laporan praktikum fisika

18
Dengan Judul: “Massa Jenis Benda” disusun oleh : KELOMPOK IV DITA ANDINA ASMIYANTI KADIR ST. NURHALIZAH MARJUNI FADEL MUHAMMAD P. MUHAMMAD FADEL ZULBAKTI A. Pembimbing Praktikum Miftahul Fajrianti Lukman Kelas : XI IPA 2 Hari/Tanggal Praktikum Jumat, 15 Mei 2015

Transcript of laporan praktikum fisika

Dengan Judul:

“Massa Jenis Benda”

disusun oleh :

KELOMPOK IVDITA ANDINA

ASMIYANTI KADIRST. NURHALIZAH MARJUNI

FADEL MUHAMMAD P.MUHAMMAD FADEL ZULBAKTI A.

Pembimbing Praktikum Miftahul Fajrianti Lukman

Kelas : XI IPA 2

Hari/Tanggal Praktikum

Jumat, 15 Mei 2015

SMA NEGERI 11 MAKASSAR

Massa Jenis Benda

A. Tujuan Percobaan

1. Siswa mampu menggunakan alat ukur neraca dan gelas ukur

2. Siswa dapat menentukan massa jenis suatu benda

B. Alat dan Bahan

Alat :

1. Neraca ohauss 311 g, 1 buah

2. Gelas ukur, 1 Buah

Bahan :

1. Beban, 3 buah

2. Air secukupnya

C. Prosedur Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Ukur massa beban dengan menggunakan neraca ohauss 311 g,

kemudian catat hasilnya dalam tabel pengamatan

3. Isi gelas ukur dengan air pada volume tertentu (pada percobaan ini

kami menggunakan 150ml)

4. Masukkan beban pada gelas ukur yang berisi air kemudian catat

penunjukannya yang tertera pada gelas ukur.

5. Ulangi kegiatan pada langkah ke 2 sampai 4 untuk beban selanjutnya

sampai beban ke 3.

D. Hasil Pengamatan

NST (neraca 311 g) = 0,01 gram

NST (gelas ukur) = 0,5 ml

V2-V1 = 158 -150 = 8ml

V2-V1 = 166 -150 = 16ml

V2-V1 = 174 -150 =24ml

Tabel pengukuran massa (g) dengan volume beban(ml)

No

.

Massa (g) Volume (mL)

1. 50, 650 8

2. 101, 720 12

3. 151, 750 24

Tabel pengukuran massa (Kg) dengan volume beban (m3)

No

.

Massa (Kg) Volume (m3)

1. 0,05065 8x10-6

2. 0,10172 12x10-6

3. 0,15175 24x10-6

E. Analisis Data

1. Hitunglah massa jenis setiap beban dengan satuan Kg/m3

No

.

Massa (Kg) Volume (m3) Massa Jenis ρ(Kg/m3)

1. 0,05065 8x10-6 6,33125x10-9

2. 0,10172 12x10-6 8,47667x10-9

3. 0 ,15175 24x10-6 3,642x10-6

F. Kesimpulan

Dari percobaan tersebut dapat diketahui bahwa massa jenis suatu

benda dipengaruhi oleh massa setiap volume benda tersebut. Massa jenis

berbanding lurus dengan massa benda dan berbanding terbalik dengan

volumenya.

Jika kita melakukan pengukuran dengan peralatan yang memiliki

ketelitian yang lebih kecil/teliti, maka hasilnya pun akan lebih teliti.

dibandingkan dengan mengunakan peralatan yang langsung, seperti gelas

ukur.

G. Saran

1. Sebelum melakukan praktikum sebaiknya berdoa agar praktikum

berjalan lancar sesuai dengan keinginan.

2. Sebelum melakukan praktikum sebaiknya mengerti kegunaan alat dan

bahan dan cara menggunakannya

3. Untuk melakukan praktikum sebaiknya lebih teliti agar tidak terjadi

kesalahan

Dengan Judul:

“Pengukuran Waktu dan Temperatur”

disusun oleh :

KELOMPOK IVDITA ANDINA

ASMIYANTI KADIRST. NURHALIZAH MARJUNI

FADEL MUHAMMAD PRATAMAMUHAMMAD FADEL ZULBAKTI AMAL

Pembimbing Praktikum Drs. H Zainuddin

Kelas : XI IPA 2

Hari/Tanggal Praktikum

Jumat, 15 Mei 2015

SMA NEGERI 11 MAKASSAR

Pengukuran Waktu dan Temperatur

A. Tujuan Praktikum

Siswa mampu memahami penggunaan alat ukur besaran waktu dan

temperatur

B. Alat dan Bahan

Alat :

a. Termometer (alkohol

warna merah)

b. Stopwatch

c. Gelas kimia

d. 1 set Pembakar Spirtus

Bahan :

Es batu atau air secukupnya tapi lebih baik es batu

agar suhu awalnya 0oC

C. Prosedur Kerja

1. Siapkan gelas kimia, bunsen pembakar lengkap dengan kaki tiga dan

lapisan asbesnya dan sebuah termometer

2. Isi gelas kimia dengan es batu dan letakkan di atas kaki tiga tanpa ada

pembakar

3. Tentukan NST masing-masing alat ukur yang akan digunakan

4. Ukur temperatur es dalam gelas kimia. Catat hasil pengukuran ini

sebagai temperatu mula mula(T0).

5. Nyalakan bunsen pembakar dan tunggu beberapa saat hingga

nyalanya terlihat

6. Letakkan bunsen pembakar tadi tepat dibawah gelas kimia bersamaan

dengan menjalankan stopwatch

7. Catat temperatu yang terbaca pada temperatur tiap selang 1 menit

sampai di peroleh 5 atau 6 data pada tabel pengamatan 1

8. Ulangi kegiatan 4,5 dan 6

9. Catat waktu yang dibutuhkan setiap kenaikan 10oC dan catat hasilnya

dalam tabel 2

D. Hasil Pengamatan

NST termometer = 1010

=¿1oC

NST stopwatch =1100

s

Temperatur mula-mula (T0) = 0oC

Tabel pengamatan 1. Hubungan antara waktu dan temperatur

No. Menit ke- Temperatur (oC) Perubahan Temperatur (oC)

1. 1 2,0 oC 2 oC

2. 2 9,0 oC 7 oC

3. 3 15,0 oC 6 oC

4. 4 21,0 oC 6 oC

5. 5 25,0 oC 4 oC

6. 6 25,5 oC 0,5 oC

Hubungan antara waktu dan temperatur dalam satuan Kelvin

No. Menit ke- Temperatur (K) Perubahan Temperatur (K)

1. 1 275 2

2. 2 282 7

3. 3 288 6

4. 4 294 6

5. 5 298 4

6. 6 298,5 0,5

Temperatur mula-mula (T0) = 2 oC

Tabel pengamatan 2. Hubungan antara kenaikan temperatur dan waktu

No. Kenaikan Temperatur Waktu (s) Selang Waktu (s)

1. 10oC 1 : 41 : 35 1 : 41 : 35

2. 20 oC 2 : 56 : 12 1 : 41 : 77

3. 30 oC 4 : 49 : 23 1 : 53 : 11

4. 40 oC 6 : 10 : 20 1 : 20 : 97

5. 50 oC 7 : 23 : 60 1 : 13 : 40

6. 60 oC 8 : 38 : 83 1 : 15 : 23

No. Kenaikan temperatur (oC) Waktu (s) Selang Waktu (s)

1. 10oC 101,35 101,35

2. 20 oC 176,12 74,77

3. 30 oC 250,23 74,11

4. 40 oC 370,20 119,97

5. 50 oC 443,60 73,40

6. 60 oC 518,83 75,23

E. Analisis Data

1. Buatlah grafik hubungan antara suhu dan waktu

0 1 2 3 4 5 6 70

5

10

15

20

25

30

Hubungan antara waktu dan temperatur

waktu (s)

suhu

(ºC)

2. Bagaimana kalor terhadap perubahan suhu?

Suatu zat apabila diberi kalor terus-menerus dan mencapai

titik didih maupun titik lebur, maka zat akan mengalami perubahan

50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 5500

10

20

30

40

50

60

70

10

20

30

40

50

60

Hubungan antara kenaikan temperatur dan waktu

waktu (s)

Suhu

(ºC)

wujud. Peristiwa ini juga berlaku jika suatu zat melepaskan kalor

terus-menerus dan mencapai suhu minimumnya. Oleh karena itu,

selain kalor dapat digunakan untuk mengubah suhu zat, juga dapat

digunakan untuk mengubah wujud zat.

F. Kesimpulan

Semakin banyak kalor yang diterima semakin tinggi suhunya. Begitupun

sebaliknya, semakin sedikit kalor yang di berikan maka semakin rendah

suhunya.

G. Saran

1. Sebelum melakukan praktikum sebaiknya berdoa agar praktikum

berjalan lancar sesuai dengan keinginan.

2. Sebelum melakukan praktikum sebaiknya mengerti kegunaan alat dan

bahan dan cara menggunakannya agar tujuan dapat tercapai

3. Untuk melakukan praktikum sebaiknya lebih teliti agar tidak terjadi

kesalahan

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

“Pengukuran Tegangan dan Kuat Arus Listrik”

Disusunoleh:

KELOMPOK IV

Dita Andina

Asmiyanti Kadir

St. Nurhaliza Mardjuni

Fadel Muhammad P.

Muhammad Fadel Zulbakti A.

Kelas :XI IPA 2

SMA NEGERI 11 MAKASSARTAHUN 2015

A. Tujuan Praktikum

1. Peserta didik dapat merangkai rangkaian listrik sederhana

2. Peserta didik dapat mengukur besar kuat arus dan beda potensial

listrik

3. Peserta didik dapat mengetahui hubungan antara kuat arus listrik

dengan beda potensial

B. Alat dan Bahan

1. Resistor

2. Power supply

3. Kabel penghubung

4. Papan penghubung

5. Basicmeter

C. Prosedur Kerja

1. Rangkailah alat-alat seperti gambar dibawah ini

2. Nyalakan Power Supply pada tegangan 3 Volt

3. Baca penujukkan kuat arus listrik yang melalui resistor pada

Amperemeter

4. Baca penujukkan tegangan pada resistor yang terbaca di

Voltmeter dan tulis pada tabel bantuan

5. Menyetel tegangan pada 6 sampai 9 Volt tulis masing-masing

pengukurannya pada tabel

6. Pindahkan kabel penghubung pada Voltmeter ke batas ukur 50V.

Karena tegangan 12 Volt tidak dapat di ukur jika kabel masih

berada di tegangan 10A

7. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel

D. Hasil Pengamatan

Tegangan sumber (Vs) = 3 Volt, 6 Volt, 9 Volt, dan 12 Volt

Resistor yang digunakan = 47 Ω.

No. Sumber Tegangan (Volt)

Tegangan pada Resistor (Skala)

Kuat Arus Listrik (Skala)

1. 3 16 32. 6 31 63. 9 47 104. 12 12 14

Seperti yang kita ketahui,

NTSBasicmeter= BatasukurJumlahskala

Untuk itu untuk memenuhi tabel hubungan antara tegangan dan kuat harus mengalikan tegangan pada resistor dengan NTS-nya sehingga satuannya menjadi Volt.

NTS (10Volt )=1050

=15=0,2

NTS (50Volt )=5050

=1

NTS (1 A )= 150

=0,02

Kemudian kalikan hasil perhitungan tegangan dan kuat arus dengan NTS

No. Sumber Tegangan (Volt)

Tegangan pada Resistor (Skala)

Kuat Arus Listrik (Skala)

1. 3 16 x 0,2 = 3,2 volt 3 x 0,02 =0,062. 6 31 x 0,2 =6,2 6 x 0,02 = 0,123. 9 47 x 0,2 = 9,4 10 x 0,02 =0,24. 12 12 x1 = 12 14 x 0,02 = 0,28

Tabel. Hubungan antaraTegangan dan Kuat Arus Listrik

No.

Tegangan pada Resistor (Volt) Kuat Arus Listrik (A)

1. 3,2 0,06

2. 6,2 0,12

3. 9,4 0,2

4. 12 0,28

E. Analisis Data

1. Hitunglah perbandingan V dan I pada setiap pengukuran

R=VI

Untuk V = 3,2 Volt dan I = 0,06 A

R= 3,20,06

=53,33Ω

Untuk V = 6,2Volt dan I = 0,12A

R= 6,20,12

=51,67Ω

Untuk V = 9,4Volt dan I = 0,2 A

R=9,40,2

=47Ω

Untuk V = 12 dan I = 0,28

R= 120,28

=42,86Ω

2. Buatlah grafik antara tegangan V (Volt) dan Kuat Arus Listrik I (Ampere

meter)

0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.30

2

4

6

8

10

12

14

3.2

6.2

9.4

12

Hubungan antara Tegangan dan Kuat Arus Listrik

kuat arus listrik (A)

tega

ngan

(V)

3. Dari hasil grafik, tentukan besar hambatan R(Ω)

gradien=tanθ=∆V∆ I

=R grafik

0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.30

2

4

6

8

10

12

14

3.2

6.2

9.4

12

Hubungan antara Tegangan dan Kuat Arus Listrik

kuat arus listrik (A)

tega

ngan

(V)

ϴ

gradien=tanθ=(12−3,2)

(0,28−0,06)= 8,80,22

=40Ω

4. Bandingkan nilai R dari grafik dengan nilai R tertera

= Rgrafik: Rtertera

= 40 Ω: 47 Ω

Karena, R pada grafik gradien=tanθ=(12−3,2)

(0,28−0,06)= 8,80,22

=40Ω dibanding

dengan R yang tertera pada resistor yang digunakan.

F. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Kuat arus listrik (I) berbanding lurus tegangan (V). Semakin besar kuat arus

listrik maka semakin besar pula tegangannya. Begitu pula sebaliknya. 2.

2. Besar hambatan (R) sebuah resistor dihitung dengan membagi tegangan

(V) dengan kuat arus listrik (I)

G. Saran

1. Sebelum melakukan praktik sebaiknya berdoa agar praktik dapat berjalan

lancar

2. Adapun saran kepada praktikan selanjutnya agar lebih teliti dalam

melakukan percobaan sehingga data yang dihasilkan lebih baik.