laporan skenario a blok 21 print.docx

51
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Blok dokter keluarga adalah blok dua puluh satu pada semester 7 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario A yang memaparkan kasus mengenai dokter keluarga. 1.2 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu : 1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. 2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok. 3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial. 1

Transcript of laporan skenario a blok 21 print.docx

Page 1: laporan skenario a blok 21 print.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Blok dokter keluarga adalah blok dua puluh satu pada semester 7 dari

Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Palembang.

Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario A yang

memaparkan kasus mengenai dokter keluarga.

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu :

1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari

sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Palembang.

2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan

metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok.

3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

1

Page 2: laporan skenario a blok 21 print.docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial

Tutor : dr. Putri Rizki

Waktu : Senin, 10 november 2014

Rabu, 12 november 2013

Moderator : Andreas Syahputra

Sekretaris meja : Tri Anggun Utami

Sekretaris papan : Putra Manggala

Rules Tutorial : 1. Alat komunikasi dinonaktifkan

2. Semua anggota tutorial harus mengeluarkan

pendapat

3. Berbicara yang sopan dan penuh tata krama.

2.2 Skenario A blok XXI

Dokter Rudi pada mulanya belum menerapkan prinsip-prinsip

pelayanan kedokteran keluarga sehingga mengakibatkan klienya tidak

puas. Banyak kliennya sering berpindah-pindah dokter. Bila ada kliennya

yang memelurkan konsultasi lebih lanjut, ia sering langsung merujuk ke

RS tipe A atas permintaan kliennya.

Dalam menjalankan praktek dokter layanan primer tarhadap klien,

kinerja dr. Rudi tidak menjalankan rekam medis dengan lengkap sehingga

ia merasa tidak puas apakah ia berhasil memelihara kesehatan klienya.

selain itu dia lupa bahwa dalam pelayanannya ada peran keluarga terhadap

kesehatan klien dan sebagainnya.

Sebagai contoh, dokter rudi belum berhasil menenrapkan prinsip-

prinsip pelayanan dokter keluarga dalam menangani kasus kelainan kulit

scabie slah seorang kliennya. Klien tersebut tidak sembuh meski sudah

menjalani pengobatan berulang kali, bahkan kasus tersebut juga menular

pada anggota keluarga yang lain.

2

Page 3: laporan skenario a blok 21 print.docx

I. Klarifikasi Istilah

1. Konsultasi: perundingan antara pemberi dan penerima layanan

kesehatan yang bertujuan mencari penyebab timbulnya penyakit

dan cara pengobatannya.

2. Dokter layanan keluarga: penjelasan dokter yang menyeluruh

memuatkan keluarga sebagai satu unit dimana tanggung jawaab

dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi umur/JKpasien.

3. RS tipe A: merupakan rumah sakit yang telah mampu memberikan

pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis sehingga oleh

pemerintah ditetapkan oleh pemerintah sebagai rujukan tertinggi.

4. Scabies: penyakit kulit menular, akibat tungau penyebab gatal

Sercaptes Scabies

5. Dokter Pelayanan primer: dokter / tempat pertama pasien di system

pelayanan kesehatan untuk menyelesaikan semua masalah

kesehatan yang dihadapi tanpa memandang organ penyakit, usia,

jenis kelamin, dan sedapat mungkin secara paripurna serta

kolaborasi dengan professional kesehatan lainnya, dan

menggunakan prinsip layanan yang efektif dan efisien serta

menjunjung tinggi etika dan moral.

II. Identifikasi Masalah

1. Dokter Rudi pada mulanya belum menerapkan prinsip-prinsip

pelayanan kedokteran keluarga sehingga mengakibatkan klienya

tidak puas. Banyak kliennya sering berpindah-pindah dokter.

2. Bila ada kliennya yang memelurkan konsultasi lebih lanjut, ia

sering langsung merujuk ke RS tipe A atas permintaan kliennya.

3. Dalam menjalankan praktek dokter layanan primer terhadap klien,

kinerja dr. Rudi tidak menjalankan rekam medik dengan lengkap

sehingga ia merasa tidak puas apakah ia berhasil memelihara

kesehatan klienya. selain itu dia lupa bahwa dalam pelayanannya

ada peran keluarga terhadap kesehatan klien dan sebagainnya.

3

Page 4: laporan skenario a blok 21 print.docx

4. Sebagai contoh, dokter Rudi belum berhasil menenrapkan prinsip-

prinsip pelayanan dokter keluarga dalam menangani kasus kelainan

kulit scabie salah seorang kliennya. Klien tersebut tidak sembuh

meski sudah menjalani pengobatan berulang kali, bahkan kasus

tersebut juga menular pada anggota keluarga yang lain.

III. Analisis Masalah

1. Dokter Rudi pada mulanya belum menerapkan prinsip-prinsip

pelayanan kedokteran keluarga sehingga mengakibatkan klienya

tidak puas. Banyak kliennya sering berpindah-pindah dokter

a. Apa yang dimaksud dengan pelayanan kedokteran keluarga?

jawab:

Pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang memusatkan

pelayanannya pada keluarga sebagai suatu unit dimana tanggung

jawab dokter terhadap pelayanann kesehatan tidak dibatasi oleh

golongan umuratau jenis kelamin pasien, juga tidak oleh organ

tubuh atau jenis penyakit tertentu (The American Academy of

Family Physician, 1969).

b. apa saja prinsip-prinsip pelayanan kedokteran keluarga?

jawab:

Prinsip – prinsip pelayanan dokter keluarga di Indonesia

mengikuti anjuran WHO dan WONCA yang mencantumkan

prinsip – prinsip ini dalam banyak terbitannya. Prinsip – prinsip

ini juga merupakan simpulan untuk dapat meningkatkan kualitas

layanan dokter primer dalam melaksanakan pelayanan

kedokteran. Prinsip – prinsip pelayanan / pendekatan kedokteran

keluarga adalah memberikan / mewujudkan :

1. Pelayanan yang holistik dan komprehensif

2. Pelayanan yang kontinu

3. Pelayanan yang mengutamakan pencegahan

4

Page 5: laporan skenario a blok 21 print.docx

4. Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif

5. Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian

integral dari keluarganya

6. Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan

kerja, dan lingkungan tempat tinggalnya

7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum

8. Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat

dipertanggungjawabkan

9.Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu

(Prasetyawati,2010)

c. apa saja kompetensi menjadi dokter keluarga?

jawab:

Kompetensi dokter keluarga seperti yang tercantum dalam

Standar Kompetensi Dokter Keluarga yang disusun oleh

Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia tahun 2006 adalah:

1. Kompetensi Dasar

a. Keterampilan Komunikasi Efektif

b. Keterampilan Klinik Dasar

c. Keterampilan menerapkan dasar-dasar ilmu biomedik,

ilmu klinik, ilmu perilaku, dan epidemiologi dalam

praktek kedokteran keluarga.

d. Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan pada

individu, keluarga ataupun masyarakat dengan cara yang

komprehensif, holistik, berkesinambungan, terkoordinir,

dan bekerja sama dalam konteks Pelayanan Kesehatan

Primer.

e. Memanfaatkan, menilai secara kritis, dan mengelola

informasi

f. Mawas diri dan pengembangan diri/belajar sepanjang

hayat

5

Page 6: laporan skenario a blok 21 print.docx

g. Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktik

2. Ilmu dan Keterampilan Klinis Layanan Primer Cabang Ilmu

Utama

a. Bedah

b. Penyakit Dalam

c. Kebidanan dan Penyakit Kandungan

d. Kesehatan Anak

e. THT

f. Mata

g. Kulit dan Kelamin

h. Psikiatri

i. Saraf

j. Kedokteran Komunitas

3. Keterampilan Klinis Layanan Primer Lanjut

a. Keterampilan melakukan “health screening”

b. Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium lanjut

c. Membaca hasil EKG

d. Membaca hasil USG

e. BTLS, BCLS, dan BPLS

4. Keterampilan Pendukung

a. Riset

b. Mengajar kedokteran keluarga

5. Ilmu dan Keterampilan Klinis Layanan Primer Cabang Ilmu

Pelengkap

a. Semua cabang ilmu kedokteran lainnya

b. Memahami dan menjembatani pengobatan alternatif

6. Ilmu dan Keterampilan Manajemen Klinik

a. Manajemen klinik dokter keluarga (Prasetyawati,2010)

6

Page 7: laporan skenario a blok 21 print.docx

d. apa saja hak dan kewajiban dokter dan pasien ?

jawab:

Hak dan kewajiban dokter

UU no. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran pasal 50 dan

51, hak dan kewajiban dokter:

Hak

1. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan

tugas sesuai standar profesi dan standar operasional

prosedur.

2. Memberikan pelayanan medis sesuai standar profesi dan

standar operasional prosedur.

3. Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien

atau keluarganya.

4. Menerima imbalan jasa.

 Kewajiban

1. Memberikan pelayanan medis sesuai standar profesi dan

standar operasional prosedur serta kebutuhan medis.

2. Apabila tidak tersedia alat kesehatan atau tidak mampu

melakukan suatu pemeriksaan/pengobatan, bisa merujuk

pasien ke dokter/sarana kesehatan lain yang mempunyai

kemampuan lebih baik.

3. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang

pasien, bahkan setelah pasien itu meninggal dunia.

4. Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan,

kecuali bila ia yakin ada orang lain yang mampu

melakukannya.

5. Mengikuti perkembangan ilmu kedokteran.

UU no. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran pasal 52 dan

53, hak dan kewajiban pasien:

7

Page 8: laporan skenario a blok 21 print.docx

Hak

1. Mendapatkan penjelasan lengkap tentang rencana tindakan

medis yang akan dilakukan dokter.

2. Bisa meminta pendapat dokter lain (second opinion).

3. Mendapat pelayanan medis sesuai dengan kebutuhan.

4. Bisa menolak tindakan medis yang akan dilakukan dokter

bila ada keraguan.

5. Bisa mendapat informasi rekam medis.

 Kewajiban

1. Memberikan informasi yang lengkap, jujur dan dipahami

tentang masalah kesehatannya.

2. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter.

3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan

kesehatan.

4. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.

(UU praktik kedokteran,2010).

e. Apa tujuan dan manfaat pelayanan kedokteran keluarga?

Jawab:

Tujuan pelayanan dokter keluarga

Tujuan pelayanan dokter keluarga mencakup bidang yang amat

luas sekali. Jika disederhanakan secara umum dapat dibedakan

atas dua macam (azwar, 1995) :

1. Tujuan umum

Tujuan umum pelayanan dokter keluarga adalah sama

dengan tujuan pelayanan kedokteran dan atau pelayanan

kesehatan pada umumnya, yakni terwujudnya keadaan

sehat bagi setiap anggota keluarga.

2. Tujuan khusus

Sedangkan tujuan khusus pelayanan dokter keluarga dapat

dibedakan atas dua macam :

8

Page 9: laporan skenario a blok 21 print.docx

a. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan

kedokteran yang lebih efektif.

Dibandingkan dengan pelayanan kedokteran lainnya,

pelayanan dokter keluarga memang lebih efektif.ini

disebabkan karena dalam menangani suatu masalah

kesehatan, perhatian tidak hanya ditujukan pada keluhan

yang disampaikan saja, tetapi pada pasien sebagai manusia

seutuhnya, dan bahkan sebagai bagian dari anggota

keluarga dengan lingkungannya masing-masing. Dengan

diperhatikannya berbagai faktor yang seperti ini, maka

pengelolaan suatu masalah kesehatan akan dapat dilakukan

secara sempurna dan karena itu penyelesaian suatu masalah

kesehatan akan dapat pula diharapkan lebih memuaskan.

b. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan

kedokteran yang lebih efisien.

Dibandingkan dengan pelayanan kedokteran lainnya,

pelayanan dokter keluarga juga lebih mengutamakan

pelayanan pencegahan penyakit serta diselenggarakan

secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.

Dengan diutamakannya pelayanan pencegahan penyakit,

maka berarti angka jatuh sakit akan menurun, yang apabila

dapat dipertahankan, pada gilirannya akan berperan besar

dalam menurunkan biaya kesehatan. Hal yang sama juga

ditemukan pada pelayanan yang menyeluruh, terpadu dan

berkesinambungan. Karena salah satu keuntungan dari

pelayanan yang seperti ini ialah dapat dihindarkannya

tindakan dan atau pemeriksaan kedokteran yang berulang-

ulang, yang besar peranannya dalam mencegah

penghamburan dana kesehatan yang jumlahnya telah

diketahui selalu bersifat terbatas.

9

Page 10: laporan skenario a blok 21 print.docx

Manfaat Pelayanan Dokter Keluarga

Apabila pelayanan dokter keluarga dapat diselenggarakan

dengan baik, akan banyak manfaat yang diperoleh. Manfaat

yang dimaksud antara lain adalah (Cambridge Research

Institute, 1976) :

1. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit

sebagai manusia seutuhnya, bukan hanya terhadap keluhan

yang disampaikan.

2. Akan dapat diselenggarakan pelayanan pencegahan

penyakit dan dijamin kesinambungan pelayanan kesehatan.

3. Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, pengaturannya

akan lebih baik dan terarah, terutama ditengah-tengah

kompleksitas pelayanan kesehatan saat ini.

4. Akan dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan yang

terpadu sehingga penanganan suatu masalah kesehatan

tidak menimbulkan berbagai masalah lainnya.

5. Jika seluruh anggota keluarga ikut serta dalam pelayanan,

maka segala keterangan tentang keluarga tersebut, baik

keterangan kesehatan dan ataupun keterangan keadaan

sosial dapat dimanfaatkan dalam menangani masalah

kesehatan yang sedang dihadapi.

6. Akan dapat diperhitungkan berbagai faktor yang

mempengaruhi timbulnya penyakit, termasuk faktor sosial

dan psikologis.

7. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit

dengan tata cara yang lebih sederhana dan tidak begitu

mahal dan karena itu akan meringankan biaya kesehatan.

8. Akan dapat dicegah pemakaian berbagai peralatan

kedokteran canggih yang memberatkan biaya kesehatan.

(Prasetyawati,2010).

10

Page 11: laporan skenario a blok 21 print.docx

f. apa dasar hukum pelayanan kedokteran keluarga?

jawab:

Di Indonesia, falsafah dan dasar negara Pancasila terutama sila

ke-5 juga mengakui hak asasi warga atas kesehatan. Hak ini

juga termaktub dalam UUD 45 pasal 28H dan pasal 34, dan

diatur dalam UU No. 23/1992 yang kemudian diganti dengan

UU 36/2009 tentang Kesehatan. Dalam UU 36/2009 ditegaskan

bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam

memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan

memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan

terjangkau

g. bagaimana standar pelayanan kedokteran keluarga?

jawab:

1.Standar pmeliharaan kesehatan di klinik

a) standar pelayanan paripurna ( standard of comprehensif of

care)

pelayanan medis strata pertama untuk semua orang

pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

pencegahan penyakit dan proteksi khusus

deteksi dini

kuratif medik

rehabilitasi medik dan sosial

kemampuan sosial keluarga

etik medikolegal

b) standar pelayanan medis ( standard of medical care)

anamnesis , pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang,

penegakkan diagnosis dan diagnosis banding , prognosis ,

konseling , konsultasi , rujukan , tindak lanjut , tindakan,

pengobatan rasional , pembinaan keluarga.

c) Standar pelayanan menyeluruh (standard of holistic of care)

11

Page 12: laporan skenario a blok 21 print.docx

- Pasien adalah manusia seutuhnya

- Pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungannya

- Pelayanan menggunakan segala sumber di sekitarnya

d) Standar pelayanan terpadu ( standard of integration of care)

- Koordinator penatalaksanaan pasien

- Mitra dokter- pasien

- Mitra lintas sektoral medik

- Mitra lintas sektoral alternatif dan komplimenter medik

e) Standar pelayanan berkesinambung ( standard of continuam

care )

- Pelayanan proaktif

- Rekam medik berkesinambung

- Pelayanan efektif pasien

- Pendampingan

2. Standar perilaku dalam praktik (standard of behaviour in

pratice)

a) Standar perilaku terhadap pasien

- Informasi memperoleh pelayanan

- Masa konsultasi

- Informasi medik menyeluruh

- Komunikasi efektif

- Menghormati dan kewajiban pasien dan dokter

b) Standar perilaku dengan mitra kerja di klinik (standard of

partners relationship in practice )

- Hubungan profesional dalam klinik

- Bekerja dalam tim

- Pemimpin klinik

c) Standar perilaku dengan sejawat ( standard of working with

colleagues)

- Hubungan profesional antar profesi

- Hubungan baik sesama dokter

12

Page 13: laporan skenario a blok 21 print.docx

- Perkumpulan profesi

d) Standar pengembangan ilmu dan ketrampilan praktik

- Mengikuti kegiatan ilmiah

- Program jaga mutu

- Partisipasi dalam kegiatan pendidikan

- Penelitian dalam praktik

- Penulisan ilmiah

e) Standar Partisipasi dalam kegiatan masyarakat di bidang

kesehatan

- Menjadi anggota perkumpulan sosial

- Partisipasi dalam kegiatan kesehatan masyarakat

- Partisipasi dalam penaggulangan bencana di sekitarnya

3. Standar pengelolaan praktik

a) Standar Sumber daya manusia

b) Standar management keuangan

c) Standar manajemen klinik

d) Standar sarana dan prasarana

e) Standar peralatan klinik

f) Standar proses-proses penunjang praktik

h. apa saja faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien?

Jawab:

Teori kepuasan menurut SERVQUAL meliputi: a) Reliability

atau kehandalan yaitu kemampuan untuk menampilkan

pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan akurat, b)

Assurance atau jaminan yaitu kompetensi yang dimiliki

sehingga membuat rasa aman, bebas risiko atau bahaya,

kepastian yang mencakup pengetahuan-sikap-perilaku, c)

Tangibles atau wujud nyata yaitu penampilan fisik, fasilitas,

peralatan, sarana informasi, petugas, d) Emphaty atau perhatian

yaitu sifat dan kemampuan untuk memberikan perhatian penuh,

13

Page 14: laporan skenario a blok 21 print.docx

kemudahan kontak, komunikasi yang baik, e) Responsiveness

atau kepedulian yaitu kemampuan untuk membantu konsumen

dan meningkatkan kecepatan pelayanan.

Teori kepuasan menurut Linder Pelt (1996) meliputi:

a. assesibility atau keterjangkauan

b. availability atau ketersediaan sumber daya

c. kontinuitas pelayanan

d. efektivitas

e. keuangan

f. humanitas

g. ketersediaan informasi

h. pemberian informasi

i. kenyamanan lingkungan

j. kompetensi petugas

(Suharmiati, dkk 2004)

Dalam kasus ini, banyak hal yang dapat mempegaruhi tingkat

kepuasan pasien, salah satunya komunikasi yang kurang baik

dan pengobatan yang belum menyeluruh serta tidak

berkesinambungan.

i. apa fungsi penerapan prinsip pelayanan kedokteran keluarga?

jawab:

Dokter Keluarga bukan barang baru; hanya mengembalikan

DPU ke khitahnya karena selama ini:

a. “Mistreated”

b. “Under utilized”

c. Termarginalkan oleh “sistem yang amburadul”

d. Tidak berkembang & substandar (PDKI, ASKES,

Jamsostek 2003)

14

Page 15: laporan skenario a blok 21 print.docx

PDKI mendukung upaya IDI untuk meningkatkan

porfesionalisme DPU yang meliputi 4 pilar yaitu:

a. Perilaku

b. Ilmu

c. Keterampilan

d. Kinerja

h. apa dampak belum diterapkannya pelayanan kedokteran

keluarga?

jawab:

Dokter Rudi tidak menerapkan prinsip-prinsip kedokteran

keluarga sehingga pasien merasa tidak puas akan pelayanan

kesehatan yang diberikan. Seharusnya dokter Akbar selaku

dokter keluarga tidak hanya memandang penderita sebagai

individu yang sakit tapi sebagai bagian dari unit keluarga dan

tidak hanya menanti secara pasif tetapi bila perlu aktif

mengunjungi penderita atau keluarganya.

i. bagaimana kharakteristik pelayanan kedokteran keluarga ?

Jawab:

Pelayanan dokter keluarga mempunyai beberapa karakteristik

yang menurut para ahli dibedakan dan diuraikan sbb:

1. Lan R. McWhinney (1981):

a. Lebih mengikatkan diri pada kebutuhan pasien secara

keseluruhan, bukan pada disiplin ilmu kedokteran,

kelompok penyakit atau teknik-teknik kedokteran

tertentu.

b. Berupaya mengungkapkan kaitan munculnya suatu

penyakit dengan berbagai faktor yang

mempengaruhinya.

15

Page 16: laporan skenario a blok 21 print.docx

c. Menganggap setiap kontak dengan pasiennya sebagai

suatu kesempatan untuk menyelenggarakan pelayanan

pencegahan penyakit atau pendidikan kesehatan.

d. Memandang dirinya sebagai masyarakay yang berisiko

tinggi.

e. Memandang dirinya sebagai bagian dari jaringan

pelayanan kesehtan yang tersedia di masyarakat

f. Diselenggarakan dalam suatu daerah domisili yang sama

dengan pasiennya,

g. Melayani pasien di tempat praktek, di rumah dan di

rumah sakit.

h. Memperhatikan aspek subjektif dari ilmu kedokteran.

i. Diselenggarakan oleh seorang dokter yang bertindak

sebagai manager dari sumber-sumber yang tersedia.

2. Lynn P. Carmichael (1973) menyusun karakteristik

pelayanan dokter keluarga tersendiri:

a. Berorientasi pada pencegahan penyakit serta pemeliharaan

kesehatan

b. Berhubungan dengan pasien sebagai anggota dari unit

keluarga, memandang keluarga sebagai dasar dari suatu

organisasi sosial dan atau suatu kelompok fungsional yang

saling terkait, pada mana setiap individu membentuk

hubungan tingkat pertama

c. Memanfaatkan pendekatan menyeluruh, berorientasi pada

pasien dan keluarganya dalam menyelenggarakan setiap

pelayanan kesehatan

d. Mempunyai keterampilan diagnosis yang andal serta

pengetahuan tentang epidemiologi untuk menentukan pola

penyakit yang terdapat di masyarakat dimana pelayanan

tersebut diselenggarakan, dan selanjutnya para dokter

yang menyelenggarakan pelayanan harus memiliki

16

Page 17: laporan skenario a blok 21 print.docx

keahlian mengelola berbagai penyakit yang ditemukan

dimasyarakat tersebut

e. Para dokternya memiliki pengetahuan tentang hubungan

timbal balik antara faktor biologis, sosial dan emosional

dengan penyakit yang dihadapi, serta menguasai teknik

pemecahan masalah untuk mengatasi berbagai penyakit

yang agak mirip atau tidak khas seperti berbagai penyakit

yang tergolong psikosomatik.

3. Menurut Debra P. Hymovick dan Martha Underwood

Barnards (1973)

a. Dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan

pelayanan kesehatan yang lebih responsif serta

bertanggung jawab

b. Dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan pelayanan

kesehatan tingkat pertama (termasuk pelayanan darurat)

serta pelayanan lanjutan (termasu pengaturan rujukan)

c. Dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan akan pelayanan

pencegahan penyakit dalam stadium dini serta peningkatan

derajat kesehatan pasien setinggi mungkin

d. Dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan akan

diperhatikannya pasien tidak hanya sebagai orang

perorang, tetapi juga sebagai anggota keluarga dan

anggota masyarakat

e. Dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan untuk

dilayaninya pasien secara menyeluruh dan dapat diberikan

perhatian kepada pasien secara lengkap dan sempurna,

jauh melebihi jumlah keseluruhan keluhan yang

disampaikan.

4. Menurut Ikatan Dokter Indonesia (1982)

IDI melalui muktamar ke 18 yang dilaksanakan di Surakarta

pada tahun 1982, merumuskan antara lain:

17

Page 18: laporan skenario a blok 21 print.docx

a. Yang melayani penderita tidak hanya sebagai orang

perorang, melainkan sebagai anggota satu keluarga dan

bahkan sebagai anggota masyarakat sekitarnya

b. Yangmemberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh

dan memberikan perhatian kepada penderita secara

lengkap dan sempurna, jauh melebihi jumlah keseluruhan

keluhan yang disampaikan

c. Yang mengutamakan pelayanan kesehatan guna

meningkatnya derajat kesehatan seoptimal mungkin,

mencegah timbulnya penyakit dan mengenal serta

mengobati penyakit sedini mungkin

d. Yang mengutamakan pelayanan kesehatan sesuai dengan

kebutuhan dan berusaha memenuhi kebutuhan tersebut

sebaik-baiknya

e. Yang menyediakan dirinya sebagai tempat pelayanan

kesehatan tingkat pertama dan bertanggu jawab pada

pelayanan kesehatan lanjutan

Pelayanan kedokteran keluarga mempunyai bebrapa

kharakteristik yang menurut para ahli dibedakan dan diuraikan.

beberapa pendapat tersebut secara umum dapat dibedakan atas

empat macam (Geyman,1971):

1. dokter keluarga sama dengan dokter umum

2. dokter keluarga adalah dokter spesialis

3 dokter keluarga adalah semua dokter yang

menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga

4 dokter keluarga tidak sama dengan dokter umum, tetapi

antara keduannya terdapat banyak kesamaan.

(Prasetyawati,2010).

18

Page 19: laporan skenario a blok 21 print.docx

j. apa saja ruang luang lingkup pelayanan kedokteran keluarga?

jawab:

1. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu pelayanan kedokteran

keluarga harus menyeluruh.

2. Sasaran pelayanan yaitu keluarga sebagai satu unit.

(Prasetyawati,2010).

2. Bila ada kliennya yang memelurkan konsultasi lebih lanjut, ia

sering langsung merujuk ke RS tipe A atas permintaan kliennya.

a. apa saja tipe –tipe rumah sakit?

jawab:

Di tinjau dari kemampuan yang dimiliki

Rumah Sakit kelas A : Rumah Sakit yg mampu memberikan

pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis luas. Oleh

pemerintah, Rumah Sakit tipe A ini telah ditetapkan sebagai

tempat pelayanan rujukan tertinggi atau sebagai Rumah

Sakit pusat

Rumah Sakit kelas B : Rumah Sakit yg mampu memberikan

pelayanan kedokteran spesialis luas dan subspesialis

terbatas. Direncanakan Rumah Sakit kelas B didirikan di

setiap ibukota propinsi yg menampung rujukan dari Rumah

Sakit kabupaten.

Rumah Sakit kelas C : Rumah Sakit yg mampu memberikan

pelayanan kedokteran spesialis terbatas. Pada saat ini ada 4

macam pelayanan spesialis ini yg disediakan yakni

pelayanan penyakit dalam, pelayanan bedah,pelayanan

kesehatan anak serta pelayanan kebidanan dan kandungan.

Direncanakan akan didirikan disetiap ibukota kabupaten yg

menampung pelayanan rujukan dari puskesmas

Rumah Sakit kelas D : Rumah Sakit yg bersifat transisi

karena pada satu saat akan ditingkatkan menjadi Rumah

19

Page 20: laporan skenario a blok 21 print.docx

Sakit kelas C. Rumah Sakit ini hnya memberikan pelayanan

kedokteran umum dan kedokteran gigi. Menampung

pelayanan rujukan yg berasal dari puskesmas

Rumah Sakit kelas E : Rumah Sakit khusus yg

menyelenggaraka hanya satu macam pelayanan kedokteran

saja. Misalnya Rumah Sakit jiwa, Rumah Sakit kusta,

Rumah Sakit paru, Rumah Sakit kanker, Rumah Sakit

jantung, Rumah Sakit ibu & anak, dll. (sumber : buku

pengantar administrasi kesehatan)

b. bagaimana cara merujuk pasien?

jawab:

pada prinsipnya sistem rujukan berdasarkan kasusnya dibagi

menjadi dua yaitu kasus gawat darurat dan bukan kasus gawat

darurat.

Pasien dirujuk oleh dokter layanan primer jika SKDI untuk

penyakit yang diderita bukan kompetensi 4. Pasien dirujuk ke

spesialis yang relevan dan diberikan persetujuan terlebih dahulu

kepada pasien dan keluarga pasien. Dokter dituntut untuk

memberikan informasi yang jelas mengenai alasan pasien

dirujuk dan memberikan pengetahuan terhadap hal yang

mungkin terjadi bila pasien tidak dirujuk.

c. bagaimana cara memberikan konseling dokter kepada pasien?

Jawab:

tatacara pelayanan konseling

1. menyampaikan salam(great)

2. mangajukan pertanyaan dan menilai (ask and assess)

3. menyampaikan uraian sesuai dengan kebutuhan pasien(tell)

4. membantu pasien dalam mengambil keputusan(help)

20

Page 21: laporan skenario a blok 21 print.docx

5. menyampaikan penjelasan selengkapnya tentang berbagai

aspek yang terkait dengan keputusan yang telah diambil

(explain)

6. apabila penjelasan yang disampaikan telah dipandang cukup,

lanjutkan dengan menyelenggarakan pelayanan kedokteran

yang sesuai dengan cara penyelesaian masalah yang telah

diputuskan oleh pasien. (Prasetyawati,2010).

d. bagaimana tata cara konsultasi dalam pelayanan kedokteran

keluarga?

jawab:

tatacara konsultasi dalam pelayanan kedokteran banyak

macamnya. pada dasarnya tata cara tersebut dipengaruhi oleh

dua hal pokok. pertama, kepatuhan dokter terhadap kode etik

profesi yang telah disepakati bersama, kedua,sitem kesehatan,

terutama subsistem pembinaan kesehatan yang berlaku.

tatacara konsultasi formal:

1. alasan dilakukanya konsultasi harus dijelaskan selengkap-

lengkapnya kepada pasien.

2. dokter yang melakukan konsultasi harus berkomunikasi

secara langsung dengan tempat konsultasi

3. keteranga tentang pasien yang disampaikan pada waktu

konsultasi harus lengkap,tetapi tidak berlebihan.

4. sesuai dengan ketentuan kode etik profesi, seyoggianya

dokter yang dimintakan konsultasi bersedia memberikan

bantuan professional yang sesuai (Prasetyawati,2010).

d. apakah tindakan yang dilakukan dr Rudi dengan merujuk atas

permintaan pasien sudah bisa dibenarkan ?sebaiknya

bagaimana?

jawab:

21

Page 22: laporan skenario a blok 21 print.docx

tidak karena seorang dokter keluarga harus memiliki five star

doctor yaitu

1. community leader

2. decision maker

3. manager

4. health care provider

5. communicator

dokter rudi sebagai decision maker memberikan keputusan yang

kurang tepat jika menderita pasien skabies karena penyakit

skabies mampu ditatalaksana hingga tuntas oleh dokter umum.

Keputusan ini yterjadi karena dr rudi bukan sebagai

communicator yang handal karena tidak bisa meyakinkan

pasiennya untuk tidak dirujuk. Mengingat bahwa skabies bisa di

tangani sampai tuntas oleh dr Rudi

3. Dalam menjalankan praktek dokter layanan primer tarhadap klien,

kinerja dr. Rudi tidak menjalankan rekam medik dengan lengkap

sehingga ia merasa tidak puas apakah ia berhasil memelihara

kesehatan klienya. selain itu dia lupa bahwa dalam pelayanannya

ada peran keluarga terhadap kesehatan klien dan sebagainnya

a. apa manfaat dan tujuan rekam medis?

Jawab:

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 749 a tahun 1989

menyebutkan bahwa Rekam Medis memiliki 5 manfaat, yaitu :

1. Sebagai dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan

pasien

2. Sebagai bahan pembuktian dalam perkara hukum

3. Bahan untuk kepentingan penelitian

4. Sebagai dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan dan

5. Sebagai bahan untuk menyiapkan statistik kesehatan

22

Page 23: laporan skenario a blok 21 print.docx

Menurut International Federation Health Organization (1992:2),

rekam medis disimpan dengan tujuan:

1. Fungsi komunikasi

Rekam medis disimpan untuk komonikasi diantara dua

orang yang bertanggungjawab terhadap kesehatan pasien

untuk kebutuhan pasien saat ini dan yang akan datang.

2. Kesehatan pasien yang berkesinambungan

Rekam medis dihasilkan atau dibuat untuk penyembuhan

pasien setiap waktu dan sesegera mungkin.

3. Evaluasi kesehatan pasien

Rekam medis merupakan salah satu mekanisme yang

memungkinkan evaluasi terhadap standar penyembuhan

yang telah diberikan.

4. Rekaman bersejarah

Rekam medis merupakan contoh yang menggambarkan

tipe dan metode pengobatan yang dilakukan pada waktu

tertentu.

5. Medikolegal

Rekam medis merupakan bukti dari opini yang yang

bersifat prasangka menegnai kondisi, sejarah dan

prognosi pasien.

6. Tujuan statistik

Rekam medis dapat digunakan untuk menghitung jumlah

penyakit, prosedur pembedahan dan insiden yang

ditemukan setelah pengobatan khusus.

7. Tujuan penelitian dan pendidikan

Rekam medis di waktu yang akan datang dapat

digunakan dalam penelitian kesehatan.(Sarake,2014)

23

Page 24: laporan skenario a blok 21 print.docx

b. apa isi yang tercantum di dalam rekam medik?

jawab:

Di Indonesia, isi rekam medis bisa dibagi menjadi dua, yaitu isi

rekam medik untuk pasien rawat jalan dan untuk pasien rawat

inap (Pasal 15 dan 16 Permenkes No.

749a/Menkes/Per/XII/1989).

Isi rekam medis untuk pasien rawat jalan dapat dibuat

selengkap-lengkapnya dan sekurang-kurangnya memuat:

identitas, anamnesis, diagnosis, dan tindakan/pengobatan.

Sedangkan isi rekam medis untuk pasien rawat inap sekurang-

kurangnya memuat: identitas pasien, anamnesis, riwayat

penyakit, hasil pemeriksaan laboratorium, diagnosis,

persetujuan tindakan medik, tindakan/pengobatan, catatan

perawat, catatan observasi klinis dan hasil pengobatan dan

resume akhir dan evaluasi pengobatan.

c. apa dasar hukum rekam medis?

jawab:

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749S/Menkes/

PerXII/1989 tentang rekam medik / medical records adalah

berkas yang berisi catatan, dokumen tentang identitas pasien,

pemeriksaan, pengobatan, tindakan , pelayanan lain kepada

pasien pada sarana pelayanan kesehatan (pasal 1 huruf A)

d. apa peran keluarga terhadap kesehatan pasien?

jawab:

1. Komunikasi yang sehat dalam situasi ini, anggota keluarga

mempunyai kebebasan untuk mengeluarkan perasaan dan

emosinya

24

Page 25: laporan skenario a blok 21 print.docx

2. Otonomi individu ini termasuk kecocokan dengan

menggunakan kekuatan, saling terbuka antara suami dan

istri

3. Fleksibilitas saling memberi dan menerima dengan adaptasi

kebutuhan-kebutuhan pribadi dan penggantian situasi

4. Apresiasi saling menegur dan memuji atau memberikan

hadiah , sehingga anggota keluarga dapat mengembangkan

perasaan dari perasaan menghargai dirinya sendiri.

5. Pemberian semangat didalam keluarga akan menimbulkan

rasa aman jauh dari stres dan meningkatkan kesehatan

lingkungan. Dokter keluarga termasuk jaringan ini.

a. Waktu keluarga

b. Kepentingan dari hubungan suami-istri

c. Pertumbuhan kebutuhan

d. Nilai-nilai spiritual (keagamaan) (Prasetyawati,2010).

e. bagaimana peran kesehatan klien terhadap keluarga?

jawab:

1. Bentuk keluarga

Infertilitas membentuk keluarga inti tanpa anak

Penyakit jiwa (kelainan seksual: homoseksual) jika

membentuk keluarga, keluarga non-tradisional.

2. Fungsi keluarga

Jika kesehatan kepala keluarga (pencari nafkah) terganggu

mengganggu fungsi ekonomi dan fungsi pemenuhan

kebutuhan fisik keluarga

Jika kesehatan ibu rumah tangga terganggu mengganggu

fungsi afektif dan sosisalisasi

3. Siklus kehidupan keluarga

25

Page 26: laporan skenario a blok 21 print.docx

Infertilitas tidak mengalami siklus kehidupan keluarga yang

lengkap.Jika kesehatan suami istri memburuk kematian

cepat masuk ke dalam “tahap lenyapnya keluarga”.

f. apa perbedaan dokter keluarga dengan dokter layanan primer?

Jawab:

Dokter Keluarga (DK), Dokter Layanan Primer (DLP),

sebenarnya sama ranah krida pelayanannya yaitu Peleyanan

Kesehatan Primer

Dokter Layanan primer tempat kontak pertama secara personal

pasien dengan dokter, untuk menyelesaikan semua masalah

kesehatan secara personal, baik yang bersifat fisik maupun

psikologis, sedini dan sedapat mungkin, tanpa memandang

golongan usia, jenis kelamin, jenis penyakit, sistem organ,

maupun status sosial, secara komprehensif, kontinu, koordinatif

menggunakan pendekatan holistik sebatas kewenangan

layanan primer yang dimiliki.

DK : Deskripsi tentang pendekatan dalam menanganani

masalah medis (9 prinsip pelayanan DK)

Dokter Layanan Primer : Deskripsi peringkat kewenangan

(sebatas pelayanan primer)

g. bagaimana cara pengolahan rekam medik ?

jawab:

i. Perakitan (Assembling)

Menyusun lembaran-lembaran rekam medik pasien rawat

jalan dan pasien rawat inap.

ii. Koding (Coding)

Pemberian penetapan kode dengan menggunakan

huruf/angka atau kombinasi huruf dalam angka agar

mewakili komponen data. Tujuannya koding adalah

26

Page 27: laporan skenario a blok 21 print.docx

memudahkan pelayanan pada penyajian informasi untuk

menyeragamkan nama dan golongan penyakit, cidera,

gejala dan faktor yang mempengaruhi kesehatan. Contoh:

ICD-10.

iii. Indeksing

Membuat tabulasi sesuai dengan kode yang sudah dibuat ke

dalam indeks-indeks (dapat menggunakan kartu indeks),

tetapi dalam kartu indeks tidak boleh mencantumkan nama

pasien. Kegunaan indeksing yaitu agar mempermudah

mengambil rekam medik. Jenis indeks adalah indeks

pasien, indeks penyakit (diagnosis dan operasi), indeks

dokter, indeks kematian.

iv. Pelaporan Rumah Sakit

Pelaporan rumah sakit merupakan suatu alat organisasi

bertujuan untuk dapat menghasilkan laporan secara cepat,

tepat dan akurat, dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:

laporan intern rumah sakit dan laporan ekstern rumah sakit.

v. Korespondensi Rekam Medik

Korespondensi rekam medis adalah surat menyurat yang

berhubungan dengan rekam medis, terbagi atas beberapa

jenis surat, yaitu: resume medis (berisi ringkasan pelayanan

yang diberikan oleh tenaga kesehatan), formulir asuransi

terkait dengan pelayanan kesehatan (formulir dari suatu

asuransi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang

diberikan oleh dokter), surat keterangan medis untuk izin

terbang (surat ini diberikan kepada pasien yang oleh

keadaan kesehatan yang harus melakukan penerbangan

keluar negeri).

27

Page 28: laporan skenario a blok 21 print.docx

4. Sebagai contoh, dokter Rudi belum berhasil menenrapkan prinsip-

prinsip pelayanan dokter keluarga dalam menangani kasus

kelainan kulit scabie slah seorang kliennya. Klien tersebut tidak

sembuh meski sudah menjalani pengobatan berulang kali, bahkan

kasus tersebut juga menular pada anggota keluarga yang lain.

a. apa tolak ukur kedokteran keluarga dalam memelihara

kesehatan pasien?

jawab:

Indikator keberhasilan pelayanan kedokteran keluarga

1) meningkatnya status kesehatan keluarga dengan

peningkatan kesehatan fisik, mental, dan social seluruh

anggota keluarga.

2) Meningkatnya peran serta setiap anggota keluarga

khususnya penanggung jawab keluarga dalam

menyelesaikan masalah kesehatan dirinya, social maupun

lingkungan keluarganya.

3) Adanya kemampuan keluarga untuk mengatasi

permasalahannya.

b. bagaimana mencegah penyakit kulit menular?

jawab:

seorang dokter keluarga dituntut untuk memberikan

komunikasi, informasi dan edukasi yang jelas kepada paasien

maupun keluarganya mengenai penyakit yang diderita.

Sehingga diharapkan keluarga mampu mencegah faktor risiko

dari skabies.

Faktor Risiko:

a. Masyarakat yang hidup dalam kelompok yang padat seperti

tinggal di asrama atau pesantren.

b. Higiene yang buruk.

c. Sosial ekonomi rendahseperti

28

Page 29: laporan skenario a blok 21 print.docx

c. bagaimana rantai penularan penyakit kulit?

jawab:

Jawab:

Fase Pre-Patogenesis Fase PatogenesisInteraksi penyebab, pejamu, dan lingkungan Reaksi pejamu terhadap stimulus

Stimulus Patogenesis dini perubahan dini

Masih kecil Penyakit lanjut kronis (penularan)

Sebelum orang mulai sakit interaksiPenyebab Pejamupenyakit (manusia)

Faktor Patogenesis SAKITLingkungan Stimulus penyakit

Dalam kasus ini, skabies merupakan penyakit kulit yang dapat ditularkan melalui interaksi atau kontak langsung barang-barang misalnya handuk, dsb.akibat kurangnya higiene personal ataupun keluarga. (Epidemiologi, 2008)

d. Bagaimana sebagai dokter keluarga menangani kasus penyakit

kulit scabies?

Jawab:

Penatalaksanaan kasus bertujuan mengidentifikasi masalah

klinis pada pasien dan keluarga serta faktor-faktor yang

berpengaruh, menyelesaikan masalah klinis pada pasien dan

keluarga, dan mengubah perilaku kesehatan pasien dan

keluarga serta partisipasi keluarga dalam mengatasi masalah

kesehatan.

29

Page 30: laporan skenario a blok 21 print.docx

Dalam menetapkan masalah serta faktor yang mem-

pengaruhi, digunakan konsep Mandala of Health (Gambar 1).

Diagnosis holistik yang ditegakkan pada pasien adalah

sebagai berikut. Pada poin I, alasan kedatangan: gatal-gatal di

seluruh tubuh sejak satu tahun yang lalu dengan harapan

gatal-gatal bisa hilang dan tidak timbul lagi, keluarga

memiliki kekhawatiran penyakit gatal ini sulit disembuhkan.

Pada poin II, diagnosis kerja yang ditegakkan adalah skabies.

Pada poin III didapatkan masalah perilaku berupa higiene

pasien dan keluarga kurang serta perilaku berobat yang buruk.

Pada poin IV didapatkan masalah pendapatan keluarga yang

kurang dan tidak adanya tabungan kesehatan. Pada poin V

ditetapkan skala fungsional pasien derajat 3 yang sesuai

dengan usia pasien.

Tindakan yang dilakukan meliputi tindakan terhadap pasien,

keluarga, dan lingkungannya. Pada pasien dan keluarga

diberikan krim permetrin 5% yang dioleskan pada seluruh

tubuh (dari leher hingga ke ujung jari kaki), dan dilakukan

edukasi terhadap keluarga mengenai skabies (penyebab,

gejala, cara penularan, terapi), dan mengenai higiene pribadi

serta lingkungan. Keluarga diberikan motivasi untuk mencuci,

menjemur, dan menyeterika pakaian dan seprai yang

digunakan dalam 1 minggu terakhir.

Tindakan untuk mengatasi masalah lingkungan antara lain

dengan melakukan penyuluhan mengenai skabies yang

dihadiri oleh kader, wakil dari Puskesmas, dan para warga.

Pada kesempatan tersebut juga disampaikan pentingnya

menjaga higiene lingkungan dan perilaku berobat yang baik

30

Page 31: laporan skenario a blok 21 print.docx

5. Pandangan Islam

Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian

mengkhianati Allah dan Rasulullah (Muhammad SAW)

dan janganlah kalian mengkhianati amanah-amanah yang

dipercayakan kepada kalian sedang kalian dalam keadaan

mengetahui. (Q.S. Al-Anfal 27)

IV. Hipotesis

dr Rudi sebagai dokter layanan primer belum menerapkan prinsip-prinsip pelayanan kedokteran keluarga dan belum melaksanan pelayanan rekam medik dengan lengkap sehingga pemeliharaan kesehatan pasien belum terjamin

31

Page 32: laporan skenario a blok 21 print.docx

V. Kerangka Konsep

32

Belum menerapkan prinsip pelayanan kedokteran keluarga, konsultasi dokter-pasien serta sistem rujukan belum berjalan baik

Belum melaksanan rekam medik dengan lengkap

Pasien tidak sembuh

pemeliharaan kesehatan pasien belum terjamin

Dokter Layanan primer

Page 33: laporan skenario a blok 21 print.docx

Daftar Pustaka

Al-Qur’anul Karim dan Al- hadist

Eka, P.A. 2010. Kedokteran Keluarga. Rineka Cipta. Jakarta

Ikatan Dokter Indonesia, Kolegium Dokter, dan Dokter Keluarga Indonesia ,

Kolegium Ilmu Kedokteran Keluarga Indonesia, 2007

Noor, N.N. 2008. Epidemiologi. Rineka Cipta. Jakarta

PDKI, ASKES, Jamsostek 2003

Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia. 2006. Standar Pelayanan Dokter

Keluarga. Depok : Fakultas Kedokteran UI

Permenkes No.268 Tahun 2008

Sarake, M, Buku Aar rekam medis L KPP UNHAS(Diakses:www: Unhas.ac.id

tanggal 11 november 2014).

Suharmiati, 2004. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan

Resonden... unduh ejournal.litbang.depkes.go.id. tanggal 11 November

2014

Undang-Undang Praktik Kedokteran, Edisi 2010, penerbit focus media:Bandung.

33