LAPORAN PRAKTIKUM KBA II.doc

8
LAPORAN PRAKTIKUM KBA II ISOLASI ASAM USNAT DARI KAYU ANGIN USNEA SP DISUSUN OLEH KELOMPOK VII MIFTAHUL JANNAH MIMI SULASTRI MUSWIROTUN STIKES HARAPAN IBU JAMBI PRODI FARMASI

Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM KBA II.doc

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM KBA II.doc

LAPORAN PRAKTIKUM KBA II

ISOLASI ASAM USNAT DARI KAYU ANGIN

USNEA SP

DISUSUN OLEH KELOMPOK VII

MIFTAHUL JANNAH

MIMI SULASTRI

MUSWIROTUN

STIKES HARAPAN IBU JAMBI PRODI

FARMASI

TAHUN AJARAN 2014/2015

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM KBA II.doc

1.TUJUAN

Mengisolasi asam usnat dari kayu angin dan mempelajari proses sokletasi serta permunian dengan metode rekristalisasi.

Untuk mengetahui identifikasi simplisia usnea spp (kayu angin) secara makroskopis

dan mikroskopik.

Untuk mengetahui kemurnian dari simplisia usnea spp (kayu angin).

Untuk mengetahui golongan senyawa yang terdapat pada simplisia usnea spp (kayu

angin).

2.TEORI DASAR

Tumbuhan memiliki banyak kandungan senyawa kimia yang dapat di manfaatkan

sebagai bahan obat. Terkadang banyak penyakit yang tidak dapat di sembuhkan dengan obat

kimia melainkan dapat disembuhkan dengan obat alami dari tumbuhan.

Asam usnat adalah salah satu jenis asam yang diperoleh dari lumut kerak genus

usnea,juga dapat diperoleh dari lumut kerak lainnya dari genus Ramalina (Usneaceae) dan

Cladonia (Cladoniaceae). Diantara flora ulat (lumut lumutan berkulit keras) yang sangat

bnayak jumlahnya,hanya beberapa saja yang digunakan dalam industri jamu di indonesia.

semua termasuk marga usnea .

Kayu angin merupakan dua organisme yang terdiri atas cendawan dan ganggang

protococcus yang bersimbiosis membentuk suatu kesatuan indifidu. Keseluruhan tumbuhan

pada umumnya berwarna hijau pucat kebiruan,tumbuhan tegak atau berjumbal,dan

panjangnya sampai 30 cm atau lebih. Cabang cabangnya pejal atau kosong,membentuk talus

berbentuk benang atau ranting, bentuknya bulat atau memenjang, cabang berfariasi, sering

kali kasar, berwarna hijau kelabu atau hujau kekuningan. Di indonesia terutama di jumpai di

daerah pegunungan, namun dapat pula di jumpai di dataran rendah dengan kelembaban udara

yang cukup tinggi. Kayu angin tumbuh sebagai tumbuhan epifit di bahan kayu yang tinggi

sebab kelembaban dan cahaya tinggi merupakan faktor yang mutlak bagi perkembanagannya.

Usnea spp mengandung asam usnin, babatolat, usneatin, asam berbatin. Disamping itu

usnea spp juga mengandung saponin,flavonoid dan polifenol. Dilaporkan bahwa asam usnin

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM KBA II.doc

yang dikandung usnea spp mempunyai potensi antibakteri yang efektif terhadap bakteri gram

positif.

Tumbuhan ini digunakan sebagai obat untuk melarutkan lemak yang berlebihan ,

pengobatan penyakiy TB, dan untuk memperbaiki pencernaan. Batangnya dapat digunakan

sebagai obat sakit perut, bisul, borok, disentri dan sariawan, perut kembung, influenza,

pening, sukar kencing.

3. ALAT DAN BAHAN

ALAT

Soklet Labu destilasi 250 ml Kondensor Heating mantle Erlenmeyer 125 2 buah Rotari evaporator Vial 20 ml Botol gelap Vial 100 ml Cawan penguap Beaker glass 100 ml Termometer

BAHAN Kayu angin 50 gram N-heksana 150 ml Kertas saring Etil asetat Metanol 100 ml

4.PROSEDUR KERJA Minggu pertama

Bungkus sampel kayu angin sebanyak 50 gram menggunakan kertas saring sedemikian rupa hingga sampel kayu angin tersebut bisa masuk kedalam alat sokletasi, setelah kayu angin dibungkus masukkan kedalam alat sokletasi kemudian pasang kondensor dan mantel pemanas,setelah itu masukkan pelarut n-heksan dan lakukan proses sokletasi sehingga penyaringan sempurna hingga hasil atau larutan yang di dapatkan bening .

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM KBA II.doc

Minggu keduaSetelah di dapat hasil sokletasi dari asam usnat menjadi bening maka pada minggu kedua larutan bening dari asam usanat di pekatkan dengan rotari evaporator hingga di peroleh ekstrak kental dari asam usnat setelah itu di tambahkan 5 ml etil asetat (panaskan) hingga kristal dari asam usnat larut dengan baik,kemudian masukkan ke dalam botol vial 20 ml setelah itu masukkan kedalam freezer biarkan beberapa hari.

Minggu ketigaLakukan penyaringan pada kristal yang terbentuk dengan kertas saring,lalu bilas dengan metanol dingin. Tentukan titik leleh kristal terbentuk dan randemen dari asam usnat tersebut.

5.HASIL PENGAMATAN

Minggu pertam

Dari hasil sokletasi di peroleh hasil filtrat kuning dengan adanya kristal

Dengan berat : Berat vial = 9,58 gram

Berat vial + kristal = 12,5 gram-

2,92 gram

Minggu kedua

Dari hasil rotari evaporator di peroleh ekstrak kental

Dengan berat : Berat vial = 12,39 garam

Berat vial + Kristal = 14,25 gram -

1,68 gram

Hasil dari minggu kedua disaring menggunakan kertas saring dan di bilas menggunakan

metanol dingin setelah itu di ambil filtratnya dan di satukan dengan hasil kristal yang di

peroleh pada minggu pertama.

Minggu ketiga

Titik leleh kristal : 75BC

Hasil yang di peroleh dari asam usnat sp : Minggu pertama 2,92 gram

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM KBA II.doc

Minggu kedua 1,86 gram +

4,78 gram

Perhitungan Randemen : 4,78 gram x 100 % = 9,56 %

50 gram

6. PEMBAHASAN

Asam usnat merupakan salah satu isi dari kandungan kimia dari usnea sp atau yang lebih

sering di sebut dengan kayu angin oleh masyarakat awam. Pada isolasi asam usnat atau kayu

angin, sampel dari asam usnat yaitu berupa akar, akar tersebut di timbang sebanyak 50 gram

kemudian di bersihkan setelah bersih lakukan sokletasi hingga di dapat hasil larutan yang

berwarna kuning yang terdapat endapan berupa kristal. Pelarut yang digunakan dalam isolasi

asam usnat ini yaitu n-Heksan karena senyawa tersebut bersifat non polar sehingga harus di

larutkan dengan menggunakan pelarut nonpolar pula, agar senyawanya dapat larut dan di

dapat hasil yang bagus. Adapun fungsi atau guna dari pelarut n-Heksan disini yaitu untuk

mengikat senyawa aktif yang terkandung di dalam tumbuhan asam usnat tersebut. Tanaman

asam usnat termasuk kedalam golongan senyawa polifenol, jadi pelarut yang bisa di gunkan

salah satunya menggunakan pelarut n-Heksan yaitu pelarut non polar. Selain itu sifat dari

pada senyawa yang akan di murnikan bersifat polar.

7.KESIMPULAN

Pada praktikum kali ini maka dapat di simpulkan bahwa, dapat kita ketahui dari isolasi

asam usnat menggunakan proses ekstraksi sokletasi dan menggunakan rotari untuk

mendapatkan ekstrak kental. Isolasi dari kayu angin 50 gram maka di dapat hasil ekstrak

kental dan kristalisasi sebanyak 4,78 gram dengan randemen yang di dapatkan sebanyak

9,56% dan titik leleh yang di dapatkan yaitu pada suhu 75BC, yang seharusnya kristal akan

meleleh pada suhu 183-194BC. Hal ini di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu diantaranya

kesalahan praktikan yang kurang hati hati ketika melakukan tahapan pengerjaan dan juga

kurang hati hatinya dalam penyiapan sampel.

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM KBA II.doc

8.DAFTAR PUSTAKA

Solichin,M.,Merati,Y.,Myrna,S.N., Analisa Kuantitatif Asam Usnat secara KLT-Densitometri, Warta Tumbuhan Obat Indonesia, 4, 10-13, 1992

Kheir,Y.M.,and Patel,M.B., Isolation of Usnic Acid from Sundanese Drug Usnea moliiuscula, Planta Medica, 27,171-172,1975.

Kardono,.B.S.,Zaw,.K,Aand Sugiarso,Sugeng.,Chemical Constituents Of Usnea spp fromTawangmangu.1996

Tjirosoepomo, gembong. 1989. Taksanomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press