Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis

26
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI PERISTIWA PLAMOLISIS DAN DEPLASMOLISIS Oleh : Dhiarrafii Bintang Matahari XI IPA 6 / 09 SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA

Transcript of Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis

Page 1: Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI

PERISTIWA PLAMOLISIS DAN

DEPLASMOLISIS

Oleh :

Dhiarrafii Bintang Matahari

XI IPA 6 / 09

SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2015/2016

Page 2: Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis

LEMBAR PENGESAHAN

PRAKTIKUM BIOLOGI PERISTIWA PLASMOLISIS DAN

DEPLASMOLISIS

Oleh :

Nama : Dhiarrafii Bintang Matahari

Kelas : XI IPA 6

No. Presensi : 09

Telah diperiksa oleh :

Guru pembimbing Praktikum Biologi, Dra. Riadiani

Disahkan pada :

Hari, tanggal : Jumat, 22 Januari 2016

Yogyakarta, 22 Januari 2016

Pembimbing Praktikan

( Dra. Riadiani ) ( Dhiarrafii Bintang Matahari )

Page 3: Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, serta junjungan kami

Rasulullah SAW karena atas limpahan berkah, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan Laporan Resmi Praktikum Biologi dengan lancar dan baik tanpa adanya

hambatan. Dengan judul :

PERISTIWA PLASMOLISIS DAN DEPLASMOLISIS

Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi nilai tugas

Praktikum Mata Pelajaran Biologi

Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan yang diberikan berbagai pihak, maka

taklupa saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Miftakodin, M.M. selaku Kepala SMA Negeri 6 Yogyakarta;

2. Ibu Dra. Riadiani, selaku pembimbing praktikum;

3. Orang tua, yang telah memberikan dukungan, masukan dan dorongan moriil maupun

materiil dalam pembuatan laporan ini, serta atas segala keikhlasan, kesabaran, dan

kesetiaannya dalam mendidik dan mendampingi.

4. Seluruh keluarga besar SMA N 6 Yogyakarta;

5. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuan dan dukungan sehingga dapat terselesaikannya laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan

jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala kritikan dan saran yang sifatnya konstruktif

dari berbagai pihak sangat diharapakan demi kesempurnaan laporan ini.

Yogyakarta, Januari 2016

Penulis

Page 4: Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………...…………………………………………………………… i

LEMBAR PENGESAHAN ………...…………………………………………………… ii

KATA PENGANTAR …………………………………………..…………………. iii

DAFTAR ISI ………...………………………………………………………………..….. iv

I. TUJUAN ………...…………………………………………………………………… 1

II. DASAR TEORI ………………………………………………………………...…… 2

III. ALAT DAN BAHAN ………...…………………………………………………… 3

IV. CARA KERJA ………...…………………………………………………………… 4

V. HASIL PENGAMATAN ………...…………………………………………………… 5

VI. DISKUSI DAN PERTANYAAN ………...…………………………………………… 9

VII. PEMBAHASAN ………...…………………………………………………………… 11

VIII. KESIMPULAN ………...…………………………………………………………… 13

DAFTAR PUSTAKA …...………………………………………………………… 14

LAMPIRAN ………...…………………………………………………………………… 15

Page 5: Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis

I. TUJUAN

1. Mengetahui peristiwa plasmolisis pada sel tombuhan.

2. Mengetahui pengaruh perbedaan kadar glukosa/ sukrosa terhadap plasmolisis.

3. Mengetahui peristiwa deplasmolisis pada sel tumbuhan.

Page 6: Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis

II. DASAR TEORI

Tumbuhan memerlukan air dan garam mineral dari dalam tanah. Air dan garam mineral

diserap oleh bulu akar dan diangkut ke daun sehingga tanaman menjadi segar. Tanaman segar

terjadi karena isi sel menekan dinding sel sehingga tegang (tekanan turgor tinggi). Tetapi

sebaliknya jika isi keluar maka tekanan isis terhadap dinding sel menjadi rendah, akibatnya

tanaman tampak layu, keadaan demikian disebut mengalami plasmolisis, jika ditinjau dari

tekanan plasmolisis memiliki osmosis tinggi. Tekanan osmosis yaitu kemampuan sel

menyerap air dari lingkungannya.

Tanaman yang layu dikatakan memiliki tekanan osmosis tinggi atau disebut pula

memiliki tekanan turgor rendah.

Larutan yang memiliki konsentrasi tinggi disebut hipertonis, sedang yang memiliki

konsentrasi rendah disebut hipotonis. Jika sel tanaman ditempatkan dalam larutan hipertonis

maka akan mengalami plasmolis/ lisis. Jika sel yang mengalami plasmolisis dimasukkan ke

dalam air maka akan mengalami deplasmolisis, karena sel menyerap air secara osmosis dari

lingkungan sehingga isi sel penuh dan membran menempel ke dinding sel lagi.

Page 7: Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis

III. ALAT DAN BAHAN

III.1. Alat1. Daun Rhodescolor

2. Silet

3. Cawan petridish

4. Pipet

5. Mikroskop

6. Obyek glass

7. Deck glass

8. Tissue

9. Stopwatch

III.2. Bahan 1. Larutan glukosa/ sukrosa 0,16 M

2. Larutan glukosa/ sukrosa 0,18 M

3. Larutan glukosa/ sukrosa 0,22 M

4. Larutan glukosa/ sukrosa 0,24 M

5. Air

Page 8: Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis

IV. CARA KERJA

Mengambil larutan glukosa/ sukrosa dari konsentrasi 0,14 s.d. 0,24 dengan pipet

masing masing 3 tetes dan masing-masing letakaan ke cawan petridish.

Mengambil daun Rhodescolor permukaan bawah dan menyayat setipis mungkin

dengan silet, kemudian meletakkan di masing-masing cawan petridish.

Membiarkan preparat berada dalam larutan sukrosa/ glukosa selama 20 menit.

Mengambil preparat satu persatu secara berurutan mengamati di bawah mikroskop,

menggambar dan menghitung jumlah total sel yang masih ada warna ungu, kemudian

menghitung yang berwarna ungu penuh dan menghitung sel yang warna ungunya

tinggal sebagian (mengalami plasmolisis), menggambar sel secara proporsional.

Catatan, warna sel kosng/ putih tak dihitung, mengapa?

Mengulangi kegiatan (4) untuk preparat yang direndam dalam glukosa/ sukrosa 0,14

M, 0,16 M, 0,18 M, 0,20 M, 0,22 M, dan 0,24 M.

Mengambil preparat dari salah satu cawan petridish, misalnya 0,24 M, mengamati

dibawah mikroskop, menghitung sel yang mengalami plasmolisis kemudian tetesi

dengan 2 tetes air amati sehingga warna ungu muncul penuh, lalu menghitung waktu

yang diperlukan dari plasmolisis ditetesi air menjadi deplasmolisis.

Menghitung presentase sel yang mengalami plasmolisis yaitu = sel yang mengalami

plasmolisis dibagi total dikalikan 100%.

Membuat grafik hubungan antara molaritas dengan persentase plasmolisis

Page 9: Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis

V. HASIL PENGAMATAN

V.1. Preparat Epidermis Rhodescolor dalam larutan sukrosa 0,16M

(Plasmolisis)

Keterangan :

1.

Total sel = 112

Sel normal = 74

Sel terplasmolisis = 38

Presentase plasmolysis = 34%

V.2. Preparat Epidermis Rhodescolor dalam larutan sukrosa 0,18M

(Plasmolisis)

Page 10: Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis

Keterangan :

1.

Total sel = 124

Sel normal = 108

Sel terplasmolisis = 16

Presentase plasmolysis = 13%

V.3. Preparat Epidermis Rhodescolor dalam larutan sukrosa 0,22M

(Plasmolisis)

Keterangan :

1.

Total sel = 120

Sel normal = 171

Sel terplasmolisis = 49

Page 11: Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis

Presentase plasmolysis = 40%

V.4. Preparat Epidermis Rhodescolor dalam larutan sukrosa 0,22M

(Deplasmolisis Awal)

Keterangan :

1.

Total sel = 120

Sel normal = 94

Sel terplasmolisis = 26

Presentase plasmolysis = 21%

V.5. Preparat Epidermis Rhodescolor dalam larutan sukrosa 0,22M

(Deplasmolisis Akhir)

Page 12: Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis

Keterangan :

1.

Total sel = 120

Sel normal = 120

Sel terplasmolisis = 0

Presentase plasmolysis = 0%

V.6. Preparat Epidermis Rhodescolor dalam larutan sukrosa 0,24M

(Plasmolisis)

Keterangan :

1.

Total sel = 208

Sel normal = 156

Sel terplasmolisis = 28

Presentase plasmolysis = 18%

Page 13: Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis

VI. DISKUSI DAN PERTANYAAN

VI.1. Pertanyaan1. Dari kegiatan yang anda lakukan, tentukan yang disebut :

a. Variabel control : Sel pada daun Rhodescolor

b. Variabel manipulasi : Diirendam dalam larutan glukosa/ sukrosa  sesuai

dengan tingkat kemolaran yang dinginkan

c. Variabel terikat : Sel pada daun Rhodescolor setelah direndam dalam larutan

glukosa yang akan mengalami plasmolisis

2. Dari kegiatan ini mana sel yang paling banyak mengalami plasmolysis dan yang

paling sedikit mengalami plasmolisis? Jelaskan!

3. Buatlah grafik hasil kegiatan antara molaritas dengan prosentase plasmolisis!

4. Apa yang terjadi jika tanaman kekurangan air? Dan mengapa setelah disiram menjadi

segar?

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :

a. Plasmolisis

b. Deplasmolisis

c. Turgor

d. Tekanan osmosis

6. Apa manfaat kegiatan ini dalam kehidupan sehari-hari? Jelaskan!

VI.2. Jawaban

1. Dari hasil pengamatan, bagian-bagian sel yang teramat adalah dinding sel, membran

plasma, sitoplasma, ruang antar sel, rongga sel, dan nukleus.

2. Dari kegiatan yang kami lakukan, yang dimaksud dengan :

a. Variabel control : Sel pada daun Rhodescolor

b. Variabel manipulasi : Diirendam dalam larutan glukosa/ sukrosa  sesuai

dengan tingkat kemolaran yang dinginkan

c. Variabel terikat : Sel pada daun Rhodescolor setelah direndam dalam larutan

glukosa yang akan mengalami plasmolisis

3. Dari kegiatan ini sel yang paling banyak mengalami plasmolisis adalah saat ditetesi

larutan sukrosa 0,24 M, sedangkan yang paling sedikit mengalami plasmolisis adalah

Page 14: Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis

preparat saat ditetesi dengan larutan sukrosa 0,14 M dan 0,16 M dikarenakan 

pengaruh tekanan osmosis.

4. Jika tanaman kekurangan air, maka tanaman akan menjadi layu. Tanaman akan

tampak segar jika disiram air karena isi sel menekan dinding sel sehingga tegang

(tekanan turgor tinggi).

5. Yang dimaksud dengan:

i. Plasmolisis :Keadaan dimana cairan sel keluar sehingga tekanan isi terhadap      

dinding sel menjadi rendah.

ii. Deplasmolisis : Peristiwa sel menyerap air sehingga membran sel kembali

seperti semula.

iii. Turgor :  Tekanan air di dalam sel.

iv. Tekanan osmosis : Kemampuan sel menyerap air dari lingkungan.

6. Apa manfaat kegiatan ini dalam kehidupan sehari-hari ?

a. Mengetahui peristiwa plasmolisis dan deplasmolisis.

b. Mengetahui pengaruh tekanan osmosis dan turgor dalam plasmolisis dan

deplasmolisis.

c. Mengetahui mengapa tanaman layu bila kekurangan air dan segar jika disiram

oleh air. 

Page 15: Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis

VII. PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan diatas dapat diketahui bahwa berbedaan konsentrasi maka berbeda

pula tinngkat plasmolisis dan deplasmolisisnya. Dalam pengamatan ini yang digunakan yaitu

sel epidermis daun Rhodescolor.

Preparat yang kami amati adalah preparat epidermis daun Rhodescolor yang telah diberi

beberapa perlakuan yang berbeda, perlakuan yang berbeda yaitu dengan ditetesi bermacam-

macam larutan sukrosa 0,16 ; 0,18 ; 0,22 ; 0,24 M dan juga air.

Pengamatan menggunakan mikroskop dimulai dari preparat epidermis daun rhodescolor

yang ditetesi lautan sukrosa 0,16 – 0,24 M secara berurutan dan didiperoleh hasil pengamatan

sel sel yang ditetesi sukrosa sel-selnya mengalami pengerutan karena air yang berada didalam

sel rhodescolor terebut konsentrasinya rendah. Sel-sel terlihat seperti tidak terisi penuh

dengan warna ungu itu menandakan bahwa sel-sel tersebut mengalami peristiwa plasmolisis.

Warna ungu menjadi tidak merata, mengumpul di tengah atau tepi, menunjukkan adanya

pelepasan membran sel dari dinding sel. Presentase sel yang terplasmolisis berbeda-beda

preparat yang ditetesi larutan sukrosa 0,16M = 34% ; 0,18M = 13% ; 0,22 = 40% ; 0,24 =

18%.

Percobaan yang kedua adalah kami memilih 1 jenis preparat yang tadinya ditetesi larutan

sukrosa untuk mengamati peristiwa deplamolisis yang terjadi. Dalam pengamatan ini kami

memilih preparat epidermis daun rhodescolor yang telah ditetesi dengan larutan sukrosa 0,22

M. pada preparat tersebut diteteskan satu tetes air menggunakan pipet tetes dan mulai

menjalankan timer untuk kemudian kami amati perubahan bentuk sel yang terjadi.

Dalam penamatan ini kami mendapati bahwa semakin lama warna ungu pada sel semakin

banyak dan mulai memenuhi sel yang dapat disebut juga dengan peristiwa deplasmolisis.

Kami mengamati peristiwa deplasmolisis secara berkala dan terus memantau stopwatch. Saat

stopwatch menunjukan angka 9.26 (deplasmolisis awal) presentase sel terplasmolisis

sebanyak 21% sehingga masih ada sel yang terlihat belum utuh atau normal dan pada saat

sopwatch menunjukan angka 11.53 (deplasmolisis akhir) presentase sel terplasmolisis

sebanyak 0% sehingga semua sel-sel epidermis daun rhodescolor terlihat berwarna ungu

penuh dan itu yang dinamakan keadaan normal sel tidak terplasmolisis.

Dari penjelasan diatas terlihat jelas bahwa perbeaan konsentrasi mempengaruhi

kecepatan plasmolisis dan deplasmolisis. Semakin tinggi konsentrasi maka semakin cepat

pula terjadi plasmolisis dan deplasmolisis.

Page 16: Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis

Pada sel tumbuhan, keluarnya air dari sitoplasma keluar sel menyebabkan volume

sitoplasma mengecil. Akibatnya, membrane plasma akan terlepas dari dinding sel. Pristiwa

keluarnya air dari sel disebut plasmolisis (Istamar Syamsuri, 2002).

Tidak ada mekanisme didalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara

berlebian, juga mendapatkan air secara berlebihan. Tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika

diletakkan dilarutan hipotonik. Plasmolisis biasanya terjadi pada kondisi yang ekstrim dan

jarang terjadi didalam. Biasanya terjadi secara sengaja dilaboratorium dengan meletakkan sel

pada larutan bersalinitas tinggi ataupun larutan gula untuk menyebabkan ekoosmosis

(Rochmah agustriana, 2006).

Jika sel tumbuhan diletakkan di larutan hipertonik, sel tumbuhan akan kehilangan air

dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam

kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya

plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas

dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Akhirnya

cytorrhysis - runtuhnya seluruh dinding sel - dapat terjadi. Tidak ada mekanisme di dalam sel

tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara

berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik. Proses

sama pada sel hewan disebut krenasi. Cairan di dalam sel hewan keluar karena peristiwa

difusi (www.wikipedia.com/plasmolisis ).

Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya

terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi

atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman sel

epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas

(Diah aryulina, 2007).

Apabila suatu sel direndam didalam suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih

tinggi dibandingkan dengan sel itu sendiri karena larutan eksternal memiliki potensial air

yang lebih kecil (lebih negative), air akan meninggalkan sel itu dengan cara osmosis,

sehingga sel itu akan mengalami plasmolisis atau mengkerut dan menjauh dari dindingnya.

Apabila sel tersebut diletakkan pada larutan yang mempunyai potensial air lebih kecil maka

air akan memasuki sel dngan cara osmosis. Sel tersebut akan mulai mengembang dan

memberikan dorongan melawan dinding selnya menghasilkan tekanan turgor. Dinding yang

elastic parsial itu mendorong kembali melawan sel yang membengkak tersebut. Ketika

tekanan dinding ini cukup besar untuk mengimbangi kecendrungan air untuk memasuk

karena zat-zat terlarut dalam sel (Campbeel, 2002).

Page 17: Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis

VIII.KESIMPULAN

1. Plasmolisis adalah peristiwa keluarnya air dalam sel sehingga membran sel menjadi

mengkerut dan lepas dari dindisng sel karena tekanan turgornya rendah.

2. Kadar glukosa/sukrosa dapat mempengaruhi plasmolisis karena semakin tinggi

kadarnya maka semakin banyak sel terplasmolissis karena tekanan osmosisnya

semakin tinggi.

3. Deplasmolisis adalah peristiwa sel menyerap air masuk ke dalam sel dan

menyebabkan membran sel menjadi tegang dan menempel kembali ke dinding sel

karena tekanan turgor tinggi. 

Page 18: Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis

DAFTAR PUSTAKA

http://marhaeni-ds.blogspot.co.id/2013/04/laporan-praktikum-biologi-peristiwa.html

http://sifaazmi-susilowati.blogspot.co.id/2015/02/plasmolisis-dan-deplasmolisis-laporan.html

Page 19: Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis

LAMPIRAN

Dokumentasi Pengamatan