LAPORAN PRAKTIKUM KJD.docx

14
LAPORAN PRAKTIKUM KJD (Konstruksi Jaringan Distribusi) Oleh : GROUP 5 1. Ricky Titin Triputra

Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM KJD.docx

LAPORAN PRAKTIKUM KJD(Konstruksi Jaringan Distribusi)

Oleh :GROUP 51. Ricky Titin Triputra2. Risky Triananda3. Rizki Ardiansyah4. Yully Devianthy Demmanora

1. Praktikum I : Mengikat Penghantar SUTM pada IsolatorMetode pengikatan penghantar (konduktor) pada isolator di udara menggunakan tiga metode, dimana masing-masing metode memiliki cara dan fungsi yang berbeda tergantung situasi dan kondisi di lapangan. Adapun ketiga metode tersebut adalah sebagai berikut:1. Ikatan Atas Dalam Kondisi Tidak BerteganganIkatan ini digunakan dalam kondisi tiang berada di jalur yang lurus, tidak berbelok.2. Ikatan Samping Dalam Kondisi Tidak BerteganganIkatan ini digunakan ketika penghantar berada di jalur yang berbelok3. Ikatan Atas Kondisi Bertegangan Untuk Keperluan PDKB ( Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan)Ikatan ini digunakan pada penghantar yang berada di jaringan dengan dikerjakan dalam keadaan bertegangan, hal ini dilakukan untuk keperluan pemeliharaan dalam kondisi bertegangan sehingga dapat mengurangi pemadaman.

Peralatan Kerja:1. Isolator tumpu2. Bending Wire /BW 3. Kawat penghantar AAAC4. Tang kombinasi5. Traves

APD (Alat Pelindung Diri):1. Helm2. Sarung Tangan3. Sepatu Pelindung (Safety Shoes)

Langkah Kerja Untuk Ikatan Atas Dalam Kondisi Tidak Bertegangan:1. Siapkan peralatan kerja, dengan bending wire lebih kurang 80cm2. Lilitkan BW ke isolator tumpu3. Ukur hingga sama panjang kemudian belitkan di kawat AAAC ke arah atas kemudian silangkan kembali BW ke isolator hingga membentuk dua lilitan di bagian belakang atau sebaliknya.4. Kemudian kembali lilitkan BW dikawat penghantar AAAC, pilin hingga terbentuk tiga lilitan.

Langkah Kerja Untuk Ikatan Samping Dalam Kondisi Tidak Bertegangan:1. Siapkan peralatan kerja, ambil bending wire lebih kurang 80cm2. Tempatkan kawat penghantar AAAC di samping isolator (persiapan untuk tikungan)3. Lilitkan BW dengan cara menyilang hingga dua lapisan persilangan4. Kemudian lilitkan kembali BW ke kawat penghantar AAAC hingga tiga belitan Langkah Kerja Untuk Ikatan Atas Kondisi Bertegangan Untuk Keperluan PDKB ( Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan):1. Ambil dua potongan BW dengan panjang masing-masing 80cm2. Ikat masing-masing BW ke badan isolator3. Kencangkan ikatan BW menggunakan tang4. Ambil kedua ujung BW dan lilitkan di kawat penghantar AAAC secara menyilang ( berlawanan arah)5. Lilitkan masing-masing BW hingga tiga atau empat lilitan6. Kemudian silangkan kembali BW ke badan isolator7. Lilitkan kembali ke kawat AAAC hingga tiga sampai empat lilitan8. Atur hingga mata itik (ujung kawat yang di bengkokkan) berada di posisi atas agar memudahkan dalam pemeliharaan oleh tim PDKB.

2. Praktikum Stringing (Menarik Penghantar)Beberapa hal yang perlu diketahui dalam pemasangan dan konstruksi jaringan distribusi, salah satunya adalah teknik Stringing. Teknik Stringing adalah teknik yang digunakan untuk menarik penghantar dari tiang awal ke tiang akhir. Ketika suatu penghantar dari suatu jaringan distribusi ingin dipasang dalam jaringan tersebut dibutuhkan teknik Stringing. Materi yang dilakukan dalam praktikum ini antara lain:1. Cara Pemasangan Stringing RollerStringing roller merupakan alat yang digunakan untuk meletakkan penghatar baik kawat maupun kabel dalam proses Stringing sebelum dipasang ke isolator.2. Stringing Yaitu proses penarikan penghantar baik kawat maupun kabel dari tiang awal sampai tiang akhir.3. Melepas isolator pada SUTMPelepasan isolator pada tiang SUTM guna keperluan pemeliharaan.

Peralatan Kerja:1. Stringing Roller (tipe gantung atau duduk)2. Pulling grip3. Foot Step4. Power Pull 5. Lifting Sling6. Snap block7. Tang kombinasi8. Kunci ring.

Alat Ukur: 1. Mega Ohm Meter ( merk Kyorittsu)2. Tension Meter

APD ( Alat Pelindung Diri):1. Helm2. Sarung Tangan3. Sepatu Pelindung Langkah Kerja Untuk Stringing:1. Pasang Stringing Roller2. Persiapkan pulling grip, pasang di ujung penghantar AAAC dan pastikan ujung konduktor telah diisolasi3. Pasang/ ikat tali diujung pulling grip 4. Memasukkan tali pada stringing roller5. Menarik tali hingga panjang konduktor sesuai6. Konduktor diikat kencang di tiang awal (Strain clamp)7. Power pull diikat hingga talinya habis / untuk membantu proses penarikan penghantar.8. Pulling grip dilepas/ ditarik9. Pasang Strain Clamp pada isolator di tiang ujung, masukkan konduktor ke strain clamp , lalu tarik penghantar menggunakan power pull melalui tension meter10. Kunci strain clamp menggunakan kunci inggris11. Ambil mega ohm meter, lalu tes kondisi baterainya jika kondisinya tidak baik maka pengukuran dapat dihentikan12. Periksa tahanan isolator menggunakan mega ohm meter mulai dari fasa ke bumi hingga fasa ke fasa. Pastikan nilai mega ohm meter menunjukkan nilai tahananan yang sangat besar. Keterangan:1. Pemasangan penghantar diawali pada phasa S (tengah) untuk menyeimbangkan fasa R, dan T dan untuk mengetahui berapa tekanan.2. Row: Jarak aman penghantar dengan sekitar adalah 3m3. Nilai pengukuran tahanannya fasa R = S = T = 80.000 M4. Untuk nilai tahanan antar fasa nya menunjukkan nilai tahanan tak hingga.3. Praktikum Pemasangan Traves & Isolator Pada Tiang Penumpu (TM1)Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam pemasangan dan konstruksi jaringan distribusi, salah satunya adalah teknik pemasangan traves (cross arm) & isolator. Dalam memasang tiang tentunya ada perlengkapan yang terpasang pada tiang tersebut, salah satunya traves dan isolator. Traves ( cross arm) merupakan suatu batangan yang terbuat dari bahan galvanis yang anti karat dan diletakkan melintang pada posisi atas tiang sebagai tempat meletakkan isolator. Isolator adalah merupakan suatu benda yang terbuat dari bahan keramik maupun kaca yang diletakkan di atas traves dengan fungsi sebagai pengisolasi antara kawat penghantar dengan tiang. Peralatan Kerja:1. Stringing Roller (tipe gantung dan duduk)2. Pulling grip3. Foot Step4. Power Pull 5. Lifting Sling6. Snap block7. Lifting Belt8. Platform9. Tangga 10. Tali11. Tang kombinasi12. Kunci ring. APD ( Alat Pelindung Diri):1. Helm2. Sarung Tangan3. Sepatu Pelindung4. Safety Belt

Langkah Kerja :1. Pasang tangga dan ikat ke tiang. Pastikan kencang dan aman2. Pasang lifting belt di tiang bagian atas (dibawah traves)3. Naikkan tali menggunakan snap block4. Pasang snap block ke lifting belt5. Ikat platform dengan tali, lalu tarik ke atas6. Platform dipasang dengan sudut 30 dengan traves7. Lifting belt dilepas lalu dipasang kembali di atas traves8. Lepaskan isolator kemudian turunkan menggunakan tali secara perlahan9. Lepaskan traves dan turunkan menggunakan tali secara perlahan10. Naikkan kembali traves dengan jarak 1m dari puncak(top) tiang11. Pasang isolator dengan pengikat yang disesuaikan untuk PDKB, lalu naikkan kembali isolator keatas menggunakan tali12. Ikat isolator pada penghantar AAAC menggunakan bending wire (BW) dengan model PDKB13. Selesai.

IV.Praktikum Pemasangan Traves & Isolator Pada Tiang Awal (TM11)Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam pemasangan dan konstruksi jaringan distribusi, salah satunya adalah teknik pemasangan traves (cross arm) & isolator. Dalam pemasangan dan konstruksi jaringan distribusi pemasangan tiang tentulah tidak asing dan menjadi hal lumrah. Dalam memasang tiang tentunya ada perlengkapan yang terpasang pada tiang tersebut, salah satunya traves dan isolator. Traves ( cross arm) merupakan suatu batangan yang terbuat dari bahan galvanis yang anti karatan dan diletakkan melintang pada posisi atas tiang sebagai tempat meletakkan isolator. Isolator adalah merupakan suatu benda yang terbuat dari bahan keramik maupun kaca yang diletakkan diatas traves dengan fungsi sebagai pengisolasi antara kawat penghantar dengan tiang. Peralatan Kerja:1. Stringing Roller 2. Pulling grip3. Foot Step4. Power Pull 5. Lifting Sling6. Snap block7. Lifting Belt8. Platform9. Tangga 10. Tali11. Tang kombinasi12. Kunci ring. APD ( Alat Pelindung Diri):1. Helm2. Sarung Tangan3. Sepatu Pelindung4. Safety Belt Langkah Kerja :1. Pasang tangga dan ikat ke tiang. Pastikan kencang dan aman2. Pasang lifting belt di tiang bagian atas (dibawah traves)3. Naikkan tali menggunakan snap block4. Pasang snap block ke lifting belt5. Ikat platform dengan tali, lalu tarik ke atas6. Platform dipasang dengan sudut 30 dengan traves7. Lifting belt dilepas lalu dipasang kembali di atas traves8. Pasang power pull dari setiap line9. Pasang pulling grip di ujung penghantar yang akan dilepaskan10. Pasang stringing roller, lengkap dengan lifting sling, kemudian ikat ujung pulling grip menggunakan tali melewati stringing roller lalu tarik dari bawah11. Lepas penghantar mulai dari fasa s (tengah) lalu lanjutkan untuk fasa yang lain12. Ikat isolator menggunakan tali, kemudian turunkan isolator beserta penghantarnya13. Stringing roller dipindah ke kawat yang mau dilepas14. Kemudian turunkan kawat menggunakan tali dengan perlahan, kemudian untuk menaikkan dan memasang kembali ikat isolator menggunakan tali dan diangkat keatas secara perlahan15. Pasang isolator mulai dari fasa tengah / fasa s, kemudian dilanjutkan dengan kedua fasa sisanya16. Kemudian ikat kawat penghantar menggunakan tali dan angkat secara perlahan ke atas17. Tarik dan kencangkan kawat penghantar menggunakan power pull hingga cukup kencang kemudian masukkan ujung kawat penghantar ke strain clamp lalu kencangkan ikatan mur bautnya. Lakukan hal yang sama untuk kedua fasa sisanya.18. Selesai.