Laporan Proyeksi Peta Ac 1

7
PRAKTIKUM PROYEKSI PETA [GKP 0103] Judul Acara Pengenalan Sistem Proyeksi Peta Kartografis Nama Dimas Novandias Damar Pratama Nilai Total Laporan : NIM 14/367302/GE/07888 Kelompok Praktikum 16 – 19 Maret 2015 Asisten 1. Nur Hafizul Kalam 2. Prayoga Try Sagita Komponen Penilaian Laporan dikumpulkan pada A : Pretest A : Tanggal : Jam : B : Kegiatan Praktikum B : Praktikan (Dimas Novandias) Asisten ( ) C : Laporan Praktikum C : D : Tugas D : TINJAUAN PUSTAKA Salah satu cara yang paling tepat untuk merepresentasikan kenampakan permukaan bumi adalah dengan menggunakan globe (miniatur dari bola bumi) (Simons & Oxtoby, 1977). Globe dapat menyajikan kenampakan bumi dengan dimensi yang lebih kecil dari ukuran bumi aslinya dimana karakteristik geometri permukaan bumi (bentuk, luas, dan arah) direpresentasikan tanpa adanya distorsi yang berarti. Dalam penggunaanya, globe dirasa kurang praktis karena bentuknya yang cukup besar dan tidak dapat diperkecil atau dilipat. Oleh karena itu agar menjadi lebih praktis kenampakan permukaan bumi disajikan dalam bidang datar. Namun, bidang lengkung yang dibentangkan sehingga menjadi datar pasti akan mengalami distorsi. Distorsi ini tidak dapat dihilangkan sepenuhnya secara bersamaan. Suatu peta dapat dikatakan ideal bila luas, bentuk, arah, dan jaraknya benar (Aryono, 2010). Cara untuk menyajikan kenampakan pada globe ke bidang datar dapat menggunakan proyeksi peta. Proyeksi peta adalah metode penyajian permukaan bumi pada suatu bidang datar dari koordinat geografis pada bola atau koordinat geodetis pada elipsis (Aryono, 2010). Permukaan bumi fisis tidaklah teratur, sehingga dipilih suatu bidang yang tertatur yang mendektai bidang fisis bumi, yaitu bidang elipsis. Bidang tersebut merupakan suatu bidang lengkung yang adat digunakan seagai bidang referensi hitungan untuk menyatakan posisi titik-tiik di atas permukaan bumi dalam suatu sistem koordinat geodetis, yaitu lintang dan bujur. Proyeksi peta digunakan untuk tujuan yang berbeda. Ada yang digunakan untuk data dengan skala yang besar pada suatu area yang terbatas, maupun untuk peta dunia skala kecil. Proyeksi peta yang digunakan untuk area kecil biasanya berdasarkan sistem koordinat Laboratorium Kartografi Digital Fakultas Geografi UGM © 2015| Halaman 1 dari 7

description

prodi KPJ

Transcript of Laporan Proyeksi Peta Ac 1

PRAKTIKUM PROYEKSI PETA [GKP 0103]

Judul Acara Pengenalan Sistem Proyeksi Peta KartografisNama Dimas Novandias Damar Pratama Nilai Total Laporan :NIM 14/367302/GE/07888Kelompok Praktikum 16 – 19 Maret 2015Asisten 1. Nur Hafizul Kalam

2. Prayoga Try SagitaKomponen Penilaian Laporan dikumpulkan padaA : Pretest A : Tanggal : Jam :B : Kegiatan Praktikum B : Praktikan

(Dimas Novandias)

Asisten

( )C : Laporan Praktikum C :D : Tugas D :

TINJAUAN PUSTAKASalah satu cara yang paling tepat untuk merepresentasikan kenampakan permukaan bumi

adalah dengan menggunakan globe (miniatur dari bola bumi) (Simons & Oxtoby, 1977). Globe dapat menyajikan kenampakan bumi dengan dimensi yang lebih kecil dari ukuran bumi aslinya dimana karakteristik geometri permukaan bumi (bentuk, luas, dan arah) direpresentasikan tanpa adanya distorsi yang berarti. Dalam penggunaanya, globe dirasa kurang praktis karena bentuknya yang cukup besar dan tidak dapat diperkecil atau dilipat. Oleh karena itu agar menjadi lebih praktis kenampakan permukaan bumi disajikan dalam bidang datar. Namun, bidang lengkung yang dibentangkan sehingga menjadi datar pasti akan mengalami distorsi. Distorsi ini tidak dapat dihilangkan sepenuhnya secara bersamaan. Suatu peta dapat dikatakan ideal bila luas, bentuk, arah, dan jaraknya benar (Aryono, 2010). Cara untuk menyajikan kenampakan pada globe ke bidang datar dapat menggunakan proyeksi peta.

Proyeksi peta adalah metode penyajian permukaan bumi pada suatu bidang datar dari koordinat geografis pada bola atau koordinat geodetis pada elipsis (Aryono, 2010). Permukaan bumi fisis tidaklah teratur, sehingga dipilih suatu bidang yang tertatur yang mendektai bidang fisis bumi, yaitu bidang elipsis. Bidang tersebut merupakan suatu bidang lengkung yang adat digunakan seagai bidang referensi hitungan untuk menyatakan posisi titik-tiik di atas permukaan bumi dalam suatu sistem koordinat geodetis, yaitu lintang dan bujur.

Proyeksi peta digunakan untuk tujuan yang berbeda. Ada yang digunakan untuk data dengan skala yang besar pada suatu area yang terbatas, maupun untuk peta dunia skala kecil. Proyeksi peta yang digunakan untuk area kecil biasanya berdasarkan sistem koordinat geografi spherical dibandingkan spherodial.Pemilihan macam proyeksi peta tegantung pada:a. Ciri tertentu yang akan dipertahankan yang sesuai dengan tujuan pembuatan peta,b. Besar dan bentuk daerah yang akan dipetakan, danc. Letak daerah di permukaan bumi.

Proyeksi peta dapat dibedakan menjadi berbagai macam kriteria berdasarkan hal-hal berikut:1. Berdasarkan bidang proyeksi yang digunakan.

a. Proyeksi azimuthal/zenital, merupakan proyeksi permukaan bumi yang diproyeksikan ke atas bidang datar dari suatu titik sumbu proyeksi dimana paralel dan meridian akan tergambar sebagai paralel yang berbeda-beda (Aryono, 2010). Proyeksi azimuthal merupakan proyeksi yang paling tepat untuk digunakan dalam penggambaran daerah kutub. Proyeksi azimuthal sendiri dibedakan menjadi :1) Proyeksi azimuth normal, dimana bidang proyeksinya bersinggungan dengan kutub dan

tegak lurus dengan sumbu bumi.2) Proyeksi azimuth transversal, menggunakan bidang proyeksi yang tegak lurus dengan

ekuator.3) Proyeksi azimuth oblique, bidang proyeksinya menyinggung salah satu tempat di antara

Laboratorium Kartografi Digital Fakultas Geografi UGM © 2015| Halaman 1 dari 5

PRAKTIKUM PROYEKSI PETA [GKP 0103]

kutub dan ekuator.b. Proyeksi silinder, merupakan proyeksi yang menggunakan bidang proyeksi silinder,

sehingga semua titik di permukaan bumi diproyeksikan pada bidang silinder yang kemudian didatarkan.pada proyeksi silinder meridian diproyeksikan menjadi garis lurus yang sejajar, sedangkan paralel diproyeksikan menjadi garis lurus yang sejajar dan tegak lurus meridian. Pada umumnya silinder menyinggung bola bumi dengan posisi:- Normal, tangential- Transversal, tangetial- Transversal, secantial.

c. Proyeksi kerucut, merupakan proyeksi yang menggunakan bidang kerucut pada umumnya yang disinggungkan pada bulatan bumi dimana poros bidang kerucut melalui titik pusat bumi (Soetomo, 1982). Bidang proyeksi yang menyinggung ataupun memotong permukaan bumi tergantung pada suatu proyeksi yang digunakan. Paralel standar akan muncul apabila kerucut berada di posisi normal dimana garis singgung bidang kerucut dengan bola bumi terdapat di suatu paralel (Aryono, 2010).

2. Berdasarkan kedudukan sumbu simetrisa. Normal

Proyeksi normal apabila sumbu dari bidang proyeksi digunakan berhimpit dengan sumbu bumi.

b. TransversalProyeksi yang apabila sumbu bidang proyeksinya tegak lurus pada sumbu bumi atau terletak di bidang ekuator. Proyeksi ini disebut juga Proyeksi Ekuatorial

c. ObliqueProyeksi yang sumbu bidang proyeksinya membentuk sudut terhadap sumbu bumi.

3. Berdasarkan sifat asli yang dipertahankana. Equivalent (equal area)

Luas daerah yang dipertahankan sama dengan luas di atas bumi setelah dikalikan skala.b. Konformal atau Orthomorphic

Sudut-sudut ataupun bentuk daerah dipertahankan sama dengan sudut di permukaan bumi.c. Equidistant

Jarak di peta sama dengan jarak di atas bumi setelah dikalikan skala, pada umumnya equidistant sepanjang unsur tertentu saja, misalnya paralel.

4. Berdasarkan cara memproyeksikana. Geometris

Dilakukan dengan cara perspektif dengan prinsip penyinaran.- Gnomonis: arah sinar berasal dari pusat bumi.- Stereografis: arah sinar berasal dari arah yang berlawanan dengan titik singgung

proyeksi.- Orthografis: arah sinar berasal dari titik jauh tak terhingga.

b. Matematis atau non perspektifPemindahan titik-titik di permukaan bumi semuanya diperoleh dengan cara perhitungan matematis, tidak dengan penyinaran.

c. Semi geometrisSebagian dilakukan secara geometris dan sebagian dilakukan secara perhitungan matematis.

5. Berdasarkan persinggungan bidang proyeksi dengan bola bumia. Tangential: bidang proyeksi bersinggungan langsung dengan bola bumi.b. Secantial: bidang proyeksi berpotongan dengan bola bumi.c. Polysuperficial: banyak bidang proyeksi yang digunakan dalam waktu bersamaan.

Laboratorium Kartografi Digital Fakultas Geografi UGM © 2015| Halaman 2 dari 5

PRAKTIKUM PROYEKSI PETA [GKP 0103]

Formula matematis yang digunakan dapat mengacu pada prinsip proyeksi secara perspektif ataupun modifikasi dari proyeksi perspektif. Pada kenyataanya, konstruksi peta secara persepekttifpun umumnya dilakukan melalui perhitungan matematis bukan secara perspektif secara harfiah sesuai pengertian perspektif itu sendiri dimana inti dari perhitungan adalah melakukan konversi koordinat setiap kenampakan pada globe ke koordinat bidang datar.

Seiring dengan kemajuan zaman dan berkembangnya teknologi, perhitungan matematis proyeksi peta dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi pangkat lunak, di antaranya adalah Mapwin dan Versamap. Konstruksi proyeksi peta pada kedua perangkat lunak tersebut dibuat dengan menggunakan model matematis yang dirancang dengan bantuan komputer.

Nilai

MEDIA PEMBELAJARAN1. Kertas HVS2. Pensil3. Drawing Pen4. Jangka

Nilai

LANGKAH KERJA1. Menyiapkan alat dan bahan.2. Memahami pengertian proyeksi dan sistem proyeksi3. Memilih 6 jenis sistem proyeksi4. Membuat tabel ilustrasi sistem proyeksi beserta kelebihan dan kekurangannya

Nilai

HASIL PEMBELAJARAN1. Tabel karakteristik sistem proyeksi. (terlampir)

Nilai

PEMBAHASANProyeksi peta dilakukan karena untuk representasi kenampakan permukaan bumi dalam bentuk

globe kurang praktis, oleh karena itu digunakanlah bidang datar untuk menyajikan kenampakan permukaan bumi karena lebih mudah untuk membawanya ke lapangan. Salah satu dari sistem proyeksi adalah azimuth normal tangential, yaitu proyeksi yang bidang proyeksinya berupa bidang datar dan berimpit dengan sumbu bumi di kutub yang bersinggungan dengan bidang proyeksi.

Proyeksi azimuth normal tangential memiliki kelebihan dimana distorsi minimum terjadi di kutub karena bersinggungan langsung dengan bidang proyeksi, sedangkan kekurangannya adalah kurang baik untuk memproyeksikan daerah ekuator karena pada proyeksi ini daerah ekuator memiliki distorsi paling besar bahkan tidak bisa diproyeksikan. Sehingga semakin menjauhi daerah kutub maka distorsi akan menjadi lebih besar. Proyeksi ini hanya dapat digunakan untuk memproyeksikan satu belahan bumi saja, yaitu belahan bumi utara atau selatan.

Laboratorium Kartografi Digital Fakultas Geografi UGM © 2015| Halaman 3 dari 5

PRAKTIKUM PROYEKSI PETA [GKP 0103]

Proyeksi selanjutnya adalah azimuth transversal secantial, yaitu proyeksi bidang datar yang bidang proyeksinya memotong lintang tengah bagian utara dan bagian selatan bumi serta sumbu bidang proyeksinya tegak lurus dengan sumbu bumi. Kelebihan dari proyeksi azimuth transversal secantial adalah distorsi minimum ada pada kutub, kelemahannya adalah daerah ekuator tidak dapat diproyeksikan karena terpotong oleh bidang proyeksi. Sama seperti proyeksi yang sebelumnya dijelaskan, proyeksi ini hanya dapat memproyeksikan satu belahan bumi saja.

Selain menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksi, bidang lain juga digunakan untuk memproyeksikan kenampakan permukaan bumi, contohnya adalah silinder dan kerucut. Beberapa jenis proyeksi silinder adalah silinder normal tangential dan silinder transversal secantial. Sedangkan proyeksi kerucut memiliki jenis-jenis antara lain proyeksi kerucut normal tangential dan proyeksi kerucut oblique tangential.

Proyeksi silinder normal tangential adalah proyeksi yang menggunakan bidang silinder sebagai bidang proyeksinya dimana sumbu bumi berimpit dengan sumbu bidang proyeksi dan daerah ekuator bersinggungan langsung dengan bidang proyeksi. Kelebihan dari proyeksi ini adalah dapat memproyeksikan daerah ekuator dengan distorsi minimum dan dapat memproyeksikan seluruh permukaan bumi terutama ekuator, sedangkan kelemahan dari proyeksi ini adalah distorsi paling besar ada di daerah kutub, karena semakin menjauhi daerah ekuator maka distorsi semakin besar.

Proyeksi silinder transversal secantial adalah proyeksi yang menggunakan bidang silinder sebagai bidang proyeksinya dan sumbu bidang proyeksinya tegak lurus dengan sumbu bumi. Proyeksi ini memotong seluruh lintang tengah bumi sehingga distorsi paling kecil akan terjadi di daerah lintang tengah. Kekuragan dari proyeksi ini adalah adanya distorsi paling besar di daerah ekuator dan daerah kutub tidak bisa diproyeksikan karena berada di luar jangkauan bidang proyeksi.

Proyeksi kerucut normal tangential adalah proyeksi yang menggunakan bidang kerucut sebagai bidang proyeksinya. Daerah yang bersinggungan langsung dengan bidang proyeksi adalah daerah lintang angah sehingga pada daerah lintang tengah terjadi distorsi paling kecil. Posisi kerucut yang digunakan sejajar dengan sumbu bumi dan jaring-jaring proyeksinya terdiri dari meridian berupa garis-garis radial dari paralel standar. Daerah ekuator akan terlihat melebar dan daerah kutub akan terlihat mengerucut.

Proyeksi kerucut oblique tangential adalah proyeksi yang bidang proyeksinya bersinggungan langsung dengan daerah kutub dan ekuator. Bidang proyeksi yang digunakan tidak sejajar dengan sumbu bumi melainkan membentuk sudut dengan sumbu bumi. Hal ini menyebabkan distorsi paling kecil ada di daerah kutub dan ekuator serta daerah lintang tengah akan mengalami distorsi paling besar.

Proyeksi peta menggunakan bidang silinder lebih baik dibandingkan dengan menggunakan bidang datar ataupun kerucut karena dapat mmproyeksikan seluruh permukaan bumi, sedangkan azimuth hanya satu bahagian hemisphere dan kerucut hanya sebagian kecil dari permukaan bumi. Namun proyeksi yang digunakan tergantung pada tujuan yang akan dilakukan.

Nilai

KESIMPULAN1. Proyeksi peta adalah proses pemindahan graticule dari globe ke bidang datar secara sistematis

dan matematis dengan meminimalkan distorsi yang terjadi.2. Ada berbagai macam jenis proyeksi yang dibedakan berdasarkan bidang proyeksi yang

digunakan, persinggungan, dan posisi sumbu bidang proyeksi.3. Pemilihan proyeksi yang akan digunakan tergantung pada tujuan dari penggunaan peta, letak

daerah yang akan dipetakan, dan sifat asli yang akan dipertahankan.4. Proyeksi azimuth paling baik untuk memproyeksikan daerah kutub, proyeksi silinder paling

Laboratorium Kartografi Digital Fakultas Geografi UGM © 2015| Halaman 4 dari 5

PRAKTIKUM PROYEKSI PETA [GKP 0103]

baik untuk memproyeksikan daerah ekuator, proyeksi kerucut paling baik untuk memproyeksikan daerah lintang tengah.

Nilai

DAFTAR PUSTAKAPrihandito, Aryono. 2010. Proyeksi Peta. Yogyakarta: Kanisius.Sukwardjono dan Sukoco, Mas. 1997. Kartografi Dasar. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.Wongsotjitro, Soetomo. 1982. Ilmu Proyeksi Peta. Yogyakarta: Yayasan Kanisius.ESRI (Environmetnal Systems Research Institute, Inc.). 1994. Understanding Map Projections.

California: ESRI.

Nilai

Laboratorium Kartografi Digital Fakultas Geografi UGM © 2015| Halaman 5 dari 5