Laporan Praktikum Mikrobiologi

6
Laporan Praktikum Mikrobiologi PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGIK Streptococcus sp dan C.diphteriae Kelompok : A-17 Arie Suseno 1102011032 Denies Ariwibowo 1102010064 Abia Nebula 1102011002 Aria Kapriyanti 1102011041 Arib Farras Wahdan 1102011043 Athaya Marwah Vedita 1102011049 Betari Dhira Paramita 1102011061 Fatimah Alia 1102011102 Hersa Firda Kartika 1102011118 Indah Aryanti 1102011124

description

vhvh

Transcript of Laporan Praktikum Mikrobiologi

Page 1: Laporan Praktikum Mikrobiologi

Laporan Praktikum Mikrobiologi

PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGIK Streptococcus sp dan C.diphteriae

Kelompok : A-17

Arie Suseno 1102011032

Denies Ariwibowo 1102010064

Abia Nebula 1102011002

Aria Kapriyanti 1102011041

Arib Farras Wahdan 1102011043

Athaya Marwah Vedita 1102011049

Betari Dhira Paramita 1102011061

Fatimah Alia 1102011102

Hersa Firda Kartika 1102011118

Indah Aryanti 1102011124

Fakultas Kedokteran

Universitas Yarsi

Page 2: Laporan Praktikum Mikrobiologi

LATAR BELAKANG

Streptococcus adalah bakteri spheris Gram positif yang khasnya berpasangan atau membentuk rantai selama pertumbuhannya. Beberapa kelompok streptococcus adalah flora normal manusia. Streptococcus menghasilkan berbagai enzim dan substansi ekstraseluler.

Streptococcus merupakan kelompok bakteri yang heterogen, dan tidak ada sistem yang dapat mengklasifikasikannya. Dua puluh spesies, termasuk Streptococcus pyogenes (Grup A), Streptococcus agalactie (Grup B), dan Enterococci (Grup D) memiliki ciri-ciri dengan kombinasi gambaran: sifat pertumbuhan koloni, pola hemolisis pada agar darah (α hemolisis, β hemolisis, atau tidak ada hemolisis), komposisi antigenik pada substansi dinding sel grup-spesifik, dan reaksi biokimia

Corynebacterium diphtheriae adalah bakteri patogen yang menyebabkan difteri berupa infeksi akut pada saluran pernapasan bagian atas. Ia juga dikenal sebagai basil Klebs-Löffler, karena ditemukan pada tahun 1884 oleh bakteriolog Jerman, Edwin Klebs (1834-1912) dan Friedrich Löffler (1852-1915). 

Kuman difteri berbentuk batang ramping berukuran 1,5-5 um x 0,5-1 um, tidak berspora, tidak bergerak, termasuk Gram positif, dan tidak tahan asam. C. diphtheriae bersifat anaerob fakultatif, namun pertumbuhan maksimal diperoleh pada suasana aerob. Pembiakan kuman dapat dilakukan dengan perbenihan Pai, perbenihan serum Loeffler atau perbenihan agar darah. Pada perbenihan-perbenihan ini, strain mitis bersifat hemolitik, sedangkan gravis dan intermedius tidak. Dibanding dengan kuman lain yang tidak berspora, C. diphtheriae lebih tahan terhadap pengaruh cahaya, pengeringan dan pembekuan. Namun, kuman ini mudah dimatikan oleh desinfektan.

TUJUAN

Mengidentifikasi bakteri Streptococcus sp dan C.diphteriae pada usap tenggorok dan usap hidung

Page 3: Laporan Praktikum Mikrobiologi

PENGAMBILAN SAMPEL USAP TENGGOROK DAN HIDUNG

A. USAP TENGGOROK

Alat dan Bahan :

1. Swab steril2. Spatel lidah steril3. Senter4. Plat agar darah5. BHI

Prosedur Kerja :

1. Siapkan swab steril dan spatel lidah steril, kemudian jelaskan tujuan pengambilan sampel pada pasien

2. Pasien diminta untuk membuka mulut selebar mungkin dan mengucapkan kata “ Aaagh..” sambil menekan lidah dengan spatel hingga uvula dan tonsil terlihat jelas

3. Usapkan swab steril di bagian posterior faring dan bagian antara uvula dan tonsil4. Usapkan swab tersebut dengan cara digulirkan diatas permukaan agar darah dan isolasi

dengan metode “streak” menggunakan ose. Simpan di inkubator. Swab yang telah dipakai lalu dimasukkan ke dalam BHI dan disimpan di inkubator untuk dibiakkan.

B. USAP HIDUNG

Alat dan Bahan :

1. Swab steril2. Senter3. Plat agar darah4. BHI

Prosedur Kerja :

1. Siapkan swab steril dan senter, kemudian jelaskan tujuan pengambilan sampel pada pasien

2. Pasien diminta untuk mengangkat sedikit kepalanya sehingga cavum nasi interna lebih jelas terlihat

Page 4: Laporan Praktikum Mikrobiologi

3. Minta pasien untuk menahan nafas sebentar, lalu usapkan swab steril tersebut di daerah nasofaring

4. Usapkan swab tersebut dengan cara digulirkan diatas permukaan agar darah dan isolasi dengan metode “streak” menggunakan ose. Simpan di inkubator. Swab yang telah dipakai lalu dimasukkan ke dalam BHI dan disimpan di inkubator untuk dibiakkan

Hasil :

Sebelum biakkan Setelah dibiakkan

Page 5: Laporan Praktikum Mikrobiologi

Identifikasi :

Usap Tenggorok

3 putih, berlendir dengan diameter 1 cm

19 kehijauan dengan diameter 1 mm

Usap Hidung

1 kuning, kasar bergerigi dengan diameter 3mm

2 putih, melisis jernih dengan diameter 2.5 mm

2 putih, berlendir dengan diameter 4 mm Putih menjalar

Kesimpulan :

Pada kedua usap tenggorok dan usap hidung positif menandung bakteri Streptococcus dan C.diphteri yang berwarna kuning dan kehijauan. Pada usap tenggorok terdapat lebih banyak bakteri yang hidup di banding usap hidung. Pada usap hidung, bakteri dapat melisis sempurna sehingga termasuk β-hemolitik, sedangkan pada usap hidung tidak terdapat bakteri yang melisis sehingga termasuk γ-hemolitik.