Laporan Praktikum Katak

17
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kelas Amphibia mencakup sekitar 4000 spesies. Kelompok hewan ini umumnya hidup di dua tempat, yaitu air dan darat selama metamorfosisnya. Banyak jenis katak di air saat masih berupa larva. Larva katak yang disebut kecebong atau berudu ini tidak memiliki kaki namun memiliki insang dan berekor. Dalam metamorfosis selanjutnya, dua pasang kaki katak berkembang, sedangkan insang dan ekornya menghilang. Setelah kakinya berkembang, katak hidup di darat dan bernafas dengan paru-paru. 1 Sebagian besar amphibian memiliki ciri-ciri khusus lainnya, yakni berkulit licin tidak bersisik, menggunakan energi lingkungannya untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan eksoterm, fertilisasi secara eksternal di air, genangan air, atau tempat yang lembap seperti di bawah daun, menghasilkan telur (bersifat ovipar) yang tidak bercangkang. Tidak semua amphibia hidup di dua tempat kehidupan. Beberapa jenis katak, salamander, dan ceacilia ada yang hanya hidup di air dan ada yang hidup di darat. Namun, sebagian besar amphibian hidup di dekat air dan tempat yang lembap seperti rawa dan hutan hujan tropis. Amphibian terdiri dari tiga ordo yaitu Anura, Urodela, dan Apoda. 2 1 Rhiezky, http/ Blogspot.com/ 27 juni 2011 2 Ibid,

Transcript of Laporan Praktikum Katak

Page 1: Laporan Praktikum Katak

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kelas Amphibia mencakup sekitar 4000 spesies. Kelompok hewan ini

umumnya hidup di dua tempat, yaitu air dan darat selama metamorfosisnya. Banyak

jenis katak di air saat masih berupa larva. Larva katak yang disebut kecebong atau

berudu ini tidak memiliki kaki namun memiliki insang dan berekor. Dalam

metamorfosis selanjutnya, dua pasang kaki katak berkembang, sedangkan insang dan

ekornya menghilang. Setelah kakinya berkembang, katak hidup di darat dan bernafas

dengan paru-paru.1

Sebagian besar amphibian memiliki ciri-ciri khusus lainnya, yakni berkulit

licin tidak bersisik, menggunakan energi lingkungannya untuk mengatur suhu

tubuhnya sehingga tergolong hewan eksoterm, fertilisasi secara eksternal di air,

genangan air, atau tempat yang lembap seperti di bawah daun, menghasilkan telur

(bersifat ovipar) yang tidak bercangkang. Tidak semua amphibia hidup di dua tempat

kehidupan. Beberapa jenis katak, salamander, dan ceacilia ada yang hanya hidup di

air dan ada yang hidup di darat. Namun, sebagian besar amphibian hidup di dekat air

dan tempat yang lembap seperti rawa dan hutan hujan tropis. Amphibian terdiri dari

tiga ordo yaitu Anura, Urodela, dan Apoda.2

1 Rhiezky, http/ Blogspot.com/ 27 juni 2011 2 Ibid,

Page 2: Laporan Praktikum Katak

B. Tujuan

Adapun tujuan pada prktikum ini yaitu mahasiswa dapat membedakan

bangian morfologi, anatomi dan sistem-sistem yang terdapat pada amphibi

C. Manfaat

Adapun manfaat pada raktikum ini yakni mahasiswa mampu membedakan

katak dan bufo, dan mampu membedakan antara morfologi, anatomi dan organ-organ

yang terdapat pada katak sawah.

Page 3: Laporan Praktikum Katak

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kodok (bahasa Inggris: frog) dan katak alias bangkong (b. Inggris: toad)

adalah hewan amfibia yang paling dikenal orang di Indonesia. Anak-anak biasanya

menyukai kodok dan katak karena bentuknya yang lucu, kerap melompat-lompat,

tidak pernah menggigit dan tidak membahayakan. Hanya orang dewasa yang kerap

merasa jijik atau takut yang tidak beralasan terhadap kodok. Kedua macam hewan ini

bentuknya mirip. Kodok bertubuh pendek, gempal atau kurus, berpunggung agak

bungkuk, berkaki empat dan tak berekor (anura: a tidak, ura ekor). Kodok umumnya

berkulit halus, lembab, dengan kaki belakang yang panjang. Sebaliknya katak atau

bangkong berkulit kasar berbintil-bintil sampai berbingkul-bingkul, kerapkali kering,

dan kaki belakangnya sering pendek saja, sehingga kebanyakan kurang pandai

melompat jauh. Namun kedua istilah ini sering pula dipertukarkan penggunaannya.3

Dalam mempelajari ciri-ciri amphibi Bufo sp dan Rana sp dibedakan atas

kepala, badnag dan anggota gerak tidak mempunyai leher dan ekor. Pada kepala

berbentuk segitiga dengan moncong yang tumpul, celah mulut lebar, bentuknya lebih

kurang spsrti bulang sabit. Rahan bawah tidak bergerigi, rahan atas bergerigi atau

tidak. Didalam mulut terdapat lidah yang melekat pada dasar bawah bagian entreroir,

ujung berbelah atau tidak utuh, runcing atau tumpul, lubang hidung satu pasang

dilengkapai kelopak mata atas yang tebal. Dan pada anggota gerak tungkai depang

3 Wikipedia, Katak, http://wikipedia.org, 27 Juni 2011.

Page 4: Laporan Praktikum Katak

lebih pendek, dibedakan atas humerus, radio, ulna, karpus dan dilengkapai dengan 4

buah jari, tungkai belakang lebih panjamg. Diantara jari-jari pada umumnya terdapat

selaput tipis, ujung jari dapat tumpul atau dilengkapai bantalan yang lebar dan tebal.4

Ampibi memiliki dua siklus hidup yaitu di air dan di darat amphibi yang

masih muda biasanya hidup di air dan yang telah dewasa akan berpindah hidup di

darat, ampibi tetap membutuhkan air. Tanpa air maka kulit akan kekeringan. Telur-

telur ampibi harus diletakkan dealam air dan tidak boleh dalam kondisi kering.

Ampibi betina kana menempetkan sejumlah telur-telurnya di air, kemudian ampibi

jantang akan memberikan spermanya juga di air. Hanya sebagian dari telur-telur itu

terbuahi oleh sperma. Ampibi yang masih muda memiliki berbedaan bentuk denagn

yang telah dewasa, ampibi yang masih muda disebut dengan kecebong, dan

mempunyai struktur yang berbeda dengan ampibi yang dewasa. Kecebong hidup di

air dan bernafas dengan menggunakan ingsan. Katak dewasa mempunyai paru-paru

dan dapat mengambil oksigen yang ada di udara. Katak akan mengambil oksigen

melalui kulit yang selalu basah dan lurus ke mulutnya. Katak maupun kodok tidak

mempunyai ekor. Mereka juga mempunyai mulut yang lebar, lidah yang panjang, dan

mempunyai dua pasang kaki, pada kaki yang terdapat dibalakang lebih panjang dan

kuat dari pasang kaki depan yang digunakan untuk melompat pada jarak jauh.5

Katak adalah hewan yang mengalami peralihan tempat hidup, yaitu dari air

berpindah kedarat. Adanya peralihan hidup dari air kedarat, memerlukan adanya daya

4 Tim Dosen, Zoologi vertebrata, UIN, Makassar, 2011, h14.

5 Sylvia S, Biologi Edition, Penebar Swadaya, Jakarta, 1990, h 61.

Page 5: Laporan Praktikum Katak

adaptasi tubuh terhadap lingkunganny. Perubahan yang terjadi pada katak adalah

bentuk tubuh dan organ pernafasan, pada katak sistem pernafasan di dalam air, tetapi

pada saat dewasa katak lebih banyak di darat. Sistem pernafasan katak sesuai dengan

kebiasaan hidup semacam itu, alat penafasan katak berupa: insang, rongga mulut,

kulit dan paru-paru, berudu sepenuhnya bernafas dengan selaput rongga mulut, kulit

dan paru-paru. Permukaan kulit yang selalu basah, memungkinkan udara berdifusi.6

6 Djoko Arisworo, Ilmu Alam, Grafido. Jakarta, 2003, h. 11.

Page 6: Laporan Praktikum Katak

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut :

Hari/ tanggal : Rabu/ 16 Juni 2011-06-15

Pukul : 10.00 – 12.00 WITA

Tempat : Laboratorium Zoologi Lantai 2

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Alauddin

Makassar Samata-Gowa.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Adapun alat yang digunakan pada praktiku ini adalah papan bedah

atau papan seksi, alat bedah, kapas , botol dan tissue

2. Bahan

Adapaun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu eter dan

katak (Rana cancarivora).

Page 7: Laporan Praktikum Katak

C. Cara Kerja

Adapun cara kerja pada praktikum ini yaitu :

1. Menyiapkan katak (Rana cancarivora) yang akan digunakan.

2. Memasukkan katak (Rana cancarivora) ke dalam botol yang telah di beri eter.

3. Meletakkan katak (Rana cancarivora) yang telah dibius sebelumnya di atas

papan bedah.

4. Mengamati bagian morfologi serta bagian anatomi katak (Rana cancarivora)

tersebut.

5. Menggambar bentuk morfologi serta bentuk anatomi katak (Rana cancarivora)

beserta bagian-bagiannya.

Page 8: Laporan Praktikum Katak

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Katak

a. Morfologi

1. Bagian dorsal

12345 6 7 8 9 10 11 12

Keterangan :

1. Cavum oris 7. Dorsal

2. Nares 8. Femur

3. Mata (Organum visus) 9. Cloaca

4. Membran tympani 10. Ekteremitas posterior

5. Digity 11. Crus

6. Ekteremitas arterior 12. pes

1. Bagian ventral

Page 9: Laporan Praktikum Katak

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Keterangan ;

1. Cavum oris 5. Cloaca

2. Digity 6. Femur

3. Ektremitas arterior 7. Ektremitas posterior

4. Dorsal 8. Crus

5. Ventral 9. Membran swim

a. Anatomi

1 2 345 6 7

Keterangan :

Page 10: Laporan Praktikum Katak

1. Jantung (Cor)

2. Empedu (Gillbladder)

3. Hati (Hepar)

4. Pankreas

5. Lambung (Ventriculum)

6. Usus (Intestinum)

7. Cloaca

1. Sistem pencernaan

keterangan :

1. Faring

2. Kerongkongan

3. Hati (Hepar)

4. Ventriculum

5. Intestinum

6. Cloaca

2. Sistem respirasi

Keterangan :

1. Trakea

2. Bronkus

3. Paru-paru kanan

4. Alveolus

5. Paru-paru kiri

Page 11: Laporan Praktikum Katak

3. Sistem sirkulasi

Keterangan :

1. Aorta kanan

2. Atrium kanan

3. Ventrikel

4. Atrium kiri

5. Aorta kiri

4. Sistem reproduksi

keterangan :

1. Oviduk

2. Ginjal (Ren)

3. Ureter

4. Kantong kemih

Page 12: Laporan Praktikum Katak

B. Pembahasan

a. Morfologi

Pada katak mempunyai kulit yang selalu basah dan berkelenjar, berjari

4-5 atau lebih sadikit, tidak bersirip. Mata mempunyai kelopak yang dapat

digerakkan, mata juga mempunyai selaput yang menutupi mata pada saat

berada dalam air (disebut membran miktans). Pada mulut terdapat gigi dan

lidah yang dapat dijulurkan. Pada saat masih kecil (berudu) bernapas dengan

insang. Setelah dewasa bernapas dengan menggunakan paru-paru dan kulit.

Suhu tubuh berubah-ubah sesuai dengan keadaan lingkungan (poikioterm).

Dan memiliki warna yang bermacam-macam dengan pola yang berlainan.

b. Anatomi

Pada katak letak Cor (jantung), memiliki bagian-bagian yaitu Atrium

yang memiliki 2 ruangan yaitu dextrum dan sinistrum yang terletak disebelah

cranial, ventricel (satu ruangan), warna lebih muda truncus anterious (batang

nadi) disebelah ventral cor, yang ke luar dari ventricel ke arah cranial dan

sinus venosus, tampak dari sebelah dorsal cor, bagian ini masuk ke atrium

dextrum, dan memiliki warna merah dalam kantong jaringan atau

pericardium yang berisi dengan zat cair lymphe. Jantung berfungsi sebagai

alat untuk, memompa darah ke seluruh tubuh. Hepar berwarna coklat, terdiri

dari lobus dexter dan lobus sinester. Yang berfungsi untuk menawarkan racun

yang masuk ke dalam tubuh bersama makanan. Ia juga berfungsi sebagai

tempat perombakan sel darah merah yang telah tua, ventriculus yang

Page 13: Laporan Praktikum Katak

berwarna putih, panjang, sebelah sisi kiri, intestinum tenue berbentuk bulat

dan berkelok-kelok dan pada intestinum crassum berbentuk lebih besar dari

pada intestinum tenue dan hitam dan cloaka yang berfungsi sebagai tempat

pembuangan makanan.

1. Sistem pencernaan

Sistem pencernaan pada katak meliputi saluran pencernaan dan

kelenjar pencernaan. Pada rongga mulut terdapat gigi berbentuk kerucut

untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa, esofagus

yang berupa saluran pendek, dan ventrikulus (lambung), berbentuk

kantung yang bila terisi makanan dan dapat menjadi lebar. Lambung

katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan

lubang keluar menuju usus, pada intestinum (usus) dapat dibedakan atas

usus halus dan usus tebal. Usus halus yang meliputi duodenum, jejenum,

dan ileum, dan belum jelas batas-batasnya. Untuk usus tebal berakhir

pada rektum dan menuju kloata, dan kloaka yang merupakan muara

bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan

urine. Untuk kelenjar pencernaan pada katak yang terdiri atas hati dan

pankreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang

terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu

yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan.

pankreas berwarna Kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua

Page 14: Laporan Praktikum Katak

belas jari (duadenum). pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan

hormon yang bermuara pada duodenum.

2. Sistem respirasi

Pada Pernapasan katak mengunakan insang pada saat berudu. Tetapi

setelah dewasa insang menghilang dan bernapas dengan menggunakan

paru-paru dan kulit. Katak bernafas pada dengan cara, pada saat udara

masuk melaui lubang hidung kemudian masuk ke dalam rongga hidung.

Dan kemudian masuk ke nares posterior kemudian masuk ke cavum oris

(rongga mulut). Setelah itu ke larynx terus ke bronchus dan selanjutnya

ke pulmo. Di dalam pulmo terjadi pertukaran udara antara oksigen dan

karbondioksida.

3. Sistem sirkulasi

Sistem Sirkulasi pada katak yakni Jantung katak terdiri atas 3 ruang, 2

atrium dan 1 ventrikel Dan sinus venosus yang berfungsi menampung

darah dari pembuluh besar yang akan masuk ke atrium kanan. Untuk arah

aliran darah katak darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke

atrium kiri. Darah yang miskin O2 masuk ke atrium kanan dengan

perantaraan sinus venosus. Dari atrium darah masuk ke ventrikel sehingga

terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan darah yang miskin O2 . Dari

ventrikel darah yang kaya O2 dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat

darah yang miskin O2 dialirkan ke paru-paru ke kulit untuk memperoleh

Page 15: Laporan Praktikum Katak

O2. Peredaran darah katak termasuk peredaran darah ganda (dalam satu

kali peredarannya, darah melewati jantung 2 kali).

4. Sistem reproduksi

Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur kemudian telur

tersebut akan menetas setelah 10 hari. Setelah menetas, telur katak

tersebut menetas menjadi Berudu. Setelah berumur 2 hari, Berudu

mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas. Setelah berumur 3

minggu insang berudu akan tertutup oleh kulit. Menjelang umur 8

minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk, kemudian membesar

ketika kaki depan mulai muncul. Umur 12 minggu, kaki depannya mulai

berbentuk, ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru. Dan

Setelah pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak tersebut akan

berubah menjadi katak dewasa.

5. Klasifikasi

Page 16: Laporan Praktikum Katak

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan pada praktikum ini yakni pada katak Katak mempunyai

sepasang alat gerak yang digunakan untuk berenang, berjalan dan melompat.

Extremitas anterior lebih pendek . terdiri atas empat jari. Sedangkan pada extremitas

psterior lebih panjang dan besar. Terdiri atas lima buah jari. Juga terdapat membran

renang yang berfungsi untuk membantu berenang di dalam air. Sistem sirkulasi pada

katak berbeda dengan pisces karena cor pada katak sudah terbagi menjadi 3 ruangan,

yaitu 2 atrium dan 1 ventrkel. Sistem respirasi pada katak dewasa bernapas dengan

menggunkan paru-paru dan kulit, sedangkan pada saat masih dalam bentuk kecebong

menggunakan insang. Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar

pencernaan. Sistem urogenitalia terdiri atas sistem genitalia dan sistem uropoetica.

Katak betina mempunyai ovarium, telur berwarna hitam. Pembuahan terjadi secara

eksternal, yaitu berada di luar tubuh.

B. Saran

Adapun saran pada praktikum ini yakni dalam melaksanakan percobaan

sebaiknya praktikan lebih teliti dan berhati-hati pada saat melaksanakan percobaan.

Page 17: Laporan Praktikum Katak

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Rhiezky, http/ Blogspot.com/ 27 juni 2011

Anonim. Wikipedia, Katak, http://wikipedia.org, 27 Juni 2011.

Arisworo Djoko. 2003, Ilmu Alam, Grafido: Jakarta.

Sylvia. 1990. Biologi Edition, Penebar Swadaya: Jakarta.

Tim Dosen, 2011, Zoologi vertebrata, UIN, Makassar.