Laporan Semntara

12
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (PBL) PUSKESMAS GEDUNG MUNDU Mencakup : 4 Puskesmas Pembantu : 1. ? 2. ? 3. ? 4. ? Terdiri dari 7 Kelurahan : 1. Sambiroto 2. Gedung mundu 3. Tandang 4. Sendang mulyo 5. Sendang guwo 6. Mangun harjo 7. Jangli Program Penunjang 1. Simpus 2. UKS, lintas sektor Pendidikan, sekolahan (SD, SMP, SMA) 3. Upaya Perawatan Perkesmas 4. Upaya Pemeriksaan Laborat 5. Upaya Kesehatan Gigi dan mulut 6. Upaya Kesehatan Mata 7. Upaya Kesehatan Usia Lanjut Senam lansia Posyandu lansia - Pengobatan - Tensi - Timbang Hambatan : Keterbatasan tenaga dan tempat Kondisi kesehatan lansia 8. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisonal (Kurang efektif) Pendataan batra :

Transcript of Laporan Semntara

Page 1: Laporan Semntara

PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (PBL)

PUSKESMAS GEDUNG MUNDU

Mencakup :4 Puskesmas Pembantu :

1. ?2. ?3. ?4. ?

Terdiri dari 7 Kelurahan :1. Sambiroto2. Gedung mundu3. Tandang4. Sendang mulyo5. Sendang guwo6. Mangun harjo7. Jangli

Program Penunjang1. Simpus2. UKS, lintas sektor Pendidikan, sekolahan (SD, SMP, SMA)3. Upaya Perawatan Perkesmas4. Upaya Pemeriksaan Laborat5. Upaya Kesehatan Gigi dan mulut6. Upaya Kesehatan Mata7. Upaya Kesehatan Usia Lanjut

Senam lansia Posyandu lansia

- Pengobatan- Tensi- Timbang

Hambatan : Keterbatasan tenaga dan tempat Kondisi kesehatan lansia

8. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisonal (Kurang efektif)Pendataan batra :

Dukun pijat Dukun bayi Tukang jamu Refleksi Pengobatan alternative Panti pijat

Page 2: Laporan Semntara

Paranormal Terapi Zona

Pembinaan dan pengarahan batra9. Upaya Kesehatan jiwa

Biasanya langsung rujukan,Penyakit kejiwaan paling banyak :

- Skizofrenia- Psikotik akut atau sementara- Gangguan neurotic

Rencana kegiatan : Kunjungan ke rumah seminggu sekali Penyuluhan Pendekatan keluarga penderita

- Keluarga diberi pengertian jika tidak terlalu parah tidak perlu di bawa ke RSJ- Keluarga diberi cara-cara penanganan di rumah- Keluarga sebagai pengawas minum obat

10. Upaya Kesehatan Olahraga (Senam lansia)

Program Unggulan :1. Laborat2. Simpus

Upaya Promosi KesehatanKegiatan Pokok upaya PKM :

Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Pengisian Data UKBM

Data :- Posyandu- Toga (Tanaman Obat Keluarga)- Usaha Kesehatan Pesantren- Batra (Pengobatan Tradisional)

Perencanaan PKM wilayah Puskesmas Kedungmundu : Penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat

- Menentukan masalah kesehatan masyarakat, antara lain tentang KB, Kesling, Gizi, Imunisasi, Penyakit-Penyakit, Napsa, dll.

- Menentukan topik yang diambil dari masalah-masalah kesehatan masyarakat dan dikembangkan secara khusus yang akan menjadi materi penyuluhan.

- Metode penyuluhan dengan ceramah, diskusi, siaran, demonstrasi, anjang sana, ataupun pameran.

- Alat bantu penyuluhan menggunakan media tradisional, radio, film, dll.

Page 3: Laporan Semntara

- Sasaran penyuluhan yaitu umum, tokoh masyarakat, kelompok wanita, kelompok muda, dll.

- Pelaksana penyuluhan yaitu orang medis dan paramedic atau kader yang terlatih.- Pertemuan diadakan secara lintas sektoral maupun lintas program.

Hambatan kerja : Tenaga yang kurang Dana sehat macet Warga kurang bisa diajak koordinasi

Upaya Kesehatan LIngkunganKegiatan pokok kesling :

Pemeriksaan air bersih Perumahan sehat Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)

Rencana kegiatan : Penyuluhan-penyuluhan

MCK, SAMIJAGA, SPAL, AMDAL Sasaran : perumahan, sekolah, pabrik, panti pijat

Distribusi SAMIJAGA (Sarana Air Minum dan Jamban Keluarga) :Di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu sebagian besar merupakan daerah

perkotaan, diperkirakan 90% wilayah sudah menggunakan air bersih dan jamban sesuai standar. Hanya ada di sebagian kecilnya yang belum ada SAMIJAGA. Daerah tersebut biasanya adalah IDT (desa tertinggal). Untuk daerah IDT akan dibangunkan SAMIJAGA tetapi melihat kondisi alam desa juga. Dana untuk itu diperoleh dari Depkes pusat.Hambatan kerja :

Warga susah diberi tahu Pendidikan warga yang kurang di wilayah IDT Keadaan sosial ekonomi warga yang kurang

KIA / KB

Kegiatan pokok :

- Imunisasi- Menangani ibu hamil, melahirkan, infas, kemudian KB- Konsultasi menopause

Program KB ini dikatakan Berhasil karena presentasenya mancapai 70%

Target :

Page 4: Laporan Semntara

- Ibu hamil (5-10 Pasien)- Imunisasi (11 pasien pada hari Rabu, selain hari jadwalnya 5-7 pasien)- Suntik KB- Pafmir Mengetahui secara dini kelainan di dalam rahim dan serfik rahim (mulut rahim)- PLKB ( Pengawasan Lapangan KB)

Kunjungan :

- Neonatus 89%- K1 ibu hamil 98%- K4 ibu hamil 93%- Ibu bersalin 89%- Deteksi tinggi resiko pada ibu hamil oleh masyarakat 10%- Deteksi tinggi resiko pada ibu hamil oleh tenaga kesehatan 20%

Hambatan :

- Motivasi masyarakat kurang- Waktu KB tidak teratur- Kunjungan ibu hamil tidak rutin

Administrasi :

- Menggunakan family folder - Buku bantu ibu, bayi, dan balita

Logistik :

- KB dari BKKBN- Imunisasi dari DKK- Buku ibu ( KMS ) dari DKK

Sasaran KB : Di wilayah puskesmas kedung mundu, ibu hamilSasaran KIA : bayi sehatKegiatan PLKB : Ada petugas dari BKKBN yang berkoordinasi dengan kelurahan setempat

BP GIGI

Penyakit :

- Period dontitis- Akut- Kronis

Hambatan :- Bila kartu hilang maka riwayat penyakit tidak bisa terlacak

Page 5: Laporan Semntara

- Obat dan tenaga seadanya- Merujuk ke RS bila puskesmas tidak bisa menangani

Target : Semua masyarakat

Sasaran : Pasien

Logistik : Dropping dari gudang obat, APBD

Proses : Dari loket ke BP gigi, melakukan administrasi pembayaran lalu pengobatan.

MTBS (Metode Terpadu Balita Sakit)

Sasarannya untuk balita umur 2 bulan sampai 5 tahun. Sebelum dilakukan pemeriksaan, pasien diwjibkan untuk ditimbang berat badannya terlebih dahulu. Pengukuran tinggi badan dilakukan jika pasien mengalami BGM. Penilaian yang dilakukan sebagai berikut :

- Memerisa tanda-tanda bahaya umum- Menanyakan apakah anak batuk atau sukar bernafas- Menanyakan apakah anak diare- Menanyakan apakah anak demam- Menanyakan apakah anak mempunyai masalah telinga- Memeriksa status gizi dan anemia- Memeriksa status imunisasi anak- Memeriksa pemberian vitamin A pada anak- Menilai masalah atau keluhan lain- Melakukan penilaian pemberian makan anak jika anak anemia tau BGM atau umur anak

<2 tahun

Kegiatan :

- Menimbang

- Memeriksa

Hambatan : Balita menangis saat nafasnya dideteksi

Kasus dari Penyakit :

- Batuk karena pneumonia dan bukan pneumonia- Diare ( kurang kebersihan botol )- Demam, Malaria, Campak, DB- Anemia- BMG ( Bawah Garis Merah )

Proses : Balita masuk harus timbang berat badan

MTBM (Metode Terpadu Bayi Muda)

Page 6: Laporan Semntara

Sasarannya untuk bayi umur 1 hari sampai 2 bulan. Penilaian yang dilakukan sebagai berikut :

- Memeriksa kejang- Memeriksa gangguan napas- Memeriksa hipotermia- Memeriksa kemungkinan infeksi bakteri- Memeriksa ikterus- Memeriksa kemungkinan gangguan saluran cerna- Menanyakan apakah bayi menderita diare- Memeriksa kemungkinan berat badan rendah dan/atau masalah pemberian ASI- Memeriksa status imunisasi- Memeriksa masalah/ keluhan lain- Memeriksa masalah/ keluhan ibu

SIMPUS

Mencakup :

- Info paasien- Catatan Medik- Registrasi Pasien- Morbilitas dan Mortalitas- Pelayanan KB khusus- Laporan data umum- LPLO- LB I/tren/PM/PTM- Cakupan pasien- Laporan kematian- Laporan KB- Imunisasi- Laporan Laborat- Lapotran khusus

Hambatan bagi SIMPUS- Komputer error- Terkena virus kompoter- Dari pasien Apabila data tidak lengkap

Kode Puskesmas Gedung Mundu P23……dalam registrasiLaporan Puskesmas

1. MingguanDiare (1 minggu sekali)

2. BulananSP3 (Sistem Pencatatan Pelaporan Puskesmas)

3. Triwulan

Page 7: Laporan Semntara

- Rujukan ke Rumah Sakit- Nafsah (untuk remaja)- Tibi Paru

4. 6 bulanMengecek sarana kesehatan (dari bulan Juni sampai Desember)

5. Tahunan- Data Bes (Tiap kelurahan)

Yang isinya Jumlah SD, SMP dan SMA- Rencana kerja- RTP- Renstra (Rencana strategi puskesmas)

LOKET

Map dan Kertas di dalamnya- Warna biru muda : Pasien dari luar wilayah Semarang- Warna biru tua : Pasien dari dalam wilayah Semarang- Warna kuning : Pasien bukan askes Pegawai Negeri- Warna merah : Pasien askes Pegawai Negeri

SOP :- Warna Merah muda : BP Umum- Warna Biru : KIA / KB- Warna Hijau : BP Gigi- Warna Kuning : MTBS

Kertas KIA berwarna putih, perbedaannya Statistiknya dari Bayi da tambahan berat badan, tinggi dll

UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYANAKIT MENULAR

Kasus DBDDemam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus yang dibawa melalui

gigitan nyamuk Aedes aegypti. Biasanya ditandai dengan demam yang bersifat bifasik selama 2-

7 hari, ptechia dan adanya manifestasi perdarahan.

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sampai saat ini masih merupakan salah satu

masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Jumlah penderita dan luas daerah

penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan

penduduk.

Page 8: Laporan Semntara

Menurut catatan di puskesmas kdung mundu untuk kelurahan sendang mulyo yang

penyakit demam berdarahnya sedang meledak mencapai 28 jiwa pada 130 KK. Dan setiap

harinya terjadi penambahan.

Tahap penanganan pada kasus DBD :

1. Adanya penemuan kasus di lapangan

2. Tindakan PE

Tindakan selanjutnya adalah dengan dilakukannya PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)

yang dilakukan oleh petugas. Alat yang diperlukan cukup menggunakan senter. Ciri-ciri

jentik nyamuk dengue adalah ekornya berdiri dan bila terkena sinar akan mengejar sinar

tersebut.

3. Evaluasi PE

4. Fogging

Fogging ini diberikan gratis oleh pemerintah.

Criteria dilakukannya fogging focus, sebagai berikut :

a. Ada penderita DBD dan juga ada penderita lain di lokasi penderita (20 rumah sekitar

penderita). Atau

b. Ada penderita DBD dan juga ada penderita panas tanpa sebab jelas sebanyak ≥ 3 orang

dan ada jentik.

Persiapan yang dilakukan sebelum fogging :

- Semua makanan dan minuman harus disimpan di tempat yang tertutup rapat (misal :

almari, dll)

- Kompor dan lampu yang menyala harus dimatikan

- Binatrang piaraan hendaknya dikeluarkan dari rumah

- Mainan anak-anak hendaknya disimpan di tempat yang aman dari percikan/ semprotan

pengasapan

- Kasur, bantal, sprei hendaknya dilipat

- Alat-alat makan hendaknya ditutup dengan Koran/ penutup lain

- Semua jendela ditutup, sedangkan pintu dibuka

Selama pengasapan :

Page 9: Laporan Semntara

- Semua penghuni hendaknya berada diluar rumah

- Semua penghuni tidak diperkenankan mengikuti petugas pengasap/ keluar masuk rumah

Yang dilakukan setelah pengasapan :

- Menutup pintu depan setelah selesai pengasapan (bila petugas pengasapan belum sempat

menutup)

- Menunggu sampai ±1 jam setelah penyemprotan selesai baru penghuni rumah

diperbolehkan masuk

- Menyapu/ membersihkan lantai terutama apabila ada binatang kecil/ serangga yang mati

agar dikubur di tanah/ dibuang di tempat sampah yang aman dari jangkauan binatang

piaraan

- Membersihkan/ mengepel lantai dari kotoran bekas penyemprotan agar penghuni rumah

terhindar dari keracunan

- Bila ada makanan/ minuman, air minum yang terkena harus dibuang di tempat yang aman

dari jangkauan binatang piaraan

- Air di kamar mandi bila terkena obat semprot hendaknya dikuras

Alat-alat yang digunakan untuk melakuakan fogging seperti cynoff 95 % sebanyak 1 liter,

minyak solar sebanyak 18 liter, mesin swing fox, masker, sarung tangan.

Hambatan yang dialami seperti kurangnya tenaga kesehatan. Sedangkan hambatan lain

karena adanya warga yang tidak mau rumahnya dilakukan fogging.

KAMAR OBAT

Obat-obat yang ada didalam gudang obat diatur berdasarkan Abjad dan sesuai jenisnya

dibagi menjadi 2, yaitu obat luar (bukan oral) dan obat dalam. Sedangkan untuk obat-obat seperti

psikotropika dan narkotik disimpan di lemari tersendiri. Pengambilannya berdasarkan “FIFO”

yakni First In, First Out.

Pemasukan Obat :

PUSTU memberikan laporan perencanaan ke puskesmas induk 1 tahun sekali, kemudian

puskesmas induk merekap laporan yang diberkan PUSTU dan kamar obat sehingga terbentuk

laporan Perencanaan Puskesmas Kedungmundu yang kemudian dikirim ke gudang farmasi di

Page 10: Laporan Semntara

Dinas Kesehatan Kota. Pngiriman obat dari gudang farmasi dilakukan 3 bulan sekali yang

kemudian dikirm ke puskesmas induk. Selanjutnya puskesmas membaginya ke PUSTU.