Laporan-Praktikum-Kutikula

8
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROTEKNIK PEMBUATAN PREPARAT KUTIKULA DAUN DISUSUN OLEH : Anna Astuti (12317244007) Iis Aida Yustiana (12317244008) Rendra Darari F.I.N (123172440010) Hanifudin Bayu F (1231724400) Fatma Ismawati (1231724400) Shintya Galuh N.S (12317244028) PENDIDIKAN BIOLOGI INTERNASIONAL JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

description

laporan praktikum stomata

Transcript of Laporan-Praktikum-Kutikula

Page 1: Laporan-Praktikum-Kutikula

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM MIKROTEKNIK

PEMBUATAN PREPARAT KUTIKULA DAUN

DISUSUN OLEH :

Anna Astuti (12317244007)

Iis Aida Yustiana (12317244008)

Rendra Darari F.I.N (123172440010)

Hanifudin Bayu F (1231724400)

Fatma Ismawati (1231724400)

Shintya Galuh N.S (12317244028)

PENDIDIKAN BIOLOGI INTERNASIONAL

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2016

Page 2: Laporan-Praktikum-Kutikula

A. TUJUAN

Membuat cetakan epidermis daun pada kutikula dengan melarutkan mesofilnya.

B. ALAT BAHAN

Alat :

1. Pinset 6. Inkubator

2. Kuas 7. Gelas Petri

3. Pipet tetes 8. Gelas Benda

4. Gelas Beker 9. Gelas Penutup

5. Inkubator 10. Botol kaca

Bahan :

1. Hidrogen Peroksida

2. Larutan Safranin

3. Gliserin Jeli

4. Parafin

5. Potongan daun

C. CARA KERJA

Menyiapkan potongan daun yang akan dibuat preparat dengan ukuran (5mmx5mm)

Merendam daun yang sudah dipotong ke dalam botol kaca yang sudah diisi dengan larutan hidrogen peroksida

Memasukkan ke dalam incubator pada suhu 600C , simpan semalam. Apabila daun sudah transparan berarti sel-sel sudah larut.

Sisa larutan dibuang dan kutikula dicuci dengan akuades 2 kali

Page 3: Laporan-Praktikum-Kutikula

D. HASIL

Kutikula direndam dalam safranin selama 3-5 menit, dibilas dengan air dan meletakkan di atas gelas benda

Kutikula dibersihkan dari sisa-sisa jaringan dengan menggunakan kuas halus

Tetesi kutikula dengan gliserin jeli secara tegak lurus dan letakkan paraffin secukupnya di sekeliling kutikula

Tutup dengan gelas penutup kemudian gerakkan di atas api pelan-pelan sampai menutup dengan rapat sehingga tidak ada gelembung udara yang terjebak

Mengeringkan dan mengamati kutikula di bawah mikroskop

Page 4: Laporan-Praktikum-Kutikula

E. PEMBAHASANPada praktikum mikroteknik kali ini kami membuat preparat kutikula daun

dengan tujuan membuat cetakan epidermis daun pada kutikula dengan melarutkan

mesofilnya. Kutikula merupakan struktur multi-layer terutama terdiri dari cutin, cutan,

polisakarida, lipid dan lilin. Di sisi menghadap ke dalam daun, kutikula menempel pada

dinding sel tanaman epidermis, dan di sisi yang menghadap ke luar, kutikula membentuk

lapisan atau kulit yang menutupi permukaan daun (Hikmat,2015). Prinsip kerja dari

pembuatan preparat kutikula ini yaitu dibuat dengan cara melarutkan jaringan-jaringan

daun dalam hydrogen peroksida. Untuk mempercepat pelarutan sel-sel daun tersebut

dapat ditambahkan kristal tetrasodium pirofosfat sebagai katalisator dan pemanasan

(Ratnawati dkk,2015).

Langkah pertama yang dilakukan dari pembuatan preparat kutikula adalah

merendam potongan daun yang berukuran ± 5 mm x 5 mm ke dalam botol kaca yang

telah diisi dengan hidrogen peroksida (H2O2). Kutikula tidak mengalami penglarutan di

dalam hidrogen peroksida oleh karena itu pelarut yang digunakan dalam pembuatan

preparat kutikula ini adalah hidrogen peroksida. Pertimbangan lain dalam pemilihan

pelarut adalah harga dan kemudahan untuk mendapatkannya.

Langkah selanjutnya adalah memasukan potongan daun yang sudah direndam tadi

ke dalam oven dengan suhu 600C selama semalam dengan tujuan lebih mempercepat

pelarutan jaringan-jaringan daun. Pengovenan dihentikan apabila potongan daun tersebut

sudah larut (mengalami klorosis) dan menyisakan lapisan-lapisan tipis transparan

kutikula di dalam botol perendaman. Dari beberapa daun yang direndam terjadi

perbedaan kecepatan kelarutan. Kecepatan kelarutan dipengaruhi oleh tebal tipisnya

daun, dimana semakin tebal daun semakin lama pelarutannya. Hal ini disebabkan daun

yang tebal memiliki lebih banyak serat (berkas pengangkut).

Ketika potongan daun sudah transparan atau menandakan bahwa sel-selnya telah

larut, botol dikeluarkan dari oven dan sisa larutan dalam botol dibuang. Setelah itu cuci

kutikula menggunakan aquades sebanyak dua kali. Apabila tidak dicuci atau dalam

pencucian tidak bersih akan dapat menimbulkan kristal pada preparat sehingga pada saat

melakukan pengamatan preparat tidak terlihat jelas. Kutikula dibersihkan dengan kuas

halus untuk membersihkannya dari sisa-sisa jaringan yang tidak diperlukan. Selanjutnya

Page 5: Laporan-Praktikum-Kutikula

kutikula direndam dengan pewarna safranin selama 3-5 menit, dimana pelarutnya

menggunakan air karena pada saat pencucian digunakan air sehingga lebih cocok jika

pelarut yang digunakan juga air (menciptakan kondisi yang sama). Safranin merupakan

pewarna (dye) yang memudahkan pengamatan karena menyerap panjang gelombang

tertentu dari cahaya.

Setelah pewarnaan selesai, bilas preparat dengan air kemudian preparat diletakan

diatas gelas benda. Pengambilan preparat dari dalam petridish menggunakan kuas halus

dan harus dilakukan dengan hati-hati agar kutikula tidak hancur. Preparat kemudian

ditutup dengan menggunakan gliserin jeli secara tegak lurus. Gliserin jeli berfungsi agar

media pengamatan dibawah mikroskop awet, tidak berjamur, sekaligus sebagai perekat.

Keempat daerah dekat sudut gelas penutup diberi potongan-potongan parafin untuk

perekat dan mencegah masuknya udara ke dalam preparat sehingga tidak mengganggu

pengamatan terhadap kutikula. Kemudian yang terakhir preparat tadi ditutup dengan

gelas penutup dan dipanaskan di atas lampu spiritus secara perlahan-lahan sehingga

paraffin dan gliserin jeli mencair dan tidak ada gelembung udara yang terjebak. Apabila

dalam preparat ada gelembung udara yang terjebak mengakibatkan preparat tidak

representative untuk pengamatan. 

Setelah semua langkah kerja tersebut dilaksanakan maka diperoleh sebuah

preparat kutikula dari daun dan siap untuk diamatai menggunakan mikroskop. Dari hasil

pengamatan kelompok kami, diperoleh bahwa preparat kutikula yang dibuat terlihat jelas

dan tampak adanya beberapa stomata pada preparat daun tersebut.

 

F. KESIMPULAN

Dari kegiatan praktikum pembuatan preparat kutikula daun, dilakukan dengan

melarutkan mesofil dalam hidrogen peroksida (H2O2) kemudian dipanaskan dalam oven

pada suhu 600C sampai warna potongan daun menjadi transparan yang menandakan sel-

sel sudah larut. Setelah itu dicuci 2 kali terlebih dahulu sebelum diwarnai dengan

safranin. Tahap terakhir adalah meletakkan kutikula di atas gelas benda dengan dilapisi

gliserin jeli dan diberi potongan-potongan paraffin pada bagian tepi gelas penutupnya.

Memanaskan di atas apai secara perlahan-lahan sehingga paraffin dan gliserin jeli

mencair dan tidak ada gelembung udara yang terjebak.

Page 6: Laporan-Praktikum-Kutikula

G. DISKUSI

1. Apa fungsi dari gliserin jeli dalam pembuatan preparat ini?

Jawab : fungsi dari glserin jeli dalam pembuatan preparat kutikula daun adalah

mengawetkan preparat dan merekatkannya pada gelas benda.

2. Apa fungsi dari preparat

Jawab : fungsi dari preparat kutikula adalah untuk mengamati komponen lapisan daun

paling luar (untuk pengamatan jaringan epidermis dan stomata)

H. DAFTAR PUSTAKA

Hikmat. 2015. Fungsi Kutikula pada Tumbuhan diakses dari

http://kliksma.com/2015/04/fungsi-kutikula-pada-tumbuhan.html pada 15

Desember 2015 pukul 19.20 WIB

Koesmadji, Wirjosoemarto, dkk. 2004. Teknik Laboratorium. Yogyakarta : JICA FMIPA

UNY

Ratnawati, dkk. 20015. Diktat Petunjuk Praktikum Mikroteknik Jurusan Pendidikan

Biologi. Yogyakarta : FMIPA UNY