Laporan Praktikum Psikologi Faal

9
LAPORAN PRAKTIKUM PSIKOLOGI FAAL Nama Mahasiswa : Farid Hikmatullah NPM : 12512773 Tanggal pemeriksaan : 20-06-2013 Nama Asisten : 1. Andaru R B 2. Paraf Asisten : 1. Percobaan : Indera Penciuman Nama percobaan : Membedakan Berbagai Macam Bau (kemenyan) Nama subjek percobaan : Farid Hikmatullah Tempat percobaan : Laboratorium Psikologi Faal a. Tujuan praktikan : Untuk membuktikan bahwa zat yang dibaui adalah zat yang berupa gas, serta membedakan beberapa wewangian dari mulai bau yang tidak enak sampai yang enak. b. Dasar teori : Mukosa olfaktorius (penciuman) yang terletak di langit- langit rongga hidung, mengandung tiga jenis sel yaitu reseptor olfaktorius, se l penunjang, dan sel basal. Sel-sel penunjang mengeluarkan mukus, yang melapisi saluran hidung. Sel- sel basal adalah prekursor untuk

description

laporan praktikum alat indra

Transcript of Laporan Praktikum Psikologi Faal

LAPORAN PRAKTIKUM PSIKOLOGI FAALNamaMahasiswa: Farid HikmatullahNPM:12512773Tanggal pemeriksaan :20-06-2013Nama Asisten :1.Andaru R B2.Paraf Asisten :

1.Percobaan:Indera PenciumanNama percobaan:Membedakan Berbagai Macam Bau(kemenyan)Nama subjek percobaan:Farid HikmatullahTempat percobaan:Laboratorium Psikologi Faala.Tujuan praktikan:Untuk membuktikan bahwa zatyang dibaui adalah zat yang berupagas, serta membedakan beberapawewangian dari mulai bau yangtidak enak sampai yang enak.

b.Dasar teori:Mukosa olfaktorius(penciuman)yang terletak di langit-langit ronggahidung, mengandung tiga jenis selyaitureseptorolfaktorius,selpenunjang,dansel basal.Sel-selpenunjangmengeluarkanmukus,yang melapisi saluran hidung.Sel-selbasaladalah prekursor untuksel-selreseptor olfaktoriusyangbaru yang diganti setiap sekitar duabulan. Akson-akson sel reseptorsecara kolektif membentuksarafolfaktorius. Bagian dari selreseptorolfaktoriusterdiri dari sebuah kepalayang mengembung dan berisibeberapasiliapanjang yang meluaske permukaanmukosa.Agar dapatdibaui, suatu bahan harus mudahmenguap, sehingga sebagianmolekulnya dapat masuk ke hidungdalam udara yang dihirup dan jugamudah untuk larut (air), sehinggadapat larut ke dalam mukus yangmelapisi mukosa olfaktorius.Manusiadapat membedakanpuluhan ribu bau yang berbeda-bedapara peneliti umumnyaberanggapanbahwa persepsiberbagai bau inibergantung padakombinasi bau-bauprimer.c.alat yang digunakan:Tempat membakar kemenyan, hio,sebutir kemenyan, dan beberapa wewangian.d.Jalannya Percobaan:Hio, dupa, dan obat nyamukdibakar menggunakan lilin yang sudah disediakan. Kemudian bedakan bau hio, dupa, dan obak nyamuk yang sudah dibakar tadi dengan yang belum dibakar.

e.Hasil Percobaan:Dari data yang diperoleh dariPengujian yaitu bahwaHio,dupa,dan obat nyamuk yang telahdibakar, baunya lebih menyengatdaripada bau hio, dupa, dan obatnyamuk yang belum dibakar.Hasil sebenarnya:Kemenyan, hio/dupa, dan obat nyamuk yang dibakar lebih kuat baunya dan lebih menyengat.KarenaConcha nasal superiorhanya menerima rangsang benda-benda yang dapat menguap dan berwujud gas.

f.Kesimpulan:Manusia dapat membedakanberbagai macam bau bukan karenamemiliki banyak reseptor pembau, namun karena kemampuan tersebut ditentukan oleh prinsip-prinsip komposisi (componentprincipal). Organ pembau hanya memiliki 7 reseptor namun dapat membaui lebih dari 600 aroma.Sistem olfactiondapat menerima stimulus benda-benda kimia, sehingga reseptornya disebut jugachemoreseptor.Berdasarkan percobaan di atas, kita dapat mengetahui bahwa bau hio, dupa, dan obat nyamuk yang mengandung atau berwujud gas dapat merangsangconcha nasal superiorsehingga dapat membaui bau yang menyengat. Diconcha nasal superiorterdapatsystem olfactionyang peka dalam penciuman dan lebih dekat dengan syarafolfactorius.

g.Daftar Pustaka:EBOOK GUNADARMAAtkinson, R.L,. Atkinson, R.C,.Hilgard, E.R. (1983).Pengantar Psikologi. Editor: Agus Dharman, SH, M. Ed., Ph.D. & Michael Adryanto. Jakarta. Erlangga.Soewolo, dkk. (1999).FisiologiManusia. Malang: JICA

1.1Percobaan:Indera PenciumanNama percobaan:Membedakan WewangianNama subjek percobaan:Farid HikmatullahTempat percobaan:Laboratorium Psikologi Faala. Tujuan praktikan:Untuk membuktikan bahwa zatyang dibaui adalah zat yang berupagas, serta membedakan beberapawewangian dari mulai bau yangtidak enak sampai yang enak.

b.Dasar teori:Mukosa olfaktorius(penciuman)yang terletak di langit-langit ronggahidung, mengandung tiga jenis sel yaitureseptorolfaktorius,sel penunjang,dansel basal.Sel-sel penunjangmengeluarkanmukus, yang melapisi saluran hidung.Sel-selbasaladalah prekursor untuk sel-selreseptor olfaktoriusyang baru yang diganti setiap sekitar dua bulan.Penciuman pada manusia, secara umum unsur yang mempengaruhinya adalah fisik dan psikologis. Secara fisik, manusia lebih sensitif terhadap bau apalagi orang yang mempunyai hidung mancung. Mereka lebih peka atau sensitif. Berdasarkan psikologis, contohnya adalah pada wanita yang sedang mengalami PMS (Pra Menstruasi Syndrome) lebih sensitif penciumannya.Kemampuan membau makhluk hidup tergantung pada:Susunan rongga hidung, contohnya adalah orang yang memiliki hidung mancung lebih tajam penciumannya daripada orang yang berhidung pesek.Variasi Fisiologis, contohnya adalah wanita PMS dan hamil muda memiliki penciuman yang lebih peka.Spesies, contohnya adalah anjing.Konsentrasi bau, contohnya adalah bau busuk lebih mudah tercium.

c.alat yang digunakan:Berbagai buah, bunga, daun dandan Sapu tangand. Jalannya Percobaan:Praktikan diminta untuk menebakbau pada wewangian yang telah dipersiapkan di meja percobaandengan menutup mata.e.Hasil Percobaan:Diperoleh databau wewangianpadanomor:1.Sirsak2.Melon3.Pandan4.Mawar5.PisangHasil sebenarnya:1.Sirsak2.Melon3.Pandan4.Mawar5.Pisang

f. Kesimpulan:Biasanya dalam hal kemampuanmengingat bau, wanita memiliki kemampuan lebih baik. Kurang lebih dari 5 macam wewangian dalam hal mengingat bau, wanita bisa menebak 5. Sedangkan pria hanya 3 saja. Hal itu dikarenakan pada wanita ruang dalam menerima gas lebih luas (concha nasl superior). Semakin tajam wanginya, maka semakin mudah dikenali. Namun sebaliknya, semakin lembut wanginya, semakin sulit dikenali wangi tersebut.

g.Daftar Pustaka:EBOOK GUNADARMAPlotnik.R.(2005:127).Introductionto psychology 7th edition.Australia: thomson&wodsworth.Sherwood, Lauralee. (2001).Fisiologi Manusia dari SelkeSistem. Alih bahasa oleh Batricia I. Jakarta: EGC.

2.Percobaan:Indera PengecapNama percobaan:Membedakan Berbagai RasaNama subjek percobaan:Farid HikmatullahTempat percobaan:Laboratorium Psikologi Faala. Tujuan praktikan:Memahami dan mengetahui bahwalidah merupakan alat pengecap rasa dan serta membuat peta rasa.b.Dasar teori:Sel-sel reseptor pengecapan adalahsel epitel termodifikasi dengan banyak lipatan permukaan, ataumikrovili, yang sedikit menonjol melalui pori-pori pengecap untuk meningkatkan luas permukaan sel yang terpajan ke isi mulut. Membran plasmamikrovilimengandung reseptor-reseptor yang berikatan secara selektif dengan molekul-molekul zat kimia di lingkungan. Hanya zat kimia dalam larutan (baik cairan atau zat padat yang telah larut dalam air liur) yang dapat berikatan dengan sel reseptor. Pengikatan suatu zat kimia dengan selreseptor menyebabkan perubahan saluran-saluran ion dan menimbulkandepolarisasi potensial reseptor.Potensial reseptor ini kemudian memulai potensial aksi di ujung-ujung terminal serat saraf aferen yangbersinapsdengan reseptor tersebut.Tidakseperti reseptor mata atau telinga, yang tidak dapat digantikan, reseptor pengecap memiliki masa hidup sekitar sepuluh hari. Sel-sel epitel yang berada di sekitar papil pengecap mula-mula berdiferensiasi menjadi sel-sel penunjang dan kemudian menjadi sel-sel reseptor untuk secara terus menerus memperbarui komponen papil pengecap.Kita dapat membedakan ribuan sensasi pengecapan yang berlainan, namun semua rasa tersebut adalah berbagai kombinasi, dari 4 rasa utama yaitu:manis, asin, masam(kecut), dan pahit. Sensasi rasamanisdicetuskan oleh konfigurasi khas glukosa. Rasaasindirangsang oleh garam-garam kimiawi, terutamaNaCl(garam dapur). Asam menimbulkan rasamasam, seperti kandunganasam sitratpada jeruk menimbulkan rasa masam yang khas. Golonganalkaloid(misalnyakafein, nikotin, striknin, morfin,dan turunan tumbuhantoksiklainnya) atau zat-zat beracun menimbulkan rasapahit,mungkin sebagai mekanisme protektif untuk menghindari ingesti senyawa-senyawa yang memiliki potensi berbahaya.PETA RASA PADA LIDAHPersepsi rasa juga dipengaruhi oleh informasi yang berasal dari reseptor lain, terutama bau. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi penegcapan adalah suhu dan tekstur makanan serta faktor psikologis yang berkaitan dengan pengalaman terdahulu mengenai makanan yang bersangkutan.c.alat yang digunakan:Cotton bud, saputangan/handukkecil, 5-6 larutan rasad. Jalannya Percobaan:Praktikan diminta untuk mengambilCotton bud yang telah disediakan, kemudian cotton bud tersebut dimasukkan ke dalam 8 larutan yang sudah dipersiapkan. Lalu cotton bud tersebut ditempelkan ke ujung lidah praktikan. Praktikan diminta untuk merasakan, kemudian tulis hasil dari apa yang dirasakan oleh praktikan. Untuk menetralisir rasa, gunakan handuk kecil yang disapukan ke ujung lidah.e.Hasil Percobaan:Terdapat rasa pada larutan:1.Manis2.Asin3.Kecut4.Pedas5.Asin6.Pedas7.Pedas8.PahitHasil yang sebenarnya:1.Manis2.Asin3.Asam4.Pedas manis5.Pedas asin6.Pedas asam7.Pedas pahit8.Pahit

f. Kesimpulan:Reseptor untuk pengecap disebutdengan reseptor sistemgustatory.Sedangkan reseptor perasa disebut denganTasteBudsyang umumnya terletak di sekitar kuncup pengecap yang disebutpapillae.Tastebudsdapat mendeteksi segala macam rasa (manis, asin, asam, pahit, dan sebagainya). Dari dasar teori yang telah dijelaskan di atas, terdapat peta rasa pada lidah. Yaitu pada ujung lidah merupakan pengecap rasa manis, tepi lidah bawah pengecap rasa asin, tepi lidah bagian atas pengecap rasa asam, dan pangkal lidah pengecap rasa pahit.Berdasarkan percobaan bisa disimpulkan kita dapat membedakan ribuan sensasi rasa.Namun hal itu juga bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah bau.Selain itu, faktor suhu dan tekstur makanan juga berpengaruh terhadap pengecapan seseorang.

g.Daftar Pustaka:EBOOK GUNADARMAPlotnik.R.(2005:127).Introductionto psychology 7th edition.Australia: thomson&wodsworth.Sherwood, Lauralee. (2001).Fisiologi Manusia dari SelkeSistem. Alih bahasa oleh Batricia I. Jakarta: EGC.Soewolo, dkk. (1999).FisiologiManusia. Malang: JICA