Laporan Semntara
-
Upload
marisa-idolamu -
Category
Documents
-
view
60 -
download
6
Transcript of Laporan Semntara
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (PBL)
PUSKESMAS GEDUNG MUNDU
Mencakup :4 Puskesmas Pembantu :
1. ?2. ?3. ?4. ?
Terdiri dari 7 Kelurahan :1. Sambiroto2. Gedung mundu3. Tandang4. Sendang mulyo5. Sendang guwo6. Mangun harjo7. Jangli
Program Penunjang1. Simpus2. UKS, lintas sektor Pendidikan, sekolahan (SD, SMP, SMA)3. Upaya Perawatan Perkesmas4. Upaya Pemeriksaan Laborat5. Upaya Kesehatan Gigi dan mulut6. Upaya Kesehatan Mata7. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
Senam lansia Posyandu lansia
- Pengobatan- Tensi- Timbang
Hambatan : Keterbatasan tenaga dan tempat Kondisi kesehatan lansia
8. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisonal (Kurang efektif)Pendataan batra :
Dukun pijat Dukun bayi Tukang jamu Refleksi Pengobatan alternative Panti pijat
Paranormal Terapi Zona
Pembinaan dan pengarahan batra9. Upaya Kesehatan jiwa
Biasanya langsung rujukan,Penyakit kejiwaan paling banyak :
- Skizofrenia- Psikotik akut atau sementara- Gangguan neurotic
Rencana kegiatan : Kunjungan ke rumah seminggu sekali Penyuluhan Pendekatan keluarga penderita
- Keluarga diberi pengertian jika tidak terlalu parah tidak perlu di bawa ke RSJ- Keluarga diberi cara-cara penanganan di rumah- Keluarga sebagai pengawas minum obat
10. Upaya Kesehatan Olahraga (Senam lansia)
Program Unggulan :1. Laborat2. Simpus
Upaya Promosi KesehatanKegiatan Pokok upaya PKM :
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Pengisian Data UKBM
Data :- Posyandu- Toga (Tanaman Obat Keluarga)- Usaha Kesehatan Pesantren- Batra (Pengobatan Tradisional)
Perencanaan PKM wilayah Puskesmas Kedungmundu : Penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat
- Menentukan masalah kesehatan masyarakat, antara lain tentang KB, Kesling, Gizi, Imunisasi, Penyakit-Penyakit, Napsa, dll.
- Menentukan topik yang diambil dari masalah-masalah kesehatan masyarakat dan dikembangkan secara khusus yang akan menjadi materi penyuluhan.
- Metode penyuluhan dengan ceramah, diskusi, siaran, demonstrasi, anjang sana, ataupun pameran.
- Alat bantu penyuluhan menggunakan media tradisional, radio, film, dll.
- Sasaran penyuluhan yaitu umum, tokoh masyarakat, kelompok wanita, kelompok muda, dll.
- Pelaksana penyuluhan yaitu orang medis dan paramedic atau kader yang terlatih.- Pertemuan diadakan secara lintas sektoral maupun lintas program.
Hambatan kerja : Tenaga yang kurang Dana sehat macet Warga kurang bisa diajak koordinasi
Upaya Kesehatan LIngkunganKegiatan pokok kesling :
Pemeriksaan air bersih Perumahan sehat Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
Rencana kegiatan : Penyuluhan-penyuluhan
MCK, SAMIJAGA, SPAL, AMDAL Sasaran : perumahan, sekolah, pabrik, panti pijat
Distribusi SAMIJAGA (Sarana Air Minum dan Jamban Keluarga) :Di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu sebagian besar merupakan daerah
perkotaan, diperkirakan 90% wilayah sudah menggunakan air bersih dan jamban sesuai standar. Hanya ada di sebagian kecilnya yang belum ada SAMIJAGA. Daerah tersebut biasanya adalah IDT (desa tertinggal). Untuk daerah IDT akan dibangunkan SAMIJAGA tetapi melihat kondisi alam desa juga. Dana untuk itu diperoleh dari Depkes pusat.Hambatan kerja :
Warga susah diberi tahu Pendidikan warga yang kurang di wilayah IDT Keadaan sosial ekonomi warga yang kurang
KIA / KB
Kegiatan pokok :
- Imunisasi- Menangani ibu hamil, melahirkan, infas, kemudian KB- Konsultasi menopause
Program KB ini dikatakan Berhasil karena presentasenya mancapai 70%
Target :
- Ibu hamil (5-10 Pasien)- Imunisasi (11 pasien pada hari Rabu, selain hari jadwalnya 5-7 pasien)- Suntik KB- Pafmir Mengetahui secara dini kelainan di dalam rahim dan serfik rahim (mulut rahim)- PLKB ( Pengawasan Lapangan KB)
Kunjungan :
- Neonatus 89%- K1 ibu hamil 98%- K4 ibu hamil 93%- Ibu bersalin 89%- Deteksi tinggi resiko pada ibu hamil oleh masyarakat 10%- Deteksi tinggi resiko pada ibu hamil oleh tenaga kesehatan 20%
Hambatan :
- Motivasi masyarakat kurang- Waktu KB tidak teratur- Kunjungan ibu hamil tidak rutin
Administrasi :
- Menggunakan family folder - Buku bantu ibu, bayi, dan balita
Logistik :
- KB dari BKKBN- Imunisasi dari DKK- Buku ibu ( KMS ) dari DKK
Sasaran KB : Di wilayah puskesmas kedung mundu, ibu hamilSasaran KIA : bayi sehatKegiatan PLKB : Ada petugas dari BKKBN yang berkoordinasi dengan kelurahan setempat
BP GIGI
Penyakit :
- Period dontitis- Akut- Kronis
Hambatan :- Bila kartu hilang maka riwayat penyakit tidak bisa terlacak
- Obat dan tenaga seadanya- Merujuk ke RS bila puskesmas tidak bisa menangani
Target : Semua masyarakat
Sasaran : Pasien
Logistik : Dropping dari gudang obat, APBD
Proses : Dari loket ke BP gigi, melakukan administrasi pembayaran lalu pengobatan.
MTBS (Metode Terpadu Balita Sakit)
Sasarannya untuk balita umur 2 bulan sampai 5 tahun. Sebelum dilakukan pemeriksaan, pasien diwjibkan untuk ditimbang berat badannya terlebih dahulu. Pengukuran tinggi badan dilakukan jika pasien mengalami BGM. Penilaian yang dilakukan sebagai berikut :
- Memerisa tanda-tanda bahaya umum- Menanyakan apakah anak batuk atau sukar bernafas- Menanyakan apakah anak diare- Menanyakan apakah anak demam- Menanyakan apakah anak mempunyai masalah telinga- Memeriksa status gizi dan anemia- Memeriksa status imunisasi anak- Memeriksa pemberian vitamin A pada anak- Menilai masalah atau keluhan lain- Melakukan penilaian pemberian makan anak jika anak anemia tau BGM atau umur anak
<2 tahun
Kegiatan :
- Menimbang
- Memeriksa
Hambatan : Balita menangis saat nafasnya dideteksi
Kasus dari Penyakit :
- Batuk karena pneumonia dan bukan pneumonia- Diare ( kurang kebersihan botol )- Demam, Malaria, Campak, DB- Anemia- BMG ( Bawah Garis Merah )
Proses : Balita masuk harus timbang berat badan
MTBM (Metode Terpadu Bayi Muda)
Sasarannya untuk bayi umur 1 hari sampai 2 bulan. Penilaian yang dilakukan sebagai berikut :
- Memeriksa kejang- Memeriksa gangguan napas- Memeriksa hipotermia- Memeriksa kemungkinan infeksi bakteri- Memeriksa ikterus- Memeriksa kemungkinan gangguan saluran cerna- Menanyakan apakah bayi menderita diare- Memeriksa kemungkinan berat badan rendah dan/atau masalah pemberian ASI- Memeriksa status imunisasi- Memeriksa masalah/ keluhan lain- Memeriksa masalah/ keluhan ibu
SIMPUS
Mencakup :
- Info paasien- Catatan Medik- Registrasi Pasien- Morbilitas dan Mortalitas- Pelayanan KB khusus- Laporan data umum- LPLO- LB I/tren/PM/PTM- Cakupan pasien- Laporan kematian- Laporan KB- Imunisasi- Laporan Laborat- Lapotran khusus
Hambatan bagi SIMPUS- Komputer error- Terkena virus kompoter- Dari pasien Apabila data tidak lengkap
Kode Puskesmas Gedung Mundu P23……dalam registrasiLaporan Puskesmas
1. MingguanDiare (1 minggu sekali)
2. BulananSP3 (Sistem Pencatatan Pelaporan Puskesmas)
3. Triwulan
- Rujukan ke Rumah Sakit- Nafsah (untuk remaja)- Tibi Paru
4. 6 bulanMengecek sarana kesehatan (dari bulan Juni sampai Desember)
5. Tahunan- Data Bes (Tiap kelurahan)
Yang isinya Jumlah SD, SMP dan SMA- Rencana kerja- RTP- Renstra (Rencana strategi puskesmas)
LOKET
Map dan Kertas di dalamnya- Warna biru muda : Pasien dari luar wilayah Semarang- Warna biru tua : Pasien dari dalam wilayah Semarang- Warna kuning : Pasien bukan askes Pegawai Negeri- Warna merah : Pasien askes Pegawai Negeri
SOP :- Warna Merah muda : BP Umum- Warna Biru : KIA / KB- Warna Hijau : BP Gigi- Warna Kuning : MTBS
Kertas KIA berwarna putih, perbedaannya Statistiknya dari Bayi da tambahan berat badan, tinggi dll
UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYANAKIT MENULAR
Kasus DBDDemam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus yang dibawa melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti. Biasanya ditandai dengan demam yang bersifat bifasik selama 2-
7 hari, ptechia dan adanya manifestasi perdarahan.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sampai saat ini masih merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Jumlah penderita dan luas daerah
penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan
penduduk.
Menurut catatan di puskesmas kdung mundu untuk kelurahan sendang mulyo yang
penyakit demam berdarahnya sedang meledak mencapai 28 jiwa pada 130 KK. Dan setiap
harinya terjadi penambahan.
Tahap penanganan pada kasus DBD :
1. Adanya penemuan kasus di lapangan
2. Tindakan PE
Tindakan selanjutnya adalah dengan dilakukannya PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)
yang dilakukan oleh petugas. Alat yang diperlukan cukup menggunakan senter. Ciri-ciri
jentik nyamuk dengue adalah ekornya berdiri dan bila terkena sinar akan mengejar sinar
tersebut.
3. Evaluasi PE
4. Fogging
Fogging ini diberikan gratis oleh pemerintah.
Criteria dilakukannya fogging focus, sebagai berikut :
a. Ada penderita DBD dan juga ada penderita lain di lokasi penderita (20 rumah sekitar
penderita). Atau
b. Ada penderita DBD dan juga ada penderita panas tanpa sebab jelas sebanyak ≥ 3 orang
dan ada jentik.
Persiapan yang dilakukan sebelum fogging :
- Semua makanan dan minuman harus disimpan di tempat yang tertutup rapat (misal :
almari, dll)
- Kompor dan lampu yang menyala harus dimatikan
- Binatrang piaraan hendaknya dikeluarkan dari rumah
- Mainan anak-anak hendaknya disimpan di tempat yang aman dari percikan/ semprotan
pengasapan
- Kasur, bantal, sprei hendaknya dilipat
- Alat-alat makan hendaknya ditutup dengan Koran/ penutup lain
- Semua jendela ditutup, sedangkan pintu dibuka
Selama pengasapan :
- Semua penghuni hendaknya berada diluar rumah
- Semua penghuni tidak diperkenankan mengikuti petugas pengasap/ keluar masuk rumah
Yang dilakukan setelah pengasapan :
- Menutup pintu depan setelah selesai pengasapan (bila petugas pengasapan belum sempat
menutup)
- Menunggu sampai ±1 jam setelah penyemprotan selesai baru penghuni rumah
diperbolehkan masuk
- Menyapu/ membersihkan lantai terutama apabila ada binatang kecil/ serangga yang mati
agar dikubur di tanah/ dibuang di tempat sampah yang aman dari jangkauan binatang
piaraan
- Membersihkan/ mengepel lantai dari kotoran bekas penyemprotan agar penghuni rumah
terhindar dari keracunan
- Bila ada makanan/ minuman, air minum yang terkena harus dibuang di tempat yang aman
dari jangkauan binatang piaraan
- Air di kamar mandi bila terkena obat semprot hendaknya dikuras
Alat-alat yang digunakan untuk melakuakan fogging seperti cynoff 95 % sebanyak 1 liter,
minyak solar sebanyak 18 liter, mesin swing fox, masker, sarung tangan.
Hambatan yang dialami seperti kurangnya tenaga kesehatan. Sedangkan hambatan lain
karena adanya warga yang tidak mau rumahnya dilakukan fogging.
KAMAR OBAT
Obat-obat yang ada didalam gudang obat diatur berdasarkan Abjad dan sesuai jenisnya
dibagi menjadi 2, yaitu obat luar (bukan oral) dan obat dalam. Sedangkan untuk obat-obat seperti
psikotropika dan narkotik disimpan di lemari tersendiri. Pengambilannya berdasarkan “FIFO”
yakni First In, First Out.
Pemasukan Obat :
PUSTU memberikan laporan perencanaan ke puskesmas induk 1 tahun sekali, kemudian
puskesmas induk merekap laporan yang diberkan PUSTU dan kamar obat sehingga terbentuk
laporan Perencanaan Puskesmas Kedungmundu yang kemudian dikirim ke gudang farmasi di
Dinas Kesehatan Kota. Pngiriman obat dari gudang farmasi dilakukan 3 bulan sekali yang
kemudian dikirm ke puskesmas induk. Selanjutnya puskesmas membaginya ke PUSTU.