Laporan Praktikum Pneumatic

82
Laporan Praktikum Pneumatik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada telah mendorong manusia untuk melangkah lagi ke depan dengan penuh rasa optimis. Hal tersebut harus ditunjang pula dengan sumber daya manusia dengan pengetahuan, kemampuan dan kreatifitas yang tinggi. Jika tidak individu tersebut akan makin tenggelam dan tergerus oleh arus globalisasi. Seiring dengan tingginya aktivitas teknik saat ini, menyebabkan kebutuhan akan instrument-instrument baru juga meningkat. Instrument tersebut dipakai agar aktivitas yang ada dapat memiliki efektifitas dan efisiensi yang tinggi dalam proses pengerjaanya. Saat ini upaya-upaya mulai dari inovasi dibidang teknis mekanik ataupun elektrik telah dilakukan dan dikembangkan untuk mencapai hal tersebut. Namun upaya-upaya yang telah dilakukan tersebut masih belum dapat mencapai titik maksimum dalam aplikasinya. Atas dasar pemikiran tersebut, sistem Pneumatik dan Hidraulik kini mulai dikembangkan. Perkembangan ini membuat sistem Pneumatik dan Hidraulik dapat diaplikasikan keberbagai bentuk. Kini bukan hanya industri berkapasitas besar, industri kecil pun dapat mengaplikasikan sistem ini. D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 1

Transcript of Laporan Praktikum Pneumatic

Page 1: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada telah

mendorong manusia untuk melangkah lagi ke depan dengan penuh rasa optimis. Hal

tersebut harus ditunjang pula dengan sumber daya manusia dengan pengetahuan,

kemampuan dan kreatifitas yang tinggi. Jika tidak individu tersebut akan makin tenggelam

dan tergerus oleh arus globalisasi.

Seiring dengan tingginya aktivitas teknik saat ini, menyebabkan kebutuhan akan

instrument-instrument baru juga meningkat. Instrument tersebut dipakai agar aktivitas

yang ada dapat memiliki efektifitas dan efisiensi yang tinggi dalam proses pengerjaanya.

Saat ini upaya-upaya mulai dari inovasi dibidang teknis mekanik ataupun elektrik

telah dilakukan dan dikembangkan untuk mencapai hal tersebut. Namun upaya-upaya yang

telah dilakukan tersebut masih belum dapat mencapai titik maksimum dalam aplikasinya.

Atas dasar pemikiran tersebut, sistem Pneumatik dan Hidraulik kini mulai

dikembangkan. Perkembangan ini membuat sistem Pneumatik dan Hidraulik dapat

diaplikasikan keberbagai bentuk. Kini bukan hanya industri berkapasitas besar, industri

kecil pun dapat mengaplikasikan sistem ini. Hal ini sangat penting karena akan membantu

menciptakan atmosfer kompetitif di bidang teknologi industri.

Elemen-elemen pneumatik maupun hidraulik telah mengalami perkembangan yang

pesat, terutama dalam proses pemilihan bahan, manufacturing, serta proses desain.

Gerakan yang dapat dilakukan oleh sistem Pneumatik dan Hidraulik ini antara lain adalah

gerakan melingkar (cyling), gerakan lurus (linier), dan gerakan berputar (rotary).

Oleh karena itu pada praktikum Pneumatik dan Hidraulik ini, kami tertarik untuk

mengetahui mekanisme dan fungsi operasional komponen-komponen Pneumatik dan

Hidraulik serta bagaimana aplikasinya dalam kehidupan nyata.

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 1

Page 2: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun beberapa tujuan dari Praktikum Pneumatik ini, antara lain :

1. Untuk memenuhi mata kuliah praktikum pneumatik dan hidraulik di jurusan D3

teknik mesin produksi ITS – Disnaker Surabaya.

2. Mengaplikasikan apa yang telah didapat di bangku perkuliahan

3. Mengasah keterampilan dalam merangkai sistem pneumatik

4. Mempelajari kemungkinan-kemungkinan permasalahan yang terjadi pada

rangkain sistem pneumatik

5. Mengetahui secara visual fungsi dari masing masing komponen sistem

pneumatik

6. Menambah wawasan dan referensi baru yang memungkinkan untuk

memudahkan mahasiswa dalam penyelesaian tugas akhir.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan, maka terdapat rumusan masalah

yang harus kita jawab dalam laporan ini, diantaranya :

1. Komponen apa saja yang harus dipersiapkan dan digunakan dalam merangkai

sistem pneumatik dan hidraulik ?

2. Bagaiman prinsip kerja masing-masing rangkaian tersebut ?

3. Bagaimana dampak dari suatu rangkaian jika ada salah satu komponen atau

parameter yang sudah ditetapkan sebelumnya dilakukan perubahan ?

1.4 Batasan Masalah

Untuk mencapai tujuan praktikum dan memperjelas lingkup permasalahan yang

akan dibahas, maka perlu ditentukan batasan-batasan masalahnya. Dimana dalam batasan

masalah ini diperlukan parameter-parameter yang nantinya dapat dijadikan acuan dalam

pembahasan penulisan. Parameter-parameter tersebut diantaranya adalah:

1.4.1 Rangkaian dan komponen yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sesuai

dengan job sheet yang diberikan.

1.4.2 Perhitungan yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sesuai dengan job sheet

yang diberikan.

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 2

Page 3: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika yang dipakai dalam penulisan laporan praktikum ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang, tujuan penulisan, rumusan

masalah, batasan masalah, metodologi, dan sistemetika penulisan.

BAB II DASAR TEORI

Pada bab ini teori dasar mengenai sistem pneumatik, dan hidraulik dan

komponen-komponen yang telah banyak digunakan dalam sistem

pneumatik, dan hidraulik.

BAB III PROSEDUR PERCOBAAN

Berisi tentang bagaimana cara melakukan percobaan dan komponen/alat

apa saja yang diperlukan dalam percobaan tersebut

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang jawaban pertanyaan yang terdapat pada modul

petunjuk praktikum untuk praktikum pneumatik dan hidraulik.

BAB V PENUTUP

Berisi tentang rangkuman/ringkasan dari analisa dan pembahasan serta

saran bagi pembaca sehingga dapat lebih bermanfaat

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 3

Page 4: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Konsep Dasar Pneumatik

Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem

yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk

menghasilkan suatu kerja disebut dengan sistem Pneumatik. Dalam penerapannya, sistem

pneumatic banyak digunakan sebagai sistem automasi.

Prinsip kerja pneumatik adalah memanfaatkan udara bertekanan dari kompresor yang

kemudian didistribusikan ke sistem yang ada sehingga kapasitas sistem terpenuhi. Masuk

dan keluarnya udara didalam silinder diatur dari valve. Dengan menyusun valve – valve ini

kita dapat melakukan control terhadap sistem pneumatik, sehingga dapat berfungsi

sebagaimana yang kita kehendaki.

Pada dasarnya tekanan udara di atmosfer ini tidak tetap (tidak konstan) karena akan

sangat tergantung terhadap lokasi geografi dan cuaca. Dan tekanan akan dikatakan vakum

jika tekanan di dalamnya lebih kecil dibandingkan dengan teaknan udara di atmosfer.

Udara merupakan salah satu zat yang mudah didapatkan, terutama pada permukaan

bumi ini. Terdapat beberapa kandungan gas yang ada dalam udara, antara lain sebagi

berikut :

a. Nitrogen (N) ; yang memiliki volume prosentase sebesar 78 %.

b. Oksigen (O2) ; yang memiliki volume prosentase sebesar 21 %.

c. Gas – gas lanilla yaitu ; Co2, Ar, H, Ne, He, dan Xe.

Oleh karena sifat mudah didapatkan yang dimilikinya, maka perkembangan

teknologi saat ini lebih mengarah pada aplikasi fungsi udara dalam membantu pekerjaan

manusia. Beberapa diantaranya adalah digunakan sebagai penggerak komponen –

komponen teknik seperti, piston, dongkrak, dan lain sebagaianya.

2.2 Tekanan Udara

Pneumatik akan memiliki daya optimal apabila menggunakan udara yang

proporsional. Sehingga dibawah ini akan ditunjukkan diagram variasi tekanan relatif

terhadap tekanan atmosfer.

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 4

Page 5: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

Pada dasarnya tekanan udara diatmosfer bumi ini tidaklah tetap / konstan. Hal ini

karena dipengaruhi oleh lokasi geografis dan cuaca yang ada. Tekanan udara disebut

vakum apabila tekanan yang ada didalamnya lebih kecil daripada tekanan udara

diatmosfer. Jadi daerah vakum ini dibatasi oleh garis nol didalamnya serta garis tekanan

atmosfer diatasnya. Adapun kondisi absolut pressure dan gauge pressure dapat dilihat pada

digram diatas.

a. Sistem tekanan tinggi

Untuk sistem tekanan tinggi, udara biasanya disimpan dalam tabung metal (Air

Storage Cylinder) pada range tekanan dari 1000 – 3000 Psi, tergantung pada keadaan

sistem.

Tipe dari tabung ini mempunyai 2 Klep, yang mana satu digunakan sebagai klep

pengisian, dasar operasi Kompresor dapat dihubungkan pada klep ini untuk penambahan

udara kedalam tabung. Klep lainnya sebagai klep pengontrol. Klep ini dapat sebagai klep

penutup dan juga menjaga terperangkapnya udara dalam tabung selama sistem

dioperasikan.

b. Sistem tekanan sedang

Sistem Pneumatik tekanan sedang mempunyai range tekanan antara 100 – 150 Psi,

biasanya tidak menggunakan tabung udara. Sistem ini umumnya mengambil udara

terkompresi langsung dari motor kompresor.

c. Sistem tekanan rendah

Tekanan udara rendah didapatkan dari pompa udara tipe Vane. Demikian pompa

udara mengeluarkan tekanan udara secara kontinu dengan tekanan sebesar 1 –10 Psi. ke

sistem Pneumatik.

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 5

Page 6: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

2.3 Hukum-Hukum Gas Ideal

Udara pada pada prisipnya tidak akan berubah bentuk dan mempunyai sifat mampu

tekan seperti halnya gas-gas yang lain. Para ilmuwan menemukan hukum untuk

menentukan interaksi-interaksi tekanan, volume, dan temperatur dari suatu gas. Hukum ini

disebut "perfect gas law" karena mereka berasal dari gas perfect. Meskipun gas perfect

tidak ada, udara bertindak sangat lekat untuk yang kemukakan oleh hukum boyle, hukum

charles, hukum gay-lussac, dan hukum gas yang umum untuk presure dan temperatur

dialami oleh sistim pneumatik.

2.3.1 Hukum Boyle

Hukum Boyle mengatakan bahwa jika temperatur gas dari jumlah yang diberikan adalah

konstan, volume dari gas akan mengubah kebalikannya dengan tekanan sebenarnya dari gas.

F1

F2

piston

V1 T1 T2

V2

Gas piston

ρ 1 ρ 2

ρ 1< ρ 2

T1=T2

V1>V2

Gambar 2.1 Udara yang mengalami suatu proses pada temperatur yang tetap

Hukum Boyle dipertunjukkan oleh sistem piston silinder. Seperti yang ditunjukkan pada

gambar 2.3.1, udara di dalam cylider itu dimampatkan pada temperatur yang tetap dari volume

V1 ke V2 dengan meningkatkan kekuatan berlaku untuk piston dari F1 ke F2. karena volume

berkurang, preasure meningkat, seperti yang dilukiskan oleh meteran tekanan. Sehingga

volume suatu gas dalam ruang tertutup, dengan massa dan temperatur tertentu yang tetap, akan

berbanding terbalik dengan tekanan yang terjadi.

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 6

Page 7: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

2.3.2 Hukum Charles

Hukum Charles mengatakan bahwa jika tekanan gas dari jumlah yang diberikan

adalah konstan, volume dari gas akan mengubah dalam perbandingan langsung kepada

temperatur absolut.

W

W

Piston T2

Piston T1 V2

V1

ρ1 ρ 2

ρ1=ρ2

T1<T2

V1<V2

Gambar 2.2 Udara yang mengalami suatu proses pada tekanan yang tetap

Hukum Charles dapat ditunjukkan oleh sistem piston silinder dari gambar 2.3.2.

Seperti yang ditunjukkan, udara di dalam silinder itu dipanaskan selagi batang piston

itu sedang menerima suatu beban W. Karena beban memberikan suatu gaya yang tetap

di piston, tekanan tetap konstan dan volume meningkat.

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 7

Page 8: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

2.3.3 Hukum Gay-Lussac

Hukum gay-lussac mengatakan bahwa jika volume gas dari jumlah yang

diberikan adalah konstan, perssure yang digunakan oleh gas itu adalah berbanding

lurus dengan temperatur absolutnya.

V1 V2

T2

Gas Gas

T1

ρ1 ρ2

ρ1<ρ2

T1>T2

V1=V2

Gambar 2.3 Udara yang mengalami suatu proses pada volume yang tetap

Hukum gay-lussac dipertunjukkan oleh silinder yang tertutup dari gambar 2.2.3.

Seperti yang ditunjukkan, panas ditambahkan pada udara di dalam silinder yang

memiliki volume tetap, dan menyebabkan peningkatan temperatur dan tekanan.

2.3.4 Hukum Gas Umum

Jika kita mengkombinasikan antara hukum Boyle, Charles, dan Gay-Lussac maka

kita akan mendapatkan persamaan:

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 8

Page 9: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

Gambar 2.4 Perbandingan hukum-hukum gas

Hukum gas yang umum berisi ketiga parameter gas tersebut (tekanan, temperatur,

dan volume), karena tidak ada yang konstan selama proses tahap 1 ke tahap 2. untuk

yang memiliki T, ρ, atau V konstan, hukum gas yang umum mengurangi milik boyle,

charles', atau hukum gay-lussac, berturut-turut.

2.4 Komponen-Komponen Pneumatik

Sistem pneumatik dapat digunakan apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Dimanfaatkan untuk benda dengan berat yang relatif ringan

2. Digunakan pada sistem kontrol

3. Digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan biaya relatif murah

Pada sistem pneumatik untuk perangkat keras dan sinyal aliran, maka dapat dibagi

menjadi beberapa bagian yaitu:

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 9

Page 10: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

Tekanan udara pada sistem pneumatik berkisar antara 6 sampai 10 bar (800-1000

kpa). Sedangkan dalam praktikan yang dilaksanakan ini, tekanan udara yang dipakai ialah

6 sampai 8 bar. Empat hal yang utama dalam sistem pneumatik adalah:

1. Energy Supply

2. Sensor

3. Processor

4. Actuator

Katup penentu arah dapat berfungsi sebagai pengontrol sensor, processor, atau

actuator, apabila katup penentu arah digunakan untuk mengontrol gerakan sebuah silinder,

maka katup ini berfungsi sebagai pengontrol grup actuator. Apabila digunakan mengolah

sinyal, maka katup ini berfungsi sebagai processor. Begitu pula apabila dipakai untuk

membaca sebuah gerakan, maka akan berfungsi sebagai sensor.

Komponen-komponen dasar dalam system pneumatik adalah:

2.4.1 Energy supply Source

Yang termasuk kedalam Energy supply Source, antara lain:

1. Compressor

Compressor adalah mesin yang digunakan untuk mengompresikan udara dari

tekanan rendah ke tekanan tinggi. Hal ini terjadi karena adanya perubahan volume gas.

Compressor udara yang biasa digunakan adalah;

1. Positive displacement unit

2. Reciprocating piston

3. Rotary screw

4. Rotary valve

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 10

Actuating DevicesOutput Final Control Elements

Prosessing ElementsProsessor Signals

Input ElementsInput Signals

Energy SupplySource

Page 11: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

Gambar 2.5 Simbol Pneumatik Air Compressor

Gambar 2.6 Piston Compressor

2. Tangki udara (Air Receiver)

Yaitu peralatan yang berfungsi untuk menyimpan udara dari kompresor dan

memberikan udara bertekanan konstan untuk system pneumatic. Ukuran dari air

receiver tergantung dari banyaknya konsumsi udara untuk aplikasi (digunakan pada

sistem).

3. Air filter

Peralatan ini berfungsi untuk menghilangkan kontaminasi udara sebelum

didistribusikan ke system pneumatic (aktup dan actuator). Penyebab utama kerusakan

komponen pneumatic adalah debu dan uap air.

Gambar 2.7 Filter

4. Air pressure regulator

Peralatan ini berfungsi untuk menjaga tekanan agar tetap dalam kondisi stabil

atau konstan. Dan dapat juga untuk mengatur suplai tekanan udara.

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 11

Page 12: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

Gambar 2.8 Air Pressure Regulator

5. Air lubricators

Peralatan ini berfungsi untuk menjamin pelumasan pada bagian yang bergerak

dari komponen pneumatic.

Gambar 2.9 Filter Regulator Lubricator

2.4.2 Input Element

Katup adalah sistem pneumatik yang dapat berfungsi sebagai Directional Control

Valve (DCV) yang digunakan untuk mengarahkan aliran fluida (udara) serta merubah,

menghasilkan, maupun membatalkan sinyal untuk tujuan sensing, processing, dan

controlling. Macam-macam DCV antara lain:

1. way valve with push-button, normally closed

Katup way dengan push button normally closed yang terbuat dari polymer.

katup ini teraktuasi bila push-button ditekan dan akan kembali pada posisi normal jika

tekanan dilepas. Hal ini terjadi karena adanya spring return.

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 12

Page 13: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

Gambar 2.10 Katup way dengan push button normally closed

2. way valve with push-button, normally open

Katup way dengan push button, normally open terbuat dari plastik.. katup ini

teraktuasi dengan menekan push-button. Saat melepas push-button maka katup akan

kembali pada posisi wemula dengan media spring return.

Gambar 2.11 Katup way dengan push button, normally open

3. way valve with selenoid switch

Katup way valve with solenoid switch. katup ini teraktuasi karena adanya

selector switch dan akan kembali ke posisi semula karena adanya spring return.

Gambar 2.12 Katup way valve with solenoid switch.

4. way roller lever valve , normally closed

Katup way lever valve terbuat dari polymer dengan pencekaman atau

penahanan dengan sistem putar (rotary detent system). katup ini akan teraktuasi karena

tekanan dari roller lever tergerak oleh silinder. Katup ini akan kembali pada posisi

normal karena adanya spring return setelah roller lepas dari silinder.

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 13

Page 14: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

Gambar 2.13 Katup way roller lever valve , normally closed

5. way roller lever valve with idle return, normally closed

Katup way roller valve with idle return dan push-in elbow ini terbuat dari

plastik. Pencekamannya menggunakan rotary putar. Katup ini teraktuasi ketika tripoller

tertekan oleh silinder, dan akan kembali pada posisi semula karena adanya spring

return.

Gambar 2.14 Katup way roller lever valve with idle return, normally closed

6. 5/2 way single pilot valve

Gambar 2.15 Katup 5/2 way single pilot valve

Single pilot valve digerakan dengan memberikan isyarat berupa udara yang

disalurkan melalui saluran 14 sehingga symbol aliran valve akan bergeser ke kiri. Saat

proses ini spring akan tertekan sehingga aliran udara dapat mengalir dari saluran 1

menuju ke saluran 4, sedangkan udara yang mengalir melewati saluran 2 akan keluar

melalui saluran 3.

Jika akan kembali ke posisi semula maka udara yang mengalir di saluran 14 akan

berhenti sehingga spring dapat bergerak kembali ke posisi semula. Dari proses ini

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 14

Page 15: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

membuat symbol aliran valve kembali ke posisi awal (bergeser ke kiri), sehingga udara

yang mengalir melalui saluran 1 akan disalurkan melalui sauran 2, dan aliran

pembuangannya akan disalurkan dari saluran 4 menuju saluran 5.

7. 5/2 way double pilot valve

Gambar 2.16 Katup 5/2 way double pilot valve

Double pilot valve digerakan dengan memberikan isyarat berupa udara yang

disalurkan melalui saluran 14 dan udara yang mengalir pada saluran 12 dimatikan

sehingga symbol aliran valve akan bergeser ke kiri. Dan prosen ini membuat aliran

udara dapat mengalir dari saluran 1 menuju ke saluran 4, sedangkan udara yang

mengalir melewati saluran 2 akan keluar melalui saluran 3.

Jika akan kembali ke posisi semula maka udara yang mengalir di saluran 14 akan

berhenti dan udara akan mengalir melewati saluran 12. Dari proses ini membuat

symbol aliran valve kembali ke posisi awal (bergeser ke kiri), sehingga udara yang

mengalir melalui saluran 1 akan disalurkan melalui sauran 2, dan aliran

pembuangannya akan disalurkan dari saluran 4 menuju saluran 5.

2.4.3 Processing Element

1. Shuttle Valve

Gambar 2.17 Shuttle Valve

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 15

Page 16: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

Desain: katup shuttle valve with push-in elbow fittings terletak diatas plate yang

ditahan dengan penjepit katup.

Fungsi: shuttle valve berfungsi sebagai tempat aplikasi sinyal input 1 atau 1/3 (Or-

Function). Jika kedua input diberi tekanan secara bersamaan, maka tekanan

yang dapat menjangkau output adalah tekanan yang lebih tinggi.

2. Dual-Pressure Vlave

Gambar 2.18 Dual-Pressure Valve

Desain: katup dual pressure dengan push-in elbow fittings terletak di atas plat yang

ditahan penjepit.

Fungsi: sebagai And-Function, yaitu bekerja apabila kedua lubang (saluran 1 dan 1/3)

delalui udara bertekanan. Jika hanya salah satu saluran yang dilalui udara,

maka katup tidak bekerja.

3. Time Delay Valve, Normally Closed

Gambar 2.19 Time Delay Valve, Normally Closed

Desain: Time Delay Valve, Normallyy Closed terletak di atas plat yang ditahan oleh

penjepit.

Fungsi: Katup ini akan teraktuasi bila mendapat sinyal dari port 1.2 setelah waktunya

diatur sesuai dengan keinginan. Katup ini akan kembali ke posisi normal

karena adanya spring. Pengaturan waktunya menggunakan screw.

4. Quick Exhaust Valve

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 16

Page 17: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

Gambar 2.20 Quick Exhaust Valve

Desain: Quick Exhaust Valve with built-in silincer dan push-in elbow fittingterletak

di atas plat dengan system penahan oleh penjepit.

Fungsi: Berfungsi untuk menghindari pressure drops pada port 1 saat tekanan udara

dari port 2 keluar ke atmosfer melalui built-in silincer.

5. One-Way Flow Control Valve

Gambar 2.21 One-Way Flow Control Valve

Desain: One way flow control valve di-screw dalam plat dengan system push-in

fitting.

Fungsi: Katup ini merupakan kombinasi antara flow control valve dan no-return

valve. Non-return valve menghalangi aliran udara dalam satu arah, dimana

udara mengalir melalui flow control valve.

6. Pressure sequence valve

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 17

Page 18: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

Gambar 2.22 Pressure sequence valve

Desain: pressure sequence valve terletak di antara plat dengan system penahan

menggunakan penjepit.

Fungsi: membalikkan tekanan yang telah dicapai pada port 1.2 dan menswitch pada

posisi awal setelah sinyal dihilangkan.

7. Service unit with on or off valve

Gambar 2.23 Service unit with on or off valve

Merupakan filter pemisah dengan air sangat membersihkan kotoran udara.

Pengatur tekanan mengatur udara bertekanan yag tersedia ke tekanan operasi yang

diset dan mengganti fluktuasi tekanan. Anak panah menunjukkan besarnya tekanan

yang ditetapkan. Katup On-Off menyelesaikan seluruh kendali 3/2 yang digerakkan

oleh selang biru.

8. Manifold

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 18

Page 19: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

Gambar 2.24 Manifold

Manifold dengan power supply yang umum menggunakan kontrol sistem.

Tersedia dengan 8 koneksi.

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 19

Page 20: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

2.4.4 Final control element

1. -way valve

Gambar 2.25 -way valve

Katup ini digerakkan menggunakan port 1.4. ketika sinyalnya dihilangkan,

maka katup akan kembali ke posisi normal dengan pemantulan kembali.

2. -way double pilot valve

Gambar 2.26 -way double pilot valve

Katup ini menggunakan sinyal pneumatik secara bergantian ke port 1.4 dan

1.2. sinyal akan tinggal pada posisi switch terakhir sampai penghitung sinyal diterima.

3. Actuating device output

Tenaga dan udara bertekanan atau tenaga pneumatik diubah menjadi

gerakan garis lurus dan gesekan putar oleh silinder pneumatik dan motor pneumatik.

Besarnya tekanan tergantung pada luas penampang silinder dan gerak yang timbul

antara dinding dalam silinder kulit luar toraknya.

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 20

Page 21: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

4. Single acting cylinder

Gambar 2.27 Single acting cylinder

Prinsip kerjanya adalah udara bertekanan mengalir masuk ke dalam silinder

ssehingga mendorong piston bergerak maju ke depan. Sementara pegas pada sisi yang

lain tertekan. Piston akan kembali pada posisi semula jika tekanan dihilangkan dengan

bantuan spring return.

5. Double acting sylinder

Gambar 2.28 Double acting sylinder

Silender bergerak ganda digunakan apabila diperlukan untuk melakukan kerja

bukan hanya pada gerakan maju tapi juga pada gerakan mundur. Pada prinsipnya

panjang langkah silinder tidak terbatas. Walaupun demikian tekanan dibengkokkan

dari perpanjangan batang torak harus diperhitungkan. Silinder double acting juga untuk

menahan adanya kebocoran. Diperlukan cincin dan torak atau diafragma. Jadi gerak

mundur piston disebabkan oleh udara bertekanan yang mengalir masuk melalui ujung

yang berlawanan dengan sisi yang pertama saat piston bergerak maju.

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 21

Page 22: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Percobaan 1

Pengaturan langkah silinder kerja tunggal ( single - acting cylinder )

a) Tujuan Percobaan :

1. Mempelajari prinsip operasi silinder kerja tunggal

2. Mempelajari penggunaan dari katup 3/2

b) Gambar Rangkaian :

1. Rangkaian Dasar

Gambar 3.1 Diagram pengaturan langkah silinder tunggal

2. Pengaturan kecepatan langkah maju dan mundur.

Gambar 3.2 diagram pengaturan kecepatan langkah maju dan mundur.

3. Pengaturan kecepatan langkah maju dan mundur secara terpisah.

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 22

Page 23: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

Gambar 3.3 diagram pengaturan kecepatan langkah maju dan mundur secara

terpisah

4. Memperbesar kecepatan langkah maju atau mundur.

Gambar 3.4 Diagram pengaturan kecepatan langkah maju atau mundur.

c) Peralatan :

Lihat alokasi komponen – komponen seperti ditunjukkan pada lampiran 1.

d) Prosedur :

1. Persiapan jumlah komponen sesuai rangkaian.

2. Pasang dan rangkaikan semua komponen.

3. Sambungkan masing – masing komponen secara benar dengan selang plastic.

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 23

Page 24: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

4. Periksa fungsi rangkaian.

e) Tugas :

1. Pelajari prinsip kerja dari rangkaian tersebut.

2. Jelaskan fungsi dan nama sari setiap komponen dalam rangkaian.

3. Coba anda jelaskan kemungkinan aplikasi dari rangkaian diatas dalam

pemakaian di sektor industri.

3.2 Percobaan 2

Pengaturan langkah silinder kerja ganda ( Double acting cylinder )

a) Tujuan Percobaan :

1. Mempelajari prinsip operasi silinder kerja ganda.

2. Mempelajari penggunaan katup 5/2

b) Gambar Rangkaian :

1. Rangkaian Dasar.

Gambar 3.5 Diagram silinder kerja ganda

2. Rangkaian Supply Air Throttling ( meter-in )

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 24

Page 25: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

Gambar 3.6 Diagram Supply Air Throttling ( meter-in )

3. Rangkaian Exhaust Air Throttling ( Meter-out )

Gambar 3.7 Diagram Exhaust Air Throttling ( Meter-out )

4. Pengaturan kecepatan langkah satu arah

Gambar 3.8 Diagram Supply air throtting dan Exhaust air throtting

c) Peralatan :

Lihat alokasi komponen – komponen seperti ditunjukkan pada lampiran 1.

d) Prosedur Percobaan :

1. Persiapan jumlah komponen sesuai rangkaian.

2. Pasang dan rangkaikan semua komponen.

3. Sambungkan masing – masing komponen secara benar dengan selang plastic.

4. Periksa fungsi rangkaian.

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 25

Page 26: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

e) Tugas :

1. Pelajari prinsip kerja dari rangkaian tersebut.

2. Jelaskan fungsi dan nama sari setiap komponen dalam rangkaian.

3. Coba anda jelaskan kemungkinan aplikasi dari rangkaian diatas dalam

pemakaian di sektor industri.

3.3 Percobaan 3

Alat Tekuk Plat ( Edge Folding Device )

a) Tujuan Percobaan :

1. Mempelajari Operasi tidak langsung dari silinder kerja ganda.

2. Mempelajari penggunaan katup 5/2

3. Mempelajari penggunaan katup AND gate

b) Gambar skema :

Gambar 3.9 Alat tekuk plat

c) Peralatan :

Lihat alokasi komponen – komponen seperti ditunjukkan pada lampiran 1.

d) Prosedur Percobaan :

1. Persiapan jumlah komponen sesuai rangkaian.

2. Pasang dan rangkaikan semua komponen.

3. Sambungkan masing – masing komponen secara benar dengan selang plastic.

4. Periksa fungsi rangkaian.

e) Tugas :

1. Jelaskan prinsip kerja dari rangkaian.

2. Coba anda pikirkan manfaat dari sirkuit (aplikasinya).

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 26

Page 27: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

3. Jelaskan fungsi setiap komponen dalam rangkaian.

Gambar 3.10 Sirkuit Alat tekuk plat

3.4 Percobaan 4

Alat Pembuat Cap ( Marking Machine )

a) Tujuan :

1. Mempelajari operasi tidak langsung dari silinder kerja ganda.

2. Mempelajari penggunaan katup 5/2.

3. Mempelajari penggunaan katup OR gate.

b) Gambar skema :

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 27

Page 28: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

Gambar 3.11 Alat pembuat plat

c) Peralatan :

Lihat alokasi komponen – komponen seperti ditunjukkan pada lampiran 1.

d) Prosedur Percobaan :

1. Persiapan jumlah komponen sesuai rangkaian.

2. Pasang dan rangkaikan semua komponen.

3. Sambungkan masing – masing komponen secara benar dengan selang plastik.

4. Periksa fungsi rangkaian.

e) Tugas :

1. Jelaskan prinsip kerja dari rangkaian.

2. Coba anda pikirkan manfaat dari sirkuit (aplikasinya).

3. Jelaskan fungsi setiap komponen dalam rangkaian.

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 28

Page 29: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

Gambar 3.12 Sirkuit Alat pembuat cap

3.5 Percobaan 5

Pendorong Silinder ( Separating Out Plain Pins )

a) Tujuan :

1. Mempelajari penggunaan katup time delay

2. Mempelajari perancangan control sistim yang kontinu

3. Mempelajari penggunaan katup 5/2

b) Gambar Skema :

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 29

Page 30: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

Gambar 3.13 Pendorong silinder

c) Peralatan :

Lihat alokasi komponen – komponen seperti ditunjukkan pada lampiran 1.

d) Prosedur Percobaan :

1. Persiapan jumlah komponen sesuai rangkaian.

2. Pasang dan rangkaikan semua komponen.

3. Sambungkan masing – masing komponen secara benar dengan selang plastic.

4. Periksa fungsi rangkaian.

e) Tugas :

1. Jelaskan prinsip kerja dari rangkaian.

2. Coba anda pikirkan manfaat dari sirkuit (aplikasinya)

3. Jelaskan fungsi setiap komponen dalam rangkaian.

4. Periksa fungsi rangkaian

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 30

Page 31: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

Gambar 3.14 Sirkuit Pendorong silinder

3.6 Percobaan 6

Alat Pengelas Silinder

a) Tujuan :

1. Mempelajari penggunaan katup sequence

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 31

Page 32: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

2. Memperaktekkan penggunaan pressure regulator untuk membatasi gaya yang

dihasilkan oleh silinder

b) Gambar Skema :

Gambar 3.15 Alat Pengelas Silinder

c) Peralatan :

Lihat alokasi komponen – komponen seperti ditunjukkan pada lampiran 1.

d) Prosedur Percobaan :

1. Persiapan jumlah komponen sesuai rangkaian.

2. Pasang dan rangkaikan semua komponen.

3. Sambungkan masing – masing komponen secara benar dengan selang plastic.

4. Periksa fungsi rangkaian.

e) Tugas :

1. Jelaskan prinsip kerja dari rangkaian.

2. Coba anda pikirkan manfaat dari sirkuit (aplikasinya)

3. Jelaskan fungsi setiap komponen dalam rangkaian.

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 32

Page 33: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

Gambar 3.16 Sirkuit Alat pengelas silinder

3.7 Percobaan 7

Alat Pemindah Benda Kerja ( Switching Point For Workpieces )

a) Tujuan :

1. Mempelajari penggunaan sirkuit pengunci ( Self-latching circuit )

2. Memperaktekkan operasi secara tidak langsung dari silinder kerja tunggal.

b) Gambar Skema :

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 33

Page 34: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

Gambar 3.17 Alat Pemindah Benda Kerja

c) Peralatan :

Lihat alokasi komponen – komponen seperti ditunjukkan pada lampiran 1.

d) Prosedur Percobaan :

1. Persiapan jumlah komponen sesuai rangkaian.

2. Pasang dan rangkaikan semua komponen.

3. Sambungkan masing – masing komponen secara benar dengan selang plastic.

4. Periksa fungsi rangkaian.

e) Tugas :

1. Jelaskan prinsip kerja dari rangkaian.

2. Coba anda pikirkan manfaat dari sirkuit (aplikasinya)

3. Jelaskan fungsi setiap komponen dalam rangkaian.

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 34

Page 35: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

Gambar 3.18 Sirkuit Alat pemindah benda kerja

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 35

Page 36: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Percobaan 1 : Pengaturan Silinder Kerja Tunggal (Single Acting Silinder)

1. Rangkaian dasar

Prinsip kerja

Apabila tombol start ditekan maka posisi way directional control valve 3/2

normally closed akan bergerak ke posisi 2. Dan udara akan mengalir dari P ke A

sehingga silinder akan bergerak maju. Pada saat tombol start dilepaskan maka posisi

valve 3/2 akan kembali pada posisi normal karena adanya spring, sehingga

menyebabkan aliran udara dari P akan terputus dan udara disilinder akan dikeluarkan

dari A menuju ke R karena udara didalam silinder dikenai tekanan oleh gaya spring

yang terdapat pada single akting silinder. Sehingga silinder bergerak mundur.

2. Pengaturan langkah maju dan langkah mundur

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 36

Page 37: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

Prinsip kerja

Untuk pengaturan langkah maju udara supply harus dipasang pada lubang inlet

1 pada one way flow control valve. Pada saat tombol start ditekan maka posisi valve

3/2 normally closed bergeser pada posisi 2 yaitu PA, R. Sehingga udara dapat mengalir

masuk kedalam lubang supply 1 pada one way flow control valve. Kecepatan aliran

udara yang berasal dari supply akan dikendalikan oleh one way flow control valve.

Sehingga langkah silinder saat maju tergantung pada kecepatan aliran yang

dikeluarkan pada one way flow control valve. Pada saat tombol start dilepas maka

posisi valve 3/2 akan kembali normal yaitu P, AR. Dan udara dari dalam single acting

silinder akan terdorong oleh gaya pegas sehingga udara akan mengalir keluar

(atmosfer) melalui one way control valve pada saluran free flow. Sehingga silinder

bergerak mundur dengan bebas.

Untuk pengaturan langkah mundur udara supply dipasang pada saluran free

flow pada one way flow control valve. Sehingga pada saat tombol start ditekan maka

valve 3/2 akan bergeser pada posisi 2 yaitu PA, R. Dan udara mengalir dengan bebas

menuju silinder melalui one way flow control valve. Sehingga silinder dapat maju

dengan kecepatan normal. Sedangkan pada saat tombol start dilepas maka posisi posisi

valve 3/2 akan kembali pada posisi normal yaitu P, AR. Sehingga udara dalam silinder

akan mengalir keluar (atmosfer) melalui one way flow control valve, dimana kecepatan

silinder yang bergerak mundur dapat diatur oleh valve tersebut.

3. Pengaturan kecepatan langkah maju dan mundur secara terpisah.

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 37

Page 38: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

Prinsip kerja

Pada saat tombol start ditekan maka posisi valve 3/2 normally closed bergeser

pada posisi 2 yaitu PA, R. Sehingga pada saat udara mengalir melalui one way flow

control valve pertama maka udara dapat mengalir dengan bebas, diteruskan mengalir

melalui one way flow control valve kedua. Dari sini kecepatan aliran udara tersebut

diatur oleh valve tersebut sehingga udara yang masuk kedalam silinder dan mendorong

silider maju dengan kecepatan sesuai dengan kecepatan aliran udara yang diatur oleh

one way flow control valve kedua. Pada saat tombol start dilepas, maka valve 3/2

bergeser kembali pada posisi normal yaitu P, AR. Dengan demikian udara dari silinder

akan mengalir keluar (atmosfer) melalui one way flow control valve yang kedua. Pada

saat udara mengalir melalui valve ini dengan bebas karena mengalir pada bagian free

flow. Dan pada saat udara mengalir pada one way flow control valve pertama

kecepatan aliran udara akan dikontrol. Sehingga udara dapat keluar diatmosfer dan

silinder bergerak mundur dengan kecepatan sesuai dengan kecepatan udara yang

dikontrol oleh one way flow control valve yang pertama.

4. Mempercepat kecepatan langkah maju atau mundur

Prinsip kerja

Pada saat tombol start / push button ditekan akan mengakibatkan udara dari

manifold masuk ke katub 3/2 Way Valve With Push Button NC melalui port P,

kemudian dialirkan keluar melalui port A. Udara yang keluar melalui selang masuk ke

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 38

Page 39: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

One Way Control Valve sebagai penahan udara yang masuk ke Quick Exhaust Valve.

Udara yang masuk ke Quick Exhaust Valve dapat keluar bebas menuju ke silinder

piston sehingga piston bergerak normal. Dengan dilepasnya tombol start maka aliran

udara dari manifold tertutup sehingga tidah ada udara bertekanan yang masuk maka

secara otomatis udara didorong oleh spring pada piston. Kemudian piston bergerak

mundur / retract. Dengan mundurnya piston, udara mengalir kembali ke Quick Exhaust

Valve dan menyebabkan piringan di dalam katup menutup saluran yang terhubung ke

One Way Control Valve, sehingga udara keluar ke atmosfer melalui port buangan

cepat dan piston bergerak mundur dengan cepat.

Nama dan dan fungsi setiap komponen yang digunakan pada percobaan 1 adalah :

1. 3/2 Way Valve With Push Button, Normally Closed : katup yang berfungsi

sebagai pengarah aliran fluida. Katup itu digerakkan dengan menekan tombol

tekan. Pelepasan tombol tekan mengembalikan katup itu kepada posisi yang normal

menggunakan suatu pegas pembalik. Katup 3/2 maksudnya adalah katub yang

mempunyai 3 lubang dan 2 posisi perpindahan. Dimana tombol aktuasinya berupa

push button.

2. Single acting silinder : sebuah silinder actuator yang mampu kembali pada posisi

semula tanpa dorongan dari fluida

3. One way flow control valve : katup yang berfungsi untuk mengontrol kecepatan

aliran fluida yang melaluinya dalam satu arah, mengontrol kecepatan aktuasi

silinder.

4. Quick exhaust valve : katup yang berfungsi untuk mengeluarkan udara dari

sistem pneumatik dengan cepat ke atmosfer.

5. Manifold : berfungsi sebagai tempat memperbanyak lubang supply.

6. Service Unit : sebagai sumber energi pada sistem pneumatik.

Aplikasi dalam dunia industri :

1. Packing machine

2. Untuk pembengkok plat tipis

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 39

Page 40: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

4.2 Percobaan 2 : Pengaturan Silinder Kerja Ganda (Double Acting Silinder)

1. Rangkaian dasar

Prinsip kerja

Jika tombol start di tekan, udara bertekanan masuk melalaui port P dari katub

5/2 Way Control Valve with selector switch, kemudian udara keluar melalui port A

melewati selang masuk ke silinder dan piston bergerak extend sambil mendorong udara

melalui selang masuk ke port B menuju port R dan dibuang ke atmosfer. Saat tombol

dilepas, spring pada katub 5/2 Way Directonal Control Valve kembali pada posisi

semula sehinga udara bertekanan masuk melalui port P menuju port B dan masuk ke

piston serta mendotrongnya bergerak retract. Udara didorong piston menuju port R dan

terakhir di buang ke atmosfer melalui port S.

2. Rangkaian supply air throttling (meter in)

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 40

Page 41: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

Prinsip kerja

Pada saat tombol start ditekan maka posisi valve 5/2 akan bergeser pada posisi

2 yaitu PA, BR, S. Sehingga udara dari manifold akan menggalir melalui valve 5/2

pada lubang PA menuju one way flow control valve sebagai pengatur besarnya aliran

udara yang mengalir kesilinder piston. Selanjutnya udara yang masuk ke silinder piston

akan membuat piston bergerak maju. Sedangkan udara yang mengisi ruang rod end

akan keluar menuju one way flow control valve secara free flow kemudian dikeluarkan

ke atmosfer melalui katub 5/2 lubang BR.

Pada saat tombol start dilepaskan maka posisi valve akan kembali pada posisi

normal yaitu PB, AS, R. Sehingga udara dari manifold akan masuk kedalam valve 5/2

pada lubang PB. Selanjutnya udara akan masuk kedalam one way flow control valve

dan masuk kesilinder piston. Udara yang masuk kesilinnder piston akan mendorong

piston bergerak mundur keposisi awal. Sedangkan udara yang mengisi ruang blenk end

pada silinder akan keluar melalui one way flow control valve secara bebas. Kemudian

keluar ke atmosfer melalui valve 5/2 pada lubang AS.

3. Rangkaian exhaust air throttling (meter out)

Prinsip kerja

Apabila tombol start ditekan maka posisi valve 5/2 akan bergeser pada posisi 2

yaitu PA, BR, S. Sehingga udara dari manifold akan masuk kedalam sistem pneumatik

melalui valve 5/2 pada lubang PA. Dari valve 5/2 maka udara akan masuk kedalam one

way flow cotrol valves secara free flow. Kemudian udara akan mengisi silinder melalui

lubang blank end sehingga piston akan maju. Sedangkan udara yang berada ruang rod

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 41

Page 42: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

end silinder akan terdorong piston keluar melalui lubang rod end dan mengalir masuk

kedalam one way flow control valve. Dalam one way flow control valve ini udara yang

berasal silinder akan ditahan. Sehingga kecepatan udara yang keluar pada valve 5/2

lubang BR akan sesuai dengan kecepatan yang dikendalikan oleh one way flow cotrol

valve.

Apabila tombol start dilepas maka spring pada valve 5/2 akan menggeser valve

pada posisi semula yaitu PB, AS, R. Sehingga udara manifol akan mengalir melalui

valve 5/2 pada lubang PB, kemudian masuk pada one way flow control valve secara

free flow. Kemudian udara masuk kedalam silinder melalui lubang rod end, sehingga

piston bergerak mundur. Sedangkan udara yang mengisi ruang blank end maka akan

terdorong oleh piston keluar melalui lubang blank end kemudian masuk kedalam one

way flow control valve. Dalam one way flow control valve ini aliran udara akan diatur

sehingga gerakan piston juga akan mengikuti valve ini.

4. Pengaturan kecepatan langkah satu arah

a) Supplay air throttling

Prinsip kerja

Saat tombol start ditekan, udara bertekanan masuk melalui port P dari katub 5/2

Way Control Valve Selector Switch menuju port A melewati selang masuk ke One

Way Flow Control Valve sebagai pengatur tekanan saat piston bergerak extend,

bersamaan membuang udara ke atmosfer melalui selang menuju port B dilanjutkan ke

port R dan ketika tombol dilepas, spring pada 5/2 Way Valve kembali ke posisi awal

dan udara masuk malalui port P menuju port B melewati selang dan mengalir di dalm

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 42

Page 43: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

One Way Flow Control Valve menuju port A dilanjutkan ke port S dan bebas keluar ke

atmosfer.

b) Exhaust air throttling

Prinsip kerja

Saat tombol start ditekan, udara bertekanan masuk melalui port P dari 5/2

Way Control Valve Selector Switch menuju port A melewati selang masuk ke One

Way Control Valve yang mengatur tekanan udara saat extend, menuju port B

dilanjutkan ke port R dan udara keluar ke atmosfer.Saat tombol start dilepas spring 5/2

Way Control Valve Selector Switch kembali ke posisi awal udara bertekanan masuk

melalui port P menuju port B melewati selang masuk ke One Way Flow Control Valve

mengalir secara bebas mendorong piston bergerak retract bersamaan mendorong udara

ke armosfer melewati selan menuju port A dilanjutkan ke port S.

Nama dan dan fungsi setiap komponen yang digunakan pada percobaan 2 adalah :

1. 5/2 Way Valve With Push Button : katup yang berfungsi sebagai pengarah aliran

fluida. Katup itu digerakkan dengan menekan tombol tekan. Pelepasan tombol

tekan mengembalikan katup itu kepada posisi yang normal menggunakan suatu

pegas pembalik. Katup 5/2 maksudnya adalah katup yang mempunyai 5 lubang dan

2 posisi perpindahan. Dimana tombol aktuasinya berupa push button.

2. Double Acting Silinder : sebuah silinder actuator yang mampu mempunyai 2

lubang pada bagian rod end dan blank end. Berfungsi sebagai aktuator sistem

pneumatik

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 43

Page 44: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

3. One Way Flow Control Valve : katup yang berfungsi untuk mengontrol kecepatan

aliran fluida yang melaluinya dalam satu arah, mengontrol kecepatan aktuasi

silinder.

4. Manifold : berfungsi sebagai tempat memperbanyak lubang supply

5. Service Unit : sebagai sumber energi pada sistem pneumatik

Aplikasi dalam dunia industri:

1. mesin pengepress

2. mesin stempel pneumatik

4.3 Percobaan 3 : Alat Tekuk Plat

Prinsip Kerja

Untuk mengoperasikan sistem ini maka kedua valve 3/2 (1S1 dan 1S2) harus

dalam kondisi teraktuasi dengan cara menekan kedua tombol valve 3/2. Hal tersebut

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 44

Page 45: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

akan mengakibatkan dual pressure valve (1V1) terbuka. Sehingga posisi dari 5/2 way

single pilot valve akan bergeser pada posisi 2 yaitu 14, 23, 5. Kemudian udara akan

masuk secara free flow kedalam one way flow control valve (1V3). Sehingga tekanan

udara yang pada saat sebelum memasuki silinder pada lubang blank end yang tertera

pada pressure gauge (1Z1) adalah sama seperti tekanan udara pada service unit yaitu

4.8 bar. Sedangkan pada saat piston terdorong maju tekanan yang tertera pada pressure

gauge (1Z1) adalah 5 bar. Dan udara yang berada pada ruang rod end akan keluar

melalui quick exhaust valve (1V4).

Pada saat kedua tombol start dilepas maka udara supply dari manifold akan

langsung masuk pada 5/2 way single pilot valve (1V2). Dalam kondisi yang tidak

teraktuasi valve berada pada posisi awalnya yaitu 12, 45, 3. sehingga udara akan

masuk kedalam silinder pada lubang rod end dengan melalui quick exhaust valve

(1V4). Sehingga pada kondisi tidak teraktuasi piston akan selalu terdorong kebelakang

oleh udara. Dan tekanan udara yang tertera pada pressure gauge (1Z2) pada saat

kondisi tak teraktuasi adalah 4.8 bar.

Nama dan dan fungsi setiap komponen yang digunakan pada percobaan 3 adalah :

1. 3/2 Way Valve With Push Button, Normally Closed : katup yang berfungsi

sebagai pengarah aliran fluida. Katup itu digerakkan dengan menekan tombol

tekan. Pelepasan tombol tekan mengembalikan katup itu kepada posisi yang normal

menggunakan suatu pegas pembalik. Katup 3/2 maksudnya adalah katup yang

mempunyai 3 lubang dan 2 posisi perpindahan. Dimana tombol aktuasinya berupa

push button.

2. One way flow control valve : katup yang berfungsi untuk mengontrol kecepatan

aliran fluida yang melaluinya dalam satu arah, mengontrol kecepatan aktuasi

silinder.

3. Quick exhaust valve : katup yang berfungsi untuk mengeluarkan udara dari

sistem pneumatik dengan cepat ke atmosfer.

4. 5/2 Way Single Pilot Valve : katup yang berfungsi sebagai pengarah aliran fluida.

Katup itu digerakkan dengan menekan tombol tekan. Pelepasan tombol tekan

mengembalikan katup itu kepada posisi yang normal menggunakan suatu pegas

pembalik. Katup 5/2 maksudnya adalah katub yang mempunyai 5 lubang dan 2

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 45

Page 46: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

posisi perpindahan. Dimana hanya terdapat satu sistem aktuasinya berupa tekanan

dari udara supply.

5. Double Acting Silinder : sebuah silinder actuator yang mampu mempunyai 2

lubang pada bagian rod end dan blank end. Berfungsi sebagai aktuator sistem

pneumatik

6. Dual Pressure Valve : katup yang bekerja apabila dikenai tekanan pada kedua

lubang secara seimbang. Katup ini berfungsi pada sirkuit yang membutuhkan lebih

dari 1 tombol aktuasi untuk mengoperasikan sistem.

7. Pressure Gauge : berfungsi untuk mengetahui besarnya tekanan pada sistem

pneumatik

8. Manifold : berfungsi sebagai tempat memperbanyak lubang supply

9. Service Unit : sebagai sumber energi pada sistem pneumatik

Aplikasi dalam dunia industri :

1. mesin pembengkok plat tipis

2. mesin pemotong plat tipis

3. Mesin blanking

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 46

Page 47: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

4.4 Percobaan 4 : Alat Pembuat Cap (Marking Machine)

Prinsip kerja

Pada saat tombol pada valve 3/2 (1S2) atau valve 3/2 (1S3) ditekan maka posisi

valve 3/2 pada posisi kedua yaitu 12, 3. sehingga udara dari supply akan mengalir

masuk kedalam valve melalui lubang 12 dan masuk kedalam shuttle valve (1V1).

Selanjutnya udara akan mengaktuasi 5/2 way double pilot valve (1V3), dengan

demikian udara dari supply akan mengalir melalui valve pada lubang 14 dan masuk

kedalam silinder pada lubang blank end. Udara tersebut akan mendorong piston maju.

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 47

Page 48: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

Sedangkan udara yang berada pada ruang rod end akan terdorong keluar melalui

lubang rod end dan masuk kedalam one way flow control valve (1A). Pada saat piston

maju maka piston akan mengaktuasi 3/2 way roller lever valve, normally closed (1S1)

dimana valve ini berfungsi sebagai sensor.

Sehingga untuk memundurkan piston maka tombol pada valve 3/2 (1S2) atau

valve 3/2 (1S3) harus dilepas dan tombol pada valve 3/2 (1S4) harus ditekan. Apabila

tombol tersebut sudah ditekan maka udara dari supply akan mengaktuasi dual pressure

valve (1V2). Selanjutnya udara akan mengalir dan mengaktuasi 5/2 way double pilot

valve (1V3) pada posisi 12, 45, 3. Setelah itu udara akan masuk kedalam silinder pada

lubang rod end tapi sebelumnya udara akan mengalir melalui one way flow control

valve secara bebas. Sehingga udara akan mendorong udara piston mundur kebelakang.

Sedangkan udara yang berada pada ruang blank end silinder akan langsung keluar ke

atmosfer melalui valve 5/2 pada lubang 45.

Nama dan dan fungsi setiap komponen yang digunakan pada percobaan 4 adalah :

1. 3/2 Way Valve With Push Button, Normally Closed : katup yang berfungsi

sebagai pengarah aliran fluida. Katup itu digerakkan dengan menekan tombol

tekan. Pelepasan tombol tekan mengembalikan katup itu kepada posisi yang normal

menggunakan suatu pegas pembalik. Katup 3/2 maksudnya adalah katup yang

mempunyai 3 lubang dan 2 posisi perpindahan. Dimana tombol aktuasinya berupa

push button.

2. One way flow control valve : katup yang berfungsi untuk mengontrol kecepatan

aliran fluida yang melaluinya dalam satu arah, mengontrol kecepatan aktuasi

silinder.

3. Quick exhaust valve : katup yang berfungsi untuk mengeluarkan udara dari

sistem pneumatik dengan cepat ke atmosfer.

4. 5/2 Way double pilot valve : katup yang berfungsi sebagai pengarah aliran fluida.

Katup itu digerakkan dengan menekan tombol tekan. Pelepasan tombol tekan

mengembalikan katup itu kepada posisi yang normal menggunakan suatu pegas

pembalik. Katup 5/2 maksudnya adalah katub yang mempunyai 5 lubang dan 2

posisi perpindahan. Dimana tombol aktuasinya tekanan udara dari supply pada

kedua lubang aktuasi.

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 48

Page 49: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

5. Double Acting Silinder : sebuah silinder actuator yang mampu mempunyai 2

lubang pada bagian rod end dan blank end. Berfungsi sebagai aktuator sistem

pneumatik

6. Dual Pressure Valve : katup yang bekerja apabila dikenai tekanan pada kedua

lubang secara seimbang. Katup ini berfungsi pada sirkuit yang membutuhkan lebih

dari 1 tombol aktuasi untuk mengoperasikan sistem.

7. Pressure Gauge : berfungsi untuk mengetahui besarnya tekanan pada sistem

pneumatik

8. Shuttle valve : katup yang mempunyai 3 lubang akan tetapi hanya mampu

melewatkan udara pada 2 lubang saja secara bergantian. Berfungsi sebagai pemisah

aliran

9. 3/2 way roller lever valve, normally closed : Katup 3/2 maksudnya adalah katup

yang mempunyai 3 lubang dan 2 posisi perpindahan. Dimana tombol aktuasinya

berupa roller. Berfungsi sebagai sensor pada sistem pneumatik.

10. Manifold : berfungsi sebagai tempat memperbanyak lubang supply.

11. Service Unit : sebagai sumber energi pada sistem pneumatik.

Aplikasi dalam dunia industri :

1. Mesin yang berhubungan dengan pengecapan

2. Mesin pemotong benda lunak

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 49

Page 50: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

4.5 Percobaan 5 : Pendorong Cylinder (Separating Cut Plain Pins)

Prinsip kerja

Pada gambar sirkuit pneumatik diatas terdapat dua buah 3/2 way roller valve

(1S1 dan 1S2) dimana kedua valve tersebut berfungsi sebagai sensor. Akan tetapi

kondisi awal 3/2 way roller valve (1S1) dalam kondisi teraktuasi. Pada saat switch

pada 5/2 way valve (1S3) diputar maka tekanan udara dari manifold akan mengaktuasi

dual pressure valve (1V1) dan udara akan mengalir menuju 5/2 way double pilot valve

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 50

Page 51: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

(1V3). Sehingga posisi valve bergeser pada posisi 2 yaitu 14, 23, 5. Selanjutnya udara

tersebut masuk kedalam one way flow control valve (1V4) dan akan masuk kedalam

silinder (1A) melalui lubang blank end. Sehingga piston akan bergerak maju dan

mengaktuasi 3/2 way roller valve (1S2). Sedangkan udara dari ruang rod end akan

keluar melalui lubang rod end kemudian masuk kedalam one way flow control valve

(1V5). Disini aliran udara yang mengalir akan diatur olehnya. Sehingga udara yang

keluar melalui valve 5/2 duble pilot (1V3) juga tergantung pada aliran udara pada one

way flow control valve (1V5). Dengan demikian kecepatan maju double acting silinder

(1A). Juga akan dipengaruhi oleh kecepatan aliran udara saat keluar dari one way flow

control valve (1V5).

Pada saat 3/2 way roller valve (1S2) dalam kondisi teraktuasi maka udara dari

manifold akan mengalir masuk dan mengaktuasi time delay valve (1V2). Sehingga

waktu yang diperlukan oleh silinder untuk mulai bergerak kembali dalam posisi semula

dapat diatur oleh time delay valve (1V2).

Nama dan dan fungsi setiap komponen yang digunakan pada percobaan 5 adalah :

1. One way flow control valve : katup yang berfungsi untuk mengontrol kecepatan

aliran fluida yang melaluinya dalam satu arah, mengontrol kecepatan aktuasi

silinder.

2. Quick exhaust valve : katup yang berfungsi untuk mengeluarkan udara dari

sistem pneumatik dengan cepat ke atmosfer.

3. 5/2 Way double pilot valve : katup yang berfungsi sebagai pengarah aliran fluida.

Katup itu digerakkan dengan menekan tombol tekan. Pelepasan tombol tekan

mengembalikan katup itu kepada posisi yang normal menggunakan suatu pegas

pembalik. Katup 5/2 maksudnya adalah katup yang mempunyai 5 lubang dan 2

posisi perpindahan. Dimana tombol aktuasinya tekanan udara dari supply pada

kedua lubang acpktuasi.

4. Double Acting Silinder : sebuah silinder actuator yang mampu mempunyai 2

lubang pada bagian rod end dan blank end. Berfungsi sebagai aktuator sistem

pneumatik.

5. Dual Pressure Valve : katup yang bekerja apabila dikenai tekanan pada kedua

lubang secara seimbang. Katup ini berfungsi pada sirkuit yang membutuhkan lebih

dari 1 tombol aktuasi untuk mengoperasikan sistem.

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 51

Page 52: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

6. Pressure Gauge : berfungsi untuk mengetahui besarnya tekanan pada sistem

pneumatik

7. 3/2 way roller lever valve, normally closed : Katup 3/2 maksudnya adalah katup

yang mempunyai 3 lubang dan 2 posisi perpindahan. Dimana tombol aktuasinya

berupa roller. Berfungsi sebagai sensor pada sistem pneumatik.

8. Time Delay Valve : valve yang dapat diatur waktu aksi. Berfungsi sebagai

pengatur waktu kerja silinder aktuator.

9. Manifold : berfungsi sebagai tempat memperbanyak lubang supply

10. Service Unit : sebagai sumber energi pada sistem pneumatik

Aplikasi dalam dunia industri :

1. packing machine

2. selector machine

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 52

Page 53: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

4.6 Percobaan 6 : Alat Pengelas Silinder

Prinsip kerja

Pada saat salah satu tombol aktuasi diaktifkan 3/2 way push button valve (1S3)

atau 5/2 way selector switch valve (1S4) maka udara dari supply akan mengaktuasi

dual pressure valve (1V2). Kemudian udara akan mengaktuasi 5/2 way double pilot

valve (1V6) sehingga posisinya bergeser pada posisi kedua yaitu 14, 23, 5. Dengan

demikian udara akan masuk melalui valve 5/2 pada lubang 14. Selanjutnya udara akan

ditahan oleh one way flow control valve (1V7) sehingga kecepatan aliran udara yang

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 53

Page 54: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

akan masuk kedalam silinder akan dicontrol oleh one way flow control valve. Akan

tetapi sebelum masuk silinder udara tersebut juga dialirkan menuju pressure sequence

valve (1V5) dan mulai mengaktuasi valve tersebut. Sedangkan udara yang berada pada

ruang rod end akan keluar keatmosfer melalui lubang 23. Pada saat piston maju dan

mengaktuasi 3/2 way roller valve maka udara supply akan masuk kedalam dan

mengaktuasi 5/2 way double pilot sehingga kembali pada posisi awal yaitu 12, 45, 3.

Saat 5/2 double pilot pada posisi awal maka udara supply akan masuk kedalam

sistem melalui pressure regulator with pressure gauge (1V4), kemudian masuk melalui

valve 5/2 pada lubang 12, dan langsung masuk kedalam silinder pada lubang rod end.

Sehingga piston akan bergerak mundur dan otomatis akan kembali mengaktuasi 3/2

roller valve seperti pada awal siklus. Sedangkan udara pada ruang blank end silinder

akan keluar dan melalui one way flow control valve secara bebas sebelum keluar pada

atmosfer. Sehingga kecepatan mundur silinder tidak diatur oleh one way flow control

valve.

Nama dan dan fungsi setiap komponen yang digunakan pada percobaan 6 adalah :

1. 3/2 Way Valve With Push Button, Normally Closed : katup yang berfungsi

sebagai pengarah aliran fluida. Katup itu digerakkan dengan menekan tombol

tekan. Pelepasan tombol tekan mengembalikan katup itu kepada posisi yang normal

menggunakan suatu pegas pembalik. Katup 3/2 maksudnya adalah katup yang

mempunyai 3 lubang dan 2 posisi perpindahan. Dimana tombol aktuasinya berupa

push button.

2. 3/2 way roller lever valve, normally closed : Katup 3/2 maksudnya adalah katup

yang mempunyai 3 lubang dan 2 posisi perpindahan. Dimana tombol aktuasinya

berupa roller. Berfungsi sebagai sensor pada sistem pneumatik.

3. one way flow control valve : katup yang berfungsi untuk mengontrol kecepatan

aliran fluida yang melaluinya dalam satu arah, mengontrol kecepatan aktuasi

silinder.

4. quick exhaust valve : katup yang berfungsi untuk mengeluarkan udara dari sistem

pneumatik dengan cepat ke atmosfer.

5. 5/2 Way double pilot valve : katup yang berfungsi sebagai pengarah aliran fluida.

Katup itu digerakkan dengan menekan tombol tekan. Pelepasan tombol tekan

mengembalikan katup itu kepada posisi yang normal menggunakan suatu pegas

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 54

Page 55: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

pembalik. Katup 5/2 maksudnya adalah katup yang mempunyai 5 lubang dan 2

posisi perpindahan. Dimana tombol aktuasinya tekanan udara dari supply pada

kedua lubang aktuasi.

6. Double Acting Silinder : sebuah silinder actuator yang mampu mempunyai 2

lubang pada bagian rod end dan blank end. Berfungsi sebagai aktuator sistem

pneumatik.

7. Dual Pressure Valve : katup yang bekerja apabila dikenai tekanan pada kedua

lubang secara seimbang. Katub ini berfungsi pada sirkuit yang membutuhkan lebih

dari 1 tombol aktuasi untuk mengoperasikan sistem.

8. Pressure Gauge : berfungsi untuk mengetahui besarnya tekanan pada sistem

pneumatik.

9. 3/2 way roller lever valve, normally closed : Katup 3/2 maksudnya adalah katup

yang mempunyai 3 lubang dan 2 posisi perpindahan. Dimana tombol aktuasinya

berupa roller. Berfungsi sebagai sensor pada sistem pneumatik.

10. Time Delay Valve : valve yang dapat diatur waktu aksi. Berfungsi sebagai

pengatur waktu kerja silinder aktuator.

11. Pressure Regulator With Pressure Gauge : berfungsi untuk mengetahui tekanan

pada suatu sistem pneumatik.

12. Pressure sequence valve : berfungsi untuk membatasi tekanan yang dapat masuk

didalam suatu sistem pneumatik. Selain itu dapat juga berfungsi sebagai pengaman

pada suatu sistem pneumatik.

13. Manifold : berfungsi sebagai tempat memperbanyak lubang supply.

14. Service Unit : sebagai sumber energi pada sistem pneumatik.

Aplikasi dalam dunia industri :

1. mesin pengepress

2. mesin pemotong benda lunak

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 55

Page 56: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

4.7 Percobaan 7 : Switching point for workpieces

Prinsip kerja

Pada saat tombol start pada 3/2 way push button valve normally closed ditekan

sekali, maka udara dari supply akan mengalir masuk kedalam valve 3/2 way push

button valve pada lubang 12. kemudian udara masuk kedalam shuttle valve (1V1),

selanjutnya mengalir melalui 3/2 way push button valve normally open. Selanjutnya

udara mengaktuasi 5/2 way single pilot valve (1V2). Sehingga valve bergeser pada

posisi kedua yaitu 14, 23, 5. akan tetapi pada lubang 2 dalam kondisi tertutup. Dengan

demikian udara akan mengalir melalui valve tersebut melalui lubang 14, dan mulai

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 56

Page 57: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

mengaktuasi 5/2 way single pilot valve (1V3). Selain itu udara juga dialirkan kembali

menuju shuttle valve (1V1). sehingga berfungsi sebagai pengunci (latching). Setelah

udara mengaktuasi valve 1V3 maka udara akan mengalir melaluinya pada lubang 14

dan kemudian masuk kedalam one way flow control valve (1V4), dimana one way

valve ini berfungsi untuk mengatur langkah mundur silinder. Selanjutnya mengalir

kedalam one way flow control valve yang kedua (1V5), dimana one way valve ini

berfungsi untuk mengatur kecepatan maju single acting silinder. Setelah itu udara akan

masuk kedalam silinder melalui lubng blank end dan mendorong piston maju.

Untuk memundurkan silinder maka cukup menekan tombol pada 3/2 way push

button valve normally open. Silinder bergerak mundur karena dikenai dorongan dari

spring yang terdapat pada single acting silinder. Udara yang terdorong oleh silinder

akan keluar melalui lubang blank end kemudian mengalir masuk kedalam 2 buah one

way flow control valve dan kemudian keluar keatmosfer melalui valve 5/2 (1V3). Pada

lubang 45.

Nama dan dan fungsi setiap komponen yang digunakan pada percobaan 7 adalah :

1. 3/2 Way Valve With Push Button, Normally Closed : katup yang berfungsi

sebagai pengarah aliran fluida. Katup itu digerakkan dengan menekan tombol

tekan. Pelepasan tombol tekan mengembalikan katup itu kepada posisi yang normal

menggunakan suatu pegas pembalik. Katup 3/2 maksudnya adalah katup yang

mempunyai 3 lubang dan 2 posisi perpindahan. Dimana tombol aktuasinya berupa

push button.

2. one way flow control valve : katup yang berfungsi untuk mengontrol kecepatan

aliran fluida yang melaluinya dalam satu arah, mengontrol kecepatan aktuasi

silinder.

3. 5/2 Way Single Pilot Valve : katup yang berfungsi sebagai pengarah aliran fluida.

Katup itu digerakkan dengan menekan tombol tekan. Pelepasan tombol tekan

mengembalikan katup itu kepada posisi yang normal menggunakan suatu pegas

pembalik. Katup 5/2 maksudnya adalah katup yang mempunyai 5 lubang dan 2

posisi perpindahan. Dimana hanya terdapat satu sistem aktuasinya berupa tekanan

dari udara supply.

4. Single Acting Silinder : sebuah silinder actuator yang mampu kembali pada posisi

semula tanpa dorongan dari fluida.

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 57

Page 58: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

5. Pressure Gauge : berfungsi untuk mengetahui besarnya tekanan pada sistem

pneumatik.

6. shuttle valve : katup yang mempunyai 3 lubang akan tetapi hanya mampu

melewatkan udara pada 2 lubang saja secara bergantian. Berfungsi sebagai pemisah

aliran.

7. Manifold : berfungsi sebagai tempat memperbanyak lubang supply

8. Service Unit : sebagai sumber energi pada sistem pneumatik

Aplikasi dalam dunia industri :

1. Mesin pengelasan otomatis

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 58

Page 59: Laporan Praktikum Pneumatic

Laporan Praktikum Pneumatik

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1 Sistem Pneumatik merupakan sistem yang efektif untuk mengangkut ataupun

memindahkan barang – barang yang cukup berat.

2 Sistem Pneumatik dapat dioperasikan secara manual ataupun otomatis, dan juga

dapat dirancang sesuai kebutuhan dan penggunaan.

3 Dengan adanya sistem Pneumatik, para operator mendapatkan kemudahan dalam

menyelesaikan pekerjaan.

5.2 Saran

1 Pemeliharaan peralatan komponen – komponen hidrolik sangat perlu diperhatikan,

untuk itu perlu pengawasan tambahan dalam hal perawatan.

2 Sehubungan dengan harga setiap komponen – komponen Pneumatik cukup mahal,

diperlukan perawatan yang intensif dan pengawasan saat penggunaan seperti saat

digunakan untuk praktikum.

D3 Teknik Mesin Produksi ITS - DISNAKERTRANSDUK 59