Laporan Praktikum DPT Penyakit Tanaman

31
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bidang pertanian yang mengembangkan tanaman budidaya pada suatu tahap tentu ada kalanya menemui beberapa kendala, antara lain timbulnya penyakit yang dapat disebabkan oleh serangan jamur, virus, bakteri ataupun nematoda. Dalam praktikum sebelumnya kita telah mempelajari tentang hama serta segala aspek tentang hama, dan untuk praktikum kali ini yang dipelajari dan dibahas serta dikaji mengenai penyakit tanaman. Ilmu tentang penyakit tanaman, sangat penting karena suatu tanaman akan mengalami hambatan dalam proses perkembangan dan pertumbuhannya jika terjadi serangan penyakit pada tanaman itu yang akhirnya menjurus pada kerugian secara kualitas, kuantitas maupun ekonomis. Dalam praktikum kali ini akan dipelajari mengenai dasar pengetahuan tentang penyakit tanaman. Mulai dari pengertian, karakteristik faktor penyebab penyakit tanaman seperti jamur, bakteri, virus, dan nematoda, proses terjadinya atau timbulnya penyakit tanaman, sampai pengamatan langsung untuk mengidentifikasi beberapa jenis penyakit tanaman yang menjangkit tanaman budidaya. 1.2 Tujuan 1. Mengetahui dan memahami penyakit pada tanaman. 2. Mengetahui karateristik jamur, bakteri, virus dan nematode.

Transcript of Laporan Praktikum DPT Penyakit Tanaman

Page 1: Laporan Praktikum DPT Penyakit Tanaman

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bidang pertanian yang mengembangkan tanaman budidaya pada suatu tahap tentu ada kalanya menemui beberapa kendala, antara lain timbulnya penyakit yang dapat disebabkan oleh serangan jamur, virus, bakteri ataupun nematoda. Dalam praktikum sebelumnya kita telah mempelajari tentang hama serta segala aspek tentang hama, dan untuk praktikum kali ini yang dipelajari dan dibahas serta dikaji mengenai penyakit tanaman.

Ilmu tentang penyakit tanaman, sangat penting karena suatu tanaman akan mengalami hambatan dalam proses perkembangan dan pertumbuhannya jika terjadi serangan penyakit pada tanaman itu yang akhirnya menjurus pada kerugian secara kualitas, kuantitas maupun ekonomis.

Dalam praktikum kali ini akan dipelajari mengenai dasar pengetahuan tentang penyakit tanaman. Mulai dari pengertian, karakteristik faktor penyebab penyakit tanaman seperti jamur, bakteri, virus, dan nematoda, proses terjadinya atau timbulnya penyakit tanaman, sampai pengamatan langsung untuk mengidentifikasi beberapa jenis penyakit tanaman yang menjangkit tanaman budidaya.

1.2 Tujuan

1. Mengetahui dan memahami penyakit pada tanaman.2. Mengetahui karateristik jamur, bakteri, virus dan nematode.3. Mengetahui tipe-tipe gejala penyakit tanaman.4. Memahami konsep terjadinya penyakit tanaman.5. Mengamati dan mengidentifikasi tanaman yang diserang oleh penyakit.

Page 2: Laporan Praktikum DPT Penyakit Tanaman

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Penyakit

Secara sederhana penyakit tumbuhan dapatlah diberibatasan sebagai kerusakan proses fisiologi, yang disebabkan oleh rangsangan yang terus menerus dari penyebab utama, melalui terhambatnya akitifitas seluler, dan diekspresikan dalm bentuk karakter patologi yang khas yang disebut symptom atau gejala.

(Satrahidayat, 2011)

Pengertian secara umum dari penyakit tumbuhan adalah suatu perubahan atau penyimpangan dari rangkaian proses fisiologi penggunaan energi yang mengakibatkan hilangnya koordinasi fisiologi di dalam tubuh tumbuhan, termasuk gangguan aktivitas seluler yang ditunjukan oleh perubahan morfologi dan menimbulkan kerusakan (kerugian)

(Bambang, 2006)

Penyakit sebenarnya adalah suatu proses dimana bagian-bagian tertentu dari organisme tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal dengan sebaik-baiknya karena adanya suatu gangguan.

(Anonymous, 2011)

Plant disease is more often classified by their symptoms than by disease agent, since the discovery of microscopic agents such as bacteria dates only from 19 percent.(Penyakit tanaman lebih sering di klasifikasikan oleh gejala mereka daripada oleh agen penyakit, karena penemuan agen mikroskopis seperti bakteri tanggal hanya dari 19 persen).

(Jackson, 2009)

2.1 Karakteristik

A. JamurJamur adalah organisme yang sel-selnya berinti sejati (eukariotik)

biasanya berbentuk benang, bercabang-cabang, tidak berklorofil, dinding selnya mengandung kitin, selulosa atau keduanya. Jamur adalah organism heterotrof, absortif dan membentuk beberapa macam spora.

Berdasarkan jumlah sel per individunya,jamur dibedakan menjadi dua golongan yakni jamur dengan satu sel atau khamir (yeast) dan jamur beneng atau hanya disebut jamur saja. Bagian vegetative parasit biasanya berupa benang-benang disebut hifa dan kumpulan dari hifa disebut

Page 3: Laporan Praktikum DPT Penyakit Tanaman

miselium. Miselium kebanyakan jamur adalah hialin (tidak berwarna). Jika berwarna, maka ini mempunyai pigmen yang menyebabkan warna kelam mirip dengan melanin yang kebanyakan terikat pada dinding sel. Hifa yang membentuk konidium atau yang melindungi alat-alat perkembangbiakan kebanyakan berwarna kelam.

Klasifikasi Jamur•> ZygomycotaZygomycota adalah jamur yang disebut demikian karena reproduksinya menghasilkan zigot. Cirinya adalah sebagai berikut:1. Hifanya tidak bersekat2. Intinya haploid3. Berbentuk benang hifa yang umumnya bersekat4. Multiseluler5. Bersifat senositik•> AscomycotaAscomycota diberi nama demikian karena ia bereproduksi menggunakan askus sebagai alatnya. Jenis ini memiliki paling banyak jenis dibandingkan yang lainnya dan banyak dipakai di industry makanan. Cirinya adalah sebagai berikut:1. Hifa bersekat dan senositik2. Bersifat saprofit, parasit, atau bersimbiosis3. Alat reproduksi disebut askus4. Uniseluler dan multiseluler•> BasidiomycotaBasidiomycota adalah jamur yang disebut demikian karena memiliki alat reproduksi yang disebut basidiokarp. Cirinya adalah sebagai berikut:1. Hifa bersekat2. Bersifat saprofit atau parasit3. Dapat berbentuk lembaran atau bertudung4. Tubuh buahnya disebut basidiokarp dengan tudungnya yang disebut basidium, yang mengandung basidiospora•> DeuteromycotaDeuteromycota adalah jamur yang disebut fungi imperfecti (jamur tidak sempurna) karena tidak diketahui reproduksi seksualnya. Jamur ini multiseluler dengan hifa bersekat dan bereproduksi vegetatif dengan konidiospora. Hidup jamur ini bersifat saprofit atau parasit. Jenisnya adalah :1. Epidermophyton floccosum2. Microsporium audoini, Trychophyton, dan Epiderophyton

Page 4: Laporan Praktikum DPT Penyakit Tanaman

3. Scelothium rolfsii4. Helmintrosporium oryzae5. Malassezia furfur6. Fusarium

B. BakteriBakteri merupakan mikroorganisme prokariotik bersel tunggal,

tidak berklorofil, dan berkembang biak dengan cara membelah diri. Sebenarnya bakteri termasuk tanaman tetapi tidak berklorofil, tidak berplastida, dan bersel satu berukuran kurang lebih 0.0003-0.025 milimikron, dengan kemampuan berkembangbiak yang sangat tinggi. Bentuknya bermacam-macam ada yang bulat berupa kokus, diplokokus, streptokokus, tetrakokus dan stafilokokus. Batang berupa basilus, diplobasilus, dan streptobasilus, bulat panjang, koma dan spiral. Kulitnya lunak terdiri dari selulosa dan kitin seperti tanaman.

Pada bakteri yang menimbulkan kerusakan pada benda-benda hidup dinamakan pathogen atau penyebab sakit. Bakteri pathogen umumnya hanya hidup dalam bentuk sel tubuhnya yang dapat masuk kedalam tubuh tanaman melalui luka-luka. Untuk bakteri yang memanfaatkan benda mati disebut bakteri saprofit yang bias mengeluarkan racun agar bias mengurangi benda tersebut menjadi humus, dan dimanfaatkan oleh tanaman hidup. Adapun bakteri yang kerjasama (simbiose) dengan tanaman adalah bakteri rhizobium yang membentuk bintil-bintil akar.

Alat gerak bakteriBeberapa bakteri mampu bergerak dengan menggunakan bulu cambuk/flagel. Berdasarkan ada tidaknya flagel dan kedudukan flagel tersebut, kita mengenal 5 macam bakteri.1. Atrich : bakteri tidak berflagel.

Contoh : Escherichia coli2. Monotrich : mempunyai satu flagel salah satu ujungnya

Contoh : Vibrio cholera3. Lopotrich : mempunyai lebih dari satu flagel pada

salah satu ujungnya contoh: Rhodospirillum rubrum

4. Ampitrich : mempunyai satu atau lebih flagel pada kedua ujungnya. contoh: Rhodospirillum rubrum

5. Peritrich : mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya contoh: salmonella typhosa

Page 5: Laporan Praktikum DPT Penyakit Tanaman

C. VirusVirus merupakan kesatuan ultramikroskopik yang hanya

mengandung satu atau dua bentuk asam nukleat yang dibungkus oleh senyawa protein kompleks. Asam nukleat dan protein disintesis oleh sel inang yang sesuai dengan memanfaatkan mekanisme sintesis dari sel-sel inang untuk menghasilkan substansi viral (asam nukleat dan protein).

Virus merupakan agen penyebab penyakit yang sangat kecil sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop electron. Hasil pengamatan mikroskop electron, virus dapat dibedakan menjadi 3 bentuk yaitu berbentuk batang kecil, benang dan bola. Virus hanya dapat bertambah banyak dalam sel yang hidup. Oleh karena hal tersebut maka virus dapat dimasukkan sebagai parasit yang biotrof.

D. NematodaTanaman-parasit nematoda dibedakan oleh ukurannya yang kecil,

sekitar 1 mm panjang rata-rata, dan mulut yang dimodifikasi untuk membentuk berongga stilet yang dimasukkan ke dalam sel tanaman. Semua parasit tanaman yang ditempatkan ke dalam dua perintah, Tylenchida dan Dorylaimida.

(Anonymous, 2011)

2.3 Tipe Gejala Penyakit

1. Gejala hyperplasiaialah pertumbuhan luar biasa di tunjukkan oleh perpanjangan dan pertumbuhan yang luar biasa dari suatu organ atau bagian, dan ukuran, seperti :

Keriting ialah gejala pembengkakan tunas atau penggulungan daun sebagai akibat pertumbuhan setempat dari suatu bagian anggota tubuh.

Kudis terdiri dari bercak-bercak yang tersembul ke atas, kasar dan letaknya terasing sebagai akibat dari pertumbuhan yang luar biasa dari sel-sel epidermis dan jaringan di bawahnya dari daun, buah, batang, atau umbi.

Intumesensi adalah gejala dari kekurangan zat makanan, disebabkan karena pengembunan setempat dari sel-sel epidemis atau sub-epidermis sebagai akibat dari penumpukan air yang berlebihan.

Page 6: Laporan Praktikum DPT Penyakit Tanaman

Tumefaksi adalah penumpukan dari bahan makanan yang berlebihan di atas bagian penting dari batang, sehingga menimbulakan pembengkakan.

Fassikulasi pertumbuhan secara kebetulan dari suatu organ, sperti penyakit akar rambut (hairy root) dan penyakit sapu (whites broom).

Proliferasi ialah suatu pertumbuhan yang melebihi ukuran normal, artinya tumbuh terus setelah mencapai ukuran yang semestinya.

2. Gejala hipoplasiaialah pertumbuhan regresif dengan kekurangan sel-sel. Kerdil (dwarfing), ialah suatu gejala hipoplasia. Dalam hal ini tanaman tidak dapat mencapai ukuran yang normal.

3. Perubahan warnagejala ini sangat luas sesuai dengan jenis jaringan yang sakit.

Daun menguning (yellowing) daun-daun tanaman dapat berubah menjadi kuning karena unsur hara dan kemudian akan gugur.

Bercak kuning (yellow spot) dapat merupakan sifat genetic dari tanaman yang mempunyai warna daun beraneka, tetapi juga disebabkan adanya infeksi virus, dikenal denga istilah mosaik.

Merah dan merah keungu-unguan disebabkan oleh pembentukan antosian pada tanaman yang menderita kekurangan fosfor (P), misalnya pada tanaman jagung.

Jaringan yang berwarna coklat menunjukkan adanya serangan die back (mati ujung). Leher akar berubah warnanya menjadi coklat saat leher akar mulai menebal.

Daun keperak-perakan (silvery shine) dapat disebabkan oleh Tysanoptera (thrips), Acarina (mites). Organism itu menusuk sel epidermis, sehingga sel kering, dan kemudian sel tersebut akan terisi dengan udara.

Bercak air (water spot) adalah bercak yang terjadi karena dinding sel telah mati itu menjadi permeable.

Bercak seperti berlemak (fatty spot) menyerupai bercak air. Sel-sel dalam bercak-bercak gelap pada jaringan itu mati, dan air masuk ke ruang di antara sel-sel.

4. Kekeringan atau layuciri-cri penyakit layu ialah gugurnya daun-daun, yang diikuti keringnya batang dan tunas.

Page 7: Laporan Praktikum DPT Penyakit Tanaman

5. Nekrose Bercak-bercak hangus (scorches) adlah kekeringan pada jaringan

yang tampak pada daun, disebabkan karena suhu yang terlalu tinggi, konsentrasi debu terlalu tinggi, penyemprotan.

Bercak-bercak daun (leaf spot) adalah bercak necrose yang mempunyai batas-batas tegas, disebabkan oleh jamur.

Blight ialah suatu kematian yang cepat dari seluruh anggota tumbuhan atau bagian luas dari daun termasuk tulang daun sebagai akibat langsung dari aktifitas pathogen.

Terbakar (scorch/burn) biasa dipergunakan pada daun yang menunjukkan kematian yang cepat dan meliputi bagian yang luas dan tak teratur terutamapada bagian tepi.

Busuk kering (dry rot atau bark rot) terdapat pada kulit kayu.Busuk kering disebabkan oleh jamur.

Busuk basah (wet rot) adalah nekrose yang berlendir dan basah. Bercak tidak mempunyai bentuk yang khusus.

(Satrahidayat, 2011)

2.4 Faktor Biotik dan Abiotik

Penyebab penyakit digolongkan menjadi dua besar yaitu penyakit yang bersifat abiotik dan yang bersifat biotik.

Faktor Abiotik Sering disebut penyakit fisiologis atau non infektif disebabkan oleh :

Keadaan tanah (kelembaban, struktur, reaksi tanah, kahat oksigen, kahat unsure hara, toksisitas pestisida).

Keadaan cuaca (suhu tinggi atau rendah, kekurangan atau kelebihan cahaya, angin hujan)

Kerusakan (kultur teknis yang salah). Polutan udara, polutan tanah, suhu yang ekstrim, kelembaban yang

ekstrim, oksigen dan cahaya yang berlebihan atau berkekurangan, unsure hara yang tidak tepat dosis.

Faktor BiotikSering disebabkan penyakit infektif. Penyebab yang bersifat biotic disebut juga “pathogen” yang berasal dari bahasa latin “pathos” yang berarti sakit dan “gene” yang berarti penyandi sifat. Disebabkan oleh pathogen berupa:

Jamur, baktei, mikoplasma, virus, viroid, nematode, protozoa, tanaman tingkat tinggi.

(Anonymous, 2011)

Page 8: Laporan Praktikum DPT Penyakit Tanaman

2.5 Konsep Segitiga Penyakit

Konsep segitiga penyakit ini menunjukkan adanya saling keterikatan dan saling mendukung diantara ketiganya dimana jika ada patogen yang ingin menyerang tumbuhan dan di imbangi oleh inang serta lingkungan yang mendukung maka akan terjadilah penyakit pada tumbuhan itu.

Page 9: Laporan Praktikum DPT Penyakit Tanaman

BAB IIIMETODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

Alat :o Gelas bekas air mineral 500 ml : untuk menguji adanya bakteri

pada tanaman ketika dimasukkan dalam air mineral.o Cutter : untuk memotong bagian tanaman yang terjangkit penyakit.

o Alat tulis : untuk mencatan hasil pengamatan.

o Modul praktikum DPT : untuk panduan praktikum.

Bahan :o Air mineral : untuk menguji keberadaan bakteri pada tanaman yang

sakit.o Xanthomonas campestris : objek pengamatan

o Puccinia sorghi : objek pengamatan

o CMV : objek pengamatan

o Gloesporum frugtigenum : objek pengamatan

o Ustilago maydis : objek pengamatan

o Pyricularia oryzae : objek pengamatan

o Phytophtora infestans : objek pengamatan

o Fusarium oxysporum : objek pengamatan

o Meloidogyne sp : objek pengamatan

o Erwinia carotovora : objek pengamatan

3.2 Alur Kerja Pengamatan Jamur dan Bakteri

Siapkan alat dan bahan

Ambil satu per satu objek yang diamati

Amati dan lalukan percobaanPada objek

Page 10: Laporan Praktikum DPT Penyakit Tanaman

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

1. Xanthomonas campestrisa. Nama penyakit

Nama latin : Xantomonas campestris  Nama umum : busuk pada kubis

b. KlasifikasiKingdom    : BacteriaFilum             : Preobacteria Kelas               : Gamma protobacteria  Ordo               : XanthonmonadalesFamily            : XanthonmonadaceaeGenus          : Xantomonas Spesies            : Xantomonas campestris

c. Tipe gejala : Nekrotikd. Patogen penyebab : Bakterie. Tanaman inang

Inang utama : Kubis Inang alternatif : Sawi, brokoli

f. Ciri penyakit-    Berdasarkan pengamatan

         Daun mempunyai bercak kecoklatan.-   Berdasarkan literatur

         Adanya bercak kebasahan yang ditimbulkan yang selanjutnya meluas dan bentuk yang tidak teratur, agak mengendap dengan  warna kecoklatan atau tua.

         Busuk mula-mula tidak berbau, kemudian menjadi berbau khas yang sangat menyengat.

(Anonymous, 2011)g. Gambar

Catat hasil pengamatan

Klasifikasikan dan gambar

Susun laporan

Page 11: Laporan Praktikum DPT Penyakit Tanaman

(Anonymous, 2011)

2. Puccinia sorghia. Nama penyakit

Nama latin : Puccinia sorghiNama umum               : Penyakit hawar daun

b. KlasifikasiKingdom                     : FungiFilum                           : BasicliomycotaKelas                           : PucciOrdo                            : PuccinialesFamily                         : PucciaceaeGenus                          : PucciniaSpesies                        : Puccinia sorghi

c. Tipe gejala : Nekrotikd. Patogen penyebab : Bakterie. Tanaman inang : Jagungf. Ciri penyakit

-    Berdasarkan pengamatan          Terdapat bercak karat          Terdapat serbuk kecoklatan

-   Berdasarkan literatur         Terdapat titik noda yang berwarna merah

kecoklatan seperti karat serta terdapat serbuk yang berwarna kecoklatan.

(Anonymous, 2011)g. Gambar

(Anonymous, 2011)

Page 12: Laporan Praktikum DPT Penyakit Tanaman

3. CMV (Cucumber Mozaik Virus)a. Nama penyakit

Nama latin : CMV (Cucumber Mozaik Virus)Nama umum           : keriting pada cabai

b. KlasifikasiKingdom                     : VirusFilum                   : Virus RNAKelas                           : Virus RNAOrdo                       : BromoviridasGenus                      : CucumovirusSpesies                : Cucumber mozaik virus

c. Tipe gejala : Nekrotik hipoplastikd. Patogen penyebab : Viruse. Tanaman inang

Inang utama               : cabai, tomatInang alternatif          : tembakau

f. Ciri penyakit-    Berdasarkan pengamatan

         Daun berwarna kuning kehijaun          Agak sedikit mengkerut

-   Berdasarkan literatur         Daun berubah warna dan menampilkan warna hijau

dan bercak tidak rata.         Tanaman kerdil, mengkerut dan terjadi

pembengkakan jaringan.(Muhidin, 1993)

g. Gambar

Page 13: Laporan Praktikum DPT Penyakit Tanaman

(Anonymous, 2011)

4. Gloesporum frugtigenuma. Nama penyakit

Nama latin : Gloesporum frugtigenum / Colletotrichum coccodes

Nama umum : b. Klasifikasi

Kingdom                  : VirusFilum                   : Virus RNAKelas                      : Virus RNAOrdo                       : BromoviridasGenus                      : CucumovirusSpesies                : Cucumber mozaik virus

c. Tipe gejala :d. Patogen penyebab :e. Tanaman inang :f. Ciri penyakitg. Gambar

Page 14: Laporan Praktikum DPT Penyakit Tanaman

5. Ustilago maydisa. Nama penyakit

Nama latin                 : Ustilago maydisNama umum            : penyakit gosong bengkak pada jagung

b. KlasifikasiKingdom                   : FungiFilum                       : BasidiomycotaKelas                        : UstilaginomycetesOrdo                       : UstilaginalesGenus                     : UstilagoSpesies                      : Ustilago maydis

c. Tipe gejala : Nekrotikd. Patogen penyebab : Jamure. Tanaman inang : Jagungf. Ciri penyakit

- Hasil pengamatan tongkol jagung membusuk

- Pengamatan literatur Pada tongkol biji yang terinfeksi membengkak membentuk

kelenjar.(Anonymous, 2011)

g. Gambar

(Anonymous, 2011)

Page 15: Laporan Praktikum DPT Penyakit Tanaman

6. Pyricularia oryzaea. Nama penyakit

Nama latin          : Pyricularia oryzaeNama umum              : hawar daun

b. KlasifikasiKingdom                   : BacteriaFilum                      : ProteobacteriumKelas                     : GammaproteibacteriunOrdo                       : GammaproteibacterumceaeGenus                      : PyriculariaSpesies                 : Pyricularia oryzae

c. Tipe gejala : Nekrotikd. Patogen penyebab : Bakterie. Tanaman inang : Padif. Ciri penyakit

- Hasil pengamatan Terdapat bercak kuning pada daun Bercak kuning tersebur menghasilkan serabut

- Pengamatan literatur Daun pucat hijau Bibit terinfeksi akan layu dan daun menggulung Bibit akan mati

(Anonymous, 2011)g. Gambar

(Anonymous, 2011)

Page 16: Laporan Praktikum DPT Penyakit Tanaman

7. Phytophtora infestansa. Nama penyakit

Nama latin            : Phytophthora infestans Nama umum            : busuk daun kentang

b. KlasifikasiKingdom                   : ChromalveolataFilum                    : HerokontophytaKelas                     : Oomycetes  Ordo                        : PeronosporalesFamily                   : PhythiaceaeGenus                        : PhytophthoraSpesies                      : Phytophthora infestans

c. Tipe gejala : Nekrotikd. Patogen penyebab : Jamure. Tanaman inang

Inang utama                : Kentang Inang alternatif           : melon, tomat

f. Ciri penyakit-    Berdasarkan pengamatan

         Daun mempunyai bercak hijau kelabu-   Berdasarkan literatur

         Daun yang sakit memiliki bercak-bercak nekrotik pada tepi daun dan ujung daun serta akarnya yang meluas dan cepat sehingga mematikan daun.

         Bercak yang berwarna hijau kelabu kebasahan meluas menjadi bercak. Dengan bentuk dan ukuran tertentu.

(Muhidin, 1993)g. Gambar

(Anonymous, 2011)

Page 17: Laporan Praktikum DPT Penyakit Tanaman

8. Fusarium oxysporuma. Nama penyakit

Nama latin               : Fusarium oxysporumNama umum              : layu fusarium

b. KlasifikasiKingdom                     : Fungi Filum                          : Deuteromycota Kelas                           : Deuteromycetes  Ordo                            : MonilialesFamily                         : TuberculariaceaeGenus                          : FusariumSpesies                        : Fusarium oxysporum

c. Tipe gejala : Nekrotik hipoplastikd. Patogen penyebab : Jamure. Tanaman inang

Inang utama               : TomatInang alternatif       : Pisang

f. Ciri penyakit-    Berdasarkan pengamatan

         Tulang daun pucat         Layu atau tangkai daun merunduk

-   Berdasarkan literatur         Tulang daun pucat, terutama daun sebelah atas, diikuti dengan merunduknya tangkai, akhirnya tanaman layu         Tanaman menjadi kerdil dan tumbuhan merana

(Muhidin,1993)g. Gambar

(Anonymous, 2011)

Page 18: Laporan Praktikum DPT Penyakit Tanaman

9. Meloidogyne spa. Nama penyakit

Nama latin             : Meloidogyne spNama umum          : bisul akar atau puru akar

b. KlasifikasiKingdom                     : AnimaliaFilum                    : AschelmintesKelas                           : NematodaOrdo                      : Tyrentida Family                   : Hetero deniaceaeGenus                          : MeloidogyneSpesies                      : Meloidogyne sp

c. Tipe gejala : Hipertrophyd. Patogen penyebab : Nematodae. Tanaman inang

Inang utama                : jagung, tomatInang alternatif           : tebu, kentang, tembakau

f. Ciri penyakit-    Berdasarkan pengamatan

         Akar serabut menjadi banyak jumlahnya         Timbul bisul pada akar

-   Berdasarkan literatur         Daun menjadi lekas masak dan gugur         Akar serabut sekunder menjadi abnormal jumlahnya         Timbul bisul pada akar

(Muhidin, 1993)g. Gambar

(Anonymous, 2011)

Page 19: Laporan Praktikum DPT Penyakit Tanaman

10. Erwinia carotovoraa. Nama penyakit

Nama latin            : Erwinia carotovora Nama umum               : Busuk lunak pada wortel

b. KlasifikasiKingdom                : BacteriaFilum                        : Preobacteria Kelas                   : Gamma protobacteria  Ordo                      : EnterubacterialesFamily                  : EnterubacteriaceaeGenus                     : ErwiniaSpesies                     : Erwinia carotovora

c. Tipe gejala : Nekrotikd. Patogen penyebab : Bakteri Erwiniae. Tanaman inang

Inang utama           : Wortel Inang alternatif            : Kentang, tomat

f. Ciri penyakit-    Berdasarkan pengamatan

         Umbi mengalami pembusukan          Gejala berwarna hitam

-   Berdasarkan literatur         Terjadi busuk basah         Berwarna coklat atau kehitaman         Bercak membesar atau mengendap, bentuk tidak beraturan, warna coklat        Munculnya serangan bakteri menjadi berbau busuk yang khas dan menyengat.

(Anonymous, 2011)g. Gambar

Page 20: Laporan Praktikum DPT Penyakit Tanaman

(Anonymous, 2011)

4.2 Kajian dan Jurnal tentang salah satu penyakit tanaman

Menurut jurnal yang berjudul Pengendalian Hayati Penyakit Lodoh (Busuk Umbi Kentang) Dengan Agens Hayati. Jamur-jamur Antagonis Isolat Lokal oleh Susiana Purwantisari, dkk, Penyakit busuk daun tanaman kentang atau yang oleh petani di Kedu, Wonosobo disebut Lodoh merupakan penyakit yang paling serius di antara penyakit dan hama yang menyerang tanaman kentang di Indonesia. Penyakit lodoh ini disebabkan oleh serangan jamur patogen ganas Phytophthora infestans yang dapat menurunkan produksi kentang hingga 90% dari total produksi kentang dalam waktu yang amat singkat.

Sampai saat ini kapang patogen penyebab penyakit busuk batang dan daun tanaman kentang tersebut masih merupakan masalah krusial dan belum ada fungisida g yang benar-benar efektif terhadap penyakit tersebut. Penelitian ini bertujuan mengoleksi dan mengidentifikasi jamur-jamur tanah isolat lokal yang bersifat antagonis terhadap patogen penyebab penyakit busuk daun dan umbi tanaman kentang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab penyakit busuk daun dan umbi tanaman kentang di daerah sentra pembibitan tanaman kentang di Kedu Temanggung Jawa Tengah adalah Phytophthora infestans. Terdapat 17 isolat jamur tanah isolat lokal yang dapat diisolasi dari tanah di sentra pembibitan tanaman kentang tersebut. Dari 17 isolat jamur ini dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok isolat yang berbeda morfologi koloninya.

Pengamatan secara mikroskopis menunjukkan bahwa dari 4 kelompok jamur tanah tersebut adalah dari marga Trichoderma spp, Aspergillus sp, Pennicillium sp Phytophthora infestans. Terdapat satu buah jamur yang belum dapat diidentifikasi.

Penyakit merupakan salah satu faktor pembatas penting pada budidaya tanaman kentang. Penyakit busuk daun tanaman kentang atau yang oleh petani di Wonosobo dan Dieng disebut Lodoh merupakan penyakit yang paling serius di antara penyakit dan hama yang menyerang tanaman kentang di Indonesia (Katayama & Teramoto, 1997; Zazali, 2004). Penyakit lodoh disebabkan oleh serangan jamur patogen ganas Phytophthora infestans ini dapat menurunkan produksi kentang hingga 90% dari total produksi kentang dalam waktu yang amat singkat. Sampai saat ini kapang patogen penyebab penyakit busuk batang dan daun tanaman kentang tersebut masih merupakan masalah

Page 21: Laporan Praktikum DPT Penyakit Tanaman

krusial dan belum ada varietas kentang yang benar-benar tahan terhadap penyakit tersebut (Cholil, 1991).

Menurut Djafaruddin, 2000, penyakit busuk daun/ batang (late blight) tanaman kentang sangat berpotensi terjadi pada daerah dingin dan lembab karena kapang patogen yang menyebabkannya mudah tumbuh dan berkembang baik pada kondisi dingin. Penyebab penyakit busuk daun ini adalah kapang pathogen.

(Purwantisari, 2008)

BAB VPENUTUP

5.1 Kesimpulan Penyakit tumbuhhan adalah kelaianan proses fisiologi tumbuhan yang

disebabkan faktor abiotik maupun biotik yang dapat menimbulkan kerugian baik secara kualitas, kuantitas maupun ekonomis.

Penyebab penyakit pada tanaman antara lain : Jamur Bakteri Virus Nematoda

Berdasarkan konsep segitiga penyakit, penyakit akan timbul jika memenuhi ketiga faktor antara lain : inang, patogen, dan lingkungan. Dimana ketiga factor itu saling mendukung satu dengan yang lainnya. Sebaliknya, jika ketiga faktor tidak terpenuhi atau salah satu dari ketiga faktor tersebut tidak mendukung, tidak akan timbul penyakit pada suatu tanaman.

5.2 SaranUntuk spesimen di mohon untuk lebih dipermudah lagi karena

keterbatasan waktu untuk mencari dan kami belum begitu tahu tempat – tempat mana saja kami dapat mencari specimen tersebut serta petani tentunya sudah melakukan usaha untuk menghindari atau menanggulangi penyakit-penyakit tanaman sehingga pencarian spesimen akan sulit.

Page 22: Laporan Praktikum DPT Penyakit Tanaman

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 2011. http://desyrahayuningsihyahoocoid.blogspot.com/. 7 November 2011

Anonymous, 2011. http://google.co.id/imglanding/akargada/. 7 November 2011Anonymous, 2011. http://google.co.id/imglanding/antraknosacabe/.

7 November 2011Anonymous. 2011. http://google.co.id/imglanding/CMV/. 7 November 2011Anonymous, 2011. http://google.co.id/imglanding/erwinia+kentang/.

7 November 2011Anonymous, 2011. http://google.co.id/imglanding/hawarkentang/.

7 November 2011Anonymous, 2011. http://google.co.id/imglanding/layufusarium/.

7 November 2011Anonymous, 2011. http://google.co.id/imglanding/meloidogyne-akar/.

7 November 2011Anonymous, 2011. http://google.co.id/imglanding/pucciniasorghi/.

7 November 2011Anonymous, 2011. http://google.co.id/imglanding/xanthomonasc/.

7 November 2011Anonymous, 2011. http://laporanpraktikumpertanian.blogspot.com/2011/04/

laporan-dasar-perlindungan-tanaman_6466.html. 7 November 2011

Anonymous, 2011. http://semadim.wordpress.com/2011/10/27/laporan-praktikum-hama-penyakit-tanaman/. 7 November 2011

Muhidin. 1993. Dasar Hama dan Penyakit Tumbuhan. Universitas Muhammadiyah. Malang

R. W, Jackson. 2009. Plant Pathogenic Bacteria: Genomics and Molecular Biology. Caister Academic Press.

Rochdjatun Satrahidayat, Ika. 2011. Fitopatologi. UB Press. MalangPurnomo, Bambang. 2006. Kedudukan dan Sejarah Ilmu Penyakit Hutan, Faperta

Unib.1Purwantisari, dkk. 2008. Pengendalian Hayati Penyakit Lodoh (Busuk Umbi

Kentang) Dengan Agens Hayati. Jamur-jamur Antagonis Isolat Lokal. Lab. Mikrobiogenetika Jurusan Biologi FMIPA Undip. Semarang