Laporan Praktikum Fomulasi Salep.pdf

14
Laporan Praktikum Salep Calamin 5% No. Uraian 1. Salep calamin 5% 2. Tujuan Praktikum : - Mampu membuat formula dan membuat sediaan salep membuat formula dan pasta yang baik - Mampu melakukan evaluasi sdiaan salep dan pasta - Teori singkat : Salep adalah sediaan setengah padat ditunjukan untuk pemakaian topikal pada kulit ataupun selaput lender. Dasar salep yang digunakan sebagai pembawa didasar salep serap, dasar salep yang yang dapat dicuci dengan air , dasar salep larut dalam air, setiap salep menggunakan salah satu dasar salep tersebut. Berdasarkan kerja farmakologi salep dibedakan menjadi salep epidermik, salep nedodermik dan salep diadermik. Salpe epidermik adalah salep yang memebrikan efek lokal, salep endodermik adalah salep yang melepaskan obat ke kulit namun tidak sampai menembus kulit sedangkan salep diadermik adalah salep yang melepaskan obat sampai menembus kulit. 3. Deskripsi zat aktif dan preformulasi bahan eksipien : 1) Setil alcohol (HPE, 155) Nama lain : alcohol, avol, crodacol, vegarol 1695 Nama kimia : Hexadecan-1-ol Struktur kimia :

description

salep adalah sediaan semi solid yang mengandung bahan obat untuk penggunaan secara topikal.

Transcript of Laporan Praktikum Fomulasi Salep.pdf

Page 1: Laporan Praktikum Fomulasi Salep.pdf

Laporan Praktikum Salep Calamin 5%

No. Uraian

1. Salep calamin 5%

2. Tujuan Praktikum :

- Mampu membuat formula dan membuat sediaan salep membuat

formula dan pasta yang baik

- Mampu melakukan evaluasi sdiaan salep dan pasta

-

Teori singkat :

Salep adalah sediaan setengah padat ditunjukan untuk pemakaian

topikal pada kulit ataupun selaput lender. Dasar salep yang digunakan

sebagai pembawa didasar salep serap, dasar salep yang yang dapat dicuci

dengan air , dasar salep larut dalam air, setiap salep menggunakan salah satu

dasar salep tersebut.

Berdasarkan kerja farmakologi salep dibedakan menjadi salep

epidermik, salep nedodermik dan salep diadermik. Salpe epidermik adalah

salep yang memebrikan efek lokal, salep endodermik adalah salep yang

melepaskan obat ke kulit namun tidak sampai menembus kulit sedangkan

salep diadermik adalah salep yang melepaskan obat sampai menembus kulit.

3. Deskripsi zat aktif dan preformulasi bahan eksipien :

1) Setil alcohol (HPE, 155)

Nama lain : alcohol, avol, crodacol, vegarol 1695

Nama kimia : Hexadecan-1-ol

Struktur kimia :

Page 2: Laporan Praktikum Fomulasi Salep.pdf

Rumus molekul : C16 H34O 242.44

Pemerian : waxy, serpihan putih, granul, kubus, rasa lunak dan bau

khas

Stabilitas : stabil pada keadaan asam, alkalis, cahaya, dan udara

tidak menjadi tengik. Disimpan dalam wadah tertutup

baik, keadaan dingin dan kering

Inkompatibilitas : inkompatibel dengan oksidator kuat. Setil alcohol

menurunkan titik leleh ibuprofen yang menghasilkan

konsistensi yang agak lengket selama proses pelapisan

Kristal ibuprofen

Kelarutan : sangat larut dalam kloroform, etanol, (95%) dan air,

praktis tidak larut dalam eter

Kategori :

2). Adeps Lanae

Pemerian : masa seperti lemak, lengket, warna kuning bau khas

Lemak bulu domba adalah zat serupa lemak yang

dimurnikan, doperoleh dari bulu domba Ovis aries yang

dibersihkan dan dihilangkan warna dan baunya.

Mengandung air tidak lebih dari 0.25%. boleh

mengandung antioksidan yang sesuai tidak lebih dari

0.02%

Kelarutan : tidak larut dalam air dapat bercampur dengan air lebih

kurang 2 kali beratnya, agak sukar larut dalam etanol

dingin, lebih larut dalam etanol panas, mudah larut dalam

Page 3: Laporan Praktikum Fomulasi Salep.pdf

eter dan dalam kloroform

Inkompatibilitas : data tidak ditemukan

Stabilitas : data tidak ditemukan

Titik didih dan titik leleh : data tidak ditemukan

3). Parfin liquidum (FI III, 474)

Parafin cair adalah campuran hidrokarbon yang diperoleh dari minyak

mineral sebgai zat pemantab dapat ditambahkan totkoferol atau

butilhidroxytoluen tidak lebih dari 10 bpj

Pemerian :cairan kental transparan tidak berfluoresense tidak

berwarna, hampir tidak berbau hampir tidak mempunyai

rasa

Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%), larut

dalam kloroform, dan dalam eter

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik terlindung dari cahaya

Inkompatibilitas : data tidak ditemukan

Stabilitas : data tidak ditemukan

Titik didih dan titik leleh : data tidak ditemukan

4.) Vaselin flavum (FI III, 633)

Vaselin flavum adalah campuran hidrokarbon setengah padat,

diperoleh dari minyak mineral

Pemerian : masa lunak, lengket, bening kuning muda sampai kuning

sifat ini tetap setelah zat dileburkan dan dibiarkan hingga

dingin tanpa diaduk. Berfluoresensi lemah, juga jika

dicairkan tidak berbau hampir tidak berasa

Kelarutan : memenuhi syarat yang tertera pada vaselin album

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

Penggunaan : basis atau zat tambahan

Inkompatibilitas : data tidak ditemukan

Stabilitas : data tidak ditemukan

Page 4: Laporan Praktikum Fomulasi Salep.pdf

Titik didih dan titik leleh : data tidak ditemukan

5) Calamin (FI IV, 57)

Pemerian : serbuk halus, merah muda, tidak berbau, praktis tidak

berasa Kalmin menagndung ZnO dengan sebagian kecil

besi oksida, mengandung tidak kurang Dari 98% dan tidak

lebih dari 100,5% ZnO, dihitung terhadap zat zat yang telah

dipijarkan

Kategori fungsional : 5% antiseptikum

Kelarutan : tidak larut dalam air, mudah larut dalam asam mineral

Inkompatibilitas : data tidak ditemukan

Stabilitas : data tidak ditemukan

Titik didih dan titik leleh : data tidak ditemukan

4. Formula Utama

R/ Calamin 5%

Adeps Lanae 10%

Cetil Alkohol 5%

Parafin Cair 5%

Vaselin Flavum ad 100%

Usulan formula utama:

1.) Calamine digunakan sebagai zat aktif yang bersifat antispetikum,

konsentrasi yang digunakan untuk sediaan topical adalah 5-15% maka

konsentrasi 5% merupakan konsentrasi yang diperbolehkan sebgai zat

aktif.

Page 5: Laporan Praktikum Fomulasi Salep.pdf

2.) Cetil alcohol berfungsi sebagai stiffening gent, sehingga salep tidak

terlalu cair sehingga konsistensi menjadi lebih kaku, rentang konsentrasi

yang diperbolehkan bahan sebagai stiffening agent adalah 2-10%

maka digunakan sebanyak 5% karena pada kadar 5% cetil alcohol

masuk dalam rentang yang berfungsi sebagai stiffening agent

3.) Paraffin liquid digunakan 5% karena juga digunakan sebagai basis salep

dan sebgai stiffening agent

4.) Adeps lanae digunakan 10% dikarenakan sebagai basis .

Formula Alternatif

R/ Calamin 5%

Cetaceum 10%

Parafin Cair 5%

Vaselin Flavum ad 100%

Usulan formula alternatif:

1.) Tidak digunakan antioksidan karena memepertimbangkan dari

beberapa aspek, salah satunya adalah stabilitas dari zat aktif, sebgaian

besar antioksidan bereaksi dengan oksidator sedangkan didalam zat

aktif calamine mengandung oksidator ZnO sehingga penggunaan

antioksidan dihindari

2.) Cetil alcohol diganti dengan cetaceum karena cetil alcoholl

inkompatibel dengan oksidator

3.) Adeps lanae dihilangkan karena adeps lanae merupakan lemak tak

jenuh sehingga akan menimbulkan reaksi oksidasi pada bahan tersebut

sehingga baunya tidak tengik

4.) Paraffin cair digunakan 5% karena juga digunakan sebagai basis salep

dan sebagai stiffening agent

5. Perhitungan

Salep Formula Utama

1.) Calamine 5% Dalam 10gram 5%x 10 g = 0,5 gram, dilebihkan 2%+10%= 0,561g

Dalam50 gram5x 0,561g = 2,805 g

2.) Adeps lanae 10% Dalam 10 gram 10%x 10 g = 1 gram, dilebihkan 2%+10%= 1,122 g

Page 6: Laporan Praktikum Fomulasi Salep.pdf

Dalam 50 gram5x1,122 g = 5,61g

3.) Cetil alkohol 5% Dalam 10 gram 5%x 10 g = 0,5 gram, dilebihkan 2%+10%= 0,561g

Dalam 50 gram5x0,561 g = 2,805 gram

4.) Paraffin cair 5% Dalam 10 gram 5%x 10 g = 0,5 gram, dilebihkan 2%+10%=0,561

Dalam 50 gram5x0, 561 g = 2,805 gram

5.) Vaselin flavum 74,9%

Dalam 10 gram = 7,49 gram, dilebihkan 2%+10+20%= 10,08 gram

Dalam 50 gram = 50,4 gram

Salep Formula Alternatif

1.) Calamine 5% Dalam 10 gram 5%x 10 g = 0,5 gram, dilebihkan 2%+10%= 0,561 g

Dalam 50 gram5x 0,561 g = 2,805 gram

2.) Cetaceum 10% Dalam 10 gram 10%x 10g = 1 gram, dilebihkan 2%+10%= 1.122

Dalam 50 gram5x 1,122 g =5,61 gram

3.) Paraffin cair 5% Dalam 10 gram 5%x 10 g = 0,5 gram, dilebihkan 2%+10%= 0,561

Dalam 50 gram5%x0,561 g = 2,805 gram

4.) Vaselin flavum 80%

Dalam 10 gram = 8 gram, dilebihkan 2%+10%+20%= 4,49 gram

Dalam 50 gram = 10,77 gram

Jumlah sediaan yang akan dibuat 5 tube untuk uji sediaan akhir sebagai

berikut:

- Uji organoleptik : 1 tube

- Penetapan isi minimum : 5 tube

- Uji homogenitas : 1 tube

Volume tiap tube : 5 gram dilebihkan 2% +10%

Total volume @ tube : 5,61%

6. Penimbangan

- Formula utama

Nama Bahan bobot 10 gram bobot 50 gram

Calamin 0,561g 2,805g

Adeps lanae 1,122g 5,61g

Cetil alcohol 0,561g 2,805g

Paraffin cair 0,561g 2,805g

Page 7: Laporan Praktikum Fomulasi Salep.pdf

Vaselin flavum 10,08g 50,4g

- Formula alternative

Nama Bahan Bobot 10 gram Bobot 50 g

Calamine 0,561g 2,805 g

Paraffin cair 0,561g 2,805 g

Vaselin flavum 10,77g 53,85g

Cetaceum 1,122g 5,61g

7. Prosedur pembuatan (yang dibuat adalah formula alternative)

- Disiapkan alat dan bahan

Pembuatan basis salep

Vaselin flavum

Ditimbang sebanyak 53,85 gram

Dimasukan dalam cawan porselen

Ditambahkan

Cetaceum

Ditimbang sebanyak 5,61 Gram

Dimasukan dalam cawan porselen

Ditambahkan

Paraffin liquid

diambil sebanyak 2,805 gram

Dimasukan dalam cawan porselen

Dilebur diwaterbath

Basis salep

Page 8: Laporan Praktikum Fomulasi Salep.pdf

Pembuatan salep

8. Uji Mutu Farmasetik Sediaan Akhir (Prinsip, tujuan, metode dan penafsiran hasil)

Evaluasi organoleptik

Prinsip : mengenali bentuk fisik sediaan pasta menggunakan alat

Tujuan : memastikan sediaan pasta sesuai dengan perencanaan

formulasi yang meliputi warna dan bau

Metode : membau dan mengamati warna serta tekstur sediaan

Penafsiran hasil : warna putih, tidak berbau

Evaluasi homogenitas

Prinsip : mengamati keseragaman partikel

Calamin

Diayak pada ayakan no.120

Ditimbang sebnyak 2,805 g

Dimasukan ke mortar, gerus ad halus

Ditambahkan lelehan basis minyak sebagian , digerus cepat

ad homogen

Ditambahkan sisa lelehan basis minyak, digerus ad

homogen

Salep calamin

Dikeluarkan dari mortar

Dibagi pada masing-masing 5 tube @ 5 gram

Dikemas dalam wadah dan diberi etiket

Produk salep caalmin

Page 9: Laporan Praktikum Fomulasi Salep.pdf

Tujuan : mengetahui keseragaman partikel dari salep

Metode :

1. Diambil sediaan secukupnya

2. Diletakkan diatas objek glass

3. Ditutup dan ditekan dengan object glass

4. Diamati keseragaman dari partikel

Penafsiran hasil : homogen

Uji isi minimum

Prinsip : menentukan bobot minimun salep dengan cara bobot tube

yang berisi salep dikurangi bobot tube kosong

Metode :

1. Ditimbang tube dan tutupnya yang belum diberi etiket

2. Dicatat hasilnya

3. Ditimbang tube yang sudah berisi salep

4. Dicatat hasilnya

5. Dihitung dingan rumus sebagai berikut

Bobot minimum = Bobot tube yang berisi salep - bobot kosong

6. Hasil kelima tube dirata-rata, hasil bobot bersih tidak boleh kurang

dari 90%

Penafsiran hasil : bobot tidak kurang 90%

9. Tabel Data Pengamatan

No Perlakuan Pengamatan

1 Menimbang vaselin flavum sebanyak

53,856 gram lalu dipanaskan diatas

waterbath dan kemudian disaring untuk

menghilangkan pengotor

Vaselin flavum

sebanyak 53,856 gram

dalam keadaan leleh di

dalam cawan porselen

2 Ditambahkan cetaceum sebanyak 5,61

gram di dalam cawan porselen

Terdapat cetaceum

sebanyak 5,61 gram

3 (1)+(2) dilebur diatas waterbath Vasellin flavum telah

tercampur dengan

cetaceum dalam

cawan porselen

4 (3)+paraffin liquidum, dilebur diatas Telah tercampur

Page 10: Laporan Praktikum Fomulasi Salep.pdf

waterbath dengan paraffin

liquidum sehingga

terbentuk basisi minyak

5 Menimbang calamin sebanyak 2,805

gram yang sebelumnya telah diayak,

digerus ad halus dalam mortir

Terdapat calamin 2,805

gram berwarna merah

muda

6 Dimasukkan (4) sebagian ke dalam

mortir yang berisi calamin, digerus ad

homogen dan halus

Calamin dan basis

minyak telah tercampur

7 Ditambahkan sisa lelehan basis minyak,

digerus cepat ad homogen

Basis minyak+calamin

telah tercampur semua

8 Salep calamin yang telah dibuat

dikeluarkan dari mortir dan dibagi pada

masing-masing perkamen sebanyak 5

gram Terdapat salep calamin pada

masing-masing perkamen @ 5 gram

Terdapat salep calamin

pada masing-masing

perkamen @ 5 gram

9 Salep calamin pada masing-masing

perkamen dipindahkan ke dalam tube

Salep calamin telah

berada dalam tube

dan siap untuk dikemas

10 Uji evaluasi salep 10.Uji evaluasi salep a

a)Uji organoleptik

-warna: pink muda

-bau: tidak berbau

b)Uji homogenitas

-sediaan homogen

c)Uji isi minimum

- Wadah kosong:

1. 3,06 gram

2. 3,13 gram

3. 3,11 gram

4. 3,09 gram

5. 3,08 gram

Page 11: Laporan Praktikum Fomulasi Salep.pdf

Hasil Evaluasi

Uji evaluasi spesifikasi Hasil evaluasi

Hari ke- 1 Hari ke-3 Hari ke-6

organoleptik Warna

Bau

Putih

Tidak

berbau

Putih

Tidak

berbau

Putih

Tidak

berbau

homogenitas homogen homogen homogen

Isi minimum 9,82 g(tidak

< 90%)

- -

11. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. Analisa Prosedur

Pada pembuatan salep calamin , pertama yang dilakukan adalah

mengambil vaselin flavum di dalam cawan porselen, menimbang

cetaceum sebanyak 5,61 gram dan mengukur paraffin liquid sebanyak

2,805 mL. Dilakukan penimbangan calamin yang sebelumnya telah

diayak dengan ayakan no.120 dan ditimbang sebanyak 2,805 gram

kemudian digerus dalam mortir ad halus, dilakukan pengayakan karena

calamin bersifat higroskopis. Selanjutnya vaselin flavum dilelehkan

diatas waterbath kemudian disaring menggunakan kasa agar pengotor

tidak ikut tercampur dalam pembuatan sediaan, kemudian ditimbang

sebanyak 53,85 garm. Lelehan vaselin yang sudah disaring

ditambahkan dengan cetaceum kemudian dilebur diatas waterbath

sampai leleh dan bercampur lalu ditambahkan paraffin liquid

kemudian dilelehkan ad homogen diatas waterbath. Kemudian lelehan

basis minyak dimasukkan sebagian ke dalam mortir yang berisi calamin

lalu digerus cepat sampaii homogen dan ditambahkan sebagian lagi

sisa lelehan basis minyak dan digerus cepat sampaii homogen. Setelah

itu salep calamin yang telah dibuat dikeluarkan dari mortir dan dibagi

pada masing-masing perkamen sebanyak 5 gram. Salep calamin yang

telah ditimbang pada masing-masing perkamen dimasukkan ke dalam

tube, dikemas dalam wadah dan diberi brosur. Selanjutnya salep siap

Page 12: Laporan Praktikum Fomulasi Salep.pdf

diuji evaluasi meliputi organoleptik, homogenitas dan isi minimum.

II. Analisa Hasil

Pada percobaan ini, digunakan formula alternatif. Karena pada

formula utama terdapat adeps lanae. Menurut Hands Book of

Pharmaceutical (halaman 379), bahwa adeps lanae mungkin berisi

prooxidant yang dapat mempengaruhi stabilitas zat aktif tertentu.

Kemudian pada formula utama juga terdapat cetil alkohol yang

inkompatibel dengan oksidator kuat, sedangkan komponen calamin

mengandung ZnO yang merupakan agen oksidator. Oleh karena itu,

digunakan formula alternatif yang eksipiennya tidak inkompatibel

dengan zat aktif, yaitu cetaceum.

Pada praktikum ini dilakukan uji evaluasi sediaan akhir berupa uji

organoleptik, uji homogenitas, dan isi minimum. Setelah dilakukan uji

evaluasi pada hari pertama, didapatkan hasil uji organoleptik yaitu

salep berwarna soft pink karena zat aktif yang digunakan (calamin)

berwarna pink. Kemudian salep tidak berbau. Pada saat diuji

homogenitas, dihasilkan salep yang homogen yang ditandai dengan

sediaan yang merata pada object glass. Hasil uji isi minimum diperoleh,

pada tube 1 sebesar 9,8 g, pada tube 2 sebesar 9,9 g, pada tube 3

sebesar 9,8 g, pada tube 4 sebesar 9,7 g, dan pada tube 5 sebesar 9,9

g. Rata-rata isi minimum dari kelima tube sebesar 9,82 g, yang artinya

bobot bersih tidak kurang dari 90%. Pada uji evaluasi hari pertama

dapat dikatakan bahwa sediaan salep adalah stabil.

Kemudian dilakukan uji evaluasi pada hari ketiga, yaitu uji organoleptik

dan uji homogenitas. Untuk uji organoleptik, sediaan salep tetap

berwarna soft pink dan tidak berbau. Kemudian untuk uji homogenitas

didapatkan sediaan salep masih homogen yang ditandai dengan

sediaan yang tersebar merata pada objek glass.

Kemudian dilakukan evaluasi pada hari keenam, yaitu uji organoleptik

dan uji homogenitas. Untuk uji organoleptik, sediaan salep tetap

berwarna soft pink dan tidak berbau. Kemudian untuk uji homogenitas

juga masih tetap sama yaitu homogen yang ditandai dengan sediaan

yang tersebar merata pada objek glass. Jadi dapat dikatakan bahwa

sediaan yang dibuat stabil.

Page 13: Laporan Praktikum Fomulasi Salep.pdf

12 Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaab formula yang digunakan adalah formula

alternatif dengan bahan Calamin 5%, Cetaceum 10%, Parafin Cair

5%, Vaselin Flavum ad 100% dengan hasil evaluasi uji organoleptik berwarna

putih dan tidak berbau, serta sediaan bersifat homogen, selain itu sediaan

lolos uji isi minimum karena memiliki bobot minimum 9,82 atau kurang dari 90%

Daftar Pustaka

Anief, M. 1987. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta: UGM Press

Depkes RI, Farmakope Indonesia, ed. 4 (15 – 16)

Rowe C Raymond, Paul J Sheskey, and Marian E Quinn, Handbook of

Pharmaceutical Excipients Sixth Edition, Pharmaceutical Press, 2009

The Departement of Health, British Pharmacopoeia, ed. 1&2, 2009

Page 14: Laporan Praktikum Fomulasi Salep.pdf

LAPORAN PRAKTIKUM FORMULASI SEDIAAN

SALEP CALAMIN 5%

oleh :

KELOMPOK 4

Pipit Sulistiyani 105070500111012

Oktavia Rahayu A 105070500111029

Amalia Ayuningtyas 105070500111022

Afrida Rachmawati 105070500111002

Wahyu Bachtiar 105070500111042

Novita Fahrianti P 105070507111012

Devy Rositasari 105070507111002

Desie suci P S 105070501111003

Ardina Pramesti P 105070501111009

Dinar Ika Fitriana 105070500111036

Beta Herilla Sekti 105070507111007

Ais Naziella F 105070500111030

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2012