LAPORAN...progres pembangunan infrastruktur di Sulsel, salah satunya kondisi irigasi dan waduk yang...

16
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI RESES MASA SIDANG I TAHUN 2019-2020 DI PROVINSI SULAWESI SELATAN TANGGAL 18 – 22 DESEMBER 2019 KOMISI V DPR-RI JAKARTA, 2019

Transcript of LAPORAN...progres pembangunan infrastruktur di Sulsel, salah satunya kondisi irigasi dan waduk yang...

Page 1: LAPORAN...progres pembangunan infrastruktur di Sulsel, salah satunya kondisi irigasi dan waduk yang ada di 24 kabupaten kota se-Sulsel. Kebutuhan waduk dan bendungan di Sulsel baru

LAPORAN

KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI

RESES MASA SIDANG I TAHUN 2019-2020

DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

TANGGAL 18 – 22 DESEMBER 2019

KOMISI V DPR-RI

JAKARTA, 2019

Page 2: LAPORAN...progres pembangunan infrastruktur di Sulsel, salah satunya kondisi irigasi dan waduk yang ada di 24 kabupaten kota se-Sulsel. Kebutuhan waduk dan bendungan di Sulsel baru

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulsel, 2019 Hal 2

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………… 3

I.1. Dasar Hukum ……………………………………………………………………………. 3

I.2. Maksud dan Tujuan ……………………….…………………………………………..… 3

I.3. Lokasi dan Waktu ……………………………………………………………………….. 4

I.4. Agenda ................................................................................................................. .. 4

II. HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN ………………………………………………………….….. 4

II.1. Temuan dan Permasalahan di Lapangan ………………..………………….….….… 5

II.2. Kesimpulan/ Rekomendasi …………………………………..…….……….….…….… 7

III. PENUTUP ……………………………………………………………………..……….…….…….. 8

LAMPIRAN ……………………………………………………………………………………….…… 9

L.1. Daftar Anggota Rombongan ………………………………………..….………....…. 10

L.2. Daftar Mitra Pendamping …………………………………………………….…….…. 11

Page 3: LAPORAN...progres pembangunan infrastruktur di Sulsel, salah satunya kondisi irigasi dan waduk yang ada di 24 kabupaten kota se-Sulsel. Kebutuhan waduk dan bendungan di Sulsel baru

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulsel, 2019 Hal 3

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI

DALAM RESES MASA SIDANG I TAHUN 2019 – 2020

DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

TANGGAL 18-22 DESEMBER 2019

I. PENDAHULUAN

I.1. Dasar Hukum

1. Amandemen Undang-Undang Dasar 1945; pada perubahan Pertama Pasal 20,

Perubahan Kedua Pasal 20 A, perubahan Ketiga Pasal 23;

2. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat,

Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah;

3. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia; dan

4. Hasil keputusan rapat Intern Komisi V DPR RI tanggal 5 November 2019.

I.2. Maksud dan Tujuan

Maksud Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulawesi Selatan ini adalah:

a. Untuk meninjau secara langsung progress pembangunan jalur rel kereta api trans

Sulawesi lintas Makassar-Parepare, di Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan;

b. Untuk mengetahui dan menginventarisir permasalahan-permasalahan yang masih terjadi

terkait dengan progress pembangunan infrastruktur rel kereta api trans Sulawesi lintas

Makassar-Parepare, di Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan.

Tujuan dilaksanakannya kunjungan kerja adalah dalam rangka melaksanakan fungsi dan

tugas dewan sesuai dengan Pasal 58, ayat (3), Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat

Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Indonesia, yaitu:

Page 4: LAPORAN...progres pembangunan infrastruktur di Sulsel, salah satunya kondisi irigasi dan waduk yang ada di 24 kabupaten kota se-Sulsel. Kebutuhan waduk dan bendungan di Sulsel baru

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulsel, 2019 Hal 4

butir a. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, termasuk APBN,

serta peraturan pelaksanaannya yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya;

butir d. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah.

Selanjutnya Tata Tertib DPR RI Pasal 59 ayat (3) juga menyatakan bahwa:”Dalam

melaksanakan tugas komisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 ayat (3) dan tindak

lanjut pengaduan masyarakat, komisi dapat:”

butir f. mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses atau mengadakan kunjungan kerja

spesifik dalam masa sidang, yang hasilnya dilaporkan dalam rapat komisi untuk

ditindaklanjuti.

I.3. Lokasi dan Waktu

Dalam Reses Masa Sidang I Tahun Sidang 2019 - 2020, Komisi V DPR RI melakukan

Kunjungan Kerja ke Provinsi Sulawesi Selatan, tanggal 18 - 22 Desember 2019. Dalam masa

kunjungan yang dilakukan selama lima (5) hari, Komisi V DPR RI melakukan peninjauan,

pertemuan, dialog, dan melakukan komunikasi intensif dengan masyarakat serta mitra kerja

Komisi V DPR RI beserta seluruh jajarannya.

I.4. Agenda Kunjungan

Beberapa agenda kegiatan dalam kunjungan kerja reses Komisi V DPR RI masa sidang I

tahun sidang 2019 - 2020 ke Provinsi Sulawesi Selatan ini, sebagai berikut:

1. Pertemuan dengan Bupati Kabupaten Pangkep, ekspose progress pembangunan rel

kereta di Kabupaten Pangkep dan dihadiri seluruh Mitra Kerja Komisi V DPR RI

2. Peninjauan dan pemaparan pembangunan jalan layang Andi Pangerang Pettarani di Kota

Makassar, bersama seluruh Mitra Komisi V DPR RI;

3. Peninjauan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kampung Buyang, Kecamatan

Mariso, Kota Makassar dan;

4. Peninjauan Kolam Regulasi Nipa-nipa di hulu sungai Tallo, Desa Moncongloe Lappara,

Kec. Moncongloe Kab. Maros dan Desa Jenemadinging (Nipa-Nipa), Kec. Pattalassang

Kab. Gowa. Lokasi terletak 20 km sebelah Tenggara dari Kota Makassar.

Page 5: LAPORAN...progres pembangunan infrastruktur di Sulsel, salah satunya kondisi irigasi dan waduk yang ada di 24 kabupaten kota se-Sulsel. Kebutuhan waduk dan bendungan di Sulsel baru

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulsel, 2019 Hal 5

II. HASIL PENINJAUAN LAPANGAN

Kunjungan kerja reses masa sidang IV Komisi V DPR RI tahun 2018-2019 dalam rangka

peninjauan sarana prasarana infrastruktur dan transportasi di Provinsi Sulawesi Selatan

untuk memastikan bahwa pembangunan sarana prasarana infrastruktur dan transportasi di

Provinsi Sulawesi Selatan yang bersumber dari APBN dapat dilakukan dan dilaksanakan

sesuai dengan perencanaannya, pada kunjungan kerja ini Komisi V DPR RI Bersama mitra

kerja komisi V DPR RI.

II.1. Temuan, Permasalahan dan Usulan di lapangan

Beberapa temuan dan permasalahan yang diperoleh dari kunjungan kerja di Provinsi

Sulawesi Selatan antara lain;

− Kementerian Perhubungan, Ditjen Perkeretaapian

Progres pembangunan jalur Kereta Api Makassar-Pareparedi kabupaten belum

dilakukan pembangunan karena terkendala masalah pembebasan lahan milik

masayarakat. Mengenai pembebasan lahan ini telah dilakukan oleh Badan Pertanahan

Nasional dan telah selesai melakukan penilaian tanah masyarakat yang terkena jalur

kereta api. Pembebasan lahan ini terkendala oleh nilai tanah yang dikeluarkan oleh

penilai (Apraisal) tidak dapat terima oleh masyarakat karena harga yang ditetapkan tidak

sesuai harapan masyarakat.

Hal tersebut diketahui Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI usai mendengarkan

pemaparan oleh Bupati Pangkep mengenai ketidaksetujuan masyarakat terhadap harga

yang ditetapkan oleh penilai. Pada pertemuan tersebut di kantor Bupati Pangkep, yang

dihadiri ketua dan anggota Komisi V DPR RI, perwakilan masyarakat dan pihak BPN

yang diberikan tugas untuk menentukan harga pembebasan lahan kereta api tersebut.

Pada prinsipnya masyarakat di Kabupaten Pangkep sangat mendukung pembangunan

rel kereta makassar-Parepare seperti yang disampaikan oleh Bupati Pangkep. Bupati

Pangkep meminta agar 1.500 lebih lahan masyarakat yang belum bersertifikat dalam

proyek masyarakat untuk diperhatikan. Pasalnya, sejak lahan yang masuk rel ditetapkan,

para pemilik tak lagi dibolehkan mengurus sertifikat tanah mereka. Padahal, dalam

penentuan nilai ganti rugi lahan, alas hak lahan sangat mempengaruhi nilai taksiran.

Page 6: LAPORAN...progres pembangunan infrastruktur di Sulsel, salah satunya kondisi irigasi dan waduk yang ada di 24 kabupaten kota se-Sulsel. Kebutuhan waduk dan bendungan di Sulsel baru

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulsel, 2019 Hal 6

Terkait beberapa bidang tanah yang akan dibebaskan yaitu berjumlah 2000 bidang

tanah, dimana per 18 Desember 2019 masyarakat yang baru menerima pembayaran

yaitu 70 bidang tanah.

Komisi V DPR RI akan mempertanyakan masalah besaran nilai ganti rugi yang

ditetapkan tim appraisal. Pasalnya banyak masyarakat yang merasa harga lahannya

tidak sesuai, sehingga merasa dirugikan dengan harga itu dan akan segera membahas

hal ini dengan pihak-pihak terkait agar pembangunan proyek KA sepanjang 145 kilometer

itu tidak menyengsarakan masyarakat yang terdampak.

Beberapa persoalan pembebasan lahan jalur kereta api Komisi V DPR akan didiskusikan

solusi yang tepat untuk penyelesaiannya. Seperti pernyataan ketua rombongan Komisi

V DPR RI pada kunjungan kerja reses, Bapak Syarief A. Kadrie yaitu

“Saya kira ada hal yang cukup baik (dari pertemuan) hari ini, ternyata dari BPN

progresnya cukup bagus. Masyarakat sudah mulai terbuka terhadap hal-hal

(pembangunan) ini. Tentunya kita harapkan, tahun 2022 kereta api dari Parepare sampai

Makassar ini sudah bisa dilewati. Paling tidak tahun 2020 ini yang sudah selesai ini bisa

beroperasi. Masyarakat yang keberatan dengan ganti rugi yang ditetapkan tim appraisal.

Maka untuk mempercepat (penyelesaian) ini, setelah reses, Komisi V DPR RI nanti akan

mengundang stakeholder terkait. Kita juga meminta izin kepada Komisi-Komisi yang

berkaitan, karena ini tidak hanya Kementerian Perhubungan, karena ada juga masalah

pertanahan, dalam hal ini BPN (Badan Pertanahan Nasional) dan Kementerian

Keuangan”.

− Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Jalan layang Andi Pangerang Pettarani

Sejak pertengahan 2018 tol layang di Jl. A.P. Pettarani tengah dibangun. Pembangunan

Jalan Tol Layang Andi Pangerang Pettarani masih dalam tahap pengerjaan dan

diharapkan dapat rampung pada Juni 2020 mendatang. Proyek pembangunan jalan tol

layang ini menggunakan biaya sebesar 2,2 triliun dengan skema pembiayaan Proyek

Infrastruktur Non Anggaran (PINA). Jalan Tol Layang Andi Pangerang (AP) Pettarani

merupakan jalan tol layang pertama di wilayah Indonesia Timur yang memiliki panjang

4,3 Km, lebar jalan main road 2 x 10,3 meter, dan lebar jalan ramp 7,0 meter. Jalan tol

Page 7: LAPORAN...progres pembangunan infrastruktur di Sulsel, salah satunya kondisi irigasi dan waduk yang ada di 24 kabupaten kota se-Sulsel. Kebutuhan waduk dan bendungan di Sulsel baru

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulsel, 2019 Hal 7

layang ini akan menghubungkan wilayah Maros dan Bandara Internasional Sultan

Hasanuddin, Jalan Andi Pangeran Petta Rani hingga ke Jalan Sultan Alauddin. Tol

Layang yang berada di wilayah Makassar ini memiliki jalur off/on ramp di tiga titik yakni

di Jalan Urip Sumiharjo, Jalan Boulevard, dan Jalan Sultan Aluddin.

Komisi V DPR RI berharap pembangunan jalan layang A.P. Pettarani ini salah satu untuk

mengurai macetnya jalan A.P. Pettarani, dan harapan selanjut ada kelanjutan

pembangunan jalan layang yang sampai ke jalan Alauddin. Agar kemacetan tidak terjadi

diujung jalan A.P. Pettarani. Beberapa kendala yaitu mundurnya waktu penyelesaian

karena mundurnya waktu dimulainya pengerjaan proyek ini karena adanya pipa PDAM

yang berpapasan dengan kontruksi beton jalan layang.

Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku)

Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Tahun 2015-2019 mengamanatkan pembangunan dan

pengembangan kawasan perkotaan melalui penanganan kualitas lingkungan

permukiman yaitu peningkatan kualitas permukiman kumuh, pencegahan tumbuh

kembangnya permukiman kumuh baru, dan penghidupan yang berkelanjutan. Pada

tahun 2016 masih terdapat 35.291 Ha permukiman kumuh perkotaan yang tersebar di

hampir seluruh wilayah Indonesia sesuai hasil perhitungan pengurangan luasan

permukiman kumuh perkotaan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) adalah program yang dilaksanakan secara

nasional di 271 kabupaten/kota di 34 Provinsi. Tujuan program adalah meningkatkan

akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di permukiman kumuh perkotaan

untuk mendukung terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni, produktif dan

berkelanjutan. Program Kotaku di kelurahan Kampung Buyang, kecamatan Mariso, Kota

Makassar, sesuai SK Walikota no. 050.05/1341/kep/IX/2014 dengan luas 3,26 Ha.

Pada Kunjungan kerja reses komisi V DPR RI di kampung Buyang, kecamatan Mariso,

Kota Makassar mengharapkan ke Ditjen Cipta Karya agar program seperti ini

dipertahankan dan ditingkatkan ke daerah-daerah lain agar masyarakat dapat

merasakan pembangunan yang sedang dilakukan oleh pemerintah pusat. Alokasi APBN

2019 untuk program KOTAKU di Provinsi Sulawesi Selatan yaitu 13,9 M.

Page 8: LAPORAN...progres pembangunan infrastruktur di Sulsel, salah satunya kondisi irigasi dan waduk yang ada di 24 kabupaten kota se-Sulsel. Kebutuhan waduk dan bendungan di Sulsel baru

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulsel, 2019 Hal 8

Pembangunan Kolam Regulasi Nipa-nipa

Tujuan pembangunan Kolam Regulasi Nipa-nipa untuk mengatasi banjir yang sering

terjadi di Kota Makassar akibat luapan Sungai Tallo bagian hilir, perlu membangun kolam

regulasi yang terletak di hulu sungai Tallo yaitu di Desa Moncongloe Lappara, Kec.

Moncongloe Kab. Maros dan Desa Jenemadinging (Nipa-Nipa), Kec. Pattalassang Kab.

Gowa. Dimana kondisinya saat ini sebagai daerah resapan air. Lokasi terletak 20 km

sebelah Tenggara dari Kota Makassar. Luas tampungan 84 ha dan kapasitas tampungan

3,58 juta m3 , bangunan ini akan menyimpan air untuk sementara waktu selama terjadi

puncak banjir melalui pelimpah (spillway) dan mengalirkannya kembali ke hilir Sungai

Tallo melalui pintu pengatur dan/atau pompa air. Keberadaan bangunan ini diharapkan

mampu menurunkan dampak tingkat resiko banjir sebesar 30% dari debit banjir rencana

25 tahun (Q25) = 481,83 m3/detik di daerah Makassar bagian Timur yang meliputi

beberapa pemukiman antara lain: BTN Asal Mula, BTN Antara/Hamsi, Perumahan Bung

Permai, Kompleks Bumi Tamalanrea Permai (BTP) dan Pemukiman lainnya.

Alokasi APBN 2019 program pembangunan Kolam Regulasi Nipa-Nipa yaitu 159,9 M.

− Pertemuan dengan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan

Pada pertemuan ini Bapak Nurdin Abdullah, Gubernur Sulsel memaparkan sejumlah

progres pembangunan infrastruktur di Sulsel, salah satunya kondisi irigasi dan waduk

yang ada di 24 kabupaten kota se-Sulsel. Kebutuhan waduk dan bendungan di Sulsel

baru terpenuhi sekitar 11 persen dari total kebutuhan pertanian Sulsel. Kondisi jalan

nasional khususnya di wilayah selatan Sulsel juga membutuhkan pelebaran jalur dimulai

dari Kota Makassar hingga Kabupaten Sinjai. Jalan nasional di bagian selatan Sulawesi

Selatan ini betul-betul menjadi prioritas pemerintah provinsi Sulawesi Selatan. Pasalnya,

di wilayah selatan Sulsel itu, kata Nurdin, terdapat destinasi pariwisata, salah satunya

Pantai Bira di Bulukumba, yang menawarkan pemandangan indah dan membutuhkan

dukungan pembangunan infrastruktur jalan.

Hal lainnya, Pemprov Sulsel juga fokus membangun daerah terisolir di 24

Kabupaten/Kota di Sulsel. Salah satunya Kecamatan Seko di Kabupaten Luwu Utara

yang sebelumnya memakan waktu tempuh hingga tiga hari dan hanya dapat diakses oleh

Page 9: LAPORAN...progres pembangunan infrastruktur di Sulsel, salah satunya kondisi irigasi dan waduk yang ada di 24 kabupaten kota se-Sulsel. Kebutuhan waduk dan bendungan di Sulsel baru

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulsel, 2019 Hal 9

kendaraan roda dua. Pada September 2019 dengan proses pengerasan jalan yang telah

rampung, jalur ini dapat ditempuh dalam waktu tiga jam dengan kendaraan roda empat.

II.2. Kesimpulan dan Rekomendasi

Beberapa kesimpulan/rekomendasi yang diperoleh dari kunjungan kerja reses Komisi V

DPR RI masa sidang IV tahun sidang 2018-2019 ke Provinsi Sulawesi Selatan antara lain:

A. BIDANG TERKAIT KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

1. Komisi V DPR RI mendukung sepenuhnya pembangunan rel kereta api trans Sulawesi

lintas Makassar-Parepare di Provinsi Sulawesi Selatan.

2. Komisi V DPR RI mendesak kepada Ditjen Perkeretapian Kementerian Perhubungan

agar persoalan pembebasan lahan masyarakat untuk pembangunan rel kereta api di

kabupaten Pangkep, dapat segera diselesaikan dengan secara musyawarah dan

mendengarkan aspirasi masyarakat yang lahannya terkena pembangunan rel kereta

api.

3. Komisi V DPR RI akan agendakan rapat kerja bersama Kementerian Perhubungan

dan stake holder yang terlibat pada pembebasan lahan rel kereta api trans Sulawesi

lintas di Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan.

4. Komisi V DPR RI memberikan apresiasi pemerintah Kabupaten Pangkep yang telah

bekerjasama dan membantu Kementerian Perhubungan, terkait penyelesaian dan

permasalahan pembebasan lahan milik negara maupun lahan masyarakat di

Kabupaten Pangkep.

B. BIDANG TERKAIT KEMENPUPR

1. Komisi V DPR RI mendukung dan memberikan apresiasi untuk program Kotaku Ditjen

Cipta Karya yang dilakukan dibeberapa kota di Indonesia.

2. Komisi V DPR RI mendukung pembangunan kolam regulasi Nipa-nipa di Kabupaten

Maros sebagai sarana untuk mengurangi dampak banjir di Kota Makassar, Kabupaten

Maros dan Gowa.

Page 10: LAPORAN...progres pembangunan infrastruktur di Sulsel, salah satunya kondisi irigasi dan waduk yang ada di 24 kabupaten kota se-Sulsel. Kebutuhan waduk dan bendungan di Sulsel baru

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulsel, 2019 Hal 10

3. Komisi V DPR RI mendukung pengusulan pembangunan infarstruktur di provinsi

Sulawesi Selatan khususnya sarana prasarana infrastruktur di beberapa daerah yang

terisolir.

III. PENUTUP

Demikian Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR-RI masa sidang I tahun 2019-2020 ke

Provinsi Sulawesi Selatan yang dilaksanakan pada tanggal 18 - 22 Desember 2019. Laporan ini

menjadi masukan bagi Komisi V DPR-RI dan dapat ditindaklanjuti Pemerintah untuk melakukan

perbaikan dan pembangunan infrastruktur dan transportasi yang saat ini sangat dibutuhkan bagi

seluruh rakyat Indonesia.

Ketua Tim,

H. SYARIF ABDDULAH ALKADRIE

A - 388

Page 11: LAPORAN...progres pembangunan infrastruktur di Sulsel, salah satunya kondisi irigasi dan waduk yang ada di 24 kabupaten kota se-Sulsel. Kebutuhan waduk dan bendungan di Sulsel baru

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulsel, 2019 Hal 11

LAMPIRAN

L.1. Daftar Anggota Rombongan

Daftar tim kunjungan kerja Komisi V DPR RI yang ikut serta dalam ke Provinsi Sulawesi

Selatan sebagai berikut:

NO. NO.

ANGG. N A M A FRAKSI/DAPIL JABATAN

1. A-388 H. SYARIF ABDULLAH ALKADRIE F-NASDEM

KALBAR II

KETUA

TIM/PIMPINAN

2. A-192 SUDJADI F-PDIP

JATENG VI ANGGOTA

3. A-221 SADARESTUWATI F-PDIP

JATIM VIII ANGGOTA

4. A-246 RIFQINIZAMI KARSAYUDA F-PDIP

KALSEL I ANGGOTA

5. A-258 SARCE BANDASO TANDIASIK F-PDIP

SULSEL III ANGGOTA

6. A-296 DANIEL MUTAQIEN SYAFIUDDIN. F.PG

JABAR VIII ANGGOTA

7. A-319 GATOT SUDJITO F.PG

JATIM VII ANGGOTA

8. A-341 HAMKA B. KADY F.PG

SULSEL I ANGGOTA

9. A-325 TUBAGUS HAERUL JAMAN F.PG

BANTEN II ANGGOTA

10. A-67 ADE REZKI PRATAMA F.GERINDRA

SUMBAR II ANGGOTA

11. A-72 EDDY SANTANA PUTRA F.GERINDRA

SUMSEL I ANGGOTA

12. A-130 ANDI IWAN DARMAWAN ARAS F.GERINDRA

SULSEL II ANGGOTA

13. A-360 TAMANURI F.NASDEM

LAMPUNG II ANGGOTA

14. A-381 SRI WAHYUNI F.NASDEM

JATIM VII ANGGOTA

15. A-382 SOEHARTONO F.NASDEM

JATIM VIII ANGGOTA

Page 12: LAPORAN...progres pembangunan infrastruktur di Sulsel, salah satunya kondisi irigasi dan waduk yang ada di 24 kabupaten kota se-Sulsel. Kebutuhan waduk dan bendungan di Sulsel baru

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulsel, 2019 Hal 12

16. A-10 NENG EEM MARHAMAH ZULFA F.PKB

JABAR III ANGGOTA

17. A-13 DEDI WAHIDI F.PKB

JABAR VIII ANGGOTA

18. A-049 SYAFIUDDIN F.PKB

JATIM XI ANGGOTA

19. A-532 IRWAN F.PD

KALTIM ANGGOTA

20. A-435 AHMAD SYAIKHU F.PKS

JABAR VII ANGGOTA

21. A-452 SURYADI JAYA PURNAMA F.PKS

NTB II ANGGOTA

22. A-486 BAKRI F.PAN

JAMBI ANGGOTA

23. A-488 HANNA GAYATRI F.PAN

SUMSEL II ANGGOTA

24. A-477 MUHAMMAD ARAS F-PPP

SULSEL II ANGGOTA

SEKRETARIAT

25. Nanik Sulistyawati Sekretariat

26. Aris Munandar Sekretariat

27. Destya Andini Sekretariat

28. Suparno Sekretariat

29. Adi Setiawan Tenaga Ahli

30. Fadel Mozefani Protokol

31. Mario Hasiholan TV Parlemen

32. Sofyan Effendi Pemberitaan

Page 13: LAPORAN...progres pembangunan infrastruktur di Sulsel, salah satunya kondisi irigasi dan waduk yang ada di 24 kabupaten kota se-Sulsel. Kebutuhan waduk dan bendungan di Sulsel baru

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulsel, 2019 Hal 13

L.2. Daftar Mitra Pendamping

Mitra kerja Komisi V DPR-RI yang ikut serta sebagai mitra kerja dalam kegiatan Kunjungan

Kerja Reses ke Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut:

NO N A M A JABATAN

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

1. Pandu Yunianto Direktur Lalu Lintas

DITJEN PERHUBUNGAN UDARA

1. Asri Santosa Dir. Navigasi Penerbangan

2. Agus Priyanto Ka. Ktr Otban Wil.V Makassar

3. Nazaruddin Ahmad Kasubdit Peralatan dan Pelayanan Darurat Bandara

4. Agung Pracayanto Kasubdit Pembinaan, Pengusahaan dan Tarif

DITJEN PERKERETAAPIAN

1. Zulmafendi Sesditjen Perkeretaapian

2. Jumardi Ka. BTP Wil. Jawa bagian Timur

DITJEN PERHUBUNGAN LAUT

1. Ahmad Wahid Ka. Syahbandar Utama Makassar

2. Rahmatullah Ka. Otoritas Pelabuhan utama Makassar

3. Supardi Ka. Distrik Navigasi Kelas I Makassar

4. Aris Wibowo Kasubdit Tatanan dan Perencanaan

Pengembangan Pelabuhan

KEMENTERIAN PUPR

DITJEN SUMBER DAYA AIR

1. Iriandi Azwartika Ka. Pusat Air Tanah dan Air Baku

2. Ir. Suparji Ka. BBWS Pompengan Jenebarang

DITJEN PENYEDIAAN PERUMAHAN

1. Ir. M. Hidayat, MM Direktur Rumah Susun

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH (BPIW)

1. Manggas Rudy Siahaan Ka. Pusat pengembangan Kawasan Perkotaan

Page 14: LAPORAN...progres pembangunan infrastruktur di Sulsel, salah satunya kondisi irigasi dan waduk yang ada di 24 kabupaten kota se-Sulsel. Kebutuhan waduk dan bendungan di Sulsel baru

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulsel, 2019 Hal 14

2. Eko Budi Kurniawan Ka. Bidang Pengembangan Infrastruktur Kawasan

Metropolitan, Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan

DITJEN BINA MARGA

1. Ir. Miftachul Munir Kepala BBPJN XIII Makassar

DITJEN CIPTA KARYA

1.

2.

KEMENTERIAN DESA DAN PDT

1. Jajang Abdulah Sekretaris Badan Balilatfo

2. Heriyanto Dir. Promosi dan Kemitraan

BMKG

1. Darmawan Ka. Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan

Geofisika Wilayah IV BMKG

2. Hari Triwibowo Ka. Stasiun Meteorologi Sultan Hasanuddin Maros

3. Hartanto Ka. Stasiun Klimatologi Maros

4. Gandamana Matondang Ka. Stasiun Geofisika Gowa

5. Adriani Tangdilino Kabag. TU Balai Besar Meteorologi, Klimatologi,

dan Geofisika Wilayah IV BMKG

BASARNAS

1. S. Riyadi Ka. Biro Umum

2. Mustari Ka. Kantor Pencarian dan Pertolongan Makassar

Page 15: LAPORAN...progres pembangunan infrastruktur di Sulsel, salah satunya kondisi irigasi dan waduk yang ada di 24 kabupaten kota se-Sulsel. Kebutuhan waduk dan bendungan di Sulsel baru

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulsel, 2019 Hal 15

L.3. Data-data Pendukung

L.3.1. Rel Kereta Api Makassar-Parepare

L.3.2. Jalan Layang A.P. Pettarani

Page 16: LAPORAN...progres pembangunan infrastruktur di Sulsel, salah satunya kondisi irigasi dan waduk yang ada di 24 kabupaten kota se-Sulsel. Kebutuhan waduk dan bendungan di Sulsel baru

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulsel, 2019 Hal 16

L.3.3. Program Kotaku di Kampung Buyang, Kecamatan Mariso, Provinsi Sulawesi Selatan

L.3.4. Pembangunan Kolam regulasi Nipa-Nipa di Kabupaten Maros