Laporan SMKN2 KRA

44
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengertian bengkel secara umum adalah tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan mesin (alsin), tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Di dalam bengkel harus terdapat alat-alat dan bahan-bahan yang menunjang kegiatan-kegiatan yang dilakukan dibengkel tersebut. Dan setiap pihak yang bersangkutan dengan kegiatan ini harus memahami masalah keselamatan dan kesehatan kerja. Maka dari itu perencanaan suatu bengkel harus memenuhi standar minimal seperti: Didalam merencanakan hendaknya tidak statis harus disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan dari peralatan yang dimiliki: 1. Dasar- dasar perencanaan bengkel Berapa hal dibawah ini dapat membantu kita dalam merencanaken suatu bengkel: Perkiraan apa bengkel yang kita buat untuk masa sekarang atau perkembangan pada masa yang akan datang. Laporan observasi bengkel sekolah 1

Transcript of Laporan SMKN2 KRA

Page 1: Laporan SMKN2 KRA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengertian bengkel secara umum adalah tempat (bangunan atau ruangan) untuk

perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan mesin (alsin), tempat

pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Di dalam bengkel harus terdapat alat-

alat dan bahan-bahan yang menunjang kegiatan-kegiatan yang dilakukan dibengkel

tersebut. Dan setiap pihak yang bersangkutan dengan kegiatan ini harus memahami

masalah keselamatan dan kesehatan kerja. Maka dari itu perencanaan suatu bengkel

harus memenuhi standar minimal seperti:

Didalam merencanakan hendaknya tidak statis harus disesuaikan dengan

kebutuhan dan perkembangan dari peralatan yang dimiliki:

1. Dasar- dasar perencanaan bengkel

Berapa hal dibawah ini dapat membantu kita dalam merencanaken suatu

bengkel:

Perkiraan apa bengkel yang kita buat untuk masa sekarang atau

perkembangan pada masa yang akan datang.

Mempunyai tujuan dasar yang jelas, apakah untuk sekolah atau kursus yang

direncanakan.

Mengetahui jenis kelas apakah untuk permulaan atu tingkat lanjutan.

Jumlah, lama penyelenggaraan program dan ukuran maksimum dari bengkel.

Luas bengkel yang diperlukan umtuk setiap siswa

Mengetahui jumlah alat-alat yang diperlukan untuk spesialisasi.

Jumlah loker/lemari, kran cuci tangan dan toilet.

Laporan observasi bengkel sekolah 1

Page 2: Laporan SMKN2 KRA

Apa ruang dibuat tetap atau pembagi ruang.

Hubungan antar bengkel atau dengan ruang teori.

Penerangan dan ventilasi.

Dasar-dasar penempatan peralatan.

Dasar penempatan peralatan haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:

Mesin atau perlengkapan harus mudah dicapai.

Cahayanya cukup dan dari arah yang benar.

Jarak antar perlengkapan cukup dekat dengan pengoprasianya.

Letak motor atau mesin sudah tersedia sumber arusnya

Perhitungan ventilasi udara, untuk mengeluarkan debu, asap heat treatment, asap motor atau gas pengecatan dan lain-lain sudah benar dan terencana.

Tersedia papan tugas pekerjaan, papan bulletin.

Tersedia alat pemadam kebakaran

2. Pemeriksaan perencanaan.Dengan pembuatan perencanaan bengkel diharapkan kekurangan-kekurangan

dapat dielaminir sehingga akan diharapkan akan lebih baik., antara lain:

a. Standart area bengkel.

Area bengkel yang kita buat harus memenuhi standart-standart sebagai

berikut:

No. Fasilitas Standart

1 Minimum tinggi langit-langit 4 meter

2 Minimum lebar bengkel 10 meter

3 Minimum perbandingan lebar dan panjang 1 : 1½

4 Maximum perbandingan lebar dan panjang bengkel

1 : 2

Laporan observasi bengkel sekolah 2

Page 3: Laporan SMKN2 KRA

5 Minimum luas area lantai untuk tiap siswa 5 meter2

b. Standart macam lantai bengkel.

Lantai pada bengkel harus memenuhi persyratan sebagai berikut:

No

.

Fasilitas Standart

1 Macam Lantai bengkel kerja kayu Kayu

2 Macam Lantai bengkel kerja plat Beton

3 Macam Lantai bengkel kerja pipa Beton

4 Macam Lantai bengkel kerja mesin Beton

5 Macam Lantai bengkel listrik Kayu

6 Macam Lantai bengkel elektronika Kayu

7 Macam Lantai bengkel otomotif Beton

8 Macam Lantai ruang gambar Kayu

c. Standart ukuran pintu bengkel

Untuk pintu pada bengkel harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

No. Fasilitas Standart

1 Lebar pintu keluar keruang

lain / kantor

1,5 meter

2 Lebar pintu utama 2,4 meter

3 Jenis pintu utama Overhead/

rolingdoor

4 Bahan pintu utama matal

d. Standart pembatasan ruang praktek.

No. Fasilitas Standart

1 Bahan pemisah bengkel yang dapat Metal

Laporan observasi bengkel sekolah 3

Page 4: Laporan SMKN2 KRA

diubah atau dipindah

e. Standart area gedung dan ruang khusus.

No. Fasilitas Standart

1 Letak penyimpanan

sampah

Pada tiap ruang

bengkel

2 Isi tempat sampah 2,5 m3

3 Tempat penyimpanan

milik siswa (werpack

dan benda kerja

5 m3

4 Tempat pertemuan

khusus

100% dari luas

bengkel

5 Letak tempat pameran

hasil kerja siswa

Dekat pintu

bengkel

6 Area tempat pameran

hasil kerja siswa

0,75 m3

7 Tempat ruang guru Dekat pintu masuk

bengkel

8 Luas ruang guru 5 m2

9 Tempat alat bantu visual Disatukan dengan

planning room

10 Tempat penyimpanan /

gudang

Didalam bengkel /

gedung

Laporan observasi bengkel sekolah 4

Page 5: Laporan SMKN2 KRA

11 Area gudang 30 m3

12 Luas planning room 10 – 14% luas

bengkel

13 Lebar lintas ruang

bengkel

1,5 m

f. Standart kenyamanan pemandangan dan penerangan.

No. Fasilitas Standart

1 Luas jendela

bengkel

25% luas bengkel

2 Susunan jendela

bengkel

Berjajar pada dinding

3 Tinggi bagian

atas jendela

Sampai langit-langit

4 Kaca jendela Tembus pandang

5 Pengaturan

cahaya

Denganpanghalang

cahaya tuangan

6 System

penerangan

umum

Cahya tidak langsung

25% arah keatas, 75%

arah kebawah

7 Nilai pemantulan

cahaya dari

langit-langit

Minimum 80%, maximum

90%

g. Standart pemipaan dalam bengkel.

Laporan observasi bengkel sekolah 5

Page 6: Laporan SMKN2 KRA

No. Fasilitas Standart

1 Fasilitas tempat

cuci tangan

Satu stasion untuk setiap

10 siswa

2 Letak kompresor Diluar bengkel

3 Pembagian cabang Pada tembok dengan

jarak tiap 7m

h. Standart instalasi listrik.

No. Fasilitas Standart

1 System instalasi penyediaan

listrik tenaga

Tiga kawat,

tiga pas

2 Cabang instalasi penyediaan

tenaga listrik

Setiap mesin

3 Instalasi listrik tenaga

cadangan

Satu buah

untuk

disumber

4 Pencegah beban lebih (over

load) untuk listrik tenaga

Alat pemutus

5 Instalasi listrik penerangan Pada langit-

langit

6 Lampu cadangan Satu untuk 5

buah

7 Penegah beban lebih pada

instalasi penerangan

Alat pemtus

Laporan observasi bengkel sekolah 6

Page 7: Laporan SMKN2 KRA

8 Stop kontak Pada tembok

dengan jarak

setiap 4m

9 Stop kontakcadangan Sebuah untuk

setiap 4stop

kontak

3. Merencanakan bengkel / laboratorium sekolah.

Supaya dalam perencanaan factor keamanan terpenuhi, maka dibutuhkan alat

perkakas dan daerah kerja antara lain:

a. Aneka macam perlengkapan umum.

Keran-keran air : bak cuci dan ruang cuci

Gas: tungku dan keran gas bila diperlukan

Udara: kompresor, saluran pipa, kran-kran udara

Penerangan: penerangan umum, setempat, dengan lampu pendar (T.L.)

Peti-peti sampah: untuk sisa yang masih dapat dipakai, sampah yang harus

dibuang.

Penyimpanan lap, cat, bensin, minyak, dan gemuk.

b. Penerangan lantai.

Skala (biasanya 1:50)

Bengkel baru harus didirikan: perisai panjang, mengatur penempatan

perlengkapan yang baru akan dipindah.

Tempat-tempat latihan (trining stasion atau working stations)

c. Bengkel mobil.

Paling kecil : 15 x25 m

Pintu cukup banyak untuk keluar masuk mobil dan mesin-mesin perkakas.

Ruang untuk mobil yang diperbaiki :3,5 x 6 m

Laporan observasi bengkel sekolah 7

Page 8: Laporan SMKN2 KRA

Diluar bengkel harus ada tempat untuk parkir mobil (mobil yang akan

diperbaiki)

Diruang pengecatan harus ada tempat untuk mengeluarkan udara dari

bengkel.

Bila mungkin bengkel mobil terpusah dengan gedung lainya.

Jendela dengan persyaratanya: cahaya yang tidak diinginkan, jendela

minimum 1,5 m dari lantai, disisi timur dan barat dipakai gelas yang dapat

memantulkan cahaya, selokan tertutup atau pipa untuk mengalirkan air,

peredaran udara harus cukup.

d. Bengkel listrik.

Laboratorium: bangku kerja untuk satu atau dua orang dan tiga orang.

Tempat melilit motor: tiap 1,5 meter panjang bangku untuk tiap siswa.

Pengawatan: tiap 2m panjang dinding utnuk satu siswa.

Motor-motor dan generator: jarak motor dan generator itu 0,66 sampai

0,75 dengan ban penggeraknya.

Pintu: jangan ditengah-tengah gedung,ukuranya jangan kurang dari 2m,

e. Bengkel mesin pekerjaan logam.

Harus cukup besar agar dapat menempatkan bangku-bangku kerja

menempal didinding.

Mesin-mesin haruis diberi jarak yang cukup antara satu dengan yang lain.

Gergaji mesin harus ditempatkan dekat penyimpanan bahan.

Pekerjaan pemasangan sebaiknya digedung tersendiri.

Ada jalan yang cukup untuk mengengkut perkakas kemesin-mesin.

Gerinda untuk menggerinda pahat ditempatkan diruang alat .

Mesin bor dapat ditempatkan saling berbelakangan atau membelakangi

dinding.

Mesin ditempatkan ditempat yang tidak berdebu.

Kamar penyimpanan bahan persediaan yang besar harus punya pintu yang

cukup.

Laporan observasi bengkel sekolah 8

Page 9: Laporan SMKN2 KRA

Salah satu pintu harus cukup besar dan dapat dipakai jalan keluar dan

masuknya mesin besar.

f. Bengkel mesin kayu.

Ruang: ukuran dan bentuk harus disesuaikan.

Penerangan matahari: terbuka bagian utara dan timur yang baik,luas

jendela semua sama dengan luas lantai, jendela paling sedikit 1 m dari

lantai.

Jalan masuk: paling sedikit ada dua pintu, harus ada satu pintu yang cukup

lebar, sebaiknya dekat penyimpanan bahan, para murid harus

menggunakan satu pintu saja.

Ruang tambahan untuk merencana, perpustakaan, pengajaran terakir dan

ruang teori harus dekat.

Ada beberapa perlengkapan umum yang diperlukan: Air, gas, udara,listrik,

dll

Penempatan mesin dan tempat kerja (work station)

g. Pemilihan perlengkapan (berdasarkan jumlah seluruh siswa tiap jam pelajaran)

Disesuaikan dengan keadaan industry. Perlengkapan yang digunakan saat

ini, kebutuhan penting, perkembangan dikemudian hari

Persediaan / penyisihan dana: untuk keperluan yang sudah ditentukan,

supaya mengikuti zaman, untuk perbaikan, hadiah, pengiriman,jangka

panjang, penukaran dengan yang baru, jangak pendek dll.

Luas lapangan pekerjaan yang diajarkan: tingkat umur siswa, persiapan

kejuruan dibanding dengan pekerjaan,tingkat dasar sampai lanjutan,

jumlah team latihan.

h. Pemilihan alat-alat tangan.

Kualitas (kualitas baik biasanya lebih ekonomis)

Banyaknya tergantung pada: cara pengeluaran, macam-macam alat,uang

yang dapat diminta untuk menentukan alat.

i. Bahan-bahan persediaan.

Laporan observasi bengkel sekolah 9

Page 10: Laporan SMKN2 KRA

Macamnya: yang dibutuhkan untuk pekerjaan praktek, untuk mengajar,

yang dipakai industry.

Kualitas: tergantung pemakaianya

Banyaknya: bergantung pada besarnya tempat penyimpanan, cukup untuk

memenuhi yang dibutuhkan, bergantung pada kemampuan keuangan,

bergantung pada pengiriman.

j. Bangku-bangku kerja.

Tergantung pada:

Macam pekerjaan yang harus dikerjakan: bangku kerja dari logam, dari

kayu, tingginya, dapat dipindahkan.

Untuk dua siswa tiap bangku (jurusan mobil)

Bangku laboratorium yang panjang (jurusan listrik dan mobil)

Bangku hanya untuk pelajar.

Bangku panjang untuk bengkel bubut.

k. Mebel (meja, kursi, lemari dan lain sebagainya)

Penyimpanan bahan-bahan pelajaran : diberkas dibendel menjadi buku.

Meja untuk belajar (dari logam atau kayu)

Meja gambar dan meja untuk merencana.

Lemari penyimpanan lembaran-lembaran (file cabinets)

Lemari istimewa (khusus)

Rak-rak penyimpanan: untuk menyimpan kayu dan batang baja.

Rak papan, peti dan lemari.

Kursi-kursi atau bangku duduk

Meja tinggi (tulis untuk) guru.

4. Tata bengkel, pemeliharaan dan perkakas sebuah bengkel yang tidak teratur.

Dengan bahan-bahan yang berceceran akan menibulkan bahaya kecelakaan maka

perlu diperhatikan antara lain:

a. Cara-cara penyimpanan.

Laporan observasi bengkel sekolah 10

Page 11: Laporan SMKN2 KRA

Alat-alat yang dipakai sehari-hari: ditempatkan pada panel,laci peti, dan

rak,pemegang-pemegang (kait-kait khusus)

Alat istimewa: harus mendapat tanda tangan guru untuk memakai, guru

memeriksa jika dikembalikan, almari istimewa, kadang-kadang disimpan

dikantor guru,kartu pemakaian khusus.

Alat cadangan atau penggantian: almari khusus, ditempatkan ditempat yang

asli dari pabrik, dijaga dari karat.

Persediaan dan bahan: baru, sisa-sisa yang masih berguna, peti atau kotak

untuk sisa yang dapat dijual.

Pekerjaan yang telah selesai: almari penyimpanan, almari khusus, ditandai,

dll.

b. Pembersihan.

Persediaan (supplies): sapu, penggorek, sikat, bak, bahan campuran untuk

menyapu, bahan yang menghisap minyak, detergent, mesin penggosok,

sobekan kain (kain perca), tempat penyimpananya.

Jadwal pembersihan: pembagian tugas siwa,(bergilir, tiap bulan, dll)

Tempat berjalan, jalan kendaraanjalan pintu dan daerah-daerah aman.

Pelaksanaan (procedure) pembersihan.

c. Pemeliharaan perkakas (perbot-Equibment)

Daftar pemeriksaan

Pelumasan

Mengecat

Pemeliharaan penjagaan(preventative maintenance).

Pemeliharaan alat

d. Pemeliharaan bengkel sekolah.

Pengecetan dan pembersihan tahunan

Lantai: perbaikan, pengawetan, member tanda tempat-tempat jalan.

e. Aneka macam lainya.

Laporan observasi bengkel sekolah 11

Page 12: Laporan SMKN2 KRA

Papan pengumuman (bulletin board): ada yang mengawasi, pengaturan dan

perbaikan kembali.

Gambar dinding penggantian dan pengaturan, dibutuhkan pengawas dan

orang yang memperbaiki pada waktu-waktu tertentu.

Papan tulis: tiap hari dibersihkan, tiap tahun diperbaiki.

5. Perencanaan biaya (budgeting).

Banyak factor yang perlu diperhatikan antara lain:

a. Kebutuhan masyarakat.

Sebuah sekolah atau yang telah ada.

Bidang latihan yang diberikan

b. Biaya administrasi.

Instruktur atu guru wajib memberikan anggaran serta perkiraan (penaksiran)

dalam penyususan biaya administrasi.

c. Perkiraan bahwa bahan persediaan berdasarkan pemeriksaan.

Bahan-bahan yang diperlukan dalam tiap pekerjaan atau rencana dalam

suatu kesatuan latihan.

Bahan terbuang yang dapat dimanfaatkan.

Panjang waktu praktek

Mendapatkan bahan.

Kejadian kejadian yang tak terduga

d. Pemeliharaan yang menuntut perkembangan zaman (up to date).

Perlengkapan baru:kiriman dan penerimaan (sumbangan)

biaya pemasangan, pembelian-pembelian,

gantilah perlengkapan yang kuno, ganti perlengkapan yang sudah usang

dengan perlengkapan baru/modern.

e. Perbaikan bengkel.

Pemeliharaan

Laporan observasi bengkel sekolah 12

Page 13: Laporan SMKN2 KRA

Penyiapan keperluan pembersihanya yang lengkap.

f. Ruang alat dan ruang persediaan.

Ukuran berhubungan dengan bengkel dan perlengkapanya, missal:

banyaknya macam dari alat, banyaknya alat yang dibutuhkan, alat yang

ditempatkan ditempat latihan.

Penempatanya dibengkel: mudah dicapai dari semua tempat latihan, mudah

pengawasanya, dijaga dari pencurian, dijaga dari unsur-unsur yang rusak.

Perencanaan susunan ruang alat: model pintu, jendel, papan gantungan alt,

tempat persediaan kartu alt, panel dll.

g. Rak.

Tempat minyak

Kikir-kikir

Logam

Kotak-kotak alat

h. Papan untuk buku-buku catalog dan sebagainya.

Jadi dalam sebuah bengkel (ruang bengkel) disediakan tempat untuk menaruh

atau menyimpan buku-buku keterangan,pedoman dan buku catalog

i. Penyusunan alat-alat

Dikumpulkan menurut macamnya, pemakaian dalam pekerjaan

Alat-alat untuk katup dikumpulkan jadi satu.

Digantungkan

j. Penyusunan semua alat dibengkel.

Alat harus mudah diperiksa

Alat harus dapat dengan mudah diambil.

Alat yang sering dipakai harus ditempatkan didekat jendela.

Alat yang pemakaianya dibatasi harus ditempatkan pada tempat khusus.

Harus dimintai paraf sebelum meminjam.

k. Tanda petunjuk (indeks) dan Liventarisasi.

Ruang alat dibagi dalam bagian-bagian dan diberi nomor atau huruf

Cara untuk inventarisasi

Laporan observasi bengkel sekolah 13

Page 14: Laporan SMKN2 KRA

Nama-nama alat ditiap panel atau almari.

l. Penyimpanan persediaan bahan atau bagian.

Karena ukuranya mungkin ditempatkan diluar ruang alat.

Untuk memudahkan pengawasan atau control maka mungkin harus

ditempatkan pada tempat khusus.

Dipapan atau di bak-bak.

Laci untuk penyimpanan bagian dan sebagainya.

Rak dan lemari

Cara inventarisasi.

Ruang bahan.

m. Pembersihan tempat kerja dan alat-alat.

Membuat daftar pembagian pekerjaan tugas: tugas siswa, pemimpin tugas

(ketua)

Perintah pembersihan setelah selesai praktek di bengkel.

Pembersihan istimewa: tiap bulan

B. Batasan Masalah

Dari latar belakang diatas makan dapat diambil batasan masalah sebagi berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan bengkel disekolah.

2. Bagaimanakah struktur organisasi bengkel disekolah.

3. Apakah bengkel-bengkel yang ad disekolah-sekolah sudah memenuhi standart

minimum suatu bengkel.

4. Bagaimana perawatan (maintenance) bengkel sekolah.

C. Waktu dan Tempat

Dalam tugas laporan kali ini penulis melakukan observasi pada:

Hari/tanggal : Sabtu, 23 Maret 2012

Laporan observasi bengkel sekolah 14

Page 15: Laporan SMKN2 KRA

Tempat : SMKN 2 Karanganyar

Alamat : Jalan Yos Sudarso, Bejen, Karanganyar

D. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah:

1. Observasi lapangan

Observasi lapangan ini berarti penulis datang langsung ke lokasi bengkelyang

menjadi tujuannya untuk memperoleh data. Dengan data tersebut, maka

penulis akan lebih mengetahui bagaimana situasi dan kondisi bengkel yang

menjadi objek observasinya

E. Tujuan

Tujuan disusunnya laporan ini adalah:

1. Memberikan tambahan wawasan kepada pembaca.

2. Mengetahui bagaimana perencanaan suatu bengkel yang baik dan benar.

3. Memberi gambaran mengenai bentuk ataupun struktur bengkel yang berada di

sekolah-sekolah.

4. Memenuhi tugas managemen industri.

Laporan observasi bengkel sekolah 15

Page 16: Laporan SMKN2 KRA

BAB II

ISI

A. Struktur Organisasi SMKN 2 Karanganyar

SMKN 2 Karanganyar adalah salah satu sekolah menengah kejuruan yang berada

di wilayah Kabupaten Karanganyar.SMK yang berdiri pada tahun 1998 tersebut

sudah disahkan menjadi Rintisan Sekolah Menengah Kejuruan Bertaraf Internasional

sejak tahun 2009.Sebagai Rintisan Sekolah Menengah Kejuruan Bertaraf

Internasional,SMK N 2 Karanganyar memiliki berbagai fasilitas pendukung yang

memadai,mulai dari bagunan gedung yang representatif,lingkungan yang asri,dan

situasi yang kondusif untuk melakukan pembelajaran. Serta didukung oleh para guru-

guru yang kompeten dibidangnya.

Agar tercapainya visi dan misi SMKN 2 Karanganyar , maka dibentuklah susunan

organisasi dari SMKN 2 Karanganyar sebagai berikut:

Laporan observasi bengkel sekolah 16

Page 17: Laporan SMKN2 KRA

B. Jenis bengkel yang terdapat di SMKN 2 Karanganyar

SMKN 2 Karanganyar merupakan salah satu sekolah vokasi yang memiliki

kualitas baik. Di SMKN 2 Karanganyar memiliki beberapa jurusan dan memiliki

bengkel dimasing-masing jurusannya. Adapun macam-macam bengkelnya adalah

sebagai berikut:

1. Bengkel Mesin Industri

2. Bengkel Otomotif (Autotronik)

3. Bengkel Tekstil

4. Bengkel/ Laboratorium Komputer

C. Bengkel Industri

Dalam penyusunan laporan ini akan membahas tentang bengkel sekolah yang

sub pembahasannya adalah bengkel industri. Bengkel sekolah adalah tempat/ ruangan

dimana para siswa dibina, dibimbing, diberi keterampilan agar mempunyai keahlian

dalam bidang masing-masing.

Laporan observasi bengkel sekolah 17

Page 18: Laporan SMKN2 KRA

Bengkel industri disekolah adalah tempat untuk membina dan mendidik

siswanya agar terampil dalam bidang teknik industri. Didalam bengkel industri

terdapat macam-macam pekerjaan seperti kerja bangku, membubut, mengefrais,

menggrinda, mengebor, mengelas, menyekrap dan pekerjaan lainnya yang berkaitan

dengan praktek industri.

Dibengkel industri SMKN 2 Karanganyar telah memenuhi stadart minimal

bengkel industri dalam hal bangunan seperti ukuran dan ruang-ruangannya selain

dalam hal bangunan bengkel industry SMKN 2 Karanganyar sudah memenuhi

standar minimal dalam hal mesin-mesin dan peralatannya.

D. Struktur organisasi Bengkel Industri SMKN 2 Karanganyar

Laporan observasi bengkel sekolah 18

Kabeng TP

Drs. Sutoyo

NIP 196403132007011016

Staf kompetensi keahlian

Sri Eka Lelana

NIP 197310121999031004

K3 TP

Tri Suparyono

NIP 195909241998031001

Guru

Wali Kelas

Toolman

Hari Dwi Utomo

Page 19: Laporan SMKN2 KRA

E. Tugas pengurus bengkel industry SMKN 2 Karanganyar

Adapun tugas-tugas dari pengurus-pengurus bengkel industri SMKN 2

Karanganyar adalah sebagai berikut:

1. Ketua Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan (K3TP)

Bersama WKS Kurikulum menyusun jadwal kegiatan KBM

prakek.

Bersama WKS Kurikulum atau BP/BK melaksanakan

pembinaan siswa.

Bersama WKS Ketenagaan merencanakan kebutuhan guru.

Bersama WKS Humas/HI atau Pokja PSG merencanakan dan

melaksanakan PSG.

Membuat tata tertib bengkel.

Menentukan kebutuhan alat dan bahan KBM praktek.

Melaksanakan M&R sarana dan prasarana KBM praktek.

Melaksanakan pengembangan bengkel.

Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.

Menyusun laporan kegiatan kepada kepala sekolah.

2. Kepala Bengkel Teknik Pemesinan

Merencanakan jadwal penggunaan bengkel.

Memonitoring kondisi inventaris bengkel.

Merencanakan dan mengkoordinasikan perbaikan peralatan.

Merekomendasikan perbaikan gedung sekolah ke KASEK.

Menyusun kebutuhan bahan dan peralatan bengkel KBM dan

UP.

Membantu Kabid dalam mengkoordinir pelaksanaan UP.

Menciptakan terlaksananya 6K di bengkel.

Menyampaikan laporan rutin kondisi bengkel kepada K3TP.

Laporan observasi bengkel sekolah 19

Siswa

Page 20: Laporan SMKN2 KRA

3. Staf Kompetensi Keahlian

Membantu K3TP dalam mendokumentasikan hasil rapat

kompetensi keahlian maupun pertemuan.

Membantu K3TP dalam pelaksanaan yang berkaitan dengan

pengendalian dokumen kompetensi keahlian.

Membantu K3TP dalam penyampaian informasi tertulis kepada

personil kompetensi keahlian dan siswa.

Membantu K3TP dalam menyusun daftar barang bdan jasa

yang dibutuhkan kompetensi keahlian.

Membantu K3TP dalam melaksanakan pembelian barang dan

jasa.

Membuat dokumen atas pengelolaan keuangan.

Membantu Kabid atas penyimpanan keuangan/kas kompetensi

keahlian.

4. Wali Kelas

Menyusun program kerja wali kelas.

Mewakili KS dan orang tua dalam pembinaan siswa.

Membina kepribadian, ketertiban, dan kekeluargaan.

Membantu pengembangan, peningkatan kecerdasan dan

keterampilan siswa.

Menyusun rekapitulasi nilai(leger)

Mengisi dan membagi buku rapor.

Membantu WKS Kurikulum dan WKS Kesiswaan dalam

permasalahan yang terkait.

Membantu sekolah dalam memperlancar kewajiban siswa

terhadap sekolah.

Laporan observasi bengkel sekolah 20

Page 21: Laporan SMKN2 KRA

Membuat catatan tentang situasi keluarga dan ekonomi siswa,

ketidakhadiran, pelanggaran, dan perilaku siswa, prestasi

masing-masing siswa.

Menyusun laporan kegiatan kepada kepala sekolah.

5. Guru

Program KBM.

Pembinaan terhadap siswa.

Menyusun laporan kegiatan kepada kepala sekolah.

6. Tool Man

Membantu K3TP dalam penyimpanan bahan dan alat praktek.

Membuat administrasi penggunaan bahan dan alat praktek.

Melaksanakan inventarisasi peralatan bengkel.

Melaksanakan peminjaman peralatan saat KBM.

Melaksanakan pengecekan dan perbaikan peralatan.

F. Penataan bengkel industri SMKN 2 Karanganyar

1. Kapasitas siswa

Bengkel industri yang ada di SMKN 2 Karanganyar memiliki

kapasitas 36 siswa yang langsung praktek ditempat.

2. Kantor

Jumlah guru praktek ada 19 tetapi masih merangkap menjadi guru

bidang lain sehingga hanya tersedia 8 kursi dan meja guru dikantor

bengkel tersebut.

3. Ruang teori

Dibengkel sudah terdapat ruang teori untuk memberikan pengarahan

terlebih dahulu kepada para siswa sebelum praktek dibengkel.

4. Inventaris alat dan mesin praktek

Dibengkel tersebut memiliki 36 ragum dan tonbox untuk praktek kerja

bangku. Sedangkan peralatan lainnya adalah:

No. Mesin Jumlah

Laporan observasi bengkel sekolah 21

Page 22: Laporan SMKN2 KRA

1. Mesin bubut 22

2. Mesin frais 6

3. Tool Grinding 2

4. Silindrical Grinding 1

5. Mesin grinda 4

6. Mesin tangan 1

7. Mesin grinda pot 1

8. Mesin gergaji 2

9. Mesin skrap 1

10. Mesin bor (columb) 2

11. Mesin bor tangan 2

12. Mesin bor meja 2

13. Mesin las 4

14. Mesin lipat pelat 2

15. Mesin press pneumatic 1

16. Mesin gravier 4

17. Mesin roll pelat 1

18. Mesin pot pelat 1

19. Mesin pot pelat kaki 1

5. System perawatan (maintenance)

System perawatan di bengkel industri SMKN 2 Karanganyr dilakukan setiap

hari baik kantor, ruang alat, ruang teori maupun ruang bengkel itu sendiri. Perwatan

dan kebersihan bengkel beserta alat-alatnya menjadi tanggung jawab siswa yang

melakukan kegiatan praktek dan dipimpin oleh toolman masing-masing. Sedangkan

apabila ada kerusakan alat/mesin sudah ada perawatan keseluruhan dari bengkel agar

bisa diperbaiki sendiri oleh siswa maupun toolman, sehingga dapat melatih siswa

serta menghemat biaya.

6. Jadwal praktikum siswa

Laporan observasi bengkel sekolah 22

Page 23: Laporan SMKN2 KRA

Adapun jadwal praktek dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

7. Hasil produk

Hasil dari kerja praktek para siswa adalah menghasilkan alat-alat kecil beserta

berbagai macam perkakas. Misalnya saja roda gigi. Instrumen-instrumen alat mesin

tekstil, baut dan masih banyak lainnya.

8. Peraturan dan sanksi

Dibengkel industri SMKN 2 Karanganyar tidak memiliki peraturan yang

khusus yang penting para siswa dapat melakukan praktek. Sedangkan untuk sanksi

apabila ada siswa yang tidak mengikuti praktek adalah tidak ada karena system

praktek diSMKN 2 Karanganyar dibuat beberapa kelompok (tim) sehingga apabila

ada siswa yang tidak masuk dapat digantikan teman satu kelompoknya.

Laporan observasi bengkel sekolah 23

Page 24: Laporan SMKN2 KRA

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian panjang diatas maka dapat disimpulkan bahwa:

1. SMKN 2 Karanganyar adalah salah satu sekolah kejuruan (vokasi) yang

memiliki kualitas tidak kalah dengan SMK N yang lainnya.

2. SMKN 2 Karanganyar memiliki beberapa jurusan yang masing-masing sudah

memiliki bengkelnya masing-masing yaitu bengkel industry, bengkel otomotif

(autotronik), bengkel tekstil, dan bengkel/laboratorium computer.

3. Bengkel industry di SMKN 2 Karanganyar sudah memenuhi standar

minimum bengkel yang baik. Dan sudah memiliki inventaris mesin yang

memadai/lengkap untuk praktek walaupun jumlahnya masih terbatas.

Laporan observasi bengkel sekolah 24

Page 25: Laporan SMKN2 KRA

4. Setiap bengkel yang berada di SMKN 2 Karanganyar memiliki susunan

organisasi masing-masing guna mempermudah pengolaan bengkel sehingga

managemen bengkel berjalan dengan mudah.

5. Perawatan bengkelnya dilakukan setiap hari oleh para siswa yang setiap

harinya praktek dengan toolman yang bertanggung jawab terhadapnya.

6. Hasil produk yang dihasilkan dari praktek industry di SMKN 2 Karanganyar

adalah alat-alat kecil, perkakas, dan instrument-instrumen alat pada mesin

tekstil.

B. Saran dan kritik

SMKN 2 Karanganyar adalah salah satu sekolah menengah kejuruan yang

memiliki kualitas unggul, tetapi dalampenyediaan fasilitas pengajaran khususnya

dalam hal praktek masih sedikit kurang, maka kelompok kami mempunyai saran

antara lain:

1. Inventaris alat dan mesin ditambah jumlahnya sehingga siswa dapat praktek

sendiri-sendiri.

2. Kerapian dan kebersihan harus lebih ditingkatkan.

3. Apabila sedang berlangsung praktek ada toolman/ guru pembimbing yang

mengawasi.

Laporan observasi bengkel sekolah 25

Page 26: Laporan SMKN2 KRA

DARTAR PUSTAKA

www. smkn2 kra.sch.id diunduh pada tanggal 14 April 2012

www.sisilain.net diunduh pada tanggal 14 April 2012

Adil Kurnia. 2010. Definisi Analisis Beban Kerja.

http://www.basukisutjianto.com/search/pengertian-beban-kerja.html. Diakses 16

Maret 2012.

d12x Perencanaan dan pengelolaan ruang bengkel.htm diunduh tanggal 14 April

2012

Laporan observasi bengkel sekolah 26

Page 27: Laporan SMKN2 KRA

LAMPIRAN

Gambar `1.ragum untuk praktek kerja bangku

Laporan observasi bengkel sekolah 27

Page 28: Laporan SMKN2 KRA

Gambar 2. Mesin-mesin yang ada dibengkel industry

Laporan observasi bengkel sekolah 28

Page 29: Laporan SMKN2 KRA

Gambar 3. Para siswa yang sedang melakukan praktek industry

Laporan observasi bengkel sekolah 29

Page 30: Laporan SMKN2 KRA

Gambar 4. Hasil produksi dari praktek industry

i

Gambar 5. Tempat penyimpanan alat dan hasil produksi

Laporan observasi bengkel sekolah 30