-in Capital 650,000 - 420,000 -

2. Cadangan Modal Tambahan / Reserves of Additional Paid-in Capital 129,901 - 168,413 -

3. Modal Inovatif / Innovative Capital Instruments - - - -

4. Faktor Pengurang Modal Inti / Tier - 1 Capital Deduction Factor (9,374) - - -

5. Kepentingan Non Pengendali / Non-Controlling Interest - - - -

B Modal Pelengkap / Supplementary Capital (Tier - 2) 43,654 - 22,476 -

1. Level Atas (Upper Tier 2) / Upper Tier 2 43,654 - 22,476 -

2. Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti / Lower Tier 2 maximum 50% of Tier - 1 Capital - - - -

3. Faktor Pengurang Modal Pelengkap / Tier - 2 Capital Deducation Factor - - - -

C Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap / Tier - 1 and Tier - 2 Capital Deduction Factor - - - -

Eksposur Sekuritisasi / Securitization Exposures - - -

D Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3) /Requirements (Tier-3) Additional Supplementary Capital - - - -

E MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR / Additional Supplementary Capital for Market Risk

- - - -

II TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A+B-C) / TOTAL OF CORE AND SUPPLEMENTARY CAPITAL (A+B+C) 814,181 - 610,889 -

III TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP,DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A + B - C + E) / TOTAL OF CORE CAPITAL, SUPPLEMENTARY CAPITAL, AND ADDITIONAL SUPPLEMENTARY FOR MARKET RISK ANTICIPATION (A+B+C+E)

814,181 - 610,889 -

IV ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT / RISK WEIGHTED ASSET FOR CREDIT RISK 4,574,098 - 2,456,322 -

V ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL/ RISK WEIGHTED ASSET FOR OPERATIONAL RISK 205,803 - 138,709 -

VI ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR / RISK WEIGHTED ASSET FOR MARKET RISK - - - -

A Metode Standar / Standard Method - - - -

B Model Internal / Internal Models - - - -

VII RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)] [III : (IV + V + VI)]/ MINIMUM CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK, OPERATIONAL RISK AND MARKET RISK [III : (IV+ V + VI)]

17.03% - 23.54% -

Tabel 1.aPengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank UmumQuantitative Disclosure of Capital Structure of Commercial Banks

(dalam jutaan rupiah / in million rupiah)

Page 204: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

198 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Tabel 1.b Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank AsingQuantitative Disclosure of Capital Structure of Foreign Banks

(dalam jutaan rupiah / in million rupiah)

Komponen Modal Capital Structure

Posisi Tanggal 31 Desember 2015

Position as of 31 December 2015

Posisi Tanggal 31 Desember 2014

Position as of 31 December 2014

(1) (2) (3) (4)

I KOMPONEN MODAL / CAPITAL SCTRUCTURE

A Dana Usaha / Business Fund

1 Dana Usaha / Business Fund - -

2 Modal disetor /Paid in capital - -

B Cadangan / Reserves

1 Cadangan umum / General reserves - -

2 Cadangan tujuan / Specific reserves - -

C Laba (rugi) tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan (100%) /Previous years profit which can be calculated into capital (100% - -

D Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (50%) /Current year profit which can be calculated into capital (50%) - -

E Dana setoran modal / Capital fund - -

F Pendapatan komprehensif lainnya: kerugian berasal dari penurunan penyertaan dalam kelompok tersedia untuk dijual (100%) / Other comprehensive income: losses from equity investment for Available For Sale category

- -

G Pendapatan komprehensif lainnya: keuntungan berasal dari peningkatan penyertaan dalam kelompok tersedia untuk dijual (45%) / Other comprehensive income: gain from equity investment from Available For Sale (45%)

- -

H Revaluasi aset tetap (45%) / Fixed assets revaluation - -

I Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif / Negative differences between regulatory provision and impairment of earning assets - -

J Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset non produktif yang wajib dihitung / Impairment for non productive asset. - -

K Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam trading book / Negative differences on adjustment of fair value on financial instrument in the trading book

- -

L Cadangan umum aset produktif (maks. 1,25% dari ATMR) / General provision of earning assets (maximum 1.25% of RWA) - -

M Faktor pengurang modal / Deduction Factor of Capital - -

Eksposur sekuritisasi / Exposure of Securitisation - -

II MODAL BANK ASING (Jumlah A s.d L - M) / Foreign Bank Capital - -

III ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT /Risk Weighted Asset for credit risk - -

IV ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL /Risk Weighted Asset for operational risk - -

V ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR /Risk Weighted Asset for market risk

A Metode Standar / Standard Method - -

B Model Internal / Internal Model - -

VIRASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [II : (III + IV + V)] / Minimum Capital Adequacy Ratio for credit risk, operational risk and market risk [II : (III + IV + V)]

- -

Page 205: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

1992015 Annual Report | Bank Sampoerna

Tabe

l 2.1

aPe

ngun

gkap

an T

agih

an B

ersi

h Be

rdas

arka

n W

ilaya

h - B

ank

Seca

ra In

divi

dual

Indi

vidu

al D

iscl

osur

e of R

ecei

vabl

es a

nd A

llow

ance

Bas

ed o

n Re

gion

- Ba

nk In

divi

dual

ly

no.

Kate

gori

Por

tfol

io

Cat

egor

y of

Por

tfolio

Posi

si T

angg

al 3

1 D

esem

ber

2 01

5Po

sitio

n as

of 3

1 D

ecem

ber 2

015

Posi

si T

angg

al 3

1 D

esem

ber

2014

Posit

ion

as o

f 31

Dec

embe

r 201

4

Tagi

han

Bers

ih B

erda

sark

an W

ilaya

h N

et R

ecai

vabl

es b

ased

on

Regi

onTa

giha

n Be

rsih

Ber

dasa

rkan

Wila

yah

Net

Rec

aiva

bles

bas

ed o

n Re

gion

JAW

A

SU

MA

TERA

KA

LIM

AN

TAN

In

DO

nES

IA

TIM

UR

Tota

lJA

WA

SUM

ATE

RAKA

LIM

AN

TAN

InD

On

ESIA

TI

MU

RTo

tal

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

1Ta

giha

n Ke

pada

Pem

erin

tah

/ Rec

eiva

ble t

o G

over

nmen

t10

1,05

6,94

0-

--

1,05

6,94

081

2,67

3-

--

812,

673

2Ta

giha

n Ke

pada

Ent

itas

Sekt

or P

ublik

/ Re

ceiv

able

to P

ublic

Ent

ity16

- -

- -

--

--

- -

3Ta

giha

n Ke

pada

Ban

k Pe

mba

ngun

an M

ultil

ater

al d

an L

emba

ga

Inte

rnas

iona

l / R

ecei

vabl

e to

Mul

tilat

eral

Dev

elopm

ent B

ank

andI

nter

na-

tiona

l Age

ncy

12 -

- -

- -

--

--

-

4Ta

giha

n Ke

pada

Ban

k / R

ecei

vabl

e to

Bank

14

/15

120

,059

- -

- 1

20,0

5910

0,49

1-

--

100,

491

5Kr

edit

Bera

gun

Rum

ah T

ingg

al /

Hou

se co

llate

rise

d Lo

an37

/38/

39 1

,647

93

- -

1,7

40-

- -

--

6Kr

edit

Bera

gun

Prop

erti

Kom

ersi

al /

Com

mer

cial

Pro

pert

y co

llate

rise

d Lo

an42

1,6

09 8

,395

2,8

27 1

0,87

5 2

3,70

642

,722

36,5

801,

718

975

81,9

96

7Kr

edit

Pega

wai

/Pen

siun

an /

Empl

oyee

/Pen

sion

Loan

40 -

- -

- -

--

--

-

8Ta

giha

n Ke

pada

Usa

ha M

ikro

, Usa

ha K

ecil

dan

Port

ofol

io R

itel /

Rece

ivab

le to

Mic

ro, S

mal

l Ent

erpr

ise a

nd R

etai

l Por

tfolio

36 2

44,2

03 1

,212

,315

278

,236

346

,430

2,0

81,1

8356

,221

742,

051

143,

420

92,1

461,

033,

838

9Ta

giha

n ke

pada

Kor

pora

si /

Rece

ivab

le to

Cor

pora

te35

1,4

74,3

38 5

16,1

95 3

9,80

9 3

35,0

62 2

,365

,404

997,

399

222,

426

4,04

894

,857

1,31

8,73

0

10Ta

giha

n ya

ng T

elah

Jatu

h Te

mpo

/ Re

ceiv

able

in cu

rren

t mat

urity

60

/62

13,

597

68,

219

8,4

99 2

1,85

3 1

12,1

68 1

1,01

3 2

9,69

9 6,

730

1,31

448

,756

11 A

set L

ainn

ya /

Oth

er A

sset

s -

64,

824

18,

300

2,7

28 9

,335

95,

187

55,3

4915

,416

1,51

62,

479

74,7

60

12Ek

spos

ur d

i Uni

t Usa

ha S

yari

ah (a

pabi

la a

da) /

Ex

posu

re o

f Sha

ria

Busin

es U

nit (

if an

y)-

- -

- -

--

--

- -

Tota

l 2

,977

,217

1,8

23,5

17 3

32,0

99 7

23,5

54 5

,856

,386

2,0

75,8

681,

046,

172

157

,433

19

1,77

13,

471,

243

(dal

am ju

taan

rup

iah

/ in

mill

ion

rupi

ah)

Page 206: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

200 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Tabe

l 2.2

.a.

Peng

ungk

apan

Tag

ihan

Ber

sih

Berd

asar

kan

Sisa

Jang

ka W

aktu

Kon

trak

- Ba

nk s

ecar

a In

divi

dual

Dis

clso

ure o

f Net

Rec

eiva

bles

bas

ed o

n C

ontr

act M

atur

ity O

utst

andi

ng -

Bank

Indi

vidu

ally

no.

Kate

gori

Por

tofo

lioC

ateg

ory

of P

ortfo

lio

Posi

si T

angg

al 3

1 D

esem

ber

2015

Posit

ion

as o

f 31

Dec

embe

r 201

5Po

sisi

Tan

ggal

31

Des

embe

r 20

14Po

sitio

n as

of 3

1 D

ecem

ber 2

014

Tagi

han

bers

ih b

erda

sark

an s

isa

jang

ka w

aktu

kon

trak

Rece

ivab

le b

ased

on

cont

ract

mat

urity

out

stan

ding

Tagi

han

bers

ih b

erda

sark

an s

isa

jang

ka w

aktu

kon

trak

Rece

ivab

le b

ased

on

cont

ract

mat

urity

out

stan

ding

< 1

tahu

n 1

year

>1 t

hn s

.d.

3 th

n >1

yea

r to

3 ye

ars

>3 t

hn s

.d.

5 th

n >3

yea

rs to

5 ye

rs

> 5

thn

>

5 ye

ras

non

-Ko

ntra

ktua

l N

on

Cont

arct

ual

Tota

l <

1 ta

hun

1 ye

ar

>1 t

hn s

.d.

3 th

n >1

yea

r to

3 ye

ars

>3 t

hn s

.d.

5 th

n >3

yea

rs to

5 ye

ars

> 5

thn

>

5 ye

ars

non

-Ko

ntra

ktua

l N

on

Cont

ract

ual

Tota

l

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

1Ta

giha

n Ke

pada

Pem

erin

tah

/ Rec

eiva

ble t

o G

over

nmen

t 2

01,7

39 4

47,5

33 4

0,00

0-

367

,668

1,0

56,9

40 7

07,6

73 1

05,0

00 -

- -

812

,673

2Ta

giha

n Ke

pada

Ent

itas

Sekt

or P

ublik

/ Re

ceiv

able

to P

ublic

Ent

ity-

--

- -

- -

- -

- -

-

3Ta

giha

n Ke

pada

Ban

k Pe

mba

ngun

an M

ultil

ater

al d

an L

emba

ga

Inte

rnas

iona

l / R

ecei

vabl

e to

Mul

tilat

eral

Dev

elopm

ent B

ank

and

Inte

rnat

iona

l Age

ncy

--

--

- -

- -

- -

- -

4Ta

giha

n Ke

pada

Ban

k / R

ecei

vabl

e to

Bank

- 5

,485

114

,574

- -

120

,059

29,

169

69,

402

1,9

21 -

100

,491

5Kr

edit

Bera

gun

Rum

ah T

ingg

al /

Hou

se co

llate

rise

d Lo

an -

- 1

4 1

,726

- 1

,740

- -

- -

- -

6Kr

edit

Bera

gun

Prop

erti

Kom

ersi

al /

Com

mer

cial

Pro

pert

y co

llate

rise

d Lo

an 4

3 1

,633

5,1

76 1

6,85

5 -

23,

706

37,

568

37,

984

6,4

44 -

- 8

1,99

6

7Kr

edit

Pega

wai

/Pen

siun

an /

Empl

oyee

/Pen

sion

Loan

- -

- -

- -

- -

- -

- -

8Ta

giha

n Ke

pada

Usa

ha M

ikro

, Usa

ha K

ecil

dan

Port

ofol

io R

itel /

Rece

ivab

le to

Mic

ro, S

mal

l Ent

erpr

ise a

nd R

etai

l Por

tfolio

7,0

10 3

97,6

15 9

55,9

68 7

20,5

90 -

2,0

81,1

83 5

8,90

8 6

08,6

95 3

65,7

74 4

61 -

1,0

33,8

38

9Ta

giha

n ke

pada

Kor

pora

si /

Rece

ivab

le to

Cor

pora

te 1

08,5

06 7

76,9

16 9

01,6

72 5

78,3

09 -

2,3

65,4

04 3

86,3

73 6

27,7

69 2

70,4

77 3

4,11

1 -

1,3

18,7

30

10Ta

giha

n ya

ng T

elah

Jatu

h Te

mpo

/ Re

ceiv

able

in cu

rren

t mat

urity

1,2

55 4

9,13

7 3

4,47

9 2

7,29

7 -

112

,168

18,

212

24,

154

6,3

90 -

- 4

8,75

6

11As

et L

ainn

ya /

Oth

er A

sset

s -

- -

- 9

5,18

7 9

5,18

7 -

- -

- 7

4,76

0 7

4,76

0

12Ek

spos

ur d

i Uni

t Usa

ha S

yari

ah (a

pabi

la a

da) /

Ex

posu

re o

f Sha

ria

Busin

es U

nit (

if an

y) -

- -

- -

- -

- -

- -

-

Tota

l 3

18,5

53 1

,678

,318

2,0

51,8

83 1

,344

,778

462

,855

5,8

56,3

86 1

,237

,903

1,4

73,0

03 6

51,0

06 3

4,57

1 7

4,76

0 3

,471

,243

(dal

am ju

taan

rup

iah

/ in

mill

ion

rupi

ah)

Page 207: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

2012015 Annual Report | Bank Sampoerna

No

Sekt

or E

kono

mi

Econ

omy

Sect

or

Tagi

han

Kepa

da

Pem

erin

tah

Rece

ivab

le to

the

Gov

ernm

ent

Tagi

han

Kepa

da

Enti

tas

Sekt

or

Publ

ik

Rece

ivab

les o

n Pu

blic

Sec

tor

Entit

ies

Tagi

han

Kepa

da

Bank

Pem

bang

unan

M

ulti

late

ral d

an L

emba

ga

Inte

rnas

iona

lRe

ceiv

able

s on

Mul

tilat

eral

D

evel

opm

ent B

anks

and

In

tern

atio

nal I

nstit

utio

n

Tag

ihan

Ke

pada

Ba

nkRe

ceiv

able

s on

Bank

s

Kre

dit

Bera

gun

Rum

ah

Ting

gal

Loan

s Sec

ured

by

Res

iden

tial

Prop

erty

Kre

dit

Bera

gun

Prop

erti

Ko

mer

sial

Lo

ans S

ecur

ed b

y C

omm

erci

al R

eal

Esta

te

Kre

dit P

egaw

ai/

Pens

iuna

nEm

ployee/R

etired

Loan

s

Tag

ihan

Kep

ada

Usa

ha M

ikro

, U

saha

Kec

il da

n Po

rtof

olio

Rit

elRe

ceiv

able

s on

Mic

ro,

Smal

l Bus

ines

s &

Reta

il Po

rtfo

lio

Tag

ihan

ke

pada

Ko

rpor

asi

Rece

ivab

les o

n C

orpo

rate

Tag

ihan

yan

g Te

lah

Jatu

h Te

mpo

Pa

st D

ue

Rece

ivab

les

Ase

t La

inny

a O

ther

Ass

ets

Eksp

osur

di

Uni

t Usa

ha

Syar

iah

(apa

bila

ad

a)Ex

posu

res a

t Sh

aria

Bas

ed

Busin

ess (

if an

y)

Posi

si T

angg

al 3

1 D

esem

ber

2015

/Po

sitio

n as

of 3

1 D

ecem

ber 2

015

1Pe

rtan

ian,

per

buru

an d

an K

ehut

anan

/ Ag

ricu

tlure

, Fou

nder

y an

d Fo

restr

y-

--

- -

--

658

,609

38,

435

40,

629

--

2Pe

rika

nan

/ Fish

erie

s-

--

- -

--

4,4

20 1

4,00

0 1

02-

-

3Pe

rtam

bang

an d

an P

engg

alia

n / M

inin

g an

d Ex

plor

atio

n-

--

- -

--

2,4

06 3

2,42

8 -

--

4In

dust

ri p

engo

laha

n / M

anuf

actu

ring

--

- -

- -

- 6

9,26

0 1

42,2

95 1

,266

--

5Li

stri

k, G

as d

an A

ir /

Elec

tric

ity, G

as a

nd W

ater

--

- -

- -

- 2

,939

2,9

27 3

82-

-

6Ko

nstr

uksi

/ Co

nstr

uctio

n-

--

- -

9,0

80-

5,4

95 8

9,20

8 6

,250

--

7Pe

rdag

anga

n be

sar

dan

ecer

an /

Who

lesal

e and

Ret

ail

--

- -

- 3

,371

- 1

,111

,914

806

,551

58,

162

--

8Pe

nyed

iaan

ako

mod

asi d

an p

enye

diaa

n m

akan

min

um /

Acco

mod

atio

n, F

ood

and

Beve

rage

--

- -

- -

- 7

0,21

2 4

6,13

5 1

,487

--

9Tr

ansp

orta

si, p

ergu

dang

an d

an k

omun

ikas

i /

Tran

spor

tatio

n, W

areh

ouse

and

Com

mun

icat

ion

--

- -

- -

- 3

4,48

7 1

37,8

06 1

,504

--

10Pe

rant

ara

keua

ngan

/ Fi

nanc

ial I

nter

med

iary

--

- 1

20,0

59 -

--

7,8

63 8

86,4

39 -

--

11Re

al e

stat

e, u

saha

per

sew

aan

dan

jasa

per

usah

aan

/ Re

al E

state

, Lea

sing

and

Corp

orat

e Ser

vice

--

- -

- 1

1,25

4-

8,3

99 7

7,66

3 6

06-

-

12Ad

min

istr

asi P

emer

inta

han,

per

taha

nan

dan

jam

inan

sos

ial w

ajib

/ Pu

blic

Ad

min

istra

tion,

Def

ense

and

Man

dato

ry S

ocia

l Ins

uran

ce-

--

- -

--

- -

--

-

13Ja

sa p

endi

dika

n / E

duca

tion

Serv

ice

--

- -

- -

- 2

,799

632

208

--

14Ja

sa k

eseh

atan

dan

keg

iata

n so

sial

/ H

ealth

care

and

Soc

ial A

ctiv

ity-

--

- -

--

81,

705

12,

390

973

--

15Ja

sa k

emas

yara

kata

n, s

osia

l bud

aya,

hib

uran

dan

per

oran

gan

lain

nya

/ Pu

blic

Ser

vice

, Soc

io-c

ultu

ral,

Ente

rtai

nmen

t and

oth

er In

divi

dual

Ser

vice

--

- -

- -

- 1

4,00

3 6

7,29

3 3

73-

-

16Ja

sa p

eror

anga

n ya

ng m

elay

ani r

umah

tang

ga /

Hou

seho

ld In

divi

dual

Ser

vice

--

- -

- -

- 2

,217

897

--

-

17Ba

dan

inte

rnas

iona

l dan

bad

an e

kstr

a in

tern

asio

nal l

ainn

ya /

Inte

rnat

iona

l Ag

ency

and

oth

er S

upra

state

Insti

tutio

n-

--

--

--

--

--

-

18Ke

giat

an y

ang

belu

m je

las

bata

sann

ya /

Non

-lim

ited

Activ

ity-

--

--

--

--

--

-

19Bu

kan

Lapa

ngan

Usa

ha /

Non

-Bus

ines

s Sec

tor

--

- -

- -

- 3

,081

- -

--

20La

inny

a / O

ther

s 1

,056

,940

--

- 1

,740

--

1,3

74 1

0,30

5 2

26 9

5,18

6-

Tota

l 1

,056

,940

- -

120

,059

1,7

40 2

3,70

6 -

2,0

81,1

83 2

,365

,404

112

,168

95,1

86-

(dal

am ju

taan

rup

iah

/ in

mill

ion

rupi

ah)

Tabe

l 2.3

.a.

Peng

ungk

apan

Tag

ihan

Ber

sih

Berd

asar

kan

Sekt

or E

kono

mi -

Ban

k se

cara

Indi

vidu

alD

iscl

osur

e of N

et R

ecei

vabl

es b

y Ec

onom

ic S

ecto

r – B

ank

Indi

vidu

ally

Page 208: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

202 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Tabe

l 2.3

.a. (

lanj

utan

/seq

uel)

Peng

ungk

apan

Tag

ihan

Ber

sih

Berd

asar

kan

Sekt

or E

kono

mi -

Ban

k se

cara

Indi

vidu

al /

Dis

clos

ure o

f Net

Rec

eiva

bles

by

Econ

omic

Sec

tor –

Ban

k In

divi

dual

ly

No

Sekt

or E

kono

mi

Econ

omy

Sect

or

Tagi

han

Kepa

da

Pem

erin

tah

Rece

ivab

le to

the

Gov

ernm

ent

Tagi

han

Kepa

da

Enti

tas

Sekt

or

Publ

ik

Rece

ivab

les o

n Pu

blic

Sec

tor

Entit

ies

Tagi

han

Kepa

da

Bank

Pem

bang

unan

M

ulti

late

ral d

an L

emba

ga

Inte

rnas

iona

lRe

ceiv

able

s on

Mul

tilat

eral

D

evel

opm

ent B

anks

and

In

tern

atio

nal I

nstit

utio

n

Tag

ihan

Ke

pada

Ba

nkRe

ceiv

able

s on

Bank

s

Kre

dit

Bera

gun

Rum

ah

Ting

gal

Loan

s Sec

ured

by

Res

iden

tial

Prop

erty

Kre

dit

Bera

gun

Prop

erti

Ko

mer

sial

Lo

ans S

ecur

ed b

y C

omm

erci

al R

eal

Esta

te

Kre

dit P

egaw

ai/

Pens

iuna

nEm

ployee/R

etired

Loan

s

Tag

ihan

Kep

ada

Usa

ha M

ikro

, U

saha

Kec

il da

n Po

rtof

olio

Rit

elRe

ceiv

able

s on

Mic

ro,

Smal

l Bus

ines

s &

Reta

il Po

rtfo

lio

Tag

ihan

ke

pada

Ko

rpor

asi

Rece

ivab

les o

n C

orpo

rate

Tag

ihan

yan

g Te

lah

Jatu

h Te

mpo

Pa

st D

ue

Rece

ivab

les

Ase

t La

inny

a O

ther

Ass

ets

Eksp

osur

di

Uni

t Usa

ha

Syar

iah

(apa

bila

ad

a) E

xpos

ures

at

Sha

ria

Base

d Bu

sines

s (if

any)

Posi

si T

angg

al 3

1 D

esem

ber

2014

Po

sitio

n as

of 3

1 D

ecem

ber 2

014

1Pe

rtan

ian,

per

buru

an d

an K

ehut

anan

/ Ag

ricu

tlure

, Fou

nder

y an

d Fo

restr

y-

--

- -

41

- 4

44,2

72 2

3,60

9 9

,620

--

2Pe

rika

nan

/ Fish

erie

s-

--

- -

--

2,4

64 4

,656

129

--

3Pe

rtam

bang

an d

an P

engg

alia

n / M

inin

g an

d Ex

plor

atio

n-

--

- -

--

1,6

84 2

7,24

9 5

80-

-

4In

dust

ri p

engo

laha

n / M

anuf

actu

ring

--

- -

- -

- 3

1,17

0 6

3,19

7 7

61-

-

5Li

stri

k, G

as d

an A

ir /

Elec

tric

ity, G

as a

nd W

ater

--

- -

- -

- 2

34-

--

-

6Ko

nstr

uksi

/ Co

nstr

uctio

n-

--

- -

68,

011

- 2

2,83

4 6

38 1

,657

--

7Pe

rdag

anga

n be

sar

dan

ecer

an /

Who

lesal

e and

Ret

ail

--

- -

- 4

6-

435

,667

283

,507

30,

225

--

8Pe

nyed

iaan

ako

mod

asi d

an p

enye

diaa

n m

akan

min

um /

Acco

mod

atio

n, F

ood

and

Beve

rage

--

- -

- -

- 2

5,30

2 1

0,31

9 5

15-

-

9Tr

ansp

orta

si, p

ergu

dang

an d

an k

omun

ikas

i /

Tran

spor

tatio

n, W

areh

ouse

and

Com

mun

icat

ion

--

- -

- -

- 2

4,05

3 9

7,32

1 3

35-

-

10Pe

rant

ara

keua

ngan

/ Fi

nanc

ial I

nter

med

iary

--

- 1

00,4

91 -

--

1,2

04 7

05,5

24 -

--

11Re

al e

stat

e, u

saha

per

sew

aan

dan

jasa

per

usah

aan

/ Re

al E

state

, Lea

sing

and

Corp

orat

e Ser

vice

--

- -

- 1

3,89

7-

8,3

20 6

6,53

9 3

,945

--

12Ad

min

istr

asi P

emer

inta

han,

per

taha

nan

dan

jam

inan

sos

ial w

ajib

/ Pu

blic

Ad

min

istra

tion,

Def

ense

and

Man

dato

ry S

ocia

l Ins

uran

ce-

--

- -

--

- -

--

-

13Ja

sa p

endi

dika

n / E

duca

tion

Serv

ice

--

- -

- -

- 1

,332

408

--

-

14Ja

sa k

eseh

atan

dan

keg

iata

n so

sial

/ H

ealth

care

and

Soc

ial A

ctiv

ity-

--

- -

--

20,

928

3,0

74 3

57-

-

15Ja

sa k

emas

yara

kata

n, s

osia

l bud

aya,

hib

uran

dan

per

oran

gan

lain

nya

/ Pu

blic

Ser

vice

, Soc

io-c

ultu

ral,

Ente

rtai

nmen

t and

oth

er In

divi

dual

Ser

vice

--

- -

- -

- 1

1,09

7 2

5,18

9 5

65-

-

16Ja

sa p

eror

anga

n ya

ng m

elay

ani r

umah

tang

ga /

Hou

seho

ld In

divi

dual

Ser

vice

--

- -

- -

- 2

,604

2,1

72 3

--

17Ba

dan

inte

rnas

iona

l dan

bad

an e

kstr

a in

tern

asio

nal l

ainn

ya /

Inte

rnat

iona

l Ag

ency

and

oth

er S

upra

state

Insti

tutio

n-

--

--

--

--

--

-

18Ke

giat

an y

ang

belu

m je

las

bata

sann

ya /

Non

-lim

ited

Activ

ity-

--

--

--

--

--

-

19Bu

kan

Lapa

ngan

Usa

ha /

Non

-Bus

ines

s Sec

tor

--

- -

- -

--

--

--

20La

inny

a / O

ther

s 8

12,6

73-

- -

- -

- 6

72 5

,328

63

74,

760

-

Tota

l 8

12,6

73 -

- 1

00,4

91 -

81,

996

- 1

,033

,839

1,3

18,7

30 4

8,75

7 7

4,76

0-

(dal

am ju

taan

rup

iah

/ in

mill

ion

rupi

ah)

Page 209: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

2032015 Annual Report | Bank Sampoerna

No

Kete

rang

anD

escr

iptio

n

Posi

si T

angg

al 3

1 D

esem

ber

2015

Posit

ion

as o

f 31

Dec

embe

r 201

5Po

sisi

Tan

ggal

31

Des

embe

r 20

14Po

sitio

n as

of 3

1 D

ecem

ber 2

014

Wila

yah

Regi

onW

ilaya

hRe

gion

Jaw

a S

umat

era

Kal

iman

tan

Indo

nesi

a Ti

mur

T

otal

Ja

wa

Sum

ater

a K

alim

anta

n In

done

sia

Tim

ur

Tot

al

1Ta

giha

n Re

ceiv

ables

1,8

61,6

39 1

,819

,312

331

,072

718

,005

4,7

30,0

28 1

,177

,992

1,0

20,5

41 1

53,8

28 1

87,5

43 2

,539

,905

2Ta

giha

n ya

ng m

enga

lam

i pen

urun

an n

ilai

(impa

ired)

/ I

mpa

ired

Rece

vaib

les-

--

- -

--

--

-

a. B

elum

jatu

h te

mpo

Imm

atur

e 1

1,49

8 7

4,57

4 1

0,00

1 2

5,72

4 1

21,7

96 1

1,25

3 3

0,51

3 6

,593

1,3

08 4

9,66

7

b. T

elah

jatu

h te

mpo

/mat

ured

1,9

95 9

,967

171

1,2

69 1

3,40

2 6

,957

1,1

06 1

17 -

8,1

79

3Ca

dang

an k

erug

ian

penu

runa

n ni

lai

(CKP

N) -

Indi

vidu

al /

Indi

vidu

al In

divi

dual

A

llow

ance

for I

mpa

irmen

t Los

ses

1,1

29 3

,382

253

1,8

47 6

,611

1,5

66 2

,084

- -

3,6

50

4Ca

dang

an k

erug

ian

penu

runa

n ni

lai

(CKP

N) -

Kol

ektif

/ Co

llect

ive A

llow

ance

for

Impa

irmen

t Los

ses

5,0

57 1

0,71

4 1

,448

1,9

39 1

9,15

8 2

,999

4,0

83 7

16 4

37 8

,234

5Ta

giha

n ya

ng d

ihap

us b

uku

/ Rec

eiva

bles

w

rite-

off 1

3,12

2 2

,271

--

15,

393

1,9

84 2

72 -

- 2

,257

Tabe

l 2.4

.a.

Peng

ungk

apan

Tag

ihan

dan

Pen

cada

ngan

Ber

dasa

rkan

Wila

yah

- Ban

k se

cara

Indi

vidu

al

Dis

clos

ure o

f Rec

eiva

bles

and

Pro

visi

onin

g ba

sed

on A

rea

- Ban

k In

divi

dual

ly

(dal

am ju

taan

rup

iah

/ in

mill

ion

rupi

ah)

Page 210: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

204 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Tabel 2.5.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual Disclosure of Receivables and Provisioning based on Economic Sectors - Bank Individually

No Sektor EkonomiEconomy Sector

Tagihan Receivables

Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai

Receivables with Impairment Losses

“Cadangan kerugian

penurunan nilai (CKPN) Individual” Individual Allowance

for Impairment Losses

“Cadangan kerugian

penurunan nilai (CKPN) - Kolektif”Collective Allowance

for Impairment Losses

Tagihan yang

dihapus buku

Write-off Receivables

Belum Jatuh

Tempo Immature

Telah jatuh

tempo Mature

Posisi Tanggal 31 Desember 2015Position as of December 31, 2015

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Foundery and Forestry

743,523 44,418 476 1,198 4,652 2,424

2 Perikanan / Fisheries 18,580 118 3 - 58 -

3 Pertambangan dan Penggalian / Mining and Exploration 34,975 740 696 - 140 580

4 Industri pengolahan / Manufacturing 213,549 1,292 36 - 729 13

5 Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas and Water 6,331 429 - 47 35 21

6 Konstruksi / Construction 111,302 6,092 930 665 604 1,500

7 Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail 1,993,029 63,093 11,193 4,627 8,404 9,926

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum/ Accomodation, Food and Beverage

118,227 1,585 24 - 394 40

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transportation, Warehouse and Communication

174,550 1,579 - 29 725 -

10 Perantara keuangan / Financial Intermediary 1,016,541 - - - 2,180 -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Leasing and Corporate Service

98,427 651 - 44 460 886

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defense and Mandatory Social Insurance

- - - - - -

13 Jasa pendidikan / Education Service 3,656 219 - - 17 -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Healthcare and Social Activity 95,467 1,009 18 - 399 3

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya / Public Service, Socio-cultural, Entertainment and other Individual Service

81,977 386 7 - 308 -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Household Individual Service

3,124 - - - 10 -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Agency and other Suprastate Institution

- - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya / Non-limited Activity - - - - - -

19 Bukan Lapangan Usaha / Non-Business Sector 3,087 - - - 5 -

20 Lainnya / Others 13,682 186 18 - 37 -

Total 4,730,028 121,796 13,402 6,611 19,158 15,393

(dalam jutaan rupiah / in million rupiah)

Page 211: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

2052015 Annual Report | Bank Sampoerna

No Sektor EkonomiEconomy Sector

Tagihan Receivables

Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai

Receivables with Impairment Losses

“Cadangan kerugian

penurunan nilai (CKPN) Individual” Individual Allowance

for Impairment Losses

“Cadangan kerugian

penurunan nilai (CKPN) - Kolektif”Collective Allowance

for Impairment Losses

Tagihan yang

dihapus buku

Write-off Receivables

Belum Jatuh

Tempo Immature

Telah jatuh

tempo Mature

Posisi Tanggal 31 Desember 2014Position as of December 31, 2014

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Foundery and Forestry

471,272 - 9,594 - 1,785 -

2 Perikanan / Fisheries 7,196 - 129 - 20 -

3 Pertambangan dan Penggalian / Mining and Exploration 29,745 - 1,098 593 110 -

4 Industri pengolahan / Manufacturing 93,961 - 759 - 310 -

5 Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas and Water 231 - - - 0 -

6 Konstruksi / Construction 92,798 - 2,371 716 341 -

7 Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail 743,627 - 32,843 1,388 3,154 1,983

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum/ Accomodation, Food and Beverage

35,753 - 514 - 109 -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transportation, Warehouse and Communication

120,472 - 334 37 537 -

10 Perantara keuangan / Financial Intermediary 779,238 - - - 1,325 -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Leasing and Corporate Service

92,739 - 4,846 901 330 -

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defense and Mandatory Social Insurance

- - - - - -

13 Jasa pendidikan / Education Service 1,714 - - - 3 -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Healthcare and Social Activity 24,065 - 357 - 87 -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya / Public Service, Socio-cultural, Entertainment and other Individual Service

36,498 - 565 14 92 -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Household Individual Service

4,731 - 3 - 8 -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Agency and other Suprastate Institution

- - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya / Non-limited Activity - - - - - -

19 Bukan Lapangan Usaha / Non-Business Sector - - - - - -

20 Lainnya / Others 5,865 - 63 - 22 272

Total 2,539,905 - 53,478 3,650 8,234 2,255

Tabel 2.5.a. (lanjutan/sequel)Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual Disclosure of Receivables and Provisioning based on Economic Sectors - Bank Individually

(dalam jutaan rupiah / in million rupiah)

Page 212: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

206 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

No. Keterangan Description

Posisi Tanggal 31 Desember 2015 Position as of 31 December 2015

Posisi Tanggal 31 Desember 2014Position as of 31 December 2014

CKPN IndividualIndividualCKPN

CKPN KolektifCollectiveCKPN

CKPN IndividualIndividuaCKPN

CKPN KolektifCollectiveCKPN

1 Saldo awal CKPN / Allowance for Impairment Losses outstanding at the beginning of period 3,650 8,234 3,392 4,929

2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net) / Net current Allowance (recovery) for impairment losses

13,363 37,455 1,822 6,901

2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan / Allowance for impairment losses on current period

21,058 49,600 11,444 9,087

2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan / Recovery for impairment losses on current period

(7,695) (12,145) (9,622) (2,186)

3 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan / Other allowance (recovery) on current period

- - - -

4 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihanpada peride berjalan / Impairment losses for loan writing off on current period

(10,402) (26,532) (1,565) (3,596)

Saldo akhir CKPN / Allowance for Impairment Losses at the end of period 6,611 19,157 3,649 8,234

Tabel 2.6.a.Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual /Comprehensive Disclosure of Allowance for Impairment Losses Mutation - Bank Individually

Tabel 3.2.b.1. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Repo - Bank secara IndividualDisclosure of Counterparty Risk Credit: Repo Transaction- Bank Individually

(dalam jutaan rupiah / in million rupiah)

No Kategori PortofolioCategory of Portfolio

Posisi Tanggal 31 Desember 2015Position as of 31 December 2015

Posisi Tanggal 31 Desember 2014Position as of 31 December 2014

Nilai Wajar SSB Repo

Kewajiban Repo

Tagihan Bersih ATMR Nilai Wajar

SSB RepoKewajiban

RepoTagihan Bersih ATMR

1 Tagihan Kepada Pemerintah / Receivable to Government - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivable to Public Entity - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivable to Multilateral Development Bank and International Agency

- - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank / Receivable to Bank - - - - - - - -

5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivable to Micro, Small Enterprise and Retail Portfolio

- - - - - - - -

6 Tagihan kepada Korporasi /Receivable to Corporate - - - - - - - -

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure of Sharia Business Units (if any) - - - - - - - -

Total - - - - - - - -

(dalam jutaan rupiah / in million rupiah)

Page 213: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

2072015 Annual Report | Bank Sampoerna

Tabe

l 3.2

.c.1

. Pe

ngun

gkap

an R

isik

o Kr

edit

Pih

ak L

awan

: Tra

nsak

si R

ever

se R

epo

- Ban

k se

cara

Indi

vidu

al

Dis

clos

ure o

f Cou

nter

part

y Ri

sk C

redi

t: Re

po R

ever

se T

rans

actio

n- B

ank

Indi

vidu

ally

No

Kate

gori

Por

tofo

lio

Cat

egor

y of

Por

tfolio

Posi

si T

angg

al 3

1 D

esem

ber

2015

Posit

ion

as o

f 31

Dec

embe

r 201

5Po

sisi

Tan

ggal

31

Des

embe

r 20

14Po

sitio

n as

of 3

1 D

ecem

ber 2

014

Tagi

han

Bers

ih

Net

Rec

eiva

bles

Nila

i MRK

MRK

Value

Tagi

han

Bers

ihse

tela

h M

RKN

et R

ecei

vabl

es

Afte

rMRK

ATM

R se

tela

hM

RKRW

A a

fter C

redi

t Ri

sk M

itiga

tion

Tagi

han

Bers

ih

Net

Rec

eiva

bles

Nila

i MRK

MRK

Value

Tagi

han

Bers

ihse

tela

h M

RKN

et R

ecei

vabl

es

Afte

rMRK

ATM

R se

tela

hM

RKRW

A a

fter C

redi

t Ri

sk M

itiga

tion

1Ta

giha

n Ke

pada

Pem

erin

tah

/ Re

ceiv

able

to G

over

nmen

t11

1,39

5-

--

14,7

25-

--

2Ta

giha

n Ke

pada

Ent

itas

Sekt

or P

ublik

/ Re

ceiv

able

to P

ublic

Ent

ity-

--

--

--

-

3Ta

giha

n Ke

pada

Ban

k Pe

mba

ngun

an M

ultil

ater

al

dan

Lem

baga

Inte

rnas

iona

l / R

ecei

vabl

e to

Mul

tilat

eral

D

evelo

pmen

t Ban

k an

d In

tern

atio

nal A

genc

y-

--

--

--

-

4Ta

giha

n Ke

pada

Ban

k / R

ecei

vabl

e to

Bank

--

--

--

--

5Ta

giha

n Ke

pada

Usa

ha M

ikro

, Usa

ha K

ecil

dan

Port

ofol

io R

itel /

Rec

eiva

ble t

o M

icro

, Sm

all E

nter

prise

and

Re

tail

Port

folio

--

--

--

--

6Ta

giha

n ke

pada

Kor

pora

si /R

ecei

vabl

e to

Corp

orat

e-

--

--

--

-

7Ek

spos

ur d

i Uni

t Usa

ha S

yari

ah (a

pabi

la a

da) /

Ex

posu

re o

f Sha

ria

Busin

ess U

nits

(if a

ny)

--

--

--

--

Tota

l11

1,39

5-

--

14,7

25

--

-

(dal

am ju

taan

rupi

ah /

in m

illio

n ru

piah

)

Page 214: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

208 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Tabe

l 4.1

.a.

Peng

ungk

apan

Tag

ihan

Ber

sih

Berd

asar

kan

Bobo

t Ris

iko

Sete

lah

Mem

perh

itun

gkan

Dam

pak

Mit

igas

i Ris

iko

Kred

it -

Bank

sec

ara

Indi

vidu

alD

iscl

osur

e of N

et R

ecei

vabl

es B

ased

on

Risk

Wei

ght A

ft er

Cre

dit R

isk

Miti

gatio

n C

ontr

ibut

ion

- Ban

k In

divi

dual

ly

No.

Kate

gori

Por

tofo

lioC

ateg

ory

of P

ortfo

lio

Posi

si T

angg

al 3

1 D

esem

ber

2015

Pos

ition

as o

f 31

Dec

embe

r 201

5

ATM

R RW

A

Beba

n M

odal

C

apita

lEx

pens

es

Posi

si T

angg

al 3

1 D

esem

ber

2014

Pos

ition

as o

f 31

Dec

embe

r 201

4

ATM

R RW

A

Beba

n M

odal

C

apita

lEx

pens

es

Tagi

han

Bers

ih S

etel

ah M

empe

rhit

ungk

an D

ampa

k M

itig

asi R

isik

o Kr

edit

Net

Rec

eiva

bles

afte

r Cre

dit R

isk

Miti

gatio

nTa

giha

n Be

rsih

Set

elah

Mem

perh

itun

gkan

Dam

pak

Mit

igas

i Ris

iko

Kred

itN

et R

ecei

vabl

es a

fter C

redi

t Ris

k M

itiga

tion

0%20

%35

%40

%45

%50

%75

%10

0%15

0%La

inny

a O

ther

0%20

%35

%40

%45

%50

%75

%10

0%15

0%La

inny

a/

Oth

er

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

(17)

(18)

(19)

(20)

(21)

(22)

(23)

(24)

(25)

(26)

AEk

spos

ur N

erac

a /

Expo

sure

of B

alan

ce S

heet

s Ris

k

1Ta

giha

n Ke

pada

Pem

erin

tah

/Re

ceiv

able

to G

over

nmen

t1,

056,

940

- -

- -

- -

- -

- -

812,

673

- -

- -

- -

- -

- -

2Ta

giha

n Ke

pada

Ent

itas

Sekt

or

Publ

ik /

Rece

ivab

le to

Pub

lic E

ntity

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

3Ta

giha

n Ke

pada

Ban

k Pe

mba

ngun

an M

ultil

ater

al d

an

Lem

baga

Inte

rnas

iona

l /Re

ceiv

able

to M

ultil

ater

al D

evelo

pmen

t Ba

nk a

nd In

tern

atio

nal A

genc

y

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

4Ta

giha

n Ke

pada

Ban

k /

Rece

ivab

le to

Ban

k -

128

,304

- -

-12

0,65

3 -

- -

60,

185

- -

24,0

51 -

- -

76,4

40 -

- -

30,4

39 -

5Kr

edit

Bera

gun

Rum

ah T

ingg

al /

Hou

se co

llate

rise

d Lo

an -

- 1

,751

- -

- -

- -

613

- -

- -

- -

- -

- -

- -

6Kr

edit

Bera

gun

Prop

erti

Kom

ersi

al /

Com

mer

cial

Pro

pert

y co

llate

rise

d Lo

an -

- -

- -

- -

23,

954

- 2

3,95

4 -

- -

- -

- -

-81

,996

-76

,146

-

7Kr

edit

Pega

wai

/Pen

siun

an /

Empl

oyee

/Pen

sion

Loan

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

8Ta

giha

n Ke

pada

Usa

ha M

ikro

, U

saha

Kec

il da

n Po

rtof

olio

Rite

l /Re

ceiv

able

to M

icro

, Sm

all E

nter

prise

an

d Re

tail

Port

folio

- -

- -

- -

2,10

6,92

4 -

-1,

571,

141

- -

- -

- -

-1,

033,

838

- -

762,

465

-

9Ta

giha

n ke

pada

Kor

pora

si /

Rece

ivab

le to

Cor

pora

te -

- -

- -

- -

2,

387,

374

-

2,31

6,10

2 -

- -

- -

- -

-1,

318,

730

1,31

2,66

2 -

10Ta

giha

n ya

ng T

elah

Jatu

h Te

mpo

/Re

ceiv

able

in cu

rren

t mat

urity

- -

- -

- -

- 2

26 1

17,3

92 1

74,3

31 -

- -

- -

- -

-60

48,6

9673

,104

-

11As

et L

ainn

ya /

Oth

er A

sset

s -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

-

12Ek

spos

ur d

i Uni

t Usa

ha S

yari

ah(a

pabi

la a

da) /

Expo

sure

of S

hari

a Bu

sines

s Uni

ts(if

any

)

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

Tota

l Eks

posu

r N

erac

a / T

otal

Exp

osur

e of B

alan

ce S

heet

s

(dal

am ju

taan

rupi

ah /

in m

illio

n ru

piah

)

Page 215: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

2092015 Annual Report | Bank Sampoerna

Tabe

l 4.1

.a. (

lanj

utan

/seq

uel)

Peng

ungk

apan

Tag

ihan

Ber

sih

Berd

asar

kan

Bobo

t Ris

iko

Sete

lah

Mem

perh

itun

gkan

Dam

pak

Mit

igas

i Ris

iko

Kred

it -

Bank

sec

ara

Indi

vidu

al

Dis

clos

ure o

f Net

Rec

eiva

bles

Bas

ed o

n Ri

sk W

eigh

t Afte

r Cre

dit R

isk

Miti

gatio

n C

ontr

ibut

ion

- Ban

k In

divi

dual

ly

No.

Kate

gori

Por

tofo

lioC

ateg

ory

of P

ortfo

lio

Posi

si T

angg

al 3

1 D

esem

ber

2015

Pos

ition

as o

f 31

Dec

embe

r 201

5

ATM

R RW

A

Beba

n M

odal

C

apita

lEx

pens

es

Posi

si T

angg

al 3

1 D

esem

ber

2014

Pos

ition

as o

f 31

Dec

embe

r 201

4

ATM

R RW

A

Beba

n M

odal

C

apita

lEx

pens

es

Tagi

han

Bers

ih S

etel

ah M

empe

rhit

ungk

an D

ampa

k M

itig

asi R

isik

o Kr

edit

Net

Rec

eiva

bles

afte

r Cre

dit R

isk

Miti

gatio

nTa

giha

n Be

rsih

Set

elah

Mem

perh

itun

gkan

Dam

pak

Mit

igas

i Ris

iko

Kred

itN

et R

ecei

vabl

es a

fter C

redi

t Ris

k M

itiga

tion

0%20

%35

%40

%45

%50

%75

%10

0%15

0%La

inny

a O

ther

0%20

%35

%40

%45

%50

%75

%10

0%15

0%La

inny

a/

Oth

er

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

(17)

(18)

(19)

(20)

(21)

(22)

(23)

(24)

(25)

(26)

BEk

spos

ur K

ewaj

iban

Ko

mit

men

/Kon

tinj

ensi

pd

Tra

nsak

si R

eken

ing

Adm

inis

trat

if /

Tota

l Exp

osur

e of B

alan

ce S

heet

s

1Ta

giha

n Ke

pada

Pem

erin

tah

/ Re

ceiv

able

to G

over

nmen

t -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

-

2Ta

giha

n Ke

pada

Ent

itas

Sekt

or P

ublik

/ Re

ceiv

able

to

Publ

ic E

ntity

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

3Ta

giha

n Ke

pada

Ban

k Pe

mba

ngun

an M

ultil

ater

al

dan

Lem

baga

Inte

rnas

iona

l /Re

ceiv

able

to M

ultil

ater

al

Dev

elopm

ent

Bank

and

Inte

rnat

iona

l Age

ncy

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

4Ta

giha

n Ke

pada

Ban

k /

Rece

ivab

le to

Ban

k -

- -

- -

16,

348

- -

- 8

,174

- -

- -

- -

- -

- -

- -

5Kr

edit

Bera

gun

Rum

ah

Ting

gal /

Hou

se co

llate

rise

d Lo

an -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

-

6Kr

edit

Bera

gun

Prop

erti

Kom

ersi

al /

Com

mer

cial

Pro

pert

y co

llate

rise

d Lo

an

- -

- -

- -

- 3

92 -

392

- -

- -

- -

- -

26,0

78 -

26,0

78 -

7Kr

edit

Pega

wai

/Pen

siun

an /

Empl

oyee

/ Pen

sion

Loan

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

8Ta

giha

n Ke

pada

Usa

ha M

ikro

, U

saha

Kec

il da

n Po

rtof

olio

Ri

tel /

Re

ceiv

able

to M

icro

, Sm

all

Ente

rpri

se a

nd R

etai

l Por

tfolio

- -

- -

- -

8,9

99 -

- 6

,749

- -

- -

- -

-4,

120

- -

3,09

0 -

9Ta

giha

n ke

pada

Kor

pora

si /

Rece

ivab

le to

Cor

pora

te -

- -

- -

- -

340

,506

- 3

40,5

06 -

- -

- -

- -

-11

5,69

7 -

115,

697

-

10Ta

giha

n ya

ng T

elah

Jatu

h Te

mpo

/ Re

ceiv

able

in cu

rren

t m

atur

ity -

- -

- -

- -

- 6

00 9

01 -

- -

- -

- -

- -

- -

-

11Ek

spos

ur d

i Uni

t Usa

ha

Syar

iah

(apa

bila

ada

) /

Expo

sure

of S

hari

a Bu

sines

s Uni

ts(if

any

)

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

Tota

l Eks

posu

r TR

A / T

otal

Exp

osur

e of A

dmin

istr

ativ

e Acc

ount

Tra

nsac

tion

144

,865

-

(dal

am ju

taan

rupi

ah /

in m

illio

n ru

piah

)

Page 216: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

210 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Tabe

l 4.1

.a. (

lanj

utan

/seq

uel)

Peng

ungk

apan

Tag

ihan

Ber

sih

Berd

asar

kan

Bobo

t Ris

iko

Sete

lah

Mem

perh

itun

gkan

Dam

pak

Mit

igas

i Ris

iko

Kred

it -

Bank

sec

ara

Indi

vidu

al

Dis

clos

ure o

f Net

Rec

eiva

bles

Bas

ed o

n Ri

sk W

eigh

t Afte

r Cre

dit R

isk

Miti

gatio

n C

ontr

ibut

ion

- Ban

k In

divi

dual

ly

No.

Kate

gori

Por

tofo

lioC

ateg

ory

of P

ortfo

lio

Posi

si T

angg

al 3

1 D

esem

ber

2015

Pos

ition

as o

f 31

Dec

embe

r 201

5

ATM

R RW

A

Beba

n M

odal

C

apita

lEx

pens

es

Posi

si T

angg

al 3

1 D

esem

ber

2014

Pos

ition

as o

f 31

Dec

embe

r 201

4

ATM

R RW

A

Beba

n M

odal

C

apita

lEx

pens

es

Tagi

han

Bers

ih S

etel

ah M

empe

rhit

ungk

an D

ampa

k M

itig

asi R

isik

o Kr

edit

Net

Rec

eiva

bles

afte

r Cre

dit R

isk

Miti

gatio

nTa

giha

n Be

rsih

Set

elah

Mem

perh

itun

gkan

Dam

pak

Mit

igas

i Ris

iko

Kred

itN

et R

ecei

vabl

es a

fter C

redi

t Ris

k M

itiga

tion

0%20

%35

%40

%45

%50

%75

%10

0%15

0%La

inny

a O

ther

0%20

%35

%40

%45

%50

%75

%10

0%15

0%La

inny

a/

Oth

er

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

(17)

(18)

(19)

(20)

(21)

(22)

(23)

(24)

(25)

(26)

CEk

spos

ur a

kiba

t Keg

agal

an

Piha

k La

wan

(Cou

nter

part

y Cr

edit

Risk

) / E

xpos

ure d

ue to

Cou

nter

part

y Cr

edit

Risk

1Ta

giha

n Ke

pada

Pem

erin

tah

/Re

ceiv

able

to G

over

nmen

t 1

11,3

95 -

- -

- -

- -

- -

-14

,725

- -

- -

- -

- -

14,7

25 -

2Ta

giha

n Ke

pada

Ent

itas

Sekt

or

Publ

ik /

Rece

ivab

le to

Pub

lic E

ntity

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

3Ta

giha

n Ke

pada

Ban

k Pe

mba

ngun

an M

ultil

ater

al d

an

Lem

baga

Inte

rnas

iona

l/Re

ceiv

able

to M

ultil

ater

al

Dev

elopm

ent

Bank

and

Inte

rnat

iona

l Age

ncy

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

4Ta

giha

n Ke

pada

Ban

k /

Rece

ivab

le to

Ban

k -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

-

5Ta

giha

n Ke

pada

Usa

ha M

ikro

, U

saha

Kec

il da

n Po

rtof

olio

Ri

tel /

Re

ceiv

able

to M

icro

, Sm

all E

nter

prise

an

d Re

tail

Port

folio

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

6Ta

giha

n ke

pada

Kor

pora

si /

Rece

ivab

le to

Cor

pora

te -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

-

7Ek

spos

ur d

i uni

t usa

ha s

yari

ah

(apa

bila

ada

)Ex

posu

re o

f Sha

ria

Busin

ess U

nit

(if a

ny)

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

Tota

l Eks

posu

r Co

unte

rpar

ty C

redi

t Ris

k14

,725

-

(dal

am ju

taan

rupi

ah /

in m

illio

n ru

piah

)

Page 217: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

2112015 Annual Report | Bank Sampoerna

No.

Kate

gori

Por

tofo

lioC

ateg

ory

of P

ortfo

lio

Posi

si T

angg

al 3

1 D

esem

ber

2015

Posit

ion

as o

f 31

Dec

embe

r 201

5

Posi

si T

angg

al 3

1 D

esem

ber

2014

Posit

ion

as o

f 31

Dec

embe

r 201

4

Tagi

han

Bers

ih

Net

Rec

eiva

bles

Bagi

an Y

ang

Dija

min

Den

gan

/ Col

late

rise

d W

ith

Tagi

han

Bers

ih

Net

Rec

eiva

bles

Bagi

an Y

ang

Dija

min

Den

gan

/ Col

late

rise

d W

ith

Agun

anC

olla

tera

l G

aran

siG

uara

ntee

Asur

ansi

Kre

dit

Loan

Insu

ranc

eLa

inny

aO

ther

s

“Bag

ian

Yang

Ti

dak

Dija

min

”N

on-c

olla

teri

sed

Shar

e

Agun

anC

olla

tera

l G

aran

siG

uara

ntee

Asur

ansi

Kre

dit

Loan

Insu

ranc

eLa

inny

aO

ther

s

“Bag

ian

Yang

Ti

dak

Dija

min

”N

on-c

olla

teri

sed

Shar

e

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8) =

(3)-

[(4)+

(5)+

(6)+

(7)]

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

= (9

)-[(1

0)+(

11)+

(12)

+(13

)]

AEk

spos

ur N

erac

a /

Expo

sure

of B

alan

ce S

heet

s Risk

1Ta

giha

n Ke

pada

Pem

erin

tah

/ Rec

eiva

ble

to G

over

nmen

t 1

,056

,940

--

--

1,0

56,9

4081

2,67

3 -

--

-81

2,67

3

22

Tagi

han

Kepa

da E

ntita

s Se

ktor

Pub

lik /

Rece

ivab

le to

Pub

lic E

ntity

--

--

- -

--

--

--

3Ta

giha

n Ke

pada

Ban

k Pe

mba

ngun

an

Mul

tilat

eral

dan

Lem

baga

Inte

rnas

iona

l / R

ecei

vabl

e to

Mul

tilat

eral

D

evelo

pmen

t Ban

k an

dIn

tern

atio

nal A

genc

y

--

--

- -

--

--

--

4Ta

giha

n Ke

pada

Ban

k / R

ecei

vabl

e to

Bank

248

,957

51,

605

--

- 1

97,3

5210

0,49

1 25

,182

-

--

75,3

09

5Kr

edit

Bera

gun

Rum

ah T

ingg

al /

Hou

se

colla

teri

sed

Loan

1,7

51-

--

- 1

,751

--

--

-

6Kr

edit

Bera

gun

Prop

erti

Kom

ersi

al /

Com

mer

cial

Pro

pert

y co

llate

rise

dLo

an 2

3,95

4-

--

- 2

3,95

481

,996

5,

850

--

-76

,146

7Kr

edit

Pega

wai

/Pen

siuna

n / E

mpl

oyee

/Pe

nsio

n Lo

an-

--

--

--

--

--

-

8Ta

giha

n Ke

pada

Usa

ha M

ikro

, Usa

ha

Keci

l dan

Por

tofo

lio R

itel /

Rece

ivab

le to

Mic

ro, S

mal

l Ent

erpr

ise a

nd

Reta

il Po

rtfo

lio

2,1

06,9

24 1

2,07

0-

--

2,0

94,8

541,

033,

838

17,2

18

--

-1,

016,

620

9Ta

giha

n ke

pada

Kor

pora

si /

Rece

ivab

le to

Co

rpor

ate /

Rec

eiva

ble i

n cu

rren

t mat

urity

2,3

87,3

74 7

1,27

1-

--

2,3

16,1

031,

318,

730

6,06

8 -

--

1,31

2,66

2

10Ta

giha

n ya

ng T

elah

Jatu

h Te

mpo

/ Re

ceiv

able

to cu

rren

t mat

urity

117

,618

1,3

22-

--

116

,296

48,6

96

--

--

48,6

96

11As

et L

ainn

ya /

Oth

er A

sset

s 9

5,18

7-

--

- 9

5,18

7-

--

--

-

12Ek

spos

ur d

i Uni

t Usa

ha S

yaria

h (a

pabi

la

ada)

/ Ex

posu

re o

f Sha

ria

Busin

ess U

nits

(if

any

)-

--

--

--

--

--

-

Tota

l Eks

posu

r N

erac

a / T

otal

Exp

osur

e of

Bal

ance

She

ets

6,0

38,7

05-

--

- 5

,902

,437

3,39

6,42

4 -

--

-3,

342,

106

Tabe

l 4.2

.a.

Peng

ungk

apan

Tag

ihan

Ber

sih

dan

Tekn

ik M

itig

asi R

isik

o Kr

edit

- Ba

nk s

ecar

a In

divi

dual

Dis

clos

ure o

f Net

Rec

eiva

bles

and

Cre

dit R

isk

(dal

am ju

taan

rupi

ah /

in m

illio

n ru

piah

)

Page 218: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

212 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

No.

Kate

gori

Por

tofo

lioC

ateg

ory

of P

ortfo

lio

Posi

si T

angg

al 3

1 D

esem

ber

2015

Posit

ion

as o

f 31

Dec

embe

r 201

5

Posi

si T

angg

al 3

1 D

esem

ber

2014

Posit

ion

as o

f 31

Dec

embe

r 201

4

Tagi

han

Bers

ih N

et

Rece

ivab

les

Bagi

an Y

ang

Dija

min

Den

gan

/ Col

late

rise

d W

ith

Tagi

han

Bers

ih

Net

Rec

eiva

bles

Bagi

an Y

ang

Dija

min

Den

gan

/ Col

late

rise

d W

ith

Agun

anC

olla

tera

l G

aran

siG

uara

ntee

Asur

ansi

Kr

edit

Lo

an In

sura

nce

Lain

nya

Oth

ers

“Bag

ian

Yang

Ti

dak

Dija

min

”N

on-c

olla

teri

sed

Shar

e

Agun

anC

olla

tera

l G

aran

siG

uara

ntee

Asur

ansi

Kr

edit

Loa

n In

sura

nce

Lain

nya

Oth

ers

“Bag

ian

Yang

Ti

dak

Dija

min

”N

on-c

olla

teri

sed

Shar

e

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8) =

(3)-

[(4)+

(5)+

(6)+

(7)]

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

= (9

)-[(1

0)+(

11)+

(12)

+(13

)]

BEk

spos

ur R

eken

ing

Adm

insi

trat

if / E

xpos

ure

of

Com

mitm

ent/

Cont

inge

ncy

Liab

ilitie

s with

Adm

inist

ratif

Acc

ount

Tr

ansa

ctio

n Ri

sk

1Ta

giha

n Ke

pada

Pem

erin

tah

/ Rec

eiva

ble t

o G

over

nmen

t-

--

--

--

--

--

-

2Ta

giha

n Ke

pada

Ent

itas

Sekt

or P

ublik

/ Re

ceiv

able

to

Publ

ic E

ntity

--

--

- -

--

--

- -

3Ta

giha

n Ke

pada

Ban

k Pe

mba

ngun

an M

ultil

ater

al

dan

Lem

baga

Inte

rnas

iona

l / R

ecei

vabl

e to

Mul

tilat

eral

D

evelo

pmen

t Ban

k an

d In

tern

atio

nal A

genc

y-

--

--

--

--

--

-

4Ta

giha

n Ke

pada

Ban

k / R

ecei

vabl

e to

Bank

16,

348

--

--

16,

348

--

--

- -

5Kr

edit

Bera

gun

Rum

ah T

ingg

al /

Hou

se co

llate

rise

d Lo

an-

--

--

--

--

--

-

6Kr

edit

Bera

gun

Prop

erti

Kom

ersi

al /

Com

mer

cial

Pro

pert

y co

llate

rise

d Lo

an 3

92-

--

- 3

92 2

6,07

8-

--

- 2

6,07

8

7Kr

edit

Pega

wai

/Pen

siuna

n / E

mpl

oyee

/Pen

sion

Loan

--

--

- -

--

--

- -

8Ta

giha

n Ke

pada

Usa

ha M

ikro

, Usa

ha K

ecil

dan

Port

ofol

io R

itel /

Rec

eiva

ble t

o M

icro

, Sm

all E

nter

prise

and

Re

tail

Port

folio

8,9

99-

--

- 8

,999

4,1

20-

--

- 4

,120

9Ta

giha

n ke

pada

Kor

pora

si /

Rece

ivab

le to

Cor

pora

te /

Rece

ivab

le in

curr

ent m

atur

ity 3

40,5

06-

--

- 3

40,5

06 1

15,6

97-

--

- 1

15,6

97

10Ta

giha

n ya

ng T

elah

Jatu

h Te

mpo

/ Re

ceiv

able

in cu

rren

t m

atur

ity 6

00-

--

- 6

00-

--

--

-

11Ek

spos

ur d

i Uni

t Usa

ha S

yari

ah (a

pabi

la a

da) /

Exp

osur

e of

Sha

ria

Busin

ess U

nits

(if a

ny)

--

--

- -

--

--

- -

Tota

l Eks

posu

r Re

keni

ng A

dmin

istr

atif

/ Tot

al E

xpos

ure

of A

dmin

istra

tive A

ccou

nt T

rans

actio

n 3

66,8

45-

--

- 3

66,8

45 1

45,8

95-

--

- 1

45,8

95

Tabe

l 4.2

.a. (

lanj

utan

/seq

uel)

Peng

ungk

apan

Tag

ihan

Ber

sih

dan

Tekn

ik M

itig

asi R

isik

o Kr

edit

- Ba

nk s

ecar

a In

divi

dual

Dis

clos

ure o

f Net

Rec

eiva

bles

and

Cre

dit R

isk

(dal

am ju

taan

rupi

ah /

in m

illio

n ru

piah

)

Page 219: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

2132015 Annual Report | Bank Sampoerna

No.

Kate

gori

Por

tofo

lioC

ateg

ory

of P

ortfo

lio

Posi

si T

angg

al 3

1 D

esem

ber

2015

Pos

ition

as o

f 31

Dec

embe

r 201

5Po

sisi

Tan

ggal

31

Des

embe

r 20

14Po

sitio

n as

of 3

1 D

ecem

ber 2

014

Tagi

han

Bers

ih N

et

Rece

ivab

les

Bagi

an Y

ang

Dija

min

Den

gan

/ Col

late

rise

d W

ith

Tagi

han

Bers

ih

Net

Rec

eiva

bles

Bagi

an Y

ang

Dija

min

Den

gan

/ Col

late

rise

d W

ith

Agun

anC

olla

tera

l G

aran

siG

uara

ntee

Asur

ansi

Kr

edit

Lo

an In

sura

nce

Lain

nya

Oth

ers

“Bag

ian

Yang

Ti

dak

Dija

min

”N

on-c

olla

teri

sed

Shar

e

Agun

anC

olla

tera

l G

aran

siG

uara

ntee

Asur

ansi

Kr

edit

Loa

n In

sura

nce

Lain

nya

Oth

ers

“Bag

ian

Yang

Ti

dak

Dija

min

”N

on-c

olla

teri

sed

Shar

e

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8) =

(3)-

[(4)+

(5)+

(6)+

(7)]

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

= (9

)-[(1

0)+(

11)+

(12)

+(13

)]

CEk

spos

ur C

ount

erpa

rty

Cred

it Ri

sk /

Expo

sure

due

to

Coun

terp

arty

Cre

dit R

isk

1Ta

giha

n Ke

pada

Pem

erin

tah

/ Rec

eiva

ble t

o G

over

nmen

t 1

11,3

95-

--

- 1

11,3

95 1

4,72

5-

--

- 1

4,72

5

2Ta

giha

n Ke

pada

Ent

itas

Sekt

or P

ublik

/ Re

ceiv

able

to

Pub

lic E

ntity

--

--

- -

--

--

- -

3Ta

giha

n Ke

pada

Ban

k Pe

mba

ngun

an M

ultil

ater

al

dan

Lem

baga

Inte

rnas

iona

l / R

ecei

vabl

e to

Mul

tilat

eral

D

evelo

pmen

t Ban

k an

d In

tern

atio

nal A

genc

y-

--

--

--

--

--

-

4Ta

giha

n Ke

pada

Ban

k / R

ecei

vabl

e to

Bank

--

--

- -

--

--

- -

5Ta

giha

n Ke

pada

Usa

ha M

ikro

, Usa

ha K

ecil

dan

Port

ofol

io R

itel /

Rece

ivab

le to

Mic

ro, S

mal

l Ent

erpr

ise a

nd

Reta

il Po

rtfo

lio-

--

--

--

--

--

-

6Ta

giha

n ke

pada

Kor

pora

si /

Rece

ivab

le to

Cor

pora

te /

Rece

ivab

le in

curr

ent m

atur

ity-

--

--

--

--

--

-

7Ek

spos

ur d

i Uni

t Usa

ha S

yari

ah (a

pabi

la a

da) /

Ex

posu

re o

f Sha

ria

Busin

ess U

nits

(if a

ny)

--

--

- -

--

--

- -

Tota

l Eks

posu

r Co

unte

rpar

ty C

redi

t Ris

k / T

otal

Exp

osur

e of

Coun

terp

arty

Cre

dit R

isk 1

11,3

95-

--

- 1

11,3

95 1

4,72

5-

--

- 1

4,72

5

Tota

l (A+

B+C)

6,5

16,9

45-

--

- 6

,380

,677

3,5

57,0

44 3

,502

,726

Tabe

l 4.2

.a. (

lanj

utan

/seq

uel)

Peng

ungk

apan

Tag

ihan

Ber

sih

dan

Tekn

ik M

itig

asi R

isik

o Kr

edit

- Ba

nk s

ecar

a In

divi

dual

Dis

clos

ure o

f Net

Rec

eiva

bles

and

Cre

dit R

isk

(dal

am ju

taan

rupi

ah /

in m

illio

n ru

piah

)

Page 220: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

214 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Tabel 6.1.1.Pengungkapan Eksposur Aset di NeracaDisclosure of On Balance Sheet Assets Exposures

No Kategori Portofolio /Portfolio Category

Posisi Tanggal 31 Desember 2015Position as of 31 December 2015

Posisi Tanggal 31 Desember 2014Position as of 31 December 2014

Tagihan Bersih

NetReceivables

ATMR Sebelum

MRK RWA

before CreditRisk

Mitigation

ATMR Setelah

MRK RWA afterCredit RiskMitigation

Tagihan Bersih

NetReceivables

ATMR Sebelum

MRK RWA

before CreditRisk

Mitigation

ATMR Setelah

MRK RWA afterCredit RiskMitigation

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns

1,056,940 - - 812,673 - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik /Receivables on Public Sector Entities

- - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank PembangunanMultilateral dan Lembaga Internasional /Receivables on Multilateral DevelopmentBanks and International Institution

- - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks

248,957 85,987 60,185 100,491 43,030 30,439

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal /Loans Secured by Residential Property

1,751 613 613 - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersial /Loans Secured by Commercial Real Estate

23,954 23,954 23,954 81,996 81,996 76,146

7 Kredit Pegawai/Pensiunan /Employee/ Retired Loans

- - - - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecildan Portofolio Ritel / Receivables on Micro,Small Business & Retail Portfolio

2,106,924 1,580,193 1,571,140 1,033,838 775,379 762,465

9 Tagihan kepada Korporasi / Receivables on Corporate

2,387,374 2,387,374 2,316,102 1,318,730 1,318,730 1,312,662

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables

117,617 176,313 174,331 48,756 73,104 73,104

11 Aset Lainnya / Other Assets 95,187 - 71,050 74,760 - 56,641

Total 6,038,704 4,254,434 4,217,375 3,471,244 2,292,239 2,311,457

(dalam jutaan rupiah / in million rupiah)

Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko KreditDisclosure of Total Credit Risk Management

Posisi Tanggal 31 Desember 2015Position as of 31 December 2015

Posisi Tanggal 31 Desember 2014 /Position as of 31 December 2014

TOTAL ATMR RISIKO KREDIT / TOTAL RWA CREDIT RISK 4,574,095 2,456,322

TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL / TOTAL DEDUCTING FACTOR OF CAPITAL - -

(dalam jutaan rupiah / in million rupiah)

Page 221: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

2152015 Annual Report | Bank Sampoerna

Tabel 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening AdministratifDisclosureofExposureonOffBalanceSheetCommitment/Contingency

No Kategori Portofolio /Portfolio Category

Posisi Tanggal 31 Desember 2015Position as of 31 December 2015

Posisi Tanggal 31 Desember 2014Position as of 31 December 2014

Tagihan Bersih

NetReceivables

ATMR Sebelum

MRK RWA

before CreditRisk

Mitigation

ATMR Setelah

MRK RWA afterCredit RiskMitigation

Tagihan Bersih

NetReceivables

ATMR Sebelum

MRK RWA

before CreditRisk

Mitigation

ATMR Setelah

MRK RWA afterCredit RiskMitigation

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Tagihan Kepada Pemerintah / Receivableson Sovereigns

- - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik /Receivables on Public Sector Entities

- - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank PembangunanMultilateral dan Lembaga Internasional /Receivables on Multilateral DevelopmentBanks and International Institution

- - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank / Receivables onBanks

16,348 8,174 8,174 - - -

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / LoansSecured by Residential Property

- - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersial / LoansSecured by Commercial Real Estate

392 392 392 26,078 26,078 26,078

7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans

- - - - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecildan Portofolio Ritel / Receivables on Micro,Small Business & Retail Portfolio

8,999 6,749 6,749 4,120 3,090 3,090

9 Tagihan kepada Korporasi / Receivables onCorporate

340,506 340,506 340,506 115,697 115,697 115,697

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo / PastDue Receivables

600 901 901 - - -

Total 366,844 356,721 356,721 145,895 144,865 144,865

(dalam jutaan rupiah / in million rupiah)

NoPendekatan Yang Digunakan

Approach

Posisi Tanggal 31 Desember 2015 /Positionas of December 31, 2015

Posisi Tanggal 31 Desember 2014 /Positionas of December 31, 2014

PendapatanBruto

(Rata-rata 3tahun

terakhir) Gross Revenue(average of 3

Beban Modal/ CapitalExpenses

ATMR RWA

PendapatanBruto

(Rata-rata 3tahun

terakhir) Gross Revenue(average of 3

last years)

Beban ModalCapital

Expenses

ATMR RWA

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Pendekatan Indikator Dasar / Basic Indicator Approach

109,762 16,464 205,803 73,978 11,097 138,709

Total 109,762 16,464 205,803 73,978 11,097 138,709

Tabel 8.1.a. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara IndividualDisclosure of Operational Risk Quantitative - Bank Individually

(dalam jutaan rupiah / in million rupiah)

Page 222: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

216 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

No.

Po

s-po

s /

Acco

unts

Posi

si T

angg

al 3

1 D

esem

ber

2015

/ Po

sitio

n as

of 3

1 D

ecem

ber 2

015

Posi

si T

angg

al 3

1 D

esem

ber

2014

/ Po

sitio

n as

of 3

1 D

ecem

ber 2

014

Sald

o /

Out

stand

ing

Jatu

h Te

mpo

/ M

atur

ity

Sald

o /

Out

sand

ing

Jatu

h Te

mpo

/ M

atur

ity

< 1

bula

n /

mon

th

> 1

bula

n s.

d. 3

bula

n /

>1 m

onth

to 3

mon

ths

> 3

bula

n s.

d. 6

bula

n /

> 3

mon

ths t

o 6

mon

ths

> 6

bula

n s.

d.12

bul

an /

> 6

mot

hs to

12

mon

ths

> 12

bul

an /

> 12

mon

ths

< 1

bula

n /

mon

th

> 1

bula

n s.

d. 3

bula

n /

>1 m

onth

to 3

mon

ths

> 3

bula

n s.

d. 6

bula

n /

> 3

mon

ths t

o 6

mon

ths

> 6

bula

n s.

d.12

bul

an /

>6 m

onth

s to

12m

onth

s

> 12

bul

an /

> 12

mon

ths

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

IN

ERAC

A Ba

lanc

e / S

heet

s

AAs

et /

Ass

ets

1Ka

s / C

ash

25,

124

25,

124

- -

- -

18,

672

18,

672

- -

- -

2Pe

nem

pata

n pa

da B

ank

Indo

nesi

a / P

lace

men

t w

ith B

ank

Indo

nesia

891

,940

721

,340

59,

406

63,

325

47,

869

- 7

07,6

73 5

68,9

15 6

5,95

5 4

3,83

5 2

8,96

8 -

3Pe

nem

pata

n pa

da b

ank

lain

/ Pl

acem

ent w

ith

Oth

er B

anks

128

,304

128

,304

- -

- -

24,

051

24,

051

- -

- -

4Su

rat B

erha

rga

/ Sec

uriti

es 1

65,0

00 -

- -

- 1

65,0

00 1

05,0

00 -

- -

- 1

05,0

00

5Kr

edit

yang

dib

erik

an /

Loan

4,7

30,0

27 7

0,23

7 1

58,9

92 3

28,8

84 5

12,9

71 3

,658

,943

2,5

39,9

05 3

6,08

7 5

9,78

3 8

4,17

3 3

24,2

57 2

,035

,605

6Ta

giha

n la

inny

a / O

ther

Rec

eiva

bles

111

,394

111

,394

- -

- -

14,

725

14,

725

- -

- -

7La

in-la

in /

Oth

ers

99,

535

61,

215

31,

443

- 6

,877

- 6

1,92

3 3

,829

2,8

13 2

48 5

,149

49,

884

Tota

l Ase

t / T

otal

Ass

ets

6,1

51,3

24 1

,117

,614

249

,841

392

,209

567

,717

3,8

23,9

43 3

,471

,949

666

,279

128

,551

128

,256

358

,374

2,1

90,4

89

BKe

waj

iban

/ Li

abili

ties

1D

ana

Piha

k Ke

tiga

/ Third

Par

ty F

und

4,9

63,9

81 2

,465

,389

2,1

43,7

98 3

44,0

78 1

0,71

6 -

2,7

15,2

19 1

,902

,435

738

,910

67,

947

5,9

27 -

2Ke

waj

iban

pad

a Ba

nk In

done

sia

/ Lia

bilit

ies w

ith

Bank

Indo

nesia

- -

- -

- -

- -

- -

- -

3Ke

waj

iban

pad

a ba

nk la

in /

Liab

ilitie

s with

Oth

er

Bank

s 1

47,2

99 1

41,3

00 5

,099

900

- -

13,

803

9,2

03 3

,800

800

- -

4Su

rat B

erha

rga

yang

Dite

rbitk

an /

Secu

ritie

s Iss

ued

- -

- -

- -

- -

- -

- -

5Pi

njam

an y

ang

Dite

rim

a / B

orro

win

g 5

0,00

0 -

50,

000

- -

- 5

0,00

0 -

50,

000

- -

-

6Ke

waj

iban

lain

nya

/ Oth

er L

iabi

litie

s -

- -

- -

- -

- -

- -

-

7La

in-la

in /

Oth

ers

176

,183

108

,363

- 6

7,82

0 -

- 5

5,66

2 2

9,39

7 3

,828

17,

126

108

5,2

03

Tota

l Kew

ajib

an /

Tota

l Lia

bilit

ies

5,3

37,4

63 2

,715

,052

2,1

98,8

97 4

12,7

98 1

0,71

6 -

2,8

34,6

84 1

,941

,035

796

,538

85,

873

6,0

35 5

,203

Selis

ih A

set d

enga

n Ke

waj

iban

dal

am N

erac

a / N

et a

sset

s to

liabi

litie

s in

Bala

nce S

heet

813

,861

(1,5

97,4

38)

(1,9

49,0

56)

(20,

589)

557

,001

3,8

23,9

43 6

37,2

65 (1

,274

,756

) (6

67,9

87)

42,

383

352

,339

2,1

85,2

86

Tabe

l 9.1

.a.

Peng

ungkap

anProfilM

aturitasRup

iah-B

anksecaraIn

dividu

alD

iscl

osur

e of R

upia

h M

atur

ity P

rofil

e – B

ank

Indi

vidu

ally

(dal

am ju

taan

rupi

ah /

in m

illio

n ru

piah

)

Page 223: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

2172015 Annual Report | Bank Sampoerna

Tabe

l 9.1

.a. (

lanj

utan

/seq

uel)

Peng

ungkap

anProfilM

aturitasRup

iah-B

anksecaraIn

dividu

alD

iscl

osur

e of R

upia

h M

atur

ity P

rofil

e – B

ank

Indi

vidu

ally

No.

Po

s-po

s /

Acco

unts

Posi

si T

angg

al 3

1 D

esem

ber

2015

/ Po

sitio

n as

of 3

1 D

ecem

ber 2

015

Posi

si T

angg

al 3

1 D

esem

ber

2014

/ Po

sitio

n as

of 3

1 D

ecem

ber 2

014

Sald

o /

Out

stand

ing

Jatu

h Te

mpo

/ M

atur

ity

Sald

o /

Out

sand

ing

Jatu

h Te

mpo

/ M

atur

ity

< 1

bula

n /

mon

th

> 1

bula

n s.

d. 3

bula

n /

>1 m

onth

to 3

mon

ths

> 3

bula

n s.

d. 6

bula

n /

> 3

mon

ths t

o 6

mon

ths

> 6

bula

n s.

d.12

bul

an /

> 6

mot

hs to

12

mon

ths

> 12

bul

an /

> 12

mon

ths

< 1

bula

n /

mon

th

> 1

bula

n s.

d. 3

bula

n /

>1 m

onth

to 3

mon

ths

> 3

bula

n s.

d. 6

bula

n /

> 3

mon

ths t

o 6

mon

ths

> 6

bula

n s.

d.12

bul

an /

>6 m

onth

s to

12m

onth

s

> 12

bul

an /

> 12

mon

ths

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

IIRE

KEN

ING

AD

MIN

ISTR

ATIF

/ O

ff-Ba

lanc

e She

et

ATa

giha

n Re

keni

ng A

dmin

istr

atif

/ Off-

Bala

nce S

heet

Re

ceiv

ables

1Ko

mitm

en /

Com

mitm

ent

- -

- -

- -

- -

- -

- -

2Ko

ntije

nsi /

Con

tinge

ncy

4,7

01 4

,701

- -

- -

- -

- -

- -

Tota

l Tag

ihan

Rek

enin

g Ad

min

istr

atif

/ Tot

al O

ff-Ba

lanc

e Sh

eet R

ecei

vabl

es 4

,701

4,7

01 -

- -

- -

- -

- -

-

BKe

waj

iban

Rek

enin

g Ad

min

istr

atif

/ Off-

Bala

nce S

heet

Li

abili

ties

1Ko

mitm

en /

Com

mitm

ent

729

,642

84,

237

21,

450

81,

387

154

,531

388

,037

314

,433

8,5

77 3

,695

14,

667

160

,299

127

,195

2Ko

ntije

nsi /

Con

tinge

ncy

- 4

,017

- -

26

- -

- -

- -

-

Tota

l Kew

ajib

an R

eken

ing

Adm

inis

trat

if / T

otal

Off-

Bala

nce

Shee

t Lia

bilit

ies

729

,642

88,

254

21,

450

81,

387

154

,557

388

,037

314

,433

8,5

77 3

,695

14,

667

160

,299

127

,195

Selis

ih T

agih

an d

an K

ewaj

iban

dal

am R

eken

ing

Adm

inis

trat

if / N

et O

ff-Ba

lanc

e She

et R

ecei

vabl

es a

nd L

iabi

litie

s (7

24,9

41)

(83,

553)

(21,

450)

(81,

387)

(154

,557

) (3

88,0

37)

(314

,433

) (8

,577

) (3

,695

) (1

4,66

7) (1

60,2

99)

(127

,195

)

Selis

ih /

Net

[(IA

-IB)

+(II

A-II

B)]

88,

920

(1,6

80,9

91)

(1,9

70,5

06)

(101

,976

) 4

02,4

44 3

,435

,906

322

,832

(1,2

83,3

33)

(671

,682

) 2

7,71

6 1

92,0

40 2

,058

,091

Selis

ih K

umul

atif

/ Cum

ulat

ive D

iffer

ence

s - (7

30.5

12) (

1.17

1.81

1)

(1.1

73.7

42)

- (1

,680

,991

) (3

,651

,497

) (3

,753

,473

) (3

,351

,029

) 8

4,87

7 -

(1,2

83,3

33)

(1,9

55,0

15)

(1,9

27,2

99)

(1,7

35,2

59)

322

,832

(dal

am ju

taan

rupi

ah /

in m

illio

n ru

piah

)

Page 224: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

218 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

no.

POS-

POS

BAn

K

31 D

ESEM

BER

/ DEC

EMBE

R 20

1531

DES

EMBE

R / D

ECEM

BER

2014

L D

PK K

L D

MJu

mla

h/

Tota

l L

DPK

KL

D M

Jum

lah/

To

tal

I.PI

HA

K TE

RKA

IT /

RELA

TED

PA

RTY

1.Pe

nem

pata

n pa

da b

ank

lain

/ In

terb

ank

plac

emen

t -

- -

- -

- -

- -

- -

-

a. R

upia

h / R

upia

h -

- -

- -

- -

- -

- -

-

b. V

alut

a as

ing

/ For

eign

curr

enci

es -

- -

- -

- -

- -

- -

-

2.Ta

giha

n sp

ot d

an d

eriv

atif

/ Spo

t and

der

ivat

ive c

laim

s -

- -

- -

- -

- -

- -

-

a. R

upia

h / R

upia

h -

- -

- -

- -

- -

- -

-

b. V

alut

a as

ing

/ For

eign

curr

enci

es -

- -

- -

- -

- -

- -

-

3.Su

rat b

erha

rga

/ Sec

uriti

es -

- -

- -

- -

- -

- -

-

a. R

upia

h / R

upia

h -

- -

- -

- -

- -

- -

-

b. V

alut

a as

ing

/ For

eign

curr

enci

es -

- -

- -

- -

- -

- -

-

4.Su

rat b

erha

rga

yang

diju

al d

enga

n ja

nji d

ibel

i kem

bali

(Rep

o)/

Secu

ritie

s sol

d un

der r

epur

chas

e agr

eem

ent (

repo

) -

- -

- -

- -

- -

- -

-

a. R

upia

h / R

upia

h -

- -

- -

- -

- -

- -

-

b. V

alut

a as

ing

/ For

eign

curr

enci

es -

- -

- -

- -

- -

- -

-

5.Ta

giha

n at

as s

urat

ber

harg

a ya

ng d

ibel

i den

gan

janj

i diju

al k

emba

li (R

ever

se

Repo

) / C

laim

s on

secu

ritie

s bou

ght u

nder

reve

rse r

epo

- -

- -

- -

- -

- -

- -

a. R

upia

h / R

upia

h -

- -

- -

- -

- -

- -

-

b. V

alut

a as

ing

/ For

eign

curr

enci

es -

- -

- -

- -

- -

- -

-

6.Ta

giha

n ak

sept

asi /

Acc

epta

nce c

laim

s -

- -

- -

- -

- -

- -

-

7.Kr

edit

/ Loa

ns 5

48 -

- -

- 5

48 4

6,18

8 -

- -

- 4

6,18

8

a. D

ebitu

r U

saha

Mik

ro, K

ecil

dan

Men

enga

h (U

MKM

) / M

SME

462

- -

- -

462

46,

146

- -

- -

46,

146

i. Ru

piah

/ Ru

piah

462

- -

- -

462

46,

146

- -

- -

46,

146

ii.

Valu

ta a

sing

/ Fo

reig

n cu

rren

cies

- -

- -

- -

- -

- -

- -

b. B

ukan

deb

itur

UM

KM /

Non

-MSM

E 8

5 -

- -

- 8

5 4

2 -

- -

- 4

2

i. Ru

piah

/ Ru

piah

85

- -

- -

85

42

- -

- -

42

ii.

Valu

ta a

sing

/ Fo

reig

n cu

rren

cies

- -

- -

- -

- -

- -

- -

c.

Kred

it ya

ng d

ires

truk

turi

sasi

/ Re

struc

ture

d lo

ans

- -

- -

- -

- -

- -

- -

i. Ru

piah

/ Ru

piah

- -

- -

- -

- -

- -

- -

ii.

Valu

ta a

sing

/ Fo

reig

n cu

rren

cies

- -

- -

- -

- -

- -

- -

d. K

redi

t pro

pert

i / L

oan

on p

rope

rty

- -

- -

- -

- -

- -

- -

8.Pe

nyer

taan

/ Eq

uity

inve

stmen

t -

- -

- -

- -

- -

- -

-

9.Pe

nyer

taan

mod

al s

emen

tara

/ Te

mpo

rary

equi

ty in

vestm

ent

- -

- -

- -

- -

- -

- -

10Ta

giha

n la

inny

a / O

ther

clai

ms

- -

- -

- -

- -

- -

- -

11Ko

mitm

en d

an k

ontin

jens

i / C

omm

itmen

ts a

nd co

ntin

genc

ies

45,

320

- -

- -

45,

320

111

,145

- -

- -

111

,145

a. R

upia

h / R

upia

h 4

5,32

0 -

- -

- 4

5,32

0 1

11,1

45 -

- -

- 1

11,1

45

b. V

alut

a as

ing

/ For

eign

curr

enci

es -

- -

- -

- -

- -

- -

-

12As

et y

ang

diam

bil a

lih /

Fore

close

d as

sets

- -

- -

- -

- -

- -

- -

Tabe

l 10

Lapo

ran

Kual

itas

Ase

t Pro

dukt

if da

n In

form

asi L

ainn

yaEa

rnin

g A

sset

s Qua

lity

and

Oth

er In

form

atio

n(d

alam

juta

an ru

piah

/ in

mill

ion

rupi

ah)

Page 225: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

2192015 Annual Report | Bank Sampoerna

no.

POS-

POS

BAn

K

31 D

ESEM

BER

/ DEC

EMBE

R 20

1531

DES

EMBE

R / D

ECEM

BER

2014

L D

PK K

L D

MJu

mla

h/

Tota

l L

DPK

KL

D M

Jum

lah/

To

tal

IIPI

HA

K TI

DA

K TE

RKA

IT

1.Pe

nem

pata

n pa

da b

ank

lain

/ In

terb

ank

plac

emen

t 1

28,3

04 -

- -

- 1

28,3

04 2

4,05

1 -

- -

- 2

4,05

1

a. R

upia

h / R

upia

h 1

28,3

04 -

- -

- 1

28,3

04 2

4,05

1 -

- -

- 2

4,05

1

b. V

alut

a as

ing

/ For

eign

curr

enci

es -

- -

- -

- -

- -

- -

-

2.Ta

giha

n sp

ot d

an d

eriv

atif

/ Spo

t and

der

ivat

ive c

laim

s -

- -

- -

- -

- -

- -

-

a. R

upia

h / R

upia

h -

- -

- -

- -

- -

- -

-

b. V

alut

a as

ing

/ For

eign

curr

enci

es -

- -

- -

- -

- -

- -

-

3.Su

rat b

erha

rga

/ Sec

uriti

es 3

95,4

07 -

- -

- 3

95,4

07 2

98,6

76 -

- -

- 2

98,6

76

a. R

upia

h / R

upia

h 3

95,4

07 -

- -

- 3

95,4

07 2

98,6

76 -

- -

- 2

98,6

76

b. V

alut

a as

ing

/ For

eign

curr

enci

es -

- -

- -

- -

- -

- -

-

4.Su

rat b

erha

rga

yang

diju

al d

enga

n ja

nji d

ibel

i kem

bali

(Rep

o)/

Secu

ritie

s sol

d un

der r

epur

chas

e agr

eem

ent (

repo

) -

- -

- -

- -

- -

- -

-

a. R

upia

h / R

upia

h -

- -

- -

- -

- -

- -

-

b. V

alut

a as

ing

/ For

eign

curr

enci

es -

- -

- -

- -

- -

- -

-

5.Ta

giha

n at

as s

urat

ber

harg

a ya

ng d

ibel

i den

gan

janj

i diju

al k

emba

li (R

ever

se

Repo

) / C

laim

s on

secu

ritie

s bou

ght u

nder

reve

rse r

epo

111

,395

- -

- -

111

,395

14,

725

- -

- -

14,

725

a. R

upia

h / R

upia

h 1

11,3

95 -

- -

- 1

11,3

95 1

4,72

5 -

- -

- 1

4,72

5

b. V

alut

a as

ing

/ For

eign

curr

enci

es -

- -

- -

- -

- -

- -

-

6.Ta

giha

n ak

sept

asi /

Acc

epta

nce c

laim

s -

- -

- -

- -

- -

- -

-

7.Kr

edit

/ Loa

ns 4

,292

,408

301

,874

37,

401

37,

925

59,

872

4,7

29,4

80 2

,303

,763

132

,107

13,

642

22,

865

21,

340

2,4

93,7

17

a. D

ebitu

r U

saha

Mik

ro, K

ecil

dan

Men

enga

h (U

MKM

) / M

SME

3,2

89,3

45 2

91,4

60 3

7,39

3 3

7,91

4 5

9,68

7 3

,715

,799

1,5

41,4

63 1

26,2

62 1

3,61

0 2

2,83

4 2

1,34

0 1

,725

,509

i. Ru

piah

/ Ru

piah

3,2

89,3

45 2

91,4

60 3

7,39

3 3

7,91

4 5

9,68

7 3

,715

,799

1,5

41,4

63 1

26,2

62 1

3,61

0 2

2,83

4 2

1,34

0 1

,725

,509

ii.

Valu

ta a

sing

/ Fo

reig

n cu

rren

cies

- -

- -

- -

- -

- -

- -

b. B

ukan

deb

itur

UM

KM /

Non

-MSM

E 1

,003

,063

10,

414

8 1

1 1

85 1

,013

,681

762

,300

5,8

45 3

2 3

1 -

768

,208

i. Ru

piah

/ Ru

piah

1,0

03,0

63 1

0,41

4 8

11

185

1,0

13,6

81 7

62,3

00 5

,845

32

31

768

,208

ii.

Valu

ta a

sing

/ Fo

reig

n cu

rren

cies

- -

- -

- -

- -

- -

- -

c.

Kred

it ya

ng d

ires

truk

turi

sasi

/ Re

struc

ture

d lo

ans

104

,778

105

,390

9,6

19 4

,654

11,

618

236

,059

11,

795

15,

820

3,6

95 7

,377

1,5

34 4

0,22

1

i. Ru

piah

/ Ru

piah

104

,778

105

,390

9,6

19 4

,654

11,

618

236

,059

11,

795

15,

820

3,6

95 7

,377

1,5

34 4

0,22

1

ii.

Valu

ta a

sing

/ Fo

reig

n cu

rren

cies

- -

- -

- -

- -

- -

- -

d. K

redi

t pro

pert

i / L

oan

on p

rope

rty

125

,352

21,

944

2,3

68 9

4,6

66 1

54,3

39 9

7,39

8 1

3,50

2 2

15 3

1 2

,371

113

,517

8.Pe

nyer

taan

/ Eq

uity

inve

stmen

t -

- -

- -

- -

- -

- -

-

9.Pe

nyer

taan

mod

al s

emen

tara

/ Te

mpo

rary

equi

ty in

vestm

ent

- -

- -

- -

- -

- -

- -

10Ta

giha

n la

inny

a / O

ther

clai

ms

- -

- -

- -

- -

- -

- -

11Ko

mitm

en d

an k

ontin

jens

i / C

omm

itmen

ts a

nd co

ntin

genc

ies

675

,896

12,

234

34

123

79

688

,365

199

,710

2,4

79 -

1,1

00 -

203

,289

a. R

upia

h / R

upia

h 6

75,8

96 1

2,23

4 3

4 1

23 7

9 6

88,3

65 1

99,7

10 2

,479

1,1

00 2

03,2

89

b. V

alut

a as

ing

/ For

eign

curr

enci

es -

- -

- -

- -

- -

- -

-

12As

et y

ang

diam

bil a

lih /

Fore

close

d as

sets

- -

- -

1,9

74 1

,974

- -

- -

1,1

07 1

,107

Tabe

l 10

(lanj

utan

/seq

uel)

Lapo

ran

Kual

itas

Ase

t Pro

dukt

if da

n In

form

asi L

ainn

yaEa

rnin

g A

sset

s Qua

lity

and

Oth

er In

form

atio

n(d

alam

juta

an ru

piah

/ in

mill

ion

rupi

ah)

Page 226: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

220 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

no.

POS-

POS

BAn

K

31 D

ESEM

BER

/ DEC

EMBE

R 20

1531

DES

EMBE

R / D

ECEM

BER

2014

L D

PK K

L D

MJu

mla

h/

Tota

l L

DPK

KL

D M

Jum

lah/

To

tal

IIIIN

FORM

ASI

LA

IN /

OTH

ER IN

FORM

ATIO

N

1.To

tal a

set b

ank

yang

dija

min

kan

: Ass

ets p

ledge

d as

colla

tera

l

a. P

ada

Bank

Indo

nesi

a / T

o Ba

nk In

done

sia -

-

b. P

ada

piha

k la

in /

To o

ther

par

ties

- -

2.To

tal C

KPN

ase

t keu

anga

n at

as a

set p

rodu

ktif

/ Im

pairm

ent p

rovi

sion

on ea

rnin

g as

sets

25,7

68 1

1,88

4

3.To

tal P

PA y

ang

waj

ib d

iben

tuk

atas

ase

t pro

dukt

if /

Requ

ired

regu

lato

ry p

rovi

sion

on a

sset

s 9

8,33

7 4

5,96

2

4.Pe

rsen

tase

kre

dit k

epad

a U

MKM

terh

adap

tota

l kre

dit /

Per

cent

age o

f loa

ns to

M

SME

to to

tal l

oans

80.6

2%71

.91%

5.Pe

rsen

tase

kre

dit k

epad

a U

saha

Mik

ro K

ecil

(UM

K) te

rhad

ap to

tal k

redi

t /

Perc

enta

ge o

f loa

ns to

MSE

to to

tal l

oans

47.0

0%43

.14%

6.Pe

rsen

tase

jum

lah

debi

tur

UM

KM te

rhad

ap to

tal d

ebitu

r / P

erce

ntag

e of M

SME

debt

ors t

o to

tal d

ebto

rs98

.83%

95.6

6%

7.Pe

rsen

tase

jum

lah

debi

tur

Usa

ha M

ikro

Kec

il (U

MK)

terh

adap

tota

l deb

itur

/ Pe

rcen

tage

of M

SE d

ebto

rs93

.51%

90.2

1%

8.La

inny

a / O

ther

s

a. P

ener

usan

kre

dit /

Cha

nneli

ng -

-

b. P

enya

lura

n da

na M

udha

raba

h M

uqay

yada

h / M

udha

raba

h M

uqay

yada

h -

-

c.

Aset

pro

dukt

if ya

ng d

ihap

us b

uku

/ Writ

ten

off ea

rnin

g as

sets

36,

934

5,1

61

d. A

set p

rodu

ktif

diha

pusb

uku

yang

dip

ulih

kan/

berh

asil

dita

gih

/ Writ

ten

off

earn

ing

asse

ts th

at h

ave b

een

reco

llect

ed -

-

e. A

set p

rodu

ktif

yang

dih

apus

tagi

h / C

harg

ed o

ff ea

rnin

g as

sets

19,

450

2,4

17

Tabe

l 10

(lanj

utan

/seq

uel)

Lapo

ran

Kual

itas

Ase

t Pro

dukt

if da

n In

form

asi L

ainn

yaEa

rnin

g A

sset

s Qua

lity

and

Oth

er In

form

atio

n

Page 227: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

2212015 Annual Report | Bank Sampoerna

Tabe

l 11

Cada

ngan

Pen

yisi

han

Keru

gian

Profi

sion

on

Impa

irm

ent L

osse

s

no.

POS-

POS

31

DES

EMBE

R / D

ECEM

BER

2015

31 D

ESEM

BER

/ DEC

EMBE

R 20

14

CKP

nPr

ovis

ion

for i

mpa

irm

ent l

osse

s P

PA w

ajib

dib

entu

kRe

quir

ed re

gula

tory

pro

visi

on o

n as

sets

CKP

nPr

ovis

ion

for i

mpa

irm

ent l

osse

s P

PA w

ajib

dib

entu

kRe

quir

ed re

gula

tory

pro

visi

on o

n as

sets

Indi

vidu

alIn

divi

dual

Kol

ekti

fC

olle

ctiv

e U

mum

Gen

eral

Khu

sus

Spec

ific

Indi

vidu

alIn

divi

dual

Kol

ekti

fC

olle

ctiv

e U

mum

Gen

eral

Khu

sus

Spec

ific

1.Pe

nem

pata

n pa

da b

ank

lain

/ In

terb

ank

plac

emen

t -

- 1

,283

- -

- 2

41 -

2.Ta

giha

n sp

ot d

an d

eriv

atif

/ Spo

t and

der

ivat

ive

claim

s -

- -

- -

- -

-

3.Su

rat b

erha

rga

/ Sec

uriti

es -

- -

- -

- -

-

4.Su

rat b

erha

rga

yang

diju

al d

enga

n ja

nji d

ibel

i ke

mba

li (R

epo)

/ Se

curit

ies s

old

unde

r rep

urch

ase

agre

emen

t (re

po)

- -

- -

- -

- -

5.Ta

giha

n at

as s

urat

ber

harg

a ya

ng d

ibel

i den

gan

janj

i diju

al k

emba

li (R

ever

se R

epo)

/ Cl

aim

s on

secu

ritie

s bou

ght u

nder

reve

rse r

epo

- -

- -

- -

- -

6.Ta

giha

n ak

sept

asi /

Acc

epta

nce c

laim

s -

- -

- -

- -

-

7.Kr

edit

/ Loa

ns 6

,611

19,

158

43,

654

54,

682

3,6

50 8

,234

22,

476

22,

572

8.Pe

nyer

taan

/ Eq

uity

inve

stmen

t -

- -

- -

- -

-

9.Pe

nyer

taan

mod

al s

emen

tara

/ Te

mpo

rary

equi

ty

inve

stmen

t -

- -

- -

- -

-

10.

Tagi

han

lain

nya

/ Oth

er cl

aim

s -

- -

- -

- -

-

11.

Tran

saks

i rek

enin

g ad

min

istr

atif

/ Com

mitm

ents

an

d co

ntin

genc

ies

- -

797

- -

- 6

74 -

(dal

am ju

taan

rupi

ah /

in m

illio

n ru

piah

)

Page 228: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

222 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

MAJAPAhIT

Melambangkan perkembangan menuju suatu kemajuan maupun cita-cita yang lebih tinggi dari

sebelumnya.Representing development towards progress or a higher

aim than before.

Page 229: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

2232015 Annual Report | Bank Sampoerna

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Corporate Social Responsibility

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Resposibility

224

Page 230: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

224 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Bank Sampoerna mewujudkan hubungan harmonis dengan lingkungan sekitar dan komunitas di dalamnya untuk memberikan nilai tambah bagi semua pihak secara berkesinambungan.

Bank Sampoerna fosters a harmonious relationship with its surrounding environment and communities, to generate added value to all stakeholders in a sustainable manner.

Page 231: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

2252015 Annual Report | Bank Sampoerna

Untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik, eksistensi perusahaan tidak dapat sekedar didasarkan pada profitabilitas semata. Masih banyak hal mulia yang perlu direalisasikan, yaitu menciptakan masyarakat yang makmur, adil, dan sejahtera. Oleh sebab itu, Bank Sampoerna memandang perlu upaya memaksimalkan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility—CSR).

Bank Sampoerna mengimplementasikan program CSR ini tidak hanya untuk memenuhi ketentuan regulasi, melainkan sebagai wujud apresiasi terhadap kontribusi dukungan masyarakat bagi perkembangan Bank. Secara filosofis, program-program CSR yang dilaksanakan tidak hanya mengembalikan sebagian keuntungan Bank kepada masyarakat, tetapi juga ditekankan untuk mewujudkan hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitar, tepatnya komunitas dan lingkungan, serta saling memberikan nilai tambah kepada semua pihak secara berkesinambungan.

Bank Sampoerna sepanjang tahun 2015 telah melakukan sejumlah program, yakni Program Donasi, Edukasi Literasi Perbankan, Lingkungan Sekitar, serta Program Kesehatan. Untuk seluruh program tersebut, Bank Sampoerna mengeluarkan biaya sekitar Rp 250 juta.

Program Donasi

Pertumbuhan dan perkembangan Bank Sampoerna yang pesat tak lepas dari peran serta kepercayaan masyarakat dan dukungan semua pihak yang terkait terhadap usaha Bank. Oleh karena itu, sebagian keuntungan Bank Sampoerna dikembalikan lagi kepada masyarakat yang layak menerima dalam bentuk bantuan sosial, melalui Program Pemberian Donasi.

Tujuan kegiatan yang diselenggarakan setiap tahun, tepatnya saat Bulan Ramadhan, adalah memupuk kepedulian dan komitmen seluruh Manajemen dan pegawai Bank Sampoerna terhadap tanggung jawab sosial dan kemasyarakatan, khususnya terhadap masyarakat kurang mampu, antara lain kaum yatim piatu (di Panti Asuhan), orang tua jompo (di Panti Werda), penderita cacat hydrocephalus, korban bencana alam, dan sebagainya, yang berada di sekitar unit kerja dan/atau di kantor cabang dan kantor cabang pembantu Bank Sampoerna di seluruh Indonesia, dengan melibatkan seluruh karyawan.

To help create a better Indonesia, a company’s existence must not only be grounded on the sole pursuit of profitability. There remain plenty of noble things to be achieved, namely the creation of a prosperous, just, and thriving society. To that end, Bank Sampoerna regards the importance of optimizing its Corporate Social Responsibility (CSR) programs.

Bank Sampoerna implements its CSR programs not only to meet regulatory requirements, but also as a form of appreciation of the contribution of the society towards the Bank’s development. The philosophy is that the Bank’s CSR programs should not only return a part of the Bank’s profit to the society, but also be used to foster a harmonious relationship with the surrounding environment and its communities, as well as to provide added value to all parties in a sustainable manner.

Throughout 2015, Bank Sampoerna conducted a number of programs, namely Donation, Banking Literacy Education, Environmental, and Health Programs. For the entire range of programs Bank Sampoerna incurred a cost of around Rp250 million.

Donation

The fast growth and development of Bank Sampoerna is inseparable from the role played by the public’s trust in the Bank and also the support of all parties involved in the Bank’s business. Therefore, a part of Bank Sampoerna’s profit is returned to the society where it is needed, in the form of social donations through the Bank’s Donation Program.

The aim of this yearly activity held during the Islamic Month of Ramadan, is to foster care and commitment of the entire board of management and employees of Bank Sampoerna as regards social and community responsibility, especially towards the underprivileged, among others the orphans (in orphanages), the elderly (in retirement homes), people with hydrocephalus disease, victims of natural disasters, and many more, living around the Bank’s work units, branch offices, and sub-branch offices across Indonesia, involving the role of all employees.

Page 232: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

226 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Edukasi Literasi Perbankan

Secara konsisten, Bank Sampoerna juga turut berpartisipasi mensukseskan program Edukasi Literasi Perbankan yang secara khusus diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan anak-anak sekolah dasar di bidang perbankan. Program yang dicanangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan ini merupakan manifestasi dari pilar keenam Arsitektur Perbankan Indonesia, yang menetapkan bahwa bank-bank bertanggung jawab mendidik anak-anak mengenai dasar-dasar perbankan serta mengajarkan siswa-siswi untuk belajar menabung sejak dini.

Sepanjang tahun 2015, Bank Sampoerna telah melaksanakan berbagai kegiatan yang terkait program Edukasi Literasi Perbankan di SDN Karet 01 Pagi, melalui 3 tahapan, yaitu pengenalan dasar-dasar perbankan, pengenalan produk perbankan dan pentingnya menabung sejak dini, serta pembelajaran langsung tentang profesi bankir dan cara bertransaksi di bank.

Selain itu, Bank Sampoerna menyampaikan Edukasi Literasi Perbankan kepada masyarakat pemberdayaan UKM, mengenai cara pengelolaan keuangan agar usaha yang mereka jalankan dapat berkembang menjadi besar.

Program Kesehatan

Pada tahun 2015, Bank Sampoerna menyelenggarakan kegiatan CSR di bidang kesehatan yaitu Donor Darah, dalam rangka memperingati HUT Grup Sampoerna Strategic. Acara rutin tahunan ini dilaksanakan di Gedung Sampoerna Strategic.

Kegiatan Lainnya

Selain kegiatan-kegiatan sosial di atas, Bank Sampoerna juga turut memberikan bantuan kepada korban bencana alam baik lokal maupun nasional, seperti kepada korban banjir di Jakarta dan dampak kabut asap di wilayah Sumatra dan Kalimantan, kunjungan ke panti-panti jompo yang dikaitkan dengan perayaan Hari Natal, serta kunjungan ke lokasi usaha debitur untuk mendekatkan pihak Manajemen dengan pihak Nasabah.

Banking Literacy Education

Bank Sampoerna consistently participates in the Banking Literacy Education program, especially geared towards the development of primary school children’s understanding about banking. The program, enacted by the Financial Services Authority of Indonesia (OJK) is a manifestation of the sixth pillar of the Indonesian Banking Architecture, which stipulates that banks are responsible for educating children on the basics of banking and on the importance of saving as early as possible.

Throughout 2015, Bank Sampoerna conducted a number of activities related to the Banking Literacy Education at SDN Karet 01 Pagi, through three stages, namely the introduction of the basics of banking, introduction of banking products and the importance of saving money as early as possible, as well as direct learning of the banker’s profession and how to perform transactions in banks.

In addition, Bank Sampoerna provides the Banking Literacy Education to parts of the public engaged in SME businesses, with financial management as the topic, so that their businesses can be expanded further.

Health Program

In 2015 Bank Sampoerna conducted a health-focused CSR program, namely Blood Drive, in commemoration of the anniversary of Sampoerna Strategic Group. This yearly event was conducted at the Sampoerna Strategic Building.

Other Activities

Other than the abovementioned social activities, Bank Sampoerna also extended assistance to the victims of national disasters on the local and national scale. These include victims of floodings in Jakarta and the haze in Sumatra and Kalimantan, visits to retirement homes in celebration of Christmas, and visits to debtors’ business locations to tighten the bond between the Bank’s Management and Customers.

Page 233: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

2272015 Annual Report | Bank Sampoerna

Rencana CSR 2016

Di tahun 2016, Bank akan melanjutkan rangkaian kegiatan kepedulian sosial sebagaimana yang telah dilakukan di tahun 2015, dengan target sasaran di area sekitar kantor Bank. Di samping itu, Bank juga berencana melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dan grup usaha dalam penyelenggaraan kegiatan Literasi Keuangan, sepanjang hal tersebut sesuai dengan Visi dan Misi Bank.

Di bidang pendidikan, Bank konsisten mendukung program Literasi Keuangan yang dicanangkan Otoritas Jasa Keuangan, dan akan melaksanakan sejumlah aktivitas dalam mendukung edukasi perbankan ini secara tematik. Bank juga menyalurkan bantuan dalam bentuk fasiilitas dan sarana belajar kepada sekolah-sekolah yang menjadi target Edukasi Literasi Keuangan. Dalam bidang kesehatan, Bank akan terus melanjutkan kegiatan donor darah secara terkoordinasi dengan kantor cabang di daerah-daerah. Bank juga akan bersinergi dengan Grup Sampoerna Strategic dalam pengelolaan kegiatan donor darah yang akan diselenggarakan oleh grup usaha Bank.

Di bidang ketenagakerjaan, Bank tetap akan berkolaborasi dengan koperasi binaan, yaitu Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Mitra Sejati, untuk mendukung para pengusaha muda UMKM di daerah-daerah. Program pemberdayaan ini direncanakan untuk diterapkan di Jawa Timur.

Di bidang sosial, Bank akan senantiasa menyalurkan bantuan sosial ke yayasan ataupun panti asuhan tertentu, selain juga memberikan bantuan kepada korban bencana alam.

Selain aktivitas sosial yang secara periodik dilakukan, dengan memperhatikan kondisi keuangan Bank, ke depannya akan dikembangkan program CSR yang berkelanjutan, yaitu melalui pemberdayaan dan pengembangan komunitas (Community Development) melalui kegiatan bakti sosial dan aktivitas terkait lingkungan lainnya, dengan tetap mempertimbangkan kesesuaian terhadap Visi dan Misi Bank.

CSR Plans for 2016

In 2016, the Bank will continue to ramp up its social responsibility programs in light of what it has done in 2015, with the people surrounding the Bank’s offices as the main target. In addition, the Bank also strives to cooperate with third parties and its business group in conducting the Banking Literacy Education, insofar as the activities are in line with the Bank’s Vision and Mission Statement.

In education, the Bank consistently supports the Financial Literacy programs enacted by the Financial Services Authority, and will engage in a number of activities to support the propagation of banking education thematically. The Bank will also extend assistance in the form of learning facilities to schools targeted for the Financial Literacy Education program.

As regards health, the Bank will continue to organize Blood Drives in coordination with its branch offices in various regions. The Bank will also foster a synergy with the Sampoerna Strategic Group in managing the activity, which will be conducted by the Bank’s business group.

As regards labor, the Bank will continue its collaboration with its development cooperative partner, i.e. the Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Mitra Sejati, to support young entrepreneurs and their SMEs in various regions. In particular, the program’s aim would be on East Java.

As regards social development, the Bank plans to extend assistance to certain foundations and orphanages, as well as to the victims of natural disasters.

In addition to the abovementioned periodic social activities, the Bank plans to develop a more sustainable CSR program through Community Development, which include both social and environmental activities. These activities will be conducted in consideration of the Bank’s financial condition and their alignment with the Bank’s Vision and Mission Statement.

Page 234: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

228 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

KAwUNG

Melambangkan keinginan & usaha yang keras selalu membuahkan hasil.

Representing the strength of will and effort that bears fruit.

Page 235: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

2292015 Annual Report | Bank Sampoerna

Rencana Strategis & Proyeksi ke Depan

StrategicPlans&Projections

Rencana Strategis & Proyeksi ke DepanBank’s Strategic Plans

230

Target Jangka Pendek & MenengahShort & Medium terms Target

232

Proyeksi Tahun 2016-2018Projection for 2016-2018

233

Hal-Hal yang Diperkirakan Terjadi di Tahun 2016

Important Things Projected for 2016

234

Page 236: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

230 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Rencana Strategis & Proyeksi ke DepanStrategic Plans & Projections

Arah Kebijakan Umum Bank

Sejalan dengan misi pemegang saham mayoritas, arah kebijakan umum Bank adalah memberdayakan skala Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), dengan tetap menekankan prinsip kehati-hatian dan mengacu pada prinsip pemberian kredit yang sehat. Kebijakan ini sesuai dengan strata yang dipilih Bank dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API), yaitu Bank dengan fokus pada pembiayaan UMKM sesuai dengan PBI No.14/22/PBI/2012 tanggal 21 Desember 2012 tentang Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis Dalam Rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

Terkait dengan PBI No. 14/26/PBI/2012 tanggal 27 Desember 2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor berdasarkan Modal Inti Bank, saat ini Bank termasuk dalam kelompok BUKU 1 dengan Modal Inti di bawah Rp1 triliun. Dalam mendukung rencana perkembangan Bank, Manajemen dan Pemegang Saham Bank berencana memenuhi permodalan Bank untuk masuk dalam kelompok BUKU 2 paling lambat pada bulan Juni 2016 sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia.

Dalam jangka pendek, Bank tetap fokus pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), pengembangan Sistem Teknologi Informasi (TI), peluncuran beberapa produk/aktivitas baru, perbaikan komposisi dana pihak ketiga (CASA), peningkatan brand awareness secara selektif dan konsisten, perluasan jaringan kantor sebagai investasi jangka panjang untuk mendukung tercapainya visi dan misi Bank. Bank tetap akan fokus pada segmen bisnis UMKM dengan mengarah kepada Emerging SME untuk plafon Rp1–3 miliar dan Super Mikro untuk plafon Rp0,5–1 miliar.

Bank telah menetapkan strategi untuk mencapai visi dan misi sesuai dengan arah kebijakan umum Bank yang mencakup fokus pada peningkatan kualitas SDM yang seimbang, risk awareness dan budaya kepatuhan, peluncuran produk/aktivitas baru, pengembangan sistem TI, serta perluasan jaringan kantor untuk menopang pertumbuhan Bank. Rencana-rencana tersebut dijelaskan di bawah ini.

Rencana Pendanaan

Untuk tahun 2016–2018, Bank telah menyusun rencana strategis terkait aspek pendanaannya sebagai berikut:

General Policy Direction of the Bank

In line with the mission of the majority shareholders, the general policy direction of the Bank is to empower the Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) by complying with the principle of prudence and sound lending. This policy is in line with the level selected by the Bank in the Indonesian Banking Architecture, i.e. for banks with focus on SME funding in accordance with the PBI No.14/22/PBI/2012 dated 21 December 2012 on Loan or Funding by Commercial Banks and Technical Assistance for Developing the Micro, Small, and Medium Enterprises.

Pursuant to PBI No. 14/26/PBI/2012 dated 27 December 2012 on Business Activities and Branch Network based on Tier I Capital of Banks, curently the Bank is categorized as a BUKU 1 Bank with Tier I Capital below Rp1 trillion. In supporting the Bank’s growth plan, the Management and Shareholders of the Bank have planned to inject capital to the Bank to enter the BUKU 2 category at the latest by June 2016, in accordance with the Regulations of Bank Indonesia.

In the short term, the Bank remains focused on the quality enhancement of its human resources, development of its information technology system, launching of new products and activities, improvement of CASA composition, selective and consistent improvement of brand awareness, and expansion of branch network, to achieve the Bank’s vision and mission. The Bank shall remain focused on the SME segment by targeting Emerging SME with loan amount ranging from Rp1–3 billion and Super Micro with loan amount ranging from Rp0.5–1 billion.

The Bank has formulated a set of strategies to achieve its vision and mission in line with the Bank’s general policy direction, including focus on a balanced improvement of workforce quality, risk awareness and compliance culture, launching new product/activities development of information technology system, and expansion of branch network to buttress the Bank’s growth. The plans are outlined in greater detail below.

Funding Plans

For 2016–2018, the Bank has formulated strategic plans as regards its funding aspect, as follows:

Page 237: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

• Optimalisasi kegiatan penghimpunan dana pihak ketiga dengan melibatkan seluruh tenaga pemasaran dan peningkatan brand awareness,

• Perolehan dana murah dengan memanfaatkan kredibilitas dan citra Bank di masyarakat untuk menawarkan bunga yang lebih kompetitif,

• Penjagaan rasio dana murah pada tingkat konstan melalui strategi cross-selling,

• Pemanfaatan kantor-kantor cabang di lokasi-lokasi strategis untuk mengumpulkan dana pihak ketiga termasuk pembukaaan cabang-cabang baru,

• Memperluas infrastruktur transaksional kepada nasabah dengan meluncurkan fasilitas mobile banking serta peningkatan layanan internet banking dan fasilitas kartu atm

• Peningkatan literasi dan inklusi keuangan melalui penyediaan produk-produk perbankan terkait,

• Peningkatan layanan secara umum kepada masyarakat melalui budaya service excellence.

Rencana Penanaman Dana

Untuk tahun 2016–2018, Bank telah menyusun rencana strategis terkait aspek penanaman dananya sebagai berikut:• Penguatan kapabilitas karyawan yang menyeleksi calon

debitur agar kualitas portofolio tetap baik,• Penajaman fokus bisnis di segmen UMKM terutama

kredit-kredit dengan limit yang sesuai untuk Emerging SME dan Super Mikro,

• Meneruskan kerjasama dengan koperasi, multifinance, BPR, dan modal ventura yang menjadi mitra Bank, melalui skema executing, asset buying, channeling, dan joint financing

• Perluasan pemasaran kredit mikro melalui jaringan kantor cabang sendiri,

• Pengembangan pola pembiayaan supply chain seperti supplier financing dan buyer financing,

• Menjaga penyaluran dana ke perusahaan pembiayaan sebagai penyeimbang portofolio,

• Peluncuran bisnis consumer dan produk kredit multiguna yang dipasarkan secara selektif,

• Perluasan pasar dengan menggali potensi di daerah pembukaan jaringan kantor baru

Rencana Penerbitan Produk dan Pelaksanaan Aktivitas Baru

Untuk mendukung pengembangan usahanya, Bank akan melakukan peluncuran produk dan aktivitas baru antara lain:• Produk Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka

Keuangan Inklusif (Laku Pandai) bekerja sama dengan peritel tertentu (Tabungan SAKU)

• SMS banking transactional bekerja sama dengan peritel sebagai bagian dari Tabungan SAKU

• Kerjasama dengan Agen/ Retailer terkait Laku Pandai

• Optimization of third party funding by involving all marketing personnel and brand awareness improvement,

• Acquisition of low-cost funds by leveraging on the Bank’s credibility and image in the public eye to offer competitive interest rates,

• Maintenance of the low-cost fund ratio (CASA) to be relatively constant through cross-selling strategies,

• Utilization of the strategically located branch offices to acquire third party funding including new banches oppening,

• Expand the transactional infrastucture to customers by launching mobile banking facility as well as improvement in internet banking and ATM card facilities,

• Increase of financial literacy and inclusiveness of the public through the provision of related banking products,

• Improvement of services in general to the public through the service excellence culture.

Lending Plan

For 2016–2018, the Bank has formulated strategic plans as regards its lending aspect, as follows: • Strengthen employees’ capability who responsible for selecting

potential debtors to ensure portfolio quality,• Sharpening of business focus on MSME segment, in particular on

loans whose limits are within the Emerging SME and Super Micro segments,

• Continuing partnership with cooperatives, multifinance, BPR, and venture capital, through the executing, asset buying, channeling, and joint financing program,

• Expansion of the Micro segment by leveraging on the Bank’s own branch network,

• Development of supply chain financing schemes, such as supplier financing and buyer financing,

• Maintain financing to multifinance companies as a portofolio balancing mechanism,

• Launching consumer business and multipurpose loans on a selective basis,

• Exploring the potensial market expansion through new branches opening.

New Products & Activities Launching Plans

To support its business development, the Bank plans to launch new products and activities, among others:• Branchless Financial Services for Financial Inclusivity (Laku

Pandai) products, in cooperation with certain retailers (in the form of Tabungan SAKU)

• Transactional SMS banking in cooperation with certain retailers as part of the Tabungan SAKU

• Cooperation with Agents/Retailers for Laku Pandai

2312015 Annual Report | Bank Sampoerna

Page 238: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

• Fasilitas mobile banking• Virtual account khususnya bagi nasabah korporasi• Produk Kredit Laku Pandai bagi nasabah Mikro• National Standard Indonesia Chip Card Specification

(NSICCS)• Front End System• Collection & Recovery System• Single System Asset Buy• EDC Mini ATM• Transfer ke bank lain terkait produk Tabungan SAKU

Rencana Pengembangan Jaringan Kantor

Di tahun 2016 Bank berencana menambah jaringan kantornya di wilayah yang menurut analisis Bank diyakini menunjukkan potensi pertumbuhan yang menjanjikan. Wilayah-wilayah ini adalah Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, dan Kalimantan Barat.

Sesuai rencana tersebut Bank akan membuka kantor cabang baru di Jababeka-Cikarang, Depok, Lampung, Pontianak, dan Malang. Bank juga akan merelokasi dua kantor cabangnya di Medan dan Makassar.

Bank juga berencana membuka satu Kantor Fungsional sebagai pusat pelatihan di Jakarta.

Rencana Pengembangan Organisasi & Sumber Daya Manusia

Pengembangan organisasi akan dilakukan secara efektif untuk mendukung sasaran-sasaran Bank, antara lain melalui:• Program pengembangan karyawan.• Program sertifikasi• Rekrutmen karyawan baru melalui Management

Development Program (MDP) dan targeted recruitment• Peningkatan kapabilitas kepemimpinan• Penambahan jajaran manajemen senior

Rencana Permodalan

Pemegang saham Bank berencana menambah setoran modal di semester pertama 2016 sebesar Rp200 miliar, sebagai perwujudan komitmennya kepada OJK terkait layanan internet banking, dan di semester kedua 2016 sebesar Rp50 miliar. Diperkirakan jumlah Modal Inti per akhir 2016 mencapai Rp1,1 triliun.

Target Jangka Pendek & Menengah

Target Jangka Pendek

1. Mempertahankan Risk Based Bank Rating (RBBR) dan Good Corporate Governance (GCG) pada peringkat 2.

2. Tingkat pertumbuhan penyaluran kredit 43,76%.3. Tingkat pertumbuhan dana pihak ketiga 45,96%.

• Mobile banking facility• Virtual account facility, especially for corporate customers• Laku Pandai Loan Products for customers in the Micro segment• National Standard Indonesia Chip Card Specification (NSICCS)

• Front End System• Collection & Recovery System• Single System Asset Buy• EDC Mini ATM• Transfer to other banks related to SAKU

Office Network Development Plan

In 2016 the Bank plans to establish new branch offices in regions showing a promising growth potential as analyzed by the Bank. These regions are West Java, East Java, Lampung and West Kalimantan.

Consistent with the above plan, the Bank will open new branch offices in Jababeka-Cikarang, Depok, Lampung, Pontianak and Malang. The Bank will also relocate two of its branch offices, in Medan and Makassar.

The Bank also plans to open a Functional Office as a training center in Jakarta.

Organizational & Human Resources Development Plan

Organizational development will be carried out effectively in supporting the achievement of the Bank’s goals, among others through:

• Employee development programs• Certification programs• Recruitment through Management Development Program (MDP)

and targeted recruitment• Enhancement of leadership capability• Addition of senior management ranks

Capital Structure Plans

The Shareholders of the Bank plan to execute capital injection in the first semester of 2016 amounting to Rp200 billion, as per their commitment to the OJK in relation to the internet banking service, and an additional Rp50 billion in the second semester of 2016. By the end of 2016 the Bank’s capital is expected to have reached Rp1.1 trillion.

Short & Medium Term Targets

Short Term Targets

1. Maintain Risk Based Bank Rating (RBBR) and Good Corporate Governance (GCG) on rating 2.

2. Achieve loan growth rate of 43.76%.3. Achieve third-party funds growth rate of 45.96%.

232 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Page 239: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

4. Peningkatan kompetensi dan keahlian SDM.5. Peningkatan penerapan manajemen risiko.6. Peningkatan kualitas pengendalian internal.7. Peningkatan jumlah modal inti menjadi Rp1,1 triliun

dan menjaga NPL di bawah 5,00%.8. Memperkuat prinsip Know Your Customer dalam rangka

pelaksanaan Anti Pencucian Ulang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT).

9. Penambahan jaringan kantor

Target Jangka Menengah

1. Mempertahankan RBBR pada peringkat 2 dan meningkatkan kualitas penerapan GCG.

2. Peningkatan jumlah modal inti sampai Rp1,53 triliun pada akhir Tahun 2018.

3. Peralihan kategori dari Bank BUKU 1 menjadi Bank BUKU 2 dengan fokus tetap pada segmen UMKM.

4. Perolehan sumber-sumber pendanaan di luar penghimpunan pihak ketiga.

5. Peningkatan kualitas penerapan APU PPT dan peraturan-peraturan lainnya.

6. Perluasan jaringan kantor secara bertahap, sesuai kebutuhan.

4. Enhance manpower competence and skills. 5. Improve risk management implementation.6. Improve internal control quality. 7. Increase Tier I Capital to Rp1.1 trillion and maintain NPL below

5.00%.8. Strengthen the Know Your Customer principle in the execution of

Anti Money Laundering and Prevention of Funding for Terrorism (APU PPT).

9. Branch network expansion

Medium Term Targets

1. Maintain RBBR at rating 2 and improved GCG implementation quality.

2. Increase Tier I Capital up to Rp1.53 trillion by end of 2018.

3. Transfer from BUKU 1 Bank category to BUKU 2 Bank category, by remaining focused on the SME segment.

4. Acquire funding sources outside of third-party funds.

5. Improve the quality of APU PPT implementation and other regulations.

6. Expand branch network gradually as necessary.

Proyeksi Tahun 2016–2018Projectionsfor2016–2018

IndikatorIndicator

Sasaran Target

2016 2017 2018

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)Capital Adequacy Ratio (CAR) 16,66% 16,61% 16,51%

Imbal Hasil atas AsetReturn on Assets (ROA) 1,46% 1,52% 1,59%

Margin Usaha BersihNet Interest Margin (NIM) 5,44% 5,37% 5,46%

Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)Operating Expenses to Operating Income Ratio 89,35% 89,23% 88,63%

Rasio Kredit Bermasalah – grossNon-Performing Loans (NPL) – gross 2,98% 2,84% 2,34%

Rasio Aset Likuid terhadap Pendanaan Jangka PendekLiquid Assets to Short-Term Funding Ratio 16,06% 16,84% 17,28%

Rasio Penyaluran Kredit terhadap Dana Pihak KetigaLoan to Deposit Ratio (LDR) 92% 92% 92%

Total Dana Pihak KetigaTotal Third Party Funds

Rp7.246miliar/billion

Rp8.375 miliar/billion

Rp9.639miliar/billion

Total Penyaluran KreditTotal Loans

Rp6.800 miliar/billion

Rp7.856miliar/billion

Rp9,037miliar/billion

Pendapatan OperasionalOperating Income

Rp1.018 miliar/billion

Rp1.324miliar/billion

Rp1.562miliar/billion

Beban OperasionalOperating Expenses

Rp910 miliar/billion

Rp1.182 miliar/billion

Rp1.390miliar/billion

Laba BersihNet Income

Rp76 miliar/billion

Rp100 miliar/billion

Rp120 miliar/billion

2332015 Annual Report | Bank Sampoerna

Page 240: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Hal-Hal Penting yang Diperkirakan Terjadi di Tahun 2016Important Things Projected for 2016

Pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari tahun 2015 diharapkan dapat terjadi di Indonesia di tahun 2016 ini, sejalan dengan dilaksanakannya program-program percepatan pembangunan dan pemerataan infrastruktur oleh Pemerintah secara ekstensif. Upaya ini selain menggerakkan roda perekonomian di berbagai aspek, juga akan membuka banyak peluang bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Masih banyak pelaku bisnis di segmen UMKM ini yang belum memiliki akses yang memadai ke produk dan layanan perbankan, termasuk pendanaan. Dengan demikian Bank Sampoerna memandang bahwa prospek Bank untuk masa depan dengan terus berfokus pada pengembangan bisnis melalui pemberdayaan segmen UMKM masih tetap cerah.

Untuk sektor-sektor industri tertentu, Bank berencana mengembangkan pola bisnis supplier financing dengan komunitas bisnis yang terpilih, misalnya para pedagang pakaian grosir di pasar-pasar utama di Jakarta. Pola pembiayaan supplier financing ini dirasakan sesuai dengan kapasitas Bank dan juga dengan cara Bank berinteraksi dengan para nasabahnya yang menjadi target market. Pembiayaan dengan cara ini diperkirakan dapat mengoptimalkan bisnis pihak-pihak yang menerima pembiayaan dari Bank, dan dengan demikian menghasilkan pertumbuhan bisnis yang signifikan baik bagi mereka sendiri maupun bagi Bank Sampoerna.

Kepada para nasabahnya yang sudah ada, sebagai bentuk rencana Bank di bidang Consumer Banking, Bank akan mulai menawarkan kredit pemilikan kendaraan bermotor bekerja sama dengan sejumlah pemegang merk kendaraan. Ini merupakan salah satu bentuk upaya Bank untuk memiliki portofolio bisnis yang lebih terdiversifikasi, namun tetap berada pada koridor utamanya, yaitu pengembangan segmen UMKM.

Untuk mendapatkan pendanaan yang cukup, di tahun 2016 Bank tidak berencana menambah ragam produk pendanaannya yang kini telah dianggap memadai untuk melayani target market-nya. Akan tetapi, Bank akan memfokuskan upayanya pada pengembangan branchless banking melalui Laku Pandai TASAKU. Selain dirasakan sebagai metode yang tepat untuk memperluas basis nasabah yang sesuai dengan karakteristik Bank Sampoerna, partisipasi dalam Laku Pandai juga mendukung program

A better economic growth than the one experienced in 2015 is expected to happen in 2016, in line with the implementation of development acceleration programs and extensive infrastructure developments by the Government. These efforts not only drive the economy through various means, but also open up new opportunities for micro, small and medium businesses (MSME). A majority of MSMEs are not yet bankable, lacking access to banking product and services, including financing. Thus Bank Sampoerna is convinced that the Bank’s prospect in the future remains bright, given its focus on business development through empowerment of MSME.

For certain industrial sectors, the Bank plans to develop the supplier financing business scheme with select business communities, for example wholesale clothing dealers in the major markets in Jakarta. The supplier financing scheme is seen as aligned with the Bank’s capacity and the way it interacts with its target market. This financing scheme is believed to be able to optimize the businesses of the parties benefiting from the Bank, and thus will generate a significant business growth for them as well as for Bank Sampoerna.

To its existing customers, as part of the Bank’s business plan in Consumer Banking, the Bank will start to offer vehicle ownership loans in partnership with the vehicle principals. This demonstrates one of the measures of the Bank to diversify its business portfolio while remaining aligned to its primary business corridor, i.e. the development of MSME segment.

In order to obtain adequate funding, in 2016 the Bank does not expect to expand the variety of its funding products, as the current products have been deemed adequate to serve its target markets. However, the Bank plans to focus on developing the branchless banking business through the Laku Pandai TASAKU product. As this is considered a proper method to expand the current customer base in line with the characteristics of Bank Sampoerna, the Bank’s participation in Laku Pandai further demonstrates support for the financial inclusiveness program of

234 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Page 241: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

keuangan inklusif Pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan.

Dengan mempertimbangkan strategi, peluang, dan kemungkinan yang telah disebutkan di atas, di tahun 2016 Bank telah menetapkan pencapaian-pencapaian berikut:

a. Peringkat RBBR dipertahankan pada posisi 2.b. Jumlah Modal Inti ditingkatkan hingga Rp1 triliun.c. Bank Sampoerna masuk ke kategori BUKU 2.d. Perolehan sumber pendanaan lain, misalnya melalui

penerbitan surat berharga.e. Peningkatan kualitas dan penerapan APU-PPT.f. Perluasan jaringan kantor sesuai kebutuhan.

the Government and the Financial Services Authority.

Considering the strategies, opportunities and possibilities mentioned above, for 2016 the Bank has determined the following targets to achieve:

a. RBBR rating maintained at 2.b. Tier 1 Capital increased to Rp1 trillion.c. Bank Sampoerna enters the BUKU 2 bank category. d. Acquisition of other means of funding, for example through

the issuance of securities. e. Improvement of quality and implementation of APU-PPT.f. Expansion of office network as needed.

2352015 Annual Report | Bank Sampoerna

Page 242: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank

236 Bank Sampoerna | Laporan Tahunan 2015

Page 243: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PERIODE 1 JANUARI 2015 - 31 DESEMBER 2015

Sesuai dengan masa jabatan untuk periode di atas, yang bertandatangan di bawah ini telah membaca dan memeriksa dengan seksama serta menyetujui isi dari naskah Buku Laporan Tahunan Perseroan tahun 2015 terlampir, yang didalamnya juga memuat Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2015

PERIOD OF 1 JANUARY 2015 - 31 DECEMBER 2015

In accordance with the term of office for the above period, the undersigned have read and duly examined and approved the content of the Annual Report of the Company for the year 2015, which includes the Financial Statements for the year 2015.

Dewan KomisarisBOARD OF COMMISSIONERS

Budi Setiawan HalimKomisaris Utama

President Commissioner

Arsono PutrantoKomisaris

Commissioner

Khoe Minhari HandikusumaKomisaris Independen

Independent Commissioner

Adiwarman Azwar KarimKomisaris Independen

Independent Commissioner

DireKsiBOARD OF DIRECTORS

Ali RukmijahDirektur UtamaPresident Director

Setyo DwitantoDirektur Kepatuhan & Manajemen Risiko

Compliance & Risk Management Director

Rudy MahasinDirektur Bisnis MikroMicro Business Director

Ong Tek TjanDirektur UKM, Pendanaan, Financial

Institutions & Jaringan KantorSME, Funding, Financial Institutions

& Branch Network Director

Lie Liliana VeronicaDirektur Operasi

& Teknologi InformasiOperations & Information Technology

Director

Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan

Responsibility For Annual Report

2372015 Annual Report | Bank Sampoerna 237

Page 244: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PARANG SlOBOG

Melambangkan keteguhan, ketelitian dan kesabaran dalam mengemban dan menjalankan tugasnya dengan amanah disertai

kebijaksanaan dalam diri.Representing steadfastness, meticulousness, and patience in performing duties

according to the mandate, accompanied by wisdom.

Page 245: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Laporan Keuangan

Financial Statement

Page 246: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Final Draft/March 30, 2016 paraf:

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA

Laporan Keuangan Financial Statements Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014

Page 247: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA Daftar Isi Halaman/ Table of Contents Page Surat Pernyataan Direksi Directors’ Statement Letter Laporan Auditor Independen Independent Auditor’s Report Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014

Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014

Laporan Posisi Keuangan 1 Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

3 Statements of Profit Loss and Other

Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas 4 Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas 5 Statements of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan 7 Notes to the Financial Statements

Page 248: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang
Page 249: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang
Page 250: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang
Page 251: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes to the financial statements

laporan keuangan secara keseluruhan form an integral part of these financial statements

1

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION Per 31 Desember 2015 dan 2014 As of December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2015 2014Notes Rp Rp

ASET ASSETS

Kas 2.f, 4 25,124,294,050 18,672,278,950 Cash

Giro pada Bank Indonesia 2.e, 2.g, 3.b, 5 367,668,096,273 208,646,104,423 Current Accounts with Bank Indonesia

Giro pada Bank Lain 2.e, 2.g, 3.b, 6 8,303,995,715 4,050,923,621 Current Accounts with Other Bank

Penempatan pada Bank Indonesia 2.e, 2.h, 3.b, 7 Placements with Bank Indonesia

dan Bank Lain 413,865,332,297 325,351,236,478 and Other Banks

Efek-efek 2.e, 2.i, 3.b, 8 395,406,798,762 298,676,136,237 Marketable Securities

Efek-efek yang Dibeli dengan Securities Purchased under

Janji Dijual Kembali 2.e, 2.j, 3.b, 9 111,394,640,000 14,725,290,000 Resale Agreement

Kredit yang Diberikan 2.e, 2.k, 3.a, 3.b Loans

Pihak Berelasi 2.d, 10, 31 547,517,652 46,187,837,712 Related Parties

Pihak Ketiga 10 4,729,480,127,027 2,493,717,235,091 Third Parties

4,730,027,644,679 2,539,905,072,803

Dikurangi: Cadangan Kerugian Less: Allowance for

Penurunan Nilai 2.e, 3.a (25,768,094,303) (11,883,912,880) Impairment Losses

4,704,259,550,376 2,528,021,159,923

Aset Tetap 2.l, 11 58,004,782,908 47,312,477,448 Fixed Assets

Dikurangi: Akumulasi Penyusutan (30,384,198,558) (24,366,127,657) Less: Accumulated Depreciation

27,620,584,350 22,946,349,791

Aset Takberwujud 2.m, 12 18,255,912,627 11,838,788,320 Intangible Assets

Dikurangi: Akumulasi Amortisasi (8,882,216,582) (5,685,901,199) Less: Accumulated Amortization

9,373,696,045 6,152,887,121

Aset Lain-lain 2.e, 2.n, 13 88,308,444,386 44,706,421,275 Other Assets

JUMLAH ASET 6,151,325,432,254 3,471,948,787,819 TOTAL ASSETS

Page 252: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes to the financial statements

laporan keuangan secara keseluruhan form an integral part of these financial statements

2

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) Per 31 Desember 2015 dan 2014 As of December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) LIABILITAS Catatan/ 2015 2014 LIABILITIES

DAN EKUITAS Notes Rp Rp AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

Liabilitas Segera 2.e, 2.o, 14 11,712,146,425 6,431,140,654 Obligations Due Immediately

Simpanan dari Nasabah 2.e, 2.p Deposits from Customers

Pihak Berelasi 2.d, 15, 31 86,514,822,708 378,874,905,963 Related Parties

Pihak Ketiga 15 4,877,466,141,663 2,336,343,320,905 Third Parties

Simpanan dari Bank Lain 2.e, 2.q, 16 147,299,403,187 13,802,514,720 Deposits from Other Banks

Pinjaman yang Diterima 2.e, 2.r. 17 50,000,000,000 50,000,000,000 Borrowings

Utang Pajak 2.u, 18.a 12,698,569,691 5,551,644,551 Taxes Payable

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 2.v, 29, 3.c 9,255,293,000 5,202,546,000 Post Employee Benefit Obligation

Liabilitas Pajak Tangguhan 2.u, 18.d 17,109,046,074 9,326,466,588 Deferred Tax Liabilities

Liabilitas Lain-lain 2.e, 19 86,780,789,054 29,151,618,285 Other Liabilities

JUMLAH LIABILITAS 5,298,836,211,802 2,834,684,157,666 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY

Modal Saham Share Capital

Nilai Nominal Rp 1.000 per saham Par Value Rp 1,000 per share

per 31 Desember 2015 dan 2014 as of December 31, 2015 and 2014

Modal Dasar - 1.660.000.000 saham Authorized Capital - 1,660,000,000 shares

per 31 Desember 2015 dan as of December 31, 2015 and

31 Desember 2014 December 31, 2014

Modal Ditempatkan dan Disetor Issued and Fully Paid in Capital

Penuh - 650.000.000 saham 650,000,000 shares as of

per 31 Desember 2015 dan December 31, 2015 and

420.000.000 saham per 420,000,000 shares as of

31 Desember 2014 20.a 650,000,000,000 420,000,000,000 December 31, 2014

Dana Setoran Modal 20.b 65,000,000,000 130,000,000,000 Capital Paid in Advance

Cadangan Umum 21 7,500,000,000 7,000,000,000 General Reserves

Saldo Laba 129,989,220,452 80,264,630,153 Retained Earnings

JUMLAH EKUITAS 852,489,220,452 637,264,630,153 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES

DAN EKUITAS 6,151,325,432,254 3,471,948,787,819 AND EQUITY

Page 253: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes to the financial statements

laporan keuangan secara keseluruhan form an integral part of these financial statements

3

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN STATEMENTS OF PROFIT LOSS AND KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2015 2014

Notes Rp Rp

OPERASIONAL

Pendapatan Bunga 2.s, 2.t, 22, 31 678,633,971,680 366,740,804,739 Interest Income

Beban Bunga 2.s, 23, 31 (359,601,458,870) (229,564,037,875) Interest Expenses

PENDAPATAN BUNGA - BERSIH 319,032,512,810 137,176,766,864 INTEREST INCOME - NET

LAINNYA INCOME

Lain-lain 24 12,896,869,566 16,594,555,187 Others

Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 12,896,869,566 16,594,555,187 Total Other Operating Income

PEMBENTUKAN CADANGAN

KERUGIAN PENURUNAN NILAI

ATAS ASET KEUANGAN

DAN NON ASET KEUANGAN 2.e, 25 (50,818,041,417) (8,723,379,365)

Tenaga Kerja 2.u, 26, 29 (129,154,773,034) (66,017,413,701) Personnel

Umum dan Administrasi 27 (81,944,802,689) (42,317,251,302) General and Administrative

Jumlah Beban Operasional Lainnya (211,099,575,723) (108,334,665,003)

70,011,765,236 36,713,277,683

PENDAPATAN (BEBAN)

NON OPERASIONAL - BERSIH 28 (269,319,701) 1,885,538

INCOME BEFORE INCOME

PAJAK PENGHASILAN 69,742,445,535 36,715,163,221

2.u, 18.b (19,745,233,486) (9,380,765,743)

LABA TAHUN BERJALAN 49,997,212,049 27,334,397,478

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Pos yang Tidak akan Items that will Not be Reclassified

Direklasifikasi ke Laba Rugi to Profit or Loss

Pengukuran Kembali atas Remeasurement on

Program Imbalan Pasti 303,171,000 -- Defined Benefit Plants

Pajak Penghasilan Terkait Pos yang Tidak Income Tax Related to Item that will

Akan Direklasifikasi ke Laba Rugi (75,792,750) -- Not be Reclassified to Profit or Loss

Penghasilan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income

Tahun Berjalan Setelah Pajak 227,378,250 -- Current Year After Tax

JUMLAH PENGHASILAN

PERIODE BERJALANKOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 50,224,590,299 27,334,397,478

PROVISION FOR

EXPENSES

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERATING INCOME AND

PENDAPATAN OPERASIONAL OTHER OPERATING

INCOME FOR THE YEAR

NON OPERATING

INCOME (EXPENSES) - NET

TAX EXPENSES

INCOME

TOTAL COMPREHENSIVE

IMPAIRMENT LOSSES ON

BEBAN PAJAK PENGHASILAN INCOME TAX EXPENSES

TOTAL INCOME FOR THE YEAR

OTHER COMPREHENSIVE

LABA SEBELUM BEBAN

LABA OPERASIONAL OPERATING INCOME

AND NON FINANCIAL ASSET

BEBAN OPERASIONAL LAINNYA OTHER OPERATING EXPENSES

Total Other Operating Expenses

FINANCIAL ASSETS

Page 254: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes to the financial statements

laporan keuangan secara keseluruhan form an integral part of these financial statements

4

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Modal Ditempatkan Dana Setoran Cadangan Saldo Laba/ Jumlah Ekuitas/

Notes dan Disetor Penuh/ Modal/ Umum/ Retained Total EquityIssued and Fully Capital Paid General EarningsPaid in Capital in Advance Reserve

SALDO PER 31 DESEMBER 2013 335,802,469,000 84,197,531,000 6,500,000,000 53,430,232,675 479,930,232,675 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2013

Setoran Modal 20.a 84,197,531,000 (84,197,531,000) -- -- -- Paid in Capital

Tambahan Setoran Modal 20.b -- 130,000,000,000 -- -- 130,000,000,000 Capital Paid in Advance

Cadangan Umum 21 -- -- 500,000,000 (500,000,000) -- General Reserve

Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan -- -- -- 27,334,397,478 27,334,397,478 Total Comprehensive Income for the Year

SALDO PER 31 DESEMBER 2014 420,000,000,000 130,000,000,000 7,000,000,000 80,264,630,153 637,264,630,153 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2014

Setoran Modal 20.a 230,000,000,000 (130,000,000,000) -- -- 100,000,000,000 Paid in Capital

Tambahan Setoran Modal 20.a -- 65,000,000,000 -- -- 65,000,000,000 Capital Paid in Advance

Cadangan Umum 21 -- -- 500,000,000 (500,000,000) -- General Reserve

Dampak Penerapan PSAK 24 -- -- -- 227,378,250 227,378,250 Impact of Adoption of IAS 24

Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan -- -- -- 49,997,212,049 49,997,212,049 Total Comprehensive Income for the Year

650,000,000,000 65,000,000,000 7,500,000,000 129,989,220,452 852,489,220,452 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2015SALDO PER 31 DESEMBER 2015

Page 255: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes to the financial statements

laporan keuangan secara keseluruhan form an integral part of these financial statements

5

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2015 2014

Notes Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITES

Penerimaan Bunga, Provisi, dan Komisi 678,012,639,835 360,078,863,821 Interest, Fees, and Commissions Received

Pembayaran Beban Bunga (382,052,406,598) (219,063,769,421) Payment of Interest Expense

Pembayaran Beban Tenaga Kerja (129,154,773,034) (62,873,753,049) Payment of Personnel Expenses

Pembayaran Beban Umum dan Administrasi (69,911,609,105) (33,457,317,457) Payment of General and Administrative Expenses

Penerimaan dari Pendapatan Operasional Lainnya 12,896,869,566 16,594,555,187 Other Operating Income Received

Pembayaran Pajak Penghasilan (2,782,505,541) (3,084,028,500) Income Tax Paid

(Pembayaran Beban) Penerimaan Pendapatan Other Non Operating Income Received

Non Operasional Lainnya (269,319,701) 1,885,538 (Expenses Payment)

Penerimaan Kas sebelum Perubahan dalam Cash Receive before Changes in

Aset dan Liabilitas Operasi 106,738,895,422 58,196,436,119 Operating Assets and Liabilities

Aset dan Liabilitas yang Digunakan Changes in Assets and Liabilities

untuk Perubahan Operasi: Used for Operating:

Efek-efek (98,261,000,000) (173,739,000,000) Marketable Securities

Tagihan atas Efek-efek yang Dibeli Securties Purchased under

dengan Janji Dijual Kembali (96,669,350,000) 14,638,590,000 Resale Agreement

Kredit yang Diberikan (2,190,122,571,875) (808,269,458,166) Loans

Aset Lain-lain (22,701,230,798) (6,613,077,873) Other Assets

Liabilitas Segera 3,943,782,267 2,572,200,663 Obligation due Immediately

Simpanan Nasabah: Deposits from Customers:

Giro (96,130,142,376) (88,446,642,119) Current Accounts

Tabungan 216,367,737,488 77,435,041,586 Savings

Deposito Berjangka 2,128,525,142,392 616,560,105,541 Time Deposits

Simpanan dari Bank Lain 133,496,888,467 296,173,730 Deposits from Other Banks

Liabilitas Lain-lain 26,824,899,043 6,480,805,049 Other Liabilities

Kas Bersih yang Diperoleh dari Net Cash Flows Provided by

(Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 112,013,050,030 (300,888,825,470) (Used in) Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Pembelian Aset Tetap 11 (13,511,112,760) (8,895,210,709) Acquisitions of Fixed Assets

Hasil Penjualan Aset Tetap 11 1,156,361,900 324,075,000 Proceeds from Sale of Fixed Assets

Pembelian Aset Takberwujud 12 (6,417,124,307) (2,862,401,114) Acquisitions of Intangible Assets

Kas Bersih yang Digunakan untuk Net Cash Flows Used in

Aktivitas Investasi (18,771,875,167) (11,433,536,823) Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Uang Muka Setoran Modal 20.b 65,000,000,000 130,000,000,000 Capital Paid in Advance

Modal Disetor 20.a 100,000,000,000 -- Paid in Capital

Kas Bersih yang Diperoleh dari Net Cash Flows Provided by

Aktivitas Pendanaan 165,000,000,000 130,000,000,000 Financing Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE) IN

KAS DAN SETARA KAS 258,241,174,863 (182,322,362,293) CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT

AWAL TAHUN 556,720,543,472 739,042,905,765 THE BEGINNING OF THE YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT

AKHIR TAHUN 814,961,718,335 556,720,543,472 THE END OF THE YEAR

Page 256: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes to the financial statements

laporan keuangan secara keseluruhan form an integral part of these financial statements

6

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan) STATEMENTS OF CASH FLOWS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2015 2014

Notes Rp Rp

Kas dan Setara Kas terdiri dari : Cash and Cash Equivalents consist of:

Kas 4 25,124,294,050 18,672,278,950 Cash

Giro pada Bank Indonesia 5 367,668,096,273 208,646,104,423 Current Accounts with Bank Indonesia

Giro pada Bank Lain 6 8,303,995,715 4,050,923,621 Current Accounts with Other Bank

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Placement with Bank Indonesia and Other Bank

jangka waktu jatuh tempo 3 (tiga) bulan mature in 3 (three) months

atau kurang sejak tanggal perolehan 7 413,865,332,297 325,351,236,478 or less since the acquisition date

Jumlah 814,961,718,335 556,720,543,472 Total

Tambahan informasi aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas disajikan pada Catatan 41.

Additional information of non cash activities is presented in Note 41.

Page 257: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 7

1. Umum 1. General 1.a. Pendirian Bank 1.a. Establishment of the Bank

PT Bank Sahabat Sampoerna (dahulu PT Bank Dipo Internasional) (“Bank”) didirikan pada tanggal 27 September 1990 berdasarkan Akta Notaris No. 95 dari Notaris Ny. Susana Zakaria, S.H. Anggaran Dasar Bank telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 17 Desember 1990 melalui Surat Keputusan No. C2-6534.HT.01.01.Th.90 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 439 Tambahan No. 13 tanggal 13 Februari 1991.

PT Bank Sahabat Sampoerna (formely PT Bank Dipo Internasional) (“the Bank”) was established based on Notarial Deed No. 95 dated September 27, 1990 by Notary Ny. Susana Zakaria, S.H. The deeds of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-6534.HT.01.01.Th.90 dated December 17, 1990 and was published in State Gazette of the Republic Indonesia No. 439 Supplement No. 13 dated February 13, 1991.

Setelah perubahan-perubahan, anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, dimana perubahan terakhir dengan akta No. 49 tanggal 27 Agustus 2013 yang dibuat di hadapan Notaris Ariyanti Artisari, S.H., M.Kn., khususnya perubahan Pasal 4 ayat 4.2, berkenaan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp305.000.000.000 menjadi Rp335.802.469.000. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui suratnya No. AHU-AH.01.10-36362 tertanggal 2 September 2013.

After such above mentioned amendments, the Bank’s articles of association have been amended several times, the latest is amended by notarial deed No. 49 dated August 27, 2013 made by Notary Ariyanti Artisari, S.H., M.Kn., regarding the changes of Article 4 paragraph 4.2 regarding the change of issued and paid in capital from Rp305,000,000,000 to Rp335,802,469,000. This amendment has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No. AHU-AH.01.10-36362 dated September 2, 2013.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 11 tanggal 17 Januari 2014 dari Notaris Ashoya Ratam, S.H., para pemegang saham menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp335.802.469.000 menjadi Rp420.000.000.000 sejumlah Rp340.200.000.000 diambil bagian oleh PT Sampoerna Investama, Rp75.600.000.000 diambil bagian oleh PT Cakrawala Mulia Prima dan Rp4.200.000.000 diambil bagian oleh Tuan Ekadharmajanto Kasih.

Based on notarial deed of the Extraordinary General Shareholders’ Meeting (EGM) No. 11 dated January 17, 2014 of Notary Ashoya Ratam, S.H., the shareholders approved an increase in the issued and paid-up from Rp335,802,469,000 to Rp420,000,000,000, whereby Rp340,200,000,000 was taken by PT Sampoerna Investama, Rp75,600,000,000 was taken by PT Cakrawala Mulia Prima and Rp4,200,000,000 was taken by Mr. Ekadharmajanto Kasih.

Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-16553 tanggal 24 April 2014 dan telah mendapat persetujuan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 28 Mei 2014.

The amendment of the Bank’s Article of Association was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-16553 dated April 24, 2014 and received an effective notice from Financial Services Authority dated May 28, 2014.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 51 tanggal 23 Desember 2014 dari Notaris Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., para pemegang saham menyetujui peningkatan modal disetor dari sebelumnya Rp420.000.000.000 menjadi sejumlah Rp550.000.000.000 dengan menerbitkan 130.000.000 saham baru,

Based on notarial deed of the Extraordinary General Shareholders’ Meeting (EGM) No. 51 dated December 23, 2014 of Notary Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., the shareholders agreed and decided to increase paid up capital from Rp420,000,000,000 to Rp550,000,000,000 by issuing 130.000.000 new shares, each each with a par value of Rp 1,000 per share which is

Page 258: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 8

masing-masing dengan nominal Rp1.000 per saham yang sepenuhnya dibayarkan pada tanggal 5 Desember 2014.

fully received on December 5, 2014.

Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0985186 tanggal 4 Mei 2015 dan telah mendapat persetujuan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 8 Juni 2015.

The amendment of the Bank’s Article of Association was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03-0985186 dated May 4, 2015 and has received effective notice from Financial Services Authority (OJK) dated June 8, 2015.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 27 tanggal 27 Agustus 2015 dari Notaris Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., para pemegang saham menyetujui peningkatan modal disetor dari sebelumnya Rp550.000.000.000 menjadi sejumlah Rp650.000.000.000 dengan menerbitkan 100.000.000 saham baru, masing-masing dengan nominal Rp1.000 per saham yang sepenuhnya dibayarkan dalam tiga tahap yaitu pada tanggal 18 Agustus 2015, 19 Agustus 2015 dan 20 Agustus 2015.

Based on notarial deed of the Extraordinary General Shareholders’ Meeting (EGM) No. 27 dated Agustus 27, 2015 of Notary Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., the shareholders agreed to increase paid up capital from Rp550,000,000,000 to Rp650,000,000,000 by issuing 100,000,000 new shares, each with a par value of Rp 1,000 per share which is fully received in three stages on August 18, 2015, August 19, 2015 and August 20, 2015.

Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0962088 tanggal 4 September 2015 dan telah mendapat persetujuan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 23 November 2015.

The amendment of the Bank’s Article of Association was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03-0962088 dated September 4, 2015 and has received effective notice from Financial Services Authority (OJK) dated November 23, 2015.

Berdasarkan pasal 3 anggaran dasar Bank, maksud dan tujuan Bank adalah berusaha di bidang perbankan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, ruang lingkup kegiatan Bank adalah sebagai berikut: - Menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;

- Memberikan kredit; - Menerbitkan surat pengakuan hutang; - Membeli, menjual atau menjaminkan atas

risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas permintaan nasabahnya;

- Memindahkan dana untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah;

- Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi, maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya;

- Melakukan kegiatan perbankan lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku.

Based on the Article 3 of the Bank's articles of association, the Bank's objective is to engage in banking business. To achieve this objective, the scope of the Bank's activities is mainly the following: - Raising third party funds in current accounts,

time deposits, certificates of deposits, savings and/or other similar forms of funds;

- Granting loans; - Issuing promissory notes; - Buying, selling or providing guarantee for the

customers; - Transfering fund it self and for of the

customers; - Placing funds in, obtaining borrowings from,

or providing financing to other banks, either by letter, telecommunication facilities, sight letter of credit, cheque or other facilities;

- Engaging in other general banking activities in accordance with the prevailing laws and regulations.

Page 259: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 9

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 668/KMK.013/1991 tanggal 1 Juli 1991, Bank memulai kegiatan operasionalnya sebagai bank umum.

Based on the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 668/KMK.013/1991 dated July 1, 1991, the Bank started operation as a commercial bank.

Kantor pusat Bank berlokasi di Gedung Sampoerna Strategic Square, North Tower, Lantai Mezzanine, Jalan Jendral Sudirman Kavling 45, Jakarta Selatan. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah jaringan kantor pusat operasional, kantor cabang dan kantor cabang pembantu adalah sebagai berikut:

The Bank head office is located at Sampoerna Strategic Square Building, North Tower, Mezzanine Floor, Jalan Jendral Sudirman Kavling 45, Jakarta Selatan. As at December 31, 2015 and 2014, the number of the Bank’s operational head office, branch, and sub branch are as follows:

2015 2014

Kantor Pusat Operasional 1 1 Head Operational Office

Kantor Cabang 12 8 Branch Offices

Kantor Cabang Pembantu 5 4 Sub Branch Offices

1.b. Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan 1.b. Board of Commissioners, Directors, and Employee

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar RUPSLB No. 24 tanggal 9 Juni 2015 dari Notaris Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., susunan Dewan Komisaris pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Based on the Deed of Decision Statement Outside EGM No. 24 dated on June 9, 2015 of Notary Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., composition of the Board of Commissioners as of December 31, 2015 is as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Komisaris Utama Budi Setiawan Halim President Commissioner

Komisaris Arsono Putranto Commissioner

Komisaris Independen Adiwarman Azwar Karim Independent Commissioner

Komisaris Independen Khoe Minhari Handikusuma *) Independent Commissioner *) Khoe Minhari sebagai Komisaris Independen setelah

memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan No. SR-86/D.03/2015 tanggal 21 Mei 2015.

*) Khoe Minhari effective as Independent Commissioner after obtaining approval from Financial Services Authority No. SR-86/D.03/2015 dated May 21, 2015.

Berdasarkan keputusan sirkuler para pemegang saham sebagai pengganti rapat umum pemegang saham luar (RUPSLB) biasa tanggal 3 Juni 2013, susunan Dewan Komisaris pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Based on the circular decision of the shareholders' in lien extraordinary general shareholders’ meeting (EGM) on June 3, 2013, composition of the Board Of Commissioners as of December 31, 2014 is as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Komisaris Utama Budi Setiawan Halim President Commissioner

Komisaris Arsono Putranto Commissioner

Komisaris Independen Adiwarman Azwar Karim Independent Commissioner

Komisaris Independen Roy Sugihardja Wiradharma Independent Commissioner

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar RUPSLB No. 37 tanggal 28 April 2015 dari Notaris Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., susunan Dewan Direksi pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Based on the Deed of Decision Statement Outside EGM No. 37 dated on April 28, 2015 of Notary Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., composition of the Board of Directors as of December 31, 2015 is as follows:

Page 260: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 10

Dewan Direksi Board of Directors

Direktur Utama Ali Rukmijah President Director

Direktur Ong Tek Tjan *) Director

Direktur Rudy Mahasin *) Director

Direktur Liliana Veronica Lie *) Director

Direktur Kepatuhan Setyo Dwitanto Compliance Director *) Telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa

Keuangan No. SR-24/D.332/2015 tanggal 7 Mei 2015. *) Approval from Financial Services Authority No. SR-

24/D.332/2015 dated May 7, 2015. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar RUPSLB No. 19 tanggal 9 Juni 2014 dari Notaris Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., susunan Dewan Direksi pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Based on the Deed of Decision Statement Outside EGM No. 19 dated on June 9, 2014 of Notary Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., composition of the Board of Directors as of December 31, 2014 is as follows:

Dewan Direksi Board of Directors

Direktur Utama Ali Rukmijah *) President Director

Direktur Agresius Robajanto Kadiaman Director

Direktur Ganda Rahaja Rusli Director

Direktur Kepatuhan Setyo Dwitanto Compliance Director

*) Telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan No. SR-67/D.03/2014 tanggal 19 Mei 2014.

*) Approval from Financial Services Authority No. SR-67/D.03/2014 dated May 19, 2014.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank memiliki karyawan masing-masing sebanyak 806 dan 503 karyawan (tidak diaudit).

As of December 31, 2015 and 2014, the Bank had 806 and 503 employees (unaudited), respectively.

1.c. Komite-komite Bank 1.c. Bank Committees

Sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/14/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan No. 8/4/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006, tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi bank umum, Bank telah membentuk beberapa komite.

Based on Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 8/14/PBI/2006 dated January 30, 2006 and No. 8/4/PBI/2006 dated October 5, 2006, regarding the implementation of Good Corporate Governance for commercial bank, the Bank established several committees.

Susunan Komite Bank per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The composition of the Bank’s Committees as of December 31, 2015 and 2014 is as follows:

2015 2014Komite Audit Audit Committee

Ketua Adiwarman Azwar Karim Adiwarman Azwar Karim Chairman

Anggota Suhardianto *) Bambang Kuswijayanto Member

Anggota Bambang Trihananto Bambang Trihananto Member

Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee

Ketua Khoe Minhari Handikusuma **) Roy Sugihardja Wiradharma Chairman

Anggota Bambang Kuswijayanto Bambang Kuswijayanto Member

Anggota Bambang Trihananto Bambang Trihananto Member

Anggota Arsono Putranto Arsono Putranto Member

Komite Remunerasi dan Nominasi Remuneration and Nomination Committee

Ketua Adiwarman Azwar Karim Adiwarman Azwar Karim Chairman

Anggota Budi Setiawan Halim Budi Setiawan Halim Member

Anggota Adriana R Novitasari Freddy Robiantoro Member *) Berdasarkan Surat Keputusan Direksi

No. Skep-001/BSS/DIR/VII/2015 pada tanggal 1 Juli 2015.

*) Based on the Decreeof the Board of Directors No. Skep-001/BSS/DIR/VII/2015 on July 1, 2015.

Page 261: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 11

**) Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. Skep-002/BSS/DIR/VII/2015 pada tanggal 1 Juli 2015.

**) Based on the Decreeof the Board of Directors No. Skep-002/BSS/DIR/VII/2015 on July 1, 2015.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan 2. Summary of Significant Accounting Policies 2.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi

Keuangan (SAK) 2.a. Compliance with the Financial Accounting

Standards (SAK) Laporan keuangan Bank telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan-Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

The Bank’s financial statements were prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, which include the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) issued by the Financial Accounting Standards Board-Indonesian Institute of Accountants (IIA).

2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan

Laporan Keuangan 2.b. Basis of Measurement and Preparation of

Financial Statements Laporan keuangan disusun dan disajikan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Biaya perolehan umumnya didasarkan pada nilai wajar imbalan yang diserahkan dalam pemerolehan aset.

The financial statements have been prepared and presented based on going concern assumption and accrual basis of accounting, except for the statements of cash flows. Basis of measurement in preparation of these financial statements is the historical costs concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective policies. Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for assets.

Laporan arus kas disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas menjadi kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.

The statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into the operating, investing and financing activities. For the statements of cash flows presentation, cash and cash equivalents consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks and short term highly liquid investments with original maturities of three months or less from the acquisition date which are not collateralized or not limited in use.

Mata uang penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional Bank.

The presentation currency used in the preparation of the financial statements is Indonesian Rupiah, which is functional currency of the Bank.

2.c. Pernyataan dan Interpretasi Standar

Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan

2.c. New and Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards Effective in the Current Year

Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang telah diterbitkan oleh DSAK-IAI dan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, yaitu:

The following are new standards, amendments of standards and interpretation of standard issued by DSAK - IAI and effectively applied for the period starting on or after January 1, 2015, as follows:

Page 262: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 12

PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan”

PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri”

PSAK No. 15 (Revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”

PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”

PSAK No. 46 (Revisi 2013) “Pajak Penghasilan”

PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”

PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”

PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”

PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”

PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian”

PSAK No. 66 “Pengaturan Bersama” PSAK No. 67 “Pengungkapan Kepentingan

Dalam Entitas Lain” PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar” ISAK No. 26 (Revisi 2014) “Penilaian

Kembali Derivatif Melekat”

PSAK No. 1 (Revised 2013) “Presentation of Financial Statements”

PSAK No. 4 (Revised 2013) “Separate Financial Statements”

PSAK No. 15 (Revised 2013) “Investments in Associates and Joint Ventures”

PSAK No. 24 (Revised 2013) “Employee Benefits”

PSAK No. 46 (Revised 2013) “Income Taxes”

PSAK No. 48 (Revised 2014) “Impairment of Assets”

PSAK No. 50 (Revised 2014) “Financial Instruments: Presentation”

PSAK No. 55 (Revised 2014) “Financial Instruments: Recognition and Measurement”

PSAK No. 60 (Revised 2014) “Financial Instruments: Disclosures”

PSAK No. 65 “Consolidated Financial Statements”

PSAK No. 66 “Joint Arrangements” PSAK No. 67 “Disclosure of Interests in

Other Entities” PSAK No.68 “Fair Value Measurement” ISAK No. 26 “Reassessment of Embedded

Derivatives”

Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi di atas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan Bank:

The following is the impact of the amendments in accounting standards that are relevant and significant to the Bank’s financial statements:

PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan”.

PSAK No. 1 (Revised 2013) “Presentation of Financial Statements”

PSAK No.1 (Revisi 2013) mengatur perubahan dalam format serta revisi judul laporan. Dampak signifikan dari perubahan dalam standar akuntansi ini terhadap Bank antara lain:

PSAK No. 1 (Revised 2013) has introduce changes in the format and revision of the title of the report. The significant impact of changes of this accounting standard to the Bank, among others, are:

- Perubahan nama laporan yang sebelumnya adalah “Laporan Laba Rugi Komprehensif” menjadi “Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain”

- Change of report title which previously named “Statement of Comprehensive Income” become “Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income”

- Adanya persyaratan penyajian penghasilan komprehensif lain yang dikelompokkan menjadi (a) pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi; dan (b) pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi.

- Requirement for the presentation of other comprehensive income are grouped into (a). items that will not be reclassified to profit or loss; and (b). items that will be reclassified to profit or loss.

Standar ini berlaku retrospektif dan oleh karenanya informasi pembanding tertentu telah disajikan kembali.

This standard is applied retrospectively and certain comparative information have been restated, accordingly.

PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja” PSAK No. 24 (Revised 2013) “Employee

Benefits” PSAK ini mengubah beberapa ketentuan akuntansi terkait program imbalan pasti.

This PSAK amending some accounting provisions related to defined benefit plans.

Page 263: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 13

Perubahan utama mencakup penghapusan “pendekatan koridor”, modifikasi akuntansi untuk pesangon dan penyempurnaan ketentuan mengenai pengakuan, penyajian dan pengakuan untuk program imbalan kerja imbalan pasti.

The key amendments include elimination of the “corridor approach”, modification of accounting for termination benefits and improvement of the recognition, presentation and disclosure requirements for defined benefit plans.

Perubahan ketentuan yang berdampak pada laporan keuangan Bank antara lain sebagai berikut:

Amended provisions that impacting the Bank financial statements are as follows:

a. pengakuan keuntungan (kerugian) aktuaria melalui penghasilan komprehensif lain;

a. the recognition of actuarial gains (losses) through other comprehensive income;

b. semua biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada tanggal yang lebih awal antara ketika amandemen/kurtailmen program terjadi atau ketika entitas mengakui biaya terkait restrukturisasi atau pesangon. Sehingga biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui sepanjang periode vesting.

b. all past service cost is recognized as an expense at the earlier of the date when the amendment/curtailment occurs or the date when the entity recognizes related restructuring costs or termination benefits. Therefore the unvested past service cost is no longer be deferred and recognized over the vesting period.

c. beban bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK No. 24 terdahulu diganti dengan konsep bunga neto, yang dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto liabilitas (aset) neto imbalan pasti yang ditentukan pada awal setiap periode pelaporan tahunan.

c. interest expense and returns on plan assets used in the previous PSAK No. 24 is replaced by the concept of net interest, which is calculated using a discount rate liabilities (assets) net defined benefit as determined at the beginning of each annual reporting period.

Perubahan ini diterapkan secara retrospektif (kecuali perubahan nilai tercatat aset yang mencakup biaya imbalan kerja dalam nilai tercatatnya) dan dampak perubahan dari standar ini dijelaskan pada Catatan 29.

This amendments have been applied retrospectively (except for changes to the carrying value of assets that include employee benefit costs in the carrying amount) and the effect of the revised standard is presented in Note 29.

PSAK No. 46 (Revisi 2013) “Pajak Penghasilan”

PSAK No. 46 (Revised 2013) “Income Taxes”

PSAK No. 46 (Revisi 2013) ini memberikan penekanan pada pengukuran pajak tangguhan atas aset yang diukur dengan nilai wajar, dengan mengasumsikan bahwa jumlah tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan. Selain itu, standar ini juga menghilangkan pengaturan tentang pajak final.

This PSAK No. 46 (Revised 2013) emphasize on measurement of deferred tax on assets measured at fair value, assuming that the carrying amount of the assets will be recovered through sales. In addition, this standard also removes provision on final tax.

Penerapan standar revisi ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan.

The adoption of the revised standard had no material effectt to the financial statements.

PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”

PSAK No. 48 (Revised 2014) “Impairment of Assets”

Perubahan dalam PSAK No. 48 (Revisi 2014), terutama berkaitan dengan perubahan definisi dan pengaturan nilai wajar sebagaimana diatur dalam PSAK No. 68.

Changes in PSAK No. 48 (Revised 2014), mainly to incorporate the changes in definition and requirements of fair value as governed in PSAK No. 68.

Page 264: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 14

Penerapan standar revisi ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan.

The adoption of the revised standard had no material effect to the financial statements.

PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”

PSAK No. 50 (Revised 2014) “Financial Instrument: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2014) “Financial Instrument: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60 (Revised 2014) “Financial Instrument: Disclosures”

Perubahan pada ketiga PSAK ini, terutama merupakan penyesuaian akibat diterbitkannya PSAK No. 68 mengenai nilai wajar.

The amendment of these PSAKs mainly related to the changes as an impact the issuance of PSAK No. 68 concerning fair value.

PSAK No. 50 (Revisi 2014) menghapus pengaturan pajak penghasilan yang terkait dengan dividen dan akan mengacu pada PSAK No. 46. Selain itu, PSAK No. 50 (Revisi 2014) memberikan pengaturan (pedoman aplikasi) yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan saling hapus dan penyelesaian neto aset dan liabilitas keuangan.

PSAK No. 50 (Revised 2014) removing arrangement of income tax related to dividend and will refer to PSAK No. 46. Furthermore, PSAK No. 50 (Revised 2014) provides more specific arrangement (application guidelines) related to the criteria for offsetting and net settlement of financial asset and financial liability.

Perubahan PSAK No. 55 (Revisi 2014) mengatur tentang pengukuran dan reklasifikasi derivatif melekat, pengaturan kriteria dan penghentian instrumen lindung nilai, serta pengaturan tanggal pencatatan instrumen keuangan.

The changes in PSAK No. 55 (Revised 2014) deals with measurement and reclassification of embedded derivative, arrangement of criteria and derecognition of hedging instrument, and arrangement of date of recording financial instrument.

PSAK No. 60 (Revisi 2014) mengatur pengungkapan tambahan terkait nilai wajar, saling hapus aset dan liabilitas keuangan, serta pengalihan aset keuangan.

PSAK No. 60 (Revised 2014) deals with additional disclosures relates to the fair value, offetting financial asset and liability, and transfers of financial assets.

Bank telah menerapkan PSAK-PSAK ini dan telah melengkapi persyaratan pengungkapan yang diminta.

The Bank had adopting these PSAKs and had completed the required disclosures requirements.

PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar” PSAK No. 68 “Fair Value Measurement” PSAK No. 68 mendefinisikan nilai wajar, menetapkan satu kerangka tunggal untuk mengukur nilai wajar dan menetapkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar. PSAK No. 68 berlaku saat SAK lain mengharuskan dan mengizinkan pengukuran nilai wajar.

PSAK No. 68 defines fair value, sets out a single framework for measuring fair value and requires disclosures about fair value measurements. PSAK No.68 applies when other SAKs require or permit fair value measurements.

Bank telah melengkapi persyaratan pengungkapan yang diminta sesuai standar ini.

The Bank has completed the disclosures requirement as required under this standard.

2.d. Transaksi dengan Pihak Berelasi 2.d. Transactions with Related Parties Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor yang meliputi:

The Bank enters into transactions with related parties. A related parties represents person or entity who is related to the reporting entity as follows:

Page 265: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 15

a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

a) A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person:

1. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;

1. has control or joint control over the reporting entity;

2. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

2. has significant influence over the reporting entity; or

3. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

3. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

b) Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

b) An entity is related to the reporting entity if meets on of the following;

1. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lainnya);

1. The entity and the reporting entity are numbers of the same group (which means that each parent, subsidiary, and fellow subsidiary is related to each other);

2. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);

2. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an assosicate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member;

3. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;

3. Both parties are joint ventures of the same third party;

4. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain dalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;

4. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third party.

5. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;

5. The entity is a post-employment benfit plan for the benfit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity;

6. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); dan

6. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); and

7. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).(1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

7. A person identified in (a).(1) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).

2.e. Instrumen Keuangan 2.e. Financial Instruments (i) Aset Keuangan (i) Financial Assets

Bank mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (A) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (B) pinjaman yang diberikan dan piutang, (C) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (D) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.

The Bank classifies its financial assets in the following categories: (A) financial assets at fair value through profit or loss, (B) loans and receivables, (C) held to maturity financial assets, and (D) available for sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financials assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.

Page 266: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 16

(A) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi

(A) Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss

Kategori ini terdiri dari dua sub kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

The category comprises two sub categories: financial assets classified as held for trading, and financial assets designated by the Bank as at fair value through profit or loss upon initial recognition.

Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini.

A financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking.

Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi (jika ada) diakui secara langsung laba rugi komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui sebagai laba rugi dan dicatat masing-masing sebagai “keuntungan/ (kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan” dan “keuntungan/ (kerugian) dari penjualan instrument keuangan”. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat sebagai “pendapatan bunga”.

Financial instruments included in this category are recognized initially at fair value; transaction costs (if any) are recognized directly as profit or loss. Gains and losses arising from changes in fair value and sales of these financial instruments are included directly as profit or loss and are reported respectively as “unrealized gain/(losses) from changes in fair value of financial instrument” and “gains/(losses) on sale of financial instrument”. Interest income on financial instruments held for trading is included in “interest income”.

Perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui sebagai “keuntungan/ (kerugian) atas perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Bank tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasi pada nilai wajar melalui laba rugi.

Fair value changes relating to financial assets designated at fair value through profit or loss are recognized in “gain/ (losses) from changes in fair value of financial instrument”. The Bank does not have financial assets classified as at fair value through profit or loss.

(B) Pinjaman yang Diberikan dan

Piutang (B) Loans and Receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:

Loans and receivables are non derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:

a) yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam

a) those that the Bank intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for

Page 267: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 17

kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;

b) yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau

c) dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.

trading, and those that the entity upon initial recognition designates as fair value through profit or loss;

b) those that the Bank upon initial

recognition designates as available for sale; or

c) those for which the Bank may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration.

Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat sebagai laba/rugi dan dilaporkan sebagai “pendapatan bunga”.

Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortised costs using the effective interest rate method less allowance for impairment losses. Income on financials assets classified as loans and receviables is recorded as profit/loss and is reported as “interest income”.

Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai diakui sebagai “cadangan kerugian penurunan nilai” sebagai komponen pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui pada laba rugi sebagai “pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan”.

In the case of impairment, the impairment loss is recognized “allowance for impairment losses” as a component of deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables, and recognized as profit or loss and is reported as “provision for impairment losses on financial assets”.

(C) Aset Keuangan Dimiliki Hingga

Jatuh Tempo (C) Held to Maturity Financial Assets

Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:

Held to maturity investments are non derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that the Bank has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:

a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;

b) Investasi yang ditetapkan oleh Bank dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan

a) those that the Bank upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;

b) those that the Bank designates as

available for sale; and

Page 268: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 18

c) Investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

c) those that meet the definition of loans and receivables.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

These financial assets are initially recognized at fair value including transaction costs (if any) and subsequently measured at amortized cost, using the effective interest rate method.

Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebagai laba rugi dan diakui sebagai “pendapatan bunga”. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai “cadangan kerugian penurunan nilai” sebagai komponen pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui di dalam laporan keuangan sebagai “pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan”.

Interest income on held to maturity investments is recorded as profit or loss and reported as ”interest income”. In the case of impairment, the impairment loss is recognized as “allowance for impairment losses” as a component of deduction from the carrying value of the investment, and recognized in the financial statement income as “provision for impairment losses on financial assets”.

(D) Aset Keuangan Tersedia Untuk

Dijual (D) Available for Sale Financial Assets

Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga atau aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Available for sale investments are financial assets that are intended to be held for indefinite period of time, which may be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates or that are not classified as loans and receivables, held to maturity investments or financial assets at fair value through profit or loss.

Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau kerugian diakui pada pendapatan komprehensif lain kecuali untuk kerugian penurunan nilai, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di pendapatan komprehensif lain, diakui sebagai laba rugi. Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau

Available for sale financial assets are initially recognized at fair value plus transaction costs (if any), and measured subsequently at fair value with gains and losses recognized in the other comprehensive income, except for impairment losses until the financial assets is derecognized. If an available for sale financial asset is determined to be impaired, the cummulative gain or loss previously recognized in the other comprehensive income is recognized in profit or loss. Interest income is calculated using the effective interest method, and foreign currency gains or losses on monetary assets classified as available for sale are recognized as

Page 269: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 19

kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui sebagai laba rugi. Bank tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual.

profit or loss The Bank has no financial assets classified as available for sale financial asset.

(E) Pengakuan (E) Recognition

Bank menggunakan akuntansi tanggal transaksi untuk mencatat transaksi aset keuangan yang lazim. Aset keuangan yang dialihkan kepada pihak ketiga tetapi tidak memenuhi syarat penghentian pengakuan (jika ada) disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai "Aset yang dijaminkan", jika pihak penerima memiliki hak untuk menjual atau mentransfer kembali.

The Bank uses trade date accounting for regular way contracts when recording financial asset transactions. Financial assets that are transferred to a third party but not qualify for derecognition (if any) are presented in the statement of financial position as “Pledged assets”, if the transferee has the right to sell or repledge them.

(ii) Liabilitas Keuangan (ii) Financial Liabilities

Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (A) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (B) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

The Bank classified its financial liabilities in the category of (A) financial liabilities at fair value through profit or loss and (B) financial liabilities measured at amortized cost.

(A) Liabilitas Keuangan yang Diukur

pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (A) Financial Liabilities at Fair Value

Through Profit or Loss Kategori ini terdiri dari dua sub kategori: liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

This category comprises two sub categories: financial liabilities classified as held for trading, and financial liabilities designated by the Bank as at fair value through profit or loss upon initial recognition.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini.

A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking.

Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat pada laba rugi sebagai “keuntungan/ (kerugian) dari perubahan nilai wajar instrument keuangan”. Beban bunga

Gains and losses arising from changes in fair value of financial liabilities classified as held for trading are recorded as profit or loss and are reported as “gain/(losses) from changes in fair value of financial instrument”. Interest expenses on financial liabilities

Page 270: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 20

dari liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat sebagai “beban bunga”.

held for trading are recorded as “interest expenses”.

Perubahan nilai wajar terkait dengan liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui di dalam “keuntungan/ (kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Bank tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Fair value changes relating to financial liabilities designated at fair value through profit or loss are recognised in “gain/ (losses) from the changes in the fair value of financial instruments”. The Bank has no financial liabilities classified at fair value through profit or loss.

(B) Liabilitas Keuangan yang Diukur

dengan Biaya Perolehan Diamortisasi

(B) Financial Liabilities at Amortized Cost

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Financial liabilities that are not classified as at fair value through profit or loss fall into this category and are measured as amortized cost.

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi (jika ada).

Financial liabilities at amortised cost are initially measured at fair value less transaction costs (if any).

Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

After initial recognition, the Bank measures all financial liabilities at amortized cost using effective interest rates method.

Metode Suku Bunga Efektif The Effective Interest Method Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan (atau kelompok aset atau liabilitas keuangan) dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas masa depan selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh jumlah tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, seperti pelunasan dipercepat, opsi beli dan opsi serupa lain, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit masa depan. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang

The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability (or Bank of financial assets or financial liabilities) and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discount estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimate cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, for example, prepayment, call and similar option, but shall not consider future credit losses. The calculation includes all fees and points paid or received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transaction costs, and all other premiums or discounts.

Page 271: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 21

dibayarkan atau diterima oleh pihak-pihak dalam kontrak yang merupakan bagian takterpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premium atau diskonto lain.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin.

The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the statement of financial position date using published price on a regular basis.

Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.

A financial instrument is regarded as quoted in an active market if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis. If the above criteria are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bid-offer spread or significant increase in the bid-offer spread or there are few recent transactions.

Nilai wajar untuk semua instrumen keuangan lainnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Dengan teknik ini, nilai wajar merupakan suatu estimasi yang dihasilkan dari data yang dapat diobservasi dari instrumen keuangan yang sama, menggunakan model-model untuk mendapatkan estimasi nilai kini dari arus kas masa depan yang diharapkan atau teknik penilaian lainnya menggunakan input yang tersedia pada tanggal laporan posisi keuangan.

For all other financial instruments, fair value is determined using valuation techniques. In these techniques, fair values are estimated from observable data in respect of similar financial instruments, using models to estimate the present value of expected future cash flows or other valuation techniques, using inputs existing at the dates of the statement of financial position.

Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang secara substansi memiliki karakteristik yang sama atau dihitung berdasarkan ekspektasi arus kas yang didiskonto dengan tingkat suku bunga pasar yang relevan.

For financial instruments with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially have the same characteristic or calculated based on the expected cash flows to discounted by relevant market notes.

Pada saat nilai wajar dari unlisted equity instruments tidak dapat ditentukan dengan handal, instrumen tersebut dinilai sebesar biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. Nilai wajar atas kredit yang diberikan dan piutang, serta liabilitas kepada bank dan nasabah ditentukan menggunakan nilai kini berdasarkan arus kas kontraktual dengan mempertimbangkan kualitas kredit, likuiditas, dan biaya.

In cases when the fair value of unlisted equity instruments cannot be determined reliably, the instruments are carried at cost less impairment. The fair value for loans and receivables as well as liabilities to banks and customers are determined using a present value model on the basis of contractually agreed cash flows, taking into account credit quality, liquidity, and costs.

Page 272: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 22

Bukti terbaik dari nilai wajar pada saat pengakuan awal adalah harga transaksinya (yaitu nilai wajar pembayaran yang diserahkan atau diterima), kecuali nilai wajar dari instrumen tersebut dapat dibuktikan dengan perbandingan transaksi untuk instrumen yang sama di pasar terkini yang dapat diobservasi (yang tanpa modifikasi atau re-packaging) atau berdasarkan teknik penilaian dimana variabelnya termasuk hanya data dari pasar yang dapat diobservasi.

The best evidence of fair value at initial recognition is the transaction price (that is, the fair value of payment submitted or accepted), unless the fair value of the instrument can be proved by a comparison with other observable current market transactions in the same instrument (that is, without modification or re-packaging) or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets.

Penghentian Pengakuan Derecognition Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Bank melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan).

Financial assets are derecognized when the contractual rights to receive the cash flows from these financial assets have ceased to exists or the financial assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (that is, if substantially all the risks and rewards have not been transferred, then the Bank test control to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition).

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Financial liabilities are derecognized when they are discharged, or cancelled, or expire.

Klasifikasi dan Reklasifikasi Aset Keuangan Classification and Reclassification of

Financial Assets Klasifikasi Aset Keuangan Classificiation of Financial Assets

Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:

The Bank classifies the financial instruments into certain classification to reflects the nature of information and consider the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below:

Jenis Instrumen Keuangan/

Type of Financial Instrument Klasifikasi saat Pengukuran Awal/

Classification of Initial Measurement

Aset Keuangan/ Financial Assets

Giro pada Bank Indonesia/ Current Account with Bank Indonesia

Pinjaman diberikan dan piutang/ Loan and receivables

Giro pada Bank Lain/ Current Account with Other Banks

Pinjaman diberikan dan piutang/ Loan and receivables

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain/ Placements with Bank Indonesia and Other Banks

Pinjaman diberikan dan piutang/ Loan and receivables

Efek-efek/ Marketable Securities Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held to Maturity Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali/ Securities Purchased under Resale Agreements

Pinjaman diberikan dan piutang/ Loan and Receivable

Kredit yang Diberikan/ Loans Pinjaman diberikan dan piutang/ Loan and receivables Aset Lainnya - Piutang Bunga/ Other Assets – Interest Receivables

Pinjaman diberikan dan piutang/ Loan and receivables

Liabilitas Keuangan/ Financial Liabilities

Liabilitas Segera/ Oblgation Due Immeditely

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost

Simpanan dari Nasabah/ Deposits from Customers

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost

Page 273: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 23

Jenis Instrumen Keuangan/ Type of Financial Instrument

Klasifikasi saat Pengukuran Awal/ Classification of Initial Measurement

Simpanan dari Bank Lain/ Deposits from Other Banks

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost

Pinjaman yang Diterima/ Borrowings Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost

Liabilitas Lainnya/ Other Liabilities – Accrued Interest Expenses

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost

Rekening Administratif/ Off Balance Sheet Financial Instruments

Fasilitas Kredit yang Diberikan yang Belum Digunakan/ Unused Loan Facilities Granted Garansi yang Diberikan/ Guarantees Issued

Reklasifikasi Aset Keuangan Reclassification of Financial Assets

Aset keuangan yang tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali aset keuangan dalam waktu dekat (jika aset keuangan tidak disyaratkan untuk diklasifikasikan sebagai diperdagangkan pada saat pengakuan awal) dapat direklasifikasikan ke pinjaman yang diberikan dan piutang jika memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan entitas memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo.

Financial assets that are no longer-held for the purpose of selling or repurchasing in the near term (and have not been required to be classified as held for trading at initial recognition) could be reclassified as loans and receivables if they meet the definition of loans and receivables and the Group has the intention and ability to hold the financial assets for foreseable future or until maturity date.

Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:

The Bank shall not classify any financial assets as held-to-maturity if the Bank has, during the current financial year or during the two preceding financial years, sold or reclassified more than an insignificant amount of held to maturity investments before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of held to maturity investments) other than sales or reclassifications that:

a. dilakukan ketika aset keuangan sudah

mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;

b. terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau

c. terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.

a. are so close to maturity or the financial asset’s repurchase date where changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the financial asset’s fair value;

b. occur after the Bank has collected

substantially all of the financial asset’s original principal through scheduled payments or prepayments; or

c. are attributable to an isolated event that is

beyond the bank’s control, is non recurring and could not have been reasonably anticipated by the Bank.

Page 274: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 24

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui sebagai laba rugi.

Reclassification of financial assets from held to maturity to available for sales are recorded at fair value. The unrealized gains or losses are recorded as part of equity section until the financial assets are derecognized, at which time the cumulative gain or loss previously recognized in the equity shall be recognised as profit/loss.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut.

Reclassification of financial assets from available for sale to held to maturity are recorded at carrying amount. The unrealized gains or losses are amortized using effective interest rate up to the maturity date of those instruments.

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Aset Keuangan

Allowance for Impairment Losses on Financial Assets

a) Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan Biaya Perolehan Diamortisasi

(i) Financial Assets Carried at Amortized Cost

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

The Bank assesses at each reporting date whether there is an objective evidences that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred if and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a loss event) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.

Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti objektif dari penurunan nilai diantaranya adalah sebagai berikut:

The Bank’s criteria used to determine the objective evidence of impairment loss includes:

a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak penerbit atau peminjam;

b. terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;

c. data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset

a. significant financial difficulty of the issuer or obligor;

b. default or delinquency in principal or interest payments;

c. observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a portfolio of financial assets since the initial recognition of those assets, although the decrease cannot yet be identified with the individual financial

Page 275: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 25

keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; atau

d. hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan.

assets in the portfolio, including adverse changes in the payment status of borrowers in the portfolio; or

d. the disappearance of an active market

for that financial asset because of financial difficulties.

Estimasi periode antara peristiwa kerugian dan identifikasinya ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi.

The estimated period between a loss occurring and its identification is determined by management for each identified portfolio.

Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan. Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang secara individual mengalami penurunan nilai yang signifikan, dengan menggunakan metode discounted cash flows. Aset keuangan yang tidak signifikan namun mengalami penurunan nilai dan aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai, dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko yang serupa dan dilakukan penilaian secara kolektif.

Initially the Bank assesses whether objective evidence of impairment of financial assets. Individual assessment is performed for financial assets that are individually significant impaired, using the discounted cash flow method. Significant financial assets that are not yet impaired and financial assets that are not impaired included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed.

Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik yang jumlahnya signifikan maupun tidak signifikan, maka aset keuangan tersebut akan dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan penurunan nilai kelompok aset keuangan tersebut dilakukan secara kolektif. Aset keuangan yang penurunan nilainya dilakukan secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai telah diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Bank determines that no objective evidence of impairment exists for financial assets that are individually assessed for both significant and insignificant amount, the asset will be included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and impairment of financial assets collectively assesses them. Financial assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Dalam melakukan evaluasi penurunan nilai kredit, Bank menetapkan portofolio kredit menjadi tiga kategori, sebagai berikut:

In evaluating the impairment of credits, the Bank set three categories credit’s portofolio, as follows:

1. Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan jika terjadi penurunan nilai akan berdampak cukup material bagi laporan keuangan, yaitu kredit dengan nilai plafon Rp300.000.000 atau lebih dan memiliki jadwal angsuran yang jelas.

1. Loan which individually significant and if impaired will affect the financial statements, which is loan with the value of Rp300,000,000 or more and have a payment schedule.

Page 276: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 26

2. Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan, yaitu kredit kolektibilitas Non Performing Loan (NPL) dengan nominal nilai tercatat sebesar Rp100.000.000 atau lebih dan memiliki jadwal angsuran yang jelas.

2. Loan which individually not significant, which is collectibillity loan Non Performing Loan (NPL) amounting to Rp100,000,000 or more and have a payment schedule.

3. Kredit yang direstrukturisasi 3. Restructured Loans

Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara individual, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:

The Bank sets loans must be evaluated individually for impairment, if it meets one of the criteria below:

1. Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan memiliki bukti obyektif penurunan nilai; atau

1. Loans which individually significant and have objective evidenceof impairment; or

2. Kredit yang direstrukturisasi secara individual memiliki nilai signifikan.

2. Restructured loans are individually significant.

Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:

The Banks sets loans must be evaluated collectively for impairment, if it meets one of the criteria below:

1. Kredit yang secara individual memiliki

nilai signifikan namun tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai; atau

1. Loans which individually significant and but do not have an objective evidence of impairment; or

2. Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan.

2. Restrucutured loans which individually are not significant.

Perhitungan Penurunan Nilai Secara Individu

Individually Impairment Calculation

Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi sebesar cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan nilai diakui sebagai laba rugi. Jika pinjaman yang diberikan atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan di dalam kontrak.

The impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted using the original effective interest rate of the financial asset. The carrying amount of the asset is reduced by reserves and the amount of impairment losses are recognized as profit/loss. If a loan or held to maturity investment has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract.

Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan menggunakan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.

The calculation of the present value of estimated future cash flows of collateralized financial assets reflects the cash flows that may result from the foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, regardless of whether the foreclosure is likely to occur or not.

Page 277: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 27

Bank menggunakan metode fair value of collateral sebagai arus kas masa datang apabila memenuhi salah satu kondisi berikut:

The Bank uses the fair value of collateral method as the future cash flows if meets one of the following conditions:

1. Kredit bersifat collateral dependent, yaitu jika pelunasan kredit hanya bersumber dari agunan; atau

1. Loans are collateral dependent, which is if the loans repayment only from the collateral; or

2. Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dan didukung dengan aspek legal pengikatan agunan.

2. Foreclosure most likely to occur and be supported by legal binding aspect.

Perhitungan Penurunan Nilai Secara Kolektif

Collectively Impairment Calculation

Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan segmentasi kredit dan status tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.

For the purposes of a collective evaluation of impairment, financial assets are grouped based on common characteristics such as credit risk and loans segmentation considering the status of arrears. The characteristics chosen are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such assets that indicates the ability of a debtor or counterparty to pay all liabilities with maturities corresponding contractual terms of the assets being evaluated.

Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.

Future cash flows from a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment, estimated based on contractual cash flows and historical loss experienced for assets that have similar characteristics of credit risk with credit risk characteristics of the group. Historical loss experience is adjusted based on the latest observable data to reflect current conditions do not affect the period on which the historical loss, and to remove the effects of the historical conditions that no longer exist.

Bank menggunakan statistical model analysis method, yaitu migration analysis method untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif dengan menggunakan data historis minimal tiga tahun.

The Bank uses statistical model analysis method, namely the migration analysis method for the assessment of impairment of financial assets is collectively using historical data of at least three years.

Pada migration analysis method, manajemen menentukan estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian untuk setiap portofolio yang diidentifikasi, yaitu tiga bulan.

In the migration analysis method, management determines the estimated period between the occurrence of events and identification of loss for each identified portfolio, which is three months.

Page 278: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 28

Beban penurunan nilai yang terkait dengan kredit yang diberikan dan efek-efek (di dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang) diklasifikasikan ke dalam “pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai”.

Impairment charges related to loans and securities (in held to maturity and loans and receivables) are classified into the allowance for impairment losses".

Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dapat dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui sebagai laba rugi.

If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized (such as increasing the debtor's credit rating), the impairment loss previously recognized can be recovered, either directly, or by adjusting allowance. Total recovery of impairment loss is recognized in as profit/loss.

Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.

When uncollected loans, written off loans by turning the journal allowance for impairment losses. The loans can be written off after all the necessary procedures have been performed and the amount of the loss has been determined.

(ii) Aset Keuangan yang Tersedia untuk

Dijual (ii) Financial Assets Classified as Available

for Sale

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

The Bank assesses at each reporting date whether there is objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.

Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasi dalam instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada pendapatan komprehensif lain, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui sebagai laba rugi.

A significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is an objective evidence of impairment resulting in the recognition of an impairment loss. If any of such evidence exists for available for sale financial assets, the cummulative loss, measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in other comprehensive income, is removed from equity and recognized as profit/loss.

Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan

If in a subsequent period, the fair value of a debt instrument classified as available for sale increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in profit/loss, the impairment loss is reversed

Page 279: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 29

kerugian penurunan nilai pada laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laba rugi.

through as profit/loss.

(iii) Kontrak Jaminan Keuangan dan

Komitmen (iii) Financial Guarantee Contracts and

Commitment Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan pembayaran yang ditetapkan untuk mengganti uang pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi karena debitur tertentu gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari instrumen utang. Jaminan keuangan tersebut diberikan kepada bank-bank, lembaga keuangan dan badan-badan lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit dan fasilitas perbankan lainnya.

Financial guarantee contracts are contracts that require the issuer to make specified payments to reimburse the holder for a loss incurred because a specified debtor defaulted to make payments when due, in accordance with the terms of a debt instrument. Such financial guarantees are given to banks, financial institutions and other institutons on behalf of customer to secure loans and other banking facilities.

Jaminan keuangan awalnya diakui dalam laporan keuangan sebesar nilai wajar pada tanggal jaminan diberikan. Nilai wajar dari jaminan keuangan pada saat dimulainya transaksi pada umumnya sama dengan provisi yang diterima untuk jaminan diberikan dengan syarat dan kondisi normal.

Financial guarantees are initially recognised in the financial statements at fair value on the date the guarantee was given. The fair value of a financial guarantee at inception is likely to equal the premium received because all guarantees are agreed on arm’s length terms.

Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan dicatat pada nilai yang lebih tinggi antara nilai amortisasi dengan present value atas pembayaran liabilitas yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan menjadi probable) dan selisihnya dibebankan sebagai biaya operasional lain-lain.

Subsequently they are measured at the higher of amortised amount and the present value of any expected payment (when a payment under the guarantee has become probable) and the difference charged to other operating expense.

Cadangan kerugian penurunan nilai atas kontrak jaminan keuangan dan tagihan komitmen lainnya yang memiliki risiko kredit dihitung berdasarkan kerugian historis.

Allowances for impairment on financial guarantee contracts and other commitment receivables with credit risk are calculated based on historical experience.

(iv) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Aset yang Diambil Alih (iv) Allowance for Impairment Losses on

Foreclosed Assets

Perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai aset yang diambil alih dihitung dengan prinsip penurunan nilai sesuai standar akuntansi yang berlaku.

The calculation of allowance for impairment losses of foreclosed assets was calculated using impairment principles according to applicable accounting standard.

Saling Hapus Instrumen Keuangan Offsetting Financial Assets and Liabilities

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah

Financial assets and financial liabilities are offset and net amount presented in the statement of financial position, if and only the Bank has a legally enforceable right to set off the recognized amounts, and intends either to

Page 280: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 30

yang telah diakui tersebut, dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

settle on a net basis or to realize the assets and settle the liability simultaneously.

2.f. Kas 2.f. Cash

Kas meliputi kas kecil, kas besar, dan kas di dalam Anjungan Tunai Mandiri.

Cash includes petty cash, cash, and cash in Automatic Teller Machines.

2.g. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain 2.g. Current Accounts with Bank Indonesia and

Other Bank Giro pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang.

Current Accounts with Bank Indonesia and other banks are stated at amotized cost using the effective interest method less allowance for impairment losses. Current Accounts with bank Indonesia and other banks are classifed under loans and receivables.

Giro Wajib Minimum Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga.

Primary Statutory Reserve is minimum deposit that should be maintained by bank in current account with BI in certain percentage of third party fund which is determined by BI.

Giro Wajib Minimum Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN) dan/atau Kelebihan Saldo Rekening, yang besarnya ditetapkan BI sebesar persentase tertentu.

Secondary Statutory Reserve is minimum reserve that should be maintained by bank in form of Bank Indonesia Certificates (SBI), Government Debenture Debt (SUN) and/or Excess Reserve, in certain percentage determined by BI.

Giro Wajib Minimum LDR adalah tambahan simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia, jika LDR Bank di bawah minimum LDR target Bank Indonesia (78%) atau jika di atas maksimum LDR target BI (92%) dan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank lebih kecil dari KPMM Insentif Bank Indonesia sebesar 14%. Tambahan GWM yang dihitung berdasarkan selisih antara LDR Bank dengan minimum atau maksimum LDR Target Bank Indonesia. Selisih antara LDR Bank dengan minimum LDR Bank Indonesia dikali 10%, sedangkan selisih antara LDR Bank dengan maksimum LDR Bank Indonesia dikali 20%. Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal 31 Desember 2013. Giro wajib minimum LFR adalah tambahan simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia, jika LFR Bank dibawah minimum LFR target Bank Indonesia (78%) atau jika diatas maksimum LFR target Bank Indonesia (92%) dan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank lebih kecil dari KPMM Insentif

The Minimum Statutory Reserve on LDR is the additional reserve that should be maintained by the Bank in the form of Current accounts with Bank Indonesia, if the Bank’s LDR is below the minimum of LDR targeted by Bank Indonesia (78%) or if the Bank’s LDR above the maximum of LDR targeted by BI (92%) and the Capital Adequacy Ratio (CAR) is below Bank Indonesia requirement of 14%. The additional minimum reserve calculated based on difference between Bank’s LDR with the minimum or the maximum Bank Indonesia’s Loan to Deposit Ratio Target. Difference between Bank’s LDR with the minimum Bank Indonesia’s LDR target multiply by 10%, whereas difference between the Bank’s LDR with the maximum Bank Indonesia’s LDR target multiply by 20%. The regulation was effective starting from 31 December 2013. The Minimum Statutory Reserve on LFR is the additional reserve that should be maintained by the Bank in the form of Current Accounts with Bank Indonesia, if the Bank’s LFR is below the minimum of LFR targeted by Bank Indonesia (78%) or if the Bank’s LFR above the maximum of LFR targeted by Bank Indonesia (92%) and

Page 281: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 31

Bank Indonesia sebesar 14%. Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal 3 Agustus 2015.

the Capital Adequacy Ratio (CAR) is below Bank Indonesia requirement of 14%. This regulation effective since August 3, 2015.

2.h. Penempatan pada Bank Indonesia dan

Bank Lain 2.h. Placement with Bank Indonesia and Other

Bank Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana pada Bank Indonesia berupa fasilitas deposito, sedangkan penempatan dana pada bank lain berupa deposito berjangka.

Placements with Bank Indonesia and other banks represent of funds in Bank Indonesia in the form of deposit facility, whereas placement with other bank is in the form of time deposit.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut dan setelah pengakuan awal dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

Placements with Bank Indonesia and other banks initially measured at fair value plus transaction costs that are directly attributable and an additional cost to acquire the financial asset and after initial recognition are stated at amortized cost using the effective interest method less allowance for impairment losses.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2.e untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

Placements with Bank Indonesia and other bank are classified as loans and receivables. Refer to Note 2.e for the accounting policy of loans and receivables.

2.i. Efek-efek 2.i. Marketable Securities

Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), Obligasi Ritel Indonesia (ORI), dan Sukuk.

Marketable securities consist of Certificate of Bank Indonesia (SBI), Deposit Certificate of Bank Indonesia (SDBI), Obligation Ritel Indonesia (ORI), and Sukuk.

Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo. Lihat Catatan 2.e untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo.

Marketable securities are classified as financial assets held to maturity. Refer to Note 2.e for the accounting policy of financial assets held to maturity.

Pada pengukuran awal, efek-efek disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang diatribusikan secara langsung.

At the beginning of the measurement, the effects are presented at fair value plus directly attributable transaction costs.

Sukuk adalah efek syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian yang tidak tertentu (tidak terpisahkan atau tidak terbagi) atas: (a). aset berwujud tertentu; (b). manfaat atas aset berwujud tertentu baik yang sudah ada maupun yang akan ada; (c). jasa yang sudah ada maupun yang akan ada; (d). aset proyek tertentu; atau (e). kegiatan investasi yang telah ditentukan.

Sukuk are the sharia securities represented by a certificate or evidence of ownership of equal denomination and representing individual ownership interest in (not separated or divided): (a). particular intangible assets; (b).existing or future benefits of particular intangible assets; (c).existing or future services; (d).particular project assets; or (e).determined investment activity.

Bank menerapkan PSAK No. 110 (Revisi 2011) “Akuntansi Sukuk” dalam melakukan transaksi sukuk. PSAK No. 110 (Revisi 2011)

The Bank adopted PSAK No. 110 (Revised 2011) "Accounting Sukuk" in the sukuk transaction. PSAK No. 110 (Revised 2011) is

Page 282: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 32

diterapkan untuk entitas yang melakukan transaksi sukuk ijarah dan sukuk mudharabah, baik sebagai penerbit sukuk maupun investor sukuk.

applied to an entity who enters sukuk Ijarah sukuk mudaraba transactions, either as sukuk issuers and investors.

2.j. Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual

Kembali 2.j. Securities Purchased under Resale

Agreement Efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijuali kembali (repo) direklasifikasi sebagai aset yang dijaminkan dalam laporan posisi keuangan dan liabilitas kepada counterparty disajikan sebagai liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar harga beli kembali yang disepakati dikurangi selisih antara harga jual dan harga beli kembali yang disepakati (beban bunga dibayar dimuka). Selisih antara harga jual dan harga beli kembali yang disepakati tersebut diamortisasi sebagai beban bunga selama jangka waktu sejak efek-efek dijual hingga dibeli kembali.

Securities sold under repurchase agreements (repo) are reclassified in the statement of financial position as pledged assets and the counterparty liability is presented as liabilities in the statement of financial position at the agreed repurchase price net of the difference between the selling price and the agreed repurchase price (prepaid interest expense). The difference between the selling price and the agreed repurchase price is amortised as interest expense over the period commencing from the selling date to the repurchase date.

Efek-efek yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2.e untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Securities sold under repurchase agreements are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2.e for the accounting policy for financial liabilities at amortised cost.

Pada pengukuran awal, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Securities purchased under resale agreements/securities sold under repurchase agreements are initially presented at fair value plus directly attributable transaction costs.

2.k. Kredit yang Diberikan 2.k. Loans

Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam dengan peminjam, mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.

Loans represent provision of cash or cash equivalent based on agreements with borrowers, where borrowers required to pay debts with interest after specified periods.

Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.

Loans are initially measured at fair value plus transaction costs that are directly attributable and an additional cost to acquire the financial assets after initial recognition and are measured at amortized cost using the effective interest method less any allowance for impairment losses.

Restrukturisasi Kredit Bermasalah Non Performing Loans Restructuring

Restrukturisasi kredit meliputi adanya perpanjangan jangka waktu pembayaran dan ketentuan kredit yang baru.

Loan restructuring includes the extension of repayment periods and provision of new credit.

Page 283: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 33

Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui sebagai laba rugi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan penghasilan bunga sesuai dengan syarat-syarat restrukturisasi.

Restructured loans are stated at the lower of carrying value of the loan at the time of restructuring or net present value of the total future cash receipts after restructuring. Losses arising from any excess of the carrying value of the loan at the time of restructuring over the net present value of the total future cash receipts after restructuring are recognized as profit or loss. Thereafter, all cash receipts under the new terms shall be accounted for as the recovery of principal and interest revenue, in accordance with the restructuring scheme.

Kredit yang diberikan dihapusbukukan, ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian di masa datang dan semua jaminan telah diupayakan untuk direalisasi atau sudah diambil alih. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebit cadangan kerugian penurunan nilai. Pelunasan kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya, dikreditkan ke cadangan kerugian penurunan nilai di laporan posisi keuangan.

Loans that written off, when there is no realistic prospect of the returns in the future and all collateral been attempted to be realized or been taken over. Loans that can not be repaid written off by debiting the allowance for impairment losses. Then repayments of loans previously written off are credited to the allowance for impairment losses in the statement of financial position.

Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.

When a loan is uncollectible, it is written off against the related allowance for impairment loss. Such loans are written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined.

Adapun kriteria debitur yang dapat dihapusbukukan meliputi: a. Fasilitas kredit telah mengalami penurunan

nilai; b. Fasilitas kredit telah memiliki cadangan

kerugian penurunan nilai sebesar 100% dari pokok kredit;

c. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan pemulihan, namun tidak berhasil;

d. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada kemampuan membayar;

e. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh liabilitas kreditnya, termasuk yang berasal dari non cash loan, sehingga penghapusbukuan tidak boleh dilakukan pada sebagian kreditnya (partial write off); dan

f. Diumumkan secara terbuka.

The criteria for loan write offs are as follows: a. Loan facility is classified as impaired; b. Loan facility has been provided with 100%

provision of the loan principal;

c. Collection and recovery efforts have been made, but the results are unsuccessful;

d. The debtor has no business prospect or its performance is poor or has no ability to pay;

e. The write offs are performed for entire loan liabilities, including non cash loan, therefore write offs should not be done partially (partial write off); and

f. Announced publicly.

2.l. Aset Tetap 2.l. Fixed Asset

Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan yang meliputi harga perolehannya dan setiap biaya yang dapat diatribusikan

Fixed assets are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any cost directly attributable in bringing the assets

Page 284: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 34

langsung untuk membawa aset ke kondisi dan lokasi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai intensi manajemen.

to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management.

Apabila relevan, biaya perolehan juga dapat mencakup estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap, kewajiban tersebut timbul ketika aset tetap diperoleh atau sebagai konsekuensi penggunaan aset tetap selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk memproduksi persediaan selama periode tersebut.

When applicable, the cost may also comprises the initial estimate of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located, the obligation for which an entity incurs either when the item is acquired or as a consequence of having used the item during a particular period for purposes other than to produce inventories during that period.

Tanah diakui sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan.

Land is recognized at cost and not depreciated.

Aset tetap diakui sebesar biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan.

Fixed assets are recognized at cost less accumulated depreciation.

Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) dengan estimasi masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Depreciation on fixed assets are calculated on the straight-line method with estimated useful lives as follows:

Tahun/ Years

Bangunan 20 Buildings

Perlengkapan dan Peralatan Kantor 4 - 7 Office Equipment

Renovasi Gedung dan Instalasi 4 Building Renovation and Installation

Kendaraan Bermotor 5 Vehicles

Aset tetap yang dikonstruksi sendiri disajikan sebagai bagian aset tetap sebagai “Aset dalam Konstruksi” dan dinyatakan sebesar biaya perolehannya. Semua biaya, termasuk biaya pinjaman, yang terjadi sehubungan dengan konstruksi aset tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap dalam konstruksi. Biaya perolehan aset tetap dalam konstruksi tidak termasuk setiap laba internal, jumlah tidak normal dari biaya pemborosan yang terjadi dalam pemakaian bahan baku, tenaga kerja atau sumber daya lain.

Self-constructed fixed assets are presented as part of the fixed assets under “Asset in Construction” and are stated at its cost. All costs, including borrowing costs, incurred in relation with the construction of these assets are capitalized as part of the cost of assets in construction. Cost of assets in construction shall exclude any internal profits, cost of abnormal amounts of wasted material, labour, or other resources incurred.

Akumulasi biaya perolehan yang akan dipindahkan ke masing-masing pos aset tetap yang sesuai pada saat aset tersebut selesai dikerjakan atau siap digunakan dan disusutkan sejak beroperasi.

The accumulated costs will be transferred to the respective fixed assets items at the time the asset is completed or ready for use and are depreciated since the operation.

Nilai tercatat dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomik masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (yang ditentukan sebesar selisih

The carrying amount of an item of fixed assets is derecognized on disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arrising from derecognition (that determined as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is

Page 285: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 35

antara jumlah hasil pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatatnya) dimasukkan dalam laba rugi pada saat penghentian pengakuan tersebut dilakukan.

included in profit or loss when item is derecognized.

Pada akhir periode pelaporan, Bank melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat, nilai residu, metode penyusutan, dan sisa umur pemakaian berdasarkan kondisi teknis.

At the end of each reporting period, the Bank made regular review of the useful lives, residual values, depreciation method and residual life based on the technical conditions.

2.m. Aset Takberwujud 2.m. Intangible Assets

Aset takberwujud diukur sebesar nilai perolehan pada pengakuan awal. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. Umur manfaat aset takberwujud dinilai apakah terbatas atau tidak terbatas.

Intangible asset is measured on initial recognition at cost. After initial recognition, intangible asset is carried at cost less any accumulated amortization and any accumulated impairment loss. The useful life of intangible asset is assessed to be eiter finite or indefinite.

Piranti lunak komputer yang diperoleh dikapitalisasi sebesar biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan membuat peranti lunak tersebut sampai dengan siap untuk digunakan. Peranti lunak komputer diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) selama 4 - 7 tahun.

Acquisition of the software is capitalized at cost incurred to acquired and make the software ready for use. The software is amortized using the straight line method over 4 - 7 years.

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dicatat sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset dikapitalisasi dan diamortisasi.

Maintenance and repair cost are charged as expenses when incurred. Expenditure that extends the useful life of assets is capitalised and amortised.

2.n. Aset Lain-lain 2.n. Other Assets

Termasuk di dalam aset lain-lain antara lain adalah AYDA, beban dibayar di muka, setoran jaminan, dan beban yang ditangguhkan.

Included in other assets are foreclosed assets, prepaid expenses, security deposits, and deferred expenses.

Agunan yang diambil alih (AYDA) sehubungan dengan penyelesaian kredit diakui sebesar nilai neto yang dapat direalisasi atau sebesar nilai tercatat dari kredit, mana yang lebih rendah. Nilai neto yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. Kelebihan saldo kredit yang diberikan, yang belum dilunasi oleh peminjam diatas nilai dari agunan yang diambil alih, dibebankan sebagai penyisihan penghapusan kredit yang diberikan pada tahun berjalan. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dengan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.

Foreclosed assets with respect to settlement of loans recognized at net realizable value or the carrying amount of the loan, whichever is lower. Net realizable value is the fair value of the collateral after deducting the estimated costs of disposal. Excess receivables balance, which has not been repaid by the borrower on the value of foreclosed assets, is charged as an allowance for uncollectible loans in the current year. The differences between the value of the collateral and the proceeds from sale are recognized as a gain or loss upon sale of the collateral.

Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan kerugian agunan yang diambil alih dibentuk berdasarkan penurunan nilai agunan yang diambil alih.

Management evaluates the value of foreclosed assets on a regular basis. Allowance for losses foreclosed assets established based on impairment foreclosed assets.

Page 286: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 36

Beban perbaikan yang timbul setelah pengambilalihan agunan dikapitalisasi dalam akun agunan yang diambil alih tersebut.

Cost of repairs that arise after the takeover of collateral capitalized in the accounts of the foreclosed assets.

Beban dibayar di muka adalah beban yang telah dikeluarkan tetapi belum diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Beban dibayar di muka akan digunakan untuk aktivitas Bank di masa mendatang. Beban dibayar di muka akan diakui sebagai beban pada saat diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method).

Prepaid expenses are expenses which have been incurred but have not been recognised as expense in the related period. Prepaid expenses will be used for the Bank’s activities in the future. Prepaid expenses are recognised as expenses during the amortisation in accordance with the expected period of benefit by using straight line method.

Termasuk dalam beban dibayar di muka adalah biaya sewa dan biaya asuransi. Beban sewa merupakan pembayaran di muka terkait sewa gedung kantor yang diamortisasi selama masa sewa dan dimulai sejak gedung digunakan.

Included in prepaid expenses are rental expenses and insurance expense. Rent expenses is advance payment for rent of office building which will be amortised for rental period when building is in use.

2.o. Liabilitas Segera 2.o. Obligations Due Immediately

Liabilitas segera adalah liabilitas Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.

Obligations due immediately is a liability of the Bank to other parties who are required to be paid out according to previously established agreements.

Liabilitas segera disajikan sebesar biaya

perolehan yang diamortisasi. Lihat Catatan 2.e untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Obligations due immediately are carried at amortized costs. See Note 2.e for the accounting policy for financial liabilities that are measured at amortized costs.

2.p. Simpanan dari Nasabah 2.p. Deposits from Customers

Simpanan dari nasabah adalah dana yang ditempatkan oleh masyarakat (tidak termasuk bank) berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro, tabungan, deposito berjangka dan bentuk simpanan lain yang dipersamakan dengan itu.

Deposits from customers are funds placed by the public (excluding banks) based deposit agreement funds. Included in this account are current accounts, savings deposits, time deposits and other deposits that form thereto.

Giro merupakan simpanan nasabah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya.

Current accounts are customer deposits which may be withdrawn at any time by cheque or by transfer using bank draft or other facilities of payment orders.

Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan nasabah sesuai dengan persyaratan tertentu yang disepakati.

Savings deposits are customer deposits which can be withdrawn only by customers in accordance with certain conditions.

Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dan Bank.

Time deposits represent customer deposits which can be withdrawn only at a certain time in accordance with an agreement between the deposits holders and the Bank.

Page 287: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 37

Simpanan dari nasabah pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Deposits from customers are initially measured at fair value plus transaction costs that are directly attributable and after initial recognition are measured at amortized cost using the effective interest rate method.

2.q. Simpanan dari Bank Lain 2.q. Deposits from Other Banks

Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, tabungan, deposito dan inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang lebih dari atau 90 hari, Simpanan dari bank lain dicatat sebagai liabilitas terhadap bank lain.

Deposits from other banks represent liabilities to other banks, whether local or overseas, in the form of current accounts, savings deposits, time deposits and inter-bank call money with original maturities less than 90 days or more, deposits from other banks are recorded as a liability the other banks.

Simpanan dari bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Deposits from other banks are initially measured at fair value plus transaction costs that are directly attributable and after initial recognition are measured at amortized cost using the effective interest rate method.

2.r. Pinjaman yang Diterima 2.r. Fund Borrowing Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari bank lain, Bank Indonesia atau pihak lain dengan liabilitas pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.

Fund borrowing’s are finds received by the Bank from Bank Indonesia, the Government and other financing institutions with payment obligation based on borrowing agreements.

Pinjaman yang diterima diakui sebesar nilai wajar pada awalnya dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal dan biaya transaksi yang tidak terpisah dari suku bunga efektif.

Fund borrowings are recognized initially at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Amortized cost is calculated by calculating the existence of discounts or premiums relating to the initial recognition and transaction costs are not separated from the effective interest rate.

2.s. Pendapatan dan Beban Bunga 2.s. Interest Income and Expense

Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan yang dikenakan suku bunga diakui sebagai “pendapatan bunga” dan “beban bunga” di dalam laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif.

Interest income and expense for all interest bearing financial instruments are recognized as “interest income” and “interest expense” profit or loss using the effective interest method.

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh

The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates cash flows

Page 288: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 38

nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup komisi, provisi yang material, dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya.

considering all contractual terms of the financial instrument, but does not consider future credit losses. The calculation includes significant fees, commissions and other fees paid or received between parties to the contract that are integral part of the effective interest rate, transaction costs, and all other premiums or discounts.

2.t. Pendapatan Provisi dan Komisi 2.t. Fees and Commissions Income

Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif atas aset keuangan atau liabilitas keuangan dimasukkan ke dalam perhitungan suku bunga efektif.

Fees and commission income and expenses that are integral to the effective interest of a financial asset or financial liability are included in the calculation of effective interest rate.

Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit atau pendapatan provisi dan komisi yang berhubungan dengan jangka waktu tertentu, diamortisasi sesuai dengan jangka waktu kontrak menggunakan suku bunga efektif dan diklasifikasikan sebagai bagian dari pendapatan bunga pada laba rugi.

Fees and commissions directly related to granting loans activities or fee and commission income related to a specific period, are amortized over the term of the contract using the effective interest rate and are classified as part of interest income on profit or loss.

Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit atau suatu jangka waktu dan/atau terkait dengan pemberian suatu jasa, diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi dan dicatat pada akun pendapatan operasional lainnya.

Fees and commissions which are not related to loans activities or a period of time and / or related to the provision of a service, are recognized as revenues when the transactions occur and are recorded under other operating income.

Beban provisi dan komisi lainnya sehubungan dengan transaksi antar bank diakui sebagai beban pada saat jasa tersebut diterima.

The expenses of fees and commissions relating to inter-bank transactions are recognized as an expense when the services are received.

Apabila pinjaman diselesaikan sebelum jatuh tempo, maka saldo pendapatan provisi dan komisi yang belum diamortisasi diakui pada saat pinjaman diselesaikan.

If the loan is settled before maturity, the unamortised fees and commissions income is recognized when the loan settled.

2.u. Pajak Penghasilan 2.u. Income Tax

Beban pajak adalah jumlah gabungan pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba rugi pada suatu periode. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi, kecuali pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau secara langsung di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.

Tax expense is the aggregate amount included in the determinination of profit or loss for the period in respect of current tax and deferred tax. Current tax and deferred tax is recognized in profit or loss, except for income tax arising from transactions or events that are recognized in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is recognized in other comprehensive income or equity, respectively.

Page 289: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 39

Jumlah pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar diakui sebagai liabilitas. Jika jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode tersebut, maka kelebihannya diakui sebagai aset. Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diperkirakan akan dibayar kepada (direstitusi dari) otoritas perpajakan, yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

Current tax for current and prior periods shall, to the extent unpaid, be recognized as a liability. If the amount already paid in respect of current and prior periods exceeds the amount due for those periods, the excess shall be recognized as an asset. Current tax liabilities (assets) for the current and prior periods shall be measured at the amount expected to be paid to (recovered from) the taxation authorities, using the tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period.

Manfaat terkait dengan rugi pajak yang dapat ditarik untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya diakui sebagai aset. Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak masa depan akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan.

Tax benefits relating to tax loss that can be carried back to recover current tax of a previous periods is recognized as an asset. Deferred tax asset is recognized for the carryforward of unused tax losses and unused tax credit to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses and unused tax credits can be utilized.

Seluruh perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari: a) pengakuan awal goodwill; atau b) pengakuan awal aset atau liabilitas dari

transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).

A deferred tax liability shall be recognised for all taxable temporary differences, except to the extent that the deferred tax liability arises from: a) the initial recognition of goodwill; or b) the initial recognition of an asset or liability

in a transaction which is not a business combination and at the time of the transaction, affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss).

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba dimaksud, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).

A deferred tax asset shall be recognised for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilised, unless the deferred tax asset arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and at the time of the transaction affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss).

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period. The measurement of deferred tax liabilities and deferred tax assets shall reflect the tax

Page 290: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 40

konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Bank memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.

consequences that would follow from the manner in which the Bank expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of its assets and liabilities.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan. Bank mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Setiap pengurangan tersebut dilakukan pembalikan atas aset pajak tangguhan hingga kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia jumlahnya memadai.

The carrying amount of a deferred tax asset reviewed at the end of each reporting period. The Bank shall reduce the carrying amount of a deferred tax asset to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow the benefit of part or all of that deferred tax asset to be utilised. Any such reduction shall be reversed to the extent that it becomes probable that sufficient taxable profit will be available.

Bank melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan jika dan hanya jika: a) entitas memiliki hak yang dapat

dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan

b) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas: i. entitas kena pajak yang sama; atau ii. entitas kena pajak yang berbeda yang

bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diperkirakan untuk diselesaikan atau

dipulihkan.

The Bank offset deferred tax assets and deferred tax liabilities if, and only if: a) the entity has a legally enforceable right to

set off current tax assets against current tax liabilities; and

b) the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either:

i. the same taxable entity; or ii. different taxable entity which intend either

to settle current tax liabilities and assets on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously, in each future period in which significant amounts of deferred tax liabilities or assets are expected to be settled or recovered.

Bank melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Bank: a) memiliki hak yang dapat dipaksakan

secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan

b) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

The Bank offset current tax assets and current tax liabilities if, and only if, the Bank: a) has legally enforceable right to set off the

recognized amounts; and

b) intends either to settle on a net basis, or to realize the assets and settle liabilities simultaneously.

2.v. Imbalan Kerja 2.v. Employee Benefits

Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui ketika pekerja telah memberikan jasanya dalam suatu periode akuntansi, sebesar jumlah tidak terdiskonto dari imbalan kerja jangka pendek yang diharapkan akan dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut.

Short-term Employee Benefits Shor-term employee benefits are recognized when an employee has rendered service during accounting period, at the undiscounted amount of short-term employee benefits expected to be paid in exchange for that service.

Page 291: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 41

Imbalan kerja jangka pendek mencakup antara lain upah, gaji, dan bonus.

Short term employee benefits include such as wages, salaries, and bonus.

Imbalan Pascakerja Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (”UU 13/2003”).

Post-employment Benefits Post-employment benefits such as retirement, severance and service payments are calculated based on Labor Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).

Bank mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini kewajiban imbalan imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan imbalan tersebut.

The Bank recognizes the amount of the net defined benefit liability at the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period less the fair value of plan assets which calculated by independent actuaries using the Projected Unit Credit method. Present value benefit obligation determine by discounting the benefit.

Bank mencatat tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan persyaratan formal program imbalan pasti, tetapi juga kewajiban konstruktif yang timbul dari praktif informal entitas.

The Bank account not only for its legal obligation under the formal terms of a defined benefit plan, but also for any constructive obligation that arises from the entity’s informal practices.

Biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, serta bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi.

Current service cost, past service cost and gain or loss on settlement, and net interets on the net defined benefit liability (asset) are recognized in profit or loss.

Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.

The remeasurement of the net defined benefit liability (assets) comprises actuarial gains and losses,the return on plan assets, and any change in effect of the asset ceiling are recognized in other comprehensive income.

Pesangon Bank mengakui pesangon sebagai liabilitas dan beban pada tanggal yang lebih awal di antara: a) Ketika Bank tidak dapat lagi menarik

tawaran atas imbalan tersebut; dan b) Ketika Bank mengakui biaya untuk

restrukturisasi yang berada dalam ruang lingkup PSAK No. 57 dan melibatkan pembayaran pesangon.

Termination Benefits The Bank recognizes a liability and expense for termination benefits at the earlier of the following dates: a) When the Bank can no longer withdraw the

offer of those benefits; and b) When the Bank recognizes costs for a

restructuring that is within the scope of PSAK No. 57 and involves payment of termination benefits.

Bank mengukur pesangon pada saat pengakuan awal, dan mengukur dan mengakui perubahan selanjutnya, sesuai dengan sifat imbalan kerja.

The Bank measures termination benefits on initial recognition, and measures and recognizes subsequent changes, in accordance with the nature of the employee benefits.

Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, Bank berkomitmen untuk:

Termination benefits are recognized when, and only if, the Bank is committee to:

a) memberhentikan seorang untuk sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau

a) terminate an employee or group of employees before the normal retirement date; or

Page 292: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 42

b) menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.

b) provide termination benefits as a result of an offer made in order to encourage voluntary redudancy.

2.w. Segmen Operasi 2.w. Operating Segment

Bank menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam menilai kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya. Segmetasi berdasarkan aktivitas dari setiap kegiatan operasi entitas legal didalam Bank.

Bank presented operating segments based on the financial information used by the chief operating decision maker in assessing the performance of segments and in the allocation of resources. The segments are based on the activities of each of the operating legal entities within the Bank.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari Bank:

An operating segment is a component of the Bank which:

a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

b. hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh kepala operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

c. tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

a. that engages in business activities from which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transactions with other components of the same entity);

b. whose operating results are regularly

reviewed by chief operating decision maker to make decisions regarding the resources to be allocated and assess its performance; and

c. for which discrete financial information is available.

Karena pada saat ini manajemen Bank menelaah alokasi aset keuangan tertentu di antara nasabah ritel, nasabah usaha kecil dan menengah (UKM) serta nasabah middle rate, tetapi tidak untuk hasil operasi lainnya serta informasi keuangan yang dapat dipisahkan juga tidak tersedia di Bank, maka manajemen berkeyakinan Bank pada saat ini dikelola sebagai segmen operasi tunggal.

Since the management of the Bank examine certain financial asset allocation among retail customers, small and medium business customers (UKM) as well as middle rate customers, but not for other operating results, and financial information that can be separated is also not available in the Bank, the management Bank believes the time is managed as a single operating segment.

3. Sumber Ketidakpastian Estimasi dan 3. Source of Estimation Uncertainty and Pertimbangan Akuntansi Accounting Judgment Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.

Certain estimates and assumption are made in the presentation of the financial statements. These often require management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.

Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun ke depan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.

Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgments are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors, including expectations with regard to future events.

Page 293: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 43

Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.

Although these estimates and assumption are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumptions.

a. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset

Keuangan a. Allowance for Impairment Losses of

Financial Assets Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dievaluasi penurunan nilainya sesuai dengan Catatan 2.e.

Financial assets accounted at amortized cost are evaluated for impairment on a basis described in Note 2.e.

Kondisi spesifik counterparty penurunan nilai dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan counterparty dan nilai realisasi bersih dari setiap agunan. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada, dan strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diterima disetujui secara independen oleh Manajemen Risiko.

The specific counterparty component of the total allowance for impairment applies to financial assets evaluated individually for impairment and based on management's best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgements about the counterparty's financial situation and the net realizable value of any underlying collateral. Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout strategy and estimated cash flows considered recoverable are independently approved by the Risk Management.

Perhitungan cadangan penurunan nilai kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti objektif penurunan nilai, tetapi penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi.

Collectively assessed impairment allowances cover credit losses inherent in portfolios of financial assets with similar economic characteristics when there is an objective evidence to suggest that they contain impaired financial assets, but the individual impaired items cannot yet be identified.

Guna membuat estimasi cadangan yang diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan kerugian yang melekat, dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini. Keakuratan penyisihan tergantung pada seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu dan asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.

In order to estimate the required reserve, management makes assumptions for determining the inherent loss, and to determine the required input parameters, based on past experience and current economic conditions. The accuracy of the allowance depends on how well the estimated future cash flows for specific counterparty reserves and model assumptions and parameters used in determining collective reserves.

Keakuratan penyisihan tergantung pada seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu dan asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif (Catatan 10).

The accuracy of the allowances depends on how well these estimate future cash flows for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective allowances (Note 10).

b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan b. Fair Values of Financial Instruments Dalam menentukan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas yang tidak mempunyai harga pasar, Bank menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2.e untuk

In determining the fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no observable market price, the Bank uses the valuation techniques as described in Note 2.e for

Page 294: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 44

instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai wajar yang kurang obyektif dan membutuhkan berbagai tingkat penilaian tergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya.

financial instruments that are traded infrequently and a lack of price transparency, fair value is less objective and requires varying degrees of judgement depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.

c. Imbalan Pasca Kerja c. Post Employment Benefits

Perhitungan aktuaria menggunakan asumsi-asumsi seperti tingkat diskonto, tingkat pengembalian investasi, tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lain-lain (lihat Catatan 2.v dan 29). Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi nilai liabilitas pensiun.

Actuarial calculations using assumptions such as discount rates, investment returns, salary increase rate, death rate, rate of resignation and others (see Notes 2.v and 29). Changes in these assumptions will affect the value of the pension liabilities.

Bank menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas pensiun. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Bank mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas pensiun yang terkait. Asumsi kunci liabilitas pensiun lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini.

Bank determines the appropriate discount rate at the end of the reporting period, the interest rate that should be used to determine the present value of future cash flows expected estimasian to resolve pension liabilities. In determining the appropriate level of interest rates, the Bank considers the interest rates of government bonds that are denominated in the currency of the consideration will be paid and that have terms to maturity similar to the period of the related pension liability. Other key assumptions pension liabilities are determined based in part on current market conditions.

4. Kas 4. Cash 2015 2014

Rupiah 25,124,294,050 18,672,278,950 Rupiah

Jumlah 25,124,294,050 18,672,278,950 Total

Per 31 Desember 2015 dan 2014, saldo kas termasuk kas pada Anjungan Tunai Mandiri (ATM) masing-masing sebesar Rp862.600.000 dan Rp675.200.000.

As of December 31, 2015 dan 2014, cash balance includes cash in Automatic Teller Machines (ATM) amounting to Rp862,600,000 and Rp675,200,000, respectively.

5. Giro pada Bank Indonesia 5. Current Accounts with Bank Indonesia

2015 2014

Rupiah 367,668,096,273 208,646,104,423 Rupiah

Jumlah 367,668,096,273 208,646,104,423 Total

Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, setiap bank di Indonesia diwajibkan memiliki saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga baik dalam Rupiah maupun mata uang asing.

According to the regulation of Bank Indonesia, each bank in Indonesia is required to maintain a minimum liquidity reserve in certain percentage of third party funds both in Rupiah and foreign currencies.

Page 295: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 45

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Giro Wajib Minimum (GWM) Bank telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011 jo PBI No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 jo PBI No. 17/12/PBI/2015 pada tanggal 1 Desember 2015 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia (BI) dalam Rupiah dan valuta asing yang masing-masing sebesar:

As of December 31, 2015 and 2014, the Bank’s Minimum Statutory Reserve complies with Bank Indonesia (BI) Regulation No. 13/10/PBI/2011 dated February 9, 2011 jo with BI Regulation No. 15/15/PBI/2013 dated December 24, 2013 jo with PBI No. 17/12/PBI/2015 dated December 1, 2015 regarding concerning Minimum Statutory Reserve of Commercial Banks with BI in Rupiah and foreign currency which are as follows:

2015 2014

(%) (%)

Rupiah Rupiah

GWM Utama 7.50 8.00 Primary Statutory Reserves

GWM Sekunder 4.00 4.00 Secondary Statutory Reserves

GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipeilhara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia, sedangkan GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank berupa SBI, Surat Utang Negara (SUN), dan/atau kelebihan saldo Rekening Giro Rupiah Bank dari GWM Utama yang dipelihara di Bank Indonesia. Giro Wajib Minimum LDR adalah tambahan simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia, jika LDR Bank di bawah minimum LDR target Bank Indonesia (78%) atau jika di atas maksimum LDR target Bank Indonesia (92%) dan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank lebih kecil dari KPMM Insentif Bank Indonesia sebesar 14%. Giro wajib minimum LFR adalah tambahan simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia, jika LFR Bank dibawah minimum LFR target Bank Indonesia (78%) atau jika diatas maksimum LFR target Bank Indonesia (92%) dan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank lebih kecil dari KPMM Insentif Bank Indonesia sebesar 14%. Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal 3 Agustus 2015.

Primary Statutory Reserve is a minimum reserve that should be maintained by the Bank in the current accounts with Bank Indonesia, while Secondary Statutory Reserve is a minimum reserve that should be maintained by the Bank which comprises of Bank Indonesia Certificates, Government Debenture Debt (SUN), and/or excess reserve of the Bank’s current accounts from the Primary Statutory Reserve that should be maintained in Bank Indonesia. The Minimum Statutory Reserve on LDR is the additional reserve that should be maintained by the Bank in the form of Current Accounts with Bank Indonesia, if the Bank’s LDR is below the minimum of LDR targeted by Bank Indonesia (78%) or if the Bank’s LDR above the maximum of LDR targeted by Bank Indonesia (92%) and the Capital Adequacy Ratio (CAR) is below Bank Indonesia requirement of 14%. The Minimum Statutory Reserve on LFR is the additional reserve that should be maintained by the Bank in the form of Current Accounts with Bank Indonesia, if the Bank’s LFR is below the minimum of LFR targeted by Bank Indonesia (78%) or if the Bank’s LFR above the maximum of LFR targeted by Bank Indonesia (92%) and the Capital Adequacy Ratio (CAR) is below Bank Indonesia requirement of 14%. This regulation effective since August 3, 2015.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, GWM Bank telah sesuai dengan ketentuan tersebut di atas, dimana rasio GWM untuk rekening Rupiah pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar:

As at December 31, 2015 and 2014, the reserve bank in accordance with the above provisions, where the Minimum Statutory Reserve ratio for Rupiah accounts as at December 31, 2015 and 2014, respectively are as follows:

2015 2014

(%) (%)

Rupiah Rupiah

GWM Utama 7.54 8.02 Primary Statutory Reserves

GWM Sekunder 7.59 7.59 Secondary Statutory Reserves

Page 296: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 46

6. Giro pada Bank Lain 6. Current Accounts with Other Bank Rincian giro pada bank lain adalah sebagai berikut: Details of current accounts with other bank are as

follows:

2015 2014

Pihak Ketiga - Rupiah Third Party - RupiahPT Bank Central Asia Tbk 8,303,995,715 4,050,923,621 PT Bank Central Asia Tbk

Jumlah 8,303,995,715 4,050,923,621 Total

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, giro pada bank lain digolongkan sebagai lancar.

As at December 31, 2015 and 2014, current account with other bank were classified as current.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas giro pada bank lain sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.

Management believes that there is no impairment for current account with other banks therefore no allowance for impairment losses is needed.

7. Penempatan pada Bank Indonesia 7. Placements with Bank Indonesia dan Bank Lain and Other Bank Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan pada bank lain adalah sebagai berikut:

Details of placement with Bank Indonesia and other bank are as follows:

2015 2014

Rupiah Rupiah

Deposit Facility Deposit Facility

Bank Indonesia 293,865,332,297 305,351,236,478 Bank Indonesia

Call Money Call Money

PT Bank Victoria International Tbk 30,000,000,000 20,000,000,000 PT Bank Victoria International Tbk

PT Bank Pembangunan PT Bank Pembangunan

Daerah Kalimantan Selatan 30,000,000,000 -- Daerah Kalimantan Selatan

PT Bank Dinar Indonesia Tbk 20,000,000,000 -- PT Bank Dinar Indonesia Tbk

PT Bank ICBC Indonesia 20,000,000,000 -- PT Bank ICBC Indonesia

PT Bank QNB Indonesia Tbk 20,000,000,000 -- PT Bank QNB Indonesia Tbk

Jumlah 413,865,332,297 325,351,236,478 Total

Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jangka waktu dan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Placements with Bank Indonesia and other bank by time period and remaining periods to maturity as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

Jenis Penempatan ≤ 1 bulan/ > 1 - 3 bulan/ > 3 - 6 bulan/ > 6 - 12 bulan/ Jumlah/ Placement Type

≤ 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months Total

Rupiah Rupiah

Deposit Facility Deposit Facility

Bank Indonesia 293,865,332,297 -- -- -- 293,865,332,297 Bank Indonesia

Call Money Call Money

PT Bank Victoria International Tbk 30,000,000,000 -- -- -- 30,000,000,000 PT Bank Victoria International Tbk

PT Bank Pembangunan PT Bank Pembangunan

Daerah Kalimantan Selatan 30,000,000,000 -- -- -- 30,000,000,000 Daerah Kalimantan Selatan

PT Bank Dinar Indonesia Tbk 20,000,000,000 -- -- -- 20,000,000,000 PT Bank Dinar Indonesia Tbk

PT Bank ICBC Indonesia 20,000,000,000 -- -- -- 20,000,000,000 PT Bank ICBC Indonesia

PT Bank QNB Indonesia Tbk 20,000,000,000 -- -- -- 20,000,000,000 PT Bank QNB Indonesia Tbk

Jumlah 413,865,332,297 -- -- -- 413,865,332,297 Total

2015

Page 297: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 47

Jenis Penempatan ≤ 1 bulan/ > 1 - 3 bulan/ > 3 - 6 bulan/ > 6 - 12 bulan/ Jumlah/ Placement Type

≤ 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months Total

Rupiah Rupiah

Deposit Facility Deposit Facility

Bank Indonesia 305,351,236,478 -- -- -- 305,351,236,478 Bank Indonesia

Call Money Call Money

PT Bank Victoria International Tbk 20,000,000,000 -- -- -- 20,000,000,000 PT Bank Victoria International Tbk

Jumlah 325,351,236,478 -- -- -- 325,351,236,478 Total

2014

Tingkat suku bunga rata-rata per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar 2,59% dan 3,78%.

The average interest rate as of December 31, 2015 and 2014 is 2.59% and 3.78%, respectively.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.

Management believes that there is no impairment for placements with Bank Indonesia and other banks therefore no allowance for impairment losses are needed.

8. Efek-efek 8. Marketable Securities Jumlah tercatat efet-efek berdasarkan tujuan, mata uang, dan jenis pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Marketable securities by purpose, currency, and type as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015 2014

Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah Held to Maturity - Rupiah

Sertifikat Bank Indonesia 100,000,000,000 151,739,000,000 Certificates of Bank Indonesia

Diskonto yang Belum Diamortisasi (3,509,053,342) (1,066,995,223) Unamortized Discount

Nilai Bersih 96,490,946,658 150,672,004,777 Net

Seritifkat Deposito Bank Indonesia 135,000,000,000 45,000,000,000 Deposit Certificates of Bank Indonesia

Diskonto yang Belum Diamortisasi (1,084,147,896) (1,995,868,540) Unamortized Discount

Nilai Bersih 133,915,852,104 43,004,131,460 Net

Obligasi Ritel Indonesia 155,000,000,000 105,000,000,000 Retail Goverment Bonds

SUKUK SR007 10,000,000,000 -- SUKUK SR007

Jumlah 395,406,798,762 298,676,136,237 Total\

Jumlah tercatat efet-efek berdasarkan jangka waktu pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Marketable securities by periods as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

Jenis Efek ≤ 1 - 3 bulan/ > 3 - 6 bulan/ > 6 - 12 bulan/ Jumlah/ Securities Type≤ 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months Total

Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah Held to Maturity - RupiahSertifikat Bank Indonesia -- -- 96,490,946,658 96,490,946,658 Certificates of Bank IndonesiaSertifikat Deposito Bank Indonesia -- -- 133,915,852,104 133,915,852,104 Deposit Certificates of Bank IndonesiaObligasi Ritel Indonesia -- -- 155,000,000,000 155,000,000,000 Retail Goverment BondsSUKUK SR007 -- -- 10,000,000,000 10,000,000,000 SUKUK SR007

Jumlah -- -- 395,406,798,762 395,406,798,762 Total

2015

Jenis Efek ≤ 1 - 3 bulan/ > 3 - 6 bulan/ > 6 - 12 bulan/ Jumlah/ Securities Type≤ 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months Total

Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah Held to Maturity - RupiahSertifikat Bank Indonesia -- -- 150,672,004,777 150,672,004,777 Certificates of Bank IndonesiaSertifikat Deposito Bank Indonesia -- -- 43,004,131,460 43,004,131,460 Deposit Certificates of Bank IndonesiaObligasi Ritel Indonesia -- -- 105,000,000,000 105,000,000,000 Retail Goverment Bonds

Jumlah -- -- 298,676,136,237 298,676,136,237 Total

2014

Page 298: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 48

Jumlah tercatat efet-efek berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Marketable securities by remaining periods to maturity as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

Jenis Efek ≤ 1 - 3 bulan/ > 3 - 6 bulan/ > 6 - 12 bulan/ Jumlah/ Securities Type≤ 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months Total

Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah Held to Maturity - RupiahSertifikat Bank Indonesia -- 29,250,847,256 67,240,099,402 96,490,946,658 Certificates of Bank IndonesiaSertifikat Deposito Bank Indonesia -- 99,429,563,654 34,486,288,450 133,915,852,104 Deposit Certificates of Bank IndonesiaObigasi Ritel Indonesia -- -- 155,000,000,000 155,000,000,000 Retail Goverment BondsSUKUK SR007 -- -- 10,000,000,000 10,000,000,000 SUKUK SR007

Jumlah -- 128,680,410,910 266,726,387,852 395,406,798,762 Total

2015

Jenis Efek ≤ 1 - 3 bulan/ > 3 - 6 bulan/ > 6 - 12 bulan/ Jumlah/ Securities Type≤ 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months Total

Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah Held to Maturity - RupiahSertifikat Bank Indonesia -- 54,541,085,688 96,130,919,089 150,672,004,777 Certificates of Bank IndonesiaSertifikat Deposito Bank Indonesia -- -- 43,004,131,460 43,004,131,460 Deposit Certificates of Bank IndonesiaObigasi Ritel Indonesia -- -- 105,000,000,000 105,000,000,000 Retail Goverment Bonds

Jumlah -- 54,541,085,688 244,135,050,549 298,676,136,237 Total

2014

Tingkat suku bunga rata-rata per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar 6,46% dan 6,93%.

The average interest rate as of December 31, 2015 and 2014 is 6.46% and 6.93%, respectively.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas efek-efek sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.

Management believes that there is no impairment for marketable secutiries therefore no allowance for impairment losses is needed.

9. Efek-efek yang Dibeli dengan Janji 9. Securities Purchased Dijual Kembali under Resale Agreement Jumlah tercatat efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Security purchased under resale agreement as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

Pihak Penjual/ Jenis Efek/ Nilai Nominal/ Tingkat Suku Bunga/ Tanggal Dimulai/ Tanggal Jatuh Tempo/ Nilai Tercatat/Counterparty Type of Securitiy Nominal Account Interest Rate Commencement Date Maturity Date Carrying Amount

Bank Indonesia SUN 125,000,000,000 6.40% 4 Desember/December 2015 20 Januari/January 2016 111,394,640,000Jumlah/ Total 125,000,000,000 111,394,640,000125,000,000,000

2015

Pihak Penjual/ Jenis Efek/ Nilai Nominal/ Tingkat Suku Bunga/ Tanggal Dimulai/ Tanggal Jatuh Tempo/ Nilai Tercatat/Counterparty Type of Securitiy Nominal Account Interest Rate Commencement Date Maturity Date Carrying Amount

Bank Indonesia SUN 15,000,000,000 6.27% 24 November/November 2014 19 Januari/January 2015 14,725,290,000Jumlah/ Total 15,000,000,000 14,725,290,00015,000,000,000

2014

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh efek yang dibeli dengan janji dijual kembali digolongkan sebagai lancar.

As at December 31, 2015 and 2014, all securities purchased under resale agreement were classified as current.

10. Kredit yang Diberikan 10. Loans a. Berdasarkan Jenis dan Kualitas Kredit a. By Type and Credit Quality Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kredit yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai.

The quality of loans based on impaired and unimpaired loan.

Page 299: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 49

Tidak Mengalami Mengalami Jumlah/

Penurunan Nilai Penurunan Nilai Total

dan Penilaian dan Penilaian

Secara Kolektif/ Secara Kolektif

Unimpaired dan Individual/

and Collectively Impaired and

Assessed Collectively and

Individually

Assessed

Pihak Berelasi Related Parties

Modal Kerja 462,272,128 -- 462,272,128 Working Capital

Investasi -- -- -- Investment

Konsumsi 85,245,524 -- 85,245,524 Consumer

Sub Jumlah 547,517,652 -- 547,517,652 Sub Total

Pihak Ketiga Third Parties

Modal Kerja 2,729,576,599,880 71,419,361,826 2,800,995,961,706 Working Capital

Investasi 1,851,313,328,800 63,574,439,447 1,914,887,768,247 Investment

Konsumsi 13,391,760,144 204,636,930 13,596,397,074 Consumer

Sub Jumlah 4,594,281,688,824 135,198,438,203 4,729,480,127,027 Sub Total

Jumlah 4,594,829,206,476 135,198,438,203 4,730,027,644,679 Total

Dikurangi: Cadangan Less: Allowance for

Kerugian Penurunan Nilai (15,570,871,935) (10,197,222,368) (25,768,094,303) Impairment Losses

Jumlah - Bersih 4,579,258,334,541 125,001,215,835 4,704,259,550,376 Total - Net

2015

Tidak Mengalami Mengalami Jumlah/

Penurunan Nilai Penurunan Nilai Total

dan Penilaian dan Penilaian

Secara Kolektif/ Secara Kolektif

Unimpaired dan Individual/

and Collectively Impaired and

Assessed Collectively and

Individually

Assessed

Pihak Berelasi Related Parties

Modal Kerja 45,000,000,000 -- 45,000,000,000 Working Capital

Investasi 1,145,788,423 -- 1,145,788,423 Investment

Konsumsi 42,049,289 -- 42,049,289 Consumer

Sub Jumlah 46,187,837,712 -- 46,187,837,712 Sub Total

Pihak Ketiga Third Parties

Modal Kerja 1,532,425,976,392 46,779,358,633 1,579,205,335,025 Working Capital

Investasi 898,349,530,287 11,003,837,126 909,353,367,413 Investment

Konsumsi 5,095,114,770 63,417,883 5,158,532,653 Consumer

Sub Jumlah 2,435,870,621,449 57,846,613,642 2,493,717,235,091 Sub Total

Jumlah 2,482,058,459,161 57,846,613,642 2,539,905,072,803 Total

Dikurangi: Cadangan Less: Allowance for

Kerugian Penurunan Nilai (6,992,518,664) (4,891,394,216) (11,883,912,880) Impairment Losses

Jumlah - Bersih 2,475,065,940,497 52,955,219,426 2,528,021,159,923 Total - Net

2014

Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

Quality based on the collectibility of loans in accordance with the provisions of Bank Indonesia.

Page 300: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 50

Lancar/ Dalam Perhatian Kurang Lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/Current Khusus/ Substandard Doubtful Loss Total

Special Mention

Pihak Berelasi Related PartiesModal Kerja 462,272,128 -- -- -- -- 462,272,128 Working CapitalInvestasi -- -- -- -- -- -- InvestmentKonsumsi 85,245,524 -- -- -- -- 85,245,524 ConsumerSub Jumlah 547,517,652 -- -- -- -- 547,517,652 Sub Total

Pihak Ketiga Third PartiesModal Kerja 2,546,228,264,231 183,348,335,649 16,569,064,218 24,132,126,761 30,718,170,847 2,800,995,961,706 Working CapitalInvestasi 1,733,005,859,487 118,307,469,313 20,823,844,913 13,781,967,728 28,968,626,806 1,914,887,768,247 InvestmentKonsumsi 13,173,442,370 218,317,774 8,141,433 11,391,087 185,104,410 13,596,397,074 ConsumerSub Jumlah 4,292,407,566,088 301,874,122,736 37,401,050,564 37,925,485,576 59,871,902,063 4,729,480,127,027 Sub Total

Jumlah 4,292,955,083,740 301,874,122,736 37,401,050,564 37,925,485,576 59,871,902,063 4,730,027,644,679 TotalDikurangi: Less:

Cadangan Kerugian Allowance forPenurunan Nilai (8,571,085,433) (6,999,786,502) (2,501,171,408) (2,836,845,991) (4,859,204,969) (25,768,094,303) Impairment Losses

Jumlah - Bersih 4,284,383,998,307 294,874,336,234 34,899,879,156 35,088,639,585 55,012,697,094 4,704,259,550,376 Total - Net

2015

Lancar/ Dalam Perhatian Kurang Lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/Current Khusus/ Substandard Doubtful Loss Total

Special MentionPihak Berelasi Related Parties

Modal Kerja 45,000,000,000 -- -- -- -- 45,000,000,000 Working CapitalInvestasi 1,145,788,423 -- -- -- -- 1,145,788,423 InvestmentKonsumsi 42,049,289 -- -- -- -- 42,049,289 ConsumerSub Jumlah 46,187,837,712 -- -- -- -- 46,187,837,712 Sub Total

Pihak Ketiga Third PartiesModal Kerja 1,461,754,331,742 70,671,644,650 11,773,232,528 15,906,563,727 19,099,562,378 1,579,205,335,025 Working CapitalInvestasi 837,279,339,442 61,070,190,845 1,836,269,151 6,927,546,782 2,240,021,193 909,353,367,413 InvestmentKonsumsi 4,729,468,244 365,646,526 32,160,378 31,257,505 -- 5,158,532,653 ConsumerSub Jumlah 2,303,763,139,428 132,107,482,021 13,641,662,057 22,865,368,014 21,339,583,571 2,493,717,235,091 Sub Total

Jumlah 2,349,950,977,140 132,107,482,021 13,641,662,057 22,865,368,014 21,339,583,571 2,539,905,072,803 TotalDikurangi: Less:

Cadangan Kerugian Allowance forPenurunan Nilai (4,133,067,353) (2,859,451,311) (707,186,571) (1,668,112,907) (2,516,094,738) (11,883,912,880) Impairment Losses

Jumlah - Bersih 2,345,817,909,787 129,248,030,710 12,934,475,486 21,197,255,107 18,823,488,833 2,528,021,159,923 Total - Net

2014

b. Berdasarkan Sektor Ekonomi b. By Economic Sectors Kredit yang diberikan berdasarkan sektor ekonomi dan kredit yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai.

Loans are based on sectors of the economy and the impaired and unimpaired loan.

Page 301: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 51

Tidak Mengalami Mengalami Jumlah/Penurunan Nilai Penurunan Nilai Total

dan Penilaian dan PenilaianSecara Kolektif/ Secara Kolektif

Unimpaired dan Individual/and Collectively Impaired and

Assessed Collectively andIndividuallyAssessed

Pihak Berelasi Related PartiesPerantara Keuangan 462,272,128 -- 462,272,128 Financial IntermediariesIndustri Pengolahan 58,664,687 -- 58,664,687 ManufacturingRumah Tangga 26,580,837 -- 26,580,837 Household Sub Jumlah 547,517,652 -- 547,517,652 Sub Total

Pihak Ketiga Third PartiesPerdagangan Besar dan Eceran 1,924,644,950,023 74,714,741,916 1,999,359,691,939 Wholesale and Retail TradePerantara Keuangan 1,016,078,990,059 -- 1,016,078,990,059 Financial IntermediariesPertanian, Perburuan, dan Kehutanan 698,629,120,820 44,894,154,014 743,523,274,834 Agriculture, Hunting, and ForestryIndustri Pengolahan 212,220,962,612 1,328,163,732 213,549,126,344 ManufacturingTransportasi, Pergudangan, dan Transportation, Warehouse,and

Komunikasi 172,971,932,619 1,578,518,759 174,550,451,378 CommunicationPenyediaan Akomodasi dan Supplies of Accommodation and

Penyediaaan Makan Minum 116,618,835,048 1,608,478,408 118,227,313,456 Foods and BeveragesReal Estate , Usaha Persewaan, Real Estate, Rental Business,

dan Jasa Perusahaan 97,775,903,488 650,692,068 98,426,595,556 and Corporate ServicesKontruksi 104,279,961,560 7,022,472,821 111,302,434,381 ConstructionJasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Social Services, Social Cultural,

Hiburan, dan Perorangan Lainnya 81,584,241,444 393,065,329 81,977,306,773 Entertainment and IndividualPertambangan dan Penggalian 33,538,863,062 1,436,144,651 34,975,007,713 Mining and ExcavationPerikanan 18,459,447,835 120,330,417 18,579,778,252 FisheriesRumah Tangga 13,243,680,559 204,636,929 13,448,317,488 Household Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 94,438,956,329 1,027,759,868 95,466,716,197 Health Services and Social ActivitiesJasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga 3,124,468,900 -- 3,124,468,900 Household ServicesJasa Pendidikan 3,436,560,455 219,279,291 3,655,839,746 EducationBukan Lapangan Usaha Lainnya 3,234,814,011 -- 3,234,814,011 Other Non Economic ActivitiesSub Jumlah 4,594,281,688,824 135,198,438,203 4,729,480,127,027 Sub Total

Jumlah 4,594,829,206,476 135,198,438,203 4,730,027,644,679 TotalDikurangi: Cadangan Kerugian Less: Allowance for

Penurunan Nilai (15,570,871,935) (10,197,222,368) (25,768,094,303) Impairment LossesJumlah - Bersih 4,579,258,334,541 125,001,215,835 4,704,259,550,376 Total - Net

2015

Tidak Mengalami Mengalami Jumlah/Penurunan Nilai Penurunan Nilai Total

dan Penilaian dan PenilaianSecara Kolektif/ Secara Kolektif

Unimpaired dan Individual/and Collectively Impaired and

Assessed Collectively andIndividuallyAssessed

Pihak Berelasi Related PartiesPerantara Keuangan 46,145,788,423 -- 46,145,788,423 Financial IntermediariesRumah Tangga 42,049,289 -- 42,049,289 Household Sub Jumlah 46,187,837,712 -- 46,187,837,712 Sub Total

Pihak Ketiga Third PartiesPerdagangan Besar dan Eceran 704,457,146,657 32,843,490,216 737,300,636,873 Wholesale and Retail TradePerantara Keuangan 736,391,755,212 -- 736,391,755,212 Financial IntermediariesPertanian, Perburuan, dan Kehutanan 461,189,965,979 9,593,777,440 470,783,743,419 Agriculture, Hunting, and ForestryTransportasi, Pergudangan, dan Transportation, Warehouse,and

Komunikasi 120,137,678,834 4,702,485,229 124,840,164,063 CommunicationReal Estate , Usaha Persewaan, Real Estate, Rental Business,

dan Jasa Perusahaan 91,625,912,944 4,909,507,536 96,535,420,480 and Corporate ServicesIndustri Pengolahan 92,435,346,373 759,399,944 93,194,746,317 ManufacturingKontruksi 90,426,574,191 2,370,998,376 92,797,572,567 Construction

2014

Page 302: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 52

Tidak Mengalami Mengalami Jumlah/Penurunan Nilai Penurunan Nilai Total

dan Penilaian dan PenilaianSecara Kolektif/ Secara Kolektif

Unimpaired dan Individual/and Collectively Impaired and

Assessed Collectively andIndividuallyAssessed

2014

Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Social Services, Social Cultural,Hiburan, dan Perorangan Lainnya 35,932,476,248 565,372,587 36,497,848,835 Entertainment and Individual

Penyediaan Akomodasi dan Supplies of Accommodation andPenyediaaan Makan Minum 35,239,386,396 513,832,465 35,753,218,861 Foods and Beverages

Pertambangan dan Penggalian 28,646,912,724 1,098,116,826 29,745,029,550 Mining and ExcavationJasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 23,707,615,095 357,277,532 24,064,892,627 Health Services and Social ActivitiesPerikanan 7,066,544,559 129,299,194 7,195,843,753 FisheriesJasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga 4,727,502,245 3,056,297 4,730,558,542 Household ServicesRumah Tangga 2,171,578,226 -- 2,171,578,226 Household Jasa Pendidikan 1,714,225,766 -- 1,714,225,766 EducationSub Jumlah 2,435,870,621,449 57,846,613,642 2,493,717,235,091 Sub Total

Jumlah 2,482,058,459,161 57,846,613,642 2,539,905,072,803 TotalDikurangi: Cadangan Kerugian Less: Allowance for

Penurunan Nilai (6,992,518,664) (4,891,394,216) (11,883,912,880) Impairment LossesJumlah - Bersih 2,475,065,940,497 52,955,219,426 2,528,021,159,923 Total - Net

Kredit yang diberikan berdasarkan sektor ekonomi dan kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia.

Loans are based on sectors of the economy and quality based on the collectibility of loans in accordance with Bank Indonesia.

Lancar/ Dalam Perhatian Kurang Lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/Current Khusus/ Substandard Doubtful Loss Total

Special MentionPihak Berelasi Related Parties

Perantara Keuangan 462,272,128 -- -- -- -- 462,272,128 Financial IntermediariesIndustri Pengolahan 58,664,687 -- -- -- -- 58,664,687 ManufacturingRumah Tangga 26,580,837 -- -- -- -- 26,580,837 Household Sub Jumlah 547,517,652 -- -- -- -- 547,517,652 Sub Total

Pihak Ketiga Third PartiesPerdagangan Besar dan Eceran 1,782,561,156,041 142,083,793,982 22,438,149,236 18,069,984,655 34,206,608,025 1,999,359,691,939 Wholesale and Retail TradePerantara Keuangan 1,015,948,837,589 130,152,470 -- -- -- 1,016,078,990,059 Financial IntermediariesPertanian, Perburuan, Agriculture, Hunting,

dan Kehutanan 617,575,235,159 81,053,885,661 9,481,580,185 18,160,752,712 17,251,821,117 743,523,274,834 and ForestryIndustri Pengolahan 201,064,854,705 11,156,107,907 211,648,355 733,085,236 383,430,141 213,549,126,344 ManufacturingTransportasi, Pergudangan, dan Transportation, Warehouse and

Komunikasi 157,224,347,582 15,747,585,037 384,724,323 217,298,630 976,495,806 174,550,451,378 CommunicationPenyediaan Akomodasi dan Supplies of Accommodation and

Penyediaaan Makan Minum 111,429,279,273 5,189,555,775 510,273,345 399,685,174 698,519,889 118,227,313,456 Foods and BeveragesReal Estate , Usaha Persewaan, Real Estate, Rental Business,

dan Jasa Perusahaan 87,541,084,853 10,234,818,635 -- 9,495,433 641,196,635 98,426,595,556 and Corporate ServicesKontruksi 83,833,556,969 20,446,404,591 2,368,089,502 -- 4,654,383,319 111,302,434,381 ConstructionJasa Kemasyarakatan, Social Service,

Sosial Budaya, Hiburan, Socio Cultural, Entertainmentdan Perorangan Lainnya 75,395,576,424 6,188,665,020 282,117,852 -- 110,947,477 81,977,306,773 and Individual

Pertambangan dan Penggalian 32,611,210,711 927,652,351 1,436,144,651 -- -- 34,975,007,713 Mining and ExcavationPerikanan 18,302,028,932 157,418,903 68,679,391 18,509,586 33,141,440 18,579,778,252 FisheriesRumah Tangga 13,025,362,785 218,317,774 8,141,433 11,391,086 185,104,410 13,448,317,488 Household Jasa Kesehatan dan Health Services and

Kegiatan Sosial 86,312,678,032 8,126,278,297 211,502,291 86,003,773 730,253,804 95,466,716,197 Social ActivitiesJasa Perorangan yang Melayani

Rumah Tangga 2,910,982,567 213,486,333 -- -- -- 3,124,468,900 Household ServicesJasa Pendidikan 3,436,560,455 -- -- 219,279,291 -- 3,655,839,746 EducationBukan Lapangan Usaha Lainnya 3,234,814,011 -- -- -- -- 3,234,814,011 Other Non Economic ActivitiesSub Jumlah 4,292,407,566,088 301,874,122,736 37,401,050,564 37,925,485,576 59,871,902,063 4,729,480,127,027 Sub Total

Jumlah 4,292,955,083,740 301,874,122,736 37,401,050,564 37,925,485,576 59,871,902,063 4,730,027,644,679 TotalDikurangi: Cadangan Kerugian Less: Allowance for

Penurunan Nilai (8,571,085,433) (6,999,786,502) (2,501,171,408) (2,836,845,991) (4,859,204,969) (25,768,094,303) Impairment LossesJumlah - Bersih 4,284,383,998,307 294,874,336,234 34,899,879,156 35,088,639,585 55,012,697,094 4,704,259,550,376 Total - Net

2015

Page 303: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 53

Lancar/ Dalam Perhatian Kurang Lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/Current Khusus/ Substandard Doubtful Loss Total

Special MentionPihak Berelasi Related Parties

Perantara Keuangan 46,145,788,423 -- -- -- -- 46,145,788,423 Financial IntermediariesRumah Tangga 42,049,289 -- -- -- -- 42,049,289 Household Sub Jumlah 46,187,837,712 -- -- -- -- 46,187,837,712 Sub Total

Pihak Ketiga Third PartiesPerdagangan Besar dan Eceran 656,237,940,935 48,219,205,722 7,352,237,979 11,997,823,345 13,493,428,892 737,300,636,873 Wholesale and Retail TradePerantara Keuangan 736,391,755,212 -- -- -- -- 736,391,755,212 Financial IntermediariesPertanian, Perburuan, Agriculture, Hunting,

dan Kehutanan 434,994,131,717 26,195,834,262 3,082,368,876 2,781,265,715 3,730,142,849 470,783,743,419 and ForestryTransportasi, Pergudangan, dan Transportation, Warehouse and

Komunikasi 102,737,278,202 17,400,400,632 265,661,401 4,400,890,266 35,933,562 124,840,164,063 CommunicationReal Estate , Usaha Persewaan, Real Estate, Rental Business,

dan Jasa Perusahaan 80,581,756,212 11,044,156,732 1,841,738,056 2,181,257,505 886,511,975 96,535,420,480 and Corporate ServicesIndustri Pengolahan 87,734,955,235 4,700,391,138 557,908,320 22,080,230 179,411,394 93,194,746,317 ManufacturingKontruksi 77,322,216,803 13,104,357,388 -- -- 2,370,998,376 92,797,572,567 ConstructionJasa Kemasyarakatan, Social Service,

Sosial Budaya, Hiburan, Socio Cultural, Entertainmentdan Perorangan Lainnya 34,851,748,553 1,080,727,695 238,516,054 95,639,355 231,217,178 36,497,848,835 and Individual

Penyediaan Akomodasi dan Supplies of Accommodation andPenyediaaan Makan Minum 33,255,592,768 1,983,793,628 199,998,667 221,535,109 92,298,689 35,753,218,861 Foods and Beverages

Pertambangan dan Penggalian 22,352,633,867 6,294,278,857 -- 1,098,116,826 -- 29,745,029,550 Mining and ExcavationJasa Kesehatan dan Health Services and

Kegiatan Sosial 22,530,957,093 1,176,658,002 78,760,967 63,703,366 214,813,199 24,064,892,627 Social ActivitiesPerikanan 6,689,905,562 376,638,997 24,471,737 -- 104,827,457 7,195,843,753 FisheriesJasa Perorangan yang Melayani

Rumah Tangga 4,727,502,245 -- -- 3,056,297 -- 4,730,558,542 Household ServicesRumah Tangga 2,114,221,862 57,356,364 -- -- -- 2,171,578,226 Household Jasa Pendidikan 1,240,543,162 473,682,604 -- -- -- 1,714,225,766 EducationSub Jumlah 2,303,763,139,428 132,107,482,021 13,641,662,057 22,865,368,014 21,339,583,571 2,493,717,235,091 Sub Total

Jumlah 2,349,950,977,140 132,107,482,021 13,641,662,057 22,865,368,014 21,339,583,571 2,539,905,072,803 TotalDikurangi: Cadangan Kerugian Less: Allowance for

Penurunan Nilai (4,133,067,353) (2,859,451,311) (707,186,571) (1,668,112,907) (2,516,094,738) (11,883,912,880) Impairment LossesJumlah - Bersih 2,345,817,909,787 129,248,030,710 12,934,475,486 21,197,255,107 18,823,488,833 2,528,021,159,923 Total - Net

2014

Rasio kredit bermasalah dihitung sesuai dengan pedoman perhitungan rasio keuangan sebagaimana tercantum dalam SE-BI No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagaimana telah diubah dengan SE-BI No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 yang kemudian diubah melalui SE-BI No.12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 dan SE-BI No. 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011.

The ratio of non performing loans shall be calculated in accordance with the guidelines calculation of financial ratios as set out in Circular Letter of Bank Indonesia No. 3/30/DPNP dated December 14, 2001 amendmend by Circular Letter of Bank Indonesia No. 7/10/DPNP dated March 31, 2005 which was amendmend by Circular Letter of Bank Indonesia No. 12/11/DPNP dated March 31, 2010 and Circular Letter of Bank Indonesia No. 13/30/DPNP dated December 16, 2011.

Non Performing Loan (NPL)-Bruto yang dimiliki Bank per 31 Desember 2015 dan 2014, masing-masing sebesar Rp135.198.438.203 dan Rp57.846.613.642 atau sebesar 2,93% dan 2,35%.

Non Performing Loans (NPL)-Gross of the Bank as of December 31, 2015 and 2014, amounted to Rp135,198,438,203 and Rp57,846,613,642 or 2.93% and 2.35%, respectively.

NPL-Bersih yang dimiliki Bank per 31 Desember 2015 dan 2014, masing-masing sebesar Rp125.001.215.835 dan Rp52.955.219.426 atau sebesar 2,71% dan 2,15%.

NPL-Net of the Bank as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp125,001,215,835 an Rp52,955,219,426 or 2.71% and 2.15%, respectively.

c. Berdasarkan Jangka Waktu Perjanjian Kredit c. By Loan Periods

2015 2014

< 1 Tahun 117,205,583,310 95,784,314,695 < 1 Year

> 1 Tahun - 2 Tahun 689,542,631,536 319,206,350,505 > 1 Year - 2 Years

> 2 Tahun - 5 Tahun 2,570,277,753,525 1,881,501,861,678 > 2 Years - 5 Years

> 5 Tahun 1,353,001,676,308 243,412,545,925 > 5 Years

Jumlah 4,730,027,644,679 2,539,905,072,803 Total

Dikurangi: Cadangan Kerugian Less: Allowance for

Penurunan Nilai (25,768,094,303) (11,883,912,880) Impairment Losses

Jumlah - Bersih 4,704,259,550,376 2,528,021,159,923 Total - Net

Page 304: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 54

d. Berdasarkan Jatuh Tempo Kredit d. By Remaining Periods

2015 2014

< 1 Tahun 1,070,190,434,477 503,140,118,342 < 1 Year

> 1 Tahun - 2 Tahun 651,647,413,719 500,798,911,562 > 1 Year - 2 Years

> 2 Tahun - 5 Tahun 2,654,930,677,229 1,481,486,074,249 > 2 Years - 5 Years

> 5 Tahun 353,259,119,254 54,479,968,650 > 5 Years

Jumlah 4,730,027,644,679 2,539,905,072,803 Total

Dikurangi: Cadangan Kerugian Less: Allowance for

Penurunan Nilai (25,768,094,303) (11,883,912,880) Impairment Losses

Jumlah - Bersih 4,704,259,550,376 2,528,021,159,923 Total - Net

e. Suku Bunga Rata-rata per Tahun e. Average Interest Rate per Year Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk kredit yang diberikan adalah masing-masing sebesar 14,89% dan 15,83% pada tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

The average annual interest rates of loans were 14.89% and 15.83% the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively.

f. Kredit yang Direktrukturisasi f. Restructured Loans Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank telah melakukan restrukturisasi kredit melalui perpanjangan waktu, penurunan tingkat suku bunga dan kapitalisasi bunga menjadi pokok kredit baru, dengan rincian sebagai berikut:

As of December 31, 2015 and 2014, the Bank restructured loans by time extention, reduction of interest rates and interest capitalization to new loans principal, are as follows:

2015 2014

Kredit yang Direstrukturisasi 236,059,494,056 40,221,648,717 Loan Restructured

Dikurangi: Cadangan Kerugian Less: Allowance for

Penurunan Nilai (4,397,140,386) (340,898,780) Impairment Losses

Jumlah 231,662,353,670 39,880,749,937 Total

g. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai g. Allowance for Impairment Losses Perubahan dalam cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment losses are as follows:

2015 2014

Saldo Awal 11,883,912,880 8,321,381,234 Beginning Balance

Pembentukan selama Tahun Berjalan 70,658,271,878 20,531,391,870 Impairment during the Year

Pemulihan selama Tahun Berjalan (19,840,230,461) (11,808,012,505) Recovery during the Year

Penghapusbukuan dalam Tahun Berjalan (36,933,859,994) (5,160,847,719) Written Off during the Year

Saldo Akhir 25,768,094,303 11,883,912,880 Ending Balance

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan yang dipisahkan antara penilaian secara kolektif dan individual adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment losses of loans that are separated between collective and individual assessment are as follows:

Kolektif/ Individual/ Jumlah/Collective Individual Total

Saldo Awal 8,234,320,887 3,649,591,993 11,883,912,880 Beginning BalancePembentukan selama Tahun Berjalan 49,600,308,009 21,057,963,869 70,658,271,878 Impairment during the YearPemulihan selama Tahun Berjalan (12,145,438,962) (7,694,791,499) (19,840,230,461) Recovery during the YearPenghapusbukuan selama Written Off

Tahun Berjalan (26,531,602,087) (10,402,257,907) (36,933,859,994) during the YearSaldo Akhir 19,157,587,847 6,610,506,456 25,768,094,303 Ending Balance

2015

Page 305: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 55

Kolektif/ Individual/ Jumlah/Collective Individual Total

Saldo Awal 4,928,945,251 3,392,435,983 8,321,381,234 Beginning BalancePembentukan selama Tahun Berjalan 9,086,894,322 11,444,497,548 20,531,391,870 Impairment during the YearPemulihan selama Tahun Berjalan (2,185,649,488) (9,622,363,017) (11,808,012,505) Recovery during the YearPenghapusbukuan selama Written Off

Tahun Berjalan (3,595,869,198) (1,564,978,521) (5,160,847,719) during the YearSaldo Akhir 8,234,320,887 3,649,591,993 11,883,912,880 Ending Balance

2014

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, pembentukan penyisihan aset produktif yang dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia sebesar Rp96.287.160.846 dan Rp47.068.903.215, sehingga pemenuhan cadangan adalah masing-masing sebesar 26,76% dan 25,25%

As of December 31, 2015 and 2014, the minimum allowance for possible losses computed under the Bank Indonesia regulation amounted Rp96,287,160,846 and Rp47,068,903,215 and thus fulfilling the allowance of 26.76% and 25.25% respectively.

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.

Management believes that the allowances provided were adequate to cover possible losses from uncollectible loans.

h. Kredit Hapus Buku h. Written off Loans Perubahan dalam kredit yang dihapus buku adalah sebagai berikut:

The changes in the balance of written off loans are as follows:

2015 2014

Saldo Awal 4,999,962,482 2,256,513,549 Beginning Balance

Penghapusbukuan selama Tahun Berjalan 36,933,859,994 5,160,847,719 Written Off during the Year

Penerimaan Pembayaran Kredit Payment Received of

yang Telah Dihapus Buku (7,090,000,944) -- Written off

Hapus Tagih selama Tahun Berjalan (19,450,384,225) (2,417,398,786) Discharge of Claims during the Year

Saldo Akhir 15,393,437,307 4,999,962,482 Ending Balance

i. Informasi Pokok Lainnya Sehubungan

dengan Kredit yang Diberikan i. Other Key Information in Connection with the

Loans 1. Umum 1. General Kredit yang diberikan pada umumnya

dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka, atau jaminan lain yang dapat diterima oleh perbankan.

Loans are generally secured by collateral tied to the mortgage or power of attorney to sell, time deposits, or other collateral acceptable to banks.

Kredit konsumsi terdiri dari kredit

kepemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor, dan kredit perorangan lainnya.

Consumer loans consist of household mortgages, automobile loans, and other personal loans.

2. Deposito Berjangka yang Dijaminkan

Sebagai Agunan 2. Time Deposits Pledged as Collateral

Jumlah kredit yang dijamin dengan deposito berjangka per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp135.490.722.313 dan Rp44.217.316.979.

Total loans secured by time deposits as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp135,490,722,313 and Rp44,217,316,979, respectively.

Deposito berjangka yang diperhitungkan

sebagai jaminan atas kredit yang diberikan per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp611.563.547.965 dan

Time deposits pledged as collateral of loans as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp611,563,547,965 and Rp22,555,591,719 or represent 13,49% and 0.94% of the total time

Page 306: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 56

Rp22.555.591.719 atau sebesar 13.49% dan 0,94% dari jumlah deposito berjangka (Catatan 15).

deposits respectively (Note 15).

3. Kredit Kepada Pihak Berelasi 3. Loans to Related Parties Kredit yang diberikan kepada pihak berelasi

per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar 0,01% dan 1,33% dari jumlah kredit (Catatan 31).

Loans to related parties as of December 31, 2015 and 2014 are 0.01% and 1.33% of total loans, respectively (Note 31).

4. Batas Maksimum Pemberian Kredit 4. Legal Lending Limit Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,

tidak terdapat pelanggaran ataupun pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada pihak ketiga dan pihak-pihak berelasi sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan Bank Indonesia.

As of December 31, 2015 and 2014, there was no breach and no violation of the Legal Lending Limit requirements both to related parties and third parties. The Bank complied with the requirement of Bank Indonesia.

5. Perjanjian Kerjasama Pembelian Aset (Asset Buying) dengan Koperasi Mitra Sejati

5. Asset Purchase Agreement (Asset Buying) with Koperasi Mitra Sejati

Bank mengambil alih pinjaman dengan cara asset buying. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo asset buying masing-masing sebesar Rp1.917.537.713.808 dan Rp948.392.416.891.

The Bank takes over the loan by asset buying. As of December 31, 2015 and 2014, balance of asset buying amounted to Rp1,917,537,713,808 and Rp948,392,416,891, respectively.

6. Kelonggaran Tarik 6. Unused Loan Facilities Fasilitas kredit kepada nasabah yang

belum digunakan (kelonggaran tarik) per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 729.642.064.987 dan Rp314.434.137.149 (Catatan 30).

Unused loan facilities as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp729,642,064,987 and Rp314,434,137,149 respectively (Note 30).

11. Aset Tetap 11. Fixed Assets

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir/

Beginning Additions Deductions Ending

Balance Balance

Biaya Perolehan Acquisition Cost

Tanah 1,718,485,000 -- -- 1,718,485,000 Land

Bangunan 2,378,123,398 -- -- 2,378,123,398 Buildings

Perlengkapan dan

Peralatan Kantor 21,275,306,542 12,201,602,826 -- 33,476,909,368 Office Equipment

Renovasi Gedung dan Buliding Renovation and

Instalasi 17,464,929,208 1,309,509,934 -- 18,774,439,142 Installation

Kendaraan Bermotor 4,475,633,300 -- 2,818,807,300 1,656,826,000 Vehicles

Jumlah 47,312,477,448 13,511,112,760 2,818,807,300 58,004,782,908 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated DepreciationBangunan 869,156,003 119,229,051 -- 988,385,054 Buildings

Perlengkapan dan

Peralatan Kantor 9,959,486,108 4,651,270,234 -- 14,610,756,342 Office Equipment

Renovasi Gedung dan Buliding Renovation and

Instalasi 9,113,387,612 4,042,602,902 -- 13,155,990,514 Installation

Kendaraan Bermotor 4,424,097,934 23,776,014 2,818,807,300 1,629,066,648 Vehicles

Jumlah 24,366,127,657 8,836,878,201 2,818,807,300 30,384,198,558 Total

Nilai Buku 22,946,349,791 27,620,584,350 Net Book Value

2015

Page 307: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 57

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir/

Beginning Additions Deductions Ending

Balance Balance

Biaya Perolehan Acquisition Cost

Tanah 1,718,485,000 -- -- 1,718,485,000 Land

Bangunan 2,378,123,398 -- -- 2,378,123,398 Buildings

Perlengkapan dan

Peralatan Kantor 15,876,567,134 5,910,142,293 511,402,885 21,275,306,542 Office Equipment

Renovasi Gedung dan Buliding Renovation and

Instalasi 14,479,860,792 2,985,068,416 -- 17,464,929,208 Installation

Kendaraan Bermotor 4,475,633,300 -- -- 4,475,633,300 Vehicles

Jumlah 38,928,669,624 8,895,210,709 511,402,885 47,312,477,448 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated DepreciationBangunan 750,249,833 118,906,170 -- 869,156,003 Buildings

Perlengkapan dan

Peralatan Kantor 7,563,968,840 2,671,841,383 276,324,115 9,959,486,108 Office Equipment

Renovasi Gedung dan Buliding Renovation and

Instalasi 5,467,621,775 3,645,765,837 -- 9,113,387,612 Installation

Kendaraan Bermotor 4,305,942,737 118,155,197 -- 4,424,097,934 Vehicles

Jumlah 18,087,783,185 6,554,668,587 276,324,115 24,366,127,657 Total

Nilai Buku 20,840,886,439 22,946,349,791 Net Book Value

2014

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank memiliki empat bidang tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB). Sertifikat HGB berjangka waktu 20 tahun sampai dengan 30 tahun. Masa berlaku HGB berakhir antara tahun 2025 sampai dengan 2039. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang memadai.

As of December 31, 2015 and 2014, the Bank had four plots of land with Building Use Rights (HGB) titles. The certificates have periods of 20 to 30 years. The HGB expiration period ranges from year 2025 up to 2039. Management believes that there will be no difficulty in obtaining the extension of the land rights as all of the land were acquired legally and are supported by sufficient evidence of ownership.

Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp8.836.878.201 dan Rp6.554.668.587 (Catatan 27).

Depreciation expense for the years ended December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp8,836,878,201 and Rp6,554,668,587, respectively (Note 27).

Bank telah mengasuransikan aset tetap untuk menutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran, pencurian dan bencana alam dengan nilai pertanggungan asuransi per 31 Desember 2015 sebesar Rp40.486.016.043 pada PT Asuransi Harta Aman Pratama sedangkan per 31 Desember 2014 sebesar Rp15.302.095.986 pada PT Asuransi Mitra Maparya, Rp6.771.065.526 pada PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk, dan Rp1.707.684.768 pada PT Asuransi Central Asia.

The Bank has insured its fixed assets to cover possible losses due to fire, theft and natural disasters as of December 31, 2015 for a total coverage of Rp40,486,016,043 with PT Asuransi Harta Aman Pratama, while as of December 31, 2014 for a total coverage of Rp15,302,095,986 with PT Asuransi Mitra Maparya, Rp6,771,065,526 with PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk, and Rp 1,707,684,768 with PT Asuransi Central Asia.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi atas aset tetap yang dipertanggungkan.

Management believes that the insurance coverage is sufficient to cover possible losses on the insured fixed assets.

Page 308: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 58

Pada tahun 2015 dan 2014, Bank menjual peralatan dan perlengkapan kantor dan kendaraan bermotor dengan rincian sebagai berikut:

In 2015 and 2014, the Bank disposal office equipments and vehicle with the details as follows:

2015 2014

Harga Jual 1,156,361,900 324,075,000 Selling PriceNilai Buku -- 235,078,770 Book ValueKeuntungan Penjualan Aset Tetap 1,156,361,900 88,996,230 Gain on Sale of Fixed Asset

Tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

There are no fixed assets pledged as collateral by the Bank as of December 31, 2015 and 2014.

Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki Bank.

Management believes that there is no indication of impairment losses on fixed assets.

12. Aset Takberwujud 12. Intangible Assets

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/Beginning Additions Deductions Reclassification EndingBalance Balance

Piranti Lunak Komputer Computer SoftwareHarga Perolehan 11,838,788,320 6,417,124,307 -- -- 18,255,912,627 CostAkumulasi Amortisasi (5,685,901,199) (3,196,315,383) -- -- (8,882,216,582) Accumulated Amortization

Nilai Buku 6,152,887,121 9,373,696,045 Net Book Value

2015

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/Beginning Additions Deductions Reclassification EndingBalance Balance

Piranti Lunak Komputer Computer SoftwareHarga Perolehan 8,976,387,206 2,862,401,114 -- -- 11,838,788,320 CostAkumulasi Amortisasi (3,380,635,941) (2,305,265,258) -- -- (5,685,901,199) Accumulated Amortization

Nilai Buku 5,595,751,265 6,152,887,121 Net Book Value

2014

Beban amortisasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp3.196.315.383 dan Rp2.305.265.258 (Catatan 27).

Amortization expense of intangible assets for the years ended December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp3,196,315,383 and Rp2,305,265,258, respectively (Note 27).

Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset takberwujud yang dimiliki Bank.

Management believes there is no indication of impairment of intangible assets held by the Bank.

13. Aset Lain-lain 13. Other Assets

2015 2014

Piutang Bunga 48,824,313,804 27,923,521,491 Interest Receivable

Beban Dibayar di Muka 28,783,875,944 4,542,275,214 Prepaid Expenses

Setoran Jaminan 6,313,339,469 3,957,747,838 Security Deposit

Agunan yang Diambil Alih 1,974,410,903 1,107,320,000 Foreclosed Assets

Biaya Sebelum Operasi 1,318,326,946 3,751,273,231 Pre Operating Cost

Uang Muka 435,859,600 1,244,232,899 Cash Advance

Lain-lain 658,317,720 2,180,050,602 Others

Jumlah 88,308,444,386 44,706,421,275 Total

Page 309: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 59

Beban dibayar di muka terdiri dari sewa dibayar di muka, asuransi dibayar di muka dan iuran Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Prepaid expenses consist of prepaid rent, prepaid insurance and contribution the Indonesia Deposit Insurance Corporation (LPS).

Pada tahun 2015, biaya sebelum operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh Bank yang diperuntukan sebagai uang muka sewa atas pembukaan kantor cabang baru di Tugumulyo, Sumatera Selatan.

In 2015, pre operating costs are cost incurred by the Bank, intended as advance payment of rent for the opening of branch office in Tugumulyo, South Sumatera.

Agunan yang diambil alih (AYDA) merupakan jaminan pinjaman yang diberikan yang telah diambil alih oleh Bank berupa tanah dan bangunan.

Foreclosed assets represents loan collateral that have been foreclosed by the Bank in the form of land and buildings.

Pada tahun 2015, terdapat penambahan AYDA sebesar Rp1.974.410.903 berupa tanah kosong, tanah dan bangunan.

In 2015, there were additions in the form of foreclosed assets amounted Rp1,974,410,903 vacant land, land and buildings.

Berdasarkan PBI No. 14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”, khususnya AYDA, Bank diwajibkan untuk melakukan upaya penyelesaian terhadap AYDA yang dimiliki.

Based on PBI No. 14/15/PBI/2012 dated October 24, 2012, regarding the “Asset Quality Ratings for Commercial Banks” and in particular on the foreclosed assets, the Bank is required to have an action plan for settlement of its foreclosed assets.

Pada tahun 2015, terjadi penjualan AYDA sebesar Rp1.107.320.000 dengan nilai jual sebesar Rp450.000.000. Atas transaksi tersebut, Bank mengakui kerugian atas penjualan AYDA sebesar Rp657.320.000 (Catatan 28).

In 2015, the sale of foreclosed assets amounted Rp1,107,320,000 with sales value amounting Rp450,000,000. On such transactions , the Bank recognized a loss on sale of foreclosed assets amounted Rp657,320,000 (Note 28).

Uang muka terdiri dari uang muka instalasi, uang muka pembelian software, dan uang muka perjalanan dinas karyawan.

Cash advances consist of the advance installation, advance purchase software and advance for business travel for employees.

Lain-lain terdiri dari tagihan-tagihan dalam penyelesaian, penyelesaian kliring, persediaan materai, barang cetakan, dan alat tulis kantor.

Others consist of the bills in the settlement, settlement clearing, stamp supplies, prints, and stationery.

14. Liabilitas Segera 14. Obligations Due Immediately

2015 2014

Liabilitias kepada Pihak Ketiga 11,486,644,696 5,698,686,161 Liabilities to Third Parties

Bunga Simpanan Nasabah 225,501,729 732,454,493 Interest of Deposits from Customers

Jumlah 11,712,146,425 6,431,140,654 Total

Liabilitas kepada pihak ketiga terdiri dari titipan dana nasabah, yang merupakan pengiriman dana (transfer) dari satu pihak kepada pihak lainnya melalui Bank sebagai perantara, dimana pada tanggal laporan, dana tersebut belum efektif diterima atau dikredit ke rekening penerima dana (beneficiary).

Obligations to third parties consist of deposits of customer funds, which is delivery of funds (transfer) from one part to another through the Bank as an intermediary, in which at the reporting date, the fund has not been effectively received or credited to the beneficiary account.

Page 310: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 60

15. Simpanan dari Nasabah 15. Deposits from Customers

2015 2014

Rupiah Rupiah

Giro 104,946,381,335 201,076,523,712 Current Accounts

Tabungan 325,984,854,191 109,617,116,700 Savings

Deposito Berjangka 4,533,049,728,845 2,404,524,586,456 Time Deposits

Jumlah 4,963,980,964,371 2,715,218,226,868 Total

Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tentang Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 7 tahun 2009 tanggal 13 Januari 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 3 tahun 2008, LPS dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.

Based on Law No. 24 concerning the Indonesia Deposit Insurance Corporation (LPS) dated September 22, 2004, effective on September 22, 2005 which was amended by Law No. 7 year 2009 dated January 13, 2009 regarding the Determination of Government Regulation as Substitution of Law No. 3 year 2008, LPS was formed to guarantee certain liabilities of commercial banks under the applicable guarantee program, which the amount of guarantee can be adjusted if meet certain criterias.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai besarnya nilai simpanan yang dijamin LPS, pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp2.000.000.000 untuk per nasabah per bank. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, berdasarkan Surat Edaran LPS No. 19 tanggal 6 Oktober 2015, simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 7,50% (2014: 7,50%) untuk simpanan dalam Rupiah.

Based on Government Regulation No. 66 year 2008 dated October 13, 2008, regarding the amount of deposit guaranteed by LPS, as of December 31, 2015 and 2014, the amount of deposits covered by LPS is customer deposits up to Rp2,000,000,000 per customer per bank. As of December 31, 2015 and 2014, based on Circular Letter No. 19 dated October 6, 2015, deposit from customers are only covered if the rate of interest is equal to or below 7.50% (2014: 7.50%) for deposits denominated in Rupiah.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut.

As of December 31, 2015 and 2014, the Bank is a participant of the guarantee program.

a. Giro a. Current Accounts

2015 2014

Pihak Berelasi (Catatan 31) 24,092,750,266 120,275,131,258 Related Parties (Note 31)

Pihak Ketiga 80,853,631,069 80,801,392,454 Third Parties

Jumlah 104,946,381,335 201,076,523,712 Total

Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun The Average Annual Interest Rate

Rupiah 3.30% 4.02% Rupiah Per 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada saldo giro yang dijadikan jaminan kredit.

As of December 31, 2015 and 2014, there are no current accounts used as loan collateral.

Page 311: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 61

b. Tabungan b. Savings

2015 2014

Pihak Berelasi (Catatan 31) 8,117,356,378 1,837,033,860 Related Parties (Note 31)

Pihak Ketiga 317,867,497,813 107,780,082,840 Third PartiesJumlah 325,984,854,191 109,617,116,700 Total

Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun The Average Annual Interest Rate

Rupiah 5.48% 4.78% Rupiah Per 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada saldo tabungan yang dijadikan jaminan kredit.

As of December 31, 2015 and 2014, there are no saving accounts used as loan collateral.

c. Deposito Berjangka c. Time Deposits

2015 2014

Pihak Berelasi (Catatan 31) 54,304,716,064 256,762,740,845 Related Parties (Note 31)

Pihak Ketiga 4,478,745,012,781 2,147,761,845,611 Third PartiesJumlah 4,533,049,728,845 2,404,524,586,456 Total

Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun The Average Annual Interest Rate

Rupiah 8.85% 10.53% Rupiah

Saldo deposito berjangka berdasarkan jangka waktu kontrak:

The balance of deposits by term of the contract:

2015 2014

1 Bulan 1,389,500,354,927 1,406,555,304,063 1 Month

3 Bulan 2,373,836,388,113 816,872,309,182 3 Months

6 Bulan 751,362,836,219 169,845,808,125 6 Months

12 Bulan 18,350,149,586 11,251,165,086 12 MonthsJumlah 4,533,049,728,845 2,404,524,586,456 Total

Saldo deposito berjangka berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:

The balance of time deposits by remaining period to their maturity:

2015 2014

< 1 Bulan 2,034,457,319,429 1,559,590,573,881 < 1 Month> 1 Bulan - 3 Bulan 2,151,158,226,425 771,060,063,123 > 1 Month - 3 Months> 3 Bulan - 6 Bulan 336,718,533,405 67,947,373,436 > 3 Months - 6 Months> 6 Bulan - 12 Bulan 10,715,649,586 5,926,576,016 > 6 Months - 12 MonthsJumlah 4,533,049,728,845 2,404,524,586,456 Total

Jumlah deposito berjangka yang dijadikan sebagai jaminan kredit yang diberikan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp611.563.547.965 dan Rp22.555.591.719 (Catatan 10).

The total time deposits pledged as collateral of loans as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp611,563,547,965 and Rp22,555,591,719, respectively (Note 10).

Page 312: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 62

16. Simpanan dari Bank Lain 16. Deposits from Other Banks

2015 2014

Rupiah Rupiah Deposito Berjangka 58,148,969,310 7,538,226,012 Time Deposits Giro 9,150,433,877 6,264,288,708 Current Accounts Call Money 80,000,000,000 -- Call Money

Jumlah 147,299,403,187 13,802,514,720 Total

Saldo deposito berjangka berdasarkan jangka waktu kontrak:

The balance of deposits by term of the contract:

2015 2014

1 Bulan 50,000,000,000 588,226,012 1 Month

3 Bulan 7,248,969,310 6,150,000,000 3 Months

6 Bulan 900,000,000 800,000,000 6 Months

Jumlah 58,148,969,310 7,538,226,012 Total

Saldo deposito berjangka berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:

The balance of time deposits by remaining period to maturity:

2015 2014

< 1 Bulan 52,150,000,000 2,938,226,012 < 1 Month

> 1 Bulan - 3 Bulan 5,098,969,310 3,800,000,000 > 1 Month - 3 Months

> 3 Bulan - 6 Bulan 900,000,000 800,000,000 > 3 Months - 6 Months

Jumlah 58,148,969,310 7,538,226,012 Total

Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk giro dan deposito berjangka adalah masing-masing sebesar 5,69% dan 7,02% untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 (2014: 6,48% dan 9,47%).

The average annual interest rates of current accounts and time deposits were 5.69% and 7.02% respectively, for the year ended December 31, 2015 (2014: 6.48% and 9.47%).

Saldo call money berdasarkan jangka waktu dan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:

The balance of call money by periods and remaining period to maturity:

Jenis Simpanan dari Bank Lain ≤ 1 bulan/ > 1 - 3 bulan/ > 3 - 6 bulan/ > 6 - 12 bulan/ Jumlah/ Deposits from Other Banks Type≤ 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months Total

Rupiah RupiahCall Money Call Money

PT Bank Index Selindo 20,000,000,000 -- -- -- 20,000,000,000 PT Bank Index SelindoPT Bank Yudha Bhakti 20,000,000,000 20,000,000,000 PT Bank Yudha BhaktiPT Bank Nationalnobu Tbk 10,000,000,000 -- -- -- 10,000,000,000 PT Bank Nationalnobu TbkPT Bank Kesejahteraan Ekonomi 30,000,000,000 -- -- -- 30,000,000,000 PT Bank Kesejahteraan Ekonomi

Jumlah 80,000,000,000 -- -- -- 80,000,000,000 Total

2015

Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk call money adalah sebesar 9,31% untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015.

The average annual interest rates of call money were 9.31% respectively, for the year ended December 31, 2015.

Page 313: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 63

17. Pinjaman yang Diterima 17. Borrowings

2015 2014

PT Bank Central Asia Tbk 50,000,000,000 50,000,000,000 PT Bank Central Asia TbkJumlah 50,000,000,000 50,000,000,000 Total Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 20 tanggal 6 Desember 2012, PT Bank Central Asia Tbk memberikan pinjaman untuk Fasilitas Time Loan dengan nilai maksimal sebesar Rp50.000.000.000 dan bunga pinjaman sebesar 8,5% per tahun dan akan berakhir pada tanggal 4 Februari 2015 dengan jaminan berupa comfort letter.

Based on Credit Agreement No. 20, dated December 6, 2012, PT Bank Central Asia Tbk provides loans for Time Loan Facility to a maximum of Rp50,000,000,000 and bears interest of 8.5% per annum and will matured on February 4, 2015 and secured by comfort letter.

Pada tanggal 14 Februari 2015, Bank memperoleh perpanjangan jangka waktu untuk Fasilitas Time Loan dari PT Bank Central Asia Tbk. Jangka waktu perjanjian kredit sejak tanggal 3 Februari 2015 sampai dengan 4 Februari 2016.

On February 14, 2015, the Bank obtained extension of the time period for Time Loan Facility from PT Bank Central Asia Tbk. The term of the credit agreement is from the date of February 3, 2015 until February 4, 2016.

Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya pada tanggal 11 Februari 2016.

This loan has been fully repaid on February 11, 2016.

18. Perpajakan 18. Taxation a. Utang Pajak a. Taxes Payable

2015 2014

Corporate Income Taxes

Pasal 25 -- 300,204,971 Article 25

Pasal 29 5,514,444,093 1,150,024,493 Article 29

Pajak Penghasilan Lainnya Other Income Taxes

Pasal 21 1,371,266,241 372,361,896 Article 21

Pasal 4 ayat (2) dan 23 5,812,384,357 3,728,478,191 Articles 4 (2) and 23

Pajak Pertambahan Nilai 475,000 575,000 Value Added TaxesJumlah 12,698,569,691 5,551,644,551 Total

Pajak Penghasilan Badan

b. Beban Pajak Penghasilan b. Income Tax Expenses

2015 2014

Pajak Kini 12,038,446,750 4,524,633,500 Current Tax

Pajak Tangguhan 7,706,786,736 4,856,132,243 Deferred TaxJumlah 19,745,233,486 9,380,765,743 Total

c. Pajak Kini c. Current Tax Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan yang disajikan dalam laporan laba rugi dan taksiran laba fiskal Bank adalah sebagai berikut:

A reconciliation between profit before income tax as presented in the statements of income and estimated fiscal profit of the Bank is as follows:

Page 314: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 64

2015 2014

Laba Sebelum Pajak Penghasilan Profit Before Current Income TaxMenurut Laporan Laba Rugi 69,742,445,535 36,715,163,221 per Statements of Profit or Loss

Perbedaan Waktu: Timing DifferencesBeban Akrual 2,416,226,561 (1,720,870,721) Accrued Expenses

Beban Imbalan Pasca Kerja 4,355,917,000 1,730,513,000 Post Employee Benefits

Penyusutan Aset Tetap 2,468,056,973 (4,538,321,455) Depreciation of Fixed Assets

Penyisihan Cadangan Kerugian Provision for Impairment

Penurunan Nilai Aset (40,067,348,476) (14,639,216,726) Losses on Assets

Jumlah (30,827,147,942) (19,167,895,902) Total

Perbedaan Tetap Permanent Differences

Biaya-biaya yang Tidak Diperkenankan 9,238,489,162 551,267,086 Non Deductable Expenses

Jumlah 9,238,489,162 551,267,086 Total

Taksiran Laba Kena Pajak 48,153,786,755 18,098,534,405 Estimated Taxable Income

Dibulatkan 48,153,787,000 18,098,534,000 Rounded

Taksiran Pajak Penghasilan Estimated Income Tax

2015: 25% x Rp48.153.787.000 12,038,446,750 -- 2015: 25% x Rp48,153,787,000

2014: 25% x Rp18.098.534.000 -- 4,524,633,500 2014: 25% x Rp18,098,534,000

Jumlah Pajak Kini 12,038,446,750 4,524,633,500 Total Current Tax

Dikurangi: Kredit Pajak PPh Pasal 25 6,524,002,657 3,374,609,007 Less: Prepaid Taxes Article 25Taksiran Utang Pajak Penghasilan 5,514,444,093 1,150,024,493 Estimated of Income Tax Payable

Laba kena pajak hasil rekonsiliasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 akan digunakan sebagai dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan PPh Badan Bank (SPT)

Taxable income which is resulted form reconciliation for the year ended December 31, 2015 will be used as basis in submission of the Bank’s Annual Corporate Income Tax Return.

Perhitungan laba kena pajak hasil rekonsiliasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 telah sesuai dengan SPT yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.

The calculation of taxable income which is resulted from reconciliation for year ended December 31, 2014 is in accordance with SPT which is reported to the Tax Office.

d. Pajak Tangguhan d. Deferred Tax

Pengaruh keDikreditkan Dikreditkan Penghasilan

(Dibebankan) (Dibebankan) Komprehensifke Laba Rugi/ ke Laba Rugi/ Lainnya/ Others

Credit (Charged) Credit (Charged) Comprehensive2013 to Profit or Loss 2014 to Profit or Loss Income 2015

Beban Akrual 410,147,000 (410,147,000) -- 604,056,640 -- 604,056,640 Accrued ExpensesLiablilitas Imbalan Pasca Kerja 868,008,250 432,628,250 1,300,636,500 1,088,979,500 75,792,750 2,313,823,250 Employee Benefits ObligationPenyusutan Aset Tetap (1,803,356,418) (1,218,809,311) (3,022,165,731) 617,014,243 -- (2,405,151,488) Depreciation of Fixed AssetsPenyisihan Cadangan Kerugian Allowance for

Penurunan Nilai (3,945,133,175) (3,659,804,182) (7,604,937,357) (10,016,837,119) -- (17,621,774,476) Impairment LossesAset/(Liabilitas) Deferred Tax

Pajak Tangguhan (4,470,334,343) (4,856,132,243) (9,326,466,588) (7,706,786,736) 75,792,750 (17,109,046,074) Assets/(Liabilities)

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the total income tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax per statements of profit or loss is as follows:

Page 315: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 65

2015 2014

Laba Sebelum Pajak Penghasilan Profit Before Current Income TaxMenurut Laporan Laba Rugi 69,742,445,535 36,715,163,221 per Statements of Profit or Loss

Beban pajak dengan tarif pajak

yang berlaku 17,435,611,384 9,178,790,805 Tax expense at effective tax rates

Perbedaan Tetap Permanent Difference

Biaya-biaya yang Tidak Diperkenankan 2,309,622,290 137,816,772 Tax Correction Permanent Difference

Jumlah 2,309,622,290 137,816,772 Total

Estimated Taxable IncomeTaksiran Laba Fiskal Tahun Berjalan 19,745,233,674 9,316,607,577 Current Year

Pengaruh Pajak atas Perbedaan Waktu The Tax Effect of Timing Differences

yang Sebelumnya Diakui (188) 64,158,166 Previously Recognized

Jumlah Beban Pajak 19,745,233,486 9,380,765,743 Total Tax Expense

e. Surat Ketetapan Pajak e. Tax Assessment Letter Selama tahun 2014, Bank menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dengan rincian sebagai berikut:

During 2014, the Bank has received Underpayment Tax Assessment Letter and Overpayment Tax Assessment Letter as follows:

Tahun Pajak/ Jenis Pajak/ Tanggal/ Kurang (Lebih) Bayar

Fiscal Year Tax Type Date Under (Over) Payment

2014 PPh Pasal 4 Ayat 2/ Income Tax Article 4 (2) 00001/540/14/038/14 24 Desember/ December 24, 2014 Nihil/ Nil

2014 PPh Pasal 23/ Income Tax Article 23 00001/203/14/038/14 24 Desember/ December 24, 2014 1,812,324

Nomor/ Number

f. Administrasi f. Administration Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan prinsip self assessment. Fiskus dapat menetapkan/mengubah pajak pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku.

Under the taxation laws in Indonesia, the Bank submit/pay tax returns on the basis of self assessments. The tax authorities may assess or amend taxes within the statute of limitations, under prevailing regulations.

19. Liabilitas Lain-lain 19. Other Liabilities

2015 2014

Akrual Bunga 61,016,259,252 21,005,944,080 Accrued Interest

Beban Akrual 25,764,529,802 8,145,674,205 Accrued Expenses

Jumlah 86,780,789,054 29,151,618,285 Total

Akrual bunga merupakan bunga simpanan nasabah yang masih harus dibayarkan kepada nasabah.

Accrued interest expense represents interest on customer which deposits have to be paid to the customers.

Beban akrual terdiri dari beban kantor dan umum kepada pihak ketiga.

Accrued expenses consists of office expenses and general expenses to third parties.

Page 316: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 66

20. Modal Saham 20. Capital Stock a. Modal Saham a. Share Capital

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, susunan pemegang saham dan kepemilikannya adalah sebagai berikut:

On December 31, 2015 and 2014, the stockholders and their ownerships are as follows:

Pemegang Saham Jumlah Saham/ Jumlah Persentase Shareholders

Number of Shares Modal disetor/ Kepemilikan/

Total Percentage of

Paid in Capital Ownership

(%)

PT Sampoerna Investama 526,500,000 526,500,000,000 81.00 PT Sampoerna InvestamaPT Cakrawala Mulia Prima 117,000,000 117,000,000,000 18.00 PT Cakrawala Mulia PrimaEkadharmajanto Kasih 6,500,000 6,500,000,000 1.00 Ekadharmajanto KasihJumlah 650,000,000 650,000,000,000 100.00 Total

2015

Pemegang Saham Jumlah Saham/ Jumlah Persentase Shareholders

Number of Shares Modal disetor/ Kepemilikan/

Total Percentage of

Paid in Capital Ownership

(%)

PT Sampoerna Investama 340,200,000 340,200,000,000 81.00 PT Sampoerna InvestamaPT Cakrawala Mulia Prima 75,600,000 75,600,000,000 18.00 PT Cakrawala Mulia PrimaEkadharmajanto Kasih 4,200,000 4,200,000,000 1.00 Ekadharmajanto KasihJumlah 420,000,000 420,000,000,000 100.00 Total

2014

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat

Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 11 tanggal 17 Januari 2014 dari Notaris Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., para pemegang saham menyetujui peningkatan modal dasar sebanyak Rp1.260.000.000.000 dari sebelumnya Rp400.000.000.000 menjadi Rp1.660.000.000.000. Selain itu para pemegang saham juga menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp335.802.469.000 menjadi p420.000.000.000. Sejumlah Rp340.200.000.000 diambil bagian oleh PT Sampoerna Investama, Rp75.600.000.000 diambil bagian oleh PT Cakrawala Mulia Prima dan Rp4.200.000.000 diambil bagian oleh Tuan Ekadharmajanto Kasih.

Based on notarial deed of the Extraordinary General Shareholders’ Meeting (EGM) No. 11 dated January 17, 2014 of Notary Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., the shareholders agreed and decided to increase authorized capital by Rp1,260,000,000,000 from the previous Rp400,000,000,000 to Rp1,660,000,000,000. In addition, the shareholders also approved an increase in the issued and paid-up from Rp335,802,469,000 to Rp420,000,000,000. An amount of Rp340,200,000,000 was taken by PT Sampoerna Investama, Rp75,600,000,000 was taken by PT Cakrawala Mulia Prima and Rp4,200,000,000 was taken by Mr. Ekadharmajanto Kasih.

Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-16553 tanggal 24 April 2014 dan telah mendapat persetujuan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 28 Mei 2014.

The amendment of the Bank’s Article of Association was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-16553 dated April 24, 2014 and has received effective notice from Financial Services Authority (OJK) dated May 28, 2014.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat

Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 51 tanggal 23 Desember 2014 dari Notaris Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., para pemegang saham

Based on notarial deed of the Extraordinary General Shareholders’ Meeting (EGM) No. 51 dated December 23, 2014 of Notary Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., the shareholders agreed

Page 317: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 67

menyetujui peningkatan modal disetor dari sebelumnya Rp420.000.000.000 menjadi sejumlah Rp550.000.000.000 dengan menerbitkan 130.000.000 saham baru, masing-masing dengan nominal Rp1.000 per saham yang sepenuhnya dibayarkan pada tanggal 5 Desember 2014.

and decided to increase paid up capital from Rp420,000,000,000 to Rp550,000,000,000 by issuing 130,000,000 new shares, each each with a par value of Rp 1,000 per share which is fully received on December 5, 2014.

Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0985186 tanggal 4 Mei 2015 dan telah mendapat persetujuan efektif dari OJK pada tanggal 8 Juni 2015.

The amendment of the Bank’s Article of Association was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03-0985186 dated May 4, 2015 and has received effective notice from OJK dated June 8, 2015.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat

Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 27 tanggal 27 Agustus 2015 dari Notaris Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., para pemegang saham menyetujui peningkatan modal disetor dari sebelumnya Rp550.000.000.000 menjadi sejumlah Rp650.000.000.000 dengan menerbitkan 100.000.000 saham baru, masing-masing dengan nominal Rp1.000 per saham yang sepenuhnya dibayarkan dalam tiga tahap yaitu pada tanggal 18 Agustus 2015, 19 Agustus 2015 dan 20 Agustus 2015.

Based on notarial deed of the Extraordinary General Shareholders’ Meeting (EGM) No. 51 dated December 23, 2014 of Notary Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., the shareholders agreed and decided to increase paid up capital from Rp550,000,000,000 to Rp650,000,000,000 by issuing 100,000,000 new shares, each each with a par value of Rp1,000 per share which is fully received in three stages on August 18, 2015, August 19, 2015 and August 20, 2015.

Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0962088 tanggal 4 September 2015 dan telah mendapat persetujuan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 23 November 2015.

The amendment of the Bank’s Article of Association was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03-0962088 dated September 4, 2015 and has received effective notice from Financial Services Authority (OJK) dated November 23, 2015.

b. Dana Setoran Modal b. Capital Paid in Advance

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 1 tanggal 2 Desember 2015 dari Notaris Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., para pemegang saham menyetujui peningkatan modal disetor dari sebelumnya Rp650.000.000.000 menjadi sejumlah Rp715.000.000.000 dengan menerbitkan 65.000.000 saham baru, masing-masing dengan nominal Rp1.000 per saham yang sepenuhnya diterima pada tanggal 27 November 2015.

Based on notarial deed of the Extraordinary General Shareholders’ Meeting (EGM) No. 1 dated December 2, 2015 of Notary Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., the shareholders agreed and decided to increase paid up capital from Rp650,000,000,000 to Rp715,000,000,000 by issuing 65,000,000 new shares, each each with a par value of Rp 1,000 per share which is fully received on November 27, 2015.

Sampai dengan tanggal laporan keuangan, persetujuan efektif peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh masih dalam proses di Otoritas Jasa Keuangan.

As of the date of this report, approval from Otoritas Jasa Keuangan regarding the increased of the issued and paid in capital is still in process.

Page 318: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 68

21. Penggunaan Laba Bersih 21. Uses of Net Income Penggunaan laba bersih untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

The use of net income for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:

Penggunaan Laba Bersih Tahun 2014 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 05, tanggal 1 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Notaris Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, penyisihan laba bersih untuk dana cadangan dilakukan sampai mencapai 20% (dua puluh persen) dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor, dan hanya boleh digunakan untuk menutup kerugian yang tidak dipenuhi oleh cadangan lain.

Use of 2014 Net Income Based on the Deed of of Statement of Extraordinary General Shareholders’ Meeting No. 05, dated June 1, 2015, made by Notary Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., notary in Jakarta, net of allowance for reserve fund will be provided up to of 20% (twenty percent) of the total issued and paid-up capital, and should only be used to cover losses that are not met by other reserves.

Penggunaan Laba Bersih Tahun 2013 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 19, tanggal 15 Juli 2014 yang dibuat di hadapan Notaris Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, penyisihan laba bersih untuk dana cadangan dilakukan sampai mencapai 20% (dua puluh persen) dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor, dan hanya boleh digunakan untuk menutup kerugian yang tidak dipenuhi oleh cadangan lain.

Use of 2013 Net Income Based on the Deed of of Statement of Extraordinary General Shareholders’ Meeting No. 19, dated July 15, 2014, made by Notary Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., notary in Jakarta, net of allowance for reserve fund will be provided up to of 20% (twenty percent) of the total issued and paid-up capital, and should only be used to cover losses that are not met by other reserves.

Cadangan Umum Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, cadangan umum masing-masing sebesar Rp 7.500.000.000 dan Rp7.000.000.000. Cadangan umum ini dibentuk sehubungan dengan Undang-undang Republik Indonesia No 1/1995 yang telah digantikan dengan Undang-undang No. 40/2007 efektif tanggal 16 Agustus 2007 mengenai Perseroan Terbatas, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan untuk membuat penyisihan cadangan umum sebesar sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk penyisihan tersebut.

General Reserves On December 31, 2015 and 2014, general reserves amounted to Rp7,500,000,000 and Rp7,000,000,000, respectively. These general reserves are provided in connection with the Republic of Indonesia’s Law No. 1/1995 which was replaced by Law No. 40/2007 effective August 16, 2007 regarding Limited Liability Company, which requires companies to make provision for general reserve at least 20% of the total capital issued and fully paid. The law does not mention the time limit for the allowance.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 18 Mei 2015, disetujui seluruh laba bersih untuk tahun buku 2014 ditetapkan sebagai laba ditahan.

Based on the General Meeting of Shareholders (AGM) on May 18, 2015 , approved the entire net profit for the financial year 2014, as retained earnings.

Page 319: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 69

22. Pendapatan Bunga 22. Interest Income

2015 2014

Kredit yang Diberikan 629,468,201,589 327,421,850,724 Loans

Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia

dan Bank Lain 13,027,306,896 19,146,044,921 and Other Bank

Efek-efek 27,798,975,767 13,191,857,957 Marketable Securities

Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali 6,746,216,080 5,858,022,093 Reverse Repo

Lainnya 1,593,271,348 1,123,029,044 Others 678,633,971,680 366,740,804,739 Total Jumlah

Pendapatan bunga lainnya merupakan pendapatan bunga yang berasal dari pendapatan bunga dari giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain.

Other interest income represents interest income from current accounts with Bank Indonesia and current accounts with other banks.

Pendapatan bunga yang diperoleh dari pihak berelasi untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp81.520.650 dan Rp7.311.534.709 atau sebesar 0,01% dan 1,99% dari seluruh pendapatan bunga (Catatan 31).

Interest income earned from related parties for the years ended December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp81,520,650 and Rp7,311,534,709 or at 0.01% and 1.99% of all interest income, respectively (Note 31).

23. Beban Bunga 23. Interest Expenses

2015 2014

Simpanan Nasabah Deposits from Customers

Deposito Berjangka 328,091,811,224 213,796,586,569 Time Deposits

Tabungan 13,783,316,923 3,080,452,226 Savings

Giro 5,701,153,775 6,713,164,158 Current AccountsSub Jumlah 347,576,281,922 223,590,202,953 Sub Total

Simpanan dari Bank Lain Deposits from Other Banks

Pinjaman yang Diterima 4,240,966,667 4,814,909,722 Borrowings

Call Money 4,593,263,889 618,708,367 Call Money

Deposito Berjangka 2,861,855,038 441,891,667 Time Deposits

Giro 329,091,354 98,325,166 Current Accounts

Sub Jumlah 12,025,176,948 5,973,834,922 Sub TotalJumlah 359,601,458,870 229,564,037,875 Total

Beban bunga yang dibayarkan kepada pihak berelasi untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp6.328.782.730 dan Rp31.959.987.107 atau sebesar 1,76% dan 13,92% dari seluruh beban bunga (Catatan 31).

Interest expense paid to related parties for the years ended December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp6,328,728,730 and Rp31,959,987,107 or at 1.76% and 13.92% of all interest expense, respectively (Note 31).

24. Pendapatan Operasional Lainnya – Lain-lain 24. Other Operating Income - Others

2015 2014

Administrasi 865,089,711 630,753,422 Administration

Penerimaan Pembayaran Kredit Payment Received of

yang Telah Dihapus Buku 7,090,000,944 -- Written off

Denda-denda -- 13,828,381,884 Penalties

Lainnya 4,941,778,911 2,135,419,881 OthersJumlah 12,896,869,566 16,594,555,187 Total

Page 320: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 70

25. Pemulihan (Pembentukan) Cadangan 25. Recovery (Provision) For Impairment Kerugian Penurunan Nilai Atas Aset Keuangan Losses on Financial Assets and dan Non Aset Keuangan and Non Financial Assets Pemulihan (Pembentukan) cadangan kerugian penurunan nilai terdiri dari:

Recovery (Provision) for impairment losses on financial assets consists of:

2015 2014

Pembentukan Cadangan Kerugian Provision for

Penurunan Nilai Impairment Losses

Kredit yang Diberikan (Catatan 10) (70,658,271,878) (20,531,391,870) Loans (Note 10)

Pemulihan Cadangan Kerugian Recovery for

Penurunan Nilai Impairment Losses

Kredit yang Diberikan (Catatan 10) 19,840,230,461 11,808,012,505 Loans (Note 10)

Jumlah - Bersih (50,818,041,417) (8,723,379,365) Total - Net

Manajemen membukukan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp50.818.041.417 (2014: Rp8.723.379.365). Jumlah cadangan yang lebih besar di tahun 2015 disebabkan oleh peningkatan jumlah kredit yang mengalami penurunan nilai.

Management books impairment losses on loans for the year ended 31 December 2015 amounted to Rp50,818,041,417 (2014: Rp8,723,379,365). This higher amount in 2015 is as a result of higher impaired loans.

26. Beban Tenaga Kerja 26. Personnel Expenses

2015 2014

Gaji 99,246,424,488 50,286,737,626 Salaries

Tunjangan Hari Raya 9,478,209,534 7,369,524,126 Holiday Allowance

Pendidikan dan Latihan 6,164,435,721 3,143,660,652 Education and Training

Asuransi 6,810,218,104 1,746,413,768 Insurance

Beban Imbalan Kerja (Catatan 29) 4,568,825,000 1,730,513,000 Employee Benefits Expense (Note 29)

Honorarium Komisaris 1,815,615,381 1,029,565,999 Commisioner Honorarium

Lembur 553,323,401 640,514,313 Overtime

Lain-Lain 517,721,405 70,484,217 OthersJumlah 129,154,773,034 66,017,413,701 Total

27. Beban Umum dan Administrasi 27. General and Administrative Expenses

2015 2014

Barang dan Jasa 19,797,091,569 8,248,896,056 Goods and Services

Asuransi Penjaminan Simpanan 13,916,856,461 4,752,854,288 Guarantee Deposit Insurance

Penyusutan Aset Tetap (Catatan 11) 8,836,878,201 6,554,668,587 Depreciation (Note 11)

Biaya Jasa Outsourcing 7,053,678,074 4,194,204,897 Outsourcing Service Expense

Sewa Gedung 6,959,517,134 5,684,815,192 Office Rental

Perbaikan dan Pemeliharaan 5,237,090,204 1,450,706,861 Repair and Maintenance

Perjalanan Dinas 4,851,028,107 1,552,306,175 Business Travel

Sewa Lainnya 4,031,272,803 4,029,169,740 Other Rentals

Biaya Tahunan Otoritas Jasa Keuangan 3,770,796,368 1,096,275,834 Financial Service Authority Fee

Amortisasi Aset Takberwujud (Catatan 12) 3,196,315,383 2,305,265,258 Intangible Assets Amortization (Note 12)

Iklan dan Promosi 1,746,306,814 268,437,018 Advertising and Promotion

Page 321: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 71

2015 2014

Premi Asuransi 456,784,767 507,127,932 Insurance Premium

Pajak 225,443,153 242,664,688 Taxes

Keanggotaan 457,078,000 323,774,000 Membership

Lain-lain 1,408,665,651 1,106,084,776 OthersJumlah 81,944,802,689 42,317,251,302

28. Pendapatan (Beban) Non Operasional 28. Non Operating Income (Expenses)

2015 2014

Pendapatan Non Operasional Non Operating Income

Laba Penjualan Aset Tetap 1,156,361,900 88,996,230 Gain on Sale of Fixed Assets

Lain-lain 5,207,000 40,783,530 Others

1,161,568,900 129,779,760

Beban Non Operasional Non Operating Expenses

Kegiatan Karyawan (120,489,744) (40,893,986) Employee Activities

Sumbangan (543,230,939) (58,138,620) Contribution

Lain-lain (767,167,918) (28,861,616) Others

(1,430,888,601) (127,894,222)Jumlah - Bersih (269,319,701) 1,885,538 Total - Net

29. Imbalan Kerja 29. Employee Benefit Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing adalah 806 karyawan dan 503 karyawan (tidak diaudit).

The Company calculates post-employment benefits for its qualifying employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. The number of employees that have a right for the benefits in 2015 and 2014 was 806 employees and 503 employees, respectively (unaudited).

Keuntungan dan kerugian aktuaria yang timbul dari penyesuaian, perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan dalam program pensiun diakui seluruhnya dalam laba komprehensif lain.

Actuarial gains and losses arising from adjustments and changes in actuarial assumptions are charged or credited to the other comprehensive income.

Bank menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan ketentuan yang diatur dalam UU No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003.

The Bank calculated and recorded the employee benefits expense in accordance with the Labor Law No. 13 Year 2003 dated March 25, 2003.

Liabilitas atas imbalan kerja per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dicatat berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, masing-masing dengan nomor laporan No. 1781/ST-GG-PSAK24-BSS/X/2015 tertanggal 26 Oktober 2015 dan 1461/ST-GG-PSAK24-BSS/XII/2014 tertanggal 18 Desember 2014.

Liabilities for employment benefits as of December 31, 2015 and 2014 are recorded based on actuarial conducted by PT Dayamandiri Dharmakonsolindo, an independent actuary, with the report number No. 1781/ST-GG-PSAK24-BSS/X/2015 dated October 26, 2015 and No. 1461/ST-GG-PSAK24-BSS/XII/2014 dated December 18, 2014.

Perubahan liabilitas atas imbalan pasca kerja untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, adalah sebagai berikut:

Movement in liability for post employement benefits for the years ended December 31, 2015 and 2014 is as follows:

Page 322: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 72

2015 2014

Liabilitas Bersih Awal Tahun 5,202,546,000 3,472,033,000 Net Liabiltiies at the Beginning of The Year

Beban Imbalan Kerja yang Employee Benefit Expense

diakui pada tahun berjalan 4,568,825,000 1,730,513,000 Recognised in the Current Year

Penyesuaian 7,135,000 -- AdjustmentPendapatan Komprehensif Lain (303,171,000) -- Other Comprehensive IncomePembayaran Imbalan (220,042,000) -- Actual Benefit Payment

Saldo Akhir Tahun 9,255,293,000 5,202,546,000 Ending Balance of the Year

Beban imbalan kerja untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The employee benefits expenses for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015 2014

Beban Jasa Kini 2,521,235,000 2,537,685,000 Current Service Cost

Biaya Jasa Lalu (598,348,000) -- Past Service Cost

Karyawan Transfer 2,177,267,000 -- Employee Transferred In

Beban Bunga 450,500,000 261,587,000 Interest Cost

Kelebihan Pembayaran 18,171,000 -- Excess benefit paidKeuntungan Aktuaria yang Diakui -- (9,456,000) Recognized Actuarial GainJumlah 4,568,825,000 2,789,816,000 TotalDampak Kurtailmen -- (1,059,303,000) Effect of Curtailment

Jumlah 4,568,825,000 1,730,513,000 Total

Liabilitas imbalan kerja tersebut dihitung dengan menggunakan metode "Projected Unit Credit" dengan menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:

Employee benefits liabilities is calculated using the “Projected Unit Credit” method with the following assumptions:

2015 2014

Tingkat Diskonto per Tahun 9.24% 8.86% Annual Discount Rate

Tingkat Kenaikan Gaji Per Tahun 5.00% 5.00% Annual Rate of Increase in Salary

Tabel Mortalita Table Mortalita Indonesia III Table Mortalita Indonesia III Table of Mortality

Tingkat Cacat 10% dari Jumlah Mortalita/ 10% dari Jumlah Mortalita/ Disabilty Rate 10 % of Total Mortality 10 % of Total Mortality

Usia Pensiun 55 Tahun/Years 55 Tahun/Years Retirement Age

Analisis jatuh tempo yang diharapkan dari pembayaran manfaat pensiun adalah sebagai berikut:

Analysis of expected maturity of the pension benefit payments are as follows :

Dalam 1 tahun/ 2 sampai 5 tahun/ Lebih dari 5 tahun/ Jumlah/Within 1 year Between 2 to 5 years Over 5 years Total

Manfaat Pensiun 258,583,000 3,811,542,000 27,982,117,000 32,052,242,000 Pension Benefit

Nilai kini liabilitas pensiun imbalan pasti dihitung menggunakan tingkat diskonto yang ditetapkan dengan mengacu pada imbal hasil obligasi korporasi berkualitas tinggi. Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program.

The present value of the defined benefit pension obligation is calculated using a discount rate determined by refer on high quality corporate bonds return. Decrease bond interest rate will increase the obligation program.

Nilai kini liabilitas imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu.

The present value of the defined benefit obligation is calculated by refer to future salary of program participants. Thus, the salary increase program participants will increase the obligation program.

Page 323: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 73

Sensitifitas analisis dibawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi yang lain konstan.

The sensitivity analysis below have been determined based on reasonable possible changes of the repective assuptions occuring at the of the reporting period, while holding all other assumptions constans.

Perubahan Asumsi/ Nilai Kini Liabilitas Imbalan Kerja/Change in Assumption Present Value of Benefit Obligation

Tingkat Diskonto Kenaikan/Increase 1% 8,512,820 Discount RatePenurunan/Decrease 1% 10,111,546

Tingkat Kenaikan Gaji Kenaikan/Increase 1% 10,138,960 Salary Increase RatePenurunan/Decrease 1% 8,478,909

2015

Revisi PSAK 24 memperkenalkan perubahan terkait pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan imbalan pasca kerja. Sebagai hasil dari penerapan PSAK revisi 24, Bank telah mengubah kebijakan akuntansi sehubungan dengan program imbalan pasti, dimana metode koridor pernah diterapkan sebelumnya. Standar ini juga mengharuskan pendapatan/ bunga neto dihitung dari liabilitas/aset imbalan pasti neto dan tingkat diskonto ditentukan pada awal tahun.

Revised PSAK 24 introduces changes to the recognition, measurement, presentation and disclosure of post-employement benefit. As a result of the adoption of revised PSAK 24, the Bank has changed its accounting policy with respect to defined benefit plans, for which the corridor method was previously applied. The standard also requires net interest expense/ income to be calculated as the product of the net defined benefit liability/asset and the discount rate as determined at the beginning of the year.

Perubahan kebijakan akuntansi ini harus diterapkan secara retrospektif dan dampak atas perubahan kebijakan tersebut terhadap laporan laba rugi dan komprehensif lain tahun 2014 tidak signifikan hanya sebesar Rp227.378.250 sehingga selisih atas perubahan tersebut dibukukan ke laporan laba rugi dan komprehensif lain tahun berjalan.

This change in accounting policy has been applied retrospectively and no significant effect to statement or profit or loss and other comprehensive income is only amounted to Rp227,378,250, thus the difference of change is recorded in current statement or profit or loss and other comprehensive income.

30. Komitmen dan Kontinjensi 30. Commitment and Contingencies Dalam bisnis normal perbankan, Bank mempunyai komitmen dan kontinjensi yang tidak disajikan dalam laporan posisi keuangan.

In the normal business of banking, the Bank has commitments and contingencies that are not presented in the statement of financial position.

Ikhtisar komitmen dan kontinjensi Bank yang dinyatakan dalam nilai kontrak setara dengan mata uang Rupiah adalah sebagai berikut:

Summary of the Bank’s commitments and contingencies set forth in the contract currency equivalent with Rupiah is as follows:

2015 2014

KOMITMEN COMMITMENTSLiabilitas Komitmen Commitments Payable

Fasilitas Kredit kepada Debitur

yang Belum Digunakan Unused Loan Facilities

Pihak Berelasi (45,320,000,000) (111,145,000,000) Related Parties

Pihak Ketiga (684,322,064,987) (203,289,137,149) Third Parties

Jumlah Liabilitas Komitmen (Catatan 10) (729,642,064,987) (314,434,137,149) Total of Commitments Payable (Note 10)

Jumlah Liabilitas Komitmen - Bersih (729,642,064,987) (314,434,137,149) Total of Commitments Payable - Net

Page 324: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 74

2015 2014

KONTINJENSI CONTINGENCIES

Tagihan Kontinjensi Contingencies ReceivablesPendapatan Bunga dalam Penyelesaian 4,701,169,978 3,336,581,378 Interest Receivable Non Performing Assets

Jumlah Tagihan Kontinjensi 4,701,169,978 3,336,581,378 Total of Contingencies Receivables

Liabilitas Kontinjensi Contingencies LiabilitiesBank Garansi yang Diterbitkan (4,042,660,595) (3,816,600,000) Bank Guarantees Issued

Jumlah Liabilitas Kontinjensi (4,042,660,595) (3,816,600,000) Total of Contingencies Payable

Jumlah Tagihan (Liabilitas) Total of Contingencies Receivables

Kontinjensi - Bersih 658,509,383 (480,018,622) (Payable) - Net

Jumlah Komitmen dan Total of Commitments and

Kontinjensi - Bersih (728,983,555,604) (314,914,155,771) Contingencies - Net 31. Sifat Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi 31. Nature of Related Parties Transactions Sifat Hubungan Berelasi Nature of Relationships Pihak-pihak berelasi adalah Bank dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank.

Related parties are Bank and individuals who directly or indirectly have relationships with the Bank through ownership or management.

Pihak Berelasi/ Sifat Hubungan Berelasi/ Transaksi/Related Parties Nature of Related Parties Transactions

Koperasi Mitra Sejati Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Giro, Kredit, Kelonggaran Tarik/

Under Common Control Current Account, Loan, Unused Loan Facilities

PT Buana Anggana Mandura Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Giro/

Under Common Control Current Account

PT Amanda Cipta Persada Entitas Asosiasi/ Deposito Berjangka/

Associate Time Deposit

PT Sampoerna Strategic Entitas Asosiasi/ Giro/

Associate Current Account

Kopkar Sampoerna Strategic Entitas Asosiasi/ Deposito Berjangka, Giro, Kredit,

Associate Kelonggaran Tarik/

Time Deposits, Current Account, Loans, Unused Loan Facilities

PT Sigmantara Alfindo Entitas Asosiasi/ Deposito Berjangka/

Associate Time Deposits

PT Sampoerna Agro Tbk Entitas Asosiasi/ Giro/

Associate Current Account

PT Siswa Bangsa Entitas Asosiasi/ Giro/

Associate Current Account

PT Aek Tarum Entitas Asosiasi/ Giro/

Associate Current Account

PT National Sago Prima Entitas Asosiasi/ Giro/

Associate Current Account

PT Telaga Hikmah Entitas Asosiasi/ Giro/

Associate Current Account

PT Sampoerna Ethanol Entitas Asosiasi/ Giro, Deposito Berjangka/

Associate Current Account, Time Deposits

PT Sampoerna Investama Entitas Asosiasi/ Giro, Deposito Berjangka/

Associate Current Account, Time Deposits

PT Cakrawala Mulia Prima Entitas Asosiasi/ Deposito Berjangka/

Associate Time Deposits

Page 325: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 75

Pihak Berelasi/ Sifat Hubungan Berelasi/ Transaksi/Related Parties Nature of Related Parties Transactions

PT Sumber Alfaria Trijaya Entitas Asosiasi/ Giro/

Associate Current Account

PT Midi Utama Indonesia Entitas Asosiasi/ Giro/

Associate Current Account

Michael Joseph Sampoerna Pemilik Pemegang Saham Mayoritas/ Tabungan, Giro/

Owner of Majority Shareholder Saving, Current Account

Ekadharmajanto Kasih Pemegang Saham/ Tabungan/

Shareholder Saving

Djoko Susanto Komisaris Pemegang Saham/ Deposito Berjangka/

Commossioner of Shareholder Time Deposits

Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Manajemen Bank/ Tabungan, Deposito Berjangka/

Eksekutif Bank/ Board of Commissioners, The Bank's Management Saving, Time DepositDirectors and Executive Bank Officers

Transaksi dengan Pihak Berelasi Related Parties Transactions Dalam kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut dilaksanakan dengan persyaratan dan kondisi yang normal dilakukan dengan pihak ketiga. Transaksi-transaksi tersebut adalah sebagai berikut:

In course of business, the Bank has transactions with related parties. These transactions are conducted in a normal terms and conditions as well as transactions with third parties. The transactions are as follows:

2015 2014

ASET ASSETS

Kredit yang Diberikan (Catatan 10) Loans (Note 10)Entitas Asosiasi 462,272,128 46,145,788,423 AssociatesPejabat Eksekutif, Direksi Bank dan Executive Officers, Director, and

Keluarga Direksi Bank 85,245,524 42,049,289 Director's FamilyJumlah 547,517,652 46,187,837,712 Total

Persentase Terhadap Jumlah Aset 0.01% 1.33% Percentage to Total Assets

LIABILITAS LIABILITIES

Simpanan dari Nasabah (Catatan 15) Deposits from Customers (Note 15)

Giro Current Accounts

Entitas Asosiasi 21,376,706,580 116,397,831,887 AssociatedPemegang Saham 1,572,088,703 3,877,299,371 Shareholdres

Pejabat Eksekutif, Direksi dan Executive Officers, Director, and

Keluarga Direksi 1,143,954,983 -- Director's Family

24,092,750,266 120,275,131,258

Tabungan Savings

Pejabat Eksekutif, Direksi dan Executive Officers, Director, and

Keluarga Direksi 5,153,926,859 1,478,677,222 Director's Family

Pemegang Saham 23,766,072 21,021,207 Shareholders

Direksi Perusahaan dari

Pemegang Saham 2,939,663,447 337,335,431 Shareholder' Director

8,117,356,378 1,837,033,860

Page 326: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 76

2015 2014

Deposito Berjangka Time Deposits

Entitas Asosiasi 6,357,397,260 196,775,781,055 Associated

Keluarga Pemegang Saham 24,958,498,278 17,500,000,000 Shareholders' Family

Pemegang Saham 7,553,254,795 37,604,190,677 Shareholders

Pejabat Eksekutif, Direksi Bank dan Executive Officers, Director, and

Keluarga Direksi Bank 15,435,565,731 4,882,769,113 Director's Family

54,304,716,064 256,762,740,845

Jumlah 86,514,822,708 378,874,905,963 Total

Persentase Terhadap Jumlah Liabilitas 1.63% 13.39% Percentage to Total Liabilities

Pendapatan Bunga (Catatan 22) Interest Income (Note 22)Entitas Asosiasi 68,828,328 7,304,878,307 AssociatesPejabat Eksekutif, Direksi, Dan Executive Officers, Director, and

Keluarga Direksi Bank 12,692,322 6,656,402 Director's Family

Jumlah 81,520,650 7,311,534,709 Total

Persentase Terhadap Percentage toJumlah Pendapatan Bunga 0.01% 1.99% Total Interest Income

Beban Bunga (Catatan 23) Interest Expenses (Note 23)Keluarga Pemegang Saham 2,246,469,041 1,842,750,000 Shareholders' FamilyPihak Dibawah Pengendalian Bersama Parties under Common Control

Pemegang Saham 721,552,917 4,116,593,527 Shareholders' FamilyPejabat Eksekutif, Direksi dan Executive Officers, Director, and

Keluarga Direksi 1,648,631,835 584,836,360 Director's FamilyDireksi Perusahaan dari

Pemegang Saham 445,117,665 16,124,634 Shareholder' DirectorEntitas Asosiasi 1,267,011,272 25,399,682,587 Associated

Jumlah 6,328,782,730 31,959,987,107 Total

Persentase Terhadap Percentage toJumlah Beban Bunga 1.76% 13.92% Total Interest Expense

Jumlah remunerasi yang telah diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:

The total remunerations received by the Board of Commissioners and Board of Directors are as follows:

2015 2014

Dewan Direksi 6,207,252,360 3,999,952,889 Board of Directors

Dewan Komisaris 1,747,453,192 996,766,919 Board of Commisioners

Jumlah 7,954,705,552 4,996,719,808 Total

32. Segmen Operasi 32. Segment Operations

Seperti yang telah dijelaskan pada Catatan 2.w, Bank pada saat ini dikelola sebagai segmen operasi tunggal. Saat ini, Bank menganalisa segmen secara geografis dimana manajemen menelaah laporan internal manajemen secara bulanan untuk masing-masing area.

As described in Note 2.w, the Bank is currently managed as a single operating segment. Currently, the Bank analyzes geographically segment which examines the management of internal management reports on a monthly basis for each area.

Informasi wilayah geografis dikelompokkan menjadi Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Information geographical areas grouped into Jakarta, West Java, East Java, Sumatra, Kalimantan, and Sulawesi.

Page 327: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 77

Jakarta/ Jawa Barat/ Jawa Timur/ Sumatera/ Kalimantan/ Sulawesi/ Papua/ Jumlah/Jakarta West Java East Java Sumatera Kalimantan Sulawesi Papua/ Total

Pendapatan Bunga - Bersih 259,556,044,993 4,434,453,594 8,621,130,394 27,725,978,437 2,368,989,495 10,811,140,937 5,514,774,960 319,032,512,810 Interest Income - NetPendapatan Operasional Lainnya 4,904,279,810 487,884,656 1,546,056,371 3,940,270,767 241,014,788 1,356,987,524 420,375,650 12,896,869,566 Other Operating IncomesPembentukan Cadangan Provision for

Kerugian Penurunan Nilai (38,206,340,911) (225,831,978) (1,039,215,184) (8,844,832,503) (26,280,731) (1,574,586,453) (900,953,657) (50,818,041,417) Impairment LossesBeban Operasional Lain (155,221,564,555) (4,332,669,416) (7,410,083,518) (25,092,693,530) (3,398,176,259) (10,557,348,445) (5,087,040,000) (211,099,575,723) Other Operating ExpensesLaba (Rugi) Operasional 71,032,419,337 363,836,856 1,717,888,063 (2,271,276,829) (814,452,707) 36,193,563 (52,843,047) 70,011,765,236 Operating Income (Losses)Pendapatan (Beban) Non Operasional (244,653,934) (2,662,600) (1,716,000) (14,202,000) (1,351,167) (1,177,000) (3,557,000) (269,319,701) Non Operating Income (Expenses)Laba (Rugi) Sebelum

Pajak Penghasilan 70,787,765,403 361,174,256 1,716,172,063 (2,285,478,829) (815,803,874) 35,016,563 (56,400,047) 69,742,445,535 Income (Loss) Before TaxesBeban Pajak Penghasilan (19,745,233,486) -- -- -- -- -- -- (19,745,233,486) Income Tax ExpenseLaba Bersih 51,042,531,917 361,174,256 1,716,172,063 (2,285,478,829) (815,803,874) 35,016,563 (56,400,047) 49,997,212,049 Net Income

Jumlah Aset 4,478,544,766,759 213,069,024,437 341,158,575,115 624,293,707,622 108,784,308,497 287,624,177,192 97,850,872,632 6,151,325,432,254 Total Assets

Jumlah Liabilitas 3,618,851,869,715 213,430,198,692 342,874,747,178 627,883,848,515 109,600,112,371 288,288,162,651 97,907,272,680 5,298,836,211,802 Total Liabilities

2015

Jakarta/ Jawa Barat/ Jawa Timur/ Sumatera/ Kalimantan/ Sulawesi/ Jumlah/Jakarta West Java East Java Sumatera Kalimantan Sulawesi Total

Pendapatan Bunga - Bersih 127,045,623,889 741,855,395 714,064,181 7,889,231,665 168,683,398 617,308,336 137,176,766,864 Interest Income - NetPendapatan Operasional Lainnya 14,476,658,036 160,255,932 207,015,927 1,678,499,509 11,026,758 61,099,025 16,594,555,187 Other Operating IncomesPembentukan Cadangan Provision for

Kerugian Penurunan Nilai (6,510,312,737) (53,034,136) (325,864,799) (1,705,848,227) (20,643,393) (107,676,073) (8,723,379,365) Impairment LossesBeban Operasional Lain (84,874,481,136) (2,944,452,031) (4,429,946,877) (11,685,043,474) (961,785,587) (3,438,955,898) (108,334,665,003) Other Operating ExpensesLaba (Rugi) Operasional 50,137,488,052 (2,095,374,840) (3,834,731,568) (3,823,160,527) (802,718,824) (2,868,224,610) 36,713,277,683 Operating Income (Losses)Pendapatan (Beban) Non Operasional 34,894,155 (11,751,729) (99,000) (17,195,888) (2,234,000) (1,728,000) 1,885,538 Non Operating Income (Expenses)Laba (Rugi) Sebelum

Pajak Penghasilan 50,172,382,207 (2,107,126,569) (3,834,830,568) (3,840,356,415) (804,952,824) (2,869,952,610) 36,715,163,221 Income (Loss) Before TaxesBeban Pajak Penghasilan (9,380,765,743) -- -- -- -- -- (9,380,765,743) Income Tax ExpenseLaba Bersih 40,791,616,464 (2,107,126,569) (3,834,830,568) (3,840,356,415) (804,952,824) (2,869,952,610) 27,334,397,478 Net Income

Jumlah Aset 2,875,662,001,805 39,211,347,346 183,476,608,026 261,589,715,538 64,936,558,248 47,072,556,857 3,471,948,787,819 Total Assets

Jumlah Liabilitas 2,224,940,152,666 41,318,473,915 187,311,438,594 265,430,071,953 65,741,511,072 49,942,509,467 2,834,684,157,666 Total Liabilities

2014

33. Manajemen Risiko 33. Risk Management Bank telah mengimplementasikan prosedur Manajemen risiko sesuai dengan PBI No. 5/8/PBI/2003 tentang “Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum” sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 11/25/PBI/2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP perihal “Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum” sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011.

The Bank has implemented Risk Management policy in accordance with BI regulation No. 5/8/PBI/2003 concerning "Application of Risk Management for Commercial Banks", which amended by PBI No. 11/25/PBI/2009 and Bank Indonesia Circular Letter No. 5/21/DPNP concerning "Application of Risk Management for Commercial Banks" which amended by Bank Indonesia Circular Letter No. 13/23/DPNP dated October 25, 2011.

Penerapan manajemen risiko pada Bank merupakan suatu proses yang meliputi kegiatan identifikasi, pengukuran, pengendalian dan pemantauan risiko, yang mencakup hal-hal sebagai berikut: - Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi;

- Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan

limit; - Kecukupan proses identifikasi, pengukuran,

pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko; dan

- Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.

Application of risk management by the Bank related to identification, measuring, controlling and monitoring are as follows:

- Active supervision by the Board of Commissioners and Directors;

- Adequacy of policies, procedures, and establishment of limits;

- Adequacy of processes of identification, measurement, monitoring, and control of risks and the Risk Management information system; and

- Comprehensive internal control system.

Penerapan manajemen risiko pada Bank juga mencakup pengelolaan risiko produk dan aktivitas baru.

Application of risk management by the Bank has managed risks for new products and activities.

Selain itu, manajemen telah membentuk Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko yang independen terhadap Satuan Kerja Operasional maupun Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), dengan harapan pengelolaan risiko secara keseluruhan dapat dilakukan secara terpadu, terarah, terkoordinir dan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja usaha Bank.

Meanwhile, management formed Risk Management Committee and Risk Management Working Unit that are independent to Operational Working Unit and Internal Audit Working Unit. Hopefully, this can make the overall management risk be performed systematically, coordinated, and continuously increase the Bank’s working performance.

Page 328: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 78

Bank telah mengelola delapan jenis risiko sesuai ketentuan Bank Indonesia yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko reputasi, dan risiko stratejik.

The Bank has managed eight risks in accordance with Bank Indonesia regulation, namely credit risk, liquidity risk, market risk, operational risk, compliance risk, legal risk, reputation risk, and strategic risk.

Profil Risiko Risks Profile Bank juga membuat profil risiko yang secara garis besar dapat memetakan aktivitas yang memiliki risiko maupun potensi risiko yang mengganggu kelangsungan bisnis Bank.

The Bank prepares a risk profile that those business units which carry risks as well as the potential risks that effect the Bank's ability to continue as a going concern.

Bank telah membentuk struktur organisasi manajemen risiko yang terpusat dan independen yang memiliki fungsi mengidentifikasi, mengukur, memonitor dan mengelola risiko-risiko dasar dan menetapkan pedoman serta kebijakan risiko.

The Bank has developed an centralized and independent organizational structure for risk management which has the function to identify, measure, monitor and maintain basic risks and to guidelines and risk policy.

Pengungkapan mengenai risiko kredit, risiko likuiditas, risiko suku bunga, dan risiko operasional telah diungkapkan dalam catatan tersendiri (Catatan 34, 35, 36, dan 37).

The disclosure on credit risk, liquidity risk, interest rate risk and operational risk has been made in separate (Notes 34, 35, 36 and 37).

a. Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis.

a. Legal Risk Legal risk is the risk raised by legal claims and/or weaknesses in judicial aspects of the business.

Pengelolaan risiko hukum antara lain dilakukan dengan mendokumentasi, mengelola kelengkapan dan keabsahan dokumen, meminimalisir kerugian/biaya yang terkait dengan kasus hukum dan menghindari pelanggaran terhadap regulasi perbankan dan ketentuan hukum.

Legal risk management is carried by documenting, managing completeness and validity of documents, minimizing losses or expenses related to legal cases and avoiding violation of legal requirements and banking regulation.

b. Risiko Reputasi

Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Bank akan merespon secara aktif apabila timbul publikasi negatif sehingga hal-hal yang mungkin berpotensi merugikan Bank dapat dideteksi lebih awal.

b. Reputation Risk Reputation risk is the risk related to the decreasing level of stakeholder confidence arising from the negative perception on the Bank. The Bank will respond actively when the negative publication arised so that things that might potentially adverse the Bank can be detected earlier.

c. Risiko Stratejik

Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Pengelolaan risiko stratejik antara lain dilakukan dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada, melakukan pengawasan terhadap realisasi Rencana Bisnis Bank (RBB), dan melakukan penyesuaian kebijakan dan prosedur terhadap perubahan eksternal.

c. Strategic Risk Strategic risk is the risk due to inaccuracy in deciding and/or implementing a strategic decision as well as the failure in anticipating the changes in the business environment. Strategic risk is performed through optimizing existing resources, monitoring Bank’s Business Plan realization and make amendment to policies and procedures to external changes.

Page 329: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 79

d. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan adalah risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.

Risiko kepatuhan melekat pada risiko Bank yang terkait pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya yang berlaku seperti Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), restrukturisasi kredit, Know Your Customers (KYC), dan komitmen terhadap ketentuan tertentu.

d. Compliance Risk Compliance risk is the risk that the Bank does not comply and/or does not implement legislation and regulations.

Compliance risk embedded to the Bank’s risk is related to legislation and other regulations, such as Legal Lending Limit (BMPK), credit restructuring, Know Your Customers (KYC) and commitment to certain regulations.

34. Risiko Kredit 34. Credit Risk Risiko kredit merupakan risiko yang terjadi akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi liabilitas kepada Bank. Untuk mengelola risikonya, Bank mengukur risiko kredit dari portofolio yang ada baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Hal ini untuk memastikan kemungkinan kerugian dari tidak dibayarnya kredit yang diberikan menjadi seminimal mungkin, baik untuk debitur individual maupun secara keseluruhan.

Credit risk is the risk that occurs due to failure of the debtor and/or other parties in fulfilling obligations to the Bank. To manage this risk, the Bank measure credit risk from existing portofolio, both quantitatively and qualitatively. This is to ensure the possibility of losses from unpaid loans to a minimum, both for individual and overall debtors.

Dalam melakukan pengelolaan risiko kredit, Bank berfokus pada beberapa unsur utama yang meliputi kebijakan dan prosedur perkreditan yang mengutamakan prinsip kehati-hatian, seperti melakukan selective lending pada area dan komoditas tertentu yang dianggap masih cukup potensial untuk tumbuh dengan sehat, proses persetujuan kredit yang transparan dan berjenjang oleh Komite Kredit, kriteria dan alat ukur risiko yang jelas, penyebaran risiko yang merata, administrasi dan dokumentasi yang lengkap serta pengawasan kredit secara berkesinambungan untuk menjaga kualitas kredit yang diberikan.

In managing credit risk, the Bank focuses on some of main components, including credit policies and procedures that prioritizes prudent banking principles, such as conducting selective lending in the area and certain commodities that are considered still potential enough to grow, transparent and tiered loan approval process by Credit committee, criteria and a clear risk measurement, the equitable spread of risk, complete credit administration and documentation, and continuous credit monitoring to maintain loan quality.

Bank melakukan pengawasan berkesinambungan untuk mengidentifikasi secara dini potensi risiko kredit yang mungkin timbul sehingga dapat dilakukan langkah-langkah penyelesaian maupun penyelamatan yang efisien dan efektif.

The Bank conducts continuous monitoring to identify potential credit risk earlier in order to take the efficient and effective resolving or corrective steps.

Berikut ini adalah rasio kredit bermasalah/non performing loan (NPL) dan rasio kualitas aset produktif Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:

The following are the non performing loans (NPL) ratio and the earnings asset quality ratio of the Bank as of December 31, 2015 and 2014:

2015 2014(%) (%)

Rasio NPL - Bruto 2.93 2.35 NPL Ratio - GrossRasio NPL - Bersih 2.71 2.15 NPL Ratio - NetRasio Kualitas Aset Produktif 2.33 1.85 Earning Assets Quality Ratio

Page 330: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 80

Rasio kualitas aset produktif merupakan rasio aset yang diklasifikasikan sebagai aset produktif non lancar dibandingkan dengan jumlah aset produktif.

Earning asset quality ratio represents a ratio of assets classified as non-current earning assets compared to total earning assets.

Sistem pengelolaan manajemen risiko kredit Bank telah dibakukan dalam suatu pedoman dan dikaji secara periodik.

Credit risk management system of the Bank has been formalized in a guideline and reviewed periodically.

a. Eksposur maksimum risiko kredit tanpa

memperhitungkan agunan dan kredit lainnya a. The maximum credit risk exposure without

calculating the collateral and other credit

Eksposur risiko kredit untuk aset pada laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Credit risk exposures to assets in the statement of financial position as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015 2014

Giro pada Bank Indonesia 367,668,096,273 208,646,104,423 Current Accounts with Bank Indonesia

Giro pada Bank Lain 8,303,995,715 4,050,923,621 Current Accounts with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia

dan Bank Lain 413,865,332,297 325,351,236,478 and Other Bank

Efek-efek 395,406,798,762 298,676,136,237 Marketable Securities

Efek-efek yang Dibeli Securities Repurchased

dengan Janji Dijual Kembali 111,394,640,000 14,725,290,000 under Resale Agreements

Kredit yang Diberikan - Bersih 4,704,259,550,376 2,528,021,159,923 Loans - Net

Jumlah 6,000,898,413,423 3,379,470,850,682 Total

Eksposur Maksimum/

Maximum Exposure

Eksposur risiko kredit untuk rekening administratif pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Credit risk exposures on the off balance sheet items as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015 2014

Fasilitas Kredit kepada Nasabah

yang Belum Digunakan 729,642,064,987 314,434,137,149 Unused Loans Facility

Bank Garansi yang Diterbitkan 4,042,660,595 3,816,600,000 Bank Guarantee Issued

Jumlah 733,684,725,582 318,250,737,149 Total

Eksposur Maksimum/Maximum Exposure

Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya. Untuk aset posisi keuangan, eksposur di atas ditentukan berdasarkan nilai tercatat bersih seperti yang diungkapkan pada laporan posisi keuangan.

The table above illustrates the maximum exposure to credit risk for the Bank as of December 31, 2015 and 2014, without taking collateral or other credit support into account. For financial assets, the exposures set out above are based on net carrying amounts as reported in the statement of financial position.

Manajemen yakin akan kemampuan Bank untuk mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit yang berasal dari kredit yang diberikan berdasarkan hal-hal sebagai berikut:

Management believes in the Bank's ability to control and maintain its credit risk exposure arising from loans based on the following matters:

Page 331: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 81

- Bank telah memiliki pedoman tertulis mengenai kebijakan dan proses kredit yang mencakup seluruh aspek pemberian kredit yang dilakukan. Setiap pemberian kredit harus senantiasa mengacu pada kebijakan tersebut.

- Pemantauan kredit yang disiplin.

- The Bank has written guidelines regarding credit policies and processes that cover all aspects of loans granted. Each granting of credit should always refer to such policy.

- Disciplined loan monitoring. b. Konsentrasi risiko aset keuangan dengan

eksposur risiko kredit b. Concentration of financial asset risk with

credit risk exposure. Sektor Industri Industry Sector

Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan sektor industri.

The following tables describe the details of the Bank's credit exposure at the carrying amount (without calculating the collateral or other credit support), which are categorized by industry sector.

Pemerintah Bank/ Lembaga Perusahaan Perseorangan/ Jumlah/

(Termasuk Bank Banks Keuangan Lainnya/ Individual Total

Indonesia)/ Bukan Bank/ Other

Government Non Bank Companies

(Including Bank Financial

Indonesia) Institution

Giro pada Bank Indonesia 367,668,096,273 -- -- -- -- 367,668,096,273 Current Accounts with Bank Indonesia

Giro pada Bank Lain -- 8,303,995,715 -- -- -- 8,303,995,715 Current Accounts with Other Bank

Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan bank lain 293,865,332,297 120,000,000,000 -- -- -- 413,865,332,297 and Other Banks

Efek-efek 395,406,798,762 -- -- -- -- 395,406,798,762 Marketable Securities

Efek-efek yang Dibeli dengan Securities Purchased under

Janji Dijual Kembali 111,394,640,000 -- -- -- -- 111,394,640,000 Resale Agreements

Kredit yang Diberikan -- 120,268,699,862 834,856,153,820 694,725,169,358 3,080,177,621,639 4,730,027,644,679 Loans

Jumlah - Bruto 1,168,334,867,332 248,572,695,577 834,856,153,820 694,725,169,358 3,080,177,621,639 6,026,666,507,726 Total - Gross

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (25,768,094,303) Allowance for Impairment Losses

Jumlah - Bersih 6,000,898,413,423 Total - Net

2015

Pemerintah Bank/ Lembaga Perusahaan Perseorangan/ Jumlah/

(Termasuk Bank Banks Keuangan Lainnya/ Individual Total

Indonesia)/ Bukan Bank/ Other

Government Non Bank Companies

(Including Bank Financial

Indonesia) Institution

Giro pada Bank Indonesia 208,646,104,423 -- -- -- -- 208,646,104,423 Current Accounts with Bank Indonesia

Giro pada Bank Lain -- 4,050,923,621 -- -- -- 4,050,923,621 Current Accounts with Other Bank

Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan bank lain 305,351,236,478 20,000,000,000 -- -- -- 325,351,236,478 and Other Banks

Efek-efek 298,676,136,237 -- -- -- -- 298,676,136,237 Marketable Securities

Efek-efek yang Dibeli dengan Securities Purchased under

Janji Dijual Kembali 14,725,290,000 -- -- -- -- 14,725,290,000 Resale Agreements

Kredit yang Diberikan -- 76,076,425,002 345,669,741,502 679,015,543,903 1,439,143,362,396 2,539,905,072,803 Loans

Jumlah - Bruto 827,398,767,138 100,127,348,623 345,669,741,502 679,015,543,903 1,439,143,362,396 3,391,354,763,562 Total - Gross

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (11,883,912,880) Allowance for Impairment Losses

Jumlah - Bersih 3,379,470,850,682 Total - Net

2014

Bank/ Lembaga Perusahaan Perseorangan/ Jumlah/

Banks Keuangan Lainnya/ Individual Total

Bukan Bank/ Other

Non Bank Companies

Financial

Institution

Fasilitas Kredit kepada Debitur

yang Belum Digunakan 32,695,200,000 324,799,753,024 247,774,222,697 124,372,889,266 729,642,064,987 Unused Loans Facility

Bank Garansi yang Diterbitkan -- 200,000,000 3,842,660,595 -- 4,042,660,595 Bank Guarantees Issued

Jumlah 32,695,200,000 324,999,753,024 251,616,883,292 124,372,889,266 733,684,725,582 Total

2015

Page 332: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 82

Bank/ Lembaga Perusahaan Perseorangan/ Jumlah/

Banks Keuangan Lainnya/ Individual Total

Bukan Bank/ Other

Non Bank Companies

Financial

Institution

Fasilitas Kredit kepada Debitur

yang Belum Digunakan 20,362,700,000 29,631,979,286 210,239,550,323 54,199,907,540 314,434,137,149 Unused Loans Facility

Bank Garansi yang Diterbitkan -- 3,816,600,000 -- 3,816,600,000 Bank Guarantees Issued

Jumlah 20,362,700,000 29,631,979,286 214,056,150,323 54,199,907,540 318,250,737,149 Total

2014

Konsentrasi risiko kredit menurut jenis kredit yang diberikan dan sektor ekonomi telah diungkapkan dalam Catatan 10.

Concentrations of credit risk of loans by type of loans and economic sectors are disclosed in Note 10.

35. Risiko Likuiditas 35. Liquidity Risk

Risiko likuiditas merupakan risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.

Liquidity risk represents a consequent risk arising from the Bank’s inability to fulfill the matured liabilities from cash flow fund source, and/or from high quality liquid asset that can be used as collateral, without disturbing the Bank’s activities and financial condition.

Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Likuiditas juga terus ditingkatkan melalui monitoring secara harian atas posisi aset lancar terhadap Non Core Depositor maupun terhadap posisi dana pihak ketiga secara keseluruhan, menetapkan limit penyangga (buffer) likuiditas, dan memperkuat struktur dan sumber daya manusia di tim Funding.

Quality of Liquidity Risk Management also be improved through daily monitoring on current asset position of the Non Core Depositor and to the overall position of third-party funds as a whole, set a limit liquidity buffer, and strengthen the structure and human resources in Funding team.

Disamping itu, Bank juga melakukan upaya peningkatan pelayanan kepada nasabah penyimpan dalam rangka menjaga stabilitas dan kontinuitas jumlah simpanan, meningkatkan jumlah nasabah retail berbiaya murah melalui kerjasama dengan perusahaan-perusahaan dalam pembayaran payroll, kebijakan penempatan dana pada instrumen yang aman dan likuid, kebijakan contingency funding plan dan evaluasi posisi likuiditas melalui rapat Asset Liability Committee (ALCO) secara rutin.

Besides that, the Bank also made efforts to increasing services to depositors in order to maintain the stability and continuity of deposits, increasing the number of low cost retail customers through cooperation with companies in payroll payment policy placement funds in safe and liquid instruments, policies contingency funding plan evaluation of the liquidity position through Asset Liability Committee (ALCO) meetings periodically.

Tabel berikut ini menggambarkan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas Bank dihitung berdasarkan sisa periode jatuh tempo kontrak pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (disajikan dalam jutaan Rupiah):

The following table illustrates the maturity analysis of assets and liabilities of the Bank calculated based on the remaining period of the contract on December 31, 2015 and 2014 (expressed in millions of Rupiah):

Page 333: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 83

Nilai Tidak Sampai > 1 Bulan - > 3 Bulan - > 1 Tahun - > 2 Tahun - Lebih dari

Tercatat/ Mempunyai dengan 3 Bulan/ 12 Bulan/ 2 Tahun/ 5 Tahun/ 5 Tahun/

Carrying Kontrak Jatuh 1 Bulan/ > 1 Month - > 3 Month - > 1 Year - > 2 Year - More than

Value Tempo/ Up to 3 Months 12 Months 2 Years/ 5 Years/ 5 Years

No Contractual 1 Month

Maturity

Aset AssetsKas 25,124 25,124 -- -- -- -- -- -- Cash

Giro pada Bank Indonesia 367,668 -- 367,668 -- -- -- -- -- Current Account with Bank Indonesia

Giro pada Bank Lain 8,304 -- 8,304 -- -- -- -- -- Current Account with Other Bank

Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia

dan Bank Lain 413,865 -- 413,865 -- -- -- -- -- and Other Bank

Efek-efek 395,407 -- -- 74,491 155,916 -- 165,000 -- Marketable Securities

Efek-efek yang Dibeli dengan Securities Repurchased under

Janji Dijual Kembali 111,395 -- 111,395 -- -- -- -- -- Resale Agreements

Kredit yang Diberikan - Bruto 4,730,028 -- 60,658 153,344 856,189 651,647 2,654,931 353,259 Loans - Gross

Aset Tetap - Bersih 27,621 27,621 -- -- -- -- -- -- Fixed Assets - Net

Aset Takberwujud - Bersih 9,374 9,374 -- -- -- -- -- -- Intangible Assets - Net

Aset Lain-lain 88,308 88,308 -- -- -- -- -- -- Other Assets6,177,094 150,427 961,890 227,835 1,012,105 651,647 2,819,931 353,259

Cadangan Kerugian Allowance for

Penurunan Nilai (25,768) Impairment Losses

Jumlah Aset - Bersih 6,151,326 Total Assets - Net

Liabilitas LiabilitiesLiabilitas Segera 11,712 11,712 -- -- -- -- -- -- Obligation due Immediately

Simpanan dari Nasabah 4,963,981 -- 1,812,313 2,374,455 777,213 -- -- -- Deposits from Customers

Simpanan dari Bank lain 147,299 -- 139,150 7,249 900 -- -- -- Deposits from Other Banks

Pinjaman yang Diterima 50,000 -- -- -- 50,000 -- -- -- Borrowing

Utang Pajak 12,699 -- 12,699 -- -- -- -- -- Taxes Payable

Liabilitas Imbalan Kerja 9,255 -- 9,255 -- -- -- -- -- Employee Benefit Obligation

Liabilitas Pajak Tangguhan 17,109 -- 17,109 -- -- -- -- -- Deferred Tax Liabilities

Liabilitas Lain-lain 86,781 -- 86,781 -- -- -- -- -- Other Liabilities

Jumlah Liabilitas 5,298,836 11,712 2,077,307 2,381,704 828,113 -- -- -- Total LiabilitiesPerbedaaan Jatuh Tempo 878,258 138,715 (1,115,417) (2,153,869) 183,992 651,647 2,819,931 353,259 Maturity Gap

Posisi Neto setelah Cadangan Net Position after Allowance for

Kerugian Penurunan Nilai 852,490 Impairment Losses

2015

Nilai Tidak Sampai > 1 Bulan - > 3 Bulan - > 1 Tahun - > 2 Tahun - Lebih dari

Tercatat/ Mempunyai dengan 3 Bulan/ 12 Bulan/ 2 Tahun/ 5 Tahun/ 5 Tahun/

Carrying Kontrak Jatuh 1 Bulan/ > 1 Month - > 3 Month - > 1 Year - > 2 Year - More than

Value Tempo/ Up to 3 Months 12 Months 2 Years/ 5 Years/ 5 Years

No Contractual 1 Month

Maturity

Aset AssetsKas 18,672 18,672 -- -- -- -- -- -- Cash

Giro pada Bank Indonesia 208,646 -- 208,646 -- -- -- -- -- Current Account with Bank Indonesia

Giro pada Bank Lain 4,051 -- 4,051 -- -- -- -- -- Current Account with Other Bank

Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia

dan Bank Lain 325,351 -- 325,351 -- -- -- -- -- and Other Bank

Efek-efek 298,676 -- 54,918 65,955 72,803 -- 105,000 -- Marketable Securities

Efek-efek yang Dibeli dengan Securities Repurchased under

Janji Dijual Kembali 14,725 -- -- 14,725 -- -- -- -- Resale Agreements

Kredit yang Diberikan - Bruto 2,539,905 -- 36,087 59,783 407,270 500,799 1,481,486 54,480 Loans - Gross

Aset Tetap - Bersih 22,946 22,946 -- -- -- -- -- -- Fixed Assets - Net

Aset Takberwujud - Bersih 6,153 6,153 -- -- -- -- -- -- Intangible Assets - Net

Aset Lain-lain 44,706 44,706 -- -- -- -- -- -- Other Assets3,483,831 92,477 629,053 140,463 480,073 500,799 1,586,486 54,480

Cadangan Kerugian Allowance for

Penurunan Nilai (11,884) Impairment Losses

Jumlah Aset - Bersih 3,471,947 Total Assets - Net

Liabilitas LiabilitiesLiabilitas Segera 6,431 6,431 -- -- -- -- -- -- Obligation Due Immediately

Simpanan dari Nasabah 2,715,218 -- 1,342,003 1,180,245 192,970 -- -- -- Deposits from Customers

Simpanan dari Bank lain 13,803 -- 6,853 6,150 800 -- -- -- Deposits from Other Banks

Pinjaman yang Diterima 50,000 -- -- -- 50,000 -- -- -- Borrowing

Utang Pajak 5,552 -- 5,552 -- -- -- -- -- Taxes Payable

Liabilitas Imbalan Kerja 5,203 -- 5,203 -- -- -- -- -- Employee Benefit Obligation

Liabilitas Pajak Tangguhan 9,326 -- 9,326 -- -- -- -- -- Deferred Tax Liabilities

Liabilitas Lain-lain 29,152 -- 29,152 -- -- -- -- -- Other Liabilities

Jumlah Liabilitas 2,834,685 6,431 1,398,089 1,186,395 243,770 -- -- -- Total LiabilitiesPerbedaaan Jatuh Tempo 649,146 86,046 (769,036) (1,045,932) 236,303 500,799 1,586,486 54,480 Maturity Gap

Posisi Neto setelah Cadangan Net Position after Allowance for

Kerugian Penurunan Nilai 637,262 Impairment Losses

2014

Bank telah memiliki model pengukuran risiko likuiditas untuk mengukur risiko likuiditas dari portofolio aset dan liabilitas Bank dan juga melakukan stress testing untuk mengetahui dampak apabila terjadi penarikan dana yang tidak terkendali dari nasabah.

The Bank has a liquidity risk measurement model to measure liquidity risk of the Bank's assets and liabilities and also perform stress testing to understand the impact of uncontrolled withdrawal funds from the customer.

Page 334: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 84

36. Risiko Tingkat Suku Bunga 36. Interest Rate Risks Bank melakukan pengukuran risiko suku bunga dengan menggunakan metodologi yang dapat mengidentifikasi risiko suku bunga dari portofolio aset dan liabilitas yang sensitif terhadap perubahan suku bunga serta menentukan besaran risiko terhadap Bank.

The Bank measured interest rate risk using methodology which could identify interest rate risk from portfolio of assets and liabilities that are sensitive to changes in interest rate and to determine the risk magnitude that affects the Bank.

Untuk mengendalikan risiko suku bunga tersebut, Bank menjadikan tingkat suku bunga penjaminan dari Lembaga Penjaminan Simpanan sebagai salah satu acuan dalam menetapkan tingkat suku bunga dana pihak ketiga dan tingkat suku bunga kredit. Selain itu, penghimpunan dana Bank selalu dikaitkan dengan kemampuan penyalurannya, serta diupayakan tidak terjadi negative interest gap sehingga net interest margin yang diperoleh Bank selalu dalam kondisi positif dan risiko tingkat suku bunga dapat ditekan seminimal mungkin.

To control the interest rate risk, the Bank uses interest rate from Indonesian Deposit Insurance Corporation (“LPS”) as a benchmark in determining third party funds and loans interest rate. In addition, the Bank’s fund collection is always related to the lending ability and the Bank put its effort so that no negative interest gap exist and so the net interest margin obtained by the Bank is always positive and interest rate risk could be minimized.

Tabel di bawah ini merupakan kisaran tingkat bunga per tahun untuk aset dan liabilitas yang signifikan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:

The table below summarizes the range of interest rates per annum for significant assets and liabilities for the years ended December 31, 2015 and 2014:

2015 2014

(%) (%)

Aset AssetPenempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia

dan Bank Lain 2.59 3.78 and Other BanksEfek-efek 6.46 6.93 Marketable SecuritiesEfek-efek yang Dibeli dengan Securities Repurchased under

Janji Dijual Kembali 6.70 5.80 Resale AgreementsKredit yang Diberikan 14.89 15.83 Loans

Liabilitas LiabilitiesSimpanan dari Nasabah Deposits from Customers

Giro 3.30 4.02 Current AccountsTabungan 5.48 4.78 SavingDeposito Berjangka 8.85 10.53 Time Deposits

Simpanan dari Bank Lain Deposits from Other Banks

Giro 5.69 6.48 Current Accounts

Deposito Berjangka 7.02 9.47 Time Deposits

Pinjaman yang Diterima 8.32 9.45 Borrowing

Risiko tingkat suku bunga terjadi dari bermacam-macam layanan perbankan kepada nasabah meliputi penghimpunan dana (antara lain giro, tabungan dan deposito), penempatan dana (antara lain kredit yang diberikan), komitmen dan kontinjensi, serta instrumen lain yang mengandung suku bunga.

Interest rate risk occurs from variety of banking services to its customers including funding (current accounts, saving accounts, and time deposits), and lending (loan given), commitments and contingencies, and other instruments that contain interest rate.

ALCO Bank yang beranggotakan Direksi dan beberapa anggota manajemen senior, bertanggung jawab dalam menetapkan kebijakan dan strategi pengelolaan risiko tingkat suku bunga di banking book serta mengawasi penerapan dan

The Bank’s ALCO, which consist of the Directors and selected members of senior management, are responsible for determining interest rate risk management policies and strategies in banking book and monitoring its implementation and execution.

Page 335: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 85

pelaksanaannya. Tujuan utama ALCO adalah mengoptimalkan hasil usaha Bank dengan tetap memperhatikan batasan-batasan risiko yang ditetapkan.

The main objective of ALCO is to optimize the Bank’s return with observance the limits specified risks.

Eksposur Bank terhadap risiko tingkat suku bunga

The Bank’s exposure to the interest risk

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur Bank terhadap risiko tingkat suku bunga pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (disajikan dalam jutaan Rupiah).

The tables below summarise the Bank’s exposure to interest rate risk as of December 31, 2015 and 2014 (expressed in millions of Rupiah).

Sampai > 1 Bulan - > 3 Bulan - Lebih dari Sampai > 1 Bulan - > 3 Bulan - Lebih daridengan 3 Bulan/ 12 Bulan 1 Tahun/ dengan 3 Bulan/ 12 Bulan 1 Tahun/1 Bulan/ > 1 Month - > 3 Month - Over 1 Year 1 Bulan/ > 1 Month - > 3 Month - Over 1 Year

Up to 3 Months 12 Months Up to 3 Months 12 Months1 Month 1 Month

ASET ASSETSGiro pada Current Account with

Bank Indonesia 367,668 -- -- -- -- -- -- -- Bank IndonesiaGiro pada Bank Lain 8,304 -- -- -- -- -- -- -- Current Account with Other BankPenempatan pada Bank Placement with Bank

Indonesia dan Bank Lain 413,865 -- -- -- -- -- -- -- Indonesia and Other BankEfek-efek -- -- -- -- -- 74,491 155,916 165,000 Marketable SecuritiesEfek-efek yang Dibeli dengan Securities Repurchased under

Janji Dijual Kembali -- -- -- -- 111,395 -- -- -- Resale AgreementsKredit yang Diberikan 60,658 153,344 856,189 3,659,837 -- -- -- -- LoansJumlah Aset Keuangan 850,495 153,344 856,189 3,659,837 111,395 74,491 155,916 165,000 Total Financial Assets

LIABILITAS LIABILITIESSimpanan dari Nasabah Deposits from Customers

Giro 104,946 -- -- -- -- -- -- -- Current AccountsTabungan 325,985 -- -- -- -- -- -- -- SavingsDeposito Berjangka 2,034,457 2,151,158 336,719 10,716 Time Deposits

Simpanan dari Bank Lain Deposits from CustomersGiro 9,150 -- -- -- -- -- -- -- Current AccountsCall Money -- -- -- -- 80,000 -- -- -- Call MoneyDeposito Berjangka -- -- -- -- 52,150 5,099 900 -- Time Deposits

Pinjaman yang Diterima -- -- -- -- -- 50,000 -- -- BorrowingsJumlah Liabilitas Keuangan 440,081 -- -- -- 2,166,607 2,206,257 337,619 10,716 Total Financial LiabilitiesJumlah Gap Repricing Total Interest

Suku Bunga 410,414 153,344 856,189 3,659,837 (2,055,212) (2,131,766) (181,703) 154,284 Repricing Gap

2015Bunga Mengambang/ Floating Rate Bunga Tetap/ Fixed Rate

Sampai > 1 Bulan - > 3 Bulan - Lebih dari Sampai > 1 Bulan - > 3 Bulan - Lebih daridengan 3 Bulan/ 12 Bulan 1 Tahun/ dengan 3 Bulan/ 12 Bulan 1 Tahun/1 Bulan/ > 1 Month - > 3 Month - Over 1 Year 1 Bulan/ > 1 Month - > 3 Month - Over 1 Year

Up to 3 Months 12 Months Up to 3 Months 12 Months1 Month 1 Month

ASET ASSETSGiro pada Current Account with

Bank Indonesia 208,646 -- -- -- -- -- -- -- Bank IndonesiaGiro pada Bank Lain 4,051 -- -- -- -- -- -- -- Current Account with Other BankPenempatan pada Bank Placement with Bank

Indonesia dan Bank Lain -- -- -- -- 325,351 -- -- -- Indonesia and Other BankEfek-efek -- -- -- -- 54,918 65,955 72,803 105,000 Marketable SecuritiesEfek-efek yang Dibeli dengan Securities Repurchased under

Janji Dijual Kembali -- -- -- -- 14,725 -- -- -- Resale AgreementsKredit yang Diberikan 34,742 56,639 367,532 1,824,590 1,345 3,144 39,739 212,175 LoansJumlah Aset Keuangan 247,439 56,639 367,532 1,824,590 396,339 69,099 112,542 317,175 Total Financial Assets

LIABILITAS LIABILITIESSimpanan dari Nasabah Deposits from Customers

Giro 201,077 -- -- -- -- -- -- -- Current AccountsTabungan 109,617 -- -- -- -- -- -- -- SavingsDeposito Berjangka -- -- -- -- 1,559,591 771,060 67,947 5,927 Time Deposits

Simpanan dari Bank Lain Deposits from CustomersGiro 6,264 -- -- -- -- -- -- -- Current AccountsDeposito Berjangka -- -- -- -- 2,938 3,800 800 -- Time Deposits

Pinjaman yang Diterima -- -- -- -- -- 50,000 -- -- BorrowingsJumlah Liabilitas Keuangan 316,958 -- -- -- 1,562,529 824,860 68,747 5,927 Total Financial LiabilitiesJumlah Gap Repricing Total Interest

Suku Bunga (69,519) 56,639 367,532 1,824,590 (1,166,190) (755,761) 43,795 311,248 Repricing Gap

2014Bunga Mengambang/ Floating Rate Bunga Tetap/ Fixed Rate

Sensitivitas terhadap Laba Bersih Sensitivity to Net Income Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas laba bersih Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 atas perubahan tingkat suku bunga yaitu:

The table below shows the sensitivity of the Bank’s net income to movement of interest rates on December 31, 2015 and 2014:

Page 336: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 86

Peningkatan/ Penurunan/

Increased by Decreased by

25bps 25bps

Pengaruh Terhadap Laba Bersih 10,665,672,294 (10,665,672,294) Impact to Net Income

2015

Peningkatan/ Penurunan/

Increased by Decreased by

25bps 25bps

Pengaruh Terhadap Laba Bersih 6,261,481,790 (6,261,481,790) Impact to Net Income

2014

37. Risiko Operasional 37. Operational Risk Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.

Operational risk is the risk caused by inadequate and/or failure in internal processes, human errors on system or from external problems that affect the Bank’s operations.

Untuk meminimalisasi risiko operasional yang timbul, Bank telah meningkatkan fungsi kontrol dalam pemrosesan transaksi yang dilakukan dengan cara, antara lain, dengan menerapkan prosedur yang menjamin ketepatan waktu penyelesaian transaksi, melakukan penyesuaian metode akuntansi sesuai standar yang berlaku, memelihara dokumen dan arsip secara tertib, mengamankan akses terhadap aset dan data. Selain itu, Bank juga meningkatkan fungsi dari Satuan Kerja Audit Intern yang secara reguler akan melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan operasional perbankan. Bank juga berupaya untuk meningkatkan kesadaran risiko operasional melalui sosialisasi-sosialisasi dan melakukan peningkatan infrastruktur dalam proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian manajemen risiko operasional.

To minimize operational risk that might arise, the Bank has enhanced control function in transaction processing among others by implementing procedures to assure on time transaction settlement, adjusting accounting method according to the prevailing standard, maintaining documents and archive systematically, securing access to assets and data. Moreover, the Bank also enhances Internal Audit Working Unit function which regularly performs checking on banking operational activities. The Bank also seeks to raise awareness of operational risk through socializations and make the infrastructure’s improvements in the of identification, measurement, monitoring, and control of operational risk management processes.

38. Nilai Wajar Aset dan Liabilitas 38. Fair Value of Financial Assets and Keuangan Liabilities Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan Bank adalah:

As at 31 December 2015 and 2014, the fair value of the Bank financial assets and liabilities are as follows:

Page 337: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 87

Nilai Tercatat/ Nilai Wajar Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/Carrying Value Fair Value Carrying Value Fair Value

ASET *) ASSETS *)Giro pada Current Account with

Bank Indonesia 367,668,096,273 367,668,096,273 208,646,104,423 208,646,104,423 Bank IndonesiaGiro pada Current Account with

Bank Lain 8,303,995,715 8,303,995,715 4,050,923,621 4,050,923,621 Other BanksPenempatan pada Bank Lain dan Placements with Other Banks and

Bank Indonesia 413,865,332,297 413,865,332,297 325,351,236,478 325,351,236,478 Bank IndonesiaEfek-efek 395,406,798,762 395,406,798,762 298,676,136,237 298,676,136,237 Marketable SecuritiesEfek-efek yang Dibeli Securties Purchased under

dengan Janji Dijual Kembali 111,394,640,000 111,394,640,000 14,725,290,000 14,725,290,000 Resale AgreementKredit yang Diberikan - Neto 4,704,259,550,376 4,704,259,550,376 2,528,021,159,923 2,528,021,159,923 Loans - NetAset lain-lain - Neto 88,308,444,386 88,308,444,386 44,706,421,275 44,706,421,275 Other Assets - Net

Jumlah 6,089,206,857,809 6,089,206,857,809 3,424,177,271,957 3,424,177,271,957 Total

LIABILITAS LIABILITIESLiabilitas Segera 11,712,146,425 11,712,146,425 6,431,140,654 6,431,140,654 Obligations Due ImmediatelySimpanan Nasabah Deposits from Customers

Giro 104,946,381,335 104,946,381,335 201,076,523,712 201,076,523,712 Current AccountsTabungan 325,984,854,191 325,984,854,191 109,617,116,700 109,617,116,700 Savings AccountDeposito Berjangka 4,533,049,728,845 4,533,049,728,845 2,404,524,586,456 2,404,524,586,456 Time Deposits

Simpanan dari Bank Lain Deposits from Other BanksCall Money 80,000,000,000 80,000,000,000 -- -- Call MoneyGiro 9,150,433,877 9,150,433,877 6,264,288,708 6,264,288,708 Current AccountsDeposito Berjangka 58,148,969,310 58,148,969,310 7,538,226,012 7,538,226,012 Time Deposits

Pinjaman yang Diterima 50,000,000,000 50,000,000,000 50,000,000,000 50,000,000,000 BorrowingsLiabilitas Lain-lain 86,780,789,054 86,780,789,054 29,151,618,285 29,151,618,285 Other Liabilities

5,259,773,303,037 5,259,773,303,037 2,814,603,500,527 2,814,603,500,527

Jumlah 5,259,773,303,037 5,259,773,303,037 2,814,603,500,527 2,814,603,500,527 Total

*) Setelah dikurangkan Cadangan *) Net of Allowance for Kerugian Penurunan Nilaii Impairment Losses

2015 2014

(i) Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain,

piutang bunga, dan aset lain-lain (i) Current accounts with Bank Indonesia, current

accounts with other banks, accrued income, and other assets

Nilai tercatat dari giro pada Bank Indonesia dan bank lain dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.

The carrying amount of floating rate current accounts with Bank Indonesia and other banks is a reasonable approximation of fair value.

(ii) Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia (ii) Placements with other banks and Bank

Indonesia Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia merupakan penanaman dana dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), call money, penempatan “fixed-term”, deposito berjangka, dan lain-lain.

Placements with other banks and Bank Indonesia represent placements in the form of Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI), call money, “fixed-term” placements, time deposits, and others.

Nilai tercatat dari penempatan dan simpanan overnight dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.

The carrying amount of floating rate placements and overnight deposits is a reasonable approximation of fair value.

Estimasi nilai wajar terhadap penempatan dengan suku bunga tetap ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga pasar uang yang berlaku untuk hutang dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang serupa.

The estimated fair value of fixed interest bearing deposits is based on discounted cash flows using prevailing money market interest rates for debts with similar credit risk and remaining maturity.

Page 338: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 88

(iii) Efek-efek (iii) Marketable securities

Nilai wajar untuk efek-efek dan Obligasi Pemerintah ditetapkan berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi perantara (broker)/pedagang efek (dealer). Jika informasi ini tidak tersedia, nilai wajar diestimasi dengan menggunakan harga pasar kuotasi efek yang memiliki karakteristik kredit, jatuh tempo, dan yield yang serupa.

The fair value for marketable securities and Government Bonds is based on market prices or broker/dealer price quotations. If this information is not available, fair value is estimated using quoted market prices for securities with similar credit, maturity, and yield characteristics.

(iv) Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (iv) Securities purchased under resale agreements

Estimasi nilai wajar terhadap efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga pasar uang yang berlaku untuk hutang dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo di bawah 1 (satu) tahun sehingga nilai tercatat dari efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.

The estimated fair value of securities purchased under resale agreements is based on discounted cash flows using prevailing money market interest rates for debts with similar credit risk and remaining maturity. Since the maturity is below 1 (one) year, the carrying amount of securities purchased under resale agreements is a reasonable approximation of fair value.

(v) Kredit yang diberikan (v) Loans

Kredit yang diberikan dinyatakan berdasarkan jumlah nilai tercatat setelah dikurangi oleh beban penurunan nilai. Estimasi nilai wajar mencerminkan jumlah diskonto dari estimasi kini dari arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima. Arus kas yang diharapkan didiskontokan pada tingkat suku bunga pasar terkini untuk menentukan nilai wajar.

Loans are recorded at carrying amount net of charges for impairment. The estimated fair value represents the discounted amount of estimated future cash flows expected to be received. Expected cash flows are discounted at current market rates to determine fair value.

(vi) Liabilitas segera, simpanan dari nasabah,

simpanan dari bank lain, pinjaman diterima, serta beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain

(vi) Obligation due immediately, deposits from customers, deposits from other banks, borrowings, and accrual and other liabilities

Estimasi nilai wajar simpanan tanpa jatuh tempo, termasuk simpanan tanpa bunga, adalah sebesar jumlah terhutang ketika hutang tersebut dibayarkan.

The estimated fair value of deposits with no stated maturity, which includes non-interest bearing deposits, is the amount repayable on demand.

Estimasi nilai wajar terhadap liabilitas segera, simpanan dengan tingkat suku bunga tetap, pinjaman yang diterima, beban yang masih harus dibayar, dan liabilitas lain-lain yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga hutang baru dengan sisa jatuh tempo yang serupa.

The estimated fair value of obligation due immediately, fixed interest-bearing deposits, in an active market is based on discounted cash flows using interest rates for new debts with similar remaining maturity.

Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar menggunakan hirarki nilai wajar sebagai berikut:

Financial assets and liabilities measured at fair value use the following fair value hierarchy of:

a. Tingkat 1 Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;

a. Level 1 Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities;

Page 339: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 89

b. Tingkat 2 Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) maupun tidak langsung (misalnya derivasi harga); dan

c. Tingkat 3 Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

b. Level 2 Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly (such as prices) or indirectly (such as derived from prices); and

c. Level 3 Inputs for the assets or liabilities that are not based on observable market data (unobservable inputs).

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar menggunakan hirarki nilai wajar adalah:

As at 31 December 2015 and 2014, financial assets and liabilities measured at fair value based on following fair value hierarchy:

Nilai Tercatat/ Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/Carrying Value Level 1 Level 2 Level 3

Aset Keuangan Financial Assets

Efek-efek 230,406,798,762 230,406,798,762 -- -- Marketable SecuritiesObligasi Pemerintah 165,000,000,000 165,000,000,000 -- -- Government Bonds

Jumlah 395,406,798,762 395,406,798,762 -- -- Total

2015Nilai Wajar/Fair Value

Nilai Tercatat/ Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/Carrying Value Level 1 Level 2 Level 3

Aset Keuangan Financial Assets

Efek-efek 193,676,136,237 193,676,136,237 -- -- Marketable SecuritiesObligasi Pemerintah 105,000,000,000 105,000,000,000 -- -- Government Bonds

Jumlah 298,676,136,237 298,676,136,237 -- -- Total

2014Nilai Wajar/Fair Value

Tidak terdapat perpindahan antara tingkat 1 dan tingkat 2 hirarki nilai wajar.

There is no transfer between level 1 and level 2 of the fair value hierarchy.

Teknik penilaian spesifik yang digunakan untuk melakukan penilaian pada instrumen keuangan, antara lain:

Specific valuation technique used to value financial instruments include:

Harga yang dikutip dari pasar atau pedagang

efek instrumen serupa; Quoted market prices or dealer quotes for similar

instruments; Nilai wajar dari swap tingkat suku bunga yang

diperhitungkan sebagai nilai kini dari estimasi arus kas masa datang berdasarkan kurva imbal hasil yang dapat diobservasi;

Fair value of interest rate swap is calculated as the present value of estimated future cashflow based on observable yield curves;

Nilai wajar dari kontrak berjangka valuta asing yang ditentukan berdasarkan kurs berjangka pada tanggal pelaporan keuangan; dan

Fair value of foreign exchange contracts is determined using forward exchange rates at reporting date; and

Teknik-teknik lainnya, seperti analisis arus kas diskontoan yang digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan lainnya.

Other techniques, such as discounted cash flow analysis, are used to determine fair value for other financial instrument.

Page 340: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 90

39. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum 39. Capital Adequacy Ratio Bank secara aktif mengelola modalnya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa setiap saat Bank dapat menjaga kecukupan modalnya untuk menutup risiko bawaan (inherent risk) pada kegiatan perbankan tanpa mengurangi optimalisasi nilai pemegang saham.

The Bank actively manages its capital in accordance with applicable regulations. The ultimate goal is to ensure that the Bank can maintain sufficient capital to cover inherent risk on banking activities without reducing the optimization of shareholder value.

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) pada tanggal 31 Desember 2015 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/12/PBI/2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dimana modal untuk risiko kredit terdiri dari modal inti (modal inti utama/Common Equity Tier 1 dan modal inti tambahan) dan modal pelengkap, sedangkan CAR pada tanggal 31 Desember 2014 dihitung berdasarkan PBI No. 14/18/PBI/2012 dimana modal untuk risiko kredit terdiri dari modal inti dan modal pelengkap, kecuali pasal 7 ayat 1 yang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku karena pasal tersebut digantikan dengan pasal 11 ayat 2 dalam PBI No.15/12/PBI/2013 terkait ketentuan penyediaan modal inti paling rendah sebesar 6% dari ATMR baik secara individual maupun secara konsolidasi.

Capital Adequacy Ratio (CAR) on December 31, 2015 was calculated based on Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 15/12/PBI/2013 concerning the Minimum Capital Requirement for Commercial Banks where capital for credit risk consist of core capital (main core capital main/Common Equity Tier 1 capital and additional core capital) and supplementary capital, whereas the CAR on December 31, 2014 was calculated based on PBI No. 14/18/PBI/2012 which capital for credit risk consist of core capital and supplementary capital, except for Article 7, paragraph 1, which was revoked and declared void because the article was replaced by Article 11, paragraph 2 of PBI No.15/12/PBI/2013 related provisions providing minimum core capital requirement of 6% of risk weighted assets, both individually and on a consolidated basis.

Sejak tanggal 21 Agustus 2015, Bank telah menerapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 11/POJK.03/2015 tentang Ketentuan Kehati-Hatian Dalam Rangka Stimulus Perekonomian Nasional Bagi Bank Umum.

Since on August 21, 2015, the Bank has implemented the Regulation of Financial Services Authority (POJK) No. 11/POJK.03/2015 in regard to prudential provisions in the Framework of Economic Stimulus for National Commercial Banks.

Peraturan tersebut menetapkan bahwa bobot risiko kredit beragunan rumah tinggal paling rendah sebesar 35% untuk kredit konsumsi dalam rangka kepemilikan rumah tinggal (KPR) atau apartemen (KPA) atau kredit konsumsi dengan agunan berupa rumah tinggal atau apartemen dengan syarat tertentu, atau paling rendah sebesar 20% untuk KPR yang merupakan program Pemerintah Indonesia dengan syarat tertentu.

The regulation stipulates that the weight of risk for credit with residences as collaterals is on minimum of 35% for consumer credit in relation with the possession of house (KPR) or an apartment (KPA) or consumer loan with collateral such as house or apartment with certain conditions, or at least by 20% for a mortgage which is a program of the Government of Indonesia with certain conditions.

Selain itu, bobot risiko kredit kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dijamin oleh lembaga penjaminan atau asuransi kredit berstatus BUMD ditetapkan sebesar 50% sepanjang memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

In addition, the risk weight of credit to Small Medium Enterprise (SME) is guaranteed by a BUMD guarantee institution or credit insurance status of were determined at 50% as long as it is fulfilling the requirement throughout meet the requirements set.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 11/POJK.03/2015 berlaku sampai dengan 21 Agustus 2017.

Regulation of the Financial Services Authority (POJK) No.11/POJK.03/2015 is valid up to August 21, 2017.

Berdasarkan profil risiko Bank masing-masing per 31 Desember 2015 dan 2014, adalah satisfactory, maka CAR minimum per 31 Desember 2015 dan 2014 ditetapkan masing-masing sebesar 9% sampai dengan kurang dari 10%.

Based on the risk profile as of December 31, 2015 and 2014, respectively, which are both satisfactory, the minimum CAR for December 31, 2015 and 2014, amounted 9% to less than 10%, respectively.

Page 341: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 91

Penentuan kepatuhan Bank terhadap peraturan dan rasio yang berlaku didasarkan pada peraturan praktis akuntansi yang berbeda dalam beberapa hal dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The determination of the Bank's compliance with regulations and applicable ratios are based on the practical accounting rules differ in several aspects with the Indonesian Financial Accounting Standards.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank telah memenuhi rasio sesuai yang disyaratkan Bank Indonesia untuk rasio kecukupan modal.

As of December 31, 2015 and 2014, the Bank has fulfilled the required ratios of Bank Indonesia for the capital adequacy ratio.

Rasio kewajiban penyediaan modal Bank dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional, dan risiko pasar pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Bank's capital adequacy ratio by credit risk, operational risk, and market risk as at December 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015 2014

Aset Tertimbang Menurut Risk Weighted Assets With

Risiko Operasional 205,803 138,709 Operational Risk

Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit 4,574,098 2,456,322 Risk Weighted Assets With Credit Risk

Modal Capital

Modal Inti 770,527 588,413 Core Capital

Modal Pelengkap 43,654 22,476 Supplementary CapitalJumlah Modal 814,181 610,889 Total Capital

Rasio Kewajiban Penyediaan Capital AdequacyModal Minimum: RatioDengan Memperhitungkan Risiko Kredit dan

Operasional 17.03% 23.54% Including Credit and Operational Risk

Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit, Including Credit, Operational and

Operasional dan Pasar 17.03% 23.54% Market Risk

Rasio Modal Inti Terhadap Aset Tertimbang Ratio of Core Capital to Risk

Menurut Risiko Kredit 16.85% 23.96% Weighted Assets

Rasio Penyediaan Modal yang Diwajibkan 8% 8% Required Capital Adequacy Ratio

40. Perjanjian Penting 40. Significant Agreements 1. Perjanjian Jual Beli dan Pengalihan

Sebagian Piutang Secara Subrogasi dengan PT Bank ICBC Indonesia

1. Sale and Purchase Agreement and Assignment Most Receivables In Subrogation witch PT Bank ICBC Indonesia

Pada tanggal 29 Mei 2015, Bank menjual sebagian piutang kepada PT Bank ICBC Indonesia. PT Bank ICBC Indonesia membeli dan menerima pengalihan piutang, dengan mengantikan kedudukan Bank sebagai kreditur secara subrogasi atas piutang dan agunan dialihkan kepada PT Bank ICBC Indonesia sesuai dengan porsinya dan atas hak dan kepentingan Bank atas piutang dan agunan yang diambil alih.

On May 29, 2015, the Bank sold part of debt to PT Bank ICBC Indonesia. PT Bank ICBC Indonesia buy and accept the transfer of receivables, to replace the position of the Bank as the creditor subrogation on receivables and collateral transferred to PT Bank ICBC Indonesia in accordance with the portions and the rights and interests of the Bank on receivables and foreclosed assets.

2. Perjanjian Kerja Sama Jual Beli Piutang

(Dalam Bentuk Fasilitas Kredit) dengan PT Bank ICBC Indonesia

2. Cooperation Agreement Purchase Receivables (in the Form of Credit Facility) with PT Bank ICBC Indonesia

Pada tanggal 21 Mei 2015, Bank dan PT Bank ICBC Indonesia sepakat sebagai mitra kerjasama dalam melakukan jual beli piutang dalam bentuk partisipasi kredit.

On May 21, 2015 , the Bank and PT Bank ICBC Indonesia agreed as a partner in conducting the sale and purchase receivables in the form of loan participation.

Page 342: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 92

41. Aktivitas yang Tidak Mempengaruhi Arus Kas 41. Non Cash Activity Informasi pendukung laporan arus kas sehubungan dengan aktivitas arus kas adalah sebagai berikut:

Supplementary information to the statements of cash flow relating to non-cash activity follows:

2015 2014

Penambahan Modal melalui Reklasifikasi Additional of Capital through Reclassification of

Dana Setoran Modal 130,000,000,000 84,197,531,000 Capital Paid in Advance

42. Reklasifikasi Akun 42. Accounts Reclassification Akun pendapatan provisi dan administrasi kredit dalam laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2014 telah direklasifikasikan atas pengelompokkan akun yang sesuai dengan penyajian laporan keuangan per 31 Desember 2015 untuk tujuan perbandingan.

Loan provision and admin revenue account in the financial statements ended December 31, 2014 have been reclassified on the mapping of accounts in accordance with the financial statement presentation as of December 31, 2015 for comparative purposes.

Akun-akun dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 yang telah direklasifikasi adalah sebagai berikut:

The accounts in the financial statements for the year ended December 31, 2014 which have been reclassified are as follows:

Sebelum Reklasifikasi/ Setelah Reklasifikasi/Before Reclassification After Reclassification

2014 2014

Pendapatan Bunga 356,398,513,963 366,740,804,739 Interest IncomePendapatan Operasional Other Interest Income -

Lain - Lainnya 26,936,845,963 16,594,555,187 Other 43. Peristiwa setelah Tanggal Neraca 43. Subsequent Event Berdasarkan Keputusan Sirkuler Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 24 Februari 2016, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal disetor dari sebelumnya Rp715.000.000.000 menjadi sejumlah Rp815.000.000.000 dengan menerbitkan 100.000.000 saham baru, masing-masing dengan nominal Rp1.000 per saham yang sepenuhnya dibayarkan pada tanggal 24 Februari 2016 dan 25 Februari 2016.

Based on Circular Decision of the Extraordinary General Shareholders’ Meeting (EGM) dated February 24, 2016, the shareholders agreed and decided to increase paid up capital from Rp715,000,000,000 to Rp815,000,000,000 by issuing 100,000,000 new shares, each each with a par value of Rp 1,000 per share which is fully received on February 24, 2016 and February 25, 2016.

Perubahan anggaran dasar tersebut belum mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

The amendment of the Bank’s Article of Association has not been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia.

Page 343: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 93

44. Standar Akuntansi Baru yang Belum 44. New Accounting Standards not Yet Berlaku Tahun Buku 2015 Effective for Year 2015 Standar dan interpretasi telah diterbitkan tetapi belum diterapkan.

Standards and interpretations issued not yet adopted.

Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

Standard and improvements to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with early application permitted as are follows:

Standar Standard PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk PSAK 110 (revised 2015): Accounting for Sukuk Penyesuaian Adjustment PSAK 5 : Segmen Operasi PSAK 5 : Operating Segments PSAK 7 : Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi PSAK 7 : Related Party Disclosures PSAK 13 : Properti Investasi PSAK 13 : Investments Property PSAK 16 : Aset Tetap PSAK 16 : Property, Plant and Equipment PSAK 19 : Aset Tak berwujud PSAK 19 : Intangible Assets PSAK 22 : Kombinasi Bisnis PSAK 22 : Business Combination PSAK 25 : Kebijakan Akuntansi, Perubahan

Estimasi Akuntansi dan Kesalahan PSAK 25 : Accounting Policies, Changes in

Accounting Estimates and Errors PSAK 53 : Pembayaran Berbasis Saham PSAK 53 : Share-based Payments PSAK 68 : Pengukuran Nilai Wajar PSAK 68 : Fair Value Measureme Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara retrospektif yaitu:

Amendments to standards and interpretation which are effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with retrospective application are as follows:

PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri,

PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi,

PSAK 24:Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja,

PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi,

PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, dan

ISAK 30: Pungutan.

PSAK 4: Separate Financial Statements about Equity Method in Separate Financial Statements,

PSAK 15: Investment in Associates and Joint Venture about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception,

PSAK 24: Employee Benefits about Defined Benefit Plans: Employee Contributions,

PSAK 65: Consolidation Financial Statements about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception,

PSAK 67: Disclosures of Interest in Other Entities about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, and

ISAK 30: Levies Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara prospektif yaitu:

Amendments to standards and interpretation which are effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with prospective application are as follows:

PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode

yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi,

PSAK 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi dan

PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization,

PSAK 19: Intangible Asset about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization, and

Page 344: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Final Draft/March 30, 2016 paraf: 94

PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama.

PSAK 66: Joint Arrangements about Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operation.

Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi.

Amendments to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted are amendments to PSAK 1: Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative and ISAK 31, Scope Interpretation of PSAK 13: Investment Property.

Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK 69: Agrikultur dan amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif.

Standard and amendment to standard effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with early application permitted are PSAK 69: Agriculture and amendments to PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Agriculture: Bearer Plants.

44. Tanggung Jawab dan Otorisasi Penerbitan 44. Responsibilities and Authorize Issuance Laporan Keuangan Financial Statements Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang diotorisasi Direksi untuk terbit pada tanggal 7 Maret 2016.

Management of the Bank is responsible for the preparation and presentation of the financial statements are authorized by Directors for issuance on March 7, 2016.

Menyetujui: (Setyo Dwitanto) (Henky Suryaputra)

Direktur Head of Finance and Business Planning

Page 345: LAPORAN TAHUNAN 2015 - banksampoerna.com · LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 Annual Report. Profil Bank Sampoerna Profile of Bank Sampoerna 34 ... Ikatan Material Terkait Investasi Barang

PT BANK SAhABAT SAMPOERNA

Sampoerna Strategic SquareNorth Tower, Mezzanine Floor

jl. Jend. Sudirman Kav. 45 Jakarta 12930Telp. (021) 5795 1234 / 5795 1515 Fax (021)5795 0626

www.banksampoerna.com