Laporan praktikum kesetimbangan kimia

24
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Keadaan setimbang adalah suatu keadaaan dimana konsentrasi seluruh zat tidak lagi mengalami perubahan, sebab zat-zat diruas kanan terbentuk dan terurai kembali dengan kecepatan yang sama. Keadaan kesetimbangan ini bersifat dinamis, artinya reaksi terus berlangsung dalam dua arah dengan kecepatan yang sama. Pada keadaan kesetimbangan tidak mengalami perubahan secara mikrokopis (perubahan yang dapat diamati atau diukur).Kesetimbangan kimia dibedakan atas kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen. Pada kesetimbangan homogen semua zat yang ada dalam sistem kesetimbangan memiliki fase yang sama ada dalam bentuk gas dan larutan. Kesetimbangan adalah keadaan dimana reaksi berakhir dengan suatu campuran yang mengandung baik zat pereaksi maupun hasil reaksi.Hukum kesetimbangan adalah hasil kali konsentrasi setimbang zat yang berada di ruas kanan dibagi hasil kali konsentrasi setimbang zat yang berada di ruas kiri, masingg-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya. Keadaan setimbang suatu reaksi dicapai bila kecepatan reaksi pembentuk zat- zat produk sama dengan kecepatan reaksi pembentukan zat-zat reaktan dan konsentrasi zat-zat tidak mengalami penambahan atau pengurangan. Dalam keadaan yang setimbang tidak terjadi perubahan secara makroskopis (perubahan dapat diamati dan diukur). Kesetimbangan kimia sifatnya dinamis,

Transcript of Laporan praktikum kesetimbangan kimia

Page 1: Laporan praktikum kesetimbangan kimia

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Keadaan setimbang adalah suatu keadaaan dimana konsentrasi

seluruh zat tidak lagi mengalami perubahan, sebab zat-zat diruas kanan

terbentuk dan terurai kembali dengan kecepatan yang sama. Keadaan

kesetimbangan ini bersifat dinamis, artinya reaksi terus berlangsung dalam

dua arah dengan kecepatan yang sama. Pada keadaan kesetimbangan tidak

mengalami perubahan secara mikrokopis (perubahan yang dapat diamati atau

diukur).Kesetimbangan kimia dibedakan atas kesetimbangan homogen dan

kesetimbangan heterogen. Pada kesetimbangan homogen semua zat yang ada

dalam sistem kesetimbangan memiliki fase yang sama ada dalam bentuk gas

dan larutan.

Kesetimbangan adalah keadaan dimana reaksi berakhir dengan

suatu campuran yang mengandung baik zat pereaksi maupun hasil

reaksi.Hukum kesetimbangan adalah hasil kali konsentrasi setimbang zat yang

berada di ruas kanan dibagi hasil kali konsentrasi setimbang zat yang berada

di ruas kiri, masingg-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya.

Keadaan setimbang suatu reaksi dicapai bila kecepatan reaksi pembentuk zat-

zat produk sama dengan kecepatan reaksi pembentukan zat-zat reaktan dan

konsentrasi zat-zat tidak mengalami penambahan atau pengurangan. Dalam

keadaan yang setimbang tidak terjadi perubahan secara makroskopis

(perubahan dapat diamati dan diukur). Kesetimbangan kimia sifatnya dinamis,

Page 2: Laporan praktikum kesetimbangan kimia

artinya reaksi terus berlangsung dalam dua arah yang berlawanan dengan

kecepatan yang sama.

Kesetimbangan kimia bersifat mantap, karena konsentrasi semua

zat dapat dikatakan konstan.Kemantapan itu ditandai oleh konstanta

kesetimbangan.Namun demikian, suatu kesetimangan dapat berubah bila

mendapt gangguan dati luar.Perubahan itu menuju ke arah tercapainya

kesetimbangan baru yang disebut pergeseran kesetimbangan.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas maka perlu dilakukakan

praktikum kesetimbangan kimia dengan menggunakan bahan kimia tertentu

yaitu dengan menentukan kesetimbangan reaksi dari I2 dalam CHCl3 dan KI.

II. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum kesetimbangan kimia ini yaitu

menentukan tetapan kesetimbangan reaksi anatata yod dengan kalium iodida.

III. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari praktikum ini yaitu:

Bagaimana menentukan tetapan kesetimbangan reaksi antara yod

dengan kalium iodida?

IV. Prinsip Praktikum

Prinsip praktikum pada percobaan kesetimbangan kimia ini yaitu

menentukan konsentrasi kesetimbangan reaksi antara yod dengan kalium

iodida yang beradasarkan koefisien distribusi suatu larutan.

Page 3: Laporan praktikum kesetimbangan kimia

BAB II

TEORI PENDUKUNG

Pada umumnya reaksi-reaksi kimia tersebut berlangsung dalam arah

bolak-balik (reversible), dan hanya sebagian kecil saja yang berlangsung satu

arah. Pada awal proses bolak-balik, reaksi berlangsung ke arah pembentukan

produk, segera setelah terbentuk molekul produk maka terjadi reaksi sebaliknya,

yaitu pembentukan molekul reaktan dari molekul produk. Ketika laju reaksi ke

kanan dan ke kiri sama dan konsentrasi reaktan dan produk tidak berubah maka

kesetimbangan reaksi tercapai.Ketika suatu reaksi kimia berlangsung, laju reaksi

dan konsentrasi pereaksipun berkurang.Beberapa waktu kemudian reaksidapat

berkesudahan, artinya semua pereaksi habis bereaksi.Namun banyak reaksi tidak

berkesudahan dan pada seperangkat kondisi tertentu, konsentrasi pereaksi dan

produk reaksi menjadi tetap.Reaksi yang demikian disebut reaksi reversibel dan

mencapai kesetimbangan. Padareaksi semacam ini produk reaksi yang terjadi akan

bereaksi membentuk kembali pereaksi. ketika reaksi berlangsung laju reaksi ke

depan (ke kanan), sedangkan laju reaksi sebaliknya kebelakang (ke kiri)

bertambah, sebab konsentrasi pereaksi berkurang dan konsentrasi produk reaksi

semakin bertambah(Harun,2004).

Salah satu alat yang digunakan untuk memperoleh data kesetimbangan

antara fase liquida dan fase gas adalah Glass Othmer Still. Adapun hal – hal yang

berpengaruh dalam sistem ksetimbangannya yaitu : Tekanan (P), Suhu (T),

konsentrasi komponen A dalam fase liquid (x) dan konsentrasi komponen A

dalam fase uap (y). Pada penelitian ini digunakan bahan baku etanol dari hasil

Page 4: Laporan praktikum kesetimbangan kimia

fermentasi rumput gajah dengan kadar etanol 96% dan etanol Pro Analisis dengan

kadar 99,8%. Dari data yang diperoleh,dibuat kurva kesetimbangan uap – air

sistem biner etanol – air. Analisis bahan baku dan produk menggunakan

spektrofotometer pharo 100, atau Gas Kromatografi (GC). Dari penelitian sistem

biner yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu, dalam penelitian tersebut masih

diperlukan kesetimbangan uap-air sistem biner untuk menghasilkan data yang

benar dan model korelasi yang dapat di aplikasikan untuk memperkirakan

kesetimbangan uap-air sistem multikomponen(Sari,2012).

Peristiwa adsorpsi merupakan suatu fenomena permukaan, yaitu

terjadinya penambahan konsentrasi komponen tertentu pada permukaan antara

dua fase.Adsorpsi dapat dibedakan menjadi adsorpsi fisis(physical adsorption)

dan adsorpsi kimia (chemical adsoption). Secara umum adsorpsi fisis mempunyai

gaya intermolekular yang relatif lemah, sedangkan pada adsorpsi kimia terjadi

pembentukan ikatan kimia antara molekul adsorbat dengan molekul yang terikat

pada permukaan adsorben. Pertukaran ion adalah suatu fenomena atau suatu

proses yang melibatkan pertukaran dapat balik antara ion-ion dalam larutan

dengan ion yang terikat dalam bahan penukar ion. Pada proses itu, tidak ada

perubahan secara permanen dalam struktur padatan. Mekanisme pertukaran ini

didasarkan pada sifat sorptif dari tempat yang bermuatan negatif dalam adsorben

terhadap ion bermuatan positif yang terjadi karena interaksi gaya Coulomb.

Pertukaran ion dapat dikategorikan juga sebagai proses sorption seperti halnya

adsorpsi, yaitu sejumlah tertentu bahan terlarut (solute) di fase fluida secara

selektif tertransfer ke dalam suatu

Page 5: Laporan praktikum kesetimbangan kimia

partikel yang tak larut. Pertukaran ion kadang disebut juga counterion

adsorption(Kundari,2008).

Keadaan kesetimbangan dinamik ini ditandai dari hanya adanya satu

konstanta kesetimbangan.Bergantung pada jenis spesies yang bereaksi, konstanta

kesetimbangan dapat dinyatakan dalam molaritas (untuk larutan) atau tekanan

parsial (untuk gas).Konstanta kesetimbangan memberikan informasi tentang arah

akhir dari suatu reaksi reversible dan konsentrasi-konsentrasi dari campuran

kesetimbangannya.Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesetimbangan

kimia.Seperti perubahan konsentrasi. Perubahan konsentrasi dapat mempengaruhi

posisi keadaan kesetimbangan, atau lebih tepatnya jumlah relatif reaktan dan

produk. Perubahan tekanan dan volume kemungkinan memberikan pengaruh

yang sama terhadap sistem gas dalam kesetimbangan. Hanya perubahan suhu

yang dapat mengubah nilai konstanta kesetimbangan. Katalis dapat mempercepat

tercapainya keadaaan kesetimbangan dengan cara mempercepat laju reaksi maju

dan laju reaksi balik. Tetapi katalis tidak dapat mengubah posisi kesetimbangan

atau konstanta kesetimbangan.Hanya sedikit reaksi kimia yang berlangsung satu

arah.Kebanyakan merupakan reaksi reversible. Pada awal proses reversible, reaksi

berlangsung maju ke arah pembentukan produk. Segera setelah beberapa molekul

produk terbentuk, proses balik mulai berlangsung, yaitu pembentukan molekul

reaktan dari molekul produk. Bila laju reaksi maju dan laju reaksi balik sama

besar serta konsentrasi reaktan dan konsentrasi produk tidak lagi berubah seiring

berjalannya waktu, maka tercapailah kesetimbangan kimia (Chang,2003).

Page 6: Laporan praktikum kesetimbangan kimia

Banyakreaksitidakberlangsunghinggaselesaitetapimendekatisuatukeada

ankesetimbangan, di manaprodukdanreaktanyangtidakterpakaikedua-

duanyaterdapatdalamjumlah yang relative tertentubanyaknya.

Begitukesetimbangantercapai, takakanadalagiperubahankomposisilebihlanjut yang

terjadi.

Keadaankesetimbangandigambarkansecarakuantitatifmelaluitetapankesetimbanga

nreaksi yang tergantungpadasuhu di manareaksiberlangsung (Oxtoby, 2001).

Page 7: Laporan praktikum kesetimbangan kimia

BAB III

METODE PRAKTIKUM

I. Alat dan Bahan

A. Alat

Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut:

- Corong pisah 2 buah

- Pipet tetes 3 buah

- Labu Erlenmeyer 3 buah

- Buret 2 buah

- Statif dan klem 2 pasang

- Gelas ukur 25 dan 100 mL 1 buah

- Pipet skala 5 dan 25 mL 1 buah

- Botol semprot 1 buah

- Botol timbang 1 buah

- spatula 1 buah

- batang pengaduk 1 buah

- filler 1 buah

B. Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut:

- Larutan Na-tiosulfat 0,02 M - Larutan amilum 1 %

- Larutan KI 0,1 M - Kristal KI

- Larutan iod jenuh dalam CHCl3 - aquadest

Page 8: Laporan praktikum kesetimbangan kimia

II. Prosedur Kerja

Dimasukkan ke dalam

Corong pisahA (CHCl3) Corong pisah B (CHCl3)

diisi

diisi

100 mL air 100 mL larutan KI 0,1N

Reaksi larutan setimbang

- Diambil masing-masing 5 ml lapisan dietil

eter dan dimasukkan dalam Erlenmeyer

- Ditambahkan 2 g padatan KI dan 20 mL

air sambil diguncang

- Dititrasi dengan larutan Na-tiosulfat 0,02

M

- Ditambahkan indicator amilum 1%

Warna biru

Corong pisah A Corong pisah

BBA

- Diambil sebanyak 50 mL lapisan air

- Dititrasi dengan larutan Na-Tiosulfat

Warna bening

30 ml larutan I2 jenuh

Page 9: Laporan praktikum kesetimbangan kimia

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

I. Hasil Pengamatan

Volume

Botol A Botol B

Lapisan air Lapisan

CHCl3 Lapisan KI

Lapisan

CHCl3

Volume yang

dipipet 50 ml 5 ml 50 ml 5 mL

Volume yang

dititrasi 50 ml 25 ml 50 ml 25 mL

Volume

Na2S2O3 7.8 ml 8.9 ml 10.5 ml 8.5 ml

II. Reaksi Lengkap

Reaksi – reaksi yang terjadi dalam percobaan ini antara lain:

1.I2 + KII3- + K

+

2.2I2 + 2 H2O 4HI +O2

3.I2 + 2 Na2S2O3 2 NaI + Na2S4O6

III. Perhitungan

1. Botol A

KD =

KD = 41.11156.0

78.1

508.7

59.8

mlml

mlml

2. Botol B

Diketahui mol I2 = 1. 10-5

mol

Page 10: Laporan praktikum kesetimbangan kimia

Konsentrasi I2 dalam CHCl3

[I2]CHCl3 =

M

ml

ml

5

5

1034.0

10.125

5.8

Konsentrasi I2 dalam H2O

[I2]H2O bebas =

M

M

5

5

10029.0

41.11

1034.0

= x mol I2

M

ml

ml

5

5

1021.0

1050

5.10

= - H2O

= (0.21 x 10-5

) – (0.029 x 10-5

)

= 0.181 x 10-5

M

setimbang= 0.1 –

= 0.1 – (0.181 x 10-5

)

= 0.1 – 0.00000181

= 0.09999819 M ≈ 0,1 M

Tetapan kesetimbangan (Kc)

Kc = ]][[

][

2

3

II

I

Page 11: Laporan praktikum kesetimbangan kimia

323.5

105323.0

1034.0

10181.0

)1.0)(1034.0(

)10181.0(

6

5

5

5

Page 12: Laporan praktikum kesetimbangan kimia

IV.Pembahasan

Kesetimbangan kimia adalah suatu propses yang terjadi dalam

larutan yang meliputi perubahan fisika seperti dalam peleburan, penguapan

dan perubahan kimia yang termaksud elektrokimia. Reaksi kimia yang sering

digunakan dalam pemeriksaan kimia, yaitu reaksi yang berlangsung bolak-

balik dan jalannya reaksi bergantung pada tekanan luar, seperti kadar zat yang

bereaksi, suhu, tekananan dan sebagainya.

Jika reaksi kimia berlangsung reversible, maka reaksi itu akan

berlangsung terus sampai terjadi kesetimbangan dinamis. Pada kesetimbangan

laju reaksi pembentukan hasil reaksi persis sama dengan pereaksinya. Pada

saat kesetimbangan itu, kepekatan atau konsentrasi pereaksi maupun hasil

reaksi boleh dikatakan tidak berubah meskipun reaksi dibiarkan terus

berlangsung selama tidak ada gangguan dari luar system.

Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan mengenai

kesetimbangan kimia dengan tujuan menentukan tetapan kesetimbangan

reaksi antara yod dengan kalium iodida. Berdasarkan teori iod kelarutannya

dalam air sangat kecil , sedangkan jika di larutkan dalam kalium iodida , iod

dapat mudah larut , di karenakan pada kalium iodida , iod membentuk

senyawa kompleks triodida. Berbeda dengan iod yang dilarutkan dalam air,

untuk melarutkannya di tambahkan KI yang akan bereaksi sehingga

membentuk KI3 , hal yang menyebabkan iod kurang larut dalam air adalah

perbedaan kepolaran, di mana air bersifat polar, sedangkan iod bersifat

nonpolar.

Page 13: Laporan praktikum kesetimbangan kimia

Pada percobaan iniCHCl3 dimasukkan ke dalam dua corong pisah

A dan B. ke dalam corong A dimasukkan air sebanyak 100 mL. Penambahan

ini dimaksudkan untuk mengetahui kelarutan yod dalam air selanjutnya

d iguncang kuat -kuat dan d id iamkan beberapa

meni t .Pengguncangan dimaksudkan agar yod terdistribusi secara

sempurna ke dalam dua fase yaitu fase air dan fase CHC13,selain itu

dengan terjadinya percampuran dapat mempercepat terjadinya

reaksi(terdistribusi secara sempurna),. Terjadinya kesetimbangan dapat

diketahui dengan adaya pemisahan antara fase air dan dan fase iod. Nilai

koefisien distribusi yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan yaitu 11,41.

Pada corong B dimasukkan larutan KI 0,1 M, sama seperti pada

perlakuaan pertama corong tersebut diguncang kuat-kuat dan didiamkan

selama beberapa menit, terlihat bahwa CH3Cl dan I2tidak bercampur

melainkan membentuk lapisan dimana pada lapisan atas terdapat KI

sedangkan I2 terdapat di lapisan bawah. Dari hasil percobaan

tersebut dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan kelarutan

antara I2 dan CHCl3. Dimana berdasarkan hasil perhitungan

diperoleh nilai kelarutan I2 dalam CH3Cl adalah sebesar 0,34 x10-5

M sedangkan kelarutan I2 dalam air adalah sebesar 0,029 x10-5

M.

Setelah diketahui nilai dari kelarutan I2 dalam air dan

CH3Cl maka dilakukan proses pengeluaran I2 yang terdapat dalam

CH3Cl yaitu dengan cara menstandarisasinya dengan larutan baku

Na-tiosulfat. Larutan natrium tiosulfat digunakan sebagai larutan standar

Page 14: Laporan praktikum kesetimbangan kimia

karena memiliki kemumian tinggi dan tidak bersifat higroskopis dan

konsentrasinya telah diketahui dengan tepat dan cepat berubah saat berada

saat bercampur dengan senyawa tertentu. Untuk mengetahui adanya yod

dalam larutan maka diadakan penambahan amilum 1% sebelum titrasi

dilangsungkan.Larutan amilum tersebut menjadi indikator untuk

mengetahui apakah titik akhir titrasi telah tercapai atau belum.Pada titik

akhir titrasi terjadi perubahan warna yaitu menjadi warna biru.Berdasarkan

hasil perhitungan diperoleh nilai kesetimbangan (Kc) I2 yang

diperoleh yaitu sebesar 5,323.

Page 15: Laporan praktikum kesetimbangan kimia

BAB V

PENUTUP

I. Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum ini dapat ditarik kesimpulan

bahwa nilai tetapan kesetimbangan iod dalam kalium iodida adalah

sebesar 5,323.

II. Saran

Saran yang saya ajukan setelah mengikuti praktikum ini yaitu

agar saat praktikum lebih teliti agar tidak terjadi kesalahan.

Page 16: Laporan praktikum kesetimbangan kimia

DAFTAR PUSTAKA

Chang,Raymond.2004. Kimia Dasar Edisi Ketiga Jilid 2. Erlangga : Jakarta.

Oxtoby, David W. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern.Erlangga : Jakarta.

Harun,2004.Modul Kimia Kesetimbangan. Surabaya: Direktorat Jendral

Pendidikan.

Kundari, 2008.Tinjauan Kesetimbangan Adsorpsi Tembaga Dalam Limbah

Pencuci Pcb Dengan Zeolit. Jurnal Batan. Vol.1. Hal.490 – 491

[20 November 2013].

Sari,2012.Data Kesetimbangan Uap-Air Dan Ethanol-Air DariHasil Fermentasi

Rumput Gajah.Berkala Ilmiah Teknik Kimia. Vol.1. Hal. 37

[20 November 2013].

Page 17: Laporan praktikum kesetimbangan kimia

ABSTRAK

Kesetimbangan kimia adalah suatu propses yang terjadi dalam larutan yang

meliputi perubahan fisika seperti dalam peleburan, penguapan dan perubahan

kimia yang termaksud elektrokimia.tujuan dari praktikum kesetimbangan kimia

ini yaitu menentukan tetapan kesetimbangan reaksi anatara yod dengan kalium

iodida. Prinsip praktikum pada percobaan kesetimbangan kimia ini yaitu

menentukan konsentrasi kesetimbangan reaksi antara yod dengan kalium iodida

yang beradasarkan koefisien distribusi suatu larutan.Pada praktikum ini, dimana

menentukan tetapan kesetimbangan I2 dengan menggunakan CHCl3 dan larutan KI

Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh nilai nilai tetapan kesetimbangan

iod dalam kalium iodida adalah sebesar 5,323.

Kata Kunci :Kesetimbangan, Nilai Kc, Ion iod,

Page 18: Laporan praktikum kesetimbangan kimia

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA FISIK I

PERCOBAAAN II

KESETIMBANGAN KIMIA

OLEH :

NAMA : WA ODE AMALIA

STAMBUK : A1C4 12 051

KELOMPOK : IV (EMPAT)

ASISTEN PEMBIMBING : AMIRUL ADNIN

LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2013

Page 19: Laporan praktikum kesetimbangan kimia

TUGAS SETELAH PRAKTIKUM

KIMIA FISIK I

PERCOBAAAN III

KIMIA PERMUKAAN I

OLEH :

NAMA : WA ODE AMALIA

STAMBUK : A1C4 12 051

KELOMPOK : IV (EMPAT)

LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2013

Page 20: Laporan praktikum kesetimbangan kimia

1. Apakah proses adsorpsi dalam percobaan ini merupakan adsorpsi fisik atau

kimisorpsi ? Jelaskan perbedaan anatara kedua jenis adsorpsi tersebuut dan

berikan contoh ?

Jawab :

Percobaan ini termasuk dalam kimisorpsi.

Perbedaan adsorpsi fisik ( Fifisorpsi) dan kimisorpsi :

Pada adsorpsi fisik atau fisisorpsi terdapat antaraksi van der Waals antara

adsorpsi dan substrat. Antaraksi van der Waals mempunyai jarak jauh,

tetapi lemah dan energi yag dilepaskan jika partikel terfisisopsi

mempunyai orde besaran yang sama dengan entalpi kondensasi. Entalpi

fisisorpsi dapat diukur dengan mencatat kenaikan temperature sampel

dengan kapasitas kalor yang diketahui dan nilai khasnya berada sekitar 20

kJ mol-1

. Kuantitas energi sekecil ini dapat diabsorpsi sebagai vibrasi kisi

dan dihilangkan sebagai gerakan termal. Molekul yang melambung pada

permukaan seperti batuan akan kehilangan energinya perlahan-lahan dan

akhirnya terabsorpsi pada permukaan.

Contohnya : Dispersi atau interaksi dipolar

Pada Kimisorpsi partikel melekat pada permukaan dengan membentuk

ikatan kimia (biasanya ikatan kovalen) dan cenderung mencari tempat

memaksimumkan bilangan koordinasinya dengan substrat. Entalpi

kimisorpsi jauh lebih besar dari pada untuk fisisorpsi , dan nilai khasnya

Page 21: Laporan praktikum kesetimbangan kimia

adalah sekitar -200 kJ mol-1

. Molekul yang terkimisorpsi dapat terpisah

karena tuntutan valensi atom permukaan yang tidak terpenuhi.

Contohnya : adsorpsi pada larutan HCl dengan arang aktif.

2. Bagaimana isotermal adsorpsi Freundich untuk adsorpsi gas pada permukaan

zat padat ? Jelaskan apa batasannya ?

Jawab :

Entalpi absorpsi bergantung pada tingkat peutupan permukaan terutama

karena partikel absorpat berinteraksi.Jika partikel saling menolakkan maka

entalpi absorpsinya menjadi kurang isoterm (kurang negatif) dengan

bertambahnya penutupan. Untuk absorpsi gas, partikel-partikel berdiam pada

permukaan secara tidak teratur sampai pemadatan menuntut keteraturan. Jika

partikel absorpat saling menarik, parikel itu cennderung membentuk pulau-

pulau dan pertumbuhan terjadi pada perbatasannya.Absorpat ini juga

memperlihatkan transisi teratur-tak teratur, jika cukup dipanaskan agar

gerakan termal mengatasi atraksi partikel-partikel, tetapi tidak terlalu panas

sehingga partikel itu terdesorpsi.

3. Mengapa isotermal adsorpsi Freundich untuk adsorpsi pada pemukaan zat

padat kurang memuaskan dibandingkan dengan adsorpsi Langmuir ?

Jawab :

Isoterm Langmuir meramalkan diperolehnya garis lurus jika p/V dialurkan

terhadap p sedangkan pada isoterm Freundich garis lurus dapat diramalkan

dengan mengalurkan ln V terhadap ln p. Pada permukaan zat padat, partikel-

Page 22: Laporan praktikum kesetimbangan kimia

partikel zat yang terabsorpsi akan menunjukkan nilai entalpi yang kurang

negatif saat bertambah. Berdasarkan isoterm Freundich hal ini akan menjadi

tidak linear sehingga isoterm Freundich akan menghasilkan nilai yang kurang

memuaskan saat diberlakukan pada permukaan zat padat.

4. Pada persamaan (x/m = ap/(1+bp). Ubahlah persamaan tersebut dalam bentuk

praktis untuk menyelidiki apakah suatu proses adsorpsi menurut isotermal

Langmuir ?

Jawab :

Berdasarkan persamaan (x/m = ap/(1+bp) suatu proses adsorpsi dapat dikatan

berlangsung menurut isoterm Langmuir jika menunjukkan garis lurus pada

grafik berdasarkan data yang dijadikan patokan. Garis lurus ini menunjukkan

p/V dialurkan terhadap p.

Berdasarkan kesetimbangan dinamika :

AMMApermukaang )()(

Dengan konstanta laju ka untuk absorpsi, kd untuk desorpsi, Laju perubahan

penutupan permukaan karena adsorpsi sebanding dengan tekanan A sebesar p

dan jumlah tempat kosong N(1- ) dengan N merupakan jumlah tempat total :

)1(pNka

Laju perubahan karena desorpsi sebanding dengan jumlah spesies yang

terabsorpsi, N , maka :

Page 23: Laporan praktikum kesetimbangan kimia

Nkd

Pada keseimbangan, kedua laju itu sama, dan penyelesaian untuk

menghasilkan isoterm Langmuir ;

d

a

p

p

k

k K

K

K dimana

1

5. Jika pada persamaan tersebut diatas, tekanan “p” diganti dengan konsentrasi

zat pada kesetimbangan, apakah persamaan Langmuir juga berlaku pada

percobaan ini ?

Jawab :

Tidak, persamaan Langmuir tidak akan berlaku pada percobaan ini jika nilai p

pada (x/m = ap/(1+bp) digantikan dengan konsentrasi zat, karena konsentrasi

zat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah zat yang

terabsorpsi. Artinya perubahan isotermal adsorpsi akan tidak beraturan dengan

nilai konsentrasi yang berbeda-beda untuk masing-masing zat uji.

Page 24: Laporan praktikum kesetimbangan kimia