Laporan Statik Dan RTK

10
7/21/2019 Laporan Statik Dan RTK http://slidepdf.com/reader/full/laporan-statik-dan-rtk 1/10 LAPORAN PRAKTIKUM SURVEY GNSS Modul Statik dan RTK Oleh : Setya Dhana Santika Aji 15113043 Kelas K-02 PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2015

description

tugas praktikum survey gnss

Transcript of Laporan Statik Dan RTK

Page 1: Laporan Statik Dan RTK

7/21/2019 Laporan Statik Dan RTK

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-statik-dan-rtk 1/10

LAPORAN PRAKTIKUM SURVEY GNSS

Modul Statik dan RTK

Oleh :

Setya Dhana Santika Aji 15113043

Kelas K-02

PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2015

Page 2: Laporan Statik Dan RTK

7/21/2019 Laporan Statik Dan RTK

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-statik-dan-rtk 2/10

BAB I

PENDAHULUAN 

1.1. Latar Belakang

Secara umum dikenal beberapa metode dan sistem penentuan posisi dalam

survey GNSS. Salah satu metode yang sering digunakan dalam survey geodetic atau

 pemetaan adalah metode statik. Metode static dapat dilakukan secara absolute maupun

differensial. Pada praktikum Survey GNSS metode static digunakan pengamatan

secara differensial. Hal tersebut karena digunakan 4 receiver GNSS secara simultan

dengan salah satu receiver berada di titik yang diketahui koordinatnya (sebagai titik

referensi). Dengan perkembangan teknologi GNSS yang semakin maju, dikenal

metode RTK ( Real Time Kinematic). RTK merupakan metode pengamatan secara

real-time differential positioning   yang menggunakan data fase. Tujuan dilakukan

 praktikum ini adalah untuk memahami lebih dalam tentang survey GNSS metode static

dan metode RTK serta memahami pengolahan data GPS dan mampu menganalisa hasil

 pengolahan data tersebut.

1.2. Tujuan

a.  Memahami metode survey GNSS secara static dan RTK

 b. 

Memahami proses pengolahan data GPS dan menganalisa hasil pengolahan data.

1.3. Waktu dan Tempat Praktikum

a.  Statik

Hari/ Tanggal Selasa/ 17 November 2015 Rabu/ 18 November 2015

Waktu 19.00 00.00

Tempat Praktikum : Kampus ITB

 b.  RTK

Hari/ Tanggal Kamis/ 19 November 2015 Kamis/ 19 November 2015

Waktu 19.00 21.30

Tempat Praktikum: Kampus ITB

Page 3: Laporan Statik Dan RTK

7/21/2019 Laporan Statik Dan RTK

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-statik-dan-rtk 3/10

1.4. Alat Praktikum

 Nama Alat Jumlah

GNSS Receiver Tipe Geodetic (Topcon GR-5) 1 set

Statif 1 buah

Rompi Sejumlah anggota kelompok

Helm Sejumlah anggota kelompok

Meteran 1 buah

Page 4: Laporan Statik Dan RTK

7/21/2019 Laporan Statik Dan RTK

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-statik-dan-rtk 4/10

BAB II

DASAR TEORI

Prinsip dasar penentuan posisi dengan GNSS adalah pengukuran jarak ke beberapa

satelit secara simultan. Untuk dapat menentukan posisi, dibutuhkan minimal 4 satelit yang

teramati. Ada beberapa metode penentuan posisi dengan GNSS. Salah satu metode yang sering

digunakan adalah metode static. Metode static adalah metode penentuan posisi GNSS dengan

receiver diam terhadap titik yang diamati. Metode static dapat dilakukan secara absolute

maupun diferensial. Jika dilakukan secara absolute maka hanya membutuhkan 1 receiver

GNSS, sedangkan jika dilakukan secara diferensial maka diperlukan minimal 2 receiver

dengan 1 receiver diletakkan pada titik yang telah diketahui koordinatnya (titik referensi).

Pada prinsipnya survey GNSS bertumpu pada metode penentuan posisi static secara

diferensial dengan menggunakan data fase. Dalam hal ini pengamatan satelit GPS umumnya

dilakukan baseline per baseline selama selang waktu tertentu (beberapa menit sampai beberapa

hari tergantung tingkat ketelitian yang diinginkan). Moda pengamatan ada dua yang pertama

radial dan kedua jaringan. Seandainya semua parameter pengamatan yang digunakan sama,

maka moda jaringan umumnya akan memberikan ketelitian posisi yang lebih baik dan lebih

dapat diandalkan dibandingkan moda radial. Disamping itu moda jaringan juga punya

mekanisme control kualitas internal yang lebih baik dibandingkan moda radial.

Selain static dikenal pula metode RTK (real time kincematic). Metode RTK merupakan

metode pengamatan secara diferensial dengan pengolahan data secara real-time. Tipe data yang

digunakan dalam RTK adalah data fase. Agar dapat mendapatkan koreksi secara real-time

diperlukan stasiun referensi yang akan mengirimkan data melalui gelombang radio. Sehingga

dalam pelaksanaanya diperlukan 1 receiver yang berfungsi sebagai base. Ketelitian yang

didapatkan 1-5 cm. Ketelitian yang didapatkan juga dipengaruhi daerah tangkapan sinyal

satelit. Jadi apabila daerah tangkapan sinyal bebas dari obstruksi maka hasil akhir akan

memiliki ketelitian 1-5 cm.

Page 5: Laporan Statik Dan RTK

7/21/2019 Laporan Statik Dan RTK

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-statik-dan-rtk 5/10

Pada survey GNSS, proses penentuan koordinat dari titik-titik dalam jaringan pada

dasarnya terdiri atas tiga tahap, yaitu :

a.  Pengolahan data dari setiap baseline dalam jaringan

 b. 

Perataan jaringan yang melibatkan semua baseline untuk menentukan koordinat dari

titik-titik dalam jaringan

c.  Transformasi koordinat titik-titik tersebut dari datum WGS84 ke datum yang

diperlukan oleh pengguna.

Page 6: Laporan Statik Dan RTK

7/21/2019 Laporan Statik Dan RTK

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-statik-dan-rtk 6/10

BAB III

PENGOLAHAN DATA

3.1. Metode Statik

Hasil pengolahan data dengan menggunakan software SkiPro didapatkan koodinat titik sebagai

 berikut

3.2. Metode RTK

No. Point Northing Easting Elev.

1. GP03 9237311.4977 788582.3327 783.2970

2. GP02 9237495.6670 788482.1048 789.5429

3. GP05 9237698.4012 788483.7334 793.0928

4. GP06 9237714.2973 788723.5075 794.1120

5. GP04 9237513.5403 788696.2092 789.4041

6. GP01 9237501.1139 788246.9168 790.3382

7. CNTR 9237307.3198 788348.7959 784.7771

No. Point North ing Easting Elev.

1. GP03 9237311.631 788578.659 780.316

2. GP02 9237500.740 788482.956 785.891

3. GP05 9237698.569 788480.063 790.104

4. GP06 9237713.942 788722.203 790.687

5. GP04 9237513.651 788692.529 786.446

6. GP01 9237502.983 788239.690 787.462

7. CNTR 9237307.435 788345.106 781.787

Page 7: Laporan Statik Dan RTK

7/21/2019 Laporan Statik Dan RTK

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-statik-dan-rtk 7/10

BAB IV

ANALISIS

Pada praktikum penentuan posisi dengan metode static dilakukan oleh 4 kelompok

secara simultan. Setiap kelompok menggunakan receiver GNSS tipe geodetic merk Topcon

seri GR-5/GR-3. Masing-masing kelompok membawa 1 reciver GNSS. Setiap pengamatan

yang kami lakukan dilakukan secara bersama-sama dengan lama pengamatan setiap titik adalah

30 menit. Setelah waktu 30 menit, dilakukan moving   (pindah titik). Moving dilakukan

sebanyak tiga kali. Tujuan dilakukan moving agar setiap baseline yang direncanakan sebelum

melakukan pengukuran dapat teramati. Sehingga saat perataan jaringan dapat menghasilkan

hasil yang bagus. Kondisi cuaca pada saat praktikum mendung dan hujan rintik pada awal

 pengamatan. Tidak ada kendala yang berarti selama pengamatan. Hanya diperlukan koordinasi

yang jelas antar kelompok agar pengamatan dapat berjalan simultan.

Setelah pengamatan, data didownload dari receiver untuk kemudian diolah dengan

software. Ini disebut tahap pemrosesan awal. Di dalam software kita dapat mengatur data

 pengamatan yang akan digunakan. Pengaturan meliputi pemilihan tipe data seperti

 pseudorange atau data fase, kemudian menggunakan single frekuensi atau double frekuensi,

data dari satelit gps, glonass atau kedua-duanya, memilih data dari satelit mana, selang data

yang digunakan, dan masih banyak yang lainnya. Pengaturan tersebut ditujukan agar dapat

memilih data dengan kualitas data yang bagus sehingga akan menghasilkan koordinat yang

teliti. Dalam mengamati data GPS yang kami peroleh, terdapat beberapa data yang

menunjukkan adanya cycle sleep. Hal tersebut dibuktikan dengan terputusnya data pengamatan

dari suatu gps ditengah-tengah proses perekaman data. Oleh karena itu dalam pengolahan data

GPS dilakukan pemilihan data agar menghasilkan hasil akhir yang bagus. Setelah pemrosesan

awal dilakukan perhitungan baseline dan perataan jaringan. Seperti yang telah dijelaskan diatas

 bahwa moda pengamatan yang paling baik adalah moda jaringan. Hal tersebut karena dalam

moda jaringan dapat dilakukan control kualitas dan perataan jaringan sehingga hasil akhir yang

didapatkan memiliki standard deviasi yang kecil (error kecil).

Hasil akhir yang diperoleh metode static jika dibandingkan dengan pengamatan metode

RT-PPP terdapat perbedaan pada orde dm. sedangakan jika static dibandingkan dengan metode

RTK memiliki perbedaan dalam orde m. Ketelitian posisi GPS dapat dipengaruhi oleh beberapa

Page 8: Laporan Statik Dan RTK

7/21/2019 Laporan Statik Dan RTK

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-statik-dan-rtk 8/10

faktor seperti ketelitian data, geometri satelit, metode penentuan posisi, dan strategi

 pemrosesan data. Jika dibandingkan dengan metode RTK dan RT-PPP, metode static telah

memasukkan semua faktor tersebut dalam pemrosesan data GPS. Contohnya seperti

menggunakan strategi pengamatan double-difference untuk menghilangkan efek kesalahan jam

receiver dan satelit serta mereduksi efek kesalahan orbit, bias troposfer dan bias ionosfer.

Selain itu metode static dilalukan pemrosesan baseline dan perataan jaringan, sehingga

ketelitian metode static lebih tinggi dibandingkan metode yang lain.

Pada data RTK terdapat variasi perbedaan. Hal tersebut karena data yang didapatkan

 pada RTK terdapat 3 macam auto, float, dan fixed. Agar mendapatkan posisi yang teliti maka

 perlu mendapatkan data fixed. Dalam pengamatan dilapangan kami mendapatkan auto dan

fixed. Untuk auto berada di titik GP01 dan GP06. Menurut analisa kami, titik GP01 dan titik

Gp06 selalu mendapatkan hasil auto karena disekitar titik tersebut banyak sekali obstruksi

 berupa bangunan tinggi dan pepohonan yang cukup rindang. Sehingga sinyal GPS yang

ditangkap oleh receiver akan terhalang atau mendapatkan efek multipath.

Page 9: Laporan Statik Dan RTK

7/21/2019 Laporan Statik Dan RTK

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-statik-dan-rtk 9/10

BAB V

KESIMPULAN

-  Metode Statik memiliki ketelitian yang lebih baik dibandingkan dengan metode

 pengamatan GPS lainnya. 

-  Untuk mendapatkan hasil yang teliti dengan metode RTK data yang diamati harus

 berupa data fixed. 

Dalam mengolah data GPS diperlukan kemampuan analisis untuk mengetahui

fenomena apa saja yang terdapat dalam data tersebut sehingga dalam melakukan

 pengolahan data dapat mengeliminasi atau mereduksi sumber-sumber kesalahan.

Page 10: Laporan Statik Dan RTK

7/21/2019 Laporan Statik Dan RTK

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-statik-dan-rtk 10/10

 

LAMPIRAN

Praktikum RTK