Laporan praktikum manajemen pemasaran

36
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan, karena perusahaan merupakan pintu terdepan untuk menstabilakan pendapatan, kelancaran masuknya kembali dana dari hasil operasi dari hasil perusahaan sangat ditentukan oleh bidang pemasaran. Demikian pula pencapaian keuntungan perusahaan sangat ditentukan pada kemampuan perusahaan dalam memasarkan produk perusahaan dengan harga yang menguntungkan, untuk itu juga harus mengetahui konsep bauran pemasarn dengan tujuan mengembangkan informasi yang ada. Bauran pemasaran adalah kombinasi dari 4 variabel, yang dipakai oleh perusahaan dalam memenuhi dan melayani keinginan atau permintaan konsumen. Variabel

description

from eka

Transcript of Laporan praktikum manajemen pemasaran

18

BAB I

PENDAHULUAN1.1. Latar BelakangPemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan, karena perusahaan merupakan pintu terdepan untuk menstabilakan pendapatan, kelancaran masuknya kembali dana dari hasil operasi dari hasil perusahaan sangat ditentukan oleh bidang pemasaran. Demikian pula pencapaian keuntungan perusahaan sangat ditentukan pada kemampuan perusahaan dalam memasarkan produk perusahaan dengan harga yang menguntungkan, untuk itu juga harus mengetahui konsep bauran pemasarn dengan tujuan mengembangkan informasi yang ada.

Bauran pemasaran adalah kombinasi dari 4 variabel, yang dipakai oleh perusahaan dalam memenuhi dan melayani keinginan atau permintaan konsumen. Variabel tersebut meliputi produk (product), harga (price), distribusi (place), dan promosi (promotion) yang lebih dikenal dengan 4P. Bauran tersebut dapat ditambah, dikurangi atau dimodifikasi untuk menciptakan strategi pemasaran yang diinginkan.

Bauran pemasaran (4P) sangat efektif jika diterapkan oleh suatu perusahaan karena dapat meningkatkan respon konsumen yang nantinya dapat mempengaruhi penjualan dan berimbas pada kenaikan laba perusahaan. Namun sekarang ini banyak pengusaha belum memiliki pengetahuan yang detail tentang strategi pemasaran ini, sehingga aplikasinya pada pemasaran perusahaannya kurang efektif. Oleh karena itu dilakukanlah analisis bauran pemasaran 4P di Kelompok Tani Sido Mukti yang merupakan suatu perusahaan penghasil pupuk kompos.1.2. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui bauran pemasaran dilakukan pada perusahaan Pupuk Kompos Sido Mukti yang meliputi produk, harga, ditribusi, promosi dan keadaan perusahan.1.3. Manfaat

Manfaat dilakukannya praktikum ini untuk mengetahui kondisi atau keadaan perusahaan yang diamati sehingga mendapatkan informasi tentang saluran pemasaran di sebuah perusahaan.BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1. Manajemen Pemasaran

Pemasaran adalah hasil sebuah prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan mengalirnya barang dan jasa dari produsen sampai ke konsumen (Sofjan, 2011). Proses pemasaran meliputi perencanaan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi barang, ide dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi (Irmawati, 2014). Manfaat pemasaran diantaranya adalah untuk memudahkan pertukaran dan menghubungkan kesenjangan antara dua belah pihak dalam proses pertukaran tersebut, yakni antara penghasil produk dan pemakai produk (Amrin, 2007).Pemasaran memliki berbagai konsep, meliputi konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, dan konsep pemasaran sosial. Konsep produksi artinya konsumen lebih menyukai produk yang tersedia luas dan harganya terjangkau, Konsep produk artinya konsumen lebih menyukai produk yang berkualitas, memiliki kinerja, dan fitur inovatif yang tinggi. Konsep penjualan artinya konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk tanpa usaha penjualan dan promosi besar-besaran (Simamora, 2001).Manajemen pemasaran adalah analisis, perenccanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju untuk mencapai tujuan organisasi (Kotler dan Amstrong, 2008). Pemasaran biasanya dihadapkan pada masalah produk, harga, distribusi dan promosi yaitu berapa dan bagaimana bauran tersebut ditetapkan, hal ini agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik. Selain itu masalah lain yang sering timbul adalah tentang keputusan pembelian konsumen (Fitri, 2012).2.2. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkannya di pasar sasaran (Kotler dan Armstrong, 2008). Bauran pemasaran juga dapat diartikan sebagai pemasaran yang terpadu dan menunjang satu sama lain sehingga menghasilkan bauran pemasaran yang baik (Fuad et al., 2000).

Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang digunakan perusahaan untuk menerus mencapai tujuan pemasaranya di pasar sasaran. Bauran pemasaran disebut juga dengan variabel-variabel pemasaran atau mix marketingatau 4P,yang meliputi product, price, , promotion, dan place. (Sari, 2010)2.2.1. Produk (Product)Produk adalah segala sasuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuh kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang fisik, jasa, orang/pribadi, tempat, organisasi, dan ide. Pembeli akan membeli produk jika merasa cocok. Oleh karena itu, produk harus disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pembeli, agar pemasaran produk berhasil (Tjiptono, 2005). Produk dapat diklasifikasikan berdasarkan konsumen yang menggunakannya menjadi dua katagori yaitu produk konsumen dan produk industri (Kotler dan Amstrong, 2003). Kebijakan produk harus diperhatikan dalam membuat produk yang unggul seperti model, merk, label dan kemasan. Untuk itu ada beberapa kemungkinan pembuatan mode produk tertentu sebagai ciri sebagian atau seluruh produk yang dipasarkan perusahaan (Rina, 2011). 2.2.2. Harga (Price)Price (harga)adalahsejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau mengganti hal milik produk. Harga meliputi last price, discount, allowance, payment period, credit terms, and retail price. (Ratna, 2012). Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainya (produk, tempat, dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya/pengeluaran (Tjiptono, 2008).Harga merupakan suatu elemen marketing mix yang menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan elemen-elemen lainya hanya menimbulkan biaya, kerena menghasilkan penerimaan penjualan, maka harga mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan, serta share pasar yang di dapat oleh perusahaan.Harga yang ditetapkan harus mampu menutup semua biaya yang telah dikeluarkan untuk produksi ditambah presentase laba ynag diinginkan. Jika harga yang ditetapkan terlalu tinggi, maka secara umum akan kurang menguntungkan karena pembeli dan volume penjualan berkurang. Akibatnya semua biaya yang telah telah dikeluarkan tidak tertutup, sehingga perusahaan akan mengalami kerugian (Assauri, 2014).Tujuan dari ditetapkannya harga adalah profit maximalization pricing (maksimalisasi keuntungan), yaitu untuk mencapai maksimalisasi keuntungan, market share pricing (penetapan harga untuk merebut pangsa pasar), market skimming pricing jika ada sekelompok pembeli yang bersedia membayar dengan harga yang tinggi terhadap produk yang ditawarkan maka perusahaan akan menetapkan harga yang tinggi walaupun kemudian harga tersebut akan turun (memerah pasar), current revenue pricing (penetapan laba untuk pendapatan maksimal) penetapan harga yang tinggi untuk memperoleh revenue yang cukup agar uang kas cepat kembali, target profit pricing (penetapan harga untuk sasaran), promotional pricing (penetapan harga untuk promosi (Kotler dan Armstrong, 2008).2.2.3. Tempat (Place)Tempat lebih diartikan sebagai kemampuan memilih produk yang tepat di tempat dan waktu yang tepat untuk dikonsumsi. Penempatan produk sering dipengaruhi oleh distributor (middle people) atau channel distributor (Ratna, 2012). Sebagian dari tugas distribusi adalah memilih perantara yang akan digunakan dalam saluran distribusi yang secara fisik menangani dan mengangkat produk melalui saluran tersebut, maksudnya agar produk dapat mencapai pasar yang dituju tepat pada waktunya (Fitri, 2012).

Tempat (distribusi) merupakan tempat berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan agar produk dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran (Kotler, 2002). Tempat atau lokasi usaha dapat diklasifikasikan dalam berbagai macam seperti daerah pusat bisnis, pusat pembelanjaan regional, pusat pembelanjaan lingkungan, jalur pembelanjaan, dan lokasi didalam toko atau tempat yang lebih besar seperti bandar udara, sekolah, atau toko serba ada.Pengusaha dalam memilih lokasi harus benar-benar memilih lokasi yang paling menguntungkan bagi tokonya, dalam memilih tempat pengusaha dapat menggunakan berbagai metode untuk menilai lokasi, termasuk menghitung lalu lintas, mensurvei kebiasaan belanja pelanggan, serta menganalisis lokasi yang lebih mampu bersaing (Fuad, 2000).2.2.4. Promosi (Promotion)

Promosi adalah suatu program yang memberi informasi kepada konsumen mengenai keunggulan produk, terdapat berbagai macam alat promosi yang digunakan untuk meraih tujuan pemasaran yaitu periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan pemasaran langsung (Kotler dan Amstrong, 2003).

Beberapa bentuk promosi seperti promosi personal selling, mass selling , promosi penjualan, public relation, direct marketing. Cara promosi yang dapat dilakukan antara lain dengan promosi mounth by mounth, mengikuti even-even tertentu, mengadakan diskon khusus pada saat tertentu, memberi member card pada pelanggan (Rina, 2011). Tujuan promosi adalah menginformasikan (information), membujuk pelanggan sasaran (persuading), dan mengingatkan (reminding) (Sofjan, 2011).

2.3. Efesiensi Pemasaran

Efisiensi adalah penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang optimum. Proses ini memerlukan biaya pemasaran yang akan digunakan untuk melakukan fungsi-fungsi pemasaran, hal ini perlu adanya perhatian masalah efisiensi pemasaran agar produk sampai di tangan konsumen dengan harga yang wajar dan lembaga pemasaran yang terlibat masih mampu menjalankan fungsi pemasaran secara baik (Tjiptono, 2008).

Efisiensi pemasaran akan terjadi jika biaya pemasaran bisa ditekan sehingga ada keuntungan, pemasaran dapat lebih tinggi, persentase pembedaan harga yang dibayarkan konsumen serta produsen tidak terlalu tinggi dan tersedianya fasilitas fisik pemasaran. Efisiensi pemasaran tersebut adalah indikasi kesejahteraan para pelaku kegiatan ekonomi produksi pertanian meliputi produsen, lembaga pemasaran dan konsumen Melalui efisiensi pemasaran terlihat perbedaan pendapatan produsen dengan biaya konsumen serta kelayakan pendapatan produsen dengan pendapatan pelaku pemasaran yang terlibat dalam kegiatan tataniaga (Ardhiana et al., 2014).

Efisiensi pemasaran diukur oleh tinggi rendahnya marjin pemasaran, jika emakin tinggi marjin pemasaran, maka semakin tidak efisien sistem pemasaran tersebut. Efisiensi pemasaran akan terjadi apabila biaya pemasaran bisa ditekan sehingga ada keuntungan, pemasaran dapat lebih tinggi, prosentase pembedaan harga yang dibayarkan konsumen dan produsen tidak terlalu tinggi serta tersedianya fasilitas fisik pemasaran (Hanafie, 2010).2.4. ProfitabilitasProfitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba(keuntungan) dalam suatu periode tertentu atau kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu (Husnan, 2001).Profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan para investor atas investasi yang dilakukan. Kemampuan peurusahaan untuk menghasilkan laba akan dapat menarik para investor untuk menanamkan dananya guna memperluas usahanya, sebaliknya tingkat profitabilitas yang rendah akan menyebabkan para investor menarik dananya. Sedangkan bagi perusahaan itu sendiri profitabilitas dapat digunakan sebagai evaluasi atas efektivitas pengelolaan badan usaha tersebut. Profitabilitas perusahaan merupakan salah satu dasar penilaian kondisi suatu perusahaan, untuk itu dibutuhkan suatu alat analisis untuk bisa menilainya. Alat analisis yang dimaksud adalah rasio-rasio keuangan. Ratio profitabilitas mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang diperoleh dari penjualan dan investasi (Michelle & Megawati, 2005)Profitabilitas sangat cocok untuk mengukur efektivitas manajemen dan pengevaluasian kinerja manajemen dalam menjalankan bisnis dan produktivitasnya dalam mengelola aset-aset perusahaan secara keseluruhan seperti yang nampak pada pengembalian yang dihasilkan oleh penjualan dan investasi, serta untuk mengevaluasi kinerja ekonomi dari bisnis. Secara umum profitabilitas merupakan pengukuran dari keseluruhan produktivitas dan kinerja perusahaan yang pada akhirnya akan menunjukkan efisiensi dan produktivitas perusahaan tersebut (Shapiro, 1991)Profitabilitas dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :Profit margin = pendapatan bersih (EAT)

penjualanBAB IIIMETODE PRAKTIKUMPraktikum Manajemen Pemasaran ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 14 Mei 2015, di tempat pembuatan Pupuk Kompos Sido Muki di Kelurahan Bubakan, Kecamatan Mijen, Kota Semarang..3.1. Materi

Alat yang digunakan dalam praktikum Manajemen Pemasaran adalah kuisioner sebagai kertas pertanyaan yang sudah disusun, Alat tulis untuk mencatat setiap pertanyaan dari kuisioner berupa kertas danpulpen, kamera untuk mengambil gambar setiap proses dan juga untuk merekam setiap jawaban.

3.2. MetodeMetode yang digunakan dalam praktikum Manajemen Pemasaran adalah menyiapkan kuisioner dan menentukan hari untuk praktikum manajemen pemasaran, survei tempat dan meminta ijin dengan pemilik usaha, melakukan wawancara yang berkaitan dengan manajemen bisnis yang diterapkan dalam industry tersebut kepada pemilik perusahaan, mengisi jawaban panduan wawancara (kuisioner) sesuai dengan kondisi perusahaan sebenarnya. Mengamati perusahaan yang diamati dan mengambil foto perusahaan. Setelah itu membuat laporan terkait mengenai pengelolaan bisnis dari industri yang anda kunjungi.BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN4.1. Keadaan Umum Perusahan

Anggoro Widiyatmoko adalah seorang petani kecil di daerah Bubakan Kecamatan Mijen Kota Semarang, beliau lulusan dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta Fakultas Pertanian, setelah lulus dari kuliah beliau fokus menjadi petani kecil, Anggoro Widiyatmoko melihat peluang bisnis dari tempat ia bekerja di,perkebunan cengkeh daerah Kendal, tidak hanya merawat perekebunan cengkeh namun juga membuat pupuk untuk tanaman cengkeh, setiap usaha dibidang sektor pertanian pasti membutuh pupuk untuk merawat tanaman yang dibudidayakan, dari situlah ide bisnis Anggoro Widiyatmoko muncul untuk membuat pupuk kompos sendiri.

Awal mulanya pada tahun 1996 Anggoro Widiyatmoko mulai membuat pupuk kompos dengan metode dan alat sederhana di rumah, dengan pengalaman dan ketelatenan yang dimiliki, ia membuat dengan bahan dan takaran yang baik dan benar, sehingga kualitas pupuk yang dibuat tidak kalah dengan produk yang ada dipasaran pada saat itu. Bahan baku didapatkan disekitar rumah. Modal awal

Pupuk yang sudah jadi dipasarkan dengan cara mendatangi berbagai tempat penjualan bahan-bahan pertanian di kota semarang selama masih tahapa pengenlan produk, produk juga diperkenalkan melalu acara-acara pameran sehingga dapat dikenal oleh masyrakata Tanpa di sadari sudah 19 tahun perusahan ini berjalan dan berkembang. Hinngga banyak komodi pertanian yang dijalan kan saat ini, Selama berjalanya waktu banyak pengalaman yang didapat oleh Anggoro Widyatwoko selama hidupnya bergelut dibidang pertanian, banyak harapan pula yang diingin untuk memajukan pertanian di Indodensia, khusunya untuk kesejahteraan petani kecil, Banyak pretasi juga yang diperoleh, salah satunya menjadi tenaga ahli di provinsi Jawa Tengah dan berjabat menjadi ketua asosiasi petani hortikultura Dinas Petanian Kota Semarang Jawa Tengah.4.2. Bauran Pemasaran4.2.1. Produk (Product)Berdasarkan praktikum, diperoleh informasi bahwa produk yang dihasilkan oleh kelompok tani dengan produk utamanya yaitu pupuk kompos serta produk sampingannya yaitu pembibitan, tepung tapioca, peternakan dan pembudidayaan tanaman buah hal ini merupakan diversifikasi produk sebagai salah satu strategi pemasaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Hendra (2008) yang menyatakan bahwa banyak jenis produk yang ditemukan dalam pasar konsumen dan industri dengan harapan menemukan jalinan antara strategi pemasaran yang tepat dengan jenis-jenis produk. Dalam melihat peluang untuk memproduksi produk ini, kelompok tani mempunyai strategi dengan menaikan produksi pada saat tanggal merah, menjelang liburan dan hari-hari besar. Hal ini sesuai dengan pendapat (Kotler dan Armstrong, 2008) yang menyatakan bahwa produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang biasa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar, produk sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya.

Produksi pupuk kompos sido mukti perharinya adalah 2 ton, dengan berbagi proses yang dilakukan. Kemasan yang dipilih dalam pupuk kompos ini berupa karung 25 kg dengan sasaran pasar yaitu konsumen kalangan menengah ke atas. Sedangkan arti merek dan label yang dipilih untuk kemasan pupuk kompos yaitu Sido Mukti yang berarti ingin memperkenalkan produk-produk atau hasil yang ada pada daerah sido mukti tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Rina (2011) yang menyatakan bahwa model kemasan tertentu dapat sebagai ciri sebagian atau seluruh produk yang dipasarkan perusahaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Suyanto (2007) yang menyatakan bahwa kekuatan dan kelemahan pemasaran dapat dilihat dari reputasi perusahaan, pangsa pasar, kualitas produk, keanekaragaman produk, merk, kemasan, ukuran, garansi, kualitas pelayanan, dan cakupan geografis. Untuk mempertahankan persepsi konsumen agar tetap menyukai produk tersebut, kelompok tani selalu menjaga kualitas produk, memberikan pelayanan yang baik berupa menerima dan menanggapi kritik dan saran dari konsumen dengan baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Rina (2011) yang menyatakan bahwa untuk mampu menciptakan loyalitas pelanggan tersebut, para pengembang perlu memiliki suatu strategi pemasaran yang jitu dalam memasarkan produknya, karena strategi pemasaran juga merupakan alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang digunakan untuk melayani pasar sasaran. Sedangkan pelayanan atau jaminan yang diberikan kelompok tani kepada konsumen yaitu adanya jaminan sertifikasi pupuk kompos dari perusahaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Hendra (2008) yang menyatakan bahwa produk tidak hanya meliputi fisiknya saja tetapi juga kemasan, garansi, pelayanan purna jual, merek, nama baik perusahaan, dan nilai kepuasan. Selain itu, apabila ada pengunjung wisata yang menggunakan bis, maka crew-crew bis tersebut mendapatkan produk tersebut secara gratis. 4.2.2. Harga (Price)Harga pupuk kompos yang ditetapkan oleh kelompok tani adalah Rp. 700,- /kg. Harga yang ditetapkan kelompok tani tersebut berorientasi pada laba, citra produk, serta guna menjaga loyalitas pelanggan dengan metode penetapan harga yang digunakan oleh kelompok tani berdasarkan pada indeks harga. Apabila pemerintah menaikkan UMK (Upah Minimun Kerja) disertai dengan kenaikan BBM (Bahab Bakar Minyak) maka harga produk akan naik dan sebaliknya apabila pemerintah menaikkan UMK tidak disertai dengan kenaikan harga BBM maka harga produk tetap. Hal ini menunjukan bahwa harga akan berubah karena pengaruh faktor-faktor lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Hendra (2008) yang menyatakan bahwa harga merupakan elemen yang paling fleksibel di antara keempat elemen bauran pemasaran. Kebijakan harga yang ditetapkan oleh perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan membeli konsumen, kebijakan distribusi dan saluran pemasaran, strategi promosi, biaya dikeluarkan, dan peraturan pemerintah. Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler dan Armstrong (2008) yang menyatakan bahwa jika ada sekelompok pembeli yang bersedia membayar dengan harga yang tinggi terhadap produk yang ditawarkan maka perusahaan akan menetapkan harga yang tinggi walaupun kemudian harga tersebut akan turun (memerah pasar).4.2.3. Distribusi (Place)Dalam memperlancar arus saluran pemasaran, kelompok tani membuka beberapa outlet di sekitar daerah semarang dengan pola pemasaran secara langsung tanpa adanya margin pemasaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Tjiptono (2008) yang menyatakan bahwa saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan semua kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produsen ke konsumen, dalam distribusi penyaluran produk dapat disalurkan secara langsung dan tidak langsung. Outlet yang dibuka oleh kelompok tani SidoMukti terletak di daerah yang cukup strategis sehingga dapat menyedot pelanggan dalam jumlah banyak. Hal ini sesuai dengan pendapat Rina (2011) yang menyatakan bahwa lokasi usaha yang berada di pinggir jalan atau di tempat yang strategis cukup menyedot pengunjung untuk sekedar mampir dan konsep yang ditawarkan. Kendala yang dihadapi kelompok tani dalam melakukan kegiatan distribusi produk antara lain berupa kerusakan kemasan, kemacetan jalan dan persaingan perusahaan besar . Dalam kegiatan distribusinya, kelompok tani menyediakan pembelian pesan antar. Hal ini dilakukan agar konsumen semakin puas dengan pelayanan dari kelompok tani Sido Mukti.4.2.4. Promosi (Promotion)Kelompok tani Sido Mukti pernah melakukan promosi dalam penjualan produk mereka. Pengenalan produk pupuk kompos berkembang melalui mulut ke mulut dari para konsumen yang sangat loyal terhadap produk pupuk kompos atau produk sampingan lainnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Rina (2011) yang menyatakan bahwa cara promosi yang dapat dilakukan antara lain dengan promosi mounth by mounth, mengikuti even-even tertentu, mengadakan diskon kusus pada saat tertentu, memberi member card pada pelanggan. Alasan kelompok tani melakukan promosi karena kelompok tani merasa persaingan pada perusahaan besar semakin banyak dan ketat dalam melakukan promosi sesuai dengan produknya. Menurut Hendra (2008), faktor-faktor promosi yang terdapat dalam pemasaran produk terdiri dari tenaga penjualan atau pelayanan, jumlah, seleksi, pelatihan, insentif, target, jenis media, periklanan, serta unsur-unsur bauran promosi. 4.3. Efisiensi Pemasaran dan Profitabilitas

4.3.1 Efesiensi Pemasaran

Efisiensi adalah penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang optimum. Proses ini memerlukan biaya pemasaran yang akan digunakan untuk melakukan fungsi-fungsi pemasaran, hal ini perlu adanya perhatian masalah efisiensi pemasaran agar produk sampai di tangan konsumen dengan harga yang wajar dan lembaga pemasaran yang terlibat masih mampu menjalankan fungsi pemasaran secara baik (Tjiptono, 2008). Efisiensi permasaran pupuk kompos sido mukti termasuk kurang efisien karena tidak menggunakan teknik promosi seperti iklan, brosur, dan lain-lain. Pupul komposn sidomukti mengandalkan teknik mouth to mouth untuk memperkenalkan produk pupuknya itu sehingga memberikan keuntungan usaha karena meminimalisir biaya dan tenaga kerja yang harus dikeluarkan dalam proses pemasaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Anindita (2004) bahwa efisiensi pemasaran merupakan tujuan utama bagi produsen atau petani untuk meminimalisir biaya, tenaga dan waktu yang dikeluarkan dalam proses pemasaran. Ada beberapa penyebab ketidak efisienan pemasaran yaitu a) panjangnya pemasaran b) tingginya biaya pemasaran dan c) kegagalan pasar. 4.3.2. ProfitabilitasProfitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba(keuntungan) dalam suatu periode tertentu atau kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu (Husnan, 2001). Pada perusahaan ini, profit margin yang diperoleh adalah sebesar 24%. Semakin rendah profit marjin, maka semakin efisien system pemasaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Hanafie (2010) yang menyatakan bahwa efisiensi pemasaran diukur dari tinggi rendahnya profit marjin pemasaran, semakin tinggi profit marjin pemasaran maka semakin tidak efisien system pemasaran tersebut.BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN5.1.KesimpulanBerdasarkan praktikum manajemen pemasaran yang telah dilakukan Anggroro Widyatmoko mememiliki Usaha Pembuatan Pupuk Kompos yang menghasilkan 2 ton pupuk per hari dan memilik produk unggulan lainya seperti pembibitan, pembudidayaan tanaman, peternakan dan pembuatan tepung tapioka. Pemasaran produk pupuk kompos ini memiliki 2 tipe yaitu dengan tidak melalui saluran pemasaran karena produk dari produsen langsung ke tangan konsumen. dan dengan pemasok besar yang dikendalikan oleh pemerintah 5.2. SaranDalam praktikum Manajemen Pemasaran ini, sebaiknya perusahaan yang akan diwawancarai atau sebagai narasumber sudah disediakan atau direkomendasikan terlebih dahulu. Sehingga praktikan tidak perlu mencari perusahaa untuk diwawancai, dan lebih efisien dalam hal waktu.

DAFTAR PUSTAKAAgus, S. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. BPEF, Yogyakarta.

Komalasari, F. 2012. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Produk Handphone Nokia Eseries. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, Depok.

Kotler, P dan Armstrong, G. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi kedua belas Jilid 1. Erlangga, Jakarta.

Rachmawati, R. 2011. Peranan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) terhadap Peningkatkan Penjualan (Sebuah Kajian terhadap Bisnis Restoran). Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Ramadhan, W. 2009. Analisis Margin Pemasaran Sapi Potong di Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur. http://www.deptan.go.idRoostika, R. 2012. Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Produk Cindera Mata terhadap Kepuasan Wisatawan Domestik di Yogyakarta. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Yogyakarta.Saputra, H. 2008. Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Teh Celup Sariwangi Oleh Konsumen Rumah Tangga di Kota Medan. Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sofjan, S. 2011. Manajemen Pemasaran. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.Suyanto, M. 2007. Strategic Management : Global Most Admired Companies. Yogyakarta : Andi Offset.Tjiptono, F. 2008. Service Management Mewujudkan Layanan Prima. ANDI, Yogyakarta.

LAMPIRANLampiran 1. KuisionerProduk1. Apa jenis produk yang diproduksi?

2. Bagaimana perusahaan melihat peluang yang ada di pasaran?

3. Segmen pasar yang seperti apa yang menjadi sasaran pasar atau produk?

4. Berapa anggaran yang ditetapkan perusahaan untuk sekali produksi?

5. Berapa jumlah produk yang dihasilkan dalam sekali produksi?

6. Apa ciri dari produk?

7. Seperti apa kemasan yang dipilih?

8. Apa arti dari merek dan label yang dipilih?

9. Bagaimana perusahaan mempertahankan presepsi konsumen untuk tetap menyukai produk?

10. Pelayanan atau jaminan apa yang diberikan produsen untuk konsumen?Price1. Berapa harga produk yang ditetapkan perusahaan?

2. Apa tujuan harga yang ditetapkan perusahaan? (laba, volume, citra, stabilitas harga, mancegah masuknya pesaing, serta menjaga loyalitas pelanggan)

3. Adakah potongan harga yang diberikan perusahaan kepada konsumen untuk pembelian dengan jumlah tertentu (quantity discounts)?

4. Apa metode penetapan harga yang digunakan oleh perusahaan? (permintaan, biaya, laba, persaingan, atau kebijakan pemerintah)

5. Apa yang mempengaruhi kebijakan harga yang ditetapkan oleh perusahaan? (usia produk, diferensiasi produk, kemampuan membeli konsumen, kebijakan distribusi dan saluran pemasaran, strategi promosi, biaya yang dikeluarkan, iklim/kondisi ekonomi, atau peraturan pemerintah)

Place1. Bagaimana cara perusahaan untuk memperlancar arus saluran pemasaran?

2. Seperti apa pola pemasaran yang dianut oleh perusahaan?

3. Kendala apa saja yang dihadapi oleh perusahaan dalam kegiatan distribusi produk?

Lampiran 1. (Lanjutan)4. Adakah margin pemasaran?

5. Apakah perusahaan menyediakan pembelian pesan antar?Promotion1. Bagaimana cara perusahaan mempromosikan produk?

2. Apa metode penetapan promosi yang digunakan oleh perusahaan? (personal selling/sales force, Advertising, Sales promotion, Collateral materials, direct marketing dan public relations)

3. Berapa biaya promosi produk yang dikeluarkan perusahaan?

4. Bagaimana pengaruh biaya promosi terhadap penetapan harga jual produk?

5. Berapa lama atau seberapa sering (skala waktu) promosi produk yang dilakukan perusahaan?Lampiran 2. Profil Perusahaan

Lampiran 3 Profitabilitas

Perhitungan Profitabilitas Perusahaan

Margin Laba Kotor

Profit Margin

= Penjualan bersih Harga pokok penjualan x 100%Penjualan

= (2500 1900) x 15000 x 100%

15000 x 2500

= 9000000 x 100%

37500000

= 0,24 x 100%

= 24 %