Laporan RBAP FIX.pdf

25
LAPORAN PRAKTIKUM RANCANG BANGUN ALAT TANGAP DATA TEKNIS DAN DESAIN KONSTRUKSI ALAT TANGKAP NAMA : Nurul Mukhlis NIM : 125080201111011 MATA KULIAH RANCANG BANGUN ALAT TANGKAP JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang 2015

Transcript of Laporan RBAP FIX.pdf

  • LAPORAN PRAKTIKUM RANCANG BANGUN ALAT TANGAP

    DATA TEKNIS DAN DESAIN KONSTRUKSI ALAT TANGKAP

    NAMA : Nurul Mukhlis NIM : 125080201111011 MATA KULIAH RANCANG BANGUN ALAT TANGKAP JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN

    Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

    Universitas Brawijaya

    Malang 2015

  • FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya

    Jl. Mt. Haryono, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837 [email protected]

    Laporan Rancang Bangun Alat Tangkap 2014|

    Daftar Isi

    1. Pendahuluan 1

    1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1

    1.2 Tujuan ........................................................................................................................... 2

    1.3 Waktu Dan Tempat Survey Pengambilan Data ............................................................. 2

    2. Tinjauan Pustaka 3

    2.1 Deskripsi Alat Tangkap ................................................................................................. 3

    2.2 Konstruksi Alat Tangkap ............................................................................................... 4

    2.3 Cara Pengoperasian Alat Tangkap ............................................................................... 6

    2.4 Ikan Hasil Tangkapan ................................................................................................... 7

    3. Desain Alat Tangkap 9

    3.1 Detail Ukuran dan Konstruksi ........................................................................................ 9

    3.2 Langkah-Langkah Mendisain Alat Tangkap dengan Auto Cad ................................... 10

    3.3 Gambar Alat Tangkap Hasil Design ............................................................................ 20

    4. Kesimpulan dan Saran 21

    4.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 21

    4.2 Saran .......................................................................................................................... 21

    Daftar Pustaka 22

    Lampiran 23

  • FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya

    Jl. Mt. Haryono, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837 [email protected]

    Laporan Rancang bangun Alat Tangkap| 1

    1. Pendahuluan

    1.1 Latar Belakang

    Ikan yang berada diperairan dapat diambil dengan melakukan suatu cara yang disebut penangkapan. Penangkapan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk bisa mendapatkan organism-organisme yang ada di perairan. Untuk bisa mendapatkan organism tersebut kita membutuhkan alat tangkap. Seperti pendapat Gunarso (1985), bahwa untuk memperoleh hasil tangkapan yang baik dipengaruhi oleh alat penangkapan yang digunakan seperti konstruksi, bahan, teknik dan keadaan lingkungan (cahaya, arus, tingkah laku ikan) serta keterampilan nelayan dalam mengoperasikan alat penangkapan tersebut. Peningkatan perikanan, khususnya hasil tangkapan ikan dapat dilakukan dengan penerapan dan perbaikan teknologi usaha atau sasaran yang dituju. Hal ini terutama dilakukan terhadap alat penangkapan yang digunakan. Salah satu indikator dalam perkembangan usaha penangkapan dapat dilihat dari perkembangan konstruksi dan rancangan alat penangkapan yang menuntut adanya keseimbangan dalam berbagai aspek. Indikator yang cukup penting untuk diperhatikan adalah perbaikan yang dilakukan terhadap konstruksi dan desain dari alat penangkapan tersebut. Sesuai dengan pendapat Ayodhyoa (1981), bahwa keberhasilan usaha penangkapan ditentukan oleh komponen-komponen pengetahuan tentang behavior, alat tangkap (fishing gear), kapal perikanan (fishing boat), cara pengoperasian alat tangkap (fishing technique) dan sumber ikan disuatu perairan (fishing gorund) serta alat bantu penangkapan ikan (instrumentasi).

  • FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya

    Jl. Mt. Haryono, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837 [email protected]

    Laporan Rancang bangun Alat Tangkap| 2

    1.2 Tujuan Tujuan dari pelaksanaan praktikum rancang bangun alat penangkapan ini

    bagi Mahasiswa antara lain :

    Mengetahui dan menggambarkan alat tangkap ikan

    Memodelkan alat tangkap ke dalam gambar dengan bantuan komputer

    Bisa menjelaskan operasional penangkapan alat tangkap yang diamati

    Mengetahui, memperkirakan dan menghitung karakteristik suatu alat

    tangkap

    1.3 Waktu Dan Tempat Survey Pengambilan Data

    Waktu

    Observasi rancang bangun alat penangkapan dilaksanakan pada hari

    Minggu, 14 Desember 2014

    Tempat

    Observasi rancang bangun alat penangkapan bertempat di Pelabuhan

    Perikanan Nusantara Sendang Biru, Kab. Malang

  • FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya

    Jl. Mt. Haryono, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837 [email protected]

    Laporan Rancang bangun Alat Tangkap| 3

    2. Tinjauan Pustaka

    2.1 Deskripsi Alat Tangkap

    Payang adalah pukat kantong lingkar yang secara garis besar terdiri

    dan bagian kantong (bag). badan/perut (body or belly), dan kaki/sayap

    (leg/wing). Namun ada juga pendapat yang membagi hanya menjadi dua

    bagian, yaitu kantong dan kaki. Bagian kantong umumnya terdiri bagian-bagian

    kecil yang tiap bagian mernpunyai nama-nama sendiri. Namun bagian-bagian

    ini untuk tiap daerah umumnya berheda-beda sesuai daerah masing-masing.

    Besar mata mulai dan ujung kantong sampai ujung kaki berbeda-beda,

    bervariasi mulai dari 1 cm (atau kadang kunang) sampai 40 cm. Berbeda

    dengan jaring trawl dimana bagian bawah mulut jaring (bibir bawah/underlip)

    lebih menonjol ke belakang, maka untuk payang justru bagian atas mulut jaring

    (uppenlip) yang menonjol ke belakang. hal ini dikarenakan payang tersebut

    umumnya digunakan untuk menangkap jenis-jenis ikan pelagik yang biasanya

    hidup dibagian lapisan atas air atau kurang leih demikian dan mernpunyai sifat

    cenderung lari ke lapisan bawah bila telah terkurung jaring. Oleh karena bagian

    bawah mulut jaring lebih menonjol kedepan maka kesempatan lolos menjadi

    terhalang dan akhirnya masuk kedalam kantong jaring. Pada bagian bawah

    kaki/sayap dan mulut jaring diberi pemberat. Sedangkan bagian atas pada jarak

    tertentu diberi pelampung. Pelampung yang berukuran paling besar

    ditempatkan dibagian tengah dan mulut jaring. Pada kedua ujung depan

    kaki/sayap disambung dengan tali panjang yang umumnya disebut tali slambar

    (Subani, 1989).

    Penggunaan lampu sebagai alat bantu penangkapan (light fishing) di

    Indonesia sudah lama dikenal nelayan. Hampir semua daerah perikanan dapat

    dikatakan telah mengenal pentingnya penggunaan lampu untuk penangkapan,

    terlebih untuk daerah Indonesia Timur. Seperti ditempat-tempat dimana

    terdapat pengusahaan (penangkapan) cakalang, yaitu untuk penangkapan ikan

    umpan hidup (life bait fish) yang menjadi persyaratan utama dalam perikanan

    tersebut. Hampir semua makhluk hidup termasuk ikan yang media hidupnya di

  • FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya

    Jl. Mt. Haryono, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837 [email protected]

    Laporan Rancang bangun Alat Tangkap| 4

    air, terangsang (tertarik) oleh sinar (cahaya pho-totaxis positif) mereka selalu

    berusaha mendekati asal sumber cahaya dan perikanan disekitarnya. Dalam

    hal penangkapan dengan lampu yang penting ialah menggunakan kekuatan

    cahaya lampu yang dipergunakan, sebab walaupun ikan-ikan itu pada

    prinsipnya tertarik pada cahaya lampu, banyak faktor lain, yang saling

    mempengaruhi. (Genisa, 1998)

    2.2 Konstruksi Alat Tangkap

    Cahaya yang dihasilkan dari lampu petromaks dipergunakan untuk

    menarik ikan ikan yang memilki sifat phototakxis positif ( tertarik pada cahaya

    ) sehingga berkumpul disekitar lampu. Lampu biasanya digunakan diatas

    sekoci. Sekoci yang dikenal dengan istilah sampan merupkan kapal kecil yang

    berukuran panjang 5 meter lebar 1,25 meter dan tinggi 0,75 cm. Sekoci tidak

    mempunyai meisn penggerak tetapi dilengkapi dengan sebuah dayung. lampu

    sebagai alat bantu untuk merangsang atau menarik perhatian ikan agar

    berkumpul di bawah cahaya lampu (Jenis lampu yang digunakan oleh bagan

    perahu sebagai atraktor untuk memikat ikan yaitu lampu petromak, lampu neon

    dan lampu merkuri). Biasanya lampu menggunakan genset sebagai sumber

    daya listrik utamanya.(Subroto, 2013)

    Dalam perkembangannya beberapa sumber cahaya yang digunakan

    sebagal alat bantu penangkapan di Indonesia antara lain:

    A.Obor

    Obor dibuat dari bambu yang kemudian diisi dengan minyak tanah dan

    diberi sumbu pada bagian ujung atasnya. Pada waktu operasi penangkapanq

    obor ditempatkan pada sisi perahu sedemikian rupa sehingga pancaran

    cahayanya dapat menerangi permukaan air. Penggunaan alat ini memiliki

    beberapa kelemahan yaitu cahayanya mudah berubah oleh tiupan angin dan

    bila turun hujan alat ini tidak dapat digunakan. Dahulu alat ini banyak digunakan

    untuk penangkapan di Selat Bali. namun sekarang penggunaannya sulit

    ditemukan lagi.

  • FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya

    Jl. Mt. Haryono, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837 [email protected]

    Laporan Rancang bangun Alat Tangkap| 5

    B.Lampu Petromaks

    Lampu petromaks umumnya memiliki kekuatan cahaya 200 lilin atau

    sekitar 200 watt. Terdapat dua jenis lampu yang digunakan oleh nelayan yaitu

    lampu petromaks dengan bola gelas yang berada pada bagian bawah dan

    tabung lampu yang berada di atas, sedangkan yang satu lagi adalah petromaks

    dengan tabung minyak pada bagian bawah dan lampu berupa kaos lampu pada

    bagian atas. Di daerah Indonesia bagian timur penggunaan petromaks jenis

    kedua biasa dilakukan untuk melakukan penangkapan ikan di pinggiran pantai

    dengan cara menombak. Spesifikasi cahaya lampu petromaks umumnya

    dipengaruhi oleh cahaya bulan. Oleh karena itu, biasanya lampu petromaks

    tidak efisien jika digunakan pada saat terang bulan (purnama). Keadaan ini

    disebabkan karena pada kondisi demikian ikan-ikan akan cenderung menyebar

    di dalam kolom air dan tidak naik ke atas permukaan air. Pada saat terang

    bulan umumnya nelayan-nelayan yang menggunakan atraktor lampu sebagai

    alat penarik ikan, tidak melakukan operasi penangkapan ikan (Gunarso, 1985).

    C.LampuListrik

    Meskipun pemakaian lampu yang bersumber dari tenaga listrik ini lebih

    mudah, efektif dan efisien, sebab penempatannya dapat diatur sesuai dengan

    keinginan, namun penggunaan lampu listrik bagi nelayan kecil di Indonesia

    masih sangat terbatas. Hal ini karena dibutuhkan biaya yang cukup besar dalam

    pemakaiannya. Di beberapa negara seperti Jepang dan Norwegia penggunaan

    alat ini mulai berkembang setelah perang dunia II. Penggunaan cahaya sebagai

    alat bantu penangkapan di Indonesia dewasa ini hampir merata di seluruh

    wilayah. Di Indonesia nelayan tradisional lebih banyak menggunakan lampu

    strongking dan petromaks dalam operasi penangkapan, sedangkan lampu listrik

    lebih sering digunakan oleh kapal-kapal penangkapan yang lebih modern. Pada

    usaha penangkapan cakalang di Indonesia bagian timur, cahaya digunakan

    untuk menangkap umpan hidup (life bait fish).(Fatikalalia, 2011)

  • FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya

    Jl. Mt. Haryono, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837 [email protected]

    Laporan Rancang bangun Alat Tangkap| 6

    2.3 Cara Pengoperasian Alat Tangkap Penangkapan dengan jaring payang dapat dilakukan baik pada malam

    maupun siang hari. Untuk malam hari terutama pada hari-hari gelap (tidak

    dalam keadaan terang bulan) dengan menggunakan alat bantu lampu

    petromaks (kerosene pressure lamp). Sedang penangkapan yang dilakukan

    pada siang hari menggunakan alat bantu rumpon/payaos (fish aggregating

    device) atau kadang kala tanpa alat bantu rumpon, yaitu dengan cara menduga-

    duga ditempat yang dikira banyak ikan atau mencari gerombolan ikan. Kalau

    gerombolan ikan yang diburu tadi kebetulan tongkol dalam penangkapan ini

    disebut oyokan tongkol. Penggunaan rumpon untuk alat bantu penangkapan

    dengan payang meliputi 95% lebih.

    Penangkapan dengan payang dan sejenisnya ini dapat dilakukan baik

    dengan perahu layar maupun dengan kapal motor. Penggunaan tenaga

    berkisar antara 6 orang untuk payang berukuran kecil dan 16 orang untuk

    payang besar (Dit PMP DKP,2011)

    Payang dapat dioperasikan pada siang hari atau malam hari saat tidak

    ada cahaya bulan. Proses setting payang mirip seperti proses setting pada alat

    tangkap dogol. Pelampung tanda diturunkan terlebih dahulu dilanjutkan dengan

    sayap bagian kanan dan jaring, jaring terus diturunkan dan dilingkarkan pada

    perairan dengan mengikuti gerakan kapan yang memutar hingga kembali ke

    pelampung tanda yang pertama kali diturunkan. Setelah proses setting selesai,

    tali selambar ditarik dengan menggunakan roller hingga batas pertemuan tali

    selambar dan sayap jaring, proses penarikan selanjutnya yaitu penarikan jaring

    yang dilakukan oleh ABK hingga seluruh jaring terangkat ke atas kapal. Hasil

    tangkapan dikeluarkan dari kantong dengan membuka bagian ujung kantong

    (Purwantoro 2011).

    Menurut Ayodhyoa (1976) perbandingan antara lampu yang dipasang di atas

    permukaan air dengan lampu yang digunakan di bawah permukaan air adalah

    sebagai berikut :

    a. Lampu yang dinyalakan di atas permukaan air :

  • FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya

    Jl. Mt. Haryono, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837 [email protected]

    Laporan Rancang bangun Alat Tangkap| 7

    1. Memerlukan waktu yang lebih lama untuk menarik ikan berkumpul.

    2. Kurang efisien dalam penggunaan cahaya, karena sebagian cahaya akan

    diserap oleh udara, terpantul oleh permukaan gelombang yang berubah-ubah

    dan diserap oleh air sebelum sampai kesuatu kedalaman yang dimaksud

    dimana swiming layer ikan tersebut berada.

    3. Diperlukan waktu yang lama supaya ikan dapat naik ke permukaan air dan

    dalam masa penerangan, ikan-ikan tersebut kemungkinan akan berserak.

    4. Setelah ikan-ikan berkumpul karena tertarik oleh sumber cahaya dan berada

    di permukaan, sulit untuk menjaga ikan tetap tenang, karena pantulan cahaya

    pada permukaan air yang terus bergerak.

    b. Lampu yang dinyalakan di bawah permukaan air :

    1. Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan ikan lebih sedikit.

    2. Cahaya yang digunakan lebih efisien, cahaya tidak ada yang memantul

    ataupun diserap oleh udara, dengan kata lain cahaya dapat dipergunakan

    hampir seluruhnya.

    3. Ikan-ikan yang bergerak menuju sumber cahaya dan berkumpul, lebih tenang

    dan tidak berserakan, sehingga kemungkinan ikan yang tertangkap lebih

    banyak.

    2.4 Ikan Hasil Tangkapan

    Hasil tangkapan yang diperoleh dengan alat tangkap payang adalah ikan-

    ikan pelagis yang berenang di dekat permukaan air dengan cara berkelompok

    (schooling) seperti tuna, cakalang, tongkol, petek (Leiognathus spp), sebelah

    (Psettodidae), dan jenis jenis udang (Shrimp). (Ayodhyoa, 1981).

    Hasil tangkapan dari payang terdiri dari berbagai jenis ikan yang biasa

    digunakan sebagai umpan, seperti : ikan layang (Decapterus sp), ikan

    kawalinya (Rastrelliger sp), ikan sardin (Sardinella sp), ikan teri (Stelophorus

    sp), dan ikan lolosi (Caesio sp) (Subani Barus, 1989).

  • FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya

    Jl. Mt. Haryono, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837 [email protected]

    Laporan Rancang bangun Alat Tangkap| 8

  • FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya

    Jl. Mt. Haryono, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837 [email protected]

    Laporan Rancang bangun Alat Tangkap| 9

    3. Desain Alat Tangkap

    3.1 Detail Ukuran dan Konstruksi

    1. Dimensi Alat Bantu Penangkapan Lampu

    Panjang : 272 cm

    Lebar : 127 cm

    Tinggi : 123 cm

    2. Pelampung

    Jarak antar sisi Pelampung : 65 cm

    Jumlah Pelampung : 12 buah

    Ukuran Pelampung

    Panjang : 42 cm

    Lebar : 31 cm

    Tinggi : 23 cm

    3. Sumber Daya Listrik

    Merk Genset : Honda

    Tipe Genset : SF2900DXE

    Bahan Bakar Genset : Bensin ( Premium )

    4. Lampu

    Daya Lampu : 400 W

    Jumlah Lampu : 2

  • FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya

    Jl. Mt. Haryono, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837 [email protected]

    Laporan Rancang bangun Alat Tangkap| 10

    3.2 Langkah-Langkah Mendisain Alat Tangkap dengan Auto Cad

    - Langkah pertama dalama membuat alat bantu penangkapan lampu

    adalah dengan membuka AutoCAD terlebih dahulu

    - Kemudian mulai membuat alat bantu penangkapan lampu dengan

    membuat bagian yang tampak dari samping

    - Pertama membuat pelampung dengan menggunakan tools Rectangle,

    kemudian dibuat menjadi beberapa bagian seperti gambar di bawah ini

    - Setelah dibuat seperti pada digambar, mulai dibuat untuk tempat

    generator atau genset nya, masih dengan tools Rectangle.

    - Lalu, membuat detail pada bagian generator atau gensetnya dengan tools

    Rectangle untuk membuat bagian kotak, dan Elips untuk membuat

    lingkaran.

  • FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya

    Jl. Mt. Haryono, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837 [email protected]

    Laporan Rancang bangun Alat Tangkap| 11

    - Untuk membuat detail generator atau genset lebih bagus,digunakan tool

    Hatch untuk memberikan warna pada detailnya dengan cara klik icon

    Hatch dan akan muncul kotak dialog sebagai berikut :

    - Dan pilih warna yang dibutuhkan dengan klik dibawah tulisan One color

  • FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya

    Jl. Mt. Haryono, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837 [email protected]

    Laporan Rancang bangun Alat Tangkap| 12

    - Setelah itu pilih objek yang akan diwarnai dengan klik Add Pick points

    atau Add Select objects dan akan keluar lagi kotak dialog Hacth lalu klik

    OK

    - Setelah membuat detail generator kemudian membuat detail untuk

    Lampunya dengan cara memakai tools Polygon dan Ellipse kemudian

    dibentuk seperti gambar di bawah ini

    - Dan diberi tambahan atap seperti di atas dengan menggunakan tools

    Polyline yang dibentuk sedemikian rupa hingga meyerupai atap.

    - Setelah semua bagian pada tampak samping selesai, kemudian

    membuat dimensi linear untuk mengetahui ukuran alat bantu

    penangkapan lampu tersebut

    - Langkah pertama untuk membuat dimensi linear dengan klik menu

    Dimension lalu pilih Linear dan setelah itu klik titik awal dan titik kedua

    untuk mengetahui ukurannya

  • FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya

    Jl. Mt. Haryono, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837 [email protected]

    Laporan Rancang bangun Alat Tangkap| 13

    - Setelah gambar tampak samping selesai kemudian membuat gambar tampak

    depan, dimulai dengan membuat 2 kotak dengan tools Rectangle.

  • FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya

    Jl. Mt. Haryono, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837 [email protected]

    Laporan Rancang bangun Alat Tangkap| 14

    - Lalu membuat bagian tempat generator dengan tools Rectangle juga seperti

    pada gambar di bawah ini

    - Kemudian membuat detail pada generator sama seperti pembuatan detail

    generator sebelumnya dengan bantuan tools Rectangle untuk membuat

    bagian kotak dan persegi panjang dan Ellipse untuk membuat bagian

    lingkarannya

    - Setelah itu membuat detal pada lampu dengan tools Polygon dan dibuat agak

    mirik ke bawah dengan bantuan tools Rotate yang ada pada toolbars sebelah

    kiri

  • FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya

    Jl. Mt. Haryono, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837 [email protected]

    Laporan Rancang bangun Alat Tangkap| 15

    - Kemudian membuat atap alat bantu, bisa menggunakan Polyline atau

    menggunakan Polygon. Jika menggunakan Polyline, maka klik pada titik

    paling kiri di atas detail tempat generator, setelah itu tarik ke tengah titik di

    tempat generator, kemudian tarik lagi sampai ke sisi akan tempat generator.

    Jika menggunakan Polygon, tinggal klik icon Polygon lalu masukkan angka 3

    sebagai jumlah sudut Polygon dan kemudian tempatkan di atas detail tempat

    generator.

  • FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya

    Jl. Mt. Haryono, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837 [email protected]

    Laporan Rancang bangun Alat Tangkap| 16

    - Setelah gambar tampak depan selesai, kemudian membuat gambar tampak

    atas, pertama dengan membuat 2 persegi panjang dengan panjang 272 cm

    lebar 31 cm dan jarak antar persegi 65 cm, kemudian masukkan pelampung

    dengan membuat kotak sejumlah 6 buah di masing-masing persegi panjang

    tadi seperti pada gambar di bawah ini.

    - Kemudian membuat detail lampu yang tampak atas masih sama dengan

    menggunakan Polygon, setelah itu membuat kayu penyangga untuk antar 2

    pelampung tersebut dengan menggunakan Polyline atau menggunakan

    Rectangle, seperti gambar di bawah ini:

  • FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya

    Jl. Mt. Haryono, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837 [email protected]

    Laporan Rancang bangun Alat Tangkap| 17

    - Detail kayu penyangga dibuat di bagian atas dan bawah pada gambar

    tampak atas ini, dengan membentuk menyerupai huruf V, kemudian setelah

    semua detail pada tampak atas, samping dan depan selesai, membuat

    dimensi linear untuk mengetahui ukuran dari alat bantu penangkapan

    tersebut dengan cara yang sama seperti yang diatas

  • FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya

    Jl. Mt. Haryono, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837 [email protected]

    Laporan Rancang bangun Alat Tangkap| 18

    - Setelah dimensi linear selesai, membuat detail pada pelampung untuk

    mengetahui ukuran pastinya yaitu dengan membuat 2 persegi menggunakan

    tools Rectangle lalu menyambungkan pada tiap sisinya dengan Line agar

    terlihat 3 dimensi, setelah itu membuat dimensi linear kembali untuk

    menggetahui ukuran pelampung, dengan panjang 42 cm, lebar 31 cm dan

    tinggi 23 cm dan diberi keterangan menggunakan tools Text yaitu dengan klik

    icon seperti huruf A pada kiri toolbar.

    - Setelah semua bidang telah dibuat, langkah terakhir yaitu dengan melakukan

    plotting pada kertas A3 yaitu dengan menyesuaikannya pada tab Layout 2

    dengan bantuan tools Scale yang ada pada kanan toolbars, lalu

    menyesuaikannya pada Layout 2, setelah itu klik file dan pilih Plot.

  • FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya

    Jl. Mt. Haryono, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837 [email protected]

    Laporan Rancang bangun Alat Tangkap| 19

    - Lalu akan keluar kotak dialag untuk plotting, kemudian pada Printer/Plotter

    pilih DWG to PDF.pc3. dan pada Paper Size pilih ISO A3 kemudian klik OK

    - Selesai ,kemudian Print hasil plotting dan dimasukkan pada laporan.

  • FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya

    Jl. Mt. Haryono, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837 [email protected]

    Laporan Rancang bangun Alat Tangkap| 20

    3.3 Gambar Alat Tangkap Hasil Design

  • FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya

    Jl. Mt. Haryono, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837 [email protected]

    Laporan Rancang bangun Alat Tangkap| 21

    4. Kesimpulan dan Saran

    4.1 Kesimpulan

    Berdasarkan laporan praktikum mata kuliah Rancang Bangun Alat

    Penangkapan di atas dapat disimpulkan :

    Alat bantu penangkapan Lampu biasa digunakan untuk alat tangkap

    payang terutama untuk operasi pada malam hari, yang berguna untuk

    menarik perhatian ikan pelagis yang memiliki sifat phototaksis positif

    yaitu mengikuti arah dimana cahaya datang.

    Hasil tangkapannya adalah tuna, cakalang, tongkol, petek (Leiognathus

    spp), sebelah (Psettodidae), dan jenis jenis udang (Shrimp),ikan layang

    (Decapterus sp), ikan kawalinya (Rastrelliger sp), ikan sardin (Sardinella

    sp), ikan teri (Stelophorus sp), dan ikan lolosi (Caesio sp).

    Dimensi alat bantu penangkapan lampu sebagai berikut :

    o Panjang : 272 cm

    o Lebar : 127 cm

    o Tinggi : 123 cm

    Dengan menggunakan generator Honda tipe SF2900DXE berbahan

    bakar bensin ( Premium ) dan Lampu yang digunakan berdaya 400 watt

    berjumlah 2 buah.

    Pelampung yang digunakan terbuat dari jerigen dengan ukuran panjang

    42 cm, lebar 31 cm dan tinggi 23 cm berjumlah 12 buah.

    Konstruksi alat bantu penangkapan terbuat dari kayu

    4.2 Saran

    Untuk sarannya agar pada kesempatan selanjutnya lebih dikoordinir lagi

    pada penentuan alat tangkap yang akan dimasukkan ke laporan Rancang

    Bangun Alat Penangkapan ini sehingga mahasiswa lebih jelas akan apa yang

    dikerjakannya dan semgoa kedepan lebih baik lagi.

  • FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya

    Jl. Mt. Haryono, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837 [email protected]

    Laporan Rancang bangun Alat Tangkap| 22

    Daftar Pustaka Ayodhyoa AU. 1981. Metode Penangkapan Ikan. Yayasan Dewi Sri. Bogor.

    Dit PMP DKP. 2011. ALAT TANGKAP PAYANG. Direktorat Jenderal Kelautan,

    Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Departemen Kelautan dan Perikanan.

    Jakarta

    Fatikalaia. 2011. Light Fishing. Jakarta

    Genisa, Abdul. 1998. BEBERAPA CATATAN TENTANG ALAT TANGKAP IKAN

    PELAGIK KECIL. Jurnal : Oseana, Volume XXIII, Nomor 3 & 4, 1998 :19

    34,

    Purwantoro D. 2011. [terhubung berkala] http://perpustakaandinaskelautan

    danperikanan.com/2011/05/alat-tangkap-payang.html

    [4 Desember 2011]

    Subani, W dan H.R. Barus. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang di

    Indoensia. Jurnal Penelitian Perikanan Laut, BPPL, BPPP, Departemen

    Pertanian, Jakarta.

    Subroto, Dwi Cahyo. 2013. PENGUNAAN ALAT BANTU PADA TEKNOLOGI

    PENANGKAPAN ALAT TANGKAP PURSE SEINE SURFACE LAMP.

    Universitas Hasanudin. Makassar

  • FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya

    Jl. Mt. Haryono, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837 [email protected]

    Laporan Rancang bangun Alat Tangkap| 23

    Lampiran

    Foto Survey Alat Bantu Penangkapan Lampu

    Saat Pengukuran Alat Bantu