LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KENDALI DIGITAL … · Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang...

26
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KENDALI DIGITAL PERCOBAAN 1 PERANGKAT MASUKKAN DAN KELUARAN ARDUINO UNO DOSEN : DR. Satria Gunawan Zain, M.T NAMA NIM TANGGAL KUMPUL TANDA TANGAN PRAKTIKAN ASISTEN ABD.MALIK RAUF 1429040053 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2016 KELAS PTIK 05 2014

Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KENDALI DIGITAL … · Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang...

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK KENDALI DIGITAL

PERCOBAAN 1

PERANGKAT MASUKKAN DAN KELUARAN ARDUINO UNO

DOSEN : DR. Satria Gunawan Zain, M.T

NAMA NIM TANGGAL

KUMPUL

TANDA TANGAN

PRAKTIKAN ASISTEN

ABD.MALIK

RAUF 1429040053

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2016

KELAS PTIK 05

2014

LEMBAR ASISTENSI

Nama : Abd. Malik Rauf

NIM : 1429040053

Praktikum : Percobaan 1. Perangkat Masukan dan Keluaran

Arduino Uno

Kelas : PTIK 05

No. Tanggal Keterangan Paraf

1

2

3

4

5

6

7

8

A. JUDUL

“Perangkat Masukan dan Keluaran Arduino Uno

B. TUJUAN

Dapat memahami fungsi masukan dan keluaran arduinouno

Dapat menggunakan saklar sebagai masukan arduino uno

Dapat memahami interupsi external (int0 dan int1)

C. TEORI DASAR

Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis

ATmega328. Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin

dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator

16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset.

Arduino mampu men-support mikrokontroller; dapat dikoneksikan

dengan komputer menggunakan kabel USB

Resistor Pull-Up

Pull-up Resistor sangat umum digunakan pada mikrokontroler

(MCU) atau pada perangkat logika digital (digital logic device). Pull-up

dan pull-down resistor beroperasi dengan menggunakan konsep yang

sama, perbedaannya pull-up resistor terhubung ke sumber tegangan

(biasanya 3.3V atau 5V yang sering digunakan sebagai VCC) dan pull-

down resistor terhubung ke ground. Pull-up resistor sering digunakan

bersama dengan tombol atau saklar (switch).

Dengan pull-up resistor, pin input akan terbaca high saat tombol

tidak ditekan. Dengan kata lain, sejumlah kecil arus mengalir antara

VCC dan pin input (tidak ke ground), sehingga pin input dibaca

mendekati VCC. Ketika tombol ditekan, maka akan menghubungkan

pin input langsung ke ground.

Saklar

Dengan didasarkan terhadap sinyal keluaran, Controller dapat

dikategorikan ke dalam dua jenis Controller yaitu Controller linear dan

Controller tak linear. Kontroller linear menunjukkan prilaku yang mampu

menghasilkan sinyal terus-menerus secara kontinu dalam selang

kerjanya. Sebaliknya Controller tak linear hanya mampu mengeluarkan

sinyal pada beberapa kondisi. Kontrolller saklar, misalnya, hanya

mampu menghasilkan dua kondisi keluaran, yaitu kondisi tertutup (on)

dan terbuka (off).

Perubahan keadaan keluaran saklar sangat dipengaruhi oleh

keadaan sinyal masukan. Secara ideal Controller ini tertutup jika

masukan dikenai sebuah tegangan positif dan akan terbuka kalau tidak

ada tegangan masukan. Pada kenyataannya saklar ini tidak dapat

langsung menutup disaat tegangan masukannya berharga positif.

Namun dibutuhkan beberapa level tegangan positif masukan, baru

saklar tersebut akan betul-betul tertutup. Demikian pula dengan kondisi

terbukanya, diperlukan sedikit tegangan negatif sebelum saklar betul-

betul terbuka. Kedua level tegangan inilah yang dinamakan sebagai

lebar histeresis Controller saklar.

D. ALAT DAN BAHAN

1. ALAT :

PC atau Laptop

2. BAHAN :

SistemOperasi Windows 7

Proteus Profesional

Arduino Uno

E. LANGKAH KERJA

INSTALASI PROTEUS

1. Buka folder Proteus 7.9, kemudian klik dua kali pada file

setup79sp1.exe

2. Klik netx pada jendela berikutnya

3. Pada License Agreement, klik Yes.

4. Pada setup type, pilih Use a locally installed License Key kemudian

klik Next.

5. Pada product license key, klik next

6. Klik Browse for key file

7. Cari folder Proteus 7.9 kemudian masuk pada folder Pr79SP1v1.0.0

lalu pilih Grassington North Yorkshire_LICENCE.lxk dan klik open.

8. Setelah itu, klik install.

9. Pilih Yes

10. Setelah itu, klik close.

11. Klik next

12. Pada choose destination location, klik next.

13. Pada bagian select features, kllik next

14. Pada bagian select program folder, klik next.

15. Tunggu hilang loading pada bagian setup status selesai.

16. Klik Finish.

17. Buka folder Pr79SP1v1.0.0 kemudian klik kanan pada LXK Proteus

7.9 SP1 ENG v1.0.0.exe dan klik Run as administrator

18. Pilih browse pada destination folder

19. Pilih partisi C kemudian masuk pada program file, klik Labcenter

Electronics dan pilih Proteus 7 Professional kemudian klik OK.

20. Setelah itu, klik update.

21. Buka folder ARDUINO yang bertipe WinRAR seperti gambar berikut.

22. Klik semua file atau tekan Ctrl+A lalu pilih menu extract to.

23. Extract file pada folder LIBRARY yang berada di dalam folder

C:\ProgramFiles(x86)\LabcenterElectronics\Proteus7Professional\LI

BRARY dan klik OK seperti gambar.

24. Kita buka daftar aplikasi di komputer kita. Sudah ada aplikasi ISIS 7

Professional, berarti a[likasi kita sudah terinstall dengan benar.

PERCOBAAN 8 LED DAN 2 SAKLAR

1. Buat project baru di dalam aplikasi Proteus dengan cara Klik

shortcut “ISIS 7 profesional” pada desktop.

2. Di sisi kiri jendela ISIS 7 Professional,pada component mode klik P

atau tekan tombol P pada keyboard.

3. Ketik “arduino” di dalam kolom keyword dan klik “arduino uno R3”

lalu klik OK.

4. Ketik “resistor” pada kolom keyword dan klik “resistor” lalu klik OK.

5. Ketik “led” pada kolom keyword dan klik “led-green” dengan library

active lalu klik OK.

6. Letakkan Arduino uno R3 pada root sheet proteus. Yaitu dengan

mengklik arduino pada devices kemudian klik dua kali pada root

sheet proteus

7. Letakkan 8 buah resistor pada root sheet proteus. Yaitu dengan

mengklik resistor pada devices kemudian klik dua kali pada root

sheet proteus dan lakukan langkah tersebut hingga muncul 8 buah

resistor (R1-R8).

8. Ubah nilai resistor R1-R8 menjadi 100 ohm. Yaitu dengan klik dua

kali pada gambar resistor, ganti nilai resictance menjadi 100. Seperti

pada gambar di bawah

9. Hubungkan resistor R1 dengan pin 13 pada papan arduino. Dengan

mengklik pin 13 lalu tarik kabel sampai ke ujung resistor R1.

Lakukan langkah tersebut untuk resistor R2-R8 dipasangkan

dengan pin 12 – 6 pada papan arduino.

10. Letakkan 8 buah LED pada root sheet proteus yaitu dengan

mengklik LED pada devices kemudian klik dua kali pada root sheet

proteus. Lakukan langkah tersebut hingga muncul 8 buah LED (D1-

D8)

11. Hubungkan LED D1 dengan Resistor R1 menggunakan kabel.

Kembali lakukan langkah tersebut untuk menghubungkan LED D2-

D8 dan resistor R2-R8 seperti pada gambar di bawah.

12. Letakkan ground pada root sheet proteus yaitu dengan mengklik

ground pada terminals mode kemudian klik dua kali pada root sheet

proteus.

13. Hubungkan ground dengan LED D1-D8. Seperti pada gambar di

bawah

14. Pada component mode klik P atau tekan tombol P pada keyboard

kemudian ketik “button” pada keyword

15. Letakkan button pada root sheet proteus. Seperti pada gambar di

bawah. Yaitu dengan mengklik button pada devices kemudian klik

dua kali pada root sheet proteus.

16. Hubungkan button 1 pada pin 2 dan button 2 pada pin 3 di papan

arduino.

17. Letakkan dua buah resistor senilai 10k ohm . ( lakukan seperti

langkah 13 sebanyak 2 kali)

18. Hubungkan resistor R9 &R10 dengan button 1 dan button 2

menggunakan kabel

19. Letakkan dua buah power pada root sheet proteus. Yaitu dengan

mengklik power pada terminal kemudian klik dua kali pada root

sheet proteus (lakukan sebanyak 2 kali untuk meletakkan 2 buah

power)

20. Hubungkan power 1 & 2 pada resistor 9 & 10.

21. Hubungkan ground dengan button 1 dan button 2

22. Buat script baru pada Aplikasi arduino . Klik dua kali pada shorcut

arduino di desktop. Seperti pada gambar dibawah.

23. Deklarasikan tipe data, nama perangkat dan nomor pin yang

digunakan pada papan arduino seperti gambar dibawah.

6

24. Pada void setup, deklarasikan ledPin sebagai output dan ButtonPin

sebagai input. Seperti pada gambar dibawah.

25. Pada void loop, lakukan pengkodean sehingga pada keadaan

buttonState1 = LOW , lampu led menyala berkedip dari kiri ke kanan

dengan delay 100 mili second jika keadaan salah (else) maka lampu

led tidak menyala. Seperti pada gambar dibawah.

26. Lakukan pengkodean sehingga pada keadaan buttonState2 = LOW,

lampu led menyala berkedip dari kanan ke kiri dengan delay 100 mili

second jika keadaan salah (else) maka lampu led tidak menyala.

Seperti pada gambar dibawah .

27. Setelah itu compile program

28. Kemudian copy lokasi file berkestensi .hex dengan menekan ctrl+c

seperti gambar di bawah.

29. Klik dua kali pada papan arduino

30. Paste file .hex ke dalam papan arduino pada kolom program file

seperti berikut

31. Klik tombol Run pada bagian kiri bawa jendela.

32. klik button 1 untuk menyalakan lampu dari kiri kekanan.

33. klik button 2 untuk menyalakan lampu dari kanan kekiri.

.

F. ANALISA DATA

Instalasi Proteus

Penginstalan software Proteus Professional 7 dimulai dengan klik dua

kali pada setup yang terdapat dalam folder Proteus. Sama seperti

kebanyakan software lainnya, kita hanya perlu mengklik Next untuk

proses selanjutnya. Pada License Key, masukkan Grassington North

Yorkshire_LICENCE.lxk yang terdapat dalam folder Pr79SP1v1.0.0 lalu

klik install. Klik Run as administrator pada LXK Proteus 7.9 SP1 ENG

v1.0.0.exe yang terdapat dalam folder Pr79SP1v1.0.0. Update file

tersebut pada partisi C kemudian masuk pada program file, klik

Labcenter Electronics dan pilih Proteus 7 Professional. Ekstrak folder

ARDUINO.zip pada folder LIBRARY yang berada di dalam folder

C:\ProgramFiles(x86)\LabcenterElectronics\Proteus7Professional\LIB

RARY. Setelah itu lihat aplikasi yang telah diinstall pada start kemudian

all programs.

Percobaan 8 LED dan 2 button

Pada percobaan kedua dalam praktikum ini, praktikan membuat

project baru menggunakan 1 LED dan 1 button. Langkah pertama yang

dilakukan adalah Buat project baru di dalam aplikasi Proteus dengan

cara Klik shortcut “ISIS 7 profesional” pada desktop. Ketik “arduino” di

dalam kolom keyword dan klik “arduino uno R3” lalu klik OK. Ketik

“resistor” pada kolom keyword dan klik “resistor” lalu klik OK. Ketik “led”

pada kolom keyword dan klik “led-green” dengan library active lalu klik

OK. Ketik “button” pada kolom keyword dengan library active lalu klik

OK.

Letakkan Arduino uno R3 pada root sheet proteus. Letakkan 8 buah

resistor pada root sheet proteus. Ubah nilai resistor R1-R8 menjadi 100

ohm. Hubungkan resistor R1 dengan pin 13 pada papan arduino.

Dengan mengklik pin 13 lalu tarik kabel sampai ke ujung resistor R1.

Lakukan langkah tersebut untuk resistor R2-R8 dipasangkan dengan

pin 12 – 6 pada papan arduino. Letakkan 8 buah LED pada root sheet

proteus yaitu dengan mengklik LED pada devices kemudian klik dua

kali pada root sheet proteus. Lakukan langkah tersebut hingga muncul

8 buah LED (D1-D8). Hubungkan LED D1 dengan Resistor R1

menggunakan kabel. Kembali lakukan langkah tersebut untuk

menghubungkan LED D2-D8 dan resistor R2-R8. Letakkan ground

pada root sheet proteus yaitu dengan mengklik ground pada terminals

mode kemudian klik dua kali pada root sheet proteus. Hubungkan

ground dengan LED D1-D8. Hubungkan button 1 pada pin 2 dan button

2 pada pin 3 di papan arduino. Letakkan dua buah resistor senilai 10k

ohm. Hubungkan resistor R9 &R10 dengan button 1 dan button 2

menggunakan kabel. Letakkan dua buah power pada root sheet

proteus. Hubungkan power 1 & 2 pada resistor 9 & 10. Hubungkan

ground dengan button 1 dan button 2. Rangkaian ini kemudian kita

simpan dengan mengklik menu Save Design lalu pilih tempat

penyimpanan design. Setelah itu buat kode untuk design

menggunakan aplikasi arduino. Kode tersebut akan menyalakan led

dari kiri ke jika button dalam kondisi LOW dan led akan mati jika button

dalam keadaan HIGH. Setelah membuat kode, compile kode tersebut

dan jika tidak ada yang error copy lokasi file berkestensi .hex. Kemudian

klik dua kali pada papan arduino dan paste lokasi file berkestensi .hex

tersebut pada kolom program file. Klik Run pada bagian kiri bawa

jendela ISIS Proteus. Percobaan ini dikatakan berhasil jika saat button

ditekan (LOW) maka led akan menyala (HIGH) dan jika button tidak

ditekan (HIGH) maka led akan mati (LOW).

Berikut ini merupakan penjelas rinci mengenai kode yang digunakan

pada percobaan ini :

Inisialisasi saklar dan led. ButtonPin2 dan 3 dengan type const int

tersambung ke pin 2 dan pin 3, kemudian ledPin 6 – 17 dengan type

const int tersambung ke pin 6 – 17.

Inisialisasi kondisi awal buttonState1 dan buttonState2 dengan nilai 0

Pada void setup, ledPin 6 – 17 akan diinisialisasikan sebagai OUTPUT

dan buttonPin 2 serta 3 sebagai INPUT

Pada void loop, baca buttonPin2 sebagai buttonState1 dan buttonPin3

sebagai buttonState2.

Jika buttonstate1 ditekan (LOW) maka led akan menyala dari kiri kenan

( ledPin13 menuju ledPin6) dan jika buttonstate1 tidak ditekan (HIGH)

maka led akan mati.

Jika buttonstate2 ditekan (LOW) maka led akan menyala dari kanan ke

kiri ( ledPin6 menuju ledPin13) dan jika buttonstate2 tidak ditekan

(HIGH) maka led akan mati.

G. KESIMPULAN

Pada praktikum kali ini yang berjudul “Perangkat Masukan dan

Keluaran Arduino Uno”, praktikan telah dapat memahami fungsi

masukan dan keluaran arduino uno serta dapat pula menggunakan

saklar sebagai masukan arduino uno. Selain itu, praktikan juga telah

dapat memahami interupsi external (int0 dan int1).