Laporan Praktikum Kimia Larutan Buffer

6
LARUTAN BUFFER 1. LATAR BELAKANG Larutan buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan pH pada kisarannya. Larutan ini bersifat penyangga artinya dapat mempertahankan pH suatu larutan dengan sedikit penambahan asam/basa serta dilakukannya pengenceran maka pH larutan tidak berubah. Dalam kehidupan kita larutan penyangga sangat penting misalnya dalam analisis kimia, biokimia, bakteriologi, zat warna, fotografi, dan industry kulit. Dalam bidang Biokimia , kultur jaringan dan bakteri mengalami proses sangat sensitive terhadap perubahan pH. Darah dalam tubuh manusia mempunyai kisaran pH 7,35 sampai 7,45 dan apabila pH darah manusia di atas 7,8 akan menyebabkan organ tubuh manusia dapat rusak, sehingga harus dijaga kisaran pHnya dengan larutan penyangga. Itulah contoh-contoh real larutan penyangga dalam kehidupan kita , oleh karena itu sangat penting dilakukan percobaan mengenai larutan buffer ini berkaitan dengan fungsi dari larutan buffer itu sendiri. 2. TUJUAN Tujuan percobaan praktikum ini adalah untuk mengetahui fungsi larutan buffer sebagai larutan penahan pH. 3. PROSEDUR KERJA Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah gelas beker, gelas ukur, pipet gondok,pipet tetes , corong serta indicator universal. Sedangkan bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu CH3COOH 0,1 M, CH3COONa 0,1 M, HCL 0,1 M, NaOH 0,1 M, air suling, NH3, serta NH4CL. 3.2. Prosedur kerja

description

vfd

Transcript of Laporan Praktikum Kimia Larutan Buffer

Page 1: Laporan Praktikum Kimia Larutan Buffer

LARUTAN BUFFER

1. LATAR BELAKANG

Larutan buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan pH pada kisarannya. Larutan ini

bersifat penyangga artinya dapat mempertahankan pH suatu larutan dengan sedikit penambahan

asam/basa serta dilakukannya pengenceran maka pH larutan tidak berubah. Dalam kehidupan kita

larutan penyangga sangat penting misalnya dalam analisis kimia, biokimia, bakteriologi, zat warna,

fotografi, dan industry kulit. Dalam bidang Biokimia , kultur jaringan dan bakteri mengalami proses

sangat sensitive terhadap perubahan pH. Darah dalam tubuh manusia mempunyai kisaran pH 7,35

sampai 7,45 dan apabila pH darah manusia di atas 7,8 akan menyebabkan organ tubuh manusia

dapat rusak, sehingga harus dijaga kisaran pHnya dengan larutan penyangga.

Itulah contoh-contoh real larutan penyangga dalam kehidupan kita , oleh karena itu sangat

penting dilakukan percobaan mengenai larutan buffer ini berkaitan dengan fungsi dari larutan buffer

itu sendiri.

2. TUJUAN

Tujuan percobaan praktikum ini adalah untuk mengetahui fungsi larutan buffer sebagai

larutan penahan pH.

3. PROSEDUR KERJA

3.1. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah gelas beker, gelas ukur, pipet

gondok,pipet tetes , corong serta indicator universal. Sedangkan bahan yang digunakan dalam

percobaan ini yaitu CH3COOH 0,1 M, CH3COONa 0,1 M, HCL 0,1 M, NaOH 0,1 M, air suling,

NH3, serta NH4CL.

3.2. Prosedur kerja

A. Larutan Penyangga Asam

Mencampurkan 15 ml CH3COOH 0,1 M dengan 15 ml CH3COONa 0,1 M sehingga

terbentuk suatu larutan campuran A, kemudian mengukur pHnya dengan indicator universal.

Menyiapkan tiga gelas beker 30 ml yang masing-masing diisi dengan larutan campuran A sebanyak

10 ml. Setelah itu memasukan 5 tetes HCL 0,1 M ke dalam gelas beker 1, 5 tetes NaOH 0,1 M ke

dalam gelas beker 2, 5 tetes air suling ke dalam gelas beker 3, kemudian mengukur pH dari ketiga

larutan tersebut dengan indicator universal.

B. Larutan Penyangga Basa

Mencampurkan 15 ml NH3 dengan 15 ml NH4Cl sehingga terbentuk suatu larutan

campuran B, kemudian mengukur pHnya dengan indicator universal. Menyiapkan tiga gelas beker

Page 2: Laporan Praktikum Kimia Larutan Buffer

30 ml yang masing-masing diisi dengan larutan campuran B sebanyak 10 ml. Setelah itu

memasukan 5 tetes HCL 0,1 M ke dalam gelas beker 1, 5 tetes NaOH 0,1 M ke dalam gelas beker 2,

5 tetes air suling ke dalam gelas beker 3, kemudian mengukur pH dari ketiga larutan tersebut

dengan indicator universal.

4. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Larutan Penyangga Asam

Gelas Perlakuan pH Sifat

I

15 mL CH3COOH + 15

mL CH3COONa (larutan

campuran A)

4

Asam

II10 mL larutan campuran

A + 5 tetes HCL 0,1 M4

Asam

III10 mL larutan campuran

A + 5 tetes NaOH 0,1 M4

Asam

IV 10 mL larutan campuran

A + 5 tetes air suling4

Asam

Larutan Penyangga Basa

Gelas Perlakuan pH Sifat

I

15 mL NH3 + 15 mL

NH4Cl (larutan

campuran B)

10

Basa

II10 mL larutan campuran

B + 5 tetes HCL 0,1 M10

Basa

III10 mL larutan campuran

B + 5 tetes NaOH 0,1 M10

Basa

IV 10 mL larutan campuran

B + 5 tetes air suling10

Basa

4.2 Pembahasan

Larutan buffer (buffer solution) adalah larutan dari asam lemah dan basa konjugatnya atau

basa lemah dan asam konjugatnya. Sifat utama dari larutan buffer adalah ketahanannya terhadap

perubahan pH meskipun ada tambahan sedikit asam kuat atau basa kuat. Larutan buffer yang juga

dikenal sebagai buffer, pada umumnya terdiri atas campuran asam lemah dan garamnya misalnya,

CH3COOH – CH3COONa atau basa lemah dan garamnya misalnya NH3 – NH4Cl. Cara kerja

larutan buffer berkaitan dengan pengaruh ion senama. Fakta bahwa penambahan ion senama dalam

Page 3: Laporan Praktikum Kimia Larutan Buffer

larutan asam lemah atau basa lemah menghasilkan pergeseran kesetimbangan ke arah molekul asam

atau basa yang tidak terurai. Oleh karena itu larutan buffer dapat didefinisikan sebagai campuran

asam lemah dengan basa konjugasinya atau basa lemah dengan asam konjugasinya.Larutan buffer

dapat mempertahankan pHnya karena mengandung ion garam.

Berdasarkan asas le chatelier Jika ditambah asam atau H+ , sesuai dengan asas le chatelier , kesetimbangan asam akan begeser ke kiri sehingga kesetimbangan air tidak terganggu. Artinya [H+] larutan akan tetap seperti semua. Bila ditambah basa atau OH - ,kesetimbangan air bergeser ke atas, artnya [H+] berkurang .kekurangan ini akan menyebabkan kesetimbangan asam bergeser ke kanan sehingga akhirnya [H+] relative sama dengan semula.Jika ditambah H+, maka kesetibangan air bergeser ke atas dan akibatnya kesetimbangan asam bergeser ke kanana sehingga (OH -) relative konstan . Bila di beri OH- maka kesetimbangan basa bergeser ke kiri sehingga konsentrasinya seperti semula.

Larutan Penyangga Asam

Berdasarkan hasil pengamatan yang didapatkan pada larutan penyangga asam yakni larutan

campuran dari asam asetat (asam lemah) dengan basa konjugasi/garamnya natrium asetat

ketika diukur pH yang dimiliki larutan tersebut 4 maka bersifat asam .

Dalam larutan penyangga asam terdapat CH3COOH dan CH3COONa :

Pada penambahan NaOH bereaksi dengan CH3COOH sehingga jumlah CH3COONa

bertambah CH3COOH + NaOH --> CH3COONa + H2O ,pH yang dimiliki yakni 4 maka

bersifat asam.

Pada penambahan HCL bereaksi dengan CH3COONa sehingga jumlah CH3COOH

bertambah dan jumlah CH3COONa berkurang CH3COONa + HCL --> CH3COOH +

NaCl, pH yang dimiliki yakni 4 maka bersifat asam.

Pada penambahan air suling terhadap larutan tersebut artinya dilakukan pengenceran pH

yang dimiliki tetap 4 dan bersifat asam.

pH yang dihasilkan pada proses ketiga penambahan tersebut tetap 4 artinya pHnya tidak

berubah , hal ini di sebabkan oleh adanya larutan penyangga dalam larutan tersebut yakni

asam asetat (CH3COOH) dengan natrium asetat (CH3COONa) yang mengandung ion garam.

Larutan Penyangga Basa

Berdasarkan hasil pengamatan yang didapatkan pada larutan penyangga basa yakni larutan

campuran dari amonia (basa lemah) dengan asam konjugasi/garamnya ammonia klorida

ketika diukur pH yang dimiliki larutan tersebut 10 maka bersifat basa .

Dalam larutan penyangga basa terdapat NH3 dan NH4Cl :

Pada penambahan HCL bereaksi dengan NH3 sehingga jumlah NH4Cl bertambah NH3 +

HCL --> NH4Cl ,pH yang dimiliki yakni 10 maka bersifat basa.

Pada penambahan NaOH bereaksi dengan NH4Cl sehingga jumlah NH3 bertambah dan

jumlah NH4Cl berkurang NH4Cl + NaOH --> NH4OH + NaCl, pH yang dimiliki yakni 10

maka bersifat basa.

Page 4: Laporan Praktikum Kimia Larutan Buffer

Pada penambahan air suling terhadap larutan tersebut artinya dilakukan pengenceran ,pH

yang dimiliki tetap 10 dan bersifat asam.

pH yang dihasilkan pada proses ketiga penambahan tersebut tetap 10 artinya pHnya tidak

berubah , hal ini di sebabkan oleh adanya larutan penyangga dalam larutan tersebut yakni

amonia (NH3) dengan amonium klorida (NH4Cl) yang mengandung ion garam.

5. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

Larutan penyangga merupakan larutan yang dapat mempertahankan pH suatu larutan yang

terdiri dari asam lemah dengan basa konjugasinya/garamnya atau basa lemah dengan asam

konjugasinya/garamnya yang disebabkan karena larutan buffer mengandung ion garam.

Larutan penyangga mempunyai peranan penting dalam kehidupan yakni dalam bidang

analisis kimia , biokimia, bakteriologi, zat warna , industry kulit dan lain-lain termasuk dalam tubuh

manusia.

6. DAFTAR PUSTAKAAchmad Hiskia.1996.Kimia Larutan.Bandung;PT Citra Aditya Bakti