Laporan Preplanning Kom 3 Kesehatan Kehamilan

26
Laporan PBL Keperawatan Komunitas III-PSIK Universitas Jember 2014 2015 LAPORAN PREPLANNING KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENTINGNYA PEMERIKSAAN KESEHATAN KEHAMILAN (ANC) PADA IBU HAMIL DI PALINGGIAN TIMUR (RW 06) DAN PALINGGIAN BARAT (RW 08) KELURAHAN ANTIROGO KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas III Oleh KELOMPOK II-B

description

preplanning

Transcript of Laporan Preplanning Kom 3 Kesehatan Kehamilan

Laporan PBL Keperawatan Komunitas III-PSIK Universitas Jember20142015

LAPORAN PREPLANNING KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENTINGNYA PEMERIKSAAN KESEHATAN KEHAMILAN (ANC) PADA IBU HAMIL DI PALINGGIAN TIMUR (RW 06) DAN PALINGGIANBARAT (RW 08) KELURAHAN ANTIROGOKECAMATAN SUMBERSARIKABUPATEN JEMBER

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas III

Oleh KELOMPOK II-B

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJl. Kalimantan No.37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax (0331) 323450

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Analisis SituasiKehamilan (fertilisasi) atau mengandung menurut Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad (1984) adalah proses reproduksi normal yang dimulai dari penyatuan atau pembuahan sel telur wanita (ovum) oleh sprematozoa dari pria, dilanjutkan dengan proses nidasi atau implantasi. Dihitung dari saat fertilisasi (dari hari pertama haid terakhir) sampai kelahiran bayi (persalinan), kehamilan normal biasanya berlangsung dalam waktu 280 hari atau 40 minggu atau 9 bulan 7 hari. Usia kehamilan tersebut dibagi menjadi 3 trimester, yaitu trimester 1 selama 12 minggu (dari minggu ke-1 sampai minggu ke-12), trimester 2 selama 15 minggu (dari minggu ke-13 sampai minggu ke-27), dan trimester 3 selama 13 minggu (dari minggu ke-28 sampai minggu ke-40) (Hidayat & Uliyah, 2006).Kesehatan ibu hamil masih merupakan masalah nasional di Indonesia yang membutuhkan perhatian khusus dan prioritas utama karena menentukan dan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia pada masa mendatang yang akan dilahirkannya. Meskipun kehamilan merupakan proses reproduksi yang normal, diperlukan perawatan diri yang khusus dan pemeriksaan kesehatan kehamilan oleh pelayanan kesehatan atau tenaga kesehatan seperti dokter dan bidan. Pemeriksaan kesehatan kehamilan di negara maju dilakukan sekitar 15 kali selama kehamilannya, sedangkan pemeriksaan kehamilan di Indonesia hanya dilakukan sekitar 45 kali pemeriksaan saja dan hal tersebut dianggap sudah cukup memadai untuk kondisi kehamilan yang berisiko rendah. Ibu hamil dianjurkan untuk mengunjungi pelayanan kesehatan seperti bidan atau dokter sedini mungkin selama kehamilannya yang disebut antenatal care (ANC) (Wiknjosastro, 2004). Pemeriksaan kesehatan kehamilan ini bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu hamil, menjaga keselamatan dan kesehatan janin atau calon bayi, serta menurunkan angka kematian ibu (Saifudin, 2002).Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih tergolong tinggi, meskipun telah berhasil diturunkan dari 307/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2002 menjadi 228/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (Kemenkes RI, 2010). Namun demikian, masih diperlukan upaya dan usaha keras untuk mencapai target dari tujuan pembangunan milenium (Millenium Development Goals, MDGs) pada tahun 2015, yaitu AKI 102/100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian pada ibu hamil dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah masih rendahnya kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan kesehatan kehamilannya dan adanya penyakit bawaan yang diderita ibu hamil, seperti hipertensi, diabetes melitus, kekurangan gizi, malaria, tuberkulosis, HIV/AIDS, dan lain sebagainya. Selain kedua faktor tersebut, faktor yang dapat memperberat keadaan ibu hamil seperti EMPAT TERLALU (yaitu terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering melahirkan, dan terlalu dekat jarak kelahiran) dan faktor yang dapat mempersulit proses penanganan kedaruratan kehamilan, persalinan, dan nifas, seperti TIGA TERLAMBAT (yaitu terlambat mengenali tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas pelayanan kesehatan, dan terlambat dalam penanganan kegawatdaruratan) juga dapat meningkatkan kejadian angka kematian ibu (AKI) (Kemenkes, 2010).Berdasarkan pengkajian yang dilakukan oleh mahasiswa PSIK Universitas Jember pada tanggal 13 sampai 15 April 2015 dengan cara wawancara bidan setempat dan kader-kader posyandu, serta masyarakat umum di wilayah Lingkungan Palinggian Timur (RW 06) dan Palinggian Barat (RW 08) Kelurahan Antirogo Kecamatan Sumber Sari Kabupaten Jember, didapatkan data bahwa sebagian besar ibu hamil di masyarakat Antirogo jarang melakukan pemeriksaan kehamilan pada pelayanan kesehatan, baik saat kegiatan posyandu, mengunjungi puskesmas pembantu (pustu) setempat, atau pelayanan kesehatan yang lainnya. Saat ditanya mengenai alasan tidak memeriksakan kehamilannya, sebagian besar ibu hamil mengatakan karena adanya masalah finansial yaitu biaya pemeriksaan kehamilan yang mahal, di mana kondisi perekonomian mereka termasuk ke dalam golongan rendah dan menengah ke bawah.

1.2 Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam kegiatan yang akan dilakukan ini adalah pendidikan kesehatan tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan kehamilan ke pelayanan kesehatan pada ibu hamil di Lingkungan Palinggian Timur (RW 06) dan Palinggian Barat (RW 08) Kelurahan Antirogo Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.

BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan2.1.1 Tujuan UmumKegiatan pendidikan kesehatan ini bertujuan untuk memberi pengetahuan dan mengajak ibu-ibu hamil dan masyarakat setempat untuk sadar mengenai pentingnya pemeriksaan kesehatan kehamilan ke pelayanan kesehatan di Lingkungan Palinggian Timur (RW 06) dan Palinggian Barat (RW 08) Kelurahan Antirogo Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.

2.1.2 Tujuan Khusus1. Klien (Masyarakat Usia Dewasa dan Pasangan Usia Subur) di Lingkungan Palinggian Timur (RW 06) dan Palinggian Barat (RW 08) Kelurahan Antirogo mampu menjelaskan alasan pentingnya pemeriksaan kesehatan kehamilan (ANC) ke pelayanan kesehatan;2. Klien (Masyarakat Usia Dewasa an Pasangan Usia Subur) di Lingkungan Palinggian Timur (RW 06) dan Palinggian Barat (RW 08) Kelurahan Antirogo mampu menjelaskan tentang jenis pemeriksaan standar yang harus dijalani selama pemeriksaan kesehatan kehamilan (ANC);3. Klien (Masyarakat Usia Dewasa dan Pasangan Usia Subur) di Lingkungan Palinggian Timur (RW 06) dan Palinggian Barat (RW 08) Kelurahan Antirogo mampu menjelaskan tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan dan tindakan yang harus dilakukan saat kehamilan dalam bahaya;4. Klien (Masyarakat Usia Dewasa dan Pasangan Usia Subur) di Lingkungan Palinggian Timur (RW 06) dan Palinggian Barat (RW 08) Kelurahan Antirogo mampu menjelaskan tentang cara pencegahan kehamilan risiko tinggi.

2.2 Manfaat 1. menambah pengetahuan klien (Masyarakat Usia Dewasa dan Pasanagan Usia Subur) di Lingkungan Palinggian Timur (RW 06) dan Palinggian Barat (RW 08) Kelurahan Antirogo tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan kehamilan (ANC) ke pelayanan kesehatan dan sadar untuk melakukan pemeriksaan kesehatan kehamilan (ANC) secara berkala;2. menambah pengetahuan klien (Masyarakat Usia Dewasa dan Pasangan Usia Subur) di Lingkungan Palinggian Timur (RW 06) dan Palinggian Barat (RW 08) Kelurahan Antirogo mengenai tanda-tanda bahaya kehamilan serta cara penanganan dan pencegahannya.

BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Dasar Pemikiran Kehamilan (fertilisasi) adalah proses penyatuan atau pembuahan ovum oleh sprematozoa, dilanjutkan dengan proses nidasi (implantasi). Angka kematian ibu hamil (AKI) di Indonesia saat ini masih tergolong tinggi, dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya rendahnya kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan kesehatan kehamilannya ke petugas pelayanan kesehatan. Untuk menangani masalah tersebut, diperlukan pemberian pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat, terutama ibu hamil, sehingga masyarakat sadar akan pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan kehamilan (antenatal care, ANC) bagi kesehatan dirinya dan janin (calon bayi) serta waspada terhadap adanya tanda-tanda bahaya kehamilan yang mungkin terjadi. Diharapkan ke depannya hal ini dapat menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan keguguran, teruama di Lingkungan Palinggian Timur (RW 06) dan Palinggian Barat (RW 08) Kelurahan Antirogo Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.

3.2 Kerangka Penyelesaian MasalahUntuk menyelesaikan masalah tersebut, maka kami berencana untuk melakukan pendidikan kesehatan tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan kehamilan (ANC) untuk memberikan gambaran yang jelas tentang pemeriksaan kehamilan, tanda-tanda bahaya pada kehamilan, dan cara penanganan yang tepat serta mengajak masarakat untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala.

Menjelaskan alasan pentingnya pemeriksaan kesehatan kehamilan (ANC) ke pelayanan kesehatan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh klien.Menjelaskan jenis pemeriksaan standar yang harus dijalani selama pemeriksaan kesehatan kehamilan (ANC)Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada kehamilan dan tindakan yang harus dilakukan saat kehamilan dalam bahayaMenjelaskan cara pencegahan kehamilan risiko tinggiMasyarakat (ibu hamil) menjadi mengerti dan sadar mengenai pentingnya pemeriksaan kesehatan kehamilan (ANC) ke pelayanan kesehatanMasyarakat (ibu hamil) mau melaksanakan pemeriksaan kesehatan kehamilan (ANC) ke pelayanan kesehatan

BAB IV RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN

4.1 Realisasi Penyelesaian MasalahPendidikan kesehatan merupakan upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi yang tepat bagi klien untuk menerapkan cara-cara menjaga dan merawat kesehatan kehamilan. Realisasi penyelesaian masalah yang dapat dilakukan adalah melakukan pendidikan kesehatan mengenai pentingnya pemeriksaan kesehatan kehamilan (ANC) pada ibu-ibu hamil pada khususnya di Lingkungan Palinggian Timur (RW 06) dan Palinggian Barat (RW 08) Kelurahan Antirogo Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.

4.2 Khalayak SasaranKhalayak sasaran pada kegiatan pendidikan kesehatan ini yaitu ibu-ibu hamil dan masyarakat umum di Lingkungan Palinggian Timur (RW 06) dan Palinggian Barat (RW 08) Kelurahan Antirogo Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.

4.3 Metode yang Digunakan1. Jenis model pembelajaran: Ceramah dan Diskusi2. Landasan teori: Diskusi3. Langkah pokoka. Menciptakan suasana pertemuan yang baikb. Mengajukan masalahc. Mengidentifikasi pilihan tindakand. Memberi komentare. Menetapkan tindak lanjut

=Sasaran

= Pemateri

DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. 1984. Obstetri Patologi. Bandung: Elstar Offset.

Hidayat, A. A. A. dan Uliyah, M. 2006. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta: Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Kementrian Kesehatan RI.

Pusdiknakes. 2003. Asuhan Antenatal. Jakarta: Pusdiknakes.

Saifudin, A. B. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Wiknjosastro, H. 2004. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Pemateri,

Kelompok II-B

Lampiran 1 : Berita Acara

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANT.A 2014/2015

BERITA ACARAPada hari ini,tanggal 23 bulan April tahun 2015 jam 18.30.s/d 20.00 WIB bertempat di Masjid Palinggian Timur RT 01 RW 06 Lingkungan Palinggian Kelurahan Antirogo Kecamatan Sumbersari Kabupaten / Kota Jember Propinsi Jawa Timur telah dilaksanakan Kegiatan Pendidikan Kesehatan tentang kesehatan kehamilan dan perawatan masa kehamilan oleh Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh.orang ( daftar hadir terlampir).

Jember, 23 April 2015Mengetahui,Dosen Pembimbing Keperawatan Komunitas IIPSIK Universitas JemberHanny Rasni, S.Kp, M.KepNIP 19761219 2002 12 2 003

Lampiran 2: Daftar Hadir

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANT.A 2014/2015

DAFTAR HADIRKegiatan Pendidikan Kesehatan tentang Kesehatan Kehamilan oleh Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember. Pada hari ini, Kamis tanggal 23 Bulan April tahun 2015 jam s/d WIB bertempat di .. RT 01 RW 06 Lingkungan Palinggian Timur Kelurahan Antirogo Kecamatan Sumbersari Kabupaten / Kota Jember Propinsi Jawa Timur.NO.NAMAALAMATTANDA TANGAN

1.1.

2.2.

3.3.

4.4.

5

6

7

8

9

10

\

Jember, 23 April 2014Mengetahui,Dosen Pembimbing Keperawatan Komunitas IIPSIK Universitas JemberHanny Rasni, S.Kp.M.Kep.NIP 19761219 2002 12 2 003

Lampiran 3: SAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik/materi: Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan KehamilanSasaran: Masyarakat Usia Dewasa dan Pasangan Usia Subur di Lingkungan Palinggian Timur (RW 06) dan Palinggian Barat (RW 08) Kelurahan Antirogo Kecamatan Sumbersari Kabupaten JemberWaktu: 18.30 20.00 WIBHari/ Tanggal: Kamis 23 April 2015Tempat: Masjid RW 06 Lingkungan Palinggian Timur Kelurahan Anirogo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember

1. Standar KompetensiSetelah dilakukan pendidikan kesehatan, sasaran akan dapat mengerti dan memahami tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan kehamilan dan mengenali tanda-tanda bahaya pada kehamilan serta mengetahui penanganannya yang tepat.

2. Kompetensi DasarSetelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 50 menit, sasaran akan mampu:a. Menjelaskan alasan pentingnya pemeriksaan kesehatan kehamilan (ANC) ke pelayanan kesehatan;b. Menjelaskan jenis pemeriksaan standar yang harus dijalani selama pemeriksaan kesehatan kehamilan (ANC);c. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada kehamilan dan tindakan yang harus dilakukan saat kehamilan dalam bahaya;d. Menjelaskan cara pencegahan kehamilan risiko tinggi;e. Menyatakan mau melakukan pemeriksaan kesehatan kehamilan secara berkala ke pelayanan kesehatan.

3. Pokok BahasanPentingnya Pemeriksaan Kesehatan Kehamilan pada Ibu Hamil.

4. Subpokok Bahasana. Pengertian pemeriksaan kesehatan kehamilan ke pelayanan kesehatan dan alasan pentingnya pemeriksaan kesehatan kehamilan;b. Jenis pemeriksaan standar pada pemeriksaan kesehatan kehamilan;c. Tanda-tanda bahaya pada kehamilan dan tindakan yang harus dilakukan saat kehamilan dalam bahaya;d. Cara pencegahan kehamilan risiko tinggi.

5. Waktu 1 x 30 Menit

6. Bahan/ Alat yang digunakanLembar BalikLeaflet

7. Model Pembelajarana. Jenis Model Pembelajaran: Pertemuan Kelompokb. Landasan Teori: Konstruktivismec. Landasan Pokok:1. Menciptakan suasana ruangan yang baik2. Mengajukan masalah3. Membuat keputusan nilai personal4. Mengidentifikasi pilihan tindakan5. Memberi komentar6. Menetapkan tindak lanjut

8. PersiapanPemateri menyiapkan materi yang akan diajarkan kepada klien selanjutnya pemateri bersama dengan klien mengatur waktu pertemuan membahas mengenai apa saja yang dibutuhkan untuk penyampaian materi

9. Kegiatan Pendidikan KesehatanProsesTindakanWaktu

Kegiatan PenyuluhanKegiatan peserta

Pendahuluan 1. Salam pembuka2. Memperkenalkan diri3. Menjelaskan tujuan umum dan tujuan khususMemperhatikan5 Menit

Penyajian 1. Menjelaskan materi tentang:a. Pengertian pemeriksaan kesehatan kehamilan ke pelayanan kesehatan dan alasan pentingnya pemeriksaan kesehatan kehamilanb. Jenis pemeriksaan standar pada pemeriksaan kesehatan kehamilanc. Tanda-tanda bahaya pada kehamilan dan tindakan yang harus dilakukan saat kehamilan dalam bahayad. Cara pencegahan kehamilan risiko tinggi2. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya3. Menjawab pertanyaan 4. Memberikan kesempatan kepada klien untuk menjelaskan kembali materi yang telah disampaikanMemperhatikan, mendemonstrasikan dan menanggapi dengan pertanyaan20 menit

Penutup 1. Menyimpulkan materi yang telah diberikan2. Mengevaluasi hasil pendidikan kesehatan3. Memberikan leaflet tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan kehamilan4. Salam penutupMemperhatikan dan menanggapi5 menit

10. EvaluasiJawablah pertanyaan ini dengan tepata. Apakah pemeriksaan kesehatan kehamilan itu?b. Apa saja pemeriksaan standar yang harus djalani dalam pemeriksaan kesehatan kehamilan?c. Bagaimana tanda-tanda bahaya pada kehamilan dan bagaimana cara penanganannya?d. Bagaimana cara agar kehamilan tetap sehat dan mencegah kehamilan tidak berisiko tinggi mengalami masalah?

Lampiran 4: Materi

PEMERIKSAAN KESEHATAN KEHAMILAN

0. Pemeriksaan Kesehatan KehamilanPemeriksaan kesehatan kehamilan atau Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan ke pelayanan kesehatan (bidan atau dokter) (Wiknjosastro, 2004). Pemeriksaan kehamilan ini sebaiknya dilakukan sedini mungkin semenjak diketahui telah hamil. Pemeriksaan ini bertujuan untuk:a.memantau kemajuan kehamilan untuk mengetahui dan memastikan kesehatan ibu hamil dan janin (calon bayi)b.mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kondisi janin (calon bayi) dan mengoptimalkan kesehatan janin (calon bayi)c.mengoptimalkan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu, terutama dalam menghadapi kehamilan, persalinan, kala nifas, dan persiapan pemberian ASId.mengenali sejak dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil dan cara penanganannyae.mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, dengan trauma seminimal mungkinf.mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara normalg.mengurangi kejadian angka kesakitan dan kematian pada ibu hamilh.mengurangi kejadian angka kesakitan dan kematian pada bayi baru lahir (Saifudin, 2002).

Kunjungan pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan paling sedikitnya 4 kali selama masa kehamilan, dengan rincian:a.satu kali kunjungan selama trimester pertama (minggu ke-1 sampai minggu ke-13)b.satu kali kunjungan selama trimester kedua (minggu ke-14 sampai minggu ke-27)c.dua kali kunjungan selama trimester ketiga (minggu ke-28 sampai minggu ke-36, dan sesudah minggu ke-36) (Saifudin, 2002).Selain pada saat-saat tersebut, kunjungan pemeriksaan kehamilan juga perlu dilakukan apabila ada gangguan kesehatan atau keluhan yang dirasakan ibu hamil atau bila janin tidak bergerak lebih dari 12 jam (Pusdiknakes, 2003).

0. Jenis Pemeriksaan StandarJenis pelayanan atau asuhan standar minimal yang perlu didapatkan selama pemeriksaan kehamilan ada tujuh, yang disingkat 7 T, yaitu:a.Timbang: timbang berat badanb.Tekanan darah: ukur tekanan darahc.Tinggi: ukur tinggi fundus uteri (ukur lingkar perut)d.TT: pemberian imunisasi Tetanus Toxoid lengkape.Tablet besi: pemberian tablet zat besi (penambah darah), kalsium (susu), vitaminf.Tes: tes atau deteksi adanya penyakit menular seksualg.Temu wicara: temu wicara atau konsultasi dalam rangka persiapan rujukan (Saifudin, 2002).

Pelayanan pemeriksaan kehamilan menurut Depkes RI adalah sebagai berikut:a.Identifikasi ibu hamilidentitas ibu hamil, kondisi kehamilan sekarang, riwayat kehamilan dan persalinan yang sebelumnya, dan jenis alat kontrasepsi yang digunakan.b.Pemeriksaan dan pemantauanmeliputi penilaian perkembangan ibu hamil dan janin, pemeriksaan kehamilan berisiko tinggi (kurang gizi, hipertensi/tekanan darah tinggi, anemia/kurang darah, penyakit menular seksual), memberikan imunisasi (TT), nasihat penyuluhan kesehatan terkait dengan kehamilan dan persiapan persalinan, dan tindakan khusus lain sesuai kondisi ibu hamil.c.Pemeriksaan perutpetugas kesehatan (bidan atau dokter) akan memberikan tekanan pada perut untuk mengetahui letak punggung bayi berada di sisi kanan atau kiri, mengetahui posisi kepala bayi di atas atau di bawah, mengetahui apakah posisi kepala bayi sudah masuk rongga panggul atau belum.d.Penanganan anemia (kurang darah) pada kehamilanakan dilakukan pengecekan Hb untuk mengetahui jumlah darah ibu hamil. Apabila ibu hamil mengalami anemia (kurang darah), akan diberikan zat besi (penambah darah) dan memerlukan pemantauan lebih lanjut.e.Penanganan hipertensi (tekanan darah tinggi) pada kehamilanbila tekanan darah ibu hamil tinggi dengan batas atas lebih dari 120 dan batas bawah lebih dari 90, maka bidan akan segera merujuk ke puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.f.Persiapan persalinanibu hamil akan diberikan saran yang tepat tentang persalinan yang bersih dan aman. Persiapan yang perlu dipersiapkan adalah kesiapsiagaan suami, transportasi, dan biaya.

0. Tanda-tanda Bahaya pada KehamilanTanda-tanda bahaya pada kehamilan yang harus diwaspadai adalah:a.demam atau panas tinggi, atau menggigil hebatb.muntah terus dan tidak mau makan, badan terasa lemasc.bengkak di kaki, tangan, atau wajah disertai sakit kepala dan/atau kejangd.perdarahan/flek atau keluar darah dari daerah kemaluane.keluar air ketuban sebelum waktunyaf.janin (calon bayi) dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak lebih dari 12 jamApabila ditemukan gejala-gejala tersebut, waspada dan segera bawa ke pelayanan kesehatan terdekat (puskesmas atau rumah sakit) atau memanggil petugas kesehatan (bidan atau dokter) ke rumah.

0. Cara Pencegahan Kehamilan Risiko TinggiAgar kehamilan sehat, ibu sehat, janin (calon bayi) sehat, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu:a.Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin sesuai anjuran di posyandu, puskesmas, bidan, dokter, atau rumah sakitb.Memastikan telah mendapatkan imunisasi TT selama kehamilan sebanyak dua kalic.Memakan-makanan yang bergizi. Apabila merasa tidak nafsu makan, tetap makan sedikit-sedikit tapi sering.d.Melakukan pemeriksaan kesehatan kehamilan lebih sering bila mempunyai risiko tinggi pada kehamilan, seperti hipertensi (tekanan darah tinggi), anemia (kurang darah), kurang gizi, atau penyakit menular seksual (sifilis, HIV/AIDS).

Lampiran 5: Media leaflet

Tampak depan

Tampak balakang