Laporan praktikum dpt hama dan tanda

37
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang pertanian, tanaman - tanaman budidaya tidak dapat hidup tanpa perawatan yang optimal. Permasalahan petani budidaya tentu saja bukan hanya keadaan tanah yang berkurang unsur hara juga permasalahan keadaan hama dan penyakit yang menyerang tanaman, dan ternyata permasalah ini yanga paling dominan yang dihadapi para petani. Hama sendiri merupakan salah satu ekosisten tetapu akan bersifat merugikan apabila terdapat dalam jumlah / populasi yang banyak dan merusak tanaman budidaya,sehungga menurunkan kualitas dan kuantitas produksi tanaman budidaya. Sebagai mahasiswa pertanian sangat diperlukan dan penting untuk mempelajari jenis dan penaggulangan hama. Oleh karena itu,pada praktikum ini akan membahas tentang hama, gejala dan tanda. 1.2 Tujuan Praktikum dasar perlindungan tanaman “hama, gejala dan tanda” ini bertujuan untuk mengetahui : pengertian gejala dan tanda. delapan ordo yang berpotensi menjadi hama. 3

Transcript of Laporan praktikum dpt hama dan tanda

Page 1: Laporan praktikum dpt hama dan tanda

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam bidang pertanian, tanaman - tanaman budidaya tidak dapat

hidup tanpa perawatan yang optimal. Permasalahan petani budidaya tentu

saja bukan hanya keadaan tanah yang berkurang unsur hara juga

permasalahan keadaan hama dan penyakit yang menyerang tanaman,

dan ternyata permasalah ini yanga paling dominan yang dihadapi para

petani.

Hama sendiri merupakan salah satu ekosisten tetapu akan bersifat

merugikan apabila terdapat dalam jumlah / populasi yang banyak dan

merusak tanaman budidaya,sehungga menurunkan kualitas dan kuantitas

produksi tanaman budidaya.

Sebagai mahasiswa pertanian sangat diperlukan dan penting untuk

mempelajari jenis dan penaggulangan hama. Oleh karena itu,pada

praktikum ini akan membahas tentang hama, gejala dan tanda.

1.2 Tujuan

Praktikum dasar perlindungan tanaman “hama, gejala dan tanda” ini

bertujuan untuk mengetahui :

pengertian gejala dan tanda.

delapan ordo yang berpotensi menjadi hama.

macam - macam tipe mulut serangga dan gejala serangannya.

Metamorfosis homometabola dan hemimetabola.

Bioekologi dari spesimen yang dibawa dan keterangannya.

Perbandingan hasil pengamatan spesimen dengan literatur.

1.3 Manfaat

3

Page 2: Laporan praktikum dpt hama dan tanda

Lebih tahu mengenai mengenai gejala dan tanda yang disebabkan

oleh hama,

Lebih tahu mengenai cara pemberantasan hama dari gejala dan tanda

yang di timbulkan.

Lebih tahu mengenai tanaman yang identik di serang oleh hama.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Hama

Hama adalah semua organisme atau agen biotic yang merusak tanaman dengan

cara bertentangan dengan kepentingan manusia.

( Smith, 1983 )

Hama adalah makhluk hidup yang mengurangi kualitas dan kuantitas beberapa

sumber daya manusia yang berupa tanman atau binatang yang dipelihara yang hasil dan

seratnya dapat diambil untuk kepentingan manusia.

( AnonymousA, 2010 )

Hama adalah serangga yang mengurangi kualitas dan kuantitas bahan makanan,

pakan ternak, tanaman serat, hasil pertanian atau panen, pengolahan dan dalam

penggunaannya. Serta dapat bertindak sebagai factor penyakit pada tanaman, binatang dan

manusia, dapat merusak tanaman, bunga, serta merusak bahan bangunan dan milik pribadi

lainnya.

( Nash, 2005 )

Hama adalah adanya herbivore pada tanaman yang umumnya tidak dikehendaki

karena dapat mengakibatkan kerusakan atau kerugian bagi manusia.

( Untung, 2001 )4

Page 3: Laporan praktikum dpt hama dan tanda

Desease is an abnormal condition of an organism which interrups the normal bodily

fuctions that often lead to feeling of poin and weaknes and usually associated with

symptoms and signs.

( AnonymousA, 2010 )

2.2 Pengertian Tanda dan Gejala

Tanda adalah sesuatu yang ditinggalkan oleh hama dan menunjukkan kehadiran

hama tersebut.

( AnonymousA, 2010 )

Tanda adalah setiap bentuk penyimpangan fisiologis tanaman sebagai akibat

aktifitas atau serangan hama.

( Main, 1977 )

Gejala adalah kehilangan yang rasakan oleh tanaman akibat serrangan hama

antara lain dalam bentuk penurunana kualitas dan kuantitas produksi.

( Untung, 2001 )

Gejala adalah setiap perubahan pada tanaman yang mengarah pada pengurangan

kualitas maupun kuantitas dan hasil yang diharapkan.

( AnonymousA, 2010 )

2.3 Delapan ordo yang berpotensi menjadi hama

a. Ordo Orthoptera (bangsa belalang)

Sebagian anggotanya dikenal sebagai pemakan tumbuhan, namun ada beberapa di

antaranya yang bertindak sebagai predator pada serangga lain. Anggota dari ordo ini

umumnya memilki sayap dua pasang. Sayap depan lebih sempit daripada sayap belakang

dengan vena-vena menebal/mengeras dan disebut tegmina. Sayap belakang membranus

5

Page 4: Laporan praktikum dpt hama dan tanda

dan melebar dengan vena-vena yang teratur. Pada waktu istirahat sayap belakang melipat

di bawah sayap depan.

Alat-alat tambahan lain pada caput antara lain : dua buah (sepasang) mata facet,

sepasang antene, serta tiga buah mata sederhana (occeli). Dua pasang sayap serta tiga

pasang kaki terdapat pada thorax. Pada segmen (ruas) pertama abdomen terdapat suatu

membran alat pendengar yang disebut tympanum. Spiralukum yang merupakan alat

pernafasan luar terdapat pada tiap-tiap segmen abdomen maupun thorax. Anus dan alat

genetalia luar dijumpai pada ujung abdomen (segmen terakhir abdomen).

Ada mulutnya bertipe penggigit dan penguyah yang memiliki bagian-bagian

labrum, sepasang mandibula, sepasang maxilla dengan masing-masing terdapat palpus

maxillarisnya,dan labium dengan palpus labialisnya.

Metamorfose sederhana (paurometabola) dengan perkembangan melalui tiga stadia yaitu

telur —> nimfa —> dewasa (imago). Bentuk nimfa dan dewasa terutama dibedakan pada

bentuk dan ukuran sayap serta ukuran tubuhnya.

Beberapa jenis serangga anggota ordo Orthoptera ini adalah :

- Kecoa (Periplaneta sp.)

- Belalang sembah/mantis (Otomantis sp.)

- Belalang kayu (Valanga nigricornis Drum.)

b. Ordo Hemiptera (bangsa kepik) / kepinding

Ordo ini memiliki anggota yang sangat besar serta sebagian besar anggotanya

Bertindak sebagai pemakan tumbuhan (baik nimfa maupun imago). Namun beberapa di

antaranya ada yang bersifat predator yang mingisap cairan tubuh serangga lain.

Umumnya memiliki sayap dua pasang (beberapa spesies ada yang tidak

bersayap). Sayap depan menebal pada bagian pangkal (basal) dan pada bagian ujung

membranus. Bentuk sayap tersebut disebut Hemelytra. Sayap belakang membranus dan

sedikit lebih pendek daripada sayap depan. Pada bagian kepala dijumpai adanya sepasang

antene, mata facet dan occeli.

6

Page 5: Laporan praktikum dpt hama dan tanda

Tipe alat mulut pencucuk pengisap yang terdiri atas moncong (rostum) dan

dilengkapi dengan alat pencucuk dan pengisap berupa stylet. Pada ordo Hemiptera,

rostum tersebut muncul pada bagian anterior kepala (bagian ujung). Rostum tersebut

beruas-ruas memanjang yang membungkus stylet. Pada alat mulut ini terbentuk dua

saluran, yakni saluran makanan dan saluran ludah.

Metamorfose bertipe sederhana (paurometabola) yang dalam perkembangannya

melalui stadia : telur —> nimfa —> dewasa. Bnetuk nimfa memiliki sayap yang

belum sempurna dan ukuran tubuh lebih kecil dari dewasanya.

Beberapa contoh serangga anggota ordo Hemiptera ini adalah :

- Walang sangit (Leptorixa oratorius Thumb.)

- Kepik hijau (Nezara viridula L)

- Bapak pucung (Dysdercus cingulatus F)

c. Ordo Homoptera (wereng, kutu dan sebagainya)

Anggota ordo Homoptera memiliki morfologi yang mirip dengan ordo Hemiptera.

Perbedaan pokok antara keduanya antara lain terletak pada morfologi sayap depan dan

tempat pemunculan rostumnya.

Sayap depan anggota ordo Homoptera memiliki tekstur yang homogen, bisa keras semua

atau membranus semua, sedang sayap belakang bersifat membranus.

Alat mulut juga bertipe pencucuk pengisap dan rostumnya muncul dari bagian

posterior kepala. Alat-alat tambahan baik pada kepala maupun thorax umumnya sama

dengan anggota Hemiptera.

Tipe metamorfose sederhana (paurometabola) yang perkembangannya melalui stadia :

telur —> nimfa —> dewasa. Baik nimfa maupun dewasa umumnya dapat bertindak

sebagai hama tanaman.

Serangga anggota ordo Homoptera ini meliputi kelompok wereng dan kutu-kutuan,

seperti :

- Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal.)

7

Page 6: Laporan praktikum dpt hama dan tanda

- Kutu putih daun kelapa (Aleurodicus destructor Mask.)

- Kutu loncat lamtoro (Heteropsylla sp.).

d. Ordo Coleoptera (bangsa kumbang)

Anggota-anggotanya ada yang bertindak sebagai hama tanaman, namun ada juga

yang bertindak sebagai predator (pemangsa) bagi serangga lain.

Sayap terdiri dari dua pasang. Sayap depan mengeras dan menebal serta tidak memiliki

vena sayap dan disebut elytra.

Apabila istirahat, elytra seolah-olah terbagi menjadi dua (terbelah tepat di tengah-tengah

bagian dorsal). Sayap belakang membranus dan jika sedang istirahat melipat di bawah

sayap depan.

Alat mulut bertipe penggigit-pengunyah, umumnya mandibula berkembang

dengan baik. Pada beberapa jenis, khususnya dari suku Curculionidae alat mulutnya

terbentuk pada moncong yang terbentuk di depan kepala.

Metamorfose bertipe sempurna (holometabola) yang perkembangannya melalui stadia :

telur —> larva —> kepompong (pupa) —> dewasa (imago). Larva umumnya memiliki

kaki thoracal (tipe oligopoda), namun ada beberapa yang tidak berkaki (apoda).

Kepompong tidak memerlukan pakan dari luar (istirahat) dan bertipe bebas/libera.

Beberapa contoh anggotanya adalah :

- Kumbang badak (Oryctes rhinoceros L)

- Kumbang janur kelapa (Brontispa longissima Gestr)

- Kumbang buas (predator) Coccinella sp.

e. Ordo Lepidoptera (bangsa kupu/ngengat)

Dari ordo ini, hanya stadium larva (ulat) saja yang berpotensi sebagai hama,

namun beberapa diantaranya ada yang predator. Serangga dewasa umumnya sebagai

pemakan/pengisap madu atau nektar.

Sayap terdiri dari dua pasang, membranus dan tertutup oleh sisik-sisik yang berwarna-

warni. Pada kepala dijumpai adanya alat mulut seranga bertipe pengisap, sedang larvanya

memiliki tipe penggigit. Pada serangga dewasa, alat mulut berupa tabung yang disebut

proboscis, palpus maxillaris dan mandibula biasanya mereduksi, tetapi palpus labialis

8

Page 7: Laporan praktikum dpt hama dan tanda

berkembang sempurna.

Metamorfose bertipe sempurna (Holometabola) yang perkembangannya melalui stadia :

telur —> larva —> kepompong —> dewasa. Larva bertipe polipoda, memiliki baik kaki

thoracal maupun abdominal, sedang pupanya bertipe obtekta.

Beberapa jenisnya antara lain :

- Penggerek batang padi kuning (Tryporiza incertulas Wlk)

- Kupu gajah (Attacus atlas L)

- Ulat grayak pada tembakau (Spodoptera litura)

f. Ordo Diptera (bangsa lalat, nyamuk)

Serangga anggota ordo Diptera meliputi serangga pemakan tumbuhan, pengisap

darah, predator dan parasitoid. Serangga dewasa hanya memiliki satu pasang sayap di

depan, sedang sayap belakang mereduksi menjadi alat keseimbangan berbentuk gada dan

disebut halter. Pada kepalanya juga dijumpai adanya antene dan mata facet.

Tipe alat mulut bervariasi, tergantung sub ordonya, tetapi umumnya memiliki tipe

penjilat-pengisap, pengisap, atau pencucuk pengisap.

Pada tipe penjilat pengisap alat mulutnya terdiri dari tiga bagian yaitu :

- bagian pangkal yang berbentuk kerucut disebut rostum

- bagian tengah yang berbentuk silindris disebut haustellum

- bagian ujung yang berupa spon disebut labellum atau oral disc.

Metamorfosenya sempurna (holometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur

—> larva —> kepompong —> dewasa. Larva tidak berkaki (apoda_ biasanya hidup di

sampah atau sebagai pemakan daging, namun ada pula yang bertindak sebagai hama,

parasitoid dan predator. Pupa bertipe coartacta.

Beberapa contoh anggotanya adalah :

- lalat buah (Dacus spp.)

- lalat predator pada Aphis (Asarcina aegrota F)

- lalat rumah (Musca domesticaLinn.)

- lalat parasitoid (Diatraeophaga striatalis).

9

Page 8: Laporan praktikum dpt hama dan tanda

g. Ordo Hymenoptera (bangsa tawon, tabuhan, semut)

Kebanyakan dari anggotanya bertindak sebagai predator/parasitoid pada serangga

lain dan sebagian yang lain sebagai penyerbuk.

Sayap terdiri dari dua pasang dan membranus. Sayap depan umumnya lebih besar

daripada sayap belakang. Pada kepala dijumpai adanya antene (sepasang), mata facet dan

occelli.

Tipe alat mulut penggigit atau penggigit-pengisap yang dilengkapi flabellum

sebagai alat pengisapnya.

Metamorfose sempurna (Holometabola) yang melalui stadia : telur-> larva–> kepompong

—> dewasa. Anggota famili Braconidae, Chalcididae, Ichnemonidae, Trichogrammatidae

dikenal sebagai tabuhan parasit penting pada hama tanaman.

Beberapa contoh anggotanya antara lain adalah :

- Trichogramma sp. (parasit telur penggerek tebu/padi).

- Apanteles artonae Rohw. (tabuhan parasit ulat Artona).

- Tetratichus brontispae Ferr. (parasit kumbang Brontispa).

h. Ordo Odonata (bangsa capung/kinjeng)

Memiliki anggota yang cukup besar dan mudah dikenal. Sayap dua pasang dan

bersifat membranus. Pada capung besar dijumpai vena-vena yang jelas dan pada kepala

dijumpai adanya mata facet yang besar.

Metamorfose tidak sempurna (Hemimetabola), pada stadium larva dijumpai adanya alat

tambahan berupa insang dan hidup di dalam air.

Anggota-anggotanya dikenal sebagai predator pada beberapa jenis serangga kecil yang

termasuk hama, seperti beberapa :

10

Page 9: Laporan praktikum dpt hama dan tanda

- jenis trips

- wereng

- kutu loncat

- penggerek batang padi

(AnonymousB, 2010)

2.4 Macam-macam Tipe Mulut Serangga beserta Gejala Serangannya

Tipe mulut menggigit mengunyah

Gejala : tipe mulut ini menyebabkan bagian tanaman hilang sebagian atau seluruhnya

atau terpotong-potong.

Contoh :

- Oxya chinesia (belalang hijau).

- Valanga nigricornis (belalang kayu).

Tipe mulut menusuk menghisap

Gejala : Tipe mulut ini dapat menghisap cairan sel sehingga sel kosong atau kering.

Contoh :

- Aphid sp. (kutu daun).

- Nezara viridula (kepik hijau).

Tipe mulut merauk menghisap

Gejala : Tipe ini dapat menyebabkan cairan sel sehingga daun menjadi kuning

kecoklatan dan menjadi nekrosis.

Contoh :

- Tunggu

- Tryporiza incertulas (penggerek batang padi kuning).

11

Page 10: Laporan praktikum dpt hama dan tanda

Tipe menjilat menjilat menghisap

Gejala : dimiliki oleh imago Lepidoptera, tidak menimbulkan gejala apapaun.

Contoh :

- kupu – kupu

(jumar, 2000)

2.5 Metamorfosis holometabola dan hemimetabola.

1. Metamorfosis sempurna (holometabola)

Serangga memiliki empat stadia selama siklus hidupnya, yaitu telur, larva,

pupa (kepompong), dan serangga dewasa (imago).

Pada tipe ini serangga pradewasa (larva dan pupa) biasanya memiliki bentuk

yang sangat berbeda dengan serangga dewasa (imago). Larva merupakan fase yang

sangat aktif makan,sedangkan pupa merupakan bentuk peralihan yang dicirikan

dengan terjadinya perombakan dan penyusunan kembali alat alat tubuh bagian luar

dan dalam. Berbeda dengan perkembangan homometabola dam hemimetabola,pada

perkembangan holometabola sayap berkembangan secara internal dari sekelompok

seldorman yang disebut tunas sayap.

Serangga yang mengelami metamorphosis sempurna (holometabola) seperti

serangga dari ordo coleopteran (bangsa kumbang),dipteral (bangsa lalat),lepidoptera

(bangsa kupu kupu),hymenoptera (bangsa semut) dll.

Habitat serangga dewasa dan serangga pradewasa ada yang samaa dan ada

yang berbeda. Pada ordo Lepidoptera, larva aktif makan dan biasanya menjadi, hama,

sedangkan serangga dewasanya hanya menghisap hektar atau madunya. Pada ordo

Lepidoptera,umumnya larva dan imago aktif makan dengan habitat yang sama,

sehingga kedua duanya menjadi hama.

(jumar, 2000)

2. Metamorfosis tidak sempurna (hemimetabola)

12

Page 11: Laporan praktikum dpt hama dan tanda

Pada tipe ini, perbedaan antara serangga dewasa dan serangga pradewasa lebih

nyata dibandingkan dengan perkembangan hemimetabola.

Ciri – cirinya dari serangga dengan metamorphosis hemimetabola :

1. Naiad dan imago hidup pada habitat yang berbeda (naiad hidup di air,imago

hidup di darat)

2. Naiad memiliki beberapa modifikasi, misalnya insang ,trahkea.

3. Imago hidup di darat dan cara mencari makananya berbeda dengan naiad.

Serangga yang memiliki perkembangan hemimetabola ini adalah serangga dari

ordo odonata,ephimeroptera, dan plecoptera. (Jumar, 2000)

13

Page 12: Laporan praktikum dpt hama dan tanda

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Bioekologi dari spesimen dan keterangannya.

Spesimen 1

1. Nama latin : Dissosteira Carolina

2. nama umum : Belalang kayu

3. klasifikasi :

Kingdomn : Animalia

Subordo : Caelifera

Ordo : Orthoptera

Genus : Dissosteira

Spesies : Dissosteira carolina

4. ciri – ciri morfologi :

Belalang (Valanga nigricornis) yang tergolog dari ordo orthoptera

biasa disebut dengan belalang kayu. Belalang kayu memiliki ciri-ciri

antara lain memiliki antena pendek, organ pendengaran terletak pada

ruas abdomen serta alat petelur yang pendek. Kebanyakan warnanya

kelabu atau kecoklatan dan beberapa mempunyai warna cemerlang pada

sayap belakang. Serangga ini termasuk pemakan tumbuhan dan sering

kali merusak tanaman. Adapun alat mulutnya bertipe penggigit

pengunyah.

5. tanaman inang utama : bisanya hinggap di pohon jati.

6. tanaman inang alternative : bisanya hinggap di tanaman padi.

14

Page 13: Laporan praktikum dpt hama dan tanda

7. Gejala serangan :

Akibat dari serangan hama ini adalah berlubangnya daun yang

dimulai dari tipe tanaman dengan kerusakan yang lebar. Belalang

menyerang dahan dengan memakannya.

8. gambar literature dan hasil pengamatan spesimen.

Spesimen 2

1. nama latin : Erionitha thrax

2. nama umum : ulat penggulung daun pisang.

3. klasifikasi :

Kingdom : animalia

Filum : arthopoda

Class : insecta

Ordo : lepidoptera

Famili : nympalidae

Genus : Erionatha

Spesies : Erionata thrax

4. ciri – ciri morfologi :

- Berwarna putih

- Memiliki bulu-bulu yang jarang

15

Page 14: Laporan praktikum dpt hama dan tanda

- Mulut jenis menggigit

- Tubuhnya bersegmen-segmen

- Tubuhnya berbulu halus dan lunak

- Panjan sekitar 6 cm

5. tanaman inang utama : daun pisang

6. tanaman inang alternative : kacang hijau,kedelai

7. Gejala serangan :

Daun kelihatan seperti menggulung dan terdapat ulat yang

dilindungi oleh benang-benang sutra dan kotoran. Polongan sering pula

ikut direkatkan bersama-sama dengan daunnya. Daun juga tampak

berlubang-lubang bekas gigitan dari tepi sampai ketulang utama,

hingga habis hanya tinggal urat-uratnya saja.

8. gambar literature dan hasil pengamatan specimen :

Spesimen 3

1. nama latin : Spodoptera litura

2. nama umum : ulat grayak

3. klasifikasi :

Kingdom : animalia

Filum : arthopoda

16

Page 15: Laporan praktikum dpt hama dan tanda

Class : insecta

Ordo : lepidoptera

Famili : noktuideae

Genus : Spodoptera

Spesies : Spodoptera litura

4. ciri – ciri morfologi :

Spodoptera litura merupakan salah satu serangga hama penting yang sangat poli.

- Terdiri dari 11-12 ruas

- Memiliki 7 pasang kaki

- Tubuhnya bersegmen

- Berwarna hijau coklat

5. tanaman inang utama : tanaman palawija,daun bawang merah,kubis,

tembakau.

6. tanaman inang alternative : talas, palem.

7. Gejala serangan :

Larva yang masih kecil merusak daun dengan meninggalkan sisa-sisa epidermis

bagian atas/transparan dan tinggal tulang-tulang daun saja dan ulat yang besar memakan

tulang daun dan buahnya. Gejala serangan pada daun rusak tidak beraturan, bahkan

kadang-kadang hama ini juga memakan tunas dan bunga. Pada serangan berat

menyebabkan gundulnya daun. Serangan berat umumnya terjadi pada musim kemarau.

8. gambar literature dan hasil pengamatan specimen :

17

Page 16: Laporan praktikum dpt hama dan tanda

Spesimen 4

1. nama latin : Achatina fullica

2. nama umum : bekicot

3. klasifikasi :

Kingdom : animalia

Filum : mollusca

Class : gastropoda

Ordo : pulmonata

Famili : achatinidae

Genus : Achatina

Spesies : Achatina fullica

4. ciri – ciri morfologi :

- Memiliki cangkang sebagai pelindung

- Memiliki tubuh yang lunak

- Berjalan menggunakan kaki perut

- Menghasilkan lendir

- Memakan daun / rumput

- Berwarna coklat gelap

5. tanaman inang utama : daun pisang

6. tanaman inang alternative : daun teronhg terongan

7. Gejala serangan :

Siput atau bekicot sering menyerang tanaman pada malam hari terutama tunas-

tunas muda, baik bunga maupun tanaman bermanfaat lainnya. Biasanya bekicot ini

menyerang batang dari tunas tanaman dan menguliti sekeliing batang tunas hingga

menyebabkan tunas-tunas tanaman itu mati secara perlahan-lahan.

8. gambar literature dan hasil pengamatan specimen :

18

Page 17: Laporan praktikum dpt hama dan tanda

Spesimen 5

1. nama latin : Nezara viridula

2. nama umum : kepik hijau

3. klasifikasi :

Kingdom : Animalia (Hewan)

Filum : Arthropoda (arthropoda)

Kelas : Insecta (Serangga)

Order : Hemiptera

Subordo : Heteroptera

Family : Pentatomidae

Subfamily : Pentatominae

Genus : Nezara

Species : Nezara viridula

4. ciri – ciri morfologi :

- Punggung berwarna hijau

- Ada beberapa titik berwarna putih di bagian thorax

19

Page 18: Laporan praktikum dpt hama dan tanda

- Memiliki sepasang antena

- Memiliki 3 pasang tungkai

5. tanaman inang utama : tanaman kedelai,kacang hijau,kacang tunggak,orok-

orok,kacang gede.

6. tanaman inang alternative : jagung ,padi dan kapas.

7. Gejala serangan :

kepik hijau menyerang Polong dan biji menjadi mengempis, polong gugur,

biji menjadi busuk, hingga berwarna hitam.Kulit biji menjadi keriput dan adanya

bercak coklat pada kulit biji. Periode kritis tanaman terhadap serangan penghisap

polong ini adalah pada stadia pengisian biji. Nimfa dan imago merusak polong dan biji

kedelai dengan cara mengisap cairan biji.Serangan yang terjadi pada fase

pertumbuhan polong dan perkembangan biji menyebabkan polong dan biji

kempis,kemudian mengering.Serangan terhadap polong muda menyebabkan biji

kempis dan seringkali polong gugur.Serangan yang terjadi pada fase pengisian biji

menyebabkan biji menghitam dan busuk.

8. gambar literature dan hasil pengamatan specimen :

20

Page 19: Laporan praktikum dpt hama dan tanda

Spesimen 6

1. nama latin : Epilachna sparsa

2. nama umum : kumbang kubah spot

3. klasifikasi :

Kingdom : animalia

Filum : antropoda

Class : insekta

Ordo : coleoptera

Famili : solanaceae

Genus : Epilachna

Spesies : Epilachna sparsa

4. ciri – ciri morfologi :

- Berwarna merah dengan bintik bintik hitam

- Berukuran kecil sekitar 7 mm

- Memiliki sepasang sayap kecil dibalik thorax-nya.

- Memiliki 3 pasang kaki

- Memiliki sepasag antena kecil

5. tanaman inang utama : kentang, kedelai.

6. tanaman inang alternative : tomat, melon

7. Gejala serangan :

Kumbang Kubah sebagian besar sebagai predator, memangsa hama fase

dewasa. Larva biasanya lebih rakus dari dewasa. Biasanya menyerang daun dengan

meninggalkan mesofil daun lubang (jendela-jendela kecil). Setalah daun-daun

rusak kemungkinan akan menyerang tangkai daun.

8. gambar literature dan hasil

pengamatan specimen :

21

Page 20: Laporan praktikum dpt hama dan tanda

Spesimen 7

1. nama latin : Oxya chinensis

2. nama umum : belalang hijau

3. klasifikasi :

Kingdom : animalia

Filum : antropoda

Class : insekta

Ordo : orthoptera

Famili : acridoidea

Genus : Oxya

Spesies : Oxya chinensis

4. ciri – ciri morfologi :

- Memiliki antena sebagai petunjuk

- Hidup pada tanaman padi padian

- Dapat melompat dari tanaman satu ketanaman lainnya dengan

menggunakan

tungkai belakang

- Dapat terbang

- Memakan jenis daun pada tanaman padi padian

22

Page 21: Laporan praktikum dpt hama dan tanda

5. tanaman inang utama : padi

6. tanaman inang alternative : jagung

7. Gejala serangan :

Banyak tanaman kacang hijau yang diserang hama tersebut ditandai dengan

rusaknya batang pada tanaman kacang hijau. Selain menyerang batang, belalang hijau

juga memangsa buah, pucuk dan daun tanaman serta merusak bunga serta belalang

juga ikut mengerogoti daun (daun bergerigi pada bagian tepi dan berlubang) serta

pucuk tanaman kacang hijau.

8. gambar literature dan hasil pengamatan specimen :

Spesimen 8

1. nama latin : Bactrocera dasalis complex

2. nama umum : lalat buah

3. klasifikasi :

Kingdom : animalia

Filum : antropoda

Class : insekta

Ordo : diptera

Famili : tephritidae

Genus : Bactrocera

23

Page 22: Laporan praktikum dpt hama dan tanda

Spesies : Bactrocera dasalis complex

4. ciri – ciri morfologi :

- Berwarna kuning kecoklatan

- Berukuran kecil sekitar 0.8 cm

- Mempunyai dua pasang tungkai

- Mempunyai sepasng sayap

- Tubuhnya meruncing kearah kepala

5. tanaman inang utama : belimbing, jambu biji, tomat, cabai merah, melon, apel,

nangka kuning, mangga, dan jambu

6. tanaman inang alternative : pepaya, semangka

7. Gejala serangan :

Pada buah yang terserang biasanya terdapat lubang kecil di bagian tengah

kulitnya. Serangan lalat buah ditemukan terutama pada buah yang hampir masak. Gejala

awal ditandai dengan noda/titik bekas tusukan ovipositor (alat peletak telur) lalat betina

saat meletakkan telur ke dalam buah. Selanjutnya karena aktivitas hama di dalam buah,

noda tersebut berkembang menjadi meluas. Larva makan daging buah sehingga

menyebabkan buah busuk sebelum masak.

8. gambar literature dan hasil pengamatan specimen :

Spesimen 9

1. nama latin : Etiella zinckenella

24

Page 23: Laporan praktikum dpt hama dan tanda

2. nama umum : ulat penggerek daun

3. klasifikasi :

Kingdom : animalia

Filum : antropoda

Class : insekta

Ordo : diptera

Famili : tephritidae

Genus : Etiella

Spesies : Etiella zinckenella

4. ciri – ciri morfologi :

Hama ini mempunyai panjang tubuh antara 8-11 mm,panjang

sayapnya antara 19-27 mm, sayapnya lebih panjang dari pada

abdomen. Perkembangan telurnya 4-21 hari telur berwarna putih

mengkilat dan berubah menjadi kemerah merahan. larvanya berwarna

putih kekuningan kepala lebih besar dari pada badan dan berwarna

coklat sampai hitam.

5. tanaman inang utama : tanaman kedelai

6. tanaman inang alternative : tanaman kacang hijau, kacang tunggak, kacang tanah,

kacang kratok,Tephrosia sp.,Crotalaria striata, dan C. juncea.

7. Gejala serangan :

Bagian tanaman yang diserang penggerek polong ialah polong dan biji. Tanda

serangan pada kulit polong berupa lubang gerek berbentuk bundar. Apabila terdapat dua

lubang gerek pada satu polong berarti ulat sudah keluar. Di dalam polong terserang

terdapat butir-butir kotoran ulat yang berwarna kuning coklat atau

coklat muda yang menggumpal.Akibat serangan hama ini menyebabkan kuantitas dan

kualitas hasil panen menurun.

25

Page 24: Laporan praktikum dpt hama dan tanda

8. gambar literature dan hasil pengamatan specimen :

Spesimen 10

1. nama latin : Apid sp

2. nama umum : kutu daun

3. klasifikasi :

Kingdom : animalia

Filum : antropoda

Class : insekta

Ordo : homoptera

Famili : aphididae

Genus : Apid

Spesies : Apid sp

4. ciri – ciri morfologi :

- antena sepasang

- warna hijau

- panjang rata rata 2.0 – 2.6 mm

- tungkai 3 pasang

5. tanaman inang utama : jagung,kubis,cabe

26

Page 25: Laporan praktikum dpt hama dan tanda

6. tanaman inang alternative : jeruk,mangga

7. Gejala serangan :

Kutu daun kapas Aphis gossypii Glover (Homoptera: Aphididae) merupakan salah

satu hama yang menyerang daun muda dan pucuk tanaman , terutama pada tanaman

musim kemarau. Serangga ini bersifat polifag dan kosmopolitan, menyerang dengan cara

menusuk dan mengisap cairan sel-sel epidermis dan mesofil daun dengan menggunakan

stiletnya. Serangan A. gossypii pada tanaman kapas mengakibatkan warna daun menjadi

pucat dan mengeriting, pada serangan berat daun seperti terbakar.

8. gambar literature dan hasil pengamatan specimen :

(AnonymousC.2010)

(AnonymousD.2010)

3.2Analisis Hasil.

Pada hasil pengamatan di laboratorium dari kesepuluh specimen,

empat diantaranya yang telah dilakukan pengamatan yaitu belalang hijau,

ulat penggulung daun, bekicot, dan kumbang kubah spot. Pada pengamatan

dari segi morfologi dapat dilihat pada belalang hijau yaitu bentuk kepala,

abdomennya, antenna, memiliki mata majemuk dan sayap. Untuk ulat

peggulung daun pisang berwarna putih dengan memiliki seperti belalai.

Untuk bekicot memiliki tubuh yang lunak, memiliki cangkang dan berlendir

sedangkan untuk kumbang kubah spot memiliki tubuh kecil, punggungnya

berwarna merah dengan spotnya berwarna hitam bintik-bintik dan seperti

27

Page 26: Laporan praktikum dpt hama dan tanda

bintik-bintik .Untuk hasil pengamatan dari literatur lebih lengkap. Seperti

contohnya belalang kayu. Dapat diketahui mata majemuk, posisi kepala

hipognatus (vertikal) tipe mulut penggigit pengunyah dalam literatur lebih

detail dalam menyampaikan morfologi dari spesimen tersebut dibandingkan

pada pengamatan di laboratorium.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Hama adalah makhluk hidup yang mengurangi kualitas dan kuantitas beberapa sumber

daya manusia yang berupa tanman atau binatang yang dipelihara yang hasil dan seratnya

dapat diambil untuk kepentingan manusia.

Tanda adalah sesuatu yang ditinggalkan oleh hama dan menunjukkan kehadiran hama

tersebut.

Gejala adalah kehilangan yang rasakan oleh tanaman akibat serrangan hama antara lain

dalam bentuk penurunana kualitas dan kuantitas produksi.

Delapan ordo yang berpotensi menjadi hama :

1. Ordo coleoptera

2. Ordo lepidoptera

28

Page 27: Laporan praktikum dpt hama dan tanda

3. Ordo hemiptera

4. Ordo homoptera

5. Ordo diptera

6. Ordo orthoptera

7. Ordo isoptera

8. Ordo hymnoptera

Macam-macam Tipe Mulut Serangga :

a) Type mulut menggigit mengunyah

b) Type mulut menusuk menghisap

c) Type mulut merauk menghisap

d) Type mulut menjilat menghisap

Macam metamorfosis :

a. Metamorfosis sempurna

b. Metamorfosis tidak sempurna

4.2 Saran

Praktikum dasar perlindungan tanaman “ hama,gejala dan tanda ” sangat

bermanfaat bagi semua mahasiswa pertanian. Untuk mendukung tercapainya pengertian

dan pemahaman yang maksimal, alangkah baiknya praktikum dilakukan di lapangan

untuk mengetahui asas muasal suatu hama atau penyakit identik pada tanaman apa serta

dapat mengaplikasikan pada kehidupan yang nyata.

29

Page 28: Laporan praktikum dpt hama dan tanda

DAFTAR PUSTAKA

AnonymousA.2010.Hama,gejala dan tanda.http://www.wikipedia.org/

AnonymousB.2010.Ordo yang berpotensi menjadi hama.http://www.

AnonymousC.2010.Klasifikasi hewan.http://www.hadiahlarrahmi.wordpress.org/

AnonymousD.2010.Gambar hewan.http://www.google.co.id/images

Jumar,Ir.2000.Entemologi pertanian.jakaarta:PT.rineka cipta.

Main,C.E,.1977.crop destriction the rasion detene of plant pathology.New york:

acad pess

30

Page 29: Laporan praktikum dpt hama dan tanda

Nash.2005.Hama pada tanaman.http://www.ipb.ac.id/

Smith.1983.Hama hama tanaman.http://www.ipb.ac.id/

Untung,kasimbogo.2001.pegantar PHT.Yogyakata: gadjah mada university

press.

31