Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

29

Click here to load reader

description

laporan produksi hijauan

Transcript of Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

Page 1: Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

Laporan Praktikum Produksi hijauan Pakan

LAPORAN PRAKTIKUM

PRODUKSI HIJAUAN PAKAN

JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

Produksi hijauan Pakan

LAPORAN PRAKTIKUM

PRODUKSI HIJAUAN PAKAN TERNAK

Oleh

Nama kelompok :

Redo Putra E1C010018

Riska Kurnia E1C010022

Sistanto E1C010062

Yusuf Kurniawan E1C010010

M. Ari Kurniawan E1C010052

JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

TAHUN 2012

1

TERNAK

JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN

Page 2: Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

Laporan Praktikum Produksi hijauan Pakan 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam usaha peternakan ± 60 % modal seorang peternak di keluarkan untuk

memproduksi hijauan pakan untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak yang di usahakannya.

Oleh karena itu seorang peternak akan memeperoleh keuntungan apabila produksi/jenis

hijauan yang di berikan cukup murah tetapi mampu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi di

dalam tubuh ternak, produksi hijauan pakan pada ternak khususnya ruminansia dapat

dikelompokkan menjadi dua macam yaitu legum dan rumput serta ada juga bahan pakan

tambahan yang biasa disebut dengan Konsentrat. Untuk memperoleh hasil produksi yang

baik dan maksimal maka seluruh jenis bahan pakan di atas harus diberikan pada ternak

dalam jumlah yang cukup, karena diharapkan dari berbagai jenis pakan hijauan ini untuk

memenuhi kebutuhan nutrisi ternak itu sendiri.

Produksi hijauan pakan ternak merupakan bahan pakan yang diberikan pada ternak

untuk mencukupi kebutuhan nutrisi ternak. Hijauan merupakan bahan makanan utama ternak

ruminanasia karena berfungsi sebagai pengenyang (bulky) dan sebagai sumber karboihidrat,

protein, vitamin dan mineral. untuk memperoleh produksi hijauan yang tinggi, dengan

kualitas, kuantitas serta kontinuitas yang terjamin maka perlu di rancang dan di rencanakan

sesuai dengan kondisi lingkungan klimatologi yg terdapat di daerah dimana sebuah lahan

yang akan di jadikankan sebagai lahan pastura untuk memproduksi hiauan pakan ternak

dengan hasil yang optimal dengan media penanaman yang maximal, hal tersebut akan

dicapai apabila diikuti dengan perencanaan yang matang dan tekhnik budidaya serta

pengembangan hijauan yang tepat dan sesuai dengan keadaan setempat.

Hijauan pakan ternak ini terdiri dari leguminosa (kacang-kacangan), graminae

(rumput), dan tanaman lain. Ke tiganya memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri, seperti

kadar protein yang tinggi terdapat dalam legume, sedangkan protin dalam rumput sangat

rendah, namun produksi rumput ini sangat tinggi jika dibandingkan legume, sehingga untuk

mendapatkan hasil yang optimal diperlukan kombinisi, Rumput memiliki peranan penting

dalam penyediaan pakan hijauan bagi ternak ruminansia di Indonesia. Rumput mengandung

zat-zat makanan yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup ternak. Hijauan pakan terutama

rumput-rumputan (graminae) telah banyak dibudidayakan, terutama rumput gajah

(Pennisetum purpureum) yang memiliki produksi dan kandungan nutrisi cukup tinggi

sehingga mampu memenuhi kebutuhan ternak. Rumput gajah memiliki sifat baik yaitu

Page 3: Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

Laporan Praktikum Produksi hijauan Pakan 3

responsif terhadap pemupukan dan mampu tumbuh pada kondisi tanah yang kurang baik.

Hijauan pakan khususnya rumput dapat dikembangbiakkan menggunakan biji (generatif),

atau menggunakan stek (vegetatif).

Peningkatan produksi ternak khususnya ternak ruminansia akan berhasil dengan baik jika

ketersediaan pakan hijauan sebagai sumber pakan dapat dipenuhi secara kualitas dan

kuantitas dan tersedia secara kontinyu. Hijauan makanan ternak bersumber dari padang

rumput alam atau dengan melakukan penanaman hijauan makanan ternak. Jenis dan kualitas

hijauan dipengaruhi oleh kondisi ekologi dan iklim di suatu wilayah. Ketersediaan hijauan

pakan ternak di Indonesia tidak tersedia sepanjang tahun, dan hal ini merupakan suatu

kendala yang perlu dipecahkan.

1.2. Tujuan.

• Mempelajari berbagai macam rumput dan legume untuk pakan ternak, sehingga

mahasiswa lebih mudah mengenal masing-masing tanaman pakan ternak dan

perbedaannya.

• Untuk mengetahui cara pengolahan Lahan

• untuk mengetahui teknik penanaman hijauan pakan ternak yang benar serta

mengetahui teknik pemupukannya dan jumlah pemupukan serta mengetahui waktu

dan cara pemotongan rumput.

• Untuk mengetahui pertumbuhan tanaman berdasarkan waktu dan periode jarak tanam.

• Agar mahasiswa mengetahui dan memilih bagaimana cara mengatasi masalah

dormansi dan mempercepat perkecambahan dari berbagai jenis biji.

• Dapat mengetahui cara menentukan kapasitas tampung berdasarkan pasture sampling.

Serta dapat mengestimasi produksi suatu pastura dan kapasitas tampung suatu padang

rumput.

Page 4: Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

Laporan Praktikum Produksi hijauan Pakan 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Hijauan pakan merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam sistem usaha peternakan ruminansia.( Bambang R. Prawiradiputra, 2003). Pada ternak ruminansia, hijauan makanan ternak merupakan sumber utama pakan. Hijauan yang sering diberikan kepada ternak ruminanasia yaitu rumput rumputan yang berasal dari padang penggembalaan, rumput tegalan, pematang serta dipinggir jalan. Namun sumber hijauan tersebut kualitasnya sangat rendah dan tidak tahan terhadap musim kemarau ( Muliwarni dan Baharudin Wawo ). Pada dasarnya pertumbuhan hijauan pakan ternak ditentukan oleh air dan unsur hara yang ada dalam tanah . Di samping itu tanah harus menyediakan lingkungan yang sesuai agar akar tanaman dapat berfungsi (Foth dan Turk, 1972 dalam A. Semali, dkk.)

Untuk mengetahui ketersediaan hijauan pakan di suatu wilayah sudah berkurang atau

masih melimpah dapat dilakukan dengan membuat neraca hijauan pakan. Neraca hijauan pakan dimaksud adalah perbandingan antara produksi dengan kebutuhan hijauan selama satu tahun dengan mempertimbangkan ( Bambang R. Prawiradiputra, 2003).

Pengolahan tanah adalah setiap manipulasi mekanik terhadap tanah untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Tujuan pokok pengolahan tanah adalah untuk menyiapkan tempat tumbuh bagi bibit, menciptakan daerah perakaran yang baik, membenamkan sisa-sisa tanaman dan memberantas gulma. Manfaat pengolahan tanah, baik di tegalan maupun di sawah, tidak boleh terlalu dibesar-besarkan mengingat waktu, tenaga dan biaya yang diperlukan untuk mengolah tanah tidak selalu sebanding dengan tambahan hasil yang didapat ( Sitanala Arsya. 2006).

Dengan pengolahan tanah, tanah menjadi longgar dan lebih cepat menyerap air hujan sehingga mengurangi aliran permukaan (Musgrave and Free, 1936), akan tetapi pengaruh ini bersifat sementara. Tanah yang telah diolah sehingga menjadi longgar lebih mudah tererosi. Rumput gajah dibudidayakan dengan potongan batang (stek) atau sobekan rumpun (pous) sebagai bibit. Bahan stek berasal dari batang yang sehat dan tua, dengan panjang stek 20 – 25 cm (2 – 3 ruas atau paling sedikit 2 buku atau mata). Pemotongan pada waktu penanaman ruas mata dapat Untuk bibit yang berasal dari sobekan rumpun/ anakan (pous) sebaiknya berasal dari rumpun yang sehat, banyak mengandung akar dan calon anakan baru. Sebelum penanaman bagian vegetatif dari sobekan rumpun dipangkas terlebih dahulu untuk menghindari penguapan yang tinggi sebelum sistem perakaran dapat aktif menghisap air ( sutan muda, 2008 )

Pupuk sebagai bahan-bahan tertentu yang diberikan pada tanah agar dapat menambah unsur atau zat-zat makanan yang diperlukan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Disebut juga sebagai zat yang berisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang hilang atau habis terhisap tanaman dari tanah. Umumnya tujuan pemupukan adalah untuk memelihara atau memperbaiki kesuburan tanah (agustinus.bptpsulut, 2011 )

Faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi penanaman hijauan makanan ternak adalah : Kesuburan tanah, iklim, topografi dan sumber air. Tanah yang kualifikasi kesuburannya tinggi biasanya digunakan untuk budidaya tanaman pangan,

Page 5: Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

Laporan Praktikum Produksi hijauan Pakan 5

sedangkan yang tersisa adalah tanah yang kurang subur atau kualifikasi rendah, jika golongan tanah kualifikasi rendah ini digunakan untuk menanam hijauan makanan ternak, maka perlakuan-perlakuan khusus dalam teknik pengolahan tanah dan pemupukan perlu dilakukan. Iklim di Indonesia khususnya di Indramayu adalah ternasuk iklim tropis. Faktor ini sukar dirubah oleh manusia, oleh sebab itu perlu dilakukan pemilihan tanaman hijauan makanan ternak yang sesuai ( Dedi, 2012 )

Pemilihan bibit dilakukan untuk memperoleh bibit hijauan yang akan ditanam cocok dengan lingkungan setempat, mudah dikembangkan dan dikelola serta dapat memberikan produksi yang tinggi ( Dedi, 2012 )

Produksi hijauan di pasture dapat dihitung berdasarkan cara pendekatan dengan melakukan pasture sampling pada lahan pasture yang diamati. Pasture sampling adalah pengukuran dengan menggunakan metode square sampling. Pasture sampling iayalah petak ukuran ( 1x1m atau 0,75x0,75m,.50x50cm ) dengan menggunakan bahan almunium atau bahan lain ( Penuntun Praktikum, 2012 )

Beberapa jenis biji tetap berada dalam keadaan dorman disebabkan oleh kulit bijinya yang cukup kuat untuk menghalangi pertumbuhan dari embrio. Benih-benih pada keadaan normal mampu berkecambah, tetapi apabila dikenakan pada suatu keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan selama beberapa waktu dapat kehilangan kemampuan untuk berkacambah. Dormansi yang disebabkan oleh hambatan metabolisme pada embrio. Contohnya, keperluan akan cahaya ( Dormansi Benih Dan Uji Tetrazolium (Ttz), 2010 )

Page 6: Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

Laporan Praktikum Produksi hijauan Pakan 6

BAB III METODELOGI

3.1 Alat dan Bahan

Alat : � Alat-alat tulis

� Square Sampling 50 cm x 50 cm

� Penggaris

� Timbangan

� Karung

� Gelas kimia

� Erlenmeyer

� Ember

� Tampah

� Tongkat pemukul

� Meteran

� Traktor

� Sabit

� Cangkul

� Parang

Bahan: � Luasan lahan

� Berbagai macam hijauan pakan ternak

� Pohon indigofera

� Asam sulfat

� Air panas

� Polybag

� Amplas

� Solar

� Pupuk kandang

� Bibit rumput Raja, sorghum dan rumput Staria

Page 7: Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

Laporan Praktikum Produksi hijauan Pakan 7

3.2 Cara Kerja

Persiapan Lahan

3.2.1. Pengolahan Lahan Pengolahan lahan dengan menggunakan traktor

• Memastikan lahan yang akan dibajak (diolah) telah bebeas dari tonggak kayu • Mengecek kondisi traktor

• Memasang bagian bajaknya • Menghidupkan traktor dengan cara memutar engkol

• Melepaskan rem untuk menjalankan • Menarik rem untuk menghentikan • Membajak sepetak lahan, sehingga semua bagian sudah terbajak

• Lahan hasil bajakan terlihat sudah terbalik/gembur Pengolahan lahan secara manual • Menggembur sebidang tanah yang diawali dengan mencangkul untuk membalikkan

tanah sehingga tanah menjadi gembur

3.2.2. Membuat Lubang tanam

• Membuat lubang dengan mencangkul, melubangi lahan berdasarkan jarak tanam rumput gajah dan rumput setaria.

3.2.3. Pemupukan Dasar • Memberikan pupuk kandang atas dasar kebutuhan

� Penanaman Hijauan

• Menanam rumput setaria dan rumput gajah dan sorghum • Mengukur Pertumbuhan tanaman berdasarkan waktu/periode tanam

� Pengukuran Produksi

• Melemparkan Square sampling pada rumput dan menghitung rumput yang ada didalam Square sampling � Mengatasi masalah Dormansi

• Melakukan perendaman dengan Air Panas selama 4 menit ( suhu 600 C) • Melakukan perendaman 1 menit dengan asam sulfat kuat

• Melakukan Abrasi dengan mengamplas kulit biji • kontrol ( tanpa perlakuan)

� Pengenalan Jenis Hijauan Pakan

Page 8: Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

Laporan Praktikum Produksi hijauan Pakan 8

• Membandingkan penampilan sampel rumput segar dengan gambar yang ada di buku • Mengamati bentuk, tipe daun, bunga maupun akar, dan ciri lain

� Produksi Biji

• Memanen dan memisahkan biji yang masih hijau dengan biji yang sudah berwana coklat atau biji yang sudah tua

• Menimbang biji dalam kondisi saat panen

• Mengeringkan biji dengan terik matahari dalam karung yang terbuka • Menimbang biji dalam kondisi kering • Meremas atau menumbuk polong biji dalam karung sehingga kulit polong biji

mengelupas dan biji keluar dari polongnya • Memisahkan biji dari kulit polong dan menimbang biji dari kulit polong

• Menghitung produksi biji dari segar, persen polong dari berat biji utuh

Page 9: Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

Laporan Praktikum Produksi hijauan Pakan 9

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengenalan Hijauan Pakan Ternak

Jenis rumput dan informasi umum Gambar Axonopus compressus atau rumput karpet. Mempunyai daun kecil dan pendek, bunga tumbuh dibagian ujung tumbuhan, tumbuh dengan akar stolon menutupi permukaan tanah.

Brachiaria decumbens / rumput BD atau rumput signal. Menjalar dengan stolon membentuk hamparan lebat setinggi 80-150 cm. Daun berbulu warna hijau gelap Bunga tersusun dalam malai yang menyerupai bendera.

Cynodon dactylon Pelepah daun panjang, halus, berambut atau gundul;ligula tampak jelas berupa cincin rambut-rambut putih.

Page 10: Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

Laporan Praktikum Produksi hijauan Pakan 10

Eleisine indica atau lulangan. Berdaun kecil dan panjang, bunga tumbuh di tengah dan berjari 5 sampai 6.

Imperata cylindrical atau alang alang memiliki bunga berbentuk majemuk berbentuk bulir (spica) dan bertangkai panjang, daun agak tajam dan berakar rimpang.

Paspalum conjugatum atau Helai daun berbentuk pita atau pita-lanset ujungnya lancip, berbulu sepanjang tepinya dan permukaannya. Perbungaan : Tandan (racemosa) hampir selalu tumbuh berhadapan di satu titik (conjugate). Berakar serabut dan tumbuh menjalar.

Panicum maximum atau Rumput benggala, rumput guinea Tumbuh tegak membentuk rumpun - Dapat mencapai tinggi 2.4 m - Sistim perakaran baik dan dalam - Tahan naungan Daun panjang, hijau dan permukaannya luas - Bunga membentuk malai

Page 11: Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

Laporan Praktikum Produksi hijauan Pakan 11

Setaria spacelata atau Rumput setaria, Golden Timothy Tumbuh tegak membentuk rumput - Tinggi tanaman dapat mencapai 2 m - Daun lunak, lebar agak berbulu pada permukaan atasnya terutama dekat batang. Pangkal batang berwarna kemerah-merahan - Bunga bersusun dalam tandan warna coklat keemasan

Pennisetum purpureum atau Rumput gajah, rumput napier tumbuh tegak, membentuk rumpun dengan tinggi dapat mencapai 1,8 – 3,6 m, berumur panjang - Sistim perakaran kuat dan dalam - Batang tebal dan kera Daun relatif besar, tepinya tebal mengkilap. - Bunga tersusun dalam tandan dengan panjang 30 cm, berwarna keemasan

Paspalum atratum Termasuk jenis rumput yang tinggi dan daunnya lebih banyak daripada paspalum plicatulum Berdaun lebat dan “succulent”

Cenchrus ciliaris atau Rumput Buffel Batang berdiri tegak dengan tinggi bervariasi sampai 100-150 cm. - Daun berbulu

Page 12: Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

Laporan Praktikum Produksi hijauan Pakan 12

Brachiaria humidicola atau Rumput BH Menyebar dengan stolon dan rizoma - Membentuk hamparan lebat

Brachiaria brizantha atau rumput bebe. tanaman semak tinggi mencapai 120 cm - batangnya tegak dengan tangkai bunga bisa mencapai 180 cm - daunnya panjang dan tipis

Andropogon gayanus atau rumput gamba. tinggi tegak membentuk rumpun yang lebat permukaan dan pangkal daun tertutup bulu halus perakaran dalam

Page 13: Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

Laporan Praktikum Produksi hijauan Pakan 13

Jenis legume Gambar Centrosema pubescens - tumbuhan menjalar, memanjat dan melilit - batang agak berbulu, tidak berkayu - berdaun tiga pada setiap tangkai daun - bentuk helai daun oval/agak elips - bunga relatif besar tersusun dalam tandan, warna bunga ungu terang sampai ungu muda atau putih

Calopogonium muconoides Tumbuh menjalar, bulu lebih lebat dibanding dengan centro. Kalopo (Calopogonium mucunoides) merupakan tanaman penutup tanah yang banyak di gunakan diperkebunan.

Calliandra calotyrsus atau kaliandra berbentuk pohon/semak kecil, tinggi antara 4- 6 m - diameter batang mencapai 30 cm - kulit pohonnya hitam kecoklatan

Codariocalyx gyroides - Tumbuh tegak, membentuk semak dengan tinggi 1 -3 m - Dahannya banyak - Tumbuh lambat pada 2 bulan pertama tapi lebih cepat dibandingkan lamtoro

Page 14: Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

Laporan Praktikum Produksi hijauan Pakan 14

Desmanthus virgatus - tanaman semak dengan tinggi 0,5 – 3 m - tumbuh tegak, berakar dalam - daun bersirip ganda warna bunga putih sampai krem - buah berwarna merah kecoklatan mengkilat terdiri dari 20 – 30 biji

Desmodim rensonii - merupakan leguminosa semak dan tanaman tahunan berumur pendek ( 2-3) tahun - tinggi 1 – 3 m, berdaun banyak - sangat disukai kambing, kurang disukai sapid an kerbau

Flemingia macropphylla - hijau potongan dan pupuk hijau - tanaman pelindung sementara pada tanaman coklat, kopi, karet dan pisang - pencegah erosi pada sistem terasering, dapat menekan alang –alang - dapat mengurangi cacing tanah pada perkebunan nanas - daunnya untuk obat tradisional - Cabang dan daun muda dapat digunakan sebagai sayuran

Leucaena leucocephala atau lamtoro Berbentuk pohon, dapat mencapai tinggi lebih dari 10 m, dengan diameter batang ± 20 cm - Pada musim kemarau daun-daun akan gugur dan apabila air cukup tersedia akan tumbuh kembali - Berakar dalam dan pada akar serabut kecil dekat permukaan tanah terdapat bintil – bintil akar yang berisi bakteri (rizobium) yang mampu mengikat nitrogen dan udara sebagai zat makanan yang sekaligus dapat menyuburkan tanah - Berbunga dan berbuah sepanjang tahun dengan warna bunga putih kekuningan berbentuk bola

Page 15: Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

Laporan Praktikum Produksi hijauan Pakan 15

Gliricideae maculata Berbentuk pohon, ditanam dengan stek dan biji bentuk bunga kupu kupu dan tipe daun imparipinate.

Gliricidia sepium atau gamal atau gliricide. - berbentuk pohon dengan ukuran sedang - Tumbuh tegak, akar dapat menembus tanah cukup dalam - Cirri khas tanaman ini adalah warna hijau daun yang terang pada bagian permukaan dan agak pucat pada bagian Merupakan jenis tanaman legume yang memiliki tipe daun imparipinate.

Pueraria phaseolloides anaman legum tahunan membelit dan memanjat dengan batang utama yang lurus sepanjang sampai 10 m. Daun yang masih muda ditutupi bulu berwarna coklat yang tebal. Daun besar, berdaun tiga (trifoliate) dan berbulu. Helai daun segi tiga-bulat dan panjang 2-20 cm dan lebar 2-15 cm

Leucaena leucocephala atau lamtoro - Berbentuk pohon, dapat mencapai tinggi lebih dari 10 m, dengan diameter batang ± 20 cm - Pada musim kemarau daun-daun akan gugur dan apabila air cukup tersedia akan tumbuh kembali - Berakar dalam dan pada akar serabut kecil dekat permukaan tanah terdapat bintil – bintil akar yang berisi bakteri (rizobium) yang mampu mengikat nitrogen dan udara sebagai zat makanan yang sekaligus dapat menyuburkan tanah - Berbunga dan berbuah sepanjang tahun dengan warna bunga putih kekuningan berbentuk bola

Page 16: Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

Laporan Praktikum Produksi hijauan Pakan 16

Arachis pintoi Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Rosidae Ordo: Fabales Famili: Fabaceae (suku polong-polongan) Tanaman tumbuh rendah, legume tahuhan yang membentuk karpet tebal sampai 20-30 cm.

Sesbania glandiflora atau turi - Tumbuh tegak dapat mencapai tinggi sampai 15 m dengan diameter batang bawah ± 30 cm - Cabangnya sedikit, bentuk buah panjang seperti kacang panjang dengan warna hijau pada waktu masih muda, dan coklat kekuningan pada saat sudah masak

Stylosanthes guinensis - Tumbuh tegak atau agak rebah - Membentuk rumpun yang berdaun lebat - Batang dapat mencapai tinggi 1,5 m, daun relative kecil berbentuk ellips, sempit agak panjang, sedikit berbuku - Bunga berwarna kuning, kecil – kecil berbentuk kupu-kupu

Indigofera arrecta Tanaman Indigofera Sp tahan terhadap kekeringan, sehingga dapat menjadi sumber pakan pada musim kemarau. Memiliki ciri-ciri morfologi antara lain : bentuk daun lonjong memanjang berwarna hijau, dengan panjang daun 6,93 cm dan lebar daun 2, 49 cm. Tinggi pohon sekitar 400 cm dan rataan produksi per pohon sekitar 2,595 kg.

Page 17: Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

Laporan Praktikum Produksi hijauan Pakan 17

Tamarindus indica Batang pohonnya yang cukup keras dapat tumbuh menjadi besar dan daunnya rindang. Batang pohonnya yang cukup keras dapat tumbuh menjadi besar dan daunnya rindang. Daun asam jawa bertangkai panjang, sekitar 17 cm dan bersirip genap. Bunganya berwarna kuning kemerah-merahan dan buah polongnya berwarna coklat dengan rasa khas asam. Di dalam buah polong selain terdapat kulit yang membungkus daging buah, juga terdapat biji berjumlah 2 - 5 yang berbentuk pipih dengan warna coklat agak kehitaman.

Medicago Sativa L atau alfalfa - Alfalfa sangat prima ditinjau dari kandungan protein, lemak maupun serat kasarnya, sehingga sangat penting bagi ternak ruminansia dibandingkan rumput gajah atau hijauan lainnya - Akar memiliki bintil-bintil nitrogen - Kadar protein sekitar 18 – 22%

Mimosa pudica Tumbuh di pinggir jalan, tanah lapang, cepat berkembang biak, tumbuh tidur ditanah, kadang-kadang tegak. Batang bulat, berbulu dan berduri. Daun kecil-kecil tersusun majemuk, bentuk lonjong dengan ujung lancip, warna hijau (ada yangwarna kemerah-merahan). Bila daun disentuh akan menutup (sensitif plant). Bungabulat seperti bola, warna merah muda, bertangkai.

Flemingia congesta atau Orok-orok hutan Semak, menahun, tinggi 0,5-2 m. Tegak, bulat, permukaan kasar, coktat. Majemuk, berbilang 3, tersebar, helai daun bentuk lonjong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, panjang 10-18 cm, tebar 5-7 cm, tangkai pendek, pertulangan menyirip, permukaan berbulu, hijau. Majemuk, di ketiak daun, bentuk malai, panjang 10-15 cm, kelopak panjang 1 cm, benang sari pendek, putih, putik satu, panjang ± 2 mm, mahkota bentuktabung, panjang 5-11 mm, putih. Polong, lonjong, panjang 3-13 mm, lebar 6 mm, masih muda hijau setelah tua coklat. Bulat, kecil, hitam. Tunggang, putih kecoklatan.

Page 18: Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

Laporan Praktikum Produksi hijauan Pakan 18

4.2 Pengukuran Produksi Pastura Dengan Metode Pasture Sampling

Luas pastura

Lemparan 1

Lemparan 2

Lemparan 3

Lemparan 4

Lemparan 5

Rata-rata

Rumput segar (g)

755 340 235 140 455 385

Setelah dikeringkan

(g) 0.420 0.150 0.050 0.075 0.250 0.185

Estimasi Produksi (A) Keb. BK/ekor (4%XBB) (B) Kapasitas Tampung

=A/B (ekor/ha/th)

3.080 kg/ha 2880 kg/th 4 ekor/ha/th

Pembahasan Dik: Ukuran square sampling = 50 X 50 cm atau 0,5 X 0,5 m Rata-rata produksi rumput = 385 gr Luas lahan 1 ha = 10000 m BK rumput = 20% = 20% X 385 = 77 Jawab: 0,5 X 0,5 = 0,25 m dijadikan 1 m 0,25 (x) = 1

X =�

�,�� = 4

Produksi per square sampling rata-rata = 77 X 4 = 308 gr Estimasi Produksi/ha (A) = estimasi luas lahan/ha X produksi per Square sampling rata-rata. = 10.000 X 308 = 3.080.000 gr

= �.��.���

���� = 3.080 kg/ha

Kebutuhan BK/ekor (B) = (4%XBB), misalkan BB sapi 200 kg selama 1 tahun (360 hari) = 4% X 200 = 8 kg/hr Dalam 1 th = 8 X 360 = 2.880 kg/th Kapasitas tampung = A/B, misalkan umur panen 90 hari. Jadi panennya 4 kali/th Produksi/tahun = 3.080 X 4 = 12.320kg/th Jadi kapasitas tampung = A/B

= ��.���

�.� = 4 ekor/ha/th

Page 19: Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

Laporan Praktikum Produksi hijauan Pakan 19

4.3. Mengukur Produksi Biji Tanaman Indigofera

Buah indigofera yang dipanen dalam keadaan basah.

Buah indigofera yang dipanen dalam keadaan kering batang.

Hasil Penimbangan Pengambilan

sampel

P. Segar/gr P.Kering/gr P.Biji/gr % Polong/gr

( A ) (B) ( C ) ( D )

Basah (Muda) 10.565 gr 2.750 gr 0.465 gr 2.285 gr

Kering (Tua) 2.990 gr 1.935 gr 0.470 gr 1.465 gr

Rata-rata 6.7775 gr 2.3425 gr 0.4675 gr 1.875 gr

Hitungan Produksi Biji %

Sampel Produksi Kering (%) = (B/A) X 100

Kulit Polong (%) =(D/B) X 100

X 100 Produksi Biji (%) = (C/B)X 100

1 . Hijau 26.02934 83.09091 16.90909

2. Coklat Tua 64.71572 75.71059 24.32712

Rataan 45.37% 79.4 % 20.61%

Dari biji kering dipisahkan antara biji berisi (bagus) dan biji kempes (tidak berisi ) kemudian hitung persen biji bagus

Sampel Biji Bagus (G) Produksi Biji Jelek (G)

Biji Bagus (%)

Biji Jelek (%)

1 . Hijau 0.38 kg 0.03 kg 81,7 6,4

2. Coklat Tua 0.42 Kg 0.06 kg 89,3 12,7

Rataan 0.40 kg 0.045 kg 85,6 9,5

Page 20: Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

Laporan Praktikum Produksi hijauan Pakan 20

4.4. Persiapan Lahan

4.4.1. Pengolahan Lahan Menggunakan Traktor Pengolahan tanah dalam rangka mempersiapkan lahan tanam membutuhkan peralatan

untuk memudahkan dalam pengolahan lahan. Ada tiga macam sumber tenaga, antara lain tenaga manusia, tenaga hewan, dan tenaga mesin atau traktor. Berdasarkan hasil praktikum pengolahan lahan menggunakan traktor tipe Quick G1000, menggunakan alat bantu dinilai lebih ekonomis karena dapat menghasilkan luasan yang besar dalam waktu yang relatif singkat, namun perlu diperhatikan bahwa kebutuhan bahan bakar tergantung dari besar daya dari alat yang digunakan. Semakin besar daya maka kebutuhan bahan bakar semakain besar, hal ini tentu akan menambah biaya operasional. 4.4.2. Pengolahan Lahan Secara Manual

Pengolahan lahan secara manual dilakukan diatas lahan seluas 3 x 6 meter, yang selanjutnya akan digunakan sebagai tempat menanam hijauan sebanyak 3 jenis yaitu rumput setaria, rumput gajah, dan sorghum. Pengolahan diawali dengan membersihkan sisa sisa vegetasi yang masih tumbuh, kemudian membolak balikan tanah dengan cangkul sampai gembur. Setelah itu melakukan pengukuran jarak tanam dan jumlah lubang tanam yang dibutuhkan. 4.4.3. Pemupukan dasar.

Pemupukan dasar dilakukan satu minggu sebelum penanaman dilakukan. Pupuk kandang yang digunakan yaitu kotoran ayam dicampur sekam sisa liter. Luas lahan yang tersedia seluas 6 x 3 meter, jumlah lubang untuk menanam rumput gajah sebanyak 15 lubang, rumput setaria 35 lubang dan sorghum 15 lubang. Jadi didalam lahan seluas 18 m2 terdapat lubang sebanyak 15 + 35 + 15 = 65 lubang. Pemupukan dasar menggunakan patokan kebutuhan pupuk per ha yaitu 20 ton. Jadi luas lahan 3 x 6 m membutuhkan pupuk sebanyak 18/10000 x 20000 = 36 kg. Bila tersedia lubang sebanyak 65 jadi pupuk yang dibutuhkan adalah 36000 gr/ 65 lu

bang = 554 gram. 4.5 . Penanaman Hijauan 4.5.1. Menanam rumput gajah (Pennisetum purepureum )

Dari lahan yang tersedia, luas yang digunakan untuk menanam rumput gajah disesuaikan dengan jarak tanam yaitu, 0,75 cm. Dari lahan 18 m2 diambil seluas 1,5 m x 3 m sehingga jumlah lubang yang didapatkan yaitu 3/0,75 + (1) = 5 dikalikan dengan 1,5/0,75 + (1) = 3 didapatkan hasil 15 lubang. Rumput gajah dapat ditanam dengan cara stek dan pols. Setelah dilakukan pengamatan dan pengukuran selama tiga minggu didapatkan data rata rata seperti pada tabel dibawah ini.

Rata- rata pertumbuhan Pennisetum purepureum Minggu Tinggi rumput Panjang daun Lebar daun Jumlah anakan

1 7 6.4 0.4 0.6 2 9.3 7.9 0.7 1.4 3 15.6 15 0.7 2.3 4 16.4 14.7 1.3 3.7

Page 21: Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

Laporan Praktikum Produksi hijauan Pakan

4.5.2 . Menanam Rumput

Jarak tanam rumput setaria adalah 0.5 m, dari lahan yang tersedia luas lahan digunakan yaitu 2 x 3 meter, jadi lubang yang didapat adalah 2/0,5 +(1)= 5 dikalikan dengan 3/0,5+(1) = 7 jadi total lubang untuk setaria sebanyak 35 lubang. Rumput setaria ditanam dengan cara sobekan dan bagian daun dipotongyang ditanam tersaji pada tabel dibawah ini.Rata –rata pertumbuhan Setaria

Tinggi rumput

Minggu 1 33.9 Minggu 2 38.8

Minggu 3 31.8 Minggu 4 32.2

0

5

10

15

20

Tinggi

rumput Panjang

daun

7

9,3

Data grafik pertumbuhan

Tinggi rumput

33,9

16,1

38,8

31,8 32,2

Minggu 1

Produksi hijauan Pakan

. Menanam Rumput Setaria.

Jarak tanam rumput setaria adalah 0.5 m, dari lahan yang tersedia luas lahan digunakan yaitu 2 x 3 meter, jadi lubang yang didapat adalah 2/0,5 +(1)= 5 dikalikan dengan 3/0,5+(1) = 7 jadi total lubang untuk setaria sebanyak 35 lubang. Rumput setaria ditanam dengan cara sobekan dan bagian daun dipotong. Hasil pengukuran terhadayang ditanam tersaji pada tabel dibawah ini.

rata pertumbuhan Setaria

Tinggi rumput Panjang daun Lebar daun

16.1 0.9 22.9 1.3

17.3 1.5 21 1.6

Panjang

daunLebar

daun Jumlah

anakan

6,4

0,40,6

9,3

7,9

0,71,4

15,6

15

0,7 2,3

16,4

14,7

1,3 3,7

Data grafik pertumbuhan pennisetum purepureum

Panjang daun Lebar daun Jumlah anakan

16,1

0,9 2,3

22,9

1,3

5,9

17,3

1,5

21

1,6

Data grafik pertumbuhan Setaria Sp

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

21

Jarak tanam rumput setaria adalah 0.5 m, dari lahan yang tersedia luas lahan yang digunakan yaitu 2 x 3 meter, jadi lubang yang didapat adalah 2/0,5 +(1)= 5 dikalikan dengan 3/0,5+(1) = 7 jadi total lubang untuk setaria sebanyak 35 lubang. Rumput setaria ditanam

Hasil pengukuran terhadap rumput setaria

Jumlah anakan

2.3 5.9

8.9 11.3

Minggu 1

Minggu 2

Minggu 3

Minggu 4

Jumlah anakan

5,98,9

11,3

Page 22: Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

Laporan Praktikum Produksi hijauan Pakan

Dari tabel rata rata dan grafik pertumbuhan rumput setaria diatas terlihat bahwa jumlah tinggi tanaman puncaknya minggu ke dua yaitu mencapai 38,8 cmberikutnya grafik terlihat menurun karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu ternak yang masuk kelahan, sehingga mengganggu tanaman. Meskipun demikian hal tersebut tidak mempengaruhi terhadap pertumbuhan lebar daun dan jumlah anakan karena grafiknya mengalami peningkatan meskipun jumlahnya tidak begitu besar.

4.5.3 Menanam sorghum.

Sorgum ditanam dengan biji sebanyak 5 butir untuk satu lubang. Jarak tanam yang digunakan adalah 0,75 cm. Jumlah yang dapat ditanam yaitu 3/0,75+(1) = 5 dikalikan dengan lebar 1,5/ 0,75+(1) = 3 jadi sorgum dapat ditanam di 15 lubang yang tmemenuhi jumlah lubang dibutuhkan biji sebanyak 5 x 15 = 75 butir biji sorghum.

a

b

c

d

e

f

g

h

i

j

Nomor

tanaman

Produksi hijauan Pakan

Dari tabel rata rata dan grafik pertumbuhan rumput setaria diatas terlihat bahwa jumlah tinggi tanaman puncaknya minggu ke dua yaitu mencapai 38,8 cmberikutnya grafik terlihat menurun karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu ternak yang masuk kelahan, sehingga mengganggu tanaman. Meskipun demikian hal tersebut tidak mempengaruhi terhadap pertumbuhan lebar daun dan jumlah anakan karena grafiknya mengalami peningkatan meskipun jumlahnya tidak begitu besar.

Sorgum ditanam dengan biji sebanyak 5 butir untuk satu lubang. Jarak tanam yang digunakan adalah 0,75 cm. Jumlah yang dapat ditanam yaitu 3/0,75+(1) = 5 dikalikan dengan lebar 1,5/ 0,75+(1) = 3 jadi sorgum dapat ditanam di 15 lubang yang tmemenuhi jumlah lubang dibutuhkan biji sebanyak 5 x 15 = 75 butir biji sorghum.

1 2 3 4

8,5 17,5 24 13

6 21 15

4,4 11 15 18

6,5 18,5 20

2

8,7 17 23 15

Nomor

tanaman

Minggu Ke

Data Pertumbuhan Tanaman Sorghum

22

Dari tabel rata rata dan grafik pertumbuhan rumput setaria diatas terlihat bahwa jumlah tinggi tanaman puncaknya minggu ke dua yaitu mencapai 38,8 cm, pada minggu berikutnya grafik terlihat menurun karena dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu ternak yang masuk kelahan, sehingga mengganggu tanaman. Meskipun demikian hal tersebut tidak mempengaruhi terhadap pertumbuhan lebar daun dan jumlah anakan karena grafiknya mengalami peningkatan meskipun jumlahnya tidak begitu besar.

Sorgum ditanam dengan biji sebanyak 5 butir untuk satu lubang. Jarak tanam yang digunakan adalah 0,75 cm. Jumlah yang dapat ditanam yaitu 3/0,75+(1) = 5 dikalikan dengan lebar 1,5/ 0,75+(1) = 3 jadi sorgum dapat ditanam di 15 lubang yang tersedia. Untuk memenuhi jumlah lubang dibutuhkan biji sebanyak 5 x 15 = 75 butir biji sorghum.

Page 23: Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

Laporan Praktikum Produksi hijauan Pakan 23

Dari data pengukuran pertumbuhan sorghum, hanya beberapa yang dapat tumbuh. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pengolahan lahan yang tidak maksimal, pengemburan tanah terlalu padat, bahan tanam yang telah rusak, hilangnya daya tumbuh, gagal dalam berkecambah dan kematian kecambah. Fase rawan perkecambahan dipengaruhi oleh air, udara, temperatur dan kelembaban. Sedangkan fase rawan pemantapan kecambah dipengaruhi oleh kekeringan, penutupan dengan tanah tidak sempurna, biji terlalu dalam dan tanah yang terlalu keras.

Jika diperhatikan dari tabel dan grafik diatas, pertumbuhan menurun karena disebabkan oleh faktor lingkungan. Adanya ternak yang memasuki area penanaman dapat mengganggu hijauan yang baru ditanam karena lahan terinjak injak dan kemungkinan tunas yang baru tumbuh juga dimakan.

4.6. Mengatasi Masalah Dormansi

Dormansi adalah suatu keadaan berhenti tumbuh yang dialami organisme hidup atau bagiannya sebagai tanggapan atas suatu keadaan yang tidak mendukung pertumbuhan normal. Dengan demikian, dormansi merupakan suatu reaksi atas keadaan fisik atau lingkungan tertentu. Pemicu dormansi dapat bersifat mekanis, keadaan fisik lingkungan, atau kimiawi. (Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas). Dari sumber online http://ras-eko.blogspot.com/2011/10 mengatakan bahwa dormansi adalah suatu keadaan di mana terjdinya pertumbuhan yang tertunda, karena tanaman berada pada fase istrahat. Dormansi ini berlangsung pada suatu periode tertentu. Biasanya hal ini di pengaruhi oleh lingkungan. Suatu tumbuhan akan melakukan dormansi jika lingkungan dianggap tidak menguntungkan pada saat itu.

Hasil praktikum pengamatan dormansi disajikan pada tabel dibawah ini :

Sesbania glandifora

Indigofera arecta

Air panas 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 6H2so4 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 6Abrasi 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 6Kontrol 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 6

minggu ke 4 jumlahPerlakuan minggu ke 1

Air panas 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2

H2so4 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 4

Abrasi 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 6

Kontrol 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Perlakuan minggu ke 1 minggu ke 4 jumlah

Page 24: Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

Laporan Praktikum Produksi hijauan Pakan 24

Pengamatan dormansi diatas dilakukan menggunakan empat macam perlakuan, yaitu perendaman dengan asam sulfat (H2SO4), perendeman dengan air panas, pengikisan dan tanpa perlakuan atau kontrol. Biji yang digunakan dalam pengamatan yaitu biji indigofera dan biji turi. Dari pengamatan selama satu minggu pertama sejak penanaman, biji turi hampir semua perlakuan tidak menunjukan perbedaan hal tersebut dikarenakan biji turi mempunyai daya viabilitas tinggi sehingga tidak mengalami kesulitan untuk berkecambah. Sedangkan pada sampel biji indigofera, pengamatan sampai minggu ke empat masing masing perlakuan memiliki perbedaan pertumbuhan. Antara lain perlakuan perendaman dengan air panas biji yang tumbuh 2 buah, H2SO4 sebanyak 4 buah, abrasi sebanyak 6 buah dan tanpa perlakuan belum ada yang menunjukan pertumbuhan.

Perendaman dengan air panas dimaksudkan agar kulit biji mudah menyerap air oleh benih didalam biji. Keberhasilan perlakuan ini dipengaruhi oleh ketebalan kulit biji dan lama perendaman. Perendaman dengan bahan kimia seperti asam sulfat untuk memudahkan kulit biji dimasuki air pada saat proses imbibisi. Larutan asam kuat seperti asam sulfat, asam nitrat dengan konsentrasi pekat membuat kulit biji menjadi lebih lunak sehingga dapat dilalui oleh air dengan mudah. Sementara itu perlakuan dengan pengikisan atau skarifikasi bertujuan untuk melemahkan kulit biji yang keras sehingga lebih permeabel terhadap air atau gas.

Page 25: Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

Laporan Praktikum Produksi hijauan Pakan 25

BAB V

KESIMPULAN

Dari serangkaian kegiatan praktikum bahan makanan ternak dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Jenis jenis hijauan yang dapat diberikan ke ternak pada umumnya ada dua kelompok yaitu leguminosa dan graminae atau rerumputan. Jenis leguminosa antara lain lamtoro, gamal, indigofera, kalopo, sengon, turi, stylo, arachis dan lain lain. Sedangkan rumput yang umum dibudidayakan antara lain rumput gaja, setaria, rumput BD, rumput BH, rumput benggala , rumput karpet dan masih banyak lagi.

2. Pada pengamatan dormansi perlakuan dengan menggunakan metode abrasi menunjukan pertumbuhan yang lebih cepat di bandingkan metode air panas dan asam sulfat.

3. Pertumbuhan dan pertambahan jumlah anakan pada rumput Setaria Spacelata di rata-ratakan lebih tinggi pada minggu ke empat.

4. Pengukuran produksi biji menghasilkan biji tertinggi pada sampel yang sudah mengering dibatang. Sedangkan yang kulit bijinya masih segar menghasilkan biji kering lebih sedikit.

5. Penanaman hijauan dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti stek, sobekan dan menggunakan benih. Cara stek digunakan untuk menanam rumput penissetum purpureum atau rumput gajah, sobekan untuk menanam rumput setaria spacelata dan biji untuk menanam sorghum.

Page 26: Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

Laporan Praktikum Produksi hijauan Pakan 26

DAFTAR PUSTAKA

Akbarilah, tris dan hidayat. 2012. Petunjuk praktikum produksi hijauan pakan. Jurusan peternakan unib.

Armiadi Semali, Bambang Setiadi dan MH . Togatorop. Prospek Pengembangan Hijauan

Pakan Ternak Di Lahan Pasang Surut Dan Rawa. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor

Bambang R. Prawiradiputra, 2003 Sistem Produksi Hijauan Pakan di Lahan Kering DAS

Jratunseluna. Balai Penelitian Ternak, PO BOX 221, Bogor 16002. (Diterima dewan redaksi tanggal 2 Juni 2003).

Muliwarni dan Baharudin Wawo . Pedoman Budidaya Dan Produksi Hijauan Makanan

Ternak.

Sitanala ,Arsya .(2006). Konservasi Tanah dan Air. Bogor, IPB Press. Hal 154 – 155

BACAAN ONLINE

http://setiono774.blogspot.com/2011/01/perlakuan-benih.html

http://ras-eko.blogspot.com/2011/10/dormansi-dormansi-adalah-suatu-keadaan.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Dormansi

http://sutanmuda.wordpress.com/2008/07/22/budidaya-rumput-gajah-untuk-pakan-ternak/

http://epetani.deptan.go.id/budidaya/pengolahan-kotoran-sapi-sebagai-pupuk-organik-1821 http://epetani.deptan.go.id/budidaya/budidaya-hijauan-makanan-ternak-hmt-6918

Page 27: Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

Laporan Praktikum Produksi hijauan Pakan 27

LAMPIRAN

1. Data pengukuran pertumbuhan rumput gajah

Page 28: Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

Laporan Praktikum Produksi hijauan Pakan 28

2. Data pertumbuhan rumput setaria

Page 29: Laporan Produksi Hijauan Pakan Ternak

Laporan Praktikum Produksi hijauan Pakan 29